SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN
(PMK No. 190/PMK.01/2018)
Jakarta, 5 Juli 2019
DAFTAR ISI
1. KETENTUAN UMUM
2. LANDASAN PERILAKU
3. PENCEGAHAN
4. PENEGAKAN
5. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6. JABATAN FUNGSIONAL DAN PENGATURAN
LEBIH LANJUT
7. KETENTUAN PERALIHAN & KETENTUAN
PENUTUP
KETENTUAN UMUM
KETENTUAN UMUM
PEGAWAI
Calon Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kementerian Keuangan, termasuk
Pegawai Negeri Sipil dari
kementerian/ lembaga/ Instansi lain
yang mendapat penugasan di
lingkungan Kementerian Keuangan.
KODE ETIK DAN KODE PERILAKU
pedoman sikap, tingkah laku, dan
perbuatan Pegawai dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi
serta pergaulan hidup sehari-hari
yang bertujuan untuk menJaga
martabat dan kehormatan Pegawai,
bangsa, dan negara
PELANGGARAN
segala bentuk ucapan, tulisan,
gambar dan/atau perbuatan Pegawai
yang bertentangan dengan Kode Etik
dan Kode Perilaku
LANDASAN PERILAKU
LANDASAN PERILAKU
PERILAKU PEGAWAI
Kode Etik
dan Kode
Perilaku
Nilai-Nilai
Kemenkeu
Nilai
Dasar ASN
Kode Etik dan Kode Perilaku Kemenkeu
a. Nilai
Integritas
(16 butir)
b. Nilai
Profesionalisme
(16 butir)
c. Nilai Sinergi
(10 butir)
d. Nilai
Pelayanan
(6 butir)
e. Nilai
Kesempurnaan
(6 butir)
Kode Etik dan
Kode Perilaku
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Integritas
1. menjaga citra, harkat, dan martabat Kementerian Keuangan di berbagai forum, baik formal maupun informal di
dalam maupun di luar negeri;
2. menjunjung tinggi norma yang berlaku dalam masyarakat serta Kode Etik dan Kode Perilaku profesi;
3. memegang teguh sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil;
4. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan;
5. bersikap netral dalam Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,
serta Anggota Legislatif Pusat dan Daerah;
6. menggunakan media sosial dengan bijak;
7. berbicara dan bertindak secara jujur dan pantas sesuai dengan fakta dan kebenaran sesuai ketentuan yang
berlaku;
8. menjadi teladan serta menegakkan Kode Etik dan Kode Perilaku;
9. mengajukan permohonan izin setiap akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan pribadi;
10. tidak menemui pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, kecuali karena penugasan;
11. tidak bertindak sewenang-wenang, melakukan perundungan (bullying) dan/atau pelecehan terhadap Pegawai
atau pihak lain baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja;
12. tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma kesopanan dan norma kesusilaan yang dapat menurunkan
citra Pegawai dan/atau organisasi;
13. tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku di masyarakat, seperti
tempat prostitusi dan perjudian, kecuali karena penugasan;
14. tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme sebagai bentuk empati kepada masyarakat terutama kepada sesama
Pegawai;
15. tidak dengan sengaja bersikap, berucap, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas seksual dan gender
yang bersangkutan; dan
16. tidak dengan sengaja mengarah pada tindakan melanggar kesusilaan dengan lawan jenis atau sesama jenis
kelamin.
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Profesionalisme
1. mengutamakan kepentingan bangsa dan organisasi di atas kepentingan pribadi;
2. bekerja sesuai standar operasional prosedur dan kewenangan jabatan;
3. menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara bertanggung jawab hingga tuntas;
4. menyusun rencana atau sasaran kinerja yang hendak dicapai;
5. mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan;
6. menjaga informasi dan data Kementerian Keuangan yang bersifat rahasia;
7. disiplin dalam pemanfaatan waktu kerja;
8. berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya;
9. bersikap dan bertutur kata secara sopan;
10.mengindahkan etika berkomunikasi dalam bercakapcakap, bertelepon, menerima tamu,
dan surat-menyurat termasuk surat elektronik (e-mail serta media komunikasi lainnya;
11.menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan ruang kerja, termasuk tidak merokok di
luar area merokok yang telah disediakan;
12.berpenampilan, berpakaian, dan memakai sepatu kerja sesuai dengan ketentuan dan
standar etika yang berlaku;
13.tidak menyalahgunakan tanda pengenal (name tag) Pegawai saat jam kerja atau
keperluan dinas;
14.tidak merespon kritik dan saran dengan negatif secara berlebihan;
15.tidak memakai tindik (piercing), kecuali penggunaan di daun telinga khusus untuk
Pegawai perempuan atau karena alasan keagamaan; dan
16.tidak bertato di bagian tubuh yang terbuka.
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Sinergi
1. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia serta
mengembangkan sikap tenggang rasa antarsesama manusia;
2. menghormati dan menghargai perbedaan latar belakang, ras, warna kulit,
agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi
kecacatan;
3. tidak memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa;
4. bersikap kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam pelaksanaan
tugas;
5. menghargai masukan, pendapat, dan gagasan orang lain;
6. menjaga komitmen terhadap keputusan bersama dan implementasinya;
7. bersedia untuk berbagi solusi, informasi dan/atau data sesuai kewenangan
untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan pekerjaan;
8. memberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah ketika rapat kerja atau
tugas kedinasan sedang berlangsung;
9. melaksanakan kegiatan terkait tugas atau jabatannya dengan izin atau
sepengetahuan atasan; dan
10.tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya,
menimbulkan rasa kebencian dan/atau permusuhan.
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Pelayanan
1. menunjukkan kepedulian, ramah, dan santun dalam memberikan
pelayanan;
2. berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas;
3. berupaya memberikan layanan yang tepat waktu, cepat, dan
transparan;
4. memberikan pelayanan sesuai kompetensi dan dalam hal terdapat
permasalahan, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam
penyelesaian permasalahan;
5. menerima pihak lain yang tidak terkait dengan pekerjaan di luar
jam kerja atau pada jam kerja dengan seizin atasan dan/atau
sepanjang tidak mengganggu pekerjaan atau layanan; dan
6. tidak membeda-bedakan dan bersikap adil dalam memberikan
pelayanan.
Kode Etik dan Kode Perilaku
Nilai Kesempurnaan
1. terbuka terhadap usulan perbaikan;
2. terbuka terhadap informasi atau pengetahuan baru;
3. senantiasa berupaya untuk memberikan kinerja dan/atau
layanan yang terbaik;
4. berupaya menjaga dan melakukan implementasi atas
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5. tidak menghalangi kreativitas/gagasan/pendapat yang
bernilai tambah bagi kemajuan organisasi; dan
6. tidak menghalangi upaya inovasi yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
PENCEGAHAN
Pencegahan
Untuk mencegah pelanggaran kode etik dan kode perilaku, pimpinan unit
eselon I harus:
• memberdayakan Unit Kepatuhan Internal;
• berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan pengawasan internal;
• membangun koordinasi dengan penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta pembina
kepegawaian pusat atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan dalam mengupayakan
pemahaman Kode Etik dan Kode Perilaku bagi Pegawai; dan
• menginternalisasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan ketentuan yang berhubungan dengan
penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku kepada Pegawai di lingkungan kerjanya.
Atasan langsung agar mengupayakan pemahaman dan penegakan Kode Etik
dan Kode Perilaku dengan melakukan tindakan, seperti:
• Memberikan keteladanan,
• melakukan pengawasan, dan
• pembinaan
terhadap bawahannya.
PENEGAKAN
Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku
Sumber Dugaan Pelanggaran
Pengaduan
Pegawai Masyarakat
Temuan
Atasan
Terlapor
UKI Itjen
Pengaduan
• Dokumen/Surat
• Sistem Aplikasi Pengaduan
• Media Elektronik
Sarana
Penyampaian
(Tertulis)
• Waktu dan tempat kejadian;
• Bukti dan/atau saksi; dan
• Identitas Pelapor dan Terlapor
Isi Pengaduan
(minimal)
Penegakan Atasan Langsung
Waktu dan tempat kejadian;
Bukti dan/atau saksi; dan
Identitas Pelapor dan Terlapor
Atasan
Langsung
ADUAN
TEMUAN
Unit Atasan Terlapor
PENELITIAN
(dapat didampingi
UKI, bila perlu)
Pejabat yang
Berwenang
membentuk
Majelis
Unit Kerja Es. II / IDugaan
Pelanggaran
Kode
Etik
Dialog Penguatan Usulan
Pelanggaran
Disiplin?
PEMERIKSAAN
PELANGGARAN
DISIPLIN
BA
Dugaan
Pelanggaran
Ya
Ya
Tidak
Mengandung Unsur:
Kesengajaan & tanpa
paksaan
Pengulangan (selain SARA
& asusila)
Berdampak thd kinerja,
citra dan/atau merugikan
Kemenkeu/ Pemerintah/
Negara
LH
Penelitian
TidakMaks.7HK
Bukti Memadai?
Ya
Surat
Pernyataan
Tidak Bersalah
Terbukti?
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Pejabat Yang Berwenang Membentuk Majelis
PEGAWAI YG DIPERIKSA PEJABAT YG BERWENANG
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat
Fungsional Ahli Utama, dan pejabat lain yang
berkedudukan setara di lingkungan Kementerian
Keuangan.
Menteri Keuangan
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat
Fungsional Ahli Madya, dan pejabat lain yang
berkedudukan setara.
Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya (Direktur Jenderal
Perbendaharaan) untuk dan
atas nama Menteri Keuangan
Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Pejabat
Fungsional Ahli Muda, Pejabat Fungsional
Keterampilan Penyelia, dan pejabat lain yang
berkedudukan setara.
Pejabat Pimpinan Tinggi
Pratama (Es. II) untuk dan
atas nama Menteri Keuangan
Pejabat Pelaksana, Pejabat Fungsional Ahli
Pertama, Pejabat Fungsional Keterampilan Mahir,
Pejabat Fungsional Keterampilan Pemula dan
pejabat lain yang berkedudukan setara.
Pejabat Administrator (Es. III)
untuk dan atas nama Menteri
Keuangan
PEMBENTUKAN MAJELIS
• Pembentukan Majelis ditetapkan dengan surat perintah yang
disahkan Pejabat yang berwenang membentuk Majelis Kode
Etik.
• Keanggotaan Majelis terdiri atas:
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota;
b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota; dan
c. Paling kurang 3 (tiga) orang anggota.
• Dalam hal anggota Majelis lebih dari 5 (lima) orang, maka
jumlahnya harus ganjil.
• Jabatan anggota Majelis tidak boleh lebih rendah dari jabatan
Terlapor.
• Paling kurang salah satu anggota Majelis berasal dari unsur Unit
Kepatuhan Internal.
Keputusan Ketua
Mekanisme Penegakan Kode Etik
dan Kode Perilaku oleh Majelis
KEPUTUSAN
BERSIFAT FINAL
MAJELIS
datang
tidak
Pemanggilan II
tidak
datang
Pemanggilan I
Pemeriksaan
Pembelaan oleh
Terlapor
TERTUTUP
Suara Terbanyak
Musyawarah
7 HK
7 HK
LHSM
Terlapor
Terlapor
Tanpa
Alasan Sah
Rekomendasi
Sanksi Moral
Laporan Hasil
Sidang Majelis
Tindak Lanjut Keputusan Majelis
Atasan
Terlapor
Pejabat yang
Berwenang
Memberikan
Sanksi Moral
KEPUTUSAN
MAJELIS
Laporan Hasil
Sidang Majelis
Sanksi Moral
Keputusan
Sanksi Moral
15 HK
7 HK
7 HK
Tidak bersalah
Pernyataan
Tidak Bersalah
Sanksi Moral
Pernyataan secara Tertutup
disampaikan oleh Pejabat
yang Berwenang menjatuhkan sanksi moral
atau pejabat lain di dalam ruang tertutup
yang dihadiri oleh Pegawai yang
bersangkutan serta pejabat atau pihak lain
terkait
Pernyataan secara Terbuka
disampaikan Pejabat yang Berwenang
menjatuhkan sanksi moral atau pejabat lain
melalui forum resmi Pegawai Kementerian
Keuangan
disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan
wajib dihadiri oleh Pegawai yang
bersangkutan
Jenis Sanksi Moral
Ketentuan terkait Sanksi Moral
Dalam penentuan jenis sanksi moral berupa pernyataan secara Tertutup/Terbuka, Majelis mempertimbangkan:
• nilai dan budaya yang berlaku di masyarakat setempat;
• cakupan pihak yang dirugikan akibat Pelanggaran; dan
• dampak Pelanggaran terhadap citra unit atau organisasi.
Dalam hal tempat kedudukan Pejabat yang Berwenang dan tempat Pegawai yang dikenakan sanksi moral berjauhan, Pejabat yang
Berwenang dapat menunjuk pejabat lain di lingkungannya atau atasan langsungnya untuk menyampaikan sanksi moral dimaksud,
dengan ketentuan jabatan pejabat yang ditunjuk tidak lebih rendah dari Pegawai yang dikenakan sanksi
Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan sanksi moral tanpa disertai Alasan
yang Sah, dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut
Pegawai yang dikenakan sanksi moral harus membuat pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan
Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak bersedia membuat pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan, dapat
dijatuhi hukuman disiplin dengan tingkat yang paling ringan berdasarkan ketentuan mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Tindak Lanjut Hasil Pemrosesan
Seluruh hasil pemrosesan terhadap
dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Kode
Perilaku disampaikan secara berjenjang
kepada Sekretariat Unit Eselon I atau
unit setara Eselon II yang menangani
kepatuhan internal di unit Eselon I
masing-masing sebagai bahan
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi.
•Laporan Hasil Penelitian;
•Berita Acara Dialog Penguatan Kode
Etik dan Kode Perilaku;
•Laporan Hasil Sidang Majelis Kode
Etik dan Kode Perilaku; dan/atau
•Keputusan pengenaan sanksi moral
Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan
laporan monitoring dan evaluasi kepada
Inspektur Jenderal dengan tembusan
kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala
Biro Sumber Daya Manusia
•Laporan disampaikan
paling kurang 1 (satu)
tahun sekali dan dapat
dilakukan secara manual
dan/atau elektronik
Inspektur Jenderal melakukan
koordinasi dengan atasan langsung
dalam hal:
•Atasan langsung belum
melakukan penelitian atas
dugaan Pelanggaran
bawahannya;
•terdapat ketidaksesuaian
dalam menentukan
simpulan dan rekomendasi
hasil penelitian oleh
atasan langsung; atau
•Pejabat yang Berwenang
tidak menindaklanjuti hasil
rekomendasi dari Majelis
Kode Etik.
JABATAN FUNGSIONAL DAN
PENGATURAN LEBIH LANJUT
• Penyusunan Kode Etik dan Kode Perilaku profesi Jabatan Fungsional
diatur sesuai dengan ketentuan mengenai Manajemen Pegawai Negeri
Sipil.
• Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan harus
mematuhi ketentuan Kode Etik dan Kode Perilaku sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri ini dan Kode Etik dan Kode Perilaku profesi
Jabatan Fungsional berkenaan.
Kode Etik dan Kode Perilaku profesi Jabatan Fungsional
• Setiap Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan dapat
menyusun ketentuan lebih lanjut mengenai Kode Etik dan Kode
Perilaku sesuai dengan kondisi dan karakteristik masing-masing yang
ditetapkan dalam peraturan Pimpinan Unit Eselon I.
Pengaturan Lebih Lanjut Kode Etik dan Kode Perilaku
KETENTUAN PERALIHAN &
KETENTUAN PENUTUP
Proses penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku yang
sedang berjalan pada saat Peraturan Menteri ini mulai
berlaku, diselesaikan berdasarkan:
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
29/PMK.01/2007 tentang Pedoman Peningkatan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Departemen Keuangan sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.01/2012
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.01/2007
tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Keuangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 1034}; dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
72/PMK.01/2007 tentang Majelis Kode Etik di
Lingkungan Departemen Keuangan.
Ketentuan Peralihan
Pada saat PMK 190/PMK.01/2018
mulai berlaku
PMK Nomor 29/PMK.01/2007 diubah terakhir
dengan PMK Nomor 161/PMK.01/2012 dan PMK
Nomor 72/PMK.01/2007, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Ketentuan Penutup
Seluruh ketentuan pelaksanaan mengenai Kode Etik dan Kode Perilaku di
lingkungan Kementerian Keuangan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini.
Peraturan Menteri ini mulai berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal diundangkan
(31 Desember 2018)
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019

More Related Content

What's hot

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...Siti Sahati
 
materi APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDmateri APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDHeru Suprapto
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSiti Sahati
 
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptx
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptxPaparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptx
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptxpptb2019
 
SMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESiti Sahati
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesEka Saputra
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPusdiklatpemdaPemeri
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriAdelfios Andyka Fatra
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...infosanitasi
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahDadang Solihin
 
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptxwahyu120222
 
Presentation1 morfologi kota
Presentation1  morfologi kotaPresentation1  morfologi kota
Presentation1 morfologi kotaULPUPPBJTADULAKO
 
Kerangka kebijakan 1
Kerangka kebijakan 1Kerangka kebijakan 1
Kerangka kebijakan 1Agus Candra
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan EvaluasiDadang Solihin
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Parja Negara
 
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Dadang Solihin
 
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016Muh Saleh
 

What's hot (20)

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA  BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA BERDASARKAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ...
 
materi APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPDmateri APBDesa bagi BPD
materi APBDesa bagi BPD
 
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTANTATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
 
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptx
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptxPaparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptx
Paparan Sosialisasi SBM 2023-ppt.pptx
 
SMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGESMART CITY & SMART VILAGE
SMART CITY & SMART VILAGE
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
Peningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desaPeningkatan kapasitas aparatur desa
Peningkatan kapasitas aparatur desa
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
 
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
Pedoman persetujuan subtansi dalam penetapan rancangan peraturan daerah tenta...
 
14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif14. pembangunan partisipatif
14. pembangunan partisipatif
 
Sistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan DaerahSistem Pemerintahan Daerah
Sistem Pemerintahan Daerah
 
ASN BERAKHLAK.pptx
ASN BERAKHLAK.pptxASN BERAKHLAK.pptx
ASN BERAKHLAK.pptx
 
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx1. Tugas Pokok  Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
1. Tugas Pokok Fungsi PPPK di Tempat Kerja.pptx
 
Presentation1 morfologi kota
Presentation1  morfologi kotaPresentation1  morfologi kota
Presentation1 morfologi kota
 
Kerangka kebijakan 1
Kerangka kebijakan 1Kerangka kebijakan 1
Kerangka kebijakan 1
 
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
Konsep Pemantauan dan  EvaluasiKonsep Pemantauan dan  Evaluasi
Konsep Pemantauan dan Evaluasi
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
 
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
Mekanisme Penyusunan LKPJ Pemerintahan Desa
 
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016
RPJM Provinsi Sulawesi Barat 2012 - 2016
 

Similar to 2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019

BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.ppt
BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.pptBAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.ppt
BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.pptbambang62741
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikWadhy Alonk
 
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezah
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezahNilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezah
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezahKutsiyatinMSi
 
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptx
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptxNILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptx
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptxMrArjiman
 
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptxANDIPATRIA1
 
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnya
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnyaPPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnya
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnyasyakurabdul2
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Tini Wartini
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasimuhammad faizal
 
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...kurniawancahyoutomo
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUMusanif Efendi
 
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).pptkrisworo0711
 
Kod etika perguruan
Kod etika perguruanKod etika perguruan
Kod etika perguruanCik Sakura
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestmaya indrawati
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaTri Widodo W. UTOMO
 
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
 

Similar to 2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019 (20)

BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.ppt
BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.pptBAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.ppt
BAHAN BAG HUKUM - PERBUB 43 TAHUN 2022 NILAI DASAR KODE ETIK.ppt
 
AKHLAK.docx
AKHLAK.docxAKHLAK.docx
AKHLAK.docx
 
ETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIKETIKA PUBLIK
ETIKA PUBLIK
 
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publikTugas Haswadi angk. IX etika publik
Tugas Haswadi angk. IX etika publik
 
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezah
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezahNilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezah
Nilai dasar, kode etik dan kode perilaku asn kemenag by aziezah
 
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptx
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptxNILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptx
NILAI DASAR, KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ASN KEMENAG (1).pptx
 
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx
##Pembinaan dalam rangka peningkatan disiplin kinerja_16 _ 2023.pptx
 
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnya
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnyaPPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnya
PPT. Etika dan Organisasi Publik serta konsepnya
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...
[untuk Peserta] Sosialisasi Permenpan 38-Kompetensi Manajerial Pelaksana-JF S...
 
Komite kode etik aapi
Komite kode etik aapiKomite kode etik aapi
Komite kode etik aapi
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARU
 
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
009-010 Kode Etik Profesis Humas (2).ppt
 
Memahami implementasi kode etik auditor intern pemerintah aaipi-apip
Memahami implementasi kode etik auditor intern pemerintah aaipi-apipMemahami implementasi kode etik auditor intern pemerintah aaipi-apip
Memahami implementasi kode etik auditor intern pemerintah aaipi-apip
 
Kod etika perguruan
Kod etika perguruanKod etika perguruan
Kod etika perguruan
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interestBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Ethics & Conflict interest
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
 

More from Ahmad Abdul Haq

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...Ahmad Abdul Haq
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...Ahmad Abdul Haq
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingAhmad Abdul Haq
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAhmad Abdul Haq
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO BaruAhmad Abdul Haq
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di AmwayAhmad Abdul Haq
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up IncomeAhmad Abdul Haq
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Ahmad Abdul Haq
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPANAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPNAhmad Abdul Haq
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK FisikAhmad Abdul Haq
 

More from Ahmad Abdul Haq (20)

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador Training
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
 

Recently uploaded

SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubarazannialzur
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxAchmadHidayaht
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxmaxandrew9
 
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyatzidantalfayaed
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfCI kumparan
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 

Recently uploaded (6)

SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
 
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 

2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019

  • 1. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN (PMK No. 190/PMK.01/2018) Jakarta, 5 Juli 2019
  • 2. DAFTAR ISI 1. KETENTUAN UMUM 2. LANDASAN PERILAKU 3. PENCEGAHAN 4. PENEGAKAN 5. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6. JABATAN FUNGSIONAL DAN PENGATURAN LEBIH LANJUT 7. KETENTUAN PERALIHAN & KETENTUAN PENUTUP
  • 4. KETENTUAN UMUM PEGAWAI Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Keuangan, termasuk Pegawai Negeri Sipil dari kementerian/ lembaga/ Instansi lain yang mendapat penugasan di lingkungan Kementerian Keuangan. KODE ETIK DAN KODE PERILAKU pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pergaulan hidup sehari-hari yang bertujuan untuk menJaga martabat dan kehormatan Pegawai, bangsa, dan negara PELANGGARAN segala bentuk ucapan, tulisan, gambar dan/atau perbuatan Pegawai yang bertentangan dengan Kode Etik dan Kode Perilaku
  • 6. LANDASAN PERILAKU PERILAKU PEGAWAI Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai-Nilai Kemenkeu Nilai Dasar ASN
  • 7. Kode Etik dan Kode Perilaku Kemenkeu a. Nilai Integritas (16 butir) b. Nilai Profesionalisme (16 butir) c. Nilai Sinergi (10 butir) d. Nilai Pelayanan (6 butir) e. Nilai Kesempurnaan (6 butir) Kode Etik dan Kode Perilaku
  • 8. Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Integritas 1. menjaga citra, harkat, dan martabat Kementerian Keuangan di berbagai forum, baik formal maupun informal di dalam maupun di luar negeri; 2. menjunjung tinggi norma yang berlaku dalam masyarakat serta Kode Etik dan Kode Perilaku profesi; 3. memegang teguh sumpah jabatan Pegawai Negeri Sipil; 4. menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan; 5. bersikap netral dalam Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta Anggota Legislatif Pusat dan Daerah; 6. menggunakan media sosial dengan bijak; 7. berbicara dan bertindak secara jujur dan pantas sesuai dengan fakta dan kebenaran sesuai ketentuan yang berlaku; 8. menjadi teladan serta menegakkan Kode Etik dan Kode Perilaku; 9. mengajukan permohonan izin setiap akan melakukan perjalanan ke luar negeri untuk kepentingan pribadi; 10. tidak menemui pihak yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, kecuali karena penugasan; 11. tidak bertindak sewenang-wenang, melakukan perundungan (bullying) dan/atau pelecehan terhadap Pegawai atau pihak lain baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja; 12. tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma kesopanan dan norma kesusilaan yang dapat menurunkan citra Pegawai dan/atau organisasi; 13. tidak memasuki tempat yang dipandang tidak pantas secara etika dan moral yang berlaku di masyarakat, seperti tempat prostitusi dan perjudian, kecuali karena penugasan; 14. tidak menunjukkan gaya hidup hedonisme sebagai bentuk empati kepada masyarakat terutama kepada sesama Pegawai; 15. tidak dengan sengaja bersikap, berucap, dan berperilaku yang tidak sesuai dengan identitas seksual dan gender yang bersangkutan; dan 16. tidak dengan sengaja mengarah pada tindakan melanggar kesusilaan dengan lawan jenis atau sesama jenis kelamin.
  • 9. Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Profesionalisme 1. mengutamakan kepentingan bangsa dan organisasi di atas kepentingan pribadi; 2. bekerja sesuai standar operasional prosedur dan kewenangan jabatan; 3. menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara bertanggung jawab hingga tuntas; 4. menyusun rencana atau sasaran kinerja yang hendak dicapai; 5. mengoptimalkan kompetensi yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan; 6. menjaga informasi dan data Kementerian Keuangan yang bersifat rahasia; 7. disiplin dalam pemanfaatan waktu kerja; 8. berani mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya; 9. bersikap dan bertutur kata secara sopan; 10.mengindahkan etika berkomunikasi dalam bercakapcakap, bertelepon, menerima tamu, dan surat-menyurat termasuk surat elektronik (e-mail serta media komunikasi lainnya; 11.menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan ruang kerja, termasuk tidak merokok di luar area merokok yang telah disediakan; 12.berpenampilan, berpakaian, dan memakai sepatu kerja sesuai dengan ketentuan dan standar etika yang berlaku; 13.tidak menyalahgunakan tanda pengenal (name tag) Pegawai saat jam kerja atau keperluan dinas; 14.tidak merespon kritik dan saran dengan negatif secara berlebihan; 15.tidak memakai tindik (piercing), kecuali penggunaan di daun telinga khusus untuk Pegawai perempuan atau karena alasan keagamaan; dan 16.tidak bertato di bagian tubuh yang terbuka.
  • 10. Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Sinergi 1. mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban setiap manusia serta mengembangkan sikap tenggang rasa antarsesama manusia; 2. menghormati dan menghargai perbedaan latar belakang, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan; 3. tidak memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa; 4. bersikap kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas; 5. menghargai masukan, pendapat, dan gagasan orang lain; 6. menjaga komitmen terhadap keputusan bersama dan implementasinya; 7. bersedia untuk berbagi solusi, informasi dan/atau data sesuai kewenangan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan pekerjaan; 8. memberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah ketika rapat kerja atau tugas kedinasan sedang berlangsung; 9. melaksanakan kegiatan terkait tugas atau jabatannya dengan izin atau sepengetahuan atasan; dan 10.tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya, menimbulkan rasa kebencian dan/atau permusuhan.
  • 11. Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Pelayanan 1. menunjukkan kepedulian, ramah, dan santun dalam memberikan pelayanan; 2. berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan tugas; 3. berupaya memberikan layanan yang tepat waktu, cepat, dan transparan; 4. memberikan pelayanan sesuai kompetensi dan dalam hal terdapat permasalahan, bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam penyelesaian permasalahan; 5. menerima pihak lain yang tidak terkait dengan pekerjaan di luar jam kerja atau pada jam kerja dengan seizin atasan dan/atau sepanjang tidak mengganggu pekerjaan atau layanan; dan 6. tidak membeda-bedakan dan bersikap adil dalam memberikan pelayanan.
  • 12. Kode Etik dan Kode Perilaku Nilai Kesempurnaan 1. terbuka terhadap usulan perbaikan; 2. terbuka terhadap informasi atau pengetahuan baru; 3. senantiasa berupaya untuk memberikan kinerja dan/atau layanan yang terbaik; 4. berupaya menjaga dan melakukan implementasi atas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; 5. tidak menghalangi kreativitas/gagasan/pendapat yang bernilai tambah bagi kemajuan organisasi; dan 6. tidak menghalangi upaya inovasi yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
  • 14. Pencegahan Untuk mencegah pelanggaran kode etik dan kode perilaku, pimpinan unit eselon I harus: • memberdayakan Unit Kepatuhan Internal; • berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan pengawasan internal; • membangun koordinasi dengan penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta pembina kepegawaian pusat atau unit di lingkungan Kementerian Keuangan dalam mengupayakan pemahaman Kode Etik dan Kode Perilaku bagi Pegawai; dan • menginternalisasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan ketentuan yang berhubungan dengan penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku kepada Pegawai di lingkungan kerjanya. Atasan langsung agar mengupayakan pemahaman dan penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku dengan melakukan tindakan, seperti: • Memberikan keteladanan, • melakukan pengawasan, dan • pembinaan terhadap bawahannya.
  • 16. Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku Sumber Dugaan Pelanggaran Pengaduan Pegawai Masyarakat Temuan Atasan Terlapor UKI Itjen
  • 17. Pengaduan • Dokumen/Surat • Sistem Aplikasi Pengaduan • Media Elektronik Sarana Penyampaian (Tertulis) • Waktu dan tempat kejadian; • Bukti dan/atau saksi; dan • Identitas Pelapor dan Terlapor Isi Pengaduan (minimal)
  • 18. Penegakan Atasan Langsung Waktu dan tempat kejadian; Bukti dan/atau saksi; dan Identitas Pelapor dan Terlapor Atasan Langsung ADUAN TEMUAN Unit Atasan Terlapor PENELITIAN (dapat didampingi UKI, bila perlu) Pejabat yang Berwenang membentuk Majelis Unit Kerja Es. II / IDugaan Pelanggaran Kode Etik Dialog Penguatan Usulan Pelanggaran Disiplin? PEMERIKSAAN PELANGGARAN DISIPLIN BA Dugaan Pelanggaran Ya Ya Tidak Mengandung Unsur: Kesengajaan & tanpa paksaan Pengulangan (selain SARA & asusila) Berdampak thd kinerja, citra dan/atau merugikan Kemenkeu/ Pemerintah/ Negara LH Penelitian TidakMaks.7HK Bukti Memadai? Ya Surat Pernyataan Tidak Bersalah Terbukti? Tidak Ya Ya Tidak
  • 19. Pejabat Yang Berwenang Membentuk Majelis PEGAWAI YG DIPERIKSA PEJABAT YG BERWENANG Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Fungsional Ahli Utama, dan pejabat lain yang berkedudukan setara di lingkungan Kementerian Keuangan. Menteri Keuangan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Fungsional Ahli Madya, dan pejabat lain yang berkedudukan setara. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Direktur Jenderal Perbendaharaan) untuk dan atas nama Menteri Keuangan Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional Ahli Muda, Pejabat Fungsional Keterampilan Penyelia, dan pejabat lain yang berkedudukan setara. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Es. II) untuk dan atas nama Menteri Keuangan Pejabat Pelaksana, Pejabat Fungsional Ahli Pertama, Pejabat Fungsional Keterampilan Mahir, Pejabat Fungsional Keterampilan Pemula dan pejabat lain yang berkedudukan setara. Pejabat Administrator (Es. III) untuk dan atas nama Menteri Keuangan
  • 20. PEMBENTUKAN MAJELIS • Pembentukan Majelis ditetapkan dengan surat perintah yang disahkan Pejabat yang berwenang membentuk Majelis Kode Etik. • Keanggotaan Majelis terdiri atas: a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota; b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota; dan c. Paling kurang 3 (tiga) orang anggota. • Dalam hal anggota Majelis lebih dari 5 (lima) orang, maka jumlahnya harus ganjil. • Jabatan anggota Majelis tidak boleh lebih rendah dari jabatan Terlapor. • Paling kurang salah satu anggota Majelis berasal dari unsur Unit Kepatuhan Internal.
  • 21. Keputusan Ketua Mekanisme Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku oleh Majelis KEPUTUSAN BERSIFAT FINAL MAJELIS datang tidak Pemanggilan II tidak datang Pemanggilan I Pemeriksaan Pembelaan oleh Terlapor TERTUTUP Suara Terbanyak Musyawarah 7 HK 7 HK LHSM Terlapor Terlapor Tanpa Alasan Sah Rekomendasi Sanksi Moral
  • 22. Laporan Hasil Sidang Majelis Tindak Lanjut Keputusan Majelis Atasan Terlapor Pejabat yang Berwenang Memberikan Sanksi Moral KEPUTUSAN MAJELIS Laporan Hasil Sidang Majelis Sanksi Moral Keputusan Sanksi Moral 15 HK 7 HK 7 HK Tidak bersalah Pernyataan Tidak Bersalah
  • 23. Sanksi Moral Pernyataan secara Tertutup disampaikan oleh Pejabat yang Berwenang menjatuhkan sanksi moral atau pejabat lain di dalam ruang tertutup yang dihadiri oleh Pegawai yang bersangkutan serta pejabat atau pihak lain terkait Pernyataan secara Terbuka disampaikan Pejabat yang Berwenang menjatuhkan sanksi moral atau pejabat lain melalui forum resmi Pegawai Kementerian Keuangan disampaikan sebanyak 1 (satu) kali dan wajib dihadiri oleh Pegawai yang bersangkutan Jenis Sanksi Moral
  • 24. Ketentuan terkait Sanksi Moral Dalam penentuan jenis sanksi moral berupa pernyataan secara Tertutup/Terbuka, Majelis mempertimbangkan: • nilai dan budaya yang berlaku di masyarakat setempat; • cakupan pihak yang dirugikan akibat Pelanggaran; dan • dampak Pelanggaran terhadap citra unit atau organisasi. Dalam hal tempat kedudukan Pejabat yang Berwenang dan tempat Pegawai yang dikenakan sanksi moral berjauhan, Pejabat yang Berwenang dapat menunjuk pejabat lain di lingkungannya atau atasan langsungnya untuk menyampaikan sanksi moral dimaksud, dengan ketentuan jabatan pejabat yang ditunjuk tidak lebih rendah dari Pegawai yang dikenakan sanksi Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan sanksi moral tanpa disertai Alasan yang Sah, dianggap telah menerima keputusan sanksi moral tersebut Pegawai yang dikenakan sanksi moral harus membuat pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan Dalam hal Pegawai yang dikenakan sanksi moral tidak bersedia membuat pernyataan permohonan maaf dan/atau penyesalan, dapat dijatuhi hukuman disiplin dengan tingkat yang paling ringan berdasarkan ketentuan mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil
  • 26. Tindak Lanjut Hasil Pemrosesan Seluruh hasil pemrosesan terhadap dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku disampaikan secara berjenjang kepada Sekretariat Unit Eselon I atau unit setara Eselon II yang menangani kepatuhan internal di unit Eselon I masing-masing sebagai bahan penyusunan laporan monitoring dan evaluasi. •Laporan Hasil Penelitian; •Berita Acara Dialog Penguatan Kode Etik dan Kode Perilaku; •Laporan Hasil Sidang Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku; dan/atau •Keputusan pengenaan sanksi moral Pimpinan Unit Eselon I menyampaikan laporan monitoring dan evaluasi kepada Inspektur Jenderal dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Sumber Daya Manusia •Laporan disampaikan paling kurang 1 (satu) tahun sekali dan dapat dilakukan secara manual dan/atau elektronik Inspektur Jenderal melakukan koordinasi dengan atasan langsung dalam hal: •Atasan langsung belum melakukan penelitian atas dugaan Pelanggaran bawahannya; •terdapat ketidaksesuaian dalam menentukan simpulan dan rekomendasi hasil penelitian oleh atasan langsung; atau •Pejabat yang Berwenang tidak menindaklanjuti hasil rekomendasi dari Majelis Kode Etik.
  • 28. • Penyusunan Kode Etik dan Kode Perilaku profesi Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan ketentuan mengenai Manajemen Pegawai Negeri Sipil. • Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Keuangan harus mematuhi ketentuan Kode Etik dan Kode Perilaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini dan Kode Etik dan Kode Perilaku profesi Jabatan Fungsional berkenaan. Kode Etik dan Kode Perilaku profesi Jabatan Fungsional • Setiap Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan dapat menyusun ketentuan lebih lanjut mengenai Kode Etik dan Kode Perilaku sesuai dengan kondisi dan karakteristik masing-masing yang ditetapkan dalam peraturan Pimpinan Unit Eselon I. Pengaturan Lebih Lanjut Kode Etik dan Kode Perilaku
  • 30. Proses penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku yang sedang berjalan pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, diselesaikan berdasarkan: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.01/2007 tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.01/2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.01/2007 tentang Pedoman Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Departemen Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1034}; dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.01/2007 tentang Majelis Kode Etik di Lingkungan Departemen Keuangan. Ketentuan Peralihan
  • 31. Pada saat PMK 190/PMK.01/2018 mulai berlaku PMK Nomor 29/PMK.01/2007 diubah terakhir dengan PMK Nomor 161/PMK.01/2012 dan PMK Nomor 72/PMK.01/2007, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan Penutup Seluruh ketentuan pelaksanaan mengenai Kode Etik dan Kode Perilaku di lingkungan Kementerian Keuangan dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Menteri ini. Peraturan Menteri ini mulai berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal diundangkan (31 Desember 2018)