SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN
ALAT THEODOLIT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknik
Disusun oleh :
1. Rizka Fajri Utami 1211400018
2. Rahmat Prabowo 1211400020
3. Rudini 1211400024
4. Ivan Noor Megantara 1211400040
5. Riska Pebriyani 1211400042
6. Shelpia Herfinah 1211400053
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA (ITI)
Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15320 Tel.(021)7561102, 7560545
2015
PEMETAAN
(MENGUKUR BEDA TINGGI TANAH DAN JARAK KONTUR)
A. TUJUAN
1. Mengukur beda tinggi dan jarak kontur dengan alat Teodolit.
2. Menanamkan kemampuan menggunakan alat Teodolit di lapangan.
3. Melatih cara mengukur beda tinggi dan jarak.
4. Mengolah data lapangan dari alat sifat datar untuk gambar profil lapangan.
B. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat Teodolit.
2. Mahasiswa dapat menggunakan alat Teodolit di lapangan.
3. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dan jarak.
4. Mahasiswa dapat mengolah data lapangan.
C. HARI, TANGGAL, TEMPAT
Hari, tanggal : Selasa, 22 September 2015
Tempat : Kampus ITI (Institut Teknologi Indonesia) (di halaman depan
Gedung G dan Gedung F)
D. DASAR TEORI
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang
hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa
sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan
dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon,
pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya
menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya
teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam
pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-
siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk
menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
1. Bagian atas, terdiri dari :
a. Teropong / Teleskope
b. Nivo tabung
c. Sekrup Okuler dan Objektif
d. Sekrup Gerak Vertikal
e. Sekrup gerak horizontal
f. Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
g. Nivo kotak
h. Sekrup pengunci teropong
i. Sekrup pengunci sudut vertical
j. Sekrup pengatur menit dan detik
k. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical
2. Bagian Bawah terdiri dari :
a. Statif / Trifoot
b. Tiga sekrup penyetel nivo kotak
c. Unting – unting
d. Sekrup repitisi
e. Sekrup pengunci pesawat dengan statif
Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu:
1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )
Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga
bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di maksud adalah
theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)
2. Theodolite Repitisi
Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran
mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari
konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah
bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini
adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51
(Zeiss).
3. Theodolite Elektro Optis
Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis
dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala
lingkarana tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunakan
system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis). Hasil pertama system analog dan kemudian harus di transfer ke system
angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layar (LCD)
dalam angka decimal.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan
pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi
sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop
tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu
horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut
dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief
atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan
kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington
1997). Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787
dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang
dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Di dalam
pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan
dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari.
Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut
verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat
dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering
digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi,
theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
E. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
1. Theodolit a. Pen
2. Rol meter/ meteran roda b. Pensil
3. Statif c. Penghapus
4. Rambu ukur d. Buku / kertas kerja
5. Triput/kaki tiga
F. CARA KERJA
1. Menentukan lokasi lapangan yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengukuran.
3. Menentukan titik yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya.
4. Mengukur dengan menggunakan rol meter sejauh 6 meter dan 5 meter.
5. Menyiapkan alat Teodolit dengan cara :
a. Menyiapkan perangkat teodolit.
b. Memasang rambu ukur.
c. Memasang triput/kaki tiga.
d. Memasang pesawat diatas kepala statif.
e. Menyetel nivo kotak dengan cara memutar scrub AB secara bersama hingga
gelembung nivo kearah garis scrub C.
f. Memutar scrub C ke kanan/kiri hingga gelembung nivo bergerak ke tengah.
g. Menyetel nivo tabung dengan srub penyetel nivo tabung.
h. Memfokuskan bidikan pada baak /rambu kemudian memutar scrub penguncinya.
6. Setelah itu membaca benang atas, benang tengah, dan benang bawah.
7. Mencatat hasil dari pembacaan benang atas, benang tengan, dan benang bawah.
8. Melakukan secara berulang prosedur kerja di titik yang kedua dan titik ke tiga.
G. HASIL PEMBACAAN TEODOLIT
1. Data Titik Pertama (Gerbang belakang)
a. Ba : 1,084
Bt : 1,052
Bb : 1,020
Jarak : 6,381
2. Data Titik Kedua
a. Ba : 0,978
Bt : 0,955
Bb : 0,928
Jarak : 4,985
H. PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN
Berdiri
Alat Target
Tinggi
Alat
Sudut Jurusan Sudut Miring Bacaan Rambu dm d V h X Y
50 100 100
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik BT BA BB
I 1 1,37 311 2 40 93 6 0 1,052 1,084 1,020 6,9 6,3 -0,3 49,9 95,1 104
2 1,37 255 6 50 93 6 0 0,955 0,978 0,928 4,9 4,9 -0,2 50,1 95,1 98,7
I. KESIMPULAN
Didapatkan hasil perhitungan data akhir :
a. Ba : 1,084
Bt : 1,052
Bb : 1,020
Sudut Miring : 93º 6’
Sudut Jurusan : 311º 2’ 40’’
b. Ba : 0,978
Bt : 0,955
Bb : 0,928
Sudut Miring : 93º 6’
Sudut Jurusan : 255º 6’ 50’’
Dari hasil percobaan alat diatas didapatkan hasil pembacaan data-data seperti
dilampirkan diatas dengan dua kali pembacaan rambu menggunakan alat Theodolit di
tempat yang sama dan didapatkan beda tinggi serta jarak yang berbeda. Dengan
ketinggian alat yang sama yaitu 1,37 meter, dua kali pembacaan rambu dengan hasil Ba,
Bt, Bb, Sudut Miring, Sudut Jurusan dan didapat hasil akhir adalah :
 Target 1 dengan jarak (d) = 6,3 meter
 Target 2 dengan jarak (d) = 4,9 meter
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit

More Related Content

What's hot

Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasiWSKT
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudutolismisarko
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Angga Nugraha
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Arif Usman
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigEko Artanto
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanainka -chan
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangWachidatin N C
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolitedidiek hermansyah
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat beratroni_279
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiAnindya N. Rafitricia
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
 

What's hot (20)

Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
Konversi koordinat geografis ke utm dan sebaliknya menggunakan Software Golde...
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
current meter
current meter current meter
current meter
 
Makalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sigMakalah perpetaan & sig
Makalah perpetaan & sig
 
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhanaPengenalan alat ukur tanah sederhana
Pengenalan alat ukur tanah sederhana
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di TambangPertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
Pertambangan : Peran Survei Pemetaan di Tambang
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografiKerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
 
Iuw 7v beda tinggi
Iuw   7v beda tinggiIuw   7v beda tinggi
Iuw 7v beda tinggi
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMPengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GM
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 

Similar to Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit

dasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxdasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxWira2898
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingBremaFirdaus
 
Tiodolit dan penggunaannya
Tiodolit dan penggunaannyaTiodolit dan penggunaannya
Tiodolit dan penggunaannyaNik M Farid
 
Prosedur Mendirisiap Teodolit
Prosedur Mendirisiap TeodolitProsedur Mendirisiap Teodolit
Prosedur Mendirisiap TeodolitIzam Lukman
 
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran PolarIlmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polarnoussevarenna
 
62265668 laporan-iu tqqq
62265668 laporan-iu tqqq62265668 laporan-iu tqqq
62265668 laporan-iu tqqqAgus Supriyanto
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianahmadahmad237
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorWahyuHafid
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutupArif Anwar
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Mega Yasma Adha
 
Bab iii metodologi theodolite
Bab iii metodologi theodoliteBab iii metodologi theodolite
Bab iii metodologi theodoliteChoirul Mubarok
 
Macam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMacam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMohd Kautsar
 

Similar to Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit (20)

dasar teori agus.docx
dasar teori agus.docxdasar teori agus.docx
dasar teori agus.docx
 
Teodolit
TeodolitTeodolit
Teodolit
 
Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Fitri
FitriFitri
Fitri
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
Tiodolit dan penggunaannya
Tiodolit dan penggunaannyaTiodolit dan penggunaannya
Tiodolit dan penggunaannya
 
Prosedur Mendirisiap Teodolit
Prosedur Mendirisiap TeodolitProsedur Mendirisiap Teodolit
Prosedur Mendirisiap Teodolit
 
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran PolarIlmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
Ilmu Ukur Tanah - Pengukuran Polar
 
62265668 laporan-iu tqqq
62265668 laporan-iu tqqq62265668 laporan-iu tqqq
62265668 laporan-iu tqqq
 
ukur kejuruteraan
ukur kejuruteraanukur kejuruteraan
ukur kejuruteraan
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Bahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur TanahBahan presentasi Ukur Tanah
Bahan presentasi Ukur Tanah
 
Laporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyorLaporan technician surveying/surveyor
Laporan technician surveying/surveyor
 
Polygon tertutup
Polygon tertutupPolygon tertutup
Polygon tertutup
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 
Alat ukur tanah
Alat ukur tanahAlat ukur tanah
Alat ukur tanah
 
Bab iii metodologi theodolite
Bab iii metodologi theodoliteBab iii metodologi theodolite
Bab iii metodologi theodolite
 
Macam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaanMacam macam alat_ukur_pemetaan
Macam macam alat_ukur_pemetaan
 

Recently uploaded

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 

Recently uploaded (10)

Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 

Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH MENGGUNAKAN ALAT THEODOLIT Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknik Disusun oleh : 1. Rizka Fajri Utami 1211400018 2. Rahmat Prabowo 1211400020 3. Rudini 1211400024 4. Ivan Noor Megantara 1211400040 5. Riska Pebriyani 1211400042 6. Shelpia Herfinah 1211400053 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA (ITI) Jl. Raya Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan 15320 Tel.(021)7561102, 7560545 2015
  • 2. PEMETAAN (MENGUKUR BEDA TINGGI TANAH DAN JARAK KONTUR) A. TUJUAN 1. Mengukur beda tinggi dan jarak kontur dengan alat Teodolit. 2. Menanamkan kemampuan menggunakan alat Teodolit di lapangan. 3. Melatih cara mengukur beda tinggi dan jarak. 4. Mengolah data lapangan dari alat sifat datar untuk gambar profil lapangan. B. MANFAAT 1. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dengan menggunakan alat Teodolit. 2. Mahasiswa dapat menggunakan alat Teodolit di lapangan. 3. Mahasiswa dapat mengukur beda tinggi dan jarak. 4. Mahasiswa dapat mengolah data lapangan. C. HARI, TANGGAL, TEMPAT Hari, tanggal : Selasa, 22 September 2015 Tempat : Kampus ITI (Institut Teknologi Indonesia) (di halaman depan Gedung G dan Gedung F) D. DASAR TEORI Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam
  • 3. pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku- siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat. Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian : 1. Bagian atas, terdiri dari : a. Teropong / Teleskope b. Nivo tabung c. Sekrup Okuler dan Objektif d. Sekrup Gerak Vertikal e. Sekrup gerak horizontal f. Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal g. Nivo kotak h. Sekrup pengunci teropong i. Sekrup pengunci sudut vertical j. Sekrup pengatur menit dan detik k. Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical 2. Bagian Bawah terdiri dari : a. Statif / Trifoot b. Tiga sekrup penyetel nivo kotak c. Unting – unting d. Sekrup repitisi e. Sekrup pengunci pesawat dengan statif
  • 4. Macam Theodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu: 1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal ) Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem) 2. Theodolite Repitisi Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapt diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak. Akibatnya dari konstuksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0º, dapat ditentukan kearah bdikan / target myang dikehendaki. Theodolit yang termasuk ke dakm jenis ini adalah theodolit type TM 6 dan TL 60-DP (Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 (Zeiss).
  • 5. 3. Theodolite Elektro Optis Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi mikroskop pada pembacaan skala lingkarana tidak menggunakan system lensa dan prisma lagi, melainkan menggunakan system sensor. Sensor ini bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang elektromagnetis). Hasil pertama system analog dan kemudian harus di transfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis akan ditampilkan pada layar (LCD) dalam angka decimal. Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).
  • 6. Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997). Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat.
  • 7. E. ALAT DAN BAHAN Alat Bahan 1. Theodolit a. Pen 2. Rol meter/ meteran roda b. Pensil 3. Statif c. Penghapus 4. Rambu ukur d. Buku / kertas kerja 5. Triput/kaki tiga F. CARA KERJA 1. Menentukan lokasi lapangan yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya. 2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengukuran. 3. Menentukan titik yang akan diukur beda tinggi dan jaraknya. 4. Mengukur dengan menggunakan rol meter sejauh 6 meter dan 5 meter. 5. Menyiapkan alat Teodolit dengan cara : a. Menyiapkan perangkat teodolit. b. Memasang rambu ukur. c. Memasang triput/kaki tiga. d. Memasang pesawat diatas kepala statif. e. Menyetel nivo kotak dengan cara memutar scrub AB secara bersama hingga gelembung nivo kearah garis scrub C. f. Memutar scrub C ke kanan/kiri hingga gelembung nivo bergerak ke tengah. g. Menyetel nivo tabung dengan srub penyetel nivo tabung. h. Memfokuskan bidikan pada baak /rambu kemudian memutar scrub penguncinya. 6. Setelah itu membaca benang atas, benang tengah, dan benang bawah. 7. Mencatat hasil dari pembacaan benang atas, benang tengan, dan benang bawah. 8. Melakukan secara berulang prosedur kerja di titik yang kedua dan titik ke tiga.
  • 8. G. HASIL PEMBACAAN TEODOLIT 1. Data Titik Pertama (Gerbang belakang) a. Ba : 1,084 Bt : 1,052 Bb : 1,020 Jarak : 6,381 2. Data Titik Kedua a. Ba : 0,978 Bt : 0,955 Bb : 0,928 Jarak : 4,985 H. PEMBAHASAN DAN PERHITUNGAN Berdiri Alat Target Tinggi Alat Sudut Jurusan Sudut Miring Bacaan Rambu dm d V h X Y 50 100 100 Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik BT BA BB I 1 1,37 311 2 40 93 6 0 1,052 1,084 1,020 6,9 6,3 -0,3 49,9 95,1 104 2 1,37 255 6 50 93 6 0 0,955 0,978 0,928 4,9 4,9 -0,2 50,1 95,1 98,7
  • 9. I. KESIMPULAN Didapatkan hasil perhitungan data akhir : a. Ba : 1,084 Bt : 1,052 Bb : 1,020 Sudut Miring : 93º 6’ Sudut Jurusan : 311º 2’ 40’’ b. Ba : 0,978 Bt : 0,955 Bb : 0,928 Sudut Miring : 93º 6’ Sudut Jurusan : 255º 6’ 50’’ Dari hasil percobaan alat diatas didapatkan hasil pembacaan data-data seperti dilampirkan diatas dengan dua kali pembacaan rambu menggunakan alat Theodolit di tempat yang sama dan didapatkan beda tinggi serta jarak yang berbeda. Dengan ketinggian alat yang sama yaitu 1,37 meter, dua kali pembacaan rambu dengan hasil Ba, Bt, Bb, Sudut Miring, Sudut Jurusan dan didapat hasil akhir adalah :  Target 1 dengan jarak (d) = 6,3 meter  Target 2 dengan jarak (d) = 4,9 meter