SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
1. Pendahuluan
4. Program Pengembangan K3

2. Sejarah Safety Culture
5. Kendala Pada K3
3. Indikator Keselamatan Kerja

6. Kesimpulan
Berawal dari laporan International Atomic
Energy Authority (IAEA) pada tahun 1991
tentang kecelakaan yang terjadi di Chernobyl
yang memperkenalkan budaya keselamatan,
perhatian akan budaya keselamatan pada suatu
organisasi mulai dilirik sebagai salah satu
penyebab terjadinya major accident.
Berbagai program telah banyak dikembangkan
dalam upaya memperkecil angka kesakitan dan kematian
akibat kerja.
Program2 tersebut berkembang atas dasar
pendekatan yang dipergunakan mulai dari yang
menggunakan
pendekatan
rekayasa,
kemudian
pendekatan sistim kemudian yang dewasa ini banyak
diterapkan menggunakan pendekatan perilaku serta
budaya.
Istilah budaya keselamatan (safety culture)
pertama kali tertera dalam laporan yang disusun oleh
‘International Nuclear Safety Advisory Group’ (INSAG)
pada tahun 1987 yang membahas peristiwa ‘Chernobyl’
didalam laporan dari International Nuclear Safety
Advisory Group berjudul ’Safety Culture’ (SAFETY
SERIES No.75-INSAG-4), yang oleh IAEA di
publikasikan pada 1991.
Atas dasar itu ’International Atomic Energy
Agency’ (IAEA) menyusun Konsepatau Model, Metoda
Pengkuran Budaya Keselamatan (Safety Culture)
sebagaibagian dari Budaya Organisasi (Organizational
Culture).
Kemudian disusun pulamodel dasar pembudayaan
Keselamatan Instalasi Nuklir sebagai panduanprogram
untuk pengembangan budaya keselamatan instalasi nuklir
di tingkat internasional, regional, maupun pada tingkat
nasional negara-negaraanggotanya.
Merujuk pada konsep IAEA, BAPETEN dan
BATAN di Indonesia telah mulai menyusun model budaya
K3 dan alat ukurnya sebelum tahun 2005 dalam rangka
meningkatkan budaya keselamatan instalasi.
Sedangkan di sektor lain seperti Migas, Minerba,
Panas Bumi, Manufaktur dan lainnya saat ini juga banyak
dilakukan program pengembangan perilaku dan budaya
K3, sesuai dengan rujukannya masing sektor.
Berbagai
Model
Budaya
Keselamatan
umumnya
berkembang dari lingkup ilmu2 perilaku (Behavioral Sciences:
antropologi,
sosiologi
dan
psikologi).
Terutama
dalam
pendekatan
Organisasi
dan
Manajemen sertaPsikologi Organisasi yang kajiannya khusus
mempelajari masalah manusia dalam bidang Keselamatan (Safety).
Perkembangan tersebut banyak menciptakan berbagai
model Budaya Keselamatan dengan masing-masing indikator
budaya keselamatan yang sebagian besar dewasa ini banyak
dipergunakan di berbagai sektor di industri maupun jasa
pelayanan.
Budaya keselamatan dari seorang ahli psikologi organisasi
yang banyak meneliti dan menjadi konsultan dalam mengembangkan
perilaku selamat (safety behavior) dan budaya keselamatan (safety
culture) yaitu Dominic Cooper.
Menurutnya Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari budaya organisasi
bisa dilihat dari 3 indikator yaitu :
Aspek psikologis pekerja terhadap K3
Aspek perilaku K3 pekerja
Aspek situasi atau organisasi dalam kaitan dengan K3
Menurutu pandangan ini bila suatu perusahaan
mempunyai budaya K3 yang kuat tentu akan memiliki budaya
organisasi juga kuat dan akan berorientasi pada K3 dalam
produksi. Pekerja atau SDM diperusahaan tentu akan memiliki
nilia2 K3 dan persepsi terhadap bahaya secara benar yang serta
akan menampilkan perilaku K3 yang diharapkan secara konsisten.
Perusahaan juga akan mempunyai organisasi dan
manajemen, system manajemen K3 yang tepat dan diterapkan
secara konsisten serta mempunyai peralatan dan anggaran yang
sesuai dan lain sebagainya.
Karena itu budaya keselamatan tidak dapat digambarkan
hanya dengan sebuah indikator saja ( single indicator ) yang hanya
menggambarkan salah satu aspek saja.
Budaya keselamatan merupakan suatu konsep yang
menyangkut aspek manusia ( Human being ) yang memilki aspek
internal yang tidak terlihat ( Mind ) maupun eksternal yang terlihat
( Behavior ) yang tentunya keberadaannya hadir dalam suatu
konteks social ( Community atau Organization )
Oleh karenanya budaya keselamatan perlu
difahami dalam kerangka indikator ganda ( Multiple
Indicators ) yaitu indikator psikologis, indikator
perilaku dan indikator organisasi.
Tanpa ketiga indikator tersebut sulit untuk
memperoleh gambaran suatu budaya keselamatan
sebagai bagian dari budaya organisasi disebuah
perusahaan.
Program pengembangan Budaya K3 secara global
sangat bervariasi karena masing-masing program dilandasi
oleh model konsepsual yang dipakai.
Pada umumnya program yang ada sifatnya sangat
komprehensif dan biasanya terdiri dari suatu program utama
yang kemudian dikuti dengan beberapa program lainnya yang
satu sama lain saling terkait dan tidak berdiri sendiri-sendiri
secara terpisah.
Program tersebut biasanya tersusun
secara sistimatis dan terencana dalam kerangka waktu yang
panjang.
Seperti contoh misalnya, di sebuah tambang
batubara (coalmining) yang saat ini mengembangkan
budaya selamat melalui pendekatan
Leadership
(keteladanan dalam keselamatan) juga mengembangkan
program2 lain yang terkait seperti misalnya dengan
program
Behavioral-Based
Safety,
peningkatan
pengawasan serta pengembangan dan pemantuan
penerapan sistim manajemen K3 terintegrasi dan juga
kelengkapan peralatan K3 dan lain2 sebagainya.
Berbagai program secara global telah banyak
dikembangkan untuk meningkatkan Budaya K3, namun
tidak
sedikit
kendala
yang
dihadapi
dalam
mengembangkan budaya K3 diperusahaan.
Salah satu kendala yang paling utama dan bersifat
umum serta banyak terjadi adalah kesalahan dalam
memahami
pengertian
budaya
K3
itu
sendiri
(misunderstandings and even misuse of the concept)
Sebagai contohnya hingga saat ini hampir sebagian
besar dari kita selalu memiliki kecendrungan untuk
mengklasifikasikan setiap peristiwa kejadian atau
kecelakaan karena adanya kesalahan manusia (human error)
akibat buruknya budaya selamat.
Padahal kesalahan manusia (human error) dapat
terjadi didalam sebuah organisasi yang mempunyai budaya
selamat yang sangat baik sekalipun karena kesalahan
manusia terjadi akibat berbagai macam faktor.
Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat ini
menjadi Pilar dalam Kerangka Peningkatan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (The Pillars of Global Strategy of
Occupational Safety and Health).
Tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana
mengembangkan
kerangka
kerja
membudayakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di industry.
Kemajemukan dan keragaman konsep Budaya K3,
sebagai bagian dari budaya organisasi, tidak perlu menjadi
hambatan untuk mengembangkan konsep budaya K3 beserta
indikatornya yang komprehensif, universal, sederhana, jelas
dan mudah diukur serta mudah dipergunakan dalam menyusun
program mengembangkan budaya K3 di perusahaan. Indikator
budaya K3 yang dipergunakan hendaknya tidak bersifat
tunggal dan perlu meliputi indicator aspek manusia dan
organisasi-manajemen terutama aspek sistim manajemen K3
dan penerapannya secara konsiten.
BudayaK3Industri

More Related Content

What's hot

Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoAl Marson
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Fitri Ifony
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxDian Bastian
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Al Marson
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Al Marson
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaSoni Fariski
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanAl Marson
 

What's hot (20)

Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
Perhitungan & penilaian hse statistik bagian 1 rev.00
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3Interpretasi Kriteria Audit SMK3
Interpretasi Kriteria Audit SMK3
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3Manajemen risiko k3
Manajemen risiko k3
 
Teknik Evakuasi
Teknik EvakuasiTeknik Evakuasi
Teknik Evakuasi
 
Pencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerjaPencegahan kecelakaan kerja
Pencegahan kecelakaan kerja
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 

Viewers also liked

PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
Organizational Culture and Climate
Organizational Culture and ClimateOrganizational Culture and Climate
Organizational Culture and ClimateISAAC Jayant
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Safety Culture Power Point
Safety Culture Power PointSafety Culture Power Point
Safety Culture Power PointJoe Daugherty
 
Promoting a positive health and safety culture
Promoting a positive health and safety culturePromoting a positive health and safety culture
Promoting a positive health and safety cultureJames McCann
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13ifutureleaders
 
Pp 36-2004 usaha hilir migas
Pp 36-2004 usaha hilir migasPp 36-2004 usaha hilir migas
Pp 36-2004 usaha hilir migasWinarso Arso
 
safety climate
safety climatesafety climate
safety climateEni Es
 
360-Degree Leadership
360-Degree Leadership360-Degree Leadership
360-Degree LeadershipChuck Terrell
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013Sukowibowo
 
6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasanWinarso Arso
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Dickdick Maulana
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerjaWinarso Arso
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
 
Risk Management as a Safety Program Tool
Risk Management as a Safety Program ToolRisk Management as a Safety Program Tool
Risk Management as a Safety Program ToolAtlantaSafetyCouncil
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
 

Viewers also liked (20)

7 Keys for Creating A Safety Culture
7 Keys for Creating A Safety Culture7 Keys for Creating A Safety Culture
7 Keys for Creating A Safety Culture
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Organizational Culture and Climate
Organizational Culture and ClimateOrganizational Culture and Climate
Organizational Culture and Climate
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
K3rs ps
K3rs psK3rs ps
K3rs ps
 
Safety Culture Power Point
Safety Culture Power PointSafety Culture Power Point
Safety Culture Power Point
 
Promoting a positive health and safety culture
Promoting a positive health and safety culturePromoting a positive health and safety culture
Promoting a positive health and safety culture
 
buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13buletin IFL Maret-April'13
buletin IFL Maret-April'13
 
Pp 36-2004 usaha hilir migas
Pp 36-2004 usaha hilir migasPp 36-2004 usaha hilir migas
Pp 36-2004 usaha hilir migas
 
OPER-D Workforce Booklet
OPER-D Workforce BookletOPER-D Workforce Booklet
OPER-D Workforce Booklet
 
safety climate
safety climatesafety climate
safety climate
 
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)Kurikulum 2013 (KURTILAS)
Kurikulum 2013 (KURTILAS)
 
360-Degree Leadership
360-Degree Leadership360-Degree Leadership
360-Degree Leadership
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
 
6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan6. alat pelindung pernafasan
6. alat pelindung pernafasan
 
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
Kepmenkes 1087-standar-k3-rs
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja
 
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
 
Risk Management as a Safety Program Tool
Risk Management as a Safety Program ToolRisk Management as a Safety Program Tool
Risk Management as a Safety Program Tool
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
 

Similar to BudayaK3Industri

ppt budaya Keselamatan.pptx
ppt budaya Keselamatan.pptxppt budaya Keselamatan.pptx
ppt budaya Keselamatan.pptxIrfanRosihan1
 
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptx
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptxDiskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptx
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptxRudiWijanarko2
 
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjasejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjassuser4de0ad
 
1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptx1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptxRatihSumardi
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanRobby Firmansyah
 
Fudanamental Budaya Keselamatan
Fudanamental Budaya KeselamatanFudanamental Budaya Keselamatan
Fudanamental Budaya KeselamatanChandra Satrya
 
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxManajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxssuser912bfd
 
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5Arif Budiman
 
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptx
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptxK3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptx
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptxKimLangoday
 
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxPPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxZhulvardyanArmayrish
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3melbon21
 

Similar to BudayaK3Industri (20)

ppt budaya Keselamatan.pptx
ppt budaya Keselamatan.pptxppt budaya Keselamatan.pptx
ppt budaya Keselamatan.pptx
 
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptx
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptxDiskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptx
Diskusi Topik 3 Budaya Keselamatan Maret 2022.pptx
 
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerjasejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
sejarah pengertian kesehatan keselamatan kerja
 
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
1. MANAJEMEN RISIKO.pptx
 
Safety Culture
Safety CultureSafety Culture
Safety Culture
 
Inisiasi 8 new k3
Inisiasi 8 new k3Inisiasi 8 new k3
Inisiasi 8 new k3
 
Inisiasi 7 new
Inisiasi 7 newInisiasi 7 new
Inisiasi 7 new
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptx1. Pendahuluan K3.pptx
1. Pendahuluan K3.pptx
 
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam PerusahaanPengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
Pengembangan dan Aplikasi K3 dalam Perusahaan
 
Fudanamental Budaya Keselamatan
Fudanamental Budaya KeselamatanFudanamental Budaya Keselamatan
Fudanamental Budaya Keselamatan
 
Orasi ilmiah pada wisuda sekolah tinggi sandi negara 10 November 2015
Orasi ilmiah pada wisuda sekolah tinggi sandi negara 10 November 2015Orasi ilmiah pada wisuda sekolah tinggi sandi negara 10 November 2015
Orasi ilmiah pada wisuda sekolah tinggi sandi negara 10 November 2015
 
kebijakan k3.ppt
kebijakan k3.pptkebijakan k3.ppt
kebijakan k3.ppt
 
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxManajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
 
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5
Kesehatan dan keselamatan kerja 1.5
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptx
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptxK3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptx
K3 & Aspek HIK Pertemuan -1.pptx
 
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptxPPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
PPT KESEHATAN KESELAMATAN KERJA (K3) PERKANTORAN.pptx
 
MK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docxMK KEHAMILAN-2.docx
MK KEHAMILAN-2.docx
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 

More from Mukhamad Mardiansyah (20)

Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300Air Conditioning on Boeing 737-300
Air Conditioning on Boeing 737-300
 
Bentuk Bisnis
Bentuk BisnisBentuk Bisnis
Bentuk Bisnis
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
Amal Sholeh, Ridho dan Adil
Amal Sholeh, Ridho dan AdilAmal Sholeh, Ridho dan Adil
Amal Sholeh, Ridho dan Adil
 
Bola Voli
Bola VoliBola Voli
Bola Voli
 
Observation of Airport
Observation of AirportObservation of Airport
Observation of Airport
 
Types of landing gear
Types of landing gearTypes of landing gear
Types of landing gear
 
Aircraft communication system
Aircraft communication systemAircraft communication system
Aircraft communication system
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Bangun datar dan bangun ruang
Bangun datar dan bangun ruangBangun datar dan bangun ruang
Bangun datar dan bangun ruang
 
Types of landing gear
Types of landing gearTypes of landing gear
Types of landing gear
 
Materi, unsur, dan atom
Materi, unsur, dan atomMateri, unsur, dan atom
Materi, unsur, dan atom
 
Bulan(1)
Bulan(1)Bulan(1)
Bulan(1)
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
Gerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesiaGerakan kebangsaan di indonesia
Gerakan kebangsaan di indonesia
 
Bulan
BulanBulan
Bulan
 
Bulan
BulanBulan
Bulan
 
Turbo Shaft
Turbo ShaftTurbo Shaft
Turbo Shaft
 
Turbo Shaft
Turbo ShaftTurbo Shaft
Turbo Shaft
 

BudayaK3Industri

  • 1.
  • 2. 1. Pendahuluan 4. Program Pengembangan K3 2. Sejarah Safety Culture 5. Kendala Pada K3 3. Indikator Keselamatan Kerja 6. Kesimpulan
  • 3.
  • 4. Berawal dari laporan International Atomic Energy Authority (IAEA) pada tahun 1991 tentang kecelakaan yang terjadi di Chernobyl yang memperkenalkan budaya keselamatan, perhatian akan budaya keselamatan pada suatu organisasi mulai dilirik sebagai salah satu penyebab terjadinya major accident.
  • 5. Berbagai program telah banyak dikembangkan dalam upaya memperkecil angka kesakitan dan kematian akibat kerja. Program2 tersebut berkembang atas dasar pendekatan yang dipergunakan mulai dari yang menggunakan pendekatan rekayasa, kemudian pendekatan sistim kemudian yang dewasa ini banyak diterapkan menggunakan pendekatan perilaku serta budaya.
  • 6.
  • 7. Istilah budaya keselamatan (safety culture) pertama kali tertera dalam laporan yang disusun oleh ‘International Nuclear Safety Advisory Group’ (INSAG) pada tahun 1987 yang membahas peristiwa ‘Chernobyl’ didalam laporan dari International Nuclear Safety Advisory Group berjudul ’Safety Culture’ (SAFETY SERIES No.75-INSAG-4), yang oleh IAEA di publikasikan pada 1991.
  • 8. Atas dasar itu ’International Atomic Energy Agency’ (IAEA) menyusun Konsepatau Model, Metoda Pengkuran Budaya Keselamatan (Safety Culture) sebagaibagian dari Budaya Organisasi (Organizational Culture). Kemudian disusun pulamodel dasar pembudayaan Keselamatan Instalasi Nuklir sebagai panduanprogram untuk pengembangan budaya keselamatan instalasi nuklir di tingkat internasional, regional, maupun pada tingkat nasional negara-negaraanggotanya.
  • 9. Merujuk pada konsep IAEA, BAPETEN dan BATAN di Indonesia telah mulai menyusun model budaya K3 dan alat ukurnya sebelum tahun 2005 dalam rangka meningkatkan budaya keselamatan instalasi. Sedangkan di sektor lain seperti Migas, Minerba, Panas Bumi, Manufaktur dan lainnya saat ini juga banyak dilakukan program pengembangan perilaku dan budaya K3, sesuai dengan rujukannya masing sektor.
  • 10.
  • 11. Berbagai Model Budaya Keselamatan umumnya berkembang dari lingkup ilmu2 perilaku (Behavioral Sciences: antropologi, sosiologi dan psikologi). Terutama dalam pendekatan Organisasi dan Manajemen sertaPsikologi Organisasi yang kajiannya khusus mempelajari masalah manusia dalam bidang Keselamatan (Safety). Perkembangan tersebut banyak menciptakan berbagai model Budaya Keselamatan dengan masing-masing indikator budaya keselamatan yang sebagian besar dewasa ini banyak dipergunakan di berbagai sektor di industri maupun jasa pelayanan.
  • 12. Budaya keselamatan dari seorang ahli psikologi organisasi yang banyak meneliti dan menjadi konsultan dalam mengembangkan perilaku selamat (safety behavior) dan budaya keselamatan (safety culture) yaitu Dominic Cooper. Menurutnya Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sebuah perusahaan yang merupakan bagian dari budaya organisasi bisa dilihat dari 3 indikator yaitu : Aspek psikologis pekerja terhadap K3 Aspek perilaku K3 pekerja Aspek situasi atau organisasi dalam kaitan dengan K3
  • 13. Menurutu pandangan ini bila suatu perusahaan mempunyai budaya K3 yang kuat tentu akan memiliki budaya organisasi juga kuat dan akan berorientasi pada K3 dalam produksi. Pekerja atau SDM diperusahaan tentu akan memiliki nilia2 K3 dan persepsi terhadap bahaya secara benar yang serta akan menampilkan perilaku K3 yang diharapkan secara konsisten. Perusahaan juga akan mempunyai organisasi dan manajemen, system manajemen K3 yang tepat dan diterapkan secara konsisten serta mempunyai peralatan dan anggaran yang sesuai dan lain sebagainya.
  • 14. Karena itu budaya keselamatan tidak dapat digambarkan hanya dengan sebuah indikator saja ( single indicator ) yang hanya menggambarkan salah satu aspek saja. Budaya keselamatan merupakan suatu konsep yang menyangkut aspek manusia ( Human being ) yang memilki aspek internal yang tidak terlihat ( Mind ) maupun eksternal yang terlihat ( Behavior ) yang tentunya keberadaannya hadir dalam suatu konteks social ( Community atau Organization )
  • 15. Oleh karenanya budaya keselamatan perlu difahami dalam kerangka indikator ganda ( Multiple Indicators ) yaitu indikator psikologis, indikator perilaku dan indikator organisasi. Tanpa ketiga indikator tersebut sulit untuk memperoleh gambaran suatu budaya keselamatan sebagai bagian dari budaya organisasi disebuah perusahaan.
  • 16.
  • 17. Program pengembangan Budaya K3 secara global sangat bervariasi karena masing-masing program dilandasi oleh model konsepsual yang dipakai. Pada umumnya program yang ada sifatnya sangat komprehensif dan biasanya terdiri dari suatu program utama yang kemudian dikuti dengan beberapa program lainnya yang satu sama lain saling terkait dan tidak berdiri sendiri-sendiri secara terpisah. Program tersebut biasanya tersusun secara sistimatis dan terencana dalam kerangka waktu yang panjang.
  • 18. Seperti contoh misalnya, di sebuah tambang batubara (coalmining) yang saat ini mengembangkan budaya selamat melalui pendekatan Leadership (keteladanan dalam keselamatan) juga mengembangkan program2 lain yang terkait seperti misalnya dengan program Behavioral-Based Safety, peningkatan pengawasan serta pengembangan dan pemantuan penerapan sistim manajemen K3 terintegrasi dan juga kelengkapan peralatan K3 dan lain2 sebagainya.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. Berbagai program secara global telah banyak dikembangkan untuk meningkatkan Budaya K3, namun tidak sedikit kendala yang dihadapi dalam mengembangkan budaya K3 diperusahaan. Salah satu kendala yang paling utama dan bersifat umum serta banyak terjadi adalah kesalahan dalam memahami pengertian budaya K3 itu sendiri (misunderstandings and even misuse of the concept)
  • 25. Sebagai contohnya hingga saat ini hampir sebagian besar dari kita selalu memiliki kecendrungan untuk mengklasifikasikan setiap peristiwa kejadian atau kecelakaan karena adanya kesalahan manusia (human error) akibat buruknya budaya selamat. Padahal kesalahan manusia (human error) dapat terjadi didalam sebuah organisasi yang mempunyai budaya selamat yang sangat baik sekalipun karena kesalahan manusia terjadi akibat berbagai macam faktor.
  • 26.
  • 27. Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat ini menjadi Pilar dalam Kerangka Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (The Pillars of Global Strategy of Occupational Safety and Health). Tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengembangkan kerangka kerja membudayakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di industry.
  • 28. Kemajemukan dan keragaman konsep Budaya K3, sebagai bagian dari budaya organisasi, tidak perlu menjadi hambatan untuk mengembangkan konsep budaya K3 beserta indikatornya yang komprehensif, universal, sederhana, jelas dan mudah diukur serta mudah dipergunakan dalam menyusun program mengembangkan budaya K3 di perusahaan. Indikator budaya K3 yang dipergunakan hendaknya tidak bersifat tunggal dan perlu meliputi indicator aspek manusia dan organisasi-manajemen terutama aspek sistim manajemen K3 dan penerapannya secara konsiten.