Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya panas bumi di Indonesia, termasuk sistem hidrotermal dan jenis reservoir panas buminya. Ada perbedaan karakteristik antara prospek panas bumi di Jawa-Bali dan Sumatera, di mana reservoir di Jawa-Bali umumnya lebih dalam dan menempati batuan vulkanik sedangkan di Sumatera lebih dangkal dan menempati batuan sedimen.
2. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
1. Model konseptual dari sistim dominasi uap
2. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
16. GEOTHERMAL SYSTEM
Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar,
G.V. et al., Gulf Publishing Company, 1982, Chapter 9
FTTM-ITB/NMS_2008
17. • Area tidak panas (non-thermal area)
Gradien temperatur 10-40oC/km
• Area panas (thermal area)
Area semi thermal
Gradien temperatur 70-8OoC/km
Area hyperthermal
Gradien temperatur sangat tinggi
Nenny Saptadji/ITB
18. Bila temperatur di permukaan 25oC, Berapakah temperatur
pada kedalaman 2000 m apabila:
a) Gradien temperatur = 10 oC/km
b) Gradien temperatur = 20 oC/km
c) Gradien temperatur = 30 oC/km
d) Gradien temperatur = 40 oC/km
Menuju Lapangan Panas Bumi
Awibengkok – Gunung Salak
Nenny Saptadji/ITB Potret koleksi Willy-Chevron Geothermal Salak L
20. Bila temperatur di permukaan 25oC, Berapakah temperatur
pada kedalaman 2000 m apabila:
a) Gradien temperatur = 70 oC/km
b) Gradien temperatur = 80 oC/km
Nenny Saptadji/ITB Potret koleksi Willy-Chevron Geothermal Salak L
39. Jenis Sistim Panas Bumi
Jenis Reservoir Panas Bumi
Reservoir satu fasa air
Rotorua - New Zealand
Reservoir dominasi air
• Wairakei - New Zealand
Awibengkok - Gunung Salak, Jawa Barat
Lahendong - Sulawesi Utara
Reservoir dominasi uap
Larderello, Italy
The Geyser, USA
Kamojang, Jawa Barat
Darajat, Jawa Barat
45. Nama & Jenis
Manifestasi Panasbumi
di Permukaan ?
46. ANALISA DAN INTERPRETASI DATA KIMIA
Geologist dan Geochemist
Analisa Kimia ? Interpretasi Data:
Jenis Reservoir ?
Pemetaan
Temperatur Reservoir?
Sumber Air ?
Jenis Batuan Reservoir
Daerah Prospek
71. Sistim Hidrothermal
Ronadl DiPippo (1st edition 2005, 2nd edition 2008): Geothermal Power Plants:
Principles, Applications, Case Studies and Environmental Impactt
Five features that are essential for making a hydrothermal
geothermal resources.
1. A large heat source
2. A permeable reservoir
3. A supply of water
4. An overlying layer of impervious rock
5. A reliable recharge mechanism.
FTTM-ITB/NMS_2008
72. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
1. Model konseptual dari sistim dominasi uap
2. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
73. PANAS BUMI INDONESIA ?
• Ada tiga lempengan yang
berinteraksi di Indonesia, yaitu
lempeng Pasifik, lempeng India-
Australia dan lempeng Eurasia .
• Tumbukan yang terjadi antara
ketiga lempeng tektonik tersebut
telah memberikan peranan yang
sangat penting bagi terbentuknya
sumber energi panas bumi di
Indonesia.
Tumbukan antara lempeng India-Australia di sebelah selatan dan lempeng
Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di
kedalaman 160 - 210 km di bawah Pulau Jawa-Nusatenggara dan di
kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera.
FTTM-ITB/NMS_2008
74. • Proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal dibandingkan
dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan
kedalaman jenis magma yang dihasilkannya berbeda.
• Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang dihasilkan akan lebih
bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatik yang lebih
tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang pada
akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan
terhampar luas.
• Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam
dan menempati batuan volkanik, sedangkan reservoir panas bumi di
Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada
kedalaman yang lebih dangkal.
FTTM-ITB/NMS_2008
76. • Sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya berkaitan dengan kegiatan
gunung api andesitis-riolitis yang disebabkan oleh sumber magma yang
bersifat lebih asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusatenggara
dan Sulawesi umumnya berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat
andesitis-basaltis dengan sumber magma yang lebih cair.
• Karakteristik geologi untuk daerah panas bumi di ujung utara Pulau Sulawesi
memperlihatkan kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.
• Akibat dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang
dihasilkan oleh tumbukan miring (oblique) antara lempeng India-Australia dan
lempeng Eurasia menghasilkan sesar regional yang memanjang sepanjang
Pulau Sumatera yang merupakan sarana bagi kemunculan sumber-sumber
panas bumi yang berkaitan dengan gunung-gunung api muda. Lebih lanjut
dapat disimpulkan bahwa sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya
lebih dikontrol oleh sistim patahan regional yang terkait dengan sistim sesar
Sumatera, sedangkan di Jawa sampai Sulawesi, sistim panas buminya lebih
dikontrol oleh sistim pensesaran yang bersifat lokal dan oleh sistim depresi
kaldera yang terbentuk karena pemindahan masa batuan bawah permukaan
pada saat letusan gunung api yang intensif dan ekstensif.
FTTM-ITB/NMS_2008
77. Perbedaan Karakteristik Antara Prospek Panas Bumi
Di Jawa-Bali Dan Sumatera (Budihardi, 1998)
KRITERIA JAWA - BALI SUMATERA
Geologi Umum
- Litologi Andesitik-Basaltik Riolitik-Andesitik
- Ketebalan batuan volkanik Tebal (>2500 m) Tipis (+/-1200 m)
- Asosiasi struktur Patahan lokal Patahan regional Sumatera
Kaldera depresi dan patahan sekundernya
- Manifestasi permukaan Fumarol suhu Fumarol suhu tinggi
tinggi, solfatar, dengan steam jet, Solfatar,
mud pool, air mata air panas mendidih,
panas mendidih, batuan alterasi sangat
batuan alterasi intensif dan tersebar luas.
intensif dan kurang
tersebar luas.
FTTM-ITB/NMS_2008
78. • Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya
menempati batuan sedimen yang telah mengalami
beberapa kali deformasi tektonik atau pensesaran
setidak-tidaknya sejak Tersier sampai Resen.
• Hal ini menyebabkan terbentuknya porositas atau
permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang
dominan yang pada akhirnya menghasilkan
permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih
besar dibandingkan dengan permeabilitas reservoir
pada lapangan-lapangan panas bumi di Pulau Jawa
ataupun di Sulawesi.
FTTM-ITB/NMS_2008
79. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
a. Model konseptual dari sistim dominasi uap
b. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
80. VAPOUR DOMINATED RESERVOIR
Model White et al. (1971)
Grant, M.A., Donaldson I.G., Bixley P.F (1982): Geothermal Reservoir
Engineering, Academic Press, Chapter-1 and 2
FTTM-ITB/NMS_2008
81. Model D’Amore and Truesdell
Grant, M.A., Donaldson I.G., Bixley P.F (1982): Geothermal Reservoir
Engineering, Academic Press, Chapter-1 and 2
FTTM-ITB/NMS_2008
82. Model D’Amore and Truesdell
Grant, M.A., Donaldson I.G., Bixley P.F (1982): Geothermal Reservoir
Engineering, Academic Press, Chapter-1 and 2
FTTM-ITB/NMS_2008
83. CONTOH SISTIM PANAS BUMI
Reservoir dominasi uap
Larderello, Italy
The Geyser, USA
Kamojang, Jawa Barat
Darajat, Jawa Barat
FTTM-ITB/NMS_2008
85. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
a. Model konseptual dari sistim dominasi uap
b. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
87. Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar,
G.V. et al., Gulf Publishing Company, 1982, Chapter 9
HOT WATER SYSTEM
FTTM-ITB/NMS_2008
88. CONTOH SISTIM PANAS BUMI
Jenis Reservoir Panas Bumi
Reservoir satu fasa air
Rotorua - New Zealand
Reservoir dominasi air
Wairakei - New Zealand
Awibengkok - Gunung Salak, Jawa Barat
Lahendong - Sulawesi Utara
FTTM-ITB/NMS_2008
95. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
a. Model konseptual dari sistim dominasi uap
b. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
96. Informasi
Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar,
G.V. et al., Gulf Publishing Company, 1982, Chapter 9
FTTM-ITB/NMS_2008
97. Informasi Reservoir yang Penting Diketahui
• Jenis Reservoir
• Kedalaman Reservoir ?
• Zona Produksi?
• Ketebalan Reservoir?
• Batas Reservoir?
• Luas Reservoir?
• Tekanan dan Temperatur
Reservoir?
• Sifat Batuan dan Fluida ?
FTTM-ITB/NMS_2008
98. Informasi Reservoir yang Penting Diketahui
• Energi panas yang
terkandung dalam
reservoir?
• Energi panas yang dapat
diproduksikan?
• Energi panas yang dapat
dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik?
• Potensi Listrik?
FTTM-ITB/NMS_2008
99. Informasi Reservoir yang Penting Diketahui
Perubahan Kinerja Selama Reservoir Diproduksikan
• Perubahan tekanan dan temperatur
• Perubahan laju alir masa
• Perubahan kandungan air dalam fluida panas bumi
FTTM-ITB/NMS_2008
100. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
a. Model konseptual dari sistim dominasi uap
b. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi mengenai reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
103. POKOK BAHASAN
1. Terjadinya Sumberdaya Panas Bumi (Geothermal Resources)
2. Jenis-jenis Sumberdaya Panas Bumi
3. Sistim Panas Bumi di Indonesia
4. Sistem Hidrothermal
a. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan kandungan fluida
b. Klasifikasi sistim hidrothermal berdasarkan temperatur
5. Model konseptual dari beberapa sistim hidrothermal
a. Model konseptual dari sistim dominasi uap
b. Model konseptual dari sistim dominasi air
6. Informasi mengenai reservoir panas bumi yang perlu diketahui
7. Dasar Pengembangan “Teknik Reservoir Panas Bumi”
(Development of Geothermal Reservoir Engineering)
8. Tugas ahli panas bumi di bidang teknik reservoir
FTTM-ITB/NMS_2008
104. Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar,
G.V. et al., Gulf Publishing Company, 1982, Chapter 9
FTTM-ITB/NMS_2008
105. Handbook of Geothermal Energy,Editors: Edwards, L.M., Chilingar,
G.V. et al., Gulf Publishing Company, 1982, Chapter 9
FTTM-ITB/NMS_2008
107. Kompetensi Geothermal Reservoir Engineer ?
1. Memahami dan dapat menjelaskan karakteristik dari reservoir dominasi uap
dan reservoir dominasi air, model konseptual beberapa sistem panas bumi
2. Memahami /dapat menjelaskan dan menerapkan dasar-dasar teknik reservoir
dengan pendekatan batuan reservoir sebagai merdia berpori, aliran fluida
satu fasa, permeabilitas relatif, sifat campuran dua fasa, aliran horizontal dua
fasa, aliran vertikal dua fasa, aliran horizontal isotermal (persamaan
difusivitas), penyapuan panas yang digunakan untuk merepresentasikan aliran
fluida dan panas di dalam reservoir panas bumi.
3. Mampu menganalisa data sumur dan hasil survey secara terpadu untuk
memperkirakan jenis reservoir, tekanan dan temperatur reservoir, kedalaman
zona produktif, serta ampu menggambarkan distribusi temperatur di bawah
permukaan, membuat peta kesamaan temperatur, memperkirakan daerah
boiling zone, memperkirakan luas areanya.
FTTM-ITB/Nenny_2009
108. Kompetensi Geothermal Reservoir Engineer ?
4. Mampu memperkirakan menghitung besarnya cadangan/potensi sumur
dengan menggunakan metoda heat stored, memahami asumsi yang
digunakan dan kelemahannya; memahami kriteria yang digunakan untuk
klasifikasi cadangan, memahami konsep simulasi Monte Carlo dan
penerapannya dalam perhitungan cadangan.
5. Mampu memperkirakan besarnya cadangan/potensi sumur dengan
menggunakan metoda lain, antara lain metoda P/Z, metoda kesetimbangan
panas dan masa, mengetahui asumsi yang digunakannya dan kelemahannya.
6. Mampu menjelaskan tujuan analisa transien tekanan, jenis-jenis pengujian,
konsep, peralatan yang digunakan, respons tekanan, serta mampu
melakukan analisa data antara lain dari pressure build-up test, drawdown
test, interference test.
FTTM-ITB/Nenny_2009
109. Kompetensi Geothermal Reservoir Engineer ?
7. Memahami metoda untuk memonitor perubahan kinerja reservoir ,
jenis-jenis pengukuran yang dilakukan, dan mampu menganalisa
perubahan tekanan, temperatur reservoir, kinerja sumur terhadap
waktu dengan diproduksikan fluida panas bumi dari reservoir.
8. Mampu memprediksi kinerja reservoir dengan decline curve analysis,
mengetahui asumsi yang digunakan dan kelemahannya.
9. Mampu memodelkan reservoir dengan menggunakan simulator yang
tersedia dan memprediksi kinerja reservoir dengan berbagai skenario
produksi-injeksi
10. Mampu bekerja sama dalam managemen reservoir
FTTM-ITB/Nenny_2009
110. Kompetensi Geothermal Reservoir Engineer ?
• Mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Reservoir Panas Bumi
dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metoda,
kaidah ilmiah disertai keterampilan penerapannya;
• Mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang
Teknik Reservoir Panas Bumi melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah;
• Mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya
yang ditunjukan dengan ketajaman analisis permasalahan,
keserbacukupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau
profesi yang serupa;
FTTM-ITB/Nenny_2009