Dokumen tersebut membahas tentang modul Penerimaan Negara (GR), mencakup proses penerimaan dari berbagai sumber seperti bank, MPN G2, potongan SPM, dan Bank Indonesia serta penatausahaan retur dan konfirmasi penerimaan."
2. Modul Penerimaan / Government Receipt (GR)
1. Penerimaan dari Bank/Pos
a) Persepsi
b) Devisa
2. Penerimaan dari MPN G2
3. Penerimaan dari Potongan SPM
4. Penerimaan dari Bank Indonesia
5. Penatausahaan Retur
6. Konfirmasi Penerimaan
7. Koreksi Penerimaan
8. Pencatatan Koreksi Pengeluaran Pemindahbukuan
9. GR
Penerimaan dari Potongan SPM
NTPN untuk potongan SPM adalah Nomor SP2D.
Untuk NTPN Potongan SPM dapat dicetak melalui 2 cara :
1. Cetak Bukti Penerimaan Negara lewat modul PM di seksi
bank dalam hal yang meminta adalah satker mitra kerja
KPPN
2. Cetak Laporan Daftar Penerimaan lewat modul GR dalam
hal yang meminta adalah KPP Mitra Kerja KPPN
10. GR
Penerimaan dari Bank Indonesia
Dalam hal terdapat setoran langsung ke rekening SUB RKUN
KPPN atau kesalahan pelimpahan oleh Bank / Pos Persepsi mitra
kerja KPPN Non SPAN, seksi bank melakukan pembukuan
penerimaan melalui modul GR dengan ketentuan :
1. Untuk setoran langsung menggunakan akun sesuai dengan
uraian penerimaan
2. Untuk kesalahan pelimpahan menggunakan akun 816111 dan
segmen lain 0
12. GR
Penatausahaan Retur
Pencatatan dan Pembukuan Retur
Staf Seksi Bank
Monitoring Retur di menu SPGR
Mencetak Laporan Retur SP2D
Mengirim pemberitahuan retur ke satker
Staf Seksi Bank
Kasi Bank
Pencatatan
Retur SP2D
(manual)
Persetujuan Data Retur SP2D
Pembuatan Daftar Retur SP2D
Pemberitahuan retur ke satker
BO Terkoneksi
BO Tidak Terkoneksi
BRI
BNI
BTN
Mandiri
Satker
Satker
Dit.PKN
Pencatatan Retur
13. BC PM GR
Penatausahaan Retur
Alur Pembayaran :
1. KPPN memberitahukan kepada satker mengenai Retur
2. Satker mengirimkan surat ralat dilampiri dengan ADK SPM yang
sudah diperbaiki suppliernya
3. Untuk Retur sebelum SPAN, satker membuat SPM dummy untuk
diupload BCSRnya
4. Dalam hal kesalahan nama pemilik rekening, perbaikan supplier
melalui user Kepala Kantor
5. Setelah perubahan supplier disetujui, seksi Pencairan Dana
mencetak Laporan Informasi Supplier
6. Berdasarkan surat satker dan Lap Informasi Supplier, staff bank
membuat invoice
7. Kepala Seksi melakukan persetujuan dan mencetak SPP
8. Kepala Kantor melakukan persetujuan dan mencetak SPM
9. KPPN menerbitkan SP2D
14. PM
Penatausahaan Retur
10. Untuk SP2D pembayaran retur yang rekening retur masih di BO
Mitra KPPN, hardcopy SP2D dikirim ke BO untuk di selesaikan
11. Untuk SP2D pembayaran retur yang rekening retur ada di
rekening retur pusat (rr RPKBUN P), SP2D akan terkirim secara
otomatis
15. BC PM GR CM
Penatausahaan Retur
Satker
satker
Staf
Bank
Kasi
Bank
SEKSI BANK
Petugas
Validasi
Petugas
Review
Kasi PD
SEKSI PENCAIRAN DANA
Petugas
Konversi
Kepala KPPN
Kepala
KPPN
Cetak Daftar
Retur
surat Upload
BCSR
Unduh ADK
Dari FTP Review
Setujui
BCSR
Cetak Lap
Info
Supplier
Ubah
Nama
Pemilik
Rek
Review
SPP
Cetak &
TTD SPP Review
SPM
Cetak &
TTD SPM
Review
Setujui
RT
SPPT
Cetak SPPT
Cetak Daftar
Tagihan Jatuh
Tempo Daftar
Tagihan Jatuh
Tempo per
BankBuat PPR
Review PPR
Kirim PPR
Cetak daftar
SP2D
Daftar
SP2D
Pemilihan
PPR
Review PPR
Persetujuan
Pembayaran
L I
S
SPM &
Keleng
kapan
Rekam
SPP
Review
SPM dan
surat
Terima ADK
dari Satker
Konversi ADK
16. Penatausahaan Retur
BC PM GR CM
Hal yang sering terjadi :
1. Pada OM SPAN status SP2D Retur tetapi di Daftar Retur belum
ada
2. Satker belum menerima dana tetapi pada status pada OM SPAN
sukses dan Daftar Retur tidak ada
3. Saat membuat SPP Retur, nomor penerimaan tidak ada
4. Nomor penerimaan telah digunakan oleh invoice/SPP yang lain
5. Tidak terjadi perubahan data supplier
6. Retur yang dibayarkan diretur kembali
7. Salah pemilihan Bank Operasional saat proses pembayaran
kembali retur.
17. GR
Konfirmasi Penerimaan
Konfirmasi bisa dilakukan untuk :
1. Individu
2. Satker
Dalam hal satker melakukan konfirmasi bisa dilakukan di mana
saja tidak terbatas pada KPPN Mitra Kerjanya
Hal yang sering terjadi :
1. Satker mengirim ADK bukan untuk SPAN
2. NTPN yang dikonfirmasi tidak ada
3. NTPN untuk MPN G2 tidak jelas
18. GR
Koreksi Penerimaan
Dasar Hukum Per‐16/PB/2014 meliputi :
1. Pasal 14, dapat dilakukan terhadap seluruh segmen BAS / CoA,
dan tidak merubah total nilai penerimaan
2. Pasal 19 :
• Ayat 1, hanya bisa dilaksanakan oleh KPPN untuk
penerimaan satker mitra kerjanya
• Ayat 2, jika tervalidasi ke satker diluar mitra kerja KPPN, surat
permintaan koreksi diteruskan ke KPPN lain tersebut dengan
disertai informasi original CoA
• Ayat 3, dalam hal KPPN lain belum menerapkan SPAN, surat
permintaan koreksi beserta lampiran diteruskan ke Dit TP.
19. BAGAN AKUN STANDAR
(Chart of Account‐CoA)
Terdapat 12 segemen CoA, (6+3+6+7+7+10+5+1+4+1+6+6 = 62) yaitu:
1. Segmen Satker, terdiri dari 6 digit yang menunjukan unit yang bertanggung jawab
terhadap pencatatan transaksi. Segmen Satker dalam SPAN menggunakan skema satu
kode Satker untuk satu DIPA, sehingga satu Satker yang menerima beberapa DIPA dari
Bagian Anggaran dan Eselon I yang berbeda, akan menggunakan kode Satker yang
berbeda.
2. Segmen KPPN, terdiri dari 3 digit, yang menunjukan KPPN sesuai dengan lokasi tempat
pembayaran.
3. Segmen Akun, terdiri dari 6 digit, dalam penerapan akuntansi akrual, terdapat
penambahan laporan keuangan yang membutuhkan tambahan akun baru (akun
operasional, akun neraca, akun komitmen, dan akun non anggaran).
4. Segmen Program, terdiri dari 7 digit, yang merupakan gabungan dari kode Bagian
Anggaran (3 digit), kode eselon 1 (2 digit), dan kode program (2 digit).
5. Segmen Output, terdiri dari 7 digit, yang merupakan gabungan dari Kode Kegiatan (4
digit) dan kode Output (3 digit).
6. Segmen Dana, terdiri dari 10 digit, yang merupakan gabungan dari kode sumber dana (1
digit), kode cara penarikan (1 digit), dan nomor Register Loan dan Hibah (8 digit). ‐‐‐‐‐‐
khusus untuk rek.pengesahan hibah langsung kas‐‐‐‐‐
20. BAGAN AKUN STANDAR
(Chart of Account‐CoA)
7. Segmen Bank, terdiri dari 5 digit, yang merupakan gabungan dari kode
jenis/tipe rekening (1 digit) dan kode nomor rekening/nomor urut rekening (4
digit). Segmen bank memberikan informasi arus kas pada setiap rekening.
Segmen bank digunakan untuk kebutuhan rekonsiliasi dan pelaporan ber
basis kas (LAK).
8. Segmen Kewenangan, terdiri dari 1 digit, yaitu (1) Kantor Pusat, (2) Kantor
Daerah, (3) Dekonsentransi, (4) Tugas Perbantuan, (5) Urusan Bersama.
9. Segmen Lokasi, terdiri dari 4 digit, tempat pelaksanaan kegiatan oleh Satker.
10.Segmen Anggaran, terdiri dari 1 digit, yaitu (1) Appropriasi, (2) Allotment, (3)
Annual Financial Plan (AFP), (4) Carry Forward , (7) Pengembalian Belanja,
dan (9) blokir.
11.Segmen Antar Entitas, terdiri dari 6 digit, untuk menjelaskan adanya
transaksi antara entitas BUN selaku pengelola kas negara dan entitas Satker
selaku Pengguna Anggaran.
12.Segmen Cadangan, tediri dari 6 digit, merupakan kode yang dipersiapkan
untuk mengantisipasi adanya klasifikasi baru di masa yang akan datang.
21. GR
Koreksi Penerimaan
Satke
r
satker
KPPN PNR
KK
Staf
Bank
Kasi
Bank
KPPN Setempat
Kepala
Staf
Bank
Kasi
Bank
KPPN LAIN
Kepala
surat
Nota
koreksi
Nota
Koreksi
TTD Nota
Koreksi
TTD Nota
Koreksi
TTD Nota
Koreksi
Surat
penerusan
Lihat
CoA
Koreksi
TTD Nota
Koreksi Koreksi
TTD Nota
Koreksi
TTD Nota
Koreksi Koreksi
surat
surat
22. PM
Kesalahan Pelimpahan
Alur SPM Pengembalian Penerimaan Pengembalian Penerimaan pada SPAN
diatur dalam PER‐13/PB/2014 tanggal 21 April 2014
Pengembalian Penerimaan dapat disebabkan oleh :
1. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input) Pasal
6
2. Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi (salah rekam)
Pasal 6
3. Kelebihan pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi Pasal 11 dan Pasal 12
Hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pembayaran untuk kesalahan
perekaman dan perekaman 2 kali oleh Bank/Pos Persepsi adalah harus ada Nota
Koreksi untuk penerimaan tersebut sebagai lampiran SKP4
SPM Pengembalian Penerimaan
23. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayaran
kembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank
3. Staff bank melakukan pengecekan terhadap setoran dimaksud
(inquiry receipt) untuk melihat segmen CoA setoran
24. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
4. Dalam hal setoran tervalidasi ke:
a) KPPN mitra Bank/Pos Persepsi, Seksi Vera KPPN menerbitkan
SKTB dan seksi bank melakukan koreksi terhadap salah satu
setoran dengan ketentuan kode satker menjadi Satker Kuasa Bun
(999xxx) dan kode akun menjadi 816111
PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B2
b) KPPN lain, Staff bank mengirimkan surat permintaan penerbitan
SKTB dan permintaan koreksi terhadap setoran dimaksud dengan
ketentuan kode satker menjadi Satker Kuasa Bun (999xxx) dan
kode akun menjadi 816111 dimana kode Satker Kuasa Bun adalah
kode satker KPPN mitra Bank/Pos Persepsi.
PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 3 dan Lampiran II huruf B3
c) Dalam hal KPPN lain belum SPAN, permintaan diteruskan ke
Direktorat Transformasi Perbendahaan.
PER‐13/PB/2014 Pasal 10 ayat 1
25. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
5. Seksi Vera mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP4
6. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 7047
7. Seksi Pencairan Dana mencetak Laporan Informasi Supplier 7047
8. Staff bank membuat Invoice
9. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP
10. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM
11. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
12. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
13. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT
14. Staff bank membuat proses pembayaran
15. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran
16. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker
26. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf B
Terdapat satu surat setoran dengan nilai Rp. 1.000.000,‐ atas setoran
tersebut Bank/Pos Persepsi melakukan dua kali perekaman senilai
Rp. 1.000.000,‐ dan dilimpahkan senilai Rp. 2.000.000,‐ Satu surat
setoran, 2 NTPN, dengan nilai masing masing Rp. 1.000.000 dan
dilimpahkan Rp. 2.000.000,‐
NTPN 123 (setoran sesuai teraan hardcopy) dengan segmen CoA
655472.019.411121
NTPN 567 (setoran kedua/seharusnya tidak ada) dengan segmen CoA
655472.019.4111211
Terhadap NTPN 567 dilakukan koreksi sehingga segmen CoA menjadi
999062.019.816111
27. PM
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayaran
kembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank
3. Staff bank melakukan pengecekan terhadap setoran dimaksud
(inquiry receipt) untuk melihat segmen CoA setoran
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi
(salah rekam)
28. PM
4. Dalam hal setoran tervalidasi ke:
a) KPPN mitra Bank/Pos Persepsi, Seksi Vera KPPN menerbitkan SKTB dan
seksi bank melakukan koreksi terhadap salah satu setoran dengan
ketentuan :
Kode satker sesuai setoran, nilai sesuai setoran kode satker Kuasa Bun
(999xxx), kode akun menjadi 816111 dan nilai sebesar yang dimintakan
PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B2
b) KPPN lain, Staff bank mengirimkan surat permintaan penerbitan SKTB
dan permintaan koreksi terhadap setoran dimaksud dengan ketentuan :
Kode satker sesuai setoran, nilai sesuai setoran kode satker Kuasa Bun
(999xxx), kode akun menjadi 816111 dengan nilai sebesar yang
dimintakan
PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B3
c) Dalam hal KPPN lain belum SPAN, permintaan diteruskan ke Direktorat
Transformasi Perbendahaan.
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi
(salah rekam)
29. PM
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi
(salah rekam)
5. Seksi Vera mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP4
6. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 7047
7. Kepala Kantor mencetak Laporan Informasi Supplier 7047
8. Staff bank membuat Invoice
9. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP
10. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM
11. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
12. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
13. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT
14. Staff bank membuat proses pembayaran
15. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran
16. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker
30. PM
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi
(salah rekam)
Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf B2
Satu surat setoran dengan nilai Rp. 100.000,‐ tetapi oleh Bank/Pos
Persepsi direkam dan dilimpahkan senilai Rp. 1.000.000,‐ atas
kesalahan tersebut Bank/Pos Persepsi mengajukan permintaan
pembayaran kembali
NTPN 123 dengan segmen CoA 655472.019.411121 pada hardcopy
bernilai Rp. 100.000 tetapi direkam dan dilimpahkan Rp. 1.000.000
Terhadap NTPN 123 dilakukan koreksi sehingga segmen CoA
menjadi
999062.019.816111 senilai Rp. 900.000,‐ dan
655472.019.411121 senilai Rp. 100.000
31. PM
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi
(salah rekam)
1234;O;655472;019;411121;0000dst;IDR;‐1000000;;;;
1234;C;655472;019;411121;0000dst;IDR;100000;;;;
1234;C;999062;019;816111;0000dst;IDR;900000;;;;
Contoh ADK Koreksi
32. PM
Kelebihan Pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayaran
kembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank
3. Seksi Vera KPPN KBI/KPPN KBI Induk membuat SKTB
4. Seksi Vera KPPN mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP4
5. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 7047
6. Kepala Kantor mencetak Laporan Informasi Supplier 7047
7. Staff bank membuat Invoice
8. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP
9. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM
10. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
33. PM
Kelebihan Pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi
11. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
12. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT
13. Staff bank membuat proses pembayaran
14. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran
15. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker
16. Staff bank melakukan perekaman koreksi pengeluaran
pemindahbukuan sesuai S‐495/PB.8/2014 tanggal 29 April 2014
Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf C
Bank/Pos Persepsi secara total membukukan penerimaan senilai
Rp. 1.000.000 tetapi yang dilimpahkan senilai Rp. 1.100.000,‐ dan
Bank/Pos Persepsi meminta kelebihan pelimpahan senilai
Rp. 100.000
34. CONTACT PERSON
servicedesk@depkeu.go.id dan di cc ke :
PM
iwan.teguh.s@gmail.com
unluckiers@gmail.com
irw.wahyudi@gmail.com
lathifulalamsyah@gmail.com
iyanoegroho@gmail.com
maryantopunya@gmail.com
GR
nugrohojuli@gmail.com
yeariefpe84@gmail.com
aliparno@gmail.com
narsismemeister@gmail.com
CM
amywijaya2002@gmail.com
kukuh.patriots@gmail.com
amsimoncy@gmail.com