SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
MUHAMMAD ASKAR**
PENDAHULUAN
Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem) . Seseorang tidak
dapat dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah.
Siapa pun orangnya, tidak akan bisa luput dari masalah. Dari Nabi
Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa-bertimpa masalah
yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para
utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah
yang dihadapi.
Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan
kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari
diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang dari luar kita.
Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara
keinginan dan kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah
adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita
inginkan. Kemam-puan kita mempertemukan keinginan dan
kenyataan, itulah yang dinamakan dengan memecahkan
masalah .
 Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses
penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh
dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah
pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi
terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak
tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.
 Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keteram-pilan yang
dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi,
keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikait-kan dengan posisi
seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu
organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masa-lah organisasinya dengan
tepat dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
memperlancar kepemimpinannya.
 Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan
ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan
masalah secara analitis dipandang sebagai teori yang ‘mempan’ untuk beragam
kondisi dan suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan
masalah yang sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan
menggunakan metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam
menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini
sangat bergantung kepada kepiawaian indi-vidu atau pemimpin yang terlibat dalam
masalah yang hendak diselesaikan itu.
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN
MASALAH
Dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, terutama dalam kepe-
mimpinan sebuah organisasi, ada beberapa langkah yang harus dilalui,
yaitu :
Menganalisa Masalah
Pada bagian ini, kita dituntut untuk bisa menganalisa atau melakukan
diagnosa terhadap sebuah masalah, kejadian, peristiwa atau situasi supaya
kita bisa fokus pada masalah yang sebenarnya. Seringkali orang dalam
mela-kukan pemecahan masalah terjebak pada gejala-gejala yang timbul
dari masalah tersebut.
Agar kita bisa memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan
bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefenisi-
kan suatu masalah, diperlukan upaya mencari informasi yang diperlukan
sebanyak-banyaknya. Dengan demikian diharapkan, kita bisa
mendefensi-kan masalahnya dengan tepat dan benar.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik
dari pendefenisian masalah yang baik :
Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif harus
dipisah-kan dari persepsi.
Semua pihak yang terlibat diperlukan sebagai sumber informasi.
Masalah harus dinyatakan secara tegas. Hal ini seringkali dapat
meng-hindarkan kita dari pembuatan defenisi yang tidak jelas.
Defenisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya
ketidak-sesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
Defenisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas pihak-pihak
yang terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah itu.
Membuat Alternatif Pemecahan
Masalah
Setelah kita berhasil mendiagnosa masalah tersebut dengan
tepat dan benar, langkah berikutnya yang harus dilakukan
adalah membuat sejumlah alternatif pemecahan masalah.
Pada tahap ini, kita diharapkan dapat memi-lih hanya satu
solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang ada diusulkan.
Dengan memilih satu solusi masalah yang ditawarkan akan
menjadikan kualitas pemecahan masalah lebih efektif dan
efesien.
Ada beberapa karakteristik pembuatan
masalah yang harus diperha-tikan, yakni :
 a. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terle-bih dahulu
sebelum kemudian dilakukan evaluasi.
 b. Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam
penyelesaian masalah. Semakin banyak orang yang mengusulkan alternatif, semakin
bagus pula untuk meningkatkan kualitas solusi dan penerimaan kelompok.
 c. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan
organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat, baik terhadap proses organisasi maupun
proses pembuatan alternatif pemecahan masalah.
 d. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konse-kuensi yang
muncul dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
 e. Alternatif-alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan yang lain. Gagasan yang
kurang menarik, bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan
gagasan-gagasan lainnya.
 f. Alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefenisikan
dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat
diabaikan bila tidak secara langsung mempenga-ruhi pemecahan masalah utama yang
sedang terjadi.
Mengevaluasi Alternatif-
alternatif
Setelah kita berhasil mengenali karakteristik pembuatan alternatif
tersebut di atas, kita perlu pula untuk mengevaluasi alternatif-
alternatif pemecahan masalah yang telah diambil. Pada tahap ini,
kita dituntut untuk berhati-hati memberikan penilaian keuntungan
dan kerugian terhadap alternatif-alternatif yang diambil. Agar kita
tidak terjebak pada kesalahan dalam penentuan solusian atau
pemecahan masalah, maka pada tahap evaluasi ini kita harus
memperhatikan :
Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah
tanpa menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak
diperkirakan sebelum-nya.
Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya.
Tingkat kemungkinan penerapannya.
Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik dari
evaluasi alternatif pemecahan masalah yang
baik :Alternatif-alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan
suatu standar yang optimal, bukan sekadar standar yang
memuaskan.
b. Penilaian terhadap alternatif-alternatif yang ada dilakukan secara
siste-matis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan
dipertimbangkan.
c. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya
dengan tujuan organisasi dan mempertimbangan pandangan-
pandangan dari orang lain yang terlibat di dalamnya.
d. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang
mung-kin ditimbulkannya, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
e. Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara tegas.
Rencana Tindak Lanjut
Yang harus dilakukan selanjutnya adalah penerapan solusi yang telah kita
pilih pada bagian pencarian alternatif pemecahan masalah. Pada bagian
ini, seorang penentu kebijakan harus peka pada keadaan yang mungkin
timbul terhadap solusi yang dijalankan, karena bagaimana pun, setiap
solusi yang ditawarkan selalu ada titik balik yang kemungkinan ada reaksi
negatif.
Berikut ini adalah karakteristik dari penerapan dan rencana tindak lanjut
yang efektif :
Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang
benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan
tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan
masalah dilakukan.
Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi “sedikit demi
sedikit” dengan tujuan meminimalkan terjadinya perlawanan dan me-
ningkatkan dukungan.
Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan
balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, haris dikomunikasikan,
sehingga terhadi proses pertukaran informasi.
Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari
penera-pan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun
dukungan dan komitmen.
Adanya sistem monitoring yang dapat memantau penerapan solusi
secara berkesinambungan.
Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi berdasarkan atas
terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya
manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini.
Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah yang
menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik,
walaupun mungkin muncul dampak positif lainnya.
MEMANAJEMEN PEMECAHAN
MASALAH
 Menghadapi masalah dan memecahkannya secara berulang-ulang, dapat
menjadikan kita dewasa dan memiliki filosofis hidup. Kekuatan filosofis kehi-
dupan adalah sejauhmana kita bisa mene-mukan tujuan hakiki hidup ini.
 Salah satu pendekatan yang kerap digunakan dalam memanajemen peme-cahan
masalah adalah dengan menggunakan kiat terobosan (breaktrough oriented).
Keahlian dalam terobosan ini tidak dalam bentuk proses bertahap, tetapi lebih
kepada penggunaan Tujuh Kerangka Berpikir, sebagai berikut :
 1. Originalitas dan Kemandirian
 Pendekatan originalitas dan kemandirian ini menjadi dasar agar tidak selalu
bertitik tolak pada permasalah biasa, tetapi masuk pada kondisi untuk mencari
sesuatu yang baru dalam pemecahan masalah.
 2. Menentukan Target
 Menentukan target yang tepat dan berkonsentrasi kepadanya dengan menyortir
kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan target tersebut.
Memecahkan Masalah
Berulang-ulang
Membuat model permasalahan yang terjadi, melakukan
simulasi terhadapnya, dan mencoba model tersebut kepada
permasalahan yang lain, lalu mensimulasinya kembali secara
berulang-ulang, sehingga jawaban dari permasalahan yang
terjadi memiliki sifat stabil.
Memiliki Sistem Khusus
Keberhasilan memecahkan suatu masalah akan memunculkan
masa-lah lain. Hal ini karena satu masalah yang kita hadapi
adalah bagian dari sistem permasalahan yang integeral,
sehingga diperlukan sistem pemecahan masalah yang
mencakup keleluasaan elemen dan dimensi permasalahan
yang sedang dihadapi.
Mengumpulkan Informasi yang
Akurat
Informasi yang akurat menentukan keberhasilan pemecahan
masa-lah. Ini termasuk keahlian dalam mencari sumber
informasi dan meracik berbagai informasi yang didapatkan.
Orientasi kepada Orang Lain
Pemecahan suatu masalah harus bersifat universal, sehingga
setiap orang yang memiliki permasalahan yang sama bisa
memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan yang
pernah dilakukan pendahulunya.
Memperbaiki Jadwal dan
Program Kerja
Kunci dalam memecahkan masalah yaitu menentukan tujuan
atau target yang lebih besar, lalu menentukan pembaharuan
sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya masalah baru, lalu
melakukan semua itu dengan keyakinan dan manajemen yang
baik.
PENUTUP
Demikianlah penyajian materi Problem Solving yang bisa
dikemukakan pada kesempatan, semoga mendatangkan
manfaat dan dapat dipraktek-kan dalam kehidupan sehari-
hari, terutama dalam memajukan organi-sasi Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah di Tanah Datar. Selamat bekerja,
selamat berkarya.***

More Related Content

What's hot

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
Nur Arifaizal Basri
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Anis Fithriyani
 
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 123. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
nizar1993
 

What's hot (20)

Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"Stress Management  _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
Stress Management _Materi Training "TIME & STRESS MANAGEMENT"
 
Berpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positifBerpikir dan bersikap positif
Berpikir dan bersikap positif
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Laporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realitaLaporan konseling kelompok realita
Laporan konseling kelompok realita
 
Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)Materi Kepemimpinan (leadership)
Materi Kepemimpinan (leadership)
 
Latihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan MasalahLatihan Pemecahan Masalah
Latihan Pemecahan Masalah
 
Ppt manajemen waktu
Ppt manajemen waktuPpt manajemen waktu
Ppt manajemen waktu
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
RPL BIMBINGAN KELOMPOK (POP)
 
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Percaya diri
Percaya diri Percaya diri
Percaya diri
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
 
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 123. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
3. angket kebutuhan peserta didik smk kelas 12
 
Insecure dan Bersyukur
Insecure dan BersyukurInsecure dan Bersyukur
Insecure dan Bersyukur
 
Remaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannyaRemaja dan perkembangannya
Remaja dan perkembangannya
 
Contoh verbatim behavior
Contoh verbatim behaviorContoh verbatim behavior
Contoh verbatim behavior
 

Similar to Materi problem solving askar

Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
ulungfurtuna
 
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
Semut Hitam
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
wandasoraya
 

Similar to Materi problem solving askar (20)

Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
Sim, lisya sintia dewi, hapzi ali, forum 1 dan quiz 1, universitas mercu buan...
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
Sim, muthiara, hapzi, sistem pengambilan keputusan, universitas mercubuana, 2017
 
problem Solving.pptx
problem Solving.pptxproblem Solving.pptx
problem Solving.pptx
 
Tugas 3 (pertemuan 5 6)
Tugas 3 (pertemuan 5 6)Tugas 3 (pertemuan 5 6)
Tugas 3 (pertemuan 5 6)
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, sistem pengambilan keputu...
 
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan
 
Logika7
Logika7Logika7
Logika7
 
Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
Ulung furtuna 2 ka17_19113049_proses organisasi 9&10
 
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
 
To+pancen+oye
To+pancen+oyeTo+pancen+oye
To+pancen+oye
 
Maya anggraini konsep pengambilan keputusan sim_mercubuana_prof hapziali
Maya anggraini konsep pengambilan keputusan sim_mercubuana_prof hapzialiMaya anggraini konsep pengambilan keputusan sim_mercubuana_prof hapziali
Maya anggraini konsep pengambilan keputusan sim_mercubuana_prof hapziali
 
TEORI BAB 11
TEORI BAB 11TEORI BAB 11
TEORI BAB 11
 
MATERI HUKUM.ppt
MATERI HUKUM.pptMATERI HUKUM.ppt
MATERI HUKUM.ppt
 
Spk
SpkSpk
Spk
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
Tugas sim, wanda soraya,yananto mihadi p., s.e., m.si., cma,sistem pengabilan...
 
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.pptbab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
bab_7_problem_solving_1_ppt.ppt
 
Bang pim pertemuan 12 2016 2017
Bang pim pertemuan 12  2016 2017Bang pim pertemuan 12  2016 2017
Bang pim pertemuan 12 2016 2017
 
Merumuskan
MerumuskanMerumuskan
Merumuskan
 

More from Muhammad Askar (6)

Materi.pptx materi dreams_by_M. Askar
Materi.pptx materi dreams_by_M. AskarMateri.pptx materi dreams_by_M. Askar
Materi.pptx materi dreams_by_M. Askar
 
Presentasi materi fiat
Presentasi materi fiatPresentasi materi fiat
Presentasi materi fiat
 
Presentasi materi Dreams M. Askar
Presentasi materi Dreams M. AskarPresentasi materi Dreams M. Askar
Presentasi materi Dreams M. Askar
 
Presentasi materi M. Askar
Presentasi materi M. AskarPresentasi materi M. Askar
Presentasi materi M. Askar
 
Presentasi materi M. Askar
Presentasi materi M. AskarPresentasi materi M. Askar
Presentasi materi M. Askar
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektif
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

Materi problem solving askar

  • 2. PENDAHULUAN Irama hidup manusia itu adalah masalah (problem) . Seseorang tidak dapat dikatakan hidup, bila tidak pernah menghadapi masalah. Siapa pun orangnya, tidak akan bisa luput dari masalah. Dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, timpa-bertimpa masalah yang harus diselesaikannya. Namun, dengan kiat-kiat khusus, para utusan Allah itu berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang dihadapi. Dengan demikian, kita haruslah menyadari bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang dari diri kita sendiri mau-pun masalah yang datang dari luar kita. Hidup adalah masalah. Masalah adalah jarak antara keinginan dan kenyataan yang dihadapi saat ini. Masalah adalah suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan. Kemam-puan kita mempertemukan keinginan dan kenyataan, itulah yang dinamakan dengan memecahkan masalah .
  • 3.  Pemecahan masalah (problem solving) dapat didefenisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses peme-cahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.  Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keteram-pilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya. Akan tetapi, keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikait-kan dengan posisi seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masa-lah organisasinya dengan tepat dan benar, dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar kepemimpinannya.  Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan masalah secara analitis dipandang sebagai teori yang ‘mempan’ untuk beragam kondisi dan suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan. Kendatipun demikian, keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kepiawaian indi-vidu atau pemimpin yang terlibat dalam masalah yang hendak diselesaikan itu.
  • 4. LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH Dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi, terutama dalam kepe- mimpinan sebuah organisasi, ada beberapa langkah yang harus dilalui, yaitu : Menganalisa Masalah Pada bagian ini, kita dituntut untuk bisa menganalisa atau melakukan diagnosa terhadap sebuah masalah, kejadian, peristiwa atau situasi supaya kita bisa fokus pada masalah yang sebenarnya. Seringkali orang dalam mela-kukan pemecahan masalah terjebak pada gejala-gejala yang timbul dari masalah tersebut. Agar kita bisa memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefenisi- kan suatu masalah, diperlukan upaya mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya. Dengan demikian diharapkan, kita bisa mendefensi-kan masalahnya dengan tepat dan benar.
  • 5. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefenisian masalah yang baik : Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif harus dipisah-kan dari persepsi. Semua pihak yang terlibat diperlukan sebagai sumber informasi. Masalah harus dinyatakan secara tegas. Hal ini seringkali dapat meng-hindarkan kita dari pembuatan defenisi yang tidak jelas. Defenisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi. Defenisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah itu.
  • 6. Membuat Alternatif Pemecahan Masalah Setelah kita berhasil mendiagnosa masalah tersebut dengan tepat dan benar, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah membuat sejumlah alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini, kita diharapkan dapat memi-lih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang ada diusulkan. Dengan memilih satu solusi masalah yang ditawarkan akan menjadikan kualitas pemecahan masalah lebih efektif dan efesien.
  • 7. Ada beberapa karakteristik pembuatan masalah yang harus diperha-tikan, yakni :  a. Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terle-bih dahulu sebelum kemudian dilakukan evaluasi.  b. Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin banyak orang yang mengusulkan alternatif, semakin bagus pula untuk meningkatkan kualitas solusi dan penerimaan kelompok.  c. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat, baik terhadap proses organisasi maupun proses pembuatan alternatif pemecahan masalah.  d. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konse-kuensi yang muncul dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  e. Alternatif-alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan yang lain. Gagasan yang kurang menarik, bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan lainnya.  f. Alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefenisikan dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat diabaikan bila tidak secara langsung mempenga-ruhi pemecahan masalah utama yang sedang terjadi.
  • 8. Mengevaluasi Alternatif- alternatif Setelah kita berhasil mengenali karakteristik pembuatan alternatif tersebut di atas, kita perlu pula untuk mengevaluasi alternatif- alternatif pemecahan masalah yang telah diambil. Pada tahap ini, kita dituntut untuk berhati-hati memberikan penilaian keuntungan dan kerugian terhadap alternatif-alternatif yang diambil. Agar kita tidak terjebak pada kesalahan dalam penentuan solusian atau pemecahan masalah, maka pada tahap evaluasi ini kita harus memperhatikan : Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelum-nya. Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya. Tingkat kemungkinan penerapannya.
  • 9. Berikut ini adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif pemecahan masalah yang baik :Alternatif-alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang optimal, bukan sekadar standar yang memuaskan. b. Penilaian terhadap alternatif-alternatif yang ada dilakukan secara siste-matis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan. c. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan mempertimbangan pandangan- pandangan dari orang lain yang terlibat di dalamnya. d. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mung-kin ditimbulkannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. e. Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara tegas.
  • 10. Rencana Tindak Lanjut Yang harus dilakukan selanjutnya adalah penerapan solusi yang telah kita pilih pada bagian pencarian alternatif pemecahan masalah. Pada bagian ini, seorang penentu kebijakan harus peka pada keadaan yang mungkin timbul terhadap solusi yang dijalankan, karena bagaimana pun, setiap solusi yang ditawarkan selalu ada titik balik yang kemungkinan ada reaksi negatif. Berikut ini adalah karakteristik dari penerapan dan rencana tindak lanjut yang efektif : Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan. Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi “sedikit demi sedikit” dengan tujuan meminimalkan terjadinya perlawanan dan me- ningkatkan dukungan.
  • 11. Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, haris dikomunikasikan, sehingga terhadi proses pertukaran informasi. Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penera-pan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen. Adanya sistem monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi berdasarkan atas terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun mungkin muncul dampak positif lainnya.
  • 12. MEMANAJEMEN PEMECAHAN MASALAH  Menghadapi masalah dan memecahkannya secara berulang-ulang, dapat menjadikan kita dewasa dan memiliki filosofis hidup. Kekuatan filosofis kehi- dupan adalah sejauhmana kita bisa mene-mukan tujuan hakiki hidup ini.  Salah satu pendekatan yang kerap digunakan dalam memanajemen peme-cahan masalah adalah dengan menggunakan kiat terobosan (breaktrough oriented). Keahlian dalam terobosan ini tidak dalam bentuk proses bertahap, tetapi lebih kepada penggunaan Tujuh Kerangka Berpikir, sebagai berikut :  1. Originalitas dan Kemandirian  Pendekatan originalitas dan kemandirian ini menjadi dasar agar tidak selalu bertitik tolak pada permasalah biasa, tetapi masuk pada kondisi untuk mencari sesuatu yang baru dalam pemecahan masalah.  2. Menentukan Target  Menentukan target yang tepat dan berkonsentrasi kepadanya dengan menyortir kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan target tersebut.
  • 13. Memecahkan Masalah Berulang-ulang Membuat model permasalahan yang terjadi, melakukan simulasi terhadapnya, dan mencoba model tersebut kepada permasalahan yang lain, lalu mensimulasinya kembali secara berulang-ulang, sehingga jawaban dari permasalahan yang terjadi memiliki sifat stabil.
  • 14. Memiliki Sistem Khusus Keberhasilan memecahkan suatu masalah akan memunculkan masa-lah lain. Hal ini karena satu masalah yang kita hadapi adalah bagian dari sistem permasalahan yang integeral, sehingga diperlukan sistem pemecahan masalah yang mencakup keleluasaan elemen dan dimensi permasalahan yang sedang dihadapi.
  • 15. Mengumpulkan Informasi yang Akurat Informasi yang akurat menentukan keberhasilan pemecahan masa-lah. Ini termasuk keahlian dalam mencari sumber informasi dan meracik berbagai informasi yang didapatkan.
  • 16. Orientasi kepada Orang Lain Pemecahan suatu masalah harus bersifat universal, sehingga setiap orang yang memiliki permasalahan yang sama bisa memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan yang pernah dilakukan pendahulunya.
  • 17. Memperbaiki Jadwal dan Program Kerja Kunci dalam memecahkan masalah yaitu menentukan tujuan atau target yang lebih besar, lalu menentukan pembaharuan sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya masalah baru, lalu melakukan semua itu dengan keyakinan dan manajemen yang baik.
  • 18. PENUTUP Demikianlah penyajian materi Problem Solving yang bisa dikemukakan pada kesempatan, semoga mendatangkan manfaat dan dapat dipraktek-kan dalam kehidupan sehari- hari, terutama dalam memajukan organi-sasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Tanah Datar. Selamat bekerja,