3. Remaja seringkali dianggap sebagai kelompok
yang “aneh”, karena dalam kehidupannya
kelompok ini sering menganut nilai-nilai yang
berbeda atau bertentangan dengan kaidah-kaidah
dan nilai yang dianut oleh orang dewasa terutama
orang tuanya. Kelompok ini tergolong pada
kelompok “transisional” (masa peralihan).
4. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional
sosial dan fisik, masa masa ini sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. (Hurlock, 1992)
5. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kecanggungan dan kekakuan
Ketidakstabilan emosi
Adanya perasaan kosong
Adanya sikap menentang
Pertentangan di dalam diri
Kegelisahan
Senang bereksperimentasi
Senang bereksplorasi
Mempunyai banyak fantasi
Kecenderungan membentuk kelompok
6. Usia remaja adalah masa saat terjadinya
perubahan-perubahan yang cepat, termasuk
perubahan fundamental dalam aspek
kognitif, emosi, sosial dan pencapaian Sebagian
remaja mampu mengatasi transisi ini dengan
baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami
penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan
sosial.
7. Sarwono (1994) faktor yang mempengaruhi perilaku remaja dibagi menjadi
dua yaitu :
a. Faktor pribadi, meliputi:
1. Faktor bakat yang mempengaruhi tempramen
2. Cacat tubuh
3. Ketidakmampuan menyesuaikan diri.
b. Faktor lingkungan, meliputi:
1. Malnutrisi
2. Kemiskinan di kota-kota besar
3. Gangguan lingkungan
4. Migrasi
5. Faktor sekolah
6. Keluarga yang tercerai berai
7. Gangguan dalam pengasuhan oleh keluarga.
8. Gunarsa ( 1986 ) perilaku menyimpang terbagi menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Penyimpangan bersifat amoral dan asosial yang tidak
diatur dalam Undang-undang
2. Penyimpangan yang bersifat melanggar hukum dengan
penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum
kenakalan ( remaja / delequensi)
10. Menurut Papalia dan Olds ( 1992 : 7-8 )
faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu dapat dikategorikan
kedalam faktor internal melawan faktor
eksternal, dan pengaruh normatif melawan
pengaruh bukan normatif.
11. 1.
2.
3.
4.
Mengadakan program dan perlakuan layanan khusus bagi
siswa remaja pria dan siswa remaja wanita
Memperhitungkan segala aspek selengkap mungkin
dengan data atau informasi secermat mungkin yang
menyangkut kemampuan dasar
Mengaktifkan dan mengkaitkan hubungan rumah dengan
sekolah (parent teacher association)
Memahami dan mengurangi masalah-masalah yang
mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fungsifungsi konatif, afektif dan kepribadiannya
14. Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting
dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa
transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa
dewasa yang sehat Apabila gagal dalam tugas
perkembangannya, dalam mengembangkan rasa
identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah. Dampaknya
remaja akan mengembangkan perilaku menyimpang ,
melakukan kriminalitas atau menutup diri (mengisolasi diri)
dari masyarakat karena tidak menduduki posisi yang
harmonis dalam masyarakat. Faktor penyebab kenakalan
remaja yakni : Faktor pribadi dan faktor lingkungan.
15. Pendekatan dan pemecahannya dari pendidikan
merupakan salah satu jalan yang paling strategis untuk
mengatasi delikuensi pada remaja karena sebagian besar
remaja yang bersekolah dengan para pendidik mempunyai
paling banyak kesempatan berkomunikasi dan bergaul.
Metode untuk mengatasi delikuensi pada remaja yaitu
mengatasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan
delikuensi pada remaja.