3. Definisi Syi’ah Menurut Istilah:
Syaikh al-Mufid, seorang ulama Syi’ah abad ke 5 H berkata:
“Syi’ah adalah pengikut Amirul
Mukminin (Ali bin Abi Thalib) AS atas
dasar mencintai dan meyakini
kepemimpinannya sesudah Rasul
SAW tanpa terputus (oleh orang lain).
Tidak mengakui kepemimpinan
(imamah) orang sebelumnya (Ali)
sebagai pewaris kedudukan khalifah
dan hanya meyakini Ali sebagai
pemimpin, bukan mengikuti salah
satu dari orang-orang sebelumnya
(Abu Bakar, Umar dan Utsman).” (al-
Mufid, Awa’il al-Maqaalaat, hal.
2-4).
ةَعْيِِّالشاعَبَْتأِيَِمأِنِمْؤْملاَْيعليه
السالمىَلَعِلْيِبَسْلاِءَالَوْعِاالَوِادَقِت
ِهِتَامَمِإِبَدْعَبالِولسَّرصلىهللاعليهواله
َالِبلْصَف,ِيْفَنَوِةَمامِاالَّمَعْن
هَمَّدَقَتِفِامَقَمِةَفَالِاخل,َجَوهَلَع
ِفِادَقِتْعِاالْتَماًعْوبهَلَغَرْيعِباَت
دَحَِِلْمهْنِمَلىَعِهْجَوِتْقِاالِاءَد
(اوائلاملقاالت:2-4).
4. Asal Usul Ajaran Syi’ah
ىَرَينْبِاَضىَتراملََّنأَلَْصأِِّالشِةَعْيهعَجْرَمَلِاْابِناءَبَس,هَّنَال
لََّوأْنَمَثَدَْحأَلْوَقالَِِّّصنالِبِفِةَامَمِاال(تاجالعروس:5-
6).
Ulama syi’ah, Ibn al-Murtadha berpendapat bahwa asal
usul Syi’ah disandarkan kepada Abdullah bin Saba’,
karena dialah orang yang pertama kali mengatakan
tentang konsep imamah (Taj al-’Arus, hal. 5-6).
5. Asal Usul Ajaran Syi’ah
هللا دْبَع نْب دْعَس ِمِاسَقْلا وَبأ َالَقيِ
ِّمْقلا(301ه:)ِلل َدْبَع َّنِإ
َنْعَّطال َرَهْظَأ ْنَم لََّوأ اءَبَس نْبَرَمعَو رْكَب َِِبأ ىَلَعَناَمْثعَو
ْمهْنِم َّأَّرَبَتَو ِةَابَحَّالصَو,َّادَوِلَذِب هَرََمأ اًّيِلَع ََّنأ ىَعَك,(املقاالت
والفرق,ص/20).
Ulama syi’ah, Abul Qosim bin Sa’ad bin Abdullah al-Qummy (301
H) berkata: bahwa Abdullah Bin Saba’ adalah orang pertama yang
menghujat Abu Bakar, Umar Dan Utsman dan para sahabat secara
terang terangan. Serta tidak mengakui mereka. Dan dia
mengatakan bahwa Ali RA yang memerintahkan berbuat hal itu.
(Al-Maaqolaat wal Firoq, hal. 20).
6. Diriwayatkan dari Ulama syi’ah, Muhammad Bin
Umar Al-Kasyiy (340 H): telah menyatakan
sebagian orang yang berilmu bahwa
sesungguhnya Abdullah Bin Saba’ itu orang
beragama yahudi kemudian masuk islam dan
mendukung sayyidina Ali AS. Dia berkata ketika
masih beragama yahudi bahwa Yusya’ Bin Nun
itu adalah pewaris nabi Musa AS dengan cara
yang berlebihan, ketika dia sudah beragama
islam, setelah wafatnya Rasulullah SAW dia
mengatakan hal yang sama bahwa sayyidina Ali
AS itu adalah penerima wasiat dari nabi.
Abdullah Bin Saba’ adalah terkenal sebagai orang
yang pertama kali mewajibkan keyakinan
sayyidina Ali AS sebagai imam, dan dia tidak
mengakui orang yang memusuhi Ali AS, serta
memberantas para penentangnya dan
mengkafirkan mereka (Rijal al-kasyiy, hal 108)
hal yang sama diucapkan oleh Hasan bin Musa
al-Naubakhti dalam kitabnya (Firaqus Syi’ah,
hal 22).
ْنَعكشَلا رَمع ِنْب دَّمَُمي(عام340ه)
قال:َرَكذَوضْعَبِالع ِلَْهأِّأن ِْملبن هللا عبد
اًّيِودهَي كانأَبَسَلَْسأَفَماَّيِلَع َالَوَو(ع),َناَكو
وليق–َوهَوِتهَّيِودهَي ىَلَع–ْنِب َعَشوي ف
ىَوسم ُّيِصَو وننلْغلباِِّو,فقالَالْسِإ ِفِهِم
ِاةَفَو َدْعَبصل هللا ِولسَرف وسلم عليه هللا ى
لىَع(ع)َكِلَذ َلْثِم,َأ َناَكوَرَهْشَأ ْنَم لَّو
ِةَامَمِإ ِضْرَفِب ِلْوَقْلاِبيِلَع(ع)َالب َرَْهظَأوَةَاءَر
َم َفَشاَكَو ِهِائَدْعَأ ْنِمَرَفْكَأَو ِهْيِفِالْمه,(رجال
الكشي,ص/108.)أقر ذلك ثل ِِبَو
كتاف النوخبيت موسى بن احلسنبه"(فرق
الشيعة",ص/22.)
7. Sumber Otoritatif Ajaran Syi’ah
Ulama Syi’ah Abdul Husain bin Syarafuddin al-Musawi berkata :
َبْرَِلا بتْكلا اَهْنِم َعُِج اَم نَسَْحأَوا عِجْرَم َيِه ِيتَّلا ةَعِف ِةَّيِامَمِإل
َِلا ِرْدَّالص َنِم ْمِهِعْورفَو ْمِِوِلصأِانَمَّالز اَذَه َلِإ ِلَّو,ِهَوَي:ِافَكْلا,
بْيِذَّْهالتَو,ارَصْبِتْسِاالَو,َال ْنَمَوهْيِقَفْلا هرضََْي,ِهَوٌةَرِاتَوَتم َي
اَهِتَّحِصِب ٌعْوطْقَم اَهنْيِامَضَمَو,َوْمظََعأَو اَهمَدْقَأ ِافَكْلااَهنَسَْحأَو اَه
اَهنَقَْتأَو(ص اجعاترامل419)
Sebaik-baik himpunan fatwa Imam Ja’far Shodiq ialah empat
kitab yang menjadi rujukan utama syi’ah imamiyah dalam
masalah-masalah pokok dan cabang sejak generasi syi’ah yang
pertama sampai dengan zaman ini yaitu al-Kafi, al-Tahdzib, al-
Istibshor, dan Man La Yahdluruhu al-Faqih. Kitab-kitab
tersebut mutawatir isinya dipastikan shohih, sedangkan al-kafi
ialah yang paling dahulu, paling agung, paling baik, paling teliti
(al-Muroja’aat, hal 419)
9. RUKUN ISLAM SUNNAH-SYIAH
RUKUN ISLAM (SUNNAH)
ADA 5:
1. Syahadatain
2. Shalat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji
RUKUN ISLAM (SYIAH)
ADA 5:
1. Shalat
2. Puasa
3. Zakat
4. Haji
5. Wilayah (hanya mengakui
kepemimpinan Ali dan anak
cucunya).
َرَفْعَج َِِبأ ْنَع(ع)َالَق:َِِنبم َالْسِإلْاَْخ ىَلَعََشياءأ ِةَسَكالزَو ِةَالَّالص ىَلَعِِّجَاحلو ِاة
تْلق ةَارَرز َالَق ِةَيَالِوْلاَو ِمْوَّالصو:ىَش َُّيأَوَالَقَف ؟لَضْفأ َكِلَذ ْنِم ء:َالِوْلاةَي
لَضْفَأ[.الكاف(2/18] )
10. 1. Imam kepada Allah
2. Para Malaikat-Nya
3. Kitab-kitab-Nya
4. Para Rasul-Nya
5. Hari akhir
6. Qadha’ dan Qadar
1. al-Tauhid
2. al-Nubuwwah
3. al-Imamah
4. al-’Adlu (Keadilan)
5. al-Ma’aad (akhirat)
RUKUN IMAN (SUNNAH)
ADA 6
RUKUN IMAN (SYIAH)
ADA 5
RUKUN IMAN SUNNAH-SYIAH
11. SYAHADAT SUNNAH-SYIAH
SYAHADAT SUNNAH
• Bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah SWT
• Bersaksi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah
Rasul (utusan) Allah.
SYAHADAT SYIAH
• Bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah SWT
• Bersaksi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah
Rasul Allah
• Bersaksi bahwa imam-imam
yang dua belas adalah para
pemimpin yang wajib
ditaati.
14. Al-Kulaini (Ulama
Syiah) mengatakan
dalam kitabnya al-
Raudhah mina al-
Kafi, juz 8, hal.
245, bahwa seluruh
sahabat RA itu
murtad (keluar
dari Islam) setelah
Nabi SAW wafat,
kecuali tiga orang,
al-Miqdad bin al-
Aswad, Abu Dzar
al-Ghifari dan
Salman al-Farisi.
ULAMA SYI’AH:
MENGKAFIRKAN SELURUH SAHABAT
15. Al-Kulaini (Ulama
Syiah), berkata
dalam al-Ushul
mina al-Kafi, juz
1, hal. 373, bahwa
orang yang
menganggap
Sayidina Abu
Bakar RA dan
Sayidina Umar
RA itu Muslim
akan masuk
neraka.
ULAMA SYIAH:
MENGKAFIRKAN SELURUH UMAT ISLAM
16. Muhammad Baqir al-Majlisi (Ulama Syiah),
berkata dalam kitabnya Bihar al-Anwar al-
Jami’ li-Durar Akhbar al-Aimmat al-Athhar, juz
101, hal. 85, bahwa umat Islam yang wuquf di
Arofah itu anak zina, sedangkan yang wukuf di
Karbala, anak suci.
AL-MAJLISI (ULAMA SYIAH):
UMAT ISLAM SELAIN SYIAH ANAK ZINA
17. Yusuf al-Bahrani
(Ulama Syiah),
menjelaskan
dalam kitabnya,
al-Hadaiq al-
Nadhirah fi Ahkam
al-’Itrah al-
Thohirah, hal. 136,
bahwa orang yang
tidak ikut Syiah
adalah bukan
Muslim sedikit
pun dan termasuk
kafir.
AL BAHRANI (ULAMA SYIAH)
SELAIN ORANG SYIAH KAFIR DAN BUKAN MUSLIM
18. Al-Qummi (Ulama Syiah) dalam
mukaddimahTafsir-nya, hal. 79,
menegaskan bahwa ayat-ayat al-Qur’an ada
yang dirubah, ada yang tidak sesuai dengan
ayat aslinya seperti ketika diturunkan oleh
Allah.
MENURUT SYIAH:
AL-QUR’AN YANG ADA TIDAK ASLI
19. Al-Nuri al-Thabarsi
(ulama Syiah), menulis
kitab berjudul Fashl al-
Khithab fi ItsbatTahrif
Kitab Rabb al-Arbab,
yang membeberkan
nama-nama ulama Syiah
yang berpendapat
bahwa al-Qur’an telah
mengalami tahrif. Dalam
kitab tersebut, al-Nuri
al-Thabarsi, halaman
211, menjelaskan bahwa
dalam al-Qur’an ada
ayat-ayat tolol dan tidak
masuk akal.
ULAMA SYIAH:
MENGHUJAT AL-QUR’AN AL-KARIM
20. احلكم بن علي,سامل بن هشام عن,َلَع هللا عبد اِب أنَالَق مَالَّالس ِهْي
َع لْيِْْبِج ِهِب َاءَج يِذَّلا َنآْرْقلا َّنِإدَّمَُم َلِإ مَالَّالس ِهْيَلهْيَلَع هللا ىَّلَص
ةَآي َْفلَأ َةَرَشَع َةَعْبَس َمَّلَسَو.
Dari Abi Abdillah AS, beliau berkata : “Sesungguhnya ayat-ayat al-
qur’an yang dibawa oleh Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW
adalah sebanyak 17.000 ayat” (Al-Kafi, Juz 2 Hal. 634 )
Versi Syi’ah
Ayat al-Qur’an 17.000 ayat
22. َالَق ْهَمَلَس بن ْ
ِاملَس ْنَع:َع ٌلجَر َأَرَقْيَلَع ِهللا ِدْبَع َِِبأ ىَلاَنَأَو مَالَّالس ِه
َع َسْيَل ِآنْرْقلا َنِم اًفْورح عِمَتَْسأسَّانال اَهؤَرْقَايَم ىَل,َقَفِدْبَع وَبأ َال
مَالَّالس ِهْيَلَع ِهللا:ْلا ِهِذَه ْنَع َّفكِةَاءَرِق!أَرْقَي اَمَكأَرْقِاَّىتَح َّاسنال
مِائَقْلا َامَق اَذِإَف مِائَقْلا َمْوقَي,َلَعَأَرَق مَالَّالس ِهْيَابَتِكِهللاىَلَعِهِِّدَح.
(الكاىف,2/633)
Artinya: Dari salim bin salamah, dia berkata seorang laki-laki
membaca (al-Qur’an) dihadapan Abu Abdillah AS (Ja’far al-
Shadiq). Aku mendengarkan beberapa bacaan yang tidak
sama dengan bacaan orang-orang. Maka Abu Abdillah AS
berkata berhentilah membaca qiro’at ini! Bacalah seperti yang
biasa dibaca oleh kebanyakan orang! Hingga datang Al-Qa’im
(Al-Mahdi). Bila al-Qa’im datang, dia akan membaca al-Qur’an
aslinya. (Al-Kulaini, al-Kafi, juz. 2, hal. 633).
23. Menurut al-Mufid (ulama syi’ah):
ِِّقَْاْل ُناَمْتِكُةَّيَِّقتالُرْتَسَوِتْعِإلاِالَخُمْلا ُةَََتاَكُوم ِهْيِف ِادَقْمِِِتَرَاهَظُم ُكْرَتَو َْْيِف
ُّْنالد ِوَأ ِنْيِِّالد ِِف اًرَرَض ُبِقْعَي اَِِباَي(.الصدوق عقائد حشر,ص261).
Taqiyyah adalah menyimpan kebenaran dan menyembunyikan keyakinan, serta
merahasiakannya terhadap orang-orang yang tidak akan se-akidah dan tidak
minta bantuan mereka dalam hal-hal yang dapat mengakibatkan bahaya, baik
dalam urusan agama maupun keduniaan. (Syarh Aqoidi Shoduq, Hal 261)
هلل عبد أىب عن(ع)َنْيِِّالد ِراَشَْعأ َةَعْسِت ََّنأِل َنْيِد َالَو ِةَّيَِّقتال ِِفُهَل َةَّيِقَت َال ْنَم
(الكاِف:2/217)
Sesungguhnya sembilan dari sepuluh ( 90 % ) agama berada dalam taqiyyah,
barang siapa yang tidak bersedia menggunakan taqiyyah berarti tidak beragama
(Ushul kafi, juz 2 hal. 217)
24. َّتال ِِف َانُادَقِتْعِااَهَّان ِةَّيِقْنَم ٌةَب ِاجَو
ِةَلِزْنَِِب اَهَكَرَتَلَّالص َكَرَت ْنَمَة.
(ص االعتقادات144)
“Keyakinan kita tentang hukum taqiyyah
adalah wajib, barangsiapa yang
meninggalkan taqiyyah sama halnya
dengan meninggalkan shalat.” (Ibn
Babawih, Al-I’tiqadaat, hal. 114).
Ibn Babawayh
(Ulama Syiah),
menjelaskan dalam
kitabnya, al-I’tiqadat,
hal. 114, bahwa
orang yang
meninggalan
taqiyyah sama
dengan
meninggalkan shalat.
IBN BABAWAYH (Ulama Syiah):
Meninggalkan Taqiyyah Sama Dengan Meninggalkan Sholat
26. Ayatullah Khumaini
(Ulama Syiah),
menjelaskan dalam
kitabnya, Tahrir al-
Wasilah, juz 2 hal.
241, bahwa boleh
melakukan pratek
anal sex dengan istri.
Bahkan menurut
Khumaini, nikah
mut’ah boleh
dilakukan dengan
bayi yang masih
menetek.
AYATULLAH KHUMAINI (ULAMA SYIAH ):
BOLEH NIKAH MUT’AH DENGAN ANAK YANG MASIH BAYI
27. Rukun Nikah Mut’ah ada
lima:
1. Suami
2. Istri
3. Mahar
4. Penentuan Waktu
5. Ijab dan Qabul
Catatan: Tanpa wali dan
saksi.
ْتْملا ِدْقَع انَكْرَاٌةَسَْخ ِةَع:
.1ٌجْوَز
.2ٌةَجْوَز
.3ٌرْهَم
.4ٌتْيِقْوَت
.5َْيِْاال ةَغْيِصْوبَقْلاَو ِابِل
(ْيِقِادَّالص جَهْنَم,ص357.)
28. menjelaskan dalam
kitabnya, Mustadrak al-
Wasail, hal. 452, bahwa
pahala nikah mut’ah besar
sekali, semua dosa
diampuni sejumlah helai
rambut di sekujur
tubuhnya.
Pahala Mut’ah itu Spektakuler (Luar Biasa)
al-Nuri al-Thabarsi (Ulama Syiah)
29. AYATULLAH KHUMAINI (ULAMA SYIAH):
IMAM SYIAH LEBIH TINGGI DERAJADNYA DARI PARA NABI
Sesungguhnya Imam mempunyai
kedudukan yang terpuji, derajat yang
mulia dan kepemimpinan mendunia,
di mana seisi alam ini tunduk di
bawah wilayah dan kekuasaannya.
Dan termasuk hal yang pasti adalah
bahwa para Imam kita mempunyai
kedudukan yang tidak bisa dicapai
oleh malaikat muqarrabin atau pun
nabi yang diutus... (Ayatullah
Khumaini, al-Hukumat al-Islamiyyah,
hal. 52)
َُْم اًامَقَم ِامَمِْالِل َّإنَس ًةَجَرَدَو اًدْومًةَيِام
َّيِنْيِوْكَت ًةَف َالِخَوَالِوِل عَضََْت ًةاَهِتَي
عْيَُِج اَِِتَرَطْيَسَوْوَكال اَذَه ِاتَّرَذ،ِن
ِاتَّيِرْورَض ْنِم َّنِإَوََّنأ اَنِبَهْذَماَنِتَّمِئَِِل
َم هْغلْبَي َْمل اًامَقَمَالَو ٌبَّرَقم ٌكَلِِبَن
ٌلَسْرم...(ِِْنْيَماخل هللا آيةاحلكومة ،
،اإلسالمية52.)
30. Sadisme kaum syi'ah Ritual asyura meratapi
kematian husain di karbala
Kegiatan haul arba'in di
gereja
bukti2 kekejian syi'ah
di iraq
Bukti keyakinan
syi'ah tentang tahrif
al-quran
adzan versi syi'ah
31. Fatwa Imam Al-Ghazali
َو رْكَب َِِبأ ِرْفكِب ٌحِِّرَصم َحَّرَص ْوَلَفَرَمع-عنهما هللا رضي-َلاَخ ْدَقَفَف
هَقَرَخَو َاعَُْجِإلا...َلَب ْنِإ َكِلَذ لِائَقَفَعَم َدَقَتْعاَو ارَبْخَِلا هْتَغْمهَرْفك َكِلَذ
ٌرِافَك َوهَف. .َص ِهللا َلْوسَر ِهِبْيِذْكَتِبمَّلَسَو ِهْيَلَع هللا ىَّل,ْنَمَفْنِم ةَمِلَكِب هَبَّذَك
ِاعَُْجِإلاِب ٌرِافَكِهِلْيِواَقَأ"(3)
(3)ةِّيِنِاطَْبلا حِائَضَف:ص149.
Barang siapa yang menyatakan bahwa Sayyidina Abu Bakar dan
Sayyidina Umar RA itu kafir maka dia telah menyalahi dan melanggar
ijma’. Dengan demikian orang yang menyatakan tersebut apabila
sudah mengetahui keutamaan kedua sahabat Abu Bakar dan Umar
RA, namun masih saja mengatakan kekafirannya maka dia akan kafir
sendiri, karena dia telah menganggap rasulullah bohong.
32. َتُمْلا ِةَنِمَْزألا ِهِذَه ِِف ٌبَهْذَم َسْيَلَوِإ ِةَفِّ
ِالص ِهِذَ
ِِب ِةَرِّ
َِخأَبِاهَذَمْلا ِهِذَه َّال
َةَعَبَْرألا,َّيِامَمِإلا َبَهْذَم َّالِإ َّمُهَّللَاُلَْهأ ْمُهَو ِةَيِدْيَّالزَو ِةُوزََُيَال ِةَعْدِبْلا
ْمِهِيلِواَقَأ َلىَع ُادَمِتْعِاال(التبيان,ص29.)
Dizaman ini tidak ada satu madzhabpun yang mempunyai kesempurnaan
kecuali madzhab empat, sedangkan madzhab Imamiyyah dan Zaidiyyah itu
tergolong madzhabnya orang ahli bid’ah, maka tidak boleh mengikuti
pendapat-pendapatnya. (Al-Tibyan, hal 29)
ِراَوْنَالا ِِف َالَق:ِْيِفْكَتِب ُعَطْقُيَوَّصَوَتُي ًالْوَق ٍلِائَق ِِّلُكِلْيِلْضَت َىلِإ ِهِب ُل
ِةَابَحَّالص ِْيِفْكَتو ِةَّمُالا(أ ُةَلاَسِرهلالسنةاجلماعةو,14.)
Disebutkan dalam kitab al-Anwar, Bisa dipastikan kekafirannya setiap
orang yang berkata bahwa semua ummat islam itu sesat dan para sahabat
itu kafir. (Risalah Ahl-Sunnah Wal Jama’ah, hal 14)
Fatwa Hadratussyaikh KH. M.
Hasyim Asy’ari