SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
KARBOHIDRAT
NUR LAILA SARI (3325160593)
NATALIA CHRISTINA (3325162270)
PENGERTIAN KARBOHIDRAT
 Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of carbon’ yang merujuk ke rumus
empirisnya (CH2O)n dimana n adalah 3 atau lebih besar (n biasanya 5 atau 6
tetapi dapat sampai 9)
 Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh
karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting :
* Gugus hidroksil
* Gugus keton/aldehid
Klasifikasi
karbohidrat
Monosakarida Disakarida Oligosakarida Polisakarida
MONOSAKARIDA
Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
dihidrolisis lebih lanjut
MONOSAKARIDA
 Berdasarkan gugus fungsionilnya, monosakarida dapat digolongkan
menjadi dua golongan, masing- masing adalah aldose dan ketose.
 Berdasarkan jumlah atom C nya, monosakarida dapat digolongkan
menjadi empat golongan :
- Triosa (mengandung 3 atom C),
- Tetrosa (mengandung 4 atom C),
- Pentosa (mengandung 5 atom C), dan
- Heksosa (mengandung 6 atom C).
MACAM-MACAM MONOSAKARIDA
A. Aldosa : Monosakarida yang mengandung gugus aldehid
Contoh : Glukosa, Galaktosa,Manosa
B. Ketosa : Monosakarida yang mengandung gugus keton
Contoh : Fruktosa
MONOSAKARIDA PENTING
 D-fruktosa (termanis dari semua gula) Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena
merupakan ketoheksosa.
 D-galaktosa (bagian dari susu) Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis,
namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.
 D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan penyusun kerangka
RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika
atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O maka akan menjadi deoksiribosa yang
merupakan penyusuna kerangka DNA.
 D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet) Glukosa merupakan aldoheksosa, yang
sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak
ditemukan di alam
 D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana) Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom
C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
D-Galaktosa
SIFAT FISIK DAN KIMIA MONOSAKARIDA
SIFAT FISIK
 Padatan kristal tidak berwarna
 Larut dalam air ikatan
hydrogen
 Sedikit larut dalam alcohol
 Tidak larut dalam eter, kloroform,
benzena
 Rasanya manis. Diantara
monosakarida fruktosa yang
paling manis
SIFAT KIMIA
 Reduktor
 Mengalami oksidasi untuk membentuk
asam karboksilat
 Mengalami reduksi untuk membentuk
alkohol
 Pembentukan hemiasetal atau hemiketal
 Mengalami reaksi glikolisis
 Pembentukan osazon
 Pembentukan Ester
 Tidak stabil dalam larutan basa encer
MODEL PROYEKSI MONOSAKARIDA (D-GLUKOSA)
PROYEKSI FISHER
C OH
C OHH
C HHO
C OHH
C
CH2OH
H C O
C OHH
C HHO
C OHH
C
CH2OH
H
H OH
C H
C OHH
C HHO
C OHH
C
CH2OH
HO
O
 - D - glukosa proyeksi Fisher  - D - glukosa
O
PROYEKSI HAWORD
O
OH OH ()
OH
OH
CH2OH
*
O
OH
OH
H
OH
OH
CH2OH
*Struktur Haworth
()
MODEL KURSI
O
OH OH ()
OH
OH
CH2OH
*
O
OH
OH
H
OH
OH
CH2OH
*
Struktur Haworth
HO
O
HO
OH ()
OH
HOH2C
*
HO
O
HO
H
OH
HOH2C
OH*
( a )
( e )
Konformasi kursi
()

Beberapa Reaksi Monosakarida
1. Reaksi Oksidasi
 Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi senyawa/pereaksi
(Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan :
Gula pereduksi
Gula non pereduksi
 Kemampuan monosakarida untuk mereduksi pereaksi-pereaksi
tersebut di atas didasarkan pada adanya gugus aldehid atau gugus
-hidroksi keton, dimana dengan adanya pereaksi-pereaksi
tersebut gugus aldehid atau -hidroksi keton akan teroksidasi
menjadi karboksilat/keton.
HC
CHO
OH
CHO
C OH
C OH
CH2OH
+ Cu2+
C
O
OH
C OH
CHO
C OH
C OH
CH2OH
+ Cu2O
merah bata
D - glukosa asam- D - glukonat
Semua monosakarida adalah Gula Pereduksi
 Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s, Benedict’s atau Tohlen’s
membentuk asam monokarboksilat  Asam Aldonat.
 Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan
asam dikarboksilat karena HNO3 selain mengoksidasi gugus aldehid
juga mampu mengoksidasi gugus CH2OH terminal
C
CHO
OH
CHO
C OH
C OH
CH2OH
C
COOH
OH
CHO
C OH
C OH
COOH
HNO3
D - glukosa asam D - glukarik
C
CHO
OH
C
C OH
C OH
CH2OH
HO + Ag+
C
COOH
OH
C
C OH
C OH
CH2OH
HO + Ag
Cermin perak
Reaksi dg HNO3
Reaksi dg Tohlens
2. Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi menjadi alcohol
dengan beberapa pereaksi menghasilkan alditol
C
CHO
OH
C
C OH
C OH
CH2OH
D - glukosa
HO
katalis
logam
C
CH2
OH
C
C OH
C OH
CH2OH
D -glukitol (sorbitol)
HO
OH
+ H2
3. Pembentukan Glikosida
 Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal
siklis dengan 1 molekul alcohol lagi membentuk
asetal atau ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada C
– anomerik digantikan oleh gugus – OR dari alcohol.
O
OH
OH
H
OH
OH
CH2OH
* + CH3OH
O
OH
OCH3
H
OH
OH
CH2OH
* + H2O
H+
-D-glukopiranosa metil--D-glukopiranosida
Ikatan glikosida
Gula Non Pereduksi
Ikatan Glikosidik
 Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan ikatan dari karbon anomerik
dengan gugus OR disebut ikatan glikosidik.
 Glikosida dinamai berdasarkan nama monosakaridanya, dengan mengganti
akhiran –a dengan –ida.
 Misal: glukosa  glukosida
manosa  manosida
Gula Pereduksi dan Non Reduksi
 Gula pereduksi dapat dideteksi karena kemampuannya untuk mereduksi
ion logam seperti Cu2+ atau Ag+ menjadi produk yang tidak larut
GULA PEREDUKSI DAN NON PEREDUKSI
Gula Pereduksi
 Gula pereduksi merupakan golongan
gula (karbohidrat) yang dapat
mereduksi senyawa-senyawa penerima
elektron, contohnya
adalah glukosa dan fruktosa.
 Ujung dari suatu gula pereduksi adalah
ujung yang mengandung
gugus aldehida atau keton bebas.
 Semua monosakarida (glukosa,
fruktosa, galaktosa)
dan disakarida (laktosa,maltosa),
kecuali sukrosa dan pati(polisakarida),
termasuk sebagai gula pereduksi.
Gula Non Pereduksi
 Gula yang tidak mengandung gugus
aldehida
 Gula yang termasuk non reduksi
adalah sukrosa
DISAKARIDA
• Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2
satuan monosakarida
• Beberapa disakarida yang sering dijumpai :
Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
Disakarida
Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa
Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa
Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa
Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
CONTOH DISAKARIDA
 Sukrosa (C12H22O11)
Hidrolisis sukrosa menghasilkan
glukosa dan fruktosa.
Sukrosa bukan gula pereduksi dalam
larutan air karena sukrosa tidak memiliki
gugus aldehid, dibuktikan dengan tidak
bereaksinya (mereduksi) dengan pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens.
Hidrolisis sukrosa dapat terjadi dengan
menggunakan katalis asam encer atau
enzim invertase. Sukrosa mudah larut
dalam air.
 Maltosa (C12H22O11)
Maltosa (gula gandum) tidak terdapat
bebas di alam, melainkan diperoleh
dari hasil hidrolisis amilum dengan
katalis diastase atau hasil hidrolisis
glikogen dengan katalis amilase.
Hidrolisis maltosa akan menghasilkan
dua satuan glukosa dengan
menggunakan katalis enzim maltase atau
katalis asam.
Maltosa merupakan gula pereduksi
karena dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau Tollens
 Laktosa (C12H22O11)
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air
susu.
ASI mengandung 5-8% laktosa,
sedangkan sapi mengandung 4-6%
laktosa.
Hidrolisis laktosa dengan katalis
enzim laktase akan menghasilkan
glukosa dan galaktosa.
Laktosa merupakan gula pereduksi
karena dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict, atau pereaksi Fehling.
OLIGOSAKARIDA
 Oligosakarida ini tidak berada dalam keadaan bebas tetapi sering berikatan
dengan molekul non gula seperti lipid membentuk glikolipid, protein
membentuk glikoprotein yang keduanya mempunyai fungsi pengatur.
Glikoprotein dan glikolipid adalah glycoconjugates.
 Oligosakarida yang tidak terikat dengan molekul lain adalah
Fructooligosaccharide (FOS) dan Galactooligosaccharide (GOS). FOS dan
GOS merupakan oligosakarida yang di dalam pangan dikelompokkan
sebagai prebiotik.
SIFAT FISIK DAN KIMIA
SIFAT FISIK
1. Berbentuk Kristal
2. Larut dalam air
3. Memiliki rasa manis
4. Mempunyai sifat mutarotasi
5. Memberikan hasil positif pada Uji
Seliwanoff (Sukrosa)
6. Sebagian memberikan hasil positif
pada uji pereaksi benedict dan
fehling
SIFAT KIMIA
1. Mengalami reaksi hidrolisis
2. Sebagian ersifat pereduksi
contoh maltosa,laktosa,dll
3. Sebagian bersifat non-
pereduksi contoh sukrosa,dll
4. Sebagian besar terikat dengan
protein membentuk
glikoprotein
POLISAKARIDA
•Polisakarida dinamakan juga glikan.
•Polisakarida dapat dikelompokkan menjadi dua
kelompok besar yaitu homopolisakarida dan
heteropolisakarida
 Karbohidrat yang mengandung banyak monosakarida dan mempunyai berat
molekul yang besar
 Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan menghasilkan satu jenis
monosakarida
 Unit monosakarida dapat dihubungkan secara linier atau dapat bercabang
 Jenis Polisakarida : Pati dan Glikogen
SIFAT FISIK DAN KIMIA
SIFAT FISIK
1. Berwarna putih
2. Tidak berbentuk kristal
3. Tidak mempunyai rasa manis
4. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa
ribu hinggal lebih dari satu juta
5. Tidak larut dalam air
6. Membentuk suspensi dan koloid (bukan
larutan)
7. Memberikan hasil positif pada uji metode
iodin
SIFAT KIMIA
1. Tidak mempunyai sifat
mereduksi
2. Mengalami hidrolisis
3. Pati direaksikan dengan iodimun
membentuk ikatan komplek
4. Tidak bereaksi dengan pereaksi
benedict dan fehling
5. Tidak dapat membentuk osazon
PATI
 Polisakarida yang tersimpan dalam tumbuhan.
 Merupakan komponen utama pada biji-bijian, kentang, jagung dan beras
 Tersusun atas unit D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4--glikosidik
 Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan 1,6--glikosidik
JENIS PATI
 AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300
unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik
 Amilosa larut di dalam air
 AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300
– 5.000 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan
1,6.
 Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4
. Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6
sehingga menghasilkan struktur yang bercabang
 Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar,
maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
GLIKOGEN
 Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam hewan
 Mr Glikogen > pati
 Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa
 Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik
 Tidak larut dalam air
 Larut dalam pelarut organik non polar : eter, kloroform,
heksana.
POLISAKARIDA LAIN
 Selulosa : polimer tidak bercabang dari glukosa melalui ikatan 1,4--glikosidik
 Kitin : polisakarida yang mengandung nitrogen, membentuk cangkang krustasea
dan kerangka luar serangga
 Pektin : polimer linier dari D-galakturonat melalui ikatan 1,4--glikosidik.
Terdapat pada buah-buahan dan buni-bunian
SIFAT FISIK DAN KIMIA KARBOHIDRAT
SIFAT FISIK
 Pada suhu kamar berupa zat padat
 kebanyakan senyawanya tidak
berwarna dan memiliki struktur bubuk
 berupa zat amorf seperti pati
 berupa serat yang bersifat basa seperti
selulosa
 sebagian besar karbohidrat memiliki
sifat dapat memutar bidang polarisasi
cahaya
 memiliki stereoisomer (senyawa
dengan struktur sama tetapi konfigurasi
berbeda
SIFAT KIMIA
 jumlah isomer ruang karbohidrat
yaitu 2n, dengan n : jumlah atom C
asimetri
 semua karbohidrat bersifat optis
aktif
 monosakarida dan disakarida manis
dan larut di dalam air, polisakarida
tawar dan tidak larut dalam air
BEBERAPA REAKSI YANG DIALAMI KARBOHIDRAT
 Fermentasi : Glukosa Etanol + CO2 (Proses Peragian)
 Oksidasi : jika karbohidrat dioksidasi maka menghasilkan asam. ex : H2SO4
 Dehidrasi : karbohidrat karbon + H20
UJI KARBOHIDRAT
 Uji Molisch
Uji ini untuk semua jenis karbohidrat. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida akan
memberikan hasil positif. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan
kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi
molish.
 Uji Benedict
Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi
semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa.
Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas
dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat
untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan
terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau,
merah, atau orange.
 Uji Seliwanoff
Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengeahui adanya ketosa (karbohidrat yang
mengandung gugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas
menjadi asam levulinat dan 4-hidroksilmetilfurfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang
mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. Disakarida
sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif
dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohdrat lain dalam jumlah banyak dapat juga
memberi warna yang sama.
 Uji Barfoed
Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol
kondisi-kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Pada analisa ini,
karbohidrat direduksi pada suasana asam. Disakarida juga akan memberikan hasil
positif bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis.
 Uji Osazon
Untuk membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar
kristalnya.
 Uji Tollens
Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa yang membedakannya
dengan heksosa. Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaskan unsur perak (Ag). Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan
yang digunakan dalam uji ini, adalah larutan basa dari perak nitrat.
Larutannya jernih dan tidak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion
perak sebagi oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes
larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak.
 Uji Bial
Uji bial untuk menguji adanya gula pentose. Pemanasan pentose dengan HCl
pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion
feri. Hasil pemanasan akan menghasilkan warna biru hijau yang menunjukkan
adanya gula pentosa.
 Uji Iodium
Uji iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Uji iod juga dapat
membedakan amilum dengan nitrogen. Reaksi antara polisakarida dengan iodin
membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks
(melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat
berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk
struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
 Uji Asam Musat
Dilakukan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinNursa'id Fitria
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimiaaryopuv
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisDwi Andriani
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratHajar 'Irmawati
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
Laporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanLaporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanYunan Malifah
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimadeputra93
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalTrisna Firmansyah
 

What's hot (20)

Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Makalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidratMakalah metabolisme karbohidrat
Makalah metabolisme karbohidrat
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Laporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanLaporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidan
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
 

Similar to PPT Karbohidrat

Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJKarbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJNahda Zafira
 
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHOBIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHObudhywijaya
 
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdfPembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdfisnarzee991
 
karbohidrat.ppt
karbohidrat.pptkarbohidrat.ppt
karbohidrat.pptRizkiAna12
 
karbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.pptkarbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.pptElisWijayani
 
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppthidnisa
 
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHOKarbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHOandayani fitri
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiapure chems
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidratpure chems
 
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisisAwalFajarramadhan
 
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfAnalisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfHiNchillPku
 
karbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxkarbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxekasaputri27
 

Similar to PPT Karbohidrat (20)

Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJKarbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
Karbohidrat (Nahda & Yuniarti) KIMIA 2016 UNJ
 
Karbohidrat uho
Karbohidrat uhoKarbohidrat uho
Karbohidrat uho
 
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHOBIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA I KARBOHIDRAT UHO
 
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
BIOKIMIA KARBOHIDRAT UHO
 
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdfPembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
Pembelajaran sma tentang 5a-karbohidrat.pdf
 
karbohidrat.ppt
karbohidrat.pptkarbohidrat.ppt
karbohidrat.ppt
 
karbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.pptkarbohidrat PPT+1.ppt
karbohidrat PPT+1.ppt
 
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt
_Karbohidrat_Struktur dan Sifat.ppt
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHOKarbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
Karbohidrat kelompok a Kimia FMIPA UHO
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomia
 
Karbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-okKarbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-ok
 
Karbohidrat
 Karbohidrat Karbohidrat
Karbohidrat
 
Media karbohidrat
Media karbohidratMedia karbohidrat
Media karbohidrat
 
Biokimia Karbohidrat
Biokimia KarbohidratBiokimia Karbohidrat
Biokimia Karbohidrat
 
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis
2. karbohidrat.ppt kimia organik analisis
 
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdfAnalisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
Analisis Karbohidrat [Autosaved]-converted.pdf
 
karbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxkarbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptx
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
7.-Kimia-Karbohidrat.pdf
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (9)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

PPT Karbohidrat

  • 1. KARBOHIDRAT NUR LAILA SARI (3325160593) NATALIA CHRISTINA (3325162270)
  • 2. PENGERTIAN KARBOHIDRAT  Nama karbohidrat berasal dari ‘hydrate of carbon’ yang merujuk ke rumus empirisnya (CH2O)n dimana n adalah 3 atau lebih besar (n biasanya 5 atau 6 tetapi dapat sampai 9)  Karbohidrat adalah senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksiketon. Oleh karena itu karbohidrat mempunyai dua gugus fungsional yang penting : * Gugus hidroksil * Gugus keton/aldehid
  • 3.
  • 5. MONOSAKARIDA Karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut
  • 6. MONOSAKARIDA  Berdasarkan gugus fungsionilnya, monosakarida dapat digolongkan menjadi dua golongan, masing- masing adalah aldose dan ketose.  Berdasarkan jumlah atom C nya, monosakarida dapat digolongkan menjadi empat golongan : - Triosa (mengandung 3 atom C), - Tetrosa (mengandung 4 atom C), - Pentosa (mengandung 5 atom C), dan - Heksosa (mengandung 6 atom C).
  • 7. MACAM-MACAM MONOSAKARIDA A. Aldosa : Monosakarida yang mengandung gugus aldehid Contoh : Glukosa, Galaktosa,Manosa B. Ketosa : Monosakarida yang mengandung gugus keton Contoh : Fruktosa
  • 8. MONOSAKARIDA PENTING  D-fruktosa (termanis dari semua gula) Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.  D-galaktosa (bagian dari susu) Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari disakarida laktosa.  D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA) Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.  D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet) Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam  D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana) Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
  • 10. SIFAT FISIK DAN KIMIA MONOSAKARIDA SIFAT FISIK  Padatan kristal tidak berwarna  Larut dalam air ikatan hydrogen  Sedikit larut dalam alcohol  Tidak larut dalam eter, kloroform, benzena  Rasanya manis. Diantara monosakarida fruktosa yang paling manis SIFAT KIMIA  Reduktor  Mengalami oksidasi untuk membentuk asam karboksilat  Mengalami reduksi untuk membentuk alkohol  Pembentukan hemiasetal atau hemiketal  Mengalami reaksi glikolisis  Pembentukan osazon  Pembentukan Ester  Tidak stabil dalam larutan basa encer
  • 11. MODEL PROYEKSI MONOSAKARIDA (D-GLUKOSA) PROYEKSI FISHER C OH C OHH C HHO C OHH C CH2OH H C O C OHH C HHO C OHH C CH2OH H H OH C H C OHH C HHO C OHH C CH2OH HO O  - D - glukosa proyeksi Fisher  - D - glukosa O PROYEKSI HAWORD O OH OH () OH OH CH2OH * O OH OH H OH OH CH2OH *Struktur Haworth () MODEL KURSI O OH OH () OH OH CH2OH * O OH OH H OH OH CH2OH * Struktur Haworth HO O HO OH () OH HOH2C * HO O HO H OH HOH2C OH* ( a ) ( e ) Konformasi kursi () 
  • 12. Beberapa Reaksi Monosakarida 1. Reaksi Oksidasi  Berdasarkan kemampuannya untuk mereduksi senyawa/pereaksi (Tohlens, Benedict, Fehling), monosakarida dapat digolongkan : Gula pereduksi Gula non pereduksi  Kemampuan monosakarida untuk mereduksi pereaksi-pereaksi tersebut di atas didasarkan pada adanya gugus aldehid atau gugus -hidroksi keton, dimana dengan adanya pereaksi-pereaksi tersebut gugus aldehid atau -hidroksi keton akan teroksidasi menjadi karboksilat/keton.
  • 13. HC CHO OH CHO C OH C OH CH2OH + Cu2+ C O OH C OH CHO C OH C OH CH2OH + Cu2O merah bata D - glukosa asam- D - glukonat Semua monosakarida adalah Gula Pereduksi
  • 14.  Oksidasi aldosa oleh pereaksi Fehling’s, Benedict’s atau Tohlen’s membentuk asam monokarboksilat  Asam Aldonat.  Oksidasi aldosa dengan oksidator kuat (HNO3 panas) menghasilkan asam dikarboksilat karena HNO3 selain mengoksidasi gugus aldehid juga mampu mengoksidasi gugus CH2OH terminal
  • 15. C CHO OH CHO C OH C OH CH2OH C COOH OH CHO C OH C OH COOH HNO3 D - glukosa asam D - glukarik C CHO OH C C OH C OH CH2OH HO + Ag+ C COOH OH C C OH C OH CH2OH HO + Ag Cermin perak Reaksi dg HNO3 Reaksi dg Tohlens
  • 16. 2. Gugus karbonil dari monosakarida dapat direduksi menjadi alcohol dengan beberapa pereaksi menghasilkan alditol C CHO OH C C OH C OH CH2OH D - glukosa HO katalis logam C CH2 OH C C OH C OH CH2OH D -glukitol (sorbitol) HO OH + H2
  • 17. 3. Pembentukan Glikosida  Reaksi monosakarida hemiasetal atau hemiketal siklis dengan 1 molekul alcohol lagi membentuk asetal atau ketal. Pada reaksi ini gugus – OH pada C – anomerik digantikan oleh gugus – OR dari alcohol. O OH OH H OH OH CH2OH * + CH3OH O OH OCH3 H OH OH CH2OH * + H2O H+ -D-glukopiranosa metil--D-glukopiranosida Ikatan glikosida Gula Non Pereduksi
  • 18. Ikatan Glikosidik  Asetal/ketal seperti ini dinamakan Glikosida dan ikatan dari karbon anomerik dengan gugus OR disebut ikatan glikosidik.  Glikosida dinamai berdasarkan nama monosakaridanya, dengan mengganti akhiran –a dengan –ida.  Misal: glukosa  glukosida manosa  manosida
  • 19. Gula Pereduksi dan Non Reduksi  Gula pereduksi dapat dideteksi karena kemampuannya untuk mereduksi ion logam seperti Cu2+ atau Ag+ menjadi produk yang tidak larut
  • 20. GULA PEREDUKSI DAN NON PEREDUKSI Gula Pereduksi  Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa dan fruktosa.  Ujung dari suatu gula pereduksi adalah ujung yang mengandung gugus aldehida atau keton bebas.  Semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa,maltosa), kecuali sukrosa dan pati(polisakarida), termasuk sebagai gula pereduksi. Gula Non Pereduksi  Gula yang tidak mengandung gugus aldehida  Gula yang termasuk non reduksi adalah sukrosa
  • 21. DISAKARIDA • Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari 2 satuan monosakarida • Beberapa disakarida yang sering dijumpai : Maltosa, Selobiosa, Laktosa, Sukrosa
  • 22. Disakarida Sukrosa : gabungan glukosa dan fruktosa Laktosa : gabungan glukosa dan galaktosa Maltosa : gabungan glukosa dan glukosa Isomaltosa : gabungan glukosa dan glukosa Sellobiosa: gabungan glukosa dan glukosa
  • 23. CONTOH DISAKARIDA  Sukrosa (C12H22O11) Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosa bukan gula pereduksi dalam larutan air karena sukrosa tidak memiliki gugus aldehid, dibuktikan dengan tidak bereaksinya (mereduksi) dengan pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Hidrolisis sukrosa dapat terjadi dengan menggunakan katalis asam encer atau enzim invertase. Sukrosa mudah larut dalam air.  Maltosa (C12H22O11) Maltosa (gula gandum) tidak terdapat bebas di alam, melainkan diperoleh dari hasil hidrolisis amilum dengan katalis diastase atau hasil hidrolisis glikogen dengan katalis amilase. Hidrolisis maltosa akan menghasilkan dua satuan glukosa dengan menggunakan katalis enzim maltase atau katalis asam. Maltosa merupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau Tollens  Laktosa (C12H22O11) Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu. ASI mengandung 5-8% laktosa, sedangkan sapi mengandung 4-6% laktosa. Hidrolisis laktosa dengan katalis enzim laktase akan menghasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan gula pereduksi karena dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, atau pereaksi Fehling.
  • 25.  Oligosakarida ini tidak berada dalam keadaan bebas tetapi sering berikatan dengan molekul non gula seperti lipid membentuk glikolipid, protein membentuk glikoprotein yang keduanya mempunyai fungsi pengatur. Glikoprotein dan glikolipid adalah glycoconjugates.  Oligosakarida yang tidak terikat dengan molekul lain adalah Fructooligosaccharide (FOS) dan Galactooligosaccharide (GOS). FOS dan GOS merupakan oligosakarida yang di dalam pangan dikelompokkan sebagai prebiotik.
  • 26. SIFAT FISIK DAN KIMIA SIFAT FISIK 1. Berbentuk Kristal 2. Larut dalam air 3. Memiliki rasa manis 4. Mempunyai sifat mutarotasi 5. Memberikan hasil positif pada Uji Seliwanoff (Sukrosa) 6. Sebagian memberikan hasil positif pada uji pereaksi benedict dan fehling SIFAT KIMIA 1. Mengalami reaksi hidrolisis 2. Sebagian ersifat pereduksi contoh maltosa,laktosa,dll 3. Sebagian bersifat non- pereduksi contoh sukrosa,dll 4. Sebagian besar terikat dengan protein membentuk glikoprotein
  • 27. POLISAKARIDA •Polisakarida dinamakan juga glikan. •Polisakarida dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida
  • 28.  Karbohidrat yang mengandung banyak monosakarida dan mempunyai berat molekul yang besar  Hidrolisis polisakarida secara sempurna akan menghasilkan satu jenis monosakarida  Unit monosakarida dapat dihubungkan secara linier atau dapat bercabang  Jenis Polisakarida : Pati dan Glikogen
  • 29.
  • 30. SIFAT FISIK DAN KIMIA SIFAT FISIK 1. Berwarna putih 2. Tidak berbentuk kristal 3. Tidak mempunyai rasa manis 4. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa ribu hinggal lebih dari satu juta 5. Tidak larut dalam air 6. Membentuk suspensi dan koloid (bukan larutan) 7. Memberikan hasil positif pada uji metode iodin SIFAT KIMIA 1. Tidak mempunyai sifat mereduksi 2. Mengalami hidrolisis 3. Pati direaksikan dengan iodimun membentuk ikatan komplek 4. Tidak bereaksi dengan pereaksi benedict dan fehling 5. Tidak dapat membentuk osazon
  • 31. PATI  Polisakarida yang tersimpan dalam tumbuhan.  Merupakan komponen utama pada biji-bijian, kentang, jagung dan beras  Tersusun atas unit D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4--glikosidik  Rantai cabang dihubungkan oleh ikatan 1,6--glikosidik
  • 32. JENIS PATI  AMILOSA : 20 % bagian pati, tersusun atas 50 – 300 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik  Amilosa larut di dalam air  AMILOPEKTIN : 80 % bagian pati, tersusun atas 300 – 5.000 unit glukosa melalui ikatan 1,4 glikosidik dan 1,6.  Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan oleh ikatan 1,4 . Rantai-rantai tesebut dihubungkan dengan ikatan 1,6 sehingga menghasilkan struktur yang bercabang  Karena strukturnya bercabang sehingga sangat besar, maka dari itu amilopektin tidak larut dalam air
  • 33. GLIKOGEN  Karbohidrat penyimpan energi yang tersimpan dalam hewan  Mr Glikogen > pati  Tersusun lebih dari 100.000 unit glukosa  Strukturnya bercabang melalui ikatan 1,4 dan 1,6 glikosidik  Tidak larut dalam air  Larut dalam pelarut organik non polar : eter, kloroform, heksana.
  • 34. POLISAKARIDA LAIN  Selulosa : polimer tidak bercabang dari glukosa melalui ikatan 1,4--glikosidik  Kitin : polisakarida yang mengandung nitrogen, membentuk cangkang krustasea dan kerangka luar serangga  Pektin : polimer linier dari D-galakturonat melalui ikatan 1,4--glikosidik. Terdapat pada buah-buahan dan buni-bunian
  • 35. SIFAT FISIK DAN KIMIA KARBOHIDRAT SIFAT FISIK  Pada suhu kamar berupa zat padat  kebanyakan senyawanya tidak berwarna dan memiliki struktur bubuk  berupa zat amorf seperti pati  berupa serat yang bersifat basa seperti selulosa  sebagian besar karbohidrat memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi cahaya  memiliki stereoisomer (senyawa dengan struktur sama tetapi konfigurasi berbeda SIFAT KIMIA  jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n, dengan n : jumlah atom C asimetri  semua karbohidrat bersifat optis aktif  monosakarida dan disakarida manis dan larut di dalam air, polisakarida tawar dan tidak larut dalam air
  • 36. BEBERAPA REAKSI YANG DIALAMI KARBOHIDRAT  Fermentasi : Glukosa Etanol + CO2 (Proses Peragian)  Oksidasi : jika karbohidrat dioksidasi maka menghasilkan asam. ex : H2SO4  Dehidrasi : karbohidrat karbon + H20
  • 37. UJI KARBOHIDRAT  Uji Molisch Uji ini untuk semua jenis karbohidrat. Monosakarida, disakarida, dan polisakarida akan memberikan hasil positif. Uji positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi molish.  Uji Benedict Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi (yang memiliki gugus aldehid atau keton bebas) . Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa, glukosa dan maltosa. Uji benedict berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana alkalis, biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat atau tatrat untuk mencegah terjadinya pengendapan CuCO3. Uji positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, kadang disertai dengan larutan yang berwarna hijau, merah, atau orange.
  • 38.  Uji Seliwanoff Uji Seliwanoff bertujuan untuk mengeahui adanya ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCl panas menjadi asam levulinat dan 4-hidroksilmetilfurfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasikan warna merah pada larutannya. Disakarida sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa dan fruktosa memberi reaksi positif dengan uji Seliwanoff. Glukosa dan karbohdrat lain dalam jumlah banyak dapat juga memberi warna yang sama.  Uji Barfoed Uji ini untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan jalan mengontrol kondisi-kondisi percobaan, seperti pH dan waktu pemanasan. Pada analisa ini, karbohidrat direduksi pada suasana asam. Disakarida juga akan memberikan hasil positif bila didihkan cukup lama hingga terjadi hidrolisis.
  • 39.  Uji Osazon Untuk membedakan bermacam-macam karbohidrat dari gambar kristalnya.  Uji Tollens Uji ini untuk positif terhadap karbohidrat pentosa yang membedakannya dengan heksosa. Aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag). Pereaksi tollens, pengoksidasi ringan yang digunakan dalam uji ini, adalah larutan basa dari perak nitrat. Larutannya jernih dan tidak berwarna. Untuk mencegah pengendapan ion perak sebagi oksida pada suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa tetes larutan amonia. Amonia membentuk kompleks larut air dengan ion perak.
  • 40.  Uji Bial Uji bial untuk menguji adanya gula pentose. Pemanasan pentose dengan HCl pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi dengan orcinol dan ion feri. Hasil pemanasan akan menghasilkan warna biru hijau yang menunjukkan adanya gula pentosa.  Uji Iodium Uji iod bertujuan untuk mengidentifikasi polisakarida. Uji iod juga dapat membedakan amilum dengan nitrogen. Reaksi antara polisakarida dengan iodin membentuk rantai poliiodida. Polisakarida umumnya membentuk rantai heliks (melingkar), sehingga dapat berikatan dengan iodin, sedangkan karbohidrat berantai pendek seperti disakarida dan monosakaraida tidak membentuk struktur heliks sehingga tidak dapat berikatan dengan iodin.
  • 41.  Uji Asam Musat Dilakukan untuk membedakan antara glukosa dan galaktosa.