1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: SMA
: Kimia
: X/ 2
:Konsep Reaksi Reduksi dan Oksidasi Dan Bilangan Oksidasi
:9x 45 menit (3x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI
KI
1
2
KI
3
KI
4
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
2.1
2.3
3.9
Menunjukkanperilaku santun,rasa ingin tahu,mampu membedakan fakta,
teoritis, kritis dan komunikatif dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi.
Menunjukan perilaku responsif dan proaktif dalam mewujudkan kemampuan
memecahkan masalah dalam membuat keputusan.
Menganalisis perkembangan konsep reaksi reduksi dan oksidasi serta
menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion
3.9.1 Menjelaskan konsep reaksi reduksi dan osidasi berdasarkan penangkapan–
pelepasanoksigen, penangkapan - pelepasan elektron
3.9.2 Mendeskripsikan contoh – contoh reaksi redoks dalam kehidupan sehari –
hari
3.9.3 Menentukan bilangan oksidasi atom dalam unsur, senyawa atau ion
3.9.4 Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi reduksi dan oksidasi
3.9.5 Menjelaskan reaksi autoredoks
3.9.6 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi ( ion – eletron )
3.9.7 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi
4.9 Merancang , melakukan dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan reaksi reduksi – oksidasi
2. 4.9.1 Merancang percobaan reaksi redoks melalui pembakaran.
4.9.2 Menyimpulkan dan menyajikan data hasil percobaan reaksi pembakaran.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan konsep reaksi reduksi-oksidasi, mampu
mendeskripsikan contoh – contoh reaksi reduksi – oksidasi dalam kehidupan
sehari - hari.
2. Siswa mampu menentukan bilangan oksidasi atom dan unsut, senyawa dan
ion serta dapat menentukan oksidator reduktor dakam reaksi redoks dan dapat
menjelaskan reaksi autoredoks secara santun, kritis dan komunikatif.
3. Dapat menyetarakan reaksi redoks dengan konsep setengah reaksi, perubahan
bilangan oksidasi dan dapat mejelaskan reaksi autoredoks secara santun,
teoritis dan komunikatif.
4. Siswa mampu bekerja sama melakukan percobaan reaksi pembakaran
sederhana secara diskusi dan mampu menyajikan hasil percobaan reaksi
redoks secara responsif, proaktif, komunikatifdan penuh tanggung jawab
serta mampu menyimpulkan data hasil percobaan.
D. Materi Pelajaran (rincian dari materi pokok)
1. Konsep Reaksi Oksidasi dan Reduksi
2. Bilangan Oksidasi, Oksidator dan Reduktor
3. Reaksi Autoredoks
4. Penyetaraan Reaksi Redoks
E. Metode Pembelajaran (rincian dari kegiatan pembelajaran)
1. Model
2. Pendekatan
3. Metode
: Kooperatif tipe Picture and picture, NHT
: Scientific
: Tanya jawab, diskusi
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media : gambar (cetak) , rujukan
2. Alat/Bahan : Lembar Kerja Siswa
3. Sumber belajar:
Sudarmo, U. 2007. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta: PHiBETA.
Hermawan, Paris,S., dan pratomo, H. 2009. Aktif Belajar Kimia untuk SMA
dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Ari, H, dan Ruminten. 2009. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta : Pusat
PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional.
3. G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama (3 x 45 menit)
KEGIATAN
Pendahuluan
Inti
DESKRIPSI KEGIATAN
Apersepsi :
a. Guru memberi apersepsi : pagar rumah kita
terbuat dari besi, ada yang tahu lambang unsur
dari besi.
ALOKASI
WAKTU
10 menit
Motivasi :
b. Guru memotivasi siswa dengan pertanyaan “
Apakah Kalian pernah melihat pagar yang
berkarat “ Mengapa Besi berkarat ? “
c. Pemusatan
perhatian
siswa
dengan
menginformasikan materi yang akan dipelajari
tentang Konsep Reaksi Redoks melalui
gambar didepan kelas
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai
105 menit
Mengamati
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan Absen kelas
b. Guru menyajikan sedikit materi sebagai
pengantar
c. Siswa mengamati gambar atau reaksiyang
ditempel oleh guru di depan kelas.
d. Setiap kelompok dibagikan LKStentang
Reaksi Redoks untuk dibahas didalam
kelompok.
e. Siswa mengerjakan tugas didalam LKS.
Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber belajar tentang Konsep
Reaksi Redoks
b. Berdiskusi membahas tugas di LKS yang
berhubungan dengan Redoks
Mengasosiasikan
a. Setiap kelompok berdiskusi membedakan
mana yang termasuk reaksi reduksi dan mana
yang termasuk reaksi oksidasi berdasarkan
gambar yang ditempelkan oleh guru
menggunakan konsep reaksi redoks
Mengkomunikasikan
a. Guru memanggil salah satu anggota dari
kelompok untuk menuliskan hasil diskusi
kelompok di depan kelas
b. Memberikan
kesempatan
bagi
siswa
kelompok lain untuk memberikan tanggapan
4. atau saran terhadap penyajian hasil diskusi
kelompok.
c. Memberikan penguatan terhadap hasil diskusi
kelompok
Penutup
a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang 20 menit
telah dipelajari
b. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran hari ini
c. Memberikan penghargaan kepada setiap
kelompok.
d. Pemberian tugas merancang percobaan reaksi
pembakaran sederhana.
e. Pemberian informasi untuk pertemuan
berikutnya
f. Melaksanakan evaluasi
5. Pertemuan kedua (3 x 45 menit)
KEGIATAN
Pendahuluan
Inti
DESKRIPSI KEGIATAN
Apersepsi :
pada minggu lalu kita sudah belajar
tentang konsep redoks berdasarkan
penangkapan dan pelepasan oksigen dan
penagkapan dan pelepasan elektron, guru
bertanya kenapa besi jadi berkarat?
.
ALOKASI
WAKTU
10 menit
Motivasi :
a. Guru memotivasi siswa dengan bertanya ?
tuliskan reaksi kimia proses perkaratan dari
besi .
b. gurumenyebutkan judul materi dan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai
105 menit
Mengamati :
a. Siswa duduk berdasarkan kelompok minggu
lalu
b. Setiap siswa dalam kelompok mendapatkan
nomor yang berbeda
c. .Guru menjelaskan sedikit materibilangan
okidasi, penentuan bilangan oksidasi,
oksidator, reduktor dan reaksi autoredoks.
d. Guru membagikan tugas, dan setiap kelompok
mengerjakanya
Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan setiap anggota
kelompok mengetahui jawaban yang benar.
Mengasosiasikan
a. Setelah selesai berdiskusi guru memangil
nomor siswa dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil diskusi semua anggota
dalam kelompok mengerti.
Mengkomunikasikan
a. Siswa yang dipangil nomornya membacakan
hasil diskusinya.
b. Kemudian guru menunjuk nomar siswa dari
kelompok lain untuk membacakan hasil
diskusinya.
Penutup
a.
b.
c.
Bersama siswa menyimpulkan materi yang 20 menit
telah dipelajari
Bersama siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran hari ini
Pemberian informasi untuk pertemuan
berikutnya
6. Pertemuan ketiga(3 x 45 menit)
KEGIATAN
Pendahuluan
DESKRIPSI KEGIATAN
Apersepsi
Guru memberikan pertanyaan tentang konsep
ALOKASI
WAKTU
10 menit
– konsep redoks “ Sebutkan 3 konsep reaksi
redoks ? “
Motivasi :
a. Pemusatan
perhatian
siswa
dengan
menginformasikan
materi
yang
akan
dipelajari tentang penyetaraan reaksi redoks
dengan bertanya “pernahkah kalian melihat
pagar rumah berkarat?” kemudian “ apakah
yang meyebabkan perkaratan tersebut ? “
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
harus dicapai
Inti
105 menit
Mengamati
a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan
setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapatkan nomor
b. Guru memberikan soal latihan kepada setiap
kelompok dan masing – masing kelompok
mengerjakannnya .
Pengumpulan Data
a. Setiap kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan setiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya.
Mengasosiasikan
a. Guru memanggil salah satu nomor siswa
secara acak dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka.
Mengkomunikasikan
a. Memberikan kesempatan kepada kelompok
yang lain untuk memberi tanggapan atau
saran
Mengasosiasikan
a. Guru memanggil salah satu nomor siswa
secara acak dan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka.
7. Penutup
Mengkomunikasikan
a. Memberikan kesempatan kepada kelompok
yang lain untuk memberi tanggapan atau
saran
a. Bersama siswa menyimpulkan materi yang 20 menit
telah dipelajari
b. Bersama siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran hari ini
c. Pemberian tugas
d. Pemberian informasi untuk pertemuan
berikutnya
H. Penilaian
1. Jenis /teknik penilaian: penugasan, observasi, tes tertulis
2. bentuk instrument: PR, sikap, uraian
3. Instrumen
Mengetahui,
Banda Aceh, Oktober 2013
Kepala SMA .........
Guru Mata Pelajaran Kimia
(
()
)
8. LAMPIRAN 1
Tugas PR pertemuan pertama
1. Rancanglah sebuah percobaan reaksi pembakaran dirumah ! Amati
pembakaran dan buatlah laporan secara berkelompok.
9. Soal latihanpertemuan kedua
1. Hitunglah Bilangan oksidasi atom Fe dalam Fe2O3, FeSO4dan FeCl2 (Skor 50)
2. Dari persamaan reaksi berikut manakah yang bertindak sebagai oksidator dan
reduktor. (Skor 20)
Na +O22Na2O
3. Tunjukan bahwa reakai berikut merupakan reaksi autoredoks: (Skor 30)
H2O2
H2O + O2
10. Soal Latihan pertemuan ketiga
1. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi :
a. MnO + PbO2
MnO4- + Pb2+ (suasana asam) ( Skor 30 )
b. Cl2 (aq) + IO3- (aq)
Cl- (aq) + IO4-
( suasana basa ) ( Skor
30 )
2. Setarakan persamaan reaksi berikut ini dengan metode perubahan bilangan
oksidasi : ( Skor 40 )
Cr2O72- + SO2Cr3+ + HSO4-
11. Soal Tugas Pertemuan ketiga
1. Setarakan reaksi berikut dengan metode setengah reaksi !
Zn (s) + NO3- (aq)
Zn2+ (aq) + NH4+ (aq) ( suasana asam )
2. Setarakan reaksi berikut dengan metode bilangan oksidasi
Al + NO3-
AlO2- + NH3( suasana basa )
12. Kunci jawaban soal evaluasikedua
1. Hitunglah Bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3 :( skor 10 )
2 x biloks Fe + 3 x biloks O
=0
2 x biloks Fe + 3 ( -2 )= 0
2 x biloks Fe – 6 = 0
2 x biloks Fe= + 6
Biloks Fe = +6/2 = +3
Bilangan oksidasi Fe dalam FeSO4 :( skor 10 )
1 x biloks Fe + 1 x biloks S + 4 biloks O = 0
Biloks Fe + 1 ( +6 ) + 4 ( -2 ) = 0
Biloks Fe + 6 – 8 = 0
Biloks Fe - 2 = 0
Biloks Fe = +2
Bilangan oksidasi Fe dalam FeCl2 :( skor 10 )
1 x biloks Fe + 2 x biloks Cl = 0
1 x biloks Fe + 2 ( -1 ) = 0
Biloks Fe – 2 = 0
Biloks Fe = +2
2, Menentukan reaksi redoks reduktor dan oksidator :
Jawab:
Na mengalami oksidasi<, berarti Na mengalami reduktor
3.
-1
H2O2 (aq)
( skor 40 )
-1
-2
mengalami penurunan biloks 1
H2O (l) + O2(g)
0
mengalami kenaikan biloks 1
Reaksi diatas dikategorikan reaksi autoredoks karena unsur oksigen
mengalami oksidasi dan juga mengalami reduksi
13. Kunci jawaban soal latihan pertemuan ketiga
MnO4- + Pb2+ (suasana asam)
1. a. MnO + PbO2
( skor 30 )
Langkah 1: Menuliskan kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan setengah
reaksi oksidasi.
MnO4-
Reduksi : MnO
Pb2+
Oksidasi : PbO2
Langkah 2: Menyetarakan masing-masing setengah reaksi, serta menyamakan
jumlah electron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi
kemudian jumlahkan.
MnO4- + 6H+ + 5e- x2
MnO + 3H2O
2e- + PbO2 + 4H+
Pb2+ + 2H2O x5
2MnO+ 6H2O
2MnO4- + 12H+ + 10e-
5PbO2 + 20H+
5PbO2+ + 10H2O
2MnO + 5PbO + 8H+
1. b. Cl2 (aq) + IO3- (aq)
2MnO4- + 5Pb2+ + 4H2O
Cl- (aq) + IO4- ( suasana basa )
( skor 30 )
Langkah 1:Menuliskan kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan setengah
reaksi oksidasi.
Reduksi : Cl2
Oksidasi : IO3-
ClIO4-
Langkah2:Menyetarakan masing-masing setengah reaksi, serta menyamakan
jumlah electron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi kemudian
jumlahkan.
Cl2 + 2e-
2Cl- x4
IO3- + H2O IO4- + 2H+ + 2e-
x2
14. Cl2 + IO3- + H2O
2Cl- + IO4- + 2H+
x 2OH-
Cl2 + IO3- + H2O + 2OH-
2Cl- + IO4- + 2H++ 2OH-
Cl2 + IO3- + H2O + 2OH-
2Cl- + IO4-+ 2H2O
Cl2 + IO3- + 2OH2.
Cr2O72- + SO2
2Cl- + IO4- + H2O
Cr3+ + HSO4-
( skor 40 )
Langkah 1: atom Cr harus di setarakan lebih dulu dengan menambahkan
koefesien di depan Cr3+, sedangkan atom S sudah setara.
Cr2O72- + SO2
2Cr3+ + HSO4-
+12(6)+6
+4(2)
+6
Langkah 2 :agar selisih bilangan oksidasi setara, SO2 dan HSO4- harus
dikalikan 3.
Cr2O72- + 3SO2
2Cr3+ + 3HSO4-
Langkah 3 :
Jumlah muatan ruas kiri = -2
Jumlah muatan di ruas kanan = +3
Agar semua setara, tambahkan 5H+ di ruas kiri
Cr2O72- + 3SO2 + 5H+
2Cr3+ + 3HSO4-
Langkah 4 :
Jumlah atom H di ruas kiri = 5
Jumlah atom H di ruas kanan = 3
Agar atom H setara, tambahkan H2O di ruas kanan.
Cr2O72- + 3SO2 + 5H+
2Cr3+ + 3HSO4- + H2O
15. LAMPIRAN 2
Format Penilaian Sikap Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konsisten
4 = konsisten
5 = sangat konsisten
proaktif
responsif
Tanggung jawab
peduli
disiplin
kerjasama
Nama
Sopan santun
NO
Sikap
16. LAMPIRAN 3
Format Penilaian Psikomotorik
Mata Ajar
: Konsep reaksi reduksi - oksidasi
Nama Tugas
: Mengisi LKS
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
Nama Peserta Didik : …………………………………………………..
Kelas / SMT
NO
KELOMPOK
1
2
3
:X/2
ASPEK PENILAIAN
SKOR (1-5)*
Cara mempresentasi
a. Kejelasan bahasa
b. Mudah dipahami
c. Menarik
Bahan presentasi:
a. Sesuai konsep
b. Menarik
c. inovatif
Menanggapi masukan/pertanyaan
TOTAL SKOR
Catatan: *) Skor diberikan dengan rentang skor 1(satu) sampai dengan 5 (lima),
dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses
presentasi
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup baik
4 = baik
5 = sangat baik
17. LAMPIRAN 4
Penilaian Produk
NO
1
2
3
KELOMPOK
ASPEK PENILAIAN
Judul laporan
a. sesuai materi
b. mudah dipahami
Isi laporan:
a. Sesuai konsep
b. Menarik
c. inovatif
Sumber rujukan
a. memuat hasil penelitian yang
relevan
b. sesuai dengan masalah
c. dari berbagai sumber belajar
TOTAL SKOR
SKOR (1-5)*
18. LAMPIRAN 5
Format Penilaian Konsep Diri Siswa
Nama sekolah
: ………………………………………………..
Mata Ajar
: ………………………………………………..
Nama
: ………………………………………………..
Kelas
: ………………………………………………..
NO
1.
2.
3
4
5
6.
7.
8.
9.
Pernyataan
Alternatif
ya
tidak
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan YME agar mendapat rhidonya dalam belajar
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
Saya optimis bisa meraih prestasi
Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita
Saya berperan aktif dalam kegiatan social di sekolah dan
masyarakat
Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku
Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan
Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa
dan Negara
Saya berusaha menjadi warga Negara yang baik dan
bertanggung jawab
JUMLAH SKOR
Catatan:Inventori digunakan untuk menilai konsep diri siswa dengan tujuan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik. Rentangan nilai
yang digunakan antara 1 dan 2.Jika jawaban YA maka diberi skor 2 dan jika
jawaban TIDAKmaka diberi skor 1. Kriteria penilaiannya adalah jika rentang
nilai antara 0-5 dikategorikan tidak positif; 6-10 = kurang positif; 11-15 = positif
dan 16-20 sangat positif
19. BAHAN AJAR
Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi (Redoks)
Jika sepotong besi diletakkan di udara terbuka, ternyata lama-kelamaan logam
besi tersebut berkarat. Mengapa logam besi dapat berkarat dan reaksi apa yang terjadi
pada logam besi tersebut? Peristiwa perkaratan besi merupakan salah satu contoh dari
reaksi reduksi-oksidasi (redoks). Lalu apa yang dimaksud dengan reaksi redoks?
Konsep reaksi oksidasi dan reduksi senantiasamengalami perkembangan seiring
dengan kemajuanilmu kimia.Pada awalnya, sekitar abad ke-18, konsepreaksi oksidasi
dan reduksi didasarkan atas penggabunganunsur atau senyawa dengan oksigen
membentukoksida, dan pelepasan oksigen dari senyawa.
Perkembangan Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi
Pengertian konsep reaksi reduksi-oksidasi telah mengalami tiga tahap perkembangan
sebagai berikut.
1. Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Oksigen
a. Reduksiadalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa.
Reduktor adalah:
1) Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi.
2) Zat yang mengalami reaksi oksidasi.
Contoh:
1) Reduksi Fe2O3 oleh CO
Fe2O3 + 3 CO
2 Fe + 3 CO2
2) Reduksi Cr2O3 oleh Al
Cr2O3 + 2 Al
2 Cr + Al2O3
b. Oksidasiadalah reaksi pengikatan (penggabungan) oksigen olehsuatu zat.
Oksidator adalah:
1) Sumber oksigen pada reaksi oksidasi.
2) Zat yang mengalami reduksi.
Contoh:
1) Oksidasi Fe oleh O2
4 Fe + 3 O2
2 Fe2O3
20. 2) Pemangggangan ZnS
2 ZnS + 3 O2
2 ZnO + 2 SO2
Berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
a. Reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
Reduktor adalah:
1) Zat yang melepaskan elektron.
2) Zat yang mengalami oksidasi.
Contoh:
1) Cl2 + 2 e–
2 Cl–
2) Ca2+ + 2 e–
Ca
b. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Oksidator adalah:
1) Zat yang mengikat elektron.
2) Zat yang mengalami reduksi.
Contoh:
1) K
K+ + e–
2) Cu
Cu2+ + 2 e–
Berdasarkan Pertambahan dan Penurunan Bilangan Oksidasi
a. Reduksiadalah reaksi penurunan bilangan oksidasi.
Reduktor adalah:
1) Zat yang mereduksi zat lain dalam reaksi redoks.
2) Zat yang mengalami oksidasi.
Contoh:
2 SO3
2 SO2 + O2
Bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah +6 sedangkan pada SO2 adalah
+4.Karena unsur S mengalami penurunan bilangan oksidasi, yaitu dari +6 menjadi
+4, maka SO3 mengalami reaksi reduksi.
Oksidatornya adalah SO3 dan zat hasil reduksi adalah SO2.
21. b. Oksidasiadalah reaksi pertambahan bilangan oksidasi.
Oksidator adalah:
1) Zat yang mengoksidasi zat lain dalam reaksi redoks.
2) Zat yang mengalami reaksi reduksi.
Contoh:
4 FeO + O2
2 Fe2O3
Bilangan oksidasi Fe dalam FeO adalah +2, sedangkan dalam Fe2O3 adalah
+3.Karena unsur Fe mengalami kenaikan bilangan oksidasi, yaitu dari +2 menjadi +3,
maka FeO mengalami reaksi oksidasi.
Reduktornya adalah FeO dan zat hasil oksidasi adalah Fe2O3.
Jika suatu reaksi kimia mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus dalam satu
reaksi, maka reaksi tersebut disebut reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks.
Contoh:
a. 4 FeO + O2
b. Fe2O3 + 3 CO
2 Fe2O3 (bukan reaksi redoks)
2 Fe + 3 CO2 (reaksi redoks)
1.Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron
valensinya cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki
keelektronegatifan lebih besar. Aturan penentuan bilangan oksidasi:
a. Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol).
Contoh:
Bilangan oksidasi atom dalam unsur Na, Fe, H2, P4, dan S8sama dengan 0 (nol).
b. Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
– Bilangan oksidasi ion Na +sama dengan +1;
– Bilangan oksidasi ion Mg2+sama dengan +2;
– Bilangan oksidasi ion Fe3+sama dengan +3;
– Bilangan oksidasi ion Br–sama dengan –1;
22. – Bilangan oksidasi ion S2–sama dengan –2.
c. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0 (nol).
Senyawa NaCl mempunyai muatan = 0. Jumlah biloks Na + biloks Cl = (+1) + (–1) =
0.
d. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatan
ionnya.
Contoh:
Ion NO3
– bermuatan = –1, maka biloks N = +3 biloks O = _1
e. Bilangan oksidasi Fluor dalam senyawanya = –1.
Contoh:
Bilangan oksidasi F dalam NaF dan ClF3sama dengan –1
f. Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawanya sama dengan –2, kecuali dalam
senyawa biner fluorid, peroksida, dan superoksida
Contoh:
• Bilangan oksidasi O dalam H2O, CO2, dan SO2sama dengan –2;
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida, H2O2 dan Na2O2sama
dengan –1;
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa fluorida, OF2sama dengan +2;
• Bilangan oksidasi O dalam senyawa superoksida KO2 dan CsO2sama
dengan – .
g. Bilangan oksidasi hidrogen (H) jika berikatan dengan non-logam sama dengan +1.
Bilangan oksidasi H jika berikatan dengan logam alkali dan alkali tanah sama
dengan –1.
Contoh:
Bilangan oksidasi H dalam HF dan H2O sama dengan +1
Bilangan oksidasi H dalam NaH dan CaH2sama dengan –1
h. Bilangan oksidasi logam golongan IA (alkali) dalam senyawanya sama dengan +1
23. i. Bilangan oksidasi logam golongan IIA (alkali tanah) dalam senyawanya dengan +2
j. Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari satu.
Contoh:
Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO; +3 dalam Fe2O3, dan
seterusnya.Untuk memahami perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi redoks.
2. Reaksi autoredoks
Dalam suatu reaksi kimia, suatu unsur dapat bertindak sebagai pereduksi dan
pengoksidasi
sekaligus.Reaksi
semacam
itu
disebut
autoredoks
(disproporsionasi).Mungkinkah dalam satu reaksi, suatu unsur mengalami reaksi
reduksidan oksidasi sekaligus?Satu unsur dalam suatu reaksi mungkin sajamengalami
reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus.Hal ini karena ada unsureyang mempunyai
bilangan oksidasi lebih dari satu jenis.Reaksi redoks di mana satu unsur mengalami
reaksi reduksi dan oksidasisekaligus disebut reaksi autoredoks (reaksi
disproporsionasi).
PENYETARAAN REAKSI REDOKS
Untuk
menyetarakn
persamaan
reaksi
redoks,
diperlukan
cara-cara
khusus.Ada dua metode ion-elektron dan perubahan bilangan oksidasi
1. Metode Setengah Reaksi
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah elektron yang dilepaskan
pada setengah reaksi oksidasi sama dengan jumlah elektron yang diserap pada
setengah reaksi reduksi.
a. Suasana larutan asam
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyetaraan reaksi adalah sebagai
berikut :
i.
Tulislah kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
ii. Masing-masing setengah reaksi disetarakan dengan urutan sebagai berikut.
a. Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
b. Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul air(H2O)
24. c. Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion H+
d. Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
iii. Samakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi dengan
jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi dengan cara
memberi koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkanlah kedua setengah reaksi
tersebut.
Contoh:
1) MnO + PbO2
MnO4- + Pb2+ (suasana asam)
Langkah 1: Menuliskan kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi.
Reduksi : MnO
MnO4-
Oksidasi : PbO2
Pb2+
Langkah 2: Menyetarakan masing-masing setengah reaksi, serta
menyamakan jumlah electron yang dibebaskan pada setengah reaksi
oksidasi kemudian jumlahkan.
MnO + 3H2O
2e- + PbO2 + 4H+
MnO4- + 6H+ + 5e- x2
Pb2+ + 2H2O x5
2MnO+ 6H2O
2MnO4- + 12H+ + 10e-
5PbO2 + 20H+
5PbO2+ + 10H2O
2MnO + 5PbO + 8H+
2MnO4- + 5Pb2+ + 4H2O
b. Suasana larutan basa
Langkah-langkah yang harus tempuh dalam penyetaraan
reaksi adalah
sebagaiberikut.
1. Tuliskan kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan oksidasi secara terpisah.
2. Menyetarakan masing-masing setengah reaksi
3. Menyamakan jumlah elektron, kemudian jumlahkan
4. Menghilangkan ion H+.
25. -
Untuk menghilangkan dua ion H+, tambahkan masing-masing dua ion OHpada kedua ruas.
-
Dua ion H+ dan dua ion OH- diruas kanan akan bergabung membentuk dua
molekul air.
-
Kurangkan molekul air yang ada diruas kiri dari ruas kanan, sehingga
menyisakan satu molekul air diruas kanan.
Contoh:
2) Cl2 (aq) + IO3- (aq)
Cl- (aq) + IO4-
( suasana basa )
Langkah 1:Menuliskan kerangka dasar setengah reaksi reduksi dan
setengah reaksi oksidasi.
Cl-
Reduksi : Cl2
Oksidasi : IO3-
IO4-
Langkah 2:Menyetarakan masing-masing setengah reaksi, serta
menyamakan jumlah electron yang dibebaskan pada setengah reaksi
oksidasi kemudian jumlahkan.
Cl2 + 2e-
2Cl- x1
IO3- + H2O IO4- + 2H+ + 2e-
Cl2 + IO3- + H2O
x1
2Cl- + IO4- + 2H+
x 2OH-
Cl2 + IO3- + H2O + 2OH-
2Cl- + IO4- + 2H++ 2OH-
Cl2 + IO3- + H2O + 2OH-
2Cl- + IO4-+ 2H2O
Cl2 + IO3- + 2OH-
2Cl- + IO4- + H2O
2. Metode Bilangan Oksidasi
Metode ini didasarkan pada pengertian bahwa jumlah pertambahan bilangan
oksidasi dari reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari
oksidator.
26. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penyetaraan reaksi adalah sebagai
berikut.
i. Tuliskan kerangka dasar reaksi, yaiitu reduktor dan hasiloksidasinya serta
oksidator dan hasil reduksinya.
ii. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi
koefisien yang sesuai ( biasanya ialah unsur selain hidrogen dan oksigen)
iii. Tentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator
iv. Samakan jumlah perubahan bilangan biloks tersebut dengan memberi koefisien
yang sesuai.
v. Setarakan muatan dengan menambah ion H+ (dalam suasana asam) atau ion OH(dalam suasana basa)
vi. Setarakan atom H dengan menambahkan H2O.
Contoh:
1) Cr2O72- + SO2
Cr3+ + HSO4-
Langkah 1: atom Cr harus di setarakan lebih dulu dengan menambahkan
koefesien di depan Cr3+, sedangkan atom S sudah setara.
Cr2O72- + SO2
+12
+4
2Cr3+ + HSO4(6)
(2)
+6
+6
Langkah 2 :agar selisih bilangan oksidasi setara, SO2 dan HSO4- harus
dikalikan 3.
Cr2O72- + 3SO2
2Cr3+ + 3HSO4-
Langkah 3 :
Jumlah muatan ruas kiri = -2
Jumlah muatan di ruas kanan = +3
Agar semua setara, tambahkan 5H+ di ruas kiri
Cr2O72- + 3SO2 + 5H+
2Cr3+ + 3HSO4-
Langkah 4 :
Jumlah atom H di ruas kiri = 5
Jumlah atom H di ruas kanan = 3
27. Agar atom H setara, tambahkan H2O di ruas kanan.
Cr2O72- + 3SO2 + 5H+
2Cr3+ + 3HSO4- + H2O