1. TEORI EKONOMI
Teguh Herdijanto, ST, SE, MM
Teguh.herdijanto@gmail.com
081938843969
2. Pengertian Ilmu Ekonomi
ditinjau dari berbagai aspek:
Lebih praktis untuk mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan
kepada bentuk masalah pokok yang dianalisisnya, yaitu
masalah kelangkaan - yang ditimbulkan oleh keinginan
manusia yang tidak terbatas, manakala kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi kehendak tersebut terbatas.
Berdasarkan kepada masalah pokok yang dihadapi setiap
perekonomian, ilmu ekonomi selalu didefinisikan sebagai
berikut: Suatu studi tentang bagaimana manusia, secara
individual dan secara berkelompok (masyarakat), membuat
pilihan dalam menggunakan sumber daya yang terbatas
sehingga ia dapat digunakan untuk memenuhi keinginan secara
maksimal mungkin (yaitu mencapai kepuasan dan
kemakmuran yang paling maksimum)
3. Aspek kelangkaan dalam Ilmu
Ekonomi
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari
ketidakseimbangan antara;
Kebutuhan masyarakat :
Keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Baik
yang disertai (permintaan efektif) atau tidak disertai oleh
kemampuan untuk membeli.
Jenis-jenis barang :
Banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam
perekonomian.
Cara memperolehnya bisa dibedakan antara barang ekonomi
yaitu barang yang memperoleh usaha untuk memperolehnya dan
barang cuma-cuma yang dapat dinikmati tanpa melakukan
kegiatan (memproduksi).
4. Selain itu, dalam teori ekonomi terdapat dua cara
penggolongan yaitu:
1)Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam
kehidupan manusia. Barang-barang tersebut
dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan
asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras,
gula, dan kopi), barang normal (contoh: baju dan
buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan
emas).
2)Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut
oleh masyarakat. Yaitu barang pribadi (contoh:
makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik
(contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercusuar)
5. Permasalahan Ekonomi
Meliputi:
• Masalah Kelangkaan
• Kebutuhan yang Tidak Terbatas
Sifat dasar manusia yang ingin mencapai kemakmuran
yang lebih tinggi dari pada yang telah mereka capai saat
ini.
• Faktor-faktor Produksi
Benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan
manusia yang dapat dipergunakan untuk memproduksi
barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan empat jenis;
(a) Tanah dan sumber alam, (b) Tenaga kerja, (3) Modal
dan (4) Keahlian keusahawanan.
• Keterbatasan Kemampuan Memproduksi
6. Barang Ekonomi dan Barang Bebas
• Barang ekonomi adalah barang yang
memerlukan usaha untuk memperolehnya.
Misalnya; beras, makanan lain, dan barang-barang
produksi industri lainnya.
• Barang bebas (barang cuma-cuma) adalah
barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan produksi atau usaha.
Misalnya; oksigen, sinar matahari, dan air
hujan.
7. Biaya opportunitas
Biaya Opportunitas adalah biaya yang dikeluarkan (baik
sumber daya ekonomi atau selain itu) oleh suatu
organissasi maupun individual dalam membuat maupun
mengaplikasikan suatu pilihan untuk memaksimumkan
kesejahteraan.
Biaya Opportunitas atau biaya peluang terdiri dari:
Biaya Eksplisit, ialah biaya yang dikeluarkan dari kas
perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang atau
cek untuk memperoleh faktor-faktor produksidan bahan
mentah yang diperlukan.
Biaya Implisit, ialah biaya yang diambil dari milik
sendiridan besarnya tidak diperhitungkan.
8. Peranan asumsi dalam metode
ilmiah
Dalam membuat teori dalam ilmu sosial yang
mempunyai banyak variabel yang saling
mempengaruhi dibutuhkan sesuatu yang dapat
menyederhanakan sifat-sifat perhubungan
diantara variabel tersebut. Penyederhanaan itu
dilakukan dengan membuat asumsi atau
pemisalan-pemisalan biasa dikenal dengan nama
ceteris paribus.
Asumsi diperlukan untuk menentukan batasan
agar peristiwa yang diterangkan dalam teori
akan terwujud.
9. FAKTOR PENGGERAK KEGIATAN
EKONOMI
Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas
Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas
Pilihan (Alternatif)/ Opportunity cost,
penggunaan sumberdaya untuk tujuan tertentu
Konsep Ekonomi, dibedakan antara kebutuhan
(need) dan Keinginan (want)
10. DEFINISI ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi sangat penting bagi manusia untuk mengelola
sumberdaya yang sifatnya terbatas agar dapat digunakan
secara efisien. (Samuelson dan Nordhaus, 1998)
Dikelompokkan dalam; Ilmu Ekonomi Mikro dan Ilmu
Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro (teori harga): menitikberatkan pada perilaku
ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar,
dalam mengelola sumberdaya ekonomi secara efisien
Ekonomi Makro: menitikberatkan pembahasan tentang
perekonomian secara keseluruhan (agregatif),
pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan
perdagangan internasional
11. KEGIATAN DAN SUMBERDAYA EKONOMI
Kegiatan Ekonomi; 3 macam kegiatan pokok ekonomi/ aktivitas
ekonomi, (Boediono, 1982);
1. Konsumsi
2. Produksi
3. Pertukaran
Sumberdaya Ekonomi; Sumberdaya adalah input (faktor-faktor)
yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
atau jasa yang diinginkan, terdiri:
1. Sumberdaya Alam, contoh: tanah, cadangan mineral
2. Sumberdaya Manusia, contoh: tenaga kerja dan
enterpreneurship
3. Sumberdaya Modal, contoh: peralatan phisik, mesin,
bangunan, komputer
12. HASIL KEGIATAN PRODUKSI DAN SISTEM
EKONOMI
Hasil Kegiatan Produksi; Unit usaha (Perusahaan) menghasilkan
barang dan jasa. 3 kata tanya bagi perusahaan;
“What, How dan For Whom”
Sistem Ekonomi; dianut suatu negara akan menentukan mekanisme
ekonomi tersebut dalam menjawab pertanyaan; “What, How dan For
Whom”. 3 macam sistem ekonomi;
“Sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi sentralistik dan sistem
ekonomi campuran”.
13. Pasar dalam pengertian tempat (place) tidak semata-mata
secara phisik, negosiasi antara penjual dan
pembeli memungkinkan dilakukan transaksi jarak jauh
menggunakan telepon, internet sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
5 fungsi utama pasar (menjawab What, How, For
Whom);
1. Pasar menentukan harga barang
2. Pasar mengorganisasi produksi
3. Pasar mendistribusikan barang dan jasa
4. Pasar melakukan penjatahan
5. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa
datang
FUNGSI PASAR
14. DIAGRAM ALIR MELINGKAR KEGIATAN EKONOMI
(CIRCULAR FLOW DIAGRAM)
Pengeluaran Penerimaan
Pasar Produk
Sumberdaya
Pasar Faktor Produksi
Rumah
Tangga
Uang
Barang dan
Jasa
Perusahaan
Uang
Pendapatan Biaya
17. KONSUMEN MEMERLUKAN MANFAAT DAN
BARANG YANG DIMINTA, DENGAN NILAI
GUNA ( UTILITY ) YANG OPTIMAL
PERMINTAAN
PENGUKURAN NILAI MANFAAT :
1.KARDINAL
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI
ABSOLUT ( KUANTITATIF )
2.ORDINAL
DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN NILAI RELATIF,
ORDER ATAU RANKING
18. NILAI GUNA TOTAL :
JUMLAH SELURUH KEPUASAN YANG DIPEROLEH DARI
MENGKONSUMSIKAN SEJUMLAH BARANG TERTENTU
NILAI GUNA MARJINAL :
PERTAMBAHAN / PENGURANGAN KEPUASAN SEBAGAI
AKIBAT DARI PERTAMBAHAN / PENGURANGAN
PENGGUNAAN SATU UNIT BARANG TERTENTU
19. SAMPLE CASE
JUMLAH MANGGA
YANG DIMAKAN
NILAI GUNA
TOTAL
NILAI GUNA
MARJINAL
0 0 0
1 20 40
2 30 35
3 40 30
4 50 20
5 60 10
6 70 5
7 80 1
8 85 -1
9 83 -5
10 74 -10
23. RUMUS PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
Sample case :
Utility Arman terhadap 2 barang yang dikonsumsi
adalah : U = 10x2 . Y2 , jika harga barang x = Px = 10, harga
barang Y = Py = 20 dan jumlah anggarannya adalah Rp
500,-
Berapa x dan y yang harus dibeli agar utilitynya
maksimum
25. PERMINTAAN
KEINGINAN
BUKANLAH SUATU UNSUR YANG
TIDAK MENENTUKAN HARGA
PERMINTAAN
SALAH SATU UNSUR PENTING
DALAM MENENTUKAN HARGA
SUATU BARANG
KEINGINAN KONSUMEN UNTUK
MEMILIKI DAN MENGUASAI
BARANG DAN JASA, SERTA
DIDUKUNG OLEH KEKUATAN
UNTUK MEMBELI ATAU
MENUKAR BARANG DAN JASA
26. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN :
1.HARGA BARANG
2.KEGUNAAN BARANG
3.RASA DAN KEINGINAN KONSUMEN
4.BANYAKNYA SEDIKITNYA JUMLAH KONSUMEN
5.JUMLAH DAN JENIS BARANG PENGGANTI
6.HARGA BARANG LAIN
7.TINGKAT PENGHASILAN KONSUMEN
8.WAKTU / TEMPAT
27. HUKUM
PERMINTAAN
“ JIKA HARGA TURUN MAKA PERMINTAAN AKAN BARANG
TERSEBUT AKAN BERTAMBAH, SEBALIKNYA JIKA HARGA
NAIK MAKA JUMLAH BARANG YANG DIMINTA AKAN
BERKURANG “
28. KURVA
PERMINTAAN
Kurva permintaan ( demand
curve ) adalah gambar dari
fungsi permintaan yang
disederhanakan, yaitu dengan
menganggap faktor-faktor
lain selain harga barang itu
sendiri tidak berubah.
D
D’
Px
X
Kurva permintaan D: X=f(Px//Py, Pz, M, S)
Kurva permintaan D’: X=f(P’x//P’y, P’z, M’, S’)
29. TITIK
KEMUNGKINAN
HARGA
( Rp )
JUMLAH
BARANG
YANG
DIMINTA
( UNIT )
A 2000 4
B 1600 8
C 1200 12
D 800 16
30. MEKANISME
PASAR
Kurva perubahan jumlah barang yang
diminta (ceteris paribus)
Kurva Perubahan Permintaan
P
P0
P1
D
A
B
0 Q0 Q1 Q
0
Faktor perubahan harga barang
P
P2
P0
P*
P1
D2
D0
D1
Q1Q* Q0 Q2 Q
Faktor perubahan selain harga
31. PENAWARAN
ADALAH BERBAGAI KUALITAS BARANG YANG AKAN DIJUAL OLEH
PENJUAL DI PASAR DENGAN BERBAGAI KEMUNGKINAN HARGA,
DENGAN ASUMSI KEADAAN LAIN DIANGGAP TETAP TIDAK BERUBAH
32. PENAWARAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENAWARAN :
1.BERUBAHNYA HARGA INPUT VARIABEL
2.PERUBAHAN TEKNOLOGI
3.PERUBAHAN IKLIM
4.HARGA KOMODITI LAIN
5.BIAYA UNTUK MEMPEROLEH FAKTOR PRODUKSI
6.PAJAK DAN SUBSIDI
7.HARAPAN HARGA
8.TUJUAN PERUSAHAAN
33. HUKUM PENAWARAN
“ JIKA HARGA SUATU BARANG ATAU JASA NAIK MAKA BARANG YANG
DITAWARKAN AKAN BERTAMBAH DAN SEBALIKNYA JIKA HARGA
TURUN MAKA JUMLAH BARANG YANG DITAWARKAN AKAN
BERKURANG DENGAN ANGGAPAN CETERIS PARIBUS “
34. MEKANISME PASAR (TEORI PENAWARAN)
Penawaran Pasar dan Kurva
Penawaran Pasar, adalah keinginan
dan kemampuan penjual
menawarkan/ memproduksi sejumlah
barang pada berbagai tingkat harga.
Hukum Penawaran, hubungan antara
jumlah barang yang ditawarkan
terhadap perubahan harga adalah
searah, ceteris paribus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran; Biaya produksi, tingkat
persaingan, teknologi, ekspektasi pasar
dan faktor non ekonomi yang lain.
Gambar 1.4
Kurva Penawaran Daging (ceteris paribus)
Keterangan:
P = Harga daging
Q = Jumlah Penawaran
S
P
20
10
0 4.500 6.000 Q
35. MEKANISME PASAR
Perubahan jumlah barang yang
ditawarkan (ceteris paribus)
Perubahan Penawaran
P
P0
P1
S
0 Q1 Q2 Q
Faktor perubahan harga
P
P2
P0
P*
P1
S1
0 Q Q 1 Q0 Q* Q2
S0
S2
Faktor perubahan selain harga
36. CONTOH
FUNGSI PERMINTAAN TOTAL : Qd = 200 – 0.5 P
FUNGSI PENAWARAN : Qs = 30 + 2P
BERAPA HARGA DAN KUANTITAS KESEIMBANGANNYA
37. MEKANISME PASAR
Penentuan Harga Pasar, interaksi antara permintaan pasar dan penawaran pasar
akan menghasilkan harga (P) dan jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium)
pasar barang tersebut.
Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva
penawaran dengan kurva permintaan.
Gambar 1.6 Kurva keseimbangan pasar
P
S
D
E
P*
0 Q*
Q
Terjadi Kelebihan
Penawaran dan kelebihan Permintaan
P
P1
P*
P2
0 Q
Q*
S
D
K L
M N
39. KEBIJAKAN CEILING PRICE
Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen
agar mendapatkan harga yang wajar
P
P1
P2
0
Q2 Q1 Q3
S1
D1
A
C B
Ceiling Price
Harga pasar yang berlaku adalah
OP1, pada tingkat harga tersebut
terlalu memberatkan konsumen,
sehingga pemerintah menerapkan
harga OP2, pada kebijakan
tersebut produsen hanya
menawarkan barang sebesar OQ2
dan OQ3. Pada kondisi tersebut
terjadilah kekurangan pasokan,
untuk mengembalikan pada posisi
OP1 maka pemerintah harus
mengambil keputusan
penambahan pasokan dari impor
atau pembatasan pembelian
40. KEBIJAKAN FLOOR PRICE
Adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi produsen
agar mendapatkan harga yang wajar
P
P2
P1
0
C B Floor Price
Q2 Q1 Q3
S1
D1
A
Campur tangan pemerintah
bertujuan untuk mengurangi
persaingan usaha sesama produsen
yang tidak sehat pada tingkat
harga OP1, pada tingkat harga
tersebut sebagian produsen tidak
dapat bersaing, sehingga
pemerintah menentukan harga
sebesar OP2. Pada harga tersebut,
pemerintah memberikan subsidi
atau membeli kelebihan supply
sebesar Q2Q3, jika tidak, harga
kembali sampai posisi OP1
41. TEORI SARANG LABA-LABA
Adalah harga dan quantitas berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka
panjang sehingga apabila harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi
juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda
P
P2
P1
0
Q2 Q1
S1
D1
B A
42. SURPLUS PRODUSEN DAN KONSUMEN
SURPLUS PRODUSEN adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena
mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi, keuntungan tersebut diperoleh karena
harga yang terbentuk dipasar melebihi harga yang akan ditawarkan pada tingkat
penjualan tertentu
P
P2
P1
0
Q1 Q
S
D
E
SURPLUS KONSUMEN adalah
keuntungan yang diperoleh konsumen
karena mereka membeli komoditi,
keuntungan tersebut diperoleh konsumen
karena harga yang berlaku pada kondisi
keseimbangan lebih rendah daripada
harga yang mereka akan bayar
Daerah
Surplus
Konsumen
Daerah
Surplus
Produsen
44. ELASTISITAS
Adalah pengukuran terjadinya perubahan faktor yang
mempengaruhi permintaan suatu barang akan mendapat reaksi
dari konsumen dengan berubahnya jumlah barang yang diminta,
reaksi berubahnya jumlah barang yang diminta bisa dalam jumlah
besar atau kecil
Atau tingkat terpengaruhnya jumlah barang yang diminta atau
yang ditawarkan karena adanya perubahan harga
Konsep Elastisitas :
1.Elastis harga permintaan ( Ed )
2.Elastisitas harga penawaran ( Ws )
45. ELASTISITAS
PERMINTAAN
Adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh
konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan
tertentu
Yang mempengaruhi adalah :
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan
untuk di gantikan oleh barang yang lain
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan
3. Jangka waktu analisa
4. Jenis barang
Elastisitas Permintaan :
1.Elastisitas permintaan harga
2.Elastisitas permintaan pendapatan
3.Elastisitas permintaan silang
53. SKEMA PROSES PRODUKSI
Input
(X1, X2, …)
Aktivitas
Produksi
Output
(Barang atau Jasa)
Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan
produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang
atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
54. TUJUAN PERUSAHAAN
Maksimisasi Sumberdaya (Tenaga Kerja)
Maksimisasi Output (Penjualan)
Maksimisasi Growth (Pertumbuhan)
Kategori Kegiatan Produksi:
Produksi sesuai pesanan (custom-order production)
Produksi massal yang kaku (rigid mass production)
Produksi massal yang fleksibel (flexible mass production
Proses atau aliran produksi (process or flow production)
55. PERILAKU PRODUSEN
SUATU TINDAKAN SESEORANG PRODUSEN UNTUK MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN YANG SEMAKSIMUM MUNGKIN DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA INPUT YANG DIMILIKI
FAKTOR PRODUKSI DALAM PERILAKU PRODUSEN MELIPUTI :
1.BAHAN BAKU
2.TENAGA KERJA
3.CAPITAL
4.KETRAMPILAN
56. PROSES PRODUKSI :
1.JANGKA PENDEK
JANGKA WAKTU YANG SEDEMIKIAN PENDEK SEHINGGA PERUSAHAAN
TIDAK DAPAT MERUBAH JUMLAH BEBERAPA SUMBER YANG
DIGUNAKAN
2.JANGKA PANJANG
SEMUA FAKTOR PRODUKSI DAPAT DIUBAH-UBAH JUMLAHNYA,
SEHINGGA DALAM JANGKA PANJANG PRODUSEN MEMPUNYAI
KESEMPATAN UNTUK MENDAPATKAN KOMBINASI FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI YANG PALING EFISIEN
57. ANALISIS BIAYA PRODUKSI
JANGKA PENDEK
3 konsep (fungsi) tentang biaya produksi,
yaitu;
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost),
TFC = f (Konstan).
1. Biaya Variabel Total (Total Variabel
Cost), TVC = f (output atau Q).
2. Total Cost (Total Cost), TC = TFC +
TVC
Q
Biaya Produksi
TC
TVC
TFC
58. ANALISIS BIAYA PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Biaya Rata-rata;
1. Average Fixed Cost,
AFC = TFC/Q
2. Average Variabel Cost, AVC =
AVC/Q
3. Average Cost,
AC = TC = TFC + TVC
= +
Biaya Marjinal (Marginal Cost);
MC = ΔTC/ ΔQ
AFC AVC
Q
Q
Biaya Produksi
AC
AVC
TFC
Q
MC
59. Analisis Biaya Jangka Panjang ( Long-run average atau LAC ) :
Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh
biaya produksi adalah variabel.
Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input
variabel oleh perusahaan dalam jangka pendek.
Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya
marjinal jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka
panjang (LTC).
60. HUBUNGAN BIAYA, PENERIMAAN DAN LABA
Perencanaan produksi
1. Produk (output)
2. Input
3. Teknologi
Keuntungan produsen / perusahaan, selisih penerimaan
terhadap pengeluaran (biaya)
Laba = TR – TC
TR = P x Q TC = TFC + TVC
TFC = f (a) a = konstanta
TVC = f (Q) maka fungsi biaya TC = a + bQ
61. Ada empat kategori dimana keuntungan
perusahaan akan dipertimbangkan
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi
ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan
pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah
setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara
average total cost dan harga.
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal
ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi
ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran
maksimalisasi keuntungan.
62. Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable
cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan
tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya
masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin
membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus,
perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya
tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan
kehilangan semua biaya tetapnya.
63. Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi
keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian
diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi
tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk
membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan
tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap.
Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan.
Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko
kerugian menyeluruh.
64. THE LAW OF DIMINISHING RETURN
Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari
penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah
mencapai maksimum.
Asumsi yang berlaku:
1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap.
2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak
berubah.
3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah.
65. TFC
TC
TVC
TR
BEP
HUBUNGAN BIAYA, PENERIMAAN DAN LABA
TR, TC
Laba
Rugi
0 Q Q 1 Q2 Q3
67. Jumlah output yang diproduksi perusahaan agar mencapai laba maksimal adalah
pada saat MR = MC. Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan
sempurna ( perfect competition ), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan
kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar.
Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu–satunya produsen ( monopoli )
Kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisis peralihan
antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah
perusahaan bersaing, tetapi masing–masing mempunyai daya monopoli
( terbatas ), disebut persaingan monopolistic ( monopolistic competition ). Kedua
adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama
mampu menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli ( oligopoly )
68. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakn persaingan
sempurna:
Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen
(homogeneous product)
Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi
sempurna (perfect knowledge)
Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar
(small relatively output)
Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and
exit)
69. a) Homogenitas Produk (Homogeneous Product)
Produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen
tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
b) Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan
sempurna tentang harga produk dan input yang dijual.
c) Output Perusahaan Relatif Kecil (Small RelativelOutput)
Perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata –
rata terendah), kendati pun demikian jumlah output setiap perusahaan
secara individu dianggap relative kecil dibanding jumlah output seluruh
perusahaan dalam industri.
d) Perusahaan Menerima Harga Yang Ditentukan Pasar (Price Taker)
Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang
ditetapkan pasar (price taker). Secara individu perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar.
e) Keleluasaan Masuk – Kelur Pasar (Free Entry and Exit)
Dalam pasar persaingan sempurna factor produksi mobilitasnya tidak
terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikelurkan untuk
memindahkan factor produksi
70. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
Kekuatan
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk
maksima (kemakmuran maksimal)
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang
homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga
Kelemahan
1. Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
2. Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
3. Konflik Efisiensi - Keadilan
72. Faktor – faktor Penyebab Terbentuknya Monopoli
1. Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
2. Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain
sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm)
3. Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special
knowledge) yang memungkinkan berproduksi sangat efisien
4. Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis
mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun
5. Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor produksi, baik
berupa SDA, SDM, maupun lokasi produksi.
73. Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry)
1.Undang – undang dan Hak Paten
2.Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta, Hanya ada satu produsen Listrik
yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi Perusahaan – perusahaan lain
tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambatan
3.Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
Permintaan
Permintaan terhadap output perusahaan (firm’s demand) merupakan
permintaan industri. Posisis perusahaan monopolis adalah penentu harga (price
taker).
Penerimaan
Diagram 9.1 Penerimaan marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga
jual (MR < P).
74. Daya Monopoli
Daya monopoli (monopoly power) yaitu kemampuan perusahaan
melakukan eksploitasi pasar dalam rangka mencapai laba
maksimum hanyalah sebatas mengatur jumlah output dan harga.
L = (P – MC)
-----------
P
Dimana L = indeks lerner
P = harga output
MC = biaya marjinal
Besarnya nilai indeks Lerner dipengaruhi beberapa faktor:
•Elastisitas Harga Permintaan (Elastisitas Harga)
•Jumlah Perusahaan Dalam Pasar
•Interaksi Antarperusahaan
75. Monopoli Alamiah (Natural Monopoly)
Perusahaan ini mempunyai kurva biaya rata -rata (AC)
jangka panjang yang menurun (negative slope)
76. Diskriminasi Harga (Price
Discrimination)
Adalah kebijakan menjual output yang sama
dengan harga berbeda – beda. Tujuannya
adalah menambah laba perusahaan
melalaui eksploitasi surplus konsumen.
Ada beberapa syrat agar diskriminasi harga
(berdasarkan elastisistas permintaan), dapat
berhasil :
Perusahaan harus memiliki daya monopoli
Pasar dapat dibagi beberapa (minimal dua
kelompok) yang elastisitas permintaannya
berbeda
Pembagian pasar harus efektif
MR di tiap pasar adalah sama agar
diskriminasi harga menghasilkan laba
maksimum
77. Karakteristik Pasar Persaingan Monopolostik
• Produk Yang Terdiferensiasi ( Differentiated Product )
Elastisitas permintaan pasar persaingan monopolistic berada di antara pasar
persaingan sempurna dan monopoli
• Jumlah Produsen Banyak Dalam Industri (Large Number of Firms)
• Bebas Masuk dan Keluar (Free Entry and Exit)
78. Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik
1.Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead
weight loss) relative kecil.
2.Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relative
kecil.
3.Ketidakefienan yang dihasilkan perusahaan yang beroperasi dalam pasar
persaingan monopolistik.
79. Karakteristik Pasar Oligopoli
Ada beberapa unsur pentig dalam pasar oligopoli :
a)Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)
b)Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or Differentiated Product)
c)Penganbilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi (Interdependence Decision)
d)Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition)
Faktor - faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli
Ada dua faktor penting penyebab terbebtuknya dasar oligopoly
a)Efisiensi Skala Besar
b)Kompleksitas Manajemen
81. DEFINISI
Ekonomi internasional mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan
“hubungan ekonomi” antara satu negara dengan negara lain. Perkataan
“hubungan ekonomi” di sini mencakup paling
tidak tiga bentuk hubungan yang
berbeda, meskipun antara satu dengan yang lain saling berkaitan
Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output
negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, Indonesia
mengekspor minyak,
kayu, karet, hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan Garuda dan jasa
turisme kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan
plastik, benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa turisme
Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan.
Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana
produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi
adalah tenaga kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa
“mengalir” dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya
karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan
karena adanya faktor “ketakutan” (misalnya* ancaman perang, takut
dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang
terlalu tinggi di suatu negara).
82. Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan,
hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap
posisi hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti
halnya dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai
hutang atau piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini
timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang
lain, yaitu “hubungan perdagangan” dan “hubungan faktor produksi” yang
diuraikan di atas. Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan
kredit dari penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah
penyebab timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang.
Contoh lain adalah pembelian gandum dari Amerika Serikat atas dasar penjan-jian
bantuan pangan (sering disebut dengan nama bantuan PL-480). Juga di sini,
hubungan perdagangan (impor gandum) menimbulkan hutang Indonesia kepada
pemerintah Amerika Serikat
83. Permasalahan Utama Dalam
Perekonomian Internasional
1. Pola perdagangan. Mengapa suatu negara mempunyai pola ekspor dan pola
impor tertentu? Faktor apa yang mempengaruhinya?
2. Harga ekspor dan impor. Bagaimanakah harga barang ekspor dan harga barang
impor ditentukan? Faktor-faktor apa yang menentukannya?
3. Manfaat perdagangan. Apakah manfaat dari adanya hubungan ekonomi luar
negeri bagi suatu negara? Apakah pengaruh hubungan ekonomi tersebut
terhadap kesejahteraan nasional? Apakah untung dan rugi dari adanya hubungan
ekonomi luar negeri dari segi konsumsi, produksi, distribusi pendapatan dan
pembangunan ekonomi pada umumnya?
4. Pengaruh makro. Apakah pengaruh hubungan perdagangan terhadap keadaan
makro dan moneter di dalam negeri? Misalnya, apabila ekspor meningkat, apakah
akibat dari itu .terhadap tingkat harga dalam negeri, GDP, jumlah uang yang
beredar dan sebagainya?
84. Permasalahan Utama Dalam
Perekonomian Internasional
5. Mekanisme neraca pembayaran. Bagaimanakah proses penyesuaian neraca
pembayaran suatu negara apabila terjadi perubahan situasi ekonomi (misalnya,
kenaikan harga ekspor) atau apabila dilaksanakan suatu kebijaksanaan tertentu
(misalnya, devaluasi)?
6. Politik perdagangan luar negeri. Apakah untung-rugi dari kebijaksanaan
pengenaan tarif bea masuk, pelarangan impor, kuota, subsidi, pajak ekspor dan
sebagainya bagi perekonomian nasional dan bagi perekonomian dunia?
7. Persekutuan perdagangan. Apakah akibat dari diadakannya persekutuan
perdagangan, seperti Pasaran Bersama Eropah dan (secara lebih terbatas)
ASEAN? Apakah keuntungan dan kerugiannya bagi masing-masing negara
anggota?
85. Permasalahan Utama Dalam
Perekonomian Internasional
8. Modal luar negeri. Apakah untung-rugi dari penanaman modal asing dan
bantuan luar negeri? Bentuk penanaman modal dan bantuan yang bagaimana
yang menguntungkan dan yang bagaimana merugikan negara penerima?
Adakah tindakan-tindakan yang bisa diambil pemerintah untuk menghindari
atau mengurangi akibat-akibat negatifnya?
9. Pengalihan teknologi. Bagaimanakah proses pengalihan teknologi dari suatu
negara ke negara lain? Adakah kerugian-kerugian yang perlu dihindari dalam
proses ini? Kebijaksanaan apa-kah yang bisa memperlancar proses pengalihan
teknologi tersebut?
87. Pembahasan
Ruang Lingkup
Bilateral
Regional
Multilateral
Tujuan pelaksanaan
Dampak kerjasama
Badan-badan kerja sama
Dampak Positif
Dampak Negatif
88. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan
barang dan jasa
2. Memperluas pasar hasil produksi barang dan
jasa
3. Mendorong peningkatan produktivitas
4. Memperluas lapangan kerja
5. Menambah devisa degara
6. Mendistribusikan manfaat sumber daya
7. Mengurangi ketimpangan negara maju dan
negara berkembang
90. “PENTINGNYA KERJASAMA EKONOMI
INTERNASIONAL”
Makhluk Sosial
Saling Melengkapi ( pertukaran dan spesialisasi )
Hubungan Antar Negara
Alokasi Sumberdaya Ekonomi
Hasil yang Lebih Baik
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
91. KEUNTUNGAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
3. Memperluas pasar industri-industri dalam negeri
4. Menggunakan teknologi modern dan meningkatkan produktivitas
92. “TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL”
MERKANTILISME
Suatu negara akan makmur bila mampu memaksimalkan surplus
perdagangan (ekspor maksimal, impor minimal).
Surplus perdagangan, naik
output keseimbangan, naik
konsumsi dan kesempatan kerja, naik
Kelemahan :
Kemakmuran diukur dengan uang, idle capacity
Proteksi ketat terhadap impor dan hak monopoli pada produk domestik
Mengorbankan efisiensi dan produktifitas
93. KEUNGGULAN ABSOLUT
Suatu negara akan makmur bila dilaksanakan melalui mekanisme
perdagangan bebas.
Perdagangan bebas
Spesialisasi
Peningkatan efisiensi
Pertimbangan keunggulan absolut
(kemampuan produksi vs biaya yang lebih rendah)
(tergantung pada nilai tukar internasional)
94. “KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL”
Kebijakan Substitusi Impor
Yaitu memproduksi di dalam negeri terhadap barang-barang yang tadinya impor.
Manfaat:
1. Mengurangi ketergantungan pada impor, industri penyedia kebutuhan pokok
dan produk antara
2. Memperkuat sektor industri, fasilitas memperbesar swasta berinvestasi
3. Memperluas kesempatan kerja, dampak industrialisasi
4. Menghemat devisa, perbaikan neraca pembayaran
Kerugian:
1. Menguntungkan perusahaan asing, fasilitas keringanan pajak, insentif penanaman
modal
2. Pasar domestik cepat jenuh (kekuatan permintaan terbatas)
3. Memperkuat gejala monopoli (akibat kecilnya pasar), jaminan kepastian pasar,
pembatasan jumlah produsen, profit super normal
4. Ketergantungan yang makin besar pada impor, tidak tersedianya industri
pendukung
5. Pemborosan devisa, dampak ketergantungan impor
95. Kebijakan Promosi Ekspor
Yaitu kebijakan dibidang industri yang mengutamakan pengembangan
industri untuk pasar ekspor
Manfaat:
1. Mempertahankan permintaan sektor pertanian terhadap sektor industri
2. Mendorong produksi massal yang skala ekonominya efiien
3. Meningkatnya persaingan berdasarkan prestasi perusahaan
4. Mengatasi dampak kekurangan devisa
Kerugian:
1. Cepat jenuhnya pasar internasional, barang yang diekspor elastisitasnya
rendah.
2. Makin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara maju sebagai upaya
memperoleh dukungan politis.
96. Kebijakan Proteksi
Adalah usaha pemerintah untuk membatasi atau mengurangi jumlah
barang yang diimpor dari negara lain dengan tujuan untuk mencapai
beberapa tujuan tertentu , yaitu :
1.Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran (dampak efisiensi dan
spesialisasi)
2.Mendorong perkembangan industri baru
3.Untuk mendiversifikasikan perekonomian (kecukupan pangsa pasar
domestik)
4.Menghindari kemerosotan industri tertentu (bagi negara maju)
5.Memperbaiki neraca pembayaran (impor>ekspor)
6.Menghindari dumping
97. Bentuk Proteksi :
1. Tarif, yaitu pajak untuk komoditas ekspor
Diberlakukan bila harga pasar internasional lebih
rendah daripada harga domestik.
Bisa menambah pendapatan pemerintah.
2.Kuota, yaitu kebijakan pembatasan jumlah barang
impor yang boleh masuk ke pasar domestik
Tidak dapat menambah pendapatan pemerintah.
98. Suatu negara sebenranya tidak melakukan perdangan dengan Negara lain.
Tetapi yang melakukan perdagangan atau pertukaran adalah penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk ini bisa seorang warga
biasa, bisa sebuah perusahaan ekspor, bisa sebuah perusahaan impor, bisa
sebuah perusahaan industri, bisa sebuah perusahaan negara, dan bisa pula
sebuah departemen pemerintah. Kecuali di negara-negara yang direncanakan
secara pusat (centrally planned economies) seperti Soviet Rusia, RRC, jarang
dijumpai suatu negara bertindak sebagai satu kesatuan dalam kegiatan
negerinya.
99. Perdagangan dan pertukaran mempunyai arti khusus dalam ilmu ekonomi,
perdagangan diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas
kehendak sukarela dan masing-masing pihak. Pertukaran yang terjadi karena
paksaan, ancaman perang dan sebagainya tidak termasuk dalam arti
perdagangan yang dimaksud di sini.
Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung-rugi
pertukaran tersebut dan sudut kepentingan masing-masing, dan kemudian
menentukan apakah Ia mau melakukan pertukaran atau tidak. Dalam
pengertian ini maka transaksi pertukaran antara negara jajahan dengan negara
penjajahnya, atau antara anak perusahaan multi-nasional di suatu negara
dengan induk perusahaannya di negara lain bukan perdagangan dalam arti
khusus ini
100. Alasan negara melakukan perdagangan internasional :
1.Masalah mobilitas faktor produksi. Faktor produksi terdiri dari tanah (land), tenaga
kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
2.Monilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini
adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain, namun pada
kenyataannya tidak semua faktor produksi dapat mobil secara internasional.
Menurut Adam Smith, labour merupakan faktor produksi yang paling mobile.
masalah perbedaan sistem moneter. Setiap negara memiliki mata uang sendiri.
Adanya perbedaan mata uang dari setiap negara, perbedaan kebijakan ekonomi
moneter, pada gilirannya mempengaruhi sistem lalu lintas pembayaran internasional
dan sistem lalu lintas modal.
101. Alasan negara melakukan perdagangan internasional :
3.Masalah batas-batas negara yang berdaulat. Adanya batas-batas dari suatu
negara dengan negara yang lain yang berdaulat menyebabkan perbedaan politik
dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri
didalam negero, larangan impor, quota dan blok perdagangan. Adanya kedaulatan
mengakibatkan bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea
impor dari negara lain.
4.Masalah transport cost. Ongkos angkut dari pabrik kepasar atau kepelabuhan
meninggikan harga asal pabrik. Ongkos pengangkutan barang ekspor harus
dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi
ekspor tersebut tepat
102. Pendapat Kaum Klasik dan Neokiasik bisa ditarik implikasi lebih lanjut, yaitu
bahwa perdagangan bebas atau pertukaran bebas atau free trade akan
memberikan manfaat tambahan yang maksimal.
Pemikiran Kiasik dan Neokiasik yang nampaknya sederhana ini telah
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam teori maupun kebijaksanaan
ekonomi internasional sampai saat ini
103. Fungsi Perdagangan Internasional
1.Mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu Negara ( fungsi utama ).
2.Memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak dapat atau belum
mampu diproduksi di dalam suatu Negara.
3.Menyebarluaskan barang dan jasa dari suatu Negara ke Negara lain.
4.Meningkatkan pendapatan Negara.
5.Memperluas penggunaaan teknologi antar Negara
104. Perdagangan internasional dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi guna mencapai kemakmuran. Untuk mencapai
kemakmuran tidak terlepas dari pemenuhan kebutuhan (barang/jasa).
Pemenuhan kebutuhan yang tidak mungkin diselenggarakan oleh Negara yang
bersangkutan sudah barang tentu dilakukan dengan mendatangkan dari Negara
lain. Bahwa timbulnya perdagangan internasional terutama disebabkan oleh
adanya :
1.Perbedaan sumber-sumber produksi.
2.Sumber produksi dalam hal ini berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya
alam atau bahan baku lain yang mampu diproduksi dan dihasilkan oleh suatu
Negara misalnya :
•Minyak dan gas
•Pertanian, Perikanan, ternak, dan hutan
•Bahan pertambangan
•Bahan dasar lain
105. 3. Perbedaan dalam system distribusi.
Pendistribusian suatu barang dalam suatu Negara juga akan menimbulkan
perdangan antar negara. Apabila antara produksen dan konsumen yang
letaknya jauh maka, waktu yang dicapai juga akan lama, maka besar
kemungkinan masyarajat yang terletak berdekatan dengan Negara lain akan
memanfaatkan perbatasan tersebut untuk mendapatkan kebutuhannya,
sehingga terjadilah perdagangan.
• Perbatasan Indonesia dengan Negara Malaysia
• Perbatasan Indonesia dengan Negara Brunei Darusalam
• Perbatasan Indonesia dengan Negara Singapura
• Perbatasan Indonesia dengan Negara Papua Nugini
• Perbatasan Indonesia dengan Negara Timor Leste
106. 4. Perbedaan dalam pola konsumsi suatu Negara.
Sesuai dengan kondisi wilayah suatu Negara yang berbeda secara geografis,
kebudayaan, dan adat istiadat, maka pola konsumsi kebutuhan masyarakat
suatu Negara akan berbeda. Sehingga adakalanya barang di Negara satu
dengan yang lain tidak sama jumlah dan jenisnya. Selanjutnya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut maka mereka melakukan perdagangan.
107. Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Perdagangan Interrnasional.
1.Terwujudnya suatu kemakmuran bagi masyarakat ( factor pendorong utama ).
2.Memenuhi kebutuhan (barang/jasa) yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
maupun melalui kegiatan impor.
3.Menyebarluaskan dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan
pertumbuhan ekonomi.
4.Memperoleh dan mengembangkan penggunaan teknologi bagi percepatan
pertumbuhan ekonomi.
5.Memperoleh manfaat yang ditimbulkan oleh adanya spesialisasi.
108. Menurut perdagangan merkantilisme bahwa sumber kemakmuran terletak pada
banyaknya persediaan logam mulia ( emas dan perak ) serta dicapainya ekspor
surplus atas nilai impor. Tindakan untuk merealisir hal tersebut adalah :
1.Mendorong meningkatkan ekspor, misalnya dengan pemberian subsidi kepada
industri dalam negeri, pemberian premi ekspor, melarang tenaga ahli pindah ke
luar negeri.
2.Membatasi impor, misalnya dengan tariff bea masuk, pelarangan impor, kuota
impor.
3.Memperluas daerah koloni atau jajahan guna mendapatkan logam mulia atau
untuk mendapatkan bahan mentah yang murah.
4.Memperoleh monopoli dalam perdagangan.
109. Perbedaan tingkat kurs ini timbul karena beberapa hal:
1.Perbedaan antara kurs beli danjual oleh para pedagang valuta asing/Bank. Kurs
beli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang valuta asing/Bank membeli
valuta asing, dan kurs jual apabila mereka menjual. Selisih kurs tersebut merupakan
keuntungan bagi para pedagang.
2.Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pembayarannya.
Kurs TT (Telegraphic Transfer) lebih tinggi daripada kurs MT (mail transfer) sebab
perintah/order pembayaran dengan menggunakan telegram bagi Bank merupakan
penyerahan valuta asing dengan segera/lebih cepat dibandingkan dengan
penyerahan melalui surat.
3.Perbedaan dalam tingkat keamanan dalam penerimaan hak pembayaran. Sering
terjadi bahwa penerimaan hak pembayaran yang berasal dan bank asing yang
sudah terkenal (bonafide) kursnya lebih tinggi daripada yang belum terkenal.
110. PENGARUH TERHADAP KONSUMSI
Salah satu pengaruh penting pada konsumsi masyarakat adalah karena
perdagangan, masyarakat bisa berkonsumsi dalam jumlah yang lebih besar
daripada sebelum ada perdagangan. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa
pendapatan riil masyarakat (yaitu, pendapatan yang diukur dan berapa jumlah
barang yang bisa dibeli oleh jumlab uang tersebut), meningkat dengan adanya
perdagangan
Konsep yang sering disebut dengan nama Transformasi adalah proses pengubahan
sumber-sumber ekonomi atau barang-barang dalam negeri menjadi barang-barang
lain yang bisa memenuhi kebutuhan (konsumsi) masyarakat. Konsep
transformasi ini mencakup:
a)Transformasi melalui produksi, yaitu memasukkan sumber-sumber ekonomi
(input) ke dalam pabrik-pabrik dan proses produksi lain untuk menghasilkan
barang-barang akhir (output). Inilah “proses produksi” dalam arti yang biasanya
kita gunakan.
b)Transformasi melalui perdagangan, yaitu menukarkan suatu barang dengan
barang lain yang (lebih) kita butuhkan. Dan segi arti ekonomisnya menukarkan
satu barang dengan barang lain melalui perdagangan adalah juga suatu “proses
pengubahan”. tidak ada bedanya dengan proses pengubahan melalui pabrikpabrik
(proses produksi). Keduanya mencapal hasil yang sama, yaitu mengubah satu
barang menjadi barang lain (yang diang gap lebih bernilai atau lebih dibutuhkan)
111. PENGARUH TERHADAP PRODUKSI
Perdagangan luar negeri mempunyai pengaruh yang kompleks terhadap sektor
produksi di dalam negeri. Secara umum kita bisa menyebutkan empat macam
pengaruh yang bekerja melalul adanya :
(a)Spsialisasi produksi.
perdagangan internasional mendorong masing-masing negara ke arah
spesialisasi dalam produksi barang di mana negara tersebut memiliki
keunggulan komparatifnya
(b) Kenaikan “investasi surplus”.
Pendagangan meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Dengan pendapatan
riil yang lebih tinggi berarti negara tersebut mampu untuk menyisihkan dana
sumber sumber ekonomi yang lebih besar bagi investasi
112. PENGARUH TERHADAP PRODUKSI
(c) “Vent for Surplus”.
perdagangan luar negeri membuka daerah pasar baru yang lebih luas bagi
hasil-hasil dalam negeri. produksi dalam negeri asing semula terbatas karena
terbatasnya pasar di dalam negeri, sekarang bisa diperbesar lagi.
bahwa pertumbuhan ekonomi terangsang oleh terbukanya daerah pasar yang
baru. Sebagai contoh, suatu negara yang kaya akan tanah pertanian tetapi
berpenduduk relatif sedikit
(d) Kenaikan produktivitas
114. EKSTERNALITAS (EKSTERNALITY)
Adalah kerugian atau keuntungan-keuntungan yang diderita
atau dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku
ekonomi lain.
Diseconomies externality adalah tindakan pelaku ekonomi
yang satu merugikan yang lain. Economies externality atau
benefit externality adalah tindakan pelaku ekonomi yang satu
menguntungkan yang lain.
Eksternalitas yang menguntungkan maupun yang merugikan
menyebabkan pasar tidak bisa efisien.
115. CONTOH
EKSTERNALITAS NEGATIF: Polusi pabrik aluminium
Polusi pabrik akan menyebabkan resiko kesehatan bagi yang menghirup.
EKSTERNALITAS POSITIP: Pendidikan.
Pendidikan akan menguntungkan bagi semua orang. Pendidikan akan
meningkatkan produktivitas sehingga akan meningkatkan pendapatan.
116. EKSTERNALITAS POSITIF
Harga
Aluminium
Titik optimum
Penawaran
(biaya pribadi)
Permintaan
(nilai pribadi)
ekuilibrium
Qmarket Qoptimum jumlah aluminium
Biaya sosial
117. POLUSI DAN TITIK OPTIMALNYA BAGI
MASYARAKAT
Dengan adanya eksternalitas negatif, seperti polusi,
biaya sosial suatu barang melebihi biaya swastanya.
Jumlah yang optimal, Qoptimum lebih kecil daripada
jumlah keseimbangannya, Qmarket
118. EKSTERNALITAS NEGATIF
Harga
Aluminium Biaya sosial
Penawaran
(biaya pribadi)
ekuilibrium
Titik optimum Biaya
polusi
Permintaan
(nilai pribadi)
Qoptimum Qmarket jumlah aluminium
119. PENDIDIKAN DAN TITIK OPTIMALNYA BAGI
MASYARAKAT
Dengan adanya eksternalitas positip, nilai sosial
suatu barang melebihi nilai swastanya. Jumlah
yang optimal, Q optimum lebih besar dari pada
jumlah keseimbangannya, Q market.
120. SOLUSI SWASTA UNTUK EKSTERNALITAS
Diselesaikan dengan kode-kode moral dan hukuman-hukuman sosial.
Dengan beramal.
Dengan mengandalkan kepentingan-kepentingan pribadi dari pihak-pihak
yang berhubungan. (misal petani apel dan petani lebah)
121. TEOREMA COASE
Adalah suatu pendapat bahwa jika pihak-pihak swasta dapat melakukan
tawar-menawar mengenai alokasi sumber-sumber daya tanpa harus
mengeluarkan biaya, mereka dapat menyelesaikan masalah eksternalitas
mereka sendirinya.
Solusi swasta kadang tidak mampu menyelesaikan masalah akibat
eksternalitas karena adanya biaya transaksi.
122. KEBIJAKAN PUBLIK MENGENAI
EKSTERNALITAS
Regulasi
Pajak pigovian dan subsidi. Pajak pivogian adalah pajak yang
diberlakukan untuk memperbaiki dampak-dampak dari suatu
eksternalitas negatif.
123. EKSTERNALITAS MELIPUTI (Mishan, 1990). :
1. External effects
2. Neighboorhood effects
3. Side effects
4. Spillover effects
Bentuknya (+) atau (-) dan bisa terjadi secara bersamaan
(simultan)
KONSEKUENSI ADANYA EKSTERNALITAS :
1. Inefisiensi pasar (market in-efficient)
2. Munculnya pemanfaat luar (free rider)
125. JENIS-JENIS EKSTERNALITAS
Efek atau dampak satu produsen
terhadap produsen lain (e ffe cts o f
pro duce rs o n o the r pro duce rs).
Efek atau dampak samping kegiatan
produsen terhadap konsumen (e ffe cts o f
pro duce rs o n co nsume rs)
Efek atau dampak dari suatu konsumen
terhadap konsumen lain (e ffe cts o f
co nsume rs o n co nsume rs)
Efek akan dampak dari suatu konsumen
terhadap produsen (e ffe cts o f co nsume rs
o n pro duce rs)
126. BENTUK EKSTERNALITAS
Baumol dan Oates (1975)
Eksternalitas yang bisa habis (de platable
e xte rnality): yaitu suatu dampak eksternal yang
mempunyai ciri barang privat.
Jika barang te rse but diko nsumsi o leh se se o rang
individu, barang itu tidak bisa diko nsumsi o leh
o rang lain.
Eksternalitas yang tidak habis (undeplate
externality):
yaitu efek eksternal yang mempunyai ciri
barang publik (public goods).
Konsumsi seseorang terhadap barang tersebut
tidak akan mengurangi konsumsi bagi yang
lainnya.
127. MENGATASI EKSTERNALITAS
NEGATIF
Re gulasi:
Misalnya EPA (Enviro nme ntal Pro te ctio n
Ag e ncy) mewajibkan semua pabrik untuk
me ng urang i limbahnya hing g a 30 0 to n pe r
tahun.
Pajak Pig o vian:
EPA me ng e nakan pajak se be sar Rp. 5. 0 0 0 . 0 0 0
untuk se tiap to n limbah yang dibuang o leh
se tiap pabrik.
Co rpo rate So cial Re spo nsibility
(Tang gung jawab So sial Pe rusahaan)
128. PENERAPAN PRINSIP
EKSTERNALITAS
Pe ne rapan Te o rema Co ase
Pe laku-pe laku e ko nomi pribadi/swasta, dapat
me ng atasi se ndiri masalah e kste rnalitas yang muncul
diantara me re ka me lalui ne g o siasi sehing g a e fisie n
bag i ke dua pihak
Ijin po lusi yang dapat dipe rjual be likan
Asuransi
130. NON RIVAL
Yaitu barang yang dapat dikonsumsi bersamaan pada waktu yang sama
tanpa saling meniadakan manfaat.
Contoh : menonton bioskop
131. NON EKSKLUSIV
Sifat non eksklusiv mengandung arti bahwa seseorang tidak perlu
membayar untuk menikmati manfaat barang publik
Contoh : jalan raya
132. BARANG PUBLIK SEMU
a. Bersifat rival tetapi non eksklusiv, yaitu barang
tidak dapat dikonsumsi bersama-sama namun
untuk menikmatinya tidak harus membayar,
contoh bimbingan konseling di sekolah
b. Bersifat non rival tetapi eksklusiv, yaitu barang ini
dapat dikonsumsi bersamaan tetapi untuk
menikmatinya harus membayar, misalnya naik
angkutan umum
133. EFISIENSI PENYEDIAAN BARANG
PUBLIK
Penyediaan barang publik dapat efisien jika diketahui permintaan dan
penawarannya
134. MASALAH-MASALAH DALAM
PENYEDIAAN BARANG PUBLIK
1. Pengukuran permintaan barang publik
2. Pendanaan
3. Penyediaan dan produksi barang publik
135. MASALAH PENGUKURAN
PERMINTAAN BARANG PUBLIK
1. Kelompok dalam masyarakat sangat banyak
2. Persepsi seseorang atau kelompok masyarakat sifatnya
subjektif. Contoh : pembangunan jalan tol di Jakarta
dipandang berbeda oleh kelompok yang berbeda
136. MASALAH PENDANAAN
Barang publik biasanya lebih dibutuhkan oleh kelompok
masyarakat yang kurang mampu daripada masyarakat yang
mampu. Apabila yang mampu dimintai mendanai pembuatan
barang publik ini akan dirasakan tidak adil
137. MASALAH PENYEDIAAN DAN
PRODUKSI BARANG PUBLIK
Penyediaan barang publik adakalanya diserahkan kepada swasta
(ditenderkan) sehingga akan muncul praktek suap menyuap dari para
birokrat
138. EXTERNALITAS
Externalitas adalah kerugian atau keuntungan yang di derita atau
dinikmati pelaku ekonomi karena tindakan pelaku ekonomi lain yang tidak
tercermin dalam harga pasar.
Externalitas yang merugikan disebut externalitas dis ekonomis
Externalitas yang menguntungkan disebut externalitas ekonomis
139. HUBUNGAN EXTERNALITAS DENGAN
PEREKONOMIAN
Baik externalitas yang menguntungkan maupun yang merugikan akan
menyebabkan pasar berjalan secara tidak efisien. Contoh externalitas
yang merugikan adalah adanya polusi pencemaran dari pembuangan
limbah sehingga perusahaan bisa memproduksi lebih banyak (karena
tidak menganggarkan pembuangan limbah)
140. EKSTERNALITAS MERUGIKAN
Q1 Q2
Harga
Q
S1 S2
D
Perusahaan bisa
menjual lebih
banyak (Q2) karena
tidak melakukan
pengolahan limbah
141. TUJUAN PENYEDIAAN BARANG
PUBLIK
1. Menciptakan externalitas ekonomi yang sebesar-besarnya
2. Biaya investasi dan biaya produksi menjadi murah
3. Terjadi pertumbuhan ekonomi
4. Meningkatkan kesempatan kerja
5. Stabilitas harga
6. Daya saing
142. PILIHAN MASYARAKAT
Kesulitan menentukan alokasi yang efisien dalam penyediaan barang
publik menyebabkan masyarakat demokratis menempuh cara pemilihan
suara atau voting
143. TEOREMA KETIDAKMUNGKINAN
ARROW
Menyerahkan penyediaan barang publik kepada masyarakat secara
demokratis dianggap tidak mungkin karena :
1. Pilihan individu seringkali tidak konsisten apalagi jika pilihan yang
dibandingkan makin banyak
2. Adanya kelompok yang mendominasi dan mampu memaksakan
kehendak kepada masyarakat banyak