Laporan praktikum kimia dasar ini mendeskripsikan 20 percobaan reaksi kimia yang melibatkan berbagai zat seperti asam, basa, dan garam logam. Hasilnya meliputi perubahan warna, pembentukan endapan, dan pelepasan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat kimia zat dan rumus senyawa yang dihasilkan.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
REAKSI-REAKSI KIMIA
Nama : Novi Alviadini
NRP : 143020036
Kelompok : B
Meja : 5
Tanggal Percobaan : 22 Oktober 2014
Asisten : Rivani Prita Rahayu
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
2. REAKSI-REAKSI KIMIA
Novi Alviadini
143020036
Asisten : Rivani Prita Rahayu
Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan reaksi larutan adalah untuk mengetahui dan
mempelajari jenis dan sifat dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus
senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat
atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan
endapan.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan reaksi larutan yaitu berdasarkan penggabungan molekul
terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom dalam
molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoiser: “Massa
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” dan berdasarkan Hukum
Perbandingan Tetap (Hukum Proust) : “Dalam setiap persenyawaan perbandingan
massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai
setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat
sembarang yang menerima proton”.
Metode Percobaan
1. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :
a. 1 ml NaOH 0,01 M + c. 1 ml HCl 0,05 M +
1 tetes phenolpthalein (PP) 1 tetes phenopthalein (PP)
b. 1 ml NaOH 0,01 M + d. 1 ml HCL 0,05 M +
1 tetes metil merah (MM) 1 tetes metil merah (MM)
2. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :
a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + b. 1 ml CH3COOH 0,05 M +
1 tetes phenolphalein (PP) 1 tetes metil merah (MM)
3. 3. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :
a. 1 ml NaOH 0,05 + 1 ml HCl 0,05 b. 1 ml NaOH 0,05 + 1 ml HCl 0,05 M
M(pp) M(pp) M(mm) M(mm)
c. 1 ml NaOH 0,05 + 1 ml CH3COOH d. 1 ml NaOH 0,05 + 1 ml CH3COOH
M(pp) 0,05 M(pp) M(mm) 0,05 M(mm)
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :
a. 1ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M b. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH
0,05 M
5. Amati perubahan warna yang terjadi pada reaksi :
a. 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M b. 1 ml K2CrO7 0,1 M + 1 ml NaOH
0,05 M
6. Amati perubahan yang terjadi.
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
7. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 6.
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH
8. a. Amati perubahan yang terjadi
1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
b. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 6.
1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH 1
M sampai ada perubahan
9. Amati perubahan yang terjadi.
Tabung pertama : 4 ml (NH4)2SO4 + NaOH 0,1 M
Tabung kedua : Lakmus merah
10. Amati perubahan yang terjadi
1 ml Pb(NO3)2 0,05 M + 1 ml NaCl 0,1 M
Kemudian campuan tersebut dipanaskan sambil dikocok dan catat pengamatan
anda ! campuran didinginkan sambil diamati.
1 ml Pb(NO3)2 0,05 M + 1 ml NaCl 0,1 M
4. 11. Amati peruahan yang terjadi
1 ml NaCl 0,1 M + 10 tetes AgNO3 0,1 M
12. Amati perubahan yang terjadi
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
13. Amati perubahan yang terjadi
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO7 0,1 M
14. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 12 dan 13.
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
15. Amati perubahan yang terjadi.
Tabung pertama : 1 gram CaCO3 +HCl 0,5 M
Tabung kedua : Ba(OH)2
16. Amati perubahan yang terjadi
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4
Kemudian dipanaskan dan diteteskan KMnO4 sambil dikocok, teteskan terus
larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi.
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KMnO4
0,05 M
17. Amati perubahan yang terjadi
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4
Kemudian diteteskan KMnO4 sambil dikocok, teteskan terus larutan KMnO4
sampai warnanya tidak hilang lagi. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warna
KMnO4 dengan percobaan 16.
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + tetes demi tetes KMnO4
0,05 M
18. Amati perubahan yang terjadi
1 ml CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih
5. 19. Amati perubahan yang terjadi dan bandingkan dengan percobaan 18.
1 ml CuSO4 0,05 M+NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih
20. Amati perubahan yang terjadi.
2 ml Fe3+ 0,1 ml + KSCN 0,1 M
Dibagi menjadi 2
2 ml Fe3+ 0,1 ml + 2 ml KSCN 0,1 M 2 ml Fe3+ 0,1 ml + KSCN 0,1 M
1 ml Na3PO4 0,1 M
Bandingkan
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil percobaan Reaksi Kimia
No Reaksi Hasil
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a. 1 ml NaOH 0,01 M + 1 tetes PP
b. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes MM
c. 1 ml HCl 0,05 M + 1 tetes PP
d. 1 ml HCl 0,05 M + 1 tetes MM
a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes PP
b. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes MM
a. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml HCl 0,05+PP
b. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml HCl 0,05 M+
PP
c. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml CH3COOH
0,05 M + PP
d. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 ml CH3COOH
0,05 M + MM
a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b. 1 ml K2CrO4 0,1 M+1 ml NaOH 0,05 M
a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml K2CrO7 0,1 M
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
a. berwarna ungu muda
b. berwarna kuning
c. tidak berwarna
d. berwarna merah muda cerah
a. bening/tidak berwarna
b. berwarna merah muda cerah
a. tidak berwarna
b. berwarna kuning ke orange
c. tidak berwarna
d. orange
a. kuning ke orange
b. kuning muda
a. kuning pekat
b. kuning muda
-bening dan keruh
6. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
+ 5 tetes NH4OH
a. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
b. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
+ 5 tetes NH4OH
a. tabung 1: 1 ml (NH4)2SO4 0,1 M + 2 ml
NaOH 0,1 M
b. tabung 2: lakmus merah yang telah
dibasahi aquadest
1 ml Pb(NO3)2 0,05 M + 1 ml NaCl 0,1 M
1 ml NaCl 0,1 M + 1 ml AgNO3 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1
ml K2CrO4 0,1 M
Tabung 1: 1gr CaCO3 0,01 M+ HCl 0,5 M
Tabung 2: Ba(OH)2
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + 6 tetes
KMnO4
1 ml CuSO4 0,1 M + NaOH 1 M (30 tetes)
1 ml CuSO4 0,1 M + NH4OH 1 M(30tetes)
Tabung 1: 2 ml Fe3+ 0,1 M+2 ml KSCN
0,1 M
Tabung 2: 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN
0,1 M + 1 ml Na3PO4 0,1 M
-bening
a. bening dan ada sedikit
endapan berwarna putih
b. bening
-Lakmus merah berubah warna
menjadi ungu kebiruan
-Putih, endapan putih dan ada
gas
-warna putih & endapan putih
-warna kuning &endapan putih
-warna kuning,endapan kuning
-warna kuning & endapan
kuning
-ada gas, endapan putih, dan
gelembung udara
- warna coklat &ada endapan
-bening kecoklatan & endapan
coklat
-bening & endapan hijau lumut
-berwarna biru tua & ada
endapan
-tabung 1: berwarna merah
pekat
tabung 2: berwarna orange &
ada endapan
(Sumber : 1-10 Putik Nanda L dan Berta, Meja 2, Kelompok B, 2014; 11-20 Novi
Alviadini dan Widyasuci Putri K, Meja 5, Kelompok B, 2014)
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum reaksi-reaksi kimia diperoleh bahwa larutan
NaOH jika ditambah phenolphthalein (PP) menjadi warna merah muda dan jika
ditambah Metil Merah (MM) menjadi warna kuning. Larutan HCl dan CH3COOH
jika ditambah phenolphthalein (PP) menjadi warna bening dan jika ditambah
Metil Merah (MM) menjadi warna merah muda. Larutan NaOH(pp) ditambah
HCl(pp) dengan reaksi NaOH(pp) + HCl(pp) → NaCl + H2O menjadi warna bening
sedangkan jika NaOH(mm) ditambah HCl(mm) dengan reaksi NaOH(mm) + HCl(mm)
→ NaCl + H2O menjadi warna merah, larutan NaOH(pp) ditambah CH3COOH(pp)
dengan reaksi NaOH(pp) + CH3COOH(pp → CH3COONa + H2O menjadi warna
kuning sedangkan NaOH(mm) ditambah CH3COOH(mm) dengan reaksi NaOH(mm) +
CH3COOH(mm) → CH3COONa + H2O menjadi warna merah. Larutan K2CrO4
ditambah HCl dengan reaksi K2CrO4 + HCl → 2KCl + H2CrO4 menjadi warna
kuning keemasan sedangkan jika K2CrO4 ditambah NaOH dengan reaksi K2CrO4
+ NaOH → 2KOH + Na2CrO4 menjadi warna kuning cerah. Larutan K2Cr2O7
ditambah HCl dengan reaksi K2Cr2O7 + HCl → 2KCl + H2Cr2O7 menjadi warna
kuning keemasan sedangkan jika K2Cr2O7 ditambah NaOH dengan reaksi
K2Cr2O7 + NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7 menjadi warna kuning cerah. Larutan
Al2(SO4)3 ditambah NaOH dengan reaksi Al2(SO4)3+NaOH → 2Al(OH)3 +
3Na2SO4 menjadi warna putih keruh. Larutan Al2(SO4)3 + NaOH ditambah
NH4OH dengan reaksi Al2(SO4)3 + NaOH + 6NH4OH → 3(NH4)2OH + 2Al(OH)3
+ NaOH menjadi warna putih keruh dan ada endapan putih. Larutan ZnSO4
ditambah NaOH dengan reaksi ZnSO4 + NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4 menjadi
warna putih keruh sedangkan jika ZnSO4 + NaOH ditambah NH4OH dengan
reaksi ZnSO4 + NaOH + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + Zn(OH)2 + NaOH menjadi
warna putih keruh dan ada endapan putih. Larutan (NH4)2SO4 + NaOH pada
tabung pertama dengan reaksi (NH4)2SO4 + 2NaOH → NH3 + H2O + Na2SO4 dan
juga lakmus merah di tabung kedua hasilnya lakmus di tabung kedua berubah
menjadi lakmus biru dan larutan tetap bening. Larutan Pb(NO3)2 ditambah NaCl
dengan Pb(NO3)2 + 2NaCl → PbCl2 + 2Na2NO3 menjadi warna bening dan
bergelembung. Larutan NaCl ditambah AgNO3 dengan reaksi NaCl + AgNO3 →
8. AgCl + NaNO3 menjadi warna putih dan ada endapan putih. Larutan BaCl2
ditambah K2CrO4 dengan reaksi BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KCl menjadi
warna kuning susu. Larutan BaCl2 ditambah K2Cr2O7 dengan reaksi BaCl2 +
K2CrO7 → BaCr2O7 + 2KCl menjadi warna kuning tua dan ada endapan. Serbuk
CaCO3 ditambah HCl di tabung pertama dan Ba(OH)2 di tabung kedua dengan
persamaan reaksi CaCO3 + 2HCl + Ba(OH)2 → Ca(OH)2 + BaCl2 +
H2CO3 menjadi panas dan terdapat gelembung gas. Larutan H2C2O4 + H2SO4
ditambah KMnO4 dengan reaksi H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4 → K2C2O4 +
HMnO4 menjadi warna bening. Larutan Fe2+ + H2SO4 ditambah KMnO4 dengan
reaksi Fe2+ + H2SO4 + KMnO4 → Fe2+ + K2SO4 + HMnO4 menjadi warna orange.
Larutan CuSO4 ditambah NaOH dengan reaksi CuSO4 + NaOH → Cu(OH)2 +
Na2SO4 menjadi warna biru dan ada endapan berwarna hijau lumut. Larutan
CuSO4 ditambah NH4OH dengan reaksi CuSO4 + NH4OH → Cu(OH)2 +
(NH4)2SO4 menjadi warna bening dan ada endapan biru. Terakhir, larutan Fe3+
ditambah KSCN dengan reaksi Fe3+ + KSCN → Fe(SCN)3 + K+ menjadi warna
merah darah sedangkan jika Fe3+ + KSCN + Na3PO4 → FePO4 + NaSCN + K+
menjadi warna coklat.
Beberapa dari percobaan reaksi kimia diatas dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis reaksi, reaksi redoks terdapat pada 4, 5, 16, dan 17. Reaksi
pengendapan pada nomor 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 18, dan 19. Pertukaran ganda
pada nomor 11. Reaksi kompleks pada nomor 19 dan 20.
Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawa kimia sehingga
membentuk suatu senyawa baru. Adapun tanda-tanda terjadinya suatu reaksi
kimia, yaitu :Terjadinya perubahan suhu atau perubahan panas. Reaksi kimia
terkadang ditandai dengan perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa lebih tinggi
atau lebih rendah. Reaksi kimia yang disertai dengan perubahan suhu disebut
reaksi endoterm. Terjadinya perubahan warna. Reaksi kimia terkadang ditandai
dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna bisa diamati secara langsung
dengan mudah. Terbentuknya endapan. Seperti halnya perubahan warna,
pembentukan endapan dapat diamati secara langsung dengan mudah.
Terbentuknya gas. Perubahan gas biasanya menujukan bahwa reaksi sedang
9. berlangsung. Reaksi ini biasanya ditandai dengan timbulnya gelembung-
gelembung udara, atau bau yang tercium ataupun tampak asap keluar dari sebuah
rekasi dan mengembangnya suhu reaktan.
Dalam reaksi kimia, ada hal-hal yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Hal-
hal yang mempengaruhi laju reaksi seperti; Luas Permukaan, dalam reaksi kimia,
luas permukaan adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan untuk
menghasilkan reaksi. Tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi dapat
bersentuhan hingga terjadi reaksi, hal ini bergantung pada bentuk partikel zat-zat
yang bereaksi. Konsentrasi Larutan, jika konsentrasi larutan semakin besar,
larutan akan mengandung jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-
partikel tersebut akan tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang
konsentrasinya lebih rendah. Susunan pertikel yang lebih rapat memungkinkan
terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi semakin
besar. Makin besar konsentrasi suatu zat, makin cepat laju reaksinya. Suhu,
partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan, maka energi
kinetik pada partikel akan bertambah. Sehingga tumbukan antar partikel akan
mempunyai energi yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan
menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif. Peningkatan suhu juga
mempengaruhi energi potensial zat. Semakin besar energi potensial zat, sehingga
laju reaksi semakin cepat. Katalis, Katalis adalah zat yang pada umumnya
ditambahkan ke dalam suatu sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Katalis
hanya bekerja pada satu atau dua macam reaksi.
Dari percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan, masih banyak terdapat
kesalahan. Hasil yang didapat praktikan berbeda dengan hasil reaksi yang benar.
Kesalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor diantaranya kurangnya ketelitian
praktikan saat menggunakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat
sebelumnya tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain.
Sehingga zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil
akhir reaksi kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan warna,
endapan dan tidak adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan.
Faktor lingkungan seperti, tinggi rendahnya suhu ruangan yang mempengaruhi
10. proses kelarutan, takaran yang tidak sesuai, ataupun botol larutan yang tidak
ditutup kembali.
Reaksi kimia dapat diaplikasikan dalam bidang pangan. Reaksi kimia
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah-satunya adalah reaksi asam
basa yang digunakan dalam proses bioteknologi. Diantaranya pembuatan tape,
yoghurt, dan alkohol.
Kesimpulan
Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan kita mengerti apa itu reaksi
kimia dan apa saja yang terlibat didalamnya, kita dapat mengamati langsung
terjadinya reaksi kimia dengan melihat perubahan-perubahan yang tampak. Kita
juga mengetahui faktor-faktor kesalahan apa saja yang dapat terjadi yang
mempengaruhi hasil dari reaksi kimia tertentu, serta kita dapat menuliskan
beberapa reaksi kimia dan hasil reaksinya. Serta mengetahui indikasi-indikasi
terjadinya reaksi kimia atau perubahan reaksi kimia dan mengetahui penyebab
reaksi yang menghasilkan gas, warna, maupun timbulnya endapan.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E. James. (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binapura Aksara :
Jakarta.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.
Universitas Pasundan : Bandung.
Anonim, 2014. Reaksi Kimia. http://mafia.mafiaol.com. Diakses: 2 November
2014.
11. Hasil Reaksi yang sebenarnya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
a. 1 ml NaOH 0,01 M + 1 tetes PP
b. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 tetes MM
c. 1 ml HCl 0,05 M + 1 tetes PP
d. 1 ml HCl 0,05 M + 1 tetes MM
a. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes PP
b. 1 ml CH3COOH 0,05 M + 1 tetes MM
a. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml HCl 0,05+PP
b. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml HCl 0,05 M+
PP
c. 1 ml NaOH 0,05 M+1 ml CH3COOH
0,05 M + PP
d. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 ml CH3COOH
0,05 M + MM
a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml NaOH 0,05
M
a. 1 ml K2CrO4 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M
b. 1 ml NaOH 0,05 M + 1 ml K2CrO7 0,1
M
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
1 ml Al2(SO4)3 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
+ 5 tetes NH4OH
a. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
b. 1 ml ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M
+ 5 tetes NH4OH
a. tabung 1: 1 ml (NH4)2SO4 0,1 M + 2 ml
NaOH 0,1 M
b. tabung 2: lakmus merah yang telah
dibasahi aquadest
1 ml Pb(NO3)2 0,05 M + 1 ml NaCl 0,1 M
1 ml NaCl 0,1 M + 1 ml AgNO3 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2CrO4 0,1 M
a. Merah muda
b. Kuning
c. Bening
d. Merah muda/magenta
a. Bening
b. Merah muda/magenta
a. Bening
b. Merah muda/magenta
c. Bening
d. Merah muda/magenta
a. Kuning keemasan/orange
b. Kuning cerah
a. Kuning keemasan/orange
b. Kuning cerah
Putih keruh
Putih keruh, endapan putih
a. Putih keruh
b. Putih keruh, endapan putih
Lakmus merah berubah
menjadi biru
Bening dipanaskan menjadi
bening, endapan putih
Putih, endapan putih
Kuning susu, endapan kuning
12. 13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml K2Cr2O7 0,1 M
1 ml BaCl2 0,1 M + 1 ml HCl 0,1 M + 1
ml K2CrO4 0,1 M
Tabung 1: 1gr CaCO3 0,01 M+ HCl 0,5 M
Tabung 2: Ba(OH)2
1 ml H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4
1 ml Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + 6 tetes
KMnO4
1 ml CuSO4 0,1 M + NaOH 1 M (+- 30
tetes)
1 ml CuSO4 0,1 M + NH4OH 1 M (+- 30
tetes)
Tabung 1: 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN
0,1 M
Tabung 2: 2 ml Fe3+ 0,1 M + 2 ml KSCN
0,1 M + 1 ml Na3PO4 0,1 M
Kuning tua, endapan kuning
Kuning keemasan, endapan
kuning
Gelembung, panas, bening
Bening, endapan coklat
Bening/bening kecoklatan
Biru tua/bening, endapan hijau
lumut/biru
Biru/bening kebiruan, endapan
biru
Merah kecoklatan,
ditambahkan Na3PO4 jadi
berwarna lebih muda dan lebih
encer.