SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Entrepreneur Way #21 1
Entrepreneur Way #212
Entrepreneur Way #21 3
QUOTES
Entrepreneur Way #21 3
Entrepreneur Way #214
ENTREPRENEURWAY itel adalah sebuah bisnis B2C
(Business to Consumer), dimana
bisnis ini dapat berkembang dengan
pesat tergantung bagaimana strategi
promosi dan penjualan yang dilakukan.
Ritel memiliki berbagai macam klasifikasi
yaitu seperti wholesales, consumer goods, telecom, dan
lain sebagainya. Banyak orang telah mencoba menjalankan
bisnis ritel, namun bukan berarti menjalankan bisnis ini
akan berlangsung lancar tanpa kendala. Sebuah usaha
tentu memiliki resiko usaha, dan bisnis ritel juga tidak dapat
terhindar dari resiko tersebut. Ritel ini berbeda dengan
bisnis pada umumnya karena berorientasi pada product-
driven. Penjualan ritel menitikberatkan pada kebutuhan-
kebutuhan pokok konsumen. Kebutuhan-kebutuhan ini akan
terus dicari oleh konsumen, maka dari itu bisnis ritel tetap
akan dicari dan diminati oleh mayoritas konsumen.
	 Pada edisi ke-21 Agustus 2016, e-magz Entrepreneur
Way menampilkan tema mengenai Ritel yang menjabarkan
mengenai bisnis B2C, strategi bagaimana mengubah
penampilan layout toko supaya konsumen akhirnya
membeli barang yang bahkan tidak mereka perlukan,
serta memahami berbagai perilaku konsumen sebelum
memutuskan untuk membeli barang. Ternyata, perilaku
konsumen ini memiliki sebuah pola khusu yang dapat
dipelajari. Tidak hanya itu, masih terdapat ulasan mengenai
tips tentang hal-hal penting yang terdapat dalam bisnis ritel.
Redaksi berharap Majalah Entrepreneur Way, mampu
memberi manfaat dan menginspirasi para pembaca, baik
pemula maupun pelaku bisnis.
Salam Entrepreneur !
Reny Pebriasari
Editor-in-Chief
EDITOR’s NOTE
R
Entrepreneur Way #21 5
Executive Editor
Eric Pramono
Art & Desain Editor
Rachmat Wijanarko
Photography
Samuel Leksono
•	 Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca. Silahkan kirim via
e-mail ke
reny.pebriasari@ciputra.ac.id
•	 Anda dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan
melalui email reny.pebriasari@ciputra.ac.id
•	 Untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email :
•	 reny.pebriasari@ciputra.ac.id
•	 Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam
segala bentuk tanpa izin tertulis dari redaksi.
HOW TO REACH US
Design Cover
Rachmat Wijanarko
Contributing Writers
Dyah Arum Narwastu,
Layout
Rachmat Wijanarko
Editor-in-Chief
Reny Pebriasari
Entrepreneur Way #216
21 ENTREPRENEUR ALERTNESS :
BisAKAH Bisnis Ritel Berinovasi?
24 TIPS :
3 HAL Paling Penting Dalam Bisnis Ritel
MAIN TOPIC :
Business to Consumer
MAIN TOPIC :
Strategi Mengubah Layout Toko
MAIN TOPIC :
Perilaku Konsumen
TABLE OF CONTENTS
TABLEofcontents
08
14
18
Entrepreneur Way #216
Entrepreneur Way #21 7
Entrepreneur Way #218
main topic
itel merupakan cakupan bisnis yang cukup luas. Dalam dunia
marketing, ritel merupakan B2C atau Business to Consumer.
Tidak mengherankan apabila bisnis ritel sangat menjamur di
masyarakat. Siapa saja bisa menjalankan bisnis ritel karena
macamnya yang sangat heterogen. Sebelum memilih bisnis
ritel yang ingin dijalankan, akan lebih baik apabila Anda lebih
memahami tentang ritel terlebih dahulu. Ritel adalah segala
jenis bentuk penjualan barang dan jasa dari penjual kepada pembeli terakhir yang
akan menggunakannya untuk keperluan pribadi, dan bukan untuk keperluan bisnis.
Retail dapat pula diartikan sebagai sebuah eceran (retailing) yang dapat terjadi
tidak hanya di toko melainkan juga dapat dilakukan melalui pengantaran (delivery
services). Hal ini membuktikan bahwa dalam ritel, pelayanan dan jasa / service juga
tidak kalah penting.
R
Business to Consumer
(B2C)
Entrepreneur Way #21 9
main topic
	 Marketing dalam ritel mengenal
Segmenting, Targeting, dan Positioning,
yang tentunya telah diketahui dengan
sangat baik di dunia marketing oleh
para pelaku bisnis. Selain itu, dalam
strategi marketing ritel tentu juga
meliputi product, price, place, dan
promotion yang harus diperhatikan dan
direncanakan dengan matang. Sangat
penting untuk memahami bahwa ritel
merupakan B2C, dimana konsumen
tersebut akan menggunakan produk
barang / jasa yang dibelinya untuk
keperluan konsumsi pribadi maupun
kelompok tanpa tujuan bisnis lainnya.
Misalnya Anda seorang konsumen
membeli makanan
untuk dia konsumsi
pribadi, dan bukan
untuk dijual kembali
kepada orang
lain. Maka dari itu
cakupan ritel memang
snagat luas, semua
pelaku bisnis yang
menjual produk
barang dan jasa
kepada konsumen
termasuk kedalam ritel. Ritel memiliki
perbedaan dengan wholesales (ritel
besar), dimana wholeshales ini bertujuan
untuk transaksi menjual barang dalam
kuantitas yang sangat besar kepada
distributor-distributor kecil dibawahnya.
Orang biasa menyebutnya sebagai
pedagang partai besar atau grosir. Yang
termasuk kedalam wholeshales misalnya
saja adalah IKEA, LotteMart, dan lain
sebagainya.
	 Agar mendapat benefit yang
besar dalam bisnis ritel, tentu seorang
pelaku bisnis harus memperhatikan dan
menyesuaikan barang dagangannya
dengan pedoman strategi marketing.
Contohnya yaitu menjual barang / jasa
dengan kualitas yang diharapkan,
dengan harga yang tepat, ditempat yang
tepat, waktu yang tepat, serta dengan
promosi yang tepat pula. Maka dari
itu, sebelum menjalankan bisnis ritel,
tentunya perlu dilakukan sebuah analisis
pasar dengan cara survey, sehingga
akan mendapatkan pangsa pasar yang
tepat. Anda akan dapat mengetahui
barang-barang yang sedang dibutuhkan
oleh para konsumen,
sehingga Anda dapat
menjual barang /
jasa dengan tepat
sasaran. Pengetahuan
tentang karakteristik
target pasar memang
sangat menentukan,
bagaimana tidak
apabila Anda tidak
mengetahui tentang
komponen penting
tersebut, maka Anda tidak akan dapat
menjual barang yang tepat kepada
konsumen yang tepat, dengan waktu,
harga, dan promosi yang tepat pula.
	 Bisnis ritel tidak hanya dapat
berkembang melalui penjualan langsung
dengan cara offline. Seperti yang kita
ketahui bahwa bisnis e-commerce
saat ini juga telah berkembang dengan
sangat pesat. Penjualan ritel melalui
online saat ini memang paling diminati
“ “Langkah pertama untuk
mengembangkan strategi
B2C yaitu mengidentifikasi
target konsumen, kemudian
menganalisa alasan
mengapa mereka harus
melihat promosi serta harus
membeli produk yang Anda
tawarkan.
Entrepreneur Way #2110
main topic
oleh konsumen. Pilihan praktis, mudah,
dan dengan cara bertransaksi yang
mudah pula merupakan godaan besar
bagi konsumen. Bahkan barang yang
dipesan juga bisa diantar hingga sampai
di depan rumah. Jenis pelayanan
yang memudahkan ini akan membuat
konsumen tidak bisa mengatakan
tidak terhadap produk-produk yang
ditawarkan. Strategi marketing yang
dilakukan pun sudah cukup tepat apalagi
dengan beragam pilihan promo yang
ditawarkan.
	 Langkah pertama untuk
mengembangkan strategi marketing
B2C yaitu mengidentifikasi siapa target
konsumen, kemudian menganalisa
alasan mengapa mereka harus melihat
promosi yang Anda lakukan serta
mengapa mereka harus membeli
produk yang Anda tawarkan. Darisitulah
Anda dapat mengevaluasi serta
memperbaiki kekurangan strategi
marketing yang Anda jalankan. Tujuan
utama dari marketing B2C adalah untuk
mengubah calon pembeli menjadi
pembeli yang dapat segera membeli
produk, bahkan menjadi pelanggan
tetap. Dalam marketing B2C, penting
untuk menjalankan program-program
promo dan mendesain display tampilan
utama baik offline maupun online
menjadi semenarik mungkin. Misalnya
saja memberikan voucher-voucher
diskon atas beberapa produk yang
hanya berjalan selama beberapa jam
atau hari, memberikan benefit dan
tambahan khusus kepada pemegang
kartu member, dan lain sebagainya.
Hal ini tidak lain dilakukan agar menarik
perhatian pembeli. Konsumen yang
mengetahui terdapat sebuah diskon
yang hanya berlangsung selama
beberapa hari, maka akan dengan cepat
mendatangi toko atau membuka website
tersebut untuk kemudian membeli
barang-barang yang sedang promo.
Strategi ini akan mengurangi perilaku
konsumen sebelum membeli barang
yang selalu memikirkan terlebih dahulu
dengan rentang waktu yang relatif
lama. Selain itu, secara online, seorang
Entrepreneur Way #21 11
konsumen tentu akan tertarik dengan tampilan sebuah e-commerce
dengan transaksi yang lengkap, mudah, cepat, dan terpercaya. Mereka
dengan segera akan beralih kepada check out atau pembelian dari
keranjang belanja jika produk yang diinginkan telah sesuai. Pemegang
kartu member pun akan mendapat diskon-diskon khusus tertentu
untuk berbagai jenis produk yang sedang dipromosikan. Tujuan lain
dari memiliki kartu member tidak lain adalah agar konsumen tersebut
menjadi pelanggan tetap.
Bisnis yang dijual dalam bisnis ritel B2C diantaranya adalah sebagai
berikut :
•	 Product-driven. Jika teknik marketing yang ideal adalah Market-
driven, yaitu memikirkan target pasar, hal apa yang paling diinginkan
pasar baru kemudian menjual barang / jasa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen. Atau dengan kata lain merancang /
melakukan inovasi produk dengan fokus pada minat dan kebutuhan
pasar sehingga dapat menjadi solusi konsumen pada waktu dan
tempat yang tepat. Berbeda dengan ritel yang menggunakan produk
sebagai market utamanya. Pengusaha ritel tidak perlu melakukan
rancangan atau inovasi produk, melainkan hanya perlu menjual
produk yang pasti selalu diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
•	 Memaksimalkan nilai transaksi penjualan.
•	 Target pasar yang besar.
•	 Proses pembelian dan pembayaran yang mudah dan cepat.
•	 Merchandising atau ketersediaan barang dan tampilan etalase
produk yang sedemikian rupa sehingga menarik minat konsumen
untuk melakukan pembelian. Maka dari itu, desain, kemasan, harga,
ketersediaan barang, dan tampilan sangat penting.
•	 Keputusan pembelian konsumen yang berdasarkan nilai, keingingan,
dan harga. Hal ini sangat terkait dengan perilaku konsumen sebelum
melakukan pembelian.
	 Konsumen B2C pada umumnya akan membeli barang / jasa
dengan melakukan pertimbangan harga dan kualitas produk terlebih
dahulu. Pelanggan akan mencari harga yang kompetitif dan terbaik
kemudian menilainya dengan value dan kualitas. Namun hal ini bukan
jaminan dengan harga termurah maka konsumen lantas pasti akan
membeli produk tersebut. Konsumen akan membeli barang dengan
melihat kepercayaan terhadap tempat penjualan tersebut (trusted seller)
walaupun dengan harga yang lebih tinggi dengan produk yang sama.
main topic
Entrepreneur Way #2112
main topic
Kepercayaan ini menjadi faktor penentu
sekaligus tantangan bagi pemilik bisnis
ritel untuk mendapatkan pelanggan
tetap. Maka dari itu dibutuhkan strategi
agar dapat meyakinkan konsumen untuk
membeli serta tantangannya adalah
membangun kepercayaan dan kesetiaan
pelanggan terhadap produk dan bisnis
Anda.
	 Melalui B2C, pengaruh merek
sangatlah mendukung. Konsumen
hanya akan membeli produk dan jasa
yang mereka percaya, bukan dengan
menduga-duga atau mencoba-coba.
Maka dari itu, merek yang kuat dapat
membantu mendorong konsumen
untuk membeli produk tersebut. Seperti
yang kita ketahui bahwa merek yang
kuat adalah merek yang jauh tertanam
dengan baik di benak konsumen.
Konsumen tidak akan berpikir dua kali
untuk membeli produk dengan merek
yang telah mereka percayai. Konsumen
akan menjadi konsumen yang setia dan
loyal serta tidak ragu untuk membayar
dengan harga yang lebih tinggi.
Konsumen pada umumnya lebih
condong kepada kepentingan
pemenuhan kebutuhan tentang
keinginan dan prestise. Seseorang akan
lebih rela untuk membeli “status” yang
dinilai akan menguntungkan dirinya
dimata masyarakat. Misalnya saja
seseorang akan lebih memilih membeli
merek-merek mobil seperti BMW, jam
tangan Rolex, sepatu Nike, dan lain
sebagainya. Merek-merek tersebut
tentu telah memiliki “nama” yang cukup
terkenal dimata masyarakat, dan
dianggap dapat meningkatkan status
sosial seseorang. Maka dari itu, dalam
menjalankan ritel yang merupakan B2C,
akan lebih baik apabila pelaku bisnis
hanya menjual barang / jasa dengan
merek-merek yang telah memiliki
kepercayaan dan nilai dimata para
konsumennya.
	 Dalam menjalankan marketing
B2C di bisnis ritel, sangat penting
untuk memahami alasan apa yang
membuat pembeli akhirnya mau atau
ingin membeli sebuah produk. Anda
harus dapat menemukan motivasi
dan aspek emosional tertentu yang
dapat mendasari konsumen dalam
memutuskan sebuah produk untuk
dibeli. Selain itu, untuk meningkatkan
penjualan, penjual dapat meningkatkan
kenyamanan konsumen dalam tahap
pembelian, meningkatkan pelayanan dan
service, memberikan harga yang terbaik,
memastikan ketersediaan barang,
memperhatikan kualitas produk-produk
yang dijual (tidak ada yang expired,
rusak), dan lain sebagainya. Selain itu,
perlu untuk membuat rencana target
audiens dan program promosi yang tepat
untuk disampaikan kepada konsumen di
tahun-tahun mendatang.
Entrepreneur Way #21 13
Entrepreneur Way #2114
Strategi Mengubah
Layout Toko
i industri ritel, bahkan hal-hal kecil sekalipun sangat penting.
Seperti yang kita ketahui, ritel memiliki cakupan yang cukup luas.
Keuntungan terbesar dari bisnis ritel diperoleh melalui selisih
harga beli dan harga penjualan serta biaya operasional. Ritel tidak
berorientasi pada partnership atau networking, berbeda dengan
business to business (B2B). Maka dari itu, penting untuk mengetahui
kalkulasi harga masing-masing produk yang dijual serta kuantitas barang yang
dijual.
Kendala yang biasa dihadapi bisnis ritel adalah adanya barang yang rusak, expired,
kerugian karena bencana alam misalnya kebakaran, hilang / dicuri, perampokan,
D
main topic
Entrepreneur Way #21 15
main topic
bangkrut, ditipu, dagangan yang sepi, dan lain sebagainya. Maka dari
itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengatur bisnis ritel dengan
tepat agar tidak mengalami kerugian.
Ritel dibagi menjadi beberapa macam jenis, diantaranya adalah
consumer goods yaitu barang-barang yang dibutuhkan oleh
masyarakat secara pokok seperti makanan, baju, perlengkapan
mandi, dan lain sebagainya. Kemudian terdapat ritel yang bergerak
di bidang telekomuniaksi yang menjual pulsa atau counter-counter
handphone. Ritel yang bergerak di bidang horeka (hotel, restoran, dan
cafe), ritel yang menjual produk berupa emas, toko elektronik, toko
kelontong, dan lain sebagainya.
Melaksanakan strategi bisnis yang efektif harus dijalankan dengan
rencana yang matang. Misalnya saja Anda memiliki bisnis ritel berupa
toko grosir. Hal yang terpenting adalah penjualan barang. Strategi
marketing yang dilakukan biasanya adalah promo dan diskon untuk
menarik sebanyak mungkin pelanggan untuk datang ke toko Anda.
Namun hal yangs ering terlupakan adalah strategi bagaimana Anda
dapat mendesain layout / tampilan toko Anda bukan hanya menjadi
semenarik mungkin namun menjadi sebuah strategi yang membuat
pelanggan Anda membeli barang-barang yang bahkan tidak mereka
perlukan.
Misalnya saja adalah Anda harus menempatkan sayur dan buah-
buahan di dekat pintu masuk. Dimana kedua barang ini memang
paling banyak dicari oleh sebagian besar pelanggan. Kemudian Anda
meletakkan daging di bagian belakang untuk dilewati. Disebelah
daging, Anda dapat menempatkan susu dan roti. Dimana kedua
barang ini biasanya paling sering dicari oleh pelanggan. Secara
tidak langsung, toko akan “memaksa” pelanggan untuk melihat dan
melewati bagian daging jika ingin membeli susu dan roti.
Teknik marketing melalui tampilan toko ini merupakan teknik promosi
yang mampu memberikan dampak positif. Anda harus menempatkan
produk-produk yang paling mungkin akan memberikan dampak yang
paling besar pada penjualan Anda sedemikian rupa di bagian yang
paling sering pengunjung akan melihatnya. Karena seperti yang
kita ketahui, konsumen yang datang ke toko grosir biasanya selalu
membeli barang-barang yang bahkan sebenarnya tidak mereka
butuhkan atau tidak ada dalam daftar belanjaan mereka.
Namun penempatan layout ini harus Anda sesuaikan dengan pola
Entrepreneur Way #2116
main topic
kehidupan dan budaya masyarakat di sekitar tempat tersebut. Misalnya
tempat Anda adalah sebuah desa pertanian, maka akan lebih baik apabila
Anda menempatkan pupuk dan alat-alat pertanian ditempat-tempat
strategis yang sebelumnya banyak dilalui pengunjung.
Hal ini telah diterapkan oleh penjual ritel besar / wholeshale IKEA. IKEA
memandang hal ini sebagai sebuah strategi bisnis sehingga IKEA selalu
menempatkan semua produk-produk kualitas unggulannya di sepanjang
perjalanan sebelum Anda meninggalkan tempat tersebut. IKEA tidak akan
melepaskan Anda begitu saja ke kasir tanpa Anda harus melihat barang-
barang dijual olehnya.
Untuk penjualan secara e-commerce, strategi penempatan layout juga
dapat dilakukan. Website Tokopedia dan Bukalapak misalnya. Kedua
website ini pasti akan menawarkan daftar barang-barang dibawah
sebuah barang yang Anda beli. Misalnya dengan keterangan, “orang
yang membeli barang tersebut juga membeli”, “barang sejenis”, atau
website akan menampilkan history pencarian barang Anda. Hal ini
dilakukan supaya Anda dapat dengan lebih mudah menemukan barang
yang sebelumnya Anda cancel atau tidak jadi beli. Dalam industri ritel,
apabila Anda mempertimbangkan tentang detail, maka Anda akan
memahami bahwa konsumen adalah bagian dari proses bisnis yang
Anda jalani. Mengetahui pola dan perilaku konsumen ketika berbelanja
akan membantu memutuskan bagaimana Anda akan menata tampilan
layout bisnis ritel tersebut. Dengan hal tersebut, konsumen akan merasa
senang, dan nyaman berbelanja ditempat Anda.
Entrepreneur Way #21 17
Entrepreneur Way #2118
main topic
Salah satu tujuan dalam dunia bisnis adalah memiliki konsumen-
konsumen yang loyal terhadap produk-produk bisnis yang ditawarkan.
Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan konsumen adalah melalui
strategi marketing yang tepat. Dalam strategi marketing, mendapatkan
konsumen saja tidak cukup, hal tidak kalah penting lainnya yang perlu
dilakukan dalam marketing adalah mempertahankan konsumen. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh konsumen yang loyal. Mulai
dari merencanakan strategi marketing yang tepat, meningkatkan kualitas produk,
pelayanan dan service, menerapkan dan mengatur after sales, dan lain sebagainya.
Keuntungan dari memiliki konsumen-konsumen yang loyal adalah peluang dan
kemungkinan konsumen-konsumen tersebut untuk melakukan repeat order dan
menjadi pelanggan tetap.
	 Namun kendala yang sering muncul untuk memiliki loyal konsumen adalah
Anda tidak dapat memprediksi perilaku konsumen. Sebelum memutuskan membeli
sebuah produk atau jasa, tentu seorang buyer akan menerapkan beberapa
pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli barang tersebut. Pertimbangan-
pertimbangan yang sering diperhatikan misalnya mengenai kualitas, fungsi dan
value barang tersebut, harga, garansi, pelayanan after sales, dan lain sebagainya.
Maka dari itu sangat penting bagi seorang penjual untuk mengetahui apa yang
dipikirkan, diharapkan, dan diinginkan konsumen tentang produknya.
	 Memahami perilaku konsumen tidak sulit dilakukan, namun memerlukan
perhatian yang khusus. Semakin Anda memahami proses penjualan serta perilaku
konsumen terhadap barang yang diinginkannya, maka peluang promosi dan
penjualan yang lebih besar juga semakin terbuka lebar.
	 Sebenarnya seorang konsumen memiliki sebuah pola yang kurang lebih selalu
sama dalam setiap pembelian. Pola-pola ini biasanya dapat diprediksi walaupun
Perilaku Konsumen
S
Entrepreneur Way #21 19
main topic
konsumen tersebut pastilah tidak sadar
akan tindakan dan perilakunya sebelum
membeli barang tersebut. Dalam tahap
pembelian tersebut, seorang konsumen
pasti akan melalui 3 tahapan sebelum
memutuskan untuk membeli sebuah
barang. Ketiga tahap pembelian tersebut
adalah sebagai berikut :
1.	 Pengakuan tentang kebutuhan.
Pengakuan ini dapat dipengaruhi
dari faktor internal maupun eksternal.
Yang dimaksud faktor internal adalah
misalnya ketika Anda membutuhkan
makanan karena memang tubuh
Anda merasakan lapar. Sedangkan
faktor dari eksternal adalah faktor-
faktor lain yang dapat mempengaruhi
Anda supaya membeli makanan.
Misalnya saja ketika berjalan-jalan,
Anda melihat sebuah iklan tentang
makanan di sebuah poster atau iklan
TV, atau melihat orang lain yang
sedang makan, maka secara tidak
langsung Anda akan dipengaruhi
untuk membeli makanan tersebut.
2.	 Pencarian informasi. Setelah memiliki
keinginan terhadap suatu barang,
tahap selanjutnya yang biasanya
dilakukan oleh konsumen adalah
mencari informasi, dimana mereka
akan berusaha mendapatkan sumber-
sumber informasi demi barang atau
jasa yang diinginkan. Informasi
yang dibutuhkan konsumen adalah
informasi tentang hal-hal yang dapat
memberikan solusi bagi kebutuhan
mereka. Selain dari sumber informasi
melalui iklan, hal yang tidak kalah
penting adalah informasi dari sesama
konsumen lainnya.
3.	 Mengevaluasi alternatif. Pada tahap
ini, konsumen akan mengevaluasi
keputusan pemilihan yang dilakukan.
Konsumen akan membandingkan
produk Anda dengan kompetitor.
Konsumen biasanya akan
membandingkan mengenai fitur
apa yang lebih unggul serta merek
apa yang secara lebih baik dapat
mendeliver fitur tersebut. Konsumen
akan menilai manakah yang
lebih bisa memberikan nilai dan
memenuhi hal yang dibutuhkan.
4.	 Pembelian. Tahap pembelian bisa
terjadi dengan singkat pada saat
itu juga. Namun juga ada yang
memerlukan waktu berhari-hari
bahkan berbulan-bulan. Waktu
tersebut biasanya digunakan untuk
memperhitungkan tentang negosiasi,
keuangan, waktu percobaan, dan
bahkan waktu pemasangan. Barang
yang lebih kompleks dan mahal
biasanya membutuhkan waktu lama
dalam proses purchasing.
5.	 Perilaku pasca pembelian.
Setelah membeli, konsumen akan
membandingkan barang yang
dibeli dengan ekspektasi atau
harapan mereka terhadap barang
tersebut. Jika tidak sesuai harapan
dan mengecewakan, mereka akan
merasa menyesal. Hal yang penting
disini adalah konsumen yang
kecewa tersebut dapat menyebarkan
keburukan dari barang tersebut
kepada calon pembeli lainnya. Hal ini
yang harus segera dihindari dengan
menggunakan strategi dan program
pemasaran yang efektif.
Entrepreneur Way #2120
Entrepreneur Way #21 21
ENTREPRENEUR ALERTNESS
novasi adalah suatu hal yang sangat penting untuk
dilakukan pada setiap bidang bisnis. Tanpa inovasi,
sebuah perusahaan akan mudah dikalahkan oleh para
pesaing baru yang selalu muncul setiap hari. Sama
seperti bentuk bisnis lainnya, bisnis dalam bidang ritel pun
membutuhkan inovasi.
I
Bisnis Ritel
Berinovasi?
Bisakah
Entrepreneur Way #2122
ENTREPRENEUR ALERTNESS
Kisah inovasi dalam bisnis ritel yang paling terkenal adalah inovasi
yang dilakukan oleh Walmart, sebuah toko ritel terbesar di Amerika.
Pada awalnya, Walmart muncul dengan bentuk toko ritel biasa
yang tersebar di berbagai daerah di Amerika. Setelah sekian lama,
muncul berbagai toko ritel lain yang menjadi saingan Walmart.
Tidak ingin kalah, Walmart pun akhirnya melakukan inovasi dengan
mengubah model ritelnya menjadi toko grosir dan diskon.
Dari dalam negeri, kita bisa melihat bentuk inovasi bisnis ritel
dari toko 7-Eleven. Di awal kemunculannya, 7-Eleven sangat
terkenal karena gebrakannya yang menjadikan minimarket tidak
hanya sekadar tempat berbelanja, namun juga tempat nongkrong.
7-Eleven sangat mengetahui kebutuhan anak muda di kota
besar yang membutuhkan tempat untuk berkumpul dan membeli
makanan yang terjangkau.
Baru-baru ini, muncul pula sebuah toko ritel online bernama Black
Garlic di Jakarta. Black Garlic menawarkan konsep unik yang
sangat berbeda dari toko ritel lain. Black Garlic memudahkan
konsumen yang ingin memasak di rumah, namun tidak ingin
ribet memilih dan membeli bahan-bahannya. Black Garlic
memberikan pelayanan yang lengkap. Mulai dari membuatkan
resep, membelikan berbagai bahan masakan, hingga memberikan
langkah-langkah untuk membuat masakan tersebut. Bentuk ritel
Black Garlic yang unik ini banyak dilirik oleh keluarga muda di
Jakarta, karena bisa membantu mereka menghemat waktu dan
juga biaya.
Berbagai contoh di atas menggambarkan jika toko ritel yang
awalnya terkesan monoton, nyatanya bisa memiliki inovasi yang
beraneka macam. Jika Anda saat ini berencana membuka usaha
ritel, atau justru saat ini Anda sedang menggeluti bidang bisnis
ini, maka Anda harus mempertimbangkan berbagai inovasi untuk
membuat bisnis ritel Anda terus berkembang. Salam Entrepreneur!
Entrepreneur Way #21 23
Entrepreneur Way #2124
isnis ritel atau consumer goods merupakan bentuk bisnis yang
sudah akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Toserba (toko
serba ada) atau warung kelontong adalah bentuk sederhana dari
bisnis ritel yang sudah ada sejak zaman dahulu. Baru-baru ini,
berbagai minimarket seperti alfamart dan indomaret juga muncul
sebagai bentuk modern dari bisnis ritel.
Untuk memulai usaha di bidang ritel, tentunya ada beberapa hal yang harus Anda
pertimbangan, mengingat tingginya tingkat persaingan usaha ritel saat ini. Berikut
adalah hal-hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memulai usaha ritel.
B
Hal Paling
Penting Dalam
Bisnis Ritel
TIPS
3
Entrepreneur Way #21 25
TIPS
1.	 Lokasi
Hal terbesar yang memengaruhi konsumen memilih toko Anda
adalah letak toko yang strategis. Posisi strategis ini tentunya dapat
dinilai dari beberapa hal, seperti jarak toko yang dekat dengan
pemukiman atau pusat keramaian, mudahnya akses menuju ke
lokasi, serta kesediaan lahan parkir.
Kemudahan dalam menjangkau lokasi membuat pelanggan tidak
ragu untuk datang ke toko Anda. Jangan pernah abaikan pemilihan
lokasi usaha karena hal ini memiliki dampak yang sangat besar bagi
usaha Anda.
2.	 Harga
Faktor kedua yang tidak kalah penting dari lokasi adalah
keterjangkauan harga di toko ritel Anda. Semudah apapun toko
Anda untuk dijangkau, tetapi jika toko Anda menjual dengan harga
yang mahal, maka konsumen akan berpaling ke toko lain yang lebih
murah. Dalam berbisnis di bidang ritel, akan lebih baik jika Anda
hanya mendapatkan laba yang kecil namun dengan perputaran
yang cepat dibandingkan Anda mengejar laba yang besar namun
memperlambat perputaran bisnis Anda.
3.	 Kelengkapan Barang
Apakah Anda pernah merasa kesal ketika Anda berbelanja di
toserba namun ternyata apa yang hendak Anda cari serba tidak
ada? Kelengkapan produk merupakan kunci dari kesuksesan
sebuah toko ritel. Ketika Anda menjual barang dengan lengkap,
maka konsumen akan memprioritaskan untuk berbelanja di toko
Anda dibandingkan ke tempat lain.
Tiga hal di atas merupakan faktor-faktor yang penting untuk
dipertimbangkan sebelum Anda membuka usaha di bidang ritel atau
consumer goods. Semoga dengan mempertimbangkan tiga hal di atas,
Anda dapat memulai usaha ritel yang diminati oleh para pelanggan.
Entrepreneur Way #2126

More Related Content

What's hot

Entrepreneur Way #11 - Juli 2015
Entrepreneur Way #11 - Juli 2015Entrepreneur Way #11 - Juli 2015
Entrepreneur Way #11 - Juli 2015UCEO
 
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016Entrepreneur Way #20 - Juli 2016
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016UCEO
 
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017Entrepreneur Way #25 - Februari 2017
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017UCEO
 
Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016UCEO
 
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016Entrepreneur Way #24 - Desember 2016
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016UCEO
 
Entrepreneur Way #13 - November 2015
Entrepreneur Way #13 - November 2015Entrepreneur Way #13 - November 2015
Entrepreneur Way #13 - November 2015UCEO
 
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016Entrepreneur Way #19 - Juni 2016
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016UCEO
 
Studentpreneur June Edition
Studentpreneur June EditionStudentpreneur June Edition
Studentpreneur June EditionUCEO
 
UC Onliner 2
UC Onliner 2UC Onliner 2
UC Onliner 2UCEO
 
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKMSeminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKMMohamad Iqbal
 
Desain promosi untuk pelaku UMKM
Desain promosi untuk pelaku UMKMDesain promosi untuk pelaku UMKM
Desain promosi untuk pelaku UMKMArif
 
Ebook panduan 21 ide bisnis yang menguntungkan
Ebook   panduan 21 ide bisnis yang menguntungkanEbook   panduan 21 ide bisnis yang menguntungkan
Ebook panduan 21 ide bisnis yang menguntungkanMuhammad Fahmi Fathony
 
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014Nur Agustinus
 
UC Onliner 5
UC Onliner 5UC Onliner 5
UC Onliner 5UCEO
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Nur Agustinus
 
UC Onliner #9 - Maret 2015
UC Onliner #9 - Maret 2015UC Onliner #9 - Maret 2015
UC Onliner #9 - Maret 2015UCEO
 
Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Repositioniwan setiawan
 

What's hot (20)

Entrepreneur Way #11 - Juli 2015
Entrepreneur Way #11 - Juli 2015Entrepreneur Way #11 - Juli 2015
Entrepreneur Way #11 - Juli 2015
 
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016Entrepreneur Way #20 - Juli 2016
Entrepreneur Way #20 - Juli 2016
 
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017Entrepreneur Way #25 - Februari 2017
Entrepreneur Way #25 - Februari 2017
 
Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016Entrepreneur Way #17 - April 2016
Entrepreneur Way #17 - April 2016
 
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016Entrepreneur Way #24 - Desember 2016
Entrepreneur Way #24 - Desember 2016
 
Entrepreneur Way #13 - November 2015
Entrepreneur Way #13 - November 2015Entrepreneur Way #13 - November 2015
Entrepreneur Way #13 - November 2015
 
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016Entrepreneur Way #19 - Juni 2016
Entrepreneur Way #19 - Juni 2016
 
Studentpreneur June Edition
Studentpreneur June EditionStudentpreneur June Edition
Studentpreneur June Edition
 
UC Onliner 2
UC Onliner 2UC Onliner 2
UC Onliner 2
 
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKMSeminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
Seminar Teknologi Bisnis - Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
 
Desain promosi untuk pelaku UMKM
Desain promosi untuk pelaku UMKMDesain promosi untuk pelaku UMKM
Desain promosi untuk pelaku UMKM
 
Ebook panduan 21 ide bisnis yang menguntungkan
Ebook   panduan 21 ide bisnis yang menguntungkanEbook   panduan 21 ide bisnis yang menguntungkan
Ebook panduan 21 ide bisnis yang menguntungkan
 
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014
UC Onliner #5 - Mei-Juni 2014
 
Guerilla marketing
Guerilla marketingGuerilla marketing
Guerilla marketing
 
UC Onliner 5
UC Onliner 5UC Onliner 5
UC Onliner 5
 
Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014Majalah UC Onliner, Maret 2014
Majalah UC Onliner, Maret 2014
 
UC Onliner #9 - Maret 2015
UC Onliner #9 - Maret 2015UC Onliner #9 - Maret 2015
UC Onliner #9 - Maret 2015
 
Product planning !!!
Product planning !!!Product planning !!!
Product planning !!!
 
Majoopreneur vol6
Majoopreneur vol6Majoopreneur vol6
Majoopreneur vol6
 
Rebrandingvs Reposition
Rebrandingvs RepositionRebrandingvs Reposition
Rebrandingvs Reposition
 

Similar to Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016

Digital Marketing At Taqwa
Digital Marketing At TaqwaDigital Marketing At Taqwa
Digital Marketing At TaqwaEka Patra
 
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptxPertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptxNurHidayat754763
 
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"Kanaidi ken
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.pptssuserb69fe2
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmkAgus Marhadi
 
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke OnlineNovia Widya Utami
 
Value proposition
Value propositionValue proposition
Value propositionzafran0710
 
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.ppt
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.pptKEWIRAUSAHAN MATERI 5b.ppt
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.pptInnerCircle444
 
6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category managementYayan Mulyana
 
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category ManagementYayan Mulyana
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mohamad Alfajar
 
Mendefinisikan pemasar untuk abad ke
Mendefinisikan pemasar untuk abad keMendefinisikan pemasar untuk abad ke
Mendefinisikan pemasar untuk abad keReni Kurniati
 
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...Kanaidi ken
 
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0Kanaidi ken
 
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxKONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxDuwiRiningsih1
 

Similar to Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016 (20)

Marketing untuk pemula 2
Marketing untuk pemula 2Marketing untuk pemula 2
Marketing untuk pemula 2
 
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasarPertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
 
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasarPertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
Pertemuan iii wawasan perusahaan terhadap pasar
 
Digital Marketing At Taqwa
Digital Marketing At TaqwaDigital Marketing At Taqwa
Digital Marketing At Taqwa
 
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptxPertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptx
Pertemuan 3 Aspek Pasar dan Pemasaran.pptx
 
PEMASARAN.pptx
PEMASARAN.pptxPEMASARAN.pptx
PEMASARAN.pptx
 
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"
Tools of Digital Media in Marketing _Materi Training "DIGITAL MARKETING"
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
 
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmkManajemen retailsmk
Manajemen retailsmk
 
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
#PandaiBerdagang: Panduan Lengkap Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
 
Value proposition
Value propositionValue proposition
Value proposition
 
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.ppt
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.pptKEWIRAUSAHAN MATERI 5b.ppt
KEWIRAUSAHAN MATERI 5b.ppt
 
6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management
 
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
 
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
Mendefinisikan Pemasaran Untuk Abad ke 21
 
Mendefinisikan pemasar untuk abad ke
Mendefinisikan pemasar untuk abad keMendefinisikan pemasar untuk abad ke
Mendefinisikan pemasar untuk abad ke
 
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...
Strategi Marketing Funding dalam Upaya Merangkul Nasabah Millennial _Pelatiha...
 
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0
Pemanfaatan Digital Marketing & Media Sosial di Era Revolusi Industri 4.0
 
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptxKONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
KONSEP PELUANG KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Ppt e marketing
Ppt e marketingPpt e marketing
Ppt e marketing
 

More from UCEO

Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015UCEO
 
UC Onliner 6
UC Onliner 6UC Onliner 6
UC Onliner 6UCEO
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3UCEO
 
UC Onliner 4
UC Onliner 4UC Onliner 4
UC Onliner 4UCEO
 
UC Onliner 1 Jan 2014
UC Onliner 1 Jan 2014UC Onliner 1 Jan 2014
UC Onliner 1 Jan 2014UCEO
 
Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014UCEO
 

More from UCEO (6)

Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
Majalah UC Onliner #8 - Januari 2015
 
UC Onliner 6
UC Onliner 6UC Onliner 6
UC Onliner 6
 
UC Onliner 3
UC Onliner 3UC Onliner 3
UC Onliner 3
 
UC Onliner 4
UC Onliner 4UC Onliner 4
UC Onliner 4
 
UC Onliner 1 Jan 2014
UC Onliner 1 Jan 2014UC Onliner 1 Jan 2014
UC Onliner 1 Jan 2014
 
Uc onliner 7 november 2014
Uc onliner 7   november 2014Uc onliner 7   november 2014
Uc onliner 7 november 2014
 

Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016

  • 3. Entrepreneur Way #21 3 QUOTES Entrepreneur Way #21 3
  • 4. Entrepreneur Way #214 ENTREPRENEURWAY itel adalah sebuah bisnis B2C (Business to Consumer), dimana bisnis ini dapat berkembang dengan pesat tergantung bagaimana strategi promosi dan penjualan yang dilakukan. Ritel memiliki berbagai macam klasifikasi yaitu seperti wholesales, consumer goods, telecom, dan lain sebagainya. Banyak orang telah mencoba menjalankan bisnis ritel, namun bukan berarti menjalankan bisnis ini akan berlangsung lancar tanpa kendala. Sebuah usaha tentu memiliki resiko usaha, dan bisnis ritel juga tidak dapat terhindar dari resiko tersebut. Ritel ini berbeda dengan bisnis pada umumnya karena berorientasi pada product- driven. Penjualan ritel menitikberatkan pada kebutuhan- kebutuhan pokok konsumen. Kebutuhan-kebutuhan ini akan terus dicari oleh konsumen, maka dari itu bisnis ritel tetap akan dicari dan diminati oleh mayoritas konsumen. Pada edisi ke-21 Agustus 2016, e-magz Entrepreneur Way menampilkan tema mengenai Ritel yang menjabarkan mengenai bisnis B2C, strategi bagaimana mengubah penampilan layout toko supaya konsumen akhirnya membeli barang yang bahkan tidak mereka perlukan, serta memahami berbagai perilaku konsumen sebelum memutuskan untuk membeli barang. Ternyata, perilaku konsumen ini memiliki sebuah pola khusu yang dapat dipelajari. Tidak hanya itu, masih terdapat ulasan mengenai tips tentang hal-hal penting yang terdapat dalam bisnis ritel. Redaksi berharap Majalah Entrepreneur Way, mampu memberi manfaat dan menginspirasi para pembaca, baik pemula maupun pelaku bisnis. Salam Entrepreneur ! Reny Pebriasari Editor-in-Chief EDITOR’s NOTE R
  • 5. Entrepreneur Way #21 5 Executive Editor Eric Pramono Art & Desain Editor Rachmat Wijanarko Photography Samuel Leksono • Redaksi menerima kritik, saran, dan komentar dari pembaca. Silahkan kirim via e-mail ke reny.pebriasari@ciputra.ac.id • Anda dapat berkontribusi melalui tulisan, artikel dan opini yang dapat dikirimkan melalui email reny.pebriasari@ciputra.ac.id • Untuk pemasangan iklan dapat menghubungi kami melalui email : • reny.pebriasari@ciputra.ac.id • Dilarang mengutip, memproduksi sebagian atau keseluruhan isi majalah ini dalam segala bentuk tanpa izin tertulis dari redaksi. HOW TO REACH US Design Cover Rachmat Wijanarko Contributing Writers Dyah Arum Narwastu, Layout Rachmat Wijanarko Editor-in-Chief Reny Pebriasari
  • 6. Entrepreneur Way #216 21 ENTREPRENEUR ALERTNESS : BisAKAH Bisnis Ritel Berinovasi? 24 TIPS : 3 HAL Paling Penting Dalam Bisnis Ritel MAIN TOPIC : Business to Consumer MAIN TOPIC : Strategi Mengubah Layout Toko MAIN TOPIC : Perilaku Konsumen TABLE OF CONTENTS TABLEofcontents 08 14 18 Entrepreneur Way #216
  • 8. Entrepreneur Way #218 main topic itel merupakan cakupan bisnis yang cukup luas. Dalam dunia marketing, ritel merupakan B2C atau Business to Consumer. Tidak mengherankan apabila bisnis ritel sangat menjamur di masyarakat. Siapa saja bisa menjalankan bisnis ritel karena macamnya yang sangat heterogen. Sebelum memilih bisnis ritel yang ingin dijalankan, akan lebih baik apabila Anda lebih memahami tentang ritel terlebih dahulu. Ritel adalah segala jenis bentuk penjualan barang dan jasa dari penjual kepada pembeli terakhir yang akan menggunakannya untuk keperluan pribadi, dan bukan untuk keperluan bisnis. Retail dapat pula diartikan sebagai sebuah eceran (retailing) yang dapat terjadi tidak hanya di toko melainkan juga dapat dilakukan melalui pengantaran (delivery services). Hal ini membuktikan bahwa dalam ritel, pelayanan dan jasa / service juga tidak kalah penting. R Business to Consumer (B2C)
  • 9. Entrepreneur Way #21 9 main topic Marketing dalam ritel mengenal Segmenting, Targeting, dan Positioning, yang tentunya telah diketahui dengan sangat baik di dunia marketing oleh para pelaku bisnis. Selain itu, dalam strategi marketing ritel tentu juga meliputi product, price, place, dan promotion yang harus diperhatikan dan direncanakan dengan matang. Sangat penting untuk memahami bahwa ritel merupakan B2C, dimana konsumen tersebut akan menggunakan produk barang / jasa yang dibelinya untuk keperluan konsumsi pribadi maupun kelompok tanpa tujuan bisnis lainnya. Misalnya Anda seorang konsumen membeli makanan untuk dia konsumsi pribadi, dan bukan untuk dijual kembali kepada orang lain. Maka dari itu cakupan ritel memang snagat luas, semua pelaku bisnis yang menjual produk barang dan jasa kepada konsumen termasuk kedalam ritel. Ritel memiliki perbedaan dengan wholesales (ritel besar), dimana wholeshales ini bertujuan untuk transaksi menjual barang dalam kuantitas yang sangat besar kepada distributor-distributor kecil dibawahnya. Orang biasa menyebutnya sebagai pedagang partai besar atau grosir. Yang termasuk kedalam wholeshales misalnya saja adalah IKEA, LotteMart, dan lain sebagainya. Agar mendapat benefit yang besar dalam bisnis ritel, tentu seorang pelaku bisnis harus memperhatikan dan menyesuaikan barang dagangannya dengan pedoman strategi marketing. Contohnya yaitu menjual barang / jasa dengan kualitas yang diharapkan, dengan harga yang tepat, ditempat yang tepat, waktu yang tepat, serta dengan promosi yang tepat pula. Maka dari itu, sebelum menjalankan bisnis ritel, tentunya perlu dilakukan sebuah analisis pasar dengan cara survey, sehingga akan mendapatkan pangsa pasar yang tepat. Anda akan dapat mengetahui barang-barang yang sedang dibutuhkan oleh para konsumen, sehingga Anda dapat menjual barang / jasa dengan tepat sasaran. Pengetahuan tentang karakteristik target pasar memang sangat menentukan, bagaimana tidak apabila Anda tidak mengetahui tentang komponen penting tersebut, maka Anda tidak akan dapat menjual barang yang tepat kepada konsumen yang tepat, dengan waktu, harga, dan promosi yang tepat pula. Bisnis ritel tidak hanya dapat berkembang melalui penjualan langsung dengan cara offline. Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis e-commerce saat ini juga telah berkembang dengan sangat pesat. Penjualan ritel melalui online saat ini memang paling diminati “ “Langkah pertama untuk mengembangkan strategi B2C yaitu mengidentifikasi target konsumen, kemudian menganalisa alasan mengapa mereka harus melihat promosi serta harus membeli produk yang Anda tawarkan.
  • 10. Entrepreneur Way #2110 main topic oleh konsumen. Pilihan praktis, mudah, dan dengan cara bertransaksi yang mudah pula merupakan godaan besar bagi konsumen. Bahkan barang yang dipesan juga bisa diantar hingga sampai di depan rumah. Jenis pelayanan yang memudahkan ini akan membuat konsumen tidak bisa mengatakan tidak terhadap produk-produk yang ditawarkan. Strategi marketing yang dilakukan pun sudah cukup tepat apalagi dengan beragam pilihan promo yang ditawarkan. Langkah pertama untuk mengembangkan strategi marketing B2C yaitu mengidentifikasi siapa target konsumen, kemudian menganalisa alasan mengapa mereka harus melihat promosi yang Anda lakukan serta mengapa mereka harus membeli produk yang Anda tawarkan. Darisitulah Anda dapat mengevaluasi serta memperbaiki kekurangan strategi marketing yang Anda jalankan. Tujuan utama dari marketing B2C adalah untuk mengubah calon pembeli menjadi pembeli yang dapat segera membeli produk, bahkan menjadi pelanggan tetap. Dalam marketing B2C, penting untuk menjalankan program-program promo dan mendesain display tampilan utama baik offline maupun online menjadi semenarik mungkin. Misalnya saja memberikan voucher-voucher diskon atas beberapa produk yang hanya berjalan selama beberapa jam atau hari, memberikan benefit dan tambahan khusus kepada pemegang kartu member, dan lain sebagainya. Hal ini tidak lain dilakukan agar menarik perhatian pembeli. Konsumen yang mengetahui terdapat sebuah diskon yang hanya berlangsung selama beberapa hari, maka akan dengan cepat mendatangi toko atau membuka website tersebut untuk kemudian membeli barang-barang yang sedang promo. Strategi ini akan mengurangi perilaku konsumen sebelum membeli barang yang selalu memikirkan terlebih dahulu dengan rentang waktu yang relatif lama. Selain itu, secara online, seorang
  • 11. Entrepreneur Way #21 11 konsumen tentu akan tertarik dengan tampilan sebuah e-commerce dengan transaksi yang lengkap, mudah, cepat, dan terpercaya. Mereka dengan segera akan beralih kepada check out atau pembelian dari keranjang belanja jika produk yang diinginkan telah sesuai. Pemegang kartu member pun akan mendapat diskon-diskon khusus tertentu untuk berbagai jenis produk yang sedang dipromosikan. Tujuan lain dari memiliki kartu member tidak lain adalah agar konsumen tersebut menjadi pelanggan tetap. Bisnis yang dijual dalam bisnis ritel B2C diantaranya adalah sebagai berikut : • Product-driven. Jika teknik marketing yang ideal adalah Market- driven, yaitu memikirkan target pasar, hal apa yang paling diinginkan pasar baru kemudian menjual barang / jasa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Atau dengan kata lain merancang / melakukan inovasi produk dengan fokus pada minat dan kebutuhan pasar sehingga dapat menjadi solusi konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Berbeda dengan ritel yang menggunakan produk sebagai market utamanya. Pengusaha ritel tidak perlu melakukan rancangan atau inovasi produk, melainkan hanya perlu menjual produk yang pasti selalu diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen. • Memaksimalkan nilai transaksi penjualan. • Target pasar yang besar. • Proses pembelian dan pembayaran yang mudah dan cepat. • Merchandising atau ketersediaan barang dan tampilan etalase produk yang sedemikian rupa sehingga menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian. Maka dari itu, desain, kemasan, harga, ketersediaan barang, dan tampilan sangat penting. • Keputusan pembelian konsumen yang berdasarkan nilai, keingingan, dan harga. Hal ini sangat terkait dengan perilaku konsumen sebelum melakukan pembelian. Konsumen B2C pada umumnya akan membeli barang / jasa dengan melakukan pertimbangan harga dan kualitas produk terlebih dahulu. Pelanggan akan mencari harga yang kompetitif dan terbaik kemudian menilainya dengan value dan kualitas. Namun hal ini bukan jaminan dengan harga termurah maka konsumen lantas pasti akan membeli produk tersebut. Konsumen akan membeli barang dengan melihat kepercayaan terhadap tempat penjualan tersebut (trusted seller) walaupun dengan harga yang lebih tinggi dengan produk yang sama. main topic
  • 12. Entrepreneur Way #2112 main topic Kepercayaan ini menjadi faktor penentu sekaligus tantangan bagi pemilik bisnis ritel untuk mendapatkan pelanggan tetap. Maka dari itu dibutuhkan strategi agar dapat meyakinkan konsumen untuk membeli serta tantangannya adalah membangun kepercayaan dan kesetiaan pelanggan terhadap produk dan bisnis Anda. Melalui B2C, pengaruh merek sangatlah mendukung. Konsumen hanya akan membeli produk dan jasa yang mereka percaya, bukan dengan menduga-duga atau mencoba-coba. Maka dari itu, merek yang kuat dapat membantu mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa merek yang kuat adalah merek yang jauh tertanam dengan baik di benak konsumen. Konsumen tidak akan berpikir dua kali untuk membeli produk dengan merek yang telah mereka percayai. Konsumen akan menjadi konsumen yang setia dan loyal serta tidak ragu untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi. Konsumen pada umumnya lebih condong kepada kepentingan pemenuhan kebutuhan tentang keinginan dan prestise. Seseorang akan lebih rela untuk membeli “status” yang dinilai akan menguntungkan dirinya dimata masyarakat. Misalnya saja seseorang akan lebih memilih membeli merek-merek mobil seperti BMW, jam tangan Rolex, sepatu Nike, dan lain sebagainya. Merek-merek tersebut tentu telah memiliki “nama” yang cukup terkenal dimata masyarakat, dan dianggap dapat meningkatkan status sosial seseorang. Maka dari itu, dalam menjalankan ritel yang merupakan B2C, akan lebih baik apabila pelaku bisnis hanya menjual barang / jasa dengan merek-merek yang telah memiliki kepercayaan dan nilai dimata para konsumennya. Dalam menjalankan marketing B2C di bisnis ritel, sangat penting untuk memahami alasan apa yang membuat pembeli akhirnya mau atau ingin membeli sebuah produk. Anda harus dapat menemukan motivasi dan aspek emosional tertentu yang dapat mendasari konsumen dalam memutuskan sebuah produk untuk dibeli. Selain itu, untuk meningkatkan penjualan, penjual dapat meningkatkan kenyamanan konsumen dalam tahap pembelian, meningkatkan pelayanan dan service, memberikan harga yang terbaik, memastikan ketersediaan barang, memperhatikan kualitas produk-produk yang dijual (tidak ada yang expired, rusak), dan lain sebagainya. Selain itu, perlu untuk membuat rencana target audiens dan program promosi yang tepat untuk disampaikan kepada konsumen di tahun-tahun mendatang.
  • 14. Entrepreneur Way #2114 Strategi Mengubah Layout Toko i industri ritel, bahkan hal-hal kecil sekalipun sangat penting. Seperti yang kita ketahui, ritel memiliki cakupan yang cukup luas. Keuntungan terbesar dari bisnis ritel diperoleh melalui selisih harga beli dan harga penjualan serta biaya operasional. Ritel tidak berorientasi pada partnership atau networking, berbeda dengan business to business (B2B). Maka dari itu, penting untuk mengetahui kalkulasi harga masing-masing produk yang dijual serta kuantitas barang yang dijual. Kendala yang biasa dihadapi bisnis ritel adalah adanya barang yang rusak, expired, kerugian karena bencana alam misalnya kebakaran, hilang / dicuri, perampokan, D main topic
  • 15. Entrepreneur Way #21 15 main topic bangkrut, ditipu, dagangan yang sepi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui bagaimana mengatur bisnis ritel dengan tepat agar tidak mengalami kerugian. Ritel dibagi menjadi beberapa macam jenis, diantaranya adalah consumer goods yaitu barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat secara pokok seperti makanan, baju, perlengkapan mandi, dan lain sebagainya. Kemudian terdapat ritel yang bergerak di bidang telekomuniaksi yang menjual pulsa atau counter-counter handphone. Ritel yang bergerak di bidang horeka (hotel, restoran, dan cafe), ritel yang menjual produk berupa emas, toko elektronik, toko kelontong, dan lain sebagainya. Melaksanakan strategi bisnis yang efektif harus dijalankan dengan rencana yang matang. Misalnya saja Anda memiliki bisnis ritel berupa toko grosir. Hal yang terpenting adalah penjualan barang. Strategi marketing yang dilakukan biasanya adalah promo dan diskon untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan untuk datang ke toko Anda. Namun hal yangs ering terlupakan adalah strategi bagaimana Anda dapat mendesain layout / tampilan toko Anda bukan hanya menjadi semenarik mungkin namun menjadi sebuah strategi yang membuat pelanggan Anda membeli barang-barang yang bahkan tidak mereka perlukan. Misalnya saja adalah Anda harus menempatkan sayur dan buah- buahan di dekat pintu masuk. Dimana kedua barang ini memang paling banyak dicari oleh sebagian besar pelanggan. Kemudian Anda meletakkan daging di bagian belakang untuk dilewati. Disebelah daging, Anda dapat menempatkan susu dan roti. Dimana kedua barang ini biasanya paling sering dicari oleh pelanggan. Secara tidak langsung, toko akan “memaksa” pelanggan untuk melihat dan melewati bagian daging jika ingin membeli susu dan roti. Teknik marketing melalui tampilan toko ini merupakan teknik promosi yang mampu memberikan dampak positif. Anda harus menempatkan produk-produk yang paling mungkin akan memberikan dampak yang paling besar pada penjualan Anda sedemikian rupa di bagian yang paling sering pengunjung akan melihatnya. Karena seperti yang kita ketahui, konsumen yang datang ke toko grosir biasanya selalu membeli barang-barang yang bahkan sebenarnya tidak mereka butuhkan atau tidak ada dalam daftar belanjaan mereka. Namun penempatan layout ini harus Anda sesuaikan dengan pola
  • 16. Entrepreneur Way #2116 main topic kehidupan dan budaya masyarakat di sekitar tempat tersebut. Misalnya tempat Anda adalah sebuah desa pertanian, maka akan lebih baik apabila Anda menempatkan pupuk dan alat-alat pertanian ditempat-tempat strategis yang sebelumnya banyak dilalui pengunjung. Hal ini telah diterapkan oleh penjual ritel besar / wholeshale IKEA. IKEA memandang hal ini sebagai sebuah strategi bisnis sehingga IKEA selalu menempatkan semua produk-produk kualitas unggulannya di sepanjang perjalanan sebelum Anda meninggalkan tempat tersebut. IKEA tidak akan melepaskan Anda begitu saja ke kasir tanpa Anda harus melihat barang- barang dijual olehnya. Untuk penjualan secara e-commerce, strategi penempatan layout juga dapat dilakukan. Website Tokopedia dan Bukalapak misalnya. Kedua website ini pasti akan menawarkan daftar barang-barang dibawah sebuah barang yang Anda beli. Misalnya dengan keterangan, “orang yang membeli barang tersebut juga membeli”, “barang sejenis”, atau website akan menampilkan history pencarian barang Anda. Hal ini dilakukan supaya Anda dapat dengan lebih mudah menemukan barang yang sebelumnya Anda cancel atau tidak jadi beli. Dalam industri ritel, apabila Anda mempertimbangkan tentang detail, maka Anda akan memahami bahwa konsumen adalah bagian dari proses bisnis yang Anda jalani. Mengetahui pola dan perilaku konsumen ketika berbelanja akan membantu memutuskan bagaimana Anda akan menata tampilan layout bisnis ritel tersebut. Dengan hal tersebut, konsumen akan merasa senang, dan nyaman berbelanja ditempat Anda.
  • 18. Entrepreneur Way #2118 main topic Salah satu tujuan dalam dunia bisnis adalah memiliki konsumen- konsumen yang loyal terhadap produk-produk bisnis yang ditawarkan. Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan konsumen adalah melalui strategi marketing yang tepat. Dalam strategi marketing, mendapatkan konsumen saja tidak cukup, hal tidak kalah penting lainnya yang perlu dilakukan dalam marketing adalah mempertahankan konsumen. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh konsumen yang loyal. Mulai dari merencanakan strategi marketing yang tepat, meningkatkan kualitas produk, pelayanan dan service, menerapkan dan mengatur after sales, dan lain sebagainya. Keuntungan dari memiliki konsumen-konsumen yang loyal adalah peluang dan kemungkinan konsumen-konsumen tersebut untuk melakukan repeat order dan menjadi pelanggan tetap. Namun kendala yang sering muncul untuk memiliki loyal konsumen adalah Anda tidak dapat memprediksi perilaku konsumen. Sebelum memutuskan membeli sebuah produk atau jasa, tentu seorang buyer akan menerapkan beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk membeli barang tersebut. Pertimbangan- pertimbangan yang sering diperhatikan misalnya mengenai kualitas, fungsi dan value barang tersebut, harga, garansi, pelayanan after sales, dan lain sebagainya. Maka dari itu sangat penting bagi seorang penjual untuk mengetahui apa yang dipikirkan, diharapkan, dan diinginkan konsumen tentang produknya. Memahami perilaku konsumen tidak sulit dilakukan, namun memerlukan perhatian yang khusus. Semakin Anda memahami proses penjualan serta perilaku konsumen terhadap barang yang diinginkannya, maka peluang promosi dan penjualan yang lebih besar juga semakin terbuka lebar. Sebenarnya seorang konsumen memiliki sebuah pola yang kurang lebih selalu sama dalam setiap pembelian. Pola-pola ini biasanya dapat diprediksi walaupun Perilaku Konsumen S
  • 19. Entrepreneur Way #21 19 main topic konsumen tersebut pastilah tidak sadar akan tindakan dan perilakunya sebelum membeli barang tersebut. Dalam tahap pembelian tersebut, seorang konsumen pasti akan melalui 3 tahapan sebelum memutuskan untuk membeli sebuah barang. Ketiga tahap pembelian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pengakuan tentang kebutuhan. Pengakuan ini dapat dipengaruhi dari faktor internal maupun eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah misalnya ketika Anda membutuhkan makanan karena memang tubuh Anda merasakan lapar. Sedangkan faktor dari eksternal adalah faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi Anda supaya membeli makanan. Misalnya saja ketika berjalan-jalan, Anda melihat sebuah iklan tentang makanan di sebuah poster atau iklan TV, atau melihat orang lain yang sedang makan, maka secara tidak langsung Anda akan dipengaruhi untuk membeli makanan tersebut. 2. Pencarian informasi. Setelah memiliki keinginan terhadap suatu barang, tahap selanjutnya yang biasanya dilakukan oleh konsumen adalah mencari informasi, dimana mereka akan berusaha mendapatkan sumber- sumber informasi demi barang atau jasa yang diinginkan. Informasi yang dibutuhkan konsumen adalah informasi tentang hal-hal yang dapat memberikan solusi bagi kebutuhan mereka. Selain dari sumber informasi melalui iklan, hal yang tidak kalah penting adalah informasi dari sesama konsumen lainnya. 3. Mengevaluasi alternatif. Pada tahap ini, konsumen akan mengevaluasi keputusan pemilihan yang dilakukan. Konsumen akan membandingkan produk Anda dengan kompetitor. Konsumen biasanya akan membandingkan mengenai fitur apa yang lebih unggul serta merek apa yang secara lebih baik dapat mendeliver fitur tersebut. Konsumen akan menilai manakah yang lebih bisa memberikan nilai dan memenuhi hal yang dibutuhkan. 4. Pembelian. Tahap pembelian bisa terjadi dengan singkat pada saat itu juga. Namun juga ada yang memerlukan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Waktu tersebut biasanya digunakan untuk memperhitungkan tentang negosiasi, keuangan, waktu percobaan, dan bahkan waktu pemasangan. Barang yang lebih kompleks dan mahal biasanya membutuhkan waktu lama dalam proses purchasing. 5. Perilaku pasca pembelian. Setelah membeli, konsumen akan membandingkan barang yang dibeli dengan ekspektasi atau harapan mereka terhadap barang tersebut. Jika tidak sesuai harapan dan mengecewakan, mereka akan merasa menyesal. Hal yang penting disini adalah konsumen yang kecewa tersebut dapat menyebarkan keburukan dari barang tersebut kepada calon pembeli lainnya. Hal ini yang harus segera dihindari dengan menggunakan strategi dan program pemasaran yang efektif.
  • 21. Entrepreneur Way #21 21 ENTREPRENEUR ALERTNESS novasi adalah suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan pada setiap bidang bisnis. Tanpa inovasi, sebuah perusahaan akan mudah dikalahkan oleh para pesaing baru yang selalu muncul setiap hari. Sama seperti bentuk bisnis lainnya, bisnis dalam bidang ritel pun membutuhkan inovasi. I Bisnis Ritel Berinovasi? Bisakah
  • 22. Entrepreneur Way #2122 ENTREPRENEUR ALERTNESS Kisah inovasi dalam bisnis ritel yang paling terkenal adalah inovasi yang dilakukan oleh Walmart, sebuah toko ritel terbesar di Amerika. Pada awalnya, Walmart muncul dengan bentuk toko ritel biasa yang tersebar di berbagai daerah di Amerika. Setelah sekian lama, muncul berbagai toko ritel lain yang menjadi saingan Walmart. Tidak ingin kalah, Walmart pun akhirnya melakukan inovasi dengan mengubah model ritelnya menjadi toko grosir dan diskon. Dari dalam negeri, kita bisa melihat bentuk inovasi bisnis ritel dari toko 7-Eleven. Di awal kemunculannya, 7-Eleven sangat terkenal karena gebrakannya yang menjadikan minimarket tidak hanya sekadar tempat berbelanja, namun juga tempat nongkrong. 7-Eleven sangat mengetahui kebutuhan anak muda di kota besar yang membutuhkan tempat untuk berkumpul dan membeli makanan yang terjangkau. Baru-baru ini, muncul pula sebuah toko ritel online bernama Black Garlic di Jakarta. Black Garlic menawarkan konsep unik yang sangat berbeda dari toko ritel lain. Black Garlic memudahkan konsumen yang ingin memasak di rumah, namun tidak ingin ribet memilih dan membeli bahan-bahannya. Black Garlic memberikan pelayanan yang lengkap. Mulai dari membuatkan resep, membelikan berbagai bahan masakan, hingga memberikan langkah-langkah untuk membuat masakan tersebut. Bentuk ritel Black Garlic yang unik ini banyak dilirik oleh keluarga muda di Jakarta, karena bisa membantu mereka menghemat waktu dan juga biaya. Berbagai contoh di atas menggambarkan jika toko ritel yang awalnya terkesan monoton, nyatanya bisa memiliki inovasi yang beraneka macam. Jika Anda saat ini berencana membuka usaha ritel, atau justru saat ini Anda sedang menggeluti bidang bisnis ini, maka Anda harus mempertimbangkan berbagai inovasi untuk membuat bisnis ritel Anda terus berkembang. Salam Entrepreneur!
  • 24. Entrepreneur Way #2124 isnis ritel atau consumer goods merupakan bentuk bisnis yang sudah akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Toserba (toko serba ada) atau warung kelontong adalah bentuk sederhana dari bisnis ritel yang sudah ada sejak zaman dahulu. Baru-baru ini, berbagai minimarket seperti alfamart dan indomaret juga muncul sebagai bentuk modern dari bisnis ritel. Untuk memulai usaha di bidang ritel, tentunya ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangan, mengingat tingginya tingkat persaingan usaha ritel saat ini. Berikut adalah hal-hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum memulai usaha ritel. B Hal Paling Penting Dalam Bisnis Ritel TIPS 3
  • 25. Entrepreneur Way #21 25 TIPS 1. Lokasi Hal terbesar yang memengaruhi konsumen memilih toko Anda adalah letak toko yang strategis. Posisi strategis ini tentunya dapat dinilai dari beberapa hal, seperti jarak toko yang dekat dengan pemukiman atau pusat keramaian, mudahnya akses menuju ke lokasi, serta kesediaan lahan parkir. Kemudahan dalam menjangkau lokasi membuat pelanggan tidak ragu untuk datang ke toko Anda. Jangan pernah abaikan pemilihan lokasi usaha karena hal ini memiliki dampak yang sangat besar bagi usaha Anda. 2. Harga Faktor kedua yang tidak kalah penting dari lokasi adalah keterjangkauan harga di toko ritel Anda. Semudah apapun toko Anda untuk dijangkau, tetapi jika toko Anda menjual dengan harga yang mahal, maka konsumen akan berpaling ke toko lain yang lebih murah. Dalam berbisnis di bidang ritel, akan lebih baik jika Anda hanya mendapatkan laba yang kecil namun dengan perputaran yang cepat dibandingkan Anda mengejar laba yang besar namun memperlambat perputaran bisnis Anda. 3. Kelengkapan Barang Apakah Anda pernah merasa kesal ketika Anda berbelanja di toserba namun ternyata apa yang hendak Anda cari serba tidak ada? Kelengkapan produk merupakan kunci dari kesuksesan sebuah toko ritel. Ketika Anda menjual barang dengan lengkap, maka konsumen akan memprioritaskan untuk berbelanja di toko Anda dibandingkan ke tempat lain. Tiga hal di atas merupakan faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan sebelum Anda membuka usaha di bidang ritel atau consumer goods. Semoga dengan mempertimbangkan tiga hal di atas, Anda dapat memulai usaha ritel yang diminati oleh para pelanggan.