2. PARADIGMA
Paradigma adalah cara pandang
orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan
mempengaruhinya dalam berpikir,
bersikap, dan bertingkah laku.
Apa yang kita lihat belum tentu
adalah bentuk yang sebenarnya
3. PRINSIP EFEKTIFITAS
Dengan mengubah paradigma, maka
akan dapat merubah sikap dan
perilaku.
Paradigma yang benar
Perilaku yang benar
Hasil yang baik
5. PARADIGMA SHIFT Banyak hal dapat
dikerjakan dari rumah,
meeting, belajar, belanja
dan lain-lain.
Menerapkan pola hidup
bersih dan sehat.
Kebersamaan dengan
keluarga.
Rasa kepedulian pada
sesama
7. HABIT #1 BE PROACTIVE
Efektif :
Saya adalah hasil dari pilihan saya
sendiri
Tidak efektif :
Saya adalah hasil dari kondisi yang
saya alami
Saya bebas memilih
dan bertanggung
jawab atas pilihan
saya
8. HABIT #1 BE PROACTIVE
Reaktif :
Respon berdasarkan suasana hati, perasaan, kondisi dan situasi.
Proaktif :
Berhenti sejenak dan merenspon berdasarkan prinsip
9. HABIT #1 BE PROACTIVE - RESPONSIBILITY
Kita tidak selalu bisa memilih apa yang akan terjadi, tapi kita bisa selalu
memilih apa yang harus kita lakukan.
Responsibility dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk memilih respon
terhadap situasi dan keadaan atau kondisi.
“Response-ability is the
ABILITY to choose our
response to any circumstance
or condition.”
Stephen Covey
10. HABIT #1 BE PROACTIVE - RESPONSIBILITY
Hal-hal yang anda
peduliakan, risaukan,
pikirkan dan bicarakan
Hal-hal yang dapat
anda perbuat dan
pengaruhi
“When we are no longer able to
change a situation, we are
challenged to change ourselves.”
Viktor E. Frankl
11. HABIT #2 BEGIN WITH THE END MIND
Efektif :
Saya hidup dengan rencana
Tidak efektif :
Saya hidup apa adanya
Penciptaan mental
mendahului
penciptaan fisik
12. HABIT #2 BEGIN WITH THE END MIND
Semua hal diciptakan dua kali.
• Pertama kali dalam bentuk penciptaan mental atau rencana
• Kedua barulah penciptaan fisik atau kerja.
Orang yang amat efektif dengan jelas membayangkan hasil yang
mereka inginkan di segala bidang kehidupan mereka sebelum
mereka mulai bertindak.
13. HABIT #2 BEGIN WITH THE END MIND
Penciptaan mental Penciptaan Fisik
• Sebuah agenda dan tujuan
yang jelas
• Sebuah cetak biru arsitektur
• Penelitian pasar yak
ekstensif
• Sesi penetapan tujuan
individu
• Pertanyaan misi pribadi
• Rapat yang produktif
• Gedung perkantoran
• Keberhasilan peluncuran
produk baru
• Gelar pasca sarjana
• Kehidupan yang penuh
kontribusi dan kepuasan
15. HABIT #3 PUT FIRST THINKS FIRST
Efektif :
Saya mendahulukan hal yang penting
Tidak efektif :
Saya mendahulukan hal yang mendesak
Efektifitas
menuntut
integritas untuk
bertindak
berdasarkan
prioritas
16. HABIT #3 PUT FIRST THINKS FIRST
Sekalipun keduanya penting, kompas haruslah didahulukan
daripada jam, karena ke mana arah Anda bergerak lebih penting
daripada seberapa cepat Anda sampai di sana.
Kompas mewakili misi,
arah, dan nilai – nilai
Anda – apa yang Anda
rasa paling utama
Jam mewakili perjanjian,
jadwal, dan aktivitas –
cara Anda mengelola
waktu.
17. HABIT #3 PUT FIRST THINKS FIRST
Eisenhower Matrix
Important :
Aktivitas yang mewakili nilai – nilai, misi,
dan tujuan – tujuan prioritas utama.
Urgent :
Aktivitas yang menuntut perhatian
segera.
20. HABIT #4 THINK WIN-WIN
Efektif :
Apa yang ada melimpah bagi setiap orang dan
berlimpah untuk dibagi
Tidak efektif :
Apa yang ada terbatas dan semakin banyak yang
anda dapat, semakin sedikit yang tersedia untuk
saya.
Hubungan jangka
panjang yang
efektif
membutuhkan
saling menghargai
dan manfat
bersama
21. HABIT #4 THINK WIN-WIN
Sangat penting membangun dan menjaga kepercayaan
22. HABIT #4 THINK WIN-WIN
Tabel Keberanian dan Timbang rasa
Hubungan jangka panjang yang efektif harus
dibangun berdasar sikap MENANG-MENANG.
menjauhi MENANG–KALAH ataupun KALAH-
MENANG
Berfikir MENANG-MENANG berarti selalu
mengutamakan kerja sama, sifat kooperatif
dan menguntungkan kedua pihak
23. HABIT #5 SEEK FIRST TO UNDERSTAND,
THEN TO BE UNDERSTOOD
Efektif :
Saya mendengarkan dengan maksud untuk
memahami.
Tidak efektif :
Saya mendengarkan dengan maksud untuk
menjawab.
Untuk
berkomunikasi
secara efektif, kita
harus saling
memahami terlebih
dahulu
24. HABIT #5 SEEK FIRST TO UNDERSTAND,
THEN TO BE UNDERSTOOD
BERUSAHA UNTUK MENGERTI DAHULU BARU DIMENGERTI
Kecenderungan kita bukanlah mendengarkan untk
memahami, tetapi untuk menjawab…
Padahal, kebutuhan jiwa manusia yang paling
mendalam adalah …
untuk dimengerti…
untuk dihargai…
untuk didengarkan…
25. HABIT #6 SYNERGY
Efektif :
Bersama-sama kita bisa menciptakan cara yang
lebih baik, jalan yang lebih tinggi
Tidak efektif :
Cara saya, cara anda atau kompromi.
Keseluruhannya
lebih besar dari
bagian-bagiannya
27. HABIT #6 SYNERGY
Esensi dari sinergi adalah menghargai perbedaan,
menghormatinya, membangun atas dasar kekuatan dan
menutup kelemahan.
-Stephen R Covey
28. HABIT #7 SHARPEN THE SAW
Efektif :
Saya akan menjaga angsa yang menghasilkan
telur-telur emas
Tidak efektif :
Saya berfokus hanya untuk mendapatkan telur-
telur emas
Untuk
mempertahankan
dan meningkatkan
efektifitas, kita harus
memperbaharui diri
kita secara fisik, hati,
pikiran dan jiwa
29. HABIT #7 SHARPEN THE SAW
“Sebuah kehidupan yang panjang, sehat dan
bahagia adalah hasil dari menjalankan hal – hal
yang bermakna yang menimbulkan semangat
pribadi dan memberikan kontribusi serta
manfaat terhadap kehidupan orang lain “
Hans Selye
30. HABIT #7 SHARPEN THE SAW
Empat Dimensi Pembaharuan
Tubuh
Pikiran
Jiwa
Hati
Berolah raga,
memakan makanan
bergizi
Banyak membaca,
Terus belajar,
Mengikuti kajian yang
menginspirasi
Melayani orang lain,
Mendekat dengan
alam,
Membaca literatur yang
mendekatkan diri pada
Tuhan
Terus menabung di
rekening bank
Emosi
Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli
Robert Cohenn
Robert Cohenn memberikan pendapat bahwa pengertian paradigma yang berarti sebagai sebuah acuan atau tujuan juga inti yang bersifat filosofis difungsikan sebagai bentuk pelaksana suatu motif.
Egon G. Guba
Egon G. Guba menyatakan paradigma sebagai bentuk suatu keyakinan dasar yang dipercaya mampu membimbing ataupun menuntut sikap manusia dalam melakukan tindakan.
Robert Freidrichs
Menurut Robert Freidrichs, paradigma merupakan nilai yang dapat membentuk pola pikir masyarakat yang menjadi sudut pandang maka dari itu terbentuklah citra yang subjektif yang ditunjukan masyarakat untuk menghadapi realita-realita yang berujung pada sebuah ketentuan untuk memecahkan bagaimana cara kita menangani realita yang ada.
Thomas Kuhn
Paradigma adalah dasar landasan untuk berpikir juga merupakan konsep dasar difungsikan sebagai pola dalam membentuk usaha yang diinginkan, dengan mengandalkan pembelajaran dari keilmuan yang telah dilakukannya.
Diantara ciri sikap proaktif adalah rasa atau sikap responsibility.
Diantara ciri sikap proaktif adalah rasa atau sikap responsibility.
HASIL
• Definisi yang jelas akan hasil yang diinginkan.
• Perasaan akan makna dan tujuan yang lebih mendalam.
• Kriteria untuk menentukan apa yang penting atau tidak penting
PERILAKU
• Membayangkan hasil
• Hasil yang lebih baik yang akan diperoleh sebelum bertindak.
• Menciptakan dan menjalani hidup sesuai dengan Pernyataan Misi Pribadi.
HASIL
• Definisi yang jelas akan hasil yang diinginkan.
• Perasaan akan makna dan tujuan yang lebih mendalam.
• Kriteria untuk menentukan apa yang penting atau tidak penting
PERILAKU
• Membayangkan hasil
• Hasil yang lebih baik yang akan diperoleh sebelum bertindak.
• Menciptakan dan menjalani hidup sesuai dengan Pernyataan Misi Pribadi.
HASIL
• Definisi yang jelas akan hasil yang diinginkan.
• Perasaan akan makna dan tujuan yang lebih mendalam.
• Kriteria untuk menentukan apa yang penting atau tidak penting
PERILAKU
• Membayangkan hasil
• Hasil yang lebih baik yang akan diperoleh sebelum bertindak.
• Menciptakan dan menjalani hidup sesuai dengan Pernyataan Misi Pribadi.
ENAM PARADIGMA INTERAKSI MANUSIA
1. MENANG – MENANG :
‘Mari mencari solusi yang menguntungkan kita semua.’ Orang yang memilih untuk mengusahakan menang bagi dirinya dan juga memastikan agar orang lain menang berarti menjalankan menang – menang.
Karakteristik:
Mencari manfaat bersama
Bekerja sama, bukan bersaing.
Lebih banyak mendengar, berkomunikasi lebih lama, dan berkomunikasi dengan lebih berani
2. MENANG - KALAH:
„Saya akan mengalahkan Anda, apapun yang terjadi.‟ Orang dengan paradigma menang – kalah sejak awal sampai akhir hanya mementingkan diri sendiri.
Karakteristik;
Merupakan naskah hidup yang lazim ditemui pada banyak orang.
Merupakan pendekatan otoriter.
Mempergunakan kedudukan, kekuasaan, keunggulan, kekayaan, atau kepribadian untuk mendapatkan “menang”.
3. KALAH – MENANG:
„Saya selalu dilangkahi.‟ Orang yang memilih untuk kalah dan membiarkan orang lain menang menunjukkan timbang rasa tinggi, tetapi kurang punya keberanian untuk mengungkapkan dan bertindak atas dasar perasaan dan keyakinan mereka.
Karakteristik;
Tidak menyuarakan standar, tuntutan, harapan apapun kepada orang lain.
Mudah menyenangkan atau tunduk pada orang lain.
Menimbun banyak uneg – uneg
4. KALAH – KALAH : „ Kalau saya hancur, Anda juga ikut hancur dengan saya.‟ Orang yang memiliki paradigma kalah – kalah memiliki keberanian dan timbang rasa yang rendah.
Karakteristik:
Merupakan pola pikir dari orang yang amat tergantung. Sama artinya dengan “tidak menang” karena tidak ada yang mendapat manfaat.
Merupakan hasil jangka panjang dari menang – kalah atau “menang.”
5. MENANG:
‘Selama saya menang, saya tak peduli Anda ,menang atau kalah.’ Orang yang memegang paradigma “menang” berpikir hanya mengenai cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Karakteristik;
Mementingkan diri sendiri
Berpikir „saya dahulu”
Tidak peduli apakah orang lain menang atau kalah.
6. MENANG – MENANG ATAU LEBIH BAIK TIDAK :
‘Mari mencari solusi yang menguntungkan kita semua, atau jika tidak, jangan diteruskan.’ Ini adalah bentuk menang – menang yang tertinggi.Orang- orang yang memegang paradigma ini pertama – tama berusaha untuk mendapatkan menang – menang. Jika tidak bisa menemukan sebuah solusi yang dapat diterima, mereka sepakat untuk tidak sepakat secara baik – baik.
Karakteristik:
Memperbolehkan masing – masing pihak untuk mengatakan tidak
Sikap paling realistis pada awal sebuah hubungan atau transaksi bisnis.
Merupakan bentuk menang – menang yang tertinggi.
MEMPERBARUI DIRI SECARA TERATUR DALAM EMPAT DIMENSI Olahraga, gizi, istirahat, Setoran secara manajemen stres. konsisten pada SOSIAL/ RBE hubungan FISIK EMOSIONAL – hubungan yang penting. Melayani, klarifikasiMembaca, nilai, bacaan yangmenulis, belajar, MENTAL SPIRITUAL memberi inspirasi,meneliti meditasi, mendekatkan diri pada alam