SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
BN)AN KTPEGAUTNAN NEGARA
TATA CARA PETAKSANAAN MUTASI
PERATURAN BN)AN KTPEGAWAIAN NEGARA
NOMOR 3 5TAIIUN2O19
TANGGAL : SAPRIL2OI9
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OT9
TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal I97
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan
Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara
Pelaksanaan Mutasi'
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OI4 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 6, Tambahan lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5a9al;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Tahun 2OI7 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 60371;
Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2Ol3 tentang
Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OL3 Nomor I28l;
2.
3.
-2-
4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19
Tahun 2OI4 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 998) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 31 Tahun 2OI5
tentang Perubahan atas Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OL4
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OLs
Nomor L282);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
2. Mutasi adalah perpindahan tugas danlatau lokasi
dalam 1 (satu) Instansi hrsat, antar-Instansi hrsat,
1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah,
antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan
ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta
atas permintaan sendiri.
-4-
f. penilaian prestasi kerlalkinerja dan perilaku kerja;
g. kebutuhan organisasi; dan
h. sifat pekerjaan teknis atau kebijakan tergantung
pada klasifikasi jabatan.
(3) Mutasi terdiri atas:
a. mutasi PNS dalam satu Instansi hrsat atau
Instansi Daerah;
b. mutasi PNS antar kabupatenlkota dalam
satu provinsi;
c. mutasi PNS antar kabupatenlkota antarprovinsi,
dan antar provinsi;
d. mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke
Instansi Pr.rsat atau sebaliknya;
e. mutasi PNS antar-Instansi h.rsat; dan
f. mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di luar negeri.
(41 Mutasi dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan
paling lama 5 (lima) tahun.
(5) Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian antara
kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi
jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan
kebutuhan organisasi.
(6) Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan
prinsip larangan konflik kepentingan.
(71 Selain mutasi karena tugas darrlatau lokasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), PNS dapat mengajukan mutasi
tugas dan/atau lokasi atas permintaan sendiri.
I
(1)
-b-
BAB II
KETENTUAN MUTASI
Bagian Kesatu
Persyaratan
Pasal 3
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan
mutasi yaitu:
a. berstatus PNS;
b. analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap
jabatan PNS yang akan mutasi;
c. surat permohonan mutasi dari PNS yang
bersangkutan;
d. surat usul mutasi dari PPK instansi penerima
dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki;
e. surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal
dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki;
f. surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang
bersangkutan tidak sedang dalam proses atau
menjalani hukuman disiplin danlatau
proses peradilan yang dibuat oleh PPK atau pejabat
lain yang menangani kepegawaian paling rendah
menduduki JPT Pratama;
g. salinan/fotokopi sah keputusan dalam pangkat
dan I atau jabatan terakhir;
h. salinan/fotokopi sah penilaian prestasi kerja bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
i. surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas
belajar atau ikatan dinas yang dibuat oleh PPK atau
pejabat lain yang menangani kepegawaian paling
rendah menduduki JPT Pratama; danlatau
j. surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan
Inspektorat dimana PNS tersebut berasal.
-6-
(2) Analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap
jabatan PNS yang akan mutasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, dibuat menurut contoh
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
Bagian Kedua
Prosedur
Pasal 4
Prosedur mutasi selain mutasi dalam I (satu) Instansi R.rsat
atau dalam I (satu) Instansi Daerah, dilakukan sebagai
berikut:
a. PPK instansi penerima membuat usul mutasi kepada
PPK asal atau instansi dimana PNS yang bersangkutan
bekeda untuk meminta persetujuan.
b. Usul mutasi dari PPK instansi penerima sebagaimana
dimaksud pada huruf a, dibuat menurut contoh
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
c. Apabila PPK Instansi asal menyetujui maka dibuat
persetujuan mutasi.
d. Persetujuan mutasi dari PPK instansi asal sebagaimana
dimaksud pada huruf c, dibuat menurut contoh
sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Badan ini.
e. Persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf d
dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan disampaikan
kepada:
1. PPK instansi penerima; dan
2. PNS yang bersangkutan.
g.
-7 -
Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud
pada huruf c, PPK instansi penerima menyampaikan usul
mutasi kepada Kepala BKN lKepala Kantor Regional BKN
untuk mendapatkan pertimbangan teknis.
Usul mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf f,
dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV dan Lampiran v yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepala Kantor Regional
BKN diberikan apabila memenuhi persyaratan dan
setelah BKN melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan
jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepara Kantor
Regional BKN sebagaimana dimaksud pada huruf h
ditetapkan paling lama 15 (lima belas) hari keda
sejak diterimanya usul mutasi.
Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional
BKN sebagaimana dimaksud pada huruf h,
dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam
Lampiran vI yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/
Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud
pada huruf h, pejabat yang ditunjuk menetapkan
keputusan mutasi sesuai kewenangannya.
Keputusan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf k,
dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
Keputusan mutasi dibuat paling kurang 5 (lima) rangkap
dan disampaikan kepada:
1. PPK instansi penerima;
2. PPK instansi asal;
3. PNS yang bersangkutan;
4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/
Kas Daerah; dan
h.
I
J
k.
1.
m.
n.
-8-
5. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN
Berdasarkan keputusan mutasi sebagaimana dimaksud
huruf k maka:
1. PPK instansi penerima menetapkan keputusan
pengangkatan dalam jabatan; dan
2. PPK instansi asal menetapkan keputusan
pemberhentian dari jabatan.
Keputusan pengangkatan PNS dalam jabatan
sebagaimana dimaksud pada huruf n angka l,
dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam
Lampiran vIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Badan ini.
Keputusan pengangkatan dalam jabatan oleh
PPK instansi penerima dan keputusan pemberhentian
dari jabatan oleh PPK instansi asal sebagaimana
dimaksud pada huruf n, ditetapkan paling lama
30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditetapkannya
keputusan mutasi.
Pasal 5
Mutasi dalam 1 (satu) Instansi R.rsat atau dalam 1 (satu)
Instansi Daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu)
Instansi Daerah dilakukan oleh PPK, setelah memperoleh
pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS.
b. Dalam hal Tim Penilai Kinerja belum terbentuk,
pertimbangan diberikan oleh Badan Pertimbangan
Jabatan dan Kepangkatan.
c. Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat
perencanaan mutasi.
d. Perencanaan mutasi disampaikan kepada Tim penilai
Kinerja PNS untuk mendapatkan pertimbangan mutasi.
e. Berdasarkan pertimbangan mutasi dari Tim Penilai
Kinerja PNS, unit kerja yang membidangi kepegawaian
mengusulkan mutasi kepada PPK.
o.
p.
-9 -
Berdasarkan usul mutasi sebagaimana dimaksud pada
huruf e, PPK menetapkan pengangkatan PNS dalam
jabatan.
Pasal 6
Mutasi PNS antar-kabupater-lkota dalam satu provinsi
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi PNS antar-kabupatenlkota dalam satu provinsi
ditetapkan oleh gubernur setelah memperoleh
pertimbangan Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN.
b. Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepala Kantor
Regional BKN diberikan dalam hal persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terpenuhi dan
BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan
jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi
tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi
penerima dan instansi asal, BKN tidak dapat memberikan
pertimbangan.
d. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/
Kepala Kantor Regional BKN, gubernur menetapkan
keputusan mutasi.
e. Berdasarkan penetapan gubernur, PPK instansi penerima
menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan.
Pasal 7
Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan
antar provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan
antar provinsi ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri
setelah memperoleh pertimbangan teknis Kepala BKN/
Kepala Kantor Regional BKN.
b.
-10-
Pertimbangan teknis Kepala BKN /Kepala Kantor
Regional BKN diberikan dalam hal persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terpenuhi dan
BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan
jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak
sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima
dan instansi asal, BKN tidak dapat memberikan
pertimbangan teknis.
Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/
Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud
pada huruf b, menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan
mutasi.
Berdasarkan penetapan menteri sebagaimana dimaksud
pada huruf d, PPK instansi penerima menetapkan
pengangkatan PNS dalam Jabatan.
Pasal 8
Mutasi PNS provinsi/kabupatenfkota ke Instansi Pr.rsat atau
sebaliknya dan mutasi PNS antar-Instansi h,rsat dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Rrsat
atau sebalikny?, dan mutasi PNS antar-Instansi Rrsat
ditetapkan oleh Kepala BKN.
b. Penetapan Kepala BKN sebagaimana dimaksud pada
huruf a diberikan dalam hal persyaratan terpenuhi dan
BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan
jabatan di instansi penerima dan instansi asal.
c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak
sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima
dan instansi asal, BKN tidak menetapkan keputusan
mutasi.
c.
d.
e.
- 11-
d. Berdasarkan penetapan Kepala BKN sebagaimana
dimaksud pada huruf a, PPK instansi penerima
menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan.
Pasal 9
Mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di
luar negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10
(1) Mutasi PNS atas permintaan sendiri diberikan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
a. memperhatikan pola karier PNS yang bersangkutan;
b. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
c. tidak bertentangan dengan peraturan internal
instansi; dan
d. tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman
disiplin dan atau proses peradilan yang di
tandatangani oleh unit kerja yang menangani
kepegawaian.
(21 Persyaratan dan prosedur mutasi atas permintaan sendiri
disesuaikan dengan jenis mutasi yang diatur dalam
Peraturan Badan ini.
Bagian Ketiga
Pembiayaan
Pasal 1 1
Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara untuk Instansi h.rsat dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk
Instansi Daerah.
Biaya mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibebankan pada instansi penerima.
(1)
(21
(1)
(21
(3)
-12-
(3) Komponen pembiayaan mutasi diberlakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
KETENTUAN LAIN.LAIN
Pasal 12
Bagi PNS yang mengikuti seleksi terbuka pada instansi
pemerintah lain dan memenuhi syarat untuk mengisi
jabatan wajib dilakukan mutasi.
Persetujuan mengikuti seleksi terbuka dipersamakan
dengan persetujuan mutasi.
Persyaratan mutasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1), dikecualikan bagi mutasi PNS yang
mengikuti seleksi terbuka sebagaimana dimaksud
pada ayat (21.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
Pada saat berlakunya Peraturan Badan ini,
Instansi Pemerintah yang menerima mutasi PNS dari
Instansi Pemerintah lainnya dengan status dipekerjakan
atau diperbantukan harus melakukan koordinasi dengan
instansi asal untuk menentukan status kepegawaian PNS
yang bersangkutan.
Dalam hal Instansi asal menyetujui melepas pNS
yang bersangkutan ke instansi yang menerima
perbantuan, instansi asal mengeluarkan
surat persetujuan melepas PNS yang bersangkutan
untuk menjadi PNS di instansi penerima dan
mencabut keputusan dipekerjakan atau diperbantukan
selanjutnya dilakukan prosedur mutasi.
(1)
(21
(3)
-13-
Instansi penerima menetapkan keputusan pengangkatan
jabatan PNS dimaksud berdasarkan keputusan mutasi
yang ditetapkan oleh Kepala BKN, menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri,
atau gubernur sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
Dalam hal instansi asal masih membuhrhkan PNS yang
bersangkutan, instansi asal mempekerjakan kembali ke
dalam kelas jabatan yang sama dan sesuai dengan
kompetensinya pada saat PNS yang bersangkutan bekerja
di instansi penerima.
(41
Peraturan Badan
diundangkan.
Pasal 14
ini mulai berlaku pada tanggat
-L4-
Agar setiap orang mengetatruinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal a April2OI9
KEPAI,A
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
BIMA HARIA WIBISANA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 April2OL9
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUN DANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OL9 NOMOR 391
Salinan sesuai dengan aslinya
ndang-undangdtr,
I,AMPIRAN I
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OI9
TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI
CONTOH
ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA
ANALISIS JABATAN
INFORMASI JABATAN
1. Nama Jabatan
2. Kode Jabatan
3. Unit Organisasi
a. Eselon I
b. Eselon II
c. Eselon III
d. Eselon IV
4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi :
5.
6.
7.
Ikhtisar Jabatan
Uraian Tugas
Bahan Kerja
No Bahan Keria Dizunakan dalam tugas
-2-
8. Perangkat I AJrat Kerja
No Alat Kerja Dirmnakan ddam tusas
9. Hasil Kerja
No Hasil Keria Satuarr
10. Tanggung Jawab
11. Wewenang
12. Korelasi Jabatan
13. Kondisi Lingkungan Kerja
No Aspek Keterangan
14. Resiko Batraya
No Jabatarr Unit Keria/Instansi Dalam Hat
1.
2.
No Batraya Fisik/Mental Penvebab
1.
15. Syarat Jabatan :
16. Prestasi Kerja yang Diharapkan :
17. Butir Informasi Lain
MENTERI / PTMPINAI{ LEMBAGA
GUBERNUR/ BUPATT / IVATJKOTA
No Hasil Kerja Waktu penyelesaiarr
(menitl
Volume
(setatlunl
3
ANALISIS BEBAN IITR^'A
FORMULIR BEBAN KER.IA UNTUK KEBUTUHAN PEGAWAI
Nama Jabatan :
Unit Kerja :
Ikhtisar Jabatan :
NO
URAIAN
TUGAS
SATUAN
HASIL
WAKTU
PET{YELESAIAN
WAKTU
KER.IA
EFEKTIF
BEBAN
KER.IA
PEGAWAI
YANG
DIBUTUHKAN
PEGAWAI
YANG
ADA
SAAT IM
KETERANGAN
I 2 3 4 5 6 7 8 9
MENTERI / PIMPINAN I,EMBAGA
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA.......,
I,AMPIRAN II
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OI9
TENTANG
TATA CARA PEI.AKSANAAN MUTASI
CONTOH
USUL MUTASI
Nomor
Sifat
Iampiran
Perihal
Kepada
Permintaan persehrjuan mutasi
atas nama
NIP.........
Yth.
unhrk menduduki jabatan
Dengan hormat,
l. Unhrk memperlancar pelaksanaan tugas di lingkungan
kami membutuhkan Pegawai Negeri Sipil yang tersebut dibawah ini:
Nama
NIP
Pangkat
Jabatan
Instansi
untuk diangkat dalam jabatan ... dengan alasan:
di
a.
b.
2.
3.
c. ..........
Sehubungan dengan hal tersebut kami minta persehrjuan saudara agar Pegawai
Negeri Sipil yang bersangkutan dapat mutasi di linglungan
Demikian permintaan kami apabila disehrjui agar dapat diberikan surat pernyataan
persetqiuannya.
MENTERI / PIMPINAN LEMBAGA
GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA
Tembusan disampaikan dengan hormat kepada:
1. Kepala BKN/Kepala I(antor Regional BKN
2. ..........
3. dst.
CONTOH
PERSETUJUAI.I MUTASI
Nomor :
Sifat :
Inmpiran :
Perihal : Persehrjuan mutasi atas nnrna
...... MP
Tembusan disanpaikan dengan hormat kepada:
l. Kepda BKN/Kepala Kantor Regiond BKN
2. sdr.......
3. dst.
I,,AMPIRAI.I M
PERATURAN BADAI{ KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBUK INDONESI.A
NOMOR 5 TAHUN 2OL9
TEMANG
TATA CARA PEIIqI(SAIVAIUI MUTASI
Kepada
Yth. .......r........
dir
1
:::::*.,Hfff b:il#;il;;dd;;;,;,d"'s-
surat nomor tanssd
Narna : ..............
NIP : ..............
Panglcat : ..............
Jabatan : ..............
Instansi : ..............
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Pegawai Negeri Sipil yang tersebut di
bawah ini:
Nama : ..............
MP :..............
Panglat : ..............
Jabatan : ..............
Instansi : ..............
disehrjui untuk mutasi di lingftrngan ......... unhrk diangf,at dalem jabatan
dengan ketenhran batrwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tetap melaksanal€n
pekerjaannya sehari-hari sebelum ada keputuslen pengangtcatarmya pada instansi bartr.
2. Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk digundran se[agaiFana mestinya-
MENTERI / PIMPINAI{ I,EMBAGA
GUBERNUR/ BUPATI /WALIKCvIA
l
I,AMPIMI.I ry
PERATURAN BADAI.I KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TN{UN 2OL9
TENTANG
TATA CARA PEI,,AKSAI{AAN MUTASI
CONTOH
SURAT PENGANTAR USUL PERTIMBANGAN TEKNIS MUTASI
Nomor :
Sifat :
lampiran :
Perihal : Usul persehrjuan teknis mutasi
atas nama ........... NIP
. dkk. sebanyak
( ................) orang.
1. Bersama ini dengan hormat kami sampaikan Daftar Usul persetqiuan teknis mutasi
Pegawai Negeri Sipil yang namanya sebagai berikut:
NO NAMA / NrP PANGKAT/JABATAN INSTANSI
LAMA
INSTANSI
BARU
1 2 3 4 ,s
Sebagai pertimbangan siaudara, kami sertakan kelengkapan berkas yang bersangkutan
untuk mendapat penyelesaian sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan
pen ndangan-undangan.
2. Demikian disampaikan dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA
GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA.. . . ...,
Jakarta,
Kepada
Yth. Kepda BKN/Kanreg BKN
di
I,AMPIRAI.I V
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBUK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OI9
TEMANG
TATA CARA PEI AI(S/{}IAIUI MUTASI
CONTOH
NOTA USUL MUTASI
NOTA USUL MUTASI
NOMOR:......
Instansi : .....
NO DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL
I NAMA
2 NIP
3 Tempat/Tgl Lahir
4 Pendidikan
5
Nomor Surat permintaan
Mutasi/tanesal I
6
Nomor Surat persetujuan
Mutasi/tanssd I
7
s
1. Pangkat
2. TMT
3. Jabatan
4. Instansi
5 Wilayah Pembayaran
8
D
M
E
1. Pangkat
2. TMT
3. Jabatan
4. Instansi
5 Wilayah Pembayaran
9 Formasi
Tatrun: /Jabatan:
Jumlah : Terisi: Sisa:
10
ffi i ri'; il i ;i M iilili i i'i na rieb,e
GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA. . .
L{MPIRAN VI
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBUK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2019
TENTANG
TATA CARA PEI,AKSANAAN MI,'TASI
CONTOH
PERTIMBANGAN TEKNIS MUTASI
NomorUsul : MUTASI
Tanggal Usul : 1. Mutasi Antar Kab/Kota dalam satu kovinsi
Diterima BKN : 2. Mutasi Antar Kab/Kota antar Provinsi
3. Mutasi Antar Provinsi
PERTIMBANGAN TEKNIS
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA/KEPALA KANTOR REGIONAL
TENTANG
MUTASI KEPEGAWAIAN
NO DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL
1 NAMA
2 NIP
3 Tempat/Tgl Lahir
4 Pendidikan
5
Nomor Surat permintaan
Mutasi/ tanesal
I
6
Nomor Surat persetujuan
Mutasi/tanggal
I
7
S
1. Pangkat
2. TMT
3. Jabatan
4. Instansi
5 Wilayah Pembayaran
8
D
M
m
1. Pangkat
2. TMT
3. Jabatan
4. Instansi
5 Wilayah Pembayaran
9 Formasi
Tahun: /Jabatan:
Jumlah : Terisi: Sisa:
10
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
/KEPALA KANTOR REGIONAL.......,
I,AMPIRAN VII
PERATURAN BADAN KEPEGAWAI.AN NEGARA
REPUBLIK TNDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OL9
TENTANG
TATA CARA PEI,AKSANAAN MUTASI
CONTOH
KEPUTUSAN MUTASI
LOGO/KOP SURAT
KEPUTUSAN M ENTERI / PIMPI NAN LEM BAGA / GUB ERNUR / BU PATI WALI KOTA
NOMOR
TENTANG
MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
M ENTERI / PIMPINAN LEMBAGA / GUB ERNU R/ B UPATI WALIKOTA
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pegawai Negeri Sipil
yang namanya tersebut dalam Keputusan ini, memenuhi syarat unhrk dimutasikan,
oleh karena itu perlu ditetapkan dengan keputusan.
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OL4 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OL7 tentang Manajemen ASN;
3. Keputusan .......... tentang SOTK
1. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Permintaan Mutasi
Pegawai Negeri Sipil
2. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Persetujuan Mutasi
Pegawai Negeri Sipil
3. Pertimbangan Teknis Mutasi Kepala Badan Kepegawaian NegarafKepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian Negara Nomor tanggal
MEMUTUSKAN
Pegawai Negeri Sipil, Nomor urut :
1. Nama :
2. NIP :
3. Tanggal Lahir :
4. Pangkat lama / Gol ruang / TMT :
5. Jabatan
6. Unit Kerja
Terhitung mulai tanggal dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil ......
PNS sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU diangkat dalam jabatan
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan
diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
: Asll Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, unhrk diketahui dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tembusan disampaikan dengan hormat kepada:
1. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN
2. Kepala KPPN/ Kasda........
3. dst
Ditetapkan di
pada tanggal
MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA
GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTA.......,
I-AMPIRAN VIII
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2OT9
TENTANG
TATA CARA PEI..AKSANAAN MUTASI
CONTOH
KEPUTUSAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN
LOGO/KOP SURAT
KEPUTU SAN M E NTERI / PI M PINAN LEMBAGA / GUB E RNUR/ BUPATI / WALIKOTA
NOMOR
TENTANG
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
M ENTERI / PI MPINAN LEMBAGA/ GUBERNU R/ BUPATI WALIKOTA
Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pegawai Negeri Sipil
yang namanya tersebut dalam Keputusan ini, oleh karena itu perlu ditetapkan dengan
keputusan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OI4 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Manajemen ASN;
3. Keputusan .......... tentang SOTK
Memperhatikan : 1. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Permintaan Mutasi
Pegawai Negeri Sipil
2. Surat ..... Nomor ......... tanggal ....... perihal Persetujuan Mutasi
Pegawai Negeri Sipil
3. Pertimbangan Teknis Mutasi Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor
Regional Badan Kepegawaian Negara Nomor tanggal
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pegawai Negeri Sipil, Nomor urut :
l.Nama : ....
2. NIP : ....
3. Tanggal Lahir : .........
4. Pangkat lama / Gol ruang / TMT : ......... . , ....
5. Jabatan : ...
6. Unit Kerja : .........
Terhitung mulai tanggal dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil.......
untuk diangkat dalam jabatan
KEDUA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan
diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya.
KETIGA : Asli Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk diketahui dan
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tembusan disampaikan dengan hormat kepada:
1. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN
2. Kepala KPPN/Kasda..
3. dst
Ditetapkan di
pada tanggal
MENTERI / PIMPINAN LEMBAGA
GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTA.......,

More Related Content

What's hot

220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptxFeraEzaSafitri
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Dadang Solihin
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Sujatmiko Wibowo
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRITri Widodo W. UTOMO
 
Teori lokasi christaller
Teori lokasi christallerTeori lokasi christaller
Teori lokasi christallerdinarmelani
 
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdf
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdfGambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdf
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdfxvader
 
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...CIkumparan
 
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptxPEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptxYovanIristian
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERIMuhammad Rafi Kambara
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakRidho Fitrah Hyzkia
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangAhmad Abdul Haq
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxBappedaLampungUtara
 

What's hot (20)

Sk penempatan
Sk penempatanSk penempatan
Sk penempatan
 
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
220616 Bahan Arah Kebijakan DAK 2023 _Provinsi Sumatera Barat.pptx
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
 
Cara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakipCara mudah menyusun lakip
Cara mudah menyusun lakip
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
Evaluasi ZI WBK WBBM Tahun 2022
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRIPeran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
Peran dan Kedudukan ASN Dalam NKRI
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Teori lokasi christaller
Teori lokasi christallerTeori lokasi christaller
Teori lokasi christaller
 
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdf
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdfGambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdf
Gambaran Umum Kepmendagri 1317 2023.pdf
 
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
SE Persetujuan Mendagri Kepada Plt, PJ, PJ Sementara Kepala Daerah dalam Aspe...
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Tata cara reviu rkakl
Tata cara reviu rkaklTata cara reviu rkakl
Tata cara reviu rkakl
 
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptxPEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
 
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERITATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
TATA CARA PENARIKAN PINJAMAN DAN/ATAU HIBAH LUAR NEGERI
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
 
Wbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malangWbk dan wbbm kppn malang
Wbk dan wbbm kppn malang
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 

Similar to Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi

Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaianSosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaianAshefHakimAbdullah
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...Yudhi Aldriand
 
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNS
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNSSosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNS
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNSnop jaya
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...Winarto Winartoap
 
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsiLieza FA
 
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkPeraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkbppponcol
 
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...Mar'an Hoven
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002Nick Nick
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pns
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pnsPp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pns
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pnsAl-Faruq Muhammad
 
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_20202.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_2020KutsiyatinMSi
 
Pp nomor 17_tahun_20201
Pp nomor 17_tahun_20201Pp nomor 17_tahun_20201
Pp nomor 17_tahun_20201KutsiyatinMSi
 
Pp nomor 17_tahun_2020
Pp nomor 17_tahun_2020Pp nomor 17_tahun_2020
Pp nomor 17_tahun_2020Ali Akbar
 
Pp nomor 17 tahun 2020
Pp nomor 17 tahun 2020Pp nomor 17 tahun 2020
Pp nomor 17 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaUlfah Hanum
 
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdf
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdfPermenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdf
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdfYandryAbun1
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...temanna #LABEDDU
 

Similar to Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi (20)

Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaianSosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
Sosialisasi Perban tahun 2019 tentang kepegawaian
 
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
SURAT EDARAN BKN NOMOR 3/SE/VIII/l2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN BKN ...
 
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNS
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNSSosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNS
Sosialisasi Peraturan BKN 5 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi PNS
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
 
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...
2452 perka bkn no.20 tahun 2013 @ ketentuan pelaksanaan perpres no.44 tahun 2...
 
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi
209116135 prosedur-mutasi-pns-antar-propinsi
 
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppkPeraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
Peraturan bkn-nomor-1-tahun-2019-petunjuk-teknis-pengadaan-pppk
 
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...
Keputusan bersama menteri kesehatan dan kesos dan kepala bkn nomor 18 tahun 2...
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002031. kep kbkn 11 2002
031. kep kbkn 11 2002
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pns
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pnsPp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pns
Pp 17 2020_perubahan_pp_11_2017 _manajemen_pns
 
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_20202.b.pp nomor 17_tahun_2020
2.b.pp nomor 17_tahun_2020
 
Pp nomor 17_tahun_20201
Pp nomor 17_tahun_20201Pp nomor 17_tahun_20201
Pp nomor 17_tahun_20201
 
Pp nomor 17_tahun_2020
Pp nomor 17_tahun_2020Pp nomor 17_tahun_2020
Pp nomor 17_tahun_2020
 
Pp nomor 17 tahun 2020
Pp nomor 17 tahun 2020Pp nomor 17 tahun 2020
Pp nomor 17 tahun 2020
 
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasaJuknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
Juknis formasi jabatan fungsional pengadaan barang dan jasa
 
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdf
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdfPermenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdf
Permenpan RB Nomor 26 Tahun 2020 (1).pdf
 
9.pdf
9.pdf9.pdf
9.pdf
 
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
 

More from Yudhi Aldriand

PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahYudhi Aldriand
 
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...Yudhi Aldriand
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...Yudhi Aldriand
 
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Yudhi Aldriand
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Yudhi Aldriand
 
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Yudhi Aldriand
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Yudhi Aldriand
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Yudhi Aldriand
 
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Yudhi Aldriand
 
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...Yudhi Aldriand
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaYudhi Aldriand
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desaYudhi Aldriand
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakYudhi Aldriand
 
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAWSekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAWYudhi Aldriand
 
Pemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktuPemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktuYudhi Aldriand
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaYudhi Aldriand
 
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaYudhi Aldriand
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanYudhi Aldriand
 
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Yudhi Aldriand
 

More from Yudhi Aldriand (20)

PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerahPP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
PP 72 2019 perubahan_PP 18_2016_perangkat_daerah
 
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
Permendagri 58 tahun 2019 tentang Mutasi PNS antarKabupaten/Kota Antarprovins...
 
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUB...
 
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
Surat Kepala BKN Nomor :.26-30/V-119-2/99 Tanggal 3 Oktober 2017 Perihal Bata...
 
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
Permendagri No 66 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Permendagri No 82 Tahun 2...
 
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
Permendagri NO.65 th_2017 Tentang Perubahan atas Permendagri No 112 Tahun 201...
 
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
Peran Camat dlm Pengelolaan Keuangan Desa
 
Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016Permendagri no.110 tahun 2016
Permendagri no.110 tahun 2016
 
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
Permenkeu nomor 128 pmk.02-2016 tentang persyaratan dan besar manfaat tabunga...
 
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
Surat kepala-bkn-nomor-k.26-30-v.108-6-99-penjelasan-permasalahan-kepegawaian...
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desaPermen no.1 th 2016 tentang pengelolaan  aset desa
Permen no.1 th 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
 
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAWSekilas Info tentang Pilkades PAW
Sekilas Info tentang Pilkades PAW
 
Pemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktuPemilihan kepala desa antarwaktu
Pemilihan kepala desa antarwaktu
 
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan DesaBPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
BPKP Juklak Bimkon Pengelolaan Keuangan Desa
 
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desaPermendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
Permendagri no-112-th-2014-pemilihan-kepala-desa
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
 

Recently uploaded

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (8)

Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

Peraturan bkn-no.-5-tahun-2019-tata-cara-pelaksanaan-mutasi

  • 1. BN)AN KTPEGAUTNAN NEGARA TATA CARA PETAKSANAAN MUTASI PERATURAN BN)AN KTPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 5TAIIUN2O19 TANGGAL : SAPRIL2OI9
  • 2. BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OT9 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal I97 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OI7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, perlu menetapkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara tentang Tata Cara Pelaksanaan Mutasi' Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OI4 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OI4 Nomor 6, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a9al; Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2OI7 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 60371; Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2Ol3 tentang Badan Kepegawaian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OL3 Nomor I28l; 2. 3.
  • 3. -2- 4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OI4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OL4 Nomor 998) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 31 Tahun 2OI5 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2OL4 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2OLs Nomor L282); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 2. Mutasi adalah perpindahan tugas danlatau lokasi dalam 1 (satu) Instansi hrsat, antar-Instansi hrsat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri.
  • 4.
  • 5. -4- f. penilaian prestasi kerlalkinerja dan perilaku kerja; g. kebutuhan organisasi; dan h. sifat pekerjaan teknis atau kebijakan tergantung pada klasifikasi jabatan. (3) Mutasi terdiri atas: a. mutasi PNS dalam satu Instansi hrsat atau Instansi Daerah; b. mutasi PNS antar kabupatenlkota dalam satu provinsi; c. mutasi PNS antar kabupatenlkota antarprovinsi, dan antar provinsi; d. mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pr.rsat atau sebaliknya; e. mutasi PNS antar-Instansi h.rsat; dan f. mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri. (41 Mutasi dilakukan paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun. (5) Mutasi dilakukan atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier, dengan memperhatikan kebutuhan organisasi. (6) Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan. (71 Selain mutasi karena tugas darrlatau lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PNS dapat mengajukan mutasi tugas dan/atau lokasi atas permintaan sendiri. I
  • 6. (1) -b- BAB II KETENTUAN MUTASI Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 3 Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan mutasi yaitu: a. berstatus PNS; b. analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap jabatan PNS yang akan mutasi; c. surat permohonan mutasi dari PNS yang bersangkutan; d. surat usul mutasi dari PPK instansi penerima dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki; e. surat persetujuan mutasi dari PPK instansi asal dengan menyebutkan jabatan yang akan diduduki; f. surat pernyataan dari instansi asal bahwa PNS yang bersangkutan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin danlatau proses peradilan yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama; g. salinan/fotokopi sah keputusan dalam pangkat dan I atau jabatan terakhir; h. salinan/fotokopi sah penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; i. surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang dibuat oleh PPK atau pejabat lain yang menangani kepegawaian paling rendah menduduki JPT Pratama; danlatau j. surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat dimana PNS tersebut berasal.
  • 7. -6- (2) Analisis jabatan dan analisis beban kerja terhadap jabatan PNS yang akan mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Bagian Kedua Prosedur Pasal 4 Prosedur mutasi selain mutasi dalam I (satu) Instansi R.rsat atau dalam I (satu) Instansi Daerah, dilakukan sebagai berikut: a. PPK instansi penerima membuat usul mutasi kepada PPK asal atau instansi dimana PNS yang bersangkutan bekeda untuk meminta persetujuan. b. Usul mutasi dari PPK instansi penerima sebagaimana dimaksud pada huruf a, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. c. Apabila PPK Instansi asal menyetujui maka dibuat persetujuan mutasi. d. Persetujuan mutasi dari PPK instansi asal sebagaimana dimaksud pada huruf c, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. e. Persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf d dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap dan disampaikan kepada: 1. PPK instansi penerima; dan 2. PNS yang bersangkutan.
  • 8. g. -7 - Berdasarkan persetujuan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf c, PPK instansi penerima menyampaikan usul mutasi kepada Kepala BKN lKepala Kantor Regional BKN untuk mendapatkan pertimbangan teknis. Usul mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf f, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV dan Lampiran v yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepala Kantor Regional BKN diberikan apabila memenuhi persyaratan dan setelah BKN melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepara Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud pada huruf h ditetapkan paling lama 15 (lima belas) hari keda sejak diterimanya usul mutasi. Pertimbangan teknis Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud pada huruf h, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran vI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/ Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud pada huruf h, pejabat yang ditunjuk menetapkan keputusan mutasi sesuai kewenangannya. Keputusan mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf k, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Keputusan mutasi dibuat paling kurang 5 (lima) rangkap dan disampaikan kepada: 1. PPK instansi penerima; 2. PPK instansi asal; 3. PNS yang bersangkutan; 4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara/ Kas Daerah; dan h. I J k. 1. m.
  • 9. n. -8- 5. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN Berdasarkan keputusan mutasi sebagaimana dimaksud huruf k maka: 1. PPK instansi penerima menetapkan keputusan pengangkatan dalam jabatan; dan 2. PPK instansi asal menetapkan keputusan pemberhentian dari jabatan. Keputusan pengangkatan PNS dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf n angka l, dibuat menurut contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran vIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini. Keputusan pengangkatan dalam jabatan oleh PPK instansi penerima dan keputusan pemberhentian dari jabatan oleh PPK instansi asal sebagaimana dimaksud pada huruf n, ditetapkan paling lama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditetapkannya keputusan mutasi. Pasal 5 Mutasi dalam 1 (satu) Instansi R.rsat atau dalam 1 (satu) Instansi Daerah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat atau dalam 1 (satu) Instansi Daerah dilakukan oleh PPK, setelah memperoleh pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS. b. Dalam hal Tim Penilai Kinerja belum terbentuk, pertimbangan diberikan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan. c. Unit kerja yang membidangi kepegawaian membuat perencanaan mutasi. d. Perencanaan mutasi disampaikan kepada Tim penilai Kinerja PNS untuk mendapatkan pertimbangan mutasi. e. Berdasarkan pertimbangan mutasi dari Tim Penilai Kinerja PNS, unit kerja yang membidangi kepegawaian mengusulkan mutasi kepada PPK. o. p.
  • 10. -9 - Berdasarkan usul mutasi sebagaimana dimaksud pada huruf e, PPK menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan. Pasal 6 Mutasi PNS antar-kabupater-lkota dalam satu provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi PNS antar-kabupatenlkota dalam satu provinsi ditetapkan oleh gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN. b. Pertimbangan teknis Kepala BKN lKepala Kantor Regional BKN diberikan dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terpenuhi dan BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak dapat memberikan pertimbangan. d. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/ Kepala Kantor Regional BKN, gubernur menetapkan keputusan mutasi. e. Berdasarkan penetapan gubernur, PPK instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan. Pasal 7 Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan antar provinsi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi PNS antar kabupatenlkota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan teknis Kepala BKN/ Kepala Kantor Regional BKN.
  • 11. b. -10- Pertimbangan teknis Kepala BKN /Kepala Kantor Regional BKN diberikan dalam hal persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terpenuhi dan BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak dapat memberikan pertimbangan teknis. Berdasarkan pertimbangan teknis Kepala BKN/ Kepala Kantor Regional BKN sebagaimana dimaksud pada huruf b, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri menetapkan keputusan mutasi. Berdasarkan penetapan menteri sebagaimana dimaksud pada huruf d, PPK instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam Jabatan. Pasal 8 Mutasi PNS provinsi/kabupatenfkota ke Instansi Pr.rsat atau sebaliknya dan mutasi PNS antar-Instansi h,rsat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Mutasi PNS provinsi/kabupatenlkota ke Instansi Rrsat atau sebalikny?, dan mutasi PNS antar-Instansi Rrsat ditetapkan oleh Kepala BKN. b. Penetapan Kepala BKN sebagaimana dimaksud pada huruf a diberikan dalam hal persyaratan terpenuhi dan BKN telah melakukan verifikasi dan validasi kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal. c. Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi dan validasi tidak sesuai dengan kebutuhan jabatan di instansi penerima dan instansi asal, BKN tidak menetapkan keputusan mutasi. c. d. e.
  • 12. - 11- d. Berdasarkan penetapan Kepala BKN sebagaimana dimaksud pada huruf a, PPK instansi penerima menetapkan pengangkatan PNS dalam jabatan. Pasal 9 Mutasi ke perwakilan Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 10 (1) Mutasi PNS atas permintaan sendiri diberikan dengan pertimbangan sebagai berikut: a. memperhatikan pola karier PNS yang bersangkutan; b. tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku; c. tidak bertentangan dengan peraturan internal instansi; dan d. tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan atau proses peradilan yang di tandatangani oleh unit kerja yang menangani kepegawaian. (21 Persyaratan dan prosedur mutasi atas permintaan sendiri disesuaikan dengan jenis mutasi yang diatur dalam Peraturan Badan ini. Bagian Ketiga Pembiayaan Pasal 1 1 Pembiayaan sebagai dampak dilakukannya mutasi PNS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Instansi h.rsat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Instansi Daerah. Biaya mutasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada instansi penerima. (1) (21
  • 13. (1) (21 (3) -12- (3) Komponen pembiayaan mutasi diberlakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III KETENTUAN LAIN.LAIN Pasal 12 Bagi PNS yang mengikuti seleksi terbuka pada instansi pemerintah lain dan memenuhi syarat untuk mengisi jabatan wajib dilakukan mutasi. Persetujuan mengikuti seleksi terbuka dipersamakan dengan persetujuan mutasi. Persyaratan mutasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), dikecualikan bagi mutasi PNS yang mengikuti seleksi terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (21. BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13 Pada saat berlakunya Peraturan Badan ini, Instansi Pemerintah yang menerima mutasi PNS dari Instansi Pemerintah lainnya dengan status dipekerjakan atau diperbantukan harus melakukan koordinasi dengan instansi asal untuk menentukan status kepegawaian PNS yang bersangkutan. Dalam hal Instansi asal menyetujui melepas pNS yang bersangkutan ke instansi yang menerima perbantuan, instansi asal mengeluarkan surat persetujuan melepas PNS yang bersangkutan untuk menjadi PNS di instansi penerima dan mencabut keputusan dipekerjakan atau diperbantukan selanjutnya dilakukan prosedur mutasi. (1) (21
  • 14. (3) -13- Instansi penerima menetapkan keputusan pengangkatan jabatan PNS dimaksud berdasarkan keputusan mutasi yang ditetapkan oleh Kepala BKN, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri, atau gubernur sesuai dengan kewenangan masing- masing. Dalam hal instansi asal masih membuhrhkan PNS yang bersangkutan, instansi asal mempekerjakan kembali ke dalam kelas jabatan yang sama dan sesuai dengan kompetensinya pada saat PNS yang bersangkutan bekerja di instansi penerima. (41 Peraturan Badan diundangkan. Pasal 14 ini mulai berlaku pada tanggat
  • 15. -L4- Agar setiap orang mengetatruinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal a April2OI9 KEPAI,A BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, ttd. BIMA HARIA WIBISANA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 April2OL9 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUN DANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2OL9 NOMOR 391 Salinan sesuai dengan aslinya ndang-undangdtr,
  • 16. I,AMPIRAN I PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OI9 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN MUTASI CONTOH ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA ANALISIS JABATAN INFORMASI JABATAN 1. Nama Jabatan 2. Kode Jabatan 3. Unit Organisasi a. Eselon I b. Eselon II c. Eselon III d. Eselon IV 4. Kedudukan dalam Struktur Organisasi : 5. 6. 7. Ikhtisar Jabatan Uraian Tugas Bahan Kerja No Bahan Keria Dizunakan dalam tugas
  • 17. -2- 8. Perangkat I AJrat Kerja No Alat Kerja Dirmnakan ddam tusas 9. Hasil Kerja No Hasil Keria Satuarr 10. Tanggung Jawab 11. Wewenang 12. Korelasi Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja No Aspek Keterangan 14. Resiko Batraya No Jabatarr Unit Keria/Instansi Dalam Hat 1. 2. No Batraya Fisik/Mental Penvebab 1. 15. Syarat Jabatan : 16. Prestasi Kerja yang Diharapkan : 17. Butir Informasi Lain MENTERI / PTMPINAI{ LEMBAGA GUBERNUR/ BUPATT / IVATJKOTA No Hasil Kerja Waktu penyelesaiarr (menitl Volume (setatlunl
  • 18. 3 ANALISIS BEBAN IITR^'A FORMULIR BEBAN KER.IA UNTUK KEBUTUHAN PEGAWAI Nama Jabatan : Unit Kerja : Ikhtisar Jabatan : NO URAIAN TUGAS SATUAN HASIL WAKTU PET{YELESAIAN WAKTU KER.IA EFEKTIF BEBAN KER.IA PEGAWAI YANG DIBUTUHKAN PEGAWAI YANG ADA SAAT IM KETERANGAN I 2 3 4 5 6 7 8 9 MENTERI / PIMPINAN I,EMBAGA GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA.......,
  • 19. I,AMPIRAN II PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OI9 TENTANG TATA CARA PEI.AKSANAAN MUTASI CONTOH USUL MUTASI Nomor Sifat Iampiran Perihal Kepada Permintaan persehrjuan mutasi atas nama NIP......... Yth. unhrk menduduki jabatan Dengan hormat, l. Unhrk memperlancar pelaksanaan tugas di lingkungan kami membutuhkan Pegawai Negeri Sipil yang tersebut dibawah ini: Nama NIP Pangkat Jabatan Instansi untuk diangkat dalam jabatan ... dengan alasan: di a. b. 2. 3. c. .......... Sehubungan dengan hal tersebut kami minta persehrjuan saudara agar Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dapat mutasi di linglungan Demikian permintaan kami apabila disehrjui agar dapat diberikan surat pernyataan persetqiuannya. MENTERI / PIMPINAN LEMBAGA GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA Tembusan disampaikan dengan hormat kepada: 1. Kepala BKN/Kepala I(antor Regional BKN 2. .......... 3. dst.
  • 20. CONTOH PERSETUJUAI.I MUTASI Nomor : Sifat : Inmpiran : Perihal : Persehrjuan mutasi atas nnrna ...... MP Tembusan disanpaikan dengan hormat kepada: l. Kepda BKN/Kepala Kantor Regiond BKN 2. sdr....... 3. dst. I,,AMPIRAI.I M PERATURAN BADAI{ KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBUK INDONESI.A NOMOR 5 TAHUN 2OL9 TEMANG TATA CARA PEIIqI(SAIVAIUI MUTASI Kepada Yth. .......r........ dir 1 :::::*.,Hfff b:il#;il;;dd;;;,;,d"'s- surat nomor tanssd Narna : .............. NIP : .............. Panglcat : .............. Jabatan : .............. Instansi : .............. Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Pegawai Negeri Sipil yang tersebut di bawah ini: Nama : .............. MP :.............. Panglat : .............. Jabatan : .............. Instansi : .............. disehrjui untuk mutasi di lingftrngan ......... unhrk diangf,at dalem jabatan dengan ketenhran batrwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tetap melaksanal€n pekerjaannya sehari-hari sebelum ada keputuslen pengangtcatarmya pada instansi bartr. 2. Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk digundran se[agaiFana mestinya- MENTERI / PIMPINAI{ I,EMBAGA GUBERNUR/ BUPATI /WALIKCvIA l
  • 21. I,AMPIMI.I ry PERATURAN BADAI.I KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TN{UN 2OL9 TENTANG TATA CARA PEI,,AKSAI{AAN MUTASI CONTOH SURAT PENGANTAR USUL PERTIMBANGAN TEKNIS MUTASI Nomor : Sifat : lampiran : Perihal : Usul persehrjuan teknis mutasi atas nama ........... NIP . dkk. sebanyak ( ................) orang. 1. Bersama ini dengan hormat kami sampaikan Daftar Usul persetqiuan teknis mutasi Pegawai Negeri Sipil yang namanya sebagai berikut: NO NAMA / NrP PANGKAT/JABATAN INSTANSI LAMA INSTANSI BARU 1 2 3 4 ,s Sebagai pertimbangan siaudara, kami sertakan kelengkapan berkas yang bersangkutan untuk mendapat penyelesaian sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan pen ndangan-undangan. 2. Demikian disampaikan dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA GUBERNUR/ BUPATI/WALIKOTA.. . . ..., Jakarta, Kepada Yth. Kepda BKN/Kanreg BKN di
  • 22. I,AMPIRAI.I V PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OI9 TEMANG TATA CARA PEI AI(S/{}IAIUI MUTASI CONTOH NOTA USUL MUTASI NOTA USUL MUTASI NOMOR:...... Instansi : ..... NO DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL I NAMA 2 NIP 3 Tempat/Tgl Lahir 4 Pendidikan 5 Nomor Surat permintaan Mutasi/tanesal I 6 Nomor Surat persetujuan Mutasi/tanssd I 7 s 1. Pangkat 2. TMT 3. Jabatan 4. Instansi 5 Wilayah Pembayaran 8 D M E 1. Pangkat 2. TMT 3. Jabatan 4. Instansi 5 Wilayah Pembayaran 9 Formasi Tatrun: /Jabatan: Jumlah : Terisi: Sisa: 10 ffi i ri'; il i ;i M iilili i i'i na rieb,e GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA. . .
  • 23. L{MPIRAN VI PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBUK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2019 TENTANG TATA CARA PEI,AKSANAAN MI,'TASI CONTOH PERTIMBANGAN TEKNIS MUTASI NomorUsul : MUTASI Tanggal Usul : 1. Mutasi Antar Kab/Kota dalam satu kovinsi Diterima BKN : 2. Mutasi Antar Kab/Kota antar Provinsi 3. Mutasi Antar Provinsi PERTIMBANGAN TEKNIS KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA/KEPALA KANTOR REGIONAL TENTANG MUTASI KEPEGAWAIAN NO DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL 1 NAMA 2 NIP 3 Tempat/Tgl Lahir 4 Pendidikan 5 Nomor Surat permintaan Mutasi/ tanesal I 6 Nomor Surat persetujuan Mutasi/tanggal I 7 S 1. Pangkat 2. TMT 3. Jabatan 4. Instansi 5 Wilayah Pembayaran 8 D M m 1. Pangkat 2. TMT 3. Jabatan 4. Instansi 5 Wilayah Pembayaran 9 Formasi Tahun: /Jabatan: Jumlah : Terisi: Sisa: 10 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA /KEPALA KANTOR REGIONAL.......,
  • 24. I,AMPIRAN VII PERATURAN BADAN KEPEGAWAI.AN NEGARA REPUBLIK TNDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OL9 TENTANG TATA CARA PEI,AKSANAAN MUTASI CONTOH KEPUTUSAN MUTASI LOGO/KOP SURAT KEPUTUSAN M ENTERI / PIMPI NAN LEM BAGA / GUB ERNUR / BU PATI WALI KOTA NOMOR TENTANG MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA M ENTERI / PIMPINAN LEMBAGA / GUB ERNU R/ B UPATI WALIKOTA Menimbang Mengingat Memperhatikan Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam Keputusan ini, memenuhi syarat unhrk dimutasikan, oleh karena itu perlu ditetapkan dengan keputusan. 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OL4 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OL7 tentang Manajemen ASN; 3. Keputusan .......... tentang SOTK 1. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Permintaan Mutasi Pegawai Negeri Sipil 2. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Persetujuan Mutasi Pegawai Negeri Sipil 3. Pertimbangan Teknis Mutasi Kepala Badan Kepegawaian NegarafKepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara Nomor tanggal MEMUTUSKAN Pegawai Negeri Sipil, Nomor urut : 1. Nama : 2. NIP : 3. Tanggal Lahir : 4. Pangkat lama / Gol ruang / TMT : 5. Jabatan 6. Unit Kerja Terhitung mulai tanggal dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil ...... PNS sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU diangkat dalam jabatan Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. : Asll Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, unhrk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Tembusan disampaikan dengan hormat kepada: 1. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN 2. Kepala KPPN/ Kasda........ 3. dst Ditetapkan di pada tanggal MENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTA.......,
  • 25. I-AMPIRAN VIII PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2OT9 TENTANG TATA CARA PEI..AKSANAAN MUTASI CONTOH KEPUTUSAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN LOGO/KOP SURAT KEPUTU SAN M E NTERI / PI M PINAN LEMBAGA / GUB E RNUR/ BUPATI / WALIKOTA NOMOR TENTANG PENGANGKATAN DALAM JABATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA M ENTERI / PI MPINAN LEMBAGA/ GUBERNU R/ BUPATI WALIKOTA Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pegawai Negeri Sipil yang namanya tersebut dalam Keputusan ini, oleh karena itu perlu ditetapkan dengan keputusan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2OI4 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2Ol7 tentang Manajemen ASN; 3. Keputusan .......... tentang SOTK Memperhatikan : 1. Surat ..... Nomor ......... tanggal ...... perihal Permintaan Mutasi Pegawai Negeri Sipil 2. Surat ..... Nomor ......... tanggal ....... perihal Persetujuan Mutasi Pegawai Negeri Sipil 3. Pertimbangan Teknis Mutasi Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara Nomor tanggal MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Pegawai Negeri Sipil, Nomor urut : l.Nama : .... 2. NIP : .... 3. Tanggal Lahir : ......... 4. Pangkat lama / Gol ruang / TMT : ......... . , .... 5. Jabatan : ... 6. Unit Kerja : ......... Terhitung mulai tanggal dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil....... untuk diangkat dalam jabatan KEDUA : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya. KETIGA : Asli Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Tembusan disampaikan dengan hormat kepada: 1. Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN 2. Kepala KPPN/Kasda.. 3. dst Ditetapkan di pada tanggal MENTERI / PIMPINAN LEMBAGA GUBERNUR/ BUPATI /WALIKOTA.......,