Dokumen tersebut membahas tentang penggabungan badan usaha yang meliputi definisi, tujuan, jenis-jenis penggabungan, dan aspek akuntansinya. Ada beberapa jenis penggabungan yakni merger, konsolidasi, akuisisi, vertikal, horizontal, dan konglomerasi. Dari segi akuntansi, penggabungan menimbulkan masalah penentuan modal saham dan metode akuntansinya, yang meliputi pooling of interest dan purchase method.
2. Penggabungan badan usaha merupakan suatu
proses menggabungkan dua perusahaan atau lebih
perusahaan menjadi satu perusahaan yang baru,
perusahaan yang mempunyai kendali atas masing-masing
perusahaan tersebut.
Penggabungan badan usaha memiliki berbagai
macam tujuan, hal ini dilakukan untuk tujuan
perusahaan yang lebih baik.
Rendra safa’at
3. • Merger
Yaitu salah satu perusahaan yang bergabung akan hidup
(berdiri) terus dan mengambil alih semua aktiva dan utang
perusahaan yang lain dan perusahaan yang tetap berdiri
harus berbentuk Perseroan Terbatas.
• Konsolidasi
Yaitu semua perusahaan yang bergabung menyerahkan
semua aktiva bersihnya kepada perusahaan baru.
Rendra safa’at
4. • Akuisisi
Terjadi jika satu perusahaan mengakuisisi saham
berhak suara dari perusahaan lain dan kedua
perusahaan tetap beroperasi sebagai dua entitas
yang terpisah, tetapi mempunyai hubungan
istimewa (hubungan afiliasi).
Rendra safa’at
5. • Penggabungan Vertikal
Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan
badan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda akan
tetapi saling berhubungan, yaitu sebagai rekanan dan
langganan, Keuntungannya :
a. Resiko terjadinya kesulitan dalam memperoleh bahan
baku.
b. Mutu produksi lebih baik.
c. Biaya produksi per unit turun , karena proses produksi
terintegrasi.
d. Pembayaran PPN ditunda. Rendra safa’at
6. • Penggabungan Horizontal
Terjadi apabila perusahaan yang melakukan penggabungan
badan usaha tersebut mempunyai usaha yang sama,
Keuntungannya :
a. Menghilangkan terjadinya persaingan di antara mereka.
b. Meningkatkan daya saing
c. Menurunkan biaya produksi
• Penggabungan Konglomerasi
Penggabungan ini dapat berbentuk penggabungan vertikal
maupun horisontal, keuntungannya adalah menurunkan resiko
yang diperoleh melalui diversifikasi.
Rendra safa’at
7. Ditinjau dari segi akuntansinya, penggabungan badan
usaha menimbulkan 2 masalah :
1. Penentuan dan pembagian modal saham
Untuk menentukan jenis modal saham yang akan
diterbitkan sebaiknya memperhatikan tingkat keuntungan
masing-masing perusahaan yang melakukan
penggabungan badan usaha. Tingkat keuntungan masing-masing
perusahaan ini ada 2 kemungkinan :
Rendra safa’at
8. • Tingkat keuntungan relatif sama.
Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan
sama maka sebaiknya diterbitkan 1 jenis saham saja
• Tingkat keuntungan relatif berbeda.
Jika tingkat keuntungan masing-masing perusahaan
berbeda maka sebaiknya diterbitkan lebih dari 1 jenis
saham
Rendra safa’at
9. 2. Akuntansi Penggabungan Badan Usaha
Terdapat 2 metode akuntansi yang lazim digunakan untuk
mencatat Pengabungan badan usaha yaitu :
1. Metode Kepentingan (Pooling of Interest Method)
2. Metode Pembelian (By Purchases Method)
Kedua metode ini memang bukan merupakan metode
alternatif. Jadi pemilihannya harus didasarkan pada
hakekat dari penggabungan badan usaha tersebut.
Rendra safa’at
10. Metode ini dipakai apabila :
• Penggabungan merupakan penyatuan pemilikan dari 2
(dua) perusahaan atau lebih. Jadi tidak terjadi perubahan
di dalam dasar pertanggungjawaban
• Aktiva, hutang dan modal tetap akan dicatat sebesar nilai
bukunya, dengan demikian tidak menimbulkan Goodwill
baru
• Modal juga tidak akan terjadi perubahan hanya komposisi
modal
Rendra safa’at
11. 1. Metode ini dipakai jika syarat-syarat penggunaan metode pooling of interest
tidak dipenuhi.
2. Aktiva, hutang dan modal akan dicatat berdasarkan harga perolehannya
(mencerminkan nilai wajar).
3. Apabila jumlah yang dibayarkan (nilai pasar modal yang diserahkan) melebihi
nilai wajar atas aktiva bersih, maka kelebihannya akan diperlakukan sebagai
goodwill.
4. Jika nilai pasar modal saham yang diserahkan lebih kecil dari nilai pasar aktiva
bersih, maka akan dialokasikan kepada seluruh aktiva non kas, dengan
demikian, aktiva kas akan dicatat sebesar harga perolehan sebenarnya.
5. Apabila nilai pasar modal saham yang diserahkan melebihi nilai nominalnya,
maka kelebihannya akan dicatat sebagai agio saham, sebaliknya akan dicatat
sebagai disagio saham.
Rendra safa’at