SlideShare a Scribd company logo
1 of 73
MUSYAWARAH DESA
nyong usul kang….
REGULASI
UU No. 6 Th. 2014 ttg DESA
PP No. 43 Th. 2014 ttg Petunjuk Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014
PERMENDESA No. 2 Th. 2015 TtgPEDOMAN TATA TERTIB DAN
MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA
Musyawarah Desa atau
yang disebut dengan
nama lain adalah
musyawarah antara
BPD, Pemerintah Desa,
dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan
oleh BPD untuk
menyepakati hal yang
bersifat strategis.
• Hal yang bersifat strategis meliputi:
Rencana Investasi Masuk ke Desa
Pembentukan BUM Desa;
Penambahan dan pelepasan aset Desa; dan
Penataan Desa
Perencanaan Desa
Kerjasama Desa
7
6
5
4
3
2
1
• Dalam penyelenggaraan
Musyawarah Desa, masyarakat
Desa, Pemerintah Desa dan
BPD didampingi oleh
pemerintah daerah kabupaten
yang secara teknis dilaksanakan
oleh satuan kerja perangkat
daerah kabupaten/kota, tenaga
pendamping profesional, kader
pemberdayaan masyarakat
Desa, dan/atau pihak ketiga.
• Camat melakukan koordinasi pendampingan di
wilayahnya.
TATA TERTIB MUSYAWARAH DESA
• Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD
yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
• Musyawarah Desa diikuti oleh Pemerintah
Desa, BPD, dan unsur masyarakat.
• Unsur masyarakat terdiri atas :
a. tokoh adat;
b. tokoh agama;
c. tokoh masyarakat;
d. tokoh pendidik;
e. perwakilan kelompok tani;
f. perwakilan kelompok nelayan;
g. perwakilan kelompok perajin;
h. perwakilan kelompok perempuan;
i. perwakilan kelompok pemerhati dan
perlindungan anak; dan
j. perwakilan kelompok masyarakat miskin
• Selain unsur masyarakat sebagaimana
dimaksud di atas Musyawarah Desa dapat
melibatkan unsur masyarakat lain sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
Tata Cara Penyiapan Musyawarah Desa
• BPD bersama dengan Kepala Desa
mempersiapkan rencana Musyawarah Desa
dalam dua bentuk yaitu:
a. Musyawarah Desa terencana;
b. Musyawarah Desa mendadak;
• Musyawarah Desa terencana dipersiapkan BPD
pada tahun anggaran sebelumnya.
• meliputi rencana kegiatan beserta Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
• Rencana kegiatan meliputi:
a. pemetaan aspirasi dan kebutuhan masyarakat;
b. panitia;
c. jadwal kegiatan;
d. tempat penyelenggaraan;
e. sarana/prasarana pendukung;
f. media pembahasan;
g. peserta, undangan dan pendamping; dan
h. pengolahan hasil Musyawarah Desa.
• Rencana kegiatan dan RAB disusun dengan
mengutamakan swadaya gotong royong
dan penghematan keuangan Desa.
• Penghematan keuangan Desa dapat
dilakukan dengan cara menggabungkan
pembahasan tentang beberapa hal yang
bersifat strategis di dalam sebuah
Musyawarah Desa.
• Panitia Musyawarah Desa diketuai oleh
Sekretaris BPD serta dibantu oleh anggota
BPD, KPMD, unsur masyarakat, dan
perangkat Desa.
• Keanggotaan panitia Musyawarah Desa
bersifat sukarela.
• Susunan kepanitiaan Musyawarah Desa
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya
masyarakat.
Jadwal Musyawarah Desa
• Jadwal kegiatan Musyawarah Desa disusun berdasarkan
ketentuan :
a. dapat diselenggarakan pada hari kerja maupun di
luar hari kerja;
b. dapat diselenggarakan pada siang hari maupun
malam hari; dan
c. tidak diselenggarakan pada hari raya keagamaan
dan hari kemerdekaan.
• Penentuan rencana jadwal kegiatan sesuai dengan
kondisi obyektif Desa dan sosial budaya masyarakat.
• Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa
dapat berupa gedung balai Desa, gedung
pertemuan milik Desa, lapangan Desa, rumah
warga Desa dan/atau gedung sekolah yang
ada di Desa, atau tempat lainnya yang layak.
• Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa
harus berada di wilayah Desa.
• Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa
disesuaikan dengan kondisi obyektif Desa dan
kondisi sosial budaya masyarakat.
MUSYAWARAH DESA YG TDK TERENCANA
• BPD dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa
mempersiapkan Musyawarah Desa yang tak
terduga pada tahun anggaran berjalan .
• BPD menyelenggarakan rapat anggota untuk
membahas dan menetapkan:
a. status urusan Desa termasuk hal yang
bersifat strategis; dan
b. rencana kegiatan dan RAB.
Pembentukan dan Penetapan Panitia
• BPD membentuk dan menetapkan panitia
Musyawarah Desa berdasarkan rencana
kegiatan.
• Penetapan panitia Musyawarah Desa melalui
surat keputusan ketua BPD yang berlaku untuk
waktu satu (1) tahun atau sesuai kebutuhan.
Penyiapan Jadwal Kegiatan, Tempat
dan Sarana/Prasarana
 Panitia Musyawarah Desa mempersiapkan jadwal
kegiatan, tempat dan sarana/prasarana
Musyawarah Desa berdasarkan rencana kegiatan
 BPD dapat mengubah rencana jadwal kegiatan,
tempat dan sarana/prasarana dengan tetap
berdasarkan swadaya gotong royong dan tanpa
menambah jumlah biaya penyelenggaraan
kegiatan Musyawarah Desa yang sudah disiapkan
Pemerintah Desa.
Penyiapan Dana
(1) Pemerintah Desa memfasilitasi Musyawarah
Desa dengan menyediakan dana
penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Desa.
(2) Penyediaan dana penyelenggaraan Musyawarah
Desa berdasarkan RAB
(3) Pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa (APBDesa) yang terdiri atas :
a. pendanaan rutin; dan
b. pendanaan tak terduga.
• Pendanaan rutin huruf a telah direncanakan
dan dipersiapkan oleh Kepala Desa pada tahun
anggaran sebelumnya melalui mekanisme
penyusunan RKP Desa.
• Pendanaan tak terduga direncanakan paling
lambat 1 (satu) minggu terhitung sebelum hari
dan tanggal pelaksanaan Musyawarah Desa.
• Kepala Desa membebankan pendanaan tak
terduga dalam dana cadangan APBDesa.
• Pendanaan penyelenggaraan Musyawarah Desa
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
belanja operasional BPD.
• Pelaporan dan pertanggungjawaban pengunaan
dana penyelenggaraan rapat diatur sesuai
dengan aturan perundang-undangan perihal
BPD.
Pengundangan Peserta, Undangan,
dan Pendamping
• Peserta Musyawarah Desa berasal dari Pemerintah
Desa, BPD, dan unsur masyarakat Desa yang diundang
secara resmi sebagai peserta Musyawarah Desa.
• Undangan adalah mereka yang bukan warga Desa yang
hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan Ketua
BPD.
• Pendamping berasal dari satuan kerja perangkat
daerah kabupaten/kota, camat, tenaga pendamping
profesional, dan/atau pihak ketiga yang hadir dalam
Musyawarah Desa atas undangan Ketua BPD.
• Panitia Musyawarah Desa menetapkan jumlah
peserta, undangan dan pendamping
Musyawarah Desa berdasarkan rencana
kegiatan dan RAB.
• Panitia Musyawarah Desa melakukan registrasi
peserta Musyawarah Desa yang terdiri dari
Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat.
• Unsur masyarakat diutamakan yang
berkepentingan langsung dengan materi
Musyawarah Desa
• Panitia Musyawarah Desa mempersiapkan undangan peserta
Musyawarah Desa secara resmi dan secara tidak resmi.
• Undangan resmi ditujukan kepada unsur masyarakat secara
perseorangan dan/atau kelompok masyarakat dengan dibubuhi
tanda tangan Sekretaris BPD selaku ketua panitia Musyawarah
Desa.
• Undangan tidak resmi diumumkan secara terbuka melalui
media komunikasi yang ada di Desa, seperti : pengeras suara di
masjid, papan mengumuman, pesan singkat melalui telepon
seluler, surat elektronik (e-mail), situs laman (website) Desa.
• BPD menyampaikan undangan Musyawarah Desa paling lambat
2 minggu terhitung sebelum hari dan tanggal penyelenggaraan
Musyawarah Desa.
• Musyawarah Desa terbuka untuk umum dan tidak
bersifat rahasia, setiap warga Desa berhak untuk
hadir sebagai peserta Musyawarah Desa.
• Warga Desa yang mendapat informasi undangan
secara tidak resmi dan berkehendak hadir sebagai
peserta, yang bersangkutan harus mendaftarkan
diri kepada panitia Musyawarah Desa paling
lambat 7 (tujuh) hari terhitung sebelum hari dan
tanggal penyelenggaraan Musyawarah Desa.
• Warga Desa sebagai peserta sebagaimana
dimaksud memiliki hak suara yang sama dengan
warga Desa yang diundang secara resmi dalam
pengambilan keputusan.
• Warga Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa
tetapi tidak memberitahukan kehadirannya kepada
panitia Musyawarah Desa , terhadap yang
bersangkutan tidak memiliki hak suara dalam
pengambilan keputusan.
• Dalam hal jumlah peserta melebihi rencana dan
berdampak pada masalah pembiayaan, panitia
Musyawarah Desa menggalang dukungan warga
Desa untuk berswadaya gotong royong
memberikan sumbangan biaya penyelenggaraan
Musyawarah Desa.
• Kepala Desa, anggota BPD dan perangkat Desa
berhalangan hadir harus memberitahukan
ketidakhadirannya dengan alasan yang benar.
• Dalam hal Kepala Desa berhalangan
diwakilkan kepada Sekretaris Desa atau
Perangkat Desa yang ditunjuk secara tertulis.
• Ketidakhadiran Kepala Desa, anggota BPD dan
perangkat Desa diinformasikan secara terbuka
kepada peserta Musyawarah Desa.
Tata Cara Penyelenggaraan
Musyawarah Desa
• Ketua BPD bertindak selaku pimpinan
Musyawarah Desa .
• Anggota BPD, unsur masyarakat dan/atau KPMD
yang merupakan bagian dari panitia Musyawarah
Desa bertindak selaku sekretaris Musyawarah
Desa.
• Anggota BPD, unsur masyarakat dan/atau KPMD
yang merupakan bagian dari panitia Musyawarah
Desa bertindak selaku pemandu acara
Musyawarah Desa.
• Dalam hal Ketua BPD, selaku pimpinan
Musyawarah Desa berhalangan hadir, posisi
pimpinan Musyawarah Desa dapat digantikan
oleh wakil ketua atau anggota BPD lainnya.
• Dalam hal Ketua BPD berhalangan hadir, harus
memberitahukan ketidakhadirannya dengan
alasan yang benar untuk selanjutnya
diinformasikan kepada peserta Musyawarah
Desa.
Pendaftaraan Peserta
 Peserta yang hadir dalam kegiatan Musyawarah Desa
harus menandatangani daftar hadir yang telah disiapkan
panitia.
 Musyawarah Desa dimulai dan dibuka oleh pimpinan
musyawarah apabila daftar hadir telah ditandatangani
oleh 2/3 dari jumlah undangan yang telah ditetapkan
sebagai peserta Musyawarah Desa.
 Peserta Musyawarah Desa yang telah menandatangani
daftar hadir dapat meninggalkan tempat musyawarah
berdasarkan izin pimpinan musyawarah dan tidak
mengganggu jalannya musyawarah.
Penundaan Kegiatan
 Pimpinan Musyawarah Desa harus melakukan
penundaan acara apabila jumlah peserta
Musyawarah Desa yang ditentukan belum
tercapai atau terpenuhi sampai dengan batas
waktu untuk dilakukan pembukaan
Musyawarah Desa.
 Pimpinan Musyawarah Desa mengumumkan
pengunduran waktu paling lama 3 (tiga) jam.
• Jika waktu pengunduran telah berakhir dan peserta
Musyawarah Desa yang hadir belum memenuhi ketentuan,
pimpinan Musyawarah Desa meminta pertimbangan dari
kepala desa atau pejabat yang mewakili, tokoh masyarakat
dan unsur pendamping desa yang hadir.
• Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud,
pimpinan musyawarah menentukan waktu untuk
mengadakan musyawarah berikutnya selambat-lambatnya 3
(tiga) hari setelah waktu musyawarah pertama.
• Dalam hal setelah dilakukan penundaaan penyelenggaraan
Musyawarah Desa yang kedua tetap dihadiri peserta yang
tidak mencapai ketentuan, pimpinan Musyawarah Desa
tetap melanjutkan kegiatan Musyawarah Desa dengan
dihadiri oleh peserta yang ada.
Penjelasan Materi Pembicaraan
 Dalam rangka penyampaian pemberian informasi secara lengkap kepada
peserta Musyawarah Desa, pimpinan Musyawarah Desa melakukan hal
sebagai berikut:
a. meminta Pemerintah Desa untuk menjelaskan pokok pembicaraan
dan/atau pokok permasalahan yang akan dibahas berdasarkan
bahan pembahasan yang sudah disiapkan;
b. meminta BPD untuk menjelaskan pandangan resmi terhadap hal
yang bersifat strategis;
c. meminta unsur pemerintah daerah/kabupaten kota yang hadir
untuk menjelaskan pandangan resmi terhadap hal yang bersifat
strategis;
d. meminta pihak-pihak dari luar desa yang terkait dengan materi
yang sedang dimusyawarahkan untuk menyampaikan secara resmi
kepentingan dan agendanya terhadap hal yang bersifat strategis.
Tata Cara Permusyawaratan
• Pimpinan Musyawarah Desa menjaga agar permusyawaratan Desa
berjalan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan tentang Tata
Tertib Musyawarah Desa.
• Pimpinan Musyawarah Desa hanya berbicara selaku pimpinan
musyawarah untuk menjelaskan masalah yang menjadi
pembicaraan, menunjukkan duduk persoalan yang sebenarnya,
mengembalikan pembicaraan kepada pokok persoalan, dan
menyimpulkan pembicaraan peserta musyawarah.
• Dalam hal pimpinan Musyawarah Desa hendak berbicara selaku
peserta musyawarah, untuk sementara pimpinan musyawarah
diserahkan kepada wakil ketua atau anggota BPD.
• Pimpinan yang hendak berbicara selaku peserta Musyawarah Desa
berpindah dari tempat pimpinan ke tempat peserta musyawarah.
• Peserta Musyawarah Desa tidak boleh
diganggu selama berbicara menyampaikan
aspirasi.
• Pimpinan Musyawarah Desa dapat
memperpanjang dan menentukan lamanya
perpanjangan waktu peserta yang berbicara .
• Pimpinan Musyawarah Desa memperingatkan
dan meminta peserta yang berbicara untuk
mengakhiri pembicaraan apabila melampaui
batas waktu yang telah ditentukan.
• Pimpinan Musyawarah Desa tidak dapat memberikan
kesempatan kepada peserta musyawarah yang
melakukan interupsi untuk meminta penjelasan
tentang duduk persoalan sebenarnya mengenai hal
stratgeis yang sedang dibicarakan.
• Peserta musyawarah yang sependapat dan/atau
berkeberatan dengan pendapat pembicara yang
sedang menyampaikan aspiranya dapat mengajukan
aspirasinya setelah diberi kesempatan oleh pimpinan
Musyawarah Desa.
• Pimpinan Musyawarah Desa harus memberikan
kesempatan berbicara kepada pihak yang sependapat
maupun pihak yang berkeberatan .
• Pembicara dalam mengajukan aspirasinya tidak
boleh menyimpang dari pokok pembicaraan
tentang hal yang bersifat strategis.
• Apabila peserta sebagaimana dimaksud menurut
pendapat pimpinan Musyawarah Desa
menyimpang dari pokok pembicaraan, kepada
yang bersangkutan oleh pimpinan Musyawarah
Desa diberi peringatan dan diminta supaya
pembicara kembali kepada pokok pembicaraan.
• Pimpinan Musyawarah Desa memperingatkan pembicara
yang menggunakan kata yang tidak layak, melakukan
perbuatan yang mengganggu ketertiban acara musyawarah,
atau menganjurkan peserta lain untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum.
• Pimpinan Musyawarah Desa meminta agar yang
bersangkutan menghentikan perbuatan sebagaimana
dimaksud dan/atau memberikan kesempatan kepadanya
untuk menarik kembali kata yang tidak layak dan
menghentikan perbuatannya.
• Dalam hal pembicara memenuhi permintaan pimpinan
Musyawarah Desa, kata yang tidak layak sebagaimana
dimaksud dianggap tidak pernah diucapkan dan tidak
dimuat dalam risalah atau catatan Musyawarah Desa.
• Dalam hal pembicara tidak memenuhi peringatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33, pimpinan Musyawarah Desa melarang
pembicara meneruskan pembicaraan dan perbuatannya.
• Dalam hal larangan sebagaimana dimaksud masih juga tidak
diindahkan oleh pembicara, pimpinan Musyawarah Desa
meminta kepada yang bersangkutan meninggalkan Musyawarah
Desa.
• Dalam hal pembicara tersebut tidak mengindahkan permintaan
sebagaimana dimaksud , pembicara tersebut dikeluarkan dengan
paksa dari ruang Musyawarah Desa atas perintah pimpinan
Musyawarah Desa.
• Ruang Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud adalah
ruangan yang dipergunakan untuk bermusyawarah, termasuk
ruangan untuk undangan dan pendamping.
• Pimpinan Musyawarah Desa dapat menutup atau
menunda Musyawarah Desa apabila berpendapat
bahwa acara Musyawarah Desa tidak mungkin
dilanjutkan karena terjadi peristiwa yang yang
mengganggu ketertiban Musyawarah Desa atau
perbuatan yang menganjurkan peserta Musyawarah
Desa untuk melakukan tindakan yang bertentangan
dengan hukum.
• Dalam hal kejadian luar biasa, Pimpinan Musyawarah
Desa dapat menutup atau menunda acara Musyawarah
Desa yang sedang berlangsung dengan meminta
persetujuan dari peserta Musyawarah Desa.
• Lama penundaan Musyawarah Desa, sebagaimana
dimaksud tidak boleh lebih dari 24 (dua puluh empat)
jam.
Pendamping Desa
• Pimpinan Musyawarah Desa dapat meminta
pendamping Desa yang berasal dari satuan kerja
prangkat daerah kabupaten/kota, pendamping
profesional dan/atau pihak ketiga untuk membantu
memfasilitasi jalannya Musyawarah Desa.
• Pendamping Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak memiliki hak untuk berbicara yang bersifat
memutuskan sebuah kebijakan publik terkait hal
strategis yang sedang dimusyawarahkan.
• Pendamping Desa melakukan tugas untuk :
• memberikan informasi yang benar dan lengkap
tentang pokok pembicaraan;
• mengklarifikasi arah pembicaraan dalam
Musyawarah Desa yang sudah menyimpang dari
pokok pembicaraan;
• membantu mencarikan jalan keluar; dan d.
mencegah terjadinya konflik dan pertentangan
antarpeserta yang dapat berakibat pada tindakan
melawan hukum.
Undangan, Peninjau dan Wartawan
 Undangan Musyawarah Desa adalah: a. mereka yang
bukan warga Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa
atas undangan Ketua BPD; dan b. anggota masyarakat
Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan
tidak resmi tetapi tidak mendaftar diri kepada panitia
 Undangan dapat berbicara dalam Musyawarah Desa
atas persetujuan pimpinan Musyawarah Desa, tetapi
tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan
keputusan Musyawarah Desa.
 Undangan disediakan tempat tersendiri.
 Undangan harus menaati tata tertib Musyawarah Desa.
• Peninjau dan wartawan adalah mereka yang hadir
dalam Musyawarah Desa tanpa undangan Ketua BPD.
• Peninjau dan wartawan tidak mempunyai hak suara,
hak bicara, dan tidak boleh menyatakan sesuatu, baik
dengan perkataan maupun perbuatan.
• Peninjau dan wartawan mendaftarkan kehadiran dalam
Musyawarah Desa melalui panitia Musyawarah Desa.
• Peninjau dan wartawan membawa bukti pendaftaran
kehadiran dalam Musyawarah Desa .
• Peninjau menempati tempat yang sama dengan
undangan.
• Wartawan menempati tempat yang disediakan.
• Peninjau dan wartawan harus menaati tata tertib
Musyawarah Desa.
• Pimpinan Musyawarah Desa menjaga agar ketentuan
tata tertib musyawarah tetap dipatuhi oleh undangan,
peninjau dan wartawan.
• Pimpinan Musyawarah Desa dapat meminta agar
undangan, peninjau, dan/atau wartawan yang
mengganggu ketertiban Musyawarah Desa
meninggalkan ruang musyawarah dan apabila
permintaan itu tidak diindahkan, yang bersangkutan
dikeluarkan dengan paksa dari ruang musyawarah atas
perintah pimpinan Musyawarah Desa.
• Pimpinan Musyawarah Desa dapat menutup atau
menunda acara musyawarah apabila terjadi peristiwa
sebagaimana dimaksud.
• Lamanya penundaan acara musyawarah tidak boleh
lebih dari 24 (dua puluh empat) jam
Risalah, Catatan dan Laporan Singkat
• Sekretaris Musyawarah Desa bertugas untuk menyusun
risalah, catatan dan laporan singkat Musyawarah Desa.
• Risalah adalah catatan Musyawarah Desa yang dibuat
secara lengkap dan berisi seluruh jalannya pembicaraan
yang dilakukan dalam pembahasan serta dilengkapi dengan
catatan tentang: a. hal-hal strategis yang dibahas; b. hari
dan tanggal Musyawarah Desa; c. tempat Musyawarah
Desa; d. acara Musyawarah Desa; e. waktu pembukaan
dan penutupan Musyawarah Desa; f. pimpinan dan
sekretaris Musyawarah Desa; g. jumlah dan nama peserta
Musyawarah Desa yang menandatangani daftar hadir; dan
h. undangan yang hadir.
• Sekretaris Musyawarah Desa menyusun risalah
untuk dibagikan kepada anggota dan pihak
yang bersangkutan setelah acara Musyawarah
Desa selesai.
• Risalah Musyawarah Desa terbuka
dipublikasikan melalui media komunikasi yang
ada di desa agar diketahui oleh seluruh
masyarakat desa.
• Sekretaris Musyawarah Desa dengan dibantu tim
perumus menyusun catatan (notulensi) dan laporan
singkat yang ditandangani pimpinan atau sekretaris
atas nama pimpinan Musyawarah Desa yang
bersangkutan.
• Catatan (notulensi) adalah catatan yang memuat pokok
pembicaraan, kesimpulan, dan/atau keputusan yang
dihasilkan dalam Musyawarah Desa serta dilengkapi
dengan risalah
• Laporan singkat memuat kesimpulan dan/atau
keputusan Musyawarah Desa.
• Tim perumus berasal dari peserta Musyawarah Desa
yang dipilih dan disepakati dalam Musyawarah Desa.
Penutupan Acara Musyawarah Desa
• Pimpinan Musyawarah Desa menutup rangkaian
acara Musyawarah Desa.
• Penutupan acara dilakukan oleh pimpinan sidang
dengan terlebih dahulu dilakukan penyampaian
catatan sementara dan laporan singkat hasil
Musyawarah Desa.
• Sekretaris Musyawarah Desa menyampaikan
catatan sementara dan laporan singkat hasil
Musyawarah Desa.
• Apabila seluruh peserta atau sebagian besar peserta
yang hadir dalam Musyawarah Desa menyepakati
catatan sementara dan laporan singkat, catatan
sementara diubah menjadi catatan tetap dan laporan
singkat ditetapkan sebagai hasil Musyawarah Desa.
• Catatan tetap dan laporan singkat ditandatangani oleh
pimpinan Musyawarah Desa, sekretaris Musyawarah
Desa, Kepala Desa, dan salah seorang wakil peserta
Musyawarah Desa.
• Apabila sudah tercapai keputusan Musyawarah Desa,
pimpinan Musyawarah Desa menutup secara resmi
acara Musyawarah Desa.
MEKANISME PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• Pengambilan keputusan dalam Musyawarah
Desa pada dasarnya dilakukan dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
• Dalam hal cara pengambilan keputusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
terpenuhi, keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.
Keputusan Berdasarkan Mufakat
• Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat
dilakukan setelah kepada peserta yang hadir diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta
saran, yang kemudian dipandang cukup untuk diterima
oleh Musyawarah Desa sebagai sumbangan pendapat
dan pemikiran bagi perumusan kesepakatan terkait hal
bersifat strategis yang sedang dimusyawarahkan.
• Untuk dapat mengambil keputusan, pimpinan
Musyawarah Desa berhak untuk menyiapkan
rancangan keputusan yang mencerminkan pendapat
dalam Musyawarah Desa.
• Keputusan berdasarkan mufakat adalah sah
apabila diambil dalam Musyawarah Desa yang
dihadiri oleh peserta sejumlah 2/3 dari jumlah
undangan yang telah ditetapkan sebagai peserta
Musyawarah Desa dan atau disetujui oleh semua
peserta yang hadir.
• Keputusan berdasarkan mufakat adalah sah
apabila ditetapkan penyelenggaraan Musyawarah
Desa setelah dilakukan penundaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27, dan disetujui oleh
semua peserta yang hadir.
Keputusan Berdasarkan Suara
Terbanyak
• Keputusan berdasarkan suara terbanyak
diambil apabila keputusan berdasarkan
mufakat sudah tidak terpenuhi karena
adanya pendirian sebagian peserta
Musyawarah Desa yang tidak dapat
dipertemukan lagi dengan pendirian
peserta Musyawarah Desa yang lain.
• Pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak dapat dilakukan secara terbuka atau
secara rahasia.
• Pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak secara terbuka dilakukan apabila
menyangkut kebijakan.
• Pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak secara rahasia dilakukan apabila
menyangkut orang atau masalah lain yang
ditentukan dalam Musyawarah Desa.
• Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila
diambil dalam Musyawarah Desa dihadiri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 dan disetujui oleh separuh
ditambah 1 (satu) orang dari jumlah peserta yang hadir.
• Dalam hal sifat masalah yang dihadapi tidak tercapai dengan
1 (satu) kali pemungutan suara, mengusahakan agar
diperoleh jalan keluar yang disepakati atau melaksanakan
pemungutan suara secara berjenjang.
• Pemungutan suara secara berjenjang, dilakukan untuk
memperoleh 2 (dua) pilihan berdasarkan peringkat jumlah
perolehan suara terbanyak.
• Dalam hal telah diperoleh 2 (dua) pilihan, pemungutan suara
selanjutnya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
• Pemberian suara secara terbuka untuk
menyatakan setuju, menolak, atau tidak
menyatakan pilihan (abstain) dilakukan oleh
peserta Musyawarah Desa yang hadir dengan cara
lisan, mengangkat tangan, berdiri, tertulis, atau
dengan cara lain yang disepakati oleh peserta
Musyawarah Desa.
• Penghitungan suara dilakukan dengan menghitung
secara langsung tiap- tiap peserta Musyawarah
Desa.
• Peserta Musyawarah Desa yang meninggalkan
acara dianggap telah hadir dan tidak
mempengaruhi sahnya keputusan.
• Dalam hal hasil pemungutan suara tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 50 ayat (2), dilakukan pemungutan
suara ulangan yang pelaksanaannya ditangguhkan
sampai Musyawarah Desa berikutnya dengan
tenggang waktu tidak lebih dari 24 (dua puluh
empat) jam.
• Dalam hal hasil pemungutan suara ulangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ternyata
tidak juga memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3), pemungutan
suara menjadi batal.
• Pemberian suara secara rahasia dilakukan dengan
tertulis, tanpa mencantumkan nama, tanda
tangan pemberi suara, atau tanda lain yang dapat
menghilangkan sifat kerahasiaan.
• Pemberian suara secara rahasia dapat juga
dilakukan dengan cara lain yang tetap menjamin
sifat kerahasiaan.
• Dalam hal hasil pemungutan suara tidak
memenuhi ketentuan, pemungutan suara diulang
sekali lagi dalam musyawarah saat itu juga.
• Dalam hal hasil pemungutan suara ulang, tidak
juga memenuhi ketentuan, pemungutan suara
secara rahasia, menjadi batal
• Setiap keputusan Musyawarah Desa, baik
berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat maupun berdasarkan
suara terbanyak bersifat mengikat bagi
semua pihak yang terkait dalam
pengambilan keputusan.
MUSYAWARAH DESA DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(Permendagri No. 114 TH 2014)
• Pasal 6
(1) Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa,
arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan
yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan
kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(2) Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), antara lain:
a. penetapan dan penegasan batas Desa;
b. pendataan Desa;
c. penyusunan tata ruang Desa;
d. penyelenggaraan musyawarah Desa;
e. ….dst s/d j.
Pasal 7
(3)Penyusunan RPJM Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilakukan dengan kegiatan yang
meliputi:
a. pembentukan tim penyusun RPJM Desa;
b. penyelarasan arah kebijakan perencanaan
pembangunan kabupaten/kota;
c. pengkajian keadaan Desa;
d. penyusunan rencana pembangunan Desa
melalui musyawarah Desa;
e. … dst s/d g.
Pengkajian Keadaan Desa
Pasal 12
(1) Tim penyusun RPJM Desa melakukan pengkajian keadaan Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b.
(2) Pengkajian keadaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa.
(3) Pengkajian keadaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
meliputi kegiatan sebagai berikut: a. penyelarasan data Desa; b.
penggalian gagasan masyarakat; dan c. penyusunan laporan hasil
pengkajian keadaan Desa.
(4) Laporan hasil pengkajian keadaan desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c menjadi bahan masukan
dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan
perencanaan pembangunan Desa.
Pasal 13
(1) Penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (3) huruf a dilakukan melalui kegiatan: a. pengambilan data
dari dokumen data Desa; b. pembandingan data Desa dengan
kondisi Desa terkini.
(2) (2) Data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya
pembangunan, dan sumber daya sosial budaya yang ada di Desa.
(3) Hasil penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dituangkan dalam format data Desa.
(4) Format data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menjadi
lampiran laporan hasil pengkajian keadaan Desa.
(5) Hasil penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), menjadi bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam
rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
Paragraf 5 Penyusunan Rencana Pembangunan
Desa melalui musyawarah Desa
Pasal 20
(1) Badan Permusyawaratan Desa
menyelenggarakan musyawarah Desa
berdasarkan laporan hasil pengkajian
keadaan desa.
(2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), dilaksanakan terhitung sejak
diterimanya laporan dari kepala Desa.
Pasal 21
(1) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, membahas dan menyepakati sebagai
berikut:
a. laporan hasil pengkajian keadaan Desa;
b. rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang
dijabarkan dari visi dan misi kepala Desa; dan
c. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan Desa, pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan
pemberdayaan masyarakat Desa.
Pasal 30
(1) Kepala Desa menyusun RKP Desa dengan
mengikutsertakan masyarakat Desa.
(2) Penyusunan RKP Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan
kegiatan yang meliputi:
a. penyusunan perencanaan pembangunan
Desa melalui musyawarah Desa;
b. …dst s/d i
Paragraf 2 Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Desa melalui Musyawarah Desa
Pasal 31
(1) Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa dalam rangka penyusunan
rencana pembangunan Desa.
(2) asil musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menjadi pedoman bagi pemerintah Desa
menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan
RKP Desa.
(3) Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan
musyawarah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1),
paling lambat bulan Juni tahun berjalan.
• Pasal 32
(1) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 melaksanakan kegiatan
sebagai berikut:
a. mencermati ulang dokumen RPJM Desa;
b. menyepakati hasil pencermatan ulang
dokumen RPJM Desa; dan
c. membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis
kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan.
Penyusunan Rancangan RKP Desa
Pasal 39
Penyusunan rancangan RKP Desa berpedoman
kepada:
a. hasil kesepakatan musyawarah Desa;
b. …dst s/d h
Paragraf 7 Musyawarah Desa dalam rangka
Pelaksanaan Pembangunan Desa
Pasal 81
(1) BPD menyelenggarakan musyawarah Desa dalam
rangka pelaksanaan pembangunan Desa.
(2) Musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diselenggarakan setiap semester yaitu
pada bulan Juni dan bulan Desember tahun
anggaran berikutnya.
• Pasal 82
(1) Masyarakat desa berpartisipasi menanggapi laporan
pelaksanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 81 ayat (4).
(2) Tanggapan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan dengan memberikan masukan kepada
kepala Desa.
(3) BPD, kepala Desa, pelaksana kegiatan dan masyarakat Desa
membahas dan menyepakati tanggapan dan masukan
masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dituangkan dalam berita acara.
(5) Kepala Desa mengoordinasikan pelaksana kegiatan untuk
melakukan perbaikan hasil kegiatan berdasarkan berita acara
hasil kesepakatan musyawarah desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (3).
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptxMateri Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptxrahmatbuludawa1
 
Badan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaBadan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaEka Saputra
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaUmi Arifah
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesEka Saputra
 
Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Formasi Org
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxEka Saputra
 
17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desakeuangandesa
 
Kak kegiatan desa
Kak kegiatan desaKak kegiatan desa
Kak kegiatan desaglora sby
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Eka Saputra
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Umi Arifah
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaArdi Susanto
 
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxRKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxKecamatanRanaMese
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptdpmdbusel
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptxPendampingKotaDenpas
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektoratPemdes Seboro Sadang
 

What's hot (20)

Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptxMateri Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
Materi Sosialisasi Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022.pptx
 
Badan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desaBadan permusyawaratan desa
Badan permusyawaratan desa
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019Sosialisai Musrenbangdes 2019
Sosialisai Musrenbangdes 2019
 
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptxPERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
PERMENDESA 21 TAHUN 2020 TENTANG PU P3MD.pptx
 
17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa17. persiapan musyawarah desa
17. persiapan musyawarah desa
 
Tupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baruTupoksi sotk baru
Tupoksi sotk baru
 
Kak kegiatan desa
Kak kegiatan desaKak kegiatan desa
Kak kegiatan desa
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
Materi Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes)
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Badan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan DesaBadan Permusyawaratan Desa
Badan Permusyawaratan Desa
 
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptxRKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
RKP Desa Berbasis IDM dan SDGs Desa (1).pptx
 
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.pptMATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
MATERI KELEMBAGAAN DESA.ppt
 
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
1. MENYUSUN RKPDES 2023 YG BERKUALITAS.pptx
 
Lppd
LppdLppd
Lppd
 
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektoratPengawasan kinerja kades oleh bpd   inspektorat
Pengawasan kinerja kades oleh bpd inspektorat
 

Similar to Musyawarah desa

Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis aset
Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis asetSosialisasi uu desa membangun desa berbasis aset
Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis asetfasilitatorsid
 
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptxSyaifullahHussen1
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)agus raharjo
 
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptxPerencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptxArisMali
 
TUPOKSI BPD 2019.pptx
TUPOKSI BPD 2019.pptxTUPOKSI BPD 2019.pptx
TUPOKSI BPD 2019.pptxArif Merdesa
 
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesPresentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesSalim SAg
 
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newSesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newFormasi Org
 
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptx
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptxALUR RKPDES TAHUN 2022.pptx
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptxYOGI7668
 
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdf
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdfmateri pembentukan_lkd_bkad_2.pdf
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdfSuhendiHendi11
 
Slide BKAD 2020.pptx
Slide BKAD 2020.pptxSlide BKAD 2020.pptx
Slide BKAD 2020.pptxSeNkLaId1
 
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaKantor Desa Junwangi
 
Permendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPermendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPajeg Lempung
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Rumah Kolaborasi
 
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaPermendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaAngling Darma
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...JARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPermendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPajeg Lempung
 
Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 ahmadefendi19
 

Similar to Musyawarah desa (20)

Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis aset
Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis asetSosialisasi uu desa membangun desa berbasis aset
Sosialisasi uu desa membangun desa berbasis aset
 
Materi musdes
Materi musdesMateri musdes
Materi musdes
 
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
363175047-Power-Point-Rkp-Desa.pptx
 
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
Sosialisasiuudesa membangundesaberbasisaset-140703222403-phpapp01(1)
 
BT RKP Desa.ppt
BT RKP Desa.pptBT RKP Desa.ppt
BT RKP Desa.ppt
 
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptxPerencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
Perencanaa Pembangunan Desa 2.pptx
 
TUPOKSI BPD 2019.pptx
TUPOKSI BPD 2019.pptxTUPOKSI BPD 2019.pptx
TUPOKSI BPD 2019.pptx
 
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdesPresentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
Presentasi permendes no 2 tahun 2015 musdes
 
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-newSesi 5 yusuf rkp desa-new
Sesi 5 yusuf rkp desa-new
 
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptx
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptxALUR RKPDES TAHUN 2022.pptx
ALUR RKPDES TAHUN 2022.pptx
 
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdf
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdfmateri pembentukan_lkd_bkad_2.pdf
materi pembentukan_lkd_bkad_2.pdf
 
Slide BKAD 2020.pptx
Slide BKAD 2020.pptxSlide BKAD 2020.pptx
Slide BKAD 2020.pptx
 
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desaPermendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
Permendesa 02-th-2015 tatib-musyawarah-desa
 
Permendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desaPermendes 2 2015 musyawarah desa
Permendes 2 2015 musyawarah desa
 
Permendesa pdtt no.2 th.2015
Permendesa pdtt no.2 th.2015Permendesa pdtt no.2 th.2015
Permendesa pdtt no.2 th.2015
 
Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015Permendesa nomor 2 tahun 2015
Permendesa nomor 2 tahun 2015
 
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desaPermendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
Permendesa no 2_ta_2015 - pedoman tatib musyawarah desa
 
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan transmigrasi Nomor...
 
Permendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdesPermendes 2 2015 musdes
Permendes 2 2015 musdes
 
Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015 Permendes No. 2 Tahun 2015
Permendes No. 2 Tahun 2015
 

More from Pemdes Seboro Sadang

Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
Sk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdesSk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdes
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdesPemdes Seboro Sadang
 
Program kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboroProgram kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboroPemdes Seboro Sadang
 
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdes
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdesPp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdes
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdesPemdes Seboro Sadang
 
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6  ttg artbumdesPerkades seboro no. 6  ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdesPemdes Seboro Sadang
 
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridabo
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridaboPerdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridabo
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridaboPemdes Seboro Sadang
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okPemdes Seboro Sadang
 
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan 5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan Pemdes Seboro Sadang
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Pemdes Seboro Sadang
 
Se bupati gerakan kebumen dirumah saja
Se bupati gerakan kebumen dirumah sajaSe bupati gerakan kebumen dirumah saja
Se bupati gerakan kebumen dirumah sajaPemdes Seboro Sadang
 
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...Pemdes Seboro Sadang
 
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdf
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdfBahan sosialisasi pbj desa 2020pdf
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdfPemdes Seboro Sadang
 
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021Pemdes Seboro Sadang
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPemdes Seboro Sadang
 
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPerbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPemdes Seboro Sadang
 

More from Pemdes Seboro Sadang (20)

Doc gambar
Doc gambarDoc gambar
Doc gambar
 
Refleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rwRefleksi tupoksi rt & rw
Refleksi tupoksi rt & rw
 
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
Sk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdesSk pengelola no.  15  tahun 2021  bumdes
Sk pengelola no. 15 tahun 2021 bumdes
 
Program kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboroProgram kerja bum desa terbaru seboro seboro
Program kerja bum desa terbaru seboro seboro
 
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdes
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdesPp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdes
Pp nomor 11 tahun 2021 tentang bumdes
 
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6  ttg artbumdesPerkades seboro no. 6  ttg artbumdes
Perkades seboro no. 6 ttg artbumdes
 
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridabo
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridaboPerdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridabo
Perdes no. 2 pendirian dan anggaran dasar kridabo
 
Anggaran dasar bumdes
Anggaran dasar bumdesAnggaran dasar bumdes
Anggaran dasar bumdes
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.okAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.ok
 
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan 5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
5. sop kepegawaian, keuangan, pengawasan
 
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...
 
Himbauan mui kab. kebumen
Himbauan mui kab. kebumenHimbauan mui kab. kebumen
Himbauan mui kab. kebumen
 
Se bupati gerakan kebumen dirumah saja
Se bupati gerakan kebumen dirumah sajaSe bupati gerakan kebumen dirumah saja
Se bupati gerakan kebumen dirumah saja
 
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...
 
Skb uu ite
Skb uu iteSkb uu ite
Skb uu ite
 
Skb uu ite
Skb uu iteSkb uu ite
Skb uu ite
 
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdf
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdfBahan sosialisasi pbj desa 2020pdf
Bahan sosialisasi pbj desa 2020pdf
 
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021
Ucapan hari raya idul fitri 1442 h, tahun 2021
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
 
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPerbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
 

Recently uploaded

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 

Recently uploaded (14)

RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 

Musyawarah desa

  • 2. REGULASI UU No. 6 Th. 2014 ttg DESA PP No. 43 Th. 2014 ttg Petunjuk Pelaksanaan UU No. 6 Th 2014 PERMENDESA No. 2 Th. 2015 TtgPEDOMAN TATA TERTIB DAN MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA
  • 3. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
  • 4. • Hal yang bersifat strategis meliputi: Rencana Investasi Masuk ke Desa Pembentukan BUM Desa; Penambahan dan pelepasan aset Desa; dan Penataan Desa Perencanaan Desa Kerjasama Desa 7 6 5 4 3 2 1
  • 5. • Dalam penyelenggaraan Musyawarah Desa, masyarakat Desa, Pemerintah Desa dan BPD didampingi oleh pemerintah daerah kabupaten yang secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota, tenaga pendamping profesional, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan/atau pihak ketiga. • Camat melakukan koordinasi pendampingan di wilayahnya.
  • 6. TATA TERTIB MUSYAWARAH DESA • Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa. • Musyawarah Desa diikuti oleh Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat.
  • 7. • Unsur masyarakat terdiri atas : a. tokoh adat; b. tokoh agama; c. tokoh masyarakat; d. tokoh pendidik; e. perwakilan kelompok tani; f. perwakilan kelompok nelayan; g. perwakilan kelompok perajin; h. perwakilan kelompok perempuan; i. perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan anak; dan j. perwakilan kelompok masyarakat miskin
  • 8. • Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud di atas Musyawarah Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
  • 9. Tata Cara Penyiapan Musyawarah Desa • BPD bersama dengan Kepala Desa mempersiapkan rencana Musyawarah Desa dalam dua bentuk yaitu: a. Musyawarah Desa terencana; b. Musyawarah Desa mendadak; • Musyawarah Desa terencana dipersiapkan BPD pada tahun anggaran sebelumnya. • meliputi rencana kegiatan beserta Rencana Anggaran Biaya (RAB).
  • 10. • Rencana kegiatan meliputi: a. pemetaan aspirasi dan kebutuhan masyarakat; b. panitia; c. jadwal kegiatan; d. tempat penyelenggaraan; e. sarana/prasarana pendukung; f. media pembahasan; g. peserta, undangan dan pendamping; dan h. pengolahan hasil Musyawarah Desa.
  • 11. • Rencana kegiatan dan RAB disusun dengan mengutamakan swadaya gotong royong dan penghematan keuangan Desa. • Penghematan keuangan Desa dapat dilakukan dengan cara menggabungkan pembahasan tentang beberapa hal yang bersifat strategis di dalam sebuah Musyawarah Desa.
  • 12. • Panitia Musyawarah Desa diketuai oleh Sekretaris BPD serta dibantu oleh anggota BPD, KPMD, unsur masyarakat, dan perangkat Desa. • Keanggotaan panitia Musyawarah Desa bersifat sukarela. • Susunan kepanitiaan Musyawarah Desa disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
  • 13. Jadwal Musyawarah Desa • Jadwal kegiatan Musyawarah Desa disusun berdasarkan ketentuan : a. dapat diselenggarakan pada hari kerja maupun di luar hari kerja; b. dapat diselenggarakan pada siang hari maupun malam hari; dan c. tidak diselenggarakan pada hari raya keagamaan dan hari kemerdekaan. • Penentuan rencana jadwal kegiatan sesuai dengan kondisi obyektif Desa dan sosial budaya masyarakat.
  • 14. • Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa dapat berupa gedung balai Desa, gedung pertemuan milik Desa, lapangan Desa, rumah warga Desa dan/atau gedung sekolah yang ada di Desa, atau tempat lainnya yang layak. • Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa harus berada di wilayah Desa. • Tempat penyelenggaraan Musyawarah Desa disesuaikan dengan kondisi obyektif Desa dan kondisi sosial budaya masyarakat.
  • 15. MUSYAWARAH DESA YG TDK TERENCANA • BPD dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa mempersiapkan Musyawarah Desa yang tak terduga pada tahun anggaran berjalan . • BPD menyelenggarakan rapat anggota untuk membahas dan menetapkan: a. status urusan Desa termasuk hal yang bersifat strategis; dan b. rencana kegiatan dan RAB.
  • 16. Pembentukan dan Penetapan Panitia • BPD membentuk dan menetapkan panitia Musyawarah Desa berdasarkan rencana kegiatan. • Penetapan panitia Musyawarah Desa melalui surat keputusan ketua BPD yang berlaku untuk waktu satu (1) tahun atau sesuai kebutuhan.
  • 17. Penyiapan Jadwal Kegiatan, Tempat dan Sarana/Prasarana  Panitia Musyawarah Desa mempersiapkan jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana Musyawarah Desa berdasarkan rencana kegiatan  BPD dapat mengubah rencana jadwal kegiatan, tempat dan sarana/prasarana dengan tetap berdasarkan swadaya gotong royong dan tanpa menambah jumlah biaya penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Desa yang sudah disiapkan Pemerintah Desa.
  • 18. Penyiapan Dana (1) Pemerintah Desa memfasilitasi Musyawarah Desa dengan menyediakan dana penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Desa. (2) Penyediaan dana penyelenggaraan Musyawarah Desa berdasarkan RAB (3) Pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) yang terdiri atas : a. pendanaan rutin; dan b. pendanaan tak terduga.
  • 19. • Pendanaan rutin huruf a telah direncanakan dan dipersiapkan oleh Kepala Desa pada tahun anggaran sebelumnya melalui mekanisme penyusunan RKP Desa. • Pendanaan tak terduga direncanakan paling lambat 1 (satu) minggu terhitung sebelum hari dan tanggal pelaksanaan Musyawarah Desa. • Kepala Desa membebankan pendanaan tak terduga dalam dana cadangan APBDesa.
  • 20. • Pendanaan penyelenggaraan Musyawarah Desa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari belanja operasional BPD. • Pelaporan dan pertanggungjawaban pengunaan dana penyelenggaraan rapat diatur sesuai dengan aturan perundang-undangan perihal BPD.
  • 21. Pengundangan Peserta, Undangan, dan Pendamping • Peserta Musyawarah Desa berasal dari Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat Desa yang diundang secara resmi sebagai peserta Musyawarah Desa. • Undangan adalah mereka yang bukan warga Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan Ketua BPD. • Pendamping berasal dari satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota, camat, tenaga pendamping profesional, dan/atau pihak ketiga yang hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan Ketua BPD.
  • 22. • Panitia Musyawarah Desa menetapkan jumlah peserta, undangan dan pendamping Musyawarah Desa berdasarkan rencana kegiatan dan RAB. • Panitia Musyawarah Desa melakukan registrasi peserta Musyawarah Desa yang terdiri dari Pemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat. • Unsur masyarakat diutamakan yang berkepentingan langsung dengan materi Musyawarah Desa
  • 23. • Panitia Musyawarah Desa mempersiapkan undangan peserta Musyawarah Desa secara resmi dan secara tidak resmi. • Undangan resmi ditujukan kepada unsur masyarakat secara perseorangan dan/atau kelompok masyarakat dengan dibubuhi tanda tangan Sekretaris BPD selaku ketua panitia Musyawarah Desa. • Undangan tidak resmi diumumkan secara terbuka melalui media komunikasi yang ada di Desa, seperti : pengeras suara di masjid, papan mengumuman, pesan singkat melalui telepon seluler, surat elektronik (e-mail), situs laman (website) Desa. • BPD menyampaikan undangan Musyawarah Desa paling lambat 2 minggu terhitung sebelum hari dan tanggal penyelenggaraan Musyawarah Desa.
  • 24. • Musyawarah Desa terbuka untuk umum dan tidak bersifat rahasia, setiap warga Desa berhak untuk hadir sebagai peserta Musyawarah Desa. • Warga Desa yang mendapat informasi undangan secara tidak resmi dan berkehendak hadir sebagai peserta, yang bersangkutan harus mendaftarkan diri kepada panitia Musyawarah Desa paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sebelum hari dan tanggal penyelenggaraan Musyawarah Desa. • Warga Desa sebagai peserta sebagaimana dimaksud memiliki hak suara yang sama dengan warga Desa yang diundang secara resmi dalam pengambilan keputusan.
  • 25. • Warga Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa tetapi tidak memberitahukan kehadirannya kepada panitia Musyawarah Desa , terhadap yang bersangkutan tidak memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan. • Dalam hal jumlah peserta melebihi rencana dan berdampak pada masalah pembiayaan, panitia Musyawarah Desa menggalang dukungan warga Desa untuk berswadaya gotong royong memberikan sumbangan biaya penyelenggaraan Musyawarah Desa.
  • 26. • Kepala Desa, anggota BPD dan perangkat Desa berhalangan hadir harus memberitahukan ketidakhadirannya dengan alasan yang benar. • Dalam hal Kepala Desa berhalangan diwakilkan kepada Sekretaris Desa atau Perangkat Desa yang ditunjuk secara tertulis. • Ketidakhadiran Kepala Desa, anggota BPD dan perangkat Desa diinformasikan secara terbuka kepada peserta Musyawarah Desa.
  • 27. Tata Cara Penyelenggaraan Musyawarah Desa • Ketua BPD bertindak selaku pimpinan Musyawarah Desa . • Anggota BPD, unsur masyarakat dan/atau KPMD yang merupakan bagian dari panitia Musyawarah Desa bertindak selaku sekretaris Musyawarah Desa. • Anggota BPD, unsur masyarakat dan/atau KPMD yang merupakan bagian dari panitia Musyawarah Desa bertindak selaku pemandu acara Musyawarah Desa.
  • 28. • Dalam hal Ketua BPD, selaku pimpinan Musyawarah Desa berhalangan hadir, posisi pimpinan Musyawarah Desa dapat digantikan oleh wakil ketua atau anggota BPD lainnya. • Dalam hal Ketua BPD berhalangan hadir, harus memberitahukan ketidakhadirannya dengan alasan yang benar untuk selanjutnya diinformasikan kepada peserta Musyawarah Desa.
  • 29. Pendaftaraan Peserta  Peserta yang hadir dalam kegiatan Musyawarah Desa harus menandatangani daftar hadir yang telah disiapkan panitia.  Musyawarah Desa dimulai dan dibuka oleh pimpinan musyawarah apabila daftar hadir telah ditandatangani oleh 2/3 dari jumlah undangan yang telah ditetapkan sebagai peserta Musyawarah Desa.  Peserta Musyawarah Desa yang telah menandatangani daftar hadir dapat meninggalkan tempat musyawarah berdasarkan izin pimpinan musyawarah dan tidak mengganggu jalannya musyawarah.
  • 30. Penundaan Kegiatan  Pimpinan Musyawarah Desa harus melakukan penundaan acara apabila jumlah peserta Musyawarah Desa yang ditentukan belum tercapai atau terpenuhi sampai dengan batas waktu untuk dilakukan pembukaan Musyawarah Desa.  Pimpinan Musyawarah Desa mengumumkan pengunduran waktu paling lama 3 (tiga) jam.
  • 31. • Jika waktu pengunduran telah berakhir dan peserta Musyawarah Desa yang hadir belum memenuhi ketentuan, pimpinan Musyawarah Desa meminta pertimbangan dari kepala desa atau pejabat yang mewakili, tokoh masyarakat dan unsur pendamping desa yang hadir. • Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud, pimpinan musyawarah menentukan waktu untuk mengadakan musyawarah berikutnya selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah waktu musyawarah pertama. • Dalam hal setelah dilakukan penundaaan penyelenggaraan Musyawarah Desa yang kedua tetap dihadiri peserta yang tidak mencapai ketentuan, pimpinan Musyawarah Desa tetap melanjutkan kegiatan Musyawarah Desa dengan dihadiri oleh peserta yang ada.
  • 32. Penjelasan Materi Pembicaraan  Dalam rangka penyampaian pemberian informasi secara lengkap kepada peserta Musyawarah Desa, pimpinan Musyawarah Desa melakukan hal sebagai berikut: a. meminta Pemerintah Desa untuk menjelaskan pokok pembicaraan dan/atau pokok permasalahan yang akan dibahas berdasarkan bahan pembahasan yang sudah disiapkan; b. meminta BPD untuk menjelaskan pandangan resmi terhadap hal yang bersifat strategis; c. meminta unsur pemerintah daerah/kabupaten kota yang hadir untuk menjelaskan pandangan resmi terhadap hal yang bersifat strategis; d. meminta pihak-pihak dari luar desa yang terkait dengan materi yang sedang dimusyawarahkan untuk menyampaikan secara resmi kepentingan dan agendanya terhadap hal yang bersifat strategis.
  • 33. Tata Cara Permusyawaratan • Pimpinan Musyawarah Desa menjaga agar permusyawaratan Desa berjalan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan tentang Tata Tertib Musyawarah Desa. • Pimpinan Musyawarah Desa hanya berbicara selaku pimpinan musyawarah untuk menjelaskan masalah yang menjadi pembicaraan, menunjukkan duduk persoalan yang sebenarnya, mengembalikan pembicaraan kepada pokok persoalan, dan menyimpulkan pembicaraan peserta musyawarah. • Dalam hal pimpinan Musyawarah Desa hendak berbicara selaku peserta musyawarah, untuk sementara pimpinan musyawarah diserahkan kepada wakil ketua atau anggota BPD. • Pimpinan yang hendak berbicara selaku peserta Musyawarah Desa berpindah dari tempat pimpinan ke tempat peserta musyawarah.
  • 34. • Peserta Musyawarah Desa tidak boleh diganggu selama berbicara menyampaikan aspirasi. • Pimpinan Musyawarah Desa dapat memperpanjang dan menentukan lamanya perpanjangan waktu peserta yang berbicara . • Pimpinan Musyawarah Desa memperingatkan dan meminta peserta yang berbicara untuk mengakhiri pembicaraan apabila melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
  • 35. • Pimpinan Musyawarah Desa tidak dapat memberikan kesempatan kepada peserta musyawarah yang melakukan interupsi untuk meminta penjelasan tentang duduk persoalan sebenarnya mengenai hal stratgeis yang sedang dibicarakan. • Peserta musyawarah yang sependapat dan/atau berkeberatan dengan pendapat pembicara yang sedang menyampaikan aspiranya dapat mengajukan aspirasinya setelah diberi kesempatan oleh pimpinan Musyawarah Desa. • Pimpinan Musyawarah Desa harus memberikan kesempatan berbicara kepada pihak yang sependapat maupun pihak yang berkeberatan .
  • 36. • Pembicara dalam mengajukan aspirasinya tidak boleh menyimpang dari pokok pembicaraan tentang hal yang bersifat strategis. • Apabila peserta sebagaimana dimaksud menurut pendapat pimpinan Musyawarah Desa menyimpang dari pokok pembicaraan, kepada yang bersangkutan oleh pimpinan Musyawarah Desa diberi peringatan dan diminta supaya pembicara kembali kepada pokok pembicaraan.
  • 37. • Pimpinan Musyawarah Desa memperingatkan pembicara yang menggunakan kata yang tidak layak, melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban acara musyawarah, atau menganjurkan peserta lain untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum. • Pimpinan Musyawarah Desa meminta agar yang bersangkutan menghentikan perbuatan sebagaimana dimaksud dan/atau memberikan kesempatan kepadanya untuk menarik kembali kata yang tidak layak dan menghentikan perbuatannya. • Dalam hal pembicara memenuhi permintaan pimpinan Musyawarah Desa, kata yang tidak layak sebagaimana dimaksud dianggap tidak pernah diucapkan dan tidak dimuat dalam risalah atau catatan Musyawarah Desa.
  • 38. • Dalam hal pembicara tidak memenuhi peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, pimpinan Musyawarah Desa melarang pembicara meneruskan pembicaraan dan perbuatannya. • Dalam hal larangan sebagaimana dimaksud masih juga tidak diindahkan oleh pembicara, pimpinan Musyawarah Desa meminta kepada yang bersangkutan meninggalkan Musyawarah Desa. • Dalam hal pembicara tersebut tidak mengindahkan permintaan sebagaimana dimaksud , pembicara tersebut dikeluarkan dengan paksa dari ruang Musyawarah Desa atas perintah pimpinan Musyawarah Desa. • Ruang Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud adalah ruangan yang dipergunakan untuk bermusyawarah, termasuk ruangan untuk undangan dan pendamping.
  • 39. • Pimpinan Musyawarah Desa dapat menutup atau menunda Musyawarah Desa apabila berpendapat bahwa acara Musyawarah Desa tidak mungkin dilanjutkan karena terjadi peristiwa yang yang mengganggu ketertiban Musyawarah Desa atau perbuatan yang menganjurkan peserta Musyawarah Desa untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum. • Dalam hal kejadian luar biasa, Pimpinan Musyawarah Desa dapat menutup atau menunda acara Musyawarah Desa yang sedang berlangsung dengan meminta persetujuan dari peserta Musyawarah Desa. • Lama penundaan Musyawarah Desa, sebagaimana dimaksud tidak boleh lebih dari 24 (dua puluh empat) jam.
  • 40. Pendamping Desa • Pimpinan Musyawarah Desa dapat meminta pendamping Desa yang berasal dari satuan kerja prangkat daerah kabupaten/kota, pendamping profesional dan/atau pihak ketiga untuk membantu memfasilitasi jalannya Musyawarah Desa. • Pendamping Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memiliki hak untuk berbicara yang bersifat memutuskan sebuah kebijakan publik terkait hal strategis yang sedang dimusyawarahkan.
  • 41. • Pendamping Desa melakukan tugas untuk : • memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang pokok pembicaraan; • mengklarifikasi arah pembicaraan dalam Musyawarah Desa yang sudah menyimpang dari pokok pembicaraan; • membantu mencarikan jalan keluar; dan d. mencegah terjadinya konflik dan pertentangan antarpeserta yang dapat berakibat pada tindakan melawan hukum.
  • 42. Undangan, Peninjau dan Wartawan  Undangan Musyawarah Desa adalah: a. mereka yang bukan warga Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan Ketua BPD; dan b. anggota masyarakat Desa yang hadir dalam Musyawarah Desa atas undangan tidak resmi tetapi tidak mendaftar diri kepada panitia  Undangan dapat berbicara dalam Musyawarah Desa atas persetujuan pimpinan Musyawarah Desa, tetapi tidak mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan Musyawarah Desa.  Undangan disediakan tempat tersendiri.  Undangan harus menaati tata tertib Musyawarah Desa.
  • 43. • Peninjau dan wartawan adalah mereka yang hadir dalam Musyawarah Desa tanpa undangan Ketua BPD. • Peninjau dan wartawan tidak mempunyai hak suara, hak bicara, dan tidak boleh menyatakan sesuatu, baik dengan perkataan maupun perbuatan. • Peninjau dan wartawan mendaftarkan kehadiran dalam Musyawarah Desa melalui panitia Musyawarah Desa. • Peninjau dan wartawan membawa bukti pendaftaran kehadiran dalam Musyawarah Desa . • Peninjau menempati tempat yang sama dengan undangan. • Wartawan menempati tempat yang disediakan. • Peninjau dan wartawan harus menaati tata tertib Musyawarah Desa.
  • 44. • Pimpinan Musyawarah Desa menjaga agar ketentuan tata tertib musyawarah tetap dipatuhi oleh undangan, peninjau dan wartawan. • Pimpinan Musyawarah Desa dapat meminta agar undangan, peninjau, dan/atau wartawan yang mengganggu ketertiban Musyawarah Desa meninggalkan ruang musyawarah dan apabila permintaan itu tidak diindahkan, yang bersangkutan dikeluarkan dengan paksa dari ruang musyawarah atas perintah pimpinan Musyawarah Desa. • Pimpinan Musyawarah Desa dapat menutup atau menunda acara musyawarah apabila terjadi peristiwa sebagaimana dimaksud. • Lamanya penundaan acara musyawarah tidak boleh lebih dari 24 (dua puluh empat) jam
  • 45. Risalah, Catatan dan Laporan Singkat • Sekretaris Musyawarah Desa bertugas untuk menyusun risalah, catatan dan laporan singkat Musyawarah Desa. • Risalah adalah catatan Musyawarah Desa yang dibuat secara lengkap dan berisi seluruh jalannya pembicaraan yang dilakukan dalam pembahasan serta dilengkapi dengan catatan tentang: a. hal-hal strategis yang dibahas; b. hari dan tanggal Musyawarah Desa; c. tempat Musyawarah Desa; d. acara Musyawarah Desa; e. waktu pembukaan dan penutupan Musyawarah Desa; f. pimpinan dan sekretaris Musyawarah Desa; g. jumlah dan nama peserta Musyawarah Desa yang menandatangani daftar hadir; dan h. undangan yang hadir.
  • 46. • Sekretaris Musyawarah Desa menyusun risalah untuk dibagikan kepada anggota dan pihak yang bersangkutan setelah acara Musyawarah Desa selesai. • Risalah Musyawarah Desa terbuka dipublikasikan melalui media komunikasi yang ada di desa agar diketahui oleh seluruh masyarakat desa.
  • 47. • Sekretaris Musyawarah Desa dengan dibantu tim perumus menyusun catatan (notulensi) dan laporan singkat yang ditandangani pimpinan atau sekretaris atas nama pimpinan Musyawarah Desa yang bersangkutan. • Catatan (notulensi) adalah catatan yang memuat pokok pembicaraan, kesimpulan, dan/atau keputusan yang dihasilkan dalam Musyawarah Desa serta dilengkapi dengan risalah • Laporan singkat memuat kesimpulan dan/atau keputusan Musyawarah Desa. • Tim perumus berasal dari peserta Musyawarah Desa yang dipilih dan disepakati dalam Musyawarah Desa.
  • 48. Penutupan Acara Musyawarah Desa • Pimpinan Musyawarah Desa menutup rangkaian acara Musyawarah Desa. • Penutupan acara dilakukan oleh pimpinan sidang dengan terlebih dahulu dilakukan penyampaian catatan sementara dan laporan singkat hasil Musyawarah Desa. • Sekretaris Musyawarah Desa menyampaikan catatan sementara dan laporan singkat hasil Musyawarah Desa.
  • 49. • Apabila seluruh peserta atau sebagian besar peserta yang hadir dalam Musyawarah Desa menyepakati catatan sementara dan laporan singkat, catatan sementara diubah menjadi catatan tetap dan laporan singkat ditetapkan sebagai hasil Musyawarah Desa. • Catatan tetap dan laporan singkat ditandatangani oleh pimpinan Musyawarah Desa, sekretaris Musyawarah Desa, Kepala Desa, dan salah seorang wakil peserta Musyawarah Desa. • Apabila sudah tercapai keputusan Musyawarah Desa, pimpinan Musyawarah Desa menutup secara resmi acara Musyawarah Desa.
  • 50. MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN • Pengambilan keputusan dalam Musyawarah Desa pada dasarnya dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. • Dalam hal cara pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
  • 51. Keputusan Berdasarkan Mufakat • Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat dilakukan setelah kepada peserta yang hadir diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta saran, yang kemudian dipandang cukup untuk diterima oleh Musyawarah Desa sebagai sumbangan pendapat dan pemikiran bagi perumusan kesepakatan terkait hal bersifat strategis yang sedang dimusyawarahkan. • Untuk dapat mengambil keputusan, pimpinan Musyawarah Desa berhak untuk menyiapkan rancangan keputusan yang mencerminkan pendapat dalam Musyawarah Desa.
  • 52. • Keputusan berdasarkan mufakat adalah sah apabila diambil dalam Musyawarah Desa yang dihadiri oleh peserta sejumlah 2/3 dari jumlah undangan yang telah ditetapkan sebagai peserta Musyawarah Desa dan atau disetujui oleh semua peserta yang hadir. • Keputusan berdasarkan mufakat adalah sah apabila ditetapkan penyelenggaraan Musyawarah Desa setelah dilakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, dan disetujui oleh semua peserta yang hadir.
  • 53. Keputusan Berdasarkan Suara Terbanyak • Keputusan berdasarkan suara terbanyak diambil apabila keputusan berdasarkan mufakat sudah tidak terpenuhi karena adanya pendirian sebagian peserta Musyawarah Desa yang tidak dapat dipertemukan lagi dengan pendirian peserta Musyawarah Desa yang lain.
  • 54. • Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat dilakukan secara terbuka atau secara rahasia. • Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara terbuka dilakukan apabila menyangkut kebijakan. • Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak secara rahasia dilakukan apabila menyangkut orang atau masalah lain yang ditentukan dalam Musyawarah Desa.
  • 55. • Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila diambil dalam Musyawarah Desa dihadiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dan disetujui oleh separuh ditambah 1 (satu) orang dari jumlah peserta yang hadir. • Dalam hal sifat masalah yang dihadapi tidak tercapai dengan 1 (satu) kali pemungutan suara, mengusahakan agar diperoleh jalan keluar yang disepakati atau melaksanakan pemungutan suara secara berjenjang. • Pemungutan suara secara berjenjang, dilakukan untuk memperoleh 2 (dua) pilihan berdasarkan peringkat jumlah perolehan suara terbanyak. • Dalam hal telah diperoleh 2 (dua) pilihan, pemungutan suara selanjutnya dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
  • 56. • Pemberian suara secara terbuka untuk menyatakan setuju, menolak, atau tidak menyatakan pilihan (abstain) dilakukan oleh peserta Musyawarah Desa yang hadir dengan cara lisan, mengangkat tangan, berdiri, tertulis, atau dengan cara lain yang disepakati oleh peserta Musyawarah Desa. • Penghitungan suara dilakukan dengan menghitung secara langsung tiap- tiap peserta Musyawarah Desa. • Peserta Musyawarah Desa yang meninggalkan acara dianggap telah hadir dan tidak mempengaruhi sahnya keputusan.
  • 57. • Dalam hal hasil pemungutan suara tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2), dilakukan pemungutan suara ulangan yang pelaksanaannya ditangguhkan sampai Musyawarah Desa berikutnya dengan tenggang waktu tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam. • Dalam hal hasil pemungutan suara ulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ternyata tidak juga memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (3), pemungutan suara menjadi batal.
  • 58. • Pemberian suara secara rahasia dilakukan dengan tertulis, tanpa mencantumkan nama, tanda tangan pemberi suara, atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan. • Pemberian suara secara rahasia dapat juga dilakukan dengan cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaan. • Dalam hal hasil pemungutan suara tidak memenuhi ketentuan, pemungutan suara diulang sekali lagi dalam musyawarah saat itu juga. • Dalam hal hasil pemungutan suara ulang, tidak juga memenuhi ketentuan, pemungutan suara secara rahasia, menjadi batal
  • 59. • Setiap keputusan Musyawarah Desa, baik berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak bersifat mengikat bagi semua pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan.
  • 60. MUSYAWARAH DESA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN (Permendagri No. 114 TH 2014)
  • 61. • Pasal 6 (1) Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain: a. penetapan dan penegasan batas Desa; b. pendataan Desa; c. penyusunan tata ruang Desa; d. penyelenggaraan musyawarah Desa; e. ….dst s/d j.
  • 62. Pasal 7 (3)Penyusunan RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan kegiatan yang meliputi: a. pembentukan tim penyusun RPJM Desa; b. penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota; c. pengkajian keadaan Desa; d. penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa; e. … dst s/d g.
  • 63. Pengkajian Keadaan Desa Pasal 12 (1) Tim penyusun RPJM Desa melakukan pengkajian keadaan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b. (2) Pengkajian keadaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. (3) Pengkajian keadaan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi kegiatan sebagai berikut: a. penyelarasan data Desa; b. penggalian gagasan masyarakat; dan c. penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa. (4) Laporan hasil pengkajian keadaan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c menjadi bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
  • 64. Pasal 13 (1) Penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf a dilakukan melalui kegiatan: a. pengambilan data dari dokumen data Desa; b. pembandingan data Desa dengan kondisi Desa terkini. (2) (2) Data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya pembangunan, dan sumber daya sosial budaya yang ada di Desa. (3) Hasil penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam format data Desa. (4) Format data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menjadi lampiran laporan hasil pengkajian keadaan Desa. (5) Hasil penyelarasan data Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadi bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
  • 65. Paragraf 5 Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui musyawarah Desa Pasal 20 (1) Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa berdasarkan laporan hasil pengkajian keadaan desa. (2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan terhitung sejak diterimanya laporan dari kepala Desa.
  • 66. Pasal 21 (1) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, membahas dan menyepakati sebagai berikut: a. laporan hasil pengkajian keadaan Desa; b. rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi kepala Desa; dan c. rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.
  • 67. Pasal 30 (1) Kepala Desa menyusun RKP Desa dengan mengikutsertakan masyarakat Desa. (2) Penyusunan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan kegiatan yang meliputi: a. penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah Desa; b. …dst s/d i
  • 68. Paragraf 2 Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa Pasal 31 (1) Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa dalam rangka penyusunan rencana pembangunan Desa. (2) asil musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pedoman bagi pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP Desa. (3) Badan Permusyawaratan Desa menyelenggarakan musyawarah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1), paling lambat bulan Juni tahun berjalan.
  • 69. • Pasal 32 (1) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. mencermati ulang dokumen RPJM Desa; b. menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; dan c. membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang dibutuhkan.
  • 70. Penyusunan Rancangan RKP Desa Pasal 39 Penyusunan rancangan RKP Desa berpedoman kepada: a. hasil kesepakatan musyawarah Desa; b. …dst s/d h
  • 71. Paragraf 7 Musyawarah Desa dalam rangka Pelaksanaan Pembangunan Desa Pasal 81 (1) BPD menyelenggarakan musyawarah Desa dalam rangka pelaksanaan pembangunan Desa. (2) Musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan setiap semester yaitu pada bulan Juni dan bulan Desember tahun anggaran berikutnya.
  • 72. • Pasal 82 (1) Masyarakat desa berpartisipasi menanggapi laporan pelaksanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (4). (2) Tanggapan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dengan memberikan masukan kepada kepala Desa. (3) BPD, kepala Desa, pelaksana kegiatan dan masyarakat Desa membahas dan menyepakati tanggapan dan masukan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam berita acara. (5) Kepala Desa mengoordinasikan pelaksana kegiatan untuk melakukan perbaikan hasil kegiatan berdasarkan berita acara hasil kesepakatan musyawarah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3).