Power Point Teori dan Analisis Produksi Ekonomi Syariah
1. TEORI DAN ANALISIS PRODUKSI
Disusun Oleh
KELOMPOK IV “empat”
Nita Wulandari
Nurhadi
Nurul Ulfah
Nyimas Yulinda R
Raden Dikdik M
Rani Soraya
Ratna Anindia K W
Rendi Adriansyah
Restu Ludia
Rianita Suciati H
Riki
Robi Andriani
Rojiah
Rosid
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
2. Apa itu Produksi ????
dalam bahasa Arab disebut: “al-intaj” yang memiliki arti “mewujudkan atau
mengadakan produk”. Lebih jelasnya :
“khidmatu mu’ayyanatin bi istikhdamin muzayyajin min anashiril intaji
dhamina itharu zamanin muhaddadin” yang artinya “pelayanan jasa yang
jelas dengan menuntut adanya bantuan penggabungan unsur-unsur
produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas”.
Dapat dikatakan bahwa dalam melakukan proses produksi yang dijadikan
ukuran utamanya adalah nilai manfa’at (utility) yang diambil dari hasil
produksi tersebut. Produksi dalam pandangannya harus mengacu pada
value of utility dan masih dalam bingkai nilai “halal” serta tidak
membahayakan bagi diri sendiri atau orang lain dan kelompok tertentu.
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
3. Apakah Tujuan dari Kegiatan
Produksi ????
Tujuan Kegiatan
Produksi adalah
meningkatkan
kemaslahatan
sehingga
mendapatkan
keberuntungan
(falah) di dunia dan
di akhirat.
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
4. Apa itu Input Produksi dan Berkah ????
Aktifitas produksi membutuhkan berbagai jenis sumber daya
ekonomi, yang lazim disebut input atau faktor produksi, yaitu
semua bentuk faktor yang memberikan kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam sebuah proses produksi. Maka
faktor-faktor produksi ini terdeskripsikan dalam faktor sumber
daya alam, faktor finansial, faktor sumber daya manusia dan
faktor waktu.
faktor produksi atau input ini secara garis besar dapat diklasifikasikan
menjadi dua jenis, yaitu;
1.Input manusia (human input).
2.Input non-manusia (non human input)
NEXT
………
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
5. Ketika harta benda (barang/jasa) itu Halalan Tayyiban, keberkahan pun akan
menyertainya. Halalan tayyiban maksudnya adalah halal secara nilai intrinsiknya,
halal prosesnya dan halal dampak dari proses transaksinya sehingga keberkahan
akan menyertai barang dan jasa itu. Sehingga menjadikan output barang/jasa yang
berkah dan berdampak kepada kemaslahatan. Oleh karena itu, bagaimanapun
sistem pengklasifikasiannya bahwa berkah harus dimasukkan dalam input
produksi.
Karena berkah tersebut melekat pada setiap input yang digunakan dalam
berproduksi dan juga melekat pada proses produksi sehingga output produksinya
akan mengandung berkah. Memasukkan berkah sebagai input produksi adalah
rasional, sebab berkah mempunyai bagian nyata dalam membentuk output. Dalam
alam kasat mata, input berkah memang tidak bersifat materi sebagaimana faktor-
faktor produksi lainnya.
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
Barang/jasa yang diproduksi dengan input berkah akan menghasilkan output yang bertambah
berkah sehingga nilai kemaslahatannya semakin bertambah.
Sebaliknya, jika barang/jasa yang diproduksi dengan input yang tidak berkah, maka akan
menghasilkan output yang tidak berkah juga, bahkan berdampak pada kemadzaratan dan
kerusakan.
6. Kemuliaan Harkat Kemanusiaan Sebagai
Karakter Produksi
Konsep ekonomi Islam, sangat berbeda dengan konsep ekonomi konvensional,
karena ekonomi Islam lebih menitikberatkan faktor manusia sebagai perhatian
terpenting dalam teori produksi.
Maka dalam hal ini, ekonomi Islam lebih memilih faktor tenaga kerja (human
capital) dari pada faktor modal finansial (financial capital). Karena dalam perspektif
ekonomi Islam tenaga kerja memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada faktor
modal finansial.
Dari sisi pihak tenaga kerja, ekonomi Islam memandang bahwa penggunaan
teknologi padat tenaga kerja (labor intensive) memiliki nilai keberkahan yang lebih
dari teknologi yang hanya mengandalkan mesin padat capital.
Misalnya, menyelamatkan tenaga kerja dari kemiskinan dan ketidakberdayaan
ekonomi, memiliki daya tarik tersendiri dalam hati para konsumen.
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
7. Eksplorasi dan Pembentukan Konsep Produksi
Semangat produksi untuk menghasilkan maslahah maksimum perlu dituntun
dengan nilai dan prinsip ekonomi Islam.
Nilai dan prinsip pokok dalam produksi adalah amanah dan profesionalisme.
Dua prinsip pokok ini diambil dari ayat Al-Qur’an yang mengatakan:
“..."Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena
sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada
kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. 28: 26).
Imam Ibnu Taimiyah menjelaskan ayat diatas bahwa maksud dari kuat
(al-qawiyyu) lagi dipercaya (al-amin) adalah profesional dan amanah (trust).
Yang kedua prinsip pokok ini merupakan sebuah piranti untuk mewujudkan
maslahah yang maksimum.
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
8. KESIMPULAN !!!
Semester VI “enam” Manajemen Reguler Pagi
STIE La Tansa Mashiro, Rangkasbitung, 2014
Aktifitas produksi harus balance dengan kegiatan konsumsi. Apabila keduanya
tidak balance maka akan terjadi ketimpangan dalam kegiatan berekonomi.
Hal ini dapat dideskripsikan, apabila barang/jasa yang diproduksi itu lebih banyak
dari permintaan konsumsi maka akan terjadi ketimpangan ekonomi yaitu berupa
penumpukan output produksi sehingga terjadi kemubadziran hasil prooduksi.
Inilah yang disebut israf (produksi yang berlebihan) yang dalam ekonomi Islam
dianggap sebagai bentuk dosa yang menjadikan output produksi itu tidak ada nilai
maslahah sehingga tidak berkah yang menjadikannya menjadi output produksi
yang tidak produktif.
Sebaliknya jika aktifitas konsumsi lebih banyak permintaannya dari aktifitas
produksi maka akan menimbulkan problematika ekonomi yaitu berupa tidak
terpenuhinya kebutuhan ekonomi yang berdampak pada kemiskinan dan
malapetaka sosial dan ekonomi.