SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
JURNAL PSIKOLOGI
EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM
MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA
DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D)
CITA KASIH BANGSA
Oleh :
CHRISTINA WANDINI
NPM 1465290009
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
JAKARTA, 2019
Surat Persetujuan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :
Nama : Christina Wandini
NPM : 1465290009
Program Studi : Magister Sains Psikologi
Konsentrasi : Psikologi Pendidikan
Telah menyelesaikan penulisan jurnal karya ilmiah dengan judul “Efektifitas Metode Apllied
Behavior Analysis (A.B.A) dalam Mengoptimalkan Kemampuan Belajar Matematika
pada Peserta Didik Slow Learner di Sekolah Dasar Cita Kasih Bangsa”.
Jakarta, Mei 2019
Dosen Pembimbing
Dr. I Nyoman Surna, M.Psi
EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM
MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA
DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D)
CITA KASIH BANGSA
CHRISTINA WANDINI
e-mail : christin.wandini@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas metode applied behavior analysis
dalam mengoptimalkan kemampuan belajar matematika pada peserta didik slow learner
di sekolah dasar Cita Kasih Bangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan adalah 3 responden, dari
hasil penelitian kualitatif didapatkan metode applied behavior analysis mampu
meningkatkan kognitif peserta didik slow learner. Dapat dilihat pada sebelum diberikan
perlakuan untuk kemampuan belajar matematika per siswa adalah dikisaran nilai 32-38,
tetapi setelah diberikan perlakuan menggunakan metode applied behavior analysis
meningkat menjadi nilai 37-41. Karena dari hasil metode applied behavior analysis
mampu mendeteksi kelemahan setiap individu dan dilanjutkan dengan adanya
pendampingan untuk memastikan bahwa kelemahan tersebut dapat diatasi secara
bersama-sama oleh murid dan guru pendamping serta tenaga ahli psikologi.
.
Kata Kunci: Metode applied behavior analysis, Kemampuan belajar matematika,
Peserta didik slow learner
THE EFFECTIVENESS OF THE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) METHOD
IN OPTIMIZING MATHEMATICAL LEARNING ABILITY IN STUDENTS SLOW
LEARNER IN BASIC SCHOOL CITA KASIH BANGSA
CHRISTINA WANDINI
e-mail: christin.wandini@yahoo.com
Abstract
This study aims to measure the effectiveness of the applied behavior analysis method in
optimizing the ability to learn mathematics in slow learner students in the basic school of Cita
Kasih Bangsa. The research method used is qualitative with a case study approach. The
number of samples used were 3 respondents, from the results of qualitative research found
that the applied behavior analysis method was able to improve the cognitive of slow learner
students. Can seen before being given treatment for mathematics learning abilities per
student is in the range of values 32-38, but after being given treatment using the applied
behavior analysis method increases to a value of 37-41. Because from the results of the
applied behavior analysis method, it is able to detect weaknesses of each individual and
proceed with assistance to ensure that these weaknesses can be overcome jointly by students
and accompanying teachers and psychologists.
.
Keywords: Method applied behavior analysis, Ability to learn mathematics, Slow learner
learners
Pendahuluan
Salah satu tugas utama guru adalah melaksanakan proses pembelajaran dan
mampu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai dengan
kemampuannya. Dalam kaitan itulah guru memiliki kewajiban dan sekaligus
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensinya baik dalam ranah afektif, kognitif maupun
psikomotorik. Guru secara terencana harus mampu memahami bahwa peserta didik
mampu mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan. Setiap
peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikuti proses
pembelajaran. Diantara peserta didik terdapat peserta didik yang cepat dalam
menangkap dan memahami materi pembelajaran tetapi tidak sedikit juga yang
lamban dan bahkan sangat lambat memahami materi pembelajaran.
Pembelajaran kelas inklusi adalah proses pembelajaran yang dibina oleh guru
dengan upaya mengkondisikan proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas
inklusi membutuhkan pengayaan materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan
untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstrak.
Peserta didik dengan slow learner termasuk siswa kebutuhan khusus yang
sebetulnya terdapat di sekolah, namun sulit teridentifikasi. Siswa slow learner
biasanya dilabel sebagai anak bodoh (borderline mentally retarded). Menurut
Sangeeta Malik (2009) menyebut peserta didik tersebut memiliki karakteristik
kurang konsentrasi, kurang mampu menggunakan penalarannya untuk memahami
konsep – konsep yang abstrak. Hal itu berakibat kesulitan untuk mencapai hasil
belajar sesuai dengan capaian kelompok usia sebaya. Karakteristik belajar yang
lambat itulah sebagai ciri khusus dari peserta didik yang tergolong slow learner,
khususnya lambat belajar untuk bidang yang membutuhkan simbol-simbol dan daya
abstraksi. Untuk itu siswa slow learner sering berprestasi di bidang-bidang non
akademis dari mata pelajaran di sekolah. Karakteristik siswa slow learner adalah
fokus pada kemampuan belajar yang harus dilakukan secara praktek dengan
melibatkan seluruh indera dan terstruktur dengan pengalaman sebagai mediasi
konkrit hal-hal yang bersifat simbolik. Hal tersebut menjadi dasar yang dibutuhkan
oleh siswa slow learner yang membutuhkan multi presentasi di dalam proses
pembelajaran di sekolah dasar umum.
Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum
dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan
keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses
pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik
secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar
matematika bagi peserta didik slow learner agar prestasi belajar matematika mereka
lebih baik.
Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi
dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah.
Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik
kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting
dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow
learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran . Pemahaman matematik
bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun mengerti
konsep yang diajarkan padanya. Kesulitan atau masalah belajar yang dialami siswa
slow learner pada Sekolah Dasar (S.D) Cita Kasih Bangsa terdapat beberapa bentuk.
S.D Cita Kasih Bangsa merupakan sekolah inklusi. menangani lima belas anak
berkebutuhan khusus, mulai dari kelas I sampai kelas VI. Berdasarkan hasil
asessmen, sepuluh dari anak berkebutuhan khusus tersebut termasuk anak slow
learner. Penempatan anak slow learner di kelas reguler
Metode
Rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan
pendekatan studi kasus. Menurut Sugiono (2008) penelitian kualitatif adalah
penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (penggabungan), dan analisis data
bersifat induktif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur untuk menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh
(holistic). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi
kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
keutuhan. Penelitian kualitatif ini bersifat fenomenologis, yaitu menjelaskan situasi
yang dialami oleh pribadi dalam kehidupan sehari-hari dan mencari makna-makna
psikologis yang membentuk gejala melalui investigasi dan analisis apakah Metode
A.B.A dapat meningkatkan kemampuan belajar dalam hal kemampuan mengikuti
tugas atau pelajaran matematika siswa slow learner.
Desain dalam penelitian ini adalah melakukan assesment terhadap anak yang akan
menjadi objek penelitian, dengan melihat kesiapan diri anak di sekolah dan tingkat
kemampuan matematika masing-masing anak, sesuai dengan metode ABA,
melakukan intervensi untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika melalui
metode A.B.A, melakukan pengamatan terhadap intervensi yang dilakukan dan
menganalisa hasil intervensi.
Hasil
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, guru dan assisten (pendamping
psikologis) dari 3 responden didapatkan bahwa dalam penerapan metode A.B.A pada
pendidikan matematika kepada responden slow learner dapat diterapkan dengan
adanya intervensi khusus yaitu dengan bimbingan dalam penjumlahan, pengurangan,
pembagian dan perkalian, apabila perlakuan ini terus dilakukan dengan stimulus yang
cukup maka dalam memacu dan memotivasi siswa akan menambah kemampuan
akademis responden, disandingkan dengan penelitian A.B.A sebelumnya yang
dilakukan, metode A.B.A ini bisa digunakan pada anak dari usia 4 tahun sampai
dengan 12 tahun dengan mengikuti perkembangan kemampuan kognitif dan
psikomotorik anak berkebutuhan khusus. Dalam kesiapan belajar ada peningkatan
dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini didapatkan bahwa adanya kepatuhan
dari sisi responden untuk mempersiapkan diri dalam setiap kegiatan apapun
(dimungkinkan karena adanya imbalan/ reward apabila responden telah melakukan
dengan baik tetapi imbalan tersebut lama kelamaan harus dihilangkan untuk memacu
siswa slow learner berkembang). Pada sisi test kemampuan pra akademik ada
peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada responden dalam
pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek berdasarkan
bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi bentuk), dan
mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah mengerti
bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat dilanjutkan
penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan masing-masing
individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi kemampuan seni dan
mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat adanya peningkatan tes
kemampuan akademik matematika adanya peningkatan walapun masih kurang 6-10
poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi peneliti dalam melakukan
A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran matematika dan adanya pemandu
dalam mengerjakan soal matematika. Sisi kekurangannya adalah orang tua harus juga
dilakukan edukasi pada anak yang mengidap slow learner karena orang tua berperan
besar dalam tercapainya dan memfasilitasi responden untuk berkembang dari sisi
psikomotorik dan kognitifnya, apabila keduanya tercapai adanya edukasi dari
responden dan orang tua, maka dapat dijelaskan bahwa metode A.B.A cukup efektif
dalam merangsang responden yang mengalami slow learner dapat belajar dengan
baik dan kemungkinan dapat memecahkan permasalahan matematika secara mandiri
dan terstruktur.
Pembahasan
Sejalan dengan penelitian yang relevan secara psikologis setiap peserta didik adalah
unik dalam diri dan juga dalam mengembangkan potensinya sehingga dapat
ditemuai banyak diantara para siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran di kelas. Kesulitan belajar pada peserta didik erat kaitannya dengan
tingkat kecerdasan dan kemampuan belajarnya. Kesulitan belajar pada peserta didik
disebabkan oleh salah satu faktor yaitu faktor internal pada peserta didik. Peserta
didik yang mengalami kesulitan belajar bukan saja hanya karena mengalami kelainan
fisik atau gangguan mental, namun anak normal seperti pada umumnya, mempunyai
kesulitan dalam belajar. yang dalam bahasa inggrisnya disebut Slow Learner adalah
peserta didik yang mengalami salah satu bentuk dari jenis kesulitan belajar. Slow
learner adalah peserta didik dengan tingkat penguasaan materi yang rendah,
padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan dipelajaran selanjutnya,
sehingga mereka sering harus mengulang (Burton, dalam Sudrajat, 2008).
Peserta didik slow learner merupakan siswa yang memiliki potensi
intelektual sedikit di bawah normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya
memiliki IQ sekitar 80 – 85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau
keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi,
tetapi lebih baik dibanding dengan tunagrahita. Siswa yang tergolong lambat belajar
membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya. Siswa yang
tergolong lambat belajar memerlukan layanan pendidikan khusus dan dapat
dikatakan sebagai siswa yang termasuk dalam pendidikan inklusi.
Menurut Sangeeta Malik (2009) pembelajaran dalam kelas inklusi adalah
proses pembelajaran yang diusahakan oleh guru dengan upaya mengkondisikan
proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas inklusi membutuhkan pengayaan
materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan untuk mengatasi kesulitan dalam
mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstark. Para siswa dengan kategori slow
learner ini termasuk anak kebutuhan khusus yang sebetulnya terdapat di sekolah,
namun sulit teridentifikasi. Anak Slow Learner biasanya dilabel sebagai anak bodoh
(borderline mentally retarded).
Pada kenyataannnya banyak guru yang mengeluhkan karena peserta
didiknya yang tergolong slow learner kurang terampil dalam menyelesaikan
pemecahan masalah salah satunya dalam mata pelajaran matematika. Faktor
penyebab siswa tergolong lambat belajar berkaitan dengan faktor kecerdasan yang
terbatas. Penggunaan kurikulum di sekolah umum untuk siswa slow learner
membutuhkan beberapa penyesuaian atau adaptasi beberapa aspek program
pembelajaran.
Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum
dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan
keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses
pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik
secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh
guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar
matematika bagi peserta didik Slow Learner agar prestasi belajar matematika mereka
lebih baik.
Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi
dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah.
Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik
kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting
dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow
learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman
matematik bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun
mengerti konsep yang diajarkan padanya.
Kesimpulan
Hasil penelitian membuktikan adanya perubahan dalam kognitif siswa slow
learner dengan metode A.B.A pada kemampuan akademis yaitu matematika. Dalam
kesiapan belajar ada peningkatan dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini
didapatkan bahwa adanya kepatuhan dari sisi responden untuk mempersiapkan diri
dalam setiap kegiatan apapun (dimungkinkan karena adanya imbalan dari penulis
untuk melakukan gerak reflektif yang dilakukan oleh responden). Pada sisi test
kemampuan pra akademik ada peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada
responden dalam pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek
berdasarkan bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi
bentuk), dan mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah
mengerti bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat
dilanjutkan penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan
masing-masing individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi
kemampuan seni dan mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat
adanya peningkatan tes kemampuan akademik matematika adanya peningkatan
walapun masih kurang 6-10 poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi
peneliti dalam melakukan A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran
matematika dan adanya pemandu dalam mengerjakan soal matematika.
Saran
Dari hasil penelitian ini, diajukan saran sebagai berikut :
1. Teoritis
Sebagai sumbangan yang berguna bagi bidang ilmu psikologi khusunya
psikologi pendidikan serta memperkaya teori mengenai penelitian kualitatif
dan memperkaya instrument penelitian-penelitian sebelumnya. Maksudnya
adalah penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lainnya
yang menggambarkan kemampuan akademis siswa bukan hanya dari
matematika tetapi akademis lainnya dengan intervensi penilaian A.B.A
2. Praktis
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan individu dari segi perspektif
kognitif dan psikomotorik pada anak berkebutuhan khusus dapat berkembang
dengan baik. Apabila hal ini dapat diwujudkan siswa yang berkebutuhan
khusus dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan
bantuan guru pengajar yang sesuai di bidangnya dan adanya pendampingan
serta edukasi kepada orangtua juga agar siswa continue dalam melakukan
pembelajaran
Daftar Pustaka
Abdurrahman, Mulyono. (1996). Pendidikan Bagi Anak Tuna Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Dirjen Dikti.
Achrudin, Sajidan, Meti I., (2007), Peningkatan Aktivitas Sosial Siswa Dalam
Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran STAD Disertai
Video Di Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten, Jurnal Pendidikan Biologi UNS, Vol 5,
Hal 96-103, Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ana Lisdiana, (2012) Fungsi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Kebiasaan
Sarapan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Arjmandnia, Ali Akbar dan Keivan Kakabaraee. (2011). “The Investigation of
Parents‟ Attitude Toward Inclusive Education for Slow Learners” International
Journal on New Trends in Education and Their Implications October, November,
December 2011 Volume: 2 Issue: 4. Hlm. 88-95. Artikel disampaikan dalam The
2nd International Conference on New Trends in Education and their Implications
– ICONTE, 27- 29 April 2011, Antalya – TURKEY. Dipulikasikan
www.ijonte.org
Baer, M. D., Wolf, M. M. & Risley, T. R. (1968). Some Current Dimensions Of
Applied Behavior Analysis. Journal Of Applied Behavior Analysis. University
Of Kansas. 1, 91-97. Downloaded From annwww.ncbi.nlm.nih.gov
Burton, dalam Sudrajat, (2008). “Slow Learners: Role os Teachers and Guardians in
Honing Their Hidden Skills”. International Journal of Educational Planning &
Administration. 3(2), 139-143.
Dyah Rismawati, (2003). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui
Akomodasi Pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Di Kelas III SD N
Bangunrejo 2. Skripsi, tidak dipublikasikan. S1-UNY.
Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Learners: Introduction to
Special Education 10th ed. USA: Pearson.
Handojo, Y, DR, Dr, MPH. (2003). Autisme. Jakarta. PT. Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia.
Handojo, Y., (2008). Autisme: Petunjuk Praktis & Pedoman Materi Untuk Mengajar
Anak Normal, Autis & Perilaku Lain. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
Hopkins, David (2008) A teacher’s Guide to Classroom research (edisi 4). Mc
Graw Hill-Open University Press. Two Penn Plaza. Newyork
Idrus, Muhammad. (2007). Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif).Yogyakarta :UII Press Yogyakarta.
Johnson dan Rising. (1972). Math on Call : A Mathematics Hanbook, Great Source
Education Group, Inc./Houghton Mifflin Co.
Lay Kekeh Marthan. (2007). Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: DIRJEN
DIKTI.
Malik, Najman Iqbal, Ghazala Rehman, dan Rubina Hanif. (2012). Effect of
Academic Interventions on the Developmental Skills of Slow Learners. Pakistan
Journal of Psychological Research, Vol. 27, No. 1.Hlm. 135- 151.
Munawir Yusuf. (2005). Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar: Konsep
dan Penerapannya di Sekolah mau pun di Rumah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP
UNY.
Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI-No. 70 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang
“Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa”
Pichla, Tami, et al. (2006). Teaching all students: Staff Guide to Modification and
Accomodations. Huron Intermediate School District and Ubly Community
School.
Reddy, G. Lokanadha, R. Ramar, dan A. Kusuma. (2006). Slow Learners: Their
Psychology and Instruction. New Delhi: Discovery Publishing House.
Reys, dkk. (1984). Dasar-Dasar Matematika. Jakarta: Bumi Aksara
Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru
dan SPG, Bandung : Tarsito.
Sangeeta Malik. (2009). Effect of Intervention Training on Mental Abilities of Slow
Learners. International Journal Education Science,1(1): 61-64.
Shaw, Steven R. (2010). Rescuing Students from the Slow Learner Trap. Principal
Leadership February 2010, 12-16. Canada: National Association of Secondary
School Principal. Diterbitkan Online www.nasponline.org/resources/principals.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Triani, Nani & Amir. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban
Belajar Slow Learner. Jakarta. PT Luxima Metro Media.G.L.
Yuwono, J. (2009). Memahami Anak Autistik. Bandung: CV Alfabeta

More Related Content

What's hot

Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaBunda Dewi
 
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimateCommunication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimatePanca Titis
 
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaSlide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaFahrul Usman
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahNailul Hasibuan
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifAndy Saiful Musthofa
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
My final mini riset (nesfi)
My final mini riset (nesfi)My final mini riset (nesfi)
My final mini riset (nesfi)Nesfi Vayuni
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAmanginova
 
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikanpsikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi PendidikanNadya Ayunisa
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruFahrul Usman
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran Universiti selangor
 

What's hot (20)

Tugas hesti cepriana
Tugas hesti ceprianaTugas hesti cepriana
Tugas hesti cepriana
 
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work ClimateCommunication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
Communication Skill, Engagement, Autentic Leadership, Openess, Work Climate
 
Bahasa d elon selesai
Bahasa d elon selesaiBahasa d elon selesai
Bahasa d elon selesai
 
Analisis Skripsi
Analisis SkripsiAnalisis Skripsi
Analisis Skripsi
 
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaSlide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
 
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis MasalahLaporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
Laporan mini riset Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Proposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSIProposal SKRIPSI
Proposal SKRIPSI
 
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatifContoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
Contoh proposal-usulan-penelitian-kuantitatif
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
Miko fix
Miko fixMiko fix
Miko fix
 
My final mini riset (nesfi)
My final mini riset (nesfi)My final mini riset (nesfi)
My final mini riset (nesfi)
 
Mini riset
Mini risetMini riset
Mini riset
 
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREAJURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
JURNAL PSIKOLOGI UNIVERSITAS MEDAN AREA
 
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikanpsikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
psikologi pendidikan tentang Metode, Tujuan, dan Peranan Psikologi Pendidikan
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal Guru
 
Ptk mami2
Ptk mami2Ptk mami2
Ptk mami2
 
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
7 teori pengajaran  kaedah pengajaran 7 teori pengajaran  kaedah pengajaran
7 teori pengajaran kaedah pengajaran
 
Teori2011
Teori2011Teori2011
Teori2011
 

Similar to ABA Matematika

Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Harsidi Side
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsiSayid Barca
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pbFppi Unila
 
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...sushanblue
 
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docxProsiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docxmeimunah3
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoYohanes Purwanto
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pbFppi Unila
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
 
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................PutryMayangSari
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01fathinirin
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdfAsriSiregar1
 

Similar to ABA Matematika (20)

Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
Penggunaan Media animasi dalam model pembelajaran langsung untuk meningkatkan...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal calon skripsi
Proposal calon skripsiProposal calon skripsi
Proposal calon skripsi
 
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
Proposal ptk (ike yuliarni sma n 13 muaro jambi)
 
7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb7845 13951-1-pb
7845 13951-1-pb
 
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
Penggunaanmediaanimasidalammodelpembelajaranlangsunguntukmeningkatkanhasilbel...
 
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docxProsiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Ao vs di
Ao vs diAo vs di
Ao vs di
 
4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb4947 9540-1-pb
4947 9540-1-pb
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................
PPT KEL 3 ASOSIATIF ............................
 
Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01Jurnal1 130117153631-phpapp01
Jurnal1 130117153631-phpapp01
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
 
Karil Muhamad Syahril
Karil Muhamad SyahrilKaril Muhamad Syahril
Karil Muhamad Syahril
 
Ptkipaklas4
Ptkipaklas4Ptkipaklas4
Ptkipaklas4
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
2. Penerapan Strategi Pemb..pdf
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 

More from Panca Titis

Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxKonteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxPanca Titis
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPanca Titis
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaPanca Titis
 
On Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxOn Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxPanca Titis
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxPanca Titis
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarPanca Titis
 
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayafenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayaPanca Titis
 
etika di ruang maya
etika di ruang mayaetika di ruang maya
etika di ruang mayaPanca Titis
 
Psikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPsikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPanca Titis
 
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...Panca Titis
 
journal psychology
journal psychologyjournal psychology
journal psychologyPanca Titis
 
journal psycology
journal psycologyjournal psycology
journal psycologyPanca Titis
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologiPanca Titis
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif risetPanca Titis
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 
sumber daya manusia
sumber daya manusiasumber daya manusia
sumber daya manusiaPanca Titis
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaPanca Titis
 
Ergonomi kualitatif tugas
Ergonomi kualitatif tugasErgonomi kualitatif tugas
Ergonomi kualitatif tugasPanca Titis
 

More from Panca Titis (20)

Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptxKonteks global dan budaya chapter 2.pptx
Konteks global dan budaya chapter 2.pptx
 
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptxPart 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
Part 1 pengertian dan efek dari kepemimpinan.pptx
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
 
On Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptxOn Listening Guide.pptx
On Listening Guide.pptx
 
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptxMetode Penelitian Kuantitatif.pptx
Metode Penelitian Kuantitatif.pptx
 
chapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasarchapter 1. metode penelitian dasar
chapter 1. metode penelitian dasar
 
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang mayafenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
fenomena seks, dan interaksi manusia di ruang maya
 
etika di ruang maya
etika di ruang mayaetika di ruang maya
etika di ruang maya
 
Psikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluargaPsikologi ruang maya dan keluarga
Psikologi ruang maya dan keluarga
 
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
relationship between transactional and transformational leadership, job secur...
 
journal psychology
journal psychologyjournal psychology
journal psychology
 
journal psycology
journal psycologyjournal psycology
journal psycology
 
Jurnal psikologi
Jurnal psikologiJurnal psikologi
Jurnal psikologi
 
3. sensitif riset
3. sensitif riset3. sensitif riset
3. sensitif riset
 
Jurnal s2
Jurnal s2Jurnal s2
Jurnal s2
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
sumber daya manusia
sumber daya manusiasumber daya manusia
sumber daya manusia
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
 
Ergonomi kualitatif tugas
Ergonomi kualitatif tugasErgonomi kualitatif tugas
Ergonomi kualitatif tugas
 

Recently uploaded

Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaYanuarBayu2
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 

Recently uploaded (9)

Metodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesaMetodologi penelitian teknik sipil unesa
Metodologi penelitian teknik sipil unesa
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 

ABA Matematika

  • 1. JURNAL PSIKOLOGI EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D) CITA KASIH BANGSA Oleh : CHRISTINA WANDINI NPM 1465290009 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI JAKARTA, 2019
  • 2. Surat Persetujuan Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa : Nama : Christina Wandini NPM : 1465290009 Program Studi : Magister Sains Psikologi Konsentrasi : Psikologi Pendidikan Telah menyelesaikan penulisan jurnal karya ilmiah dengan judul “Efektifitas Metode Apllied Behavior Analysis (A.B.A) dalam Mengoptimalkan Kemampuan Belajar Matematika pada Peserta Didik Slow Learner di Sekolah Dasar Cita Kasih Bangsa”. Jakarta, Mei 2019 Dosen Pembimbing Dr. I Nyoman Surna, M.Psi
  • 3. EFEKTIFITAS METODE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) DALAM MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK SLOW LEARNER DI SEKOLAH DASAR (S.D) CITA KASIH BANGSA CHRISTINA WANDINI e-mail : christin.wandini@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektifitas metode applied behavior analysis dalam mengoptimalkan kemampuan belajar matematika pada peserta didik slow learner di sekolah dasar Cita Kasih Bangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jumlah sampel yang digunakan adalah 3 responden, dari hasil penelitian kualitatif didapatkan metode applied behavior analysis mampu meningkatkan kognitif peserta didik slow learner. Dapat dilihat pada sebelum diberikan perlakuan untuk kemampuan belajar matematika per siswa adalah dikisaran nilai 32-38, tetapi setelah diberikan perlakuan menggunakan metode applied behavior analysis meningkat menjadi nilai 37-41. Karena dari hasil metode applied behavior analysis mampu mendeteksi kelemahan setiap individu dan dilanjutkan dengan adanya pendampingan untuk memastikan bahwa kelemahan tersebut dapat diatasi secara bersama-sama oleh murid dan guru pendamping serta tenaga ahli psikologi. . Kata Kunci: Metode applied behavior analysis, Kemampuan belajar matematika, Peserta didik slow learner
  • 4. THE EFFECTIVENESS OF THE APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (A.B.A) METHOD IN OPTIMIZING MATHEMATICAL LEARNING ABILITY IN STUDENTS SLOW LEARNER IN BASIC SCHOOL CITA KASIH BANGSA CHRISTINA WANDINI e-mail: christin.wandini@yahoo.com Abstract This study aims to measure the effectiveness of the applied behavior analysis method in optimizing the ability to learn mathematics in slow learner students in the basic school of Cita Kasih Bangsa. The research method used is qualitative with a case study approach. The number of samples used were 3 respondents, from the results of qualitative research found that the applied behavior analysis method was able to improve the cognitive of slow learner students. Can seen before being given treatment for mathematics learning abilities per student is in the range of values 32-38, but after being given treatment using the applied behavior analysis method increases to a value of 37-41. Because from the results of the applied behavior analysis method, it is able to detect weaknesses of each individual and proceed with assistance to ensure that these weaknesses can be overcome jointly by students and accompanying teachers and psychologists. . Keywords: Method applied behavior analysis, Ability to learn mathematics, Slow learner learners
  • 5. Pendahuluan Salah satu tugas utama guru adalah melaksanakan proses pembelajaran dan mampu mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Dalam kaitan itulah guru memiliki kewajiban dan sekaligus bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensinya baik dalam ranah afektif, kognitif maupun psikomotorik. Guru secara terencana harus mampu memahami bahwa peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan. Setiap peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengikuti proses pembelajaran. Diantara peserta didik terdapat peserta didik yang cepat dalam menangkap dan memahami materi pembelajaran tetapi tidak sedikit juga yang lamban dan bahkan sangat lambat memahami materi pembelajaran. Pembelajaran kelas inklusi adalah proses pembelajaran yang dibina oleh guru dengan upaya mengkondisikan proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas inklusi membutuhkan pengayaan materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstrak. Peserta didik dengan slow learner termasuk siswa kebutuhan khusus yang sebetulnya terdapat di sekolah, namun sulit teridentifikasi. Siswa slow learner biasanya dilabel sebagai anak bodoh (borderline mentally retarded). Menurut Sangeeta Malik (2009) menyebut peserta didik tersebut memiliki karakteristik
  • 6. kurang konsentrasi, kurang mampu menggunakan penalarannya untuk memahami konsep – konsep yang abstrak. Hal itu berakibat kesulitan untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan capaian kelompok usia sebaya. Karakteristik belajar yang lambat itulah sebagai ciri khusus dari peserta didik yang tergolong slow learner, khususnya lambat belajar untuk bidang yang membutuhkan simbol-simbol dan daya abstraksi. Untuk itu siswa slow learner sering berprestasi di bidang-bidang non akademis dari mata pelajaran di sekolah. Karakteristik siswa slow learner adalah fokus pada kemampuan belajar yang harus dilakukan secara praktek dengan melibatkan seluruh indera dan terstruktur dengan pengalaman sebagai mediasi konkrit hal-hal yang bersifat simbolik. Hal tersebut menjadi dasar yang dibutuhkan oleh siswa slow learner yang membutuhkan multi presentasi di dalam proses pembelajaran di sekolah dasar umum. Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika bagi peserta didik slow learner agar prestasi belajar matematika mereka lebih baik.
  • 7. Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran . Pemahaman matematik bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun mengerti konsep yang diajarkan padanya. Kesulitan atau masalah belajar yang dialami siswa slow learner pada Sekolah Dasar (S.D) Cita Kasih Bangsa terdapat beberapa bentuk. S.D Cita Kasih Bangsa merupakan sekolah inklusi. menangani lima belas anak berkebutuhan khusus, mulai dari kelas I sampai kelas VI. Berdasarkan hasil asessmen, sepuluh dari anak berkebutuhan khusus tersebut termasuk anak slow learner. Penempatan anak slow learner di kelas reguler Metode Rancangan penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiono (2008) penelitian kualitatif adalah penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (penggabungan), dan analisis data bersifat induktif. Penelitian kualitatif sebagai prosedur untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
  • 8. dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh (holistic). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasi individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari keutuhan. Penelitian kualitatif ini bersifat fenomenologis, yaitu menjelaskan situasi yang dialami oleh pribadi dalam kehidupan sehari-hari dan mencari makna-makna psikologis yang membentuk gejala melalui investigasi dan analisis apakah Metode A.B.A dapat meningkatkan kemampuan belajar dalam hal kemampuan mengikuti tugas atau pelajaran matematika siswa slow learner. Desain dalam penelitian ini adalah melakukan assesment terhadap anak yang akan menjadi objek penelitian, dengan melihat kesiapan diri anak di sekolah dan tingkat kemampuan matematika masing-masing anak, sesuai dengan metode ABA, melakukan intervensi untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika melalui metode A.B.A, melakukan pengamatan terhadap intervensi yang dilakukan dan menganalisa hasil intervensi. Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, guru dan assisten (pendamping psikologis) dari 3 responden didapatkan bahwa dalam penerapan metode A.B.A pada pendidikan matematika kepada responden slow learner dapat diterapkan dengan adanya intervensi khusus yaitu dengan bimbingan dalam penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian, apabila perlakuan ini terus dilakukan dengan stimulus yang cukup maka dalam memacu dan memotivasi siswa akan menambah kemampuan
  • 9. akademis responden, disandingkan dengan penelitian A.B.A sebelumnya yang dilakukan, metode A.B.A ini bisa digunakan pada anak dari usia 4 tahun sampai dengan 12 tahun dengan mengikuti perkembangan kemampuan kognitif dan psikomotorik anak berkebutuhan khusus. Dalam kesiapan belajar ada peningkatan dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini didapatkan bahwa adanya kepatuhan dari sisi responden untuk mempersiapkan diri dalam setiap kegiatan apapun (dimungkinkan karena adanya imbalan/ reward apabila responden telah melakukan dengan baik tetapi imbalan tersebut lama kelamaan harus dihilangkan untuk memacu siswa slow learner berkembang). Pada sisi test kemampuan pra akademik ada peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada responden dalam pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek berdasarkan bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi bentuk), dan mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah mengerti bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat dilanjutkan penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan masing-masing individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi kemampuan seni dan mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat adanya peningkatan tes kemampuan akademik matematika adanya peningkatan walapun masih kurang 6-10 poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi peneliti dalam melakukan A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran matematika dan adanya pemandu dalam mengerjakan soal matematika. Sisi kekurangannya adalah orang tua harus juga
  • 10. dilakukan edukasi pada anak yang mengidap slow learner karena orang tua berperan besar dalam tercapainya dan memfasilitasi responden untuk berkembang dari sisi psikomotorik dan kognitifnya, apabila keduanya tercapai adanya edukasi dari responden dan orang tua, maka dapat dijelaskan bahwa metode A.B.A cukup efektif dalam merangsang responden yang mengalami slow learner dapat belajar dengan baik dan kemungkinan dapat memecahkan permasalahan matematika secara mandiri dan terstruktur. Pembahasan Sejalan dengan penelitian yang relevan secara psikologis setiap peserta didik adalah unik dalam diri dan juga dalam mengembangkan potensinya sehingga dapat ditemuai banyak diantara para siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Kesulitan belajar pada peserta didik erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan dan kemampuan belajarnya. Kesulitan belajar pada peserta didik disebabkan oleh salah satu faktor yaitu faktor internal pada peserta didik. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar bukan saja hanya karena mengalami kelainan fisik atau gangguan mental, namun anak normal seperti pada umumnya, mempunyai kesulitan dalam belajar. yang dalam bahasa inggrisnya disebut Slow Learner adalah peserta didik yang mengalami salah satu bentuk dari jenis kesulitan belajar. Slow learner adalah peserta didik dengan tingkat penguasaan materi yang rendah, padahal materi tersebut merupakan prasyarat bagi kelanjutan dipelajaran selanjutnya, sehingga mereka sering harus mengulang (Burton, dalam Sudrajat, 2008).
  • 11. Peserta didik slow learner merupakan siswa yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar 80 – 85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding dengan tunagrahita. Siswa yang tergolong lambat belajar membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya. Siswa yang tergolong lambat belajar memerlukan layanan pendidikan khusus dan dapat dikatakan sebagai siswa yang termasuk dalam pendidikan inklusi. Menurut Sangeeta Malik (2009) pembelajaran dalam kelas inklusi adalah proses pembelajaran yang diusahakan oleh guru dengan upaya mengkondisikan proses pembelajaran secara khusus siswa sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Peserta didik yang tergolong dalam kelas inklusi membutuhkan pengayaan materi pembelajaran dari guru dengan pendekatan untuk mengatasi kesulitan dalam mempelajari konsep tertentu yang bersifat abstark. Para siswa dengan kategori slow learner ini termasuk anak kebutuhan khusus yang sebetulnya terdapat di sekolah, namun sulit teridentifikasi. Anak Slow Learner biasanya dilabel sebagai anak bodoh (borderline mentally retarded). Pada kenyataannnya banyak guru yang mengeluhkan karena peserta didiknya yang tergolong slow learner kurang terampil dalam menyelesaikan pemecahan masalah salah satunya dalam mata pelajaran matematika. Faktor penyebab siswa tergolong lambat belajar berkaitan dengan faktor kecerdasan yang
  • 12. terbatas. Penggunaan kurikulum di sekolah umum untuk siswa slow learner membutuhkan beberapa penyesuaian atau adaptasi beberapa aspek program pembelajaran. Menurut Hallahan & Kauffman (2003) memaparkan adaptasi kurikulum dengan memodifikasi cara penyajian, cara siswa merespons stimulus dan keterlibatannya dalam belajar. Mengacu pada persepsi tersebut di atas, maka proses pembelajaran yang aktif ditandai adanya keterlibatan siswa secara komprehensif baik secara fisik, mental dan emosionalnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah pemilihan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan belajar matematika bagi peserta didik Slow Learner agar prestasi belajar matematika mereka lebih baik. Dalam pembelajaran matematika penalaran merupakan salah satu kompetensi dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Penalaran adalah proses berpikir yang dilakukan dengan satu cara untuk menarik kesimpulan. Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa pemahaman untuk siswa slow learner dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematik bagi siswa slow learner diharapkan bukan hanya sebagai hafalan namun mengerti konsep yang diajarkan padanya.
  • 13. Kesimpulan Hasil penelitian membuktikan adanya perubahan dalam kognitif siswa slow learner dengan metode A.B.A pada kemampuan akademis yaitu matematika. Dalam kesiapan belajar ada peningkatan dari sisi kesiapan belajar 9-13 poin, hasil ini didapatkan bahwa adanya kepatuhan dari sisi responden untuk mempersiapkan diri dalam setiap kegiatan apapun (dimungkinkan karena adanya imbalan dari penulis untuk melakukan gerak reflektif yang dilakukan oleh responden). Pada sisi test kemampuan pra akademik ada peningkatan 1-2 poin, hasil ini didapatkan bahwa ada responden dalam pengelompokan objek berdasarkan warna, pengelompokan objek berdasarkan bentuk, mengurutkan objek berdasarkan perubahan bentuk (gradasi bentuk), dan mengurutkan objek berdasarkan perubahan warna (gradasi warna) sudah mengerti bagaimana responden tersebut bertindak, apabila metode A.B.A ini dapat dilanjutkan penulis melihat adanya perubahan yang berarti dari sisi keterampilan masing-masing individu bukan hanya terkait dari sisi berhitung tetapi dari sisi kemampuan seni dan mengungkapkan cita rasa. Pada penelitian ini peneliti melihat adanya peningkatan tes kemampuan akademik matematika adanya peningkatan walapun masih kurang 6-10 poin, peningkatan ini terjadi karena adanya intervensi peneliti dalam melakukan A.B.A dalam melakukan penelitian pembelajaran matematika dan adanya pemandu dalam mengerjakan soal matematika.
  • 14. Saran Dari hasil penelitian ini, diajukan saran sebagai berikut : 1. Teoritis Sebagai sumbangan yang berguna bagi bidang ilmu psikologi khusunya psikologi pendidikan serta memperkaya teori mengenai penelitian kualitatif dan memperkaya instrument penelitian-penelitian sebelumnya. Maksudnya adalah penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor lainnya yang menggambarkan kemampuan akademis siswa bukan hanya dari matematika tetapi akademis lainnya dengan intervensi penilaian A.B.A 2. Praktis Berdasarkan hasil penelitian diharapkan individu dari segi perspektif kognitif dan psikomotorik pada anak berkebutuhan khusus dapat berkembang dengan baik. Apabila hal ini dapat diwujudkan siswa yang berkebutuhan khusus dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dengan bantuan guru pengajar yang sesuai di bidangnya dan adanya pendampingan serta edukasi kepada orangtua juga agar siswa continue dalam melakukan pembelajaran Daftar Pustaka Abdurrahman, Mulyono. (1996). Pendidikan Bagi Anak Tuna Berkesulitan Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti. Achrudin, Sajidan, Meti I., (2007), Peningkatan Aktivitas Sosial Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran STAD Disertai
  • 15. Video Di Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten, Jurnal Pendidikan Biologi UNS, Vol 5, Hal 96-103, Surakarta. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ana Lisdiana, (2012) Fungsi Kognitif Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Kebiasaan Sarapan Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Arjmandnia, Ali Akbar dan Keivan Kakabaraee. (2011). “The Investigation of Parents‟ Attitude Toward Inclusive Education for Slow Learners” International Journal on New Trends in Education and Their Implications October, November, December 2011 Volume: 2 Issue: 4. Hlm. 88-95. Artikel disampaikan dalam The 2nd International Conference on New Trends in Education and their Implications – ICONTE, 27- 29 April 2011, Antalya – TURKEY. Dipulikasikan www.ijonte.org Baer, M. D., Wolf, M. M. & Risley, T. R. (1968). Some Current Dimensions Of Applied Behavior Analysis. Journal Of Applied Behavior Analysis. University Of Kansas. 1, 91-97. Downloaded From annwww.ncbi.nlm.nih.gov Burton, dalam Sudrajat, (2008). “Slow Learners: Role os Teachers and Guardians in Honing Their Hidden Skills”. International Journal of Educational Planning & Administration. 3(2), 139-143.
  • 16. Dyah Rismawati, (2003). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Akomodasi Pada Anak Berkesulitan Belajar Membaca Di Kelas III SD N Bangunrejo 2. Skripsi, tidak dipublikasikan. S1-UNY. Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Learners: Introduction to Special Education 10th ed. USA: Pearson. Handojo, Y, DR, Dr, MPH. (2003). Autisme. Jakarta. PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Handojo, Y., (2008). Autisme: Petunjuk Praktis & Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal, Autis & Perilaku Lain. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Hopkins, David (2008) A teacher’s Guide to Classroom research (edisi 4). Mc Graw Hill-Open University Press. Two Penn Plaza. Newyork Idrus, Muhammad. (2007). Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif).Yogyakarta :UII Press Yogyakarta. Johnson dan Rising. (1972). Math on Call : A Mathematics Hanbook, Great Source Education Group, Inc./Houghton Mifflin Co. Lay Kekeh Marthan. (2007). Manajemen Pendidikan Inklusif. Jakarta: DIRJEN DIKTI. Malik, Najman Iqbal, Ghazala Rehman, dan Rubina Hanif. (2012). Effect of Academic Interventions on the Developmental Skills of Slow Learners. Pakistan Journal of Psychological Research, Vol. 27, No. 1.Hlm. 135- 151.
  • 17. Munawir Yusuf. (2005). Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar: Konsep dan Penerapannya di Sekolah mau pun di Rumah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY. Oemar Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI-No. 70 Tahun 2009 Pasal 1 Tentang “Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa” Pichla, Tami, et al. (2006). Teaching all students: Staff Guide to Modification and Accomodations. Huron Intermediate School District and Ubly Community School. Reddy, G. Lokanadha, R. Ramar, dan A. Kusuma. (2006). Slow Learners: Their Psychology and Instruction. New Delhi: Discovery Publishing House. Reys, dkk. (1984). Dasar-Dasar Matematika. Jakarta: Bumi Aksara Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito. Sangeeta Malik. (2009). Effect of Intervention Training on Mental Abilities of Slow Learners. International Journal Education Science,1(1): 61-64.
  • 18. Shaw, Steven R. (2010). Rescuing Students from the Slow Learner Trap. Principal Leadership February 2010, 12-16. Canada: National Association of Secondary School Principal. Diterbitkan Online www.nasponline.org/resources/principals. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2007). Metodologi Penelitian untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Triani, Nani & Amir. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Lamban Belajar Slow Learner. Jakarta. PT Luxima Metro Media.G.L. Yuwono, J. (2009). Memahami Anak Autistik. Bandung: CV Alfabeta