SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
15
BAB III
SISTEM SUSPENSI
9. Umum Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi
meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang
tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan.
10. Fungsi Sistem Suspensi. Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan
adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan
roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
11. Prinsip Kerja Sistem Suspensi. Saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut
ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan
pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber)
agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak
pada jalan.
12. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan. Beberapa tipe pegas yang digunakan
pada sistem suspensi :
a. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama '’per keong’', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
b. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
c. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar
spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
16
13. Komponen suspensi.
a. Pegas. Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-
roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya
cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
Gambar 3.1 Pegas
b. Shock Absorber. Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja
sama dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik
turun lébih lama. Shock absorber mampu meredamgetaran pegas Seketika dan
membuangnya menjadi energi panas.
c. Ball joint. Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga
menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint terdapat gemuk untuk
melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk harus
diganti.
Gambar 3.2 Ball Joint
1
2
3
45
17
Keterangan:
1. Stud.
2. Boot.
3. Seat.
4. Seat.
5. Housing.
6. Screw Plug.
d. Stabilizer bar. Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi
kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping
itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,stabllizer bar biasanya
dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage, Pada bagian
tengah diikat ke rangka atau bodi pada dua tempat melalui bushing.
Gambar 3.3 Stabilizer bar
18
e. Strut bar. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau
dorongan akibat terjadi pengereman.
Gambar 3.4 Strut bar
f. Lateral control rod. Komponen ini dipasang di antara poros penyangga
(axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila
menerima beban samping.
Gambar 3.5 Lateral control rod
19
14. Penggolongan suspensi.
a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid). Semula semua suspensi mobil
menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada
kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi
dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber. Jadi, tidak ada
lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi independen.
Gambar 3.6 Suspensi pada kendaraan mobil
1) Sifat-sifat suspensi rigid (kaku).
a) Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain.
b) Konstruksi sederhana, perawatan mudah.
c) Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda.
d) Memerlukan ruang pemegasan yang besar.
e) Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan
kurang).
f) Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan
kurang).
g) Bodi sedikit miring pada saat belok.
2) Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu
a) Keuntungan :
(1) Konstruksi sederhana dan kuat.
20
(2) Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan
oleh gerakan axle kecil.
b) Kerugian :
(1) Kualitas mengendarai serta stabilitas kemudi di
kurang.
(2) Kecenderungan terjadi gerakan horizontal.
b. Suspensi bebas (suspensi independen). Suspensi independen adalah
istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan setiap roda pada poros
yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di
jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa
"independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda/suspensi. Sisi
kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau
mekanisme seperti lainnya. Biasanya suspensi independen ini digunakan pada
roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak
digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi
independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada
poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu
saja.
Gambar 3.7 Suspensi independen
21
1) Sifat-sifat suspensi independen.
a) Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain.
b) Konstruksi agak rumit.
c) Membutuhkan sedikit tempat.
d) Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan.
e) Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman).
f) Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu
mengantar gerakan roda).
g) Perawatan lebih sulit.
2) Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
a) Keuntungan:
(1) Kwalitas mengendarai lebih baik.
(2) Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik (
road holding)
b) Kerugian. Konstruksinya lebih rumit.

More Related Content

What's hot

Presentasi propeller shaft
Presentasi propeller shaftPresentasi propeller shaft
Presentasi propeller shaftAhmad Faozi
 
Suspension 1
Suspension 1Suspension 1
Suspension 1Rose Myny
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudiUHsopiyan
 
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.pptsandirustandi8
 
Suspensión mac pherson
Suspensión mac phersonSuspensión mac pherson
Suspensión mac phersonYomara Moreira
 
Automobile transmission - Gear Box
Automobile transmission - Gear BoxAutomobile transmission - Gear Box
Automobile transmission - Gear BoxMohanBharathy
 
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanLaporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanYogyakarta State University
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motorjamilnurgiyanto84
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)e pai
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptHeruPrayoga3
 
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguru
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguruSuspension System and It's Components in a Car - DIYguru
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguruAvinash Singh - DIY
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steeringpakanton
 
UNIT IV STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS
UNIT IV    STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS	UNIT IV    STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS
UNIT IV STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS karthi keyan
 

What's hot (20)

Presentasi propeller shaft
Presentasi propeller shaftPresentasi propeller shaft
Presentasi propeller shaft
 
Suspension 1
Suspension 1Suspension 1
Suspension 1
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Sistem kemudi
Sistem kemudiSistem kemudi
Sistem kemudi
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
11. Velg dan Ban-TKRO.ppt
 
Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Suspension system
Suspension systemSuspension system
Suspension system
 
steering system
steering systemsteering system
steering system
 
Suspensión mac pherson
Suspensión mac phersonSuspensión mac pherson
Suspensión mac pherson
 
Automobile transmission - Gear Box
Automobile transmission - Gear BoxAutomobile transmission - Gear Box
Automobile transmission - Gear Box
 
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanLaporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
 
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda MotorModul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
Modul Perawatan Suspensi Sepeda Motor
 
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)Sistem Transmisi Manual (Mobil)
Sistem Transmisi Manual (Mobil)
 
Alignment for car
Alignment for carAlignment for car
Alignment for car
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.ppt
 
komponen rem.ppt
komponen rem.pptkomponen rem.ppt
komponen rem.ppt
 
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguru
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguruSuspension System and It's Components in a Car - DIYguru
Suspension System and It's Components in a Car - DIYguru
 
Sistem power steering
Sistem power steeringSistem power steering
Sistem power steering
 
UNIT IV STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS
UNIT IV    STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS	UNIT IV    STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS
UNIT IV STEERING, BRAKES AND SUSPENSION SYSTEMS
 

Viewers also liked

artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudiParasian Parasian
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionSlamet Setiyono
 
Perbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudiPerbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudijju_pe
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comAsf-Screamo Madridista
 
Pengenalan kepada sistem gantungan
Pengenalan kepada sistem gantunganPengenalan kepada sistem gantungan
Pengenalan kepada sistem gantunganwansharuddin
 
Pengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manualPengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manualenezzo
 
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiPerawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiSofyan Mar'uz
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSISofyan Mar'uz
 
Steering system ppt
Steering system pptSteering system ppt
Steering system pptVishu Sharma
 
Four Wheel Steering System
Four  Wheel  Steering  SystemFour  Wheel  Steering  System
Four Wheel Steering SystemNirbhay Agarwal
 

Viewers also liked (13)

artikel-sistem-suspensi-kemudi
 artikel-sistem-suspensi-kemudi artikel-sistem-suspensi-kemudi
artikel-sistem-suspensi-kemudi
 
Step 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspensionStep 1-chassis-steering-suspension
Step 1-chassis-steering-suspension
 
Perbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudiPerbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudi
 
Chassis and
Chassis andChassis and
Chassis and
 
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.comMakalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
Makalah sistem kemudi www.r automotif.blogspot.com
 
Pengenalan kepada sistem gantungan
Pengenalan kepada sistem gantunganPengenalan kepada sistem gantungan
Pengenalan kepada sistem gantungan
 
Pengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manualPengenalan kepada steering manual
Pengenalan kepada steering manual
 
Sistem gantungan
Sistem gantunganSistem gantungan
Sistem gantungan
 
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem SuspensiPerawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
Perawatan dan Perbaikan Sistem Suspensi
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
 
Steering system ppt
Steering system pptSteering system ppt
Steering system ppt
 
Four Wheel Steering System
Four  Wheel  Steering  SystemFour  Wheel  Steering  System
Four Wheel Steering System
 
Steering system
Steering systemSteering system
Steering system
 

Similar to Bab III Sistem kemudi dan suspensi

Similar to Bab III Sistem kemudi dan suspensi (20)

makalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan remmakalah sistem suspensi dan rem
makalah sistem suspensi dan rem
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Presentation jadi
Presentation jadiPresentation jadi
Presentation jadi
 
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptxSISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN DAN PEMODELANNYA kulon.pptx
 
Sistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.pptSistem Suspensi-SM.ppt
Sistem Suspensi-SM.ppt
 
Modul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsmModul suspensi xi tsm
Modul suspensi xi tsm
 
Analisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudiAnalisis sistem kemudi
Analisis sistem kemudi
 
Suspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motorSuspensi pada sepeda motor
Suspensi pada sepeda motor
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
 
Suspension ruri
Suspension ruriSuspension ruri
Suspension ruri
 
Wheel alighment
Wheel alighmentWheel alighment
Wheel alighment
 
Sistem suspensi
Sistem suspensiSistem suspensi
Sistem suspensi
 
Sistem suspensi
Sistem suspensiSistem suspensi
Sistem suspensi
 
chassis steering suspension
chassis steering suspensionchassis steering suspension
chassis steering suspension
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
Sistem rem
Sistem remSistem rem
Sistem rem
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensiMemperbaiki kerusakan sistem suspensi
Memperbaiki kerusakan sistem suspensi
 
Kopling
KoplingKopling
Kopling
 

More from rizky putra

Bab v kesimpulan saran penutup
Bab v kesimpulan saran penutupBab v kesimpulan saran penutup
Bab v kesimpulan saran penutuprizky putra
 
Bab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan acBab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan acrizky putra
 
Bab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acBab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acrizky putra
 
Bab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acBab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acrizky putra
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluanrizky putra
 
Bab V Sistem kemudi dan suspensi
Bab V Sistem kemudi dan suspensiBab V Sistem kemudi dan suspensi
Bab V Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Bab I Sistem kemudi dan suspensi
Bab I Sistem kemudi dan suspensiBab I Sistem kemudi dan suspensi
Bab I Sistem kemudi dan suspensirizky putra
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetaprizky putra
 

More from rizky putra (10)

Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Bab v kesimpulan saran penutup
Bab v kesimpulan saran penutupBab v kesimpulan saran penutup
Bab v kesimpulan saran penutup
 
Bab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan acBab iv sistem kelistrikan ac
Bab iv sistem kelistrikan ac
 
Bab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja acBab iii cara kerja ac
Bab iii cara kerja ac
 
Bab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar acBab ii bagian besar ac
Bab ii bagian besar ac
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Bab V Sistem kemudi dan suspensi
Bab V Sistem kemudi dan suspensiBab V Sistem kemudi dan suspensi
Bab V Sistem kemudi dan suspensi
 
Bab I Sistem kemudi dan suspensi
Bab I Sistem kemudi dan suspensiBab I Sistem kemudi dan suspensi
Bab I Sistem kemudi dan suspensi
 
Makalah kopling tetap
Makalah kopling tetapMakalah kopling tetap
Makalah kopling tetap
 

Bab III Sistem kemudi dan suspensi

  • 1. 15 BAB III SISTEM SUSPENSI 9. Umum Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. 10. Fungsi Sistem Suspensi. Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut : a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang. b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda. 11. Prinsip Kerja Sistem Suspensi. Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan. 12. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan. Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi : a. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama '’per keong’', jenis yang digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan. b. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem suspensi dependen. c. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
  • 2. 16 13. Komponen suspensi. a. Pegas. Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda- roda agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya cengkeram ban terhadap permukaan jalan. Gambar 3.1 Pegas b. Shock Absorber. Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas akan bergetar naik turun lébih lama. Shock absorber mampu meredamgetaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas. c. Ball joint. Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap periode tertentu gemuk harus diganti. Gambar 3.2 Ball Joint 1 2 3 45
  • 3. 17 Keterangan: 1. Stud. 2. Boot. 3. Seat. 4. Seat. 5. Housing. 6. Screw Plug. d. Stabilizer bar. Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi pada dua tempat melalui bushing. Gambar 3.3 Stabilizer bar
  • 4. 18 e. Strut bar. Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadi pengereman. Gambar 3.4 Strut bar f. Lateral control rod. Komponen ini dipasang di antara poros penyangga (axel) dan bodi mobil. Fungsinya untuk menahan axel selalu pada posisinya bila menerima beban samping. Gambar 3.5 Lateral control rod
  • 5. 19 14. Penggolongan suspensi. a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid). Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber. Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi independen. Gambar 3.6 Suspensi pada kendaraan mobil 1) Sifat-sifat suspensi rigid (kaku). a) Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain. b) Konstruksi sederhana, perawatan mudah. c) Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda. d) Memerlukan ruang pemegasan yang besar. e) Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang). f) Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang). g) Bodi sedikit miring pada saat belok. 2) Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu a) Keuntungan : (1) Konstruksi sederhana dan kuat.
  • 6. 20 (2) Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil. b) Kerugian : (1) Kualitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang. (2) Kecenderungan terjadi gerakan horizontal. b. Suspensi bebas (suspensi independen). Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda/suspensi. Sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya. Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja. Gambar 3.7 Suspensi independen
  • 7. 21 1) Sifat-sifat suspensi independen. a) Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain. b) Konstruksi agak rumit. c) Membutuhkan sedikit tempat. d) Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan. e) Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman). f) Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda). g) Perawatan lebih sulit. 2) Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu : a) Keuntungan: (1) Kwalitas mengendarai lebih baik. (2) Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding) b) Kerugian. Konstruksinya lebih rumit.