SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
@yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com
Isu-isu Strategis
bidang
Administrasi Publik
Yogi Suwarno, MA. Ph.D.
Medan, 15 Juni 2017
Yogi Suwarno
Pembantu Ketua I Bidang Akademik STIA LAN Jakarta
• 19750609 200002 1 001
• Pembina, IV/a
• FISIP, Universitas Padjadjaran, Bandung 1993-1998
• MA in Public Administration, International Christian
University, Tokyo 2003-2005
• PhD in International Development, University of
Birmingham, 2011-2016
@yosunoku 0812 900 55 444
yosuno@yahoo.com
Agenda
• Berangkat dari permasalahan
• Pertanyaan mendasar
• Apa yang dimaksud dengan isu strategis
• Evolusi Administrasi Negara
• Visi Indonesia
• Isu Administrasi Publik ke Depan
Mengapa Koordinasi?
No phrase expresses as frequent a
complaint about the [federal]
bureaucracy as does “lack of
coordination.”
No suggestion for reform is more
common than “what we need is more
coordination.”
Pressman and Wildavsky (1984:133)
Pertanyaannya
• Seberapa buruk koordinasi kita?
• Apakah koordinasi satu-satunya persoalan?
• Bagaimana dengan isu korupsi? keamanan? kesejahteraan?
• ….
• ….
• Apa yang dimaksud dengan isu-isu strategis (bidang
Administrasi Publik)?
Indeks Pembangunan Manusia 2014
3 Dimensi IPM
1. Indeks harapan hidup
2. Indeks pendidikan (angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah), dan
3. Indeks standar hidup layak
Perbandingan IPM Beberapa Negara
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013 2014
China
Indonesia
Malaysia
Rusia
UK
Thailand
Japan
Norwegia
(UNDP, 2015)
Global Innovativeness Index
No Negara
2014 2015 2016
Skor Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat
1 Inggris 62,4 2 62,4 2 61,9 3
2 China 46,6 29 47,5 29 50,6 25
3 India 33,7 76 31,7 81 33,6 66
4 Malaysia 45,6 33 46 32 43,4 35
5 Indonesia 31,8 87 29,8 97 29,1 88
6 Ghana 30,3 96 28 108 26,7 102
Peringkat Korupsi
tradingeconomics.com
Indeks Kepemerintahan
(World Governance Index)
• Voice and Accountability
• Political Stability and Absence of Violence/Terrorism
• Government Effectiveness
• Regulatory Quality
• Rule of Law
• Control of Corruption
http://info.worldbank.org/governance/wgi/#reports
Government Effectiveness - WGI
Indeks Demokrasi
No Negara
Proses
elektoral &
pluralisme
Fungsi
pemerintah
Partisipasi
politik
Budaya
politik
Kebebasan
sipil
Peringk
at
1 China 0.00 4.64 3.33 6.25 1.47 136
2 Indonesia 7.75 7.14 6.67 6.25 7.35 49
3 Malaysia 6.92 7.86 5.56 6.25 5.59 68
4 Rusia 2.67 2.86 5.00 2.50 3.53 132
5 UK 9.58 7.14 6.67 8.75 9.41 16
6 Thailand 4.50 3.93 5.56 5.00 6.47 98
7 Japan 9.17 8.21 6.11 7.50 8.82 23
8 Norwegia 10 9.64 10 10 10 1
(The Economist, 2015)
Pidato Akhir Tahun 2012 David Cameron
• We inherited a welfare system that was
frankly out of shape, that paid people
not to work.
• Britain is in a global race to succeed
today. It is race with countries like
China, India and Indonesia; a race for
the jobs and opportunities of the
future.
Faktor penentu isu strategis
• Menyangkut hajat hidup orang banyak
• Lintas sektor
• Lintas wilayah
• Sedang berlangsung atau dipercaya akan terjadi
• Berdampak negatif jangka panjang jika tidak diselesaikan
• Potensi mengganggu pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
• Potensi dampak kumulatif dan efek berganda
Menentukan Isu Strategis
• Isu strategis dinyatakan secara lengkap, misalnya ukuran, lokasi, tempat,
dll.
• Isu strategis disusun dalam suatu daftar
• Isu strategis dikelompokkan menjadi isu bersama (yang diketahui dan
dirasakan khalayak), namun dapat juga merupakan isu spesifik (isu
penting yang belum tentu diketahui khalayak).
Indikator Isu-isu Strategis
NO INDIKATOR KETERANGAN
1 Aktual Apakah isu ini sedang menjadi pusat perhatian saat ini?
2 Urgensi Apakah isu ini mendesak?
3 Relevansi Apakah isu ini sesuai dengan karakteristik/kebutuhan?
4 Dampak Positif
Apakah isu ini jika ditindaklanjuti akan memberi dampak
kepada publik?
5 Kesesuaian Apakah isu ini sesuai dengan visi dan misi?
6 Inklusi Dapatkan publik turut berperan dalam menangani isu ini?
7 Sensitivitas Apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
Memahami Administrasi Publik (1)
• Administrasi negara adalah seni dan ilmu manajemen untuk penyelenggaraan
urusan-urusan negara (Waldo, 1955)
• Administrasi negara melingkupi segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan urusan publik atau kebutuhan publik (Caiden, 1982)
• Administrasi negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sebagai apa yang
dilakukan oleh pemerintah, terutama lembaga eksekutif (dengan sarana
birokrasi) , di dalam memecahkan masalah kemasyarakatan/publik (Nigro &
Nigro, 1984)
• Administrasi negara adalah segenap proses penyelenggaraan yang dilakukan
oleh aparatur pemerintah suatu negara untuk mengatur dan menjalankan
kekuasaan negara, guna menyelenggarakan kepentingan umum (Prajudi
Atmosudirdjo)
Memahami Administrasi Publik (2)
• Kategori politik
– Administrasi publik sebagai “what government doing”
• Kategori legal/hukum
– Administrasi publik sebagai penerapan hukum (law in action),
• Kategori manajerial
– Administrasi publik adalah fungsi eksekutif dalam pemerintahan
• Kategori mata pencaharian
– Administrasi publik adalah suatu bentuk profesi
Safritz dan Russel (1997: 5 – 41)
Politik dan Administrasi
Linear
Politik Administrasi
Beririsan
Politik Administrasi
Politik
Administrasi
Berbeda arah Berhadapan
Politik Administrasi
Dimensi Strategis Administrasi Publik
Dimensi
Kebijakan
Dimensi
Manajemen
Dimensi
Organisasi
Dimensi
Etika
Dimensi
Lingkungan
Dimensi
Kinerja
(Keban, 2004)
Evolusi Administrasi Publik
Perbandingan Klasik vs NPM
AN Klasik
• Birokrasi Weber
– Pembagian Tugas
– Kedinasan
– Hierarki
– Dokumen tertulis
– Spesialisasi
• Wilson, pemisahan politik dan birokrasi
NPM
• Birokrasi Weberian tidak salah dalam
konteks historis, tetapi tidak
kompatibel dengan situasi terbaru,
budaya instant dan kompetisi
• NPM menawarkan fleksibilitas,
efisiensi, devolusi, dsb
OPA – NPM – NPS
OPA NPM NPS
Primary theoretical
and epistemological
foundations
Political theory, social and
political commentary
augmented by naïve social
science
Economic theory, more
sophisticated dialogue based
on positivist social science
Democratic theory, varied
approaches to knowledge
including positive,
interpretive, and critical
Prevailing rationality
and
associated models of
human behavior
Synoptic rationality,
“administrative man”
Technical and economic
rationality, “economic man,” or
the self-interested
decision maker
Strategic or formal rationality,
multiple tests of rationality
(political, economic, and
organizational)
Conception of the
public
interest
Public interest is politically
defined and expressed in
law
Public interest represents the
aggregation of individual
interests
Public interest is the result of
a dialogue about shared
values
To whom are public
servants responsive
Clients and constituents Customers Citizens
(Denhardt and Denhardt, 2007)
OPA – NPM – NPS
(Denhardt and Denhardt, 2007)
OPA NPM NPS
Role of
government
Rowing (designing and
implementing policies
focusing on a single,
politically defined
objective)
Steering (acting as a catalyst to
unleash
market forces)
Serving (negotiating
and brokering interests
among citizens and
community groups,
creatingshared values)
Mechanisms
for achieving
policy
objectives
Administering
programs
through existing
government agencies
Creating mechanisms
and incentive structures to
achieve policy objectives
through private and nonprofit
agencies
Building coalitions of
public, nonprofit, and
private agencies to meet
mutually agreed upon needs
Approach to
Accountability
Hierarchical—
Administrators are
responsible to
democratically elected
political leaders
Market-driven—The
accumulation of self interests
will result in outcomes desired
by broad groups of citizens (or
customers)
Multifaceted—Public
servants must attend to law,
community values, political
norms, professional standards,
and citizen interests
OPA – NPM – NPS
OPA NPM NPS
Administrative
discretion
Limited discretion allowed
administrative officials
Wide latitude to meet
entrepreneurial goals
Discretion needed
but constrained and
accountable
Assumed
organizational
Structure
Bureaucratic organizations
marked by top-down
authority within agencies
and control or regulation of
clients
Decentralized public
organizations with
primary control
remaining within
theagency
Collaborative structures
with leadership shared
internally and externally
Assumed motivational
basis of public
servants
and administrators
Pay and benefits, civil
service
protections
Entrepreneurial spirit,
ideological desire to
reduce size of
government
Public service, desire to
contribute to society
(Denhardt and Denhardt, 2007)
WoG
• Reaksi terhadap disagregasi birokrasi dalam NPM
• Respon terhadap “wicked problems”
Tingginya angka kriminalitas dapat dijelaskan dalam beberapa cara: jumlah polisi
yang kurang, terlalu banyak penjahat, hukum yang tidak memadai, kemiskinan,
budaya, terlalu banyak senjata, dsb.
• Strategic enabler
WoG mendorong pemahaman isu yang lebih strategis dan berjangka panjang,
seperti contoh kasus di Australia
• Respon terhadap tekanan luar
Tekanan internasional merupakan situasi tidak terhindarkan yang harus dihadapi
oleh pemerintah
Mengapa WoG
• Siloisasi, prinsip single-purpose organizations, dengan banyak
spesialisasi serta peran dan fungsi non-overlapping mendorong:
– Fragmentasi
– Kewenangan terpusat di sektor
– Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang menyebabkan efektivitas dan efisiensi
• Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan kewenangan dari pusat
ke daerah yang berlebihan
• Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman dan berbahaya. Isu
terorisme, radikalisme, perubahan iklim, dll.
Melawan Silo
• Menghubungkan titik (connecting
the dots)
• Mengubah pengetahuan menjadi
pengalaman (turning knowledge
into experience)
• Memberi makna / nilai tambah dari
kesendirian menjadi keterkaitan
(giving added value from solitude to
linkage / alliance).
• Media mengekspresikan
kepentingan & mewujudkan hasrat.
Manfaat WoG
Meningkatkan
• Efisiensi
• Sharing Informasi
• Lingkungan kerja
• Daya saing
• Akuntabilitas
• Koherensi kebijakan
Menurunkan
• Biaya (cost)
• Pemborosan (waste)
• Duplikasi pekerjaan
• Inkonsistensi kebijakan
• Waktu penyelesaian
layanan tertentu
Visi Indonesia
2020
Tap MPR VII/2001
• Terwujudnya
masyarakat Indonesia
yang religius, bersatu,
demokratis, adil,
sejahtera, maju,
dengan
penyelenggaraan
negara yang baik dan
bersih
2025
UU 17/2007
• Indonesia yang
Mandiri, Maju, Adil
dan Makmur
2030
Yayasan Indonesia
Forum
• Indonesia sejajar
dengan negara-negara
besar dunia, dihuni
oleh masyarakat yang
sejahtera, dengan
kemajuan ekonomi
yang dinikmati merata
oleh setiap warga
negara Indonesia
Arah Kebijakan Pembangunan Aparatur Negara
• Desentralisasi
• Otonomi Daerah
2005-2009
• Kualitas
pelayanan
publik
2010-2014 • Profesionalisme
aparatur
2015-2019
• Tata
kepemerintahan
yang baik dan
bersih
2020-2025
Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJMN 2015-2019
Background
Study
UU 17/2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025
Evaluasi
RPJMN 2
Masukan
Stakeholders
1. Sosial Budaya dan
Kehidupan
Beragama
2. Ekonomi
3. Iptek
4. Sarana dan
Prasarana
5. Politik
6. Hankam
7. Hukum dan Aparatur
8. Wilayah dan Tata
Ruang
9. SDA dan LH
9 Bidang:
Daya Saing
Ekonomi
Inclusive
Development
Pengarus-
utamaan
Tantangan &
Kendala
SDASDMIPTEK
Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
RPJMN
2015-2019
Economically
Feasible
Socially
Acceptable
Environmentally
Sustainable
Economically feasible
• Program-program strategis yang dikembangkan harus dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang optimal
• Mempunyai nilai tambah yang tinggi
• Program harus berdampak signifikan terhadap pembangunan nasional
dan wilayah
• Menunjang sinergi dan optimalisasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
• Melanjutkan program-program strategis yang belum tercapai
• Berdampak luas terhadap investasi nasional
Socially acceptable
• Tidak menimbulkan permasalahan sosial baru
• Membuka/menyerap lapangan kerja
• Mengurangi kemiskinan
• Mengurangi kesenjangan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah
• Memberikan dampak untuk kepentingan masyarakat luas
• Meningkatkan keharmonisan masyarakat
• Mendorong tingkat partisipasi masyarakat
Environmentally sustainable
• Dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan masih dalam batas
yang dapat ditoleransi (carrying capacity)
• Memperbaiki kualitas lingkungan
• Program yang dikembangkan menghasilkan manfaat tidak hanya bagi
generasi saat ini, namun juga bagi generasi mendatang (sustainable)
Prasyarat Pembangunan Berkelanjutan
Tata
Kelola
Stakeholder pembangunan (pemerintah, dunia usaha, masyarakat)
mempunyai kesamaan visi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pencapaian Pembangunan
Berkelanjutan
Pelaku pembangunan mematuhi prinsip-prinsip Pembangunan
Berkelanjutan
Polhukam Stabilitas politik, keamanan dan demokrasi yang mendukung proses
perencanaan pembangunan
Peraturan perundangan tidak menyimpang dari tujuan bernegara seperti
tercantum dalam UUD 1945
Adanya kepastian hukum bagi para pelaku pembangunan
Isu-isu Penting Pembangunan Berkelanjutan
Ekonomi Sosial LH Tata Kelola Polhukam
Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi
Penyerapan Tenaga
Kerja, Pengurangan
Kemiskinan, dan
Pemerataan
Keberlanjutan
pembangunan
Efisiensi dan
efektifitas program
pembangunan
Kepastian usaha,
Penguasaan SDA oleh
negara untuk
kesejahteraan rakyat
Sosial
Percepatan
konsolidasi
demokrasi
Penanggulangan
bencana alam
Penguatan
kelembagaan
masyarakat
Tertib sosial
LH
Konservasi dan
perbaikan
lingkungan
Peningkatan daya
dukung lingkungan
Penegakan hukum
lingkungan
Tata
Kelola
Penguatan
kapasitas
Kelembagaan
Efektivitas hukum
Polhukam Tertib hukum
Visi Politik dan Sasaran Pembangunan
Nawacita
• Menghadirkan kembali negara
• Tata kelola pemerintahan
• Membangun dari pinggir
• Reformasi hukum
• Kualitas hidup
• Produktivitas dan daya saing
• Kemandirian ekonomi
• Revolusi karakter bangsa
• Kebhinekaan dan restorasi sosial
Sasaran RPJMN 2015 - 2019
• Pertumbuhan ekonomi
• Pendapatan per kapita
• Pemerataan pembangunan
• Pengentasan Kemiskinan
• Keberlanjutan pembangunan
• Peningkatan daya saing
• Inovasi teknologi
• SDM berkualitas
• Resiliensi berbasis swakarsa
Arah Kebijakan Dan Strategi
• Melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-growth, pro-job, pro-poor dan
pro-environment
• Kebijakan hilirisasi pengelolaan SDA
• Pemberian insentif fiskal dan non fiskal utk pengembangan industri di
Luar Jawa
• Sinergi SDM, IPTEK dengan industri
• Pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur perdesaan
• Penguatan kelembagaan masyarakat dan UKM
• Penguatan Ketahanan Pangan dan Energi
• Akselerasi Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung Sistem Logistik
Nasional
Bidang
Prioritas Utama
SDA SDM IPTEK
Sosbud &
Agama
Mengurangi konflik sosial dalam
pengelolaan SDA
Peningkatan kualitas SDM &
karakter bangsa
Meningkatkan budaya IPTEK
Ekonomi •Penguasaan SDA oleh negara
untuk kesejahteraan rakyat
•Mengoptimalkan nilai tambah
(hilirisasi)
Peningkatan partisipasi
dalam pembangunan dan
pengembangan SDM untuk
mendukung industri
Penelitian dan pengembangan
untuk mendukung
perekonomian
Iptek Pengembangan keanekaragaman
hayati: darat dan laut
Pengembangan SDM handal
berbasis Iptek
Sarpras Mendukung pusat-pusat
pengembangan SDA;
Peningkatan sarpras untuk
SDM berkualitas
Pengembangan industri
transportasi: darat, laut,
udara
Politik Menghindari intervesi politik dalam
pengelolaan SDA
Hankam Memberantas pembalakan liar,
pencurian ikan & pertambangan liar
Pengembangan industri
pertahanan strategis
Hukum &
Aparatur
Penegakan hukum dan tata kelola
dalam pengelolaan SDA
Reformasi birokrasi pusat
dan daerah
Wilayah &
Tata Ruang
Penetapan kawasan lindung dan
kawasan budidaya
SDA dan LH Kesinambungan pengelolaan SDA
dan LH
Budaya sadar lingkungan Peningkatan kemampuan
Iptek dalam pengelolaan SDA
Administrasi Publik Masa Depan (Waldo, 1979)
• Legitimasi, kapabilitas dan fokus dalam mewujudkan "good society.”
• Authority, kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan yang
dapat diterima publik.
• Institutional knowledge, pengetahuan kelembagaan
• Control, kemampuan untuk mengendalikan birokrasi, seperti ukuran
organisasi yang membesar, duplikasi program di segala tingkatan,
populasi yang majemuk.
• Confidence, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
Isu Administrasi Publik versi Waldo
• debt crisis
• e-government
• trust in government
The Enterprise of Public Administration
(Waldo, 1979)
Memahami Isu-isu Strategis Bidang Administrasi Publik
Konstitusi
Pemerintahan
Warga
Wilayah Negara Aparatur Negara
Pejabat Politik
Birokrasi
Sasaran Hasil: Lapangan kerja,
kemiskinan berkurang, kesejahteraan,
keamanan & kesehatan terjamin, dll
Kerangka Strategis Permasalahan Administrasi Publik
Permasalahan Masyarakat:
Pengangguran, kemiskinan,
kesejahteraan rendah,
keamanan, kesehatan, dll
Potensi Sumberdaya:
Hutan, Tambang,
Laut, SDM, Adat/
Budaya, Infrastruktur
sosial ekonomi, dll
Kebutuhan
dan Aspirasi
Masyarakat
DonorPemerintah Pusat
Peran Swasta Swadaya Masyarakat
Penyelenggaraan Negara
DPR/D, Pemerintah/D
Isu-isu Lingkungan Global
Terorisme
Kemiskinan
Pembangunan
Berkelanjutan
Perubahan
Iklim
Isu gobal
lainnya
Contoh Isu-isu Strategis Administrasi Publik
Kebijakan Pusat & Daerah
Manajemen SDM, kapasitas
Organisasi E-government, ukuran, efisiensi
Etika Penyelenggaraan negara bebas KKN
Lingkungan Nasional, regional dan internasional
Kinerja Pelayanan, akuntabilitas
(Keban, 2004)
Terimakasih

More Related Content

What's hot

model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindleHeru Fernandez
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakanunitpublikasi
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiMusbahaeri Saleh
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publiksiskamto
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Dadang Solihin
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanFahrul Azmi
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP UndipardinmarL
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)Tri Widodo W. UTOMO
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanNina Muhaemin
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanNuzulul Putri
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanDadang Solihin
 

What's hot (20)

model kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindlemodel kebijakan merille s.grindle
model kebijakan merille s.grindle
 
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis KebijakanModul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
Modul 4.1 Konsepsi dan Manfaat Analisis Kebijakan
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan KebijakanDampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
Dampak, Evaluasi, dan Perubahan Kebijakan
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
kebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undipkebijakan publik - FISIP Undip
kebijakan publik - FISIP Undip
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
siklus kebijakan publik
siklus kebijakan publiksiklus kebijakan publik
siklus kebijakan publik
 
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahanDefinisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
Definisi dan ruang lingkup ilmu pemerintahan
 
Pendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakanPendekatan analisis kebijakan
Pendekatan analisis kebijakan
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma KepemerintahanPerubahan Paradigma Kepemerintahan
Perubahan Paradigma Kepemerintahan
 
Agenda setting
Agenda settingAgenda setting
Agenda setting
 

Similar to ISUSTRATIS

Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp editedPosdaya Solok
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011walfie
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxarizalarizalnovendy
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
 
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Zainal Muttaqin
 
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidBedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidYogi Suwarno
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiDadang Solihin
 
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfMODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfLindaduil
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakantrio Saputra
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakantrio Saputra
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosTri Widodo W. UTOMO
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdfAgusTubels
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfIrwan Dharmawan
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Raja Matridi Aeksalo
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikAfif Alfianto
 
Comparing Public and Private Organizations
Comparing Public and Private OrganizationsComparing Public and Private Organizations
Comparing Public and Private OrganizationsDadang Solihin
 

Similar to ISUSTRATIS (20)

Kuliah 2 kp manajemen kp edited
Kuliah 2 kp   manajemen kp editedKuliah 2 kp   manajemen kp edited
Kuliah 2 kp manajemen kp edited
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013
 
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof SaidBedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
Bedah buku Kebijakan Publik - Prof Said
 
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi BirokrasiKonsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
Konsep Dasar Perencanaan dalam Konteks Reformasi Birokrasi
 
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdfMODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
MODEL_DALAM_KEBIJAKAN_PUBLIK.pdf
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan
 
9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan9 proses-formulasi-kebijakan
9 proses-formulasi-kebijakan
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan PublikKonsep dan Studi Kebijakan Publik
Konsep dan Studi Kebijakan Publik
 
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf
06. Kuliah Perencanaan Keuangan Daerah ke 6_Perencanaan Program.pdf
 
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdfPelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
Pelatihan PB 11 Agustus-1.pdf
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
Comparing Public and Private Organizations
Comparing Public and Private OrganizationsComparing Public and Private Organizations
Comparing Public and Private Organizations
 

More from Yogi Suwarno

Standar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiStandar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiYogi Suwarno
 
Public Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsPublic Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsYogi Suwarno
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiYogi Suwarno
 
Policy integration
Policy integrationPolicy integration
Policy integrationYogi Suwarno
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparYogi Suwarno
 
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Yogi Suwarno
 

More from Yogi Suwarno (7)

Standar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan OrganisasiStandar Pelayanan Organisasi
Standar Pelayanan Organisasi
 
Public Administration: Three Problems
Public Administration: Three ProblemsPublic Administration: Three Problems
Public Administration: Three Problems
 
SDGs Indonesia
SDGs IndonesiaSDGs Indonesia
SDGs Indonesia
 
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan BirokrasiRevitalisasi Kelembagaan Birokrasi
Revitalisasi Kelembagaan Birokrasi
 
Policy integration
Policy integrationPolicy integration
Policy integration
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
 
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
Bedah buku Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancas...
 

Recently uploaded

OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (10)

OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 

ISUSTRATIS

  • 1. @yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com Isu-isu Strategis bidang Administrasi Publik Yogi Suwarno, MA. Ph.D. Medan, 15 Juni 2017
  • 2. Yogi Suwarno Pembantu Ketua I Bidang Akademik STIA LAN Jakarta • 19750609 200002 1 001 • Pembina, IV/a • FISIP, Universitas Padjadjaran, Bandung 1993-1998 • MA in Public Administration, International Christian University, Tokyo 2003-2005 • PhD in International Development, University of Birmingham, 2011-2016 @yosunoku 0812 900 55 444 yosuno@yahoo.com
  • 3. Agenda • Berangkat dari permasalahan • Pertanyaan mendasar • Apa yang dimaksud dengan isu strategis • Evolusi Administrasi Negara • Visi Indonesia • Isu Administrasi Publik ke Depan
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Mengapa Koordinasi? No phrase expresses as frequent a complaint about the [federal] bureaucracy as does “lack of coordination.” No suggestion for reform is more common than “what we need is more coordination.” Pressman and Wildavsky (1984:133)
  • 8. Pertanyaannya • Seberapa buruk koordinasi kita? • Apakah koordinasi satu-satunya persoalan? • Bagaimana dengan isu korupsi? keamanan? kesejahteraan? • …. • …. • Apa yang dimaksud dengan isu-isu strategis (bidang Administrasi Publik)?
  • 9. Indeks Pembangunan Manusia 2014 3 Dimensi IPM 1. Indeks harapan hidup 2. Indeks pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah), dan 3. Indeks standar hidup layak
  • 10. Perbandingan IPM Beberapa Negara 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013 2014 China Indonesia Malaysia Rusia UK Thailand Japan Norwegia (UNDP, 2015)
  • 11. Global Innovativeness Index No Negara 2014 2015 2016 Skor Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat 1 Inggris 62,4 2 62,4 2 61,9 3 2 China 46,6 29 47,5 29 50,6 25 3 India 33,7 76 31,7 81 33,6 66 4 Malaysia 45,6 33 46 32 43,4 35 5 Indonesia 31,8 87 29,8 97 29,1 88 6 Ghana 30,3 96 28 108 26,7 102
  • 13. Indeks Kepemerintahan (World Governance Index) • Voice and Accountability • Political Stability and Absence of Violence/Terrorism • Government Effectiveness • Regulatory Quality • Rule of Law • Control of Corruption http://info.worldbank.org/governance/wgi/#reports
  • 15. Indeks Demokrasi No Negara Proses elektoral & pluralisme Fungsi pemerintah Partisipasi politik Budaya politik Kebebasan sipil Peringk at 1 China 0.00 4.64 3.33 6.25 1.47 136 2 Indonesia 7.75 7.14 6.67 6.25 7.35 49 3 Malaysia 6.92 7.86 5.56 6.25 5.59 68 4 Rusia 2.67 2.86 5.00 2.50 3.53 132 5 UK 9.58 7.14 6.67 8.75 9.41 16 6 Thailand 4.50 3.93 5.56 5.00 6.47 98 7 Japan 9.17 8.21 6.11 7.50 8.82 23 8 Norwegia 10 9.64 10 10 10 1 (The Economist, 2015)
  • 16. Pidato Akhir Tahun 2012 David Cameron • We inherited a welfare system that was frankly out of shape, that paid people not to work. • Britain is in a global race to succeed today. It is race with countries like China, India and Indonesia; a race for the jobs and opportunities of the future.
  • 17. Faktor penentu isu strategis • Menyangkut hajat hidup orang banyak • Lintas sektor • Lintas wilayah • Sedang berlangsung atau dipercaya akan terjadi • Berdampak negatif jangka panjang jika tidak diselesaikan • Potensi mengganggu pelaksanaan pembangunan berkelanjutan • Potensi dampak kumulatif dan efek berganda
  • 18. Menentukan Isu Strategis • Isu strategis dinyatakan secara lengkap, misalnya ukuran, lokasi, tempat, dll. • Isu strategis disusun dalam suatu daftar • Isu strategis dikelompokkan menjadi isu bersama (yang diketahui dan dirasakan khalayak), namun dapat juga merupakan isu spesifik (isu penting yang belum tentu diketahui khalayak).
  • 19. Indikator Isu-isu Strategis NO INDIKATOR KETERANGAN 1 Aktual Apakah isu ini sedang menjadi pusat perhatian saat ini? 2 Urgensi Apakah isu ini mendesak? 3 Relevansi Apakah isu ini sesuai dengan karakteristik/kebutuhan? 4 Dampak Positif Apakah isu ini jika ditindaklanjuti akan memberi dampak kepada publik? 5 Kesesuaian Apakah isu ini sesuai dengan visi dan misi? 6 Inklusi Dapatkan publik turut berperan dalam menangani isu ini? 7 Sensitivitas Apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
  • 20. Memahami Administrasi Publik (1) • Administrasi negara adalah seni dan ilmu manajemen untuk penyelenggaraan urusan-urusan negara (Waldo, 1955) • Administrasi negara melingkupi segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan urusan publik atau kebutuhan publik (Caiden, 1982) • Administrasi negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sebagai apa yang dilakukan oleh pemerintah, terutama lembaga eksekutif (dengan sarana birokrasi) , di dalam memecahkan masalah kemasyarakatan/publik (Nigro & Nigro, 1984) • Administrasi negara adalah segenap proses penyelenggaraan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah suatu negara untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan negara, guna menyelenggarakan kepentingan umum (Prajudi Atmosudirdjo)
  • 21. Memahami Administrasi Publik (2) • Kategori politik – Administrasi publik sebagai “what government doing” • Kategori legal/hukum – Administrasi publik sebagai penerapan hukum (law in action), • Kategori manajerial – Administrasi publik adalah fungsi eksekutif dalam pemerintahan • Kategori mata pencaharian – Administrasi publik adalah suatu bentuk profesi Safritz dan Russel (1997: 5 – 41)
  • 22. Politik dan Administrasi Linear Politik Administrasi Beririsan Politik Administrasi Politik Administrasi Berbeda arah Berhadapan Politik Administrasi
  • 23. Dimensi Strategis Administrasi Publik Dimensi Kebijakan Dimensi Manajemen Dimensi Organisasi Dimensi Etika Dimensi Lingkungan Dimensi Kinerja (Keban, 2004)
  • 25. Perbandingan Klasik vs NPM AN Klasik • Birokrasi Weber – Pembagian Tugas – Kedinasan – Hierarki – Dokumen tertulis – Spesialisasi • Wilson, pemisahan politik dan birokrasi NPM • Birokrasi Weberian tidak salah dalam konteks historis, tetapi tidak kompatibel dengan situasi terbaru, budaya instant dan kompetisi • NPM menawarkan fleksibilitas, efisiensi, devolusi, dsb
  • 26. OPA – NPM – NPS OPA NPM NPS Primary theoretical and epistemological foundations Political theory, social and political commentary augmented by naïve social science Economic theory, more sophisticated dialogue based on positivist social science Democratic theory, varied approaches to knowledge including positive, interpretive, and critical Prevailing rationality and associated models of human behavior Synoptic rationality, “administrative man” Technical and economic rationality, “economic man,” or the self-interested decision maker Strategic or formal rationality, multiple tests of rationality (political, economic, and organizational) Conception of the public interest Public interest is politically defined and expressed in law Public interest represents the aggregation of individual interests Public interest is the result of a dialogue about shared values To whom are public servants responsive Clients and constituents Customers Citizens (Denhardt and Denhardt, 2007)
  • 27. OPA – NPM – NPS (Denhardt and Denhardt, 2007) OPA NPM NPS Role of government Rowing (designing and implementing policies focusing on a single, politically defined objective) Steering (acting as a catalyst to unleash market forces) Serving (negotiating and brokering interests among citizens and community groups, creatingshared values) Mechanisms for achieving policy objectives Administering programs through existing government agencies Creating mechanisms and incentive structures to achieve policy objectives through private and nonprofit agencies Building coalitions of public, nonprofit, and private agencies to meet mutually agreed upon needs Approach to Accountability Hierarchical— Administrators are responsible to democratically elected political leaders Market-driven—The accumulation of self interests will result in outcomes desired by broad groups of citizens (or customers) Multifaceted—Public servants must attend to law, community values, political norms, professional standards, and citizen interests
  • 28. OPA – NPM – NPS OPA NPM NPS Administrative discretion Limited discretion allowed administrative officials Wide latitude to meet entrepreneurial goals Discretion needed but constrained and accountable Assumed organizational Structure Bureaucratic organizations marked by top-down authority within agencies and control or regulation of clients Decentralized public organizations with primary control remaining within theagency Collaborative structures with leadership shared internally and externally Assumed motivational basis of public servants and administrators Pay and benefits, civil service protections Entrepreneurial spirit, ideological desire to reduce size of government Public service, desire to contribute to society (Denhardt and Denhardt, 2007)
  • 29. WoG • Reaksi terhadap disagregasi birokrasi dalam NPM • Respon terhadap “wicked problems” Tingginya angka kriminalitas dapat dijelaskan dalam beberapa cara: jumlah polisi yang kurang, terlalu banyak penjahat, hukum yang tidak memadai, kemiskinan, budaya, terlalu banyak senjata, dsb. • Strategic enabler WoG mendorong pemahaman isu yang lebih strategis dan berjangka panjang, seperti contoh kasus di Australia • Respon terhadap tekanan luar Tekanan internasional merupakan situasi tidak terhindarkan yang harus dihadapi oleh pemerintah
  • 30. Mengapa WoG • Siloisasi, prinsip single-purpose organizations, dengan banyak spesialisasi serta peran dan fungsi non-overlapping mendorong: – Fragmentasi – Kewenangan terpusat di sektor – Kurangnya kerjasama dan koordinasi, yang menyebabkan efektivitas dan efisiensi • Devolusi Struktural, desentralisasi, penyerahan kewenangan dari pusat ke daerah yang berlebihan • Persepsi mengenai dunia yang semakin tidak aman dan berbahaya. Isu terorisme, radikalisme, perubahan iklim, dll.
  • 31. Melawan Silo • Menghubungkan titik (connecting the dots) • Mengubah pengetahuan menjadi pengalaman (turning knowledge into experience) • Memberi makna / nilai tambah dari kesendirian menjadi keterkaitan (giving added value from solitude to linkage / alliance). • Media mengekspresikan kepentingan & mewujudkan hasrat.
  • 32. Manfaat WoG Meningkatkan • Efisiensi • Sharing Informasi • Lingkungan kerja • Daya saing • Akuntabilitas • Koherensi kebijakan Menurunkan • Biaya (cost) • Pemborosan (waste) • Duplikasi pekerjaan • Inkonsistensi kebijakan • Waktu penyelesaian layanan tertentu
  • 33. Visi Indonesia 2020 Tap MPR VII/2001 • Terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, dengan penyelenggaraan negara yang baik dan bersih 2025 UU 17/2007 • Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur 2030 Yayasan Indonesia Forum • Indonesia sejajar dengan negara-negara besar dunia, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera, dengan kemajuan ekonomi yang dinikmati merata oleh setiap warga negara Indonesia
  • 34. Arah Kebijakan Pembangunan Aparatur Negara • Desentralisasi • Otonomi Daerah 2005-2009 • Kualitas pelayanan publik 2010-2014 • Profesionalisme aparatur 2015-2019 • Tata kepemerintahan yang baik dan bersih 2020-2025
  • 35. Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJMN 2015-2019 Background Study UU 17/2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025 Evaluasi RPJMN 2 Masukan Stakeholders 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Ekonomi 3. Iptek 4. Sarana dan Prasarana 5. Politik 6. Hankam 7. Hukum dan Aparatur 8. Wilayah dan Tata Ruang 9. SDA dan LH 9 Bidang: Daya Saing Ekonomi Inclusive Development Pengarus- utamaan Tantangan & Kendala SDASDMIPTEK
  • 37. Economically feasible • Program-program strategis yang dikembangkan harus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang optimal • Mempunyai nilai tambah yang tinggi • Program harus berdampak signifikan terhadap pembangunan nasional dan wilayah • Menunjang sinergi dan optimalisasi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi • Melanjutkan program-program strategis yang belum tercapai • Berdampak luas terhadap investasi nasional
  • 38. Socially acceptable • Tidak menimbulkan permasalahan sosial baru • Membuka/menyerap lapangan kerja • Mengurangi kemiskinan • Mengurangi kesenjangan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah • Memberikan dampak untuk kepentingan masyarakat luas • Meningkatkan keharmonisan masyarakat • Mendorong tingkat partisipasi masyarakat
  • 39. Environmentally sustainable • Dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan masih dalam batas yang dapat ditoleransi (carrying capacity) • Memperbaiki kualitas lingkungan • Program yang dikembangkan menghasilkan manfaat tidak hanya bagi generasi saat ini, namun juga bagi generasi mendatang (sustainable)
  • 40. Prasyarat Pembangunan Berkelanjutan Tata Kelola Stakeholder pembangunan (pemerintah, dunia usaha, masyarakat) mempunyai kesamaan visi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pencapaian Pembangunan Berkelanjutan Pelaku pembangunan mematuhi prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan Polhukam Stabilitas politik, keamanan dan demokrasi yang mendukung proses perencanaan pembangunan Peraturan perundangan tidak menyimpang dari tujuan bernegara seperti tercantum dalam UUD 1945 Adanya kepastian hukum bagi para pelaku pembangunan
  • 41. Isu-isu Penting Pembangunan Berkelanjutan Ekonomi Sosial LH Tata Kelola Polhukam Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Penyerapan Tenaga Kerja, Pengurangan Kemiskinan, dan Pemerataan Keberlanjutan pembangunan Efisiensi dan efektifitas program pembangunan Kepastian usaha, Penguasaan SDA oleh negara untuk kesejahteraan rakyat Sosial Percepatan konsolidasi demokrasi Penanggulangan bencana alam Penguatan kelembagaan masyarakat Tertib sosial LH Konservasi dan perbaikan lingkungan Peningkatan daya dukung lingkungan Penegakan hukum lingkungan Tata Kelola Penguatan kapasitas Kelembagaan Efektivitas hukum Polhukam Tertib hukum
  • 42. Visi Politik dan Sasaran Pembangunan Nawacita • Menghadirkan kembali negara • Tata kelola pemerintahan • Membangun dari pinggir • Reformasi hukum • Kualitas hidup • Produktivitas dan daya saing • Kemandirian ekonomi • Revolusi karakter bangsa • Kebhinekaan dan restorasi sosial Sasaran RPJMN 2015 - 2019 • Pertumbuhan ekonomi • Pendapatan per kapita • Pemerataan pembangunan • Pengentasan Kemiskinan • Keberlanjutan pembangunan • Peningkatan daya saing • Inovasi teknologi • SDM berkualitas • Resiliensi berbasis swakarsa
  • 43. Arah Kebijakan Dan Strategi • Melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-growth, pro-job, pro-poor dan pro-environment • Kebijakan hilirisasi pengelolaan SDA • Pemberian insentif fiskal dan non fiskal utk pengembangan industri di Luar Jawa • Sinergi SDM, IPTEK dengan industri • Pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur perdesaan • Penguatan kelembagaan masyarakat dan UKM • Penguatan Ketahanan Pangan dan Energi • Akselerasi Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung Sistem Logistik Nasional
  • 44. Bidang Prioritas Utama SDA SDM IPTEK Sosbud & Agama Mengurangi konflik sosial dalam pengelolaan SDA Peningkatan kualitas SDM & karakter bangsa Meningkatkan budaya IPTEK Ekonomi •Penguasaan SDA oleh negara untuk kesejahteraan rakyat •Mengoptimalkan nilai tambah (hilirisasi) Peningkatan partisipasi dalam pembangunan dan pengembangan SDM untuk mendukung industri Penelitian dan pengembangan untuk mendukung perekonomian Iptek Pengembangan keanekaragaman hayati: darat dan laut Pengembangan SDM handal berbasis Iptek Sarpras Mendukung pusat-pusat pengembangan SDA; Peningkatan sarpras untuk SDM berkualitas Pengembangan industri transportasi: darat, laut, udara Politik Menghindari intervesi politik dalam pengelolaan SDA Hankam Memberantas pembalakan liar, pencurian ikan & pertambangan liar Pengembangan industri pertahanan strategis Hukum & Aparatur Penegakan hukum dan tata kelola dalam pengelolaan SDA Reformasi birokrasi pusat dan daerah Wilayah & Tata Ruang Penetapan kawasan lindung dan kawasan budidaya SDA dan LH Kesinambungan pengelolaan SDA dan LH Budaya sadar lingkungan Peningkatan kemampuan Iptek dalam pengelolaan SDA
  • 45. Administrasi Publik Masa Depan (Waldo, 1979) • Legitimasi, kapabilitas dan fokus dalam mewujudkan "good society.” • Authority, kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan yang dapat diterima publik. • Institutional knowledge, pengetahuan kelembagaan • Control, kemampuan untuk mengendalikan birokrasi, seperti ukuran organisasi yang membesar, duplikasi program di segala tingkatan, populasi yang majemuk. • Confidence, tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
  • 46. Isu Administrasi Publik versi Waldo • debt crisis • e-government • trust in government The Enterprise of Public Administration (Waldo, 1979)
  • 47. Memahami Isu-isu Strategis Bidang Administrasi Publik Konstitusi Pemerintahan Warga Wilayah Negara Aparatur Negara Pejabat Politik Birokrasi
  • 48. Sasaran Hasil: Lapangan kerja, kemiskinan berkurang, kesejahteraan, keamanan & kesehatan terjamin, dll Kerangka Strategis Permasalahan Administrasi Publik Permasalahan Masyarakat: Pengangguran, kemiskinan, kesejahteraan rendah, keamanan, kesehatan, dll Potensi Sumberdaya: Hutan, Tambang, Laut, SDM, Adat/ Budaya, Infrastruktur sosial ekonomi, dll Kebutuhan dan Aspirasi Masyarakat DonorPemerintah Pusat Peran Swasta Swadaya Masyarakat Penyelenggaraan Negara DPR/D, Pemerintah/D
  • 50. Contoh Isu-isu Strategis Administrasi Publik Kebijakan Pusat & Daerah Manajemen SDM, kapasitas Organisasi E-government, ukuran, efisiensi Etika Penyelenggaraan negara bebas KKN Lingkungan Nasional, regional dan internasional Kinerja Pelayanan, akuntabilitas (Keban, 2004)