SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2021
KEWENANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Jakarta, 2 Februari 2021
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan RI
KETENTUANUMUMPEMBAGIANKEWENANGAN
DIT. PA KPA
Dalam satu Program atau
antar-Program
Antarjenis belanja berdampak
pada penurunan volume RO
Antarsumber dana
Berdampak pada penurunan
volume RO secara total
Diusulkan oleh Pejabat Eselon I
Membutuhkan penelaahan
atau pengesahan untuk
substansi tertentu
Antar-Unit Eselon I atau dalam
satu Unit Eselon I
Dalam satu Program atau antar-
Program untuk belanja operasional
Antarjenis belanja tidak berdampak
pada penurunan volume RO
Tidak mengubah sumber dana
Tidak berdampak pada penurunan
volume RO secara total
Diusulkan oleh Pejabat Eselon I atau
KPA untuk substansi tertentu
Berupa pengesahan
Antar-Satker antar-Kanwil
DJPB
Dalam satu Program atau antar-
Program untuk belanja operasional
Antarjenis belanja tidak berdampak
pada penurunan volume RO
Tidak mengubah sumber dana
Tidak berdampak pada penurunan
volume RO secara total
Diusulkan oleh KPA
Berupa pengesahan
Antar-Satker dalam satu Kanwil
DJPB
Dalam satu KRO atau antar-KRO
untuk belanja pegawai operasional
Antarjenis belanja untuk belanja
pegawai operasional
Tidak mengubah sumber dana
Tidak berdampak pada penurunan
volume RO
Ditetapkan oleh KPA
Mengubah Digital Stamp hanya
untuk revisi pemenuhan belanja
pegawai operasional
Dalam satu Satker
2
Direktorat Pelaksanaan Anggaran
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan RI
REDESAINSISTEMPERENCANAANDAN PENGANGGARAN
Antar-Program • Dalam Eselon I
• Antar-Eselon I*
• Antar-K/L (termasuk
• Pemenuhan belanja
operasional
• Dalam Eselon I
• Pemenuhan belanja
operasional
• Dalam Eselon I
dalam 1 Program)*
Antar-KRO • Pemenuhan belanja • Pemenuhan belanja • Pemenuhan belanja
Dalam KRO yang
Sama
RSPP untuk BA
BUN
√
•Sumber dana SBSN
√
operasional
•Antar-Kanwil
•Antar-Kanwil
operasional
•Dalam satu Kanwil
•Dalam satu Kanwil
pegawai
operasional
•Dalam satu Satker
•Dalam satu Satker
•Dalam satu RO
•Dalam satu Satker
*) Membutuhkan persetujuan
DPR
3
Revisi Anggaran Kewenangan
Ditjen Perbendaharaan
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DJPb
Bersifat Pengesahan
Tidak memerlukan
Penelaahan
Pada DIPA Petikan
2
3
1
Revisi Anggaran yang
menjadi kewenangan
DJPb meliputi: Revisi
Anggaran dalam hal
pagu anggaran berubah,
Revisi Anggaran dalam
hal pagu anggaran tetap,
dan revisi administrasi,
termasuk Revisi
Anggaran yang sumber
dananya berasal dari
PNBP BLU
REVISI ANGGARAN KEWENANGAN DJPb
1. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah
a. Penggunaan kelebihan realisasi atas Target PNBP, sepanjang
- Digunakan oleh satker penghasil
- Digunakan untuk kegiatan pelayanan yang menghasilkan PNBP
- Satker ybs melakukan pengisian data Target PNBP sesuai peraturan yang berlaku
b. Lanjutan Kegiatan Kementerian/Lembaga yang dibiayai dengan pinjaman atau hibah luar negeri
c. Kegiatan yang dibiayai dengan Hibah langsung.
d. Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari
pinjaman atau hibah luar negeri, termasuk yang telah closing date.
2. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap
Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama sepanjang dalam biaya satuan yang sama
termasuk pergeseran anggaran antarjenis belanja, sepanjang tidak berdampak pada penurunan volume
RO.
3.Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap termasuk pemenuhan kekurangan Belanja Operasional
yang dipenuhi dari:
1. Pergeseran anggaran antar-Satker dan/atau antar-KRO dalam Program Dukungan Manajemen yang sama untuk
pemenuhan belanja barang operasional dalam unit eselon I yang sama
2. Pergeseran anggaran dari Program Teknis dalam unit eselon I yang sama, sepanjang bukan dari anggaran RO PN
4. Revisi administrasi berupa pengesahan
Revisi Anggaran Kewenangan
Direktorat Pelaksanaan Anggaran
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
Pagu Anggaran Berubah
Pengesahan atas
pengeluaran
Kegiatan/proyek tahun-
tahun sebelumnya yang
dananya bersumber dari
pinjaman luar negeri,
termasuk yang telah
closing date
1 2 3
Pengesahan atas
pengeluaran
Kegiatan/proyek tahun-
tahun sebelumnya yang
dananya bersumber dari
hibah luar negeri,
termasuk yang telah
closing date
Revisi dalam rangka pagu
anggaran berubah lainnya
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
Pagu Anggaran Tetap
1. Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama
2. Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non alam dalam 1 (satu) KRO
3. Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa:
a. Pembayaran tunggakan Program PEN
b. Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO
4. Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran:
a. dalam Program Dukungan Manajemen yang sama
b. dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen
5. Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain
bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama
6. Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs
7. Penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya
8. Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau TP dan UB kewenangan tetap antar SKPD
9. Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola untuk menambah volume RO yang
bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional;
10.Pergeseran antar jenis belanja;
11.Pemanfaatan sisa anggaran RO PN untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO
lain;
12.Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran
13.Penyelesaian pagu minus belanja pegawai
14.Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
Revisi Administrasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi akibat tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi
matematis sistem aplikasi;
Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman IV.B DIPA;
Perubahan kantor bayar/KPPN pada wilayah kerja Kanwil DJPb yang berbeda sepanjang DIPA belum direalisasikan,
baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya;
Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan;
Perubahan/penambahan nomor register PHLN;
Perubahan/penambahan nomor register SBSN;
Perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman;
Perubahan/penambahan cara penarikan SBSN.
1. KPA/KPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/PPA BUN dengan melampirkan dokumen pendukung.
2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/PPA BUN meneliti usulan
Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/KPA BUN.
3. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/ PPA BUN menyampaikan
usulan Revisi Anggaran kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pelaksanaan Anggaran melalui
Sistem Aplikasi dengan mengunggah salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung berupa:
a. Surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga;
b. ADK yang divalidasi oleh Sistem Aplikasi;
c. Persetujuan Pejabat Eselon I berkaitan dengan pergeseran anggaran antar-Satker;
d. Surat pernyataan dari pihak ketiga bahwa bersedia menerima barang/jasa yang diserahkan oleh
Kementerian/Lembaga yang mengajukan usulan revisi dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan
barang/jasa yang akan diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah;
e. Revisi RKBMN yang telah disetujui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam hal usul revisi berkaitan dengan
perubahan volume BMN; dan
f. dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada)
4. Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung usulan Revisi Anggaran yang diunggah
disimpan oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan tidak perlu disampaikan ke Direktorat Pelaksanaan
Anggaran
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
1. Satker atas persetujuan Pejabat Eselon I K/L dapat menyampaikan usul Revisi Anggaran ke Direktorat Pelaksanaan
Anggaran, untuk hal tertentu dan/atau mendesak meliputi:
a. usulan revisi mengenai pemenuhan Belanja Operasional; dan/atau
b. usulan revisi mengenai penanganan bencana non-alam, termasuk penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Program PEN.
2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung.
3. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen pendukung, Direktorat
Pelaksanaan Anggaran mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui sistem aplikasi.
4. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Direktur Pelaksanaan Anggaran
menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran.
5. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan, Direktur Pelaksanaan
Anggaran menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran.
6. Proses Revisi Anggaran pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja
terhitung sejak dokumen diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah tercetak.
7. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/
Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran memuat substansi
yang meliputi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan Kanwil DJPb, Direktorat Pelaksanaan Anggaran
memproses/menyelesaikan usulan Revisi Anggaran tersebut.
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN (lanjutan)
Revisi Anggaran Kewenangan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan
1. Penggunaan realisasi PNBP di atas targetnya pada Satker
penghasil yang bersangkutan, termasuk untuk Satker BLU;
2. Pendapatan BLU yang bersumber dari PNBP, termasuk
penetapan status BLU suatu Satker;
3. Perubahan pinjaman luar negeri berupa lanjutan
kegiatan/proyek tahun-tahun anggaran sebelumnya;
4. Perubahan hibah luar negeri dan/atau dalam negeri berupa:
a. lanjutan pelaksanaan kegiatan/proyek tahun-tahun
sebelumnya untuk hibah langsung;
b. hibah tahunan untuk hibah langsung; dan
5. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah lainnya.
• bersifat menambah pagu anggaran belanja tahun anggaran berjalan.
• dilampiri dengan Ringkasan Naskah Perjanjian Hibah.
• Revisi Anggaran yang disebabkan oleh adanya penambahan penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang dari luar
negeri, dimana penerbitan Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) dilaksanakan oleh KPPN Khusus Pinjaman dan
Hibah, dilaksanakan oleh Kanwil DJPb lingkup wilayah kerja Satker bersangkutan.
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb
Pagu Anggaran Berubah
1. Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama;
2. Pergeseran PNBP BLU;
3. Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non-alam dalam 1 (satu) KRO;
4. Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa:
1. Pembayaran tunggakan Program PEN;
2. Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO;
5. Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran:
1. dalam Program Dukungan Manajemen yang sama; dan/atau
2. dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen;
6. Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain
bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama;
7. Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs;
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb
Pagu Anggaran Tetap
8. Penyelesaian tunggakan tahun anggaran sebelumnya;
9. Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama
Kewenangan dan lokasi tetap Satu SKPD;
10. Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola untuk menambah volume RO
yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional;
11. Pergeseran antar jenis belanja;
12. Pemanfaatan sisa anggaran RO Prioritas Nasional untuk menambah volume RO
yang bersangkutan atau RO lainnya;
13. Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun
anggaran;
14. Penyelesaian pagu minus belanja pegawai; dan
15. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya.
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb
Pagu Anggaran Tetap
1. Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi;
2. Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman
IV.B;
3. Pencantuman/penghapusan/perubahan catatan pada halaman IV.B yang sumber dananya dari PNBP
BLU;
4. Perubahan kantor bayar/KPPN sepanjang DIPA belum direalisasikan, baik pada tahun anggaran berjalan
maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya;
5. Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan;
6. Ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi;
7. Perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dana dalam halaman III DIPA;
8. Ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman;
9. Ralat cara penarikan SBSN;
10.Ralat Nomor Register Pembiayaan Proyek melalui SBSN;
11.Perubahan nomenklatur bagian anggaran dan/atau Satker Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
12.pencantuman/perubahan Ambang Batas penggunaan belanja pada BLU; dan
13.Pemutakhiran data hasil revisi POK dalam hal sistem aplikasi belum terdapat kewenangan
Kementerian/Lembaga untuk melakukan pemutakhiran.
REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb
Revisi Administrasi
KPA/KPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Kanwil DJPb dengan mengunggah salinan
digital atau hasil pindaian dokumen pendukung sebagai berikut:
1. surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh KPA/KPA BUN;
2. ADK yang divalidasi oleh sistem aplikasi;
3. surat persetujuan Pejabat Eselon I dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan antara lain:
1. pergeseran anggaran antar-Satker;
2. pergeseran antar-Kegiatan;
3. ralat kode akun yang mengakibatkan perubahan jenis belanja;
4. penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya
5. pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola dari RO termasuk RO PN;
4. daftar sisa PHLN dan/atau PHDN dalam DIPA, untuk pengajuan Revisi Anggaran yang disebabkan
lanjutan pelaksanaan Kegiatan
5. dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada).
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KANWIL DJPb
Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian
dokumen pendukung disimpan oleh K/L bersangkutan
dan tidak perlu disampaikan ke Kanwil DJPb.
1. Kanwil DJPb meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung.
2. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen
pendukung, Kanwil DJPb mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui
sistem aplikasi.
3. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Kepala
Kanwil DJPb menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran.
4. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan,
Kepala Kanwil DJPb menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran.
5. Proses Revisi Anggaran pada Kanwil DJPb diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja
terhitung sejak dokumen diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah
tercetak.
MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KANWIL DJPb (lanjutan)
PENYELESAIAN TUNGGAKAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Penyelesaian Tunggakan Tahun Anggaran Sebelumnya
1. belanja pegawai khusus gaji dan tunjangan yang melekat
pada gaji
2. tunjangan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku
3. uang makan
4. belanja perjalanan dinas pindah
5. langganan daya dan jasa
6. tunjangan profesi guru/dosen
7. tunjangan kehormatan profesor
8. tunjangan tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri
Sipil
9. tunjangan kemahalan hakim
10.tunjangan hakim adhoc
11.imbalan jasa layanan Bank/Pos Persepsi
12.pembayaran jasa bank penatausaha penerusan pinjaman
13.bahan makanan dan/atau perawatan tahanan untuk
tahanan/ narapidana
14.pembayaran provisi benda meterai
15.Honorarium Penanganan Perkara (HPP) dan Honor
Dukungan Penanganan Perkara (HDPP) Mahkamah
Konstitusi
• Tanpa mekanisme
revisi DIPA
• Tidak perlu
dicantumkan pada
catatan halaman IV.B
DIPA
• Tidak memerlukan
Surat Pernyataan
KPA/hasil verifikasi
APIP K/L/hasil verifikasi
BPKP
Sepanjang alokasi
anggaran untuk
peruntukan akun yang
sama tersedia
1. Pembayaran tunggakan harus diproses melalui mekanisme Revisi Anggaran untuk tunggakan selain di atas.
2. Tiap-tiap tunggakan tahun sebelumnya harus dicantumkan dalam catatan-catatan terpisah per akun dalam halaman IV.B
DIPA.
3. Dalam hal kolom yang terdapat dalam Sistem Aplikasi untuk mencantumkan catatan untuk semua tunggakan tidak
mencukupi, rincian detail tagihan per akun dapat disampaikan dalam lembaran terpisah, yang ditetapkan oleh KPA.
4. Dalam hal jumlah tunggakan per tagihan tahun sebelumnya, nilainya:
a. sampai dengan Rp200.000.000,00 harus dilampiri surat pernyataan dari KPA;
b. di atas Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi
dari APIP K/L;
c. di atas Rp2.000.000.000,00 harus dilampiri hasil verifikasi dari BPKP.
5. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya merupakan:
a. pekerjaan/Kegiatan yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun tidak dapat dibayarkan sebagian atau
seluruhnya sebagai akibat adanya kebijakan penyesuaian pagu;
b. pekerjaan/Kegiatan dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Program PEN
yang dibiayai dengan penerbitan SBN yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun belum dibayarkan sebagian
atau seluruhnya,
jumlah tunggakan per tagihan di atas Rp200.000.000,00 cukup dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L.
6. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya sudah dilakukan audit oleh pihak pemeriksa yang berwenang, usulan Revisi
Anggaran dapat menggunakan hasil audit dari pihak pemeriksa yang berwenang tersebut sebagai dokumen pendukung
pengganti surat pernyataan dari KPA atau pengganti hasil verifikasi dari APIP K/L atau BPKP.
7. Dalam hal terdapat perbedaan angka antara tunggakan yang tercantum dalam halaman IV.B DIPA dengan hasil
verifikasi/audit, maka angka yang digunakan adalah angka hasil verifikasi/audit.
Penyelesaian Tunggakan Tahun Anggaran Sebelumnya (lanjutan)
REVISI ANGGARAN PADA DIPA
PETIKAN BLU
(1) Perubahan/pergeseran alokasi antar sumber dana sepanjang untuk mengubah sumber dana
belanja yang semula Rupiah Murni menjadi PNBP BLU.
(2) Penambahan pagu yang disebabkan terlampauinya target PNBP dan dilakukan secara proporsional
dengan peningkatan volume layanan.
Jenis Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU, meliputi:
a. penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN;
b. pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau
c. perubahan akibat hal-hal khusus, antara lain:
1. Revisi DIPA Petikan BLU berupa pencantuman saldo awal kas;
2. Revisi DIPA Petikan BLU berupa penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch;
3. Revisi DIPA Petikan BLU berupa penetapan satker menjadi Satker BLU;
4. Revisi DIPA Petikan BLU akibat penerimaan hibah langsung; dan
5. Revisi DIPA Petikan BLU akibat pemindahan dana BLU.
Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU, terdiri dari:
a. menambah volume RO, termasuk rincian di bawah RO yang sudah ada;
b. menambah Subkomponen termasuk rincian di bawah Subkomponen
pada rincian RO yang sudah ada; dan/atau
c. menambah RO baru.
A. Penggunaan Anggaran Belanja di Atas Pagu APBN, dilakukan untuk :
Revisi DIPA Petikan BLU di atas pagu APBN
meliputi:
a.penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam
Ambang Batas; dan
b.penambahan pagu DIPA Petikan BLU
melampaui Ambang Batas.
Dalam hal RO baru tidak tersedia dalam tabel
referensi database RKA-K/L DIPA, BLU melalui
menteri/pimpinan Lembaga/ketua dewan
kawasan mengusulkan penambahan referensi RO
baru kepada DJA.
(1) BLU dapat melakukan belanja yang bersumber dari penggunaan saldo awal kas
BLU setelah dilakukan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa:
a. pencantuman saldo awal; dan/atau
b. penggunaan saldo awal kas.
(2) Penggunaan saldo awal kas dilakukan untuk belanja barang dan/atau belanja
modal dalam rangka operasional layanan BLU,
(3) Dalam hal saldo awal kas digunakan untuk belanja diluar ketentuan dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perbendaharaan.
Revisi DIPA Petikan BLU di Atas Pagu APBN Berupa Penggunaan
Saldo Awal Kas BLU :
(1) Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU berupa perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal
pagu anggaran tetap dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi volume RO.
(2) Pergeseran rincian anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pergeseran rincian anggaran dalam 1 (satu) RO dan 1 (satu) Kegiatan dalam 1 (satu) Satker;
b. pergeseran rincian anggaran antar RO dan 1 (satu) Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; dan/atau
c. pergeseran rincian anggaran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker.
(3) Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk:
a. menambah volume pada RO, termasuk rincian di bawah RO yang sudah ada;
b. menambah Subkomponen, termasuk rincian di bawah Subkomponen pada RO yang sudah ada; dan/atau
c. menambah RO baru.
B. Pergeseran Rincian Anggaran Dalam Hal Pagu Anggaran Tetap :
1. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Pencantuman Saldo Awal Kas
pencantuman saldo awal kas dilakukan guna mencantumkan besaran saldo awal kas BLU ke
dalam DIPA Petikan BLU.
2. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Penggunaan Saldo Awal Kas Dalam Rangka Mismatch
BLU dapat menggunakan saldo awal kas dalam rangka mismatch apabila realisasi PNBP BLU tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja yang bersumber dari PNBP BLU.
3. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Penetapan Satker Menjadi Satker BLU
Satker instansi pemerintah yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pola pengelolaan keuangan
BLU melakukan revisi DIPA Petikan BLU berupa perubahan status Satker menjadi Satker BLU
4. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Penerimaan Hibah Langsung
BLU dapat melakukan revisi DIPA Petikan BLU yang diakibatkan atas penerimaan hibah langsung
berupa uang.
5. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Pemindahan Dana BLU
BLU dapat melakukan revisi DIPA Petikan BLU yang diakibatkan pemindahan dana yang diterima
dari BLU lain.
C. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Hal-Hal Khusus :
BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN
1. Pencantuman saldo awal kas BLU pada Kanwil DJPb, diajukan paling lambat tanggal 30 April
2021.
2. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan ditetapkan tanggal 30 November
2021 terhadap revisi DIPA berupa:
a. pengesahan revisi DIPA yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan
Anggaran/Kanwil DJPb;
b. pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa:
1) penambahan pagu DIPA Petikan BLU yang melebihi Ambang Batas
2) penggunaan saldo awal kas BLU
3) pergeseran rincian anggaran 1 Kegiatan/antar Kegiatan, pagu anggaran tetap.
3. Penggunaan kelebihan realisasi atas target PNBP yang dapat digunakan kembali, untuk Satker
penghasil PNBP yang bersangkutan sepanjang dalam satu Program yang sama, batas akhir
penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 17
Desember 2021.
4. pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari hibah langsung, pengesahan atas pengeluaran
Kegiatan/RO yang dananya bersumber dari PHLN melalui mekanisme pembayaran langsung dan
letter of credit, dan/atau pemutakhiran referensi RKA-K/L berkaitan dengan revisi POK oleh KPA,
batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat
tanggal 28 Desember 2021.
1. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU paling lambat 2 (dua) hari
kerja sebelum batas waktu pengajuan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
(SP3B) BLU terakhir ke KPPN untuk:
1. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa
penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam Ambang Batas;
2. penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch;
3. penambahan pagu akibat penerimaan hibah langsung; dan/atau
4. Revisi DIPA BLU Akibat Pemindahan Dana BLU,
2. Batas waktu pengajuan SP3B BLU ke KPPN mengikuti ketentuan mengenai pedoman penerimaan
dan pengeluaran negara pada akhir tahun.
3. Penyelesaian pagu minus belanja pegawai terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang
melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran 2021 diajukan paling lambat tanggal 31 Desember
2021.
4. Dalam hal batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran merupakan hari libur atau bagian
dari kebijakan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah, batas akhir penyampaian usulan
Revisi Anggaran dimajukan menjadi hari kerja terakhir sebelum hari libur atau cuti bersama
dilakukan.
BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN
(lanjutan)
Pengesahan Revisi Anggaran
1. Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb memproses usulan Revisi Anggaran
antar-Satker dalam hal:
a. usulan atas Revisi Anggaran antar-Satker diajukan secara bersamaan oleh
Satker-Satker berkenaan; dan/atau
b. usulan Satker tersebut dikoordinasikan oleh unit eselon I/atasan langsung Satker-
Satker berkenaan.
2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb mengesahkan Revisi Anggaran antar-
Satker secara bersamaan dengan memperhatikan batasan Revisi Anggaran dan
sesuai kewenangannya.
3. Pengesahan Revisi Anggaran yang ditetapkan oleh Direktur Pelaksanaan Anggaran
dan Kepala Kanwil DJPb disampaikan kepada KPA dan/atau KPA BUN yang
bersangkutan dan Kepala KPPN terkait dan tembusan kepada:
a. Menteri/Pimpinan Lembaga;
b. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
c. Gubernur dalam hal pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan,
dan/atau Urusan Bersama; dan
d. Direktur Jenderal Anggaran.
PA/KPA dan/atau KPA BUN bertanggung jawab atas
kebenaran formil dan materiil terhadap segala sesuatu yang
terkait dengan pengajuan usulan Revisi Anggaran yang
diajukan kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil
DJPb
Dalam hal KPA Satker atau Pejabat Eselon I
Kementerian/Lembaga berhalangan tetap/sementara,
usulan Revisi Anggaran dapat disampaikan oleh pejabat
yang ditunjuk/ditetapkan sebagai pejabat pelaksana
tugas/pelaksana harian dari pejabat definitif oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat satu tingkat lebih
tinggi dari pejabat definitif yang bersangkutan.
LAIN-LAIN
33
D I R E K T O R A T P E L A K S A N A A N A N G G A R A N
- Terima Kasih -

More Related Content

What's hot

Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaMarino Alsangkily
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipDr. Zar Rdj
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanQiu El Fahmi
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)dodimeigo
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
 
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfPerpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfkppnbandaaceh
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA93220872
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfKanwilYogya
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahSujatmiko Wibowo
 
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmPenyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmDr. Zar Rdj
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxMahyudinnorMahyudinn1
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraSujatmiko Wibowo
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaDadang Solihin
 
pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja Dr. Zar Rdj
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Deddy Agus Arifianto
 

What's hot (20)

Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Pendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunanPendekatan perencanaan pembangunan
Pendekatan perencanaan pembangunan
 
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
Persiapan pengadaan dan proses pengadaan lagsung perlem 9 perpres 16(1)
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
 
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdfPerpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
Perpajakan dalam PBJ melalui Swakelola.pdf
 
Skp bendahara
Skp bendaharaSkp bendahara
Skp bendahara
 
Penyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRAPenyusunan RENSTRA
Penyusunan RENSTRA
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjmPenyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah kpjm
 
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptxRANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
RANGKUMAN PERMENPAN 1 TAHUN 2023 KINERJA PNS.pptx
 
Pengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan NegaraPengelolaan Keuangan Negara
Pengelolaan Keuangan Negara
 
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis KinerjaPenyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
Penyusunan Indikator Kinerja dan Anggaran Berbasis Kinerja
 
pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja pengukuran dan evaluasi kinerja
pengukuran dan evaluasi kinerja
 
Pembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, sppPembeda sp, sop, spm, spp
Pembeda sp, sop, spm, spp
 
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
Juknis penilaian prestasi kerja pns(SKP)
 

Similar to Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan

Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwil
Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwilTata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwil
Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwilpresent_ku
 
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....GreyFox4
 
Peraturan revisi dipa 2013
Peraturan revisi dipa 2013Peraturan revisi dipa 2013
Peraturan revisi dipa 2013present_ku
 
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptx
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptxTabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptx
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptxFauzanLathif1
 
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014Joko Riswanto
 
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018PututWijanarko1
 
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copyShafira Nurul Firdausta
 
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxSlide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxWiraCoi
 
Paparan PMK 117 Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdf
Paparan PMK 117  Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdfPaparan PMK 117  Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdf
Paparan PMK 117 Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdfAnggaPebriant1
 
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 Final
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 FinalTata Cara Revisi Dipa Per 26 Final
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 FinalRENBANG
 
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdfFloridaNumbery
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Tatang Suwandi
 
Materi Pak Dwinanto.pptx
Materi Pak Dwinanto.pptxMateri Pak Dwinanto.pptx
Materi Pak Dwinanto.pptxMetaAmida2
 
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015johar marpaung
 
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015johar marpaung
 
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015enzo rc
 
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxBahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxIsnenHadi2
 
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sebelas Maret University
 
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdf
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdfFAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdf
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdfbprast1
 
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptx
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptxSosialisasi Banper Kemenkes.pptx
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptxMalaAhdina1
 

Similar to Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan (20)

Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwil
Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwilTata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwil
Tata Cara Revisi DIPA TA 2014_Paparan sosialisasi-kanwil
 
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....
Paparan sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2020 untuk binakons shorted....
 
Peraturan revisi dipa 2013
Peraturan revisi dipa 2013Peraturan revisi dipa 2013
Peraturan revisi dipa 2013
 
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptx
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptxTabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptx
Tabel Kewenangan Revisi Anggaran.pptx
 
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014
TATA CARA REVISI APBN TAHUN ANGGARAN 2014
 
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018
Slide sosialisasi pmk revisi anggaran ta 2018
 
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
 
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptxSlide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
Slide-Dit-PA-Paparan-acara-Itjen-Kemhan-3juli2019.pptx
 
Paparan PMK 117 Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdf
Paparan PMK 117  Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdfPaparan PMK 117  Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdf
Paparan PMK 117 Tahun 2020, PMK 127 Tahun 2020, dan PER-8-AG-2020.pdf
 
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 Final
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 FinalTata Cara Revisi Dipa Per 26 Final
Tata Cara Revisi Dipa Per 26 Final
 
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf
2. Webinar PNBP Kemenhub_redtop_200622_edit.pdf
 
Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara Perencanaan anggaran negara
Perencanaan anggaran negara
 
Materi Pak Dwinanto.pptx
Materi Pak Dwinanto.pptxMateri Pak Dwinanto.pptx
Materi Pak Dwinanto.pptx
 
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
 
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
Paparan sosialisasi revisi anggaran 2015
 
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
Paparan sosialisasi-pmk-revisi- ta 2015
 
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptxBahan SMART BUN 2022 .pptx
Bahan SMART BUN 2022 .pptx
 
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
Sumardi politik anggaran perubahan apbd dprd sragen_22 juni 2016
 
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdf
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdfFAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdf
FAQ PMK 199 Tata cara revisi.pdf
 
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptx
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptxSosialisasi Banper Kemenkes.pptx
Sosialisasi Banper Kemenkes.pptx
 

More from Ahmad Abdul Haq

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...Ahmad Abdul Haq
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...Ahmad Abdul Haq
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingAhmad Abdul Haq
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAhmad Abdul Haq
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO BaruAhmad Abdul Haq
 
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/20192019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019Ahmad Abdul Haq
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019Ahmad Abdul Haq
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di AmwayAhmad Abdul Haq
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up IncomeAhmad Abdul Haq
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Ahmad Abdul Haq
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPANAhmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPNAhmad Abdul Haq
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK FisikAhmad Abdul Haq
 

More from Ahmad Abdul Haq (20)

2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
2021-01-21 Paparan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang T...
 
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
2020-01-11 Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan Nomor 205/PMK.07/2019 tenta...
 
MSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador TrainingMSO - Crown Ambassador Training
MSO - Crown Ambassador Training
 
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk SemuaAmway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
Amway Basic Compensation Plan - Peluang Untuk Semua
 
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
2019 08-19 modul penerimaan negara generasi ketiga (mpn g3)
 
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
2019-03-12 Retno Kusdarwati - Panduan Menjoinkan IBO Baru
 
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/20192019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
2019-07-05 Slide Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2019
 
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
2019-07-15 (Ringkasan Buku) Les Giblin - Cara Memiliki Keyakinan dan Kekuasaa...
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
2019-03-17 Retno Kusdarwati Sigit Setyawadi - Panduan Belanja di Amway
 
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
2019-03-27 Sigit Setyawadi - Passive Income Sebagai Back-up Income
 
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
Sigit Setyawadi - Amway dengan Sistem Mekanisme Sukses Otomatis (MSO)
 
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses ForexMengupas Rahasia Trading Sukses Forex
Mengupas Rahasia Trading Sukses Forex
 
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
2018-05-18 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) pada Aplikasi OM-SPAN
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-18 Selayang Pandang Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
2018-05-16 Pentingnya Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)
 
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
2018-05-03 Penyaluran DAK Fisik melalui KPPN
 
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
2018-05-03 RPD Harian Dana Desa dan DAK Fisik
 

Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan

  • 1. TATA CARA REVISI ANGGARAN TA 2021 KEWENANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Jakarta, 2 Februari 2021 KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
  • 2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI KETENTUANUMUMPEMBAGIANKEWENANGAN DIT. PA KPA Dalam satu Program atau antar-Program Antarjenis belanja berdampak pada penurunan volume RO Antarsumber dana Berdampak pada penurunan volume RO secara total Diusulkan oleh Pejabat Eselon I Membutuhkan penelaahan atau pengesahan untuk substansi tertentu Antar-Unit Eselon I atau dalam satu Unit Eselon I Dalam satu Program atau antar- Program untuk belanja operasional Antarjenis belanja tidak berdampak pada penurunan volume RO Tidak mengubah sumber dana Tidak berdampak pada penurunan volume RO secara total Diusulkan oleh Pejabat Eselon I atau KPA untuk substansi tertentu Berupa pengesahan Antar-Satker antar-Kanwil DJPB Dalam satu Program atau antar- Program untuk belanja operasional Antarjenis belanja tidak berdampak pada penurunan volume RO Tidak mengubah sumber dana Tidak berdampak pada penurunan volume RO secara total Diusulkan oleh KPA Berupa pengesahan Antar-Satker dalam satu Kanwil DJPB Dalam satu KRO atau antar-KRO untuk belanja pegawai operasional Antarjenis belanja untuk belanja pegawai operasional Tidak mengubah sumber dana Tidak berdampak pada penurunan volume RO Ditetapkan oleh KPA Mengubah Digital Stamp hanya untuk revisi pemenuhan belanja pegawai operasional Dalam satu Satker 2
  • 3. Direktorat Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI REDESAINSISTEMPERENCANAANDAN PENGANGGARAN Antar-Program • Dalam Eselon I • Antar-Eselon I* • Antar-K/L (termasuk • Pemenuhan belanja operasional • Dalam Eselon I • Pemenuhan belanja operasional • Dalam Eselon I dalam 1 Program)* Antar-KRO • Pemenuhan belanja • Pemenuhan belanja • Pemenuhan belanja Dalam KRO yang Sama RSPP untuk BA BUN √ •Sumber dana SBSN √ operasional •Antar-Kanwil •Antar-Kanwil operasional •Dalam satu Kanwil •Dalam satu Kanwil pegawai operasional •Dalam satu Satker •Dalam satu Satker •Dalam satu RO •Dalam satu Satker *) Membutuhkan persetujuan DPR 3
  • 5. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DJPb Bersifat Pengesahan Tidak memerlukan Penelaahan Pada DIPA Petikan 2 3 1 Revisi Anggaran yang menjadi kewenangan DJPb meliputi: Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah, Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, dan revisi administrasi, termasuk Revisi Anggaran yang sumber dananya berasal dari PNBP BLU
  • 6. REVISI ANGGARAN KEWENANGAN DJPb 1. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah a. Penggunaan kelebihan realisasi atas Target PNBP, sepanjang - Digunakan oleh satker penghasil - Digunakan untuk kegiatan pelayanan yang menghasilkan PNBP - Satker ybs melakukan pengisian data Target PNBP sesuai peraturan yang berlaku b. Lanjutan Kegiatan Kementerian/Lembaga yang dibiayai dengan pinjaman atau hibah luar negeri c. Kegiatan yang dibiayai dengan Hibah langsung. d. Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri, termasuk yang telah closing date. 2. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama sepanjang dalam biaya satuan yang sama termasuk pergeseran anggaran antarjenis belanja, sepanjang tidak berdampak pada penurunan volume RO. 3.Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap termasuk pemenuhan kekurangan Belanja Operasional yang dipenuhi dari: 1. Pergeseran anggaran antar-Satker dan/atau antar-KRO dalam Program Dukungan Manajemen yang sama untuk pemenuhan belanja barang operasional dalam unit eselon I yang sama 2. Pergeseran anggaran dari Program Teknis dalam unit eselon I yang sama, sepanjang bukan dari anggaran RO PN 4. Revisi administrasi berupa pengesahan
  • 8. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN Pagu Anggaran Berubah Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/proyek tahun- tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri, termasuk yang telah closing date 1 2 3 Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/proyek tahun- tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari hibah luar negeri, termasuk yang telah closing date Revisi dalam rangka pagu anggaran berubah lainnya
  • 9. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN Pagu Anggaran Tetap 1. Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama 2. Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non alam dalam 1 (satu) KRO 3. Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa: a. Pembayaran tunggakan Program PEN b. Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO 4. Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran: a. dalam Program Dukungan Manajemen yang sama b. dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen 5. Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama 6. Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs 7. Penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya 8. Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau TP dan UB kewenangan tetap antar SKPD 9. Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional; 10.Pergeseran antar jenis belanja; 11.Pemanfaatan sisa anggaran RO PN untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain; 12.Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran 13.Penyelesaian pagu minus belanja pegawai 14.Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya
  • 10. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN Revisi Administrasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi akibat tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis sistem aplikasi; Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman IV.B DIPA; Perubahan kantor bayar/KPPN pada wilayah kerja Kanwil DJPb yang berbeda sepanjang DIPA belum direalisasikan, baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya; Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan; Perubahan/penambahan nomor register PHLN; Perubahan/penambahan nomor register SBSN; Perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman; Perubahan/penambahan cara penarikan SBSN.
  • 11. 1. KPA/KPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/PPA BUN dengan melampirkan dokumen pendukung. 2. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/PPA BUN meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/KPA BUN. 3. Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga/ PPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pelaksanaan Anggaran melalui Sistem Aplikasi dengan mengunggah salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung berupa: a. Surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga; b. ADK yang divalidasi oleh Sistem Aplikasi; c. Persetujuan Pejabat Eselon I berkaitan dengan pergeseran anggaran antar-Satker; d. Surat pernyataan dari pihak ketiga bahwa bersedia menerima barang/jasa yang diserahkan oleh Kementerian/Lembaga yang mengajukan usulan revisi dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan barang/jasa yang akan diserahkan kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah; e. Revisi RKBMN yang telah disetujui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam hal usul revisi berkaitan dengan perubahan volume BMN; dan f. dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada) 4. Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung usulan Revisi Anggaran yang diunggah disimpan oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan tidak perlu disampaikan ke Direktorat Pelaksanaan Anggaran MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN
  • 12. 1. Satker atas persetujuan Pejabat Eselon I K/L dapat menyampaikan usul Revisi Anggaran ke Direktorat Pelaksanaan Anggaran, untuk hal tertentu dan/atau mendesak meliputi: a. usulan revisi mengenai pemenuhan Belanja Operasional; dan/atau b. usulan revisi mengenai penanganan bencana non-alam, termasuk penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Program PEN. 2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. 3. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen pendukung, Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui sistem aplikasi. 4. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Direktur Pelaksanaan Anggaran menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran. 5. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan, Direktur Pelaksanaan Anggaran menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran. 6. Proses Revisi Anggaran pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak dokumen diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah tercetak. 7. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran memuat substansi yang meliputi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan Kanwil DJPb, Direktorat Pelaksanaan Anggaran memproses/menyelesaikan usulan Revisi Anggaran tersebut. MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN (lanjutan)
  • 13. Revisi Anggaran Kewenangan Kanwil Ditjen Perbendaharaan
  • 14. 1. Penggunaan realisasi PNBP di atas targetnya pada Satker penghasil yang bersangkutan, termasuk untuk Satker BLU; 2. Pendapatan BLU yang bersumber dari PNBP, termasuk penetapan status BLU suatu Satker; 3. Perubahan pinjaman luar negeri berupa lanjutan kegiatan/proyek tahun-tahun anggaran sebelumnya; 4. Perubahan hibah luar negeri dan/atau dalam negeri berupa: a. lanjutan pelaksanaan kegiatan/proyek tahun-tahun sebelumnya untuk hibah langsung; b. hibah tahunan untuk hibah langsung; dan 5. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah lainnya. • bersifat menambah pagu anggaran belanja tahun anggaran berjalan. • dilampiri dengan Ringkasan Naskah Perjanjian Hibah. • Revisi Anggaran yang disebabkan oleh adanya penambahan penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang dari luar negeri, dimana penerbitan Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) dilaksanakan oleh KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah, dilaksanakan oleh Kanwil DJPb lingkup wilayah kerja Satker bersangkutan. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb Pagu Anggaran Berubah
  • 15. 1. Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama; 2. Pergeseran PNBP BLU; 3. Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non-alam dalam 1 (satu) KRO; 4. Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa: 1. Pembayaran tunggakan Program PEN; 2. Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO; 5. Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran: 1. dalam Program Dukungan Manajemen yang sama; dan/atau 2. dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen; 6. Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama; 7. Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs; REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb Pagu Anggaran Tetap
  • 16. 8. Penyelesaian tunggakan tahun anggaran sebelumnya; 9. Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Kewenangan dan lokasi tetap Satu SKPD; 10. Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional; 11. Pergeseran antar jenis belanja; 12. Pemanfaatan sisa anggaran RO Prioritas Nasional untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lainnya; 13. Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran; 14. Penyelesaian pagu minus belanja pegawai; dan 15. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb Pagu Anggaran Tetap
  • 17. 1. Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi; 2. Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman IV.B; 3. Pencantuman/penghapusan/perubahan catatan pada halaman IV.B yang sumber dananya dari PNBP BLU; 4. Perubahan kantor bayar/KPPN sepanjang DIPA belum direalisasikan, baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya; 5. Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan; 6. Ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi; 7. Perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dana dalam halaman III DIPA; 8. Ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman; 9. Ralat cara penarikan SBSN; 10.Ralat Nomor Register Pembiayaan Proyek melalui SBSN; 11.Perubahan nomenklatur bagian anggaran dan/atau Satker Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 12.pencantuman/perubahan Ambang Batas penggunaan belanja pada BLU; dan 13.Pemutakhiran data hasil revisi POK dalam hal sistem aplikasi belum terdapat kewenangan Kementerian/Lembaga untuk melakukan pemutakhiran. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN KANWIL DJPb Revisi Administrasi
  • 18. KPA/KPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Kanwil DJPb dengan mengunggah salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung sebagai berikut: 1. surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh KPA/KPA BUN; 2. ADK yang divalidasi oleh sistem aplikasi; 3. surat persetujuan Pejabat Eselon I dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan antara lain: 1. pergeseran anggaran antar-Satker; 2. pergeseran antar-Kegiatan; 3. ralat kode akun yang mengakibatkan perubahan jenis belanja; 4. penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya 5. pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual/Swakelola dari RO termasuk RO PN; 4. daftar sisa PHLN dan/atau PHDN dalam DIPA, untuk pengajuan Revisi Anggaran yang disebabkan lanjutan pelaksanaan Kegiatan 5. dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada). MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KANWIL DJPb Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung disimpan oleh K/L bersangkutan dan tidak perlu disampaikan ke Kanwil DJPb.
  • 19. 1. Kanwil DJPb meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung. 2. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen pendukung, Kanwil DJPb mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui sistem aplikasi. 3. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Kepala Kanwil DJPb menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran. 4. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan, Kepala Kanwil DJPb menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran. 5. Proses Revisi Anggaran pada Kanwil DJPb diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak dokumen diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah tercetak. MEKANISME REVISI ANGGARAN PADA KANWIL DJPb (lanjutan)
  • 21. Penyelesaian Tunggakan Tahun Anggaran Sebelumnya 1. belanja pegawai khusus gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji 2. tunjangan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku 3. uang makan 4. belanja perjalanan dinas pindah 5. langganan daya dan jasa 6. tunjangan profesi guru/dosen 7. tunjangan kehormatan profesor 8. tunjangan tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri Sipil 9. tunjangan kemahalan hakim 10.tunjangan hakim adhoc 11.imbalan jasa layanan Bank/Pos Persepsi 12.pembayaran jasa bank penatausaha penerusan pinjaman 13.bahan makanan dan/atau perawatan tahanan untuk tahanan/ narapidana 14.pembayaran provisi benda meterai 15.Honorarium Penanganan Perkara (HPP) dan Honor Dukungan Penanganan Perkara (HDPP) Mahkamah Konstitusi • Tanpa mekanisme revisi DIPA • Tidak perlu dicantumkan pada catatan halaman IV.B DIPA • Tidak memerlukan Surat Pernyataan KPA/hasil verifikasi APIP K/L/hasil verifikasi BPKP Sepanjang alokasi anggaran untuk peruntukan akun yang sama tersedia
  • 22. 1. Pembayaran tunggakan harus diproses melalui mekanisme Revisi Anggaran untuk tunggakan selain di atas. 2. Tiap-tiap tunggakan tahun sebelumnya harus dicantumkan dalam catatan-catatan terpisah per akun dalam halaman IV.B DIPA. 3. Dalam hal kolom yang terdapat dalam Sistem Aplikasi untuk mencantumkan catatan untuk semua tunggakan tidak mencukupi, rincian detail tagihan per akun dapat disampaikan dalam lembaran terpisah, yang ditetapkan oleh KPA. 4. Dalam hal jumlah tunggakan per tagihan tahun sebelumnya, nilainya: a. sampai dengan Rp200.000.000,00 harus dilampiri surat pernyataan dari KPA; b. di atas Rp200.000.000,00 sampai dengan Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L; c. di atas Rp2.000.000.000,00 harus dilampiri hasil verifikasi dari BPKP. 5. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya merupakan: a. pekerjaan/Kegiatan yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun tidak dapat dibayarkan sebagian atau seluruhnya sebagai akibat adanya kebijakan penyesuaian pagu; b. pekerjaan/Kegiatan dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Program PEN yang dibiayai dengan penerbitan SBN yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun belum dibayarkan sebagian atau seluruhnya, jumlah tunggakan per tagihan di atas Rp200.000.000,00 cukup dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L. 6. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya sudah dilakukan audit oleh pihak pemeriksa yang berwenang, usulan Revisi Anggaran dapat menggunakan hasil audit dari pihak pemeriksa yang berwenang tersebut sebagai dokumen pendukung pengganti surat pernyataan dari KPA atau pengganti hasil verifikasi dari APIP K/L atau BPKP. 7. Dalam hal terdapat perbedaan angka antara tunggakan yang tercantum dalam halaman IV.B DIPA dengan hasil verifikasi/audit, maka angka yang digunakan adalah angka hasil verifikasi/audit. Penyelesaian Tunggakan Tahun Anggaran Sebelumnya (lanjutan)
  • 23. REVISI ANGGARAN PADA DIPA PETIKAN BLU
  • 24. (1) Perubahan/pergeseran alokasi antar sumber dana sepanjang untuk mengubah sumber dana belanja yang semula Rupiah Murni menjadi PNBP BLU. (2) Penambahan pagu yang disebabkan terlampauinya target PNBP dan dilakukan secara proporsional dengan peningkatan volume layanan. Jenis Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU, meliputi: a. penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN; b. pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau c. perubahan akibat hal-hal khusus, antara lain: 1. Revisi DIPA Petikan BLU berupa pencantuman saldo awal kas; 2. Revisi DIPA Petikan BLU berupa penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch; 3. Revisi DIPA Petikan BLU berupa penetapan satker menjadi Satker BLU; 4. Revisi DIPA Petikan BLU akibat penerimaan hibah langsung; dan 5. Revisi DIPA Petikan BLU akibat pemindahan dana BLU. Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU, terdiri dari:
  • 25. a. menambah volume RO, termasuk rincian di bawah RO yang sudah ada; b. menambah Subkomponen termasuk rincian di bawah Subkomponen pada rincian RO yang sudah ada; dan/atau c. menambah RO baru. A. Penggunaan Anggaran Belanja di Atas Pagu APBN, dilakukan untuk : Revisi DIPA Petikan BLU di atas pagu APBN meliputi: a.penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam Ambang Batas; dan b.penambahan pagu DIPA Petikan BLU melampaui Ambang Batas. Dalam hal RO baru tidak tersedia dalam tabel referensi database RKA-K/L DIPA, BLU melalui menteri/pimpinan Lembaga/ketua dewan kawasan mengusulkan penambahan referensi RO baru kepada DJA.
  • 26. (1) BLU dapat melakukan belanja yang bersumber dari penggunaan saldo awal kas BLU setelah dilakukan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa: a. pencantuman saldo awal; dan/atau b. penggunaan saldo awal kas. (2) Penggunaan saldo awal kas dilakukan untuk belanja barang dan/atau belanja modal dalam rangka operasional layanan BLU, (3) Dalam hal saldo awal kas digunakan untuk belanja diluar ketentuan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan. Revisi DIPA Petikan BLU di Atas Pagu APBN Berupa Penggunaan Saldo Awal Kas BLU :
  • 27. (1) Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU berupa perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi volume RO. (2) Pergeseran rincian anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pergeseran rincian anggaran dalam 1 (satu) RO dan 1 (satu) Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; b. pergeseran rincian anggaran antar RO dan 1 (satu) Kegiatan dalam 1 (satu) Satker; dan/atau c. pergeseran rincian anggaran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker. (3) Revisi Anggaran pada DIPA Petikan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk: a. menambah volume pada RO, termasuk rincian di bawah RO yang sudah ada; b. menambah Subkomponen, termasuk rincian di bawah Subkomponen pada RO yang sudah ada; dan/atau c. menambah RO baru. B. Pergeseran Rincian Anggaran Dalam Hal Pagu Anggaran Tetap :
  • 28. 1. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Pencantuman Saldo Awal Kas pencantuman saldo awal kas dilakukan guna mencantumkan besaran saldo awal kas BLU ke dalam DIPA Petikan BLU. 2. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Penggunaan Saldo Awal Kas Dalam Rangka Mismatch BLU dapat menggunakan saldo awal kas dalam rangka mismatch apabila realisasi PNBP BLU tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja yang bersumber dari PNBP BLU. 3. Revisi DIPA Petikan BLU Berupa Penetapan Satker Menjadi Satker BLU Satker instansi pemerintah yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pola pengelolaan keuangan BLU melakukan revisi DIPA Petikan BLU berupa perubahan status Satker menjadi Satker BLU 4. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Penerimaan Hibah Langsung BLU dapat melakukan revisi DIPA Petikan BLU yang diakibatkan atas penerimaan hibah langsung berupa uang. 5. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Pemindahan Dana BLU BLU dapat melakukan revisi DIPA Petikan BLU yang diakibatkan pemindahan dana yang diterima dari BLU lain. C. Revisi DIPA Petikan BLU Akibat Hal-Hal Khusus :
  • 29. BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN 1. Pencantuman saldo awal kas BLU pada Kanwil DJPb, diajukan paling lambat tanggal 30 April 2021. 2. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan ditetapkan tanggal 30 November 2021 terhadap revisi DIPA berupa: a. pengesahan revisi DIPA yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb; b. pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa: 1) penambahan pagu DIPA Petikan BLU yang melebihi Ambang Batas 2) penggunaan saldo awal kas BLU 3) pergeseran rincian anggaran 1 Kegiatan/antar Kegiatan, pagu anggaran tetap. 3. Penggunaan kelebihan realisasi atas target PNBP yang dapat digunakan kembali, untuk Satker penghasil PNBP yang bersangkutan sepanjang dalam satu Program yang sama, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 17 Desember 2021. 4. pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari hibah langsung, pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/RO yang dananya bersumber dari PHLN melalui mekanisme pembayaran langsung dan letter of credit, dan/atau pemutakhiran referensi RKA-K/L berkaitan dengan revisi POK oleh KPA, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 28 Desember 2021.
  • 30. 1. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum batas waktu pengajuan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU terakhir ke KPPN untuk: 1. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam Ambang Batas; 2. penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch; 3. penambahan pagu akibat penerimaan hibah langsung; dan/atau 4. Revisi DIPA BLU Akibat Pemindahan Dana BLU, 2. Batas waktu pengajuan SP3B BLU ke KPPN mengikuti ketentuan mengenai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara pada akhir tahun. 3. Penyelesaian pagu minus belanja pegawai terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran 2021 diajukan paling lambat tanggal 31 Desember 2021. 4. Dalam hal batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran merupakan hari libur atau bagian dari kebijakan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah, batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran dimajukan menjadi hari kerja terakhir sebelum hari libur atau cuti bersama dilakukan. BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN (lanjutan)
  • 31. Pengesahan Revisi Anggaran 1. Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb memproses usulan Revisi Anggaran antar-Satker dalam hal: a. usulan atas Revisi Anggaran antar-Satker diajukan secara bersamaan oleh Satker-Satker berkenaan; dan/atau b. usulan Satker tersebut dikoordinasikan oleh unit eselon I/atasan langsung Satker- Satker berkenaan. 2. Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb mengesahkan Revisi Anggaran antar- Satker secara bersamaan dengan memperhatikan batasan Revisi Anggaran dan sesuai kewenangannya. 3. Pengesahan Revisi Anggaran yang ditetapkan oleh Direktur Pelaksanaan Anggaran dan Kepala Kanwil DJPb disampaikan kepada KPA dan/atau KPA BUN yang bersangkutan dan Kepala KPPN terkait dan tembusan kepada: a. Menteri/Pimpinan Lembaga; b. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; c. Gubernur dalam hal pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, dan/atau Urusan Bersama; dan d. Direktur Jenderal Anggaran.
  • 32. PA/KPA dan/atau KPA BUN bertanggung jawab atas kebenaran formil dan materiil terhadap segala sesuatu yang terkait dengan pengajuan usulan Revisi Anggaran yang diajukan kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb Dalam hal KPA Satker atau Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga berhalangan tetap/sementara, usulan Revisi Anggaran dapat disampaikan oleh pejabat yang ditunjuk/ditetapkan sebagai pejabat pelaksana tugas/pelaksana harian dari pejabat definitif oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat satu tingkat lebih tinggi dari pejabat definitif yang bersangkutan. LAIN-LAIN
  • 33. 33 D I R E K T O R A T P E L A K S A N A A N A N G G A R A N - Terima Kasih -

Editor's Notes

  1. REVISI ANGGARAN YANG MENJADI KEWENANGAN DJPb Revisi Anggaran yang menjadi kewenangan DJPb merupakan Revisi Anggaran pada DIPA Petikan untuk bagian anggaran Kementerian/Lembaga dan bagian anggaran Bendahara Umum Negara (BUN), yang tidak memerlukan penelaahan. Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat pengesahan. Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah, Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap, dan revisi administrasi, termasuk Revisi Anggaran yang sumber dananya berasal dari PNBP BLU.
  2. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi Revisi Anggaran yang disebabkan oleh: Penggunaan kelebihan realisasi atas Target PNBP untuk Satker yang bersangkutan dalam 1 (satu) Program yang sama, sepanjang: digunakan oleh Satker penghasil; digunakan untuk Kegiatan pelayanan yang menghasilkan PNBP; dan Satker yang bersangkutan melakukan pengisian data Target PNBP sesuai dengan peraturan yang berlaku melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Keuangan. Lanjutan Kegiatan Kementerian/Lembaga yang dibiayai dengan PHLN untuk membiayai kegiatan Kementerian/Lembaga Kegiatan yang dibiayai dengan Hibah langsung sesuai dengan naskah perjanjiannya; dan/atau Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri, termasuk yang telah closing date. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berupa pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama sepanjang dalam biaya satuan yang sama termasuk pergeseran anggaran antarjenis belanja, sepanjang tidak berdampak pada penurunan volume RO. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (5) termasuk pemenuhan kekurangan Belanja Operasional yang dipenuhi dari: Pergeseran anggaran antar-Satker dalam Program Dukungan Manajemen yang sama dan/atau antar-KRO dalam Program Dukungan Manajemen yang samauntuk pemenuhan belanja barang operasional dalam unit eselon I yang sama; dan/atau Pergeseran anggaran dari Program Teknis dalam unit eselon I yang sama, sepanjang bukan dari anggaran RO Prioritas Nasional. Revisi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), berupa pengesahan.
  3. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran meliputi : Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/proyek tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari pinjaman luar negeri, termasuk yang telah closing date; Pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/proyek tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari hibah luar negeri, termasuk yang telah closing date; dan Revisi dalam rangka pagu anggaran berubah lainnya.
  4. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran meliputi : Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama; Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non alam dalam 1 (satu) KRO; Penanganan COVID-19 dan/atau Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa: Pembayaran tunggakan Program PEN; Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO; Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran: dalam Program Dukungan Manajemen yang sama; dan/atau dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen; Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama; Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs; Penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya; Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama kewenangan tetap antar SKPD; Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Sisa Anggaran Swakelola untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional; Pergeseran antar jenis belanja; Pemanfaatan sisa anggaran RO Prioritas Nasional untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain; Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan dampai dengan akhir tahun anggaran; Penyelesaian pagu minus belanja pegawai; dan Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya.
  5. Revisi administrasi yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran meliputi : Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi akibat tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis sistem aplikasi; Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman IV.B DIPA; Perubahan kantor bayar/KPPN pada wilayah kerja Kanwil DJPb yang berbeda sepanjang DIPA belum direalisasikan, baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya; Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan; Perubahan/penambahan nomor register PHLN; Perubahan/penambahan nomor register SBSN; Perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman; Perubahan/penambahan cara penarikan SBSN.
  6. Mekanisme Revisi Anggaran pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: KPA menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/ Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga dengan melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut: surat usulan Revisi Anggaran yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini; ADK yang divalidasi oleh sistem aplikasi; Persetujuan Pejabat Eselon I berkaitan pergeseran anggaran antar-Satker; surat pernyataan dari pihak ketiga bahwa bersedia menerima barang/jasa yang diserahkan oleh Kementerian/Lembaga yang mengajukan usulan revisi dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan barang/jasa yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah; Revisi Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) yang telah disetujui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam hal usul revisi berkaitan dengan perubahan volume Barang Milik Negara (BMN); dan dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada). Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/ Lembaga meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA. Berdasarkan hasil penelitian atas usulan Revisi Anggaran, Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/ Lembaga menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat Pelaksanaan Anggaran melalui sistem aplikasi dengan mengunggah salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung sebagai berikut: surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal/ Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga; ADK yang divalidasi oleh sistem aplikasi; Persetujuan Pejabat Eselon I berkaitan dengan pergeseran anggaran antar-Satker; surat pernyataan dari pihak ketiga bahwa bersedia menerima barang/jasa yang diserahkan oleh Kementerian/Lembaga yang mengajukan usulan revisi dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan barang/ jasa yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah; Revisi RKBMN yang telah disetujui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dalam hal usul revisi berkaitan dengan perubahan volume BMN; dan dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada). Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung usulan Revisi Anggaran yang diunggah sebagaimana dimaksud pada huruf c disimpan oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan tidak perlu disampaikan ke Direktorat Pelaksanaan Anggaran.
  7. Dalam hal-hal tertentu dan/atau mendesak, Satker atas persetujuan Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga dapat menyampaikan usul Revisi Anggaran ke Direktorat Pelaksanaan Anggaran; Hal-hal tertentu dan/atau mendesak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi: usulan revisi mengenai pemenuhan Belanja Operasional; dan/atau usulan revisi mengenai penanganan bencana non-alam, termasuk penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Program PEN. Direktorat Pelaksanaan Anggaran meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, Direktorat Pelaksanaan Anggaran mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui sistem aplikasi. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Direktur Pelaksanaan Anggaran menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, Direktur Pelaksanaan Anggaran menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran. Proses Revisi Anggaran pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (7) atau ayat (8) diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah tercetak. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/ Sekretaris/Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran memuat substansi yang meliputi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran dan Kanwil DJPb, Direktorat Pelaksanaan Anggaran memproses/menyelesaikan usulan Revisi Anggaran tersebut.
  8. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah yang menjadi kewenangan Kanwil DJPb meliputi: Penggunaan realisasi PNBP di atas targetnya pada Satker penghasil yang bersangkutan, termasuk untuk Satker BLU; Pendapatan BLU yang bersumber dari PNBP, termasuk penetapan status BLU suatu Satker; Perubahan pinjaman luar negeri berupa lanjutan kegiatan/proyek tahun-tahun anggaran sebelumnya; Perubahan hibah luar negeri dan/atau dalam negeri berupa: lanjutan pelaksanaan kegiatan/proyek tahun-tahun sebelumnya untuk hibah langsung; hibah tahunan untuk hibah langsung; dan Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran berubah lainnya. Revisi Anggaran yang disebabkan adanya penambahan penerimaan hibah langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d bersifat menambah pagu anggaran belanja tahun anggaran berjalan. Revisi Anggaran yang disebabkan adanya penambahan penerimaan hibah langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan Ringkasan Naskah Perjanjian Hibah sebagaimana format yang tercantum pada Lampiran huruf C yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Revisi Anggaran yang disebabkan oleh adanya penambahan penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang dari luar negeri, dimana penerbitan Surat Pengesahan Hibah Langsung (SPHL) dilaksanakan oleh KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah, dilaksanakan oleh Kanwil DJPb lingkup wilayah kerja Satker bersangkutan.
  9. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap yang menjadi kewenangan Kanwil DJPb meliputi : Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama; Pergeseran PNBP BLU; Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non-alam dalam 1 (satu) KRO; Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa: Pembayaran tunggakan Program PEN; Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO; Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran: dalam Program Dukungan Manajemen yang sama; dan/atau dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen; Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama; Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs; Penyelesaian tunggakan tahun anggaran sebelumnya; Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Kewenangan dan lokasi tetap Satu SKPD; Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Sisa Anggaran Swakelola untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional; Pergeseran antar jenis belanja; Pemanfaatan sisa anggaran RO Prioritas Nasional untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lainnya; Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan dampai dengan akhir tahun anggaran; Penyelesaian pagu minus belanja pegawai; dan Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya.
  10. Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap yang menjadi kewenangan Kanwil DJPb meliputi : Pergeseran PNBP dalam eselon I yang sama; Pergeseran PNBP BLU; Pergeseran anggaran untuk penanggulangan bencana non-alam dalam 1 (satu) KRO; Penanganan COVID-19 dan/atau Program PEN berupa: Pembayaran tunggakan Program PEN; Pergeseran dalam unit Eselon I yang sama dalam 1 (satu) KRO; Belanja Operasional dalam eselon I yang sama berupa pergeseran: dalam Program Dukungan Manajemen yang sama; dan/atau dari Program Teknis ke Program Dukungan Manajemen; Pergeseran anggaran dalam Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran selain bersumber dari dana SBSN antar RO dan/atau dalam RO yang sama; Pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan selisih kurs; Penyelesaian tunggakan tahun anggaran sebelumnya; Kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama Kewenangan dan lokasi tetap Satu SKPD; Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Sisa Anggaran Swakelola untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lain termasuk sisa RO Prioritas Nasional; Pergeseran antar jenis belanja; Pemanfaatan sisa anggaran RO Prioritas Nasional untuk menambah volume RO yang bersangkutan atau RO lainnya; Penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan dampai dengan akhir tahun anggaran; Penyelesaian pagu minus belanja pegawai; dan Revisi Anggaran dalam hal pagu anggaran tetap lainnya.
  11. Revisi administrasi yang menjadi kewenangan Kanwil DJPb meliputi: Revisi otomatis berupa ralat karena kesalahan aplikasi akibat tidak berfungsinya sebagian atau seluruh fungsi matematis sistem aplikasi; Pencantuman/penghapusan/perubahan tunggakan tahun anggaran sebelumnya pada catatan halaman IV.B; Pencantuman/penghapusan/perubahan catatan pada halaman IV.B yang sumber dananya dari PNBP BLU; Perubahan kantor bayar/KPPN sepanjang DIPA belum direalisasikan, baik pada tahun anggaran berjalan maupun tahun-tahun anggaran sebelumnya; Ralat kode kantor bayar/KPPN sepanjang belum direalisasikan pada tahun anggaran berjalan; Ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi; Perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dana dalam halaman III DIPA; Ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk Pemberian Pinjaman; Ralat cara penarikan SBSN; Ralat Nomor Register Pembiayaan Proyek melalui SBSN; Perubahan nomenklatur bagian anggaran dan/atau Satker Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; dan pencantuman/perubahan Ambang Batas penggunaan belanja pada BLU. Pemutakhiran data hasil revisi Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dalam hal sistem aplikasi belum terdapat kewenangan Kementerian/Lembaga untuk melakukan pemutakhiran.
  12. Mekanisme Revisi Anggaran pada Kanwil DJPb dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: KPA/KPA BUN menyampaikan usulan Revisi Anggaran kepada Kanwil DJPb dengan mengunggah salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung sebagai berikut: surat usulan Revisi Anggaran yang ditandatangani oleh KPA/KPA BUN yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini; ADK yang divalidasi oleh sistem aplikasi; surat persetujuan Pejabat Eselon I dalam hal usulan Revisi Anggaran berkaitan dengan antara lain: pergeseran anggaran antar-Satker; pergeseran antar-Kegiatan; ralat kode akun yang mengakibatkan perubahan jenis belanja; penyelesaian tunggakan tahun sebelumnya; dan/atau pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Sisa Anggaran Swakelola dari RO termasuk RO Prioritas Nasional; daftar sisa PHLN dan/atau PHDN dalam DIPA yang yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, untuk pengajuan Revisi Anggaran yang disebabkan lanjutan pelaksanaan Kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 11 huruf c dan huruf d; dan dokumen pendukung terkait lainnya (jika ada). Dokumen asli atas salinan digital atau hasil pindaian dokumen pendukung usulan Revisi Anggaran yang diunggah sebagaimana dimaksud pada huruf a disimpan oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan dan tidak perlu disampaikan ke Kanwil DJPb.
  13. Dalam hal pergeseran anggaran dilakukan dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun anggaran sebelumnya, Revisi Anggaran dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Kanwil DJPb meneliti usulan Revisi Anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan belum dilengkapi dokumen pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Kanwil DJPb mengembalikan surat usulan Revisi Anggaran melalui sistem aplikasi. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan dapat ditetapkan, Kepala Kanwil DJPb menetapkan Surat Pengesahan Revisi Anggaran. Dalam hal usulan Revisi Anggaran yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Kepala Kanwil DJPb menetapkan surat penolakan usulan Revisi Anggaran. Proses Revisi Anggaran pada Kanwil DJPb sebagaimana dimaksud pada ayat (5) atau ayat (6) diselesaikan paling lama 1 (satu) hari kerja terhitung sejak dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diterima dengan lengkap serta notifikasi dari sistem telah tercetak.
  14. Tunggakan Tahun Anggaran 2020 dapat diproses melalui atau tanpa mekanisme revisi DIPA Kementerian/Lembaga. Dalam hal alokasi anggaran untuk peruntukan akun yang sama tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran 2021, tunggakan Tahun Anggaran 2020 dapat langsung dibayarkan atau diproses oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) tanpa melalui mekanisme revisi DIPA, sehingga tidak perlu dicantumkan pada catatan halaman IV.B DIPA, dan tidak memerlukan Surat Pernyataan KPA/hasil verifikasi APIP K/L/hasil verifikasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), untuk tunggakan terkait dengan: belanja pegawai khusus gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji; tunjangan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku; uang makan; belanja perjalanan dinas pindah; langganan daya dan jasa; tunjangan profesi guru/dosen; tunjangan kehormatan profesor; tunjangan tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri Sipil tunjangan kemahalan hakim; tunjangan hakim adhoc; imbalan jasa layanan Bank/Pos Persepsi; pembayaran jasa bank penatausaha penerusan pinjaman; bahan makanan dan/atau perawatan tahanan untuk tahanan/ narapidana; pembayaran provisi benda meterai; dan/atau Honorarium Penanganan Perkara (HPP) dan Honor Dukungan Penanganan Perkara (HDPP) Mahkamah Konstitusi, dapat dibebankan pada DIPA tahun anggaran berjalan tanpa melalui mekanisme revisi DIPA sepanjang alokasi anggaran untuk peruntukan yang sama sudah tersedia.
  15. Dalam hal usul Revisi Anggaran terkait dengan pembayaran tunggakan selain yang dimaksud pada angka 1, pembayaran tunggakan harus diproses melalui mekanisme Revisi Anggaran. Untuk tiap-tiap tunggakan tahun sebelumnya harus dicantumkan dalam catatan-catatan terpisah per akun dalam halaman IV.B DIPA pada tiap-tiap alokasi yang ditetapkan untuk mendanai suatu Kegiatan per DIPA per Satker. Dalam hal kolom yang terdapat dalam Sistem Aplikasi untuk mencantumkan catatan untuk semua tunggakan tidak mencukupi, rincian detail tagihan per akun dapat disampaikan dalam lembaran terpisah, yang ditetapkan oleh KPA. Dalam hal jumlah tunggakan per tagihan tahun sebelumnya, nilainya: sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), harus dilampiri surat pernyataan dari KPA; di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L; dan/atau di atas Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya merupakan: pekerjaan/Kegiatan yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun tidak dapat dibayarkan sebagian atau seluruhnya sebagai akibat adanya kebijakan penyesuaian pagu; dan/atau pekerjaan/Kegiatan dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Program PEN yang dibiayai dengan penerbitan SBN yang telah diselesaikan pada tahun 2020 namun belum dibayarkan sebagian atau seluruhnya, jumlah tunggakan per tagihan di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) cukup dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L. Dalam hal tunggakan tahun sebelumnya sudah dilakukan audit oleh pihak pemeriksa yang berwenang, usulan Revisi Anggaran dapat menggunakan hasil audit dari pihak pemeriksa yang berwenang tersebut sebagai dokumen pendukung pengganti surat pernyataan dari KPA atau pengganti hasil verifikasi dari APIP K/L atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam hal terdapat perbedaan angka antara tunggakan yang tercantum dalam halaman IV.B DIPA dengan hasil verifikasi/audit, maka angka yang digunakan adalah angka hasil verifikasi/audit.
  16. BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN Penyampaian Usulan Pengesahan Revisi Anggaran Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa pencantuman saldo awal kas untuk Tahun Anggaran 2021 pada Kanwil DJPb, diajukan paling lambat tanggal 30 April 2021. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan ditetapkan tanggal 30 November 2021 terhadap revisi DIPA berupa: pengesahan revisi DIPA yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb; pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa: penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penambahan pagu DIPA Petikan BLU yang melebihi Ambang Batas; penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penggunaan saldo awal kas BLU; dan pergeseran rincian anggaran dalam 1 (satu) Kegiatan dan/atau antar Kegiatan dalam hal pagu anggaran tetap. Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan untuk pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari penggunaan kelebihan realisasi atas target PNBP yang dapat digunakan kembali sesuai ketentuan, yang telah direncanakan dalam APBN Tahun Anggaran 2021 atau APBN Perubahan Tahun Anggaran 2021 untuk Satker penghasil PNBP yang bersangkutan sepanjang dalam satu Program yang sama, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 17 Desember 2021. Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan untuk pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari hibah langsung, pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/RO yang dananya bersumber dari PHLN melalui mekanisme pembayaran langsung dan letter of credit, dan/atau pemutakhiran referensi RKA-K/L berkaitan dengan revisi POK oleh KPA, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 28 Desember 2021. Dalam hal usulan revisi DIPA Petikan BLU dilakukan untuk: penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam Ambang Batas; penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch; penambahan pagu akibat penerimaan hibah langsung; dan/atau Revisi DIPA BLU Akibat Pemindahan Dana BLU, penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum batas waktu pengajuan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU terakhir ke KPPN. Batas waktu pengajuan SP3B BLU ke KPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mengikuti ketentuan mengenai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara pada akhir tahun. Revisi Anggaran untuk penyelesaian pagu minus belanja pegawai terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran 2021 diajukan paling lambat tanggal 31 Desember 2021. Dalam hal Revisi Anggaran untuk penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diajukan setelah tanggal 31 Desember 2021, diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Dalam hal batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran merupakan hari libur atau bagian dari kebijakan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah, batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran dimajukan menjadi hari kerja terakhir sebelum hari libur atau cuti bersama dilakukan.
  17. BATAS AKHIR PENERIMAAN USULAN DAN PENYAMPAIAN PENGESAHAN REVISI ANGGARAN Penyampaian Usulan Pengesahan Revisi Anggaran Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa pencantuman saldo awal kas untuk Tahun Anggaran 2021 pada Kanwil DJPb, diajukan paling lambat tanggal 30 April 2021. Batas akhir penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan ditetapkan tanggal 30 November 2021 terhadap revisi DIPA berupa: pengesahan revisi DIPA yang menjadi kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb; pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa: penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penambahan pagu DIPA Petikan BLU yang melebihi Ambang Batas; penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penggunaan saldo awal kas BLU; dan pergeseran rincian anggaran dalam 1 (satu) Kegiatan dan/atau antar Kegiatan dalam hal pagu anggaran tetap. Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan untuk pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari penggunaan kelebihan realisasi atas target PNBP yang dapat digunakan kembali sesuai ketentuan, yang telah direncanakan dalam APBN Tahun Anggaran 2021 atau APBN Perubahan Tahun Anggaran 2021 untuk Satker penghasil PNBP yang bersangkutan sepanjang dalam satu Program yang sama, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 17 Desember 2021. Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan untuk pengesahan anggaran belanja yang dibiayai dari hibah langsung, pengesahan atas pengeluaran Kegiatan/RO yang dananya bersumber dari PHLN melalui mekanisme pembayaran langsung dan letter of credit, dan/atau pemutakhiran referensi RKA-K/L berkaitan dengan revisi POK oleh KPA, batas akhir penerimaan usulan Revisi Anggaran dan penyelesaiannya oleh DJPb paling lambat tanggal 28 Desember 2021. Dalam hal usulan revisi DIPA Petikan BLU dilakukan untuk: penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN berupa penambahan pagu DIPA Petikan BLU dalam Ambang Batas; penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch; penambahan pagu akibat penerimaan hibah langsung; dan/atau Revisi DIPA BLU Akibat Pemindahan Dana BLU, penerimaan usulan pengesahan revisi DIPA Petikan BLU paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum batas waktu pengajuan Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja (SP3B) BLU terakhir ke KPPN. Batas waktu pengajuan SP3B BLU ke KPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mengikuti ketentuan mengenai pedoman penerimaan dan pengeluaran negara pada akhir tahun. Revisi Anggaran untuk penyelesaian pagu minus belanja pegawai terkait pembayaran gaji dan/atau tunjangan yang melekat pada gaji untuk Tahun Anggaran 2021 diajukan paling lambat tanggal 31 Desember 2021. Dalam hal Revisi Anggaran untuk penyelesaian pagu minus sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diajukan setelah tanggal 31 Desember 2021, diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. Dalam hal batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran merupakan hari libur atau bagian dari kebijakan cuti bersama yang ditetapkan oleh pemerintah, batas akhir penyampaian usulan Revisi Anggaran dimajukan menjadi hari kerja terakhir sebelum hari libur atau cuti bersama dilakukan.
  18. Pengesahan Revisi Anggaran Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb memproses usulan Revisi Anggaran antar-Satker dalam hal: usulan atas Revisi Anggaran antar-Satker diajukan secara bersamaan oleh Satker-Satker berkenaan; dan/atau usulan Satker tersebut dikoordinasikan oleh unit eselon I/atasan langsung Satker-Satker berkenaan. Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb mengesahkan Revisi Anggaran antar-Satker secara bersamaan dengan memperhatikan batasan Revisi Anggaran dan sesuai kewenangannya. Surat Pengesahan Revisi Anggaran pada DIPA Petikan dan petunjuk pengisiannya dibuat sesuai format sebagaimana tercantum pada Lampiran huruf M yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Alur dokumen dan proses pengesahan Revisi Anggaran pada Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb dilaksanakan sesuai ketentuan sebagaimana tercantum pada Lampiran huruf N yang merupakan bagian tidak terpisahkan dani Peraturan Direktur Jenderal ini.
  19. KETENTUAN LAIN-LAIN PA/KPA dan/atau KPA BUN bertanggung jawab atas kebenaran formil dan materiil terhadap segala sesuatu yang terkait dengan pengajuan usulan Revisi Anggaran yang diajukan kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran/Kanwil DJPb sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal ini. Dalam hal KPA Satker atau Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga berhalangan tetap/sementara, usulan Revisi Anggaran dapat disampaikan oleh pejabat yang ditunjuk/ditetapkan sebagai pejabat pelaksana tugas/pelaksana harian dari pejabat definitif oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat satu tingkat lebih tinggi dari pejabat definitif yang bersangkutan.