1. FabrikasiStrukturRangka Beton
Brikon adalah singkatan dari Fabrikasi Struktur Rangka Beton yaitu Teknologi
rumah pracetak beton bertulang yang menggunakan 2 (dua) tipe komponen,
yaitu komponen balok/kolom beton bertulang dan box-baja sebagai join. Balok
dan kolom dirangkai dengan box-baja untuk selanjutnya dirakit menggunakan
alat sambung mekanis baut dan kemudian di Grouting semen membentuk
struktur rangka bangunan. Sehingga perilaku kehandalan struktur, dalam hal ini
kekuatan, kekakuan, stabilitas sistem struktur BRIKON secara garis besar
bergantung pada sistem sambungan join tersebut.
Uraian Singkat Hasil Litbang
2. Brikon mempunyai keunggulan:
1. Hanya terdiri dari 2 (dua) jenis komponen yaitu Box baja dengan
komponen beton pracetak
2. Dirancang untuk memberikan fleksibilitas desain ruang karena
panjang komponen beton dapat dibuat bervariasi sesuai dengan
modul yang diinginkan
3. Struktur Rangka pracetak Brikon memberikan kemudahan dalam
pemasangan dinding karena terdapat sistem interlok
4. Dapat dibuat untuk bangunan rumah tinggal 2 (dua) lantai
5. Sambungan makanis / baut tidak terekspose sehingga lebih aman dari
korositas
Uraian Keunggulan Kompetitif
3. Spesifikasi Teknis
Material :
1. Komponen Beton Brikon untuk balok dan kolom menggunakan mutu
beton = 25 Mpa
2. Besi tulangan (ulir dim. 13 mm dan polos dim. 6 mm ) mempunyai
tegangan leleh sebesar 400 Mpa
Dimensi Komponen Box dan Beton pracetak
1. Dimensi penampang 20 x 20 cm dengan keempat sisinya terdapat
tempat untuk memasukan baut
2. Panjang komponen dapat bervariasi ( 50 cm, 80, cm, 100 cm, 140 cm)
3. Ujung komponen beton pracetak terdapat plat dan 4 baut diameter
0.5 Inc
4. Box baja mempunyai ukuran 20 x 20 cm yang berlubang pada
keenam sisinya ( 8 x 8 cm) dan juga terdapat lubang baut untuk
sambungan ke komponen beton
4. 2. Tulangan utama ulir Dim.13 mm
4. Baut Dim.1/2 Inc (12.7 mm)
5. Plat besi T. 3 mm
6. Box- Baja T.6 mm
7. Lubang join baut
8. Plat Ring T.3mm
9. Penerima Manfaat
1. Pelaku industri bahan bangunan Pracetak
2. Masyarakat dan pengembagan perumahan baik informal maupun
formal
3. Pemerintah dalam menjalankan program pembangunan perumahan
rakyat