SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Download to read offline
ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN PADA BOLT
(PT. INTERNUX)
Dikerjakan untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah Strategi Perusahaan
dengan dosen Rudy V. Silalahi
Disusun Oleh:
Daisy Amanda / 00000002633
Fitria Agnessya / 00000002821
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2015
 
	
  
i	
  
	
  
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan
penyusunan laporan praktikum ini yang berjudul “Analisis Strategi BOLT”.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Strategi
Perusahaan periode semester Ganjil 2014/2015.
Dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya maka melalui kesempatan
ini kami menyampaikan rasa hormat kepada:
1. Rudy Vernando Silalahi, MM selaku dosen mata kuliah Strategi Perusahaan
yang telah memberikan masukkan kepada praktikan untuk menyusun laporan
ini.
2. Pihak-pihak yang turut membantu kelancaran penulisan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga laporan ini
dapat memberikan rincian sekaligus pembelajaran bagi kita sekalian.
Jakarta, 20 November 2015
Kelompok Praktikan
 
	
  
	
  
ii	
  
	
  
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian .................................................................................
1.3 Metodologi Penelitian ..........................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................
2.1 Exernal Factors Evaluation Matrix................................................ ... 4
2.2 Competitive Profile Matrix...................... .......................................... 4
2.3 Internal Factor Evaluation Matrix..................................................... 5
2.4 5 Porter’s Forces Analysis................................................................. 5
2.5 Strategy Analysis and Choice............................................................. 6
2.6 Analisis SWOT................................... ............................................... 6
2.7 SPACE Matrix...................................... ............................................. 7
2.8 Boston Consulting Group Matrix....................................................... 8
2.9 IE Matrix ............................................................................................ 9
2.10 Grand Strategy Matrix ....................................................................... 9
2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix........................................... 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................12
BAB IV KONDISI PERUSAHAAN.................................................................... 13
4.1 Company Profile.................................. ........................................... 13
4.2 Visi Misi.......................................................................................... 14
4.3 Five Forces...................................................................................... 14
4.4 Analisis Jenis Strategi......................................................................20
 
	
  
	
  
iii	
  
	
  
BAB V INPUT STAGE........................................................................................ 23
5.1 Internal Factors Evaluation ............................................................. 23
5.2 External Factors Evaluation ............................................................ 31
5.3 Competitive Profiles Matrix.............................................................40
BAB VI MATCHING STAGE..............................................................................45
6.1 SWOT Matrix...................................................................................45
6.2 SPACE Matrix ................................................................................ 47
6.3 IE Matrix..........................................................................................52
6.4 BCG Matrix......................................................................................53
6.5 Grand Strategy.................................................................................55
6.6 QSPM Matrix...................................................................................57
BAB VII KESIMPULAN......................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62
LAMPIRAN.......................................................................................................... 63
  1	
  
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perkembangan sosial masyarakat Indonesia akan menuju kepada masyarakat
informasi yaitu masyarakat yang menempatkan telekomunikasi sebagai sumber kegiatan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, permintaan akan layanan
telekomunikasi baik dari sisi jumlah maupun kualitas akan semakin meningkat.
Kondisi masyarakat diatas tergambar dalam kegiatan sosial masyarakat sehari-
hari dimana banyaknya masyarakat dari semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun
dewasa yang mengakses internet baik untuk mencari informasi dengan melihat situs
tertentu atau berkomunikasi lewat media sosial lainnya. Layanan internet saat ini dapat
diakses melalui berbagai perangkat dimana saja baik dilakukan di kantor, rumah, atau
secara mobile.
Peningkatan permintaan masyarakat terhadap internet ini terus mendorong para
perusahaan operator telekomunikasi untuk berinovasi memuaskan permintaan masyarakat
di Indonesia maupun dunia. Inovasi perusahaan tersebut beragam salahs atunya hingga
adanya inovasi terhadap jaringan terbaru yang disebut 4G. Setelah masyarakat puas
dengan jaringan 3G, lama-kelamaan masyarakat terus menginginkan peningkatan
kecepatan akses internet untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Salah satu perusahaan yang bermain pada jaringan tersebut adalah BOLT. BOLT
yang merupakan produk hasil dari joint venture dua perusahaan yaitu PT. Internux dan
PT. First Media, Tbk. BOLT merupakan produk baru yang dibuat khusus untuk menjadi
wifi mobile yaitu alat pemberi jaringan 4G tanpa kabel untuk mengakses internet pertama
di Indonesia, yang disesuaikan dengan tingginya permintaan dari masyarakat dewasa ini.
Dari besarnya persaingan dari berbagai operator telekomunikasi yang
bermunculan dalam bidang ini yaitu jaringan 4G, membuat BOLT memiliki tantangan
baru untuk tetap bisa bertahan dan meningkatkan profit perusahaannya. Oleh karena itu,
penting untuk diteliti secara keseluruhan baik internal maupun eksternal dari perusahaan
untuk membentuk strategi-strategi baru guna meningkatkan profit perusahaan tersebut.
  2	
  
1. 2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan, tujuan dari penulisan
dan penelitian makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor internal; kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta
faktor eksternal; peluang dan ancaman produk BOLT.
2. Untuk menganlisis strategi dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan
berbagai metode.
3. Memberikan usulan strategi yang sekiranya dapat membantu meningkatkan profit
perusahaan.
  3	
  
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 External Factors Evaluation (EFE) Matrix
EFE matriks merupakan matriks yang dibuat untuk memungkinkan para penyusun
strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal perusahaan. Aspek yang
dapat dicakup oleh EFE matriks ini adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan politik, pemerintah, hukum dan teknologi dan persaingan.
Tahap pembuatan EFE matriks diawali dengan menentukan lima faktor eksternal
atau aspek yang telah disebut yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Faktor-
faktor harus menggambarkan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi
perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah pemberian bobot untuk seberapa penting faktor
tersebut berpengaruh kepada perusahaan yang berkisar dari 0 (tidak penting) hingga
1(paling penting). Bobot tersebut kemudian dijumlah dengan nilai harus sama dengan 1
(=1). Setelah itu, masuk ke dalam tahap pemberian peringkat yang menggambarkan
sebarapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut yang berkisar
dari 4 (respon superior) hingga 1 (respon buruk). Kemudian, kalikan masing-masing
bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tetimbang. Jumlahkan nilai
tetimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tetimbang bagi
organisasi.
2.2 Competitive Profile Matrix (CPM)
CPM merupakan matriks yang dibuat untuk mengidentifikasi pesaing utama
perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi
strategis dari perusahaan contoh. Bobot dan nilai tertimbang untuk CPM dan EFE
memiliki arti yang sama. Tetapi faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor –
CSF) dalam CPM mencakup isu ekternal dan internal; dengan demikian peringkat
mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4=kekuatan utama, 3=kekutan minor,
2=kelemahan minor, 1=kelemahan utama.
Walaupun memiliki kesamaan, CPM dan EFE memiliki perbedaan pula. Berikut
merupakan perbedaan antara CPM dan EFE:
  4	
  
1. Faktor penentu keberhasilan (CSF) lebih luas, tidak memasukkan data yang
spesifik dan faktual, bahkan berfokus pada isu internal.
2. Faktor penentu keberhasilan (CSF) tidak dikelompokkan dalam peluang dan
ancaman seperti pada EFE.
3. Dalam CPM peringkat dan total nilai tertimbang untuk perusahaan pesaing dapat
dibandingkan dengan perusahaan contoh.
2.3 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks
Internal Factor Evaluation Matrix adalah alat formulasi startegi yang meringkas
dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga
memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area
tersebut.
Tahapan pembuatan IFE matriks mirip dengan pembuatan EFE. Perbedaannya
adalah faktor yang dibuat pada EFE matriks adalah faktor internal yakni kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Lalu seperti EFE, berikan bobot dari 0 (tidak penting) hingga 1
(sangat penting) tiap masing-masing faktor dengan total semua faktor harus sama dengan
1 (=1). Berikan tingkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor yang mengindikasikan
kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan minor (peringkat=2), kekuatan minor
(peringkat=3) atau kekuatan utama (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harus
mendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.
Kemudian, kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan
rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel, lalu jumlahkan rata-rata tertimbang
tersebut.
Berapapun banyaknya faktor yang dimasukan dalam IFE matriks, total rata-rata
tertimbang berkisar antara 1 hingga 4 dengan rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang
menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5
mengindikasikan posisi internal yang kuat.
2.4 5 Porter’s Forces Analysis
5 poter’s forces analysis atau Analisis lima kekuatan Porter merupakan suatu kerangka
kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh
  5	
  
Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya
ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1)
ancaman pendatang baru, (2) daya tawar pemasok, (3) daya tawar konsumen, (4)
ancaman produk pengganti, serta (5) ancaman pesaing. Analisis ini biasanya dilakukan
dengan kombinasi dengan analisis SWOT.
• Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants )
Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan
menghambat pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di
Five Forces Model. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu
industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin
meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya
dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan
akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain, skala ekonomi
(Economies of Scale), Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect), Cost
Disadvantages Independent of Scale, diferensiasi produk, Kebutuhan Modal
(Capital Requirement), switching cost, dan Akses ke Jalur Distribusi (Access to
Distribution Channels),
• Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining
position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model.
Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang
menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen
struktur industri sebagai berikut: differentiation of inputs, switching costs of
supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs, supplier
concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases
in the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward
integration.
  6	
  
• Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers/Consumers)
Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap
keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh
perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar
menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan
oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price sensitivity. Bargaining
Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate,
substitute products.
• Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Products)
Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan
tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama
sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa
juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan
fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan
produk subsitusi (substitute products).
• Persaingan Pasar (Competitive Rivalry Within the Industry)
Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu
perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces
Model, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu
industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth,
fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differiencies, brand
identity, switching costs, concentration & balance, informational complexity,
diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers.
2.5 Strategy Analysis and Choice
• Stage 1: The Input Stage (Tahap Input)
Informasi yang diperoleh dari analisis kondisi internal (IFE matriks), eksternal
(EFE matriks) dan profil kompetitif (CPM) menjadi informasi dasar untuk tahap
  7	
  
pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun
strategi untuk mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan
strategi. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input
menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal
memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan
serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu
dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat.
• Stage 2: The Matching Stage (Tahap Pencocokan)
Strategi seringkali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi
antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang
diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka
perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan dengan urutan
manapun: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE dan
Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh
dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan
kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan
strategi alternatif yang masuk akal.
• Stage 3: The Decision Stage
Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan
strategi. Teknikteknik pencocokan yang baru saja dibahas memaparkan berbagai
alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dari strategi ini kemungkinan akan
diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan
aktivitas pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari
analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar
pilihan alternatif yang masuk akal.
2.6 Analisis SWOT
  8	
  
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor
itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya
bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
2.7 SPACE Matrix
Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action
Evaluation—SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif,
defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk
Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial
strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) dan dua dimensi
eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan
industri (industrial strength—IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting
dari keseluruhan posisi Strategis organisasi.
2.8 Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Matriks BCG adala h perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi
sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS. Matriks BCG merupakan
empat kelompok bisnis, yaitu :
  9	
  
• DOG. Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan
market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil
tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan
akan mengalami kebangkrutan.
• Question Mark. Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih
mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga
market growthnya tinggi.
• Star. Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share sudah dominan, tapi
growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor
bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi.
• Cash Cow. Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi
dan growth yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat
menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga.
2.9 IE Matrix
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-
Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
iagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
• Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2,
dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
• Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang telah ditetapkan.
• Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi
usaha yang dilakukan perusahaan.
2.10 Grand Strategy Matrix
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi salah satu alat
analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua perusahaan dapat
  10	
  
diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit-
unit bisnis dapat dilakukan hal yang serupa.
Matriks Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif
dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan
tahunannya melebihi 5 persen dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi
yang tepat untuk dipertimbangkan para pengambil keputusan ditampilkan dalam urutan
daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut.
1. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 1 memiliki posisi strategis yang
sempurna. Dalam kondisi ini, strategi yang sesuai adalah konsentrasi pada pasar
(penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan konsentrasi pada produk
(pengembangan produk).
2. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 2 perlu secara serius mengevaluasi
pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka tengah tumbuh,
mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu
mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan
dapat memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan di Kuadran 2 berada
di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat, biasanya yang menjadi pilihan
pertama untuk dipertimbangkan adalah strategi insentif (sebagai kebalikan dari
strategi integratif atau diversifikasi).
3. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 3 bersaing di industri yang
pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan
dalam kondisi ini harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari
penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya
dan aset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya adalah
dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bisnis yang lain
(diversifikasi).
4. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 4 memiliki posisi kompetitif yang kuat
namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini
mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang
pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan: karakteristik perusahaan di Kuadran 4
memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang
  11	
  
terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak
terkait dengan berhasil. Perusahaan di Kuadran 4 juga bisa melakukan usaha
patungan.
2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Tahap keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif
(QSPM). Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM
menggunakan analisis dari input di Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2
untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi-
strategi alternatif.
Secara konseptual QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi yang
dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Daya
tarik relatif dari tiap strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan
dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal dan eksternal.
Berapapun rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan berapapun
strategi dapat dimasukkan dalam setiap rangkaian tersebut, tapi hanya strategi-strategi di
dalam rangkaian tertentu yang dievaluasi relatif satu terhadap yang lain.
Langkah-langkah pelaksanaan QSPM meliputi: 1) buatlah daftar berbagai
peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM,
2) berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut, 3) cermatilah
matriksmatirks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif
yang harus dipertimbangkan diterapkan oleh organisasi, 4) tentukanlah skor daya tarik
(AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik berbagai
strategi alternatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu, 5) hitunglah skor
daya tarik total, dan 6) hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total.
  12	
  
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus strategi pengembangan pada
produk BOLT yang merupakan produk hasil kerja sama perusahaan PT. Internux dan PT.
First Media, Tbk. Penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan
perusahaan baik internal maupun eksternal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari dalam (data internal) dan luar perusahaan (data eksternal).
Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case
study (studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen
dari produk BOLT yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam.
Data-data yang diperoleh dari penelitian pada BOLT difokuskan pada bidang manajemen
strategi pengembangan, khususnya formulasi dengan menggunakan alat-alata analisis
yang telah tersedia. Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan
standar untuk memperoleh data kuantitatif maupun kualitatif. Adapun teknik yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumentasi, observasi, dan studi pustaka.
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan yaitu
matriks EFE, matriks IFE, CP matriks, 5 Analisis Porter’s Forces Model, matriks
SWOT, matriks IE, matriks SPACE, grand strategy, dan QSPM.
  13	
  
BAB IV
KONDISI PERUSAHAAN
4.1 Company Profile
BOLT Super 4G LTE (sering disebut BOLT!) adalah operator 4G LTE pertama di
Indonesia. BOLT! merupakan layanan pita lebar seluler 4G Long Term Evolution
pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh Internux, pada tanggal 14 November 2013.
BOLT! menawarkan kecepatan akses internet hingga 150 Mbps. BOLT! hanya melayani
akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS. BOLT! pada awalnya dimiliki
oleh Internux sejak awal peluncuran hingga tahun 2015 dan First Media mulai
pertengahan tahun 2014. Tetapi mulai tanggal 1 Juli 2015, BOLT! secara resmi
merupakan bagian dari First Media bersama BiG TV, FastNet, dan HomeCable.
BOLT didirikan pada tanggal 14 November 2013 dan secara resmi dioperasikan pada
tanggal 18 November 2013. Pada awalnya BOLT! mencakup kawasan Jabodetabek dan
jangkauannya diperluas hingga Kota Medan pada tanggal 11 Maret 2015.
BOLT! di awal tahun 2015 ini mengklaim telah memiliki pencapaian satu juta
pelanggan. Dengan demikian, BOLT! menyebut dirinya sebagai operator 4G LTE
pertama yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan di Indonesia. Menurut Dicky
Moechtar, CEO BOLT!, pencapaian tersebut didukung oleh beberapa faktor, di antaranya
adalah pertumbuhan layanan mobile internet, infrastruktur jaringan, serta strategi produk
dan pemasaran yang inovatif.
Produk BOLT:
• Thunder BOLT (kartu BOLT! prabayar)
• Premium BOLT (kartu BOLT! pascabayar)
• BOLT! Mobile Wi-fi
• BOLT! USB Modem
• BOLT! Home Router
• BOLT! Powerphone
• BOLT! Powerphone Special Pack
  14	
  
• Huawei Tablet X1 Slim 4G LTE
• BOLT! Powerphone E1
• Samsung Galaxy J5
4.2 Visi dan Misi
Setiap perusahaan tentulah dalam menjalankan organisasinya, memiliki visi ke
depan akan menjadi apa, serta misi yaitu aksi apa yang akan dilakukan, berikut
merupakan visi dan misi BOLT berdasarkan PT. Internux:
• Visi:
Menjadi perusahaan penyelenggara jasa Megamedia terkemuka di Indonesia yang
memanfaatkan teknologi Pita lebar guna menciptakan nilai tambah kepada para
Pemangku Kepentingan
• Misi:
Menjadi penyedia layanan Mobile Broadband Internet yang terdepan serta
terpercaya.
4.3 FIVE FORCES
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)
Analysis
1.Potential
Entrant
Economic of
Scale
✔ Dari segi cost production bolt telah
berhasil mencari yang paling rendah
dengan mensupply material dari
china. Sehingga sulit bagi new
entrant untuk menyaingi dibidang
ini.
  15	
  
Product
differentiation
✔ BOLT merupakan produk pencetus
atau produk yang paling pertama di
Indonesia sebagai provider jaringan
4g, sehingga sulit bagi pendatang
baru untuk menyaingi apa yang telah
melekat di masyarakat bahwa 4g
dicetuskan oleh BOLT.
Capital
Requirement
✔ Para pendatang baru tidak kesulitan
di bidang ini. Karena perusahaan
yang berniat untuk menyaingi Bolt
merupakan perusahaan yang sudah
besar seperti telkomsel, smartfren,
indosat dan xl.
Switching Cost ✔ Seperti yang telah dibahas di sub-
poin 1, walaupun beberapa produk
Bolt beralih dari menggunakan
supplier dari china menjadi
beberapa buatan Indonesia, sehingga
switching cost yang terjadi kecil dan
menghalangi pendatang baru untuk
masuk.
Access to
distribution
channel
✔ BOLT sangat baik dalam
memperluas hubungannya dengan
saluran distribusinya yang
kebanyakan menggunakan jalur
online. Sehingga pendatang baru
agak sulit untuk memasuki dari sisi
ini.
Cost
disadvantages
Independent of
✔ Bolt merupakan perusahaan milik
swasta, bukan seperti pendatang
baru lain ada yang milik BUMN
  16	
  
Scale sehingga dari sisi ini, tidak begitu
memberatkan pendatang baru.
Average
2
2.The
bargaining
power of buyer
It is
concentrated or
purchases large
volumes relative
to seller sales
✔ Bolt merupakan produk yang di jual
ke pasar end user yaitu tidak untuk
dijual lagi, atau kebanyakan
pembelinya adalah konsumen yang
membeli di retail (jarang ada yang
membeli dengan jumlah besar)
sehingga posisi tawar pembeli disini
rendah.
The products it
purchases from
the industry are
standard or
undifferentiated
✔ Sementara ini, bolt dapat dikatakan
sebagai produk unggulan. Karena
kompetitornya yang memberi
jaringan 4g belum menciptakan wifi
mobile seperti yang dibuat oleh Bolt.
The buyer faces
few switching
costs
✔ Apabila pembeli beralih dari produk
bolt ke produk lain, perbedaan harga
yang ditawarkan cukup besar
sehingga switching cost pembeli akan
besar pula dan itu menurunkan
posisi tawar pembeli.
It earns low
profits
✔ Bolt sangat memperoleh keuntungan
yang besar.
  17	
  
The buyers pose
a credible
threat of
backward
integration
✔ Karena produk BOLT tidak terlalu
banyak namun cukup variatif,
sehingga akan lebih mudah untuk
mengontrol pembeli yang sulit
dikendalikan.
The industry’s
product is
unimportant to
the quality of
the buyer’s
products or
services
✔ Karena Bolt merupakan produk
yang sekarang ini menjadi lifestyle
dan suatu kebutuhan bagi pembeli
(menjadi kebutuhan hamper primer)
sehingga disini pembeli merasa
bahwa produk bolt penting untuk
berkualitas tinggi.
Average 1.33
3. The
Bargaining
Power of
Suppliers
The supplier’s
product is an
important input
to the buyer’s
business
✔ Supplier’s product merupakan raw
material pendukung BOLT, seperti
baterai, satelit, chip yang apabila
tidak ada mereka maka BOLT tidak
mungkin ada. Sehingga itu sangat
penting untuk kelangsungan
produksi BOLT.
The supplier
group’s
products are
differentiated or
✔ Perpindahan supplier BOLT dalam
mengurangi produk impor menjadi
produk dalam negeri tidak
menimbulkan switching cost, malah
  18	
  
it has built up
switching costs
for the buyer
membuat BOLT mengalami
keuntungan karena produk dalam
negeri tidak membutuhkan
delivery/transportation cost.
The supplier
group poses a
credible threat
of forward
integration
✔ Karena BOLT membutuhkan
keberadaan supplier – supplier
tersebut, maka BOLT sulit untuk
mengendalikan supplier tersebut.
Average 3
4. The Threat of
Substitute
Products and
Services
✔ Layanan yang diberikan BOLT
terhadap customer cukup beragam
dan layanan yang diberikan BOLT
lebih unggul dibanding perusahaan
pesaing, sehingga hal ini bukan
menjadi ancaman bagi BOLT karena
perusahaan pesaing tidak lebih
potensial untuk meningkatkan churn
pelanggan.
5. The Intensity
of Rivalry
among
Competitors in
an Industry
Numerous or
equally
balanced
competitors.
✔ Jumlah kompetitor BOLT seimbang.
Kompetitor BOLT seperti smartfren
dan telkomsel telah bermain di
areanya masing – masing, sehingga
intensitas persaingan dalam
perindustrian wifi modem tinggi.
  19	
  
Slow industry
growth
✔ Pertumbuhan industry BOLT sangat
tinggi, karena BOLT telah
melakukan banyak ekspansi hingga
mencapai jutaan pelanggan, sehingga
sulit untuk perusahaan lain untuk
merebut pasar BOLT yang ingin
melakukan ekspansi.
High fixed or
shortage costs
✔ Biaya tetap BOLT tidak tinggi dan
tidak juga rendah sehingga tidak
terlalu menciptakan tekanan berat
untuk semua perusahaan dalam
mengisi kapasitas, sehingga dampak
pada harga juga tidak terlalu
fluktuatif saat terjadi kapasitas
berlebih.
Lack of
differentiation
or switching
costs
✔ Diferensiasi produk BOLT sangat
beragam, selain wifi modem, BOLT
juga menyediakan smartphone,
bundling bersama perusahaan
smartphone ternama sehingga
pembeli dapat melakukan pilihan
berdasarkan harga dan pelayanan,
sehingga bagi kompetitor sulit untuk
melakukan persaingan, karena
BOLT lebih unggul dari segi ragam
produk
High exit
barriers
✔ Raw material BOLT adalah baterai,
chip dan satelit. Satelit merupakan
high barrier bagi BOLT, sehingga
merupakan hambatan untuk BOLT
apabila satelit mengalami gangguan
  20	
  
dan hal tersebut akan menjadikan
perusahaan lain sebagai peluang.
Average 2.6 Nilai rata – rata tersebut
menandakan competitor BOLT
dalam dunia telekomunikasi
memiliki intensitas yang dapat
dikatakan sedang.
4.4 ANALISIS JENIS STRATEGI
Jenis Strategi Penerapan Analisis
Ya Tidak
1. Integration Strategy
Forward Integration V BOLT memiliki banyak gerai di
berbagai daerah agar
meningkatkan kemudahan
distribusi, supplier dan tentu saja
memperluas kemudahan
konsumen menemukan produk
BOLT.
Backward Integration V BOLT belum mengakuisisi
supplier-supplier nya.
Horizontal Integration V BOLT belum mengakuisisi
pesaingnya seperti Smartfren,
Telkomsel, dan Indosat dimana
mereka adalah perusahaan besar
yang sulit diambil alih.
2. Intensive Strategy
Market Penetration V BOLT sangat antusias dalam hal
publikasi terutama oral
publication atau publikasi secara
  21	
  
langsung yang terjun ke public
places seperti mall, universitas,
pinggir jalan, dll.
Market Development V BOLT selalu melakukan
perluasan jaringan ke hampir
seluruh wilayah Indonesia, baru
saja dibuka di Medan, Aceh, dan
sebentar lagi akan membangun
jaringan di indonesia bagian
tengah.
Product Development V BOLT terus melakukan inovasi
terhadap produknya. Untuk
produk Mi-Fi sendiri yaitu mobile
Wifi, BOLT membuat beragam
jenisnya agar dapat menyesuaikan
kebutuhan tiap customer yang
beragam dan berbeda-beda.
3. Diversification Strategy
Horizontal Diversification V BOLT hanya bergerak dibidang
operator dan layanan 4G LTE.
Concentric Diversification V Selain modem wifi, BOLT
memproduksi powerphone dan
wifi router.
Conglomerate Diversification V BOLT bekerjasama dengan
Samsung untuk memproduksi
smartphone.
4. Defensive Strategy
Retrenchment V BOLT telah melakukan investasi
besar – besaran dengan dana
  22	
  
US$500 juta untuk membangun
infrastruktur menara dan BTS.
Divestiture V BOLT belum melakukan
penghematan.
Liquidation V BOLT tidak pernah melakukan
likuidasi.
5. Michael Porter Generic
Strategies
Cost leadership V Produk BOLT dibuat yang
cenderung lebih murah
dibandingkan kompetitor.
Differentiation V Produk BOLT yang membedakan
dari kompetitor adalah Mobile
Wifi yang belum dibuat oleh
kompetitor 4G lainnya dengan
harga yang relatif terjangkau.
Focus V BOLT saat ini masih berfokus
kepada daerah Jabodetabek.
Tetapi sudah memperluas
jaringan di berbagai daerah,
namun fokusnya masih
Jabodetabek.
  23	
  
BAB V
INPUT STAGE
5.1 INTERNAL FACTORS EVALUATION
KEY INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING WTD
SCORE
CATEGORY
NO. Strengths
1. Memastikan kecepatan dan
kualitas jaringan stabil
0.05 4 0.2 Production/
Operation
2. Layanan dengan harga
terjangkau
0.05 3 0.15 Marketing
3. Layanan 4G yang pioneer 0.03 3 0.9 Marketing
4. Nama produk yang mudah
diingat oleh konsumen
0.07 4 0.28 Marketing
5. Bekerja sama dengan banyak
toko retail (modern store)
0.05 4 0.2 Management
Audit
6. Memiliki 12 gerai BOLT!
Zone dan 4 gerai BOLT!
0.04 3 0.12 Marketing
7. Promosi, iklan, dan
pengenalan produk yang
efektif
0.08 4 0.32 Marketing
8. Relasi yang baik dengan
supplier
0.04 3 0.12 Management
Audit
9. Segmentasi BOLT tertuju
dengan jelas
0.05 3 0.15 Marketing
10. Menggunakan teknik DSP
(Digital Signal Processing)
0.04 3 0.12 R&D
Weakness
1. Customer service BOLT
sering mengecewakan
0.05 1 0.05 Marketing
  24	
  
menurut pelanggan
2. Marketing kurang
bersosialisasi dengan
pelanggan
0.05 2 0.1 Marketing
3. Jaringan tidak stabil 0.06 2 0.12 Production/
Operation
4. Memakan waktu yang lama
untuk melakukan
perencanaan /planning
0.06 2 0.12 Management
Audit
5. Lamanya waktu admin
fanpage melayani pelanggan
0.05 2 0.1 Marketing
6. Kurang penjelasan pada buku
panduan produk
0.03 2 0.1 Production/
Operation
7. Jumlah tenaga kerja yang
kompeten masih kurang
0.05 2 0.1 Management
Audit
8. Terlalu mengandalkan
outsourcing
0.04 2 0.08 Management
Audit
9. Annual report perusahaan
terbuka perlu update setiap
tahun
0.04 2 0.08 MIS
10. Laba kotor yang menurun
karena peningkatan beban
layanan
0.07 1 0.07 Financial
Audit
TOTAL 2.63
ANALISIS STRENGTHS
1. Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil
CEO (Chief Executive Officer) PT Internux (pemilik merk BOLT), Dicky
Moechtar, menyatakan bahwa strategi pertama perusahaan adalah memastikan kecepatan
dan kualitas jaringan stabil. Kecepatan internet BOLT diklaim mencapai 25 megabita per
  25	
  
detik (mbps). Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi BOLT untuk selalu memberi fasilitas
internet tercepat dan terbaik untuk para konsumennya di Indonesia. Diberi bobot 0.05
karena strategi ini cukup penting untuk meningkatkan kualitas dan layanan BOLT
sebagai layanan internet 4G pertama di Indonesia. Diberi rating 4, karena ini merupakan
kekuatan utama untuk BOLT dalam menghadapi persaingan perusahaan lain, karena
BOLT menjual layanan internet 4G, maka yang sangat diutamakan adalah kecepatan
koneksi internetnya.
2. Layanan dengan harga terjangkau
Strategi lainnya untuk menarik pasar di Tanah air adalah menghadirkan layanan
dengan harga yang terjangkau. CEO PT Internux menyatakan layanan internet dengan
koneksi cepat dan murah akan lebih mudah menarik pasar. Dengan Rp199.000,
konsumen sudah dapat membawa pulang modem dan menikmati layanan internet 4G.
Diberi bobot 0.05 karena strategi ini cukup penting untuk menarik pasar yang besar bagi
keberhasilan perusahaan. Diberi rating 3, ini merupakan langkah yang tepat bagi BOLT
untuk meningkatkan jumlah konsumen yang ditargetkan BOLT tahun ini mencapai 3 juta
pelanggan.
3. Layanan 4G yang pioneer
BOLT sukses menjadi produk 4G yang dapat menjadi ikon dan inovator karena
telah meluncurkan produk inovatif yaitu wifi portable yang dapat di share ke 8 perangkat,
sehingga dapat memudahkan konsumen yang sekarang ini seakan – akan internet menjadi
kebutuhan primer bagi setiap orang. Diberi bobot 0.03 karena hal ini hanya dibutuhkan
untuk sebagian orang sehingga tidak terlalu penting untuk keberhasilan perusahaan.
Rating yang diberikan adalah 3 karena menjadi pioneer adalah salah satu kekuatan bagi
BOLT untuk selalu terdepan dibanding perusahaan kompetitor.
4. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen
  26	
  
Nama produk BOLT, yang mencerminkan petir atau kilat dapat menggambarkan
bahwa koneksi BOLT sangat cepat. Dengan hal ini, nama produk BOLT dapat
mudah diingat oleh konsumen karena mudah dilafalkan dan memiliki makna yang tersirat
dengan jelas. Nama brand atau produk merupakan penentu keberhasilan suatu
perusahaan, maka diberi bobot 0.07 dan diberi rating 4 karena nama brand
merupakan kekuatan utama bagi perusahaan untuk mudah dikenal dan diingat oleh para
konsumen.
5. Bekerja sama dengan banyak toko retail/modern store BOLT!
Telah banyak bekerja sama dengan modern store seperti Global Teleshop, Sentra
Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri
Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7-
eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart. Dengan banyaknya
kerjasama ini dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk BOLT!,
sehingga diberi bobot 0.05, karena banyaknya produk BOLT ditemukan di berbagai
toko dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Diberi rating 4, karena
kemudahan bagi konsumen adalah kekuatan utama bagi sebuah perusahaan untuk terus
mendapatkan feedback positif dari masyarakat.
6. Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT!
Gerai – gerai ini menjadi layanan customer service untuk konsumen BOLT. 16
gerai yang berada di Jabodetabek ini dapat memudahkan konsumen dalam menemukan
layanan ini karena jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, banyaknya gerai customer service
secara tidak langsung akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan akan
berpengaruh positif bagi keberhasilan perusahaan maka diberi bobot 0.04. Selain
itu, diberi rating 3 karena keberadaan gerai – gerai ini merupakan salah satu kekuatan
perusahaan dalam mempertahankan tingkat kepuasan konsumen.
  27	
  
7. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif (Marketing)
Promosi yang diberikan BOLT sejak pertama kali BOLT dirilis melekat di
memori para konsumen. Pasalnya, promosi, iklan, dan pengenalan produk BOLT sangat
efektif sehingga BOLT dapat meraih konsumen sebanyak 5000 per harinya. Promosi
yang dilakukan tidak hanya memberi harga terjangkau bagi konsumen, promosi lain
yang dilakukan adalah promo kerjasama dengan alfamart, indomart, superhot deal
powerphone yang memberi kemudahan kepada konsumennya untuk cicilan 0%, dan lain
– lain. Pengenalan produk BOLT awal mulanya dengan membuka stand atau booth
di tempat – tempat umum dan dengan harga yang terjangkau dan tepat sasaran, BOLT
berkali – kali mendapatkan penghargaan, sehingga faktor ini diberi bobot 0.08, karena
tanpa kegiatan ini BOLT tidak akan sesukses dan berhasil. Rating yang diberikan juga 4,
karena kegiatan promosi, iklan, dan pengenalan produk merupakan kekuatan utama bagi
perusahaan dalam meningkatkan margin.
8. Relasi yang baik dengan supplier
Untuk menunjang keberhasilan BOLT, diperlukan relasi yang baik terhadap
supplier BOLT. BOLT tidak hanya menggandeng Huawei sebagai supplier baterai pada
produk BOLT, tetapi juga menjaga relasi dengan 5 penyedia menara Base Transceiver
Station (BTS) diantaranya adalah PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel),
Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG) yang
dilakukan untuk memastikan jangkauan 4G LTE yang tepat. Langkah ini dapat
menunjang konsumen untuk mengakses internet seperti video call, video streaming,
mengunduh file tanpa buffering dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen
pula sehingga diberi bobot 0.04 dan diberi rating 3 karena menjaga relasi dengan supplier
merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk menjaga kualitas produk –
produknya.
9. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas
Keberhasilan BOLT dalam meraih 1,4 juta pelanggan merupakan kesuksesan
BOLT dalam menentukan segmentasi BOLT dengan jelas. Dengan segmentasi yang
jelas, BOLT dapat banyak menarik pasar yang sudah menjadi targetnya. Segmentasi
  28	
  
pasar ini merupakan hal yang penting bagi keberhasilan perusahaan, karena jika salah
pasar maka akibat yang diderita oleh perusahaan juga sangat besar, maka faktor ini diberi
bobot 0.05 karena faktor ini cukup penting untuk diperhatikan. Selain itu diberi rating 3
karena segmentasi pasar merupakan salah satu kekuatan perusahaan untuk terus
melebarkan sayapnya.
10. Menggunakan teknik Digital Signal Processing
Sudah tidak asing lagi jika BOLT mengadopsi teknologi 4G LTE sebagai jaringan
utamanya, 4G LTE merupakan lanjutan dari standar teknologi GSM/UMTS. Dengan
teknik Digital Signal Processing dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan data
jaringan nirkabel. Teknologi yang up to date ini menjadikan BOLT produk yang
paling ditunggu – tunggu oleh masyarakat. Diberi bobot 0.04 karena keberadaan teknik
ini cukup penting bagi keberhasilan teknologi 4G, dan diberi rating 3 karena tanpa
mengadopsi teknik DSP merupakan salah satu kekuatan BOLT dalam
memproduksi produk – produknya yang telah diklaim memiliki koneksi internet tercepat.
ANALISIS WEAKNESS
1. Customer service BOLT sering mengecewakan menurut pelanggan
Customer service merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, tidak
hanya melayani, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengatasi keluhan pelanggan
sehingga diberi bobot 0.05. Namun yang terjadi adalah banyak sekali keluhan yang
mengatakan bahwa justru Customer Service BOLT kurang sergap dalam mengatasi
keluhan pelanggan yang dihubungi melalui telpon, sehingga diberi peringkat 1.
2. Marketing kurang bersosialisasi dengan pelanggan
Peran marketing di dalam perusahaan adalah penyambung informasi dari
perusahaan kepada pelanggan sehingga penting bagi perusahaan untuk memiliki
marketing yang harus bersosialisasi dengan baik kepada pelanggan sehingga bobot yang
diberikan adalah 0.05. Namun yang terjadi, menurut keluhan pelanggan, marketing
BOLT tidak memberitahu adanya perubahan harga produk sehingga terjadi
  29	
  
miscommunication yang menyebabkan pelanggan kecewa sehingga kelemahan ini diberi
peringkat sebesar 2.
3. Jaringan tidak stabil
Sebagai perusahaan provider internet 4G, sangat penting untuk mengoptimalkan
jaringan sehingga diberi bobot cukup tinggi yaitu 0.06, tetapi yang terjadi adalah
berdasarkan keluhan para pelanggan, jaringan BOLT kurang stabil atau sering terputus.
Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan sinyal yang disebabkan oleh faktor alam, untuk
menghindarinya seharusnya BOLT dapat meningkatkan kualitas BTS nya sehingga
diberi peringkat 2.
4. Memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan/planning
Sebuah perusahaan akan maju tentu saja dengan adanya perencanaan yang baik,
namun terlalu lama dalam melakukan perencanaan akan sangat berpengaruh
kepada timing perusahaan dalam mengambil keputusan (bobot 0.06). BOLT dalam
mengatasi masalah BTS terlalu lama dalam melakukan analisa dan perencanaan sehingga
tindakan dan misi tertunda yang menyebabkan pelanggan kecewa maka peringkat yang
diberikan adalah 2.
5. Lamanya waktu admin fanpage melayani pelanggan
Fanpage merupakan salah satu media yang cukup penting walaupun hal ini
terkesan sederhana, namun dapat memberikan review buruk dari pelanggan (bobot 0.05)
namun yang terjadi, admin fanpage BOLT kurang tanggap dalam menjawab pertanyaan
dan keluhan pelanggan. Berdasarkan beberapa review pelanggan, dikatakan bahwa
seorang admin fanpage twitter membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga diberi
peringkat sebesar 2 untuk seberapa buruk respon BOLT terhadap hal ini.
  30	
  
6. Kurang penjelasan pada buku panduan produk
Produk yang berkualitas tentu saja disertai dengan kejelasan untuk bagaimana
cara mengakses dan memantain produk tersebut, sehingga bagi perusahaan hal itu cukup
penting karena dapat meningkatkan kualitas produk dan perusahaan maka diberi bobot
0.03. Namun yang terjadi, kelengkapan buku panduan BOLT kurang karena
tidak menyertakan cara mengisi ulang. walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dicari
di internet, namun buku panduan yang tertera di produk penting untuk menjaga kepastian
langkah - langkah mengisi ulang pulsa tersebut sehingga diberi peringkat 2.
7. Jumlah tenaga kerja yang kompeten masih kurang
Keberhasilan perusahaan dimulai dengan adanya karyawan atau pekerja yang
berkompetensi. Hal itu sangat penting bagi sebuah perusahaan sehingga diberi bobot
sebesar 0.05. Tetapi, berdasarkan pengalaman kerja karyawan BOLT, dikatakan bahwa
banyak pekerja yang skill dan abilitynya belum berkompeten sehingga diperlukan
training. hal ini memberikan peringkat sebesar 2.
8. Terlalu mengandalkan outsourcing
Keterkaitan suatu perusahaan dengan tenaga kerja outsourcing merupakan faktor
yang cukup penting bagi perusahaan sehingga bobot yang diberikan sebesar 0.04.
Disini BOLT terlalu banyak menggunakan outsourcing, dimana terlalu banyak
menggunakan outsourcing dapat menghilangkan kontrol manajerial perusahaan,
kerahasiaan dan keamanan terancam, dan lain – lain, sehingga hal ini diberi peringkat 2.
9. Annual report perusahaan terbuka perlu update setiap tahun
Perusahaan terbuka berarti semua informasi tentang perusahaan dapat dilihat oleh
semua lapisan masyarakat, dan cukup penting untuk terus update setiap tahun untuk
masyarakat yang memang membutuhkannya sehingga diberi bobot 0.04. Namun annual
report yang dibuat oleh perusahaan BOLT ini masih berhenti hingga tahun 2013 dan ini
memberikan peringkat 2.
  31	
  
10. Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan
Laba kotor maupun bersih keduanya adalah faktor yang sangat penting untuk
dipertahankan oleh perusahaan sehingga diberi bobot 0.07. Namun yang terjadi adalah
laba kotor BOLT menurun terkait adanya peningkatan beban layanan yaitu biaya sewa
peralatan, sewa menara dll. hal ini merupakan kelemahan yang cukup besar
sehingga diberi peringkat 1.
ANALISIS SINGKAT
Total rata – rata tertimbang atau wtd score yang diperoleh untuk IFE Matrix pada
perusahaan BOLT adalah 2.63. Rata – rata menunjukkan hasil diatas 2.5, yang artinya
BOLT merupakan perusahaan yang memiliki posisi internal yang kuat. Meskipun tidak
cukup kuat, karena BOLT merupakan perusahaan baru. Faktor – faktor diatas merupakan
hasil pencarian mengenai BOLT terbaru, sehingga kesimpulan kami, BOLT masih dalam
tahap pengembangan, sehingga nilai rata – rata 2.63 merupakan nilai yang cukup
baik bagi perusahaan yang baru launching November 2013 ini.
5.2 EXTERNAL FACTORS EVALUATION
OPPORTUNITIES
N
o
KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH
T
RATIN
G
SCOR
E
CATEGORY
1 Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal
4G
0.06 4 0.24 competitive
2 Jumlah pengguna dan internet berkualitas
dengan harga terjangkau semakin meningkat
0.06 4 0.24 social/demography
3 Peminat wifi mobile yang tinggi 0.04 4 0.16 Technology
  32	
  
4 Kementrian Kominfo menekan Tingkat
Komponen Dalam Negeri smartphone dan 4G.
0.075 4 0.3 governmental
5 Pasar 4G berkontribusi sebesar 30% dari
keseluruhan pengguna yang mengakses internet
di Indonesia
0.04 3 0.12 Social
6 Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk
mendorong implementasi smart city di Jakarta
lewat ekspansi 4G
0.05 4 0.2 governmental
7 pelanggan membutuhkan otentikasi informasi
untuk mendorong seputar perangkat
0.03 2 0.06 Technology
8 Fokus pemerintah memaksimalkan
implementasi jaringan 4G di Indonesia.
0.065 2 0.13 governmental
9 Berbagai gadget jenis baru bermunculan 0.05 4 0.2 Technology
10 Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau
oleh 3G
0.035 4 0.14 environmental
11 Aplikasi Ojek Online yang bermunculan
membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan
0.045 1 0.045 Social
THREATS
N
o
KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH
T
RATIN
G
SCOR
E
CATEGORY
1 Diluncurkannya modem Smartfren 0.05 3 0.15 Competitive
2 Kenaikan dollar membuat material yang di
impor melalui HUAWEI meningkat
0.06 3 0.18 Economy
3 Beberapa suku di Indonesia masih anti-
teknologi
0.02 1 0.02 Demography
4 Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G 0.04 3 0.12 technology
  33	
  
5 perangkat berteknologi 4G LTE cat 6 yang
beredar di pasaran hanya Samsung Galaxy Note
5.
0.04 3 0.12 Competitive
6 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota,
yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali,
Medan, Makassar, dan Mataram
0.075 2 0.15 Social
7 Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai
jaringan 4G di Indonesia
0.06 3 0.18 Competitive
8 Banyaknya unlocker nakal 0.07 4 0.28 Political
9 Masyarakat lebih minati smartphone 4G LTE
mahal
0.035 3 0.105 Technology
TOTAL 1 3.14
ANALISIS PELUANG
1. Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal 4G (Competitor)
Munculnya berbagai operator seluler yang menggempur jaringan 4G tidak
menjadikan BOLT takut. Justru menjadikannya sebagai peluang. BOLT sudah sadar akan
banyaknya competitor bermunculan dan mereka sudah mempersiapkannya. Menurut
BOLT, hal ini merupakan peluang karena justru semakin banyak penetrasi jaringan 4G.
Hal ini cukup penting sehingga memberikan bobot sebesar 0.06 karena peluang ini dapat
memacu BOLT untuk terus berinovasi. Dan memang sudah jelas, respon dari BOLT
sangat baik sehingga diberi rating 4.
2. Jumlah pengguna dan internet berkualitas dengan harga terjangkau semakin
meningkat (social/demography)
  34	
  
Setiap harinya, pelanggan terus mendesak para operator untuk terus meningkatkan
kualitas dari segi produk maupun kecepatan dengan harga yang murah. Disini, BOLT
dapat memanfaatkan peluang itu dengan berinovasi untuk menjadi modem tercepat
dengan harga yang murah sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT dapat dilihat dari
salah satu strategi perusahaannya yaitu dengan menghadirkan layanan terjangkau agar
mudah menarik pasar dengan meluncurkan power ephone dengan harga dibawah 1jt.
Sehingga dapat diberi rating yang baik yaitu 4.
3. Peminat wifi mobile yang tinggi (technology)
Menurut BOLT, mobile WiFi semakin hari semakin menarik peminat pengguna
internet yang besar. Terutama kepada pengguna internet yang butuh dukungan koneksi
mobile WiFi yang mampu mengakomodir kegiatan internetnya dengan mobilitas tinggi.
Hal ini menjadi peluang oleh BOLT yang merupakan produk perusahaan pencipta mobile
wifi, untuk menciptakan produk baru sehingga diberi bobot 0.04. Oleh karena itu, BOLT
terus berinovasi dengan meluncurkan MoviMax (produk terbaru mobile wifi), terlihat
bahwa respon BOLT sangat baik sehingga diberi rating 4.
4. Kementrian Kominfo menekan Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone dan
4G. (Governmental)
Baru saja, kementrian kominfo membuat kebijakan dalam penetapan aturan
tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) perangkat 4G. bagi para competitor selain
BOLT, mungkin hal tersebut merupakan sebuah ancaman besar. Namun tidak bagi
BOLT, karena BOLT telah memenuhi persyaratan untuk menambah nilai local ke dalam
produknya, hal ini sangat penting dijadikan sebagai peluang agar BOLT dapat lebih
unggul dibanding competitor dengan kelebihannya itu sehingga diberi bobot sebesar
0.075. Respon BOLT terhadap hal ini adalah salah satunya, dimunculkannya produk
MoviMax yaitu mobile wifi buatan Indonesia. Sehingga diberi rating 4.
  35	
  
5. Pasar 4G berkontribusi sebesar 30 % dari keseluruhan pengguna yang mengakses
internet di Indonesia (social)
Berdasarkan berbagai media teknologi, dikatakan bahwa pasar 4G meluas yaitu
sebesar 30% dari keseluruhan pengguna yang mengakses di Indonesia. Hal ini tentu
dianggap peluang bagi BOLT sehingga diberi bobot 0.04. Menanggapi hal ini, BOLT
sangat antusias untuk melakukan perluasan terus menerus. Sehingga di dapatkan rating
sebesar 3.
6. Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city
di Jakarta lewat ekspansi 4G. (Governmental)
Ahok ngebet untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi
4G. BOLT pun sangat antusias mendengar hal ini sehingga hal ini dijadikan peluang yang
cukup besar terkair permintaan dari orang nomor satu di Jakarta yaitu 0.05. Respon
BOLT sangat baik dengan terus melakukan perluasan jaringan dan memaksimalkannya di
daerah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta sehingga diberi rating 4.
7. Pelanggan membutuhkan otentikasi informasi untuk mendorong seputar
perangkat (technology)
Besarnya keinginan pelanggan untuk dapat yakin tentang produk BOLT dijadikan
sebagai peluang agar BOLT dapat berinovasi lebih. Hal ini cukup memancing BOLT
untuk berinovasi sehingga diberi bobot 0.03. Dan respon BOLT terhadap hal ini sangat
baik yaitu diluncurkannya fitur QR code yang membuat pelanggan lebih percaya dan
kaya akan informasi detil seputar perangkat sehingga diberi rating 2.
  36	
  
8. Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia.
(governmental)
Fokus pemerintah kini masih memaksimalkan implementasi jaringan 4G di
Indonesia. Untuk jangka panjang, kata Rudiantara (selaku Menkominfo), pemerintah
akan mengekspansi akses internet yang merata di semua kotamadya. Peluang yang
mengharuskan BOLT untuk memperluas jaringan ini diberi bobot sebesar 0.065. karena
mirip yang diinginkan Ahok, apabila suatu tindakan didukung oleh pemerintah, maka
tentu saja akan menjadi peluang yang baik. BOLT hanya perlu memaksimalkan jaringan
ke seluruh Indonesia, namun baru hanya daerah Indonesia bagian barat saja yang diberi
jaringan BOLT, sehingga BOLT untuk lingkup Indonesia, diberi rating 2.
9. Berbagai gadget jenis baru bermunculan (technology)
Munculnya beragam gadget baru seperti yang dapat mengakses sinyal 4G sangat
perlu dijadikan peluang yang cukup besar oleh BOLT. Karena hal itu dapat mendorong
BOLT untuk terus berinovasi dan meningkatkan produksi BOLT sehingga diberi bobot
0.5. Banyaknya produk yang ditawarkan oleh BOLT menunjukkan bahwa responnya
terhadap peluang ini sangat baik sehingga diberi rating 4.
10. Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G (environmental)
Evolusi dari 2G ke 3G lebih sulit dibandingkan dengan evolusi dari 3G ke 4G.
Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G. Karena itu, timbulah adanya
optimistis evolusi ke 4G lebih cepat. BOLT perlu menjadikannya peluang untuk
memotivasinya secara maksimal sehingga diberi bobot 0.035. Sebagai pembawa jaringan
4G pertama di Indonesia, telah membuktikan bahwa BOLT merespon peluang itu dengan
sangat amat baik sehingga diberi rating 4.
  37	
  
11. Aplikasi Ojek Online yang bermunculan membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan.
(social)
Menurut beberapa pengojek yang masih awam menggunakan smartphone,
jaringan internet berbasis 4G sangat mempengaruhi kecepatan pengojek untuk
mengambil pelanggan. Sistem menjemput pelanggan yang berbasis rebutan itu selalu
dimenangkan oleh para pengguna jaringan 4G yang membuat pengojek awam kehilangan
kesempatan. BOLT perlu menjadikan hal ini sebagai peluang dimana BOLT dapat
melakukan kerjasama kepada perusahaan aplikasi ojek online tersebut. Namun BOLT
belum melakukan respon yang cukup baik sehingga diberi rating 1.
ANALISIS ANCAMAN
1. Diluncurkannya modem Smartfren (Competitive)
Smartfren merupakan kompetitor yang unggul dengan BOLT!. Diluncurkannya
modem 4G Smartphone kemungkinan besar akan memberi ancaman bagi BOLT dalam
bersaing pada dunia internet 4G. Respon BOLT terhadap hal ini, BOLT sama sekali tidak
takut akan ancaman competitor maka diberi bobot 0.05 karena ancaman ini ternyata dapat
membuat BOLT semakin mengembangkan sayapnya. Dan respon BOLT akan hal ini
cukup baik sehingga diberi rating 3.
2. Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI mengalami
peningkatan (Economy)
Sehubungan dengan PT. Internux dalam memproduksi BOLT menggunakan
material untuk baterai yang diimpor dari HUAWEI dan sebagaimana kenaikan dollar
telah memberi dampak dalam perekonomian dan perindustrian di Indonesia, maka
menurut kami kenaikan dollar sangat mempengaruhi harga baterai yang diimpor melalui
HUAWEI. sehingga kemungkinan besar berdampak pula terhadap harga jual BOLT. hal
ini cukup mengancam BOLT karena sampai sekarang BOLT tetap menggunakan
  38	
  
HUAWEI sebagai suppliernya sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT terhadap hal ini
biasa saja karena BOLT tetap menggunakan produk yang diimpor melalui HUAWEI
maka diberi rating 3.
3. Beberapa suku di Indonesia masih anti-teknologi (demography)
Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai suku dan ras. Beberapa ras
di Indonesia masih tergolong menolak adanya teknologi bagi suku mereka. Hal ini
merupakan ancama bagi BOLT walaupun tidak begitu besar, sehingga hanya diberi bobot
sebesar 0.02. Dan untuk respon BOLT terhadap hal ini juga masih belum terlihat
sehingga rating yang diberikan sebesar 1.
4. Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G (technology)
Dengan diadakannya kerja sama antara iphone 5s dan 5c dengan telkomsel,
indosat, dan XL mengeluarkan gadget yang tinggi permintaan menyebabkan BOLT kalah
cepat dan tersaingi maka diberi bobot 0.04. Namun, dalam menghadapi hal ini, BOLT
tidak mau kalah dengan mengadakan kerjasama dengan Samsung untuk membundling
Samsung galaxy J5 dengan memberikan modem 4G, respon BOLT terhadap hal ini
terlihat cukup baik karena dia mampu segera bangkit dari tidurnya dan diberikan rating 3.
5. Perangkat berteknologi 4G LTE category 6 yang beredaran di pasaran hanya Samsung
Galaxy Note 5. (Competitive)
Samsung Galaxy Note 5 bakal menjadi ancaman untuk BOLT, karena selain
perangkat ini mempunyai desain dan fitur yang menarik. Perangkat ini juga dilengkapi
dengan teknologi 4G LTE yang ditujukan untuk pasar menengah keatas. Diberi bobot
0.04, karena dalam menanggapi ancaman ini BOLT sebenarnya memiliki produk wifi
modem yang pasarnya untuk semua kalangan hingga menengah keatas. Selain itu diberi
rating 3, karena respon BOLT cukup baik dalam menanggapi hal tersebut.
6. 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni, Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya,
Bali, Medan, Makassar, dan Mataram. (Social)
  39	
  
Sementara BOLT masih tersebar di beberapa wilayah di pulau jawa dan 4G
Telkomsel sudah tersebar di banyak luar pulau jawa. hal tersebut dapat menjadi ancaman
bagi BOLT, karena Telkomsel sudah unggul untuk cakupan internet 4G di luar pulau
Jawa. Diberi bobot 0.075 karena BOLT sangat berusaha untuk terus menjangkau ke
daerah luar pulau jawa di Indonesia. Dan diberi rating 2, karena BOLT masih kalah
unggul dari segi jangkauan dengan 4G Telkomsel.
7. Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia (competitive)
Menurut berbagai media, dijelaskan bahwa telkomsel, indosat, xl dan smartfren
merajai jaringan 4G di Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan, BOLT tidak masuk ke
dalam jajaran tersebut, hal ini tentu membuat BOLT menjadi merasa terancam sehingga
diberi bobot sebesar 0.06. Menanggapi hal ini, BOLT tidak tinggal diam, justru mereka
selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas melalui berbagai program sehingga diberi
rating 3.
8. BOLT akan tertibkan unlocker modem nakal. (Political)
Tindakan unlock ilegal yang sekarang ini beredar tentu memberikan ancaman
dalam merugikan Intenux maupun vendor handset yang berusaha memberikan subsidi.
unlocking diklaim juga bakalan merugikan konsumen penggunanya. hingga saat ini,
Internux telah mengambil jalan hukum dan telah mencapai ke tahap persidangan di
Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Diberi bobot 0.07 karena BOLT hal ini sangat
mengancam BOLT apabila tidak ditindaklanjuti. Maka dari itu BOLT langsung merespon
dengan langsung menindaklanjuti oknum – oknum yang berusaha untuk membuat BOLT
dan konsumennya mengalami kerugian. Dan diberi rating 4, karena respon BOLT sangat
baik hingga menempuh jalur hukum.
9. Target BTS baru capai 60% (Technology)
BOLT menargetkan perusahaannya untuk memiliki 3.600 BTS yang tersebar di
wilayah Jabodetabek dan Banten. Hal itu merupakan ancaman karena BOLT baru
mencapai 2.200 BTS yang berpengaruh kepada faktor jangkauannya dan tentu saja akan
  40	
  
mempengaruhi konsumen dan competitor sehingga diberi bobot 0.035. Dan diberi rating
3, karena BOLT telah berusaha sebaik mungkin untuk terus meningkatkan layanannya
dengan menjalankan targetnya sesuai dengan alur yang telah ditetapkan
5.3 COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM
1. Iklan merupakan sarana tersampaikannya apa yang dibuat oleh perusahaan
kepada masyarakat. Tanpa adanya iklan yang baik, perusahaan tidak akan bisa
meningkatkan produksinya. Sehingga iklan merupakan faktor yang penting dan diberi
bobot 0.16 terutama bagi perusahaan provider 4G yang sedang marak di Indonesia.
Seperti yang diketahui, Telkomsel merupakan perusahaan yang berdiri terlama di
antara ke dua perusahaan yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa pengalamannya
untuk beriklan lebih banyak dibandingkan BOLT dan Smartfren. Sehingga di peringkat,
Telkomsel diberi peringkat tertinggi 4. Dan Smartfren terendah berdasarkan hasil survey
terhadap kepengetahuan pelanggan terhadap produk dari ketiganya.
No
.
Faktor Penentu
Keberhasilan
Bobot BOLT Smartfren Telkomsel
Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai
1 Iklan 0.16 3 0.48 2 0.32 4 0.64
2 Kualitas Produk 0.2 3 0.6 3 0.6 2 0.4
3 Variasi Produk 0.05 4 0.2 1 0.05 2 0.1
4 Jangkauan 0.075 2 0.15 3 0.225 3 0.225
5 Kekompetitifan harga 0.075 3 0.225 3 0.225 2 0.15
6 Kesetiaan Pelanggan 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2
7 Supply Chain Mgmt 0.08 3 0.24 2 0.16 3 0.24
8 Ekspansi Global 0.06 1 0.06 1 0.06 2 0.12
9 Customer Service 0.1 4 0.4 2 0.2 4 0.4
10 Kemudahan Akses Produk 0.1 3 0.3 3 0.3 3 0.3
TOTAL 1 2.955 2.44 2.775
  41	
  
2. Kualitas produk.
Kualitas produk merupakan hal yang terpenting di dalam faktor penentu
keberhasilan sehingga mendapat bobot sebesar 0.2. karena kualitas memegang berbagai
fungsi yaitu apabila produk yang dihasilkan (jaringan 4g) berkualitas (tidak lemot, dapat
diandalkan, dll) maka kualitas dapat meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan
kesetiaan pelanggan, dll.
Kualitas produk yang diukur berdasarkan kecepatan akses jaringan 4g, didapatkan
peringkat BOLT dan Smartfren yang cukup tinggi yaitu 3, karena sesuai dengan yang
mereka berikan memang kecepatan akses mereka mencapai 100mbs, sedangkan
telkomsel terendah karena hanya mencapai 36mbps.
3. Variasi produk
Di era ini, masyarakat cenderung bersifat mudah jenuh dan tingkat ke-konsumtif-
an semakin bertambah seiringnya waktu. Apalagi ditambah dengan teknologi yang terus
berkembang, memaksa perusahaan terutama dibidang operator 4g ini untuk terus
berinovasi menciptakan berbagai macam produk untuk memenuhi permintaan dan
kebutuhan konsumen. Sehingga produk yang berbagai macam dibuat untuk memenuhi
semua hal itu. Variasi produk menjadi hal yang penting untuk menunjang hal tersebut
sehingga dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan yang diberi bobot sebesar 0.05.
Dalam hal ini, BOLT dan Smartfren mendapat peringkat tertinggi karena memang
variasi produk yang dibuat oleh BOLT dan Smartfren beragam, BOLT lebih berfokus
kepada keragaman wifi mobilenya. Sedangkan Smartfren lebih berfokus kepada
keragaman handphone pengakses 4G nya. Peringkat yang lebih kecil diberi kepada
Telkomsel karena perusahaannya tidak membuat wifi mobile melainkan hanya kepada
simcard.
  42	
  
4. Jangkauan
Jangkauan yang di maksud disini adalah lokasi atau titik mana saja yang sudah
dijangkau oleh para operator 4g di Indonesia maupun luar negeri. Hal ini sangat penting
karena menjadi salah satu faktor penentu pembeli dalam memutuskan untuk membeli.
Sehingga diberi bobot 0.075.
Teknologi jaringan 4G LTE yang ditawarkan ketiga operator seluler ini bisa
dibilang masih dalam tahap awal sehingga cakupan areanya masih sedikit. Bolt –
walaupun telah hadir dari tahun lalu – hanya mencakup wilayah Jabodetabek, Banten,
dan Medan. Sedangkan Telkomsel dan Smartfren memiliki peringkat tertinggi karena
sudah cukup luas jangkauannya yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan,
Makassar, dan Lombok dan Kalimantan Selatan.
5. Kekompetitifan harga
Harga sangat berpengaruh dalam faktor penentu keberhasilan terutama dalam
menghadapi pesaing. Karena pesaing sangat peka terhadap harga produk dari
kompetitornya, disini kekompetitifan harga diberi bobot sebesar 0.075.
Harga kuota dari setiap perusahaan cukup bersaing, BOLT dan Smartfren
bersaing untuk menjadi provider yang semurah-murahnya dengan kualitas sekencang-
kencangnya, sehingga bobot mereka sama yaitu 3. Tetapi untuk telkomsel, cenderung
untuk memberi harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kedua kompetitornya
sehingga bobot nya terkecil yaitu 2.
6. Kesetiaan Pelanggan
Kesetiaan pelanggan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan suatu
perusahaan. Kuantitas konsumen dapat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat
bertahan atau tidak. Maka dari itu kesetiaan pelanggan diberi bobot 0.1, karena
merupakan faktor yang sangat penting.
Peringkat yang diberikan untuk kekompetitifan harga berbeda - beda, BOLT
diberi bobot 3 karena loyalitas dan antusiasme pelanggan yang cukup besar dalam
  43	
  
menanggapi produk tersebut, sementara smartfren diberi bobot 3 karena sama seperti
BOLT antusiasme dan loyalitas pelanggan nya cukup stabil. sementara, telkomsel diberi
peringkat 2 karena jumlah pelanggannya belum sebesar BOLT dan smartfren.
7. Supply chain management
Supply chain merupakan jalan pendekatan secara fungsional untuk memanage
perjalanan bahan baku dari supplier. Maka dari itu, supply chain merupakan faktor cukup
penting 0.08, terutama bagi perusahaan manufaktur seperti produk BOLT.
Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan Telkomsel adalah 3 karena secara
fungsional, dalam memanage perjalanan bahan baku dari supplier, BOLT dan Telkomsel
lebih unggul dari smartfren terbukti dengan banyaknya produk mereka yang tersebar luas
di Indonesia.
8. Ekspansi Global
Ekspansi global yang merupakan rencanan perusahaan untuk membesarkan
aktivitas bisnis dari dalam negeri ke luar negeri. Diberi bobot 0.06, karena perusahaan
4G terkait tidak banyak melakukan ekspansi diluar negeri, mereka semua masih
berfokus untuk mengembangkan Indonesia, meskipun sebenarnya itu merupakan faktor
yang cukup penting.
Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan smartfren 1, itu artinya mereka
belum ekspansi ke luar negeri secara maksimal. Sementara Telkomsel diberi bobot 2,
karena layanan Telkomsel telah menjangkau hingga beberapa negara.
9. Customer Service/Pelayanan
Customer service merupakan bentuk layanan untuk meningkat kepuasan
konsumen dari si perusahaan. Diberi bobot 0.1 karena tingkat kepuasan konsumen akan
mempengaruhi keberlanjutan produk tersebut, sehingga customer service merupakan
faktor yang sangat penting agar perusahaan tersebut bisa mencapai target.
Peringkat BOLT dan Telkomsel diberi nilai 4 karena gerai customer service
lebih banyak ditemukan dibanding smartfren, serta BOLT dan Telkomsel memberikan
kemudahan layanan dalam mengisi ulang pulsa di banyak gerai.
  44	
  
10. Kemudahan Akses Produk
Kemudahan akses produk terutama layanan internet merupakan faktor yang
dapat meningkatkan kepuasan konsumen, jika akses yang diberikan memuaskan,
konsumen pasti akan memberikan feedback yang bagus juga. Maka dari itu, faktor ini
sangat penting sebagai faktor penentu keberhasilan suatu produk sehingga diberi bobot
0.1.
Peringkat ketiganya diberi peringkat 3 karena ketiganya memberikan
kemudahan akses yang lebih cepat menggunakan teknologi 4G.
ANALISIS SINGKAT
Setelah menghitung jumlah nilai keseleuruhan dengan mengkalikan bobot dengan
peringkat, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi didapatkan oleh BOLT dengan nilai sebesar
2.995. Sedangkan posisi kedua didapat oleh Telkomsel dengan nilai sebesar 2.775. dan
Smartfren mendapatkan posisi terlemah karena mendapat nilai terkecil yaitu 2.59.
  45	
  
BAB VI
TAHAP PENCOCOKAN / MATCHING STAGE
6.1 SWOT MATRIX
Strengths:
1. Promosi, iklan, dan
pengenalan produk
yang efektif
2. Nama produk yang
mudah diingat oleh
konsumen
3. Bekerja sama
dengan banyak toko
retail (modern store)
4. Segmentasi BOLT
tertuju dengan jelas
5. Layanan 4G yang
pioneer
Weakness
1. Customer service BOLT
sering mengecewakan
menurut pelanggan
2. Jaringan tidak stabil
Opportunity:
1. Jumlah pengguna
internet berkualitas
dengan harga
terjangkau makin
meningkat
2. Peminat wifi mobile
yang tinggi
3. Fokus pemerintah
memaksimlakan
implementasi
jaringan 4g di
Indonesia
SO Strategies:
Strength à Opportunity
(1), (2), (4), (5) à (1), (2).
Analisis:
Dengan memanfaatkan
kekuatan BOLT yaitu dalam
bidang marketingnya,
peluang dapat sangat
ditingkatkan yaitu dengan
meningkatnya jumlah
peminat internet maupun wifi
mobile yaitu produk andalan
WO Strategies:
Weakness à Opportunity
-­‐ (1)à (1), (2)
-­‐ (2) à (3), (4)
Analisis:
-Salah satu aspek yang
membuat kesetiaan
pelanggan adalah Customer
Service. Namun apabila hal
tersebut dianggap
mengecewakan pelanggan,
maka peluang BOLT untuk
  46	
  
4. Pasar 4g
berkontribusi
sebesar 30% dari
seluruh pengakses
internet di Indonesia
BOLT. meraup pasar pengguna
internet dan wife mobile yang
tinggi dapat hilang.
-Dengan adanya dukungan
pemerintah serta besarnya
kontribusi 4G terhadap
pengguna internet di
Indonesia, maka seharusnya
BOLT lebih mengatasi
kekurangannya yaitu
memperbanyak lokasi
jaringan ke seluruh wilayah
Indonesia.
Threats:
1. Muncul pesaing
baru
2. Pesaing terus
memperluas
jaringan
3. Kenaikan dollar
menaikkan harga
pasokan barang
4. Telkomsel, indosat,
XL, dan smartfren
merajai jaringan 4g
di Indonesia (BOLT
belum)
ST Strategies:
(5) -> (1), (2), (4)
(1),(2) -> (1),(2)
- persaingan bisnis dalam
dunia IT sangatlah ketat
seiring dengan perkembangan
teknologi, pesaing terus
memperluas jaringan dan
berlomba – lomba
meningkatkan pelayanan. Hal
ini harus diperhatikan oleh
layanan BOLT, dengan
pengembangan dan perluasan
area jaringan 4G akan
membuat banyak orang bisa
merasakan layanan dari
BOLT dimanapun mereka
berada.
WT Strategies:
-(2) -> (1), (2), (4)
-(1) -> (1), (2), (4)
-­‐ memperluas jaringan
agar pengguna
internet dapat
merasakan 4G di
berbagai tempat.
-­‐ Meningkatkan
layanan customer
service bagi pengguna
BOLT, agar pengguna
BOLT tidak
berpindah
  47	
  
-membuat iklan yang
inovatif, variatif untuk
menjaring pelanggan baru
dan mempertahakan
pelanggan lama
6.2 SPACE MATRIX
Posisi Stratetgi Internal Rating Posisi Strategi Eksternal Rating
Financial Strength Environmental Stability
(ES)
a. Total aset perusahaan
telekomuniaksi BOLT
mencapai Rp 3 triliun.
Tergolong besar untuk
ukuran perusahaan baru.
+3.0 a. Perkembangan
Teknologi Informasi sangat
cepat (Internet)
-2.0
b. Ekuitas Bolt sebesar Rp
750 miliar. Tergolong besar
untuk ukuran perusahaan
baru.
+2.0 b. Persaingan industry
dalam bidang IT yang
semakin ketat
-3.0
+5.0 c. kisaran harga pesaing
yang lebih mahal
-1.0
Rata - rata +2.5 -6.0
Rata - rata -2.0
  48	
  
Competitive Advantage Industry Strength (IS)
a. Image product sebagai
mobile wifi pioneer yang
murah
-2.0 a. Perkembangan
Permintaan Pasar terus
meningkat
4.0
b. Membuat gerai yang
tersebar di hampir seluruh
Indonesia
-3.0 b. Pangsa Pasar yang luas 3.0
c. Promosi dan pengenalan
produk yang efektif
-2.0 c. SDM yang tersedia 2.0
d. pertumbuhan industry
telekomunikasi yang
positif dan kompetitif
2.0
-7.0 11.0
Rata - rata -2.3 Rata – rata 2.75
ANALISIS SINGKAT
Financial Strength
a. Total asset BOLT mencapai Rp3trilliun diberi bobot 3, karena bagi perusahaan
yang baru berkecimpung di dunia telekomunikasi, perusahaan ini memiliki
kekuatan finansial yang cukup kuat karena telah mengumpulkan asset hingga Rp
3 triliun.
b. Ekuitas BOLT sebesar Rp750milliar, diberi bobot 2. Karena bagi perusahaan
yang tergolong baru ini sudah memiliki kekuatan finansial yang cukup kuat.
  49	
  
Environmental Stability
a. perkembangan teknologi informasi sangat cepat diberi bobot -2.0. di Indonesia
sendiri yang telah menggunakan teknologi 4G terbilang sangat cepat, hingga
diberi bobot -2.0
b. persaingan dalam bidang IT sangatlah ketat, dari segi modem wifi ada competitor
BOLT yang cukup kuat, yaitu smartfren, namun dari segi teknologi 4G, BOLT
memiliki telkomsel, XL, Indosat, smartfren, sebagai competitor maka dari itu
diberi bobot -3.0.
c. kisaran harga pesaing yang lebih mahal diberi bobot -1.0, karena BOLT termasuk
produk yang memiliki harga terjangkau sehingga dari segi harga, BOLT memiliki
kisaran harga pesaing yang lebih mahal.
Industry Strength
a. diberi bobot 4.0. karena dalam waktu singkat, BOLT dapat menarik ribuan hingga
jutaan pelanggan yang 70%nya penggunya aktif.
b. Pangsa pasar yang luas diberi bobot 3.0. karena siapa yang di zaman ini tidak
membutuhkan internet dengan koneksi cepat? Dari orangtua hingga muda pasti
membutuhkannya.
c. Diberi bobot 2.0. SDM yang tersedia berbanding lurus dengan jumlah produk
BOLT yang banyak terlihat di pasaran. Banyak produk yang terlihat di pasaran,
dapat diasumsikan bahwa sumber daya manusia didalamnya juga banyak dan
berkualitas hingga mereka dapat memberikan kualitas produk dan kuantitas
produk yang baik dan banyak.
d. Diberi bobot 2.0, karena semakin banyak perusahaan yang berkecimpung di dunia
telekomunikasi menggunakan teknologi yang uptodate.
Competitive Advantage
a. diberi bobot -2.0, karena BOLT termasuk produk yang memberikan layanan 4G
tercepat sekaligus memiliki harga terjangkau yang dapat bersaing di pasaran.
b. Diberi bobot -3.0. karena BOLT membuat banyak gerai di seluruh Indonesia demi
kenyamanan dan tambahan fasilitas bagi pengguna sehingga, pengguna
  50	
  
dimanapun dapat merasakan layanan 4G BOLT. Dengan hal ini, BOLT menang
satu langkah dari beberapa kompetitornya yang belum memperluas jaringannya.
c. Diberi bobot -2.0, karena dari segi promosi. BOLT cukup kuat dan memberi
kesan yang baik dimata calon pengguna dan pengguna sendiri.
KOORDINAT VEKTOR ARAH
Sumbu x (IS, CA) = 2.75 + (-2.3) = 0.45
Sumbu y ( FS, ES) = 2.5 + (-2.0) = 0.5
2.0	
  
-­‐2.0	
  
FS	
  
IS	
  CA	
  
ES	
  
2.0	
  
0.0	
  
0.0	
  
-­‐2.0	
  
  51	
  
Aggressive Profiles:
Perusahaan telah mencapai posisi yang baik untuk memanfaatkan kekuatan internal serta
perusahaan yang telah kuat secara finansial dan telah mencapai keunggulan kompetitif
dalam industrI yang berkembang dan stabil.
• Pengembangan pasar
Berusaha memasuki pasar menengah ke bawah, dengan menciptakan produk
modem wifi yang memiliki biaya produksi lebih rendah sehingga harga jualnya
menjadi kompetitif dan pangsa pasar yang dikuasai juga lebih besar.
• Pengembangan produk
Membuat varian baru dari Modem Wifi dan mengembangkan teknologinya
agar produk ini dapat dirasakan pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia.
• Diversifikasi
Melakukan pengembangan jenis produk yang diproduksi, sehingga tidak hanya
terpaku pada modem wifi dan powerphone.
  52	
  
6.3 IE MATRIX
Karena nilai IFE dan EFE yang telah dibuat sebelumnya adalah secara keseluruhan PT
Internux (BOLT). Maka internal – External (IE) Matriks berikut merupakan IE Matriks
untuk BOLT secara keseluruhan:
Berdasarkan IE Matrix, PT Internux (BOLT) berada di area growth and build
(intensif dan integrasi). Yang berarti secara umum BOLT dapat menerapkan strategi
yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau
integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). BOLT
dapat meminimalkan biaya sehingga meningkatkan profit, karena BOLT berada dalam
pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang
harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Selain itu juga, BOLT juga dapat
menentukan strategi untuk menurunkan harga, mengembangkan produk baru selain
modem wifi dan powerphone, menambah kualitas produk atau jasa seperti meningkatkan
layanan customer service, dan lain – lain.
  53	
  
6.4 BCG MATRIX
Market Share Telekomunikasi 4G di Indonesia
Telkomsel : 45%
XL : 21 %
Indosat : 18%
BOLT : 20 %
BCG BOLT:
20% / 45 % = 0.4
Sumber:
http://selular.id/device/2015/07/dengan-powerphone-e1-bolt-berharap-bisa-curi-20-
persen-pangsa-pasar/
http://www.mobileworldlive.com/asia/asia-news/small-cells-key-bolt-super4gs-quick-
start-cto/
Industry Growth Rate
Sumber: http://redwing-asia.com/analysis-posts/indonesias-bolt-4g-thunderbolt-deadbolt/
  54	
  
Pembahasan:
Berdasarkan berbagai sumber yang mengutip pangsa pasar 4G, Telkomsel masih
mengambil posisi teratas yaitu 45%. Dengan pangsa pasar BOLT sebesar 20%, maka
didapat nilai BCG BOLT 0.4. Sedangkan menurut grafik yang dikutip oleh Redwing Asia
tentang pertumbuhan industri 4G, dari tahun 2014 ke tahun 2015, ada kenaikan 1%.
Apabila ditarik titik dan dimasukkan ke dalam BCG matriks, maka BOLT berada pada
kuadran Question mark. Hal ini menandakan bahwa BOLT memiliki pangsa yang kecil
namun tinggi pada pertumbuhan industri atau pertumbuhan permintaan pelanggan
dimana ini merupakan peluang yang besar. Kondisi ini wajar terjadi kepada produk baru
seperti BOLT di mana masih sedikit pembeli yang menggunakan produk-produk tersebut.
Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau
pengembangan produk.
  55	
  
6.5 GRAND STRATEGY
RAPID	
  MARKET	
  
GROWTH	
  
	
  
SLOW	
  
MARKET	
  
GROWTH	
  
	
  
STRONG
COMPETITIVE
POSITION
  56	
  
Berdasarkan grafik Grand Strategy yang didapat oleh hubungan nilai CPM Bolt dengan
pertumbuhan pasar BOLT, di dapat nilai 54% dan rata-rata CPM 2.767 sehingga BOLT
tergolong ke dalam kuadran I, sehingga strategy yang cocok di lakukan BOLT adalah
product and market development, market penetration, backward integration, forward
integration, dan concentric differcification.
PERHITUNGAN
Competitive position
Operator CPM
BOLT 2.955
Smartfren 2.59
Telkomsel 2.755
average 2.767
Market Growth
Tahun Market growth
2015 54%
average 54%
Sumber: http://internux.co.id/Press/8
  57	
  
6.6 QSPM MATRIX
QSPM BOLT STRATEGIES
Competitor
Acquisition
Market
Penetration
Product
Development
Market
Development
OPPORTUNITY Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Jumlah pengguna internet semakin
meningkat
0.1 2 0.2 4 0.4 4 0.4 4 0.4
Peminat wifi mobile yang tinggi 0.13 2 0.26 4 0.52 4 0.52 4 0.52
Pasar 4G berkontribusi sebesar 30
% dari keseluruhan pengguna yang
mengakses internet di Indonesia
0.09 2 0.18 4 0.36 4 0.36 4 0.36
Gubernur Ahok sangat
menginginkan untuk mendorong
implementasi smart city di Jakarta
lewat ekspansi 4G
0.09 2 0.18 1 0.09 1 0.09 3 0.27
Fokus pemerintah memaksimalkan
implementasi jaringan 4G di
Indonesia.
0.1 2 0.2 1 0.1 1 0.1 3 0.3
Threats 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Diluncurkannya modem Smartfren 0.09 4 0.36 2 0.18 2 0.18 2 0.18
Kenaikan dollar membuat material
yang di impor melalui HUAWEI
meningkat
0.09 4 0.36 2 0.18 4 0.36 2 0.18
4G Telkomsel telah merambah di
tujuh kota, yakni Jakarta, Bali,
Bandung, Surabaya, Bali, Medan,
Makassar, dan Mataram
0.09 3 0.27 2 0.18 2 0.18 3 0.27
Masyarakat lebih minati
smartphone 4G LTE mahal
0.1 1 0.1 2 0.2 4 0.4 2 0.2
  58	
  
Telkomsel, Indosat, XL, dan
Smartfren merajai jaringan 4G di
Indonesia
0.12 3 0.36 2 0.24 2 0.24 3 0.36
1
STRENGTHS
Layanan dengan harga terjangkau 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2 3 0.3
promosi, iklan, dan pengenalan
produk yang efektif
0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15 4 0.2
Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan
4 gerai BOLT!
0.1 2 0.2 2 0.2 2 0.2 3 0.3
Layanan 4G yang pioneer 0.2 3 0.6 3 0.6 3 0.6 3 0.6
Memastikan kecepatan dan kualitas
jaringan stabil
0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15 3 0.15
Weakness
Customer Service BOLT sering
mengecewakan menurut pelanggan
0.2 3 0.6 2 0.4 3 0.6 3 0.6
Laba kotor yang menurun karena
peningkatan beban layanan
0.1 2 0.2 3 0.3 2 0.2 2 0.2
memakan waktu yang lama untuk
melakukan perencanaan/planning
0.05 2 0.1 2 0.1 2 0.1 2 0.1
terlalu mengandalkan outsourcing 0.05 2 0.1 2 0.1 2 0.1 2 0.1
Jaringan tidak stabil 0.1 2 0.2 2 0.2 2 0.2 2 0.2
1 4.97 4.95 5.33 5.79
ANALISIS SINGKAT
Berdasarkan matriks QSPM yang dibuat dari hubungan antara pilihan strategi
dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, di dapat 4 nilai yang
menggambarkan ke 4 strategi. Hasil paling tinggi diraih oleh strategi Market
  59	
  
Development atau pengembangan pasar. Hal ini berarti strategi tertepat untuk
dapat meningkatkan profit BOLT saat ini adalah memperluas pasarnya agar
dapat lebih dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia maupun internasional.
Aksi nyata yang dapat mewujudkan strategi ini adalah dapat berupa perluasan
jaringan, memperbanyak iklan di media agar dapat merambah seluruh indonesia.
  60	
  
BAB VII
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, berikut
merupakan kesimpulannya:
1. Dalam menentukan strategi perusahaan proses dilakukan melalui tiga tahapan. Pada
tahap pertama, input stage didapati hasil bahwa:
a. BOLT mendapat skor 2.63 dalam hal kekuatan internal yang telah berada di atas
rata-rata.
b. BOLT mendapat skor 3.14 yang menandakan bahwa BOLT telah baik dalam
memanfaatkan peluang di sekitarnya.
2. Pada tahap 2 yaitu matching stage didapat hasil bahwa:
a. Melalui SWOT matriks BOLT memiliki banyak peluang untuk mengembangkan
usahanya, namun ditengah peluang yang semakin banyak, persaingan antar industry
semakin ketat. Oleh karena itu BOLT ditekankan untuk meningkatkan layanan customer
service, memperluas jaringan, dan membuat iklan inovatif dan kreatif.
b. Melalui SPACE matrix BOLT berada di titik (0.45;0.5) dan garis pada koordinat
kartesius menunjukan bahwa BOLT memiliki Aggressive Profiles, dimana BOLT dapat
mengembangkan usahanya melalui pengembangan pasar, pengembangan produk, dan
diversifikasi.
c. Melalui BCG matrix BOLT berada pada kuadran Question Marks. Hal ini menandakan
bahwa BOLT memiliki pangsa yang kecil namun tinggi pada pertumbuhan industri atau
pertumbuhan permintaan pelanggan dimana ini merupakan peluang yang besar.
d. Melalui IE matrix BOLT berada di sel II di area growth and build, yang artinya BOLT
dapat menerapkan strategi intensif dan integrasi.
e. Melalui Grand Strategy BOLT di dapat nilai 54% dan rata-rata CPM 2.767 sehingga
BOLT tergolong ke dalam kuadran I, sehingga strategy yang cocok di lakukan BOLT
adalah product and market development, market penetration, backward integration,
forward integration, dan concentric differcification.
  61	
  
3. Pada tahap terakhir yaitu decision stage, melalui matriks QSPM didapat nilai tertinggi
merujuk kepada strategi market development atau pengembangan pasar. Hal ini
berarti strategi tertepat untuk dapat meningkatkan profit BOLT saat ini adalah
memperluas pasarnya agar dapat lebih dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia
maupun internasional.
Adapun Implementasi dari pengembangan produk tersebut ialah:
1. Melakukan pengiklanan lewat media televisi. Sejauh ini, marketing BOLT belum
menjamah dunia televisi, melainkan melakukan penetrasi dengan berkunjung ke
public places. Oleh karena itu, disarankan kepada marketing BOLT untuk
melakukan pengiklanan di layar kaca.
2. Memperluas jaringan ke Indonesia. Hingga saat ini, daerah jangkauan BOLT masih
di Indonesia bagian barat yaitu pulau jawa (Jakarta dan banten) serta Sumatera
(Medan dan Aceh). Untuk dapat memperbesar penetrasi, tentu saja BOLT perlu
menambah jaringan ke seluruh Indonesia, walaupun tidak mudah, tetapi mulailah
dari daerah kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dll.
3. Menambah jumlah gerai. Gerai BOLT yang telah cukup menjamur ini baru dapat
ditemukan banyak di daerah Tangerang, Banten. Menambah jumlah gerai juga dapat
memperbesar penetrasi agar pasar semakin cepat berkembang.
  62	
  
DAFTAR PUSTAKA
Analisis dan Pilihan Strategi: Membangun Esksistensi Perusahaan di Masa Krisis Tri Kurniawati Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Padang Dian Kumala Sari K. B. PT Asuransi Bumi Putra 2010
http://www.rikunjacques.com/2014/09/Grand-Strategy-Matrix.html
SUMBER BERITA
Annual Report First Media 2014
http://www.mobileworldlive.com/asia/asia-news/small-cells-key-bolt-super4gs-
quick-start-cto/
http://internux.co.id/Press/8
http://selular.id/device/2015/07/dengan-powerphone-e1-bolt-berharap-bisa-curi-20-
persen-pangsa-pasar/
  63	
  
Website BOLT: http://www.boltsuper4g.com/
http://investasi.kontan.co.id/news/bolt-targetkan-rp-700-miliar-dari-ipo
http://tekno.liputan6.com/read/2094711/bolt-tak-takut-hadapi-smartfren-di-4g-lte
http://tekno.liputan6.com/read/2053696/modem-teranyar-bolt-bisa-tampilkan-qr-
code
http://tekno.liputan6.com/read/2267382/ini-strategi-bolt-hadapi-operator-seluler-
besar
http://tekno.liputan6.com/read/2209786/bolt-optimis-peminat-wifi-mobile-sangat-
besar
http://tekno.liputan6.com/read/2181292/operator-seluler-gelar-4g-bolt-merasa-tak-
terancam
http://tekno.liputan6.com/read/2209820/bolt-targetkan-3-juta-pelanggan-tahun-ini

More Related Content

What's hot

manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Yesica Adicondro
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategikLily Herliana
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixDayana Florencia
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...Uofa_Unsada
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasionalWudele Phong
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
 

What's hot (20)

tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Strategi Internasional - Manajemen Strategik
Strategi Internasional - Manajemen StrategikStrategi Internasional - Manajemen Strategik
Strategi Internasional - Manajemen Strategik
 
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
Makalah Analisis PT Kereta API Indonesia
 
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategikFormulasi strategi dan  strategi korporasi manajemen strategik
Formulasi strategi dan strategi korporasi manajemen strategik
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrixManajemen Strategis - Grand strategy matrix
Manajemen Strategis - Grand strategy matrix
 
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS P...
 
Aspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
Aspek Operasional, Teknis Dan TeknologiAspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
Aspek Operasional, Teknis Dan Teknologi
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
BUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGYBUSINESS LEVEL STRATEGY
BUSINESS LEVEL STRATEGY
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 

Viewers also liked

Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkTIUPH2013
 
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT TIUPH2013
 
Manajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesiaManajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesiaGina Azhar Fairuz
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAlbert Winadi, CISA
 
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)Helga Meizhura
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategySanjaya Sanjaya
 
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.TIUPH2013
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
Laporan Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Laporan Strategi Perusahaan: Bank MandiriLaporan Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Laporan Strategi Perusahaan: Bank MandiriTIUPH2013
 
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYATUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYApurripratiwi
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIATIUPH2013
 
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace HardwarePaper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace HardwareTIUPH2013
 
PPT strategi perusahaan - Ace Hardware
PPT strategi perusahaan - Ace HardwarePPT strategi perusahaan - Ace Hardware
PPT strategi perusahaan - Ace HardwareTIUPH2013
 
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankAnalisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankTIUPH2013
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartAdria Rex
 
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju Kanaidi ken
 

Viewers also liked (20)

Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia TbkLaporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
Laporan Analisis Strategi Perusahaan - PT Garuda Indonesia Tbk
 
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT
PPT - Analisis Strategi Perusahaan BOLT
 
Manajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesiaManajemen strategi pt holcim indonesia
Manajemen strategi pt holcim indonesia
 
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah OtsukaAnalisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
Analisis SWOT-SPACE matrix untuk PT Amerta Indah Otsuka
 
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)
Manajemen Strategi (PT ACSET Indonusa Tbk.)
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business Strategy
 
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.
Analisa strategi perusahaan PT Indospring tbk.
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
Laporan Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Laporan Strategi Perusahaan: Bank MandiriLaporan Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
Laporan Strategi Perusahaan: Bank Mandiri
 
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYATUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI PT. ADHI KARYA
 
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIASTRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
STRATEGI PERUSAHAAN KOMPAS GRAMEDIA
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
 
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace HardwarePaper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
Paper Strategi Perusahaan - Ace Hardware
 
PPT strategi perusahaan - Ace Hardware
PPT strategi perusahaan - Ace HardwarePPT strategi perusahaan - Ace Hardware
PPT strategi perusahaan - Ace Hardware
 
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata BankAnalisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
Analisis Strategi Perusahaan - Permata Bank
 
Perencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail AlfamartPerencanaan manajemen retail Alfamart
Perencanaan manajemen retail Alfamart
 
Mekanisme pasa1
Mekanisme pasa1Mekanisme pasa1
Mekanisme pasa1
 
134701924 pemasaran-global
134701924 pemasaran-global134701924 pemasaran-global
134701924 pemasaran-global
 
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju
Perubahan struktur organisasi PT Pos Indonesia (Persero) Menuju
 
Print penjelasan struktur
Print penjelasan strukturPrint penjelasan struktur
Print penjelasan struktur
 

Similar to STRATEGI BOLT

Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...dwi rintani
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...destaputranto
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecardUniversitas Putera Batam
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Septyatha Yap
 
Jurnal analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargo
Jurnal   analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargoJurnal   analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargo
Jurnal analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargoRatzman III
 
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Ulfah .
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecardRatzman III
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...diah putri handayani
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...JEMMY ESROM SERANG
 
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Aviani safitri
 
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEKMANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEKDEDE IRYAWAN
 
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...rhosidadesarti
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Christina Aprilyani
 
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTEmilia Wati
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahfitri wahyuni
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Lauhul Machfuzh
 
Prinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsPrinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsTrisnadi Wijaya
 

Similar to STRATEGI BOLT (20)

Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
Si pi, dwi rintani, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, universit...
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
SWOT Pt Tlkom.pdf
SWOT Pt Tlkom.pdfSWOT Pt Tlkom.pdf
SWOT Pt Tlkom.pdf
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
 
Jurnal analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargo
Jurnal   analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargoJurnal   analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargo
Jurnal analisis untuk perencanaan strategi sistem dan teknologi cargo
 
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
Makalah ke 2 manajeman stratejik ulfah 11150967
 
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecardJurnal   analisis model it menggunakan balanced scorecard
Jurnal analisis model it menggunakan balanced scorecard
 
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
Sim, diah putri handayani , prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, analisis peranc...
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
5 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, infrastruktur ti dan teknologi baru, ...
 
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...Sim, aviani safitri,  prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
Sim, aviani safitri, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,cma, analisis d...
 
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEKMANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK
 
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...
SIM 1, rhosida desarti, prof. dr. hapzi ali, cma,sistem informasi untuk keung...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKTManajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
Manajemen Operasi Bab 2 Kelompok 2 3AKT
 
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalahFitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
Fitri wahyuni 11150415 lengkap tugas makalah
 
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...Sipi, lauhul machfuzh,prof.  hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
Sipi, lauhul machfuzh,prof. hapzi ali, cobit, coso dan erm implementasi pada...
 
MAKALAH UAS
MAKALAH UASMAKALAH UAS
MAKALAH UAS
 
Prinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information EconomicsPrinsip Dasar pada Information Economics
Prinsip Dasar pada Information Economics
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

STRATEGI BOLT

  • 1. ANALISIS STRATEGI PERUSAHAAN PADA BOLT (PT. INTERNUX) Dikerjakan untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah Strategi Perusahaan dengan dosen Rudy V. Silalahi Disusun Oleh: Daisy Amanda / 00000002633 Fitria Agnessya / 00000002821 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS PELITA HARAPAN TANGERANG 2015
  • 2.     i     KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum ini yang berjudul “Analisis Strategi BOLT”. Laporan ini diajukan untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Strategi Perusahaan periode semester Ganjil 2014/2015. Dengan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya maka melalui kesempatan ini kami menyampaikan rasa hormat kepada: 1. Rudy Vernando Silalahi, MM selaku dosen mata kuliah Strategi Perusahaan yang telah memberikan masukkan kepada praktikan untuk menyusun laporan ini. 2. Pihak-pihak yang turut membantu kelancaran penulisan laporan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan rincian sekaligus pembelajaran bagi kita sekalian. Jakarta, 20 November 2015 Kelompok Praktikan
  • 3.       ii     DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................... i Daftar Isi..................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Tujuan Penelitian ................................................................................. 1.3 Metodologi Penelitian .......................................................................... BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 2.1 Exernal Factors Evaluation Matrix................................................ ... 4 2.2 Competitive Profile Matrix...................... .......................................... 4 2.3 Internal Factor Evaluation Matrix..................................................... 5 2.4 5 Porter’s Forces Analysis................................................................. 5 2.5 Strategy Analysis and Choice............................................................. 6 2.6 Analisis SWOT................................... ............................................... 6 2.7 SPACE Matrix...................................... ............................................. 7 2.8 Boston Consulting Group Matrix....................................................... 8 2.9 IE Matrix ............................................................................................ 9 2.10 Grand Strategy Matrix ....................................................................... 9 2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix........................................... 11 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................12 BAB IV KONDISI PERUSAHAAN.................................................................... 13 4.1 Company Profile.................................. ........................................... 13 4.2 Visi Misi.......................................................................................... 14 4.3 Five Forces...................................................................................... 14 4.4 Analisis Jenis Strategi......................................................................20
  • 4.       iii     BAB V INPUT STAGE........................................................................................ 23 5.1 Internal Factors Evaluation ............................................................. 23 5.2 External Factors Evaluation ............................................................ 31 5.3 Competitive Profiles Matrix.............................................................40 BAB VI MATCHING STAGE..............................................................................45 6.1 SWOT Matrix...................................................................................45 6.2 SPACE Matrix ................................................................................ 47 6.3 IE Matrix..........................................................................................52 6.4 BCG Matrix......................................................................................53 6.5 Grand Strategy.................................................................................55 6.6 QSPM Matrix...................................................................................57 BAB VII KESIMPULAN......................................................................................60 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62 LAMPIRAN.......................................................................................................... 63
  • 5.   1   BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan sosial masyarakat Indonesia akan menuju kepada masyarakat informasi yaitu masyarakat yang menempatkan telekomunikasi sebagai sumber kegiatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, permintaan akan layanan telekomunikasi baik dari sisi jumlah maupun kualitas akan semakin meningkat. Kondisi masyarakat diatas tergambar dalam kegiatan sosial masyarakat sehari- hari dimana banyaknya masyarakat dari semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun dewasa yang mengakses internet baik untuk mencari informasi dengan melihat situs tertentu atau berkomunikasi lewat media sosial lainnya. Layanan internet saat ini dapat diakses melalui berbagai perangkat dimana saja baik dilakukan di kantor, rumah, atau secara mobile. Peningkatan permintaan masyarakat terhadap internet ini terus mendorong para perusahaan operator telekomunikasi untuk berinovasi memuaskan permintaan masyarakat di Indonesia maupun dunia. Inovasi perusahaan tersebut beragam salahs atunya hingga adanya inovasi terhadap jaringan terbaru yang disebut 4G. Setelah masyarakat puas dengan jaringan 3G, lama-kelamaan masyarakat terus menginginkan peningkatan kecepatan akses internet untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Salah satu perusahaan yang bermain pada jaringan tersebut adalah BOLT. BOLT yang merupakan produk hasil dari joint venture dua perusahaan yaitu PT. Internux dan PT. First Media, Tbk. BOLT merupakan produk baru yang dibuat khusus untuk menjadi wifi mobile yaitu alat pemberi jaringan 4G tanpa kabel untuk mengakses internet pertama di Indonesia, yang disesuaikan dengan tingginya permintaan dari masyarakat dewasa ini. Dari besarnya persaingan dari berbagai operator telekomunikasi yang bermunculan dalam bidang ini yaitu jaringan 4G, membuat BOLT memiliki tantangan baru untuk tetap bisa bertahan dan meningkatkan profit perusahaannya. Oleh karena itu, penting untuk diteliti secara keseluruhan baik internal maupun eksternal dari perusahaan untuk membentuk strategi-strategi baru guna meningkatkan profit perusahaan tersebut.
  • 6.   2   1. 2 Tujuan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditentukan, tujuan dari penulisan dan penelitian makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui faktor internal; kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta faktor eksternal; peluang dan ancaman produk BOLT. 2. Untuk menganlisis strategi dari faktor-faktor tersebut dengan menggunakan berbagai metode. 3. Memberikan usulan strategi yang sekiranya dapat membantu meningkatkan profit perusahaan.
  • 7.   3   BAB II LANDASAN TEORI 2.1 External Factors Evaluation (EFE) Matrix EFE matriks merupakan matriks yang dibuat untuk memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal perusahaan. Aspek yang dapat dicakup oleh EFE matriks ini adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan politik, pemerintah, hukum dan teknologi dan persaingan. Tahap pembuatan EFE matriks diawali dengan menentukan lima faktor eksternal atau aspek yang telah disebut yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. Faktor- faktor harus menggambarkan apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Tahapan selanjutnya adalah pemberian bobot untuk seberapa penting faktor tersebut berpengaruh kepada perusahaan yang berkisar dari 0 (tidak penting) hingga 1(paling penting). Bobot tersebut kemudian dijumlah dengan nilai harus sama dengan 1 (=1). Setelah itu, masuk ke dalam tahap pemberian peringkat yang menggambarkan sebarapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut yang berkisar dari 4 (respon superior) hingga 1 (respon buruk). Kemudian, kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tetimbang. Jumlahkan nilai tetimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tetimbang bagi organisasi. 2.2 Competitive Profile Matrix (CPM) CPM merupakan matriks yang dibuat untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan contoh. Bobot dan nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama. Tetapi faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factor – CSF) dalam CPM mencakup isu ekternal dan internal; dengan demikian peringkat mengacu pada kekuatan dan kelemahan, dimana 4=kekuatan utama, 3=kekutan minor, 2=kelemahan minor, 1=kelemahan utama. Walaupun memiliki kesamaan, CPM dan EFE memiliki perbedaan pula. Berikut merupakan perbedaan antara CPM dan EFE:
  • 8.   4   1. Faktor penentu keberhasilan (CSF) lebih luas, tidak memasukkan data yang spesifik dan faktual, bahkan berfokus pada isu internal. 2. Faktor penentu keberhasilan (CSF) tidak dikelompokkan dalam peluang dan ancaman seperti pada EFE. 3. Dalam CPM peringkat dan total nilai tertimbang untuk perusahaan pesaing dapat dibandingkan dengan perusahaan contoh. 2.3 Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks Internal Factor Evaluation Matrix adalah alat formulasi startegi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis, dan juga memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut. Tahapan pembuatan IFE matriks mirip dengan pembuatan EFE. Perbedaannya adalah faktor yang dibuat pada EFE matriks adalah faktor internal yakni kekuatan dan kelemahan perusahaan. Lalu seperti EFE, berikan bobot dari 0 (tidak penting) hingga 1 (sangat penting) tiap masing-masing faktor dengan total semua faktor harus sama dengan 1 (=1). Berikan tingkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor yang mengindikasikan kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan minor (peringkat=2), kekuatan minor (peringkat=3) atau kekuatan utama (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2. Kemudian, kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel, lalu jumlahkan rata-rata tertimbang tersebut. Berapapun banyaknya faktor yang dimasukan dalam IFE matriks, total rata-rata tertimbang berkisar antara 1 hingga 4 dengan rata-rata 2.5. Total rata-rata tertimbang menggambarkan organisasi yang lemah secara internal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. 2.4 5 Porter’s Forces Analysis 5 poter’s forces analysis atau Analisis lima kekuatan Porter merupakan suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang dikembangkan oleh
  • 9.   5   Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun 1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu (1) ancaman pendatang baru, (2) daya tawar pemasok, (3) daya tawar konsumen, (4) ancaman produk pengganti, serta (5) ancaman pesaing. Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi dengan analisis SWOT. • Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants ) Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan menghambat pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di Five Forces Model. Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi, diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang panjang. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini antara lain, skala ekonomi (Economies of Scale), Kurva Pembelajaran (Learning or Experience Effect), Cost Disadvantages Independent of Scale, diferensiasi produk, Kebutuhan Modal (Capital Requirement), switching cost, dan Akses ke Jalur Distribusi (Access to Distribution Channels), • Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers) Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining position) yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model. Kemampuan pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation of inputs, switching costs of supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs, supplier concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases in the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward integration.
  • 10.   6   • Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers/Consumers) Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsungan hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan price sensitivity. Bargaining Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut: buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate, substitute products. • Ancaman Produk Pengganti (Threat of Subtitute Products) Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products). • Persaingan Pasar (Competitive Rivalry Within the Industry) Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces Model, intensitas persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: industry growth, fixed costs/value added, intermitten overcapacity, product differiencies, brand identity, switching costs, concentration & balance, informational complexity, diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers. 2.5 Strategy Analysis and Choice • Stage 1: The Input Stage (Tahap Input) Informasi yang diperoleh dari analisis kondisi internal (IFE matriks), eksternal (EFE matriks) dan profil kompetitif (CPM) menjadi informasi dasar untuk tahap
  • 11.   7   pencocokan dan tahap keputusan. Alat-alat input mendorong para penyusun strategi untuk mengukur subjektifitas selama tahap awal proses perumusan strategi. Membuat berbagai keputusan-keputusan kecil dalam matriks input menyangkut signifikansi relatif faktor-faktor eksternal dan internal memungkinkan para penyusun strategi untuk secara lebih efektif menciptakan serta mengevaluasi strategi alternatif. Penilaian intuitif yang baik selalu dibutuhkan dalam menentukan bobot dan peringkat yang tepat. • Stage 2: The Matching Stage (Tahap Pencocokan) Strategi seringkali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang diciptakan oleh faktor-faktor eksternal. Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan dengan urutan manapun: Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE dan Matriks Strategi Besar. Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal. Mencocokkan (matching) faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi alternatif yang masuk akal. • Stage 3: The Decision Stage Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan perumusan strategi. Teknikteknik pencocokan yang baru saja dibahas memaparkan berbagai alternatif strategi yang bisa ditempuh. Banyak dari strategi ini kemungkinan akan diusulkan oleh para manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan aktivitas pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar pilihan alternatif yang masuk akal. 2.6 Analisis SWOT
  • 12.   8   Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. 2.7 SPACE Matrix Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action Evaluation—SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan industri (industrial strength—IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting dari keseluruhan posisi Strategis organisasi. 2.8 Boston Consulting Group (BCG) Matrix Matriks BCG adala h perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS. Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :
  • 13.   9   • DOG. Pada posisi ini tingkat pertumbuhan suatu produk masih sangat rendah dan market sharenya juga masih rendah. Pada posisi ini harus segera mengambil tindakan, kalau tidak secepatnya mengambil tindakan maka suatu perusahaan akan mengalami kebangkrutan. • Question Mark. Pada quadrant ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demannya udah kelihatan banyak. sehingga market growthnya tinggi. • Star. Kalau sudah sampai di posisi star dimana market share sudah dominan, tapi growth masih banyak, advertising bisa seperlunya saja, penambahan fitur minor bisa dilakukan, kerjasama dengan club juga bisa digiaatkan lagi dalam promosi. • Cash Cow. Pada posisi ini perusahaan sudah mempunyai market share yang tinggi dan growth yang cukup baik, untuk mempertahankan produk perusahaan dapat menjaga satabilitas dari tingkat pemasaran produk dan harga. 2.9 IE Matrix Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE- Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. iagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: • Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8). • Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. • Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. 2.10 Grand Strategy Matrix Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi salah satu alat analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua perusahaan dapat
  • 14.   10   diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit- unit bisnis dapat dilakukan hal yang serupa. Matriks Strategi Besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif dan pertumbuhan pasar (industri). Setiap industri yang pertumbuhan penjualan tahunannya melebihi 5 persen dapat dianggap memiliki pertumbuhan yang cepat. Strategi yang tepat untuk dipertimbangkan para pengambil keputusan ditampilkan dalam urutan daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut. 1. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 1 memiliki posisi strategis yang sempurna. Dalam kondisi ini, strategi yang sesuai adalah konsentrasi pada pasar (penetrasi pasar dan pengembangan pasar) dan konsentrasi pada produk (pengembangan produk). 2. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 2 perlu secara serius mengevaluasi pendekatan mereka terhadap pasar. Walaupun industri mereka tengah tumbuh, mereka tidak mampu bersaing secara efektif, dan mereka perlu mencari tahu mengapa pendekatan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana perusahaan dapat memperbaiki daya saingnya. Oleh karena perusahaan di Kuadran 2 berada di industri dengan pasar yang bertumbuh cepat, biasanya yang menjadi pilihan pertama untuk dipertimbangkan adalah strategi insentif (sebagai kebalikan dari strategi integratif atau diversifikasi). 3. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 3 bersaing di industri yang pertumbuhannya lambat serta memiliki posisi kompetitif lemah. Perusahaan dalam kondisi ini harus segera membuat perubahan drastis untuk menghindari penurunan lebih jauh dan kemungkinan likuidasi. Pengurangan (penciutan) biaya dan aset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya adalah dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bisnis yang lain (diversifikasi). 4. Perusahaan yang berada di dalam Kuadran 4 memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini mempunyai kekuatan untuk mengadakan program diversifikasi ke bidang-bidang pertumbuhan baru yang lebih menjanjikan: karakteristik perusahaan di Kuadran 4 memiliki tingkat arus kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang
  • 15.   11   terbatas dan sering kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak terkait dengan berhasil. Perusahaan di Kuadran 4 juga bisa melakukan usaha patungan. 2.11 Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Tahap keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM). Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik. QSPM menggunakan analisis dari input di Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2 untuk secara objektif menentukan strategi yang hendak dijalankan di antara strategi- strategi alternatif. Secara konseptual QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi yang dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Daya tarik relatif dari tiap strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Berapapun rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan dalam QSPM, dan berapapun strategi dapat dimasukkan dalam setiap rangkaian tersebut, tapi hanya strategi-strategi di dalam rangkaian tertentu yang dievaluasi relatif satu terhadap yang lain. Langkah-langkah pelaksanaan QSPM meliputi: 1) buatlah daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM, 2) berilah bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut, 3) cermatilah matriksmatirks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan diterapkan oleh organisasi, 4) tentukanlah skor daya tarik (AS) didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik berbagai strategi alternatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu, 5) hitunglah skor daya tarik total, dan 6) hitunglah jumlah keseluruhan daya tarik total.
  • 16.   12   BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan studi kasus strategi pengembangan pada produk BOLT yang merupakan produk hasil kerja sama perusahaan PT. Internux dan PT. First Media, Tbk. Penelitian dilakukan dalam upaya mengidentifikasi faktor lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dalam (data internal) dan luar perusahaan (data eksternal). Metode pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah case study (studi kasus), yaitu metode pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen dari produk BOLT yang kemudian masing-masing elemen diselidiki secara mendalam. Data-data yang diperoleh dari penelitian pada BOLT difokuskan pada bidang manajemen strategi pengembangan, khususnya formulasi dengan menggunakan alat-alata analisis yang telah tersedia. Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data kuantitatif maupun kualitatif. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain dokumentasi, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan yaitu matriks EFE, matriks IFE, CP matriks, 5 Analisis Porter’s Forces Model, matriks SWOT, matriks IE, matriks SPACE, grand strategy, dan QSPM.
  • 17.   13   BAB IV KONDISI PERUSAHAAN 4.1 Company Profile BOLT Super 4G LTE (sering disebut BOLT!) adalah operator 4G LTE pertama di Indonesia. BOLT! merupakan layanan pita lebar seluler 4G Long Term Evolution pertama di Indonesia yang diluncurkan oleh Internux, pada tanggal 14 November 2013. BOLT! menawarkan kecepatan akses internet hingga 150 Mbps. BOLT! hanya melayani akses data, tidak dapat digunakan untuk telepon dan SMS. BOLT! pada awalnya dimiliki oleh Internux sejak awal peluncuran hingga tahun 2015 dan First Media mulai pertengahan tahun 2014. Tetapi mulai tanggal 1 Juli 2015, BOLT! secara resmi merupakan bagian dari First Media bersama BiG TV, FastNet, dan HomeCable. BOLT didirikan pada tanggal 14 November 2013 dan secara resmi dioperasikan pada tanggal 18 November 2013. Pada awalnya BOLT! mencakup kawasan Jabodetabek dan jangkauannya diperluas hingga Kota Medan pada tanggal 11 Maret 2015. BOLT! di awal tahun 2015 ini mengklaim telah memiliki pencapaian satu juta pelanggan. Dengan demikian, BOLT! menyebut dirinya sebagai operator 4G LTE pertama yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan di Indonesia. Menurut Dicky Moechtar, CEO BOLT!, pencapaian tersebut didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pertumbuhan layanan mobile internet, infrastruktur jaringan, serta strategi produk dan pemasaran yang inovatif. Produk BOLT: • Thunder BOLT (kartu BOLT! prabayar) • Premium BOLT (kartu BOLT! pascabayar) • BOLT! Mobile Wi-fi • BOLT! USB Modem • BOLT! Home Router • BOLT! Powerphone • BOLT! Powerphone Special Pack
  • 18.   14   • Huawei Tablet X1 Slim 4G LTE • BOLT! Powerphone E1 • Samsung Galaxy J5 4.2 Visi dan Misi Setiap perusahaan tentulah dalam menjalankan organisasinya, memiliki visi ke depan akan menjadi apa, serta misi yaitu aksi apa yang akan dilakukan, berikut merupakan visi dan misi BOLT berdasarkan PT. Internux: • Visi: Menjadi perusahaan penyelenggara jasa Megamedia terkemuka di Indonesia yang memanfaatkan teknologi Pita lebar guna menciptakan nilai tambah kepada para Pemangku Kepentingan • Misi: Menjadi penyedia layanan Mobile Broadband Internet yang terdepan serta terpercaya. 4.3 FIVE FORCES High (5) Medium (3) Low (1) Analysis 1.Potential Entrant Economic of Scale ✔ Dari segi cost production bolt telah berhasil mencari yang paling rendah dengan mensupply material dari china. Sehingga sulit bagi new entrant untuk menyaingi dibidang ini.
  • 19.   15   Product differentiation ✔ BOLT merupakan produk pencetus atau produk yang paling pertama di Indonesia sebagai provider jaringan 4g, sehingga sulit bagi pendatang baru untuk menyaingi apa yang telah melekat di masyarakat bahwa 4g dicetuskan oleh BOLT. Capital Requirement ✔ Para pendatang baru tidak kesulitan di bidang ini. Karena perusahaan yang berniat untuk menyaingi Bolt merupakan perusahaan yang sudah besar seperti telkomsel, smartfren, indosat dan xl. Switching Cost ✔ Seperti yang telah dibahas di sub- poin 1, walaupun beberapa produk Bolt beralih dari menggunakan supplier dari china menjadi beberapa buatan Indonesia, sehingga switching cost yang terjadi kecil dan menghalangi pendatang baru untuk masuk. Access to distribution channel ✔ BOLT sangat baik dalam memperluas hubungannya dengan saluran distribusinya yang kebanyakan menggunakan jalur online. Sehingga pendatang baru agak sulit untuk memasuki dari sisi ini. Cost disadvantages Independent of ✔ Bolt merupakan perusahaan milik swasta, bukan seperti pendatang baru lain ada yang milik BUMN
  • 20.   16   Scale sehingga dari sisi ini, tidak begitu memberatkan pendatang baru. Average 2 2.The bargaining power of buyer It is concentrated or purchases large volumes relative to seller sales ✔ Bolt merupakan produk yang di jual ke pasar end user yaitu tidak untuk dijual lagi, atau kebanyakan pembelinya adalah konsumen yang membeli di retail (jarang ada yang membeli dengan jumlah besar) sehingga posisi tawar pembeli disini rendah. The products it purchases from the industry are standard or undifferentiated ✔ Sementara ini, bolt dapat dikatakan sebagai produk unggulan. Karena kompetitornya yang memberi jaringan 4g belum menciptakan wifi mobile seperti yang dibuat oleh Bolt. The buyer faces few switching costs ✔ Apabila pembeli beralih dari produk bolt ke produk lain, perbedaan harga yang ditawarkan cukup besar sehingga switching cost pembeli akan besar pula dan itu menurunkan posisi tawar pembeli. It earns low profits ✔ Bolt sangat memperoleh keuntungan yang besar.
  • 21.   17   The buyers pose a credible threat of backward integration ✔ Karena produk BOLT tidak terlalu banyak namun cukup variatif, sehingga akan lebih mudah untuk mengontrol pembeli yang sulit dikendalikan. The industry’s product is unimportant to the quality of the buyer’s products or services ✔ Karena Bolt merupakan produk yang sekarang ini menjadi lifestyle dan suatu kebutuhan bagi pembeli (menjadi kebutuhan hamper primer) sehingga disini pembeli merasa bahwa produk bolt penting untuk berkualitas tinggi. Average 1.33 3. The Bargaining Power of Suppliers The supplier’s product is an important input to the buyer’s business ✔ Supplier’s product merupakan raw material pendukung BOLT, seperti baterai, satelit, chip yang apabila tidak ada mereka maka BOLT tidak mungkin ada. Sehingga itu sangat penting untuk kelangsungan produksi BOLT. The supplier group’s products are differentiated or ✔ Perpindahan supplier BOLT dalam mengurangi produk impor menjadi produk dalam negeri tidak menimbulkan switching cost, malah
  • 22.   18   it has built up switching costs for the buyer membuat BOLT mengalami keuntungan karena produk dalam negeri tidak membutuhkan delivery/transportation cost. The supplier group poses a credible threat of forward integration ✔ Karena BOLT membutuhkan keberadaan supplier – supplier tersebut, maka BOLT sulit untuk mengendalikan supplier tersebut. Average 3 4. The Threat of Substitute Products and Services ✔ Layanan yang diberikan BOLT terhadap customer cukup beragam dan layanan yang diberikan BOLT lebih unggul dibanding perusahaan pesaing, sehingga hal ini bukan menjadi ancaman bagi BOLT karena perusahaan pesaing tidak lebih potensial untuk meningkatkan churn pelanggan. 5. The Intensity of Rivalry among Competitors in an Industry Numerous or equally balanced competitors. ✔ Jumlah kompetitor BOLT seimbang. Kompetitor BOLT seperti smartfren dan telkomsel telah bermain di areanya masing – masing, sehingga intensitas persaingan dalam perindustrian wifi modem tinggi.
  • 23.   19   Slow industry growth ✔ Pertumbuhan industry BOLT sangat tinggi, karena BOLT telah melakukan banyak ekspansi hingga mencapai jutaan pelanggan, sehingga sulit untuk perusahaan lain untuk merebut pasar BOLT yang ingin melakukan ekspansi. High fixed or shortage costs ✔ Biaya tetap BOLT tidak tinggi dan tidak juga rendah sehingga tidak terlalu menciptakan tekanan berat untuk semua perusahaan dalam mengisi kapasitas, sehingga dampak pada harga juga tidak terlalu fluktuatif saat terjadi kapasitas berlebih. Lack of differentiation or switching costs ✔ Diferensiasi produk BOLT sangat beragam, selain wifi modem, BOLT juga menyediakan smartphone, bundling bersama perusahaan smartphone ternama sehingga pembeli dapat melakukan pilihan berdasarkan harga dan pelayanan, sehingga bagi kompetitor sulit untuk melakukan persaingan, karena BOLT lebih unggul dari segi ragam produk High exit barriers ✔ Raw material BOLT adalah baterai, chip dan satelit. Satelit merupakan high barrier bagi BOLT, sehingga merupakan hambatan untuk BOLT apabila satelit mengalami gangguan
  • 24.   20   dan hal tersebut akan menjadikan perusahaan lain sebagai peluang. Average 2.6 Nilai rata – rata tersebut menandakan competitor BOLT dalam dunia telekomunikasi memiliki intensitas yang dapat dikatakan sedang. 4.4 ANALISIS JENIS STRATEGI Jenis Strategi Penerapan Analisis Ya Tidak 1. Integration Strategy Forward Integration V BOLT memiliki banyak gerai di berbagai daerah agar meningkatkan kemudahan distribusi, supplier dan tentu saja memperluas kemudahan konsumen menemukan produk BOLT. Backward Integration V BOLT belum mengakuisisi supplier-supplier nya. Horizontal Integration V BOLT belum mengakuisisi pesaingnya seperti Smartfren, Telkomsel, dan Indosat dimana mereka adalah perusahaan besar yang sulit diambil alih. 2. Intensive Strategy Market Penetration V BOLT sangat antusias dalam hal publikasi terutama oral publication atau publikasi secara
  • 25.   21   langsung yang terjun ke public places seperti mall, universitas, pinggir jalan, dll. Market Development V BOLT selalu melakukan perluasan jaringan ke hampir seluruh wilayah Indonesia, baru saja dibuka di Medan, Aceh, dan sebentar lagi akan membangun jaringan di indonesia bagian tengah. Product Development V BOLT terus melakukan inovasi terhadap produknya. Untuk produk Mi-Fi sendiri yaitu mobile Wifi, BOLT membuat beragam jenisnya agar dapat menyesuaikan kebutuhan tiap customer yang beragam dan berbeda-beda. 3. Diversification Strategy Horizontal Diversification V BOLT hanya bergerak dibidang operator dan layanan 4G LTE. Concentric Diversification V Selain modem wifi, BOLT memproduksi powerphone dan wifi router. Conglomerate Diversification V BOLT bekerjasama dengan Samsung untuk memproduksi smartphone. 4. Defensive Strategy Retrenchment V BOLT telah melakukan investasi besar – besaran dengan dana
  • 26.   22   US$500 juta untuk membangun infrastruktur menara dan BTS. Divestiture V BOLT belum melakukan penghematan. Liquidation V BOLT tidak pernah melakukan likuidasi. 5. Michael Porter Generic Strategies Cost leadership V Produk BOLT dibuat yang cenderung lebih murah dibandingkan kompetitor. Differentiation V Produk BOLT yang membedakan dari kompetitor adalah Mobile Wifi yang belum dibuat oleh kompetitor 4G lainnya dengan harga yang relatif terjangkau. Focus V BOLT saat ini masih berfokus kepada daerah Jabodetabek. Tetapi sudah memperluas jaringan di berbagai daerah, namun fokusnya masih Jabodetabek.
  • 27.   23   BAB V INPUT STAGE 5.1 INTERNAL FACTORS EVALUATION KEY INTERNAL FACTORS WEIGHT RATING WTD SCORE CATEGORY NO. Strengths 1. Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil 0.05 4 0.2 Production/ Operation 2. Layanan dengan harga terjangkau 0.05 3 0.15 Marketing 3. Layanan 4G yang pioneer 0.03 3 0.9 Marketing 4. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen 0.07 4 0.28 Marketing 5. Bekerja sama dengan banyak toko retail (modern store) 0.05 4 0.2 Management Audit 6. Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT! 0.04 3 0.12 Marketing 7. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif 0.08 4 0.32 Marketing 8. Relasi yang baik dengan supplier 0.04 3 0.12 Management Audit 9. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas 0.05 3 0.15 Marketing 10. Menggunakan teknik DSP (Digital Signal Processing) 0.04 3 0.12 R&D Weakness 1. Customer service BOLT sering mengecewakan 0.05 1 0.05 Marketing
  • 28.   24   menurut pelanggan 2. Marketing kurang bersosialisasi dengan pelanggan 0.05 2 0.1 Marketing 3. Jaringan tidak stabil 0.06 2 0.12 Production/ Operation 4. Memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan /planning 0.06 2 0.12 Management Audit 5. Lamanya waktu admin fanpage melayani pelanggan 0.05 2 0.1 Marketing 6. Kurang penjelasan pada buku panduan produk 0.03 2 0.1 Production/ Operation 7. Jumlah tenaga kerja yang kompeten masih kurang 0.05 2 0.1 Management Audit 8. Terlalu mengandalkan outsourcing 0.04 2 0.08 Management Audit 9. Annual report perusahaan terbuka perlu update setiap tahun 0.04 2 0.08 MIS 10. Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan 0.07 1 0.07 Financial Audit TOTAL 2.63 ANALISIS STRENGTHS 1. Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil CEO (Chief Executive Officer) PT Internux (pemilik merk BOLT), Dicky Moechtar, menyatakan bahwa strategi pertama perusahaan adalah memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil. Kecepatan internet BOLT diklaim mencapai 25 megabita per
  • 29.   25   detik (mbps). Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi BOLT untuk selalu memberi fasilitas internet tercepat dan terbaik untuk para konsumennya di Indonesia. Diberi bobot 0.05 karena strategi ini cukup penting untuk meningkatkan kualitas dan layanan BOLT sebagai layanan internet 4G pertama di Indonesia. Diberi rating 4, karena ini merupakan kekuatan utama untuk BOLT dalam menghadapi persaingan perusahaan lain, karena BOLT menjual layanan internet 4G, maka yang sangat diutamakan adalah kecepatan koneksi internetnya. 2. Layanan dengan harga terjangkau Strategi lainnya untuk menarik pasar di Tanah air adalah menghadirkan layanan dengan harga yang terjangkau. CEO PT Internux menyatakan layanan internet dengan koneksi cepat dan murah akan lebih mudah menarik pasar. Dengan Rp199.000, konsumen sudah dapat membawa pulang modem dan menikmati layanan internet 4G. Diberi bobot 0.05 karena strategi ini cukup penting untuk menarik pasar yang besar bagi keberhasilan perusahaan. Diberi rating 3, ini merupakan langkah yang tepat bagi BOLT untuk meningkatkan jumlah konsumen yang ditargetkan BOLT tahun ini mencapai 3 juta pelanggan. 3. Layanan 4G yang pioneer BOLT sukses menjadi produk 4G yang dapat menjadi ikon dan inovator karena telah meluncurkan produk inovatif yaitu wifi portable yang dapat di share ke 8 perangkat, sehingga dapat memudahkan konsumen yang sekarang ini seakan – akan internet menjadi kebutuhan primer bagi setiap orang. Diberi bobot 0.03 karena hal ini hanya dibutuhkan untuk sebagian orang sehingga tidak terlalu penting untuk keberhasilan perusahaan. Rating yang diberikan adalah 3 karena menjadi pioneer adalah salah satu kekuatan bagi BOLT untuk selalu terdepan dibanding perusahaan kompetitor. 4. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen
  • 30.   26   Nama produk BOLT, yang mencerminkan petir atau kilat dapat menggambarkan bahwa koneksi BOLT sangat cepat. Dengan hal ini, nama produk BOLT dapat mudah diingat oleh konsumen karena mudah dilafalkan dan memiliki makna yang tersirat dengan jelas. Nama brand atau produk merupakan penentu keberhasilan suatu perusahaan, maka diberi bobot 0.07 dan diberi rating 4 karena nama brand merupakan kekuatan utama bagi perusahaan untuk mudah dikenal dan diingat oleh para konsumen. 5. Bekerja sama dengan banyak toko retail/modern store BOLT! Telah banyak bekerja sama dengan modern store seperti Global Teleshop, Sentra Ponsel, Selular Shop, Erafone, Wellcomm, Pazia, Urban Life, TokoPDA.com, Galeri Gadget, Books & Beyond, Indomaret, Infinite, Point 2000, Infonet, Ramayana, 7- eleven, Toko Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan Hypermart. Dengan banyaknya kerjasama ini dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk BOLT!, sehingga diberi bobot 0.05, karena banyaknya produk BOLT ditemukan di berbagai toko dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen. Diberi rating 4, karena kemudahan bagi konsumen adalah kekuatan utama bagi sebuah perusahaan untuk terus mendapatkan feedback positif dari masyarakat. 6. Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT! Gerai – gerai ini menjadi layanan customer service untuk konsumen BOLT. 16 gerai yang berada di Jabodetabek ini dapat memudahkan konsumen dalam menemukan layanan ini karena jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, banyaknya gerai customer service secara tidak langsung akan meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dan akan berpengaruh positif bagi keberhasilan perusahaan maka diberi bobot 0.04. Selain itu, diberi rating 3 karena keberadaan gerai – gerai ini merupakan salah satu kekuatan perusahaan dalam mempertahankan tingkat kepuasan konsumen.
  • 31.   27   7. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif (Marketing) Promosi yang diberikan BOLT sejak pertama kali BOLT dirilis melekat di memori para konsumen. Pasalnya, promosi, iklan, dan pengenalan produk BOLT sangat efektif sehingga BOLT dapat meraih konsumen sebanyak 5000 per harinya. Promosi yang dilakukan tidak hanya memberi harga terjangkau bagi konsumen, promosi lain yang dilakukan adalah promo kerjasama dengan alfamart, indomart, superhot deal powerphone yang memberi kemudahan kepada konsumennya untuk cicilan 0%, dan lain – lain. Pengenalan produk BOLT awal mulanya dengan membuka stand atau booth di tempat – tempat umum dan dengan harga yang terjangkau dan tepat sasaran, BOLT berkali – kali mendapatkan penghargaan, sehingga faktor ini diberi bobot 0.08, karena tanpa kegiatan ini BOLT tidak akan sesukses dan berhasil. Rating yang diberikan juga 4, karena kegiatan promosi, iklan, dan pengenalan produk merupakan kekuatan utama bagi perusahaan dalam meningkatkan margin. 8. Relasi yang baik dengan supplier Untuk menunjang keberhasilan BOLT, diperlukan relasi yang baik terhadap supplier BOLT. BOLT tidak hanya menggandeng Huawei sebagai supplier baterai pada produk BOLT, tetapi juga menjaga relasi dengan 5 penyedia menara Base Transceiver Station (BTS) diantaranya adalah PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel), Iforte, Protelindo, Solusi Tunas Pratama (STP), dan Tower Bersama Group (TBG) yang dilakukan untuk memastikan jangkauan 4G LTE yang tepat. Langkah ini dapat menunjang konsumen untuk mengakses internet seperti video call, video streaming, mengunduh file tanpa buffering dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen pula sehingga diberi bobot 0.04 dan diberi rating 3 karena menjaga relasi dengan supplier merupakan salah satu kekuatan bagi perusahaan untuk menjaga kualitas produk – produknya. 9. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas Keberhasilan BOLT dalam meraih 1,4 juta pelanggan merupakan kesuksesan BOLT dalam menentukan segmentasi BOLT dengan jelas. Dengan segmentasi yang jelas, BOLT dapat banyak menarik pasar yang sudah menjadi targetnya. Segmentasi
  • 32.   28   pasar ini merupakan hal yang penting bagi keberhasilan perusahaan, karena jika salah pasar maka akibat yang diderita oleh perusahaan juga sangat besar, maka faktor ini diberi bobot 0.05 karena faktor ini cukup penting untuk diperhatikan. Selain itu diberi rating 3 karena segmentasi pasar merupakan salah satu kekuatan perusahaan untuk terus melebarkan sayapnya. 10. Menggunakan teknik Digital Signal Processing Sudah tidak asing lagi jika BOLT mengadopsi teknologi 4G LTE sebagai jaringan utamanya, 4G LTE merupakan lanjutan dari standar teknologi GSM/UMTS. Dengan teknik Digital Signal Processing dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan data jaringan nirkabel. Teknologi yang up to date ini menjadikan BOLT produk yang paling ditunggu – tunggu oleh masyarakat. Diberi bobot 0.04 karena keberadaan teknik ini cukup penting bagi keberhasilan teknologi 4G, dan diberi rating 3 karena tanpa mengadopsi teknik DSP merupakan salah satu kekuatan BOLT dalam memproduksi produk – produknya yang telah diklaim memiliki koneksi internet tercepat. ANALISIS WEAKNESS 1. Customer service BOLT sering mengecewakan menurut pelanggan Customer service merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, tidak hanya melayani, mereka perlu memiliki kemampuan untuk mengatasi keluhan pelanggan sehingga diberi bobot 0.05. Namun yang terjadi adalah banyak sekali keluhan yang mengatakan bahwa justru Customer Service BOLT kurang sergap dalam mengatasi keluhan pelanggan yang dihubungi melalui telpon, sehingga diberi peringkat 1. 2. Marketing kurang bersosialisasi dengan pelanggan Peran marketing di dalam perusahaan adalah penyambung informasi dari perusahaan kepada pelanggan sehingga penting bagi perusahaan untuk memiliki marketing yang harus bersosialisasi dengan baik kepada pelanggan sehingga bobot yang diberikan adalah 0.05. Namun yang terjadi, menurut keluhan pelanggan, marketing BOLT tidak memberitahu adanya perubahan harga produk sehingga terjadi
  • 33.   29   miscommunication yang menyebabkan pelanggan kecewa sehingga kelemahan ini diberi peringkat sebesar 2. 3. Jaringan tidak stabil Sebagai perusahaan provider internet 4G, sangat penting untuk mengoptimalkan jaringan sehingga diberi bobot cukup tinggi yaitu 0.06, tetapi yang terjadi adalah berdasarkan keluhan para pelanggan, jaringan BOLT kurang stabil atau sering terputus. Hal ini disebabkan oleh adanya gangguan sinyal yang disebabkan oleh faktor alam, untuk menghindarinya seharusnya BOLT dapat meningkatkan kualitas BTS nya sehingga diberi peringkat 2. 4. Memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan/planning Sebuah perusahaan akan maju tentu saja dengan adanya perencanaan yang baik, namun terlalu lama dalam melakukan perencanaan akan sangat berpengaruh kepada timing perusahaan dalam mengambil keputusan (bobot 0.06). BOLT dalam mengatasi masalah BTS terlalu lama dalam melakukan analisa dan perencanaan sehingga tindakan dan misi tertunda yang menyebabkan pelanggan kecewa maka peringkat yang diberikan adalah 2. 5. Lamanya waktu admin fanpage melayani pelanggan Fanpage merupakan salah satu media yang cukup penting walaupun hal ini terkesan sederhana, namun dapat memberikan review buruk dari pelanggan (bobot 0.05) namun yang terjadi, admin fanpage BOLT kurang tanggap dalam menjawab pertanyaan dan keluhan pelanggan. Berdasarkan beberapa review pelanggan, dikatakan bahwa seorang admin fanpage twitter membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga diberi peringkat sebesar 2 untuk seberapa buruk respon BOLT terhadap hal ini.
  • 34.   30   6. Kurang penjelasan pada buku panduan produk Produk yang berkualitas tentu saja disertai dengan kejelasan untuk bagaimana cara mengakses dan memantain produk tersebut, sehingga bagi perusahaan hal itu cukup penting karena dapat meningkatkan kualitas produk dan perusahaan maka diberi bobot 0.03. Namun yang terjadi, kelengkapan buku panduan BOLT kurang karena tidak menyertakan cara mengisi ulang. walaupun hal tersebut dapat dengan mudah dicari di internet, namun buku panduan yang tertera di produk penting untuk menjaga kepastian langkah - langkah mengisi ulang pulsa tersebut sehingga diberi peringkat 2. 7. Jumlah tenaga kerja yang kompeten masih kurang Keberhasilan perusahaan dimulai dengan adanya karyawan atau pekerja yang berkompetensi. Hal itu sangat penting bagi sebuah perusahaan sehingga diberi bobot sebesar 0.05. Tetapi, berdasarkan pengalaman kerja karyawan BOLT, dikatakan bahwa banyak pekerja yang skill dan abilitynya belum berkompeten sehingga diperlukan training. hal ini memberikan peringkat sebesar 2. 8. Terlalu mengandalkan outsourcing Keterkaitan suatu perusahaan dengan tenaga kerja outsourcing merupakan faktor yang cukup penting bagi perusahaan sehingga bobot yang diberikan sebesar 0.04. Disini BOLT terlalu banyak menggunakan outsourcing, dimana terlalu banyak menggunakan outsourcing dapat menghilangkan kontrol manajerial perusahaan, kerahasiaan dan keamanan terancam, dan lain – lain, sehingga hal ini diberi peringkat 2. 9. Annual report perusahaan terbuka perlu update setiap tahun Perusahaan terbuka berarti semua informasi tentang perusahaan dapat dilihat oleh semua lapisan masyarakat, dan cukup penting untuk terus update setiap tahun untuk masyarakat yang memang membutuhkannya sehingga diberi bobot 0.04. Namun annual report yang dibuat oleh perusahaan BOLT ini masih berhenti hingga tahun 2013 dan ini memberikan peringkat 2.
  • 35.   31   10. Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan Laba kotor maupun bersih keduanya adalah faktor yang sangat penting untuk dipertahankan oleh perusahaan sehingga diberi bobot 0.07. Namun yang terjadi adalah laba kotor BOLT menurun terkait adanya peningkatan beban layanan yaitu biaya sewa peralatan, sewa menara dll. hal ini merupakan kelemahan yang cukup besar sehingga diberi peringkat 1. ANALISIS SINGKAT Total rata – rata tertimbang atau wtd score yang diperoleh untuk IFE Matrix pada perusahaan BOLT adalah 2.63. Rata – rata menunjukkan hasil diatas 2.5, yang artinya BOLT merupakan perusahaan yang memiliki posisi internal yang kuat. Meskipun tidak cukup kuat, karena BOLT merupakan perusahaan baru. Faktor – faktor diatas merupakan hasil pencarian mengenai BOLT terbaru, sehingga kesimpulan kami, BOLT masih dalam tahap pengembangan, sehingga nilai rata – rata 2.63 merupakan nilai yang cukup baik bagi perusahaan yang baru launching November 2013 ini. 5.2 EXTERNAL FACTORS EVALUATION OPPORTUNITIES N o KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH T RATIN G SCOR E CATEGORY 1 Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal 4G 0.06 4 0.24 competitive 2 Jumlah pengguna dan internet berkualitas dengan harga terjangkau semakin meningkat 0.06 4 0.24 social/demography 3 Peminat wifi mobile yang tinggi 0.04 4 0.16 Technology
  • 36.   32   4 Kementrian Kominfo menekan Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone dan 4G. 0.075 4 0.3 governmental 5 Pasar 4G berkontribusi sebesar 30% dari keseluruhan pengguna yang mengakses internet di Indonesia 0.04 3 0.12 Social 6 Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi 4G 0.05 4 0.2 governmental 7 pelanggan membutuhkan otentikasi informasi untuk mendorong seputar perangkat 0.03 2 0.06 Technology 8 Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia. 0.065 2 0.13 governmental 9 Berbagai gadget jenis baru bermunculan 0.05 4 0.2 Technology 10 Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G 0.035 4 0.14 environmental 11 Aplikasi Ojek Online yang bermunculan membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan 0.045 1 0.045 Social THREATS N o KEY EXTERNAL FACTORS WEIGH T RATIN G SCOR E CATEGORY 1 Diluncurkannya modem Smartfren 0.05 3 0.15 Competitive 2 Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI meningkat 0.06 3 0.18 Economy 3 Beberapa suku di Indonesia masih anti- teknologi 0.02 1 0.02 Demography 4 Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G 0.04 3 0.12 technology
  • 37.   33   5 perangkat berteknologi 4G LTE cat 6 yang beredar di pasaran hanya Samsung Galaxy Note 5. 0.04 3 0.12 Competitive 6 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Mataram 0.075 2 0.15 Social 7 Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia 0.06 3 0.18 Competitive 8 Banyaknya unlocker nakal 0.07 4 0.28 Political 9 Masyarakat lebih minati smartphone 4G LTE mahal 0.035 3 0.105 Technology TOTAL 1 3.14 ANALISIS PELUANG 1. Berbagai operator seluler meluncurkan sinyal 4G (Competitor) Munculnya berbagai operator seluler yang menggempur jaringan 4G tidak menjadikan BOLT takut. Justru menjadikannya sebagai peluang. BOLT sudah sadar akan banyaknya competitor bermunculan dan mereka sudah mempersiapkannya. Menurut BOLT, hal ini merupakan peluang karena justru semakin banyak penetrasi jaringan 4G. Hal ini cukup penting sehingga memberikan bobot sebesar 0.06 karena peluang ini dapat memacu BOLT untuk terus berinovasi. Dan memang sudah jelas, respon dari BOLT sangat baik sehingga diberi rating 4. 2. Jumlah pengguna dan internet berkualitas dengan harga terjangkau semakin meningkat (social/demography)
  • 38.   34   Setiap harinya, pelanggan terus mendesak para operator untuk terus meningkatkan kualitas dari segi produk maupun kecepatan dengan harga yang murah. Disini, BOLT dapat memanfaatkan peluang itu dengan berinovasi untuk menjadi modem tercepat dengan harga yang murah sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT dapat dilihat dari salah satu strategi perusahaannya yaitu dengan menghadirkan layanan terjangkau agar mudah menarik pasar dengan meluncurkan power ephone dengan harga dibawah 1jt. Sehingga dapat diberi rating yang baik yaitu 4. 3. Peminat wifi mobile yang tinggi (technology) Menurut BOLT, mobile WiFi semakin hari semakin menarik peminat pengguna internet yang besar. Terutama kepada pengguna internet yang butuh dukungan koneksi mobile WiFi yang mampu mengakomodir kegiatan internetnya dengan mobilitas tinggi. Hal ini menjadi peluang oleh BOLT yang merupakan produk perusahaan pencipta mobile wifi, untuk menciptakan produk baru sehingga diberi bobot 0.04. Oleh karena itu, BOLT terus berinovasi dengan meluncurkan MoviMax (produk terbaru mobile wifi), terlihat bahwa respon BOLT sangat baik sehingga diberi rating 4. 4. Kementrian Kominfo menekan Tingkat Komponen Dalam Negeri smartphone dan 4G. (Governmental) Baru saja, kementrian kominfo membuat kebijakan dalam penetapan aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) perangkat 4G. bagi para competitor selain BOLT, mungkin hal tersebut merupakan sebuah ancaman besar. Namun tidak bagi BOLT, karena BOLT telah memenuhi persyaratan untuk menambah nilai local ke dalam produknya, hal ini sangat penting dijadikan sebagai peluang agar BOLT dapat lebih unggul dibanding competitor dengan kelebihannya itu sehingga diberi bobot sebesar 0.075. Respon BOLT terhadap hal ini adalah salah satunya, dimunculkannya produk MoviMax yaitu mobile wifi buatan Indonesia. Sehingga diberi rating 4.
  • 39.   35   5. Pasar 4G berkontribusi sebesar 30 % dari keseluruhan pengguna yang mengakses internet di Indonesia (social) Berdasarkan berbagai media teknologi, dikatakan bahwa pasar 4G meluas yaitu sebesar 30% dari keseluruhan pengguna yang mengakses di Indonesia. Hal ini tentu dianggap peluang bagi BOLT sehingga diberi bobot 0.04. Menanggapi hal ini, BOLT sangat antusias untuk melakukan perluasan terus menerus. Sehingga di dapatkan rating sebesar 3. 6. Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi 4G. (Governmental) Ahok ngebet untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi 4G. BOLT pun sangat antusias mendengar hal ini sehingga hal ini dijadikan peluang yang cukup besar terkair permintaan dari orang nomor satu di Jakarta yaitu 0.05. Respon BOLT sangat baik dengan terus melakukan perluasan jaringan dan memaksimalkannya di daerah Jabodetabek khususnya DKI Jakarta sehingga diberi rating 4. 7. Pelanggan membutuhkan otentikasi informasi untuk mendorong seputar perangkat (technology) Besarnya keinginan pelanggan untuk dapat yakin tentang produk BOLT dijadikan sebagai peluang agar BOLT dapat berinovasi lebih. Hal ini cukup memancing BOLT untuk berinovasi sehingga diberi bobot 0.03. Dan respon BOLT terhadap hal ini sangat baik yaitu diluncurkannya fitur QR code yang membuat pelanggan lebih percaya dan kaya akan informasi detil seputar perangkat sehingga diberi rating 2.
  • 40.   36   8. Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia. (governmental) Fokus pemerintah kini masih memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia. Untuk jangka panjang, kata Rudiantara (selaku Menkominfo), pemerintah akan mengekspansi akses internet yang merata di semua kotamadya. Peluang yang mengharuskan BOLT untuk memperluas jaringan ini diberi bobot sebesar 0.065. karena mirip yang diinginkan Ahok, apabila suatu tindakan didukung oleh pemerintah, maka tentu saja akan menjadi peluang yang baik. BOLT hanya perlu memaksimalkan jaringan ke seluruh Indonesia, namun baru hanya daerah Indonesia bagian barat saja yang diberi jaringan BOLT, sehingga BOLT untuk lingkup Indonesia, diberi rating 2. 9. Berbagai gadget jenis baru bermunculan (technology) Munculnya beragam gadget baru seperti yang dapat mengakses sinyal 4G sangat perlu dijadikan peluang yang cukup besar oleh BOLT. Karena hal itu dapat mendorong BOLT untuk terus berinovasi dan meningkatkan produksi BOLT sehingga diberi bobot 0.5. Banyaknya produk yang ditawarkan oleh BOLT menunjukkan bahwa responnya terhadap peluang ini sangat baik sehingga diberi rating 4. 10. Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G (environmental) Evolusi dari 2G ke 3G lebih sulit dibandingkan dengan evolusi dari 3G ke 4G. Lebih dari 90 persen gedung sudah terjangkau oleh 3G. Karena itu, timbulah adanya optimistis evolusi ke 4G lebih cepat. BOLT perlu menjadikannya peluang untuk memotivasinya secara maksimal sehingga diberi bobot 0.035. Sebagai pembawa jaringan 4G pertama di Indonesia, telah membuktikan bahwa BOLT merespon peluang itu dengan sangat amat baik sehingga diberi rating 4.
  • 41.   37   11. Aplikasi Ojek Online yang bermunculan membuat jaringan 4G sangat dibutuhkan. (social) Menurut beberapa pengojek yang masih awam menggunakan smartphone, jaringan internet berbasis 4G sangat mempengaruhi kecepatan pengojek untuk mengambil pelanggan. Sistem menjemput pelanggan yang berbasis rebutan itu selalu dimenangkan oleh para pengguna jaringan 4G yang membuat pengojek awam kehilangan kesempatan. BOLT perlu menjadikan hal ini sebagai peluang dimana BOLT dapat melakukan kerjasama kepada perusahaan aplikasi ojek online tersebut. Namun BOLT belum melakukan respon yang cukup baik sehingga diberi rating 1. ANALISIS ANCAMAN 1. Diluncurkannya modem Smartfren (Competitive) Smartfren merupakan kompetitor yang unggul dengan BOLT!. Diluncurkannya modem 4G Smartphone kemungkinan besar akan memberi ancaman bagi BOLT dalam bersaing pada dunia internet 4G. Respon BOLT terhadap hal ini, BOLT sama sekali tidak takut akan ancaman competitor maka diberi bobot 0.05 karena ancaman ini ternyata dapat membuat BOLT semakin mengembangkan sayapnya. Dan respon BOLT akan hal ini cukup baik sehingga diberi rating 3. 2. Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI mengalami peningkatan (Economy) Sehubungan dengan PT. Internux dalam memproduksi BOLT menggunakan material untuk baterai yang diimpor dari HUAWEI dan sebagaimana kenaikan dollar telah memberi dampak dalam perekonomian dan perindustrian di Indonesia, maka menurut kami kenaikan dollar sangat mempengaruhi harga baterai yang diimpor melalui HUAWEI. sehingga kemungkinan besar berdampak pula terhadap harga jual BOLT. hal ini cukup mengancam BOLT karena sampai sekarang BOLT tetap menggunakan
  • 42.   38   HUAWEI sebagai suppliernya sehingga diberi bobot 0.06. Respon BOLT terhadap hal ini biasa saja karena BOLT tetap menggunakan produk yang diimpor melalui HUAWEI maka diberi rating 3. 3. Beberapa suku di Indonesia masih anti-teknologi (demography) Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai suku dan ras. Beberapa ras di Indonesia masih tergolong menolak adanya teknologi bagi suku mereka. Hal ini merupakan ancama bagi BOLT walaupun tidak begitu besar, sehingga hanya diberi bobot sebesar 0.02. Dan untuk respon BOLT terhadap hal ini juga masih belum terlihat sehingga rating yang diberikan sebesar 1. 4. Iphone 5s dan 5c dibundling dengan modem 4G (technology) Dengan diadakannya kerja sama antara iphone 5s dan 5c dengan telkomsel, indosat, dan XL mengeluarkan gadget yang tinggi permintaan menyebabkan BOLT kalah cepat dan tersaingi maka diberi bobot 0.04. Namun, dalam menghadapi hal ini, BOLT tidak mau kalah dengan mengadakan kerjasama dengan Samsung untuk membundling Samsung galaxy J5 dengan memberikan modem 4G, respon BOLT terhadap hal ini terlihat cukup baik karena dia mampu segera bangkit dari tidurnya dan diberikan rating 3. 5. Perangkat berteknologi 4G LTE category 6 yang beredaran di pasaran hanya Samsung Galaxy Note 5. (Competitive) Samsung Galaxy Note 5 bakal menjadi ancaman untuk BOLT, karena selain perangkat ini mempunyai desain dan fitur yang menarik. Perangkat ini juga dilengkapi dengan teknologi 4G LTE yang ditujukan untuk pasar menengah keatas. Diberi bobot 0.04, karena dalam menanggapi ancaman ini BOLT sebenarnya memiliki produk wifi modem yang pasarnya untuk semua kalangan hingga menengah keatas. Selain itu diberi rating 3, karena respon BOLT cukup baik dalam menanggapi hal tersebut. 6. 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni, Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Mataram. (Social)
  • 43.   39   Sementara BOLT masih tersebar di beberapa wilayah di pulau jawa dan 4G Telkomsel sudah tersebar di banyak luar pulau jawa. hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi BOLT, karena Telkomsel sudah unggul untuk cakupan internet 4G di luar pulau Jawa. Diberi bobot 0.075 karena BOLT sangat berusaha untuk terus menjangkau ke daerah luar pulau jawa di Indonesia. Dan diberi rating 2, karena BOLT masih kalah unggul dari segi jangkauan dengan 4G Telkomsel. 7. Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia (competitive) Menurut berbagai media, dijelaskan bahwa telkomsel, indosat, xl dan smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan, BOLT tidak masuk ke dalam jajaran tersebut, hal ini tentu membuat BOLT menjadi merasa terancam sehingga diberi bobot sebesar 0.06. Menanggapi hal ini, BOLT tidak tinggal diam, justru mereka selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas melalui berbagai program sehingga diberi rating 3. 8. BOLT akan tertibkan unlocker modem nakal. (Political) Tindakan unlock ilegal yang sekarang ini beredar tentu memberikan ancaman dalam merugikan Intenux maupun vendor handset yang berusaha memberikan subsidi. unlocking diklaim juga bakalan merugikan konsumen penggunanya. hingga saat ini, Internux telah mengambil jalan hukum dan telah mencapai ke tahap persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Diberi bobot 0.07 karena BOLT hal ini sangat mengancam BOLT apabila tidak ditindaklanjuti. Maka dari itu BOLT langsung merespon dengan langsung menindaklanjuti oknum – oknum yang berusaha untuk membuat BOLT dan konsumennya mengalami kerugian. Dan diberi rating 4, karena respon BOLT sangat baik hingga menempuh jalur hukum. 9. Target BTS baru capai 60% (Technology) BOLT menargetkan perusahaannya untuk memiliki 3.600 BTS yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan Banten. Hal itu merupakan ancaman karena BOLT baru mencapai 2.200 BTS yang berpengaruh kepada faktor jangkauannya dan tentu saja akan
  • 44.   40   mempengaruhi konsumen dan competitor sehingga diberi bobot 0.035. Dan diberi rating 3, karena BOLT telah berusaha sebaik mungkin untuk terus meningkatkan layanannya dengan menjalankan targetnya sesuai dengan alur yang telah ditetapkan 5.3 COMPETITIVE PROFILE MATRIX (CPM 1. Iklan merupakan sarana tersampaikannya apa yang dibuat oleh perusahaan kepada masyarakat. Tanpa adanya iklan yang baik, perusahaan tidak akan bisa meningkatkan produksinya. Sehingga iklan merupakan faktor yang penting dan diberi bobot 0.16 terutama bagi perusahaan provider 4G yang sedang marak di Indonesia. Seperti yang diketahui, Telkomsel merupakan perusahaan yang berdiri terlama di antara ke dua perusahaan yang lain sehingga dapat dikatakan bahwa pengalamannya untuk beriklan lebih banyak dibandingkan BOLT dan Smartfren. Sehingga di peringkat, Telkomsel diberi peringkat tertinggi 4. Dan Smartfren terendah berdasarkan hasil survey terhadap kepengetahuan pelanggan terhadap produk dari ketiganya. No . Faktor Penentu Keberhasilan Bobot BOLT Smartfren Telkomsel Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai 1 Iklan 0.16 3 0.48 2 0.32 4 0.64 2 Kualitas Produk 0.2 3 0.6 3 0.6 2 0.4 3 Variasi Produk 0.05 4 0.2 1 0.05 2 0.1 4 Jangkauan 0.075 2 0.15 3 0.225 3 0.225 5 Kekompetitifan harga 0.075 3 0.225 3 0.225 2 0.15 6 Kesetiaan Pelanggan 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2 7 Supply Chain Mgmt 0.08 3 0.24 2 0.16 3 0.24 8 Ekspansi Global 0.06 1 0.06 1 0.06 2 0.12 9 Customer Service 0.1 4 0.4 2 0.2 4 0.4 10 Kemudahan Akses Produk 0.1 3 0.3 3 0.3 3 0.3 TOTAL 1 2.955 2.44 2.775
  • 45.   41   2. Kualitas produk. Kualitas produk merupakan hal yang terpenting di dalam faktor penentu keberhasilan sehingga mendapat bobot sebesar 0.2. karena kualitas memegang berbagai fungsi yaitu apabila produk yang dihasilkan (jaringan 4g) berkualitas (tidak lemot, dapat diandalkan, dll) maka kualitas dapat meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan kesetiaan pelanggan, dll. Kualitas produk yang diukur berdasarkan kecepatan akses jaringan 4g, didapatkan peringkat BOLT dan Smartfren yang cukup tinggi yaitu 3, karena sesuai dengan yang mereka berikan memang kecepatan akses mereka mencapai 100mbs, sedangkan telkomsel terendah karena hanya mencapai 36mbps. 3. Variasi produk Di era ini, masyarakat cenderung bersifat mudah jenuh dan tingkat ke-konsumtif- an semakin bertambah seiringnya waktu. Apalagi ditambah dengan teknologi yang terus berkembang, memaksa perusahaan terutama dibidang operator 4g ini untuk terus berinovasi menciptakan berbagai macam produk untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen. Sehingga produk yang berbagai macam dibuat untuk memenuhi semua hal itu. Variasi produk menjadi hal yang penting untuk menunjang hal tersebut sehingga dianggap sebagai faktor penentu keberhasilan yang diberi bobot sebesar 0.05. Dalam hal ini, BOLT dan Smartfren mendapat peringkat tertinggi karena memang variasi produk yang dibuat oleh BOLT dan Smartfren beragam, BOLT lebih berfokus kepada keragaman wifi mobilenya. Sedangkan Smartfren lebih berfokus kepada keragaman handphone pengakses 4G nya. Peringkat yang lebih kecil diberi kepada Telkomsel karena perusahaannya tidak membuat wifi mobile melainkan hanya kepada simcard.
  • 46.   42   4. Jangkauan Jangkauan yang di maksud disini adalah lokasi atau titik mana saja yang sudah dijangkau oleh para operator 4g di Indonesia maupun luar negeri. Hal ini sangat penting karena menjadi salah satu faktor penentu pembeli dalam memutuskan untuk membeli. Sehingga diberi bobot 0.075. Teknologi jaringan 4G LTE yang ditawarkan ketiga operator seluler ini bisa dibilang masih dalam tahap awal sehingga cakupan areanya masih sedikit. Bolt – walaupun telah hadir dari tahun lalu – hanya mencakup wilayah Jabodetabek, Banten, dan Medan. Sedangkan Telkomsel dan Smartfren memiliki peringkat tertinggi karena sudah cukup luas jangkauannya yaitu Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan Lombok dan Kalimantan Selatan. 5. Kekompetitifan harga Harga sangat berpengaruh dalam faktor penentu keberhasilan terutama dalam menghadapi pesaing. Karena pesaing sangat peka terhadap harga produk dari kompetitornya, disini kekompetitifan harga diberi bobot sebesar 0.075. Harga kuota dari setiap perusahaan cukup bersaing, BOLT dan Smartfren bersaing untuk menjadi provider yang semurah-murahnya dengan kualitas sekencang- kencangnya, sehingga bobot mereka sama yaitu 3. Tetapi untuk telkomsel, cenderung untuk memberi harga yang lebih mahal dibandingkan dengan kedua kompetitornya sehingga bobot nya terkecil yaitu 2. 6. Kesetiaan Pelanggan Kesetiaan pelanggan merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Kuantitas konsumen dapat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat bertahan atau tidak. Maka dari itu kesetiaan pelanggan diberi bobot 0.1, karena merupakan faktor yang sangat penting. Peringkat yang diberikan untuk kekompetitifan harga berbeda - beda, BOLT diberi bobot 3 karena loyalitas dan antusiasme pelanggan yang cukup besar dalam
  • 47.   43   menanggapi produk tersebut, sementara smartfren diberi bobot 3 karena sama seperti BOLT antusiasme dan loyalitas pelanggan nya cukup stabil. sementara, telkomsel diberi peringkat 2 karena jumlah pelanggannya belum sebesar BOLT dan smartfren. 7. Supply chain management Supply chain merupakan jalan pendekatan secara fungsional untuk memanage perjalanan bahan baku dari supplier. Maka dari itu, supply chain merupakan faktor cukup penting 0.08, terutama bagi perusahaan manufaktur seperti produk BOLT. Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan Telkomsel adalah 3 karena secara fungsional, dalam memanage perjalanan bahan baku dari supplier, BOLT dan Telkomsel lebih unggul dari smartfren terbukti dengan banyaknya produk mereka yang tersebar luas di Indonesia. 8. Ekspansi Global Ekspansi global yang merupakan rencanan perusahaan untuk membesarkan aktivitas bisnis dari dalam negeri ke luar negeri. Diberi bobot 0.06, karena perusahaan 4G terkait tidak banyak melakukan ekspansi diluar negeri, mereka semua masih berfokus untuk mengembangkan Indonesia, meskipun sebenarnya itu merupakan faktor yang cukup penting. Peringkat yang diberikan untuk BOLT dan smartfren 1, itu artinya mereka belum ekspansi ke luar negeri secara maksimal. Sementara Telkomsel diberi bobot 2, karena layanan Telkomsel telah menjangkau hingga beberapa negara. 9. Customer Service/Pelayanan Customer service merupakan bentuk layanan untuk meningkat kepuasan konsumen dari si perusahaan. Diberi bobot 0.1 karena tingkat kepuasan konsumen akan mempengaruhi keberlanjutan produk tersebut, sehingga customer service merupakan faktor yang sangat penting agar perusahaan tersebut bisa mencapai target. Peringkat BOLT dan Telkomsel diberi nilai 4 karena gerai customer service lebih banyak ditemukan dibanding smartfren, serta BOLT dan Telkomsel memberikan kemudahan layanan dalam mengisi ulang pulsa di banyak gerai.
  • 48.   44   10. Kemudahan Akses Produk Kemudahan akses produk terutama layanan internet merupakan faktor yang dapat meningkatkan kepuasan konsumen, jika akses yang diberikan memuaskan, konsumen pasti akan memberikan feedback yang bagus juga. Maka dari itu, faktor ini sangat penting sebagai faktor penentu keberhasilan suatu produk sehingga diberi bobot 0.1. Peringkat ketiganya diberi peringkat 3 karena ketiganya memberikan kemudahan akses yang lebih cepat menggunakan teknologi 4G. ANALISIS SINGKAT Setelah menghitung jumlah nilai keseleuruhan dengan mengkalikan bobot dengan peringkat, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi didapatkan oleh BOLT dengan nilai sebesar 2.995. Sedangkan posisi kedua didapat oleh Telkomsel dengan nilai sebesar 2.775. dan Smartfren mendapatkan posisi terlemah karena mendapat nilai terkecil yaitu 2.59.
  • 49.   45   BAB VI TAHAP PENCOCOKAN / MATCHING STAGE 6.1 SWOT MATRIX Strengths: 1. Promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif 2. Nama produk yang mudah diingat oleh konsumen 3. Bekerja sama dengan banyak toko retail (modern store) 4. Segmentasi BOLT tertuju dengan jelas 5. Layanan 4G yang pioneer Weakness 1. Customer service BOLT sering mengecewakan menurut pelanggan 2. Jaringan tidak stabil Opportunity: 1. Jumlah pengguna internet berkualitas dengan harga terjangkau makin meningkat 2. Peminat wifi mobile yang tinggi 3. Fokus pemerintah memaksimlakan implementasi jaringan 4g di Indonesia SO Strategies: Strength à Opportunity (1), (2), (4), (5) à (1), (2). Analisis: Dengan memanfaatkan kekuatan BOLT yaitu dalam bidang marketingnya, peluang dapat sangat ditingkatkan yaitu dengan meningkatnya jumlah peminat internet maupun wifi mobile yaitu produk andalan WO Strategies: Weakness à Opportunity -­‐ (1)à (1), (2) -­‐ (2) à (3), (4) Analisis: -Salah satu aspek yang membuat kesetiaan pelanggan adalah Customer Service. Namun apabila hal tersebut dianggap mengecewakan pelanggan, maka peluang BOLT untuk
  • 50.   46   4. Pasar 4g berkontribusi sebesar 30% dari seluruh pengakses internet di Indonesia BOLT. meraup pasar pengguna internet dan wife mobile yang tinggi dapat hilang. -Dengan adanya dukungan pemerintah serta besarnya kontribusi 4G terhadap pengguna internet di Indonesia, maka seharusnya BOLT lebih mengatasi kekurangannya yaitu memperbanyak lokasi jaringan ke seluruh wilayah Indonesia. Threats: 1. Muncul pesaing baru 2. Pesaing terus memperluas jaringan 3. Kenaikan dollar menaikkan harga pasokan barang 4. Telkomsel, indosat, XL, dan smartfren merajai jaringan 4g di Indonesia (BOLT belum) ST Strategies: (5) -> (1), (2), (4) (1),(2) -> (1),(2) - persaingan bisnis dalam dunia IT sangatlah ketat seiring dengan perkembangan teknologi, pesaing terus memperluas jaringan dan berlomba – lomba meningkatkan pelayanan. Hal ini harus diperhatikan oleh layanan BOLT, dengan pengembangan dan perluasan area jaringan 4G akan membuat banyak orang bisa merasakan layanan dari BOLT dimanapun mereka berada. WT Strategies: -(2) -> (1), (2), (4) -(1) -> (1), (2), (4) -­‐ memperluas jaringan agar pengguna internet dapat merasakan 4G di berbagai tempat. -­‐ Meningkatkan layanan customer service bagi pengguna BOLT, agar pengguna BOLT tidak berpindah
  • 51.   47   -membuat iklan yang inovatif, variatif untuk menjaring pelanggan baru dan mempertahakan pelanggan lama 6.2 SPACE MATRIX Posisi Stratetgi Internal Rating Posisi Strategi Eksternal Rating Financial Strength Environmental Stability (ES) a. Total aset perusahaan telekomuniaksi BOLT mencapai Rp 3 triliun. Tergolong besar untuk ukuran perusahaan baru. +3.0 a. Perkembangan Teknologi Informasi sangat cepat (Internet) -2.0 b. Ekuitas Bolt sebesar Rp 750 miliar. Tergolong besar untuk ukuran perusahaan baru. +2.0 b. Persaingan industry dalam bidang IT yang semakin ketat -3.0 +5.0 c. kisaran harga pesaing yang lebih mahal -1.0 Rata - rata +2.5 -6.0 Rata - rata -2.0
  • 52.   48   Competitive Advantage Industry Strength (IS) a. Image product sebagai mobile wifi pioneer yang murah -2.0 a. Perkembangan Permintaan Pasar terus meningkat 4.0 b. Membuat gerai yang tersebar di hampir seluruh Indonesia -3.0 b. Pangsa Pasar yang luas 3.0 c. Promosi dan pengenalan produk yang efektif -2.0 c. SDM yang tersedia 2.0 d. pertumbuhan industry telekomunikasi yang positif dan kompetitif 2.0 -7.0 11.0 Rata - rata -2.3 Rata – rata 2.75 ANALISIS SINGKAT Financial Strength a. Total asset BOLT mencapai Rp3trilliun diberi bobot 3, karena bagi perusahaan yang baru berkecimpung di dunia telekomunikasi, perusahaan ini memiliki kekuatan finansial yang cukup kuat karena telah mengumpulkan asset hingga Rp 3 triliun. b. Ekuitas BOLT sebesar Rp750milliar, diberi bobot 2. Karena bagi perusahaan yang tergolong baru ini sudah memiliki kekuatan finansial yang cukup kuat.
  • 53.   49   Environmental Stability a. perkembangan teknologi informasi sangat cepat diberi bobot -2.0. di Indonesia sendiri yang telah menggunakan teknologi 4G terbilang sangat cepat, hingga diberi bobot -2.0 b. persaingan dalam bidang IT sangatlah ketat, dari segi modem wifi ada competitor BOLT yang cukup kuat, yaitu smartfren, namun dari segi teknologi 4G, BOLT memiliki telkomsel, XL, Indosat, smartfren, sebagai competitor maka dari itu diberi bobot -3.0. c. kisaran harga pesaing yang lebih mahal diberi bobot -1.0, karena BOLT termasuk produk yang memiliki harga terjangkau sehingga dari segi harga, BOLT memiliki kisaran harga pesaing yang lebih mahal. Industry Strength a. diberi bobot 4.0. karena dalam waktu singkat, BOLT dapat menarik ribuan hingga jutaan pelanggan yang 70%nya penggunya aktif. b. Pangsa pasar yang luas diberi bobot 3.0. karena siapa yang di zaman ini tidak membutuhkan internet dengan koneksi cepat? Dari orangtua hingga muda pasti membutuhkannya. c. Diberi bobot 2.0. SDM yang tersedia berbanding lurus dengan jumlah produk BOLT yang banyak terlihat di pasaran. Banyak produk yang terlihat di pasaran, dapat diasumsikan bahwa sumber daya manusia didalamnya juga banyak dan berkualitas hingga mereka dapat memberikan kualitas produk dan kuantitas produk yang baik dan banyak. d. Diberi bobot 2.0, karena semakin banyak perusahaan yang berkecimpung di dunia telekomunikasi menggunakan teknologi yang uptodate. Competitive Advantage a. diberi bobot -2.0, karena BOLT termasuk produk yang memberikan layanan 4G tercepat sekaligus memiliki harga terjangkau yang dapat bersaing di pasaran. b. Diberi bobot -3.0. karena BOLT membuat banyak gerai di seluruh Indonesia demi kenyamanan dan tambahan fasilitas bagi pengguna sehingga, pengguna
  • 54.   50   dimanapun dapat merasakan layanan 4G BOLT. Dengan hal ini, BOLT menang satu langkah dari beberapa kompetitornya yang belum memperluas jaringannya. c. Diberi bobot -2.0, karena dari segi promosi. BOLT cukup kuat dan memberi kesan yang baik dimata calon pengguna dan pengguna sendiri. KOORDINAT VEKTOR ARAH Sumbu x (IS, CA) = 2.75 + (-2.3) = 0.45 Sumbu y ( FS, ES) = 2.5 + (-2.0) = 0.5 2.0   -­‐2.0   FS   IS  CA   ES   2.0   0.0   0.0   -­‐2.0  
  • 55.   51   Aggressive Profiles: Perusahaan telah mencapai posisi yang baik untuk memanfaatkan kekuatan internal serta perusahaan yang telah kuat secara finansial dan telah mencapai keunggulan kompetitif dalam industrI yang berkembang dan stabil. • Pengembangan pasar Berusaha memasuki pasar menengah ke bawah, dengan menciptakan produk modem wifi yang memiliki biaya produksi lebih rendah sehingga harga jualnya menjadi kompetitif dan pangsa pasar yang dikuasai juga lebih besar. • Pengembangan produk Membuat varian baru dari Modem Wifi dan mengembangkan teknologinya agar produk ini dapat dirasakan pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia. • Diversifikasi Melakukan pengembangan jenis produk yang diproduksi, sehingga tidak hanya terpaku pada modem wifi dan powerphone.
  • 56.   52   6.3 IE MATRIX Karena nilai IFE dan EFE yang telah dibuat sebelumnya adalah secara keseluruhan PT Internux (BOLT). Maka internal – External (IE) Matriks berikut merupakan IE Matriks untuk BOLT secara keseluruhan: Berdasarkan IE Matrix, PT Internux (BOLT) berada di area growth and build (intensif dan integrasi). Yang berarti secara umum BOLT dapat menerapkan strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integrative (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). BOLT dapat meminimalkan biaya sehingga meningkatkan profit, karena BOLT berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Selain itu juga, BOLT juga dapat menentukan strategi untuk menurunkan harga, mengembangkan produk baru selain modem wifi dan powerphone, menambah kualitas produk atau jasa seperti meningkatkan layanan customer service, dan lain – lain.
  • 57.   53   6.4 BCG MATRIX Market Share Telekomunikasi 4G di Indonesia Telkomsel : 45% XL : 21 % Indosat : 18% BOLT : 20 % BCG BOLT: 20% / 45 % = 0.4 Sumber: http://selular.id/device/2015/07/dengan-powerphone-e1-bolt-berharap-bisa-curi-20- persen-pangsa-pasar/ http://www.mobileworldlive.com/asia/asia-news/small-cells-key-bolt-super4gs-quick- start-cto/ Industry Growth Rate Sumber: http://redwing-asia.com/analysis-posts/indonesias-bolt-4g-thunderbolt-deadbolt/
  • 58.   54   Pembahasan: Berdasarkan berbagai sumber yang mengutip pangsa pasar 4G, Telkomsel masih mengambil posisi teratas yaitu 45%. Dengan pangsa pasar BOLT sebesar 20%, maka didapat nilai BCG BOLT 0.4. Sedangkan menurut grafik yang dikutip oleh Redwing Asia tentang pertumbuhan industri 4G, dari tahun 2014 ke tahun 2015, ada kenaikan 1%. Apabila ditarik titik dan dimasukkan ke dalam BCG matriks, maka BOLT berada pada kuadran Question mark. Hal ini menandakan bahwa BOLT memiliki pangsa yang kecil namun tinggi pada pertumbuhan industri atau pertumbuhan permintaan pelanggan dimana ini merupakan peluang yang besar. Kondisi ini wajar terjadi kepada produk baru seperti BOLT di mana masih sedikit pembeli yang menggunakan produk-produk tersebut. Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk.
  • 59.   55   6.5 GRAND STRATEGY RAPID  MARKET   GROWTH     SLOW   MARKET   GROWTH     STRONG COMPETITIVE POSITION
  • 60.   56   Berdasarkan grafik Grand Strategy yang didapat oleh hubungan nilai CPM Bolt dengan pertumbuhan pasar BOLT, di dapat nilai 54% dan rata-rata CPM 2.767 sehingga BOLT tergolong ke dalam kuadran I, sehingga strategy yang cocok di lakukan BOLT adalah product and market development, market penetration, backward integration, forward integration, dan concentric differcification. PERHITUNGAN Competitive position Operator CPM BOLT 2.955 Smartfren 2.59 Telkomsel 2.755 average 2.767 Market Growth Tahun Market growth 2015 54% average 54% Sumber: http://internux.co.id/Press/8
  • 61.   57   6.6 QSPM MATRIX QSPM BOLT STRATEGIES Competitor Acquisition Market Penetration Product Development Market Development OPPORTUNITY Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS Jumlah pengguna internet semakin meningkat 0.1 2 0.2 4 0.4 4 0.4 4 0.4 Peminat wifi mobile yang tinggi 0.13 2 0.26 4 0.52 4 0.52 4 0.52 Pasar 4G berkontribusi sebesar 30 % dari keseluruhan pengguna yang mengakses internet di Indonesia 0.09 2 0.18 4 0.36 4 0.36 4 0.36 Gubernur Ahok sangat menginginkan untuk mendorong implementasi smart city di Jakarta lewat ekspansi 4G 0.09 2 0.18 1 0.09 1 0.09 3 0.27 Fokus pemerintah memaksimalkan implementasi jaringan 4G di Indonesia. 0.1 2 0.2 1 0.1 1 0.1 3 0.3 Threats 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Diluncurkannya modem Smartfren 0.09 4 0.36 2 0.18 2 0.18 2 0.18 Kenaikan dollar membuat material yang di impor melalui HUAWEI meningkat 0.09 4 0.36 2 0.18 4 0.36 2 0.18 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Mataram 0.09 3 0.27 2 0.18 2 0.18 3 0.27 Masyarakat lebih minati smartphone 4G LTE mahal 0.1 1 0.1 2 0.2 4 0.4 2 0.2
  • 62.   58   Telkomsel, Indosat, XL, dan Smartfren merajai jaringan 4G di Indonesia 0.12 3 0.36 2 0.24 2 0.24 3 0.36 1 STRENGTHS Layanan dengan harga terjangkau 0.1 3 0.3 3 0.3 2 0.2 3 0.3 promosi, iklan, dan pengenalan produk yang efektif 0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15 4 0.2 Memiliki 12 gerai BOLT! Zone dan 4 gerai BOLT! 0.1 2 0.2 2 0.2 2 0.2 3 0.3 Layanan 4G yang pioneer 0.2 3 0.6 3 0.6 3 0.6 3 0.6 Memastikan kecepatan dan kualitas jaringan stabil 0.05 2 0.1 3 0.15 3 0.15 3 0.15 Weakness Customer Service BOLT sering mengecewakan menurut pelanggan 0.2 3 0.6 2 0.4 3 0.6 3 0.6 Laba kotor yang menurun karena peningkatan beban layanan 0.1 2 0.2 3 0.3 2 0.2 2 0.2 memakan waktu yang lama untuk melakukan perencanaan/planning 0.05 2 0.1 2 0.1 2 0.1 2 0.1 terlalu mengandalkan outsourcing 0.05 2 0.1 2 0.1 2 0.1 2 0.1 Jaringan tidak stabil 0.1 2 0.2 2 0.2 2 0.2 2 0.2 1 4.97 4.95 5.33 5.79 ANALISIS SINGKAT Berdasarkan matriks QSPM yang dibuat dari hubungan antara pilihan strategi dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, di dapat 4 nilai yang menggambarkan ke 4 strategi. Hasil paling tinggi diraih oleh strategi Market
  • 63.   59   Development atau pengembangan pasar. Hal ini berarti strategi tertepat untuk dapat meningkatkan profit BOLT saat ini adalah memperluas pasarnya agar dapat lebih dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia maupun internasional. Aksi nyata yang dapat mewujudkan strategi ini adalah dapat berupa perluasan jaringan, memperbanyak iklan di media agar dapat merambah seluruh indonesia.
  • 64.   60   BAB VII KESIMPULAN Berdasarkan analisis penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan, berikut merupakan kesimpulannya: 1. Dalam menentukan strategi perusahaan proses dilakukan melalui tiga tahapan. Pada tahap pertama, input stage didapati hasil bahwa: a. BOLT mendapat skor 2.63 dalam hal kekuatan internal yang telah berada di atas rata-rata. b. BOLT mendapat skor 3.14 yang menandakan bahwa BOLT telah baik dalam memanfaatkan peluang di sekitarnya. 2. Pada tahap 2 yaitu matching stage didapat hasil bahwa: a. Melalui SWOT matriks BOLT memiliki banyak peluang untuk mengembangkan usahanya, namun ditengah peluang yang semakin banyak, persaingan antar industry semakin ketat. Oleh karena itu BOLT ditekankan untuk meningkatkan layanan customer service, memperluas jaringan, dan membuat iklan inovatif dan kreatif. b. Melalui SPACE matrix BOLT berada di titik (0.45;0.5) dan garis pada koordinat kartesius menunjukan bahwa BOLT memiliki Aggressive Profiles, dimana BOLT dapat mengembangkan usahanya melalui pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi. c. Melalui BCG matrix BOLT berada pada kuadran Question Marks. Hal ini menandakan bahwa BOLT memiliki pangsa yang kecil namun tinggi pada pertumbuhan industri atau pertumbuhan permintaan pelanggan dimana ini merupakan peluang yang besar. d. Melalui IE matrix BOLT berada di sel II di area growth and build, yang artinya BOLT dapat menerapkan strategi intensif dan integrasi. e. Melalui Grand Strategy BOLT di dapat nilai 54% dan rata-rata CPM 2.767 sehingga BOLT tergolong ke dalam kuadran I, sehingga strategy yang cocok di lakukan BOLT adalah product and market development, market penetration, backward integration, forward integration, dan concentric differcification.
  • 65.   61   3. Pada tahap terakhir yaitu decision stage, melalui matriks QSPM didapat nilai tertinggi merujuk kepada strategi market development atau pengembangan pasar. Hal ini berarti strategi tertepat untuk dapat meningkatkan profit BOLT saat ini adalah memperluas pasarnya agar dapat lebih dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia maupun internasional. Adapun Implementasi dari pengembangan produk tersebut ialah: 1. Melakukan pengiklanan lewat media televisi. Sejauh ini, marketing BOLT belum menjamah dunia televisi, melainkan melakukan penetrasi dengan berkunjung ke public places. Oleh karena itu, disarankan kepada marketing BOLT untuk melakukan pengiklanan di layar kaca. 2. Memperluas jaringan ke Indonesia. Hingga saat ini, daerah jangkauan BOLT masih di Indonesia bagian barat yaitu pulau jawa (Jakarta dan banten) serta Sumatera (Medan dan Aceh). Untuk dapat memperbesar penetrasi, tentu saja BOLT perlu menambah jaringan ke seluruh Indonesia, walaupun tidak mudah, tetapi mulailah dari daerah kota besar seperti Bandung, Surabaya, Jogjakarta, dll. 3. Menambah jumlah gerai. Gerai BOLT yang telah cukup menjamur ini baru dapat ditemukan banyak di daerah Tangerang, Banten. Menambah jumlah gerai juga dapat memperbesar penetrasi agar pasar semakin cepat berkembang.
  • 66.   62   DAFTAR PUSTAKA Analisis dan Pilihan Strategi: Membangun Esksistensi Perusahaan di Masa Krisis Tri Kurniawati Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Dian Kumala Sari K. B. PT Asuransi Bumi Putra 2010 http://www.rikunjacques.com/2014/09/Grand-Strategy-Matrix.html SUMBER BERITA Annual Report First Media 2014 http://www.mobileworldlive.com/asia/asia-news/small-cells-key-bolt-super4gs- quick-start-cto/ http://internux.co.id/Press/8 http://selular.id/device/2015/07/dengan-powerphone-e1-bolt-berharap-bisa-curi-20- persen-pangsa-pasar/
  • 67.   63   Website BOLT: http://www.boltsuper4g.com/ http://investasi.kontan.co.id/news/bolt-targetkan-rp-700-miliar-dari-ipo http://tekno.liputan6.com/read/2094711/bolt-tak-takut-hadapi-smartfren-di-4g-lte http://tekno.liputan6.com/read/2053696/modem-teranyar-bolt-bisa-tampilkan-qr- code http://tekno.liputan6.com/read/2267382/ini-strategi-bolt-hadapi-operator-seluler- besar http://tekno.liputan6.com/read/2209786/bolt-optimis-peminat-wifi-mobile-sangat- besar http://tekno.liputan6.com/read/2181292/operator-seluler-gelar-4g-bolt-merasa-tak- terancam http://tekno.liputan6.com/read/2209820/bolt-targetkan-3-juta-pelanggan-tahun-ini