SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
1
    ANATOMI SISTEM
    PERNAFASAN
    Rahaju Ningtyas, SKp., M.Kep.
Organ sistem respirasi
2
ORGAN SISTEM RESPIRASI
3

    •   Organ sistem repirasi bagian atas
        Hidung
        Faring
        Laring
        Trakhea
    •   Organ sistem respirasi bagian bawah
        Paru-paru
        Bronkus
        Alveoli
4   ORGAN SISTEM REPIRASI BAGIAN ATAS
Hidung
5


                Terdiri dari eksternal dan
                 internal.
                Eksternal : menonjol dari
                 wajah dan disangga oleh
                 tulang hidung dan kartilago.
                Internal : rongga berlorong
                 yang dipisahkan menjadi
                 rongga hidung kanan dan
                 kiri oleh pembagi vertikal
                 yang sempit, yang disebut
                 septum
6

    •   Masing-masing rongga hidung         •   Rongga hidung dimulai dari
        dibagi menjadi 3 saluran oleh           Vestibulum, yakni pada bagian
        penonjolan turbinasi atau konka         anterior ke bagian posterior
        dari dinding lateral.                   yang berbatasan dengan
                                                nasofaring. Rongga hidung
    •   Rongga hidung dilapisi dengan           terbagi atas 2 bagian, yakni
        membran mukosa yang sangat              secara longitudinal oleh septum
        banyak mengandung vaskular yang         hidung dan secara transversal
        disebut mukosa hidung.                  oleh konka superior, medialis,
                                                dan inferior.
    •   Lendir di sekresi secara terus-
        menerus oleh sel-sel goblet yang
        melapisi permukaan mukosa
        hidung dan bergerak ke belakang
        ke nasofaring oleh gerakan silia.
Fungsi Hidung
7


       Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara
        mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan napas ini
        berfungsi sebagai penyaring kotoran dan
        melembabkan serta menghangatkan udara yang
        dihirupkan ke dalam paru-paru.
       Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau
        penghidu karena reseptor olfaksi terletak dalam
        mukosa hidung.
       Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan
        usia.
3 fungsi Rongga Hidung
8

    1.   Pernafasan
         udara yang diinspirasi melalui rongga hidung menjalani 3 proses :
         a. penyaringan (filtrasi) : oleh membran mukosa pada rongga
            hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula
            serosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkan
            udara sebelum masuk ke Oropharynx.
         b. penghangatan : oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya
            pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari
            rongga hidung.
         c. pelembaban : oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang
            yang dilapisi oleh mukosa.
    2.   Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki
         fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
    3.   Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara
         fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.
9


       Cleft palate




                       Li Chen.
Faring
10


                 Faring merupakan saluran
                  yang memiliki panjang
                  kurang lebih 13 cm yang
                  menghubungkan nasal dan
                  rongga mulut kepada larynx
                  pada dasar tengkorak.
                 Terdiri dari :
                  1. Nasofaring
                  2. Orofaring
                  3. Laringofaring
Nasofaring
11


     •   ada saluran penghubung
         antara nasopharinx dengan
         telinga bagian tengah, yaitu
         Tuba Eustachius dan Tuba
         Auditory
     •   ada Phariyngeal tonsil
         (adenoids), terletak pada
         bagian posterior nasopharinx,
         merupakan bagian dari
         jaringan Lymphatic pada
         permukaan posterior lidah
Orofaring
12

     •   Merupakan bagian tengah faring
         antara palatum lunak dan tulang
         hyoid.
     •   Refleks menelan berawal dari
         orofaring menimbulkan dua
         perubahan, makanan terdorong
         masuk ke saluran pencernaan
         (oesephagus) dan secara simultan
         katup menutup laring untuk
         mencegah makanan masuk ke
         dalam saluran pernapasan
     •   Fungsi faring adalah untuk
         menyediakan saluran pada traktus
         respiratorius dan digestif
Laringofaring
13


        Merupakan posisi
         terendah dari faring.
         Pada bagian bawahnya,
         sistem respirasi menjadi
         terpisah dari sistem
         digestil. Makanan
         masuk ke bagian
         belakang, oesephagus
         dan udara masuk ke
         arah depan masuk ke
         laring.
Laring
14

              •   Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6
                  Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ).
              •   Terbesar adalah Cartilago thyroid yang
                  berbentuk seperti kapal, bagian
                  depannya mengalami penonjolan
                  membentuk “adam’s apple”, dan di
                  dalam cartilago ini ada pita suara.
              •   Sedikit di bawah cartilago thyroid
                  terdapat cartilago cricoid.
              •   Laring menghubungkan Laringopharynx
                  dengan trachea, terletak pada garis
                  tengah anterior dari leher pada
                  vertebrata cervical 4 sampai 6.
15

        Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga
        melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.
        Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas:
     a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama
        menelan
     b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
     c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini
        membentuk jakun ( Adam’s Apple )
     d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak
        di bawah kartilago thyroid )
     e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago thyroid
     f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi
        suara; pita suara melekat pada lumen laring.
16
17


        Ada 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi
        suara, yaitu :
     a. Laring sebagai katup, menutup selama menelan
        untuk mencegah aspirasi cairan atau benda padat
        masuk ke dalam tracheobroncial
     b. Laring sebagai katup selama batuk
Trakea
18


        Trakea merupakan suatu
         saluran rigid yang memeiliki
         panjang 11-12 cm dengan
         diametel sekitar 2,5 cm.
        Terdapat pada bagian
         oesephagus yang terentang
         mulai dari cartilago cricoid
         masuk ke dalam rongga
         thorax.
19

        Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang
         rawan berbentuk huruf “C” yang
         terbuka pada bagian belakangnya.
        Didalamnya mengandung
         pseudostratified ciliated columnar
         epithelium yang memiliki sel
         goblet yang mensekresikan mukus.
        Terdapat juga cilia yang memicu
         terjadinya refleks batuk/bersin.
        Trakea mengalami percabangan
         pada carina membentuk bronchus
         kiri dan kanan.
Organ respirasi bagian
bawah
Organ respirasi bagian bawah
21

        Bronkus
        Alveoli
        Paru-paru
BRONKUS
22
                  Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
                  Disebut bronkus lobaris kanan (3
                   lobus) dan bronkus lobaris kiri (2
                   bronkus)
                  Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi
                   10 bronkus segmental dan bronkus
                   lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus
                   segmental
                  Bronkus segmentalis ini kemudian
                   terbagi lagi menjadi bronkus
                   subsegmental yang dikelilingi oleh
                   jaringan ikat yang memiliki : arteri,
                   limfatik dan saraf
23
     1. Bronkus Primer(Utama) kanan
        berukuran lebih pendek, lebih tebal,
        dan lebih lurus dibandingkan bronkus
        primer kiri karena arkus aorta
        membelokkan trakea bawah ke kanan.
        Objek asing yang masuk ke dalam
        trakea kemungkina di tempatkan dalam
        bronkus kanan.
     2. Setiap bronkus primer bercabang
        senbilan ampai dua belas kali untuk
        membentuk bronki sekunder dan
        tertier dengan diameter yang semakin
        kecil. Saat tuba semakin menyempit,
        batang atau lempeng kartilago
        mengganti cincin kartilago.
24

        Struktur mendasar dari kedua
         paru-paru adalah
         percabangan brongkial yang
         selanjutnya: bronki,
         bronkiolus, bronkiolus
         terminal, bronkiolus
         respiratorik, duktus alveolar,
         dan alveoli. Tidak ada
         kartilago dalam bronkiolus;
         silia tetap ada sampai
         bronkiolus respiratorik
         terkecil.
25
        Bronkiolus                                    Bronkiolus Terminalis
         Bronkus segmental bercabang-cabang             Bronkiolus membentuk percabangan
         menjadi bronkiolus                             menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak
         Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa        mempunyai kelenjar lendir dan silia)
         yang memproduksi lendir yang membentuk        Bronkiolus respiratori
         selimut tidak terputus untuk melapisi           Bronkiolus terminalis kemudian menjadi
         bagian dalam jalan napas.                      bronkiolus respiratori
         Dinding bronkiolus mengandung otot polos       Bronkiolus respiratori dianggap sebagai
         & dipersarafi oleh sistem saraf otonom,        saluran transisional antara jalan napas
         peka terhadap hormon tertentu dan zat          konduksi dan jalan udara pertukaran gas
         kimia tertentu                                Duktus alveolar dan Sakus alveolar
         Reaksi alergi  histamin                      Bronkiolus respiratori kemudian mengarah
         bronchocontriction.                            ke dalam duktus alveolar dan sakus
         Sympatik action  bronchodilatation            alveolar
                                                        Dan kemudian menjadi alveoli
Alveoli
26

                  Pertukaran O2dan CO2 terjadi
                   di alveoli
                  Terdapat sekitar 300 juta
                   yang jika bersatu membentuk
                   satu lembar akan seluas 70
                   m2
Respiratory Zone
27
Alveoli dan kapiler polmuner
28

                         Arteri polmuner membawa O2
                            dari jantung ke paru-paru.
                         Melalui vena polmuner darah
                          kembali ke jantung
29

     Terdiri atas 3 tipe :
     - Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel
     yang membentuk dinding alveoli
     - Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang
     aktif secara metabolik dan mensekresi
     surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi
     permukaan dalam dan mencegah
     alveolar agar tidak kolaps)
     - Sel-sel alveolar tipe III : adalah
     makrofag yang merupakan sel-sel
     fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme
     pertahanan
Struktur membran respirasi
30
     ( dinding alveoli )
                           O2 dan CO2 berdifusi melalui
                            membran respirasi
PARU-PARU
31
                    Paru-paru adalah organ berbentuk pramid
                     seperti spons dan berisi udara, terletak dalam
                     rongga toraks.
                    Paru Kanan memiliki 3 Lobus; paru kiri memiliki
                     2 lobus.
                    Setiap paru memiliki sebuah apeks yang
                     mencapai bagian atas iga pertama, sebuah
                     permukaan diafragmatik(bagian dasar)terletak
                     di atas diafragma, sebuah permukaan
                     mediastinal(medial) yang terpisah dari paru lain
                     oleh mediastinum, dan permukaan kostal teretak
                     diatas kerangka iga.
                    Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar),
                     tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah
                     bronki, pulmonary, dan bronkial dari paru.
32
33

        Setiap paru2 dilindungi
         oleh selaput membran
         yang disebut PLEURA.
        Pleura viseral dan
         parietal.
34
Pleura Viseral dan Parietal
35
    Pleura viseral adalah yang menyelubingi
     setiap paru-paru
    Pleura parietal adalah yang melapisi rongga
     toraks(kerangka iga, diafragma,
     mediastinum).
                                                      Pleura parietal
    Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalah
     ruang potensial antara pleura parietal dan
     visceral yang mengandung lapisan tipuis
     cairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel-
     sel pleural sehingga paru-paru dapat
     mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan
     cairan(tekanan intrapleural) agak negative
     dibandingkan tekanan atmosfer.
    Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah
     dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah
     kolap paru-paru
36
FISIOLOGI SISTEM
PERNAFASAN
   Fungsi utama sistem respirasi adalah
    memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh
    dan membuang karbondioksida sebagai sisa
    metabolisme serta berperan dalam menjaga
    keseimbangan asam dan basa.
Sistem respirasi bekerja melalui 3
tahapan
1.   Ventilasi
2.   Difusi
3.   Transportasi
ventilasi
   Ventilasi merupakan proses pertukaran udara
    antara atmosfer dengan alveoli.
   Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya
    udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya
    udara dari paru-paru).
   Ventilasi terjadi karena adanya perubahan
    tekanan intra pulmonal,
   Ventilasi dipengaruhi oleh :
       Kadar oksigen pada atmosfer
       Kebersihan jalan nafas
       Daya recoil & complience (kembang kempis) dari
        paru-paru
       Pusat pernafasan
difusi
   Difusi dalam respirasi merupakan proses
    pertukaran gas antara alveoli dengan darah
    pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena
    perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan
    tinggi ke tekanan rendah.
transportasi
   Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses
    transportasi oksigen ke sel-sel yang
    membutuhkan melalui darah dan
    pengangkutan karbondioksida sebagai sisa
    metabolisme ke kapiler paru.
   Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas
    pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan
    terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2)
    intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler
    karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh
    sel. Sebaliknya tekanan parsial
    karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih
    tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel
    sebagai sisa metabolisme.
REGULASI
   Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis,
    berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai
    faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat
    aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen
    akan meningkat sehingga kerja sistem
    respirasi juga meningkat.
 Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh :
1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi
  pola respirasi.
2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat
  kemoresptor yang sensitif terhadap perubahan
  konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus
  aorta dan arteri karotis.
3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh
  proprioseptor.
4. Refleks Heuring Breur : menjaga
  pengembangan dan pengempisan paru agar
  optimal.
5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu,
  nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran
  nafas
WASSALAMUALAIKUM WR
WB

More Related Content

What's hot

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Sumayyah Nida Azizah
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanDedi Kun
 
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasanMoh. Wildan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiShiAddung
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanCahya
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatikSurya Aldy
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiYabniel Lit Jingga
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okfikri asyura
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasitarmizitaher
 

What's hot (20)

Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Slide jantung
Slide jantungSlide jantung
Slide jantung
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Fisiologi Pernafasan
Fisiologi PernafasanFisiologi Pernafasan
Fisiologi Pernafasan
 
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
(3) Anatomi & fisiologi sistem pernafasan
 
Sistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskularSistem kardiovaskular
Sistem kardiovaskular
 
Istilah istilah anatomi
Istilah istilah anatomiIstilah istilah anatomi
Istilah istilah anatomi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
PPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULERPPT KARDIOVASKULER
PPT KARDIOVASKULER
 
Fisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasiFisiologi sistem respirasi
Fisiologi sistem respirasi
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
ANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaanANFIS sistem pencernaan
ANFIS sistem pencernaan
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Ventilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi okVentilasi, perfusi & difusi ok
Ventilasi, perfusi & difusi ok
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 

Viewers also liked

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanPrastuti Waraharini
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiShiAddung
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaEma Rahayu
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasiEva Utami
 
Sistim pernafasan.slide 09
Sistim pernafasan.slide 09Sistim pernafasan.slide 09
Sistim pernafasan.slide 09fikri asyura
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanBrenda Panjaitan
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Okta Milatina
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasanRose Rose
 
Bunga - Biologi
Bunga - BiologiBunga - Biologi
Bunga - Biologirizkiwirsa
 
Sistema respiratorius new
Sistema respiratorius newSistema respiratorius new
Sistema respiratorius newalliz_well
 
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)Amanda Putri Utami
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Rahmad Hidayat
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniakhairil10
 
PPT pernapasan manusia
PPT pernapasan manusia PPT pernapasan manusia
PPT pernapasan manusia Abidaa Qurrota
 
Anatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem SarafAnatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem SarafArif WR
 
Referrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraReferrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraunikindarwati
 

Viewers also liked (20)

Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem PernafasanAnatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Sistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusiaSistem respirasi pada manusia
Sistem respirasi pada manusia
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
 
Sistim pernafasan.slide 09
Sistim pernafasan.slide 09Sistim pernafasan.slide 09
Sistim pernafasan.slide 09
 
Anatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokanAnatomi hidung dan tenggorokan
Anatomi hidung dan tenggorokan
 
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)Sistem panca indera mata dan hidung (29)
Sistem panca indera mata dan hidung (29)
 
Power point sistem penapasan
Power point sistem penapasanPower point sistem penapasan
Power point sistem penapasan
 
Bunga - Biologi
Bunga - BiologiBunga - Biologi
Bunga - Biologi
 
Sistema respiratorius new
Sistema respiratorius newSistema respiratorius new
Sistema respiratorius new
 
1 alat pernapasan manusia
1 alat pernapasan manusia1 alat pernapasan manusia
1 alat pernapasan manusia
 
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)
Laporan skenario b blok 7 (Hipoksia)
 
Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan Anfis sistem pernafasan
Anfis sistem pernafasan
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
PPT pernapasan manusia
PPT pernapasan manusia PPT pernapasan manusia
PPT pernapasan manusia
 
Idk ii persepsi sensori
Idk ii  persepsi sensoriIdk ii  persepsi sensori
Idk ii persepsi sensori
 
Ppt pernapasan
Ppt pernapasanPpt pernapasan
Ppt pernapasan
 
Anatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem SarafAnatomi Sistem Saraf
Anatomi Sistem Saraf
 
Referrat efusi pleura
Referrat efusi pleuraReferrat efusi pleura
Referrat efusi pleura
 

Similar to Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Anatomi saluran nafas
Anatomi saluran nafasAnatomi saluran nafas
Anatomi saluran nafasJuin Siswanto
 
8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusiaMahda Leni
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaArif Al-Amin
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomydimas_aria
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfMazzRudy
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeOperator Warnet Vast Raha
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)tita_chubie
 
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)Cahya
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxalwindatika08
 

Similar to Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1 (20)

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Anatomi saluran nafas
Anatomi saluran nafasAnatomi saluran nafas
Anatomi saluran nafas
 
8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia
 
8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia
 
Anatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusiaAnatomi sistem pernapasan manusia
Anatomi sistem pernapasan manusia
 
8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia8 organ pernapasan pada manusia
8 organ pernapasan pada manusia
 
Sistema respiratoria
Sistema respiratoriaSistema respiratoria
Sistema respiratoria
 
Ppt blok 7
Ppt blok 7Ppt blok 7
Ppt blok 7
 
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomyKuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Kuliah resp system psik SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
makalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docxmakalah PERNAFASAN 2.docx
makalah PERNAFASAN 2.docx
 
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdfPertemuan 10 Respirasi.pdf
Pertemuan 10 Respirasi.pdf
 
Keb oksigenasi
Keb oksigenasiKeb oksigenasi
Keb oksigenasi
 
Konsep Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Konsep Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Konsep Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Konsep Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Sistem pernafasan
Sistem pernafasanSistem pernafasan
Sistem pernafasan
 
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia   dr lelyyySistem pernafasan pada manusia   dr lelyyy
Sistem pernafasan pada manusia dr lelyyy
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri erekeAsuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan saluran fitri ereke
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (anatomi pernapasan)
 
Bab ii..
Bab ii..Bab ii..
Bab ii..
 
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
ANFIS Respirasi ( Pernafasan)
 
Alat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docxAlat Pernapasan Manusia.docx
Alat Pernapasan Manusia.docx
 

More from Rahayoe Ningtyas

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanAplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Pengantar manajemen keperawatan
Pengantar manajemen keperawatanPengantar manajemen keperawatan
Pengantar manajemen keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 

More from Rahayoe Ningtyas (8)

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Teori pencapaian tujuan
Teori pencapaian tujuanTeori pencapaian tujuan
Teori pencapaian tujuan
 
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanAplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Pengantar manajemen keperawatan
Pengantar manajemen keperawatanPengantar manajemen keperawatan
Pengantar manajemen keperawatan
 
Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatan
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 

Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1

  • 1. 1 ANATOMI SISTEM PERNAFASAN Rahaju Ningtyas, SKp., M.Kep.
  • 3. ORGAN SISTEM RESPIRASI 3 • Organ sistem repirasi bagian atas Hidung Faring Laring Trakhea • Organ sistem respirasi bagian bawah Paru-paru Bronkus Alveoli
  • 4. 4 ORGAN SISTEM REPIRASI BAGIAN ATAS
  • 5. Hidung 5  Terdiri dari eksternal dan internal.  Eksternal : menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago.  Internal : rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
  • 6. 6 • Masing-masing rongga hidung • Rongga hidung dimulai dari dibagi menjadi 3 saluran oleh Vestibulum, yakni pada bagian penonjolan turbinasi atau konka anterior ke bagian posterior dari dinding lateral. yang berbatasan dengan nasofaring. Rongga hidung • Rongga hidung dilapisi dengan terbagi atas 2 bagian, yakni membran mukosa yang sangat secara longitudinal oleh septum banyak mengandung vaskular yang hidung dan secara transversal disebut mukosa hidung. oleh konka superior, medialis, dan inferior. • Lendir di sekresi secara terus- menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi permukaan mukosa hidung dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
  • 7. Fungsi Hidung 7  Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru. Jalan napas ini berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirupkan ke dalam paru-paru.  Hidung bertanggung jawab terhadap olfaktori atau penghidu karena reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung.  Fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia.
  • 8. 3 fungsi Rongga Hidung 8 1. Pernafasan udara yang diinspirasi melalui rongga hidung menjalani 3 proses : a. penyaringan (filtrasi) : oleh membran mukosa pada rongga hidung yang sangat kaya akan pembuluh darah dan glandula serosa yang mensekresikan mukus cair untuk membersihkan udara sebelum masuk ke Oropharynx. b. penghangatan : oleh jaringan pembuluh darah yang sangat kaya pada ephitel nasal dan menutupi area yang sangat luas dari rongga hidung. c. pelembaban : oleh concha, yaitu suatu area penonjolan tulang yang dilapisi oleh mukosa. 2. Epithellium olfactory pada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau. 3. Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukkan suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonansi.
  • 9. 9  Cleft palate Li Chen.
  • 10. Faring 10  Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larynx pada dasar tengkorak.  Terdiri dari : 1. Nasofaring 2. Orofaring 3. Laringofaring
  • 11. Nasofaring 11 • ada saluran penghubung antara nasopharinx dengan telinga bagian tengah, yaitu Tuba Eustachius dan Tuba Auditory • ada Phariyngeal tonsil (adenoids), terletak pada bagian posterior nasopharinx, merupakan bagian dari jaringan Lymphatic pada permukaan posterior lidah
  • 12. Orofaring 12 • Merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid. • Refleks menelan berawal dari orofaring menimbulkan dua perubahan, makanan terdorong masuk ke saluran pencernaan (oesephagus) dan secara simultan katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan • Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
  • 13. Laringofaring 13  Merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian bawahnya, sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestil. Makanan masuk ke bagian belakang, oesephagus dan udara masuk ke arah depan masuk ke laring.
  • 14. Laring 14 • Laring tersusun atas 9 Cartilago ( 6 Cartilago kecil dan 3 Cartilago besar ). • Terbesar adalah Cartilago thyroid yang berbentuk seperti kapal, bagian depannya mengalami penonjolan membentuk “adam’s apple”, dan di dalam cartilago ini ada pita suara. • Sedikit di bawah cartilago thyroid terdapat cartilago cricoid. • Laring menghubungkan Laringopharynx dengan trachea, terletak pada garis tengah anterior dari leher pada vertebrata cervical 4 sampai 6.
  • 15. 15 Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan napas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas: a. Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan b. Glotis : ostium antara pita suara dalam laring c. Kartilago Thyroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun ( Adam’s Apple ) d. Kartilago Krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring ( terletak di bawah kartilago thyroid ) e. Kartilago Aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago thyroid f. Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara; pita suara melekat pada lumen laring.
  • 16. 16
  • 17. 17 Ada 2 fungsi lebih penting selain sebagai produksi suara, yaitu : a. Laring sebagai katup, menutup selama menelan untuk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam tracheobroncial b. Laring sebagai katup selama batuk
  • 18. Trakea 18  Trakea merupakan suatu saluran rigid yang memeiliki panjang 11-12 cm dengan diametel sekitar 2,5 cm.  Terdapat pada bagian oesephagus yang terentang mulai dari cartilago cricoid masuk ke dalam rongga thorax.
  • 19. 19  Tersusun dari 16 – 20 cincin tulang rawan berbentuk huruf “C” yang terbuka pada bagian belakangnya.  Didalamnya mengandung pseudostratified ciliated columnar epithelium yang memiliki sel goblet yang mensekresikan mukus.  Terdapat juga cilia yang memicu terjadinya refleks batuk/bersin.  Trakea mengalami percabangan pada carina membentuk bronchus kiri dan kanan.
  • 21. Organ respirasi bagian bawah 21  Bronkus  Alveoli  Paru-paru
  • 22. BRONKUS 22  Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri  Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)  Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental  Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
  • 23. 23 1. Bronkus Primer(Utama) kanan berukuran lebih pendek, lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan. Objek asing yang masuk ke dalam trakea kemungkina di tempatkan dalam bronkus kanan. 2. Setiap bronkus primer bercabang senbilan ampai dua belas kali untuk membentuk bronki sekunder dan tertier dengan diameter yang semakin kecil. Saat tuba semakin menyempit, batang atau lempeng kartilago mengganti cincin kartilago.
  • 24. 24  Struktur mendasar dari kedua paru-paru adalah percabangan brongkial yang selanjutnya: bronki, bronkiolus, bronkiolus terminal, bronkiolus respiratorik, duktus alveolar, dan alveoli. Tidak ada kartilago dalam bronkiolus; silia tetap ada sampai bronkiolus respiratorik terkecil.
  • 25. 25  Bronkiolus  Bronkiolus Terminalis Bronkus segmental bercabang-cabang Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa mempunyai kelenjar lendir dan silia) yang memproduksi lendir yang membentuk  Bronkiolus respiratori selimut tidak terputus untuk melapisi Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bagian dalam jalan napas. bronkiolus respiratori Dinding bronkiolus mengandung otot polos Bronkiolus respiratori dianggap sebagai & dipersarafi oleh sistem saraf otonom, saluran transisional antara jalan napas peka terhadap hormon tertentu dan zat konduksi dan jalan udara pertukaran gas kimia tertentu  Duktus alveolar dan Sakus alveolar Reaksi alergi  histamin Bronkiolus respiratori kemudian mengarah bronchocontriction. ke dalam duktus alveolar dan sakus Sympatik action  bronchodilatation alveolar Dan kemudian menjadi alveoli
  • 26. Alveoli 26  Pertukaran O2dan CO2 terjadi di alveoli  Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
  • 28. Alveoli dan kapiler polmuner 28  Arteri polmuner membawa O2 dari jantung ke paru-paru.  Melalui vena polmuner darah kembali ke jantung
  • 29. 29 Terdiri atas 3 tipe : - Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli - Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps) - Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
  • 30. Struktur membran respirasi 30 ( dinding alveoli )  O2 dan CO2 berdifusi melalui membran respirasi
  • 31. PARU-PARU 31  Paru-paru adalah organ berbentuk pramid seperti spons dan berisi udara, terletak dalam rongga toraks.  Paru Kanan memiliki 3 Lobus; paru kiri memiliki 2 lobus.  Setiap paru memiliki sebuah apeks yang mencapai bagian atas iga pertama, sebuah permukaan diafragmatik(bagian dasar)terletak di atas diafragma, sebuah permukaan mediastinal(medial) yang terpisah dari paru lain oleh mediastinum, dan permukaan kostal teretak diatas kerangka iga.  Permukaan mediastinal memiliki Hilus(akar), tempat masuk dan keluarnya pembuluh darah bronki, pulmonary, dan bronkial dari paru.
  • 32. 32
  • 33. 33  Setiap paru2 dilindungi oleh selaput membran yang disebut PLEURA.  Pleura viseral dan parietal.
  • 34. 34
  • 35. Pleura Viseral dan Parietal 35  Pleura viseral adalah yang menyelubingi setiap paru-paru  Pleura parietal adalah yang melapisi rongga toraks(kerangka iga, diafragma, mediastinum). Pleura parietal  Rongga Pleura(ruang intrapleural) adalah ruang potensial antara pleura parietal dan visceral yang mengandung lapisan tipuis cairan pelumas. Cairan ini disekresi oleh sel- sel pleural sehingga paru-paru dapat mengembang tanpa melakukan friksi. Tekanan cairan(tekanan intrapleural) agak negative dibandingkan tekanan atmosfer.  Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru
  • 36. 36
  • 38. Fungsi utama sistem respirasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen jaringan tubuh dan membuang karbondioksida sebagai sisa metabolisme serta berperan dalam menjaga keseimbangan asam dan basa.
  • 39. Sistem respirasi bekerja melalui 3 tahapan 1. Ventilasi 2. Difusi 3. Transportasi
  • 40. ventilasi  Ventilasi merupakan proses pertukaran udara antara atmosfer dengan alveoli.  Proses ini terdiri dari inspirasi (masuknya udara ke paru-paru) dan ekspirasi (keluarnya udara dari paru-paru).  Ventilasi terjadi karena adanya perubahan tekanan intra pulmonal,
  • 41.
  • 42. Ventilasi dipengaruhi oleh :  Kadar oksigen pada atmosfer  Kebersihan jalan nafas  Daya recoil & complience (kembang kempis) dari paru-paru  Pusat pernafasan
  • 43. difusi  Difusi dalam respirasi merupakan proses pertukaran gas antara alveoli dengan darah pada kapiler paru. Proses difusi terjadi karena perbedaan tekanan, gas berdifusi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
  • 44.
  • 45. transportasi  Setelah difusi maka selanjutnya terjadi proses transportasi oksigen ke sel-sel yang membutuhkan melalui darah dan pengangkutan karbondioksida sebagai sisa metabolisme ke kapiler paru.
  • 46. Setelah transportasi maka terjadilah difusi gas pada sel/jaringan. Difusi gas pada sel/jaringan terjadi karena tekanan parsial oksigen (PO2) intrasel selalu lebih rendah dari PO2 kapiler karena O2 dalam sel selalu digunakan oleh sel. Sebaliknya tekanan parsial karbondioksida (PCO2) intrasel selalu lebih tinggi karena CO2 selalu diproduksi oleh sel sebagai sisa metabolisme.
  • 47.
  • 48. REGULASI  Kebutuhan oksigen tubuh bersifat dinamis, berubah-ubah dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah aktivitas. Saat aktivitas meningkat maka kebutuhan oksigen akan meningkat sehingga kerja sistem respirasi juga meningkat.
  • 49.  Pengaturan respirasi dipengaruhi oleh : 1. Korteks serebri yang dapat mempengaruhi pola respirasi. 2. Zat-zat kimiawi : dalam tubuh terdapat kemoresptor yang sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2, CO2 dan H+ di aorta, arkus aorta dan arteri karotis.
  • 50. 3. Gerakan : perubahan gerakan diterima oleh proprioseptor. 4. Refleks Heuring Breur : menjaga pengembangan dan pengempisan paru agar optimal. 5. Faktor lain : tekanan darah, emosi, suhu, nyeri, aktivitas spinkter ani dan iritasi saluran nafas