2. PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA
I. Pendahuluan
Salah satu cara menentukan asam dengan basa atau sebaliknya adalah dengan melakukan
titrasi. Titrasi adalah penentuan larutan baku atau larutan yang telah diketahui
konsentrasinya dengan bantuan indicator.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan
yaitu reksi antara ion-ion H+
dan asam dengan ion-ion OH-
dari basa.
Untuk reaksi penetralan indikator yang digunakan adalah indikator yang berubah warna
pada pH netral atau mendekati netral. Titik akhir titrasi adalah saat indikator berubah
warna.
II. Tujuan
Menentukan konsentrasi larutan asam oleh basa.
III. Alat dan Bahan
No. Nama Alat / Bahan Jumlah
1. Buret 1
2. Corong 1
3. Labu Erlenmeyer 125 ml 2
4. Pipet Gondok (vol. 10 ml) 1
5. Larutan HCl 30 ml
6. Larutan NaOH 0,1 M 30 ml
7. Indikator PP 10 tetes
8. Statif / Klem 1 / 1
H+
(aq) + OH-
(aq) H2O
3. IV. Cara Kerja
1. Pipetlah asam (HCl) yang akan dicari konsentrasinya dengan volume pipet
(pipetgondok) sebanyak 10 ml.
2. Masukkan kedalam Labu Erlenmeyer dan tambahkan beberapa tetes Penolftalein
(PP) pada larutan HCl tersebut.
3. Siapkan Buret, masukkan larutan NaOH 0,1 M kedalam buret itu dengan
menggunakan corong.
4. Titrasikanlah asam (HCl) dengan NaOH dengan cara membuka keran buret tersebut.
5. Pada saat larutan berwarna merah muda hentikan titrasi dan catat jumlah ml NaOH
yang digunakan.
6. Ulangi titrasi ini sampau diperoleh hasil yang tetap.
V. Hasil Pengamatan
Percobaan Volume HCl Volume NaOH
I 10 ml 21,0 ml
II 10 ml 20,5 ml
III 10 ml 21,5 ml
Rata – rata : 21 ml
VI. Evaluasi
1. Mengapa kita mengukur volume asam (HCl) yang akan dititrasi dengan pipet
gondok?
Supaya lebih akurat mengukur volume suatu larutan.
2. Apa yang menandai bahwa titrasi telah selesai?
Warnanya berubah menjadi merah muda.
3. Setelah titrasi dilakukan berulang – ulang, berapakah volume rata – rata dari NaOH
untuk menetralkan larutan HCl? Hitunglah konsentrasi (mol / liter) dari larutan HCl
yang dititrasi!
Volume rata – ratanya 21 ml M1 . V1 = M2 . V2
0,1 . 21 = M2 . 10
M2 = 0,21 ml
4. VII. Pembahasan
Titrasi merupakan cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan volume tertentu
dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya dan mengukur
volumenya secara pasti.
VIII. Kesimpulan
Kadar atau konsentrasi HCl (asam) dapat ditentukan melalui proses titrasi, yaitu
dengan mereaksikan HCl (titrat) yang ditambahkan 10 tetes indicator PP dengan
NaOH (titran). Titrasi harus dihentikan bila larutan HCl yang dicampurkan dengan
10 tetes indikator berubah warna dari bening hingga menjadi merahmuda. Volume
NaOH yang digunakan akan mempengaruhi hasil konsentrasi dari HCl tersebut,
sehingga harus sangat berhati-hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH
(basa) diketahui, barulah Konsentrasi HCl (asam) bisa dihitung.
Volume rata-rata NaOH untuk melakukan titrasi adalah 21 ml.
Konsentrasi HCl yang digunakan untuk titrasi adalah 0,21 M.
IX. Daftar Pustaka
http://krisna-latif.blogspot.com/2012/06/titrasi-asam-basa.html
http://langgengsetya.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-titrasi-asam-basa.html