SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
TUGAS
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
TENTANG
RELAY PROTEKSI

DISUSUN OLEH :
NAMA

: RIDWAN

NIM/BP

: 1101997/2011

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
A. Pengertian Relai Proteksi
Relai adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan suatu
rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain.
B. Perangkat Sistem Proteksi
Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari
komponen-komponen berikut :
1.

Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi
perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).

2.

Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran listrik primer dari
sistem yang diamankan ke relai (besaran listrik sekunder).

3.

Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.

4.

Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya relai,
peralatan bantu triping.

5.

Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau tegangan), sirkit
triping dan sirkit peralatan bantu.
Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada
blok diagram, dibawah ini :
Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Elemen pengindera.
Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan,
frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran yang
masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan
gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke
elemen pembanding.
2. Elemen pembanding.
Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh
elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan
normal dengan besaran arus kerja relay.
3. Elemen pengukur/penentu.
Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya
dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal.
Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah
keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat
pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran
dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay.
Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka
kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan
memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT.
Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere.
C. Syarat-syarat Relai Proteksi
Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi
yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari
suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan
pengamanannya. Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di daerah
pengamanannya dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan
rangsangan minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk
memisahkan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal
ini tidak boleh terbuka.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya
gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil. Relay
proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah
pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi normal atau pada keadaan gangguan
yang terjadi diluar daerah pengamanannya.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan
akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan
oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak
bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan
harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah pda peralatan yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya
relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang lebih luas. Untuk tetap menjaga
keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel.

D. Karakteristik Waktu Kerja Relai Proteksi
a.

Relai arus lebih seketika (instanstaneous over current relay)
Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika ialah jika jangka waktu relai mulai
saat relai arusnya pick up (kerja) sampai selesainya kerja relai sangat singkat (20-100 ms),
yaitu tanpa penundaan waktu. Relai ini pada umumnya dikombinasikan dengan relai arus
lebih dengan karakteristik waktu tertentu (definite time) atau waktu terbalik (inverse time)
dan hanya dalam beberapa hal berdiri sendiri secara khusus.

b.

Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (Definite time over current relay)
Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka waktu mulai relai arus
pick up sampai selesainya kerja relai diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung
dari besarnya arus yang menggerakan. Relai ini bekerja berdasarkan waktu tunda yang telah
ditentukan sebelumnya dan tidak tergantung pada perbedaan besarnya arus.

c.

Relai arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik (Inverse time over current relay)
Relai dangan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai relai arus pick up
sampai selesainya kerja diperpanjang dengan besarnya nilai yang berbanding terbalik dengan
arus yang menggerakkan. Relai ini bekerja dengan waktu operasi berbanding terbalik
terhadap besarnya arus yang terukur oleh relai. Relai ini mempunyai karakteristik kerja yang
dipengaruhi baik oleh waktu maupun arus.

d. Inverse Definite Time Relay
Relai ini mempunyai karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara relai invers dan
relai definite. Relai ini akan bekerja secara definite bila arus gangguannya besar dan bekerja
secara inverse jika arus gangguannya kecil.
Sistem proteksi memiliki komponen utama yaitu Relay, jenis-jenis relay ini dapat di gunakan
pada system pembangkitan, transmisi tenaga listrik, system distribusi dll.
E. Jenis-jenis Relay Proteksi
Adapun jenis-jenisnya adalah sbb :
No
1
2
3

4
5
6

7
8
9
10

11

Nama Relay
Relay jarak (distance relay)

Fungsi Relay
Untuk mendeteksi gangguan 2 fasa atau
3 fasa di muka generator sampai batas
jangkauannya.
Relay periksa sinkron
Pengaman Bantu generator untuk
mendeteksi
persaratan
sinkronisasi
(parallel).
Relay tegangan kurang (underMendeteksi turunnya tegangan sampai
voltage relay)
dibawah harga yang di izinkan (relay ini
bekerja apabila sebelum rele loss of field
bekerja)
Relay daya balik (reverse powerUntuk mendeteksi daya balik, sehingga
relay)
mencegah generator bekerja sebagai
motor.
Relay kehilangan medan penguat Untuk mendeteksi kehilangan medan
penguat generator.
Relay fasa urutan negatif
Untuk mendeteksi arus urutan negatif
yang disebabkan oleh beban tidak
seimbang pada batas-batas yang tidak
diizinkan
Relay arus lebih seketika (overUntuk mendeteksi besaran arus yang
current relay instanteneous)
melebihi batas yang ditentukan dalam
waktu seketika.
Relay arus lebih dengan waktuUntuk mendeteksi besaran arus yang
tunda (time over current relay)
melebihi batas dalam waktu yang
diizinkan.
Relay
penguat
lebih
(overUntuk mendeteksi penguat lebih pada
excitation relay)
generator.
Relay tegangan lebih
1. bila terpasang di titik netral generator
atau trafo tegangan yang di hubungkan
segitiga terbuka untuk mendeteksi
gangguan stator hubungan tanah.
2. bila terpasang pada terminal generator
untuk mendeteksi tegangan lebih.
Relay keseimbangan teganganUntuk mendeteksi hilangnya tegangan
(voltage balanced relay)
dari trafo tegangan pengatur tegtangan
otomatis (AVR dan relay).
12
13
14
15

16
17

Relay waktu (time delay)
Untuk memperlambat waktu.
Relay stator gangguan tanah (statorUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada
ground fault relay)
generator yang sudah paralel dengan
sistem.
Relay kehilangan sinkronisasi (outUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada
of step relay)
generator yang sudah paralel dengan
sistem.
Relay pengunci (lock out relay)
Untuk menerima signal trip dari relayrelay proteksi dan kemudian meneruskan
signal trip ke PMT, alarm dan peralatan
lain serta mengunci.
Relay frekuensi (frekuensi relay) Mendeteksi
besaran
frekuensi
rendah/lebih di luar harga yang
diizinkan.
Relay diferensial (diferensial relay)Untuk mendeteksi gangguan hubungan
singkat pada daerah yang diamankan.

Jenis Relay Proteksi Berdasarkan Besaran Ukur dan Prinsip Kerja
Berdasarkan besaran ukur dan prinsip kerja, rele proteksi dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Rele Arus Lebih (Over Current Relay)
Adalah suatu rangkaian peralatan rele pengaman yang memberikan respon terhadap kenaikan
arus yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada rangkaian yang diamankan.
Keuntungan dari penggunaan proteksi rele arus lebih ini antara lain :
• Sederhana dan murah
• Mudah penyetelannya
• Dapat berfungsi sebagai pengaman utama dan cadangan
• Mengamankan gangguan hubung singkat antar fasa, satu fasa ke tanah, dan
dalam beberapa hal digunakan untuk proteksi beban lebih (overload).
• Pengaman utama pada jaringan distribusi dan substransmisi
• Pengaman cadangan untuk generator, trafo, dan saluran transmisi.

b. Rele Tegangan Kurang (Under Voltage relay)
Adalah rele yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran ukur. Rele akan
bekerja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan melampaui batas yang telah
ditetapkan..Untuk waktu yang relatif lama tegangan turun adalah lebih kecil dari 5% dari
tegangan nominal dan dalam jangka waktu jam beberapa
peralatan yang beroperasi dengan tegangan di bawah 10 % akan mengalami penurunan
efisiensi.
c. Rele jarak (Distance Relay)
Adalah rele yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik rele dan arus gangguan yang
terlihat dari rele, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik
terjadinya gangguan dapat di tentukan.
d. Rele Arah (Directional Relay)
Adalah rele pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat
membedakan arah arus gangguan ke depan atau arah arus ke belakang. Rele ini merupakan
pengaman cadangan dan bila bekerja akan mengerjakan perintah trip.
e. Rele Hubung Tanah (GFR)
Rele hubung tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan
hubung singkat fasa ke tanah.
f. Rele Arus Hubung Tanah Terbatas (REF)
Adalah rele yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan satu fasa ketanah di
dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial.
g. Rele Diferensial (Differential Relay)
Adalah rele yang bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu
titik sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut. Yang dimaksud titik pada proteksi
diferensial ialah daerah pengamanan, dalam hal ini
dibatasi oleh 2 buah trafo arus.
Macam relay proteksi

More Related Content

What's hot

Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1Maulana Ilham Saputra
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaDiana Fauziyah
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasisevirarh
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrikpprawira11
 

What's hot (20)

Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
 
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIKSTABILITAS  DAN  OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
STABILITAS DAN OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
PPT Pembangkitan Tegangan Tinggi Kelompok 1
 
Parameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasaParameter saluran transmisi 3 fasa
Parameter saluran transmisi 3 fasa
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Proteksi Tenaga Listrik
Proteksi Tenaga Listrik Proteksi Tenaga Listrik
Proteksi Tenaga Listrik
 
Load flow1
Load flow1Load flow1
Load flow1
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
8 rangkaian-dasar-kontrol-motor-listrik
 

Viewers also liked

111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusiAzis Nurrochma Wardana
 
protection and relay scheme
protection and relay schemeprotection and relay scheme
protection and relay schemeinfosaneeshss
 
Resistance temperature detector
Resistance temperature detectorResistance temperature detector
Resistance temperature detectorWahyuni Bachtiar
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetHafitAfandi
 
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu Parkir
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu ParkirFungsi Lampu Plat nomor dan Lampu Parkir
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu ParkirThesa Hafid Pratama
 
aplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialaplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialniaagustinapolman
 
aplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialaplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialniaagustinapolman
 
Oil filled transformer accessories - copy
Oil  filled  transformer   accessories - copyOil  filled  transformer   accessories - copy
Oil filled transformer accessories - copyayyadurai SHANMUGAM
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplaceeko dnero
 
Bab8 transformasi laplace
Bab8 transformasi laplaceBab8 transformasi laplace
Bab8 transformasi laplacesasuke adi
 
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOG
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOGManajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOG
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOGpogisurabaya
 

Viewers also liked (20)

Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
 
protection and relay scheme
protection and relay schemeprotection and relay scheme
protection and relay scheme
 
Resistance temperature detector
Resistance temperature detectorResistance temperature detector
Resistance temperature detector
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM  PENTANAHAN BATANG dan PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG dan PLAT
 
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnetJenis dan kegunaan kontaktor magnet
Jenis dan kegunaan kontaktor magnet
 
Sptl 1
Sptl 1Sptl 1
Sptl 1
 
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu Parkir
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu ParkirFungsi Lampu Plat nomor dan Lampu Parkir
Fungsi Lampu Plat nomor dan Lampu Parkir
 
aplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialaplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensial
 
aplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensialaplikasi persamaan diferensial
aplikasi persamaan diferensial
 
TRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACETRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACE
 
persamaan diferensial
persamaan diferensialpersamaan diferensial
persamaan diferensial
 
TRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACETRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACE
 
TRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACETRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACE
 
TRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACETRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACE
 
TRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACETRANFORMASI LAPLACE
TRANFORMASI LAPLACE
 
Oil filled transformer accessories - copy
Oil  filled  transformer   accessories - copyOil  filled  transformer   accessories - copy
Oil filled transformer accessories - copy
 
27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace27 transformasi-laplace
27 transformasi-laplace
 
Bab8 transformasi laplace
Bab8 transformasi laplaceBab8 transformasi laplace
Bab8 transformasi laplace
 
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOG
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOGManajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOG
Manajemen Keuangan Pribadi Yang Efisien - dr. Hari Nugroho, SpOG
 

Similar to Macam relay proteksi

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1yupisiph
 
Jurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfJurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfharry furqan
 
Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1ervab
 
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxproteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxHeryHendra4
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxTRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxSyahrizsyam01
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptPriyoNurmanto3
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfFebriaNisaUlfina
 

Similar to Macam relay proteksi (20)

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Proteksi
ProteksiProteksi
Proteksi
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Jurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfJurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdf
 
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1Sistem proteksi 1
Sistem proteksi 1
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxproteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxTRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
 
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdfPPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
PPT Sistem Tenaga Listrik [TM9].pdf
 

Macam relay proteksi

  • 1. TUGAS PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK TENTANG RELAY PROTEKSI DISUSUN OLEH : NAMA : RIDWAN NIM/BP : 1101997/2011 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013
  • 2. A. Pengertian Relai Proteksi Relai adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain. B. Perangkat Sistem Proteksi Proteksi terdiri dari seperangkat peralatan yang merupakan sistem yang terdiri dari komponen-komponen berikut : 1. Relay, sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT). 2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran listrik primer dari sistem yang diamankan ke relai (besaran listrik sekunder). 3. Pemutus Tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu. 4. Batere beserta alat pengisi (batere charger) sebagai sumber tenaga untuk bekerjanya relai, peralatan bantu triping. 5. Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau tegangan), sirkit triping dan sirkit peralatan bantu. Secara garis besar bagian dari relay proteksi terdiri dari tiga bagian utama, seperti pada blok diagram, dibawah ini : Masing-masing elemen/bagian mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Elemen pengindera. Elemen ini berfungsi untuk merasakan besaran-besaran listrik, seperti arus, tegangan, frekuensi, dan sebagainya tergantung relay yang dipergunakan. Pada bagian ini besaran yang masuk akan dirasakan keadaannya, apakah keadaan yang diproteksi itu mendapatkan gangguan atau dalam keadaan normal, untuk selanjutnya besaran tersebut dikirimkan ke elemen pembanding. 2. Elemen pembanding. Elemen ini berfungsi menerima besaran setelah terlebih dahulu besaran itu diterima oleh elemen oleh elemen pengindera untuk membandingkan besaran listrik pada saat keadaan normal dengan besaran arus kerja relay. 3. Elemen pengukur/penentu. Elemen ini berfungsi untuk mengadakan perubahan secara cepet pada besaran ukurnya
  • 3. dan akan segera memberikan isyarat untuk membuka PMT atau memberikan sinyal. Transformator arus ( CT ) berfungsi sebagai alat pengindera yang merasakan apakah keadaan yang diproteksi dalam keadaan normal atau mendapat gangguan. Sebagai alat pembanding sekaligus alat pengukur adalah relay, yang bekerja setelah mendapatkan besaran dari alat pengindera dan membandingkan dengan besar arus penyetelan dari kerja relay. Apabila besaran tersebut tidak setimbang atau melebihi besar arus penyetelannya, maka kumparan relay akan bekerja menarik kontak dengan cepat atau dengan waktu tunda dan memberikan perintah pada kumparan penjatuh (trip-coil) untuk bekerja melepas PMT. Sebagai sumber energi penggerak adalah sumber arus searah atau batere. C. Syarat-syarat Relai Proteksi Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut : 1. Sensitif. Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sisitem yang termasuk dalam jangkauan pengamanannya. Relay proteksi mendeteksi adanya gangguan yang terjadi di daerah pengamanannya dan harus cukup sensitif untuk mendeteksi gangguan tersebut dengan rangsangan minimum dan bila perlu hanya mentripkan pemutus tenaga (PMT) untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu, sedangkan bagian sistem yang sehat dalam hal ini tidak boleh terbuka. 2. Selektif. Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena terjadinya gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi lebih kecil. Relay proteksi hanya akan bekerja selama kondisi tidak normal atau gangguan yang terjadi didaerah pengamanannya dan tidak akan bekerja pada kondisi normal atau pada keadaan gangguan yang terjadi diluar daerah pengamanannya. 3. Cepat. Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang ditimbulkan oleh gangguan. 4. Handal.
  • 4. Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi bila diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pda peralatan yang diamankan atau mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman yang lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus dilakukan pengujian secara periodik. 5. Ekonomis. Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya. 6. Sederhana. Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan fleksibel. D. Karakteristik Waktu Kerja Relai Proteksi a. Relai arus lebih seketika (instanstaneous over current relay) Relai arus lebih dengan karakteristik waktu kerja seketika ialah jika jangka waktu relai mulai saat relai arusnya pick up (kerja) sampai selesainya kerja relai sangat singkat (20-100 ms), yaitu tanpa penundaan waktu. Relai ini pada umumnya dikombinasikan dengan relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (definite time) atau waktu terbalik (inverse time) dan hanya dalam beberapa hal berdiri sendiri secara khusus. b. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu (Definite time over current relay) Relai arus lebih dengan karakteristik waktu tertentu ialah jika jangka waktu mulai relai arus pick up sampai selesainya kerja relai diperpanjang dengan nilai tertentu dan tidak tergantung dari besarnya arus yang menggerakan. Relai ini bekerja berdasarkan waktu tunda yang telah ditentukan sebelumnya dan tidak tergantung pada perbedaan besarnya arus. c. Relai arus lebih dengan karakteristik waktu terbalik (Inverse time over current relay) Relai dangan karakteristik waktu terbalik adalah jika jangka waktu mulai relai arus pick up sampai selesainya kerja diperpanjang dengan besarnya nilai yang berbanding terbalik dengan arus yang menggerakkan. Relai ini bekerja dengan waktu operasi berbanding terbalik terhadap besarnya arus yang terukur oleh relai. Relai ini mempunyai karakteristik kerja yang dipengaruhi baik oleh waktu maupun arus. d. Inverse Definite Time Relay
  • 5. Relai ini mempunyai karakteristik kerja berdasarkan kombinasi antara relai invers dan relai definite. Relai ini akan bekerja secara definite bila arus gangguannya besar dan bekerja secara inverse jika arus gangguannya kecil. Sistem proteksi memiliki komponen utama yaitu Relay, jenis-jenis relay ini dapat di gunakan pada system pembangkitan, transmisi tenaga listrik, system distribusi dll. E. Jenis-jenis Relay Proteksi Adapun jenis-jenisnya adalah sbb : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Relay Relay jarak (distance relay) Fungsi Relay Untuk mendeteksi gangguan 2 fasa atau 3 fasa di muka generator sampai batas jangkauannya. Relay periksa sinkron Pengaman Bantu generator untuk mendeteksi persaratan sinkronisasi (parallel). Relay tegangan kurang (underMendeteksi turunnya tegangan sampai voltage relay) dibawah harga yang di izinkan (relay ini bekerja apabila sebelum rele loss of field bekerja) Relay daya balik (reverse powerUntuk mendeteksi daya balik, sehingga relay) mencegah generator bekerja sebagai motor. Relay kehilangan medan penguat Untuk mendeteksi kehilangan medan penguat generator. Relay fasa urutan negatif Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban tidak seimbang pada batas-batas yang tidak diizinkan Relay arus lebih seketika (overUntuk mendeteksi besaran arus yang current relay instanteneous) melebihi batas yang ditentukan dalam waktu seketika. Relay arus lebih dengan waktuUntuk mendeteksi besaran arus yang tunda (time over current relay) melebihi batas dalam waktu yang diizinkan. Relay penguat lebih (overUntuk mendeteksi penguat lebih pada excitation relay) generator. Relay tegangan lebih 1. bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan yang di hubungkan segitiga terbuka untuk mendeteksi gangguan stator hubungan tanah. 2. bila terpasang pada terminal generator untuk mendeteksi tegangan lebih. Relay keseimbangan teganganUntuk mendeteksi hilangnya tegangan (voltage balanced relay) dari trafo tegangan pengatur tegtangan otomatis (AVR dan relay).
  • 6. 12 13 14 15 16 17 Relay waktu (time delay) Untuk memperlambat waktu. Relay stator gangguan tanah (statorUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada ground fault relay) generator yang sudah paralel dengan sistem. Relay kehilangan sinkronisasi (outUntuk mendeteksi kondisi a sinkron pada of step relay) generator yang sudah paralel dengan sistem. Relay pengunci (lock out relay) Untuk menerima signal trip dari relayrelay proteksi dan kemudian meneruskan signal trip ke PMT, alarm dan peralatan lain serta mengunci. Relay frekuensi (frekuensi relay) Mendeteksi besaran frekuensi rendah/lebih di luar harga yang diizinkan. Relay diferensial (diferensial relay)Untuk mendeteksi gangguan hubungan singkat pada daerah yang diamankan. Jenis Relay Proteksi Berdasarkan Besaran Ukur dan Prinsip Kerja Berdasarkan besaran ukur dan prinsip kerja, rele proteksi dapat dibedakan sebagai berikut : a. Rele Arus Lebih (Over Current Relay) Adalah suatu rangkaian peralatan rele pengaman yang memberikan respon terhadap kenaikan arus yang melebihi harga arus yang telah ditentukan pada rangkaian yang diamankan. Keuntungan dari penggunaan proteksi rele arus lebih ini antara lain : • Sederhana dan murah • Mudah penyetelannya • Dapat berfungsi sebagai pengaman utama dan cadangan • Mengamankan gangguan hubung singkat antar fasa, satu fasa ke tanah, dan dalam beberapa hal digunakan untuk proteksi beban lebih (overload). • Pengaman utama pada jaringan distribusi dan substransmisi • Pengaman cadangan untuk generator, trafo, dan saluran transmisi. b. Rele Tegangan Kurang (Under Voltage relay) Adalah rele yang bekerja dengan menggunakan tegangan sebagai besaran ukur. Rele akan bekerja jika mendeteksi adanya penurunan tegangan melampaui batas yang telah ditetapkan..Untuk waktu yang relatif lama tegangan turun adalah lebih kecil dari 5% dari tegangan nominal dan dalam jangka waktu jam beberapa
  • 7. peralatan yang beroperasi dengan tegangan di bawah 10 % akan mengalami penurunan efisiensi. c. Rele jarak (Distance Relay) Adalah rele yang bekerja dengan mengukur tegangan pada titik rele dan arus gangguan yang terlihat dari rele, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat di tentukan. d. Rele Arah (Directional Relay) Adalah rele pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan ke depan atau arah arus ke belakang. Rele ini merupakan pengaman cadangan dan bila bekerja akan mengerjakan perintah trip. e. Rele Hubung Tanah (GFR) Rele hubung tanah berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan hubung singkat fasa ke tanah. f. Rele Arus Hubung Tanah Terbatas (REF) Adalah rele yang bekerja mengamankan transformator bila ada gangguan satu fasa ketanah di dekat titik netral transformator yang tidak dirasakan oleh rele differensial. g. Rele Diferensial (Differential Relay) Adalah rele yang bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut. Yang dimaksud titik pada proteksi diferensial ialah daerah pengamanan, dalam hal ini dibatasi oleh 2 buah trafo arus.