SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PENGELOLAAN KELAS
Oleh :
Dania Yuliani (06081181419001)
Diah Octavianty (06081181419002)
Cahaya Wania (06081181419010)
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu Negara
untuk menjadi Negara maju, kuat, makmur dan sejahtera.upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan
bangsa.
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di
sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik
untuk mencapai tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru
melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan belajar mengajar dan
pengelolaan kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur
dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen
pengajaran ang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Jadi pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan
rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam kompnen
pembelajaran. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan
mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Efektif berarti
tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efesin
adalah pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang direncanakan dengan
lebih cepat. Kedua tujuan ini harus dicapai dalam kelas, karena di kelaslah segala
aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Pembelajar dengan segala
kemampuannya, pebelajar denan seala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran
dengan segala pokok bahasanya bertemu dan bepadu serta berinteraksi di kelas.
Bahkan hasil dari pendidikan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh apa yang
terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selakyaknya kelas dikelola dengan baik,
profesional, dan harus terus-menerus dalam perbaikan (continoues improvment).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah
antara lain :
1.2.1 Apa yang dimaksud pengelolaan kelas ?
1.2.2 Mengapa ada pengeloalaan kelas ?
1.2.3 Siapa yang melakukan pengelolaan kelas ?
1.2.4 Bagaimana langkah-langkah atau tahap pengelolaan kelas ?
1.2.5 Strategi dan pendekatan apa saja yang dapat digunakan dalam pengeolaan
kelas ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka beberapa tujuannya antara lain :
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas.
1.3.3 Untuk mengetahui yang berperan dalam pengelolaan kelas.
1.3.4 Untuk mengetahui langkah atau tahap dalam pengelolaan kelas.
1.3.5 Untuk mengetahui strategi dan pendekatan pengelolaan kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata pengelolaan
dan kata kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai
Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajement.
Pengertian pengelolaan atau manajement pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan penilaian.
Sedangkan definisi kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan
kegiatan belajar bersama yang mendapat pembelajaran dan pembelajar (Hamalik,
2007). Sementara Ahmad (1995) mengatakan kelas ialah ruangan belajar dan atau
rombongan belajar. Sedikit lebih komplek, Namawi (1999) memandang kelas dari
dua sudut, yaitu: pertama; Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang di batasi
oleh empat dinding, tempat sejumlah pebelajar berkumpul untuk mengikuti proses
belajar mengajar. Kedua; Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil
yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan
diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Arikunto (2000) mengatakan bahwa pengelolaan kelas adalah
pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan (secara umum).
Jadi secara etimologi, pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai upaya
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengontrol
kelompok belajar yang dilakukan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Adapun pengertian pengelolaan kelas secara terminology seperti yang
diungkapkan oleh Wilford (James M. Cooper, 1995), pengelolaan kelas
merupakan seperangkat perilaku yang kompleks dimana pembelajar menggunakan
untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para
pebelajar mencapai tujuan pembelajaran secara efesien.
Sedangkan Sudirman (dalam Djamarah 2006) “Pengelolaan Kelas adalah
upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.” Kelas mempunyai peranan dan
fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif, agar
memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas
harus dikelola sebaik-baiknya oleh pembelajar.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan
pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang
positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai
dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya
memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk
mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang
memuaskan.
Bertolak dari definisi tersebut, pada hakekatnya pengelolaan kelas dilakukan
untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Berikut
ini beberapa hakekat pengelolaan kelas antara lain :
1. Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan pembelajar yang
ditunjukkan untuk mendorong munculnya tingkah laku yang diharapkan,
menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklm sosio-emosional
yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang
produktif dan efektif.
2. Tujuan pengeloalaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi
kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang
efektif. Tujuan pembelajaran adalah membantu pebelajar mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Pengelolaan kelas merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat babi terciptanya
proses pembelajaran yang efektif.
2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas
Menjadi pembelajar haruslah kaya konsep, kaya cara, dan utun (ulet) mencari
varian-varian baru mengenaipermasalahan di dalam kelas. Berbicara mengenai
tujuan pengelolaan kelas, Ahmad (1995) mengatakan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan pebelajar untuk
mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilagkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan pebelajar belajar sesuai dengan lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual pebelajar dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individunya.
Sedangkan tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (2000) pada
hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah
penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar pebelajar dalam
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang
disediakan itu memungkinkan pebelajar belajar dan bekerja. Terciptanya suasana
sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual,
emosional, dan sikap serta apresiasi pada pebelajar. Sementara Arikunto (2000)
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas
dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efesien. Degeng (2000) menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah agar para pebelajar dapat belajar secara optimal dan memberdayakan
dirinya sesuai potensi dan karakteristiknya sendiri.
1. Setiap pebelajar harus belajar, tidak macet artinya tidak ada anak yang terhenti
karena tidak tahu ada tugas yan harus dilakukan atau tidak dapat melakukan
tugas yang diberikan padanya.
2. Setiap pebelajar terus melakukan belajar tanpa membuang waktu artinya
setiap pebelajar akan bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas
yang diberikan padanya.
2.3 Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya
menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu:
1. Pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah
kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan
menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin
secara ketat (weber)
2. Pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk
melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan
fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman
untuk melakukan aktifitas di dalam kelas.
3. Pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada
pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi
pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan
memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan
berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki
prilaku negative yang dilakukan oleh siswa.
Adapun macam-macam Pendekatan-Pendekatan lainya:
1. Pendekatan Kekuasaan
Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 )
guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di
dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota
kelas.
2. Pendekatan Pengajaran
Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan
bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya
masalah tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa
dicegah.
3. Pendekatan Kerja Kelompok
Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan
kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu
guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik.
4. Pendekatan elektis atau pluralistic
Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk
mengelola kelas. Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic.
Menurut Djamarah1
[1][4], Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih
berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapi dalam suatu
situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin
mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut.
Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas,
kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai
pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan
pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan
dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga
pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik,
yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam
pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan
mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar
berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan
penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun)
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang
memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan
efisien.
5. Pendekatan Ancaman
Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah
juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi
dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi
ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa.
1
6. Pendekatan Resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar
yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh
dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi
di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus
dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang
tertulis dalam resep
7. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku
Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses
untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah
laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku
(behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi
behavioral.Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya
tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai
penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku murid
atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut pendekatan
tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan
pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya,
tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi
sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada
gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari.
8. Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar
merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja.
Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak
didik.
9. Pendekatan Sosio-Emosional
Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila
hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan
tersebut meliputi hubungan antara guru dan murid serta hubungan antar
murid. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan
tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang
baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk
terrciptanya hubungan guru dengan murid yang positif, sikap mengerti dan
sikap ngayomi atau sikap melindungi.
Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari
guru (realness, genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta
didik sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari
sudut pandangan peserta didik sendiri (emphatic understanding).
2.4 Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatakan Proses Belajar
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk
mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan.
Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor
yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
1. Bagaimana strategi guru dalam menyusun rencana pembelajaran.
2. Bagaimana strategi guru dalam membangun kerjasama dengan siswa
dalam proses belajar mengajar.
3. Bagaimana Pemberian Motivasi belajar terhadap siswa.
4. Bagaimana Strategi dalam menciptaan Iklim Pembelajaran.
5. Bagaimana Upaya dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa.
6. Bagaimana pelaksanaan Evaluasi Proses Belajar Mengajar.
Evaluasi dalam pembelajaran di SMA ada dua macam yaitu:
1) Penilaian terhadap hasil belajar siswa
2) Penilaian terhadap proses pengajaran.
Penilaian terhadap hasil belajar siswa baik dari ulangan harian, ulangan
semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional menunjukkan hasil yang
memuaskan, berdasarkan data perolehan ulangan semester, perolehan Ujian Akhir
Sekolah dan Ujian Akhir Nasional, penilaian terhadap proses pengajaran,
berdasarkan hasil wawancara, observasi peneliti dan supervisi kepala sekolah,
bahwa kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas sudah bagus sekali, bahkan
guru senior selalu menularkan etos kerja yang bagus, baik dalam melaksanakan
tugas mengajarnya, tugas mengadministrasi hasil mengajar, maupun tugas
tambahan dari sekolah. Keberhasilan SMA dalam mengukir prestasi juga
didukung oleh:
a) Input siswa yang tinggi
b) Etos kerja guru tinggi
c) Iklim sekolah yang kondusif
d) Adanya tanggung jawab moral dari guru senior untuk menularkan etos
kerja yang tinggi terhadap guru baru
e) Peningkatan profesional guru melalui kegiatan Musyawaah Guru Mata
Pelajaran, Diklat dan Workshop
f) Bimbingan belajar bagi semua siswa
g) Bimbingan prestasi bagi siswa peringkat 1-5 dari masing-masing kelas
h) Conversation bekerjasama dengan AMECC, dan (i) debat bahasa Inggris.
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan
secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting
dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh
karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan
peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Guru Sebagai Demonstrator
Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila
ada orang tua yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka
siswa tersebut akan menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan
seorang guru. Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala
tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya.
Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi
siswanya dan contoh bagi peserta didik.
2. Guru Sebagai Evaluator
Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran
karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik
kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan,
pelaksanaan, evaluasi.
Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa
sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi
untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal
yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh
semua aspek baik efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan
secara terus menerus dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi
dilakuakan dengan berbagai proses instrument harus terbuka
3. Guru Sebagai Pengelola Kelas
Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan
karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa
tujuan. Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas
dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa
fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran
mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan
menstimulasi siswa. Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan
dengan hukuman atau dengan reaward Mengawasi segala sesuatu apakah
berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
4. Guru Sebagai Fasilitator
Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga
media yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai
sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa
mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena
itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa
agar mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media
pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran
yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik.
Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan
torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.
2.5 Rancangan dalam Pengelolaan Kelas
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Rancangan berasal dari kata
rancang yang artinya membuat gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya
garis-garis besarnya), menyusun kerangka karangan (dalam pikiran, dengan
catatan kasar bagian-bagiannya), menyusun dalam pikiran tentang rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Rancangan berarti apa yang dirancang.
Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara
sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.2
[2][9] Faktor-faktor yang
1. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan
memberikan arah kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat
dalam pengelolaan kelas.
2. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. Yakni, setiap sa’at
seorang siwa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu dalam
lingkungannya.
3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan
2
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikai masalah
penyimpangan yang dihadapinya.
4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam
menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang
dilakukan oleh siswa.
5. Pemahaman pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan
pengelolaan kelas.
Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan
dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas. Setelah rancangan tersebut
disusun, hal yang terpenting, yaitu proses pelaksanaannya. Peranan dan
pengaruh guru menjadi penting karena disamping kemampuan dan
keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan, maka sikap, tingkah laku,
kepribadian, serta kemampuan berinterksi merupakan aspek yang perlu
mendapat perhatian.
Langkah-langkah proses pengelolaan kelas, antara lain:
a. Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.
b. Menentukan masalahnya, preventif atau kuratif
c. Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan dan
perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyata’an penyimpangan
perilaku yang ada.
d. Menentukan masalahnya , individual atau kelompok
e. Menyusun rancangan pengelolaan kelas, preventif individual atau
kelompok.
f. Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan pengelolaan kelas.
g. Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peranan
guru sangat menentukan.
2.6 Prosedur yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas
Penyusunan prosedur merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun
rancangan prosedur lebih rinci pengelolaan kelas. Dengan kata lain, penyusunan
rancangan prosedur pengelolaan kelas harus di landasi oleh prosedur pengelolaan
baik dimensi preventif maupun kuratif.
Penyusunan rancangan prosedur ini, berarti guru menentukan serangkaian
kegiatan tentang langkah-Iangkah pengelolaan kelas yang disusun secara
sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional guna menciptakan kondisi
lingkungan yang memberi kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan
belajar.
Pengelolaan kelas merupakan langkah kegiatan yang dapat berdimensi
preventif dan kuratif sehingga perencanaan prosedur pengelolaan kelas ke arah
dimensi preventif dan dimensi kuratif yang kesemuanya bermuara atau menuju
pada tujuan yang diharapkan, yaitu terciptanya kondisi serta mempertahankan
kondisi optimal yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar.
Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh
beberapa factor antara lain:
a. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas.
b. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya.
c. Pemahaman terhadap penyimpangan yang dihadapinya.
d. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengelolaan kelas.
e. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan
prosedur
pengelolaan kelas.
Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan
dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas.
2.7 Teknik yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas
Mengelola kelas itu merupakan pembuatan keputusan-keputusan yang
direncanakan bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam keadaan
darurat jika seorang guru, dalam keadaan marah dan prustasi menyuruh terhadap
siswa kepada kepala sekolah dan disitu ditegur, mungkin si guru telah tenang
kembali merasa bahwa hukuman tersebut terlalu berat apabila telah terjadi lagi
pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat seperti itu lagi? Jika
demikian, ia bertindak tidak adil tetapi tidak bertindak demikian , ia tidak
konsisten biasanya antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah dikelas akan
menolong guru dari dilema-lema seperti itu. Dasar dari pendekatan yaitu bahwa
perilaku yang baik dikelas sebagian dapat dibentuk dengan cara memberikan
ganjaran atau tidak.
Adapun teknik-tekniknya sebagai berikut:
a) Teknik mendekati. Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang
biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa
membuatnya takut, dan karena itu dapat menghentikannya dari perbuatan
yang disruptif , tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai menampakan
kecenderungan berbuat nakal, memindahkan tempat duduknya ke meja
guru dapat berefek preventif.
b) Teknik memberikan isyarat. Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru
dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat
berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan.
c) Teknik mengadakan humor. Jika insiden itu kecil, setidaknya guru
memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan
dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada
si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi.
d) Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues
dan tidak perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam
kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa
siswa untuk di perhatikan.
e) Teknik yang keras. Guru dapat menggunakan teknik-teknik yang keras
apabila ia di hadapkan pada perilaku disruptif yang jelas tidak
terkendalikan. Contohnya mengeluarkannya dalam kelas.
f) Teknik mengadakan diskusi secara terbuka. Bila kenakalan di kelas mulai
bertambah, sering guru menjadi heran. ia lalu menilai kembali tindakan
dan pengajarannya. untuk menjelaskan perbuatan-perbuaatan siswa-
siswanya. Dan menciptakan suasana belajar yang sedikit lebih sesuai
daripada sebelumnya.
g) Teknik memberikan penjelasan tentang prosedur. Kadang-kadang masalah
kedisiplinan ada hubungannya yang langsung dengan ketidakmampuan
siswa melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Kesulitan ini terjadi
apbila guru berasumsi bahwa siswa memiliki keterampilan, padahal
sebenarnya tidak. masalah yang hampir sama yaitu masalah-masalah
perilaku yang lazimnya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang
tidak biasa dikelas.
h) Mengadakan analisis. Kadang-kadang terjadi hampir terus menerus
berbuat kenakalan, guru dapat mengetahui masalah yang akan di
hadapinya dan mengurangi keresahan siswanya.
i) Mengadakan perubahan kegiatan. Apabila gangguan dikelas meningkat
jumlahnya, tindakan yang harus segera di ambil yaitu mengubah apa yang
sedang anda lakukan. Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan
memberikan ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau menyuruh mereka
membaca buku-buku pilihan mereka.
j) Teknik menghimbau. Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap
tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil; siswa
memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka
cenderung untuk tidak menggubrisnya.
Dalam pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan: pengorganisasian kelas,
melakukan kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika
menyampaikan pembelajarannya.
a. Pengorganisasian kelas, antara lain:
1. Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang
ataupun berpindah.
2. Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya.
3. Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan yang
akan datang.
4. Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak
mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.
5. Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah
6. Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang transisi yang lebih
banyak lagi.
b. Kegiatan komunikasi
Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills, keterampilan-
keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sseperti: melakukan perjanjian
dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun. Dan
juga dapat berupa Receiving skills, bentuk keterampilan yang diterimakan kepada
siswa yang terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik,
agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar,
lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan
kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan
gerakan badan.
c. Kegiatan monitoring
1. Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang
mengganggu di kelas.
2. Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.
3. Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.
4. Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan
mendapatkan konsekuensi khusus.
5. Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten.
6. Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas,
upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas.
Dalam menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam
menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanyaan dan
berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan
semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan
minat dan motivasi siswa.
2.8 Masalah Dalam Pengelolaan Kelas
Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak merupakan
permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made
Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan
perilaku anak didik adalah:
a) Kurang kesatuan.
b) Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok.
c) Reaksi negatif terhadap anggota kelompok.
d) Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima dan
mendorong perilaku anak didik yang keliru.
e) Mudah merekasi ke hal-hal negatif/terganggu.
f) Moral rendah, permusuhan, agresif.
g) Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungannya yang berubah.
Variasi perilaku anak didik itu menurut Made Pidarta bukan tanpa sebab
namuan ada faktor penyebabnya.
Faktor-faktor penyebab itu adalah:
a) Pengelompokan (pandai, sedang, bodoh), kelompok bodoh akan menjadi
sumber negatif, penolakan, atau apatis.
b) Karakteristik individual.
c) Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang idak
seperti dia. Kelompok ini sering menolak standar yang diberikan guru.
Sering juga kelompok ini membentuk norma sendiri yang idak sesuai
dengan harapan sekolah.
d) Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang
jam pelajaran, kalau ada interupsi atau ointeraksi mungkin mereke merasa
tegang atau cemas. Karena itu oerilaku-perilaku menyimpang seorang dua
orang bisa ditoleransi asal tidak merusak kesatuan.
2.9 Indikator Keberhasilan dalam Pengelolaan Kelas
1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas
2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi. (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengelolaan kelas merupakan Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari
dua kata yaitu kata pengelolaan dan kata kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris
diistilahkan sebagai Management,Pengertian pengelolaan atau manajement pada
umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian.
Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang
dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran
yang positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai
dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya
memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk
menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk
mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang
memuaskan.
Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting dimana keberhasilan
dalm proses belajar mengajar dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengelolaan
kelas, dimana guru, murid sarana dan prasarana merupakan hal yang menunjang
keberhasilan tersebut.
3.2 Saran
Semoga makalah ini membantu para guru maupun para calon guru untuk
menjadi guru yang professional dan berhasil dalam melakukan pengelolaan kelas.
Karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar merupakan keberhasilan pula
dalam pengelolaan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : Rineka Cipta
James Popham, W dan L.Baker, Eva. 2001. Teknik Mengajar Secara Sistematis.
Jakarta : Rineka Cipta
Underwood Marry. 1987. Pengelolaan Kelas yang Efektif. Jakarta : Arcan.
Nurdin, Diding dan Sibaweh, Imam.2015.Pengelolaan Pendidikan dari Teori
Menuju Implementasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

More Related Content

What's hot

Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Andi Patria
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakYuns Saragih
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokAcantha Ruama
 
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptx
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptxPPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptx
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptxdwiannisa11
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"Nursa Fatri Nofriati
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxzhenkekamahendra
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelasdewisetiyana52
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Mayawi Karim
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Riha Nugroho
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxsatrioFajarP
 

What's hot (20)

Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013
 
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus MenyimakPembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Menyimak
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompok
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptx
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptxPPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptx
PPT BAHASA INDONESIA MODUL 3.pptx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptxBab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
Bab 3. Teknologi dan Media Untuk Pembelajaran.pptx
 
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen KelasPeran Guru dalam Manajemen Kelas
Peran Guru dalam Manajemen Kelas
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
Hakekat Manajemen Sekolah (Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip Dan Ruang Ling...
 
Test praktik perbuatan
Test praktik perbuatanTest praktik perbuatan
Test praktik perbuatan
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
 
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docxTopik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
Topik 4 Ruang kolaborasi SATRIO FAJAR PRIANTO.docx
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 

Viewers also liked

Makalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan KelasMakalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan Kelaswinnergea
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Sherly Anggraini
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanSherly Anggraini
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraSherly Anggraini
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterSherly Anggraini
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiAinal Yaqin
 
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklik
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklikKumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklik
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklikSapto Pandugo
 

Viewers also liked (20)

Makalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan KelasMakalah Pengelolaan Kelas
Makalah Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
Makalah belajar dan_pembelajaran_-pendidikan_matematika_2014
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Teori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasiTeori proses pengolahan informasi
Teori proses pengolahan informasi
 
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklik
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklikKumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklik
Kumpulan animasi (gambar bergerak)-tricklik
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 

Similar to PENGKELASAN

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxEciMulyani
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxRamenOcha
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptAndrieJamin1
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelasSunrise James
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaAulia Yanti
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan PembelajaranDESYFITRIANI
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasFuad Al-Fajri
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelasAnie01
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi Hamdani
 
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptx
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptxManajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptx
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptxSendySaputra3
 
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan PembelajaranDisiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan PembelajaranUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
 

Similar to PENGKELASAN (20)

Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptxKelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
Kelompok 5_Mengelola Kelas_PENGKUR.pptx
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptxPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt.pptx
 
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.pptPPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
PPT_MANAJEMEN_KELAS_.ppt
 
RESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELASRESUME PENGOLAHAN KELAS
RESUME PENGOLAHAN KELAS
 
Managemen kelas
Managemen kelasManagemen kelas
Managemen kelas
 
Artikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelasArtikel pengelolaan-kelas
Artikel pengelolaan-kelas
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
Manajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas PresentationManajemen Kelas Presentation
Manajemen Kelas Presentation
 
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas173746788 makalah-pengelolaan-kelas
173746788 makalah-pengelolaan-kelas
 
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas rezaTugas etika aulia ismi akhyas reza
Tugas etika aulia ismi akhyas reza
 
pengelolaan kelas
pengelolaan kelaspengelolaan kelas
pengelolaan kelas
 
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan  PembelajaranMakalah Kurikulum Dan  Pembelajaran
Makalah Kurikulum Dan Pembelajaran
 
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelasPengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
Pengertian dan Tujuan Pengelolaan kelas
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Manajemen kelas
Manajemen kelasManajemen kelas
Manajemen kelas
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..Pengelolaan kelas..
Pengelolaan kelas..
 
Fahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpikFahmi hamdani 1100260 bpik
Fahmi hamdani 1100260 bpik
 
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptx
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptxManajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptx
Manajemen dan Pengelolaan Kelas_Kelompok 4.pptx
 
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan PembelajaranDisiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
Disiplin Kelas untuk Pemecahan Masalah dalam Kegiatan Pembelajaran
 

More from Sherly Anggraini

Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanSherly Anggraini
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanSherly Anggraini
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanSherly Anggraini
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanSherly Anggraini
 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiSherly Anggraini
 
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaSherly Anggraini
 

More from Sherly Anggraini (17)

Pengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan PendidikanPengelolaan Keuangan Pendidikan
Pengelolaan Keuangan Pendidikan
 
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana PendidikanPengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Pengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta DidikPengelolaan Peserta Didik
Pengelolaan Peserta Didik
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit PendidikanPengelolaan Satuan Unit Pendidikan
Pengelolaan Satuan Unit Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan PendidikanWawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
Wawasan Dasar Pengelolaan Pendidikan
 
Puisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardiPuisi matematika-unsri-zulkardi
Puisi matematika-unsri-zulkardi
 
Persamaan ellips
Persamaan ellipsPersamaan ellips
Persamaan ellips
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 
Contoh Iceberg
Contoh IcebergContoh Iceberg
Contoh Iceberg
 
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi MatematikaContoh puisi dan Analisis puisi Matematika
Contoh puisi dan Analisis puisi Matematika
 
ketahanan nasional
 ketahanan nasional ketahanan nasional
ketahanan nasional
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 

PENGKELASAN

  • 1. PENGELOLAAN KELAS Oleh : Dania Yuliani (06081181419001) Diah Octavianty (06081181419002) Cahaya Wania (06081181419010) Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu Negara untuk menjadi Negara maju, kuat, makmur dan sejahtera.upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan belajar mengajar dan pengelolaan kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen pengajaran ang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan. Jadi pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas, melainkan juga mengelola berbagai hal yang tercakup dalam kompnen pembelajaran. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang kondusif. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Efektif berarti tercapainya tujuan sesuai dengan perencanaan yang dibuat secara tepat. Efesin adalah pencapaian tujuan pembelajaran sebagaimana yang direncanakan dengan lebih cepat. Kedua tujuan ini harus dicapai dalam kelas, karena di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Pembelajar dengan segala kemampuannya, pebelajar denan seala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan bepadu serta berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selakyaknya kelas dikelola dengan baik, profesional, dan harus terus-menerus dalam perbaikan (continoues improvment). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain : 1.2.1 Apa yang dimaksud pengelolaan kelas ? 1.2.2 Mengapa ada pengeloalaan kelas ? 1.2.3 Siapa yang melakukan pengelolaan kelas ?
  • 3. 1.2.4 Bagaimana langkah-langkah atau tahap pengelolaan kelas ? 1.2.5 Strategi dan pendekatan apa saja yang dapat digunakan dalam pengeolaan kelas ? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka beberapa tujuannya antara lain : 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pengelolaan kelas. 1.3.2 Untuk mengetahui tujuan pengelolaan kelas. 1.3.3 Untuk mengetahui yang berperan dalam pengelolaan kelas. 1.3.4 Untuk mengetahui langkah atau tahap dalam pengelolaan kelas. 1.3.5 Untuk mengetahui strategi dan pendekatan pengelolaan kelas.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata pengelolaan dan kata kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajement. Pengertian pengelolaan atau manajement pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian. Sedangkan definisi kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pembelajaran dan pembelajar (Hamalik, 2007). Sementara Ahmad (1995) mengatakan kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar. Sedikit lebih komplek, Namawi (1999) memandang kelas dari dua sudut, yaitu: pertama; Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang di batasi oleh empat dinding, tempat sejumlah pebelajar berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kedua; Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai suatu kesatuan diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis menyelenggarakan kegiatan- kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. Arikunto (2000) mengatakan bahwa pengelolaan kelas adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan (secara umum). Jadi secara etimologi, pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai upaya merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengontrol kelompok belajar yang dilakukan oleh pembelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun pengertian pengelolaan kelas secara terminology seperti yang diungkapkan oleh Wilford (James M. Cooper, 1995), pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku yang kompleks dimana pembelajar menggunakan untuk menata dan memelihara kondisi kelas yang akan memampukan para pebelajar mencapai tujuan pembelajaran secara efesien. Sedangkan Sudirman (dalam Djamarah 2006) “Pengelolaan Kelas adalah upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.” Kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif, agar memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh pembelajar. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang
  • 5. positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Bertolak dari definisi tersebut, pada hakekatnya pengelolaan kelas dilakukan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih berkualitas. Berikut ini beberapa hakekat pengelolaan kelas antara lain : 1. Pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan pembelajar yang ditunjukkan untuk mendorong munculnya tingkah laku yang diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklm sosio-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif. 2. Tujuan pengeloalaan kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif. Tujuan pembelajaran adalah membantu pebelajar mencapai tujuan pembelajaran. 3. Pengelolaan kelas merupakan aspek penting dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat babi terciptanya proses pembelajaran yang efektif. 2.2 Tujuan Pengelolaan Kelas Menjadi pembelajar haruslah kaya konsep, kaya cara, dan utun (ulet) mencari varian-varian baru mengenaipermasalahan di dalam kelas. Berbicara mengenai tujuan pengelolaan kelas, Ahmad (1995) mengatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan pebelajar untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilagkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan pebelajar belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual pebelajar dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya. Sedangkan tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (2000) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan. Tujuan pengelolaan kelas adalah
  • 6. penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar pebelajar dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan pebelajar belajar dan bekerja. Terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi pada pebelajar. Sementara Arikunto (2000) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Degeng (2000) menyatakan bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar para pebelajar dapat belajar secara optimal dan memberdayakan dirinya sesuai potensi dan karakteristiknya sendiri. 1. Setiap pebelajar harus belajar, tidak macet artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu ada tugas yan harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan padanya. 2. Setiap pebelajar terus melakukan belajar tanpa membuang waktu artinya setiap pebelajar akan bekerja secepatnya supaya lekas menyelesaikan tugas yang diberikan padanya. 2.3 Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas (classroom management) berdasarkan pendekatannya menurut weber (1977) diklasifikasikan kedalam tiga pengertian, yaitu: 1. Pendekatan otoriter ( authority approach) pengelolaan kelas adalah kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa, guru berperan menciptakan dan memelihara aturan kelas melalui penerapan disiplin secara ketat (weber) 2. Pendekatan permisif mengartikan pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan yang mereka inginkan. Dan fungsi guru adalah bagaimana menciptakan kondisi siswa merasa aman untuk melakukan aktifitas di dalam kelas. 3. Pendekatan modifikasi tingkah laku. Pendekatan ini didasarkan pada pengelolaan kelas merupakan proses perubahan tingkah laku, jadi pengelolaan kelas merupakan upaya untuk mengembangkan dan memfasilitasi perubahan prilku yang bersifat positif dari siswa dan dan berusaha semaksimal mungkin mencegah munculnya atau memperbaiki prilaku negative yang dilakukan oleh siswa. Adapun macam-macam Pendekatan-Pendekatan lainya: 1. Pendekatan Kekuasaan Pendekatan kekuasaan seperti yang diuraikan oleh Djamarah ( 2006 : 179 ) guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas.
  • 7. Kedisiplinan adalah kekuatan yang menuntut murid untuk mentaatinya. Di dalam kelas ada kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati anggota kelas. 2. Pendekatan Pengajaran Pendekatan pengajaran, pendekatan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaannya akan mencegah munculnya masalah tingkah laku murid dan memecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah. 3. Pendekatan Kerja Kelompok Pendekatan kerja kelompok, dalam pendekatan ini guru menciptakan kondisi – kondisi yang memungkinkan kelompok yang produktif, selain itu guru juga harus dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. 4. Pendekatan elektis atau pluralistic Ketiga pendekatan tersebut oleh guru digabungkan digunakan untuk mengelola kelas. Sehingga tercipta pendekatan elektis atau pluralistic. Menurut Djamarah1 [1][4], Pendekatan elektis yaitu guru kelas memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapi dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi yang lain mungkin mengkombinasikan ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang memberi kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien. 5. Pendekatan Ancaman Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberi ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran, dan memaksa. 1
  • 8. 6. Pendekatan Resep Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di kelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk seperti yang tertulis dalam resep 7. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku Sesuai dengan namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku anak didik. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behavioral.Program atau kegiatan yang yang mengakibatkan timbulnya tingkah laku yang kurang baik, harus diusahakan menghindarinya sebagai penguatan negatif yang pada suatu saat akan hilang dari tingkah laku murid atau guru yang menjadi anggota kelasnya. Untuk itu, menurut pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. Sebaliknya, tingkah laku yang kurang baik dalam melaksanakan program kelas diberi sanksi atau hukuman yang akan menimbulkan perasaan tidak puas dan pada gilirannya tingkah laku tersebut akan dihindari. 8. Pendekatan Kebebasan Pengelolaan diartikan secara suatu proses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan anak didik. 9. Pendekatan Sosio-Emosional Pendekatan sosio-emosional akan tercapai secarta maksimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Hubungan tersebut meliputi hubungan antara guru dan murid serta hubungan antar murid. Didalam hal ini guru merupakan kunci pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas. Untuk terrciptanya hubungan guru dengan murid yang positif, sikap mengerti dan sikap ngayomi atau sikap melindungi. Dalam hal ini, Carl A. Rogers mengemukakan pentingnya sikap tulus dari guru (realness, genuiness, congruence); menerima dan menghargai peserta didik sebagai manusia (acceptance, prizing, caring, trust) dan mengerti dari
  • 9. sudut pandangan peserta didik sendiri (emphatic understanding). 2.4 Strategi Pengelolaan Kelas dalam Meningkatakan Proses Belajar Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. 1. Bagaimana strategi guru dalam menyusun rencana pembelajaran. 2. Bagaimana strategi guru dalam membangun kerjasama dengan siswa dalam proses belajar mengajar. 3. Bagaimana Pemberian Motivasi belajar terhadap siswa. 4. Bagaimana Strategi dalam menciptaan Iklim Pembelajaran. 5. Bagaimana Upaya dalam Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa. 6. Bagaimana pelaksanaan Evaluasi Proses Belajar Mengajar. Evaluasi dalam pembelajaran di SMA ada dua macam yaitu: 1) Penilaian terhadap hasil belajar siswa 2) Penilaian terhadap proses pengajaran. Penilaian terhadap hasil belajar siswa baik dari ulangan harian, ulangan semester, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional menunjukkan hasil yang memuaskan, berdasarkan data perolehan ulangan semester, perolehan Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional, penilaian terhadap proses pengajaran, berdasarkan hasil wawancara, observasi peneliti dan supervisi kepala sekolah, bahwa kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas sudah bagus sekali, bahkan guru senior selalu menularkan etos kerja yang bagus, baik dalam melaksanakan tugas mengajarnya, tugas mengadministrasi hasil mengajar, maupun tugas tambahan dari sekolah. Keberhasilan SMA dalam mengukir prestasi juga didukung oleh: a) Input siswa yang tinggi b) Etos kerja guru tinggi
  • 10. c) Iklim sekolah yang kondusif d) Adanya tanggung jawab moral dari guru senior untuk menularkan etos kerja yang tinggi terhadap guru baru e) Peningkatan profesional guru melalui kegiatan Musyawaah Guru Mata Pelajaran, Diklat dan Workshop f) Bimbingan belajar bagi semua siswa g) Bimbingan prestasi bagi siswa peringkat 1-5 dari masing-masing kelas h) Conversation bekerjasama dengan AMECC, dan (i) debat bahasa Inggris. Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1. Guru Sebagai Demonstrator Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada orang tua yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka siswa tersebut akan menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan seorang guru. Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya. Guru sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya dan contoh bagi peserta didik. 2. Guru Sebagai Evaluator Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan, evaluasi. Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan berbagai proses instrument harus terbuka
  • 11. 3. Guru Sebagai Pengelola Kelas Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa tujuan. Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan menstimulasi siswa. Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan dengan hukuman atau dengan reaward Mengawasi segala sesuatu apakah berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran 4. Guru Sebagai Fasilitator Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga media yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa agar mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik. Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll. 2.5 Rancangan dalam Pengelolaan Kelas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun kerangka karangan (dalam pikiran, dengan catatan kasar bagian-bagiannya), menyusun dalam pikiran tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan. Rancangan berarti apa yang dirancang. Rancangan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.2 [2][9] Faktor-faktor yang 1. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat dalam pengelolaan kelas. 2. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. Yakni, setiap sa’at seorang siwa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu dalam lingkungannya. 3. Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan 2
  • 12. penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikai masalah penyimpangan yang dihadapinya. 4. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa. 5. Pemahaman pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan pengelolaan kelas. Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan pengelolaan kelas. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting, yaitu proses pelaksanaannya. Peranan dan pengaruh guru menjadi penting karena disamping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan, maka sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan berinterksi merupakan aspek yang perlu mendapat perhatian. Langkah-langkah proses pengelolaan kelas, antara lain: a. Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas. b. Menentukan masalahnya, preventif atau kuratif c. Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan dan perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyata’an penyimpangan perilaku yang ada. d. Menentukan masalahnya , individual atau kelompok e. Menyusun rancangan pengelolaan kelas, preventif individual atau kelompok. f. Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan pengelolaan kelas. g. Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peranan guru sangat menentukan. 2.6 Prosedur yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas Penyusunan prosedur merupakan dasar yang diperlukan untuk menyusun rancangan prosedur lebih rinci pengelolaan kelas. Dengan kata lain, penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas harus di landasi oleh prosedur pengelolaan baik dimensi preventif maupun kuratif. Penyusunan rancangan prosedur ini, berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-Iangkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional guna menciptakan kondisi lingkungan yang memberi kemudahan bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Pengelolaan kelas merupakan langkah kegiatan yang dapat berdimensi
  • 13. preventif dan kuratif sehingga perencanaan prosedur pengelolaan kelas ke arah dimensi preventif dan dimensi kuratif yang kesemuanya bermuara atau menuju pada tujuan yang diharapkan, yaitu terciptanya kondisi serta mempertahankan kondisi optimal yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: a. Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas. b. Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. c. Pemahaman terhadap penyimpangan yang dihadapinya. d. Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan kelas. e. Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan prosedur pengelolaan kelas. Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas. 2.7 Teknik yang Digunakan dalam Pengelolaan Kelas Mengelola kelas itu merupakan pembuatan keputusan-keputusan yang direncanakan bukan keputusan-keputusan spontan yang diambil dalam keadaan darurat jika seorang guru, dalam keadaan marah dan prustasi menyuruh terhadap siswa kepada kepala sekolah dan disitu ditegur, mungkin si guru telah tenang kembali merasa bahwa hukuman tersebut terlalu berat apabila telah terjadi lagi pelanggaran serupa oleh siswa lain haruskah guru berbuat seperti itu lagi? Jika demikian, ia bertindak tidak adil tetapi tidak bertindak demikian , ia tidak konsisten biasanya antisipasi terhadap timbulnya masalah-masalah dikelas akan menolong guru dari dilema-lema seperti itu. Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku yang baik dikelas sebagian dapat dibentuk dengan cara memberikan ganjaran atau tidak. Adapun teknik-tekniknya sebagai berikut: a) Teknik mendekati. Bila seorang siswa mulai bertingkah, satu teknik yang biasanya efektif yaitu teknik mendekatinya. Kehadiran guru bisa membuatnya takut, dan karena itu dapat menghentikannya dari perbuatan yang disruptif , tanpa perlu menegur andai kata siswa mulai menampakan kecenderungan berbuat nakal, memindahkan tempat duduknya ke meja guru dapat berefek preventif. b) Teknik memberikan isyarat. Apabila siswa berbuat penakalan kecil, guru dapat memberikan isyarat bahwa ia sedang diawasi isyarat tersebut dapat berupa petikan jari, pandangan tajam, atau lambaian tangan. c) Teknik mengadakan humor. Jika insiden itu kecil, setidaknya guru
  • 14. memandang efek saja, dengan melihatnya secara humoristis, guru akan dapat mempertahankan suasana baik, serta memberikan peringatan kepada si pelanggar bahwa ia tahu tentang apa yang akan terjadi. d) Teknik tidak mengacuhkan. Untuk menerapkan cara ini guru harus lues dan tidak perlu menghukum setiap pelanggaran yang diketahuinya. Dalam kasus-kasus tertentu, tidak mengacuhkan kenakalan justru dapat membawa siswa untuk di perhatikan. e) Teknik yang keras. Guru dapat menggunakan teknik-teknik yang keras apabila ia di hadapkan pada perilaku disruptif yang jelas tidak terkendalikan. Contohnya mengeluarkannya dalam kelas. f) Teknik mengadakan diskusi secara terbuka. Bila kenakalan di kelas mulai bertambah, sering guru menjadi heran. ia lalu menilai kembali tindakan dan pengajarannya. untuk menjelaskan perbuatan-perbuaatan siswa- siswanya. Dan menciptakan suasana belajar yang sedikit lebih sesuai daripada sebelumnya. g) Teknik memberikan penjelasan tentang prosedur. Kadang-kadang masalah kedisiplinan ada hubungannya yang langsung dengan ketidakmampuan siswa melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Kesulitan ini terjadi apbila guru berasumsi bahwa siswa memiliki keterampilan, padahal sebenarnya tidak. masalah yang hampir sama yaitu masalah-masalah perilaku yang lazimnya berhubungan dengan peristiwa-peristiwa yang tidak biasa dikelas. h) Mengadakan analisis. Kadang-kadang terjadi hampir terus menerus berbuat kenakalan, guru dapat mengetahui masalah yang akan di hadapinya dan mengurangi keresahan siswanya. i) Mengadakan perubahan kegiatan. Apabila gangguan dikelas meningkat jumlahnya, tindakan yang harus segera di ambil yaitu mengubah apa yang sedang anda lakukan. Jika biasanya diskusi, maka ubahlah dengan memberikan ringkasan-ringkasan untuk dibaca atau menyuruh mereka membaca buku-buku pilihan mereka. j) Teknik menghimbau. Kadang-kadang guru sering mengatakan, “harap tenang”. Ucapan tersebut adakalanya membawa hasil; siswa memperhatikannya. Tetapi apabila himbauan sering digunakan mereka cenderung untuk tidak menggubrisnya. Dalam pengelolaan kelas, guru juga bisa melakukan: pengorganisasian kelas, melakukan kegiatan komunikasi, kegiatan monitoring dan seperti apa ketika menyampaikan pembelajarannya. a. Pengorganisasian kelas, antara lain:
  • 15. 1. Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang ataupun berpindah. 2. Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya. 3. Siswa diberi janji sampai guru memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang. 4. Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya. 5. Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah 6. Melakukan kompetisi kelompok untung merangsang transisi yang lebih banyak lagi. b. Kegiatan komunikasi Dalam kegiatan komunikasi ini dapat berupa Sending skills, keterampilan- keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sseperti: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun. Dan juga dapat berupa Receiving skills, bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa yang terdiri dari: tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan. c. Kegiatan monitoring 1. Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas. 2. Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas. 3. Ciptakan agar siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas. 4. Berikan penjelasan terhadap siswa bahwa akibat gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus. 5. Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten. 6. Adakalanya terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya tetap fokus terhadap tugas. Dalam menyampaikan pembelajaran, guru biasanya melibatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran, mengajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab, serta memberikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang meningkatkan minat dan motivasi siswa. 2.8 Masalah Dalam Pengelolaan Kelas Tingkah laku anak didik bervariasi. Variasi perilaku anak merupakan
  • 16. permasalahan bagi guru dalam upaya pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku anak didik adalah: a) Kurang kesatuan. b) Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok. c) Reaksi negatif terhadap anggota kelompok. d) Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, menerima dan mendorong perilaku anak didik yang keliru. e) Mudah merekasi ke hal-hal negatif/terganggu. f) Moral rendah, permusuhan, agresif. g) Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungannya yang berubah. Variasi perilaku anak didik itu menurut Made Pidarta bukan tanpa sebab namuan ada faktor penyebabnya. Faktor-faktor penyebab itu adalah: a) Pengelompokan (pandai, sedang, bodoh), kelompok bodoh akan menjadi sumber negatif, penolakan, atau apatis. b) Karakteristik individual. c) Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang idak seperti dia. Kelompok ini sering menolak standar yang diberikan guru. Sering juga kelompok ini membentuk norma sendiri yang idak sesuai dengan harapan sekolah. d) Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang jam pelajaran, kalau ada interupsi atau ointeraksi mungkin mereke merasa tegang atau cemas. Karena itu oerilaku-perilaku menyimpang seorang dua orang bisa ditoleransi asal tidak merusak kesatuan. 2.9 Indikator Keberhasilan dalam Pengelolaan Kelas 1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas 2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah. 3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas. 4. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur- prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
  • 17. jawab. 5. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan konsekuensi. (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain) 6. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu, sedangkan disiplin bisa dipelajar.
  • 18. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengelolaan kelas merupakan Pengelolaan kelas merupakan gabungan dari dua kata yaitu kata pengelolaan dan kata kelas. Pengelolaan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai Management,Pengertian pengelolaan atau manajement pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, dan penilaian. Pengelolaan kelas (classroom manajement) adalah serangkaian tindakan yang dilakukan pembelajar dalam upaya menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran yang positif dan produktif agar proses belajar mengajar agar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Dengan kata lain, pengelolaan kelas adalah upaya memberdayakan potensi kelas melalui seperangkat keterampilan pembelajar intuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, positif, dan produktif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran untuk mengoptimalisasi proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang memuaskan. Pengelolaan kelas merupakan hal yang sangat penting dimana keberhasilan dalm proses belajar mengajar dipengaruhi oleh keberhasilan dalam pengelolaan kelas, dimana guru, murid sarana dan prasarana merupakan hal yang menunjang keberhasilan tersebut. 3.2 Saran Semoga makalah ini membantu para guru maupun para calon guru untuk menjadi guru yang professional dan berhasil dalam melakukan pengelolaan kelas. Karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar merupakan keberhasilan pula dalam pengelolaan kelas.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta James Popham, W dan L.Baker, Eva. 2001. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta : Rineka Cipta Underwood Marry. 1987. Pengelolaan Kelas yang Efektif. Jakarta : Arcan. Nurdin, Diding dan Sibaweh, Imam.2015.Pengelolaan Pendidikan dari Teori Menuju Implementasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.