SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Tugas Pendidikan Agama Islam 
Bab 4: Pernikahan Dalam 
Islam (Munakahat) 
SMA Negeri 58 Jakarta
Anggota Kelompok: 
• Pavita Raudina Sari (25) 
• Vonita Amelia Sukmadini (38) 
• Winda Retno A. (39) 
• Wirama Lukiwardana (40) 
Kelas: XII IPA D
Pernikahan 
Kata nikah berasal dari bahasa arab yang 
berarti bertemu, berkumpul. 
Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan 
lahir batin antara seorang laki-laki dan 
perempuan untuk hidup bersama dalam 
suatu rumah tangga melalui aqad yang 
dilakukan menurut hukum syariat Islam.
Nikah termasuk perbuatan yang telah 
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW atau 
sunah Rasul. Dalam hal ini Rasulullah SAW 
bersabda: 
Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi memuji 
Allah dan menyanjung-Nya, beliau bersabda: 
"Akan tetapi aku shalat, tidur,berpuasa, 
makan, dan menikahi wanita, barang siapa 
yang tidak suka dengan perbuatanku,maka 
bukanlah dia dari golonganku ". (HR. Bukhari 
dan Muslim).
يَا مَعْشَرََ الشَّبَا بَ مَ نَ اسْتَطَاعََ منْكُمَُ الْبَاءَةََ فَلَْيَتَزَوَّجَْ فَإ نَّه 
أَغَ ضَ للْبَصَ رَ وَأَحْصَنَُ للَْفَرْج وََمَنَْ لَمَْ يَسَْتَ طعَْ فَعَلَيْ هَ 
بالصَّوْ مَ فَإ نَّهَُ لَهَُ وجَا ءَ )رواه البخارى و مسلم( 
Artinya :”Hai para pemuda, barang siapa 
diantara kamu telah sanggup menikah, maka 
nikahlah. Karena nikah itu dapat 
menundukkan mata dan memelihara faraj 
(kelamin) dan barang siapa tidak sanggup 
maka hendaklah berpuasa karena puasa itu 
dapat melemahkan syahwat”. (HR. Bukhori 
Muslim)
Menurut sebagian besar ulama, hukum 
asal nikah adalah mubah, artinya boleh 
dikerjakan dan boleh ditinggalkan. 
Meskipun demikian ditinjau dari segi 
kondisi orang yang akan melakukan 
pernikahan, hukum nikah dapat 
berubah menjadi wajib, sunat, makruh 
dan haram.
1. Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang 
menjadi dasar hukum nikah. 
2. Wajib, yaitu orang yang telah 
mampu/sanggup menikah sedangkan bila 
tidak menikah khawatir akan terjerumus ke 
dalam perzinaan. Rasulullah SAW bersabda 
sebagai berikut yang artinya 
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu wanita-wanita 
itu,sebab sesungguhnya mereka 
akan mendatangkan harta bagimu " (HR. 
Al-Hakim dan Abu Daud). 
"Nikah itu termasuk sunahku maka barang 
siapa tidak melaksanakan sunahku, 
tidaklah termasuk golonganku." (HR. Ibnu 
Majah)
3. Sunah, yaitu orang yang sudah 
mampu menikah namun masih sanggup 
mengendalikan dirinya dari godaan 
yang menjurus kepada perzinaan. 
4. Makruh, yaitu orang yang akan 
melakukan pernikahan dan telah 
memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia 
belum mempunyai bekal untuk 
memberikan nafkah tanggungan-nya.
"Dan kawinilah orang-orang yang 
seradirian di antara kamu, dan orang-orang 
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba 
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba 
sahayamu yang perempuan. Jika mereka 
miskin, Allah akan memampukan mereka 
dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas 
(pemberian-Nya) lagi 
Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)
5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan 
perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang buruk, 
seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk 
lainnya. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW pernah 
bersabda: 
"Barang siapa yang tidak mampu kawin hendaklah 
dia puasa karena dengan puasa hawa nafsunya 
terhadap perempuan akan herkurang".(HR. Jamaah 
Ahli Hadis) 
”Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil 
terhadap (hak-hak) perempuan yatim 
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah 
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga 
atau empat.Kemudian jika kamu takut tidak akan 
dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, 
atau budak- budak yang kamu miliki. Yang demikian 
itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat 
aniaya. (QS. An-Nisaa': 3)
1. Untuk memperoleh kebahagiaan dan hidup 
(sakinah). Ketentraman dan kebahagiaan 
adalah ketenangan idaman setiap orang. 
Nikah merupakan salah satu cara supaya 
hidup menjadi bahagia dan tentram. 
2. Membina rasa cinta dan kasih sayang. 
Nikah merupakan salah satu cara untuk 
membina kasih sayang antara suami, istri 
dan anak. ( lihat QS. Ar- Rum : 21) :”Dan 
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan 
sayang. “.(Ar- Rum : 21)
3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang 
syah dan diridhai Allah SWT 
4. Melaksanakan Perintah Allah swt. Karena 
melaksanakan perintah Allah swt maka 
menikah akan dicatat sebagai 
ibadah. Allah swt., berfirman yang artinya 
:" Maka nikahilah perempuan-perempuan 
yang kamu sukai". (An-Nisa' : 3)
5. Mengikuti Sunah Rasulullah saw. Rasulullah saw., 
mencela orang yang hidup membujang dan beliau 
menganjurkan umatnya untuk menikah. 
Sebagaimana sabda beliau dalam haditsnya: 
أَلنِِّكَاحُ سُنَّتِى فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى ف لََ نِِِِّى 
)رواه البخارى و سِلَم( 
Artinya :"Nikah itu adalah sunahku, 
barang siapa tidak senang dengan sunahku, 
maka bukan golonganku". (HR. Bukhori dan 
Muslim) 
6. Untuk memperoleh keturunan yang syah. Allah 
swt., berfirman yang artinya :” Harta dan anak-anak 
adalah perhiasan kehidupan dunia “. (Al- 
Kahfi : 46)
Sebelum pernikahan berlangsung dalam agama 
Islam tidak mengenal istilah pacaran akan 
tetapi dikenal dengan nama “khitbah”. Khitbah 
atau peminangan adalah penyampaian maksud 
atau permintaan dari seorang pria terhadap 
seorang wanita untuk dijadikan istrinya baik 
secara langsung oleh si peminang atau oleh 
orang lain yang mewakilinya. Yang 
diperbolehkan selama khitbah, seorang pria 
hanya boleh melihat muka dan telapak tangan. 
Wanita yang dipinang berhak menerima 
pinangan itu dan berhak pula menolaknya.
Apabila pinangan diterima, berarti antara 
yang dipinang dengan yang meminang telah 
terjadi ikatan janji untuk melakukan 
pernikahan. Semenjak diterimanya pinangan 
sampai dengan berlangsungnya pernikahan 
disebut dengan masa pertunangan. Pada masa 
pertungan ini biasanya seorang peminang atau 
calon suami memberikan suatu barang kepada 
yang dipinang (calon istri) sebagai tanda 
ikatan cinta yang dalam adat istilah Jawa 
disebut dengan peningset.
Adapun wanita-wanita yang haram dipinang dibagi 
menjadi 2 kelolmpok yaitu : 
- Yang haram dipinang dengan cara sindiran dan 
terus terang adalah wanita yang termasuk 
muhrim, wanita yang masih bersuami,wanita yang 
berada dalam masa iddah talak roj’i dan wanita 
yang sudah bertunangan. 
- Yang haram dipinang dengan cara terus terang, 
tetapi dengan cara sindiran adalah wanita yang 
berada dalam iddah wafat dan wanita yang dalam 
iddah talak bain (talak tiga).
Rukun Nikah dan Syaratnya 
1. Calon Suami 
Beragama Islam 
Atas kehendak sendiri 
Bukan muhrim 
Tidak sedang ihrom haji 
2. Calon Istri 
Beragama Islam 
Tidak terpaksa 
Bukan Muhrim 
Tidak bersuami 
Tidak sedang dalam masa idah 
Tidak sedang ihrom haji atau umroh 
3. AdanyaWali 
a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) 
(Ali Imron : 28) 
b. Laki-laki merdeka 
c. Adil 
d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh 
4. Adanya 2 Orang Saksi 
- Syaratnya sama dengan no : 3 
5. Adanya Ijab dan Qobul 
Dengan kata-kata " nikah " atau yang 
semakna dengan itu. 
Berurutan antara Ijab dan Qobul
Keterangan: 
a. Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak 
syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja 
yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal 
(tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai). 
b. Saksi harus benar-benar adil. Rasulullah saw., bersabda : 
لاَ نكَاحَ إلاَّ بوَ ليٍّ وٍََشَا هدَى عََدْلٍ )َروه اَحمد (َ 
Artinya:"Tidak syah nikah seseorang melainkan dengan wali dan 2 orang 
saksi yang adil". (HR. Ahmad) 
c. Setelah selesai aqad nikah biasanya diadakan walimah, yaitu pesta 
pernikahan. Hukum mengadakan walimah adalah sunat muakkad. 
Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang sengaja tidak mengabulkan 
undangan berarti durhaka kepada Allah dan RasulNya’. (HR. Bukhori)
d. Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada 
pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak 
perempuan saya bernama si Fulan binti 
…… dengan ....... dengan mas kawin seperangkat 
sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an". 
أَنْكَحْتكَُ وََزَوَّجْت ك فَُلاَنَة بَ نْ ت .َ.. ب مََهْ ر عََدَوَا ت اَلصَّلاَة وََثَلاَث يْنََ جَُزْأً منَْ 
مُصْحَا ف اَلْقُرْاَ ن حََالاًَ 
e. Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya 
terima nikah dan perjodohannya dengan diri 
saya dengan mas kawin tersebut di depan". Bila 
dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut : 
قَب لْتُ نَ كَحَهَا وََتَزْ وجَهَا لنَفْ سى بَ الْمََهْ ر اَلْمَذْكُوْ رَ
Muhrim 
Menurut pengertian bahasa muhrim berarti yang diharamkan. 
Menurut Istilah dalam ilmu fiqh muhrim adalah wanita yang 
haram dinikahi. Penyebab wanita yang haram dinikahi ada 4 
macam : 
1. Wanita yang haram dinikahi karena keturunan 
2. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan 
3. Wanita yang haram dinikahi karena perkawinanAllah SWT 
berfirman: Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita 
yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada 
masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat 
keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang 
ditempuh)”. (An-Nisa: 22) 
4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian 
muhrim dengan istri. (lihat Q.S. An-Nisa:23)
Kewajiban Suami 
Kewajiban suami yang terpenting adalah : 
a. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada 
istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuan yang 
diusahakan secara maksimal.(lihat At-Thalaq:7) 
b. Bergaul dengan istri secara makruf, yaitu 
dengan cara yang layak dan patut misalnya dengan 
kasih sayang, menghargai, memperhatikan dan 
sebagainya. 
c. Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, 
memelihara semua anggota keluarga dengan penuh 
tanggung jawab. (Lihat An-Nisa : 34) 
d. Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama 
dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar 
menjadi anak yang shaleh. (At-Tahrim:6)
Kewajiban Istri 
 Patuh dan taat pada suami dalam batas-batas yang 
sesuai dengan ajaran Islam. Perintah suami yang 
bertentangan dengan ajaran Islam tidak wajib di taati. 
Memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga 
serta harta benda suami. 
Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai 
dengan fungsi ibu sebagai kepala rumah tangga. 
Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan 
agama. Allah swt, berfirman yang artinya :"Hai orang-orang 
yang beriman, peliharalah dirimu dan 
keluargamu dari api neraka". (At-Tahrim : 6) 
Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta 
bijaksana pada suami.
Talak 
Menurut bahasa talak berarti melepaskan 
ikatan. Menurut istilah talak ialah lepasnya 
ikatan pernikahan dengan lafal talak. Asal 
hukum talak adalah makruh, sebab 
merupakan perbuatan halal tetapi sangat 
dibenci oleh Allah swt. Nabi Muhammad 
saw, bersabda : 
أَبْغَضُ اَلْحَلاَ ل عنْدَ الله اَلطَّلاَقُ )َرواه اَبوداود( 
Artinya :"Perbuatan halal tetapi paling 
dibenci oleh Allah adalah talak". (HR. 
Abu Daud).
Rukun Talak: 
Yang menjatuhkan talak(suami), syaratnya: baligh, berakal dan 
kehendak sendiri. 
b. Yang dijatuhi talak adalah istrinya. 
c. Ucapan talak, baik dengan cara sharih (tegas) maupun dengan 
cara kinayah(sindiran). 
Cara sharih, misalnya “saya talak engkau!” atau “saya cerai engkau!”. 
Ucapan talak dengan cara sharih tidak memerlukan niat. Jadi kalau 
suami mentalak istrinya dengan cara sharih, maka jatuhlah talaknya 
walupun tidak berniat mentalaknya. 
Cara kinayah, misalnya “Pulanglah engkau pada orang tuamu!”, atau 
“Kawinlah engkau dengan orang lain, saya sudah tidak butuh lagi 
kepadamu!”, Ucapan talak cara kinayah memerlukan niat. Jadi kalau 
suami mentalak istrinya dengan cara kinayah, padahal sebenarnya 
tidak berniat mentalaknya, maka talaknya tidak jatuh.
Jenis Talak: 
a. Talak Raj'i yaitu talak dimana suami boleh rujuk tanpa harus dengan akad 
nikah lagi. Talak raj’I ini dijatuhkan suami kepada istrinya untuk pertama 
kalinya atau kedua kalinya dan suami boleh rujuk kepada istri yang telah 
ditalaknya selam masih dalam masa iddah. 
b. Talak Bain. Talak bain dibagi menjadi 2 macam yaitu talak bain sughro dan 
talak bain kubra. 
v Talak bain sughro yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang belum 
dicampuri dan talak khuluk (karena permintaan istri). Suami istri boleh 
rujuk dengan cara akad nikah lagi baik masih dalam masa idah atau sudah 
habis masa idahnya. 
v Talak bain kubro yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali (talak 
tiga) dalam waktu yang berbeda. Dalam talak ini suami tidak boleh 
rujuk atau menikah dengan bekas istri kecuali dengan syarat : 
· Bekas istri telah menikah lagi dengan laki-laki lain. 
· Telah dicampuri dengan suami yang baru. 
· Telah dicerai dengan suami yang baru. 
· Telah selesai masa idahnya setelah dicerai suami yang baru.
Sebab Talak: 
a. Ila' yaitu sumpah seorang suami bahwa ia tidak akan 
mencampuri istrinya. Ila' merupakan adat arab jahiliyah. Masa 
tunggunya adalah 4 bulan. Jika sebelum 4 bulan sudah kembali 
maka suami harus menbayar denda sumpah. Bila sampai 4 
bulan/lebih hakim berhak memutuskan untuk memilih membayar 
sumpah atau mentalaknya. 
b. Lian, yaitu sumpah seorang suami yang menuduh 
istrinya berbuat zina. sumpah itu diucapkan 4 kali dan yang 
kelima dinyatakan dengan kata-kata : "Laknat Allah swt atas 
diriku jika tuduhanku itu dusta". Istri juga dapat menolak dengan 
sumpah 4 kali dan yang kelima dengan kata-kata: "Murka Allah 
swt, atas diriku bila tuduhan itu benar". 
c. Dzihar, yaitu ucapan suami kepada istrinya yang 
berisi penyerupaan istrinya dengan ibunya seperti : "Engkau 
seperti punggung ibuku ". Dzihar merupakan adat jahiliyah yang 
dilarang Islam sebab dianggap salah satu cara menceraikan 
istri.
d. Khulu' (talak tebus) yaitu talak yang diucapkan oleh 
suami dengan cara istri membayar kepada suami. Talak 
tebus biasanya atas kemauan istri. Penyebab talak antara lain : 
Ø Istri sangat benci kepada suami. 
Ø Suami tidak dapat memberi nafkah. 
Ø Suami tidak dapat membahagiakan istri. 
e. Fasakh, ialah rusaknya ikatan perkawinan karena 
sebab-sebab tertentu yaitu : 
o Karena rusaknya akad nikah seperti : 
§ diketahui bahwa istri adalah mahrom suami. 
§ Salah seorang suami / istri keluar dari ajaran Islam. 
§ Semula suami/istri musyrik kemudian salah satunya masuk 
Islam. 
o Karena rusaknya tujuan pernikahan, seperti : 
§ Terdapat unsur penipuan, misalnya mengaku laki-laki baik 
ternyata penjahat. 
§ Suami/istri mengidap penyakit yang dapat mengganggu 
hubungan rumah tangga. 
§ Suami dinyatakan hilang. 
§ Suami dihukum penjara 5 tahun/lebih.
Menurut istilah iddah ialah masa menunggu bagi seorang 
wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah 
dengan laki-laki lain. Masa iddah dimaksudkan untuk 
memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah 
dia akan rujuk atau tidak. 
a. Wanita yang sedang hamil masa idahnya 
sampai melahirkan anaknya. (Lihat QS. At-Talak :4) 
b. Wanita yang tidak hamil, sedang ia ditinggal 
mati suaminya maka masa idahnya 4 bulan 10 hari. (lihat 
QS. Al-Baqoroh ayat 234) 
c. Wanita yang dicerai suaminya sedang ia 
dalam keadaan haid maka masa idahnya 3 kali quru' 
(tiga kali suci). (lihat QS. Al-Baqoroh : 228) 
d. Wanita yang tidak haid atau belum haid masa 
idahnya selama tiga bulan. (Lihat QS, At-Talaq :4 ) 
e. Wanita yang dicerai sebelum dicampuri sua 
minya maka baginya tidak ada masa iddah. (Lihat QS. 
Al-Ahzab : 49)
Rujuk 
Rujuk artinya kembali. Maksudnya ialah kembalinya suami istri pada ikatan 
perkawinan setelah terjadi talak raj'i dan masih dalam masa iddah. Dasar 
hukum rujuk adalah QS. Al-Baqoroh: 229, yang artinya sebagai berikut: "Dan 
suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka 
(para suami) menghendaki rujuk". 
1. Hukum Rujuk. 
Ø Mubah, adalah asal hukum rujuk. 
Ø Haram, apabila si istri dirugikan serta lebih menderita dibanding 
sebelum rujuk. 
Ø Makruh, bila diketahui meneruskan perceraian lebih bermanfaat. 
Ø Sunat, bila diketahui rujuk lebih bermanfaat dibanding meneruskan 
perceraian. 
Ø Wajib, khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu. 
2. Rukun Rujuk. 
1. Istri, syaratnya : pernah digauli, talaknya talak raj'i dan masih dalam masa 
iddah. 
2. Suami, syaratnya : Islam, berakal sehat dan tidak terpaksa. 
3. Sighat (lafal rujuk). 
4. Saksi, yaitu 2 orang laki-laki yang adil.
Wassalamu’alaikum 
Wr. Wb.

More Related Content

What's hot

Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddah
Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddahHak dan kewajiban suami istri dalam masa iddah
Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddahLikkah Likkah
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahEvaariva
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahMarhamah Saleh
 
Nama lain al qur'an
Nama lain al qur'anNama lain al qur'an
Nama lain al qur'anRusli Harby
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamkhumairoh
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxIsmayantiYanti
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasRikza Adhia
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaAdeShoffafurqan
 

What's hot (20)

Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddah
Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddahHak dan kewajiban suami istri dalam masa iddah
Hak dan kewajiban suami istri dalam masa iddah
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
Aqiqah kurban
Aqiqah kurbanAqiqah kurban
Aqiqah kurban
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
 
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalahistihsan, istishhab, mashlahah mursalah
istihsan, istishhab, mashlahah mursalah
 
Fiqih - perceraian
Fiqih - perceraianFiqih - perceraian
Fiqih - perceraian
 
Konsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukhKonsep nasakh & mansukh
Konsep nasakh & mansukh
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
Nama lain al qur'an
Nama lain al qur'anNama lain al qur'an
Nama lain al qur'an
 
ppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptxppt MAWARIS.pptx
ppt MAWARIS.pptx
 
Ppt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islamPpt sumber hukum islam
Ppt sumber hukum islam
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
Fathu Makkah
Fathu MakkahFathu Makkah
Fathu Makkah
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Fiqih - Hudud
Fiqih - HududFiqih - Hudud
Fiqih - Hudud
 
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tanggaIndahnya membangun mahligai rumah tangga
Indahnya membangun mahligai rumah tangga
 
Ppt tasawuf
Ppt tasawufPpt tasawuf
Ppt tasawuf
 

Similar to Munakahat: Pernikahan dalam Islam

Similar to Munakahat: Pernikahan dalam Islam (20)

7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat7. fiqh munakahat
7. fiqh munakahat
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
01 nikah
01 nikah01 nikah
01 nikah
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3Ummi s xii ips-3
Ummi s xii ips-3
 
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.pptPower Point Pernikahan dalam Islam.ppt
Power Point Pernikahan dalam Islam.ppt
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Perkawinan part 1
Perkawinan part 1Perkawinan part 1
Perkawinan part 1
 
Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Munakahat - Agama
Munakahat - AgamaMunakahat - Agama
Munakahat - Agama
 
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikahPerintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
Perintah untuk menikahkan orang yang belum menikah
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Nikah
Nikah Nikah
Nikah
 
Nikah
NikahNikah
Nikah
 

Recently uploaded

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 

Recently uploaded (13)

KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 

Munakahat: Pernikahan dalam Islam

  • 1. Tugas Pendidikan Agama Islam Bab 4: Pernikahan Dalam Islam (Munakahat) SMA Negeri 58 Jakarta
  • 2. Anggota Kelompok: • Pavita Raudina Sari (25) • Vonita Amelia Sukmadini (38) • Winda Retno A. (39) • Wirama Lukiwardana (40) Kelas: XII IPA D
  • 3. Pernikahan Kata nikah berasal dari bahasa arab yang berarti bertemu, berkumpul. Menurut istilah nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah tangga melalui aqad yang dilakukan menurut hukum syariat Islam.
  • 4. Nikah termasuk perbuatan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW atau sunah Rasul. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda: Dari Anas bin Malik, bahwasanya Nabi memuji Allah dan menyanjung-Nya, beliau bersabda: "Akan tetapi aku shalat, tidur,berpuasa, makan, dan menikahi wanita, barang siapa yang tidak suka dengan perbuatanku,maka bukanlah dia dari golonganku ". (HR. Bukhari dan Muslim).
  • 5. يَا مَعْشَرََ الشَّبَا بَ مَ نَ اسْتَطَاعََ منْكُمَُ الْبَاءَةََ فَلَْيَتَزَوَّجَْ فَإ نَّه أَغَ ضَ للْبَصَ رَ وَأَحْصَنَُ للَْفَرْج وََمَنَْ لَمَْ يَسَْتَ طعَْ فَعَلَيْ هَ بالصَّوْ مَ فَإ نَّهَُ لَهَُ وجَا ءَ )رواه البخارى و مسلم( Artinya :”Hai para pemuda, barang siapa diantara kamu telah sanggup menikah, maka nikahlah. Karena nikah itu dapat menundukkan mata dan memelihara faraj (kelamin) dan barang siapa tidak sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu dapat melemahkan syahwat”. (HR. Bukhori Muslim)
  • 6. Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah, artinya boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan. Meskipun demikian ditinjau dari segi kondisi orang yang akan melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi wajib, sunat, makruh dan haram.
  • 7. 1. Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum nikah. 2. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak menikah khawatir akan terjerumus ke dalam perzinaan. Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut yang artinya Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu wanita-wanita itu,sebab sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta bagimu " (HR. Al-Hakim dan Abu Daud). "Nikah itu termasuk sunahku maka barang siapa tidak melaksanakan sunahku, tidaklah termasuk golonganku." (HR. Ibnu Majah)
  • 8. 3. Sunah, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggup mengendalikan dirinya dari godaan yang menjurus kepada perzinaan. 4. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki keinginan atau hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah tanggungan-nya.
  • 9. "Dan kawinilah orang-orang yang seradirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur: 32)
  • 10. 5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang tidak mampu kawin hendaklah dia puasa karena dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan herkurang".(HR. Jamaah Ahli Hadis) ”Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak- budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisaa': 3)
  • 11. 1. Untuk memperoleh kebahagiaan dan hidup (sakinah). Ketentraman dan kebahagiaan adalah ketenangan idaman setiap orang. Nikah merupakan salah satu cara supaya hidup menjadi bahagia dan tentram. 2. Membina rasa cinta dan kasih sayang. Nikah merupakan salah satu cara untuk membina kasih sayang antara suami, istri dan anak. ( lihat QS. Ar- Rum : 21) :”Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. “.(Ar- Rum : 21)
  • 12.
  • 13. 3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang syah dan diridhai Allah SWT 4. Melaksanakan Perintah Allah swt. Karena melaksanakan perintah Allah swt maka menikah akan dicatat sebagai ibadah. Allah swt., berfirman yang artinya :" Maka nikahilah perempuan-perempuan yang kamu sukai". (An-Nisa' : 3)
  • 14. 5. Mengikuti Sunah Rasulullah saw. Rasulullah saw., mencela orang yang hidup membujang dan beliau menganjurkan umatnya untuk menikah. Sebagaimana sabda beliau dalam haditsnya: أَلنِِّكَاحُ سُنَّتِى فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى ف لََ نِِِِّى )رواه البخارى و سِلَم( Artinya :"Nikah itu adalah sunahku, barang siapa tidak senang dengan sunahku, maka bukan golonganku". (HR. Bukhori dan Muslim) 6. Untuk memperoleh keturunan yang syah. Allah swt., berfirman yang artinya :” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (Al- Kahfi : 46)
  • 15. Sebelum pernikahan berlangsung dalam agama Islam tidak mengenal istilah pacaran akan tetapi dikenal dengan nama “khitbah”. Khitbah atau peminangan adalah penyampaian maksud atau permintaan dari seorang pria terhadap seorang wanita untuk dijadikan istrinya baik secara langsung oleh si peminang atau oleh orang lain yang mewakilinya. Yang diperbolehkan selama khitbah, seorang pria hanya boleh melihat muka dan telapak tangan. Wanita yang dipinang berhak menerima pinangan itu dan berhak pula menolaknya.
  • 16. Apabila pinangan diterima, berarti antara yang dipinang dengan yang meminang telah terjadi ikatan janji untuk melakukan pernikahan. Semenjak diterimanya pinangan sampai dengan berlangsungnya pernikahan disebut dengan masa pertunangan. Pada masa pertungan ini biasanya seorang peminang atau calon suami memberikan suatu barang kepada yang dipinang (calon istri) sebagai tanda ikatan cinta yang dalam adat istilah Jawa disebut dengan peningset.
  • 17. Adapun wanita-wanita yang haram dipinang dibagi menjadi 2 kelolmpok yaitu : - Yang haram dipinang dengan cara sindiran dan terus terang adalah wanita yang termasuk muhrim, wanita yang masih bersuami,wanita yang berada dalam masa iddah talak roj’i dan wanita yang sudah bertunangan. - Yang haram dipinang dengan cara terus terang, tetapi dengan cara sindiran adalah wanita yang berada dalam iddah wafat dan wanita yang dalam iddah talak bain (talak tiga).
  • 18. Rukun Nikah dan Syaratnya 1. Calon Suami Beragama Islam Atas kehendak sendiri Bukan muhrim Tidak sedang ihrom haji 2. Calon Istri Beragama Islam Tidak terpaksa Bukan Muhrim Tidak bersuami Tidak sedang dalam masa idah Tidak sedang ihrom haji atau umroh 3. AdanyaWali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal) (Ali Imron : 28) b. Laki-laki merdeka c. Adil d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh 4. Adanya 2 Orang Saksi - Syaratnya sama dengan no : 3 5. Adanya Ijab dan Qobul Dengan kata-kata " nikah " atau yang semakna dengan itu. Berurutan antara Ijab dan Qobul
  • 19. Keterangan: a. Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak syah. Rasulullah saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai). b. Saksi harus benar-benar adil. Rasulullah saw., bersabda : لاَ نكَاحَ إلاَّ بوَ ليٍّ وٍََشَا هدَى عََدْلٍ )َروه اَحمد (َ Artinya:"Tidak syah nikah seseorang melainkan dengan wali dan 2 orang saksi yang adil". (HR. Ahmad) c. Setelah selesai aqad nikah biasanya diadakan walimah, yaitu pesta pernikahan. Hukum mengadakan walimah adalah sunat muakkad. Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang sengaja tidak mengabulkan undangan berarti durhaka kepada Allah dan RasulNya’. (HR. Bukhori)
  • 20. d. Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak perempuan saya bernama si Fulan binti …… dengan ....... dengan mas kawin seperangkat sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an". أَنْكَحْتكَُ وََزَوَّجْت ك فَُلاَنَة بَ نْ ت .َ.. ب مََهْ ر عََدَوَا ت اَلصَّلاَة وََثَلاَث يْنََ جَُزْأً منَْ مُصْحَا ف اَلْقُرْاَ ن حََالاًَ e. Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan perjodohannya dengan diri saya dengan mas kawin tersebut di depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab sebagai berikut : قَب لْتُ نَ كَحَهَا وََتَزْ وجَهَا لنَفْ سى بَ الْمََهْ ر اَلْمَذْكُوْ رَ
  • 21. Muhrim Menurut pengertian bahasa muhrim berarti yang diharamkan. Menurut Istilah dalam ilmu fiqh muhrim adalah wanita yang haram dinikahi. Penyebab wanita yang haram dinikahi ada 4 macam : 1. Wanita yang haram dinikahi karena keturunan 2. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan 3. Wanita yang haram dinikahi karena perkawinanAllah SWT berfirman: Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (An-Nisa: 22) 4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian muhrim dengan istri. (lihat Q.S. An-Nisa:23)
  • 22. Kewajiban Suami Kewajiban suami yang terpenting adalah : a. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuan yang diusahakan secara maksimal.(lihat At-Thalaq:7) b. Bergaul dengan istri secara makruf, yaitu dengan cara yang layak dan patut misalnya dengan kasih sayang, menghargai, memperhatikan dan sebagainya. c. Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, memelihara semua anggota keluarga dengan penuh tanggung jawab. (Lihat An-Nisa : 34) d. Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang shaleh. (At-Tahrim:6)
  • 23. Kewajiban Istri  Patuh dan taat pada suami dalam batas-batas yang sesuai dengan ajaran Islam. Perintah suami yang bertentangan dengan ajaran Islam tidak wajib di taati. Memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga serta harta benda suami. Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsi ibu sebagai kepala rumah tangga. Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan agama. Allah swt, berfirman yang artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". (At-Tahrim : 6) Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta bijaksana pada suami.
  • 24. Talak Menurut bahasa talak berarti melepaskan ikatan. Menurut istilah talak ialah lepasnya ikatan pernikahan dengan lafal talak. Asal hukum talak adalah makruh, sebab merupakan perbuatan halal tetapi sangat dibenci oleh Allah swt. Nabi Muhammad saw, bersabda : أَبْغَضُ اَلْحَلاَ ل عنْدَ الله اَلطَّلاَقُ )َرواه اَبوداود( Artinya :"Perbuatan halal tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak". (HR. Abu Daud).
  • 25. Rukun Talak: Yang menjatuhkan talak(suami), syaratnya: baligh, berakal dan kehendak sendiri. b. Yang dijatuhi talak adalah istrinya. c. Ucapan talak, baik dengan cara sharih (tegas) maupun dengan cara kinayah(sindiran). Cara sharih, misalnya “saya talak engkau!” atau “saya cerai engkau!”. Ucapan talak dengan cara sharih tidak memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara sharih, maka jatuhlah talaknya walupun tidak berniat mentalaknya. Cara kinayah, misalnya “Pulanglah engkau pada orang tuamu!”, atau “Kawinlah engkau dengan orang lain, saya sudah tidak butuh lagi kepadamu!”, Ucapan talak cara kinayah memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara kinayah, padahal sebenarnya tidak berniat mentalaknya, maka talaknya tidak jatuh.
  • 26. Jenis Talak: a. Talak Raj'i yaitu talak dimana suami boleh rujuk tanpa harus dengan akad nikah lagi. Talak raj’I ini dijatuhkan suami kepada istrinya untuk pertama kalinya atau kedua kalinya dan suami boleh rujuk kepada istri yang telah ditalaknya selam masih dalam masa iddah. b. Talak Bain. Talak bain dibagi menjadi 2 macam yaitu talak bain sughro dan talak bain kubra. v Talak bain sughro yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang belum dicampuri dan talak khuluk (karena permintaan istri). Suami istri boleh rujuk dengan cara akad nikah lagi baik masih dalam masa idah atau sudah habis masa idahnya. v Talak bain kubro yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali (talak tiga) dalam waktu yang berbeda. Dalam talak ini suami tidak boleh rujuk atau menikah dengan bekas istri kecuali dengan syarat : · Bekas istri telah menikah lagi dengan laki-laki lain. · Telah dicampuri dengan suami yang baru. · Telah dicerai dengan suami yang baru. · Telah selesai masa idahnya setelah dicerai suami yang baru.
  • 27. Sebab Talak: a. Ila' yaitu sumpah seorang suami bahwa ia tidak akan mencampuri istrinya. Ila' merupakan adat arab jahiliyah. Masa tunggunya adalah 4 bulan. Jika sebelum 4 bulan sudah kembali maka suami harus menbayar denda sumpah. Bila sampai 4 bulan/lebih hakim berhak memutuskan untuk memilih membayar sumpah atau mentalaknya. b. Lian, yaitu sumpah seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina. sumpah itu diucapkan 4 kali dan yang kelima dinyatakan dengan kata-kata : "Laknat Allah swt atas diriku jika tuduhanku itu dusta". Istri juga dapat menolak dengan sumpah 4 kali dan yang kelima dengan kata-kata: "Murka Allah swt, atas diriku bila tuduhan itu benar". c. Dzihar, yaitu ucapan suami kepada istrinya yang berisi penyerupaan istrinya dengan ibunya seperti : "Engkau seperti punggung ibuku ". Dzihar merupakan adat jahiliyah yang dilarang Islam sebab dianggap salah satu cara menceraikan istri.
  • 28. d. Khulu' (talak tebus) yaitu talak yang diucapkan oleh suami dengan cara istri membayar kepada suami. Talak tebus biasanya atas kemauan istri. Penyebab talak antara lain : Ø Istri sangat benci kepada suami. Ø Suami tidak dapat memberi nafkah. Ø Suami tidak dapat membahagiakan istri. e. Fasakh, ialah rusaknya ikatan perkawinan karena sebab-sebab tertentu yaitu : o Karena rusaknya akad nikah seperti : § diketahui bahwa istri adalah mahrom suami. § Salah seorang suami / istri keluar dari ajaran Islam. § Semula suami/istri musyrik kemudian salah satunya masuk Islam. o Karena rusaknya tujuan pernikahan, seperti : § Terdapat unsur penipuan, misalnya mengaku laki-laki baik ternyata penjahat. § Suami/istri mengidap penyakit yang dapat mengganggu hubungan rumah tangga. § Suami dinyatakan hilang. § Suami dihukum penjara 5 tahun/lebih.
  • 29. Menurut istilah iddah ialah masa menunggu bagi seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah dengan laki-laki lain. Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah dia akan rujuk atau tidak. a. Wanita yang sedang hamil masa idahnya sampai melahirkan anaknya. (Lihat QS. At-Talak :4) b. Wanita yang tidak hamil, sedang ia ditinggal mati suaminya maka masa idahnya 4 bulan 10 hari. (lihat QS. Al-Baqoroh ayat 234) c. Wanita yang dicerai suaminya sedang ia dalam keadaan haid maka masa idahnya 3 kali quru' (tiga kali suci). (lihat QS. Al-Baqoroh : 228) d. Wanita yang tidak haid atau belum haid masa idahnya selama tiga bulan. (Lihat QS, At-Talaq :4 ) e. Wanita yang dicerai sebelum dicampuri sua minya maka baginya tidak ada masa iddah. (Lihat QS. Al-Ahzab : 49)
  • 30. Rujuk Rujuk artinya kembali. Maksudnya ialah kembalinya suami istri pada ikatan perkawinan setelah terjadi talak raj'i dan masih dalam masa iddah. Dasar hukum rujuk adalah QS. Al-Baqoroh: 229, yang artinya sebagai berikut: "Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki rujuk". 1. Hukum Rujuk. Ø Mubah, adalah asal hukum rujuk. Ø Haram, apabila si istri dirugikan serta lebih menderita dibanding sebelum rujuk. Ø Makruh, bila diketahui meneruskan perceraian lebih bermanfaat. Ø Sunat, bila diketahui rujuk lebih bermanfaat dibanding meneruskan perceraian. Ø Wajib, khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu. 2. Rukun Rujuk. 1. Istri, syaratnya : pernah digauli, talaknya talak raj'i dan masih dalam masa iddah. 2. Suami, syaratnya : Islam, berakal sehat dan tidak terpaksa. 3. Sighat (lafal rujuk). 4. Saksi, yaitu 2 orang laki-laki yang adil.
  • 31.