2. TOPIK
1. Hakikat Kepemimpinan
2. Kepemimpinan Masa Kini
3. Manajemen ke Kepemimpinan
4. Karakter Kepemimpinan
5. Pendekatan Perilaku
6. Pendekatan Kontingensi
7. Kepemimpinan Karismatik dan
Transformasional
8. Kepengikutan
9. Kekuasaan dan Pengaruh
10. Kepemimpinan sebagai Pelayanan
7. PENDEKATAN
POSTHEORIC,
Mengutamakan tindakan
subtil, tidak kasat mata,
dan tanpa pamrih
dilakukan setiap hari oleh
para pemimpin.
o Kepemimpinan Tingkat 5
o Kepemimpinan Interaktif
Mengutamakan kerendahan
hati dan tidak berpura-pura.
8. Kepemimpinan Tingkat 5
Jim Collins menemukan pendapat yang mengubah perusahaan hebat menjadi sangat hebat.
Tingkat 1
Individu
berkemampuan
tinggi
Tingkat 2
Anggota tim aktif
Tingkat 3
Manajer andal
(efektif dan
efisien)
Tingkat 4
Pemimpin efektif
(mempercepat)
Tingkat 5
Eksekutif tingkat 5
12. PIKIRAN
Rasional
Siap berbagi saran
Gigih
Pemecah masalah
Teguh
Analitis
Terstruktur
Waspada
Berwibawa
Menstabilkan
Kekauatan posisi
JIWA
Visioner
Bergairah
Kreatif
Fleksibel
Menginspirasi
Inovatif
Berani
Imajinatif
Eksperimental
Memulai perubahan
Kekuatan pribadi
Kualitas manajer Kualitas pemimpin
Berdasarkan Genevieve Capowski,
“Anatomy of a Leader: Where Are the Leaders Tomorrow?”
Saling Melengkapi
15. KARAKTER KEPEMIMPINAN
Latar Belakang
Sosial
› Pendidikan
› Mobilitas
Karakter Fisik
› Energi
› Stamina fisik
Kecerdasan &
Kemampuan
› Kecerdasan &
kemampuan kognitif
› Pengetahuan
› Penilaian, ketegasan.
Karakter terkait
Pekerjaan
› Dorongan berprestasi
› Kewaspadaan mencapai
tujuan
› Kegigihan menghadapi
tantangan
› Keuletan
Karakter Sosial
› Kesosialan
› Keterampilan inter
personal
› Kerjasama
› Kebijakan
› Diplomasi
Kepribadian
› Percaya diri
› Kejujuran & integritas
› Antusiasme
› Hasrat memimpin
› Kemandirian
19. Pertimbangan (consideration)
Menggambarkan sejauh mana
pemimpin memikirkan bawahan,
menghargai pikiran dan perasaan
bawahan, serta membangun rasa
saling percaya
Penelitian Ohio State University
Struktur Permulaan (Initiating
structure)
Menggambarkan kadar perilaku
tugas, yaitu sejauh mana sang
pemimpin berorientasi pada tugas
dan mengarahkan pekerjaan
bawahannya untuk mencapai tujuan.
21. Supervisor Efektif
› Adalah pemimpin berorientasi
pegawai
› Mengutamakan kebutuhan
manusiawi bawahannya untuk
membangun kelompok kerja
efektif berkinerja tinggi
› Bersifat suportif terhadap
bawahan
Penelitian University of Michigan
Supervisor Tidak Efektif
› Adalah pemimpin berorientasi
tugas
› Cenderung memperhatikan
pemenuhan jadwal,
penghematan biaya, dan
efisiensi produksi
› Tidak terlalu memperhatikan
kebutuhan manusiawi
22. Penelitian University of Texas
› Berdasarkan penelitian di Ohio State dan
Michigan
› Digagas oleh Blake dan Mounton yang diubah
kemudian oleh Blake dan McCanse
› Gagasannya adalah kisi-kisi kepemimpinan
(leadership grid)
23. 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0 2 4 6 8 10
Kisi -kisi kepemimpinan
Perhatian terhadap produksi
Perhatian
terhadap
manusia
Manajemen Melarat (1.1)
Tidak adanya falsafah manajemen,
Manajer tidak banyak menangani
Hubungan interpersonal atau prestasi kerja
Manajemen Pemenuhan Kewenangan (9.1)
Efisiensi operasi menjadi orientasi utama
Manajemen Jalan Tengah (5.5)
Perhatian sekedarnya terhadap manusia
maupun produksi
Manajemen Klub Negara (1.9)
Perhatian lebih diberikan kepada manusia
daripada hasil kerja
Manajemen Tim (9.9)
Gaya paling efektif dan disarankan
bagi pemimpin karena anggota
organisasi bekerja bersama-sama
dalam menyelesaikan tugas
27. Mengalihkan tanggung
jawab atas keputusan
dan penerapannya
Berbagi ide dan
membantu
pengambilan
keputusan
Menjelaskan keputusan
dan memberi
kesempatan untuk
meminta klarifikasi
Memberikan arahan
spesifik dan
mengawasi kinerja
dengan seksama S1
S2S3
S4
Perilaku Hubungan
(Perilaku suportif)
Tinggi
Rendah
Perilaku Tugas (Bimbingan)
R4 R3 R2 R2
Mampu dan mau
atau percaya diri
Mampu tapi
tidak mau dan
tidak percaya
diri
Tidak mampu
tapi mau atau
percaya diri
Tidak mampu
dan tidak mau
atau tidak
percaya diri
Tinggi Sedang RendahKesiapan Pengikut
Bawahan langsung Atasan langsung
Dari buku Richard L. Daft
Era Baru Manajemen
Edisi 9 Buku 2
Halaman 341
31. Pengganti (substitute)
Variabel situasi menyebabkan gaya
kepemimpinan tidak diperlukan atau
berlebihan.
Contoh:
Bawahan yang professional tidak
membutuhkan gaya pemimpin yang
memberitahukan struktur kepada mereka
Variabel Situasi terhadap
Karakteristik Kepemimpinan
Pembatal (neutralizer)
Variabel situasi yang membatalkan gaya
kepemimpinan dan mencegah pemimpin
menunjukkan perilaku tertentu.
Contoh:
Jika pemimpin tidak memiliki posisi yang
terlalu jauh dari bawahan, kemampuan
untuk mengarahkan bawahan sangat
berkurang
34. Pemimpin Karismatik
Pemimpin yang mampu
memotivasi bawahannya
untuk melebihi kemampuan
mereka.
Kepemimpinan Karismatik dan
Visioner
Visioner
Pemimpin Karismatik ahli
dalam seni kepemimpinan
visioner yang berbicara
lewat hati kepada pegawai.
35. Pemimpin Transformasional
Mirip dengan karismatik namun
memiliki kemampuan
memunculkan inovasi dan
perubahan.
Kepemimpinan Transformasional
versus transaksional
Pemimpin Transaksional
Pemimpin yang memperjelas
peran dan persyaratan tugas
bawahan, memelopori struktur,
memberikan imbalan yang
sesuai dan memahami bawahan
40. Kekuasaan dan Pengaruh
Kekuasaan adalah potensi
untuk mempengaruhi
perilaku orang lain
Pengaruh adalah dampak
tindakan seseorang
terhadap sikap, nilai,
keyakinan, atau perilaku
orang lain.
41. Kekuasaan Posisi
Kekuasaan Sah
Adalah kekuasaan
yang muncul dari
posisi manajemen
formal di organisasi
dan kewenangan
yang diberikan
kepadanya
Kekuasaan Imbalan
Adalah yang
berasal dari
kewenangan untuk
memberikan
imbalan kepada
orang lain
Kekuasaan
Hukuman
Adalah
kewenangan untuk
menghukum atau
merekomendasikan
hukuman
42. Kekuasaan Ahli
Kekuasaan yang
berasal dari
pengetahuan atau
keahlian khusus
seseorang tentang
tugas yang sedang
dikerjakan.
Kekuasaan Rujukan
Kekuasaan yang
berasal dari
karakteristik
pribadi seseorang
yang membuat
orang lain
memihak,
menghormati, dan
mengagumi hingga
menirunya.
Kekuasaan Pribadi
44. Kepemimpinan sebagai
pelayanan
Kepemimpinan Abdi
Pemimpin yang bekerja untuk
memenuhi tujuan dan
kebutuhan bawahan mereka,
dan mewujudkan tujuan atau
misi lebih besar dari organisasi
mereka.
Kepemimpinan Moral
Pemimpin yang membedakan
yang benar dan yang salah dan
memilih melakukan hal yang
benar dalam melaksanakan
kepemimpinan.