SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. Latar Belakang 
Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam 
bilangan sebagai hasil untuk membandingkan dengan suatu besaran baku 
yang diterima sebagai satuan. 
Dalam pengukuran dibutuhkan instrumen untuk membantu 
keterampilanmanusia dalam menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak 
diketahui. Dengan demikian sebuah instrumen dapat didefinisikan sebagai 
sebuah alat yang digunakan untuk menentukan besaran dari suatu kuantitas 
dan variabel.Telah disadari bahwa besaran listrik seperti arus, tegangan daya, 
dan yang lainnya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca 
indra kita. Untuk memungkinkan pengukuran, maka besaran listrik ini 
ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis ke dalam besaran yang 
memungkinkan untuk diamati oleh panca indrakita. 
Dengan demikian kegiatan yang dilakukan untuk merubah besaran listrik 
ke dalam suatu phenomena fisis yang dapat diamati oleh panca indra kita 
dikenal sebagai pengukuran besaran listrik. Listrik merupakan kebutuhan 
hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita. Listrik mempunyai 
ukuran sehingga dapat diketahui keberadaannya juga besar nilainya. Daya 
merupakan besar kekuatan listrik Adapun ukuran dari daya menurut satuan 
internasional adalah watt. Watt disini biasa digunakan untuk mengukur daya 
yang digunakan atau yang terpakai dari suatu beban listrik. Adapun alat yang 
digunakan untuk mengukur daya adalah Watt meter.
2 
1.2. Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian dari Wattmeter. 
2. Untuk mengetahui fungsi dari Wattmeter. 
3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam Wattmeter. 
4. Untuk mengetahui fungsi setiap komponen dalm Wattmeter. 
5. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Wattmeter. 
6. Untuk mengetahui cara menggunakan Wattmeter. 
7. Untuk megetahui macam-macam Wattmeter.
BAB II 
PEMBAHASAN 
3 
2.1. Pengertian Wattmeter 
Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat 
ukur yaitu Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter terdiri dari 
kumparan arus (kumparan tetap) dan kumparan tegangan (kumparan putar), 
sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri 
dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan sumber 
tegangan. 
Wattmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya 
listrik secara langsung. Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada 
arus searah maupun arus bolak balik. Untuk arus searah, maka daya yang 
dipakai dalam beban tahanan R dinyatakan sebagai 
푃 = 푉 퐼 = 퐼2 푅 = 
푉2 
푅 
Dengan V adalah tegangan beban dan I adalah arus beban Pada arus 
bolak balik, daya yang dipakai pada beban pada saat tegangan beban v dan 
arus beban i dinyatakan sebagai p = v i dengan v dan i adalah tegangan dan 
arus sebagai fungsi waktu yang memenuhi persamaan sinusoida. Terdapat 
beberapa jenis Wattmeter yaitu diantaranya wattmeter elektrodinamis 
wattmeter Induksi, wattmeter elektrostatis, wattmeter digital dan sebagainya. 
Paling banyak digunakan adalah Wattmeter elekrodinamis. 
2.2. Fungsi Alat 
Fungsi wattmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya 
listrik secara langsung. Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada 
arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC).
4 
2.3. Komponen Alat 
Gambar 1. Wattmeter analog 
Wattmeter analog yang paling sederhana adalah wattmeter jenis 
elektrodinamis, dimana terdiri dari sepasang kumparan tetap yang disebut 
kumparan arus dan kumparan bergerak yang disebut kumparan tegangan 
(potensial). Kumparan arus dihubungkan dengan rangkaian secara seri, 
sedangkan kumparan potensial dihubungkan secara paralel dengan rangkaian 
alat ukurnya. Selain itu pada wattmeter ini, kumparan potensial membawa 
jarum yang bergerak di atas skala untuk menunjukkan pengukuran. Sebuah 
arus yang mengalir melalui arus kumparan menghasilkan medan 
elektromagnetik di sekitar kumparan. Kuat medan ini sebanding dan sefase 
dengan arus. Sebuah resistor bernilai tinggi dihubungkan secara seri dengan 
alat ini untuk mengurangi arus yang mengalir melewatinya. Kumparan 
potensial pada wattmeter umumnya memiliki resistansi yang tinggi. Pada 
rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan arus dan 
tegangan, dan memenuhi persamaan P = VI.
Di bawah ini merupakan gambar komponen alat beserta keterangannya. 
5 
Ke t e r a ng a n: 
1 Jarum penunjuk 
2 Kaca 
3 Pengatur Nol (Zero) 
4 Skala : terdiri dari 120 bagian 
(linear) 
5 Terminal tegangan 
6 Terminal arus 
7 Tabel Perkalian 
Gambar 2. Komponen Alat 
2.4. Fungsi Setiap Komponen 
2 
2.4.1. Jarum penunjuk berfungsi sebagai penunjuk besaran yang di ukur. 
2.4.2. Kaca berfungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam 
pembacaan. 
2.4.3. Pengatur Nol (Zero) berfungsi untuk mengatur posisi nol dari 
penunjukan jarum. 
2.4.4. Skala berfungsi untuk membaca dari hasil pengukuran. 
2.4.5. Terminal tegangan digunakan untuk menyambungkan tegangan. 
Terminal common tegangan diberi tanda (±), dan terminal tegangan 
yang lain mengindikasikan ukuran tegangan terukur. 
1 
3 
6 
4 
7 
5
2.4.6. Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda (±) untuk menunjukkan 
bahwa terminal ini dihubungkan dengan terminal common tegangan, 
dan terminal arus yang lain mengindikasikan ukuran arus terukur. 
2.4.7. Tabel Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel 
ini digunakan untuk menentukan besarnya daya nyata dari nilai 
penunjukan. 
6 
2.5. Prinsip Kerja Wattmeter 
Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip kerja gaya lorentz. Gaya dimana 
gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang 
mempengaruhi. Arah gaya lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga 
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya lorentz (F) akibat dari arus 
listrik, I dalam suatu medan magnet B. 
Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I). Jari telunjuk menunjukkan arah 
medan magnet (B). Jari tengah menunjukkan arah gaya lorentz. Untuk 
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedangkan untuk muatan 
negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus. 
Keterangan : 
F = Gaya Lorentz 
I = Arus 
B = Kuat Medan Magnet F 
I 
Gambar 3. Kaidah tangan kanan 
B
7 
2.6. Cara Menggunakan 
1. Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah kedudukan jarum. 
Penunjuknya, jika kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti 
wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum 
penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar 
sekrup pengatur kedudukan jarum. 
2. Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka 
penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas 
ukurnya. 
Gambar 4. Cara menggunakan Wattmeter
Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah. 
Gambar 5. Diagram hubungan Wattmeter 
Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal 
tegangan yaitu terminal 240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, 
sedangkan terminal arus A dan terminal ± dihubungkan secara seri. Gambar a 
terlihat bahwa terminal-terminal hubungan disambung antara terminal atas dan 
terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan pada gambar b terminal 
samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut hubungan 
paralel. 
Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka 
penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan 
jenis hubungannya seperti terlihat pada tabel di bawah ini. 
8
9 
Tabel . Diagram Hubungan Wattmeter 
M u l t I p l e 
Volt 
Ampere 
60 V 120 V 240 V 
Seri 0.5 A 0.25 o.5 1 
Paralel 1 A o.5 1 2 
Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : 
 Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika 
digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka 
hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan 
dengan 0.25; 0.5; 1. 
 Dalam hubungan parallel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika 
digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka 
hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan 
dengan 0.5; 1; 2. 
 Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 
Watt. 
 Dalam hubungan parallel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 
240 Watt. 
2.7. Macam - macam Wattmeter 
Wattmeter dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Wattmeter Analog dan 
Wattmeter Digital. 
2.7.1. Wattmeter Analog 
Wattmeter analog terdiri dari 2 tipe yaitu : wattmeter tipe 
elektrodinamometer, wattmeter tipe induksi.
2.7.1.1. Wattmeter tipe elektrodinamometer 
Instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi elektro 
dinamometer tipe ampermeter dan voltmeter analog. Kedua koilnya 
dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil 
yang tetap atau field coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil 
bergerak dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang 
proporsional dengan tegangan. Sebuah tahanan non-induktif dihubungkan 
secara seri dengan koil bergerak supaya dapat membatasi arus menuju 
nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus proposional dengan 
tegangan maka disebut pressure coil atau voltage coil dari wattmeter. 
Gambar 6. Konstruksi wattmeter elektrodinamometer 
10 
2.7.1.2 Wattmeter tipe Induksi 
Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja 
amperemeter dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis 
dinamometer adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai 
listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai 
baik dengan suplai listrik bolak balik atau searah. Kelebihan dan 
keterbatasan wattmeter induksi yaitu wattmeter induksi mempunyai skala 
lebar, bebas pengaruh medan liar, serta mempunyai peredaman bagus. 
Selain itu, alat ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi.
Kelemahannya adalah timbulnya error yang kadang-kadang serius yang 
diakibatkan oleh pengaruh suhu, sebab suhu ini berpengaruh pada tahanan 
lintasan arus eddy. 
2.7.1.3. Wattmeter tipe thermokopel 
Alat pengukur wattmeter tipethermokopel merupakan contoh dari 
suatu alat pengukur yang dilengkapi dengan sirkuit perkalian yang khusus. 
Bila arus-arus berbanding lurus terhadap tegangannya, sehingga 
memenuhi persamaan: 
Gambar 7 Prinsip wattmeter jenis thermokopel 
Prinsip kerja wattmeter thermokopel bekerja berdasarkan pada adanya gaya 
listrik termos. Wattmeter jenis thermocouple ini biasanya digunakan untuk 
mengukur daya yang kecil yaitu pada frekuensi audio. 
Jika ditinjau dari fasanya, Wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter satu fasa dan 
11 
wattmeter tiga fasa.
12 
 Wattmeter satu fasa 
Secara luas dalam pengukuran daya, wattmeter tipe Elektrodinamometer 
dapat dipakai untuk mengukur daya searah (DC) maupun daya bolak-balik (AC) 
untuk setiap bentuk gelombang tegangan dan arus dan tidak terbatas pada 
gelombang sinus saja. Wattmeter tipe elektrodinamometer terdiri dari satu pasang 
kumparan yaitu kumparan tetap yang disebut kumparan arus dan kumparan 
berputar yang disebut dengan kumparan tegangan, sedangkan alat penunjuknya 
akan berputar melalui suatu sudut, yang berbanding lurus dengan hasil perkalian 
dari arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut. Gambar 8 
menunjukkan susunan wattmeter satu fasa 
Gambar 8. Diagram Rangkaian Wattmeter satu fasa 
 Wattmeter tiga fasa 
Sistem fasa banyak, memerlukan pemakaian dua atau lebih wattmeter. 
Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan pembacaan 
masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema Blondel menyatakan bahwa 
“daya nyata dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dan 
sejumlah kawat-kawat dalam setiap fasa banyak, dengan persyaratan bahwa 
satu kawat dapat dibuat common terhadap semua rangkaian potensial”.
Gambar 9 menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk pengukuran 
konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan 
secara delta. Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan A, dan 
kumparan tegangan dihubungkan antara (jala-jala, line) A dan C. Kumparan 
arus wattmeter 2 dihubungkan dalam jaringan B , dan kumparan tegangannya 
antara jaringan B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga 
fasa sama dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter. 
Diagram fasor gambar 4-5 menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB, VBA 
dan arus tiga fasa IAC, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta 
dan dihubungkan secara induktif dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa 
sebesar sudut. 
13 
L1 
L2 
L3 
Gambar 9. Diagram Rangkaian Wattmeter 3 fasa
Gambar10. Wattmeter 1 fasa dan 3 fasa 
14 
2.7.2 Wattmeter Digital 
Wattmeter elektronik digital modern/energy meter menghasilkan sampel 
tegangan dan arus ribuan kali dalam sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan 
yang dikalikan dengan arus adalah true power (daya murni). Daya murni yang 
dibagi oleh volt-ampere (VA) nyata adalah power factor. Rangkaian 
komputer menggunakan nilai sampel untuk menghitung tegangan RMS, arus 
RMS, VA, power (watt), power factor, dan kilowatt-hours (kwh). Model yang 
sederhana menampilkan informasi tersebut pada layar display LCD. Model 
yang lebih canggih menyimpan informasi tersebut dalam beberapa waktu 
lamanya, serta dapat mengirimkannya ke peralatan lapangan atau lokasi 
pusat.
Gambar 11. Wattmeter Digital 
BAB III 
PENUTUP 
15 
3.1 KESIMPULAN 
Dari pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 
 Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik secara langsung. 
 Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja amperemeter 
dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer 
adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak 
balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan 
suplai listrik bolak balik (AC) atau searah (DC). 
 Berdasarkan dari fasanya, jenis-jenis Wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter 
satu fasa dan wattmeter tiga fasa. 
 Prinsip kerja wattmeter sama dengan prinsip kerja amperemeter dan 
voltmeter, dimana alat tersebut menggunakan prinsip kerja gaya lorentz. 
 Pada rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan 
arus dan tegangan, dan memenuhi persamaan P = VI, dimana persamaan 
tersebut merupakan persamaan daya listrik. 
3.2 SARAN 
Wattmeter merupakan alat ukur listrik yang sering digunakan, maka dari 
itu sebelum menggunakan wattmeter kita harus mengerti dulu tentang cara 
memakai wattmeter dengan benar serta dalam pengoperasiaannya harus 
memperhatikan manual book yang ada, jangan menggunakan alat dengan 
sembarangan,, gunakanlah dengan benar sesuai dengan fungsinya
DAFTAR PUSTAKA 
16 
http://id.wikipedia.org/wiki/watt-meter 
http://melidapolban.blogspot.com/2006/07/wattmeter.html 
ilmuwan-elektromekanik-daya-listrik.html 
http://egipriyantono.blogspot.com/2012/12/cara-menggunakan-wattmeter-posted-by. 
html 
http://elektronika-dasar.web.id/instrument/konstruksi-dan-tipe-wattmeter/ 
Sapiie S., Nishino O., 1979, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik., Jakarta : 
Pradnya Paramita. 
Sears, Zemansky: fisika untuk universitas 2 Listrik Magnet. Bina Cipta: Bandung, 
1992. 
Suryatmo S, 1999, Teknik Pengukuran Listrik dan Elektronika, Bumi aksara: 
Jakarta 
Wahyuni,A & Susanna. (2012). Alat ukur dan pengukuran. Banda Aceh: FKIP 
UNSYIAH

More Related Content

What's hot

2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
umammuhammad27
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
Kevin Adit
 

What's hot (20)

Timer dan counter
Timer dan counterTimer dan counter
Timer dan counter
 
Elektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - ResistorElektronika Dasar - Resistor
Elektronika Dasar - Resistor
 
Comparator laporan
Comparator laporanComparator laporan
Comparator laporan
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Rangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi ParalelRangkaian Resonansi Paralel
Rangkaian Resonansi Paralel
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
Laporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logikaLaporan Praktikum Gerbang logika
Laporan Praktikum Gerbang logika
 
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
multimeter
multimetermultimeter
multimeter
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan1 pengukuran dan kesalahan
1 pengukuran dan kesalahan
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
2 b 59_utut muhammad_laporan_rrc
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 

Viewers also liked (14)

Alat Ukur Listrik
Alat Ukur ListrikAlat Ukur Listrik
Alat Ukur Listrik
 
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
Instrumen pengukur arus_bolak_balik[1]
 
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
Tugas pengantar elektro teknik 4 ( modul)
 
Simbol simbol listrik1
Simbol   simbol listrik1Simbol   simbol listrik1
Simbol simbol listrik1
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
 
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMARangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
Rangkaian arus bolak balik FISIKA SMA
 
Simbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrikSimbol simbol gambar listrik
Simbol simbol gambar listrik
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuranAlat ukur dan_teknik_pengukuran
Alat ukur dan_teknik_pengukuran
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
The Simple Past Tense
The Simple Past TenseThe Simple Past Tense
The Simple Past Tense
 
Past Continuous Form And Use
Past Continuous  Form And UsePast Continuous  Form And Use
Past Continuous Form And Use
 
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
 
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMTTugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
Tugas Metode Numerik Pendidikan Matematika UMT
 

Similar to Makalah Wattmeter

Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
susilozamhari1
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
NealAjie1
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Khairul Amri
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Agus Subowo
 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.ppt
DITADF
 
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptxVOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
RadenZhidan
 

Similar to Makalah Wattmeter (20)

Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).pptMacam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
Macam2-Alat-Ukur-Penggunaanya Kedua OK (1).ppt
 
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.pptbab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
bab4macam2-alat-ukur-penggunaanya.ppt
 
Macam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanyaMacam2 alat ukur_penggunaanya
Macam2 alat ukur_penggunaanya
 
14008 6-377466573892
14008 6-37746657389214008 6-377466573892
14008 6-377466573892
 
Enis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrikEnis alat ukur listrik
Enis alat ukur listrik
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanyaBab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
Bab 4 macam2 alat-ukur-penggunaanya
 
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptxPengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
Pengaruh Batas Ukur Terhadap Hasil Pengukuran.pptx
 
Tugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukurTugas akhir alat ukur
Tugas akhir alat ukur
 
pengenalan-alat-ukur-listrik dan elektronika
pengenalan-alat-ukur-listrik dan elektronikapengenalan-alat-ukur-listrik dan elektronika
pengenalan-alat-ukur-listrik dan elektronika
 
pengenalan-alat-ukur-listrik.pdf
pengenalan-alat-ukur-listrik.pdfpengenalan-alat-ukur-listrik.pdf
pengenalan-alat-ukur-listrik.pdf
 
listrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.pptlistrik_dinamis.ppt
listrik_dinamis.ppt
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.pptbab_6_listrik_dinamis.ppt
bab_6_listrik_dinamis.ppt
 
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
bab_6_listrik_dinamis.ppt materi pelajaran ipa terpadu kelas 9
 
voltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermetervoltmeter dan ampermeter
voltmeter dan ampermeter
 
Modul 02
Modul 02Modul 02
Modul 02
 
Materi kuliah fisika sub materi Listrik Dinamis .pptx
Materi kuliah fisika sub materi Listrik Dinamis .pptxMateri kuliah fisika sub materi Listrik Dinamis .pptx
Materi kuliah fisika sub materi Listrik Dinamis .pptx
 
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptxVOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
VOLTMETER, KELOMPOK 1.pptx
 
alatukurlistrik.ppt
alatukurlistrik.pptalatukurlistrik.ppt
alatukurlistrik.ppt
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Makalah Wattmeter

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil untuk membandingkan dengan suatu besaran baku yang diterima sebagai satuan. Dalam pengukuran dibutuhkan instrumen untuk membantu keterampilanmanusia dalam menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Dengan demikian sebuah instrumen dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menentukan besaran dari suatu kuantitas dan variabel.Telah disadari bahwa besaran listrik seperti arus, tegangan daya, dan yang lainnya tidak dapat secara langsung kita tanggapi dengan panca indra kita. Untuk memungkinkan pengukuran, maka besaran listrik ini ditransformasikan melalui suatu phenomena fisis ke dalam besaran yang memungkinkan untuk diamati oleh panca indrakita. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan untuk merubah besaran listrik ke dalam suatu phenomena fisis yang dapat diamati oleh panca indra kita dikenal sebagai pengukuran besaran listrik. Listrik merupakan kebutuhan hidup yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita. Listrik mempunyai ukuran sehingga dapat diketahui keberadaannya juga besar nilainya. Daya merupakan besar kekuatan listrik Adapun ukuran dari daya menurut satuan internasional adalah watt. Watt disini biasa digunakan untuk mengukur daya yang digunakan atau yang terpakai dari suatu beban listrik. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur daya adalah Watt meter.
  • 2. 2 1.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari Wattmeter. 2. Untuk mengetahui fungsi dari Wattmeter. 3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam Wattmeter. 4. Untuk mengetahui fungsi setiap komponen dalm Wattmeter. 5. Untuk mengetahui prinsip kerja dari Wattmeter. 6. Untuk mengetahui cara menggunakan Wattmeter. 7. Untuk megetahui macam-macam Wattmeter.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 3 2.1. Pengertian Wattmeter Wattmeter pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua alat ukur yaitu Amperemeter dan Voltmeter, untuk itu pada Wattmeter terdiri dari kumparan arus (kumparan tetap) dan kumparan tegangan (kumparan putar), sehingga pemasangannya juga sama yaitu kumparan arus dipasang seri dengan beban dan kumparan tegangan dipasang paralel dengan sumber tegangan. Wattmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik secara langsung. Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada arus searah maupun arus bolak balik. Untuk arus searah, maka daya yang dipakai dalam beban tahanan R dinyatakan sebagai 푃 = 푉 퐼 = 퐼2 푅 = 푉2 푅 Dengan V adalah tegangan beban dan I adalah arus beban Pada arus bolak balik, daya yang dipakai pada beban pada saat tegangan beban v dan arus beban i dinyatakan sebagai p = v i dengan v dan i adalah tegangan dan arus sebagai fungsi waktu yang memenuhi persamaan sinusoida. Terdapat beberapa jenis Wattmeter yaitu diantaranya wattmeter elektrodinamis wattmeter Induksi, wattmeter elektrostatis, wattmeter digital dan sebagainya. Paling banyak digunakan adalah Wattmeter elekrodinamis. 2.2. Fungsi Alat Fungsi wattmeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik secara langsung. Wattmeter dapat digunakan untuk pengukuran pada arus searah (DC) maupun arus bolak balik (AC).
  • 4. 4 2.3. Komponen Alat Gambar 1. Wattmeter analog Wattmeter analog yang paling sederhana adalah wattmeter jenis elektrodinamis, dimana terdiri dari sepasang kumparan tetap yang disebut kumparan arus dan kumparan bergerak yang disebut kumparan tegangan (potensial). Kumparan arus dihubungkan dengan rangkaian secara seri, sedangkan kumparan potensial dihubungkan secara paralel dengan rangkaian alat ukurnya. Selain itu pada wattmeter ini, kumparan potensial membawa jarum yang bergerak di atas skala untuk menunjukkan pengukuran. Sebuah arus yang mengalir melalui arus kumparan menghasilkan medan elektromagnetik di sekitar kumparan. Kuat medan ini sebanding dan sefase dengan arus. Sebuah resistor bernilai tinggi dihubungkan secara seri dengan alat ini untuk mengurangi arus yang mengalir melewatinya. Kumparan potensial pada wattmeter umumnya memiliki resistansi yang tinggi. Pada rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan arus dan tegangan, dan memenuhi persamaan P = VI.
  • 5. Di bawah ini merupakan gambar komponen alat beserta keterangannya. 5 Ke t e r a ng a n: 1 Jarum penunjuk 2 Kaca 3 Pengatur Nol (Zero) 4 Skala : terdiri dari 120 bagian (linear) 5 Terminal tegangan 6 Terminal arus 7 Tabel Perkalian Gambar 2. Komponen Alat 2.4. Fungsi Setiap Komponen 2 2.4.1. Jarum penunjuk berfungsi sebagai penunjuk besaran yang di ukur. 2.4.2. Kaca berfungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan. 2.4.3. Pengatur Nol (Zero) berfungsi untuk mengatur posisi nol dari penunjukan jarum. 2.4.4. Skala berfungsi untuk membaca dari hasil pengukuran. 2.4.5. Terminal tegangan digunakan untuk menyambungkan tegangan. Terminal common tegangan diberi tanda (±), dan terminal tegangan yang lain mengindikasikan ukuran tegangan terukur. 1 3 6 4 7 5
  • 6. 2.4.6. Terminal arus : Salah satu terminal diberi tanda (±) untuk menunjukkan bahwa terminal ini dihubungkan dengan terminal common tegangan, dan terminal arus yang lain mengindikasikan ukuran arus terukur. 2.4.7. Tabel Perkalian : letak tabel perkalian di sisi samping alat ukur, tabel ini digunakan untuk menentukan besarnya daya nyata dari nilai penunjukan. 6 2.5. Prinsip Kerja Wattmeter Wattmeter bekerja berdasarkan prinsip kerja gaya lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I). Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B). Jari tengah menunjukkan arah gaya lorentz. Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedangkan untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus. Keterangan : F = Gaya Lorentz I = Arus B = Kuat Medan Magnet F I Gambar 3. Kaidah tangan kanan B
  • 7. 7 2.6. Cara Menggunakan 1. Cara menggunakan wattmeter pertama-tama telitilah kedudukan jarum. Penunjuknya, jika kedudukannya sudah tepat pada angka 0 berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum penunjuk belum tepat pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum. 2. Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukurnya. Gambar 4. Cara menggunakan Wattmeter
  • 8. Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah. Gambar 5. Diagram hubungan Wattmeter Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal tegangan yaitu terminal 240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus A dan terminal ± dihubungkan secara seri. Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal hubungan disambung antara terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan pada gambar b terminal samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut hubungan paralel. Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya seperti terlihat pada tabel di bawah ini. 8
  • 9. 9 Tabel . Diagram Hubungan Wattmeter M u l t I p l e Volt Ampere 60 V 120 V 240 V Seri 0.5 A 0.25 o.5 1 Paralel 1 A o.5 1 2 Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :  Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.25; 0.5; 1.  Dalam hubungan parallel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika digunakan batas ukur tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.5; 1; 2.  Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 Watt.  Dalam hubungan parallel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 240 Watt. 2.7. Macam - macam Wattmeter Wattmeter dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Wattmeter Analog dan Wattmeter Digital. 2.7.1. Wattmeter Analog Wattmeter analog terdiri dari 2 tipe yaitu : wattmeter tipe elektrodinamometer, wattmeter tipe induksi.
  • 10. 2.7.1.1. Wattmeter tipe elektrodinamometer Instrumen ini cukup familiar dalam desain dan konstruksi elektro dinamometer tipe ampermeter dan voltmeter analog. Kedua koilnya dihubungkan dengan sirkuit yang berbeda dalam pengukuran power. Koil yang tetap atau field coil dihubungkan secara seri dengan rangkaian, koil bergerak dihubungkan paralel dengan tegangan dan membawa arus yang proporsional dengan tegangan. Sebuah tahanan non-induktif dihubungkan secara seri dengan koil bergerak supaya dapat membatasi arus menuju nilai yang kecil. Karena koil bergerak membawa arus proposional dengan tegangan maka disebut pressure coil atau voltage coil dari wattmeter. Gambar 6. Konstruksi wattmeter elektrodinamometer 10 2.7.1.2 Wattmeter tipe Induksi Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja amperemeter dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik atau searah. Kelebihan dan keterbatasan wattmeter induksi yaitu wattmeter induksi mempunyai skala lebar, bebas pengaruh medan liar, serta mempunyai peredaman bagus. Selain itu, alat ukur ini juga bebas dari error akibat frekuensi.
  • 11. Kelemahannya adalah timbulnya error yang kadang-kadang serius yang diakibatkan oleh pengaruh suhu, sebab suhu ini berpengaruh pada tahanan lintasan arus eddy. 2.7.1.3. Wattmeter tipe thermokopel Alat pengukur wattmeter tipethermokopel merupakan contoh dari suatu alat pengukur yang dilengkapi dengan sirkuit perkalian yang khusus. Bila arus-arus berbanding lurus terhadap tegangannya, sehingga memenuhi persamaan: Gambar 7 Prinsip wattmeter jenis thermokopel Prinsip kerja wattmeter thermokopel bekerja berdasarkan pada adanya gaya listrik termos. Wattmeter jenis thermocouple ini biasanya digunakan untuk mengukur daya yang kecil yaitu pada frekuensi audio. Jika ditinjau dari fasanya, Wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter satu fasa dan 11 wattmeter tiga fasa.
  • 12. 12  Wattmeter satu fasa Secara luas dalam pengukuran daya, wattmeter tipe Elektrodinamometer dapat dipakai untuk mengukur daya searah (DC) maupun daya bolak-balik (AC) untuk setiap bentuk gelombang tegangan dan arus dan tidak terbatas pada gelombang sinus saja. Wattmeter tipe elektrodinamometer terdiri dari satu pasang kumparan yaitu kumparan tetap yang disebut kumparan arus dan kumparan berputar yang disebut dengan kumparan tegangan, sedangkan alat penunjuknya akan berputar melalui suatu sudut, yang berbanding lurus dengan hasil perkalian dari arus-arus yang melalui kumparan-kumparan tersebut. Gambar 8 menunjukkan susunan wattmeter satu fasa Gambar 8. Diagram Rangkaian Wattmeter satu fasa  Wattmeter tiga fasa Sistem fasa banyak, memerlukan pemakaian dua atau lebih wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan pembacaan masing-masing wattmeter secara aljabar. Teorema Blondel menyatakan bahwa “daya nyata dapat diukur dengan mengurangi satu elemen wattmeter dan sejumlah kawat-kawat dalam setiap fasa banyak, dengan persyaratan bahwa satu kawat dapat dibuat common terhadap semua rangkaian potensial”.
  • 13. Gambar 9 menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk pengukuran konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan secara delta. Kumparan arus wattmeter 1 dihubungkan dalam jaringan A, dan kumparan tegangan dihubungkan antara (jala-jala, line) A dan C. Kumparan arus wattmeter 2 dihubungkan dalam jaringan B , dan kumparan tegangannya antara jaringan B dan C. Daya total yang dipakai oleh beban setimbang tiga fasa sama dengan penjumlahan aljabar dari kedua pembacaan wattmeter. Diagram fasor gambar 4-5 menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB, VBA dan arus tiga fasa IAC, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta dan dihubungkan secara induktif dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa sebesar sudut. 13 L1 L2 L3 Gambar 9. Diagram Rangkaian Wattmeter 3 fasa
  • 14. Gambar10. Wattmeter 1 fasa dan 3 fasa 14 2.7.2 Wattmeter Digital Wattmeter elektronik digital modern/energy meter menghasilkan sampel tegangan dan arus ribuan kali dalam sedetik. Nilai rata-rata tegangan instan yang dikalikan dengan arus adalah true power (daya murni). Daya murni yang dibagi oleh volt-ampere (VA) nyata adalah power factor. Rangkaian komputer menggunakan nilai sampel untuk menghitung tegangan RMS, arus RMS, VA, power (watt), power factor, dan kilowatt-hours (kwh). Model yang sederhana menampilkan informasi tersebut pada layar display LCD. Model yang lebih canggih menyimpan informasi tersebut dalam beberapa waktu lamanya, serta dapat mengirimkannya ke peralatan lapangan atau lokasi pusat.
  • 15. Gambar 11. Wattmeter Digital BAB III PENUTUP 15 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan diatas maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:  Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik secara langsung.  Prinsip kerja wattmeter induksi sama dengan prinsip kerja amperemeter dan voltmeter induksi. Perbedaan dengan wattmeter jenis dinamometer adalah wattmeter induksi hanya dapat dipakai dengan suplai listrik bolak balik sedangkan wattmeter jenis dinamometer dapat dipakai baik dengan suplai listrik bolak balik (AC) atau searah (DC).  Berdasarkan dari fasanya, jenis-jenis Wattmeter ada 2 yaitu : wattmeter satu fasa dan wattmeter tiga fasa.  Prinsip kerja wattmeter sama dengan prinsip kerja amperemeter dan voltmeter, dimana alat tersebut menggunakan prinsip kerja gaya lorentz.  Pada rangkaian arus searah, simpangan jarum penunjuk sebanding dengan arus dan tegangan, dan memenuhi persamaan P = VI, dimana persamaan tersebut merupakan persamaan daya listrik. 3.2 SARAN Wattmeter merupakan alat ukur listrik yang sering digunakan, maka dari itu sebelum menggunakan wattmeter kita harus mengerti dulu tentang cara memakai wattmeter dengan benar serta dalam pengoperasiaannya harus memperhatikan manual book yang ada, jangan menggunakan alat dengan sembarangan,, gunakanlah dengan benar sesuai dengan fungsinya
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 16 http://id.wikipedia.org/wiki/watt-meter http://melidapolban.blogspot.com/2006/07/wattmeter.html ilmuwan-elektromekanik-daya-listrik.html http://egipriyantono.blogspot.com/2012/12/cara-menggunakan-wattmeter-posted-by. html http://elektronika-dasar.web.id/instrument/konstruksi-dan-tipe-wattmeter/ Sapiie S., Nishino O., 1979, Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik., Jakarta : Pradnya Paramita. Sears, Zemansky: fisika untuk universitas 2 Listrik Magnet. Bina Cipta: Bandung, 1992. Suryatmo S, 1999, Teknik Pengukuran Listrik dan Elektronika, Bumi aksara: Jakarta Wahyuni,A & Susanna. (2012). Alat ukur dan pengukuran. Banda Aceh: FKIP UNSYIAH