Outernet adalah proyek yang menyiarkan informasi digital secara gratis ke daerah terpencil melalui satelit untuk menutup kesenjangan informasi global. Outernet mengumpulkan konten seperti Wikipedia dan mendistribusikannya secara broadcast ke receiver di darat yang kemudian membagikannya lewat jaringan nirkabel setempat. Walaupun kecepatan download masih perlu ditingkatkan, Outernet berupaya menjadi solusi untuk menyediakan akses informasi bagi semua or
2. Penyebaran Informasi Hari Ini
Kebanyakan informasi saat ini di dapatkan melalui Internet,
masalahnya tidak semua orang dapat dijangkau dan
menjangkau Internet
Kendala? Infrastruktur, lokasi dan biaya yang mahal
(Facebook , 2016)
3. Upaya Penyebaran?
Google dengan Project Loon, Facebook dengan Drone
Kenapa belum memberikan dampak signifikan? Masih
project, belum konsisten dan belum stabil dapat
memberikan akses terus menerus 24/7.
4. Outernet
Menyaluran informasi downlink secara broadcast melalui satelit
untuk menyediakan konten web (hanya downlink) ke daerah-
daerah terpencil di dunia.
Outernet bukan Internet, bentuk komunikasinya hanya satu ara
Menyediakan informasi, perpustakaan digital berkaitan dengan
pendidikan kepada semua orang secara gratis
Tujuannya untuk menyediakan informasi kepada siapapun secara
broadcast, dan dalam jangka panjang mempunyai visi untuk
menyediakan internet dengan komunikasi 2 arah
Outernet saat ini berada dibawah naungan Media Development
Investment Fund (MDIF), organisasi non-profit US
5. Masalah yang ingin diselesaikan Outernet
Lebih dari 50 % orang di dunia yang belum memiliki akses ke
informasi-informasi berharga yang dapat ditemukan di Internet
Banyak orang yang belum dapat mengakses informasi karna
kendala biaya
Di banyak daerah tertinggal atau pelosok infrastruktur seperti cell
tower atau kabel internet belum ada
Tujuan utama dari Outernet adalah untuk menjembatani
kesenjangan informasi global
7. 1. Pengumpulan Informasi
2. Outernet MMC (Mission Management Center) memberikan
Broadcast Command pada satelitenya
3. User Menerima dan Menyimpan Data dari Satelite
4. User membuat jaringan LAN / Wifi pada daerahnya
Cont. Cara Outernet Bekerja
5. User lainnya terkoneksi ke LAN / Wifi untuk mengakses
8. Pengumpulan Informasi
Konten Standar Outernet:
Punya saran tentang
informasi lainnya? Kontak
Outernet malalui laman
facebook atau email, mereka
terbuka menerima saran
9. Broadcast
MMC (Mission Management Center) sebagai
command center outernet
Sinyal outernet di broadcast menggaunakan 3 Inmarsat
satellites dengan posisi satellite:
I-4 F1 APAC (Asia-Pacific), at 144-degrees East
Alphasat, at 25-degrees East
I-4 F3 Americas, at 98-degrees West
Letak frequensi:
APAC: 1545.9525 MHz
Alphasat: 1545.525 MHz
Americas: 1539.8725 MHz
Kecepatan download: 2 Kbps – 100Kbps (Karim, 2014)
(Outernet.is)
11. Cont. Broadcast
Outernet merencanakan untuk mengorbitkan ratusan Cubesat untuk
meningkatkan jangkauan broadcastnya
(Cooper, itproportal.com)
satellites are all in Geostationary orbits over
36,000 km above earth and so they appear
at a fixed location high in the sky (aprs.org)
13. Cont. Receiver
Membuat receiver sendiri
Antena
DVB-S2 Receiver
Biasanya sudah sepaket dengan antena
Raspberry Pi or DIY KIT / Lighthouse (Official from Outernet)
Ku-band (dish) and LNB
Komputer mini
(outernet.is)
(Bruninga, aprs.org)
14. Cont. Receiver
Kebutuhan Software: Librarian
Men-decrypts, memanajemen dan melihat data dari outernet melalui antar muka
web di browser.
Original wikipedia UI Librarian UI
(PPT: Outernet. Steffy, Sheena)
15. Share It
Buat jaringan LAN / Wifi
Dengan Raspberry Pi sebagai mini server (sumber source)
16. Energi
Broadcaster (Satelit) Receiver
Solar Cell, mengubah sinar
matahari menjadi listrik
Beterai yang tahan lama (satelit
memiliki baterai yang tahan
hingga belasan tahun)
Listrik dari provider untuk daerah
yang telah dialiri listrik
Dari pembangkit listrik alternatif
Pembangkit mikro hydro
Kincir angin
Solar cell
Genset
dll
17. Kesimpulan
Outernet merupakan salah satu
solusi untuk menjembatani
kesenjangan informasi di daerah
tertinggal dengan konsep
perpustakaan digital, walaupun
saat ini masih perlu perbaikan
terutama dari sisi download
speed dan persebaran informasi
yang dapat diterima.
18. Referensi
Outernet, (Online). (https://outernet.is, diakses 25 Agustus 2016)
Karim, Q. Rogers, J. Birrane. 2014. Bridging the Information Divide: Offering Global
Access to Digital Content with a Disruptive CubeSat Constellation. 28th Annual
AIAA/USU Conference on Small Satellites, Logan, Utah, USA.
Facebook, 2016, State of Connectivity 2015: A Report on Global Internet Access,
(online). (http://newsroom.fb.com/news/2016/02/state-of-connectivity-2015-a-
report-on-global-internet-access/, diakses 25 Agustus 2016)
Bob Bruninga, OUTNET, a Global APRS Ham Radio Emergency Comms Satellite Net,
(Online). (http://aprs.org/outnet.html, diakses 25 Agustus 2016)
Paul Cooper, 2014, Introducing Outernet: Free Wi-Fi beamed to everywhere on
earth from space, (Online). (http://www.itproportal.com/2014/02/05/introducing-
outernet-free-wi-fi-beamed-to-everywhere-on-earth-from-space/, diakses 25
Agustus 2016)
Steffy Albert, Sheena Mathew, Presentation (PPT), Outernet.
Presentasi Outernet, Muhammad Nur Yasir Utomo, Magister TI, UGM, Mata kuliah Topik Khusus TETI. (Tahun 2016)
Internet dengan segala manfaatnya telah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup manusia modern, internet di manfaatkan untuk mencari informasi, berkirim email, pesan singkat, streaming video dan lain sebagainya. Kemudahan-kemudahan ini membuat pertumbuhan pengguna internet di dunia khususnya di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya.
Pertumbuhan pengguna internet ini disadari betul oleh penyedia jasa ISP dan mobile broadband, infrastruktur dibangun dibarengi peningkatan layanan data dengan harga yang semakin terjangkau tiap tahun terus dilakukan. Walau demikian, Internet di banyak bagian dunia saat ini masih merupakan barang langkah yang hanya bisa di dapatkan dengan harga yang sangat mahal.
Dari laporan State of Connectivity 2015: A Report on Global Internet Access yang dibuat oleh facebook, jumlah pengguna internet dunia mencapai 3,2 miliar orang atau 43 % dari total penduduk bumi, dengan kenaikan pengguna internet berkisar 200 – 300 juta orang pertahunnya. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa lebih dari setengah jumlah penduduk bumi atau sekitar 4,1 miliar orang belum dapat mengakses internet.
Masalah
Apa yang menjadi penyebab masih banyak orang belum dapat mengakses internet? Masih menurut laporan facebook ada 4 hal yang menjadi masalah yaitu:
- Tidak adanya infrastruktur untuk mengakses dapat mengakses internet
- Besarnya biaya akses internet ketimbang biaya pendapat warga
- Relevansi untuk mengakses internet
- Kesiapan untuk mengakses seperti keterampilan, kesadaran dan keterbukaan dalam menerima budaya lain
Dari beberapa factor penyebab masih banyak orang belum dapat mengakses internet, factor 1 infrastruktur dan factor 2 biaya akses menjadi kendala utamanya. Orang-orang yang tinggal pada daerah pelosok dengan infrastruktur daerah yang rendah akan sulit dijangkau oleh internet, jika pun ada factor biaya akses yang mahal bisa saja menjadi hambatan selanjutnya bagi mereka.
Dunia bukannya mendiamkan orang-orang yang belum dapat mengakses internet ini, berbagai upaya telah dilakukan. Beberapa yang mungkin pernah kita dengar adalah Project Loon dari Google dan Drone Internet Facebook, namun project-project ini hanya terlihat seperti sebuah eksperimen dan belum benar-benar berdampak nyata terhadap penyaluran akses informasi.
Solusi akses informasi untuk semua, Outernet
Terkait dengan pemecahan masalah terbatasnya akses informasi dikarenakan minimnya infrastruktur dan mahalnya biaya, beberapa tahun terakhir dunia seperti punya harapan baru untuk menyampaikan informasi dengan murah, mudah dan hampir dapat diakses diseluruh belahan bumi manapun, yaitu Outernet.
Solusi akses informasi Outernet, outernet merupakan sebuah cara penyaluran informasi downlink secara broadcast melalui satelit untuk menyediakan kontern web (hanya downlink) ke daerah-daerah terpencil di dunia.
Berbeda dengan Internet yang bekerja secara 2 arah, outernet bekerja secara 1 arah saja. Sebagaimana yang diketahui bahwa internet menghubungkan berbagai perangkat komputer diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi membagikan sumber daya dan informasinya. Outernet memiliki konsep yang berbeda, outernet dapat dianalogikan sebagai audience dalam sebuah acara talkshow dimana audience hanya dapat mendengarkan informasi dari talkshow tersebut. Sifat informasinya merupakan informasi broadcast yang di broadcast melalui satelit dalam bentuk apapun, format apapun, dan ukuran apapun terus menerus tanpa henti.
Tujuan utama dari Outernet adalah untuk menjembatani kesenjangan informasi global
Konsep kerja outernet, penghimpunan informasi, launch pada satelite melaui MMC, broadcast, receiver menerima dan disebar lewat jaringan LAN/Wifi
5 garis besar konsep kerja outernet hingga data informasi bisa di buka oleh pengguna
Outernet Inc mengumpulkan informasi dengan mendengarkan saran dari berbagai pihak
Pada dasarnya outernet telah memiliki standar informasi yang di broadcast, beberapa di antaranya adalah Wikipedia, Twitter, News, dan lainnya. Namun, Outernet tidak diam pada aspirasi dan saran berbagai pihak untuk informasi yang penting agar bisa di bagikan ke seluruh dunia
Outernet Inc melalui MMC (mission management center) memberikan command untuk membroadcast data melalui satelit.
Sinyal outernet di broadcast menggaunakan 3 Inmarsat satellites dengan posisi satellite:
I-4 F1 APAC (Asia-Pacific), at 144-degrees East
Alphasat, at 25-degrees East
I-4 F3 Americas, at 98-degrees West
Our frequencies are:
APAC: 1545.9525 MHz
Alphasat: 1545.525 MHz
Americas: 1539.8725 MHz
Daerah yang di cover oleh broadcast ke-3 satelit outernet
Saat ini outernet masih menggunakan Inmarsat satellites dengan rencana akan meluncurkan cubesat sebagai pendukung untuk mencakup lebih banyak bagian bumi.
Setelah mendapatkan pendanaan, outernet berencana mengorbitkan satelit mini untuk lebih banyak menjakau wilayah dan mempercepat layanan download data
Receiver yang dapat di gunakan untuk mendownload data dari satelite outernet. Latern 1.0 merupakan produk buatan outernet, namun jika ingin membuat sendiri, kita dapat menggunakan antena sendiri dari antena dish bekas tv satelite.
Untuk membuat receiver sendiri, bahan-bahan yang dibutuhkan ada antena ku-band / dish, dvb-s2 receiver, dan komputer mini sebagai penyimpan data
Software pendukung untuk outernet disisi client adalah software librarian, web base aplication untuk menterjemahkan data hasil download dari outernet, menyimpan dan memanajemen data, hingga membaca data semua dapat dilakukan di librarian. Software ini seperti perpustakaan digital.
Setelah mendownload data dari outernet. Data tersebut dapat dibagikan kepada siapa saja di sekitar komputer penyimpan data melalui jaringan LAN dan Wifi, dimana pusat data / server penyaji data adalah komputer yang menyimpan data dari outernet.
Broadcaster (satelite)
Power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.
Receiver
Power pada kelas receiver dapat menggunakan listrik dari provider untuk daerah-daerah yang telah mendapat aliran listrik, untuk daerah lain yang belum dialiri listrik, dapat menggunakan energi listrik dari pembangkit-pembakit alternatif seperti pembangkit listrik mikro hydro, kincir angin, panel surya, genset dan lainnya.