2. Zaman Batu
Suatu periode kehidupan masyarakat praaksara yang
umumnya menggunakan peralatan dari batu. Namun
beberapa alat terbuat dari tulang.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
3. Berdasarkan metode tipologi, zaman batu
dibagi menjadi 3, yaitu:
3. Zaman Batu Muda
(Neolitikum)1. Zaman Batu Tua
(Paleolitikum)
2. Zaman Batu Madya
(Mesolitikum)
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
4. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Zaman ini berlangsung Kala Pleistosen kurang lebih 600.000
tahun.
Pada masa itu Zaman Glasial dan Interglasial silih berganti.
Alat yang digunakan masih sangat kasar, dibuat dengan cara
membenturkan antara batu satu dengan lainnya.
Zaman Batu Tua di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu:
Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
5. Kebudayaan Pacitan
• Alat batu yang ditemukan di Pacitan ditemukan oleh Von
Koenigswald tahun 1935 di sungai Baksoko.
• Alatnya berupa: Kapak genggam, kapak perimbas, kapak
penetak, pahat genggam, dan alat serpih (flake).
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
6. Kebudayaan Ngandong
• Ditemukan di Ngawi (Jawa Timur), Sangiran (Jawa Timur), dan di
Cabenge (Sulawesi Selatan)
• Alatnya berupa : Kapak genggam, alat serpih (flake), dan alat-
alat dari tulang dan tanduk biasanya berupa ujung tombak, alat
pengorek ubi dan keladi.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
7. Zaman Batu Madya (Mesolitikum)
• Berlangsung pada Kala Holosen, waktunya kurang lebih sekitar
20.000 tahun yang lalu
• Sudah ada manusia cerdas (Homo Sapiens).
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
8. Zaman Batu Madya
(Mesolitikum):
1. Kebudayaan Tulang
Sampung
(Sampung Bone Culture)
2. Kebudayaan Toala
(Flake Culture)
3. Kebudayaan Kapak
Genggam Sumatra (Pebble
Culture)by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
9. 1. Kebudayaan Tulang Sampung
(Sampung Bone Culture)
• Penelitian pertama terhadap abris sous roche (gua yang
dijadikan sebagai tempat tinggal) dilakukan oleh Van Stein
Callenfels di gua Lawa. Di Besuki, Jawa Timur ditemukan oleh
Van Heekeren.
• Alatnya berupa: mata panah,flake,batu penggiling, dan alat
dari tulang dan tanduk.
• Ditemukan pula fosil manusia Papua-Melanosoid.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
10. 2. Kebudayaan Toala (Flake Culture)
• Tahun 1893-1896 Fritz Sarasin dan Paul Sarasin kebangsaan
Swiss melakukan penelitian gua di Lumancong, Sulawesi
Selatan. Dan Van Stein Callenfels memastikan bahwa itu
kebudayaan Mesolitikum sekitar 3000-1000 SM.
• Alatnya berupa flake, batu penggiling, gerabah dan mata
panah bergerigi.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
11. 3. Kebudayaan Kapak Genggam Sumatra
(Pebble Culture)
• Ditemukan tempat tinggal manusia di sepanjang pesisir
Sumatra Timur: Langsa (Aceh), dan Medan berupa tumpukan
kulit kerang (kjokkenmoddinger) yang membatu tingginya 7
m.
• Kebudayaan kapak Sumatra (pebble) dan kapak pendek dari
kebudayaan Bacson-Hoabinh melalui jalan barat.
• Sedangkan flake datang dari Asia Daratan melalui jalan timur
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
12. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
• Zaman ini lebih maju dari zaman lainnya yaitu disebabkan
migrasi secara bergelombang penduduk proto-melayu dari
Yunan, Cina Selatan ke Asia Tenggara termasuk Indonesia.
• Pendatang baru membawa kebudayaan kapak persegi ke
Nusantara.
• Menurut R. Soekmono kebudayaan Neolitikum inilah yang
menjadi dasar kebudayaan Indonesia sekarang.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
14. Kapak Persegi
• Untuk di Indonesia bagian barat, ditemukan di : Sumatra, Jawa, Bali.
• Untuk di Indonesia bagian timur, ditemukan di : Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan sedikit di Kalimantan.
• Dapat disimpulkan bahwa penyebaran kapak persegi dari Asia
Daratan ke Kepulauan Nusantara melalui jalan barat yaitu dari Asia
(Yunan, Cina Selatan) ke Asia Tenggara, Semenanjung Malaka,
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
15. Kapak Lonjong
• Kapak lonjong yang besar disebut walzenbeil.
• Kapak lonjong yang kecil disebut keinbeil.
• Kapak lonjong yang dibuat lebih indah digunakan sebagai alat
upacara.
• Ditemukan di Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Tanibar,
Leti, dan Papua.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
16. Gerabah
• Digunakan : keperluan sehari-hari dalam rumah tangga,
keperluan upacara, dan ada gerabah yang dibuat indah.
• Ditemukan di lapisan teratas bukit-bukit kerang Sumatra dan
bukit pasir pantai selatan Jawa antara Yogyakarta dan Pacitan,
Kendenglembu (Banyuwangi),dll banyak ditemukan gerabah
berisi tulang-belulang manusia.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
17. Megalitikum
→ Kebudayaan yang menghasilkan bangunan monumental dari
batu besar dan masif.
• Digunakan sebagai sarana pemujaan untuk nenek moyang.
• Megalitikum muncul pada zaman Neolitikum dan berkembang
pada zaman logam.
• Masih bisa ditemukan di: Nias, Sumba, Flores, Toraja
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
19. Menhir
Fungsi:
• Sarana pemujaan terhadap nenek
moyang
• Tempat memperingati kepala suku
yang telah meninggal
• Tempat menampung kedatangan
roh
Tiang atau tugu batu yang
terbuat dari batu tunggal
dan ditempatkan di suatu
tempat.
Ditemukan di
Pasemah, Sumatra
Selatan
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
20. Punden Berundak
• Bangunan pemujaan yang bertingkat-
tingkat.
• Ditemukan di daerah Cisolok, Sukabumi.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
21. Dolmen
• Meja batu sebagai tempat sesaji
Dolmen berkaki
Menhir,
ditemukan di
Pasemah, Sumatra
Selatan.
Dolmen Kubur
Batu ditemukan
di Bondowoso,
dan Marawan,
Jember, Jawa
Timur.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
22. Kubur Peti Batu
Peti jenazah yang terpendam di
dalam tanah perbentuk persegi
panjangdan sisinya dibuat dari
lempengan batu
Di temukan di Kuningan, Jawa Barat
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
23. Sarkofagus
Peti jenazah yang berbentuk seperti palung
atau lesung tetapi mempunyai tutup
Ditemukan di Bali dan di Sumbawa Barat
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
24. Waruga
Peti jenazah kecil yang berbentuk
kubus dan ditutup dengan batu lain
yang berbentuk atap rumah.
Banyak ditemukan di Minahasa
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
25. Arca
• Ditemukan di Sumatra Selatan, diteliti oleh Von
Heine Geldern.
• Arca menggambarkan manusia dan binatang
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
26. Von Heine Geldern membagi
Megalitikum menjadi 2 gelombang:
• Megalitik Tua (Proto)
Menghasilkan Menhir,
Punden Berundak, Arca
Statis.Menyebar pada
masa Neolitikum, 2500-
1500 SM.
• Megalitik Muda (Deutro)
Menghasilkan Kubur Peti
Batu, Dolmen Waruga,
Sarkofagus, dan Arca-Arca
menyebar ke Nusantara
pada zaman perunggu
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
27. Zaman Logam
• Kepandaian melebur logam di peroleh dari pengaruh
Kebudayaan Dongsong (Vietnam)
• Menyebar ke Nusantara sekitar tahun 500 SM.
• Ditemukan di : Nias dan Toraja.
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)
28. Hasil Kebudayaan Zaman
Logam
Kapak Corong Nekara
Bejana PerungguArca Perunggu
Benda Perunggu Benda Besi
Gerabah
by Aini Annisa and Sabrina Auliya A. (X MIPA 5)