SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Download to read offline
Konsep dasar pengujian hipotesis
1. PENGERTIAN HIPOTESIS 
Hipotesis pada 
dasarnya merupakan 
proposisi atau anggapan 
yang mungkin benar, dan 
sering digunakan sebagai 
dasar pembuatan suatu 
keputusan/ pemecahan 
persoalan ataupun dasar 
penelitian lebih lanjut. 
Anggapan suatu hipotesis 
juga merupakan sebagai 
data. 
Uji Hipotesis adalah 
metode pengambilan 
keputusan yang didasarkan dari 
analisa data, baik dari 
percobaan yang terkontrol, 
maupun dari observasi (tidak 
terkontrol). Dalam statistik 
sebuah hasil bisa dikatakan 
signifikan jika kejadian tersebut 
hampir tidak mungkin 
disebabkan oleh faktor yang 
kebetulan, sesuai dengan batas 
probabilitas yang sudah 
ditentukan sebelumnya.
2. KEGUNAAN HIPOTESIS 
•Hipotesis memberikan penjelasan sementara 
tentang gejala-gejala. 
•Hipotesis sebagai pengetahuan dalam suatu 
bidang. 
•Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan 
yang langsung dapat diuji dalam penelitian. 
•Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. 
•Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan 
kesimpulan penyelidikan.
3. ARAH DAN BENTUK UJI HIPOTESIS 
•One tile ( satu sisi ) 
Adalah bila hipotesis 
alternativena 
menyatakan adanya 
perbedaan dan ada 
pernyataan yang 
mengatakan yang 
satu lebih tinggi 
atau rendah dari 
pada yang lain. 
•Two tile ( dua sisi ) 
Merupakan hipotesis 
alternative yang hanya 
menyatakan perbedaan 
tanpa melihat apakah 
hal yang satu lebih 
tinggi atau rendah dari 
hal yang lain.
LANGKAH-LANGKAH 
DALAM 
PENGUJIAN 
HIPOTESIS 
1. Menentukan formulasi 
hipotesis nol (H0) dan 
hipotesis alternatifnya (Ha) 
2. Memilih suatu taraf nyata (α) 
dan menentukan nilai table. 
3. Membuat criteria pengujian 
berupa penerimaan dan 
penolakan H0. 
4. Melakukan uji statistik. 
5. Membuat kesimpulannya 
dalam hal penerimaan dan 
penolakan H0. 
Next
Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis 
alternatifnya (Ha) 
Formulasi atau perumusan hipotesis statistic 
dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai 
berikut; 
a. Hipotesis nol / nihil (HO) 
Hipotesis nol adalah hipotesis yang 
dirumuskan sebagai suatu pernyataan 
yang akan di uji. 
b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha) 
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang 
di rumuskan sebagai lawan atau 
tandingan dari hipotesis nol. 
SECARA 
UMUM 
BACK
Memilih suatu taraf nyata (α) dan 
menentukan nilai table. 
Taraf nyata adalah besarnya batas 
toleransi dalam menerima kesalahan hasil 
hipotesis terhadap nilai parameter 
populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang 
di gunakan, semakin tinggi pula penolakan 
hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, 
padahal hipotesis nol benar. Besaran yang 
sering di gunakan untuk menentukan taraf 
nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 
5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum 
taraf nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. BACK
Membuat criteria pengujian berupa penerimaan 
dan penolakan H0 
Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan 
dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan 
cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai 
kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk 
pengujiannya. 
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih 
kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif 
dari α tabel. 
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih 
besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif 
dari α tabel. 
BACK
Melakukan uji statistik 
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang 
berhubungan dengan distribusi tertentu dalam 
pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan 
perhitungan untuk menduga parameter data 
sampel yang di ambil secara random dari sebuah 
populasi. Misalkan, akan di uji parameter 
populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung 
adalah statistik sampel (S). 
BACK
Membuat kesimpulannya dalam hal 
penerimaan dan penolakan H0. 
Pembuatan kesimpulan merupakan 
penetapan keputusan dalam hal 
penerimaan atau penolakan hipotesis nol 
(Ho) yang sesuai dengan kriteria 
pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan 
dilakukan setelah membandingkan nilai uji 
statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis. 
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji 
statistik berada di luar nilai kritisnya. 
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji 
statistik berada di dalam nilai kritisnya. 
BACK
4. Pengujian Hipotesis Rata-Rata 
1.Pengujian Hipotesis Satu 
Rata-Rata 
a. Sampel besar ( n > 30 ) 
b. Sampel Kecil (n ≤ 30) 
2. Pengujian Hipotesis Beda 
Dua Rata-Rata 
a. Sampel besar ( n > 30 ) 
b. Sampel Kecil (n ≤ 30)
a. Sampel 
besar 
( n > 30 ) 
KONSEP DASAR 
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai 
berikut. 
1. Formulasi hipotesis 
a. Ho : μ = μo 
H1 : μ > μo 
b. Ho : μ = μo 
H1 : μ < μo 
c. Ho : μ = μo 
H1 : μ ≠ μo 
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table 
(Zα) 
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα 
atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian 
a. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ > μo 
o Ho di terima jika Zo ≤ Zα 
o Ho di tolak jika Zo > Zα 
b. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ < μo 
o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα 
o Ho di tolak jika Zo < - Zα 
c. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ ≠ μo 
o Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 
o Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 
4. Uji Statistik 
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : 
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 
5. Kesimpulan 
Menyimpulkan tentang penerimaan atau 
penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). 
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak 
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima 
CONTOH SOAL 
BACK
Suatu pabrik susu merek Good Milk 
melakukan pengecekan terhadap 
produk mereka, apakah rata-rata berat 
bersih satu kaleng susu bubuk yang di 
produksi dan di pasarkan masih tetap 
400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. 
Dari data sebelumnya di ketahui bahwa 
simpangan baku bersih per kaleng sama 
dengan 125 gram. Dari sample 50 
kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata 
berat bersih 375 gram. Dapatkah di 
terima bahwa berat bersih rata-rata 
yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah 
dengan taraf nyata 5 % ! 
PENYELESAIAN 
BACK
Diketahui : 
n = 50, X = 375, σ = 125, μo = 400 
Jawab : 
a. Formulasi hipotesisnya : 
Ho : μ = 400 
H1 : μ < 400 
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : 
α = 5% = 0,05 
Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri) 
c. Kriteria pengujian : 
o Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64 
o Ho di tolak jika Zo < - 1,64 
d. Uji Statistik 
e. Kesimpulan 
Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 
1,64 maka Ho di terima. Jadi, 
berat bersih rata-rata susu bubuk 
merek GOOD MILK per kaleng 
yang di pasarkan sama dengan 
400 gram 
BACK
b. Sampel 
Kecil 
( n ≤ 30 ) 
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut 
. 
1. Formulasi hipotesis 
a. Ho : μ = μo 
H1 : μ > μo 
b. Ho : μ = μo 
H1 : μ < μo 
c. Ho : μ = μo 
H1 : μ ≠ μo 
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel 
Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian 
menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu 
menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari 
tabel.
3. Kriteria Pengujian 
a. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ > μo 
o Ho di terima jika to ≤ tα 
o Ho di tolak jika to > tα 
b. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ < μo 
o Ho di terima jika to ≥ - tα 
o Ho di tolak jika to < - tα 
c. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ ≠ μo 
o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 
o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 
4. Uji Statistik 
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : 
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 
5. Kesimpulan 
Menyimpulkan tentang penerimaan atau 
penolakan Ho (sesuai dengan criteria pengujiannya). 
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak 
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima 
CONTOH SOAL 
BACK
Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, 
memiliki isi berat kotor seperti yang di berikan 
berikut ini. 
( Isi berat kotor dalam kg/kaleng) 
1,21 1,21 1,23 1,20 1,21 
1,24 1,22 1,24 1,21 1,19 
1,19 1,18 1,19 1,23 1,18 
Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita 
menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata 
memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan 
alternatif tidak sama dengan). Berikan evaluasi 
anda ! 
PENYELESAIAN 
BACK
Diketahui : 
n = 15, α= 1%, μo = 1,2 
Jawab: 
ΣX = 18,13 
ΣX2 = 21,9189 
X = 18,13 / 15 
= 1,208 
a. Formulasi hipotesisnya : 
Ho : μ = 1,2 
H1 : μ ≠ 1,2 
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : 
α = 1% = 0,01 
tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 
14 
t0,005;14 = 2,977 
c. Kriteria pengujian : 
o Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to 
≤ - 2,977 
o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 
2,977 
d. Uji Statistik 
e. Kesimpulan 
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 
≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di 
terima. Jadi, populasi susu dalam 
kaleng secara rata-rata berisi berat 
kotor 1,2 kg/kaleng. 
BACK
a. Sampel 
Besar 
( n > 30 ) 
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut. 
1. Formulasi hipotesis 
a. Ho : μ = μo 
H1 : μ > μo 
b. Ho : μ = μo 
H1 : μ < μo 
c. Ho : μ = μo 
H1 : μ ≠ μo 
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα) 
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα 
atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
lanjut 
3. Kriteria Pengujian 
a. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 > μ2 
o Ho di terima jika Zo ≤ Zα 
o Ho di tolak jika Zo > Zα 
b. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 < μ2 
o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα 
o Ho di tolak jika Zo < - Zα 
c. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 ≠ μ2 
o Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 
o Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 
4. Uji Statistik 
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 
5. Kesimpulan 
Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan 
Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). 
a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak 
b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima 
Contoh soal BACK
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata 
jam kerja buruh di daerah A dan B sama 
dengan alternatif A lebih besar dari pada 
B. Untuk itu, di ambil sample di kedua 
daerah, masing-masing 100 dan 70 
dengan rata-rata dan simpangan baku 38 
dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam 
per minggu. Ujilah pendapat tersebut 
dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ 
simpangan baku kedua populasi sama 
besar ! 
PENYELESAIAN 
BACK
Diketahui: 
n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9 
n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7 
Jawab: 
a. Formulasi hipotesisnya : 
Ho : μ₁ = μ₂ 
H1 : μ₁ > μ₂ 
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : 
α = 5% = 0,05 
Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan) 
c. Kriteria pengujian : 
o Ho di terima jika Zo ≤ 1,64 
o Ho di tolak jika Zo > 1,64 
d. Uji Statistik 
e. Kesimpulan 
Karena Zo = 2,44 > Z0,05 
= 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, 
rata-rata jam kerja buruh di 
daerah A dan daerah B adalah 
tidak sama. 
BACK
b. Sampel 
Kecil 
( n ≤ 30 ) 
Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai 
berikut. 
1. Formulasi hipotesis 
a. Ho : μ₁ = μ2 
H1 : μ₁ > μ2 
b. Ho : μ₁ = μ2 
H1 : μ₁ < μ2 
c. Ho : μ₁ = μ2 
H1 : μ₁ ≠ μ2 
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel 
(tα) 
Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau 
tα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian 
a. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 > μ2 
o Ho di terima jika to ≤ tα 
o Ho di tolak jika to > tα 
b. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 < μ2 
o Ho di terima jika to ≥ tα 
o Ho di tolak jika Zo < - tα 
c. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 ≠ μ2 
o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 
o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 
4. Uji Statistik 
Keterangan : 
d = rata-rata dari nilai d 
sd = simpangan baku dari 
nilai d 
n = banyaknya pasangan 
db = n-1 
5. Kesimpulan 
Menyimpulkan tentang 
penerimaan atau 
penolakan Ho (sesuai 
dengan kriteria 
pengujiannya). 
a) Jika H0 diterima 
maka H1 di tolak 
b) Jika H0 di tolak 
maka H1 di terima 
Contoh soal
Sebuah perusahan mengadakan pelatihan 
teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 
orang dengan metode biasa dan 10 orang 
dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di 
berikan evaluasi dengan materi yang sama. 
Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 75 
dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis 
kedua metode pelatihan, dengan alternative 
keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 
10%! Asumsikan kedua populasi 
menghampiri distribusi normal dengan 
varians yang sama! 
PENYELESAIAN 
BACK
Diketahui : 
n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4 
n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5 
Jawab: 
a. Formulasi hipotesisnya : 
Ho : μ₁ = μ₂ 
H1 : μ₁ ≠ μ₂ 
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : 
α = 10% = 0,10 
ta/2 = 0,05 
db = 12 + 10 – 2 = 20 
t0,05;20 = 1,725 
c. Kriteria pengujian : 
o Ho di terima apabila -1,725 ≤ 
t0 ≤ 1,725 
o Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 
< -1,725 
d. Uji Statistik 
e. Kesimpulan 
Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 
maka Ho di tolak. Jadi, kedua 
metode yang digunakan dalam 
pelatihan tidak sama hasilnya. 
BACK
3 BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS 
•Hipotesis Deskriptif 
Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel 
mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. 
Contoh rumusan masalah sebagai berikut: 
•Suatu perusahaan bank menyatakan bahwa besar kenaikan suku 
kredit bunga bank = 18% 
Rumusan masalah : Berapa besar tingkat kenaikan suku bungan bank? 
Ho : tingkat kenaikan suku bunga di bank tidak sama dengan 
standar 
H1 : tingkat kenaikan suku bunga di bank sama dengan standar
2. Hipotesis Komparatif 
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan 
dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. 
Contoh rumusan masalah sebagai berikut: 
a. Sebuah toko yang menjual donat yang berasa coklat dan 
strawbery. Penjual ingin mengetaui apakah konsumen lebih menyukai 
donat berasa coklat atau stawbery. Dari semua pembeli dihari senin 
berjumlah 50 orang. Dari semua pembeli diketahui 35 orang menyukai 
donat berasa coklat dan 15 orang menyukai donat berasa strowbery. 
Rumusan masalah : apakah konsumen lebih menyukai donat berasa 
coklat atau stawbery? 
Hipotesis dua arah. 
Ho : tidak ada perbedaan minat konumen yang lebih menyukai 
donat berasa coklat atau strawbery. 
H1 : ada perbedaan minat konsumen yang lebih menyukai donat 
berasa coklat atau strawbery.
3. Hipotesis Hubungan (Asosiatif) 
Hipotesis hubungan adalah suatu pernyataan 
yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua 
variabel atau lebih. 
Contoh rumusan masalah sebagai berikut: 
1. Seorang peneliti ingin mengetahui sikap sombong 
terhadap kekayaan. Peneliti ingin mengetahui apakah ada 
pengaruh kekayaan dengan sifat sombong. 
Rumusan masalah : apakah ada hubungan kekayaan 
dengan sifat sombong? 
Ho : tidak ada hubungan kekayaan dengan sifat 
sombong. 
Ha : ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong.
Taraf 
kesalahan 
dalam 
pengujian 
hipotesis 
Pada dasarnya menguji hipotesis adalah 
menaksir parameter populasi berdasarkan 
data sampel. Menurut Sugiyono (2008: 224- 
225) menyatakan bahwa terdapat dua cara 
menaksir, yaitu: a point estimate dan interval 
estimate atau sering disebut convidence 
interval. A point estimate (titik taksiran) adalah 
suatu taksiran parameter populasi 
berdasarkan satu nilai data sampel. Sedangkan 
interval estimate (taksiran interval) adalah 
sutau taksiran parameter populasi 
berdasarkan nilai interval data sampel.
Dua Kesalahan dalam 
Menguji Hipotesis 
Sugiyono (2008: 88) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi 
berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu: 
•Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) 
yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan 
dinyatakan dengan . 
•Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah 
(seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan . 
Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak 
atau menerima hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut: 
Keputusan 
Keadaan Sebenarnya 
Hipotesis Benar Hipotesis Salah 
Terima hipotesis 
Tidak membuat 
kesalahan 
Kesalahan tipe II () 
Tolak hipotesis Kesalahan tipe I () 
Tidak membuat 
kesalahan
Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 
•Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, 
berarti tidak membuat kesalahan. 
•Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, 
berarti terjadi kesalahan tipe II. 
•Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, 
berarti terjadi kesalahan tipe I. 
•Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, 
berarti tidak membuat kesalahan. 
LANJUTAN
Konsep dasar pengujian hipotesis

More Related Content

What's hot

Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikNoeghraha Prathama
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiYousuf Kurniawan
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisYousuf Kurniawan
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrikHafiza .h
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasiJoni Iswanto
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05robin2dompas
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 

What's hot (20)

Tugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrikTugas statistik non parametrik
Tugas statistik non parametrik
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasiSTATISTIKA-Regresi dan korelasi
STATISTIKA-Regresi dan korelasi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Analisis & interpretasi
Analisis & interpretasiAnalisis & interpretasi
Analisis & interpretasi
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 

Viewers also liked

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiFadhila Isnaini
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDanu Saputra
 

Viewers also liked (6)

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desaMakalah pemberdayaan masyarakat desa
Makalah pemberdayaan masyarakat desa
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
 
Bab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesisBab 5 uji hipotesis
Bab 5 uji hipotesis
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 

Similar to Konsep dasar pengujian hipotesis

2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.pptDifUzi
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Wisma Morgans
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfCandraPrasetyoWibowo1
 
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptx
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptxUji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptx
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptxAsmaulHusna83431
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfYanNurHidayat1
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruyudha509586
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesisNandiGeo
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptemailphi6
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptsuwarnohaji
 
1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistikfebirenicoselvia
 

Similar to Konsep dasar pengujian hipotesis (20)

Makalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis masMakalah pegujian hipotesis mas
Makalah pegujian hipotesis mas
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
2561905.ppt
2561905.ppt2561905.ppt
2561905.ppt
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Makalah statistik
Makalah statistikMakalah statistik
Makalah statistik
 
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptx
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptxUji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptx
Uji Hipotesis Beda Dua Rata-Rata_KLP 05.pptx
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Uji+hipotesis
Uji+hipotesisUji+hipotesis
Uji+hipotesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdfPENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
PENGUJIAN-HIPOTESIS1.pdf
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Hipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rataHipotesis 2 rata rata
Hipotesis 2 rata rata
 
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baruUJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
UJI hipotesis pada penelitian kesehatan baru
 
hypothesis
hypothesishypothesis
hypothesis
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
 
1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik1 dan 2 ratarata statistik
1 dan 2 ratarata statistik
 

Recently uploaded

Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUTeric214073
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptxSuarniSuarni5
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranapriandanu
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahkrisdanarahmatullah7
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf2210130220024
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfrizalrulloh1992
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daWijaya Kusumah
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024ssuser82320b
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxRestiana8
 

Recently uploaded (20)

Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
1.-Materi-Prof.-Bambang-1.ppt PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
 
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptxMATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN  AQIDAH ISLAM.pptx
MATERI PESANTREN KILAT RAMADHAN AQIDAH ISLAM.pptx
 
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuranpower point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
power point mengenai akhlak remaja: menghindari tawuran
 
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrahmateri pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
materi pondok romadon sekolah dasar dengan materi zakat fitrah
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdfProgram Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
Program Roots Indonesia - Aksi Nyata.pdf
 
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus daMenyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
Menyiapkan Guru Masa Depan yang Bagus da
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024slaid penerangan UPUonline  2024 UPU 2024
slaid penerangan UPUonline 2024 UPU 2024
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptxPPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
PPT GABUNGAN 1 kelas 9 gabungan tabung dengan setengah bola.pptx
 

Konsep dasar pengujian hipotesis

  • 2. 1. PENGERTIAN HIPOTESIS Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan suatu keputusan/ pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
  • 3. 2. KEGUNAAN HIPOTESIS •Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala. •Hipotesis sebagai pengetahuan dalam suatu bidang. •Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. •Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. •Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
  • 4. 3. ARAH DAN BENTUK UJI HIPOTESIS •One tile ( satu sisi ) Adalah bila hipotesis alternativena menyatakan adanya perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan yang satu lebih tinggi atau rendah dari pada yang lain. •Two tile ( dua sisi ) Merupakan hipotesis alternative yang hanya menyatakan perbedaan tanpa melihat apakah hal yang satu lebih tinggi atau rendah dari hal yang lain.
  • 5. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) 2. Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table. 3. Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0. 4. Melakukan uji statistik. 5. Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0. Next
  • 6. Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha) Formulasi atau perumusan hipotesis statistic dapat di bedakan atas dua jenis, yaitu sebagai berikut; a. Hipotesis nol / nihil (HO) Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan di uji. b. Hipotesis alternatif/ tandingan (H1 / Ha) Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang di rumuskan sebagai lawan atau tandingan dari hipotesis nol. SECARA UMUM BACK
  • 7. Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table. Taraf nyata adalah besarnya batas toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Semakin tinggi taraf nyata yang di gunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol atau hipotesis yang di uji, padahal hipotesis nol benar. Besaran yang sering di gunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam %, yaitu: 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,1), sehingga secara umum taraf nyata di tuliskan sebagai α0,01, α0,05, α0,1. BACK
  • 8. Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0 Kriteria Pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dengan cara membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya. a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari α tabel. BACK
  • 9. Melakukan uji statistik Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel yang di ambil secara random dari sebuah populasi. Misalkan, akan di uji parameter populasi (P), maka yang pertama-tam di hitung adalah statistik sampel (S). BACK
  • 10. Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0. Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau nilai kritis. a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya. b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya. BACK
  • 11. 4. Pengujian Hipotesis Rata-Rata 1.Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata a. Sampel besar ( n > 30 ) b. Sampel Kecil (n ≤ 30) 2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata a. Sampel besar ( n > 30 ) b. Sampel Kecil (n ≤ 30)
  • 12. a. Sampel besar ( n > 30 ) KONSEP DASAR Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut. 1. Formulasi hipotesis a. Ho : μ = μo H1 : μ > μo b. Ho : μ = μo H1 : μ < μo c. Ho : μ = μo H1 : μ ≠ μo 2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Zα) Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
  • 13. 3. Kriteria Pengujian a. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ > μo o Ho di terima jika Zo ≤ Zα o Ho di tolak jika Zo > Zα b. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ < μo o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα o Ho di tolak jika Zo < - Zα c. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ ≠ μo o Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 o Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 4. Uji Statistik a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 5. Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima CONTOH SOAL BACK
  • 14. Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % ! PENYELESAIAN BACK
  • 15. Diketahui : n = 50, X = 375, σ = 125, μo = 400 Jawab : a. Formulasi hipotesisnya : Ho : μ = 400 H1 : μ < 400 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = -1,64 (pengujian sisi kiri) c. Kriteria pengujian : o Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64 o Ho di tolak jika Zo < - 1,64 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho di terima. Jadi, berat bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400 gram BACK
  • 16. b. Sampel Kecil ( n ≤ 30 ) Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut . 1. Formulasi hipotesis a. Ho : μ = μo H1 : μ > μo b. Ho : μ = μo H1 : μ < μo c. Ho : μ = μo H1 : μ ≠ μo 2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel Menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas, yaitu db = n – 1, lalu menentukan nilai tα;n-1 atau tα/2;n-1 ditentukan dari tabel.
  • 17. 3. Kriteria Pengujian a. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ > μo o Ho di terima jika to ≤ tα o Ho di tolak jika to > tα b. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ < μo o Ho di terima jika to ≥ - tα o Ho di tolak jika to < - tα c. Untuk Ho : μ = μo dan H1 : μ ≠ μo o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 4. Uji Statistik a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 5. Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan criteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima CONTOH SOAL BACK
  • 18. Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti yang di berikan berikut ini. ( Isi berat kotor dalam kg/kaleng) 1,21 1,21 1,23 1,20 1,21 1,24 1,22 1,24 1,21 1,19 1,19 1,18 1,19 1,23 1,18 Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg/kaleng ? (dengan alternatif tidak sama dengan). Berikan evaluasi anda ! PENYELESAIAN BACK
  • 19. Diketahui : n = 15, α= 1%, μo = 1,2 Jawab: ΣX = 18,13 ΣX2 = 21,9189 X = 18,13 / 15 = 1,208 a. Formulasi hipotesisnya : Ho : μ = 1,2 H1 : μ ≠ 1,2 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 1% = 0,01 tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14 t0,005;14 = 2,977 c. Kriteria pengujian : o Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977 o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng. BACK
  • 20. a. Sampel Besar ( n > 30 ) Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut. 1. Formulasi hipotesis a. Ho : μ = μo H1 : μ > μo b. Ho : μ = μo H1 : μ < μo c. Ho : μ = μo H1 : μ ≠ μo 2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Zα) Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Zα atau Zα/2 ditentukan dari tabel.
  • 21. lanjut 3. Kriteria Pengujian a. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 > μ2 o Ho di terima jika Zo ≤ Zα o Ho di tolak jika Zo > Zα b. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 < μ2 o Ho di terima jika Zo ≥ - Zα o Ho di tolak jika Zo < - Zα c. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 ≠ μ2 o Ho di terima jika - Zα/2 ≤ Zo ≤ Zα/2 o Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2 4. Uji Statistik a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
  • 22. b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui : 5. Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima Contoh soal BACK
  • 23. Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan B sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Untuk itu, di ambil sample di kedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5% ! Untuk Varians/ simpangan baku kedua populasi sama besar ! PENYELESAIAN BACK
  • 24. Diketahui: n1 = 100 X1 = 38 s₁ = 9 n2 = 70 X2 = 35 s₂ = 7 Jawab: a. Formulasi hipotesisnya : Ho : μ₁ = μ₂ H1 : μ₁ > μ₂ b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 5% = 0,05 Z0,05 = 1,64 (pengujian sisi kanan) c. Kriteria pengujian : o Ho di terima jika Zo ≤ 1,64 o Ho di tolak jika Zo > 1,64 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena Zo = 2,44 > Z0,05 = 1,64 maka Ho di tolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B adalah tidak sama. BACK
  • 25. b. Sampel Kecil ( n ≤ 30 ) Prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut. 1. Formulasi hipotesis a. Ho : μ₁ = μ2 H1 : μ₁ > μ2 b. Ho : μ₁ = μ2 H1 : μ₁ < μ2 c. Ho : μ₁ = μ2 H1 : μ₁ ≠ μ2 2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (tα) Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
  • 26. 3. Kriteria Pengujian a. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 > μ2 o Ho di terima jika to ≤ tα o Ho di tolak jika to > tα b. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 < μ2 o Ho di terima jika to ≥ tα o Ho di tolak jika Zo < - tα c. Untuk Ho : μ1 = μ2 dan H1 : μ1 ≠ μ2 o Ho di terima jika - tα/2 ≤ to ≤ tα/2 o Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2 4. Uji Statistik Keterangan : d = rata-rata dari nilai d sd = simpangan baku dari nilai d n = banyaknya pasangan db = n-1 5. Kesimpulan Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan kriteria pengujiannya). a) Jika H0 diterima maka H1 di tolak b) Jika H0 di tolak maka H1 di terima Contoh soal
  • 27. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram. Pada akhir pelatihan di berikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternative keduanya tidak sama! Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi normal dengan varians yang sama! PENYELESAIAN BACK
  • 28. Diketahui : n1 = 12 X1 = 80 s₁ = 4 n2 = 10 X2 = 75 s₂ = 4,5 Jawab: a. Formulasi hipotesisnya : Ho : μ₁ = μ₂ H1 : μ₁ ≠ μ₂ b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 10% = 0,10 ta/2 = 0,05 db = 12 + 10 – 2 = 20 t0,05;20 = 1,725 c. Kriteria pengujian : o Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0 ≤ 1,725 o Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena t0 = 2,76 > t0,05;20 = 1,725 maka Ho di tolak. Jadi, kedua metode yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya. BACK
  • 29. 3 BENTUK RUMUSAN HIPOTESIS •Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif, adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan. Contoh rumusan masalah sebagai berikut: •Suatu perusahaan bank menyatakan bahwa besar kenaikan suku kredit bunga bank = 18% Rumusan masalah : Berapa besar tingkat kenaikan suku bungan bank? Ho : tingkat kenaikan suku bunga di bank tidak sama dengan standar H1 : tingkat kenaikan suku bunga di bank sama dengan standar
  • 30. 2. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Contoh rumusan masalah sebagai berikut: a. Sebuah toko yang menjual donat yang berasa coklat dan strawbery. Penjual ingin mengetaui apakah konsumen lebih menyukai donat berasa coklat atau stawbery. Dari semua pembeli dihari senin berjumlah 50 orang. Dari semua pembeli diketahui 35 orang menyukai donat berasa coklat dan 15 orang menyukai donat berasa strowbery. Rumusan masalah : apakah konsumen lebih menyukai donat berasa coklat atau stawbery? Hipotesis dua arah. Ho : tidak ada perbedaan minat konumen yang lebih menyukai donat berasa coklat atau strawbery. H1 : ada perbedaan minat konsumen yang lebih menyukai donat berasa coklat atau strawbery.
  • 31. 3. Hipotesis Hubungan (Asosiatif) Hipotesis hubungan adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Seorang peneliti ingin mengetahui sikap sombong terhadap kekayaan. Peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh kekayaan dengan sifat sombong. Rumusan masalah : apakah ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong? Ho : tidak ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong. Ha : ada hubungan kekayaan dengan sifat sombong.
  • 32. Taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. Menurut Sugiyono (2008: 224- 225) menyatakan bahwa terdapat dua cara menaksir, yaitu: a point estimate dan interval estimate atau sering disebut convidence interval. A point estimate (titik taksiran) adalah suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai data sampel. Sedangkan interval estimate (taksiran interval) adalah sutau taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval data sampel.
  • 33. Dua Kesalahan dalam Menguji Hipotesis Sugiyono (2008: 88) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu: •Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan . •Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan . Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis dapat digambarkan sebagai berikut: Keputusan Keadaan Sebenarnya Hipotesis Benar Hipotesis Salah Terima hipotesis Tidak membuat kesalahan Kesalahan tipe II () Tolak hipotesis Kesalahan tipe I () Tidak membuat kesalahan
  • 34. Dari tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: •Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat kesalahan. •Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan tipe II. •Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I. •Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat kesalahan. LANJUTAN