SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
PTffiNIilM[ MIUMIIil BTilGIUIU $Ttffilil
IDAENAE
JrrErrHHrirFth.Il*ltrltlztl zffi frxUttl2n llf t il t t
Dasar
Untuk
: Pengumuman Ketua Panitia Seleksi Terbulo JaMan Pimpinan Tinggi Madya
(eselon l) di Lingkungan Badan ilasional Penanggulangan Bencana Nomor
05,tsNP8t0212016, tanggal 15 Januad 2016 tentang Hasil SeleksiAdministrasi.
METIERNTAHl(4il
: l. illengikuti Seleksi Lanjutan (tes kesehatan) calon JPT liladya (eselon la) BiIPB
di LAKESPRA TNI AU, Jl. illT Haryono kav.4t Jakarta.
2. Pelaksanaan tugas teftitung mulaitanggal {6 Februari srd 19 Februari 20tG ;
3. Segera melapukan hasil pelaksanaan fugas tesebut di atas.
l(epada:
NO l[ama
a..,' ..:
Hip
1. NOHAN AltlXrSTt, S.E.,l[.7 1S7r{07t99203flM Pembina
tftama iluda
(Mc)
Staf Ahli Bupati Bidang
Ekonomi dan Keuangan
Ditetapkan diilanna
PadaTanggal 16Februari 2016
,",)
- 't+b---*-/,-^,'
' ,i,
U lLu.i
q.frT'A*
'lesalasueas{lratuadqnrn;esunlarlos1o13taulep!}uoalo.tul0z
'(el(uuese;aruaonepetl"u+1"q;1ioult=*6u1seu'rueeslpaued
prrilo.,ou,"bu"pg"n""s,""sr1gr"*radlempe[1plr6uauuotlolulo']
:UE)il-Je-i-rSmTnl-11
-
"-:{["ct
[,R""='.F
'g--;"
""""""''l
vsxuafiSdJVUVd
NVHVgU{vrNWSXIU3tllSd
SdNE
'9[
'tt
'eL
.ZL
'rL
'01
,6
'8
.o
'C!/
't
'0
'7,
'L
'oN
wgllvlv
:lVIeNVd
gtoz-qe!-Ll:'19rlsl
t{r6':Unullnttsnoruvnuaou'u:dv}lgN31VII{VN
il
il
il
il
lt
lt
ll
ll
I
I
vlvtl
T'H}
luLflilolonv
lul-3tloulds
l00loun3N
N3gINOU
X3UONVd+l9le
NV)IVY{
wnlTn'r{3d
VS=NI^IVNV
lII^ICIrJUI
+ISOIO|OUVX
N3t/{oogv9Sn
vuntuorvuo8n
"slcl3t^lI3S
@l-C4:>td
ueleulesalaswelz
-4sm0
rz'ttl'9'l'llld
snldl[ny]sx3:r3yv{
NjyJilNVXVlwsyv-tSutlHV-I3IVONVI
:f-]lJ'ON
0INVUYSVU{Sfl)IY'I'
c:3661
--iilttisz'dtar 9t0z-20llvNnr-t/!
YUVOnNVIYX9NVUVSfl{SYxEYI'll
BNPB
BADAN NASIONAL PENANGGU LANGAN BENCANA
SEKRETARIAT UTAMA
Gedung GRAHA BNPB Jalan Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 15120
' Website: http//www.bnpb.go.id
Nomor
Lampiran
Perihal
3 Maret 2016
Kepada Yth.
Daftar Nama Terlampir
Dalam rangka pelaksanaan Assessment Center, Tes Manajerial dan
Penulisan Makalah seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di
lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kami mengundang
Bapak/lbu pada:
Hari : Jumat
Tanggal :4Maret2016
Waktu : Pukul 07.30 s/d selesai
Tempat : Gedung lna-DRTG BNPB
Jl. Anyar No.37, Citeureup, Jawa Barat 16810
Mengingat pentingnya acara dimaksud, diharapkan dapat hadir tepat pada
waktunya.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih.
?u iUM/Kp/03t2016
1 (satu) lembar
Undangan
MSCE.
__l
Lampiran Undangan
Nomor :ztt /UM/KP/0312A16
Tanggal : j.." Maret 2016
DAFTAR UNDANGAN
1 Yolak, S.E., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
2 Nopian Andusti, S.E., MT Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
3 lr. Pudjo Hardijanto, M.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
4 Dr. Hartoyo, S.H., M.Hum., M.Si Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
5 Rudi Phadmanto, Ak., M.B.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
6 lr. Rifai., M.B.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
7 lr. Medi Herlianto, CES., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
8 lr. SriWidayani., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
I Agus Suwarto Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
10 Drs. Gatot Satria Wijaya S, M.Si Kepala Biro Umum
11 TR. Fahrul Falah, S.Sos., N.Si Kepala Biro Umum
12 Harhar Sucharyana Kepala Biro Umum
13 Kepala Biro Umum
14 lr. Harun Sunarso, M. Si Kepala Biro Umum
15 Dicky Febrian, S.H., LL. M Kepala Biro Hukum
"16 Dr. lr. Agus Wibowo, M.Sc Kepala Biro Hukum
17
Johny Sumbung, SKM., M.Kes
Kepala Biro Hukum
18
lr. Afrial Rosya; MA
Kepala Biro Hukum
19
Jarwansah, S.Pd., M.A.P., M.M
Direktur Logistik
2A
lr. R. Hutomo, M.Eng
Direktur Logistik
21
lr. lbnu Asur., M.M
Direktur Logistik
22
Dra. Prasinta Dewi, M.AP
Direktur Logistik
PffiHIlII[H IIIBUPIITII ETilG[U1U STUMT
S DAENAR
ffi hyr ;nffi lrHh. Ilfr.tmll 2r12ff rilun32n ilr f r t n r
Dasar
Untuk
SURAT PERINTAH TUGAS
Ilomor tO9O/ lt /SFI/8.8/2016
Pengumuman Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
(eselon l) di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor
09/BNPBIB/A)16, tanggal 2 Maret 2016 tentang HasilSeleksi Kesehatan.
MEilERIilIAHKAil
: {. Mengikuti Seleksi Lanjutan calon JPT Madya (eselon la} BNPB yang meliputi :
Assessment centre, diskusi, penulisan makalah dan wawancam di Jakarta ;
2. Pelaksanaan tugas terhitung mulaitanggal 3 Maret s/d 6 Maret 20{6 ;
3. Segera melaporkan hasilpelaksanaan tugas tersebut diatas.
l(epada:
No Nama: Nip Panglo{Gol.'
r,: ,:f,96p$ .
Jabatan
1. NOPIAN A}{DUST|, S.E.,ltl.T 196711071992081004 Pembina'
Utama iiuda
0vc)
Staf Atrli Bupati Bidang
Ekonomi dan Keuangan
Ditetapkan diManna
PadaTanggal 02 Maret 2016
MAKALAH
DEPUTI LOGISTIK DAN PERALATAN
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN
KEMANDIRIAN EKONOMI
MELALUI PENGELOLAAN BENCANA
Oleh :
Nopian Andusti, S.E.,M.T
Disusun Dalam Rangka Mengikuti Seleksi JPT-Madya
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
JAKARTA, MARET 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Letak geologis Indonesia berada di lokasi yang tidaklah ramah karena
berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, Lempeng Indo-Australia
di bagian Selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di
bagian Timur. . Ketiga lempeng ini saling bertubrukan dan menimbulkan
pergerakan/pergerseran yang juga sejajaran dengan jalur patahan sumatera.
Pergerakan ini yang kemudian kita ketahui sebagai gempa bumi, dan jika titik
gempa berada di laut, maka akan memunculkan potensi ancaman Tsunami.
Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung api (16% dari jumlah di
seluruh dunia), yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan
jumlah gunung api terbanyak di dunia. Jumlah ini dipastikan bertambah
karena masih banyak lokasi yang belum diteliti, terutama yang ada di dasar
laut. Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mendata
66 gunung api yang aktif. Banyaknya gunung api di Indonesia disebabkan
oleh letak Indonesia yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, dikenal
secara global sebagai “Ring of Fire”, dan menjadikan kawasan ini sebagai
wilayah paling aktif dan berbahaya. Mengacu pada data yang dikeluarkan
United States Geological Survey (USGS), 90% gempa bumi diseluruh dunia
terjadi di wilayah ini, 81% gempa bumi terbesar yang ada terjadi pula
dikawasan ini. Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah
Canada, menempatkan hampir seluruh wilayah pantai Indonesia rawan akan
ancaman Tsunami.
Disamping potensi ancaman yang besar, wilayah Indonesia juga
memiliki potensi alam yang sangat beragam, menganugerahi wilayah ini
dengan sumber daya alam yang sangat kaya. Tanah yang luas , subur, dan
kaya mineral, sehingga aktivitas perekonomian seperti pertanian,
perkebunan, sampai pertambangan tumbuh dengan baik di negeri ini.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia pun memiliki sumber daya laut yang
membuat negara lain iri melihatnya, mulai dari perikanan, pariwisata, sampai
pertambangan terdapat di laut indonesia.
Banyaknya gunung api juga menempatkan Indonesia menjadi negara
dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, yang juga telah dimanfaatkan
sebagai salah satu sumber pembangkit tenaga listrik. Selain itu, gunung api
juga menjadikan daerah sekitarnya menjadi sangat subur, sehingga sangat
menguntungkan untuk kegiatan pertanian. Gambaran sederhana ini
membuka mata kita akan keadilan alam, disamping ancaman yang
berbahaya, Indonesia juga dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa.
Sayangnya, sumber daya yang besar ini belum dikelola dengan baik,
tidak terkendali, tidak mempertimbangan keberlanjutan alam itu sendiri,
menguras sampai habis tanpa berpikir panjang bahwa pengelolaan buruk
yang dilakukan saat ini berdampak negatif bagi generasi mendatang, dan
masih banyak lagi tata kelola buruk yang terjadi. Contoh sederhana,
penebangan hutan liar, pembukaan hutan besar-besaran untuk tanpa
tindakan penyelamatan, adalah salah satu contoh buruk prilaku manusia
yang memicu banyaknya bencana banjir, longsor, dan kekeringan.Kebijakan
pembangunan juga belum banyak yang mendukung keberlanjutan alam yang
bertujuan untuk mengurangi dampak bencana.Dua hal ini menjadi faktor
utama kenapa bencana yang terjadi berdampak sangat merugikan.
1.2. Rumusan Masalah
Wilayah NKRI yang demikian luas dan terdiri dari pulau-pulau dengan
karakteristik geografis yang berbeda dan sosial masyarakatnya yang juga
beraneka ragam disertai pula dengan berbagai macam jenis potensi
ancaman bencana, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir,
gunung meletus menuntut lahirnya pemikiran yang inovatif dan visioner untuk
menghadapi ancaman-ancaman bencana tersebut sehingga resiko bencana
dapat ditekan seminimal mungkin.
Dampak bencana bukan hanya korban jiwa, tetapi juga berdampak
pada sosial ekonomi masyarakat.Semakin besar resiko dan lamanya
dampak berlangsung, akan berakibat pula pada keterpurukan sosial ekonomi
masyarakat yang terkena dampak.
BNPB sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana sebagaimana amanat UU
Nomor 24 Tahun 2007 harus mampu memerankan diri secara dinamis
sesuai dengan tuntutan dinamika masyarakat serta mampu memberdayakan
semua potensi sumberdaya yang tersedia secara maksimal.
Deputi Logistik dan Peralatan yang merupakan salah satu unsur
eselon I pada BNPB yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
dukungan logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana harus mampu memberikan dukungan logistik dan peralatan yang
dibutuhkan dengan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas,
tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan agar terwujudnya pengurangan risiko bencana baik korban jiwa
maupun sosial ekonomi bilamana terjadi bencana.
Dari uraian di atas, dirumuskan masalah dalam makalah ini, yaitu
:“Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi Logistik dan Peralatan
BNPB ke- Depan Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian
Ekonomi Melalui Pengelolaan Bencana ?”
1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Masalah
Dalam makalah ini pembahasannya, hanya meliputi :
a. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ;
b. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggu-
langan Bencana ;
c. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan
Bencana ;
d. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam percepatan memenuhi/
mencapai RPJM ;
e. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik kawasan Indonesia,
regional Asean maupun kawasan global.
1.4. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menemukenali suatu terobosan
yang perlu dilakukan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB dalam menjawab
tantangan persoalan-persoalan pengelolaan bencana khususnya dalam
bidang dukungan logisitik dan peralatan penanggulangan bencana dalam
mendukung peningkatan kemandirian ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam agenda ke-7 Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK adalah
mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerak sektor-sektor strategis
ekonomi domestik. Karena Namun demikian upaya untuk mewujudkan
kemandirian ekonomi, negeri ini juga menghadapi acaman yang besar yaitu
bencana alam (gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor dan gunung berapi).
Dalam RPJM 2015-2019, pengelolaan bencana termasuk diantara 6 sektor
yang mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi sebagai agenda ke-7 Nawa
Cita Pemerintahan Jokowi-JK dengan sasaran menurunnya indeks risiko bencana
pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi.
Untuk mencapai sasaran tersebut, strategi Deputi Logistik dan Peralatan
sebagaimana dimanatkan dalam RPJM 2015-2019 adalah peningkatan kapasitas
manajemen dan pendistribusian logistik kebencanaan, melalui pembangunan
pusat-pusat logistik kebencanaan di masing-masing wilayah pulau, yang dapat
menjangkau wilayah pasca bencana yang terpencil, dengan kata lain
mendekatkan logistik ke- wilayah-wilayah bencana.
2.1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan
a. Visi
Logistik dan peralatan penanggulangan bencana menjadi sangat
penting dalam pengelolaan bencana dalam rangka menekan risiko dan
dampak turunan dari bencana, karena bencana akan selalu berdampak
pada sosial ekonomi masyarakat serta peningkatan angka kemiskinan.
Upaya yang harus dilakukan oleh Deputi Logistik dan Peralatan
untuk menekan indeks risiko bencana dan penggurangan dampak
negatif yang ditimbulkan dari suatu kejadian bencana agar target
pencapaian kemandirian ekonomi sebagai salah satu agenda Nawa Cita
tidak menjadi penghambat yang signifikan adalah dengan cara menjamin
logistik dan peralatan yang dibutuhkan tepat waktu, tepat tempat, tepat
jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat sasaran berdasarkan skala
prioritas dan standar pelayanan ketika terjadi bencana.
Untuk penguatan kapasitas Deputi Logistik dan Pelaralatan BNPB
dalam menjawab tantangan penanggulangan bencana dibutuhkan Deputi
yang visioner dan inovatif yang tidak terjebak dengan kebiasaan
rutinitas tetapi selalu berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan
positif sehingga mampu memerankan diri yang dapat menjadi motor
penggerak utama pengurangan risiko bencana dalam rangka
mendukung terwujudnya agenda Nawa Cita ke-7 yaitu meningkatkan
kemandirian ekonomi. Oleh karena itu visi Deputi Logistik dan Peralatan
yang perlu dibangun adalah :“Mewujudkan Deputi Logistik dan
Peralatan BNPB Sebagai Motor Pengerak Utama Pengurangan
Risiko Bencana Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian
Ekonomi.”
b. Inovasi
Untuk menjamin logistik dan peralatan yang dibutuhkan tepat
waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat
sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan ketika terjadi
bencana dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka
diperlukan inovasi-inovasi dengan memanfaatkan semua potensi
sumberdaya yang tersedia.
Selama ini Deputi Logistik BNPB dalam memberikan dukungan
logistik dan peralatan, baik pada fase pra bencana, saat bencana
maupun pasca bencana dengan cara mengirim langsung ke wilayah
terjadinya bencana sehingga banyak ditemui permasalahan antara lain
yaitu : terjadinyaketidaksesuaian dalam distribusi logistik, kelebihan stock
barang untuk kebutuhan yang tidak mendesaksementara barang yang
mendesak dibutuhkan justru mengalami kekurangan. Disamping itu
dukungan stock logistik pangan yang dikirm ke daerah-daerah dalam
rangka kesiap siagaan bencana jika terlalu lama disimpan menjadi
kaludauarsa (ekspayer) dan rusak untuk sandang sehingga ini menjadi
pemborosan keuangan Negara.
Ke depan sistembantuan logistik dan peralatan penang-
gulangan bencana perlu dilakukan inovasi perubahan, dengan strategi
antara lain sebagai berikut :
1. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin
berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara
membeli logistik dan peralatan bantuan dari pelaku ekonomi lokal,
khususnya para pelaku ekonomi menengah ke bawah. Hal ini
akan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi stabil. Strategi
seperti ini sangat efektif dan efisien karena selain memungkinkan
bisa cepat tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan oleh
sulitnya masalah transportasi ;
2. Ragam logistik bantuan terutama untuk makanan dan sandang
hendaknya menyesuaikan dengan kultur yang berlaku
dimasyarakat korban bencana ;
Selanjutnya, khusus dukungan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana yang selama ini bersumber dari APBN (BNPB)
untuk menjamin tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas,
tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan
standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan
ekonomi lokal, maka pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan
bencana perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana melalui tugas
pembantuan dan dekonsentrasi khususnya untuk buffer stock.
Kemudian, terkait dengan dukungan logistik dan peralatan dalam
penanggulangan bencana yang bersumber dari APBN dan APBD
(Provinsi, Kabupaten/Kota), maka sejak lahirnya UU Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa dimana semua desa mempunyai APBDes dengan
sumber keuangan utama berasal dari Dana Desa (APBN) dan Alokasi
Dana Desa (ADD) yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima
kabupaten/kota yang jumlahnya relative cukup memadai. Dengan
adanya APBDes, BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan perlu
melakukan inovasi terobosan melalui sinkronisasi regulasi pedoman
penyusunan APBDes dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT
agar setiap tahun anggaran untuk desa yang termasuk rawan bencana
perlu dianggarkan dana tidak terduga/dana siap pakai sesuai dengan
tingkat ancaman bencana, sehingga percepatan menuju desa tangguh
bencana segera terwujud.
2.2. Peran Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan Dalam Urusan PB
Peranan pimpinan dalam suatu organisasi itu sangatlah penting
karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah
satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.Salah satu tugas
atau peran piminan yaitu harus bisa mengelola konflik dalam organisasi yang
dipimpinnya sehingga setiap konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan
tidak ada yang merasa dirugikan. Pimpinan adalah seseorang yang bekerja
melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi. Posisi pimpinan menjadi sangat krusial, oleh
karena itu seorang pemimpindiharapkan mempunyai peranan dalam
meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam organisasi.
Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang
pimpinan.Apalagi, tantangan sebagai pimpinan tidaklah ringan. Pertama,
implemetansi organisasi memerlukan proses transformasi baik proses
perkembangan suatu organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan
data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu.Kedua, kesiapan
SDM untuk dapat memanfaatkan peluang yang memerlukan pengembangan
kompetensi baru dan disiplin.Ketiga, pengelolaan perubahan (change
management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc.
Selanjutnya bagaimana kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks
penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian Logistik dan Peralatan
BNPB ?Pertanyaan dimaksud relevan dengan kedudukan tugas dan fungsi
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB. Pemerintah telah membentuk Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada aras pusat, dengan
struktur sampai pada BPBD pada provinsi dan kabupaten/kota. Seorang
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB harus mampu bersinergi dalam
penanggulangan bencana, sebab dampak bencana sangat luas.Tidak
mungkin penanganannya hanya melibatkan beberapa instansi.Justeru
penanggulangan bencana melibatkan berbagai sektor sesuai tugas pokok
dan fungsi instansi yang kita harapkan agar berbagai kelambanan,
kelemahan yang pernah kita alami pada kejadian bencana di masa lampau
yang ujung-ujungnya korban bencana kurang tertangani baik, jangan
terulang lagi.
Pentingnya kepemimpinan Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB
dalam penanggulangan bencana mengingatkan apa yang dikatakan
Crysostomus: “seseorang tidak mahir tidak akan pernah diminta untuk
menjadi nakoda kapal dagang yang bermuatan barang-barang berharga agar
dapat mengarungi samudera yang penuh rintangan dan dapat tiba di tempat
tujuan dengan selamat”. Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan
persoalan penanggulangan bencana harus juga nakoda dengan kualifikasi
mahir plus dengan muatan spritualitas bermoral dan beretika agar para
korban yang terhempas akibat bencana tidak makin terhempas.Pemimpin
tidak usah seorang superman, namun manager yang baik. Pemimpin yang
menghormati publik, para korban, dan takut kepada Tuhan.
2.3. Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi Logistik dan Peralatan
BNPB Dalam Penanggulangan Bencana.
Dalam penanggulangan bencana (tanggap darurat), terutama dalam
pemberian bantuan/ dukungan logistik bukan hanya dukungan yang berasal
dari BNPB, tetapi juga dari berbagai kementerian seperti Kemenkes, Kemen
PU dan PR, Kemensos, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha serta bantuan
asing.
Kita sering mendengar kata koordinasi, koordinasikan, mengkoor-
dinasikan dan sejenisnya. Kata koordinasi sering sekali diucapkan, namun
pada kenyataannya sulit sekali untuk dijalankan., di beberapa tempat
bencana masih sering terjadi kekacauan pendiistribusian logistik karena
kurangnya koordinasi antara pihak yang berwenang, pemberi bantuan
maupun masyarakat yang terkena dampak bencana. Kita bisa melihat dari
televisi ataupun membaca dari koran, banyak sekali keluhan dari masyarakat
yang mengungsi di beberapa titik evakuasi bahwa mereka belum menerima
bantuan, padahal di lain pihak kita bisa melihat bahwa banyak sekali bantuan
yang telah diberikan. Pertanyaannya adalah ke mana saja bantuan yang
telah diberikan dan kenapa masih saja banyak masyarakat mengeluh belum
mendapatkan bantuan? Ternyata banyak sekali bantuan yang menumpuk di
posko dan belum diberikan kepada masyarakat karena kurangnya
koordinasi.
Sesaat setelah terjadi bencana, banyak pihak baik secara individual
maupun organisasi dan juga dari badan-badan pemerintah yang segera
terjun ke lokasi dan memberikan bantuan kemanusian.Semua pihak yang
memberikan bantuan itu masing-masing datang dengan kepentingannya
sendiri sehingga sering sekali terjadinya persaingan prioritas.
Dari kondisi di atas di sinilah perlu peningkatan tugas/ peran Deputi
Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkordinasikan dan mengendalikan
semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat
yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi
Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang
semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana.
2.4. Kebutuhan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Upaya
Percepatan Pemenuhan/Pencapaian Target RPJM.
Untuk mempercepat pemenuhan/pencapaian target RPJM khususnya
dalam upaya pengurangan indeks risiko bencana, maka Deputi Logistik dan
Peralatan BNPB membutuhkan, antara lain :
1. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota)
Dalam Pengurangan Risiko Bencana,
2. Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah Melalui Evaluasi Perda Tentang
Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya terkait dengan
penanggulangan bencana di daerah,
3. Singkronisasi aturan terkait dengan perencanaan dan penggunaan
anggaran kebencanaan dalam APBD,
4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan
daerah bidang penanggulangan bencana,
5. Penyusunan Permendagri tentang Standar Pelayanan Minimal dalam
bidang Pengurangan Risiko Bencana,
6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota)
Dalam Pengurangan Risiko Bencana,
7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan darurat bencana oleh kepala
daerah.
2.5. Issue-Issue Kebencanaan
Salah satu isu keamanan non tradisional yang menjadi topik
pembicaraan penting di ASEAN adalah isu mengenai bencana alam.Isu
bencana ini telah menjadi fokus isuyang dibicarakan dari mulai pertemuan
tingkat pejabat tinggi, tingkat menteri sampaiKTT Asean. Isu bencana
menjadi topik yang diangkat terkait dengan upayapenanganannya dari mulai
kesiapsiagaan, tanggap darurat sampai pemulihan bencana.
Masalah bencana alam merupakan suatu tantangan global yang
mendapatkanperhatian khusus dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi
fenomena bencana alam para pemimpin ASEAN sepakat untuk lebih
mengintensifkan kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai
permasalahan di bidang bencana, baik yang terjadi di tingkat nasional,
regional maupun global.
Babak baru dalam kerjasama di bidang penanganan bencana dimulai
ketikamekanisme pengelolaan kerjasamanya ditingkatkan dari tingkat
kelompok ahli menjadi komite penuh ASEAN pada tingkat pejabat senior.
Kerjasama ini dianggap penting, terkait kecenderungan peningkatan jumlah
bencana di kawasan ASEAN. Hal ini dipicu karena Negara anggota ASEAN
terletak di kawasan rawan bencana, seperti banjir, kekeringan, tanah
longsor, gempa bumi, tsunami, kebakaran dan asap.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dalam rangka mendukung peningkatan kemandirian ekonomi melalui
pengurangan indeks risiko bencana, khususnya melalui dukungan logistik
dan peralatan penanggulangan bencana, maka BNPB melalui Deputi Logistik
dan Peralatan perlu menjamin logistik dan peralatan diberikan tepat waktu,
tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran
berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan
terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal.
Disamping itu pula, harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan
koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait dengan dukungan
logistik baik secara nasional maupun daerah perlu semakin ditingkatkan agar
korban bencana yang terhempas tidak semakin terhempas.
3.2. Rekomendasi
1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan penanggulangan bencana ke
titik-titik lokasi rawan bencana (buffer stock) ;
2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak
pada pemberdayaan ekonomi lokal ;
3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan penyusunan APB Desa dengan
Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka mewujudkan
Desa Tangguh Bencana ;
4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkoordinasikan dan
mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan
kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu
yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik
lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di
lokasi bencana,
5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota)
Dalam Pengurangan Risiko Bencana,
6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan
daerah bidang penanggulangan bencana.
DEPUTI LOGISTIK DAN PERALATAN
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN
KEMANDIRIAN EKONOMI
MELALUI PENGELOLAAN BENCANA
Oleh :
Nopian Andusti, S.E.,M.T
Oleh :
Nopian Andusti, S.E.,M.T
Disusun Dalam Rangka Mengikuti Seleksi JPT-Madya
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
JAKARTA, MARET 2016
Kekayaan Alam Yang
Berlimpah, Tanah yang
luas, subur, dan kaya
mineral dan SD Laut
Kekayaan Alam Yang
Berlimpah, Tanah yang
luas, subur, dan kaya
mineral dan SD Laut
Gempa Bumi, Tsunami,
Tanah Longsor, Banjir dan
Gunung Meletus
Gempa Bumi, Tsunami,
Tanah Longsor, Banjir dan
Gunung Meletus
AncamanAncaman
BencanaBencana
AlamAlam
AncamanAncaman
BencanaBencana
AlamAlam
AnugerahAnugerahAnugerahAnugerah
PENDAHULUAN
Pengurangan Indeks
Risiko Bencana Untuk
Mendukung Peningkatan
Kemandirian Ekonomi
Pengurangan Indeks
Risiko Bencana Untuk
Mendukung Peningkatan
Kemandirian Ekonomi
Kekayaan Alam Yang
Berlimpah, Tanah yang
luas, subur, dan kaya
mineral dan SD Laut
Kekayaan Alam Yang
Berlimpah, Tanah yang
luas, subur, dan kaya
mineral dan SD Laut
AnugerahAnugerahAnugerahAnugerah
PenguranganPengurangan
IndeksIndeks RRisikoisiko
BencanaBencana
PenguranganPengurangan
IndeksIndeks RRisikoisiko
BencanaBencana
“Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi
Logistik dan Peralatan BNPB ke- Depan Dalam
Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi
Melalui Pengelolaan Bencana ?”
“Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi
Logistik dan Peralatan BNPB ke- Depan Dalam
Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi
Melalui Pengelolaan Bencana ?”
Ruang Lingkup
1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ;
2. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan
dalam Penanggulangan Bencana ;
3. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam
Penanggulangan Bencana ;
4. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam
percepatan memenuhi/ mencapai RPJM ;
5. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik
kawasan Indonesia, regional Asean maupun kawasan
global
1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ;
2. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan
dalam Penanggulangan Bencana ;
3. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam
Penanggulangan Bencana ;
4. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam
percepatan memenuhi/ mencapai RPJM ;
5. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik
kawasan Indonesia, regional Asean maupun kawasan
global
Tujuan
bertujuan untuk menemukenali suatu
terobosan yang perlu dilakukan
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
dalam menjawab tantangan
persoalan-persoalan pengelolaan
bencana khususnya dalam bidang
dukungan logisitik dan peralatan
penanggulangan bencana dalam
mendukung peningkatan
kemandirian ekonomi.
bertujuan untuk menemukenali suatu
terobosan yang perlu dilakukan
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
dalam menjawab tantangan
persoalan-persoalan pengelolaan
bencana khususnya dalam bidang
dukungan logisitik dan peralatan
penanggulangan bencana dalam
mendukung peningkatan
kemandirian ekonomi.
PEMBAHASAN
Visi dan Inovasi
a. Visi :
 menekan indeks risiko bencana
dan penggurangan dampak
negatif yang ditimbulkan dari
suatu kejadian bencana :
Visi dan Inovasi
a. Visi :
 menekan indeks risiko bencana
dan penggurangan dampak
negatif yang ditimbulkan dari
suatu kejadian bencana :
dengan cara menjamin logistik dan peralatan yang
dibutuhkan tepat waktu, tepat tempat, tepat
jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat
sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan ketika terjadi bencana.
Untuk :
“Mewujudkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
Sebagai Motor Pengerak Utama Pengurangan Risiko
Bencana Dalam Mendukung Peningkatan
Kemandirian Ekonomi.”
Untuk :
a. Inovasi :
 Pengadaan logistik dan peralatan bantuan
sedapat mungkin berdampak pada
pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara
membeli logistik dan peralatan bantuan dari
pelaku ekonomi lokal, khususnya para pelaku
ekonomi menengah ke bawah. Hal ini akan
mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi
stabil. Strategi seperti ini sangat efektif dan
efisien karena selain memungkinkan bisa cepat
tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan
oleh sulitnya masalah transportasi ;
a. Inovasi :
 Pengadaan logistik dan peralatan bantuan
sedapat mungkin berdampak pada
pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara
membeli logistik dan peralatan bantuan dari
pelaku ekonomi lokal, khususnya para pelaku
ekonomi menengah ke bawah. Hal ini akan
mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi
stabil. Strategi seperti ini sangat efektif dan
efisien karena selain memungkinkan bisa cepat
tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan
oleh sulitnya masalah transportasi ;
 Ragam logistik bantuan terutama untuk
makanan dan sandang hendaknya
menyesuaikan dengan kultur yang berlaku
dimasyarakat korban bencana.
 Ragam logistik bantuan terutama untuk
makanan dan sandang hendaknya
menyesuaikan dengan kultur yang berlaku
dimasyarakat korban bencana.
 khusus dukungan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana yang selama ini
bersumber dari APBN (BNPB) untuk menjamin
tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat
kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran
berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan serta memungkinkan terjadinya
pemberdayaan ekonomi lokal, maka pengadaan
logistik dan peralatan penanggulangan bencana
perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana
melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi
khususnya untuk buffer stock
 khusus dukungan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana yang selama ini
bersumber dari APBN (BNPB) untuk menjamin
tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat
kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran
berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan serta memungkinkan terjadinya
pemberdayaan ekonomi lokal, maka pengadaan
logistik dan peralatan penanggulangan bencana
perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana
melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi
khususnya untuk buffer stock
 BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan
perlu melakukan inovasi terobosan melalui
sinkronisasi regulasi pedoman penyusunan
APBDes dengan Kementerian Desa,
Transmigrasi dan PDT agar setiap tahun
anggaran untuk desa yang termasuk rawan
bencana perlu dianggarkan dana tidak
terduga/dana siap pakai sesuai dengan tingkat
ancaman bencana, sehingga percepatan
menuju desa tangguh bencana segera terwujud.
 BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan
perlu melakukan inovasi terobosan melalui
sinkronisasi regulasi pedoman penyusunan
APBDes dengan Kementerian Desa,
Transmigrasi dan PDT agar setiap tahun
anggaran untuk desa yang termasuk rawan
bencana perlu dianggarkan dana tidak
terduga/dana siap pakai sesuai dengan tingkat
ancaman bencana, sehingga percepatan
menuju desa tangguh bencana segera terwujud.
Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam
PB :
 Peranan pemimpin dalam suatu organisasi itu
sangatlah penting karena keberadaan pimpinan
yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah
satu ujung tombak dari keberhasilan dalam
berorganisasi ;
 kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks
penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian
Logistik dan Peralatan BNPB adalah seorang
Deputi yang mampu bersinergi dalam
penanggulangan bencana, sebab dampak
bencana sangat luas ;
Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam
PB :
 Peranan pemimpin dalam suatu organisasi itu
sangatlah penting karena keberadaan pimpinan
yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah
satu ujung tombak dari keberhasilan dalam
berorganisasi ;
 kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks
penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian
Logistik dan Peralatan BNPB adalah seorang
Deputi yang mampu bersinergi dalam
penanggulangan bencana, sebab dampak
bencana sangat luas ;
 Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan
persoalan penanggulangan bencana harus juga
nakoda dengan kualifikasi mahir plus dengan
muatan spritualitas bermoral dan beretika agar
para korban yang terhempas akibat bencana
tidak makin terhempas. Pemimpin tidak usah
seorang superman, namun manager yang baik.
Pemimpin yang menghormati publik, para
korban, dan takut kepada Tuhan.
 Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan
persoalan penanggulangan bencana harus juga
nakoda dengan kualifikasi mahir plus dengan
muatan spritualitas bermoral dan beretika agar
para korban yang terhempas akibat bencana
tidak makin terhempas. Pemimpin tidak usah
seorang superman, namun manager yang baik.
Pemimpin yang menghormati publik, para
korban, dan takut kepada Tuhan.
Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi
Logistik dan Peralatan BNPB Dalam
Penanggulangan Bencana :
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
mengkoordinasikan dan mengendalikan
semua dukungan dan bantuan logistik yang
diberikan kepada masyarakat yang terkena
dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB
melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan
bantuan logistik lokal melalui BPBD yang
semuanya masuk melalui pintu pos komando
di lokasi bencana.
Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi
Logistik dan Peralatan BNPB Dalam
Penanggulangan Bencana :
Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
mengkoordinasikan dan mengendalikan
semua dukungan dan bantuan logistik yang
diberikan kepada masyarakat yang terkena
dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB
melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan
bantuan logistik lokal melalui BPBD yang
semuanya masuk melalui pintu pos komando
di lokasi bencana.
Kebutuhan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB
Dalam Upaya Percepatan Pemenuhan/Pencapaian
Target RPJM :
1.Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan
Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam
Pengurangan Risiko Bencana,
2.Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah
Melalui Evaluasi Perda Tentang
Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya
terkait dengan penanggulangan bencana di
daerah,
3.Singkronisasi aturan terkait dengan
perencanaan dan penggunaan anggaran
kebencanaan dalam APBD,
1.Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan
Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam
Pengurangan Risiko Bencana,
2.Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah
Melalui Evaluasi Perda Tentang
Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya
terkait dengan penanggulangan bencana di
daerah,
3.Singkronisasi aturan terkait dengan
perencanaan dan penggunaan anggaran
kebencanaan dalam APBD,
4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan
sektor terkait pemerintahan daerah bidang
penanggulangan bencana,
5. Penyusunan Permendagri tentang Standar
Pelayanan Minimal dalam bidang
Pengurangan Risiko Bencana,
6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan
Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam
Pengurangan Risiko Bencana,
7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan
darurat bencana oleh kepala daerah.
4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan
sektor terkait pemerintahan daerah bidang
penanggulangan bencana,
5. Penyusunan Permendagri tentang Standar
Pelayanan Minimal dalam bidang
Pengurangan Risiko Bencana,
6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan
Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam
Pengurangan Risiko Bencana,
7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan
darurat bencana oleh kepala daerah.
Issue-Issue Kebencanaan :
Salah satu isu keamanan non tradisional yang
menjadi topik pembicaraan penting di ASEAN
adalah isu mengenai bencana alam. Masalah
bencana alam merupakan suatu tantangan
global yang mendapatkan perhatian khusus
dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi
fenomena bencana alam para pemimpin
ASEAN sepakat untuk lebih mengintensifkan
kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai
permasalahan di bidang bencana, baik yang
terjadi di tingkat nasional, regional maupun
global
Salah satu isu keamanan non tradisional yang
menjadi topik pembicaraan penting di ASEAN
adalah isu mengenai bencana alam. Masalah
bencana alam merupakan suatu tantangan
global yang mendapatkan perhatian khusus
dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi
fenomena bencana alam para pemimpin
ASEAN sepakat untuk lebih mengintensifkan
kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai
permasalahan di bidang bencana, baik yang
terjadi di tingkat nasional, regional maupun
global
PENUTUP
1.Deputi Logistik dan Peralatan perlu menjamin
logistik dan peralatan diberikan tepat waktu,
tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas,
tepat kebutuhan dan tepat sasaran
berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan serta memungkinkan terjadinya
pemberdayaan ekonomi lokal.
2.harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan
koordinasi antar pemangku kepentingan yang
terkait dengan dukungan logistik baik secara
nasional maupun daerah perlu semakin
ditingkatkan agar korban bencana yang
terhempas tidak semakin terhempas.
KESIMPULAN :
1.Deputi Logistik dan Peralatan perlu menjamin
logistik dan peralatan diberikan tepat waktu,
tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas,
tepat kebutuhan dan tepat sasaran
berdasarkan skala prioritas dan standar
pelayanan serta memungkinkan terjadinya
pemberdayaan ekonomi lokal.
2.harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan
koordinasi antar pemangku kepentingan yang
terkait dengan dukungan logistik baik secara
nasional maupun daerah perlu semakin
ditingkatkan agar korban bencana yang
terhempas tidak semakin terhempas.
Rekomendasi :
1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana ke titik-titik lokasi
rawan bencana (buffer stock) ;
2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan
sedapat mungkin berdampak pada
pemberdayaan ekonomi lokal ;
3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan
penyusunan APB Desa dengan Kementerian
Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka
mewujudkan Desa Tangguh Bencana ;
1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan
penanggulangan bencana ke titik-titik lokasi
rawan bencana (buffer stock) ;
2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan
sedapat mungkin berdampak pada
pemberdayaan ekonomi lokal ;
3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan
penyusunan APB Desa dengan Kementerian
Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka
mewujudkan Desa Tangguh Bencana ;
4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
dukungan dan bantuan logistik yang diberikan
kepada masyarakat yang terkena dampak
bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui
Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan
logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk
melalui pintu pos komando di lokasi bencana,
5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah
(Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko
Bencana,
6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan
sektor terkait pemerintahan daerah bidang
penanggulangan bencana.
4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
dukungan dan bantuan logistik yang diberikan
kepada masyarakat yang terkena dampak
bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui
Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan
logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk
melalui pintu pos komando di lokasi bencana,
5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah
(Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko
Bencana,
6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan
sektor terkait pemerintahan daerah bidang
penanggulangan bencana.
BNPB
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
SEKRETARIAT UTAMA
Gedung GRAHA BNPB Jalan Pramuka Kav. 38, Jakarta Tirnur 13120
:" Websile'. http//www.bnpb.go.id
Nomor
Lampiran
Perihal
7,t,z 1
gx11 1(PI 03 I 20 1 6
1 (satu) lembar
Undangan
4 Maret 2016
Kepada Yth.
Daftar Nama Terlampir
Dalam rangka pelaksanaan Tes Wawancara dan Presentasi Penulisan
Makalah seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kami mengundang Bapak/lbu pada:
Hari : Kamis, Jumat dan Senin
Tanggal : 10,11 dan 14 Maret2016
Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Rapat Lt.4 Gedung GRAHA BNPB
Jl. Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 13120
Mengingat pentingnya acara dimaksud, diharapkan dapat hadir tepat pada
waktunya.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih.
i, MSCE.
198603 1 013
Lampiran Undangan
Nomor : alz /UM/KP/0312016
Tanggal : z{ Maret 2016
Jadwal Tes Wawancara dan Presentasi Penulisan Makalah
Hari : Kamis, 10 Maret 2016
No Nama Jabatan Waktu
C) Nopian Andusti, S.E., MT JPT Madya 09.00 wlB
2 lr. Pudio Hardiianto, M.A J PT Madva 10.00 wtB
3 Dr. Hartoyo, S.H., M.Hum.. M.Si J PT Madva 11.00 wtB
4 Yolak, S.E.. M.M JPT Madva 13.00 wtB
5 Rudi Phadmanto, AK., MBA JPT Madva 14.00 wtB
6 T.R Fahsu! Falah, S.Sos., M.Si JPT Pratama 15.00 wrB
7 Dicky Fabrian, S.H., LL.M JPT Pratama 16.00 wtB
Hari 11 Maret 2016
No Nama Jabatan Waktu
1 lr. Rifai, MBA JPT Madya 09.00 wtB
2 lr. Medi Herlianto, CES JPT Madva 10.00 wrB
3 lr. Sri Widayani, M.M JPT Madva 11.00 wtB
4 Drs. Gatot Satria Wijaya S, M.Si JPT Pratama 14.00 wtB
5 Tavip Joko Prahoro, S.E.. M.M JPT Pratama 15.00 wtB
6 lr. Harun Sunarso, M.Si JPT Pratama 16.00 wrB
Hari : Senan, 14 Maret 2016
No Nama Jabatan Waktu
1 Dr. lr. Agus Wibowo, M.Sc JPT Pratama 09.00 wtB
2 Johny Sumbunq. SKM., M.Kes JPT Pratama 10.00 wtB
3 lr. Afr.ial Rosva, MA JPT Pratama 11.00 wlB
4 Jannransah, S.Pd., M.Ap., M.M JPT Pratama 13.00 wtB
5 lr. R. Hutomo, M.Eng JPT Pratama 14.00 wtB
6 lr. lbnu Asur., M.M JPT Pratama 15.00 wtB
7 Dra. Prasinta Dewi, MAP JPT Pratama 16.00 wtB

More Related Content

What's hot

Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanKota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanZakiah dr
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADDadang Solihin
 
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsionalShintaDevi11
 
Tanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuTanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuadam ahmad
 
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPB
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPBPRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPB
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPBNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Presentasi bu inge BCA | Talk with Arvin #04
Presentasi bu inge  BCA   | Talk with Arvin #04Presentasi bu inge  BCA   | Talk with Arvin #04
Presentasi bu inge BCA | Talk with Arvin #04TV Desa
 
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022Pemdes Wonoyoso
 
Surat permohonan kenaikan gaji
Surat permohonan kenaikan gajiSurat permohonan kenaikan gaji
Surat permohonan kenaikan gajiMuhammad Akbar
 
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanPengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanSiti Sahati
 
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambiSurat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambiOcy Partilova
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021CelvinRamaPratama
 
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...Indra Yu
 
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docx
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docxContoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docx
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docxRhezaArya
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)M. Adli
 

What's hot (20)

Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunanKota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
Kota depok dalam angka 2020, penyediaan data untuk perencanaan pembangunan
 
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PADPenanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
Penanaman Investasi Daerah bagi Peningkatan PAD
 
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional
20 sept, sambutan pengambilan sumpah pejabat fungsional
 
Tanda terima uang saku
Tanda terima uang sakuTanda terima uang saku
Tanda terima uang saku
 
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPB
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPBPRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPB
PRESENTASI MAKALAH-SELEKSI TAHAP KE-V JPT MADYA (ESELON Ia) di BNPB
 
16319847 proposal-pembangunan-spbu-pertamina
16319847 proposal-pembangunan-spbu-pertamina16319847 proposal-pembangunan-spbu-pertamina
16319847 proposal-pembangunan-spbu-pertamina
 
Presentasi bu inge BCA | Talk with Arvin #04
Presentasi bu inge  BCA   | Talk with Arvin #04Presentasi bu inge  BCA   | Talk with Arvin #04
Presentasi bu inge BCA | Talk with Arvin #04
 
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
INFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA (IPPD) TAHUN 2022
 
Proposal Embung Kampung
Proposal Embung KampungProposal Embung Kampung
Proposal Embung Kampung
 
Surat permohonan kenaikan gaji
Surat permohonan kenaikan gajiSurat permohonan kenaikan gaji
Surat permohonan kenaikan gaji
 
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan PerkotaanPengelolaan Kawasan Perkotaan
Pengelolaan Kawasan Perkotaan
 
Pengenaan Pajak Dana Desa
Pengenaan Pajak Dana DesaPengenaan Pajak Dana Desa
Pengenaan Pajak Dana Desa
 
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambiSurat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
Surat perintah tugas Puskesmas rawang kota sungai penuh provinsi jambi
 
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021
Sambutan bupati wonosobo pada acara evaluasi bumd tahun 2021
 
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
Penatausahan Piutang PNBP Pemerintah (PERDIRJEN PERBENDAHARAAN NO. PER-85/PB/...
 
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docx
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docxContoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docx
Contoh Proposal pengajuan dana Karang Taruna 3.docx
 
Hitung pph
Hitung pphHitung pph
Hitung pph
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
 
Modul komitmen
Modul komitmenModul komitmen
Modul komitmen
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 

Viewers also liked

Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Nithayun_
 
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSkripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSutny_Wulan_Sary_Puasa
 
Peencanaan dan penganggaran daerah
Peencanaan dan penganggaran daerahPeencanaan dan penganggaran daerah
Peencanaan dan penganggaran daerahMerry Triani
 
problematika implementasi lelang jabatan asn
problematika  implementasi lelang jabatan asnproblematika  implementasi lelang jabatan asn
problematika implementasi lelang jabatan asnMAHMUN SYARIF
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Dadang Solihin
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Dadang Solihin
 
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbd
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbdPerencanaan pembangunan dan penganggaran apbd
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbdQiu El Fahmi
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahRandy Wrihatnolo
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahrizqialfadly
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 

Viewers also liked (12)

Informe 612
Informe 612Informe 612
Informe 612
 
Membuat sistematika makalah
Membuat sistematika makalahMembuat sistematika makalah
Membuat sistematika makalah
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikananSkripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
Skripsi optimalisasi peran dinas kelautan dan perikanan
 
Peencanaan dan penganggaran daerah
Peencanaan dan penganggaran daerahPeencanaan dan penganggaran daerah
Peencanaan dan penganggaran daerah
 
problematika implementasi lelang jabatan asn
problematika  implementasi lelang jabatan asnproblematika  implementasi lelang jabatan asn
problematika implementasi lelang jabatan asn
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Pemda dan...
 
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbd
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbdPerencanaan pembangunan dan penganggaran apbd
Perencanaan pembangunan dan penganggaran apbd
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerahSistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
Sistem perencanaan pembangunan dan anggaran daerah
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 

Similar to RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed

Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004dikiiiey
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadDheeaHmz
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganN Kurniawaty
 
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...Andrew Hidayat
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumRulli Saputra
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxAswar Amiruddin
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikSerly Phyta
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfGlenGladyPrakasa1
 
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029Dadang Solihin
 
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptfiles48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptpolsekpanga
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full PaperWindra Hardi
 
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalPotensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalHelvyEffendi
 
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxIMDigital
 
Prociding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamiProciding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamidosido
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamAr Tinambunan
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungSapik Bubud
 

Similar to RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed (20)

Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nad
 
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
 
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...
Andrew hidayat perencanaan tataruang pesisir kota agung berbasis analsis risi...
 
Presentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikiumPresentasi sidang kolikium
Presentasi sidang kolikium
 
Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisik
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
 
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029
Masukan untuk Renstra Badan Geologi 2025-2029
 
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.pptfiles48514koordinasi karhutla2016.ppt
files48514koordinasi karhutla2016.ppt
 
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
Edited slb bahan ajar bencana_draf 1
 
Makalah Full Paper
Makalah Full PaperMakalah Full Paper
Makalah Full Paper
 
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan LokalPotensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
Potensi Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan dan Kearifan Lokal
 
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptxKELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx
 
Prociding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamiProciding 1 tsunami
Prociding 1 tsunami
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana AlamEkspose Penanggulangan Bencana Alam
Ekspose Penanggulangan Bencana Alam
 
Paper pancasila
Paper pancasilaPaper pancasila
Paper pancasila
 
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagungDraft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
Draft profil kesiapsiagaan menghadapi tsunami kab tulungagung
 

More from NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T

LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANANNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu EkspressNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDF
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDFPENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDF
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDFNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 

More from NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T (17)

LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANANLAPORAN PERJALANAN DINAS  KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
LAPORAN PERJALANAN DINAS KE KEMEN LH DAN KEHUTANAN
 
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress
3 Calon Sekdaprov di Tangan Gubernur – Bengkulu Ekspress
 
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pnsProses penjatuhan hukuman disiplin pns
Proses penjatuhan hukuman disiplin pns
 
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desaSpb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
Spb 3.1 konsep dan sistem perencanaan pembangunan desa
 
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desaSpb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
Spb 2.1 kebijakan pemerintah ttg desa
 
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
Bentuk keputusan dan petikan keputusan kepala desa tentang pengangkatan dan p...
 
NOTA DINAS PANSEL SELEKSI TERBUKA JPT
NOTA DINAS PANSEL SELEKSI  TERBUKA JPTNOTA DINAS PANSEL SELEKSI  TERBUKA JPT
NOTA DINAS PANSEL SELEKSI TERBUKA JPT
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASNKONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
KONSEKUENSI KDH MELANGGAR UU ASN
 
ANTARA GINCU DAN GULA
ANTARA GINCU DAN GULAANTARA GINCU DAN GULA
ANTARA GINCU DAN GULA
 
PLT
PLTPLT
PLT
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATIKAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
 
VISI MISI SAB
VISI MISI SABVISI MISI SAB
VISI MISI SAB
 
Permen No.6 TH 2016 PAKAIAN DINAS
Permen No.6 TH 2016 PAKAIAN DINASPermen No.6 TH 2016 PAKAIAN DINAS
Permen No.6 TH 2016 PAKAIAN DINAS
 
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDF
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDFPENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDF
PENGUMUMAN HASIL SELEKSI ADMINISTRASI JPT MADYA (ESELON IA) BNPB 2016.PDF
 
Tt e spt 2015
Tt e spt 2015Tt e spt 2015
Tt e spt 2015
 

RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. PTffiNIilM[ MIUMIIil BTilGIUIU $Ttffilil IDAENAE JrrErrHHrirFth.Il*ltrltlztl zffi frxUttl2n llf t il t t Dasar Untuk : Pengumuman Ketua Panitia Seleksi Terbulo JaMan Pimpinan Tinggi Madya (eselon l) di Lingkungan Badan ilasional Penanggulangan Bencana Nomor 05,tsNP8t0212016, tanggal 15 Januad 2016 tentang Hasil SeleksiAdministrasi. METIERNTAHl(4il : l. illengikuti Seleksi Lanjutan (tes kesehatan) calon JPT liladya (eselon la) BiIPB di LAKESPRA TNI AU, Jl. illT Haryono kav.4t Jakarta. 2. Pelaksanaan tugas teftitung mulaitanggal {6 Februari srd 19 Februari 20tG ; 3. Segera melapukan hasil pelaksanaan fugas tesebut di atas. l(epada: NO l[ama a..,' ..: Hip 1. NOHAN AltlXrSTt, S.E.,l[.7 1S7r{07t99203flM Pembina tftama iluda (Mc) Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Ditetapkan diilanna PadaTanggal 16Februari 2016 ,",) - 't+b---*-/,-^,' ' ,i, U lLu.i q.frT'A*
  • 8. 'lesalasueas{lratuadqnrn;esunlarlos1o13taulep!}uoalo.tul0z '(el(uuese;aruaonepetl"u+1"q;1ioult=*6u1seu'rueeslpaued prrilo.,ou,"bu"pg"n""s,""sr1gr"*radlempe[1plr6uauuotlolulo'] :UE)il-Je-i-rSmTnl-11 - "-:{["ct [,R""='.F 'g--;" """"""''l vsxuafiSdJVUVd NVHVgU{vrNWSXIU3tllSd SdNE '9[ 'tt 'eL .ZL 'rL '01 ,6 '8 .o 'C!/ 't '0 '7, 'L 'oN wgllvlv :lVIeNVd gtoz-qe!-Ll:'19rlsl t{r6':Unullnttsnoruvnuaou'u:dv}lgN31VII{VN il il il il lt lt ll ll I I vlvtl T'H} luLflilolonv lul-3tloulds l00loun3N N3gINOU X3UONVd+l9le NV)IVY{ wnlTn'r{3d VS=NI^IVNV lII^ICIrJUI +ISOIO|OUVX N3t/{oogv9Sn vuntuorvuo8n "slcl3t^lI3S @l-C4:>td ueleulesalaswelz -4sm0 rz'ttl'9'l'llld snldl[ny]sx3:r3yv{ NjyJilNVXVlwsyv-tSutlHV-I3IVONVI :f-]lJ'ON 0INVUYSVU{Sfl)IY'I' c:3661 --iilttisz'dtar 9t0z-20llvNnr-t/! YUVOnNVIYX9NVUVSfl{SYxEYI'll
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. BNPB BADAN NASIONAL PENANGGU LANGAN BENCANA SEKRETARIAT UTAMA Gedung GRAHA BNPB Jalan Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 15120 ' Website: http//www.bnpb.go.id Nomor Lampiran Perihal 3 Maret 2016 Kepada Yth. Daftar Nama Terlampir Dalam rangka pelaksanaan Assessment Center, Tes Manajerial dan Penulisan Makalah seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kami mengundang Bapak/lbu pada: Hari : Jumat Tanggal :4Maret2016 Waktu : Pukul 07.30 s/d selesai Tempat : Gedung lna-DRTG BNPB Jl. Anyar No.37, Citeureup, Jawa Barat 16810 Mengingat pentingnya acara dimaksud, diharapkan dapat hadir tepat pada waktunya. Demikian atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih. ?u iUM/Kp/03t2016 1 (satu) lembar Undangan MSCE.
  • 13. __l Lampiran Undangan Nomor :ztt /UM/KP/0312A16 Tanggal : j.." Maret 2016 DAFTAR UNDANGAN 1 Yolak, S.E., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 2 Nopian Andusti, S.E., MT Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 3 lr. Pudjo Hardijanto, M.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 4 Dr. Hartoyo, S.H., M.Hum., M.Si Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 5 Rudi Phadmanto, Ak., M.B.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 6 lr. Rifai., M.B.A Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 7 lr. Medi Herlianto, CES., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 8 lr. SriWidayani., M.M Deputi Bidang Logistik dan Peralatan I Agus Suwarto Deputi Bidang Logistik dan Peralatan 10 Drs. Gatot Satria Wijaya S, M.Si Kepala Biro Umum 11 TR. Fahrul Falah, S.Sos., N.Si Kepala Biro Umum 12 Harhar Sucharyana Kepala Biro Umum 13 Kepala Biro Umum 14 lr. Harun Sunarso, M. Si Kepala Biro Umum 15 Dicky Febrian, S.H., LL. M Kepala Biro Hukum "16 Dr. lr. Agus Wibowo, M.Sc Kepala Biro Hukum 17 Johny Sumbung, SKM., M.Kes Kepala Biro Hukum 18 lr. Afrial Rosya; MA Kepala Biro Hukum 19 Jarwansah, S.Pd., M.A.P., M.M Direktur Logistik 2A lr. R. Hutomo, M.Eng Direktur Logistik 21 lr. lbnu Asur., M.M Direktur Logistik 22 Dra. Prasinta Dewi, M.AP Direktur Logistik
  • 14. PffiHIlII[H IIIBUPIITII ETilG[U1U STUMT S DAENAR ffi hyr ;nffi lrHh. Ilfr.tmll 2r12ff rilun32n ilr f r t n r Dasar Untuk SURAT PERINTAH TUGAS Ilomor tO9O/ lt /SFI/8.8/2016 Pengumuman Ketua Panitia Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (eselon l) di Lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 09/BNPBIB/A)16, tanggal 2 Maret 2016 tentang HasilSeleksi Kesehatan. MEilERIilIAHKAil : {. Mengikuti Seleksi Lanjutan calon JPT Madya (eselon la} BNPB yang meliputi : Assessment centre, diskusi, penulisan makalah dan wawancam di Jakarta ; 2. Pelaksanaan tugas terhitung mulaitanggal 3 Maret s/d 6 Maret 20{6 ; 3. Segera melaporkan hasilpelaksanaan tugas tersebut diatas. l(epada: No Nama: Nip Panglo{Gol.' r,: ,:f,96p$ . Jabatan 1. NOPIAN A}{DUST|, S.E.,ltl.T 196711071992081004 Pembina' Utama iiuda 0vc) Staf Atrli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Ditetapkan diManna PadaTanggal 02 Maret 2016
  • 15. MAKALAH DEPUTI LOGISTIK DAN PERALATAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENGELOLAAN BENCANA Oleh : Nopian Andusti, S.E.,M.T Disusun Dalam Rangka Mengikuti Seleksi JPT-Madya Deputi Logistik dan Peralatan BNPB JAKARTA, MARET 2016
  • 16. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Letak geologis Indonesia berada di lokasi yang tidaklah ramah karena berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, Lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur. . Ketiga lempeng ini saling bertubrukan dan menimbulkan pergerakan/pergerseran yang juga sejajaran dengan jalur patahan sumatera. Pergerakan ini yang kemudian kita ketahui sebagai gempa bumi, dan jika titik gempa berada di laut, maka akan memunculkan potensi ancaman Tsunami. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung api (16% dari jumlah di seluruh dunia), yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api terbanyak di dunia. Jumlah ini dipastikan bertambah karena masih banyak lokasi yang belum diteliti, terutama yang ada di dasar laut. Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mendata 66 gunung api yang aktif. Banyaknya gunung api di Indonesia disebabkan oleh letak Indonesia yang berada di wilayah Cincin Api Pasifik, dikenal secara global sebagai “Ring of Fire”, dan menjadikan kawasan ini sebagai wilayah paling aktif dan berbahaya. Mengacu pada data yang dikeluarkan United States Geological Survey (USGS), 90% gempa bumi diseluruh dunia terjadi di wilayah ini, 81% gempa bumi terbesar yang ada terjadi pula dikawasan ini. Dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Canada, menempatkan hampir seluruh wilayah pantai Indonesia rawan akan ancaman Tsunami. Disamping potensi ancaman yang besar, wilayah Indonesia juga memiliki potensi alam yang sangat beragam, menganugerahi wilayah ini dengan sumber daya alam yang sangat kaya. Tanah yang luas , subur, dan kaya mineral, sehingga aktivitas perekonomian seperti pertanian, perkebunan, sampai pertambangan tumbuh dengan baik di negeri ini. Sebagai negara kepulauan, Indonesia pun memiliki sumber daya laut yang membuat negara lain iri melihatnya, mulai dari perikanan, pariwisata, sampai pertambangan terdapat di laut indonesia.
  • 17. Banyaknya gunung api juga menempatkan Indonesia menjadi negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, yang juga telah dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembangkit tenaga listrik. Selain itu, gunung api juga menjadikan daerah sekitarnya menjadi sangat subur, sehingga sangat menguntungkan untuk kegiatan pertanian. Gambaran sederhana ini membuka mata kita akan keadilan alam, disamping ancaman yang berbahaya, Indonesia juga dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Sayangnya, sumber daya yang besar ini belum dikelola dengan baik, tidak terkendali, tidak mempertimbangan keberlanjutan alam itu sendiri, menguras sampai habis tanpa berpikir panjang bahwa pengelolaan buruk yang dilakukan saat ini berdampak negatif bagi generasi mendatang, dan masih banyak lagi tata kelola buruk yang terjadi. Contoh sederhana, penebangan hutan liar, pembukaan hutan besar-besaran untuk tanpa tindakan penyelamatan, adalah salah satu contoh buruk prilaku manusia yang memicu banyaknya bencana banjir, longsor, dan kekeringan.Kebijakan pembangunan juga belum banyak yang mendukung keberlanjutan alam yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana.Dua hal ini menjadi faktor utama kenapa bencana yang terjadi berdampak sangat merugikan. 1.2. Rumusan Masalah Wilayah NKRI yang demikian luas dan terdiri dari pulau-pulau dengan karakteristik geografis yang berbeda dan sosial masyarakatnya yang juga beraneka ragam disertai pula dengan berbagai macam jenis potensi ancaman bencana, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, gunung meletus menuntut lahirnya pemikiran yang inovatif dan visioner untuk menghadapi ancaman-ancaman bencana tersebut sehingga resiko bencana dapat ditekan seminimal mungkin. Dampak bencana bukan hanya korban jiwa, tetapi juga berdampak pada sosial ekonomi masyarakat.Semakin besar resiko dan lamanya dampak berlangsung, akan berakibat pula pada keterpurukan sosial ekonomi masyarakat yang terkena dampak. BNPB sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana sebagaimana amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 harus mampu memerankan diri secara dinamis
  • 18. sesuai dengan tuntutan dinamika masyarakat serta mampu memberdayakan semua potensi sumberdaya yang tersedia secara maksimal. Deputi Logistik dan Peralatan yang merupakan salah satu unsur eselon I pada BNPB yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan dukungan logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana harus mampu memberikan dukungan logistik dan peralatan yang dibutuhkan dengan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan agar terwujudnya pengurangan risiko bencana baik korban jiwa maupun sosial ekonomi bilamana terjadi bencana. Dari uraian di atas, dirumuskan masalah dalam makalah ini, yaitu :“Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi Logistik dan Peralatan BNPB ke- Depan Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi Melalui Pengelolaan Bencana ?” 1.3. Ruang Lingkup Pembahasan Masalah Dalam makalah ini pembahasannya, hanya meliputi : a. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ; b. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggu- langan Bencana ; c. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan Bencana ; d. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam percepatan memenuhi/ mencapai RPJM ; e. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik kawasan Indonesia, regional Asean maupun kawasan global. 1.4. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk menemukenali suatu terobosan yang perlu dilakukan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB dalam menjawab tantangan persoalan-persoalan pengelolaan bencana khususnya dalam bidang dukungan logisitik dan peralatan penanggulangan bencana dalam mendukung peningkatan kemandirian ekonomi.
  • 19. BAB II PEMBAHASAN Dalam agenda ke-7 Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK adalah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerak sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Karena Namun demikian upaya untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, negeri ini juga menghadapi acaman yang besar yaitu bencana alam (gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor dan gunung berapi). Dalam RPJM 2015-2019, pengelolaan bencana termasuk diantara 6 sektor yang mendukung terwujudnya kemandirian ekonomi sebagai agenda ke-7 Nawa Cita Pemerintahan Jokowi-JK dengan sasaran menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut, strategi Deputi Logistik dan Peralatan sebagaimana dimanatkan dalam RPJM 2015-2019 adalah peningkatan kapasitas manajemen dan pendistribusian logistik kebencanaan, melalui pembangunan pusat-pusat logistik kebencanaan di masing-masing wilayah pulau, yang dapat menjangkau wilayah pasca bencana yang terpencil, dengan kata lain mendekatkan logistik ke- wilayah-wilayah bencana. 2.1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan a. Visi Logistik dan peralatan penanggulangan bencana menjadi sangat penting dalam pengelolaan bencana dalam rangka menekan risiko dan dampak turunan dari bencana, karena bencana akan selalu berdampak pada sosial ekonomi masyarakat serta peningkatan angka kemiskinan. Upaya yang harus dilakukan oleh Deputi Logistik dan Peralatan untuk menekan indeks risiko bencana dan penggurangan dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu kejadian bencana agar target pencapaian kemandirian ekonomi sebagai salah satu agenda Nawa Cita tidak menjadi penghambat yang signifikan adalah dengan cara menjamin logistik dan peralatan yang dibutuhkan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan ketika terjadi bencana.
  • 20. Untuk penguatan kapasitas Deputi Logistik dan Pelaralatan BNPB dalam menjawab tantangan penanggulangan bencana dibutuhkan Deputi yang visioner dan inovatif yang tidak terjebak dengan kebiasaan rutinitas tetapi selalu berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan positif sehingga mampu memerankan diri yang dapat menjadi motor penggerak utama pengurangan risiko bencana dalam rangka mendukung terwujudnya agenda Nawa Cita ke-7 yaitu meningkatkan kemandirian ekonomi. Oleh karena itu visi Deputi Logistik dan Peralatan yang perlu dibangun adalah :“Mewujudkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Sebagai Motor Pengerak Utama Pengurangan Risiko Bencana Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi.” b. Inovasi Untuk menjamin logistik dan peralatan yang dibutuhkan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan ketika terjadi bencana dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka diperlukan inovasi-inovasi dengan memanfaatkan semua potensi sumberdaya yang tersedia. Selama ini Deputi Logistik BNPB dalam memberikan dukungan logistik dan peralatan, baik pada fase pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana dengan cara mengirim langsung ke wilayah terjadinya bencana sehingga banyak ditemui permasalahan antara lain yaitu : terjadinyaketidaksesuaian dalam distribusi logistik, kelebihan stock barang untuk kebutuhan yang tidak mendesaksementara barang yang mendesak dibutuhkan justru mengalami kekurangan. Disamping itu dukungan stock logistik pangan yang dikirm ke daerah-daerah dalam rangka kesiap siagaan bencana jika terlalu lama disimpan menjadi kaludauarsa (ekspayer) dan rusak untuk sandang sehingga ini menjadi pemborosan keuangan Negara. Ke depan sistembantuan logistik dan peralatan penang- gulangan bencana perlu dilakukan inovasi perubahan, dengan strategi antara lain sebagai berikut :
  • 21. 1. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara membeli logistik dan peralatan bantuan dari pelaku ekonomi lokal, khususnya para pelaku ekonomi menengah ke bawah. Hal ini akan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi stabil. Strategi seperti ini sangat efektif dan efisien karena selain memungkinkan bisa cepat tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan oleh sulitnya masalah transportasi ; 2. Ragam logistik bantuan terutama untuk makanan dan sandang hendaknya menyesuaikan dengan kultur yang berlaku dimasyarakat korban bencana ; Selanjutnya, khusus dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang selama ini bersumber dari APBN (BNPB) untuk menjamin tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal, maka pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi khususnya untuk buffer stock. Kemudian, terkait dengan dukungan logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana yang bersumber dari APBN dan APBD (Provinsi, Kabupaten/Kota), maka sejak lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dimana semua desa mempunyai APBDes dengan sumber keuangan utama berasal dari Dana Desa (APBN) dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota yang jumlahnya relative cukup memadai. Dengan adanya APBDes, BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan perlu melakukan inovasi terobosan melalui sinkronisasi regulasi pedoman penyusunan APBDes dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT agar setiap tahun anggaran untuk desa yang termasuk rawan bencana perlu dianggarkan dana tidak terduga/dana siap pakai sesuai dengan tingkat ancaman bencana, sehingga percepatan menuju desa tangguh bencana segera terwujud.
  • 22. 2.2. Peran Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan Dalam Urusan PB Peranan pimpinan dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi.Salah satu tugas atau peran piminan yaitu harus bisa mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Pimpinan adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Posisi pimpinan menjadi sangat krusial, oleh karena itu seorang pemimpindiharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam organisasi. Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang pimpinan.Apalagi, tantangan sebagai pimpinan tidaklah ringan. Pertama, implemetansi organisasi memerlukan proses transformasi baik proses perkembangan suatu organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu.Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan peluang yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin.Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selanjutnya bagaimana kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB ?Pertanyaan dimaksud relevan dengan kedudukan tugas dan fungsi Deputi Logistik dan Peralatan BNPB. Pemerintah telah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada aras pusat, dengan struktur sampai pada BPBD pada provinsi dan kabupaten/kota. Seorang Deputi Logistik dan Peralatan BNPB harus mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana, sebab dampak bencana sangat luas.Tidak mungkin penanganannya hanya melibatkan beberapa instansi.Justeru penanggulangan bencana melibatkan berbagai sektor sesuai tugas pokok dan fungsi instansi yang kita harapkan agar berbagai kelambanan, kelemahan yang pernah kita alami pada kejadian bencana di masa lampau yang ujung-ujungnya korban bencana kurang tertangani baik, jangan terulang lagi.
  • 23. Pentingnya kepemimpinan Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB dalam penanggulangan bencana mengingatkan apa yang dikatakan Crysostomus: “seseorang tidak mahir tidak akan pernah diminta untuk menjadi nakoda kapal dagang yang bermuatan barang-barang berharga agar dapat mengarungi samudera yang penuh rintangan dan dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat”. Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan persoalan penanggulangan bencana harus juga nakoda dengan kualifikasi mahir plus dengan muatan spritualitas bermoral dan beretika agar para korban yang terhempas akibat bencana tidak makin terhempas.Pemimpin tidak usah seorang superman, namun manager yang baik. Pemimpin yang menghormati publik, para korban, dan takut kepada Tuhan. 2.3. Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Penanggulangan Bencana. Dalam penanggulangan bencana (tanggap darurat), terutama dalam pemberian bantuan/ dukungan logistik bukan hanya dukungan yang berasal dari BNPB, tetapi juga dari berbagai kementerian seperti Kemenkes, Kemen PU dan PR, Kemensos, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha serta bantuan asing. Kita sering mendengar kata koordinasi, koordinasikan, mengkoor- dinasikan dan sejenisnya. Kata koordinasi sering sekali diucapkan, namun pada kenyataannya sulit sekali untuk dijalankan., di beberapa tempat bencana masih sering terjadi kekacauan pendiistribusian logistik karena kurangnya koordinasi antara pihak yang berwenang, pemberi bantuan maupun masyarakat yang terkena dampak bencana. Kita bisa melihat dari televisi ataupun membaca dari koran, banyak sekali keluhan dari masyarakat yang mengungsi di beberapa titik evakuasi bahwa mereka belum menerima bantuan, padahal di lain pihak kita bisa melihat bahwa banyak sekali bantuan yang telah diberikan. Pertanyaannya adalah ke mana saja bantuan yang telah diberikan dan kenapa masih saja banyak masyarakat mengeluh belum mendapatkan bantuan? Ternyata banyak sekali bantuan yang menumpuk di posko dan belum diberikan kepada masyarakat karena kurangnya koordinasi.
  • 24. Sesaat setelah terjadi bencana, banyak pihak baik secara individual maupun organisasi dan juga dari badan-badan pemerintah yang segera terjun ke lokasi dan memberikan bantuan kemanusian.Semua pihak yang memberikan bantuan itu masing-masing datang dengan kepentingannya sendiri sehingga sering sekali terjadinya persaingan prioritas. Dari kondisi di atas di sinilah perlu peningkatan tugas/ peran Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana. 2.4. Kebutuhan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Upaya Percepatan Pemenuhan/Pencapaian Target RPJM. Untuk mempercepat pemenuhan/pencapaian target RPJM khususnya dalam upaya pengurangan indeks risiko bencana, maka Deputi Logistik dan Peralatan BNPB membutuhkan, antara lain : 1. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 2. Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah Melalui Evaluasi Perda Tentang Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya terkait dengan penanggulangan bencana di daerah, 3. Singkronisasi aturan terkait dengan perencanaan dan penggunaan anggaran kebencanaan dalam APBD, 4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana, 5. Penyusunan Permendagri tentang Standar Pelayanan Minimal dalam bidang Pengurangan Risiko Bencana, 6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan darurat bencana oleh kepala daerah.
  • 25. 2.5. Issue-Issue Kebencanaan Salah satu isu keamanan non tradisional yang menjadi topik pembicaraan penting di ASEAN adalah isu mengenai bencana alam.Isu bencana ini telah menjadi fokus isuyang dibicarakan dari mulai pertemuan tingkat pejabat tinggi, tingkat menteri sampaiKTT Asean. Isu bencana menjadi topik yang diangkat terkait dengan upayapenanganannya dari mulai kesiapsiagaan, tanggap darurat sampai pemulihan bencana. Masalah bencana alam merupakan suatu tantangan global yang mendapatkanperhatian khusus dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi fenomena bencana alam para pemimpin ASEAN sepakat untuk lebih mengintensifkan kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai permasalahan di bidang bencana, baik yang terjadi di tingkat nasional, regional maupun global. Babak baru dalam kerjasama di bidang penanganan bencana dimulai ketikamekanisme pengelolaan kerjasamanya ditingkatkan dari tingkat kelompok ahli menjadi komite penuh ASEAN pada tingkat pejabat senior. Kerjasama ini dianggap penting, terkait kecenderungan peningkatan jumlah bencana di kawasan ASEAN. Hal ini dipicu karena Negara anggota ASEAN terletak di kawasan rawan bencana, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, kebakaran dan asap.
  • 26. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Dalam rangka mendukung peningkatan kemandirian ekonomi melalui pengurangan indeks risiko bencana, khususnya melalui dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana, maka BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan perlu menjamin logistik dan peralatan diberikan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal. Disamping itu pula, harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait dengan dukungan logistik baik secara nasional maupun daerah perlu semakin ditingkatkan agar korban bencana yang terhempas tidak semakin terhempas. 3.2. Rekomendasi 1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan penanggulangan bencana ke titik-titik lokasi rawan bencana (buffer stock) ; 2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal ; 3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan penyusunan APB Desa dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka mewujudkan Desa Tangguh Bencana ; 4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana, 5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana.
  • 27. DEPUTI LOGISTIK DAN PERALATAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PENGELOLAAN BENCANA Oleh : Nopian Andusti, S.E.,M.T Oleh : Nopian Andusti, S.E.,M.T Disusun Dalam Rangka Mengikuti Seleksi JPT-Madya Deputi Logistik dan Peralatan BNPB JAKARTA, MARET 2016
  • 28. Kekayaan Alam Yang Berlimpah, Tanah yang luas, subur, dan kaya mineral dan SD Laut Kekayaan Alam Yang Berlimpah, Tanah yang luas, subur, dan kaya mineral dan SD Laut Gempa Bumi, Tsunami, Tanah Longsor, Banjir dan Gunung Meletus Gempa Bumi, Tsunami, Tanah Longsor, Banjir dan Gunung Meletus AncamanAncaman BencanaBencana AlamAlam AncamanAncaman BencanaBencana AlamAlam AnugerahAnugerahAnugerahAnugerah PENDAHULUAN Pengurangan Indeks Risiko Bencana Untuk Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi Pengurangan Indeks Risiko Bencana Untuk Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi Kekayaan Alam Yang Berlimpah, Tanah yang luas, subur, dan kaya mineral dan SD Laut Kekayaan Alam Yang Berlimpah, Tanah yang luas, subur, dan kaya mineral dan SD Laut AnugerahAnugerahAnugerahAnugerah PenguranganPengurangan IndeksIndeks RRisikoisiko BencanaBencana PenguranganPengurangan IndeksIndeks RRisikoisiko BencanaBencana
  • 29. “Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi Logistik dan Peralatan BNPB ke- Depan Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi Melalui Pengelolaan Bencana ?” “Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Deputi Logistik dan Peralatan BNPB ke- Depan Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi Melalui Pengelolaan Bencana ?”
  • 30. Ruang Lingkup 1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ; 2. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan Bencana ; 3. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan Bencana ; 4. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam percepatan memenuhi/ mencapai RPJM ; 5. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik kawasan Indonesia, regional Asean maupun kawasan global 1. Visi dan Inovasi Deputi Logistik dan Peralatan ; 2. Peran kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan Bencana ; 3. Tugas koordinasi Deputi Logistik dan Peralatan dalam Penanggulangan Bencana ; 4. Peran Deputi Logistik dan Peralatan dalam percepatan memenuhi/ mencapai RPJM ; 5. Issue-issue terkait dengan kebencanaan baik kawasan Indonesia, regional Asean maupun kawasan global
  • 31. Tujuan bertujuan untuk menemukenali suatu terobosan yang perlu dilakukan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB dalam menjawab tantangan persoalan-persoalan pengelolaan bencana khususnya dalam bidang dukungan logisitik dan peralatan penanggulangan bencana dalam mendukung peningkatan kemandirian ekonomi. bertujuan untuk menemukenali suatu terobosan yang perlu dilakukan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB dalam menjawab tantangan persoalan-persoalan pengelolaan bencana khususnya dalam bidang dukungan logisitik dan peralatan penanggulangan bencana dalam mendukung peningkatan kemandirian ekonomi.
  • 32. PEMBAHASAN Visi dan Inovasi a. Visi :  menekan indeks risiko bencana dan penggurangan dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu kejadian bencana : Visi dan Inovasi a. Visi :  menekan indeks risiko bencana dan penggurangan dampak negatif yang ditimbulkan dari suatu kejadian bencana :
  • 33. dengan cara menjamin logistik dan peralatan yang dibutuhkan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan, tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan ketika terjadi bencana. Untuk : “Mewujudkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Sebagai Motor Pengerak Utama Pengurangan Risiko Bencana Dalam Mendukung Peningkatan Kemandirian Ekonomi.” Untuk :
  • 34. a. Inovasi :  Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara membeli logistik dan peralatan bantuan dari pelaku ekonomi lokal, khususnya para pelaku ekonomi menengah ke bawah. Hal ini akan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi stabil. Strategi seperti ini sangat efektif dan efisien karena selain memungkinkan bisa cepat tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan oleh sulitnya masalah transportasi ; a. Inovasi :  Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal, dengan cara membeli logistik dan peralatan bantuan dari pelaku ekonomi lokal, khususnya para pelaku ekonomi menengah ke bawah. Hal ini akan mendorong perputaran ekonomi lokal menjadi stabil. Strategi seperti ini sangat efektif dan efisien karena selain memungkinkan bisa cepat tiba di lokasi bencana, kita juga tidak direpotkan oleh sulitnya masalah transportasi ;
  • 35.  Ragam logistik bantuan terutama untuk makanan dan sandang hendaknya menyesuaikan dengan kultur yang berlaku dimasyarakat korban bencana.  Ragam logistik bantuan terutama untuk makanan dan sandang hendaknya menyesuaikan dengan kultur yang berlaku dimasyarakat korban bencana.
  • 36.  khusus dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang selama ini bersumber dari APBN (BNPB) untuk menjamin tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal, maka pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi khususnya untuk buffer stock  khusus dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang selama ini bersumber dari APBN (BNPB) untuk menjamin tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal, maka pengadaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana perlu deserahkan kepada daerah rawan bencana melalui tugas pembantuan dan dekonsentrasi khususnya untuk buffer stock
  • 37.  BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan perlu melakukan inovasi terobosan melalui sinkronisasi regulasi pedoman penyusunan APBDes dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT agar setiap tahun anggaran untuk desa yang termasuk rawan bencana perlu dianggarkan dana tidak terduga/dana siap pakai sesuai dengan tingkat ancaman bencana, sehingga percepatan menuju desa tangguh bencana segera terwujud.  BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan perlu melakukan inovasi terobosan melalui sinkronisasi regulasi pedoman penyusunan APBDes dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT agar setiap tahun anggaran untuk desa yang termasuk rawan bencana perlu dianggarkan dana tidak terduga/dana siap pakai sesuai dengan tingkat ancaman bencana, sehingga percepatan menuju desa tangguh bencana segera terwujud.
  • 38. Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam PB :  Peranan pemimpin dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi ;  kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB adalah seorang Deputi yang mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana, sebab dampak bencana sangat luas ; Kepemimpinan Deputi Logistik dan Peralatan dalam PB :  Peranan pemimpin dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi ;  kepemimpinan yang diperlukan dalam konteks penanggulangan bencana, khususnya Kedeputian Logistik dan Peralatan BNPB adalah seorang Deputi yang mampu bersinergi dalam penanggulangan bencana, sebab dampak bencana sangat luas ;
  • 39.  Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan persoalan penanggulangan bencana harus juga nakoda dengan kualifikasi mahir plus dengan muatan spritualitas bermoral dan beretika agar para korban yang terhempas akibat bencana tidak makin terhempas. Pemimpin tidak usah seorang superman, namun manager yang baik. Pemimpin yang menghormati publik, para korban, dan takut kepada Tuhan.  Seorang pemimpin yang berkecimpung dengan persoalan penanggulangan bencana harus juga nakoda dengan kualifikasi mahir plus dengan muatan spritualitas bermoral dan beretika agar para korban yang terhempas akibat bencana tidak makin terhempas. Pemimpin tidak usah seorang superman, namun manager yang baik. Pemimpin yang menghormati publik, para korban, dan takut kepada Tuhan.
  • 40. Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Penanggulangan Bencana : Deputi Logistik dan Peralatan BNPB mengkoordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana. Tugas Koordinasi Yang Dibutuhkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Penanggulangan Bencana : Deputi Logistik dan Peralatan BNPB mengkoordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana.
  • 41. Kebutuhan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dalam Upaya Percepatan Pemenuhan/Pencapaian Target RPJM : 1.Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 2.Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah Melalui Evaluasi Perda Tentang Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya terkait dengan penanggulangan bencana di daerah, 3.Singkronisasi aturan terkait dengan perencanaan dan penggunaan anggaran kebencanaan dalam APBD, 1.Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 2.Identifikasi Konflik Kewenangan Daerah Melalui Evaluasi Perda Tentang Penanggulangan Bencana dan Perda lainnya terkait dengan penanggulangan bencana di daerah, 3.Singkronisasi aturan terkait dengan perencanaan dan penggunaan anggaran kebencanaan dalam APBD,
  • 42. 4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana, 5. Penyusunan Permendagri tentang Standar Pelayanan Minimal dalam bidang Pengurangan Risiko Bencana, 6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan darurat bencana oleh kepala daerah. 4. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana, 5. Penyusunan Permendagri tentang Standar Pelayanan Minimal dalam bidang Pengurangan Risiko Bencana, 6. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 7. Penyusunan pedoman penetapan keadaan darurat bencana oleh kepala daerah.
  • 43. Issue-Issue Kebencanaan : Salah satu isu keamanan non tradisional yang menjadi topik pembicaraan penting di ASEAN adalah isu mengenai bencana alam. Masalah bencana alam merupakan suatu tantangan global yang mendapatkan perhatian khusus dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi fenomena bencana alam para pemimpin ASEAN sepakat untuk lebih mengintensifkan kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai permasalahan di bidang bencana, baik yang terjadi di tingkat nasional, regional maupun global Salah satu isu keamanan non tradisional yang menjadi topik pembicaraan penting di ASEAN adalah isu mengenai bencana alam. Masalah bencana alam merupakan suatu tantangan global yang mendapatkan perhatian khusus dari para Pemimpin ASEAN. Menanggapi fenomena bencana alam para pemimpin ASEAN sepakat untuk lebih mengintensifkan kerjasamanya dalam menanggulangi berbagai permasalahan di bidang bencana, baik yang terjadi di tingkat nasional, regional maupun global
  • 44. PENUTUP 1.Deputi Logistik dan Peralatan perlu menjamin logistik dan peralatan diberikan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal. 2.harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait dengan dukungan logistik baik secara nasional maupun daerah perlu semakin ditingkatkan agar korban bencana yang terhempas tidak semakin terhempas. KESIMPULAN : 1.Deputi Logistik dan Peralatan perlu menjamin logistik dan peralatan diberikan tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan serta memungkinkan terjadinya pemberdayaan ekonomi lokal. 2.harmonisasi, singkronisasi kebijakan dan koordinasi antar pemangku kepentingan yang terkait dengan dukungan logistik baik secara nasional maupun daerah perlu semakin ditingkatkan agar korban bencana yang terhempas tidak semakin terhempas.
  • 45. Rekomendasi : 1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan penanggulangan bencana ke titik-titik lokasi rawan bencana (buffer stock) ; 2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal ; 3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan penyusunan APB Desa dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka mewujudkan Desa Tangguh Bencana ; 1. Perlu mendekatkan logistik dan peralatan penanggulangan bencana ke titik-titik lokasi rawan bencana (buffer stock) ; 2. Pengadaan logistik dan peralatan bantuan sedapat mungkin berdampak pada pemberdayaan ekonomi lokal ; 3. Perlu segera sinkronisasi kebijakan penyusunan APB Desa dengan Kementerian Desa, Transmigrasi dan PDT dalam rangka mewujudkan Desa Tangguh Bencana ;
  • 46. 4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana, 5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana. 4. Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan semua dukungan dan bantuan logistik yang diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana, harus satu pintu yaitu BNPB melalui Deputi Logistik dan Peralatan, dan bantuan logistik lokal melalui BPBD yang semuanya masuk melalui pintu pos komando di lokasi bencana, 5. Pemetaan Kewenangan Antara Pusat Dan Daerah (Provinsi/Kab/Kota) Dalam Pengurangan Risiko Bencana, 6. Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektor terkait pemerintahan daerah bidang penanggulangan bencana.
  • 47. BNPB BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA SEKRETARIAT UTAMA Gedung GRAHA BNPB Jalan Pramuka Kav. 38, Jakarta Tirnur 13120 :" Websile'. http//www.bnpb.go.id Nomor Lampiran Perihal 7,t,z 1 gx11 1(PI 03 I 20 1 6 1 (satu) lembar Undangan 4 Maret 2016 Kepada Yth. Daftar Nama Terlampir Dalam rangka pelaksanaan Tes Wawancara dan Presentasi Penulisan Makalah seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, kami mengundang Bapak/lbu pada: Hari : Kamis, Jumat dan Senin Tanggal : 10,11 dan 14 Maret2016 Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai Tempat : Ruang Rapat Lt.4 Gedung GRAHA BNPB Jl. Pramuka Kav. 38, Jakarta Timur 13120 Mengingat pentingnya acara dimaksud, diharapkan dapat hadir tepat pada waktunya. Demikian atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih. i, MSCE. 198603 1 013
  • 48. Lampiran Undangan Nomor : alz /UM/KP/0312016 Tanggal : z{ Maret 2016 Jadwal Tes Wawancara dan Presentasi Penulisan Makalah Hari : Kamis, 10 Maret 2016 No Nama Jabatan Waktu C) Nopian Andusti, S.E., MT JPT Madya 09.00 wlB 2 lr. Pudio Hardiianto, M.A J PT Madva 10.00 wtB 3 Dr. Hartoyo, S.H., M.Hum.. M.Si J PT Madva 11.00 wtB 4 Yolak, S.E.. M.M JPT Madva 13.00 wtB 5 Rudi Phadmanto, AK., MBA JPT Madva 14.00 wtB 6 T.R Fahsu! Falah, S.Sos., M.Si JPT Pratama 15.00 wrB 7 Dicky Fabrian, S.H., LL.M JPT Pratama 16.00 wtB Hari 11 Maret 2016 No Nama Jabatan Waktu 1 lr. Rifai, MBA JPT Madya 09.00 wtB 2 lr. Medi Herlianto, CES JPT Madva 10.00 wrB 3 lr. Sri Widayani, M.M JPT Madva 11.00 wtB 4 Drs. Gatot Satria Wijaya S, M.Si JPT Pratama 14.00 wtB 5 Tavip Joko Prahoro, S.E.. M.M JPT Pratama 15.00 wtB 6 lr. Harun Sunarso, M.Si JPT Pratama 16.00 wrB Hari : Senan, 14 Maret 2016 No Nama Jabatan Waktu 1 Dr. lr. Agus Wibowo, M.Sc JPT Pratama 09.00 wtB 2 Johny Sumbunq. SKM., M.Kes JPT Pratama 10.00 wtB 3 lr. Afr.ial Rosva, MA JPT Pratama 11.00 wlB 4 Jannransah, S.Pd., M.Ap., M.M JPT Pratama 13.00 wtB 5 lr. R. Hutomo, M.Eng JPT Pratama 14.00 wtB 6 lr. lbnu Asur., M.M JPT Pratama 15.00 wtB 7 Dra. Prasinta Dewi, MAP JPT Pratama 16.00 wtB