SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
PELATIHAN
MANAJEMEN KONFLIK
Oleh :
M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
HARD-Hi SMART CONSULTING
Interaksi Hubungan
Antar Manusia
I. Kemampuan Intrapersonal
A. Emotional Self-Awareness
Kemampuan untuk mengenali dan membedakan
perasaan-perasaan diri serta hal-hal yang
menimbulkan perasaan tersebut
B. Assertiveness
Adalah kemampuan untuk :
1. Mengekspresikan perasaan-perasaan
2. Mengekspresikan pikiran dan keyakinan secara
terbuka
3. Mempertahankan hak-hak pribadi
Ketiga kemampuan ini dapat diekspresikan dengan
cara yang tidak agresif ataupun menghukum.
3
C. Independence
Kemampuan untuk memimpin, mengontrol diri
sendiri dalam hal berpikir dan bertindak serta
merasakan kebebasan emosional.
D. Self-Regard
Kemampuan untuk menghargai dan menerima
diri sendiri sebagai seseorang yang berkualitas.
Dalam hal ini menerima aspek-aspek positif,
negatif maupun keterbatasan diri dengan tetap
merasa baik secara pribadi. Pribadi dengan
kemampuan Self Regard yang baik akan merasa
bermakna dan bahagia dengan dirinya dan
sebaliknya. 4
E. Self-Actualization
Kemampuan untuk merealisir kapasitas potensi
diri. Pencapaian kemampuan ini bisa dilihat dari
hidup yang penuh arti, dan bermakna bagi orang
lain.
Segala kegiatan dilakukan dengan hati, antusias
dan berkomitmen untuk jangka panjang.
Aktualisasi diri adalah proses yang terus
menerus untuk mengembangkan bakat &
kemampuan secara maksimal dan
mengembangkan kepribadian secara
keseluruhan.
5
II. KemampuanInterpersonal
A. Empati
Kemampuan untuk peka, memahami dan menghargai
perasaan-perasaan maupun pikiran-pikiran orang lain.
Dengan kemampuan ini seseorang bisa mempunyai
kemampuan untuk membaca emosi orang lain. Seseorang
yang empatik menunjukkan minat serta kepedulian terhadap
orang lain.
B. Social Responsibility
Kemampuan untuk terlibat didalam suatu group sosial secara
kooperatif, memberikan kontribusi dan konstruktif. Sanggup
untuk bertanggung jawab demi tujuan kelompok daripada
tujuan pribadi. Orang yang tidak memiliki kemampuan ini
mempunyai sikap-sikap anti sosial, kasar terhadap orang lain
dan mengambil keuntungan dari orang lain.
6
C. Interpersonal Relationships
Kemampuan untuk mempertahankan hubungan
interpersonal dengan cara saling menjaga
kesenangan bersama yang ditandai dengan
kedekatan dan ‘take & give’.
Seseorang dengan kemampuan ini akan merasa
nyaman dan hangat dikala berhubungan dengan
orang lain.
7
III. Kemampuan Beradaptasi
Dengan kemampuan ini Anda bisa menghadapi berbagai
macam situasi yang menyulitkan. Sukses dalam kemampuan
ini berarti Anda bisa mengatasi masalah, mengambil
keputusan yang efektif, berhubungan dan menyelesaikan
masalah-masalah keluarga serta dapat mengatasi konflik-
konflik didalam bersosialisasi.
A. Problem Solving
• Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah dengan solusi yang efektif.
• Kemampuan ini berhubungan dengan disiplin, kesadaran
diri dan pendekatan masalah secara sistimatik. Seseorang
dengan kemampuan ini berkeinginan untuk
menyelesaikan masalah daripada menghindarinya.
8
B. Reality Testing
Kemampuan untuk menyelaraskan apa yang dialami
dengan hal-hal yang diketahui sebelumnya. Seseorang
dengan kemampuan ini dapat mengakomodir dirinya
dengan situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya.
C. Flexibility
Kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran dan perilaku
terhadap situasi-situasi yang berubah. Seseorang yang
lemah dalam kemampuan ini beradaptai secara
menyedihkan dan memiliki sedikit kemampuan untuk
mengambil keuntungan dari suatu peluang yang baru.
9
Diri, Harapan
Dan
Kebutuhan
Self-Concept
 Values – refers to your relatively permanent
ideas of what is good or bad, worthwhile or
not.
 Beliefs – what you think is true based on
logic.
 Attitudes – refer to more specific application
of your values. How you act.
 Feeling – emotional responses to things such
as events, people, places or situations
Differences
 Why do people not have the same
perception of the same thing, event or
person?
 We are all different and therefore we live
diffeent experiences which shape our life
- Kebutuhan manusia pada umumnya
sangat banyak, beragam dan bertingkat
- Setiap manusia mempunyai kebutuhan &
harapan yang berbeda-beda
- Dalam memenuhi kebutuhannya manusia
berinteraksi dengan orang lain
- Tidak semua kebutuhan manusia dapat
terpenuhi sesuai dengan harapannya
Kebutuhan Manusia
Diri dan Harapan VS Kebutuhan
Keadaan
saat ini Jarak/beda
Keadaan
yang akan
datang
Sumber – Sumber
Konflik
Definisi Konflik :
Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu)
antara 2 orang atau lebih anggota-
anggota atau kelompok-kelompok
organisasi
Memahami Sumber Konflik
 Perbedaan Persepsi
 Perbedaan Kepentingan
 Perasaan Ingin Selalu Menang
 Pendirian Yang Kaku
 Perbedaan Mengenai Prioritas
 Perbedaan Mengenai Cara Dan Sistem
 Perasaan Mudah Tersinggung
 Keterbatasan Sumber Daya
 Salah Faham
 Berharap Terlalu Banyak
Sumber Konflik Utama :
1.Beda Tujuan (Objectives)
2.Beda Nilai (Values)
3.Beda Metode (Methodes)
4.Beda Fakta (Facts/Perception)
 Pentingnya konflik dalam organisasi
bermanfaat untuk mengadakan perubahan
atau inovasi dan menghasilkan pemecahan
persoalan yang lebih baik. Konflik juga
menunjukkan dinamika organisasi.
 Pentingnya mengetahui adanya konflik
Konflik yang timbul dapat segera dicegah,
diarahkan bahkan dihilangkan.
Pentingnya Konflik
Cara mengetahui konflik seawal mungkin
1. Ciptakan komunikasi timbal balik
2. Manfaatkan pihak yang memiliki informasi
3. Mintalah penjelasan pihak ketiga
Pendekatan baru dalam manajemen konflik :
1.Penyangga atau penengah diletakkan ditengah-tengah
pihak yang berkonflik
2.Membantu pihak yang berkonflik mengembangkan
pandangan yang lebih baik
3.Merancang kembali struktur organisasi agar konflik
berkurang
Pendekatan terhadap Konflik
Dampak Konflik yang positif :
1. Kemampuan koreksi diri sendiri
2. Meningkatkan prestasi & motivasi
3. Pendekatan yang lebih baik
4. Mengembangkan alternatif lebih baik
Jenis - Jenis
Konflik
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam
organisasi
5. Konflik sosial
Tingkatan Konflik :
Jenis Konflik dalam organisasi
Konflik dibedakanberdasarkan
dampaknya, pada organisasi
• Konflik fungsional
• Konflik disfungsional
Konflik Fungsional
• Konfrontasi antar kelompok yang akan
meningkatkan kinerja organisasi
• Mengarah pada kesadaran yang
meningkat tentang masalah yang perlu
diatasi
• Menimbulkan pencarian solusi-solusi
yang lebih luas dan lebih produktif
• Pada umumnya memfasilitasi
perubahan positif, adaptasi, dan inovasi
Konflik Disfungsional
Setiap konfrontasi atau interaksi
antarkelompok yang
membahayakan organisasi atau
menghambat organisasi
mencapai tujuannya.
Konsekuensi Konflik Antarkelompok
yang Disfungsional
Perubahan dalam
Kelompok
• Peningkatan kohesivitas
kelompok
• Penekanan kesetiaan
• Meningkatnya
kepemimpinan otokratis
• Fokus pada aktivitas
Perubahan Antar
Kelompok
• Persepsi terdistorsi
• Pembentukan stereotip
negatif
• Komunikasi yang
menurun
Tingkat
Konflik
Kemungkinan
Dampak pada
Organisasi
Organisasi yang Memiliki
Karakter
Tingkat
Kinerja
Organisasi
Rendah
atau tidak
ada
•Adaptasi lambat terhadap Perubahan
•Sedikit Perubahan
•Stimulasi gagasan yang minim
•Apatis
•Stagnasi
RendahDisfungsionalSituasi I
Situasi II Optimal Fungsional •Gerakan Positif ke Perubahan dan
inovasi perubahan
•Mencari solusi perubahan
•Kreativitas dan adaptasi yang cepat
terhadap perubahan lingkungan
Tinggi
•Gangguan berat
•Mengganggu aktivitas
•Sulit berkoordinasi
•Kekacauan
RendahDisfungsionalTinggiSituasi
III
Hubungan antara Konflik
Antarkelompok dan Kinerja Organisasi
Level of conflict & Unit Performance
Level of conflict
Low High
High
Unit
Performance
A B
C
Optimal
Tahapan
Konflik
Indikasi yang
menimbulkan
konflik
Makin
meningkat
ketidak
sepakatan
Keluh
kesah
Terdapat
Perbedaan
Persaingan
Tanda-
tanda
kelemahan
Tanda-
tanda
kelemahan
.
Rendahnya
perhatian
Timbulnya
kemarahan
Gejala-gejala timbulnya konflik
Tahap-tahap Konflik
Konflik yang
dipersepsikan
Konflik yang
dirasakan
Konflik yang
termanifestasikan
Konflikantar kelompok berkembang dalam jangka waktu yang
lama
Hambatan
Interaksi Efektif
34
Hambatan Interaksi yang Efektif
1. Perbedaan tujuan berkomunikasi
2. Ketidak percayaan (Lack of trust)
3. Penarikan diri (Withdrawl) dalam
interaksi dan komunikasi
4. Ketiadaan empati
5. Stereotip (stereotypes)
6. Jarak kekuasaan
35
Hambatan Interaksi juga terjadi
karena hambatan komunikasi yang
disebabkan oleh :
1. Hambatan mental/psikis
2. Hambatan fisik
3. Hambatan semantik (bahasa)
Membangun Interaksi Yang Efektif
1. Pahamilah diri sendiri
2. Penggunaan bahasa yang sama
3. Sediakan waktu
4. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi
5. Manfaatkan umpan balik
6. Berempati
7. Perhatikan kultur
8. Mendengarkan aktif
Active Vs. Passive Listening
 Mendengarkan secara pasif, menempatkan
diri kita seperti mesin perekam (recorder).
Semua kata dimasukan ke alam memori
(yang penting dan yang tidak)
 Mendengarkan secara aktif menuntut kita
agar mampu menempatkan diri sebagai pihak
yang menyampaikan pesan (empati). Kita
harus berkonsentrasi dan mau memahami
sepenuhnya isi yang dikemukakan
pembicara.
Empat tuntutan “active listening”
Intensitas
Kemauan
memperoleh
informasi
lengkap
Menerima
Empati
Active Listening
(Rogers & Farson, 1976)
Active listeners
39
speakerListener
Words
Eye
movement
Facial
expressions
Body
posture
Hand
gestures
Emotions
ears
eyes
mind
Listen with their :
Pendengar yang efektif
1. Make eye contact
2. Exhibit affirmative head nods and
appropriate facial expression
3. Avoid distraction actions or gestures
4. Ask questions
5. Paraphrase
6. Avoid interrupting the speaker
7. Don’t over-talk
40
BAHASA TUBUH
Gerakan anggota badan yang
mengandung arti, disampaikan
oleh komunikator, seperti;
melambaikan tangan,
menganggukkan kepala,
gerakan kaki
Pendengar
yang efektif
Tingkatan Kualitas Pendengar
a. Tidak peduli
b. Pura-pura
c. Memilih
d. Atentif
e. Empati
Pendengar Yang
Efektif
• Mendengarkan adalah kegiatan menganalisis,
menghargai, dan memberikan pendapat terhadap
si pembicara.
• Mendengar secara efektif merupakan kegiatan aktif
dari pikiran kita, bukan kegiatan pasif
Tingkatan kualitas
pendengar
Tidak peduli
Berpura-pura Memilih
Empati
Atentif/Penuh
perhatian
Model
Resolusi Konflik
Mengelola Konflik Antarkelompok
melalui Kesepakatan Bersama
Penyelesaian
Masalah
Menghindari Berkompromi
Mendominasi Mengakomodasi
Matriks Penyelesaian-Konflik
Mengakomodasi atau
Memperlancar
Menyelesaikan Masalah atau
Berkolaborasi
Menghindar Mendominasi
Membiarkan
kelompok lain
menang
Bekerja sama
menyelesaikan
masalah
Mengabaikan atau
menghindari kelompok lain
Berupaya untuk mendominasi
dan mengontrol
Berkompromi
Mencari solusi yang
dapat diterima semua
orang
Tinggi
Tinggi
Rendah
Fokus
Eksternal
Fokus Internal
Rendah
Kapan Menggunakan Berbagai
Pendekatan Resolusi-Konflik
Pendekatan mendominasi – digunakan pada
hal-hal penting
• Ketika Anda yakin Anda pasti benar, dan
• Ketika keuntungan resolusi melebihi kerugian
perasaan negatif dari kelompok yang terdominasi
Pendekatan mengakomodasi – digunakan
pada perselisihan yang lebih penting bagi
kelompok lain daripada bagi kelompok Anda
Kapan Menggunakan Berbagai
Pendekatan Resolusi-Konflik
Pendekatan menyelesaikan-masalah –
digunkan bila kedua kelompok bersedia
meluangkan waktu dan usaha untuk mencapai
resolusi yang memaksimalkan hasil semua
orang
Pendekatan menghindar – digunakan
terutama untuk mendapatkan lebih banyak
waktu
Kapan Menggunakan Berbagai
Pendekatan Resolusi-Konflik
Pendekatan berkompromi – digunakan sebagai
jalan tengah
• Pendekatan jalan-tengah ketika pendekatan lain gagal
menyelesaikan masalah
Menjadikan
Konflik
Menjadi Produktif
Konflik Produktif Jika :
 Fokus konflik itu adalah kepentingan, kebutuhan,
atau pencapaian (prestasi).
 Menggunakan cara-cara atau pendekatan yang
terbuka (open)
 Masing-masing pihak masih tetap menjaga
hubungan kemanusiaan atau masih punya
perspektif positif terhadap Lawannya
 Dapat mendorong keduanya untuk memacu diri
dalam mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan.
 Dapat mendorong pihak untuk mengasah kreativita
dalam menemukan cara yang lebih baik atau hasil
yang lebih bagus
Konflik Destruktif
 Isu utama yang kita konflikkan atau fokus konfliknya
adalah orang.
 Konflik yang dikonflikan sudah merupakan bentuk
penyerangan terhadap kepribadian, gaya, atau diri
seseorang, bukan pada tingkah laku atau tindakan
yang spesifik.
 Alasan konflik adalah dorongan untuk
mempertahankan egoisme-kebenaran-sendiri (posisi),
bukan kepentingan bersama atau kemanfaatan (misi).
 Konflik itu sudah menghancurkan sendi-sendi
hubungan antarmanusia atau bermusuhan, baik
permusuhan lahir atau permusuhan batin.
 Ketika yang kita konflikkan adalah solusi jangka
pendek atau sesaat untuk menyelesaikan problem yang
berjangka lama atau problem abadi.
Mengetahui Cara
Menghindari Konflik
 Memahami bahwa setiap,orang itu berbeda
 Tidak terlalu berharap dari orang lain
 Jangan merasa paling benar
 Memahami kesulitan oranglain
 Tidak memandang oranglain sebagai pesaing
 Bersikap fleksibel untuk kepentingan bersama
 Berusaha untuk menghargai pendapat oranglain
 Berusaha untuk menyamakan persepsi
 Tidak mengedepankan kepentingan pribadi
 Meyakinkan bahwa pendapatnya untuk
kepentingan bersama.
Mampu Menjernihkan Konflik Yang
Destruktif
 Memahami bahwa manusia tidak selalu benar
 Memahami bahwa tidak seorangpun senang
dipersalahkan
 Memahami tentang tujuan bersama organisasi
 Mencari alasan dibalik perilaku orang lain
 Saling memahami bahwa konflik berkepanjangan akan
merugikan semua pihak
 Jangan mempertahankan salah-benar tetapi cari
kesepakatan bersama.
 Jangan meladeni orang marah dengan kemarahan
pula.
 Cari penyelesaian masalah bukan mencari kesalahan.
Mampu Menciptakan Konflik Yang
Konstruktif
 Upayakan untuk selalu terjadi perubahan kearah
menang-menang
 Ciptakan suasana setiap orang mempunyai pendapat
yang berbeda atau ide baru
 Buat ‘sharing’, sehingga mendapat banyak ide
 Beri tempat untuk ide-ide yang tidak lazim
 Berikan kesempatan untuk masing-masing memberikan
argumentasi atas ide dan gagasannya
 Jika konflik sangat memanas segera ambil langkah
untuk menengahi
 Berusahalah untuk memperjelas masing-masing
argumentasi.
 Ambillah kata sepakat yang menguntungkan semua
pihak.
Mampu Menjadi Penengah
Dalam Konflik
 Berfikir secara objektif
 Tidak pilih kasih
 Mampu memperjelas persoalan
 Mampu mengarahkan pada tujuan dan sasaran
 Mampu menyimpulkan intisari dari diskusi
 Mampu mengambil keputusan yang bisa
diterima oleh semua pihak
 Mampu meredam emosi pihak yang marah
 Mampu mendamaikan pihak-pihak yang konflik
dengan penuh kesadaran
Penyelesaian Konflik
Efektif
Indikator
Konflik
Indikator konflik dan solusinya
Perbedaan
tujuan &
kepentingan
Perbedaan
Kepribadiaan
Perbedaan Cara
Pandang
Perbedaan
pemahaman
Gaya menghadapi konflik
1. Kronfontatif/agresif
I win, you lose
2. Asertif/persuasif/kolaborasi
I win, you win
3. Koperatif/konsiliasi
I lose , you lose
4. Menghindar/akomodasi
I lose, you win
The Dual Concerns Model
1. Contending/Competing/Dominating
By : Threats, Punishment, Intimidation
2. Yielding/Accommodating/Obliging
By : Let the other win & give what he/she wants
3. Inaction/Avoiding
By : Retreat, Silent or do nothing
4. Problem Solving/Collaborating/Integrating
By : Attaining own outcomes & his/her outcomes
5. Compromising
By : Satisfying the two parties’ interests
Tahapan Penyelesaian Konflik
1. Membiasakan menyelesaikan masalah yang sudah
muncul atau yang masih terpendam (problem
solving).
2. Membiasakan melihat masalah secara proporsional:
tidak membesar-besarkan, tidak mengada-ngada,
tidak meremehkan (smoothing).
3. Meminta orang yang sudah punya otoritas lebih
tinggi (Refering to higher authority) sebagai
penengah, peredam atau pemberi solusi.
4. Mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan
konflik dalam praktek hubungan kita.
5. Berkompromi (Compromise).
Not all conflict can be resolved, but
some can be managed more effectively
1. Identify & clarify the specific problems
2. Consider your relationship to those involved
3. Think before speak and react
4. Allow others involved to explain how they
see the problem
5. Discuss the issues, but don’t attack the
person
6. If you can not resolve it, try to manage it
Memecahkan Jalan Buntu
 Menerima bahwa jalan buntu seringkali
merupakan bagian dari proses
 Kecemasan dan ketakutan bukan hal yang
membantu
 Menganalisa mengapa jalan buntu terjadi
 Mengkaji ulang orang-orang yang terlibat dan
kerangka waktu
 Mengupayakan langkah ke depan yang konstruktif
– menciptakan alternatif-alternatif pemecahan
konflik
Pendekatan dalam Manajemen
Konflik
Pendekatan dalam
Manajemen Konflik
Program Yang dijalankan
Stimulasi Konflik • Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
 Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik
terjadi
 Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
Pengendalian Konflik • Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
 Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
 Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai
pihak yang terlibat dalam konflik
 Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para
pegawai
Penyelesaian
Dan
Penghilangan Konflik
• Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber-
sumber konflik
 Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
 Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik
dalam suatu forum penyelesaian konflik.
Thank You
www.hardhismart-consulting.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaRobi Cahyadi
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Kanaidi ken
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanHafiza .h
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanFira Nursya`bani
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflikdmaiia
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono MitrohardjonoHM Mitrohardjono
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
 
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Nur Padhilah Laju
 

What's hot (20)

Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep Pdca
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Ppt komunikasi
Ppt komunikasiPpt komunikasi
Ppt komunikasi
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
 
Konflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinanKonflik dalam kepempimpinan
Konflik dalam kepempimpinan
 
Materi public speaking
Materi public speakingMateri public speaking
Materi public speaking
 
Konsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaanKonsep dasar kewirausahaan
Konsep dasar kewirausahaan
 
Definisi rapat
Definisi rapatDefinisi rapat
Definisi rapat
 
TIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENTTIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENT
 
Tata cara persidangan
Tata cara persidanganTata cara persidangan
Tata cara persidangan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
ppt teknik presentasi
ppt teknik presentasippt teknik presentasi
ppt teknik presentasi
 
Berpikir kreatif
Berpikir kreatifBerpikir kreatif
Berpikir kreatif
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono6 a  etika terapan by Margono Mitrohardjono
6 a etika terapan by Margono Mitrohardjono
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
Komunikasi dan Negosiasi (Communication & Negotiation)
 

Similar to PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK

Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Agus Gunawan
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasarandewantimega
 
Conflict and negotiation
Conflict and negotiation Conflict and negotiation
Conflict and negotiation NCPA Advisory
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiJihan Ineke
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman9elevenStarUnila
 
Manajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxManajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxRevaYuliani2
 
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BSyahraniAdrianty
 
Pergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasiPergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasiFaizal Rahman
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikintensifrsra
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMuryRirianty
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Kanaidi ken
 
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...DewiRizki4
 

Similar to PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK (20)

Managing conflict 2014
Managing conflict 2014Managing conflict 2014
Managing conflict 2014
 
Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
Resume Konflik
Resume KonflikResume Konflik
Resume Konflik
 
Konflik Pemasaran
Konflik PemasaranKonflik Pemasaran
Konflik Pemasaran
 
Conflict and negotiation
Conflict and negotiation Conflict and negotiation
Conflict and negotiation
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
 
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan SenyumanLulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
Lulus Mata Kuliah PRILAKU Organisasi dengan Senyuman
 
Pelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi EfektifPelatihan Komunikasi Efektif
Pelatihan Komunikasi Efektif
 
Manajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptxManajemen Konflik.pptx
Manajemen Konflik.pptx
 
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
ASSERTING AND INFLUENCING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Pergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasiPergerakan & motivasi
Pergerakan & motivasi
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflikonsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
onsep dasar dan pembahasan manajemen konflik
 
Manajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdfManajemen_Konflik.pdf
Manajemen_Konflik.pdf
 
Asserting and Influencing
Asserting and InfluencingAsserting and Influencing
Asserting and Influencing
 
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdfMotivasi Kerja Mury KKB.pdf
Motivasi Kerja Mury KKB.pdf
 
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
Resolving Conflict Technique in Negotiation _ Materi Training "NEGOTIATION SK...
 
Tugas rangkuman teknik negosiasi
Tugas rangkuman teknik  negosiasiTugas rangkuman teknik  negosiasi
Tugas rangkuman teknik negosiasi
 
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
 

More from Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.

More from Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. (20)

Test Kepribadian Lewat Gambar
Test Kepribadian Lewat GambarTest Kepribadian Lewat Gambar
Test Kepribadian Lewat Gambar
 
Forever Life Management
Forever Life ManagementForever Life Management
Forever Life Management
 
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang MasaManajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
 
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang MasaManajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
 
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap Bilingual ( 2 Bahasa )
 
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak Bilingual (2 Bahasa)
 
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
Contoh Perjajnjian Kerja Tetap ( 2 Bahasa )
 
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
Contoh Perjanjian Kerja Kontrak ( 2 Bahasa )
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
TRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERSTRAINING FOR TRAINERS
TRAINING FOR TRAINERS
 
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)TRAINING OF TRAINERS (TOT)
TRAINING OF TRAINERS (TOT)
 
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAUTEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
TEKNIK PRESENTASI EFEKTIF DAN MEMUKAU
 
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIFTEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
TEKNIK PRESENTASI YANG EFEKTIF
 
THE POWER OF LEARNING
THE POWER OF LEARNINGTHE POWER OF LEARNING
THE POWER OF LEARNING
 
TOTAL CHANGE MANAGEMENT
TOTAL CHANGE MANAGEMENTTOTAL CHANGE MANAGEMENT
TOTAL CHANGE MANAGEMENT
 
TEKNIK PRESENTASI
TEKNIK PRESENTASITEKNIK PRESENTASI
TEKNIK PRESENTASI
 
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan AndaTeknik Meningkatkan Penjualan Anda
Teknik Meningkatkan Penjualan Anda
 
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi BisnisStrategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
Strategi Membangun Bisnis & Presentasi Bisnis
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 

PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK

  • 1. PELATIHAN MANAJEMEN KONFLIK Oleh : M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr. HARD-Hi SMART CONSULTING
  • 3. I. Kemampuan Intrapersonal A. Emotional Self-Awareness Kemampuan untuk mengenali dan membedakan perasaan-perasaan diri serta hal-hal yang menimbulkan perasaan tersebut B. Assertiveness Adalah kemampuan untuk : 1. Mengekspresikan perasaan-perasaan 2. Mengekspresikan pikiran dan keyakinan secara terbuka 3. Mempertahankan hak-hak pribadi Ketiga kemampuan ini dapat diekspresikan dengan cara yang tidak agresif ataupun menghukum. 3
  • 4. C. Independence Kemampuan untuk memimpin, mengontrol diri sendiri dalam hal berpikir dan bertindak serta merasakan kebebasan emosional. D. Self-Regard Kemampuan untuk menghargai dan menerima diri sendiri sebagai seseorang yang berkualitas. Dalam hal ini menerima aspek-aspek positif, negatif maupun keterbatasan diri dengan tetap merasa baik secara pribadi. Pribadi dengan kemampuan Self Regard yang baik akan merasa bermakna dan bahagia dengan dirinya dan sebaliknya. 4
  • 5. E. Self-Actualization Kemampuan untuk merealisir kapasitas potensi diri. Pencapaian kemampuan ini bisa dilihat dari hidup yang penuh arti, dan bermakna bagi orang lain. Segala kegiatan dilakukan dengan hati, antusias dan berkomitmen untuk jangka panjang. Aktualisasi diri adalah proses yang terus menerus untuk mengembangkan bakat & kemampuan secara maksimal dan mengembangkan kepribadian secara keseluruhan. 5
  • 6. II. KemampuanInterpersonal A. Empati Kemampuan untuk peka, memahami dan menghargai perasaan-perasaan maupun pikiran-pikiran orang lain. Dengan kemampuan ini seseorang bisa mempunyai kemampuan untuk membaca emosi orang lain. Seseorang yang empatik menunjukkan minat serta kepedulian terhadap orang lain. B. Social Responsibility Kemampuan untuk terlibat didalam suatu group sosial secara kooperatif, memberikan kontribusi dan konstruktif. Sanggup untuk bertanggung jawab demi tujuan kelompok daripada tujuan pribadi. Orang yang tidak memiliki kemampuan ini mempunyai sikap-sikap anti sosial, kasar terhadap orang lain dan mengambil keuntungan dari orang lain. 6
  • 7. C. Interpersonal Relationships Kemampuan untuk mempertahankan hubungan interpersonal dengan cara saling menjaga kesenangan bersama yang ditandai dengan kedekatan dan ‘take & give’. Seseorang dengan kemampuan ini akan merasa nyaman dan hangat dikala berhubungan dengan orang lain. 7
  • 8. III. Kemampuan Beradaptasi Dengan kemampuan ini Anda bisa menghadapi berbagai macam situasi yang menyulitkan. Sukses dalam kemampuan ini berarti Anda bisa mengatasi masalah, mengambil keputusan yang efektif, berhubungan dan menyelesaikan masalah-masalah keluarga serta dapat mengatasi konflik- konflik didalam bersosialisasi. A. Problem Solving • Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan solusi yang efektif. • Kemampuan ini berhubungan dengan disiplin, kesadaran diri dan pendekatan masalah secara sistimatik. Seseorang dengan kemampuan ini berkeinginan untuk menyelesaikan masalah daripada menghindarinya. 8
  • 9. B. Reality Testing Kemampuan untuk menyelaraskan apa yang dialami dengan hal-hal yang diketahui sebelumnya. Seseorang dengan kemampuan ini dapat mengakomodir dirinya dengan situasi yang tidak sesuai dengan keinginannya. C. Flexibility Kemampuan untuk mengatur emosi, pikiran dan perilaku terhadap situasi-situasi yang berubah. Seseorang yang lemah dalam kemampuan ini beradaptai secara menyedihkan dan memiliki sedikit kemampuan untuk mengambil keuntungan dari suatu peluang yang baru. 9
  • 11. Self-Concept  Values – refers to your relatively permanent ideas of what is good or bad, worthwhile or not.  Beliefs – what you think is true based on logic.  Attitudes – refer to more specific application of your values. How you act.  Feeling – emotional responses to things such as events, people, places or situations
  • 12. Differences  Why do people not have the same perception of the same thing, event or person?  We are all different and therefore we live diffeent experiences which shape our life
  • 13. - Kebutuhan manusia pada umumnya sangat banyak, beragam dan bertingkat - Setiap manusia mempunyai kebutuhan & harapan yang berbeda-beda - Dalam memenuhi kebutuhannya manusia berinteraksi dengan orang lain - Tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi sesuai dengan harapannya Kebutuhan Manusia
  • 14. Diri dan Harapan VS Kebutuhan Keadaan saat ini Jarak/beda Keadaan yang akan datang
  • 16. Definisi Konflik : Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara 2 orang atau lebih anggota- anggota atau kelompok-kelompok organisasi
  • 17. Memahami Sumber Konflik  Perbedaan Persepsi  Perbedaan Kepentingan  Perasaan Ingin Selalu Menang  Pendirian Yang Kaku  Perbedaan Mengenai Prioritas  Perbedaan Mengenai Cara Dan Sistem  Perasaan Mudah Tersinggung  Keterbatasan Sumber Daya  Salah Faham  Berharap Terlalu Banyak
  • 18. Sumber Konflik Utama : 1.Beda Tujuan (Objectives) 2.Beda Nilai (Values) 3.Beda Metode (Methodes) 4.Beda Fakta (Facts/Perception)
  • 19.  Pentingnya konflik dalam organisasi bermanfaat untuk mengadakan perubahan atau inovasi dan menghasilkan pemecahan persoalan yang lebih baik. Konflik juga menunjukkan dinamika organisasi.  Pentingnya mengetahui adanya konflik Konflik yang timbul dapat segera dicegah, diarahkan bahkan dihilangkan. Pentingnya Konflik
  • 20. Cara mengetahui konflik seawal mungkin 1. Ciptakan komunikasi timbal balik 2. Manfaatkan pihak yang memiliki informasi 3. Mintalah penjelasan pihak ketiga Pendekatan baru dalam manajemen konflik : 1.Penyangga atau penengah diletakkan ditengah-tengah pihak yang berkonflik 2.Membantu pihak yang berkonflik mengembangkan pandangan yang lebih baik 3.Merancang kembali struktur organisasi agar konflik berkurang Pendekatan terhadap Konflik
  • 21. Dampak Konflik yang positif : 1. Kemampuan koreksi diri sendiri 2. Meningkatkan prestasi & motivasi 3. Pendekatan yang lebih baik 4. Mengembangkan alternatif lebih baik
  • 23. 1. Konflik dalam diri individu 2. Konflik antar individu 3. Konflik antara individu dan kelompok 4. Konflik antar kelompok dalam organisasi 5. Konflik sosial Tingkatan Konflik :
  • 24. Jenis Konflik dalam organisasi Konflik dibedakanberdasarkan dampaknya, pada organisasi • Konflik fungsional • Konflik disfungsional
  • 25. Konflik Fungsional • Konfrontasi antar kelompok yang akan meningkatkan kinerja organisasi • Mengarah pada kesadaran yang meningkat tentang masalah yang perlu diatasi • Menimbulkan pencarian solusi-solusi yang lebih luas dan lebih produktif • Pada umumnya memfasilitasi perubahan positif, adaptasi, dan inovasi
  • 26. Konflik Disfungsional Setiap konfrontasi atau interaksi antarkelompok yang membahayakan organisasi atau menghambat organisasi mencapai tujuannya.
  • 27. Konsekuensi Konflik Antarkelompok yang Disfungsional Perubahan dalam Kelompok • Peningkatan kohesivitas kelompok • Penekanan kesetiaan • Meningkatnya kepemimpinan otokratis • Fokus pada aktivitas Perubahan Antar Kelompok • Persepsi terdistorsi • Pembentukan stereotip negatif • Komunikasi yang menurun
  • 28. Tingkat Konflik Kemungkinan Dampak pada Organisasi Organisasi yang Memiliki Karakter Tingkat Kinerja Organisasi Rendah atau tidak ada •Adaptasi lambat terhadap Perubahan •Sedikit Perubahan •Stimulasi gagasan yang minim •Apatis •Stagnasi RendahDisfungsionalSituasi I Situasi II Optimal Fungsional •Gerakan Positif ke Perubahan dan inovasi perubahan •Mencari solusi perubahan •Kreativitas dan adaptasi yang cepat terhadap perubahan lingkungan Tinggi •Gangguan berat •Mengganggu aktivitas •Sulit berkoordinasi •Kekacauan RendahDisfungsionalTinggiSituasi III Hubungan antara Konflik Antarkelompok dan Kinerja Organisasi
  • 29. Level of conflict & Unit Performance Level of conflict Low High High Unit Performance A B C Optimal
  • 32. Tahap-tahap Konflik Konflik yang dipersepsikan Konflik yang dirasakan Konflik yang termanifestasikan Konflikantar kelompok berkembang dalam jangka waktu yang lama
  • 34. 34 Hambatan Interaksi yang Efektif 1. Perbedaan tujuan berkomunikasi 2. Ketidak percayaan (Lack of trust) 3. Penarikan diri (Withdrawl) dalam interaksi dan komunikasi 4. Ketiadaan empati 5. Stereotip (stereotypes) 6. Jarak kekuasaan
  • 35. 35 Hambatan Interaksi juga terjadi karena hambatan komunikasi yang disebabkan oleh : 1. Hambatan mental/psikis 2. Hambatan fisik 3. Hambatan semantik (bahasa)
  • 36. Membangun Interaksi Yang Efektif 1. Pahamilah diri sendiri 2. Penggunaan bahasa yang sama 3. Sediakan waktu 4. Tingkatkan kemampuan berkomunikasi 5. Manfaatkan umpan balik 6. Berempati 7. Perhatikan kultur 8. Mendengarkan aktif
  • 37. Active Vs. Passive Listening  Mendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke alam memori (yang penting dan yang tidak)  Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.
  • 38. Empat tuntutan “active listening” Intensitas Kemauan memperoleh informasi lengkap Menerima Empati Active Listening (Rogers & Farson, 1976)
  • 40. Pendengar yang efektif 1. Make eye contact 2. Exhibit affirmative head nods and appropriate facial expression 3. Avoid distraction actions or gestures 4. Ask questions 5. Paraphrase 6. Avoid interrupting the speaker 7. Don’t over-talk 40
  • 41. BAHASA TUBUH Gerakan anggota badan yang mengandung arti, disampaikan oleh komunikator, seperti; melambaikan tangan, menganggukkan kepala, gerakan kaki Pendengar yang efektif Tingkatan Kualitas Pendengar a. Tidak peduli b. Pura-pura c. Memilih d. Atentif e. Empati
  • 42. Pendengar Yang Efektif • Mendengarkan adalah kegiatan menganalisis, menghargai, dan memberikan pendapat terhadap si pembicara. • Mendengar secara efektif merupakan kegiatan aktif dari pikiran kita, bukan kegiatan pasif Tingkatan kualitas pendengar Tidak peduli Berpura-pura Memilih Empati Atentif/Penuh perhatian
  • 44. Mengelola Konflik Antarkelompok melalui Kesepakatan Bersama Penyelesaian Masalah Menghindari Berkompromi Mendominasi Mengakomodasi
  • 45. Matriks Penyelesaian-Konflik Mengakomodasi atau Memperlancar Menyelesaikan Masalah atau Berkolaborasi Menghindar Mendominasi Membiarkan kelompok lain menang Bekerja sama menyelesaikan masalah Mengabaikan atau menghindari kelompok lain Berupaya untuk mendominasi dan mengontrol Berkompromi Mencari solusi yang dapat diterima semua orang Tinggi Tinggi Rendah Fokus Eksternal Fokus Internal Rendah
  • 46. Kapan Menggunakan Berbagai Pendekatan Resolusi-Konflik Pendekatan mendominasi – digunakan pada hal-hal penting • Ketika Anda yakin Anda pasti benar, dan • Ketika keuntungan resolusi melebihi kerugian perasaan negatif dari kelompok yang terdominasi Pendekatan mengakomodasi – digunakan pada perselisihan yang lebih penting bagi kelompok lain daripada bagi kelompok Anda
  • 47. Kapan Menggunakan Berbagai Pendekatan Resolusi-Konflik Pendekatan menyelesaikan-masalah – digunkan bila kedua kelompok bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mencapai resolusi yang memaksimalkan hasil semua orang Pendekatan menghindar – digunakan terutama untuk mendapatkan lebih banyak waktu
  • 48. Kapan Menggunakan Berbagai Pendekatan Resolusi-Konflik Pendekatan berkompromi – digunakan sebagai jalan tengah • Pendekatan jalan-tengah ketika pendekatan lain gagal menyelesaikan masalah
  • 50.
  • 51. Konflik Produktif Jika :  Fokus konflik itu adalah kepentingan, kebutuhan, atau pencapaian (prestasi).  Menggunakan cara-cara atau pendekatan yang terbuka (open)  Masing-masing pihak masih tetap menjaga hubungan kemanusiaan atau masih punya perspektif positif terhadap Lawannya  Dapat mendorong keduanya untuk memacu diri dalam mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan.  Dapat mendorong pihak untuk mengasah kreativita dalam menemukan cara yang lebih baik atau hasil yang lebih bagus
  • 52. Konflik Destruktif  Isu utama yang kita konflikkan atau fokus konfliknya adalah orang.  Konflik yang dikonflikan sudah merupakan bentuk penyerangan terhadap kepribadian, gaya, atau diri seseorang, bukan pada tingkah laku atau tindakan yang spesifik.  Alasan konflik adalah dorongan untuk mempertahankan egoisme-kebenaran-sendiri (posisi), bukan kepentingan bersama atau kemanfaatan (misi).  Konflik itu sudah menghancurkan sendi-sendi hubungan antarmanusia atau bermusuhan, baik permusuhan lahir atau permusuhan batin.  Ketika yang kita konflikkan adalah solusi jangka pendek atau sesaat untuk menyelesaikan problem yang berjangka lama atau problem abadi.
  • 53. Mengetahui Cara Menghindari Konflik  Memahami bahwa setiap,orang itu berbeda  Tidak terlalu berharap dari orang lain  Jangan merasa paling benar  Memahami kesulitan oranglain  Tidak memandang oranglain sebagai pesaing  Bersikap fleksibel untuk kepentingan bersama  Berusaha untuk menghargai pendapat oranglain  Berusaha untuk menyamakan persepsi  Tidak mengedepankan kepentingan pribadi  Meyakinkan bahwa pendapatnya untuk kepentingan bersama.
  • 54. Mampu Menjernihkan Konflik Yang Destruktif  Memahami bahwa manusia tidak selalu benar  Memahami bahwa tidak seorangpun senang dipersalahkan  Memahami tentang tujuan bersama organisasi  Mencari alasan dibalik perilaku orang lain  Saling memahami bahwa konflik berkepanjangan akan merugikan semua pihak  Jangan mempertahankan salah-benar tetapi cari kesepakatan bersama.  Jangan meladeni orang marah dengan kemarahan pula.  Cari penyelesaian masalah bukan mencari kesalahan.
  • 55. Mampu Menciptakan Konflik Yang Konstruktif  Upayakan untuk selalu terjadi perubahan kearah menang-menang  Ciptakan suasana setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda atau ide baru  Buat ‘sharing’, sehingga mendapat banyak ide  Beri tempat untuk ide-ide yang tidak lazim  Berikan kesempatan untuk masing-masing memberikan argumentasi atas ide dan gagasannya  Jika konflik sangat memanas segera ambil langkah untuk menengahi  Berusahalah untuk memperjelas masing-masing argumentasi.  Ambillah kata sepakat yang menguntungkan semua pihak.
  • 56. Mampu Menjadi Penengah Dalam Konflik  Berfikir secara objektif  Tidak pilih kasih  Mampu memperjelas persoalan  Mampu mengarahkan pada tujuan dan sasaran  Mampu menyimpulkan intisari dari diskusi  Mampu mengambil keputusan yang bisa diterima oleh semua pihak  Mampu meredam emosi pihak yang marah  Mampu mendamaikan pihak-pihak yang konflik dengan penuh kesadaran
  • 58. Indikator Konflik Indikator konflik dan solusinya Perbedaan tujuan & kepentingan Perbedaan Kepribadiaan Perbedaan Cara Pandang Perbedaan pemahaman
  • 59. Gaya menghadapi konflik 1. Kronfontatif/agresif I win, you lose 2. Asertif/persuasif/kolaborasi I win, you win 3. Koperatif/konsiliasi I lose , you lose 4. Menghindar/akomodasi I lose, you win
  • 60. The Dual Concerns Model 1. Contending/Competing/Dominating By : Threats, Punishment, Intimidation 2. Yielding/Accommodating/Obliging By : Let the other win & give what he/she wants 3. Inaction/Avoiding By : Retreat, Silent or do nothing 4. Problem Solving/Collaborating/Integrating By : Attaining own outcomes & his/her outcomes 5. Compromising By : Satisfying the two parties’ interests
  • 61. Tahapan Penyelesaian Konflik 1. Membiasakan menyelesaikan masalah yang sudah muncul atau yang masih terpendam (problem solving). 2. Membiasakan melihat masalah secara proporsional: tidak membesar-besarkan, tidak mengada-ngada, tidak meremehkan (smoothing). 3. Meminta orang yang sudah punya otoritas lebih tinggi (Refering to higher authority) sebagai penengah, peredam atau pemberi solusi. 4. Mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan konflik dalam praktek hubungan kita. 5. Berkompromi (Compromise).
  • 62. Not all conflict can be resolved, but some can be managed more effectively 1. Identify & clarify the specific problems 2. Consider your relationship to those involved 3. Think before speak and react 4. Allow others involved to explain how they see the problem 5. Discuss the issues, but don’t attack the person 6. If you can not resolve it, try to manage it
  • 63. Memecahkan Jalan Buntu  Menerima bahwa jalan buntu seringkali merupakan bagian dari proses  Kecemasan dan ketakutan bukan hal yang membantu  Menganalisa mengapa jalan buntu terjadi  Mengkaji ulang orang-orang yang terlibat dan kerangka waktu  Mengupayakan langkah ke depan yang konstruktif – menciptakan alternatif-alternatif pemecahan konflik
  • 64. Pendekatan dalam Manajemen Konflik Pendekatan dalam Manajemen Konflik Program Yang dijalankan Stimulasi Konflik • Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok  Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik terjadi  Perubahan aturan main atau prosedur yang ada Pengendalian Konflik • Perluasan penggunaan sumber daya organisasi  Peningkatan Kordinasi dalam organisasi  Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan berbagai pihak yang terlibat dalam konflik  Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para pegawai Penyelesaian Dan Penghilangan Konflik • Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumber- sumber konflik  Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk melakukan kompromi  Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik dalam suatu forum penyelesaian konflik.