SlideShare a Scribd company logo
1 of 116
Rahaju Ningtyas, SKp., M.Kep.
TUJUAN

1. Mengetahui konsep dasar manajemen dan
   mengapa manajemen diperlukan
   dalam sebuah organisasi.

2. Mengetahui konsep manajemen secara
   fungsional yang mencakup kegiatan
   perencanaan, pengorganisasian,
   pengimplementasian, serta pengendalian
   dan pengawasan
Pengertian Organisasi
   Organisasi adalah sekelompok orang yang
    bekerjasama dalam struktur dan kordinasi
    tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
    tertentu.(Griffin,2002)

   Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki
    tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan
    tujuannya tersebut melalui kerjasama.
    (Ernie&Kurniawan,2005)
Pengertian Manajemen
   Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang
    lain (Follet,1997)

   Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan
    tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan
    berupa perencanaan, pengorganisasian,
    pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta
    sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh
    and McHugh ,1997)

   Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang
    terkait dengan pencapaian tujuan.
    (Ernie&Kurniawan, 2005)
Manajemen berarti proses
pencapaian tujuan melalui kerja orang
lain.




                MANAJEMEN DASAR         5
Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan

    Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik
     sumber daya manusia, maupun faktor-faktor
     produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi
     sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
     daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
    Adanya proses yang bertahap dari mulai
     perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
     pengimplementasian, hingga pengendalian dan
     pengawasan.
    Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Manajemen menginginkan tujuan
tercapai dengan efektif dan effisien




                                       7
Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker)

Efektif :
 mengerjakan pekerjaan yang benar atau
   tepat
Efisien :
 mengerjakan pekerjaan dengan benar atau
   tepat
Fungsi-fungsi Manajemen


            ORGANIZING   LEADING



                                   CONTROLING

 PLANNING
Fungsi Perencanaan
   proses yang menyangkut upaya yang
    dilakukan untuk mengantisipasi
    kecenderungan di masa yang akan datang
    dan penentuan strategi dan taktik yang tepat
    untuk mewujudkan target dan tujuan
    organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi
Perencanaan
 Menetapkan tujuan dan target bisnis
 Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan
  dan target bisnis tersebut
 Menentukan sumber-sumber daya yang
  diperlukan
 Menetapkan standar/indikator keberhasilan
  dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasian
   proses yang menyangkut bagaimana strategi
    dan taktik yang telah dirumuskan dalam
    perencanaan didesain dalam sebuah struktur
    organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
    lingkungan organisasi yang kondusif, dan
    dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
    organisasi dapat bekerja secara efektif dan
    efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
   Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan
    menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur
    yang diperlukan
   Menetapkan struktur organisasi yang
    menunjukkan adanya garis kewenangan dan
    tanggungjawab
   Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan
    dan pengembangan sumber daya
    manusia/tenaga kerja
   Kegiatan penempatan sumber daya manusia
    pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan
Implementasi
   proses implementasi program agar dapat
    dijalankan oleh seluruh pihak dalam
    organisasi serta proses memotivasi agar
    semua pihak tersebut dapat menjalankan
    tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
    dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
 Mengimplementasikan proses kepemimpinan,
  pembimbingan, dan pemberian motivasi
  kepada tenaga kerja agar dapat bekerja
  secara efektif dan efisien dalam pencapaian
  tujuan
 Memberikan tugas dan penjelasan rutin
  mengenai pekerjaan
 Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian
   proses yang dilakukan untuk memastikan
    seluruh rangkaian kegiatan yang telah
    direncanakan, diorganisasikan dan
    diimplementasikan dapat berjalan sesuai
    dengan target yang diharapkan sekalipun
    berbagai perubahan terjadi dalam
    lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
   Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian
    tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
    yang telah ditetapkan
   Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
    penyimpangan yang mungkin ditemukan
   Melakukan berbagai alternatif solusi atas
    berbagai masalah yang terkait dengan
    pencapaian tujuan dan target bisnis
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Planning                                               Organizing
Penentuan Tujuan dan                                   Penentuan Bagaimana
Bagaimana Cara Pencapaian                              Penyusunan Organisasi dan
yang terbaik                                           Aktifitas dapat dilakukan




Controlling                                            Leading
Monitoring dan Perbaikan                               Proses Memotivasi Anggota
Aktifitas yang sedang berjalan                         Organisasi agar Planning
agar Tujuan dapat tercapai                             dapat dijalankan




 Keterangan:
                    Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
                    Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Sumber Daya Organisasi, Tujuan, dan Fungsi-
fungsi Manajemen


                                Fungsi-fungsi Manajemen




                                                  Organizing
                            Planning &
 Sumber Daya Organisasi     decision making
 • Sumber Daya Fisik/Alam                                      Tujuan Organisasi
 • Informasi                                                        Efektif
 • Sumber Daya Manusia
                                   Controlling

 • Modal                                                            Efisien
                                                     Leading
Perbedaan pandangan dalam
Fungsi-fungsi Manajemen
 Luther        George          James AF    Koontz      Nickels,         Richard        Ernest
 Gullick       Terry           Stoner      &O          McHugh &         W Griffin      Dale
                                           ’Donnelly   Mc Hugh


PLANNING


 ORGANIZING

 STAFFING                                  STAFFING                                     STAFFING
                  Actuat ing



                                 Leading




                                                            Directing




                                                                             Leading
DIRECTING                                  DIRECTING                                   DIRECTING


COORDINATING                                                                            INNOVATING


 REPORTING                                                                             REPRESENTING


   CONTROLLING
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
   Pembagian kerja yang berimbang
   Pemberian kewenangan dan rasa
    tanggung jawab yang tegas dan
    jelas
   Disiplin
   Kesatuan perintah
   Kesatuan arah
   Mendahulukan kepentingan umum
    di atas kepentingan pribadi
   Penggajian
   Pemusatan wewenang (sentralisasi)
   Jenjang jabatan (hirarki)
   Tata tertib
   Keadilan
   Pemantapan jabatan
   Keadilan
   Solidaritas
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
   Pembagian kerja yang berimbang
    Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja,
    seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu,
    melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang
    berimbang.

   Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas
    dan jelas
    Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang
    sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan
    mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung.




                               MANAJEMEN DASAR                              23
   Disiplin
    Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan
    nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi
    tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana,
    peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
   Kesatuan perintah
    Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya
    menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung
    (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa
    orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para
    karyawan/kerabat kerja tersebut.




                              MANAJEMEN DASAR                     24
 Kesatuan arah
  Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama
  dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta
  didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu
  tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
 Mendahulukan kepentingan umum di atas
  kepentingan pribadi
  Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat
  kerja, maka semua kepentingan pribadi harus
  dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam
  hati.


                      MANAJEMEN DASAR               25
 Penggajian
  Pemberian gaji dan cara pembayarannya
  hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa
  memuaskan.
 Pemusatan wewenang (sentralisasi)
  Wewenang atau kewenangan untuk
  menentukan kebijaksanaan umum
  hendaknya dipegang oleh administrator
  (sentralisasi/dari pusat).



                     MANAJEMEN DASAR          26
   Jenjang jabatan (hirarki)
    Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para
    mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi
    (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk
    dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat
    menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat
    kepada
    administrator (manajemen tingkat atas).
   Tata tertib
    Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan
    dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran
    pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali.



                               MANAJEMEN DASAR                       27
 Keadilan
  Segenap karyawan harus dianggap sama
  pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi
  perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang
  dibela, melainkan harus dilerai melalui
  musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa
  kekeluargaan.
 Pemantapan jabatan
  Setiap pejabat atau karyawan hendaknya
  tidak sering diubah-ubah tugas dan
  jabatannya.

                       MANAJEMEN DASAR              28
 Prakarsa
  Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan
  kerabat kerja hendaknya mendapat
  penghargaan/sambutan yang layak.
 Solidaritas atau rasa setia kawan
  Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja
  sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini
  hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan-
  kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional.



                         MANAJEMEN DASAR                29
Prinsip Tidak Dilaksanakan ?


   Tujuan yang telah ditetapkan sulit untuk
    dicapai




                       MANAJEMEN DASAR         30
PRINSIP MINIMAL
   1. ada tujuan yang hendak dicapai,
    2. ada pemimpin (atasan),
    3. ada yang dipimpin (bawahan),
    4. ada kerja sama




                       MANAJEMEN DASAR   31
LINGKUP
MANAJEMEN KEPERAWATAN
   Manajemen operasional
   Manajemen asuhan keperawatan




                                   32
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

   Manajemen asuhan keperawatan merupakan
    suatu proses keperawatan yang menggunakan
    konsep – konsep manajemen didalamnya
    seperti perencanaan, pengorganisasian,
    pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.




                                                 33
Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP
a. Memiliki fasilitas perawatan yang memadai.
b. Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah
   tempat tidur yang ada.
c. Memiliki perawat pendidikan yang telah
   terspesialisasi
d. Seluruh perawat telah memiliki kompetensi
   dalam perawatan primer.


                                                34
MANAJEMEN OPERASIONAL
 Pelayanan keperawatan di rumah sakit
  dikelola oleh bidang keperawatan yang
  terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
 1) Manajemen puncak
 2) Manajemen menengah
 3) Manajemen bawah




                                                   35
 1) Manajemen puncak
 2) Manajemen menengah
 3) Manajemen bawah




           MAMPU
PENDAHULUAN
   Pemimpin mempunyai fungsi kardinal &
    sentral dalam organisasi, manajemen &
    administrasi, shg perlu mempunyai
    kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.
    Kepala ruangan sebagai pemimpin
    keperawatan digaris depan bertanggung
    jawab mempengaruhi semua staf agar dapat
    mencapai tujuan dan sasaran di ruangannya
    ( Swansburg, 1999 )
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
   Adl. Proses mempengaruhi sekelompok orang dalam
    usaha menyusun tujuan dan mencapai tujuan ( Stogdill
    dalam Swansburg, 1999 ).
   Adl proses mempengaruhi dan memberi contoh kepada
    tim yang menyebabkan kelompok mengambil tindakan
    sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan ( Garner ).



   Adl Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar
    tujuan dapat dicapai.
SYARAT PEMIMPIN
Menurut Kartini Kartono, 1984 :
 Kekuasaan  merupakan legalitas yg memberikan
  wewenang kepada pemimpin untuk memimpin suatu
  kelompok.

   Kewibawaan  kelebihan, keunggulan yg dimiliki
    seseorang yg membuat orang lain bersedia melakukan
    perbuatan tertentu.

   Kemampuan segala kesanggupan, kecakapan yg
    dianggap melebihi kemampuan anggota kelompok
    lainnya.
PERAN PEMIMPIN
   Peranan hubungan antar pribadi ( interpersonal role )
   Peranan yg berhubungan dengan informasi
    ( Informational role )
   Peranan membuat keputusan ( Desicional role )



   Peranan pembuat keputusan  peranan yg tidak boleh
    tidak harus dijalankan  membedakan antara pimpinan
    dengan pelaksana
KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN
 Managerial skills (entrepreneurial) , yaitu
  kemampuan untuk mempergunakan kesempatan
  secara efektif serta kecakapan untuk memimpin
  usaha-usaha yang penting.
 Techological skills , yaitu keahlian khusus yang
  bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada
  pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
 Organisational skills , yaitu kecerdasan untuk
  mengatur berbagai usaha.


                       MANAJEMEN DASAR               42
KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN



       ms        ts

            os




                  MANAJEMEN DASAR   43
KENYATAAN KEMAMPUAN
( SKILLS) PEMIMPIN
   Tidak setiap pemimpin harus memiliki
    seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas
    yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat
    dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan.
    Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya
    pun tentu berbeda




                      MANAJEMEN DASAR             44
32




     45
Manajemen Puncak bertanggung jawab :
 Bertanggung jawab terhadap organisasi
  secara keseluruhan
 Menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan
  secara umum
 Menentukan keputusan-keputusan strategis




                                               46
Manajemen Menengah bertanggung jawab :
 Melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan
  yang telah ditetapkan oleh manajer puncak
  serta mengkkordinasikan dan mengarahkan
  aktivitas manajer tingkat bawah dan juga
  karyawan operasional




                                                 47
Manajemen Bawah bertanggung jawab :
 Mengawasi karyawan secara langsung
 Mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan
  operasional yang dilakukan oleh karyawan




                                             48
Faktor yang perlu dimiliki agar
    penatalaksanaannya berhasil.

    Faktor – faktor tersebut adalah
   1) Kemampuan menerapkan pengetahuan
   2) Ketrampilan kepemimpinan
   3) Kemampuan menjalankan peran sebagai
    pemimpin
   4) Kemampuan melaksanakan fungsi
    manajemen                                49
50
51
ASAS KEPEMIMPINAN
   Asas Kemanusiaan  memperhatikan bawahan &
    memandang mereka sebagai manusia, tidak hanya
    dipandang sebagai mesin.
   Asas Efisiensi dengan sdm yg terbatas bgm pemimpin
    dpt mengefisiensikan sdm tsb untuk kepentingan
    kelompoknya.
   Asas Kesejahteraan yg lebih merata  perlu
    diperhatikan pemimpin untuk mengurangi kesenjangan
    & konflik yg dapat mengganggu jalannya organisasi.
FUNGSI KEPEMIMPINAN

   Memandu, menuntun, membimbing,
    memotivasi, menjalin komunikasi yg baik,
    mengorganisasi, mengawasi dan membawa
    organisasinya pada tujuan yg telah
    ditetapkan.
TEORI KEPEMIMPINAN


 Teori Bakat
 Teori Perilaku
 Teori Situasi
TEORI BAKAT
   Keyakinan bahwa kemampuan
    kepemimpinan hanya dimiliki orang yg
    dilahirkan dengan bakat  tidak sepenuhnya
    benar krn setiap orang bisa jadi pemimpin
    bila mengembangkan pengetahuan &
    ketrampilan yang diperlukan.
TEORI BAKAT
    Bakat Intelegensi pengetahuan & kemampuan
     memutuskan shg semua kegiatan dr sekelompok orang yg
     dipimpinnya dapat berjalan sesuai dengan rencana, karena
     pemimpin harus memberi tahu, menjelaskan dan
     mengingatkan kegiatan yang harus dilakukan staf.

    Bakat Kepribadian kemampuan menyesuaikan diri,
     percaya diri, kreatif dan kewaspadaan. Pemimpin juga garus
     memiliki keseimbangan emosi & kendali integritas pribadi
     serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

    Bakat Kemampuan Pemimpin mempunyai kemampuan
     menciptakan kerja sama & mempunyai ketrampilan
     interpersonal, bijaksana & pandai berdiplomasi. Harus
     berpartisipasi dengan masyarakat, popularitas & prestise
TEORI PERILAKU
 Dikembangkan oleh Mc. Gregor  teori X &
  Y. Ada hub dgn teori motivasi Maslow.
 Teori perilaku menurut Kurt Lewin  gaya
  kepemimpinan.
 Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
  pengalaman shg kepribadian seseorang akan
  mempengaruhi gaya kepemimpinan yg
  digunakannya.
TEORI PERILAKU
    Gaya Kepemimpinan :
    Gaya Otokratikkontrol maksimal pd staff, membuat keputusan
     sendiri & menentukan tujuan kelompok, lebih menekankan
     penyelesaian tugas dr pd hub antar manusia.  cenderung
     menyebabkan permusuhan & agresif atau apatis sampai menurunnya
     inisiatif.

    Gaya Demokratik mengikutsertakan bawahan dlm proses
     pengambilan keputusan. Lebih menekankan hub antar manusia dan
     kerja kelompok. Pemimpin menggunakan posisinya untuk
     mendapatkan pandangan & pemikiran bawahan serta memotivasi
     untuk menentukan tujuan & mengembangkan rencana 
     meningkatkan produktifitas & kepuasan kerja.

    Gaya Laissez Faire memberikan kebebasan bertindak, menyerahkan
     perannya sbg pemimpin pd bawahan tanpa memberi
     petunjuk/bimbingan serta pengawasan. Pemimpin sangat sedikit
     merencanakan & membuat keputusan, produktifitas rendah.  tgt
     kemampuan bawahan
TEORI PERILAKU
   Gaya dapat diterapkan efektif bila pada situasi ttt tapi tidak efektif
    pd situasi lain.
   Dalam mengembangkan gaya ada beberapa faktor yg perlu
    dipertimbangkan ( Gillies, 1984 ) yaitu :
    Tingkat kesulitan & kompleksitas tugas
    Jumlah waktu yg tersedia untuk menyelesaikan tugas
    Pola komunikasi dalam kelompok
    Besarnya kelompok kerja
    Pendidikan & pengalaman karyawan
    Kebutuhan karyawan untuk kebebasan & informasi
    Kepribadian pemimpin & pelatihan yg diikutinya
TEORI SITUASI
   Menurut teori situasional, pemimpin berubah dari satu
    gaya ke gaya lainnya sesuai dengan perubahan situasi yg
    terjadi. Seorang pemimpin yg efektif pd situasi tertentu
    belum tentu mampu bersikap & bertindak efektif pd
    situasi yang lain.  pemimpin perlu memahami
    karakteristik dirinya & bawahannya, agar dlm
    menyelesaikan masalah pemimpin dpt mengambil
    keputusan yg tepat.
PEMIMPIN YG EFEKTIF

   Pemimpin yg efektif  orang yg dapat
    mengilhami orang lain untuk bekerja sama
    mencapai tujuan.
CIRI PERILAKU PEMIMPIN EFEKTIF
   Berfikir kritis  selalu bertanya & menganalisa ide, saran,
    kebiasaan yg dilakukan & kebijakan sebelum memutuskan
    untuk menolak atau menerimanya.
   Menyelesaikan masalah  hrs membantu staf mengidentifikasi
    masalah & menyelesaikannya menurut proses pemecahan
    masalah.
   Menghormati individu  org punya perbedaan keinginan,
    kebutuhan & pengalaman hidup  pemimpin kenal perbedaan
    agar penghargaan yg diberikan bermakna.
   Mendengarkan orang lain & punya ketrampilan berkomunikasi
     beri umpan balik & mendorong pertukaran info.
   Menyusun tujuan & mempunyai pandangan jauh ke depan.
   Mengembangkan diri & membimbing  senantiasa belajar
    mendorong bawahan untuk belajar/berfungsi sbg guru & role
    model bagi bawahannya.
PERTIMBANGAN PEMIMPIN EFEKTIF

   Kewaspadaan diri ( self awarness ) harus memvalidasi
    kewaspadaan dirinya dg orla untuk mengetahui bgm
    persepsi bawahan terhadap tindakan yg dilakukan.
   Karakteristik kelompok tidak bertentangan dgn pola,
    kebiasaan & nilai-nilai yg ada.
   Karakteristik individu memahami keunikan &
    kontribusi yg berbeda dr individu, memungkinkan saran
    & pengarahan yg berbeda kpd individu dlm mencapai
    tujuan yg sama.
   Motivasi penghargaan, pujian & dorongan untuk
    meningkatkan penampilan kerja bawahannya.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.
DEFINISI
   Komunikasi adalah proses yang
    digunakan oleh manusia untuk mencari
    kesamaan arti melalui transmisi pesan
    simbolik.
ARTI KOMUNIKASI
 Komunikasi melibatkan orang lain dan
  memahami komunikasi termasuk mencoba
  mamahami cara manusia saling berhubungan.
 Komunikasi termasuk kesamaan arti  agar
  dapat berkomunikasi harus menyetujui definisi
  istilah yang digunakan.
 Komunikasi termasuk symbol, gerakan badan,
  suara, huruf, angka dan kata hanya dapat
  mewakili ide dimaksudkan untuk
  dikomunikasikan.
PROSES KOMUNIKASI
   Pengirim  penyandiansaluranp’artianp’terimaan

                        gangguan

   Pengirim : seseorang dng informasi, kebutuhan atau
    keinginan dan dgn tujuan mengkomunikasikannya kepada
    orang lain.
   Penerima : orang yang menerima pesan dari pengirim.
   Penyandian : ketika pengirim menterjemahkan info untuk
    dikirimkan menjadi serangkaian simbol.
   Pengartian : proses yang dilakukan oleh penerima untuk
    menginterprestasikan pesan dan menterjemahkan ke dalam
    info yang mempunyai arti.
   Gangguan : faktor yang mengganggu, membingungkan atau
    mencampuri komunikasi.
PENTINGNYA KOMUNIKASI EFEKTIF

 Komunikasi menyediakan saluran umum
  untuk proses manajemen  POAC.
 Ketrampilan komunikasi yg efektif dapat
  membuat manajemen menggunakan
  berbagai bakat yg tersedia dalam dunia
  multibudaya dari organisasi.
 Manajer menghabiskan waktunya untuk
  berkomunikasi.
 Komunikasi dalam keperawatan merupakan
  pendekatan terencana dan dipakai secara
  sadar untuk mempengaruhi orang lain. Cont:
  staf, pasien , dll.
 Kemampuan melakukan komunikasi yg efektif
  dan terapautik tidak terjadi secara otomatis
  tetapi ketrampilan tsb harus direncanakan,
  dipelajari dan dipraktekan scr berulang baik
  pada diri sendiri atau pada lingkungan.
 Jika tidak  menghambat kematangan pribadi
  shg akan cenderung bergumul dgn konflik
  internal dan dapat terlibat konflik eksternal.
KOMUNIKASI ASERTIF
 Adalah kemampuan menyampaikan scr
  tepat baik pikiran & perasaan seseorang
  dgn tetap menghormati & menghargai
  hak-hak & martabat orang lain.
 Cara komunikasi asertif : kehangatan,
  menghargai, tulus, mendengar asertif,
  sikap asertif.
   Sikap asertif adalah ketrampilan untuk
    menyatakan diri secara nyata, sungguh-
    sungguh untuk mendapatkan sesuatu
    dgn tetap respek & menghargai orang
    lain.
   Tingkah laku asertif :
   Mampu mengungkapkan pikiran,
    perasaan, pendapat pada orang lain
    tanpa menyinggung perasaan orang
    lain.
   Berbicara dengan volume yang sesuai.
   Menempatkan diri dng tk yang sesuai.
   Kehidupan emosinya relatif stabil
   Mempunyai percaya diri yg sesuai
    integritas diri yg jelas.
HAMBATAN PROSES KOMUNIKASI

 Perbedaan persepsi.
 Reaksi emosional.
 Ketidakkonsistenan komunkasi verbal &
  non verbal.
 Curiga atau tidak percaya.
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

 Semua faktor dalam hubungan
  komunikasi antar pribadi berlaku untuk
  komunikasi organisasi.
 Ada beberapa faktor yg unik : cont.
  struktur, wewenang.
FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI ORGANISASI
   Saluran komunikasi formal
    Adl cara komunikasi yg didukung & dikendalikan
    oleh manajer.Dapat mempengaruhi kefektifan :
    1. Saluran bertambah panjang krn
    pengemnbangan & pertumbuhan org.
    2. Dapat memahami arus bebas informasi antar tk
    dlm organisasi.
   Struktur wewenang
    Perbedaan status & kekuasaan menentukan siapa
    yg bisa berkomunikasi.
   Spesialisasi pekerjaan
   Kepemilikan informasi
PESAN YG DISAMPAIKAN
   Komunikasi verbal
    Agar efektif :
    Jelas, sederhana, nyata, tepat, singkat.
    Konsisten, kesatuan yg bulat tidak
    bertentangan.
    Cukup, info hendaknya memadai
    kebutuhan & dapat langsung dikerjakan.
    Tepat waktu & bersangkut paut.
    Sampai pada orang yg dituju.
   Komunikasi non verbal
CARA MEMBINA HUB YG EFEKTIF &
TERAPEUTIK
   Sullivan : hubungan intim yg sehat ditandai
    dgn peka akan kebutuhan orang lain dan
    saling menghargai.
   Rogers : hubungan yg sehat ditandai
    dengan komunikasi saling terbuka,
    menerima orang lain sebagai individu yg
    berharga & empoati yg mendalam.
   Pemimpin harus mempunyai kebiasaan
    mempersiapkan diri untuk berhubungan
    dgn orang lain untuk memperlancar
    berkembanganyta kematangan pribadi.
MACAM KOMUNIKASI
   Vertikal
    Tdr komunikasi keatas & kebawah lewat rantai
    komando organisasi.
    Kebawah  biasanya disaring, dimodifikasi atau
    dihentikan kesetiap tingkat.
    Keatas  disaring, dopadatkan atau diubah oleh
    manajer menengah yg melihatnya sbg bagian dr
    pekerjaan mereka untuk melindungi manajer tk atas
    dr data yg tidak penting yg berasal dr tk bawah.
   Lateral & informal
    Teknik komunikasi terapeutik : mendengarkan dgn
    penuh perhatian, menunjukkan penerimaan,
    bertanya, mengulang ucapan, menbgklarifikasi,
    memfokuskan dll.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.
PENDAHULUAN
 Askep merupakan titik sentral dalam
  pelayanan keperawatan  askep yg
  benar  mutu pelayanan askep
  meningkat.
 Tujuan askep  memandirikan
  pasien  perlu pengelolaan yg
  profesional  salah satu cara 
  model askep yg diberikan.
MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN
PROFESIONAL


  Merupakan model yg beri
  kesempatan pd perawat
  untuk menerapkan otonominya
  dlm mendesign, melaksanakan
  dan mengevaluasi askep.
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN


 Model Kasus
 Model Fungsional
 Model Tim
 Model Primer
MODEL KASUS
   Perawat memberikan askep scr
    komprehensif  tahu yg harus
    dilakukan thd pasien  pasien
    puas & merasa lebih aman krn
    mengetahui perawat bertj atas
    dirinya.
   Menuntut seluruh tenaga perawat
    mempunyai kualitas profesional &
    membutuhkan jumlah tenaga
    perawat lebih banyak.
   Sesuai digunakan diruangan rawat
    khusus ; ICU, ICCU, Haemodialisa
MODEL KASUS

           Kepala Ruangan
       Perawat penanggung jawab




               Perawat




                Pasien
MODEL FUNGSIONAL
   Pemberian askep ditekankan pada
    penyelesaian tugas & prosedur
    keperawatan 1 perawat diberi satu /
    beberapa tugas untuk dilaksanakan pd
    seluruh pasien yg dirawat.
   Prioritas utama  pemenuhan kebutuhan
    fisik.
   Tidak menekanakan perawatn yg holistik 
    kualitas askep sering terabaikan, krn askep
    terfragmentasi.
   Komunikasi antar perawat terbatas  tidak
    ada yg tahu ttg pasien scr komprehensif 
    pasien kurang puas thd askep, krn sering
    tdk mendapat jawaban yg tepat pada hal2
    yg ditanyakan, kurang ada hub saling
    percaya dengan perawat.
MODEL FUNGSIONAL
   Karu bertj mengarahkan &
    mensupervisi.
   Karu menentukan apa yg jd
    tugas setiap perawat & perawat
    melaporkan tugas yg telah
    dikerjakan.  karu berth
    membuat laporan pasien.
   Koord antar perawat kurang 
    pasien sering mengulang
    pertanyaan pada perawat.
   Karu yg mikir semua keb.
    Pasien. Info yg disampaikan scr
    verbal sering lupa krn tdk
    terdokumentasi & tidak diketahui
    staf lain yg beri askep.
MODEL FUNGSIONAL
   Karu kurang punya waktu untuk
    bantu staf belajar cara terbaik dlm
    memenuhi kebutuhan pasien atau
    dalam mengevaluasi kondisi pasien
    dan hasil askep kcl ada perub yg
    mencolok.
   Orientasi pada penyelesaian tugas.
   Efisien dalam menyelesaikan tugas
    bila jumlah staf sedikit tp pasien
    tidak puas dr askep yg diberikan.
KEUNTUNGAN MODEL FUNGSIONAL


  Perawat trampil u/ tugas &
  pekerjaan ttt.
  Menyelesaikan banyak pekerjaan
  dlm waktu singkat.
  Metoda tepat pd ruang yg
  memiliki tenaga terbatas.
  Kepuasan mudah dicapai
  perawat pelaksana.
  Karu mudah mengawasi staf dlm
  melaksanakan tugas.
KERUGIAN MODEL FUNGSIONAL


 Keperawatan
 terfragmentasi, Tugas
 monoton, Tj & Tg
 rendah, hub P-K sulit
 terbentuk, tidak
 profesional, perlu
 banyak penyelia u/
 memantau askep
MODEL FUNGSIONAL
                        Kepala Ruangan
                   Perawat penanggung Jawab



 Menyuntik   Memberi makan      Mengganti balutan   Lain2




                             Pasien
MODEL TIM

   Model pemberian askep
    dimana seorang perawat
    profesional memimpin
    sekelompok tenaga
    keperawatan dalam
    memberikan askep pada
    sekelompok klien melalui
    upaya kooperatif dan
    kolaboratif ( Douglas, 1984 )
MODEL TIM
    Konsep utama model tim :
1.   Kepemimpinan
     Ketua tim harus bertj pd sekelompok pasien dalam
     merencanakan askep, penugasan pd anggota tim,
     supervisi dan evaluasi askep yg diberikan.
2.   Komunikasi yg efektif
     Proses komunikasi harus dilakukan secara terbuka
     & aktif mll laporan, pre atau post konference atau
     pembahasan dalam penugasan, pembahasan
     perencanaan dan menuliskan askep dan
     mengevaluasi hasil yg telah dicapai.
MODEL TIM
   Pengajaran & bimbingan scr insidentil  tj ketua tim.
    Ketua menetapkan perawat terbaik  membantu
    semua anggota tim untuk belajar apa yg terbaik
    untuk pasien berdasar kebutuhan & permasalahan yg
    dihadapi pasien.
   Ketua tim memperoleh pengalaman melakukan
    kepemimpinan yg demokratik dlm mengarahkan,
    membina & bagaimana mengkoordinasi berbagai
    kegiatan. Untuk capai pemimpin yg efektif ketua tim
    harus tahu prinsip dasar administrasi, supervisi,
    bimbingan & teknik mengajar. Ketua harus
    mengimplementasikan prinsip dasar kepemimpinan.
MODEL TIM
     Tanggung jawab kepala ruangan
 1.   Menetapkan standar kinerja yg diharapkan sesuai dengan
      standar askep.
 2.   Membantu staf dalam menetapkan sasaran askep.
 3.   Memberi kesempatan pada ketua tim untuk
      mengembangkan kepemimpinan.
 4.   Mengorientasikan tenaga keperawatan yg baru ttg fungsi
      model tim dalam system pemberian askep.
 5.   Menjadi nara sumber bagi ketua tim.
 6.   Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui
      riset keperawatan.
 7.   Menciptakan iklim komunikasi yg terbuka dengan semua
      staf.
MODEL TIM
    Tanggung jawab ketua tim
1.   Mengkaji setiap pasien & menetapkan rencana
     keperawatan.
2.   Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan
     tindakan medik.
3.   Membagi tugas yg harus dilaksanakan oleh setiap
     anggota tim & memberikan bimbingan mel;alui pre
     atau post konference.
4.   Mengevaluasi askep baik proses ataupun hasil yg
     diharapkan serta mendokumentasikannya.
MODEL TIM
    Tanggung jawab anggota tim :
1.   Melaksanakan tugas berdasar rencana
     askep yg telah disusun.
2.   Mencatat dg jelas & tepat askep yg telah
     diberikan berdasarkan respon pasien.
3.   Berpartisipasi dalam setiap memberikan
     masukan untuk meningkatkan askep.
4.   Menghargari bantuan & bimbingan dari
     ketua
KEUNTUNGAN MODEL TIM
 Pre & post conference
 m’tambah pengeth. &
 k’trampilan staf, hub P-K
 berkualitas, m’mungkinkan
 p’terapan proses
 keperawatan, konflik antar
 anggota dpt diminimalkan,
 anggota puas dlm hub.
 Interpersonal, spirit klp tinggi,
 efisiensi dpt dipertahankan,
 m’berdayakan tenaga prof.
KERUGIAN MODEL TIM

   Butuh tenaga banyak, perlu S1
    kep, banyak waktu,
    akontabilitas kurang
MODEL TIM

                Kepala Ruangan


    Ketua Tim                    Ketua Tim




   Perawat2                      Perawat2




    Pasien2                      Pasien2
MODEL PRIMER

   Metoda askep yg ber t.j. &
    t.g. thd askep selama 24 jam.
    Tj mll pengkajian – evaluasi
    dr klien masuk-pulang
KEUNTUNGAN

         Otonomi perawat, askep berkualitas
& holistik, k’puasan kerja perawat, klien &
klg tinggi, akontabilitas perawat tinggi, hub
P-K sangat baik.


KERUGIAN
        Biaya tinggi, perawat tdk terlalu
senang b’fungsi sbg PP, tergantung
komunikasi & koord. PP, hanya dpt dilakukan
perawat prof.
MODEL PRIMER

              Kepala Ruangan


       PP                        PP




   Perawat2                    Perawat2




    Pasien2                    Pasien2
BERBAGAI JENIS MODEL PRAKTEK
KEPERAWATAN PROFESIONAL DI INDONESIA


1.    MODEL PRAKTEK KEP. PROF. III
      Tdp perawat dgn kemamp. Doktor dlm kep. Klinik  riset &
      m’bimbing perawat m’lakukan riset serta m’manfaatkan hasil riset
      dlm memberikan askep.

2.   MODEL PRAKTEK KEP. PROF. II
      Tdp perawat spesialis yg spesifik untuk cabang ilmu ttt.

3.   MODEL PRAKTEK KEP. PROF. I
      Perlu 3 komponen : k’tenagaan, model pemberian askep,
      dokumentasi kep.
Model Praktek Keperawatan Profesional

 MPKP memberi peluang untuk
 meningkatkan profesionalisme pelayanan
 keperawatan.

  Peserta didik dimungkinkan mendapat
  pengalaman dan situasi kondusif untuk
  belajar di RS.

  Memberi peluang bagi perawat untuk
  menjadi peneliti & pengembang ilmu
  keperawatan.
Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep.




                                105
PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP




Merupakan tuntutan profesional value.
Terdiri dari proses :
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengendalian




                    PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                MPKP                106
PERENCANAAN




   Perencanaan Ka.Ru : Rencana tahunan, Bulanan,
    Mingguan, Harian.
   Perencanaan PP : Rencana Bulanan, Mingguan,
    Harian.
   Perencanaan PA : Rencana Harian.




                    PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                MPKP                107
PENGORGANISASIAN



Menggunakan modifikasi Tim Primer
Alasan :
 Askep komprehensif
 Otonomi perawat dihargai
 Pendekatan terapeutik yg intens oleh Ka Tim
   sebagai PP.
 Aktualisasi kompetensi PA dengan bimbingan PP.




                   PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                               MPKP                108
MEKANISME PENGORGANISASIAN



     Ka Ru membagi perawat menjadi 3 tim.
     Tim membagi jadual dinas.
     Ka Ru membagi klien kepada masing-masing Tim
     PP mengkaji, menyusun NCP, membagi tugas pelaksanaan pada
      PA.
     PA menerapkan tindakan keperawatan
     Bila tim kurang anggota, KaRu menarik PA dari Tim yang lain.
     Bila tim tidak terwakili dalam satu shift, kliennya “ dititipkan “
     Kolaborasi dilakukan PP.
     Buku laporan Tim.
     Penanggung jawab shift ditunjuk Ka Ru


                         PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                     MPKP                                  109
URAIAN TUGAS KA RU MPKP



   Menyusun rencana
   Mengorganisasikan tim & anggotanya
   Mengarahkan pelaksanaan tugas
   Fasilitasi kolaborasi
   Pengawasan pelaksanaan tugas
   Audit
   Wakil ruang MPKP




                    PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                MPKP                110
URAIAN TUGAS PP



   Menyusun rencana Tim.
   Mengatur jadual dinas PA.
   Proses Keperawatan.
   Bagi tugas kepada PA.
   Pengarahan pelaksanaan Askep.
   Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
   Audit askep di timnya.




                     PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                 MPKP                111
URAIAN TUGAS PA




   Buat rencana harian
   Melaksanakan tindakan keperawatan
   Memberi informasi dan umpan balik




                   PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                               MPKP                112
PENGARAHAN




   Memberi motivasi
   Manajemen konflik
   Pendelegasin
   Komunikasi
   Koordinasi dan kolaborasi




                     PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                 MPKP                113
PENGAWASAN




   Langsung dan tidak langsung
   Pengawasan langsung dari atasan kepada
    bawahan
   Tidak langsung : audit
   Harus obyektif dengan memakai instrumen baku




                    PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                MPKP                114
KESIMPULAN




   Pendekatan manajemen di ruang MPKP
    merupakan profesional value yang harus ada.
   Pelayanan profesional harus berbasis ilmu
    keperawatan.
   MPKP langkah awal implementasi teori dalam
    bentuk praktek




                    PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                MPKP                115
ORGANOGRAM RUANG MPKP

Tim Kesehatan   Kepala Ruang              Konsultan Kep



Ketua Tim                Ketua Tim                         Ketua Tim
   PP                       PP                                PP


Perawat Assosiate    Perawat Assosiate                 Perawat Assosiate

 Perawat Assosiate   Perawat Assosiate                 Perawat Assosiate

 Perawat Assosiate   Perawat Assosiate                 Perawat Assosiate




                       PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG
                                   MPKP                                    116

More Related Content

What's hot

Metode dan teknik promosi kesehatan
Metode dan teknik promosi kesehatanMetode dan teknik promosi kesehatan
Metode dan teknik promosi kesehatanAya Wie Saya
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanAde Rahman
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisiconesti08com
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminalValny Majid
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwalutfinurariffani
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 

What's hot (20)

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Metode dan teknik promosi kesehatan
Metode dan teknik promosi kesehatanMetode dan teknik promosi kesehatan
Metode dan teknik promosi kesehatan
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
Trend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwaTrend dan issue keperawatan jiwa
Trend dan issue keperawatan jiwa
 
Power point supervisi
Power point supervisiPower point supervisi
Power point supervisi
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Menopause
Menopause Menopause
Menopause
 

Viewers also liked

Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanHarfah Masady
 
Makalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akperMakalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akperMJM Networks
 
Metode keperawatan primer
Metode keperawatan primerMetode keperawatan primer
Metode keperawatan primerSulistia Rini
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan timSulistia Rini
 
manajemen keperawatan MPKP
manajemen keperawatan MPKPmanajemen keperawatan MPKP
manajemen keperawatan MPKPrezkyamaliaarta
 
Super Supervisor Paduan Menjadi Supervisor
Super Supervisor Paduan Menjadi SupervisorSuper Supervisor Paduan Menjadi Supervisor
Super Supervisor Paduan Menjadi SupervisorEko Mardianto
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalSulistia Rini
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
METODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMERMETODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMERSulistia Rini
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
Analisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbuAnalisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbumySweetypie
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatanStikes Yarsis
 
Fungsi-funsi manajemen
Fungsi-funsi manajemenFungsi-funsi manajemen
Fungsi-funsi manajemenTyar Lande
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenKomunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenrantipurnamasarI
 

Viewers also liked (20)

Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatanPpt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
Ppt kepemimpinan dan manajemen keperawatan
 
Makalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akperMakalah manajemen keperawatan akper
Makalah manajemen keperawatan akper
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Metode keperawatan primer
Metode keperawatan primerMetode keperawatan primer
Metode keperawatan primer
 
Metode keperawatan tim
Metode keperawatan timMetode keperawatan tim
Metode keperawatan tim
 
manajemen keperawatan MPKP
manajemen keperawatan MPKPmanajemen keperawatan MPKP
manajemen keperawatan MPKP
 
Super Supervisor Paduan Menjadi Supervisor
Super Supervisor Paduan Menjadi SupervisorSuper Supervisor Paduan Menjadi Supervisor
Super Supervisor Paduan Menjadi Supervisor
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
 
Manajemen fasilitas
Manajemen fasilitasManajemen fasilitas
Manajemen fasilitas
 
FUNGSI PERGERAKAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
FUNGSI PERGERAKAN MANAJEMEN KEPERAWATANFUNGSI PERGERAKAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
FUNGSI PERGERAKAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
 
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar SStandar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
Standar Pelayanan Keperawatan. manajemen keperawatan By Pangestu Chaesar S
 
METODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMERMETODE KEPERAWATAN PRIMER
METODE KEPERAWATAN PRIMER
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
Analisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih IbuAnalisis Sajak Kasih Ibu
Analisis Sajak Kasih Ibu
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 
Manajemen keperawatan
Manajemen keperawatanManajemen keperawatan
Manajemen keperawatan
 
Fungsi-funsi manajemen
Fungsi-funsi manajemenFungsi-funsi manajemen
Fungsi-funsi manajemen
 
Standard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdfStandard pelayanan minimum pdf
Standard pelayanan minimum pdf
 
Komunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemenKomunikasi dalam manajemen
Komunikasi dalam manajemen
 
Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3Timbang terima ppt b3
Timbang terima ppt b3
 

Similar to MANAJEMEN DASAR

Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedhoyin rizmu
 
Prinsip dasar manajemen
Prinsip dasar manajemenPrinsip dasar manajemen
Prinsip dasar manajemenSubhan Afifi
 
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.pptfaizalabdillah10
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copydennysabdulaziz
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisdennysabdulaziz
 
Tugas Teknologi Informasi (manual)
Tugas Teknologi Informasi (manual) Tugas Teknologi Informasi (manual)
Tugas Teknologi Informasi (manual) sarahkartikaa
 
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)Tugas Teknologi Informasi (otomatis)
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)sarahkartikaa
 
Pengantar manajemen chap-01
Pengantar manajemen chap-01Pengantar manajemen chap-01
Pengantar manajemen chap-01Syahrial Ripcurl
 
Bab Satu Pengertian Manajemen
Bab Satu Pengertian ManajemenBab Satu Pengertian Manajemen
Bab Satu Pengertian ManajemenUniversitas PGRI
 
Asas pengurusan
Asas pengurusanAsas pengurusan
Asas pengurusanEmy Amiera
 
Asas pengurusan
Asas pengurusanAsas pengurusan
Asas pengurusaninazaki1
 
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenSatya Pranata
 
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.pptAskariB1
 
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.pptMSyaifulIslam
 

Similar to MANAJEMEN DASAR (20)

Pertemuan pertama
Pertemuan pertamaPertemuan pertama
Pertemuan pertama
 
Bab 1 konsep dasarmanajemen
Bab 1 konsep dasarmanajemenBab 1 konsep dasarmanajemen
Bab 1 konsep dasarmanajemen
 
Materi ajar
Materi ajarMateri ajar
Materi ajar
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Prinsip dasar manajemen
Prinsip dasar manajemenPrinsip dasar manajemen
Prinsip dasar manajemen
 
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
 
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
Presentasi dennys abdul aziz manual   copyPresentasi dennys abdul aziz manual   copy
Presentasi dennys abdul aziz manual copy
 
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatisPresentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
Presentasi Mata Kuliah Manajemen dennys abdul aziz otomatis
 
Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen Chapter 1 Pengantar Manajemen
Chapter 1 Pengantar Manajemen
 
Tugas Teknologi Informasi (manual)
Tugas Teknologi Informasi (manual) Tugas Teknologi Informasi (manual)
Tugas Teknologi Informasi (manual)
 
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)Tugas Teknologi Informasi (otomatis)
Tugas Teknologi Informasi (otomatis)
 
Pengantar manajemen chap-01
Pengantar manajemen chap-01Pengantar manajemen chap-01
Pengantar manajemen chap-01
 
Bab Satu Pengertian Manajemen
Bab Satu Pengertian ManajemenBab Satu Pengertian Manajemen
Bab Satu Pengertian Manajemen
 
Asas pengurusan
Asas pengurusanAsas pengurusan
Asas pengurusan
 
Asas pengurusan
Asas pengurusanAsas pengurusan
Asas pengurusan
 
Asas pengurusan
Asas pengurusanAsas pengurusan
Asas pengurusan
 
Konsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar ManajemenKonsep Dasar Manajemen
Konsep Dasar Manajemen
 
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
 
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar Manajemen bisnis.ppt
 

More from Rahayoe Ningtyas

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanAplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitRahayoe Ningtyas
 

More from Rahayoe Ningtyas (7)

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Teori pencapaian tujuan
Teori pencapaian tujuanTeori pencapaian tujuan
Teori pencapaian tujuan
 
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatanAplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
Aplikasi penyelesaian masalah manajemen keperawatan
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Standar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatanStandar praktek keperawatan
Standar praktek keperawatan
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakitAnalisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
Analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit
 

MANAJEMEN DASAR

  • 2. TUJUAN 1. Mengetahui konsep dasar manajemen dan mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi. 2. Mengetahui konsep manajemen secara fungsional yang mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, serta pengendalian dan pengawasan
  • 3. Pengertian Organisasi  Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur dan kordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.(Griffin,2002)  Sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. (Ernie&Kurniawan,2005)
  • 4. Pengertian Manajemen  Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)  Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997)  Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
  • 5. Manajemen berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. MANAJEMEN DASAR 5
  • 6. Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan  Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)  Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.  Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • 7. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan effisien 7
  • 8. Pengertian Efektif dan Efisien (Drucker) Efektif :  mengerjakan pekerjaan yang benar atau tepat Efisien :  mengerjakan pekerjaan dengan benar atau tepat
  • 9. Fungsi-fungsi Manajemen ORGANIZING LEADING CONTROLING PLANNING
  • 10. Fungsi Perencanaan  proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
  • 11. Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan  Menetapkan tujuan dan target bisnis  Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut  Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan  Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
  • 12. Fungsi Pengorganisasian  proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
  • 13. Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian  Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan  Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab  Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja  Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
  • 14. Fungsi Pengarahan dan Implementasi  proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
  • 15. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi  Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan  Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan  Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
  • 16. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian  proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
  • 17. Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian  Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan  Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan  Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
  • 18. Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen Planning Organizing Penentuan Tujuan dan Penentuan Bagaimana Bagaimana Cara Pencapaian Penyusunan Organisasi dan yang terbaik Aktifitas dapat dilakukan Controlling Leading Monitoring dan Perbaikan Proses Memotivasi Anggota Aktifitas yang sedang berjalan Organisasi agar Planning agar Tujuan dapat tercapai dapat dijalankan Keterangan: Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
  • 19. Sumber Daya Organisasi, Tujuan, dan Fungsi- fungsi Manajemen Fungsi-fungsi Manajemen Organizing Planning & Sumber Daya Organisasi decision making • Sumber Daya Fisik/Alam Tujuan Organisasi • Informasi Efektif • Sumber Daya Manusia Controlling • Modal Efisien Leading
  • 20. Perbedaan pandangan dalam Fungsi-fungsi Manajemen Luther George James AF Koontz Nickels, Richard Ernest Gullick Terry Stoner &O McHugh & W Griffin Dale ’Donnelly Mc Hugh PLANNING ORGANIZING STAFFING STAFFING STAFFING Actuat ing Leading Directing Leading DIRECTING DIRECTING DIRECTING COORDINATING INNOVATING REPORTING REPRESENTING CONTROLLING
  • 21. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN  Pembagian kerja yang berimbang  Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas  Disiplin  Kesatuan perintah  Kesatuan arah  Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
  • 22. Penggajian  Pemusatan wewenang (sentralisasi)  Jenjang jabatan (hirarki)  Tata tertib  Keadilan  Pemantapan jabatan  Keadilan  Solidaritas
  • 23. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN  Pembagian kerja yang berimbang Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya tidak bersifat pilih kasih atau pilih bulu, melainkan harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.  Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan langsung. MANAJEMEN DASAR 23
  • 24. Disiplin Disiplin ialah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.  Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut. MANAJEMEN DASAR 24
  • 25.  Kesatuan arah Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).  Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi Ketika seseorang sedang bekerja sebagai kerabat kerja, maka semua kepentingan pribadi harus dikesampingkan/diabaikan atau disimpan dalam hati. MANAJEMEN DASAR 25
  • 26.  Penggajian Pemberian gaji dan cara pembayarannya hendaknya diusahakan sedapat mungkin bisa memuaskan.  Pemusatan wewenang (sentralisasi) Wewenang atau kewenangan untuk menentukan kebijaksanaan umum hendaknya dipegang oleh administrator (sentralisasi/dari pusat). MANAJEMEN DASAR 26
  • 27. Jenjang jabatan (hirarki) Para karyawan harus tunduk dan taat kepada mandor, para mandor harus tunduk dan taat kepada kepala seksi (manajemen tingkat rendah), para kepala seksi harus tunduk dan taat kepada kepala bagian (manajemen tingkat menengah) dan para kepala bagian harus tunduk dan taat kepada administrator (manajemen tingkat atas).  Tata tertib Di dalam tata tertib terdapat perintah dan larangan, perizinan dan berbagai peraturan lainnya yang menjamin kelancaran pekerjaan segenap kerabat kerja tanpa kecuali. MANAJEMEN DASAR 27
  • 28.  Keadilan Segenap karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya serta kalau terjadi perselisihan antar mereka tidak boleh ada yang dibela, melainkan harus dilerai melalui musyawarah dan mufakat berdasarkan rasa kekeluargaan.  Pemantapan jabatan Setiap pejabat atau karyawan hendaknya tidak sering diubah-ubah tugas dan jabatannya. MANAJEMEN DASAR 28
  • 29.  Prakarsa Prakarsa atau inisiatif yang timbul di kalangan kerabat kerja hendaknya mendapat penghargaan/sambutan yang layak.  Solidaritas atau rasa setia kawan Rasa setia kawan biasanya muncul berkat kerja sama dan hubungan baik antar kawan. Hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk kepentingan- kepentingan yang positif, konstruktif dan rasional. MANAJEMEN DASAR 29
  • 30. Prinsip Tidak Dilaksanakan ?  Tujuan yang telah ditetapkan sulit untuk dicapai MANAJEMEN DASAR 30
  • 31. PRINSIP MINIMAL  1. ada tujuan yang hendak dicapai, 2. ada pemimpin (atasan), 3. ada yang dipimpin (bawahan), 4. ada kerja sama MANAJEMEN DASAR 31
  • 32. LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN  Manajemen operasional  Manajemen asuhan keperawatan 32
  • 33. MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN  Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. 33
  • 34. Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP a. Memiliki fasilitas perawatan yang memadai. b. Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah tempat tidur yang ada. c. Memiliki perawat pendidikan yang telah terspesialisasi d. Seluruh perawat telah memiliki kompetensi dalam perawatan primer. 34
  • 35. MANAJEMEN OPERASIONAL  Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:  1) Manajemen puncak  2) Manajemen menengah  3) Manajemen bawah 35
  • 36.  1) Manajemen puncak  2) Manajemen menengah  3) Manajemen bawah MAMPU
  • 37.
  • 38. PENDAHULUAN  Pemimpin mempunyai fungsi kardinal & sentral dalam organisasi, manajemen & administrasi, shg perlu mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Kepala ruangan sebagai pemimpin keperawatan digaris depan bertanggung jawab mempengaruhi semua staf agar dapat mencapai tujuan dan sasaran di ruangannya ( Swansburg, 1999 )
  • 39. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN  Adl. Proses mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha menyusun tujuan dan mencapai tujuan ( Stogdill dalam Swansburg, 1999 ).  Adl proses mempengaruhi dan memberi contoh kepada tim yang menyebabkan kelompok mengambil tindakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan ( Garner ).  Adl Kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar tujuan dapat dicapai.
  • 40. SYARAT PEMIMPIN Menurut Kartini Kartono, 1984 :  Kekuasaan  merupakan legalitas yg memberikan wewenang kepada pemimpin untuk memimpin suatu kelompok.  Kewibawaan  kelebihan, keunggulan yg dimiliki seseorang yg membuat orang lain bersedia melakukan perbuatan tertentu.  Kemampuan segala kesanggupan, kecakapan yg dianggap melebihi kemampuan anggota kelompok lainnya.
  • 41. PERAN PEMIMPIN  Peranan hubungan antar pribadi ( interpersonal role )  Peranan yg berhubungan dengan informasi ( Informational role )  Peranan membuat keputusan ( Desicional role )  Peranan pembuat keputusan  peranan yg tidak boleh tidak harus dijalankan  membedakan antara pimpinan dengan pelaksana
  • 42. KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN  Managerial skills (entrepreneurial) , yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.  Techological skills , yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.  Organisational skills , yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. MANAJEMEN DASAR 42
  • 43. KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN ms ts os MANAJEMEN DASAR 43
  • 44. KENYATAAN KEMAMPUAN ( SKILLS) PEMIMPIN  Tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda MANAJEMEN DASAR 44
  • 45. 32 45
  • 46. Manajemen Puncak bertanggung jawab :  Bertanggung jawab terhadap organisasi secara keseluruhan  Menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan secara umum  Menentukan keputusan-keputusan strategis 46
  • 47. Manajemen Menengah bertanggung jawab :  Melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengkkordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional 47
  • 48. Manajemen Bawah bertanggung jawab :  Mengawasi karyawan secara langsung  Mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan 48
  • 49. Faktor yang perlu dimiliki agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah  1) Kemampuan menerapkan pengetahuan  2) Ketrampilan kepemimpinan  3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin  4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen 49
  • 50. 50
  • 51. 51
  • 52. ASAS KEPEMIMPINAN  Asas Kemanusiaan  memperhatikan bawahan & memandang mereka sebagai manusia, tidak hanya dipandang sebagai mesin.  Asas Efisiensi dengan sdm yg terbatas bgm pemimpin dpt mengefisiensikan sdm tsb untuk kepentingan kelompoknya.  Asas Kesejahteraan yg lebih merata  perlu diperhatikan pemimpin untuk mengurangi kesenjangan & konflik yg dapat mengganggu jalannya organisasi.
  • 53. FUNGSI KEPEMIMPINAN  Memandu, menuntun, membimbing, memotivasi, menjalin komunikasi yg baik, mengorganisasi, mengawasi dan membawa organisasinya pada tujuan yg telah ditetapkan.
  • 54. TEORI KEPEMIMPINAN  Teori Bakat  Teori Perilaku  Teori Situasi
  • 55. TEORI BAKAT  Keyakinan bahwa kemampuan kepemimpinan hanya dimiliki orang yg dilahirkan dengan bakat  tidak sepenuhnya benar krn setiap orang bisa jadi pemimpin bila mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang diperlukan.
  • 56. TEORI BAKAT  Bakat Intelegensi pengetahuan & kemampuan memutuskan shg semua kegiatan dr sekelompok orang yg dipimpinnya dapat berjalan sesuai dengan rencana, karena pemimpin harus memberi tahu, menjelaskan dan mengingatkan kegiatan yang harus dilakukan staf.  Bakat Kepribadian kemampuan menyesuaikan diri, percaya diri, kreatif dan kewaspadaan. Pemimpin juga garus memiliki keseimbangan emosi & kendali integritas pribadi serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.  Bakat Kemampuan Pemimpin mempunyai kemampuan menciptakan kerja sama & mempunyai ketrampilan interpersonal, bijaksana & pandai berdiplomasi. Harus berpartisipasi dengan masyarakat, popularitas & prestise
  • 57. TEORI PERILAKU  Dikembangkan oleh Mc. Gregor  teori X & Y. Ada hub dgn teori motivasi Maslow.  Teori perilaku menurut Kurt Lewin  gaya kepemimpinan.  Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman shg kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yg digunakannya.
  • 58. TEORI PERILAKU  Gaya Kepemimpinan :  Gaya Otokratikkontrol maksimal pd staff, membuat keputusan sendiri & menentukan tujuan kelompok, lebih menekankan penyelesaian tugas dr pd hub antar manusia.  cenderung menyebabkan permusuhan & agresif atau apatis sampai menurunnya inisiatif.  Gaya Demokratik mengikutsertakan bawahan dlm proses pengambilan keputusan. Lebih menekankan hub antar manusia dan kerja kelompok. Pemimpin menggunakan posisinya untuk mendapatkan pandangan & pemikiran bawahan serta memotivasi untuk menentukan tujuan & mengembangkan rencana  meningkatkan produktifitas & kepuasan kerja.  Gaya Laissez Faire memberikan kebebasan bertindak, menyerahkan perannya sbg pemimpin pd bawahan tanpa memberi petunjuk/bimbingan serta pengawasan. Pemimpin sangat sedikit merencanakan & membuat keputusan, produktifitas rendah.  tgt kemampuan bawahan
  • 59. TEORI PERILAKU  Gaya dapat diterapkan efektif bila pada situasi ttt tapi tidak efektif pd situasi lain.  Dalam mengembangkan gaya ada beberapa faktor yg perlu dipertimbangkan ( Gillies, 1984 ) yaitu : Tingkat kesulitan & kompleksitas tugas Jumlah waktu yg tersedia untuk menyelesaikan tugas Pola komunikasi dalam kelompok Besarnya kelompok kerja Pendidikan & pengalaman karyawan Kebutuhan karyawan untuk kebebasan & informasi Kepribadian pemimpin & pelatihan yg diikutinya
  • 60. TEORI SITUASI  Menurut teori situasional, pemimpin berubah dari satu gaya ke gaya lainnya sesuai dengan perubahan situasi yg terjadi. Seorang pemimpin yg efektif pd situasi tertentu belum tentu mampu bersikap & bertindak efektif pd situasi yang lain.  pemimpin perlu memahami karakteristik dirinya & bawahannya, agar dlm menyelesaikan masalah pemimpin dpt mengambil keputusan yg tepat.
  • 61. PEMIMPIN YG EFEKTIF  Pemimpin yg efektif  orang yg dapat mengilhami orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan.
  • 62. CIRI PERILAKU PEMIMPIN EFEKTIF  Berfikir kritis  selalu bertanya & menganalisa ide, saran, kebiasaan yg dilakukan & kebijakan sebelum memutuskan untuk menolak atau menerimanya.  Menyelesaikan masalah  hrs membantu staf mengidentifikasi masalah & menyelesaikannya menurut proses pemecahan masalah.  Menghormati individu  org punya perbedaan keinginan, kebutuhan & pengalaman hidup  pemimpin kenal perbedaan agar penghargaan yg diberikan bermakna.  Mendengarkan orang lain & punya ketrampilan berkomunikasi  beri umpan balik & mendorong pertukaran info.  Menyusun tujuan & mempunyai pandangan jauh ke depan.  Mengembangkan diri & membimbing  senantiasa belajar mendorong bawahan untuk belajar/berfungsi sbg guru & role model bagi bawahannya.
  • 63. PERTIMBANGAN PEMIMPIN EFEKTIF  Kewaspadaan diri ( self awarness ) harus memvalidasi kewaspadaan dirinya dg orla untuk mengetahui bgm persepsi bawahan terhadap tindakan yg dilakukan.  Karakteristik kelompok tidak bertentangan dgn pola, kebiasaan & nilai-nilai yg ada.  Karakteristik individu memahami keunikan & kontribusi yg berbeda dr individu, memungkinkan saran & pengarahan yg berbeda kpd individu dlm mencapai tujuan yg sama.  Motivasi penghargaan, pujian & dorongan untuk meningkatkan penampilan kerja bawahannya.
  • 65. DEFINISI  Komunikasi adalah proses yang digunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti melalui transmisi pesan simbolik.
  • 66. ARTI KOMUNIKASI  Komunikasi melibatkan orang lain dan memahami komunikasi termasuk mencoba mamahami cara manusia saling berhubungan.  Komunikasi termasuk kesamaan arti  agar dapat berkomunikasi harus menyetujui definisi istilah yang digunakan.  Komunikasi termasuk symbol, gerakan badan, suara, huruf, angka dan kata hanya dapat mewakili ide dimaksudkan untuk dikomunikasikan.
  • 67. PROSES KOMUNIKASI  Pengirim  penyandiansaluranp’artianp’terimaan gangguan  Pengirim : seseorang dng informasi, kebutuhan atau keinginan dan dgn tujuan mengkomunikasikannya kepada orang lain.  Penerima : orang yang menerima pesan dari pengirim.  Penyandian : ketika pengirim menterjemahkan info untuk dikirimkan menjadi serangkaian simbol.  Pengartian : proses yang dilakukan oleh penerima untuk menginterprestasikan pesan dan menterjemahkan ke dalam info yang mempunyai arti.  Gangguan : faktor yang mengganggu, membingungkan atau mencampuri komunikasi.
  • 68. PENTINGNYA KOMUNIKASI EFEKTIF  Komunikasi menyediakan saluran umum untuk proses manajemen  POAC.  Ketrampilan komunikasi yg efektif dapat membuat manajemen menggunakan berbagai bakat yg tersedia dalam dunia multibudaya dari organisasi.  Manajer menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi.
  • 69.  Komunikasi dalam keperawatan merupakan pendekatan terencana dan dipakai secara sadar untuk mempengaruhi orang lain. Cont: staf, pasien , dll.  Kemampuan melakukan komunikasi yg efektif dan terapautik tidak terjadi secara otomatis tetapi ketrampilan tsb harus direncanakan, dipelajari dan dipraktekan scr berulang baik pada diri sendiri atau pada lingkungan.  Jika tidak  menghambat kematangan pribadi shg akan cenderung bergumul dgn konflik internal dan dapat terlibat konflik eksternal.
  • 70. KOMUNIKASI ASERTIF  Adalah kemampuan menyampaikan scr tepat baik pikiran & perasaan seseorang dgn tetap menghormati & menghargai hak-hak & martabat orang lain.  Cara komunikasi asertif : kehangatan, menghargai, tulus, mendengar asertif, sikap asertif.
  • 71. Sikap asertif adalah ketrampilan untuk menyatakan diri secara nyata, sungguh- sungguh untuk mendapatkan sesuatu dgn tetap respek & menghargai orang lain.
  • 72. Tingkah laku asertif :  Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat pada orang lain tanpa menyinggung perasaan orang lain.  Berbicara dengan volume yang sesuai.  Menempatkan diri dng tk yang sesuai.  Kehidupan emosinya relatif stabil  Mempunyai percaya diri yg sesuai integritas diri yg jelas.
  • 73. HAMBATAN PROSES KOMUNIKASI  Perbedaan persepsi.  Reaksi emosional.  Ketidakkonsistenan komunkasi verbal & non verbal.  Curiga atau tidak percaya.
  • 74. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI  Semua faktor dalam hubungan komunikasi antar pribadi berlaku untuk komunikasi organisasi.  Ada beberapa faktor yg unik : cont. struktur, wewenang.
  • 75. FAKTOR YG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ORGANISASI  Saluran komunikasi formal Adl cara komunikasi yg didukung & dikendalikan oleh manajer.Dapat mempengaruhi kefektifan : 1. Saluran bertambah panjang krn pengemnbangan & pertumbuhan org. 2. Dapat memahami arus bebas informasi antar tk dlm organisasi.  Struktur wewenang Perbedaan status & kekuasaan menentukan siapa yg bisa berkomunikasi.  Spesialisasi pekerjaan  Kepemilikan informasi
  • 76. PESAN YG DISAMPAIKAN  Komunikasi verbal Agar efektif : Jelas, sederhana, nyata, tepat, singkat. Konsisten, kesatuan yg bulat tidak bertentangan. Cukup, info hendaknya memadai kebutuhan & dapat langsung dikerjakan. Tepat waktu & bersangkut paut. Sampai pada orang yg dituju.  Komunikasi non verbal
  • 77. CARA MEMBINA HUB YG EFEKTIF & TERAPEUTIK  Sullivan : hubungan intim yg sehat ditandai dgn peka akan kebutuhan orang lain dan saling menghargai.  Rogers : hubungan yg sehat ditandai dengan komunikasi saling terbuka, menerima orang lain sebagai individu yg berharga & empoati yg mendalam.  Pemimpin harus mempunyai kebiasaan mempersiapkan diri untuk berhubungan dgn orang lain untuk memperlancar berkembanganyta kematangan pribadi.
  • 78. MACAM KOMUNIKASI  Vertikal Tdr komunikasi keatas & kebawah lewat rantai komando organisasi. Kebawah  biasanya disaring, dimodifikasi atau dihentikan kesetiap tingkat. Keatas  disaring, dopadatkan atau diubah oleh manajer menengah yg melihatnya sbg bagian dr pekerjaan mereka untuk melindungi manajer tk atas dr data yg tidak penting yg berasal dr tk bawah.  Lateral & informal Teknik komunikasi terapeutik : mendengarkan dgn penuh perhatian, menunjukkan penerimaan, bertanya, mengulang ucapan, menbgklarifikasi, memfokuskan dll.
  • 80. PENDAHULUAN  Askep merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan  askep yg benar  mutu pelayanan askep meningkat.  Tujuan askep  memandirikan pasien  perlu pengelolaan yg profesional  salah satu cara  model askep yg diberikan.
  • 81. MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL Merupakan model yg beri kesempatan pd perawat untuk menerapkan otonominya dlm mendesign, melaksanakan dan mengevaluasi askep.
  • 82. MODEL ASUHAN KEPERAWATAN  Model Kasus  Model Fungsional  Model Tim  Model Primer
  • 83. MODEL KASUS  Perawat memberikan askep scr komprehensif  tahu yg harus dilakukan thd pasien  pasien puas & merasa lebih aman krn mengetahui perawat bertj atas dirinya.  Menuntut seluruh tenaga perawat mempunyai kualitas profesional & membutuhkan jumlah tenaga perawat lebih banyak.  Sesuai digunakan diruangan rawat khusus ; ICU, ICCU, Haemodialisa
  • 84. MODEL KASUS Kepala Ruangan Perawat penanggung jawab Perawat Pasien
  • 85. MODEL FUNGSIONAL  Pemberian askep ditekankan pada penyelesaian tugas & prosedur keperawatan 1 perawat diberi satu / beberapa tugas untuk dilaksanakan pd seluruh pasien yg dirawat.  Prioritas utama  pemenuhan kebutuhan fisik.  Tidak menekanakan perawatn yg holistik  kualitas askep sering terabaikan, krn askep terfragmentasi.  Komunikasi antar perawat terbatas  tidak ada yg tahu ttg pasien scr komprehensif  pasien kurang puas thd askep, krn sering tdk mendapat jawaban yg tepat pada hal2 yg ditanyakan, kurang ada hub saling percaya dengan perawat.
  • 86. MODEL FUNGSIONAL  Karu bertj mengarahkan & mensupervisi.  Karu menentukan apa yg jd tugas setiap perawat & perawat melaporkan tugas yg telah dikerjakan.  karu berth membuat laporan pasien.  Koord antar perawat kurang  pasien sering mengulang pertanyaan pada perawat.  Karu yg mikir semua keb. Pasien. Info yg disampaikan scr verbal sering lupa krn tdk terdokumentasi & tidak diketahui staf lain yg beri askep.
  • 87. MODEL FUNGSIONAL  Karu kurang punya waktu untuk bantu staf belajar cara terbaik dlm memenuhi kebutuhan pasien atau dalam mengevaluasi kondisi pasien dan hasil askep kcl ada perub yg mencolok.  Orientasi pada penyelesaian tugas.  Efisien dalam menyelesaikan tugas bila jumlah staf sedikit tp pasien tidak puas dr askep yg diberikan.
  • 88. KEUNTUNGAN MODEL FUNGSIONAL Perawat trampil u/ tugas & pekerjaan ttt. Menyelesaikan banyak pekerjaan dlm waktu singkat. Metoda tepat pd ruang yg memiliki tenaga terbatas. Kepuasan mudah dicapai perawat pelaksana. Karu mudah mengawasi staf dlm melaksanakan tugas.
  • 89. KERUGIAN MODEL FUNGSIONAL Keperawatan terfragmentasi, Tugas monoton, Tj & Tg rendah, hub P-K sulit terbentuk, tidak profesional, perlu banyak penyelia u/ memantau askep
  • 90. MODEL FUNGSIONAL Kepala Ruangan Perawat penanggung Jawab Menyuntik Memberi makan Mengganti balutan Lain2 Pasien
  • 91. MODEL TIM  Model pemberian askep dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan askep pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984 )
  • 92. MODEL TIM  Konsep utama model tim : 1. Kepemimpinan Ketua tim harus bertj pd sekelompok pasien dalam merencanakan askep, penugasan pd anggota tim, supervisi dan evaluasi askep yg diberikan. 2. Komunikasi yg efektif Proses komunikasi harus dilakukan secara terbuka & aktif mll laporan, pre atau post konference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan perencanaan dan menuliskan askep dan mengevaluasi hasil yg telah dicapai.
  • 93. MODEL TIM  Pengajaran & bimbingan scr insidentil  tj ketua tim. Ketua menetapkan perawat terbaik  membantu semua anggota tim untuk belajar apa yg terbaik untuk pasien berdasar kebutuhan & permasalahan yg dihadapi pasien.  Ketua tim memperoleh pengalaman melakukan kepemimpinan yg demokratik dlm mengarahkan, membina & bagaimana mengkoordinasi berbagai kegiatan. Untuk capai pemimpin yg efektif ketua tim harus tahu prinsip dasar administrasi, supervisi, bimbingan & teknik mengajar. Ketua harus mengimplementasikan prinsip dasar kepemimpinan.
  • 94. MODEL TIM  Tanggung jawab kepala ruangan 1. Menetapkan standar kinerja yg diharapkan sesuai dengan standar askep. 2. Membantu staf dalam menetapkan sasaran askep. 3. Memberi kesempatan pada ketua tim untuk mengembangkan kepemimpinan. 4. Mengorientasikan tenaga keperawatan yg baru ttg fungsi model tim dalam system pemberian askep. 5. Menjadi nara sumber bagi ketua tim. 6. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan. 7. Menciptakan iklim komunikasi yg terbuka dengan semua staf.
  • 95. MODEL TIM  Tanggung jawab ketua tim 1. Mengkaji setiap pasien & menetapkan rencana keperawatan. 2. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dengan tindakan medik. 3. Membagi tugas yg harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim & memberikan bimbingan mel;alui pre atau post konference. 4. Mengevaluasi askep baik proses ataupun hasil yg diharapkan serta mendokumentasikannya.
  • 96. MODEL TIM  Tanggung jawab anggota tim : 1. Melaksanakan tugas berdasar rencana askep yg telah disusun. 2. Mencatat dg jelas & tepat askep yg telah diberikan berdasarkan respon pasien. 3. Berpartisipasi dalam setiap memberikan masukan untuk meningkatkan askep. 4. Menghargari bantuan & bimbingan dari ketua
  • 97. KEUNTUNGAN MODEL TIM Pre & post conference m’tambah pengeth. & k’trampilan staf, hub P-K berkualitas, m’mungkinkan p’terapan proses keperawatan, konflik antar anggota dpt diminimalkan, anggota puas dlm hub. Interpersonal, spirit klp tinggi, efisiensi dpt dipertahankan, m’berdayakan tenaga prof.
  • 98. KERUGIAN MODEL TIM  Butuh tenaga banyak, perlu S1 kep, banyak waktu, akontabilitas kurang
  • 99. MODEL TIM Kepala Ruangan Ketua Tim Ketua Tim Perawat2 Perawat2 Pasien2 Pasien2
  • 100. MODEL PRIMER  Metoda askep yg ber t.j. & t.g. thd askep selama 24 jam. Tj mll pengkajian – evaluasi dr klien masuk-pulang
  • 101. KEUNTUNGAN Otonomi perawat, askep berkualitas & holistik, k’puasan kerja perawat, klien & klg tinggi, akontabilitas perawat tinggi, hub P-K sangat baik. KERUGIAN Biaya tinggi, perawat tdk terlalu senang b’fungsi sbg PP, tergantung komunikasi & koord. PP, hanya dpt dilakukan perawat prof.
  • 102. MODEL PRIMER Kepala Ruangan PP PP Perawat2 Perawat2 Pasien2 Pasien2
  • 103. BERBAGAI JENIS MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI INDONESIA 1. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. III Tdp perawat dgn kemamp. Doktor dlm kep. Klinik  riset & m’bimbing perawat m’lakukan riset serta m’manfaatkan hasil riset dlm memberikan askep. 2. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. II Tdp perawat spesialis yg spesifik untuk cabang ilmu ttt. 3. MODEL PRAKTEK KEP. PROF. I Perlu 3 komponen : k’tenagaan, model pemberian askep, dokumentasi kep.
  • 104. Model Praktek Keperawatan Profesional MPKP memberi peluang untuk meningkatkan profesionalisme pelayanan keperawatan. Peserta didik dimungkinkan mendapat pengalaman dan situasi kondusif untuk belajar di RS. Memberi peluang bagi perawat untuk menjadi peneliti & pengembang ilmu keperawatan.
  • 105. Rahayu Ningtyas, SKp., M.Kep. 105
  • 106. PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP Merupakan tuntutan profesional value. Terdiri dari proses :  Perencanaan  Pengorganisasian  Pengarahan  Pengendalian PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 106
  • 107. PERENCANAAN  Perencanaan Ka.Ru : Rencana tahunan, Bulanan, Mingguan, Harian.  Perencanaan PP : Rencana Bulanan, Mingguan, Harian.  Perencanaan PA : Rencana Harian. PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 107
  • 108. PENGORGANISASIAN Menggunakan modifikasi Tim Primer Alasan :  Askep komprehensif  Otonomi perawat dihargai  Pendekatan terapeutik yg intens oleh Ka Tim sebagai PP.  Aktualisasi kompetensi PA dengan bimbingan PP. PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 108
  • 109. MEKANISME PENGORGANISASIAN  Ka Ru membagi perawat menjadi 3 tim.  Tim membagi jadual dinas.  Ka Ru membagi klien kepada masing-masing Tim  PP mengkaji, menyusun NCP, membagi tugas pelaksanaan pada PA.  PA menerapkan tindakan keperawatan  Bila tim kurang anggota, KaRu menarik PA dari Tim yang lain.  Bila tim tidak terwakili dalam satu shift, kliennya “ dititipkan “  Kolaborasi dilakukan PP.  Buku laporan Tim.  Penanggung jawab shift ditunjuk Ka Ru PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 109
  • 110. URAIAN TUGAS KA RU MPKP  Menyusun rencana  Mengorganisasikan tim & anggotanya  Mengarahkan pelaksanaan tugas  Fasilitasi kolaborasi  Pengawasan pelaksanaan tugas  Audit  Wakil ruang MPKP PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 110
  • 111. URAIAN TUGAS PP  Menyusun rencana Tim.  Mengatur jadual dinas PA.  Proses Keperawatan.  Bagi tugas kepada PA.  Pengarahan pelaksanaan Askep.  Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.  Audit askep di timnya. PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 111
  • 112. URAIAN TUGAS PA  Buat rencana harian  Melaksanakan tindakan keperawatan  Memberi informasi dan umpan balik PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 112
  • 113. PENGARAHAN  Memberi motivasi  Manajemen konflik  Pendelegasin  Komunikasi  Koordinasi dan kolaborasi PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 113
  • 114. PENGAWASAN  Langsung dan tidak langsung  Pengawasan langsung dari atasan kepada bawahan  Tidak langsung : audit  Harus obyektif dengan memakai instrumen baku PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 114
  • 115. KESIMPULAN  Pendekatan manajemen di ruang MPKP merupakan profesional value yang harus ada.  Pelayanan profesional harus berbasis ilmu keperawatan.  MPKP langkah awal implementasi teori dalam bentuk praktek PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 115
  • 116. ORGANOGRAM RUANG MPKP Tim Kesehatan Kepala Ruang Konsultan Kep Ketua Tim Ketua Tim Ketua Tim PP PP PP Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate Perawat Assosiate PENDEKATAN MANAJEMEN DI RUANG MPKP 116