5. MANUSIA
POLA FIKIR
(AQLIYYAH)
POLA JIWA
(NAFSIYYAH)
ASPEK PEMIKIRAN POTENSI KEHIDUPAN
UNSUR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan
untuk memahami makna atau memikirkan
sesuatu yang dikaitkan dengan kaidah
tertentu
Tata cara (al-kayfiyyah) yang digunakan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang dikaitkan dengan kaidah tertentu
8. NAFSIYYAH (POLA JIWA)
MANUSIA
KEBUTUHAN JASMANIYAH
Al-Hâjah al-’Udhwiyyah
NALURI
al-Gharîzah
POTENSI KEHIDUPAN (al-Thâqah al-Hayawiyyah)
NAFSIYYAH (POLA JIWA)
9. Kebutuhan JASMANI
Sistem Sel
Sistem Jaringan
Sistem Organ
Metabolisme
Makan
Minum
Ekskresi
Tidur
•Harus
Terpenuhi
•Rangsangan dr
dalam tubuh
•≠ MATI
10. Naluri/Gharizah
Gharîzah al-Tadayyun (Naluri
Beragama)
Gharîzah al-Baqâ’
(NaluriMempertahankan Diri)
Gharîzah al-Naw’
(NaluriMempertahankan Jenis
Manusia
Marah, Takut, Berani, Iri, Dengki
Kepemilikan, Rakus, Penjajahan,
prestasi dll
Sexual, cinta lawan jenis, kasih
sayang, keibuan, suka keindahan,
seni dll
Merasa ada kekuatan lebih,
Ibadah,khusu’, ikhlas, rajin ibadah,
takut pada Allah, tawakal, dll
Harus Terpenuhi
Rangsangan dari luar
≠ GELISAH
15. POSISI AQIDAH DALAM KEPRIBADIAN
AQIDAH
al-Qâ’idah al-
Fikriyyah
(Landasan
Berpikir)
Qawâid al-A’mâl
(Kaidah
perbuatan)
AQLIYYAH NAFSIYYAH
AL-SULÛK (POLA PERILAKU)
16. POSISI AQIDAH DALAM KEPRIBADIAN ISLAMIYAH
AQIDAH
ISLAM
al-Qâ’idah al-
Fikriyyah al-
Islâmiyyah(Landasan
Berpikir Islami)
Qawâid al-A’mâl al-
Islâmiyyah (Kaidah
perbuatan Islami )
AQLIYYAH
ALISLAMIYAH
NAFSIYYAH AL-
ISLAMIYAH
AL-SULÛK AL-ISLAMI
(POLA PERILAKU ISLAMI)
17. SISTEM ISLAM YANG TERBENTUK DARI POTENSI KEHIDUPAN
Gharîzah al-
Tadayyun (Naluri
Beragama)
Gharîzah al-Baqâ’
(NaluriMemperta
hankan Diri)
Gharîzah al-Naw’
(NaluriMempertahank
an Jenis Manusia
SISTEM POLITIK
SISTEM
PEMERINTAHAN
SISTEM
PERTAHANAN
SISTEM
PENDIDIKAN
SISTEM SOSIAL
AKHLAQ
PIDANA
SISTEM
PERGAULAN
HUKUM PAKAIAN
SISTEM SOSIAL
SISTEM
PERNIKAHAN
AKHLAQ
AQIDAH
SISTEM IBADAH
•SHOLAT
•ZAKAT
•HAJI
•PUASA
•DLL
SISTEM EKONOMI
SISTEM
PERDAGANGAN
DLL
19. ِف َوُهَو ُهْنِم َلَبْقُي ْنَلَف اًينِد ِالمْسِإلا َرْيَغ ِغَتْبَي ْنَمَوَينِرِاسَْاَخ َنِم ِ
َرِاِخر[انرعم آل:85]
Siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima darinya, dan
dia di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (Q.s. Ali Imran: 85)
20. Allah SWT
Manusia
Sesama Manusia:
Mu’amalah
Diri Sendiri:
Akidah
Ibadah:
1- Shalat
2- Puasa
3- Zakat
4- Haji
5- Jihad
1- Sistem Pemerintahan
2- Sistem Ekonomi
3- Sistem Sosial
4- Sistem Pendidikan
5- Sistem Sanksi Hukum
6- Politik Luar Negeri
1- Hukum-hukum Akhlak
2- Hukum Pakaian
3- Hukum Makanan
4- Hukum Minuman
Ruang Lingkup Islam
ٍءْيَش ِّلُكِل اًناَيْبِت َابَتِْكلا َكْيَلَع اَْنلَّزَنَو[النحل:89]
Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu
(Q.s. An-Nahl: 89)
21. Menerapkan Islam
Mempertahankan
IslamMengemban Islam
ISLAM:View of Life
Id (Thought-Fikrah)
Metode
(Method-
Thariqah)
Akidah Islam
Problem Solving
Iman kepada Allah
Iman kpd Malaikat
Iman kepada Kitab
Iman kpd Rasul
Iman kpd Hari Akhir
Juga Qadha’ - Qadar
Hukum Ibadah
Sistem Politik
Sistem Ekonomi
Sistem Sosial
Sistem Pendidikan
Hukum Akhlak
Khilafah
Sanksi Hukum dan Khilafah
Dakwah, Jihad dan Khilafah
22. Metode Membentuk
Syakhsiyyah Islamiyah
1. Menanamkan aqidah Islamiyah
2. Menjadikan aqidah Islam sebagai landasan
berpikir
3. Menjadikan syariah Islam sebagai tolok ukur
dan pengendali tingkah laku
23. MEMPERKUAT SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH
Upaya memperkuat Aqliyah Islamiyah :
•Kualitas Aqliyah Islamiyah erat kaitannya dengan
pemahaman Islam yang dimiliki
•Islam mendorong setiap individu untuk meningkatkan
pemahaman keislamannya dengan mempelajari tsaqafah
Islamiyah
•Islam mewajibkan kepada setiap Muslim untuk menuntut
ilmu keislaman (tsaqafah Islamiyah).
24. ون كأ حىت كمأحد ومن ي ال
به ل يعق ديال له قع
“ Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu,
sehinggalah menjadikan saya sebagai (standart)
akalnya yang digunakan untuk berfikir”
25. •Kualitas nafsiyah Islamiyah erat kaitannya dengan ketaatan
pada Allah Swt
•Mendorong diri secara sungguh-sungguh dan istiqamah
untuk senantiasa taat kepada syariah.
•Secara khusus giat melakukan perbuatan yang disunnahkan
•Bersikap wara’ untuk meninggalkan perbuatan makruh dan
menjauhkan diri dari yang syubhat.
Upaya memperkuat Nafsiyah Islamiyah:
26. يكـــون حتى كم أحد يـــــومن ال
به جئت لما تبعا هواه
“ Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu,
Sampai hawa nafsunya tunduk terhadap apa yang aku
bawa (islam)”
27. •YANG BENAR, bahwa orang yang bersyakhsiyyah Islamiyyah
adalah orang yang selalu berpikir Islamy dan senantiasa taat
pada Allah. Ia mungkin saja melakukan kesalahan tapi segera
menyadari kesalahan itu, tidak melanjutkan dan bertaubat
•Adalah kesalahan menganggap bahwa orang yang ber-
syakhshiyyah Islamiyyah harus seperti malaikat yang tidak
pernah melakukan kesalahan. Lalu menganggap: hidup Islami
tidak mungkin !!
MELURUSKAN PANDANGAN
28. • Syakhshiyyah Islamiyyah menjadikan seorang muslim
berbeda dengan yang lain (mutamayyizah bi lawnin
khasin)
• Kekhususan tersebut tidak berkaitan dengan bentuk fisik
tubuh maupun penampilan.
• Kekhususan tersebut tampak dalam cara berpikir dan
bertingkah laku yang selalu berlandaskan pada aqidah
dan syariat Islam.
KEKHUSUSAN SYAKHSIYYAH ISLAMIYYAH
29. DI ANTARA CIRI KHAS SYAKHSHIYYAH ISLAMIYYAH
Ditunjukkan Allah ketika memaparkan sifat-sifat :
Shahabat : QS. Al Fath (48):29; Al-Taubah (9):100
Orang Mu’min : QS. Al-Mu’minun (23) : 1-11
Ibadurrahman : QS. Al-Furqan (25) : 63-74
Mujahidin : QS. Al-Taubah (9) : 88-89
30. Penampakan syakhshiyyah Islamiyyah
• Menjadikan akhirat sebagai tujuan tanpa melupakan dunia (QS. Al-Qashash :
77).
• Meraih kekuasan dunia dengan hak dan senantiasa bersusah payah
menggapai akhirat (QS. Al-A’la : 17).
• Zuhud dari harta yang haram dan subhat, tetapi tidak menolak menikmati
rizqi yang baik-baik tanpa lupa bahwa dunia bukan segalanya. Sadar bahwa
perhiasan dunia adalah cobaan (QS. Al-Kahfi :46)
• Ramah terhadap sesama muslim dan keras terhadap segala bentuk
kekafiran.(QS al Fath 29)
• Mampu menjadi pemimpin, sekaligus siap sebagai rakyat
• Lembut, sekaligus bisa keras dan tegas
• Zuhud, namun juga menikmati hidup
31. Mampu menguasai dunia, dan sukses di akhirat
Tidak rakus dunia, namun tidak menyengsarakan diri
Gagah dan perkasa di medan tempur, namun rendah
hati di saat damai
Seorang ‘abid (hamba Allah) yang khusyu dalam shalat,
menjauhi perkataan yang tiada berguna, membayar
zakat, menundukkan pandangan, memelihara amanat,
memenuhi kesepakatan dalam perjanjian, memenuhi
janji yang diucapkan, dan berjihad fi sabilillah
Giat mencari nafkah, sekaligus dermawan
Tekun beribadah dan tangkas berpolitik
Aktif berdakwah dan giat berjuang; dll
32. • Menjadikan aqidah Islam asas
syakhsiyyah
• Menjadikan halal haram sesuai
syariat Islam sebagai tolok ukur
perbuatan
• Menjadikan ridla Allah sebagai
makna kebahagiaan
Keunikan Syakhsiyyah Islamiyah
33. Meneladani Kepribadian Rasulullah saw
dan Para Sahabat
• Rasulullah adalah uswatun hasanah
• Model kepribadian Islam yang sempurna
• Para sahabat adalah orang-orang yang
direkomendasikan Rasulullah saw.
• Para sahabat adalah orang-orang yang
mengikuti model sempurna itu
Rasulullah
Sahabat
34. Sudahkah kita bertekad membangun
syakhsiyyah Islam yang utuh
dalam diri kita dengan model
Rasulullah saw dan para sahabat?