SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
i
Laporan Tugas Besar
Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas besar mata kuliah
AE4060 Kelaikan Udara
Disusun oleh :
Abian Nurrohmad 13613034
Achmad Chafid A.13613047
Dosen :
Dr. Ir. Rais Zain M.Eng.
PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA
FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
i
PRAKATA
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan
berjudul “ Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)” berhasil dibuat oleh
penulis.
Tujuan penulis membuat laporan ini adalah sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah
AE4060 Kelaikan Udara pada Semester II Tahun 2016/2017. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat sebagai bahan rujukan maupun hanya sebagai bahan bacaan. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat berguna bagi banyak orang.
Saran dan kritik tentu saja dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telaah membantu dalam
pengerjaan laporan ini.
Bandung,Mei 2017
ii
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2. Tujuan .....................................................................................................................................1
1.3. Batasan Masalah.....................................................................................................................2
1.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................................................................2
1.5. Sistematika Penulisan .............................................................................................................2
BAB II PRODUSEN DAN PRODUK .................................................................................................3
2.1. Deskripsi Produk .....................................................................................................................3
2.2. Produsen dan Produk (Luar Negeri)........................................................................................5
2.3. Potensi Produsen di Indonesia................................................................................................9
BAB III Regulasi & TSO....................................................................................................................12
3.1. Regulasi.................................................................................................................................12
3.2. TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type.......................................12
BAB IV Prosedur Pengujian..............................................................................................................14
4.1. Jenis Pengujian......................................................................................................................14
4.1.1. Static Pressure Test.......................................................................................................14
4.1.2. Temperature Test..........................................................................................................15
4.1.3. Humidity Test................................................................................................................15
4.1.4. Uji Getaran....................................................................................................................15
4.1.5. Uji Efek Magnetik..........................................................................................................15
4.1.6. Uji Sensitivitas...............................................................................................................15
4.2. Tempat Pengujian:................................................................................................................16
4.2.1. Pengujian Static menggunakan Barometer ..................................................................16
4.2.2. Temperature .................................................................................................................18
4.2.3. Humidity Test................................................................................................................19
4.2.4. Uji Getaran....................................................................................................................20
4.2.5. Uji Efek Magnetic..........................................................................................................20
4.2.6. Uji Sensitivitas...............................................................................................................21
BAB V Kesimpulan.............................................................................................................................22
5.1. Kesimpulan............................................................................................................................22
5.2. Saran .....................................................................................................................................22
Referensi ..............................................................................................................................................23
Lampiran .............................................................................................................................................24
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesawat terbang merupakan suatu produk yang terdiri dari beberapa sistem yang
membentuk suatu sistem besar atau biasa disebut dengan sistem pesawat udara. Sistem pesawat
udara terdiri dari sistem kendali terbang, roda pendarat, elektrikal, bleed system, hidraulik,
avionik, oksigen, bahan bakar, power plant, navigasi, komunikasi, ice protection (anti icing
dan de-icing), dan sebagainya. Pada sistem-sistem tersebut terdapat sub sistem yang di
dalamnya berisi part-part tertentu, dimana part tersebut harus memiliki peluang kegagalan
tertentu sesuai dampak kegagalannya. Dampak kegagalan pada umumnya dibagi menjadi lima
yaitu catastrophic, hazardous, major, minor, dan no effect. Apabila suatu part dalam suatu
sistem tersebut bermasalah maka tentunya bisa berakibat kepada keselamatan terbang (safety
effect), tergantung pada jenis part yang mengalami kegagalan.
Keselamatan merupakan suatu yang sangat penting dalam bidang transportasi. Seiring
dengan terus berkembangnya teknologi, hampir setiap komponen atau part pesawat pada suatu
sistem pesawat udara terus ditingkatkan keandalannya demi menambanh tingkat keselamatan
penerbangan. Salah satu part yang penting adalah altimeter yang termasuk dalam sistem
avionik dan merupakan ‘basic T’ pada sub sistem primary flight display (PFD) pada generasi
awal dikembangkannya PFD, artinya altimeter wajib ada dalam suatu PFD. Seiring dengan
berkembangnya PFD, altimeter tetap merupakan suatu yang wajib ada meskipun dengan jenis
yang berbeda apabila dibandingkan dengan altimeter pada ‘Basic T’ concept. Oleh karena
peran penting inilah, penulis melakukan studi sertifikasi tentang altimeter khususnya altimeter
dengan tipe pressure actuated sensitive type yang biasa digunakan pada pesawat dengan PFD
yang memiliki ‘Basic T’ concept.
1.2. Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah sebagai berikut
- Mendeskripsikan altimeter dan perannya pada pesawat udara.
- Menemukan dan memelajari referensi berupa TSO dan regulasi yang terkait dengan
proses sertifikasi altimeter.
- Mempelajari pedoman terkait dengan pengujian altimeter dalam rangka mendapatkan
sertifikasi berdasarkan TSO dan regulasi terkait.
2
1.3. Batasan Masalah
Pada laporan ini, penulis membatasi bahasan studi pada :
- Regulasi yang digunakan sebagai rujukan untuk mendapat sertifikasi altimeter adalah
TSO C10b, namun karena TSO C10b juga mengacu pada regulasi lain (SAE AS392C)
yang merupakan suatu dokumen berbayar, maka sebagai pengganti penulis mencari
dokumen yang ekuivalen dengan SAE AS 392.
- Fokus studi hanya sertifikasi altimeter dalam satu kesatuan, bukan pada tiap part yang
ada dalam altimeter.
- Studi sertifikasi dilakukan pada altimeter pressure actuated sensitive type sesuai
dengan regulasi TSO C10b atau ETSO C10b.
1.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan
studi litratur dan diskusi kelompok.
Studi literatur dilakukan dengan menemukan dan memelajari TSO dan regulasi yang
terkait dengan proses sertifikasi altimeter agar dapat dibuat suatu garis besar proses dan
hal-hal yang berhubungan dengan studi.
Diskusi kelompok digunakan untuk menafsirkan TSO dan regulasi terkait dan
memperjelas atau sebagi suplemen dalam menentukan garis besar studi.
1.5. Sistematika Penulisan
Laporan ini disusun terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut
BAB I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang dilakukannya studi, tujuan studi,
batasan masalah, serta metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
menunjang studi.
BAB II Prosusen dan Produk yang menjelaskan mengenai deskripsi produk, produsen dan
produk dari produsen tersebut, serta potensi produk tersebut bisa diproduksi oleh produsen
di Indonesia.
BAB III TSO dan Regulasi berisi mengenai TSO dan regulasi yang terkait dalam proses
sertifikasi dari altimeter.
BAB IV Prosedur Pengujian berisi tentang pengujian apa saja yang harus dilakukan agar
altimeter bisa mendapatkan sertifikasi serta beberapa tempat yang mungkin dapat menjadi
tempat pengujian.
BAB V Kesimpulan dan Saran
3
BAB II PRODUSEN DAN PRODUK
2.1. Deskripsi Produk
Altimeter atau altitude meter adalah suatu instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu objek terhadap suatu titik referensi tertentu. Pada studi ini hanya akan
memelajari secara lanjut altimeter jenis pressure actuated sensitive type. Namun untuk
memepermudah pemahaman maka akan dijelaskan beberapa jenis altimeter lain sebelum
penjelasan mengenai pressure actuated sensitive type.
Altimeter memiliki beberapa tipe berdasarkan prinsip kerjanya, diantaranya
1. Pressure Altimeter
Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran dari tekanan atmosfer. Tekanan
atmosfer rata-rata akan menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Tipikal
presssure altimeter dapat dilihat pada gambar 2.1. Instrument dibungkus (enclosed)
dengan casing yang terhubung dengan bagian luar pesawat udara oleh air pressure inlet
pada bagian belakang housing. Dua atau lebih aneroid capsules diposisikan dekat
dengan inlet. Kapsul – kapsul ini ekspansi ketika tekanan udara luar turun (ketika posisi
climb) dan kontraksi ketika tekanan udara luar naik (ketika posisi descent).
Menggunakan pengaturan secara mekanikal pada sector gears, pinion, backlash spring,
dan crankshaft, ekspansi dan kontraksi dari aneroid capsules dikonversikan menjadi
pergerakan dari dial pointer. Graduated scale dial dalam skala meter atau feet, dan
serangkaian dari gear-driven pointers serupa dengan tangan dari jam dapat digunakan
untuk mengindikasi ketinggian dalam unit ratusan, ribuan, atau puluhribuan.
Barometric scale dial merekam tekanan udara dalam milibar (mb). Karena tekanan
atmosfer diukur terhadap referensi tertentu, pressure altimeter harus disesuaikan
dengan barosetting knob untuk mengompensasi variasi kecil pada barometric pressure
yang disebabkan oleh cuaca lokal (local weather).
Gambar 2.1 Tipikal Pressure Altimeter
4
2. Sonic Altimeter
Sonic altimeter diklaim mampu memberikan reliable dan akurasi lebih tinggi
dibandingkan pressure altimeter ketika ada kabut tebal atau hujan deras. Altimeter jenis
ini menggunakan gelombang ultrasonik (high-pitch sound) seperti pada kelelawar
untuk mengukur jarak dari pesawat ke permukaan, ketika gelombang memantul
kembali ke pesawat dikonversikan menjadi satuan feet yang terlihat pada gauge dalam
cockpit pesawat.
3. Radar Altimeter
Radar altimeter atau radio altimeter mengukur ketinggian dengan menggunakan waktu
dari sinyal radio yang memantul dari permukaan kembali ke pesawat udara. Secara
alternatif, dapat digunakan modulated continous-wave radar. Semakin besar frequency
shift maka semakin jauh jaraknya. Radar jenis ini biasa digunakan untuk terrain
avoidance warning systems (TAWS) dan membantu dalam proses landing. Radar
altimeter jenis airborne low range radio altimeter (LRRA) harus memenuhi TSO-C87
dan tidak dibahas pada laporan ini.
Pressure Actuated Sensitive Type Altimeter (ETSO C10b)
Altimeter jenis ini masuk ke dalam kategori pressure altimeter dengan sub kategori
altimeter tipe sensitif. Tipe sensitif sendiri didefinisikan oleh Transport Canada Aviation
(TCA) berdasarkan FAA dan TSO C10b.
Berdasarkan dari TSO C10b (mengacu pada SAE AS 392C berdasarkan dokumen TCA PL
No. 551-001) sensitive altimeter harus memiliki dial-making increments tidak lebih dari 20
feet. Altimeter dengan increments 50-feet yang sudah banyak digunakan pada general
aviation dapat memenuhi persyaratan sebagai sensitive altimeter. Namun demikian,
altimeter tersebut dapat atau tidak dapat memenuhi TSO. Altimeter tersebut sebenarnya
mendapat approval sebagai bagian dari aircraft type design, supplemental type certificates
atau approval lain. Approval tersebut berdasarkan evaluasi terbang yang menunjukkan
bahwa akurasi pembacaan dengan 50-feet increments sudah cukup aman pada operasi
Visual Flight Rule (VFR) dan Instrument Flight Rule (IFR) untuk kategori I approach
minima.
5
Berdasarkan penjelasan di atas, TCA mengeluarkan kebijakan mengenai sensitive altimeter
dengan 20-feet vs 50-feet increments pada berbagai lingkungan operasi sebagai berikut.
Penjelasan mengenai operasi kategori I dan operasi kategori II berdasarkan FAA AC 120-
29A yang diadaptasi dari ICAO – IS&RP Annex 6 adalah sebagai berikut.
2.2. Produsen dan Produk (Luar Negeri)
Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa produsen dari Altimeter yang menggunakan TSO
C10b sebagai basic certification dan produk dari produsen - produsen tersebut.
1. Thommen Aircraft Equipment
6
Thommen Aircraft Equipment adalah perusahaan penyedia peralatan dalam bidang
aerospace yang memiliki kantor pusat di Muttenz, Swiss.
Ada 4 divisi penjualan dari perusahaan ini yaitu cockpit, lighting, mission equipment,
dan cabin. Altimeter masuk ke dalam divisi cockpit.
Salah satu produk altimeter dari perusahaan ini adalah Digital Encoding Altimeter
AD32 DEA80.
Gambar 2.2 Altimeter AD32 DEA80
Deskripsi produk
7
2. MidContinent Instrument and Avionics
Mid-Continent Instrumen dan Avionics adalah perusahaan yang bergerak di bidang
perawatan dan overhaul, custom design, dan pembuatan instrumen pesawat dan
avionik.
Detail dari website resmi
8
Salah satu produk altimeter dari perusahaan ini adalah altimeter tipe MD 15 series
Gambar 2.3 Altimeter MD15 series
Deskripsi Produk
Dimensi
Gambar 2.4 Dimensi altimeter MD15 series
Spesifikasi
9
2.3. Potensi Produsen di Indonesia
PT. Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger)
PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang lebih dikenal sebagai Eiger merupakan
suatu perusahaan yang bergerak dibidang adventure terutama pada bidang mountaineering
(ekspedisi, pendakian, atau trail running), outdoor lifestyle, dan riding pada daerah tropis.
Eiger didirikan pada tahun 1993 oleh Ronny Lukito. Pada awalnya eiger hanyalah sebuah
rumah yang berfungsi sebagai kantor sekaligus toko tas yang akhirnya berkembang menjadi
sangat besar seperti pada saat ini. Eiger memiliki kantor pusat di kota Bandung, Jawa Barat,
Indonesia dan memiliki cabang di setiap kota besar di Indonesia.
Eiger telah memproduksi altimeter untuk pendakian, salah satu produknya adalah Eiger
Technical Watch.
Gambar 2.5 Eiger technical watch
10
Gambar 2.6 Spesifikasi eiger technical watch
Mungkin dalam proses pembuatan dan sertifikasi altimeter berdasarkan TSO c10b PT.
Eiger bisa berkolaborasi dengan PT. LEN (Lembaga Elektronika Nasional) yang
bergerak di bidang elektronik dan pernah diproyeksikan sebagai penyedia avionik di
Indonesia pada masa pengembangan N-250 dan PT. Dirgantara Indonesia sebagai
manufacturer pesawat udara.
Gambar 2.7 Logo PT LEN Industri
Gambar 2.8 Suatu simulator di PT LEN Industri
11
Gambar 2.9 Logo PT Dirgantara Indonesia
12
BAB III Regulasi & TSO
3.1. Regulasi
Untuk proses mendapatkan sertifikasi, altimeter harus memenuhi regulasi yang telah
ditentukan. Regulasi utama mengacu pada TSO (Technical Standard Order). Selanjutnya
ditelusuri peraturan-peraturan turunan yang ada di bawahnya.
Regulation Section Note
TSO TSO-C10b Primary Regulation of
Altimeter
SAE SAE AS 392C Specification of minimum
standard altimeter
AC AC-43-6C Acceptable methods of
testing altimeters
AC AC-91-14D Setting up reliable altimeter
setting sources
TSO TSO Part 21 section A
subpart Q
Altimeter marking
specification
3.2. TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type
TSO ini mengatur standar minimum performa untuk aircraft altimeter. Di dalam TSO ini
disebutkan bahwa standar teknis minimum untuk altimeter diatur lebih lengkap dalam SAE AS
392 C. Regulasi SAE AS 392C tidak bisa didapatkan dengan gratis. Oleh karena itu penulis
mencoba menelusuri regulasi lain yang ekuivalen dengan SAE AS 392C.
Rujukan lain yang ditemukan terkait persyaratan teknis altimeter adalah:
 AC-43-6C, Acceptable Methods of Testing Altimeter
Advisory Circular ini memberikan revisi tentang bagaimana metode testing yang
diterima untuk altimeter pesawat
 MD 15 Series Altimeter
Referensi ini berupa part altimeter yang sudah mendapat sertifikasi. Dari part ini
akan dipelajari bagaimana standar minimum altimeter untuk mendapat sertifikasi.
13
Untuk keperluan marking, TSO ini menyebutkan bahwa aturan yang dirujuk adalah TSO
Part 21 section A subpart Q.
14
BAB IV Prosedur Pengujian
4.1.Jenis Pengujian
Setiap part yang dipasang pada pesawat udara harus mendapatkan sertifikasi. Produk altimeter
harus lolos dalam pengujian yang disyaratkan supaya bisa mendapat sertifikasi. Serifikasi yang
dilakukan untuk melihat apakah altimeter ini memenuhi standar safety dan bisa dioperasikan
dengan baik. Berikut beberapa pengujian yang harus dilakukan:
4.1.1. Static Pressure Test
Pengujian ini untuk melihat bagaimana performa altimeter untuk menentukan ketinggian
pesawat terhadap permukaan laut atau daratan di bawahnya. Ketinggian didapat dengan
merefer kepada tekanan relative yang diukur oleh altimeter. Selain itu disyaratkan bahwa
altimeter tidak boleh mengalami kebocoran. Hal ini akan mengganggu pembacaan altitude oleh
altimeter.
Pengujian static pressure bisa menggunakan 2 metode:
- Menggunakan barometer
Berupa barometer mercurial, aneroid, atau digital barometer dengan akurasi yang
terspesifikasi di AC-43-2 dan peralatan terbaru yang memenuhi RSVM
- Portable test equipment
Pengujian bisa menggunakan alat portable dengan akurasi tinggi. Peralatan portable in
harus dilakukan pengujian kalibrasi terjadwal setiap 30 hari.
Gambar 4.1 – portable pressure test equipment
Pembacaan ketinggian altimeter harus valid pada -1000 ft terhadap rated range. Selain itu
altimeter harus survive pada range ketingian -1000 ft sampai 50000 ft.
15
4.1.2. Temperature Test
Pengujian temperature untuk memastikan bahwa altimeter bisa berfungsi dengan normal
pada batas tertentu. Di dalam AS 392C disebutkan bahwa instrument altimeter harus tetap
berfungsi pada range temperature -300
C sampai 500
C. instrument altimeter tidak boleh
terpengaruh kurang baik pada temperature exposure pada -650
C sampai 700
C.
4.1.3. Humidity Test
Instrument altimeter harus tetap berfungsi dan tidak terpengaruh kurang baik di
kelembaban relative pada range 0-95% pada temperature 320C. lebih lengkapnya altimeter
harus tetap berfungsi pada kelembaban 95% pada temperature 700C dan 100% pada 380C.
4.1.4. Uji Getaran
Uji getaran untuk melihat frekuensi pribadi dan damping ratio dari altimeter. Frekuensi
pribadi ini yang nantinya untuk melihat apakah terjadi resonansi antara altimeter dengan
komponen pesawat lainnya. Jika terjadi resonansi maka akan mengganggu fungsi dari altimeter
sendiri.
Altimeter harus diberi getaran 5-50 Hz pada 1.5 g dan 50-500 Hz pada 0.5 g. pengujian ini
dilakukan sebanyak 4 siklus dan harus dibuktikan tidak terjadi resonansi.
4.1.5. Uji Efek Magnetik
Instrument altimeter harus tetap berfungsi dan tidak boleh terganggu performanya akibat
pengaruh medan magnet. Pengujian dilakukan menggunakan RTCA, DO 160 F kategori Y.
harus dibuktikan zero magnetic effect pada jarak 0.0 m dari instrumen
4.1.6. Uji Sensitivitas
Uji sensitivitas dilakukan untuk melihat seberapa sensitif altimeter dalam menunjukkan
ketinggian pesawat terbang. Setiap perubahan ketinggian pesawat, altimeter akan
menunjukkan nilai tertentu. Tidak boleh ada delay yang terlalu lama antara perubahan
ketinggian yang sebenarnya dari pesawat terhadap nilai yang ditunjukan pada altimeter
Dengan menggunakan tekanan skala barometric di set pada 29.92 inHg (1013 milibar),
altimeter harus dapat menunjukkan tekanan yang ekuivalen dengan ketinggian -1000 ft sampai
1000 ft. pengurangan tekanan tidak boleh melebihi 20.000 ft per menit sampai titik test 2000
ft. error pada test tidak boleh melebihi toleransi yang ditetapkan
16
Tabel 4.1 – Scale error
Persyaratan uji sensitivitas harus diverivikasi dalam waktu 15 menit setelah mencapai
upper limit. Tekanan tidak boleh melebihi pada rated yang diijinkan pada ketinggian 5000
sampai 20000 ft per menit sampai 3000 ft. pengujian harus bisa menunjukkanhasil sensitivitas
3000 ft per menit. Pada titik ini, altimeter ditahan selama minimal 5 menit tetapi tidak lebih
dari 15 menit sebelum dilakukan pembacaan.
4.2.Tempat Pengujian:
4.2.1. Pengujian Static menggunakan Barometer
 EXP Aircraft
Gambar 4.2 – kontak EXP aircraft
17
Perusahaan yang berkantor di Texas, USA, ini berfokus pada layanan testing dan
sertifikasi komponen avionic. Salah satu layanannya adalah testing altimeter. Proses
testing altimeter dilakukan oleh pegawai yang tersertifikasi FAA. Peralatan testing
yang digunakan juga sudah terstandar AC 43-2a.
Gambar 4.3 – alat uji untuk pressure altimeter
 HAAG Research & Testing
Haag adalah perusahaan yang berfokus pada riset dan pengujian. Perusahaan asal
Amerika ini menawarkan beberapa jenis pengujian, diantaranya:
- Pressure Chamber Testing
- Ice ball testing
- Environmental Testing
Khusus untuk pressure chamber testing, HAAG sudah mengantongi beberapa
standar pengujian diantaranya:
- ASTM E330-02 (Reapproved 2010)—Standard Test Method for Structural
Performance of Exterior Windows, Doors, Skylights and Curtain Walls by Uniform
Static Air Pressure Difference
- ASTM E331-00 (Reapproved 2009)—Standard Test Method for Water Penetration
of Exterior Windows, Skylights, Doors, and Curtain Walls by Uniform Static Air
Pressure Difference
- ASTM E2268-04 (Reapproved 2011)—Standard Test Method for Water Penetration
of Exterior Windows, Skylights, and Doors by Rapid Pulsed Air Pressure Difference
18
- FBC Testing Application Standard (TAS) 202-94—Criteria for Testing Impact &
Nonimpact Resistant Building Envelope Components Using Uniform Static Air
Pressure
- FBC Testing Application Standard (TAS) 203-94—Criteria for Testing Products
Subject to Cyclic Wind Pressure Loading
 Theodore FriedRichs .Co
Theodore Friedrichs.co berkantor di Schenefeld, Germany. Perusahaan ini
menawarkan berbagai pengujian seperti:
- Wind tunne
- Pressure chamber
- Humidity test cabinet
- Temperature test chamber
gambar 4.3- pressure chamber test equipment
alat uji untuk pressure chamber memiliki kapasitas pressure dengan range 100-1100
hPa. Range ini bisa diatur berdasarkan permintaan. Alat ini memiliki dimensi 1150 x
850 x 830 mm dan berat 225 kg.
4.2.2. Temperature
 Dayton T Brown. Inc
19
Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork,
USA. Memiliki fasilitas uji yang lengkap untuk altimeter
 MPI
MPI Merupakan perusahaan layanan pengujian yang berada di Taiwan. Didirikan
pada Juli 1995. Melayani kebutuhan untuk testing di bidang aerospace, automotive,
dan komponen elektronik lainnya.
4.2.3. Humidity Test
 CSZ Industrial
Merupakan perusahaan yang berkantor di Ohio, USA. Memiliki kualifikasi untuk
testing instrument industry maupun medis
 Dayton T Brown. Inc
Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork,
USA. Memiliki fasilitas pengujian untuk kelembaban.
20
4.2.4. Uji Getaran
 Dayton T Brown. Inc
Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork,
USA. Memiliki fasilitas uji khusus untuk vibrasi pada komponen pesawat.
Gambar 4.4 Uji getaran
 CSZ Industrial, USA
Merupakan perusahaan yang berkantor di Ohio, USA. Memiliki kualifikasi untuk
testing instrument industry maupun medis
4.2.5. Uji Efek Magnetic
 Celab Laboratory - UK
 Dayton T Brown. Inc
21
Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork,
USA. Memiliki fasilitas uji khusus untuk efek magnetic pada komponen pesawat.
4.2.6. Uji Sensitivitas
 Dayton T Brown. Inc
Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork,
USA. Perusahaan ini memiliki fasilitas untuk menguji sensitivitas altimeter. Alat uji
sensitivitas altimeter sama dengan uji pressure hanya saja menggunakan prosedur yang
berbeda
 EXP Aircraft
Perusahaan yang berkantor di Texas, USA, ini berfokus pada layanan testing dan
sertifikasi komponen avionic. Salah satu layanan pada perusahaan ini adalah
melakukan pengujian sensitivitas altimeter.
22
BAB V Kesimpulan
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasi studi terhadap regulasi dan referensi terkait altimeter, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
 Produk altimeter dapat disertifikasi menggunakan regulasi AC 43-6C dan sertifikasi
altimeter MD 15 series yang equivalent dengan TSO C10b.
 Di Indonesia belum ada perusahaan yang memproduksi altimeter untuk pesawat
terbang. Akan tetapi ada produsen altimeter umum yang bisa diupgrade untuk
memproduksi pesawat terbang
 Untuk mendapatkan sertifikasi, produk altimeter harus melewati serangkaian
pengujian, yaitu: static pressure test, temperature testing, humidity testing,
vibration test, dan magnetic effect testing
5.2.Saran
 Untuk bisa memproduksi altimeter pesawat, produsen dalam negri harus bisa
mendapatkan regulasi SAE AS 392 C yang bersifat komersial.
 Biaya pembelian regulasi yang bersifat komersial dapat dibebankan kepada LAPAN
sebagai lembaga negara.
 Pengujian jika tidak bisa dilakukan di dalam negri, hendaknya dilakukan di satu negara
untuk alasan praktis dan kemudahan perizinan.
 Dilakukan produksi untuk altimeter digital. Altimeter digital memiliki keuntungan
dalam kemudahan mekanisme display di cockpit.
23
Referensi
[1] European Technical Standard Order (E-TSO) C10b. 2003. EASA
[2] MD-15 Altimeter Installation and Operation Manual. 2010. Mid-Continent Istrument
[3] Transport Canada PL No. 551-001.2003. TCA
[4] AC 120-29A. 2002. FAA
[5] RTCA/DO-160F Environmental Conditions and Test Procedures for Airborne Equipment.
2006. RTCA, Inc.
[6] https://www.mcico.com/
[7] https://thommen.aero/
[8] https://aviation.stackexchange.com/questions/16910/what-is-the-difference-between-
sensitive-and-non-sensitive-altimeters
[9] https://en.wikipedia.org/wiki/Altimeter
[10] TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type., 2000.
[11] CASR 43 amdt 1
[12] CASR 91 amdt 4
[13] CASR 23
[14] CASR 25
24
Lampiran
TSO C10b
25
AC 43-6C
26
SAE AS 392c
27

More Related Content

Similar to Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)

Ee 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product developmentEe 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product development
MISDEC
 
Presentasi tugas akhir final
Presentasi tugas akhir finalPresentasi tugas akhir final
Presentasi tugas akhir final
Maria Lopulalan
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
Eko Supriyadi
 

Similar to Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter) (20)

Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat
 
Sertifikasi Perekam suara kokpit
Sertifikasi Perekam suara kokpitSertifikasi Perekam suara kokpit
Sertifikasi Perekam suara kokpit
 
Ee 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product developmentEe 021-4-2012 electronic product development
Ee 021-4-2012 electronic product development
 
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinuanalisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
analisis sistem tentang sistem kontrol diskrit dan kontinu
 
kursus asas pneumatik
kursus asas pneumatikkursus asas pneumatik
kursus asas pneumatik
 
Tugas akhir
Tugas akhirTugas akhir
Tugas akhir
 
Studi Sertifikasi Alat Pelindung Pernapasan
Studi Sertifikasi Alat Pelindung PernapasanStudi Sertifikasi Alat Pelindung Pernapasan
Studi Sertifikasi Alat Pelindung Pernapasan
 
217777428 pert-pdf
217777428 pert-pdf217777428 pert-pdf
217777428 pert-pdf
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Sim.nurlelah.prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
Sim.nurlelah.prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...Sim.nurlelah.prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
Sim.nurlelah.prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
 
Sim nurlelah prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
Sim nurlelah prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...Sim nurlelah prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
Sim nurlelah prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma.sistem aplikasi penjualan tiket berb...
 
Rancang Bangun Sisem Kontrol Untuk Menguji Temperatur dan Kelembaban Pada Rua...
Rancang Bangun Sisem Kontrol Untuk Menguji Temperatur dan Kelembaban Pada Rua...Rancang Bangun Sisem Kontrol Untuk Menguji Temperatur dan Kelembaban Pada Rua...
Rancang Bangun Sisem Kontrol Untuk Menguji Temperatur dan Kelembaban Pada Rua...
 
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation SlideTugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
Tugas Besar Kelaikan Udara - Evacuation Slide
 
4 lampiran
4 lampiran4 lampiran
4 lampiran
 
Sistem Informasi Daftar ulang - Dwita Elvianti
Sistem Informasi Daftar ulang - Dwita ElviantiSistem Informasi Daftar ulang - Dwita Elvianti
Sistem Informasi Daftar ulang - Dwita Elvianti
 
Studi sertifikasi Traffic Advisory System
Studi sertifikasi Traffic Advisory SystemStudi sertifikasi Traffic Advisory System
Studi sertifikasi Traffic Advisory System
 
Presentasi tugas akhir final
Presentasi tugas akhir finalPresentasi tugas akhir final
Presentasi tugas akhir final
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali ,analisisis dan perancangan SI helpdesk pt.lonta...
Sim,desi panjaitan,hapzi ali ,analisisis dan perancangan SI helpdesk pt.lonta...Sim,desi panjaitan,hapzi ali ,analisisis dan perancangan SI helpdesk pt.lonta...
Sim,desi panjaitan,hapzi ali ,analisisis dan perancangan SI helpdesk pt.lonta...
 
Sim,Desi Panjaitan,Hapzi Ali,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,Univer...
Sim,Desi Panjaitan,Hapzi Ali,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,Univer...Sim,Desi Panjaitan,Hapzi Ali,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,Univer...
Sim,Desi Panjaitan,Hapzi Ali,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi,Univer...
 
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 010-3-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 

Recently uploaded (16)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 

Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)

  • 1. i Laporan Tugas Besar Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter) Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas besar mata kuliah AE4060 Kelaikan Udara Disusun oleh : Abian Nurrohmad 13613034 Achmad Chafid A.13613047 Dosen : Dr. Ir. Rais Zain M.Eng. PROGRAM STUDI AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2017
  • 2. i PRAKATA Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan berjudul “ Studi Sertifikasi Instrumen Pengukur Ketinggian (Altimeter)” berhasil dibuat oleh penulis. Tujuan penulis membuat laporan ini adalah sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah AE4060 Kelaikan Udara pada Semester II Tahun 2016/2017. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan maupun hanya sebagai bahan bacaan. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi banyak orang. Saran dan kritik tentu saja dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telaah membantu dalam pengerjaan laporan ini. Bandung,Mei 2017
  • 3. ii Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1 1.1. Latar Belakang.........................................................................................................................1 1.2. Tujuan .....................................................................................................................................1 1.3. Batasan Masalah.....................................................................................................................2 1.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................................................................2 1.5. Sistematika Penulisan .............................................................................................................2 BAB II PRODUSEN DAN PRODUK .................................................................................................3 2.1. Deskripsi Produk .....................................................................................................................3 2.2. Produsen dan Produk (Luar Negeri)........................................................................................5 2.3. Potensi Produsen di Indonesia................................................................................................9 BAB III Regulasi & TSO....................................................................................................................12 3.1. Regulasi.................................................................................................................................12 3.2. TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type.......................................12 BAB IV Prosedur Pengujian..............................................................................................................14 4.1. Jenis Pengujian......................................................................................................................14 4.1.1. Static Pressure Test.......................................................................................................14 4.1.2. Temperature Test..........................................................................................................15 4.1.3. Humidity Test................................................................................................................15 4.1.4. Uji Getaran....................................................................................................................15 4.1.5. Uji Efek Magnetik..........................................................................................................15 4.1.6. Uji Sensitivitas...............................................................................................................15 4.2. Tempat Pengujian:................................................................................................................16 4.2.1. Pengujian Static menggunakan Barometer ..................................................................16 4.2.2. Temperature .................................................................................................................18 4.2.3. Humidity Test................................................................................................................19 4.2.4. Uji Getaran....................................................................................................................20 4.2.5. Uji Efek Magnetic..........................................................................................................20 4.2.6. Uji Sensitivitas...............................................................................................................21 BAB V Kesimpulan.............................................................................................................................22 5.1. Kesimpulan............................................................................................................................22 5.2. Saran .....................................................................................................................................22 Referensi ..............................................................................................................................................23 Lampiran .............................................................................................................................................24
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat terbang merupakan suatu produk yang terdiri dari beberapa sistem yang membentuk suatu sistem besar atau biasa disebut dengan sistem pesawat udara. Sistem pesawat udara terdiri dari sistem kendali terbang, roda pendarat, elektrikal, bleed system, hidraulik, avionik, oksigen, bahan bakar, power plant, navigasi, komunikasi, ice protection (anti icing dan de-icing), dan sebagainya. Pada sistem-sistem tersebut terdapat sub sistem yang di dalamnya berisi part-part tertentu, dimana part tersebut harus memiliki peluang kegagalan tertentu sesuai dampak kegagalannya. Dampak kegagalan pada umumnya dibagi menjadi lima yaitu catastrophic, hazardous, major, minor, dan no effect. Apabila suatu part dalam suatu sistem tersebut bermasalah maka tentunya bisa berakibat kepada keselamatan terbang (safety effect), tergantung pada jenis part yang mengalami kegagalan. Keselamatan merupakan suatu yang sangat penting dalam bidang transportasi. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi, hampir setiap komponen atau part pesawat pada suatu sistem pesawat udara terus ditingkatkan keandalannya demi menambanh tingkat keselamatan penerbangan. Salah satu part yang penting adalah altimeter yang termasuk dalam sistem avionik dan merupakan ‘basic T’ pada sub sistem primary flight display (PFD) pada generasi awal dikembangkannya PFD, artinya altimeter wajib ada dalam suatu PFD. Seiring dengan berkembangnya PFD, altimeter tetap merupakan suatu yang wajib ada meskipun dengan jenis yang berbeda apabila dibandingkan dengan altimeter pada ‘Basic T’ concept. Oleh karena peran penting inilah, penulis melakukan studi sertifikasi tentang altimeter khususnya altimeter dengan tipe pressure actuated sensitive type yang biasa digunakan pada pesawat dengan PFD yang memiliki ‘Basic T’ concept. 1.2. Tujuan Tujuan dari studi ini adalah sebagai berikut - Mendeskripsikan altimeter dan perannya pada pesawat udara. - Menemukan dan memelajari referensi berupa TSO dan regulasi yang terkait dengan proses sertifikasi altimeter. - Mempelajari pedoman terkait dengan pengujian altimeter dalam rangka mendapatkan sertifikasi berdasarkan TSO dan regulasi terkait.
  • 5. 2 1.3. Batasan Masalah Pada laporan ini, penulis membatasi bahasan studi pada : - Regulasi yang digunakan sebagai rujukan untuk mendapat sertifikasi altimeter adalah TSO C10b, namun karena TSO C10b juga mengacu pada regulasi lain (SAE AS392C) yang merupakan suatu dokumen berbayar, maka sebagai pengganti penulis mencari dokumen yang ekuivalen dengan SAE AS 392. - Fokus studi hanya sertifikasi altimeter dalam satu kesatuan, bukan pada tiap part yang ada dalam altimeter. - Studi sertifikasi dilakukan pada altimeter pressure actuated sensitive type sesuai dengan regulasi TSO C10b atau ETSO C10b. 1.4. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan studi litratur dan diskusi kelompok. Studi literatur dilakukan dengan menemukan dan memelajari TSO dan regulasi yang terkait dengan proses sertifikasi altimeter agar dapat dibuat suatu garis besar proses dan hal-hal yang berhubungan dengan studi. Diskusi kelompok digunakan untuk menafsirkan TSO dan regulasi terkait dan memperjelas atau sebagi suplemen dalam menentukan garis besar studi. 1.5. Sistematika Penulisan Laporan ini disusun terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut BAB I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang dilakukannya studi, tujuan studi, batasan masalah, serta metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam menunjang studi. BAB II Prosusen dan Produk yang menjelaskan mengenai deskripsi produk, produsen dan produk dari produsen tersebut, serta potensi produk tersebut bisa diproduksi oleh produsen di Indonesia. BAB III TSO dan Regulasi berisi mengenai TSO dan regulasi yang terkait dalam proses sertifikasi dari altimeter. BAB IV Prosedur Pengujian berisi tentang pengujian apa saja yang harus dilakukan agar altimeter bisa mendapatkan sertifikasi serta beberapa tempat yang mungkin dapat menjadi tempat pengujian. BAB V Kesimpulan dan Saran
  • 6. 3 BAB II PRODUSEN DAN PRODUK 2.1. Deskripsi Produk Altimeter atau altitude meter adalah suatu instrumen yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian suatu objek terhadap suatu titik referensi tertentu. Pada studi ini hanya akan memelajari secara lanjut altimeter jenis pressure actuated sensitive type. Namun untuk memepermudah pemahaman maka akan dijelaskan beberapa jenis altimeter lain sebelum penjelasan mengenai pressure actuated sensitive type. Altimeter memiliki beberapa tipe berdasarkan prinsip kerjanya, diantaranya 1. Pressure Altimeter Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran dari tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer rata-rata akan menurun seiring dengan bertambahnya ketinggian. Tipikal presssure altimeter dapat dilihat pada gambar 2.1. Instrument dibungkus (enclosed) dengan casing yang terhubung dengan bagian luar pesawat udara oleh air pressure inlet pada bagian belakang housing. Dua atau lebih aneroid capsules diposisikan dekat dengan inlet. Kapsul – kapsul ini ekspansi ketika tekanan udara luar turun (ketika posisi climb) dan kontraksi ketika tekanan udara luar naik (ketika posisi descent). Menggunakan pengaturan secara mekanikal pada sector gears, pinion, backlash spring, dan crankshaft, ekspansi dan kontraksi dari aneroid capsules dikonversikan menjadi pergerakan dari dial pointer. Graduated scale dial dalam skala meter atau feet, dan serangkaian dari gear-driven pointers serupa dengan tangan dari jam dapat digunakan untuk mengindikasi ketinggian dalam unit ratusan, ribuan, atau puluhribuan. Barometric scale dial merekam tekanan udara dalam milibar (mb). Karena tekanan atmosfer diukur terhadap referensi tertentu, pressure altimeter harus disesuaikan dengan barosetting knob untuk mengompensasi variasi kecil pada barometric pressure yang disebabkan oleh cuaca lokal (local weather). Gambar 2.1 Tipikal Pressure Altimeter
  • 7. 4 2. Sonic Altimeter Sonic altimeter diklaim mampu memberikan reliable dan akurasi lebih tinggi dibandingkan pressure altimeter ketika ada kabut tebal atau hujan deras. Altimeter jenis ini menggunakan gelombang ultrasonik (high-pitch sound) seperti pada kelelawar untuk mengukur jarak dari pesawat ke permukaan, ketika gelombang memantul kembali ke pesawat dikonversikan menjadi satuan feet yang terlihat pada gauge dalam cockpit pesawat. 3. Radar Altimeter Radar altimeter atau radio altimeter mengukur ketinggian dengan menggunakan waktu dari sinyal radio yang memantul dari permukaan kembali ke pesawat udara. Secara alternatif, dapat digunakan modulated continous-wave radar. Semakin besar frequency shift maka semakin jauh jaraknya. Radar jenis ini biasa digunakan untuk terrain avoidance warning systems (TAWS) dan membantu dalam proses landing. Radar altimeter jenis airborne low range radio altimeter (LRRA) harus memenuhi TSO-C87 dan tidak dibahas pada laporan ini. Pressure Actuated Sensitive Type Altimeter (ETSO C10b) Altimeter jenis ini masuk ke dalam kategori pressure altimeter dengan sub kategori altimeter tipe sensitif. Tipe sensitif sendiri didefinisikan oleh Transport Canada Aviation (TCA) berdasarkan FAA dan TSO C10b. Berdasarkan dari TSO C10b (mengacu pada SAE AS 392C berdasarkan dokumen TCA PL No. 551-001) sensitive altimeter harus memiliki dial-making increments tidak lebih dari 20 feet. Altimeter dengan increments 50-feet yang sudah banyak digunakan pada general aviation dapat memenuhi persyaratan sebagai sensitive altimeter. Namun demikian, altimeter tersebut dapat atau tidak dapat memenuhi TSO. Altimeter tersebut sebenarnya mendapat approval sebagai bagian dari aircraft type design, supplemental type certificates atau approval lain. Approval tersebut berdasarkan evaluasi terbang yang menunjukkan bahwa akurasi pembacaan dengan 50-feet increments sudah cukup aman pada operasi Visual Flight Rule (VFR) dan Instrument Flight Rule (IFR) untuk kategori I approach minima.
  • 8. 5 Berdasarkan penjelasan di atas, TCA mengeluarkan kebijakan mengenai sensitive altimeter dengan 20-feet vs 50-feet increments pada berbagai lingkungan operasi sebagai berikut. Penjelasan mengenai operasi kategori I dan operasi kategori II berdasarkan FAA AC 120- 29A yang diadaptasi dari ICAO – IS&RP Annex 6 adalah sebagai berikut. 2.2. Produsen dan Produk (Luar Negeri) Pada Bab ini akan dijelaskan beberapa produsen dari Altimeter yang menggunakan TSO C10b sebagai basic certification dan produk dari produsen - produsen tersebut. 1. Thommen Aircraft Equipment
  • 9. 6 Thommen Aircraft Equipment adalah perusahaan penyedia peralatan dalam bidang aerospace yang memiliki kantor pusat di Muttenz, Swiss. Ada 4 divisi penjualan dari perusahaan ini yaitu cockpit, lighting, mission equipment, dan cabin. Altimeter masuk ke dalam divisi cockpit. Salah satu produk altimeter dari perusahaan ini adalah Digital Encoding Altimeter AD32 DEA80. Gambar 2.2 Altimeter AD32 DEA80 Deskripsi produk
  • 10. 7 2. MidContinent Instrument and Avionics Mid-Continent Instrumen dan Avionics adalah perusahaan yang bergerak di bidang perawatan dan overhaul, custom design, dan pembuatan instrumen pesawat dan avionik. Detail dari website resmi
  • 11. 8 Salah satu produk altimeter dari perusahaan ini adalah altimeter tipe MD 15 series Gambar 2.3 Altimeter MD15 series Deskripsi Produk Dimensi Gambar 2.4 Dimensi altimeter MD15 series Spesifikasi
  • 12. 9 2.3. Potensi Produsen di Indonesia PT. Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger) PT Eigerindo Multi Produk Industri atau yang lebih dikenal sebagai Eiger merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang adventure terutama pada bidang mountaineering (ekspedisi, pendakian, atau trail running), outdoor lifestyle, dan riding pada daerah tropis. Eiger didirikan pada tahun 1993 oleh Ronny Lukito. Pada awalnya eiger hanyalah sebuah rumah yang berfungsi sebagai kantor sekaligus toko tas yang akhirnya berkembang menjadi sangat besar seperti pada saat ini. Eiger memiliki kantor pusat di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia dan memiliki cabang di setiap kota besar di Indonesia. Eiger telah memproduksi altimeter untuk pendakian, salah satu produknya adalah Eiger Technical Watch. Gambar 2.5 Eiger technical watch
  • 13. 10 Gambar 2.6 Spesifikasi eiger technical watch Mungkin dalam proses pembuatan dan sertifikasi altimeter berdasarkan TSO c10b PT. Eiger bisa berkolaborasi dengan PT. LEN (Lembaga Elektronika Nasional) yang bergerak di bidang elektronik dan pernah diproyeksikan sebagai penyedia avionik di Indonesia pada masa pengembangan N-250 dan PT. Dirgantara Indonesia sebagai manufacturer pesawat udara. Gambar 2.7 Logo PT LEN Industri Gambar 2.8 Suatu simulator di PT LEN Industri
  • 14. 11 Gambar 2.9 Logo PT Dirgantara Indonesia
  • 15. 12 BAB III Regulasi & TSO 3.1. Regulasi Untuk proses mendapatkan sertifikasi, altimeter harus memenuhi regulasi yang telah ditentukan. Regulasi utama mengacu pada TSO (Technical Standard Order). Selanjutnya ditelusuri peraturan-peraturan turunan yang ada di bawahnya. Regulation Section Note TSO TSO-C10b Primary Regulation of Altimeter SAE SAE AS 392C Specification of minimum standard altimeter AC AC-43-6C Acceptable methods of testing altimeters AC AC-91-14D Setting up reliable altimeter setting sources TSO TSO Part 21 section A subpart Q Altimeter marking specification 3.2. TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type TSO ini mengatur standar minimum performa untuk aircraft altimeter. Di dalam TSO ini disebutkan bahwa standar teknis minimum untuk altimeter diatur lebih lengkap dalam SAE AS 392 C. Regulasi SAE AS 392C tidak bisa didapatkan dengan gratis. Oleh karena itu penulis mencoba menelusuri regulasi lain yang ekuivalen dengan SAE AS 392C. Rujukan lain yang ditemukan terkait persyaratan teknis altimeter adalah:  AC-43-6C, Acceptable Methods of Testing Altimeter Advisory Circular ini memberikan revisi tentang bagaimana metode testing yang diterima untuk altimeter pesawat  MD 15 Series Altimeter Referensi ini berupa part altimeter yang sudah mendapat sertifikasi. Dari part ini akan dipelajari bagaimana standar minimum altimeter untuk mendapat sertifikasi.
  • 16. 13 Untuk keperluan marking, TSO ini menyebutkan bahwa aturan yang dirujuk adalah TSO Part 21 section A subpart Q.
  • 17. 14 BAB IV Prosedur Pengujian 4.1.Jenis Pengujian Setiap part yang dipasang pada pesawat udara harus mendapatkan sertifikasi. Produk altimeter harus lolos dalam pengujian yang disyaratkan supaya bisa mendapat sertifikasi. Serifikasi yang dilakukan untuk melihat apakah altimeter ini memenuhi standar safety dan bisa dioperasikan dengan baik. Berikut beberapa pengujian yang harus dilakukan: 4.1.1. Static Pressure Test Pengujian ini untuk melihat bagaimana performa altimeter untuk menentukan ketinggian pesawat terhadap permukaan laut atau daratan di bawahnya. Ketinggian didapat dengan merefer kepada tekanan relative yang diukur oleh altimeter. Selain itu disyaratkan bahwa altimeter tidak boleh mengalami kebocoran. Hal ini akan mengganggu pembacaan altitude oleh altimeter. Pengujian static pressure bisa menggunakan 2 metode: - Menggunakan barometer Berupa barometer mercurial, aneroid, atau digital barometer dengan akurasi yang terspesifikasi di AC-43-2 dan peralatan terbaru yang memenuhi RSVM - Portable test equipment Pengujian bisa menggunakan alat portable dengan akurasi tinggi. Peralatan portable in harus dilakukan pengujian kalibrasi terjadwal setiap 30 hari. Gambar 4.1 – portable pressure test equipment Pembacaan ketinggian altimeter harus valid pada -1000 ft terhadap rated range. Selain itu altimeter harus survive pada range ketingian -1000 ft sampai 50000 ft.
  • 18. 15 4.1.2. Temperature Test Pengujian temperature untuk memastikan bahwa altimeter bisa berfungsi dengan normal pada batas tertentu. Di dalam AS 392C disebutkan bahwa instrument altimeter harus tetap berfungsi pada range temperature -300 C sampai 500 C. instrument altimeter tidak boleh terpengaruh kurang baik pada temperature exposure pada -650 C sampai 700 C. 4.1.3. Humidity Test Instrument altimeter harus tetap berfungsi dan tidak terpengaruh kurang baik di kelembaban relative pada range 0-95% pada temperature 320C. lebih lengkapnya altimeter harus tetap berfungsi pada kelembaban 95% pada temperature 700C dan 100% pada 380C. 4.1.4. Uji Getaran Uji getaran untuk melihat frekuensi pribadi dan damping ratio dari altimeter. Frekuensi pribadi ini yang nantinya untuk melihat apakah terjadi resonansi antara altimeter dengan komponen pesawat lainnya. Jika terjadi resonansi maka akan mengganggu fungsi dari altimeter sendiri. Altimeter harus diberi getaran 5-50 Hz pada 1.5 g dan 50-500 Hz pada 0.5 g. pengujian ini dilakukan sebanyak 4 siklus dan harus dibuktikan tidak terjadi resonansi. 4.1.5. Uji Efek Magnetik Instrument altimeter harus tetap berfungsi dan tidak boleh terganggu performanya akibat pengaruh medan magnet. Pengujian dilakukan menggunakan RTCA, DO 160 F kategori Y. harus dibuktikan zero magnetic effect pada jarak 0.0 m dari instrumen 4.1.6. Uji Sensitivitas Uji sensitivitas dilakukan untuk melihat seberapa sensitif altimeter dalam menunjukkan ketinggian pesawat terbang. Setiap perubahan ketinggian pesawat, altimeter akan menunjukkan nilai tertentu. Tidak boleh ada delay yang terlalu lama antara perubahan ketinggian yang sebenarnya dari pesawat terhadap nilai yang ditunjukan pada altimeter Dengan menggunakan tekanan skala barometric di set pada 29.92 inHg (1013 milibar), altimeter harus dapat menunjukkan tekanan yang ekuivalen dengan ketinggian -1000 ft sampai 1000 ft. pengurangan tekanan tidak boleh melebihi 20.000 ft per menit sampai titik test 2000 ft. error pada test tidak boleh melebihi toleransi yang ditetapkan
  • 19. 16 Tabel 4.1 – Scale error Persyaratan uji sensitivitas harus diverivikasi dalam waktu 15 menit setelah mencapai upper limit. Tekanan tidak boleh melebihi pada rated yang diijinkan pada ketinggian 5000 sampai 20000 ft per menit sampai 3000 ft. pengujian harus bisa menunjukkanhasil sensitivitas 3000 ft per menit. Pada titik ini, altimeter ditahan selama minimal 5 menit tetapi tidak lebih dari 15 menit sebelum dilakukan pembacaan. 4.2.Tempat Pengujian: 4.2.1. Pengujian Static menggunakan Barometer  EXP Aircraft Gambar 4.2 – kontak EXP aircraft
  • 20. 17 Perusahaan yang berkantor di Texas, USA, ini berfokus pada layanan testing dan sertifikasi komponen avionic. Salah satu layanannya adalah testing altimeter. Proses testing altimeter dilakukan oleh pegawai yang tersertifikasi FAA. Peralatan testing yang digunakan juga sudah terstandar AC 43-2a. Gambar 4.3 – alat uji untuk pressure altimeter  HAAG Research & Testing Haag adalah perusahaan yang berfokus pada riset dan pengujian. Perusahaan asal Amerika ini menawarkan beberapa jenis pengujian, diantaranya: - Pressure Chamber Testing - Ice ball testing - Environmental Testing Khusus untuk pressure chamber testing, HAAG sudah mengantongi beberapa standar pengujian diantaranya: - ASTM E330-02 (Reapproved 2010)—Standard Test Method for Structural Performance of Exterior Windows, Doors, Skylights and Curtain Walls by Uniform Static Air Pressure Difference - ASTM E331-00 (Reapproved 2009)—Standard Test Method for Water Penetration of Exterior Windows, Skylights, Doors, and Curtain Walls by Uniform Static Air Pressure Difference - ASTM E2268-04 (Reapproved 2011)—Standard Test Method for Water Penetration of Exterior Windows, Skylights, and Doors by Rapid Pulsed Air Pressure Difference
  • 21. 18 - FBC Testing Application Standard (TAS) 202-94—Criteria for Testing Impact & Nonimpact Resistant Building Envelope Components Using Uniform Static Air Pressure - FBC Testing Application Standard (TAS) 203-94—Criteria for Testing Products Subject to Cyclic Wind Pressure Loading  Theodore FriedRichs .Co Theodore Friedrichs.co berkantor di Schenefeld, Germany. Perusahaan ini menawarkan berbagai pengujian seperti: - Wind tunne - Pressure chamber - Humidity test cabinet - Temperature test chamber gambar 4.3- pressure chamber test equipment alat uji untuk pressure chamber memiliki kapasitas pressure dengan range 100-1100 hPa. Range ini bisa diatur berdasarkan permintaan. Alat ini memiliki dimensi 1150 x 850 x 830 mm dan berat 225 kg. 4.2.2. Temperature  Dayton T Brown. Inc
  • 22. 19 Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork, USA. Memiliki fasilitas uji yang lengkap untuk altimeter  MPI MPI Merupakan perusahaan layanan pengujian yang berada di Taiwan. Didirikan pada Juli 1995. Melayani kebutuhan untuk testing di bidang aerospace, automotive, dan komponen elektronik lainnya. 4.2.3. Humidity Test  CSZ Industrial Merupakan perusahaan yang berkantor di Ohio, USA. Memiliki kualifikasi untuk testing instrument industry maupun medis  Dayton T Brown. Inc Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork, USA. Memiliki fasilitas pengujian untuk kelembaban.
  • 23. 20 4.2.4. Uji Getaran  Dayton T Brown. Inc Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork, USA. Memiliki fasilitas uji khusus untuk vibrasi pada komponen pesawat. Gambar 4.4 Uji getaran  CSZ Industrial, USA Merupakan perusahaan yang berkantor di Ohio, USA. Memiliki kualifikasi untuk testing instrument industry maupun medis 4.2.5. Uji Efek Magnetic  Celab Laboratory - UK  Dayton T Brown. Inc
  • 24. 21 Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork, USA. Memiliki fasilitas uji khusus untuk efek magnetic pada komponen pesawat. 4.2.6. Uji Sensitivitas  Dayton T Brown. Inc Dayton T.Brown.Inc adalah perusahaan layanan aviasi yang berkantor di Newyork, USA. Perusahaan ini memiliki fasilitas untuk menguji sensitivitas altimeter. Alat uji sensitivitas altimeter sama dengan uji pressure hanya saja menggunakan prosedur yang berbeda  EXP Aircraft Perusahaan yang berkantor di Texas, USA, ini berfokus pada layanan testing dan sertifikasi komponen avionic. Salah satu layanan pada perusahaan ini adalah melakukan pengujian sensitivitas altimeter.
  • 25. 22 BAB V Kesimpulan 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasi studi terhadap regulasi dan referensi terkait altimeter, dapat disimpulkan sebagai berikut:  Produk altimeter dapat disertifikasi menggunakan regulasi AC 43-6C dan sertifikasi altimeter MD 15 series yang equivalent dengan TSO C10b.  Di Indonesia belum ada perusahaan yang memproduksi altimeter untuk pesawat terbang. Akan tetapi ada produsen altimeter umum yang bisa diupgrade untuk memproduksi pesawat terbang  Untuk mendapatkan sertifikasi, produk altimeter harus melewati serangkaian pengujian, yaitu: static pressure test, temperature testing, humidity testing, vibration test, dan magnetic effect testing 5.2.Saran  Untuk bisa memproduksi altimeter pesawat, produsen dalam negri harus bisa mendapatkan regulasi SAE AS 392 C yang bersifat komersial.  Biaya pembelian regulasi yang bersifat komersial dapat dibebankan kepada LAPAN sebagai lembaga negara.  Pengujian jika tidak bisa dilakukan di dalam negri, hendaknya dilakukan di satu negara untuk alasan praktis dan kemudahan perizinan.  Dilakukan produksi untuk altimeter digital. Altimeter digital memiliki keuntungan dalam kemudahan mekanisme display di cockpit.
  • 26. 23 Referensi [1] European Technical Standard Order (E-TSO) C10b. 2003. EASA [2] MD-15 Altimeter Installation and Operation Manual. 2010. Mid-Continent Istrument [3] Transport Canada PL No. 551-001.2003. TCA [4] AC 120-29A. 2002. FAA [5] RTCA/DO-160F Environmental Conditions and Test Procedures for Airborne Equipment. 2006. RTCA, Inc. [6] https://www.mcico.com/ [7] https://thommen.aero/ [8] https://aviation.stackexchange.com/questions/16910/what-is-the-difference-between- sensitive-and-non-sensitive-altimeters [9] https://en.wikipedia.org/wiki/Altimeter [10] TSO-C10b, Aircraft Altimeter, Pressure Actuated, Sensitive Type., 2000. [11] CASR 43 amdt 1 [12] CASR 91 amdt 4 [13] CASR 23 [14] CASR 25
  • 30. 27