SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
INILAH GURINDAM DUABELAS NAMANYA
Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang akhirul jaman serta
keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya. Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah
Hijratun Nabi 1263 Sanah kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana (…..) telah
ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu yaitu yang boleh
juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada perkataannya itu pada orang yang ada menaruh
akal maka adalah banyaknya gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya.
Syahdan
Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula arti syair Melayu itu
perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang pada akhirnya dan tiada berkehendak pada
sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya bersalahan dengan gurindam. Adapun arti
gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna
perkataannya dengan satu pasangannya sahaja jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan
sajak yang kedua itu jadi seperti jawab.
Bermula inilah rupanya syair.
Dengarkan tuan suatu rencana
Mengarang di dalam gundah gulana
Barangkali gurindam kurang kena
Tuan betulkan dengan sempurna
Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini
Persamaan yang indah-indah
Yaitu ilmu yang memberi faedah
Aku hendak bertutur
Akan gurindam yang beratur
PASAL 1
INI GURINDAAM PASAL YANG PERTAMA
Barang siapa tiada memegang agama
Segala-gala tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia yang mudharat
PASAL 2
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA
Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
PASAL 3
INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
PASAL 4
INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka
Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
PASAL 5
INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
PASAL 6
INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM
Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
PASAL 7
INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH
Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka
Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Apabila banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang
Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan
Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
PASAL 8
INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN
Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Kejahatan diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Ke’aiban orang jangan dibuka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
PASAL 9
INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Adapun orang tua(h) yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
PASAL 10
INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
Dengan bapa jangan derhaka
Supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
PASAL 11
INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS
Hendaklah berjasa
Kepada yang sebangsa
Hendak jadi kepala
Buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
Buanglah khianat
Hendak marah
Dahulukan hujjah
Hendak dimalui
Jangan memalui
Hendak ramai
Murahkan perangai
PASAL 12
INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS
Raja mufakat dengan menteri
Seperti kebun berpagarkan duri
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Hukum adil atas rakyat
Tanda raja beroleh inayat
Kasihkan orang yang berilmu
Tanda rahmat atas dirimu
Hormat akan orang yang pandai
Tanda mengenal kasa dan cindai
Ingatkan dirinya mati
Itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
Kepada hati yang tidak buta
Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita
Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu
dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur
hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima
Negeri Riau Pulau Penyengat
Syair
Syair adalah bentuk puisi dalam sastra Melayu lama. Kata syair berasal dari bahasa
Arab syu’ur yang berarti perasaan. Dari kata syu’ur, muncul kata syi’ru yang berarti puisi dalam
pengertian umum. Syair dalam kesusasteraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara
umum. Namun, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi
sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab.
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri,
dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu; Syair Burung Pingai; Syair Dagang; dan Syair
Sidang Fakir. Dari namanya, syair, tampak jelas bahwa orang Melayu mengenalinya seiring
dengan penetrasi dan perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Nusantara. Syair
berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik
al-Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M. Sedangkan syair berbahasa Melayu yang tertua adalah syair
di prasasti Minye Tujoh, Aceh, Indonesia bertarikh 1380 M (781 H). Dalam syair ini, bahasa
Melayu masih bercampur dengan bahasa Sansekerta dan Arab.
Contoh :
Dengarkan tuan ayahanda berperi,
Kepada anakanda muda bestari,
Jika benar kepada diri,
Masihat kebajikan ayahanda beri.
Ayuhai anakanda muda remaja,
Jika anakanda mengerjakan raja,
Hati yang betul hendaklah disahaja,
Serta rajin pada bekerja.
Mengerjakan gubernemen janganlah malas,
Zahir dan batin janganlah culas,
Jernihkan hati hendaklah ikhlas,
Seperti air di dalam gelas.
Jika anakanda menjadi besar,
Tutur dan kata janganlah kasar,
Janganlah seperti orang sasar,
Banyaklah orang menaruh gusar.
Tutur yang manis anakanda tuturkan,
Perangai yang lembut anakanda lakukan,
Hati yang sabar anakanda tetapkan,
Kemaluan orang anakanda fikirkan.
Kesukaan orang anakanda cari,
Supaya hatinya jangan lari,
Masyurlah anakanda dalam negeri,
Sebab kelakuan bijak bestari.
Nasehat ayahanda anakanda fikirkan,
Keliru syaitan anakanda jagakan,
Orang berakal anakanda hampirkan,
Orang jahat anakanda jauhkan.
Setelah orang besar fikir yang karu,
Tidak mengikut pengajaran guru,
Tutur dan kata haru-biru,
Kelakuan seperti anjing pemburu.
Tingkah dan laku tidak kelulu,
Perkataan kasar keluar selalu,
Tidak memikirkan orang empunya malu,
Bencilah orang hilir dan hulu.
Itulah orang akalnya kurang,
Menyangka diri pandai seorang,
Takbur tidak membilan orang,
Dengan manusia selalu berperang.
Anakanda jauhkan kelakukan ini,
Sebab kebencian Tuhan Rahmani,
Jiwa dibawa ke sana sini,
Tiada laku suatu dewani.
Setengah yang kurang akal dan bahasa,
Sangatlah gopoh hendak berjasa,
Syarak dan adat kurang periksa,
Seperti harimau mengejar rusa.
Ke sana ke mari langgar dan rampuh,
Apa yang terkena habislah roboh,
Apa yang berjumpa lantas dipelupuh,
Inilah perbuatan sangat ceroboh.
Patut juga mencari jasa,
Kepada raja yang itu masa,
Tetapi dengan budi dan bahasa,
Supaya negeri ramai temasya.
Apabila perintah lemah dan lembut,
Semua orang suka mengikut,
Serta dengan malu dan takut,
Apa-apa kehendak tidak tersangkut.
Jika mamerintah dengan cemeti,
Ditambah dengan perkataan mesti,
Orang menerimanya sakit hati,
Barangkali datang fikir hendak mati.
Inilah nasehat ayahanda tuan,
Kepada anakanda muda bangsawan,
Nafsu yang jahat anakanda lawan,
Supaya kita jangan tertawan.
Habislah nasehat habislah kalam,
Ayahanda memberi tabik dan salam,
Kepada Orang Masihi dan Islam,
Mana-mana yang ada bekerja di dalam.
(Raja Ali Haji)
PUISI :
Dalam Hatiku Slalu Ada Namamu...
Dalam Fikiranku Slalu Ada Bayangmu...
Rampas Jiwaku...
Curi Masa Depanku...
Jarah Harga Diriku...
Rampok Semua Milikku...
Sita... Sita Semuanya...
Tapi Mengapa Kau Masih Tak Mau Mencintaiku...
Aku Ingin Mencintaimu Tapi Tak Pernah Bisa
seperti Kata Yang Tak Sempat Diucapkan
Kayu Pada Api Yang Tlah Menjadikannya Abu
Seperti Isyarat Yang Tak Sempat Disampaikan
Awan Pada Hujan Yang Tlah Menjadikannya Tiada
Betapa Lelah Diriku Untuk Mendapatkanmu
Tak Terkata Semua Keresahan Didada
Tapi Apakah Semua Ini Hanya Akan Berakhir Sia-Sia
Retakan Kata Membuatku Tak Berdaya
Menerima Kenyataan Sesungguhnya
Mungkin Semua Kata-Kataku
Tak Bermakna Bagimu
Tapi Mungkin Bisa Menyentuh Hatimu
Persuaan Pertama Denganmu
Meninggalkan Jejak-Jejak Cinta Dihatiku
Dengan Segala Kebimbangan Yang Menyelimuti Diriku
Kucoba Susuri Jalan Itu Untuk Sampai Kepadamu
Masihkah Tersisa Ruang DiHatimu
Bagi Diri Yang Terlanjur Mencintaimu ?
Ijinkanlah Aku Menempatinya
Aku Ingin Menghiasnya Dengan Bunga2 Kasih
Serta Aroma Sayang Dari Hatiku
Akankah Semua Itu Akan Berakhir Seperti Dulu
Rasa Yang Menyesaki Serta Bayang2 Semu
Yang Tlah Lama Tinggal Diruang Inginku
Satu Kata Yang Slalu Kupinta Darimu
Ijinkanlah Aku Mencintaimu
Syair Adalah Kebijaksanaan Yang Memesonakan
Kebijakan Ialah Syair Yang Bernyanyi Dalam Fikiran
Jika Kita Ingin Memesonakan Hati Seseorang
Dan Disaat Yang Sama Bernyanyi Dalam Fikirannya
Maka Sesungguhnya Ia Hidup Dalam Bayang Tuhan
Inspirasi Senantiasa Akan Slalu Bernayanyi
Dan Inspirasi Takkan Bisa Terjelaskan
Cinta Yang Tak Diperbaharui Setiap Hari
Hanya Akan Menjadi Kebiasaan
Dan Berubah Menjadi Perbudakan
Bagaimana Mungkin Hatimu Bisa Terbuka
Kecuali Ia Telah Terluka ?
Sekedar duka Cita Yang Hebat Atau
Kebahagiaan Yang Dahsyat
Yang Bisa Mengungkapkan Kebenaranmu
Jika Engkau Ingin Mengungkapkannya
Engkau Harus Mau Menerima Dia Apa Adanya
Mungkin Cinta Pertama Bukan Terbaik Dalam Kisah Cintaku
Bukan Pula Terindah Dalam Hidupku
Tapi Yang Paling Membekas Dalam Hatiku
Karna Dia Yang Kusuka Dalam Hatiku (JIHAN)
Bagiku Cinta Pertama Adalah Cinta Terbaikku
Meskipun Itu Hanya Sepenggal Kisah
Dari Semua Roman Ceritaku
Dia Yang Memberi Aku Semangat Baru
Meskipun Kini Tak Bersamaku
Tapi Doa Dan Kenangan
Slalu Mengalir Tulus Dariku

More Related Content

What's hot

Hadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanHadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanFarhan R
 
Teks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan SundaTeks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan SundaSiti Hadiarti
 
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...Jumadi Subur
 
Seren sumeren panganten
Seren sumeren pangantenSeren sumeren panganten
Seren sumeren pangantenanes88
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaianORCHIDSIGN
 
Serah tarima panganten
Serah tarima pangantenSerah tarima panganten
Serah tarima pangantenTony Hermawan
 
Carita Parahyangan Sunda Kiwari
Carita Parahyangan Sunda KiwariCarita Parahyangan Sunda Kiwari
Carita Parahyangan Sunda KiwariSyamsul Noor
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikFreddy Then
 
Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaPuspaNidia
 
Cinta berbahasa arab 4
Cinta berbahasa arab 4Cinta berbahasa arab 4
Cinta berbahasa arab 4MTs DARUSSALAM
 
Novel anak anak langit
Novel anak anak langitNovel anak anak langit
Novel anak anak langitANNISANURAZIZA
 
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAlfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAnwar Sanusi Anwar
 
17. pusaka pulau es
17. pusaka pulau es17. pusaka pulau es
17. pusaka pulau esDody Irawan
 
majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1Muhammad Zain
 

What's hot (20)

Hadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanHadapi dengan Iman
Hadapi dengan Iman
 
Teks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan SundaTeks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
Teks Pembawa Acara Pernikahan Sunda
 
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...
Cinta di Atas Cinta - Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa by Jumadi Subur 0815 13...
 
Seren sumeren panganten
Seren sumeren pangantenSeren sumeren panganten
Seren sumeren panganten
 
Awal pertikaian
Awal pertikaianAwal pertikaian
Awal pertikaian
 
Serah tarima panganten
Serah tarima pangantenSerah tarima panganten
Serah tarima panganten
 
BAHASA DAERAH BALI KLS XI
 BAHASA DAERAH  BALI KLS XI  BAHASA DAERAH  BALI KLS XI
BAHASA DAERAH BALI KLS XI
 
Hikayat
HikayatHikayat
Hikayat
 
Carita Parahyangan Sunda Kiwari
Carita Parahyangan Sunda KiwariCarita Parahyangan Sunda Kiwari
Carita Parahyangan Sunda Kiwari
 
Buku Bahasa Bali KLS x
 Buku Bahasa Bali  KLS x Buku Bahasa Bali  KLS x
Buku Bahasa Bali KLS x
 
Wayang - Narasoma
Wayang - NarasomaWayang - Narasoma
Wayang - Narasoma
 
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsikContoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
Contoh hikayat beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik
 
Tika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan anaTika, puspa, nailin, dan ana
Tika, puspa, nailin, dan ana
 
Cinta berbahasa arab 4
Cinta berbahasa arab 4Cinta berbahasa arab 4
Cinta berbahasa arab 4
 
Sisindiran
SisindiranSisindiran
Sisindiran
 
Adab bergaul
Adab bergaulAdab bergaul
Adab bergaul
 
Novel anak anak langit
Novel anak anak langitNovel anak anak langit
Novel anak anak langit
 
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikahAlfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
Alfiyah90 wordpress com_2013_06_10_khutbah_nikah
 
17. pusaka pulau es
17. pusaka pulau es17. pusaka pulau es
17. pusaka pulau es
 
majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1majalah-albinaa-vol 1
majalah-albinaa-vol 1
 

Similar to GURINDAM MELAYU KLASIK

Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan PreposisiBahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan PreposisiNesha Mutiara
 
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IX
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IXTugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IX
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IXFahmaAinurrizka
 
Slogan dan poster
Slogan dan posterSlogan dan poster
Slogan dan posterDormaito
 
Kumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKampung Baca
 
Pantun jamuan tahun 6
Pantun jamuan tahun 6Pantun jamuan tahun 6
Pantun jamuan tahun 6Abu Uzair
 
Materi pembelajaran
Materi pembelajaranMateri pembelajaran
Materi pembelajaranrizal92
 
Senarai peribahasa dalam buku teks
Senarai peribahasa dalam buku teksSenarai peribahasa dalam buku teks
Senarai peribahasa dalam buku teksdanialheryanto
 
Bahasa arab dasar_sehari-hari
Bahasa arab dasar_sehari-hariBahasa arab dasar_sehari-hari
Bahasa arab dasar_sehari-hariAnanda Retna
 

Similar to GURINDAM MELAYU KLASIK (20)

Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan PreposisiBahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
Bahasa Indonesia : Gurindam, Konjungsi, dan Preposisi
 
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IX
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IXTugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IX
Tugas Bahasa Indonesia, Syair Kelas IX
 
Slogan dan poster
Slogan dan posterSlogan dan poster
Slogan dan poster
 
Gurindam 12
Gurindam 12Gurindam 12
Gurindam 12
 
SUARA DARI KUBURAN
SUARA DARI KUBURANSUARA DARI KUBURAN
SUARA DARI KUBURAN
 
Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 
Ppsb taklimat
Ppsb taklimatPpsb taklimat
Ppsb taklimat
 
Puisi tradisional
Puisi tradisionalPuisi tradisional
Puisi tradisional
 
Puisi tradisional
Puisi tradisionalPuisi tradisional
Puisi tradisional
 
Puisi tradisional
Puisi tradisionalPuisi tradisional
Puisi tradisional
 
Kumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadiKumpulan puisi nedi suryadi
Kumpulan puisi nedi suryadi
 
Puisi lama-2
Puisi lama-2Puisi lama-2
Puisi lama-2
 
Pupujian
PupujianPupujian
Pupujian
 
Pantun jamuan tahun 6
Pantun jamuan tahun 6Pantun jamuan tahun 6
Pantun jamuan tahun 6
 
Materi pembelajaran
Materi pembelajaranMateri pembelajaran
Materi pembelajaran
 
Teman Idaman
Teman IdamanTeman Idaman
Teman Idaman
 
Senarai peribahasa dalam buku teks
Senarai peribahasa dalam buku teksSenarai peribahasa dalam buku teks
Senarai peribahasa dalam buku teks
 
Bahasa arab dasar_sehari-hari
Bahasa arab dasar_sehari-hariBahasa arab dasar_sehari-hari
Bahasa arab dasar_sehari-hari
 
Muqaddimah
MuqaddimahMuqaddimah
Muqaddimah
 
Adang.ahmad d
Adang.ahmad dAdang.ahmad d
Adang.ahmad d
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

GURINDAM MELAYU KLASIK

  • 1. INILAH GURINDAM DUABELAS NAMANYA Segala puji bagi Tuhan seru sekalian alam serta shalawatnya Nabi yang akhirul jaman serta keluarganya dan sahabatnya sekalian adanya. Amma ba’du daripada itu maka tatkala sampailah Hijratun Nabi 1263 Sanah kepada dua puluh tiga hari bulan Rajab hari Selasa mana (…..) telah ta’ali kepada kita yaitu Raja Ali Haji mengarang satu gurindam cara Melayu yaitu yang boleh juga jadi diambil faedah sedikit-sedikit daripada perkataannya itu pada orang yang ada menaruh akal maka adalah banyaknya gurindam itu hanya duabelas pasal di dalamnya. Syahdan Adalah beda antara gurindam dengan syair itu aku nyatakan pula bermula arti syair Melayu itu perkataan yang bersajak yang serupa dua berpasang pada akhirnya dan tiada berkehendak pada sempurna perkataan pada satu-satu pasangnya bersalahan dengan gurindam. Adapun arti gurindam itu yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhir pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab. Bermula inilah rupanya syair. Dengarkan tuan suatu rencana Mengarang di dalam gundah gulana Barangkali gurindam kurang kena Tuan betulkan dengan sempurna Inilah arti gurindam yang di bawah syatar ini Persamaan yang indah-indah Yaitu ilmu yang memberi faedah Aku hendak bertutur Akan gurindam yang beratur
  • 2. PASAL 1 INI GURINDAAM PASAL YANG PERTAMA Barang siapa tiada memegang agama Segala-gala tiada boleh dibilang nama Barang siapa mengenal yang empat Maka yaitulah orang yang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah Barang siapa mengenal diri Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang terpedaya Barang siapa mengenal akhirat Tahulah ia dunia yang mudharat PASAL 2 INI GURINDAM PASAL YANG KEDUA Barang siapa mengenal yang tersebut Tahulah ia makna takut Barang siapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Barang siapa meninggalkan puasa Tidaklah mendapat dua termasa Barang siapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat Barang siapa meninggalkan haji Tiadalah ia menyempurnakan janji PASAL 3 INI GURINDAM PASAL YANG KETIGA Apabila terpelihara mata Sedikitlah cita-cita Apabila terpelihara kuping Khabar yang jahat tiadalah damping Apabila terpelihara lidah Niscaya dapat daripadanya faedah Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan Daripada segala berat dan ringan
  • 3. Apabila perut terlalu penuh Keluarlah fi’il yang tidak senonoh Anggota tengah hendaklah ingat Di situlah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki Daripada berjalan yang membawa rugi PASAL 4 INI GURINDAM PASAL YANG KEEMPAT Hati itu kerajaan di dalam tubuh Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh Apabila dengki sudah bertanah Datanglah daripadanya beberapa anak panah Mengumpat dam memuji hendaklah pikir Di situlah banyak orang yang tergelincir Pekerjaan marah jangan dibela Nanti hilang akal di kepala Jika sedikitpun berbuat bohong Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung Tanda orang yang amat celaka Aib dirinya tiada ia sangka Bakhil jangan diberi singgah Itulah perompak yang amat gagah Barang siapa yang sudah besar Janganlah kelakuannya membuat kasar Barang siapa perkataan kotor Mulutnya itu umpama ketor Di manakah salah diri Jika tidak orang lain yang berperi Pekerjaan takbur jangan direpih Sebelum mati didapat juga sepih PASAL 5 INI GURINDAM PASAL YANG KELIMA Jika hendak mengenal orang berbangsa Lihat kepada budi dan bahasa Jika hendak mengenal orang yang berbahagia Sangat memeliharakan yang sia-sia Jika hendak mengenal orang mulia Lihatlah kepada kelakuan dia
  • 4. Jika hendak mengenal orang yang berilmu Bertanya dan belajar tiadalah jemu Jika hendak mengenal orang yang berakal Di dalam dunia mengambil bekal Jika hendak mengenal orang yang baik perangai Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai PASAL 6 INI GURINDAM PASAL YANG KEENAM Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan guru Yang boleh tahukan tiap seteru Cahari olehmu akan isteri Yang boleh menyerahkan diri Cahari olehmu akan kawan Pilih segala orang yang setiawan Cahari olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi PASAL 7 INI GURINDAM PASAL YANG KETUJUH Apabila banyak berkata-kata Di situlah jalan masuk dusta Apabila banyak berlebih-lebihan suka Itu tanda hampirkan duka Apabila kita kurang siasat Itulah tanda pekerjaan hendak sesat Apabila anak tidak dilatih Jika besar bapanya letih Apabila banyak mencacat orang Itulah tanda dirinya kurang Apabila orang yang banyak tidur Sia-sia sajalah umur Apabila mendengar akan kabar Menerimanya itu hendaklah sabar Apabila mendengar akan aduan Membicarakannya itu hendaklah cemburuan Apabila perkataan yang lemah lembut Lekaslah segala orang mengikut
  • 5. Apabila perkataan yang amat kasar Lekaslah orang sekalian gusar Apabila pekerjaan yang amat benar Tidak boleh orang berbuat onar PASAL 8 INI GURINDAM PASAL YANG KEDELAPAN Barang siapa khianat akan dirinya Apalagi kepada lainnya Kepada dirinya ia aniaya Orang itu jangan engkau percaya Lidah suka membenarkan dirinya Daripada yang lain dapat kesalahannya Daripada memuji diri hendaklah sabar Biar daripada orang datangnya kabar Orang yang suka menampakkan jasa Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa Kejahatan diri disembunyikan Kebajikan diri diamkan Ke’aiban orang jangan dibuka Ke’aiban diri hendaklah sangka PASAL 9 INI GURINDAM PASAL YANG KESEMBILAN Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan Bukannya manusia yaitulah syaitan Kejahatan seorang perempuan tua Itulah iblis punya penggawa Kepada segala hamba-hamba raja Di situlah syaitan tempatnya manja Kebanyakan orang yang muda-muda Di situlah syaitan tempat bergoda Perkumpulan laki-laki dengan perempuan Di situlah syaitan punya jamuan Adapun orang tua(h) yang hemat Syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru Dengan syaitan jadi berseteru PASAL 10 INI GURINDAM PASAL YANG KESEPULUH
  • 6. Dengan bapa jangan derhaka Supaya Allah tidak murka Dengan ibu hendaklah hormat Supaya badan dapat selamat Dengan anak janganlah lalai Supaya boleh naik ke tengah balai Dengan kawan hendaklah adil Supaya tangannya jadi kapil PASAL 11 INI GURINDAM PASAL YANG KESEBELAS Hendaklah berjasa Kepada yang sebangsa Hendak jadi kepala Buang perangai yang cela Hendaklah memegang amanat Buanglah khianat Hendak marah Dahulukan hujjah Hendak dimalui Jangan memalui Hendak ramai Murahkan perangai PASAL 12 INI GURINDAM PASAL YANG KEDUABELAS Raja mufakat dengan menteri Seperti kebun berpagarkan duri Betul hati kepada raja Tanda jadi sebarang kerja Hukum adil atas rakyat Tanda raja beroleh inayat Kasihkan orang yang berilmu Tanda rahmat atas dirimu Hormat akan orang yang pandai Tanda mengenal kasa dan cindai Ingatkan dirinya mati Itulah asal berbuat bakti Akhirat itu terlalu nyata Kepada hati yang tidak buta
  • 7. Tamatlah gurindam yang duabelas pasal yaitu karangan kita Raja Ali Haji pada tahun Hijrah Nabi kita seribu dua ratus enam puluh tiga kepada tiga likur hari bulan Rajab Selasa jam pukul lima Negeri Riau Pulau Penyengat Syair Syair adalah bentuk puisi dalam sastra Melayu lama. Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Dari kata syu’ur, muncul kata syi’ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Syair dalam kesusasteraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Namun, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri, dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu; Syair Burung Pingai; Syair Dagang; dan Syair Sidang Fakir. Dari namanya, syair, tampak jelas bahwa orang Melayu mengenalinya seiring dengan penetrasi dan perkembangan ajaran Islam, terutama tasawuf di Nusantara. Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al-Saleh di Aceh, bertarikh 1297 M. Sedangkan syair berbahasa Melayu yang tertua adalah syair di prasasti Minye Tujoh, Aceh, Indonesia bertarikh 1380 M (781 H). Dalam syair ini, bahasa Melayu masih bercampur dengan bahasa Sansekerta dan Arab. Contoh : Dengarkan tuan ayahanda berperi, Kepada anakanda muda bestari, Jika benar kepada diri, Masihat kebajikan ayahanda beri. Ayuhai anakanda muda remaja, Jika anakanda mengerjakan raja, Hati yang betul hendaklah disahaja, Serta rajin pada bekerja. Mengerjakan gubernemen janganlah malas, Zahir dan batin janganlah culas, Jernihkan hati hendaklah ikhlas, Seperti air di dalam gelas. Jika anakanda menjadi besar, Tutur dan kata janganlah kasar,
  • 8. Janganlah seperti orang sasar, Banyaklah orang menaruh gusar. Tutur yang manis anakanda tuturkan, Perangai yang lembut anakanda lakukan, Hati yang sabar anakanda tetapkan, Kemaluan orang anakanda fikirkan. Kesukaan orang anakanda cari, Supaya hatinya jangan lari, Masyurlah anakanda dalam negeri, Sebab kelakuan bijak bestari. Nasehat ayahanda anakanda fikirkan, Keliru syaitan anakanda jagakan, Orang berakal anakanda hampirkan, Orang jahat anakanda jauhkan. Setelah orang besar fikir yang karu, Tidak mengikut pengajaran guru, Tutur dan kata haru-biru, Kelakuan seperti anjing pemburu. Tingkah dan laku tidak kelulu, Perkataan kasar keluar selalu, Tidak memikirkan orang empunya malu, Bencilah orang hilir dan hulu. Itulah orang akalnya kurang, Menyangka diri pandai seorang, Takbur tidak membilan orang, Dengan manusia selalu berperang. Anakanda jauhkan kelakukan ini, Sebab kebencian Tuhan Rahmani, Jiwa dibawa ke sana sini, Tiada laku suatu dewani. Setengah yang kurang akal dan bahasa, Sangatlah gopoh hendak berjasa, Syarak dan adat kurang periksa, Seperti harimau mengejar rusa. Ke sana ke mari langgar dan rampuh, Apa yang terkena habislah roboh, Apa yang berjumpa lantas dipelupuh, Inilah perbuatan sangat ceroboh.
  • 9. Patut juga mencari jasa, Kepada raja yang itu masa, Tetapi dengan budi dan bahasa, Supaya negeri ramai temasya. Apabila perintah lemah dan lembut, Semua orang suka mengikut, Serta dengan malu dan takut, Apa-apa kehendak tidak tersangkut. Jika mamerintah dengan cemeti, Ditambah dengan perkataan mesti, Orang menerimanya sakit hati, Barangkali datang fikir hendak mati. Inilah nasehat ayahanda tuan, Kepada anakanda muda bangsawan, Nafsu yang jahat anakanda lawan, Supaya kita jangan tertawan. Habislah nasehat habislah kalam, Ayahanda memberi tabik dan salam, Kepada Orang Masihi dan Islam, Mana-mana yang ada bekerja di dalam. (Raja Ali Haji) PUISI : Dalam Hatiku Slalu Ada Namamu... Dalam Fikiranku Slalu Ada Bayangmu... Rampas Jiwaku... Curi Masa Depanku... Jarah Harga Diriku... Rampok Semua Milikku... Sita... Sita Semuanya... Tapi Mengapa Kau Masih Tak Mau Mencintaiku...
  • 10. Aku Ingin Mencintaimu Tapi Tak Pernah Bisa seperti Kata Yang Tak Sempat Diucapkan Kayu Pada Api Yang Tlah Menjadikannya Abu Seperti Isyarat Yang Tak Sempat Disampaikan Awan Pada Hujan Yang Tlah Menjadikannya Tiada Betapa Lelah Diriku Untuk Mendapatkanmu Tak Terkata Semua Keresahan Didada Tapi Apakah Semua Ini Hanya Akan Berakhir Sia-Sia Retakan Kata Membuatku Tak Berdaya Menerima Kenyataan Sesungguhnya Mungkin Semua Kata-Kataku Tak Bermakna Bagimu Tapi Mungkin Bisa Menyentuh Hatimu Persuaan Pertama Denganmu Meninggalkan Jejak-Jejak Cinta Dihatiku Dengan Segala Kebimbangan Yang Menyelimuti Diriku Kucoba Susuri Jalan Itu Untuk Sampai Kepadamu Masihkah Tersisa Ruang DiHatimu Bagi Diri Yang Terlanjur Mencintaimu ? Ijinkanlah Aku Menempatinya Aku Ingin Menghiasnya Dengan Bunga2 Kasih Serta Aroma Sayang Dari Hatiku Akankah Semua Itu Akan Berakhir Seperti Dulu Rasa Yang Menyesaki Serta Bayang2 Semu Yang Tlah Lama Tinggal Diruang Inginku Satu Kata Yang Slalu Kupinta Darimu Ijinkanlah Aku Mencintaimu Syair Adalah Kebijaksanaan Yang Memesonakan Kebijakan Ialah Syair Yang Bernyanyi Dalam Fikiran Jika Kita Ingin Memesonakan Hati Seseorang Dan Disaat Yang Sama Bernyanyi Dalam Fikirannya Maka Sesungguhnya Ia Hidup Dalam Bayang Tuhan Inspirasi Senantiasa Akan Slalu Bernayanyi Dan Inspirasi Takkan Bisa Terjelaskan
  • 11. Cinta Yang Tak Diperbaharui Setiap Hari Hanya Akan Menjadi Kebiasaan Dan Berubah Menjadi Perbudakan Bagaimana Mungkin Hatimu Bisa Terbuka Kecuali Ia Telah Terluka ? Sekedar duka Cita Yang Hebat Atau Kebahagiaan Yang Dahsyat Yang Bisa Mengungkapkan Kebenaranmu Jika Engkau Ingin Mengungkapkannya Engkau Harus Mau Menerima Dia Apa Adanya Mungkin Cinta Pertama Bukan Terbaik Dalam Kisah Cintaku Bukan Pula Terindah Dalam Hidupku Tapi Yang Paling Membekas Dalam Hatiku Karna Dia Yang Kusuka Dalam Hatiku (JIHAN) Bagiku Cinta Pertama Adalah Cinta Terbaikku Meskipun Itu Hanya Sepenggal Kisah Dari Semua Roman Ceritaku Dia Yang Memberi Aku Semangat Baru Meskipun Kini Tak Bersamaku Tapi Doa Dan Kenangan Slalu Mengalir Tulus Dariku