Dokumen tersebut membahas tentang intervensi dalam proses keperawatan, meliputi definisi intervensi keperawatan, menetapkan prioritas, tujuan dan hasil yang diharapkan, merancang intervensi keperawatan, perencanaan asuhan keperawatan, menulis rencana asuhan keperawatan, dan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain.
2. Nama Anggota :
1. Rara Niken Faza Anindita 22020113120016
2. Erna Febriyanti 22020113120026
3. Husnia Tahta Afwina 22020113130076
4. Agstri Lestari Putri 22020113130111
5. Nurul Inabah 22020113130121
6. Nia Novitasari 22020113130125
7. Mike Saeli Yuliana 22020113140116
3. 1. DEFINISI
2.MENETAPKAN
PRIORITAS
3. TUJUAN DAN
HASIL YANG
DIHARAPKAN
4. MERANCANG
INTERVENSI
KEERAWATAN
5.PERENCANAAN
ASUHAN
KEERAWATAN
6. MENULIS
RENCANA
ASUHAN
KEPERAWATAN
7. KONSULTASI
DGN TENAGA
KESEHATAN LAIN
4. 1. DEFINISI PERENCANAAN
Kategori dari perilaku keperawatan
dimana tujuan yang berpusat pada
klien dan hasil yang diperkirakan
ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai
tujuan tersebut.
(Potter &Perry, 2005).
5. Intervensi keperawatan adalah
apa yang harus dilakukan untuk
perilaku spesifik
yang diharapkan dari pasien
dan / atau tindakan yang harus
dilakukan oleh perawat.
6. 2. MENETAPKAN PRIORITAS
Prioritas pemilihan adalah metode
yang digunakan perawat dan klien
untuk membuat peringkat diagnose
dalam urutan kepentingan yang
didasarkan pada
keinginan, kebutuhan dan
keselamatan klien.
8. Ada 3 tingkatan prioritas dalam
perencanaan :
• Tinggi Klien akan terganggu apabila
diagnose keperawatan tidak terpenuhi.
• Sedang Keadaan klien tidak darurat
apabila kebutuhannya tidak terpenuhi.
• Rendah Apabila kebutuhan klien tidak
terpenuhi, tidak akan mengganggu penyakit
spesifik klien.
9. Kemungkinan dalam pembuatan prioritas
ada dua :
1. Apabila klien dapat diajak untuk
berkomunikasi maka perawat dan
klien bisa menentukan prioritas
bersama.
2. Kondisi perawat yang bertanggung
jawab utama untuk menentukan
prioritas karena keadaan fisiologi dan
psikologi klien terancam.
10. 3. MENETAPKANTUJUAN DAN HASIL
(OUTCOME) YANG DIHARAPKAN
• Tujuan dan hasil yang diharapkan adalah
pernyataan spesifik perilaku atau respon klien
dari asuhan keperawatan.
• Manfaat dari penulisan tujuan :
1. Memberikan arahan untuk intervensi
keperawatan yang individual.
2. Menentukan keefektifan intervensi.
11. a. Tujuan Perawatan
Tujuan berpusat pada klien untuk
mencerminkan tingkat kesejahteraan klien
tertinggi dan kemandirian dalam kehidupan.
Klien berpartisipasi dalam penetapan tujuan
sedangkan perawat bertindak sebagai advokat
bagi klien untuk mencegah penyimpangan
dalam tingkat kesejahteraan ketika
mengembangkan tujuan
12. Ada 2 jenis tujuan perawatan :
•Tujuan jangka pendek : sasaran yang
diharapkan tercapai dalam periode
waktu yang berlangsung kurang dari
1 minggu.
•Tujuan jangka panjang : sasaran
yang diharapkan tercapai dalam
periode waktu yang lebih dari satu
minggu atau berbulan-bulan.
13. b. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan yaitu
perubahan respon yang diinginkan
dari kondisi klien dalam semua
dimensi seperti
fisiologis, sosial, emosional, ataupun
spiritual.
14. c. Pedoman untuk menulis tujuan dan
hasil yang diharapkan
•Faktor yang berpusat pada klien
•Faktor Tunggal
•Faktor yang dapat diamati
•Faktor yang dapat diukur
•Faktor batasan waktu
•Faktor mutual
•Faktor realistik/dapat dicapai
15. 4. MERANCANG INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteria dalam menentukan intervensi :
•Menggunakan kata kerja yang tepat
•Bersifat spesifik
•Dapat dimodifikasi.
16. Terdapat 3 tipe intervensi keperawatan yaitu :
• Intervensi Perawat
meliputi aspek praktik keperawatan professional
yang memiliki lisensi dan hukum.
• Intervensi Dokter
respon dokter terhadap diagnosa medis dan perawat
menyelesaikan instruksi dokter
• Intervensi Kolaboratif
terapi yang membutuhkan
pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dari
berbagai professional keperawatan kesehatan
17. 6 faktor yang mempengaruhi intervensi :
1. Karateristik diagnose keperawatan
2. Hasil yang diperkirakan
3. Dasar riset (pengetahuan keperawatan)
untuk intervensi
4. Kemungkinan pelaksanaan intervensi
5. Kebersediaan klien
6. Kompetensi perawat.
18. 5. PERENCANAANASUHAN KEPERAWATAN
Cara mengkomunikasikan asuhan
keperawatan :
a. Tujuan Rencana perawatan
Rencana asuhan memberikan arahan untuk
penerapan rencana dan kerangka kerja
untuk evaluasi respons klien terhadap
tindakan keperawatan.
19. b. Rencana Perawatan di Berbagai
Lingkungan
•Rencana Perawatan Institusional(Staf)
•Rencana Perawatan Peserta Peserta
Didik
•Rencana Keperawatan untuk
Lingkungan Komunitas
20. c. Jalur Kritis
Jalur kritis menguraikan perawatan
spesifik namun juga memberikan cara
merevisi/memperbaiki rencana asuhan
keperawatan yang dapat membantu
staf untuk membuat keputusan secara
continue dan memastikan kemajuan
klien.
21. 6. MENULIS RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam penulisan perencanaan
menggunakan 5 kolom
•Kolom 1 : berisi data-data yang akurat
dengan diagnose keperawatan yang
bersangkutan.
• Kolom 2 : berisi tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.Setelah
itu, perawat membuat tujuan jangka
pendek dan jangka panjang dalam rencana
tindakan.
22. •Kolom 3 : adalah kolom
implementasi yang berisi rencana
tindakan.
•Kolom 4 : berisi pemahaman
rasional seorang perawat tentang
intervensi spesifik
•Kolom 5 : berisi kriteria hasil yang
ditetapkan dan diidentifikasi
sebelumnya dari rencana asuhan
keperawatan
23. Manfaat dari rencana asuhan keperawatan
antara lain ( Carol, 1998) :
• Membantu dalam memberikan
keperawatan yang berkualitas.
• Menllingkatkan
komunikasi, pengaturan, dan evaluasi
asuhan keperawatan.
• Database untuk membuat penugasan dan
mengalokasikan waktu dan sumber-
sumber.
24. •Database untuk distribusi sumber-
sumber pada pusat perawatan
kesehatan dengan administrasi .
•Database untuk pemeriksaan jaminan
kualitas.
•Manfaat bagi bidang keperawatan
dengan mengidentifikasi kontribusi
keperawatan yang unik dalam
perawatan klien.
25. 7. KONSULTASI DENGAN TENAGA
KESEHATANLAIN.
Konsultasi merupakan proses
dimana keahlian dari orang spesialis
di cari untuk mengidentifikasi cara
untuk mengatasi masalah dalam
penatalaksanaan klien.
26. Langkah-langkah berkonsul :
• Langkah pertama
Mengidentifikasi area masalah yang umum, yang
akan memberikan konsultan suatu permulaan
untuk mengidentifikasi masalah.
• Langkah kedua
Konsultasi diarahkan pada perawat lain atau
anggota perawat lain.
• Langkah ketiga
Perawat memberikan konsultan informasi yang
mencakup ringkasan masalah.
27. •Langkah keempat
Perawat tidak boleh memberikan informasi
yang bias kepada konsultan, karena akan
menghambat penyelesaian masalah.
• Langkah kelima
Perawat yang membutuhkan konsultasi
harus menyediakan diri untuk
mendiskusikan temuan-temuan dan
rekomendasi.