SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Pengolahan air
Pengolahan Air minum
Pengolahan Air limbah
Pengiolahan Air industri
Tujuan Pengolahan Air
 Ada 3 jenis tujuan pengolahan Air:
 Pengolahan Air untuk kebutuhan Air minum
 Pengolahan Air untuk mengolahan air limbah
domestik supaya tidak mencemari lingkungan
 Pengolahan Air untuk kebutuhan Industri
Tujuan pengolahan air minum
 Adapun tujuan pengolahan air minum adalah
untuk :
 menurunkan kekeruhan
 menghilangkan bau, rasa dan warna
 menurunkan dan mematikan mikroorganisme
(bakteri) patogen
 mengurangi kadar zat kimia yang terlarut
dalam air.
 menurunkan kesadahan
PERSYARATAN AIR SEHAT
 Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
 Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya
disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin
keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang
terkandung di dalamnya.
 Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain
berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air
buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
 Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan
bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-
garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan
adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik
memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang
berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang
didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.
 Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya
rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh
air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
Persyaratan Kimia
 Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa,
senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.
 Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion
kalsium (Ca2+
) dan magnesium (Mg2+
) .. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion
Mangan (Mn2+)
dan besi (Fe2+
) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta
akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatan pada peralatan dan pakaian yang
dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan
oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk
dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal,
dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat
sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan
magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam
air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1
mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on
magnesium : 30 – 150 ppm.
Persyaratan mikrobiologi
 Tidak boleh mengandung bakteri
patogen seperti Escheria coli , yaitu
bakteri yang biasa terdapat dalam tinja
atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain
yang dapat menyebabkan penyakit
usus dan limpa, yaitu kolera, typhus,
paratyphus, dan hepatitis. Dengan
memasak air terlebih dahulu hingga
mendidih, bakteri tersebut akan mati
Pengolahan Air minum
 Pengolahan pada tingkat dasar
Penyaringan
Penyimpanan & pendiaman
Filtrasi
Desinfeksi
Pengolahan Air Limbah
 Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan
bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.
Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah
dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode
pengolahan:
 1. pengolahan secara fisika
 2. pengolahan secara kimia
 3. pengolahan secara biologi
 Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode
pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri
atau secara kombinasi.
Pengolahan Secara Fisika
 Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan
terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi
berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-
bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan
(screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan
tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara
mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang
utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan
mengendap partikel dan waktu retensi hidrolis di dalam bak
pengendap.
PROSES FLOTASI
 Proses flotasi banyak digunakan untuk
menyisihkan bahan-bahan yang mengapung
seperti minyak dan lemak agar tidak
mengganggu proses pengolahan berikutnya.
Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara
penyisihan bahan-bahan tersuspensi
(clarification) atau pemekatan lumpur
endapan (sludge thickening) dengan
memberikan aliran udara ke atas (air
flotation).
PROSES FILTRASI
 Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan,
biasanya dilakukan untuk mendahului proses
adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan
dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin
partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak
mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat
membran yang dipergunakan dalam proses osmosa.
 Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya
diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil,
terutama jika pengolahan ditujukan untuk
menggunakan kembali air yang diolah. Biaya
instalasi dan operasinya sangat mahal.
PROSES ADSORPSI
 Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif,
dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik
(misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut
lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan
kembali air buangan tersebut.
Proses Kimia
 Pengolahan air buangan secara kimia biasanya
dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang
tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat,
senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan
membubuhkan bahan kimia tertentu yang
diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada
prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat
bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat
diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-
koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-
reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi
oksidasi.
 Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan
dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang
berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan
koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan
logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan
larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan
hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.
Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk
hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum
diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu
direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor
(FeSO4, SO2, atau NaHSO3).
 Koagulasi & Flokulasi
 Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida
pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya
dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen
peroksida.
 Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan
pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal
karena memerlukan bahan kimia.
Cara Memperoleh Air Bersih
 Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air
yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih.
Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis. Bersih
secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.
 Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH
netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion-
ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis
artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang
patogen/ menyebabkan penyakit atau yang apatogen.
 Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :
 Tanpa Bahan Kimia, dan
 Dengan Menambahkan Bahan Kimia.
 Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap
pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan
adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara yang kedua,
ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam
bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.
Cara Memperoleh Air Bersih> Tanpa Bahan Kimia
Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan
menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak penyaring
dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume
air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak
pengendap. Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian
ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke dalam
bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk
mendapatkan kandungan oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat
diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan
media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak
berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm,
arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi
ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung
di dalam bak penampung air bersih.
 Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar
kumannya mati.
 Cara Memperoleh Air Bersih> Dengan Menambahkan Bahan Kimia
 Pada cara kedua ini digunakan 2 buah Drum yang berukuran sama
yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak
penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm (harus
lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga
diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap,
masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air,
lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan
pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada
keesokan paginya.
 Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media
penyaring yang terdiri dari kerikil setinggi 5 cm di bagian dasar,
kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk
setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang dialirkan
dari drum pengendap melewati media penyaring ini, air akan
dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika kran
dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari
drum kedua sudah ti
 Pengolahan secara biologi
 Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara
biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara
biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan
efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai
metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.
 Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
 1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth
 reaktor);
 2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
Kelebihan Proses Kimia
 Prosesnya cepat
 Dapat menghilangkan total bahan pencemar
organik dan pencemar beracun yang dapat
merusak proses pengolahan biologi tapi tidak
merusak proses kimiawi
 Proses kimiawi tidak perlu waktu
penyesuaian seperti pada proses biologi
 Tidak membutuhkan modal yang besar
Kekurangan Proses kimia
 Adanya penambahan beban effluen dengan
garam-garam logam yang terbentuk pada
lumpur yang ditimbulkan pada pengolahan
kimia.
 Biaya proses yang lebih mahal
 Batasan Air Limbah untuk Industri
Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995 Dalam pengolahan air limbah itu
sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter
kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik,
karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik.
 Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:
 1.Pengolahan Awal (Pretreatment)
.
 2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)
 3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
.
5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)
.
Pengolahan pendahuluan
 Tujuan pengolahan pendahuluan adalah pemisahan
air dari benda terapung, melayang dan yang
mengendap termasuk memisahkan lumpur dan
lemak
 Alat yang dipakai : para-para atau saringan kasar,
alat pencacah untuk memotong zat padat yang besar
yang terdapat di dalam air, pompa sentrifugal
 Bak pengendap dan alat penyedot pasir (grit dragger)
Pengolahan Pertama (primary treatment)
 Tujuannya mengurangi beban dan
menyisihkan bahan-bahan yang mengganggu
pada proses berikutnya. Bisa dengan proses
fisika dan kimia (koagulasi dan flokulasi)
 Fungsinya mengurangi bahan tersuspensi
maupun yang melayang
 Alat yang digunakan : clarifier, thickner,
aerator
Pengolahan sekunder
 Bertujuan untuk mengolah zat pencemar
utama dalam air limbah baik dengan proses
biologi maupun dengan proses kimia
 Alat yang digunakan : aerator, clarifier, alat
penukar ion, elektrolisis, chemical
ekstraction.
Pengolahan tersier
 Bertujuan untuk penyisihkan bahan pencemar
tambahan yang tidak tersisihkan dalam pengolahan
sebelumnya.
 Tujuan pengolahan tersier :
1. Mengurangi padatan tersuspensi
2. Menghilangkan dissolved organic compound
3. Menghilangkan dissolved inorganic compound
 Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana
masyarakat bermukim, disanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah,
ada air kakus (black water), dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya (grey water)
Teknik pengolahan Limbah Domestik
 Septic System
Pengolahan Air industri
 Air untuk kebutuhan industri dapat
digolongkan menjadi 3 yaitu :
 Pengolahan untuk air boiler
 Pengolahan untuk air pendingin
 Pengolahan air limbah yang berasal dari
pemanasan, pendinginan, proses dan
pencucian
Tujuan pengolahan air industri
 1. Mengurangi kandungan TDS
 2. Mengurangi kesadahan, asiditas dan
alkalinitas
 3.Mengurangi kadar Fe, silika
Ada 2 jenis pengolahan air industri
 1. External treatment
 Berfungsi untuk menghilangkan TDS,
kesadahan dan gas-gas terlarut
 Contoh : aerasi, filtrasi dan clarifikasi
 2. Internal treatment
 Contoh reaksi oksidasi sulfit, penambahan
pengkelat, penambahan bahan pengendap,
penstabilan pH, penambahan inhibitor, dan
desinfeksi
Karakteristik Limbah Industri
 Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen
pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan
buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
 Limbah Padat
 Limbah gas dan partikel
 Limbah b3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Merupakan sisa suatu usaha atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena
sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Pengelolaan limbah b3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan
penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah,
menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas
lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas
lingkungan

Pembagian air limbah
Air limbah dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :
1. Air kotor (black water) : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan,
bidet dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari
alat-alat plambing lainnya  soil pipe.
2. Air bekas (grey water) : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing
lainnya seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb. 
waste pipe
3. Air hujan: dari atap, halaman, dsb.
4. Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun atau bahan-bahan
berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari
laboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan dari rumah sakit,
rumaah pemotongan hewan, dll

More Related Content

What's hot

proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiamun farid
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbahEchi Chii
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iAndrew Hutabarat
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site systemJoy Irman
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Ecko Chicharito
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurJoy Irman
 
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensiPercobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensiRini Wulandari
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatkopisusumantap
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatgede5
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaJoy Irman
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 

What's hot (20)

proses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimiaproses pengelolaan air limbah secara kimia
proses pengelolaan air limbah secara kimia
 
Karakteristik air limbah
Karakteristik air limbahKarakteristik air limbah
Karakteristik air limbah
 
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat iIrfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
Irfan 2015 bahan kuliah karbohidrat i
 
Limbah cair
Limbah cairLimbah cair
Limbah cair
 
Ion Exchange
Ion ExchangeIon Exchange
Ion Exchange
 
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat   off-site systemSistem pengolahan air limbah terpusat   off-site system
Sistem pengolahan air limbah terpusat off-site system
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)Koagulasi dan-flokulasi (1)
Koagulasi dan-flokulasi (1)
 
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan LumpurPerencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
Perencanaan Teknis dan Teknologi Pengolahan Lumpur
 
Pengeboran minyak bumi
Pengeboran minyak bumiPengeboran minyak bumi
Pengeboran minyak bumi
 
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
 
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensiPercobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
Percobaan iii analisa zat padat terlarut dan zat padat tersusupensi
 
Teknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulatTeknologi pengendalian partikulat
Teknologi pengendalian partikulat
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambatTeknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
Teknologi pengolahan air bersih dengan proses saringan pasir lambat
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 
PENCEMARAN AIR.pptx
PENCEMARAN AIR.pptxPENCEMARAN AIR.pptx
PENCEMARAN AIR.pptx
 
Pencemaran Tanah
Pencemaran TanahPencemaran Tanah
Pencemaran Tanah
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara KimiaSistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Kimia
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 

Viewers also liked

Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah SakitTeknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah SakitAnggi Nurbana Wahyudi
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolityassir24
 
Paper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunPaper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunGeby Otivriyanti
 
Bioteknologi Pengolahan Bahan Pangan
Bioteknologi Pengolahan Bahan PanganBioteknologi Pengolahan Bahan Pangan
Bioteknologi Pengolahan Bahan Pangandwidayanti
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Lia Murti Tirtayasa
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingBBPP_Batu
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanFKMAP13
 

Viewers also liked (10)

Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah SakitTeknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
Teknik Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit
 
perancangan proses kimia
perancangan proses kimiaperancangan proses kimia
perancangan proses kimia
 
Bab ii
Bab ii Bab ii
Bab ii
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit
 
Paper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunPaper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabun
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Bioteknologi Pengolahan Bahan Pangan
Bioteknologi Pengolahan Bahan PanganBioteknologi Pengolahan Bahan Pangan
Bioteknologi Pengolahan Bahan Pangan
 
Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi Pengolahan limbah secara biologi
Pengolahan limbah secara biologi
 
Penanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan dagingPenanganan dan pengolahan daging
Penanganan dan pengolahan daging
 
Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 

Similar to OPTIMASI AIR

Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan airAgus Tri
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfAgus Tri
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air lautHeriEffendy2
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airNurbaini Pane
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaDiyah Ayu Ayu
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptwahyufajar30
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptNovriadi10
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptYusufGanteng2
 
BAB8GAMBUT.pdf
BAB8GAMBUT.pdfBAB8GAMBUT.pdf
BAB8GAMBUT.pdfbakhendri
 
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanTeknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanSetionoSetiono3
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersihInha Rusdy
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPTTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPTnoussevarenna
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanAries Anisa
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihRizky Olang
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatmentAprili yanti
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxEnyAgustina4
 

Similar to OPTIMASI AIR (20)

Sistem penjernihan air
Sistem penjernihan airSistem penjernihan air
Sistem penjernihan air
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air laut
 
Teknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-airTeknik penjernihan-air
Teknik penjernihan-air
 
Utilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimiaUtilitas pengolahan air secara kimia
Utilitas pengolahan air secara kimia
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).pptPENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR (4).ppt
 
BAB8GAMBUT.pdf
BAB8GAMBUT.pdfBAB8GAMBUT.pdf
BAB8GAMBUT.pdf
 
Contoh koloid
Contoh koloidContoh koloid
Contoh koloid
 
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk KehidupanTeknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
Teknologi Pengolahan Air Minum untuk Kehidupan
 
Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersihPenyediaan air bersih
Penyediaan air bersih
 
WWTP
WWTPWWTP
WWTP
 
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPTTeknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
Teknik Penyehatan - Desalinasi air laut PPT
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulanProses penjernihan air dengan penambahan koagulan
Proses penjernihan air dengan penambahan koagulan
 
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersihhasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
hasil persentase kami Pengolahan air laut menjadi air bersih
 
Bab ii pkl
Bab ii pklBab ii pkl
Bab ii pkl
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptxPENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
PENGOLAHAN AIR MINUM DAN AIR PROSES.pptx
 

More from Kustian Permana

Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporPhysical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporKustian Permana
 
Physical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsPhysical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsKustian Permana
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriKustian Permana
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 

More from Kustian Permana (12)

Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporPhysical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
 
Physical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsPhysical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 components
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometri
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Turunan1
Turunan1Turunan1
Turunan1
 
Volume benda-putar
Volume benda-putarVolume benda-putar
Volume benda-putar
 
Kustian permana
Kustian permanaKustian permana
Kustian permana
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
Pemisahan kation gol. i
Pemisahan kation gol. iPemisahan kation gol. i
Pemisahan kation gol. i
 

Recently uploaded

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 

Recently uploaded (20)

Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 

OPTIMASI AIR

  • 1. Pengolahan air Pengolahan Air minum Pengolahan Air limbah Pengiolahan Air industri
  • 2. Tujuan Pengolahan Air  Ada 3 jenis tujuan pengolahan Air:  Pengolahan Air untuk kebutuhan Air minum  Pengolahan Air untuk mengolahan air limbah domestik supaya tidak mencemari lingkungan  Pengolahan Air untuk kebutuhan Industri
  • 3. Tujuan pengolahan air minum  Adapun tujuan pengolahan air minum adalah untuk :  menurunkan kekeruhan  menghilangkan bau, rasa dan warna  menurunkan dan mematikan mikroorganisme (bakteri) patogen  mengurangi kadar zat kimia yang terlarut dalam air.  menurunkan kesadahan
  • 4. PERSYARATAN AIR SEHAT  Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :  Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.  Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.  Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam- garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.  Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa asam adalah air gambut (rawa)
  • 5. Persyaratan Kimia  Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.  Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+ ) dan magnesium (Mg2+ ) .. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+) dan besi (Fe2+ ) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatan pada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium : 30 – 150 ppm.
  • 6. Persyaratan mikrobiologi  Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut akan mati
  • 7. Pengolahan Air minum  Pengolahan pada tingkat dasar Penyaringan Penyimpanan & pendiaman Filtrasi Desinfeksi
  • 8. Pengolahan Air Limbah  Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:  1. pengolahan secara fisika  2. pengolahan secara kimia  3. pengolahan secara biologi  Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
  • 9. Pengolahan Secara Fisika  Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan- bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu retensi hidrolis di dalam bak pengendap.
  • 10. PROSES FLOTASI  Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses pengolahan berikutnya. Flotasi juga dapat digunakan sebagai cara penyisihan bahan-bahan tersuspensi (clarification) atau pemekatan lumpur endapan (sludge thickening) dengan memberikan aliran udara ke atas (air flotation).
  • 11. PROSES FILTRASI  Proses filtrasi di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses adsorbsi atau proses reverse osmosis-nya, akan dilaksanakan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat membran yang dipergunakan dalam proses osmosa.  Teknologi membran (reverse osmosis) biasanya diaplikasikan untuk unit-unit pengolahan kecil, terutama jika pengolahan ditujukan untuk menggunakan kembali air yang diolah. Biaya instalasi dan operasinya sangat mahal.
  • 12. PROSES ADSORPSI  Proses adsorbsi, biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik (misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut.
  • 13. Proses Kimia  Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi- koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi- reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
  • 14.  Pengendapan bahan tersuspensi yang tak mudah larut dilakukan dengan membubuhkan elektrolit yang mempunyai muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan membubuhkan larutan alkali (air kapur misalnya) sehingga terbentuk endapan hidroksida logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit. Endapan logam tersebut akan lebih stabil jika pH air > 10,5 dan untuk hidroksiapatit pada pH > 9,5. Khusus untuk krom heksavalen, sebelum diendapkan sebagai krom hidroksida [Cr(OH)3], terlebih dahulu direduksi menjadi krom trivalent dengan membubuhkan reduktor (FeSO4, SO2, atau NaHSO3).  Koagulasi & Flokulasi  Penyisihan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.  Pada dasarnya kita dapat memperoleh efisiensi tinggi dengan pengolahan secara kimia, akan tetapi biaya pengolahan menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.
  • 15. Cara Memperoleh Air Bersih  Air yang kita minum harus bersih sesuai standar, demikian juga air yang kita gunakan untuk mandi, mencuci, memasak, juga harus bersih. Bersih disini artinya bersih dari segi fisik, kimiawi dan biologis. Bersih secara fisik artinya jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau.  Secara kimiawi air yang kualitasnya baik adalah yang memiliki pH netral, tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan ion- ion logam, serta bahan organik. Sedangkan bersih secara biologis artinya tidak mengandung mikroorganisme seperti bakteri baik yang patogen/ menyebabkan penyakit atau yang apatogen.  Ada 2 cara untuk mendapatkan air bersih dalam skala terbatas yaitu :  Tanpa Bahan Kimia, dan  Dengan Menambahkan Bahan Kimia.  Kedua cara penjernihan air ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengendapan dan tahap penjernihan. Media penyaring yang digunakan adalah; pasir, arang batok, ijuk dan kerikil. Pada cara yang kedua, ditambahkan bahan kimia berupa tawas, kapur dan kaporit ke dalam bak pengendap untuk membantu menggumpalkan zat kimia pencemar.
  • 16. Cara Memperoleh Air Bersih> Tanpa Bahan Kimia Cara ini biasanya digunakan untuk sumber air terbuka dengan menggunakan 3 macam bak yaitu bak pengendap, bak penyaring dan bak penampung air bersih, yang ukurannya tergantung volume air yang akan dialirkan. Mula-mula air dari sumbernya dialirkan ke bak pengendap. Selanjutnya lewat saluran bambu yang pada bagian ujungnya di beri kawat kasa, dari bak pengendap air dialirkan ke dalam bak penyaring melalui parit yang berbelok-belok dan berbatuan untuk mendapatkan kandungan oksigen. Atau jika tidak mungkin parit dapat diganti dengan saluran bambu. Bak penyaring ini telah diisi dengan media penyaring, yang disusun berturut-turut dari bagian dasar bak berupa batu setinggi 10 cm, kerikil 10 cm, pasir halus setinggi 20 cm, arang 5 cm, ijuk 10 cm, pasir halus 15 cm dan lapisan paling atas diisi ijuk lagi setinggi 10 cm. Setelah melewati bak penyaring air di tampung di dalam bak penampung air bersih.  Untuk keperluan minum dan masak, air ini tetap harus dimasak agar kumannya mati.
  • 17.  Cara Memperoleh Air Bersih> Dengan Menambahkan Bahan Kimia  Pada cara kedua ini digunakan 2 buah Drum yang berukuran sama yang dilengkapi dengan keran air, sebagai bak pengendap dan bak penyaring. Tinggi keran air dari dasar drum kira-kira 5-10 cm (harus lebih tinggi dari lumpur yang akan terkumpul). Tetapi drum bisa juga diganti dengan gentong. Setelah air kotor masuk ke drum pengendap, masukkan 1 gr tawas/ 1 gr kapur/ 2,5 gr kaporit untuk setiap 10 liter air, lalu diaduk perlahan ke satu arah. Pengadukan sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga pengendapan berlangsung sempurna pada keesokan paginya.  Pada drum yang berfungsi sebagai bak pengendap diberi media penyaring yang terdiri dari kerikil setinggi 5 cm di bagian dasar, kemudian berturut-turut ke atas diberi arang batok setinggi 10 cm, ijuk setinggi 10 cm dan pasir halus setinggi 20 cm. Ketika air yang dialirkan dari drum pengendap melewati media penyaring ini, air akan dijernihkan lagi melalui proses penyaringan. Sehingga ketika kran dibuka akan diperoleh air yang bersih. Apabila air yang keluar dari drum kedua sudah ti
  • 18.  Pengolahan secara biologi  Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi dengan segala modifikasinya.  Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:  1. Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth  reaktor);  2. Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).
  • 19. Kelebihan Proses Kimia  Prosesnya cepat  Dapat menghilangkan total bahan pencemar organik dan pencemar beracun yang dapat merusak proses pengolahan biologi tapi tidak merusak proses kimiawi  Proses kimiawi tidak perlu waktu penyesuaian seperti pada proses biologi  Tidak membutuhkan modal yang besar
  • 20. Kekurangan Proses kimia  Adanya penambahan beban effluen dengan garam-garam logam yang terbentuk pada lumpur yang ditimbulkan pada pengolahan kimia.  Biaya proses yang lebih mahal
  • 21.  Batasan Air Limbah untuk Industri Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995 Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik.  Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap:  1.Pengolahan Awal (Pretreatment) .  2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment)  3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment) 4. Pengolahan Tahap Ketiga (Tertiary Treatment) . 5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment) .
  • 22. Pengolahan pendahuluan  Tujuan pengolahan pendahuluan adalah pemisahan air dari benda terapung, melayang dan yang mengendap termasuk memisahkan lumpur dan lemak  Alat yang dipakai : para-para atau saringan kasar, alat pencacah untuk memotong zat padat yang besar yang terdapat di dalam air, pompa sentrifugal  Bak pengendap dan alat penyedot pasir (grit dragger)
  • 23. Pengolahan Pertama (primary treatment)  Tujuannya mengurangi beban dan menyisihkan bahan-bahan yang mengganggu pada proses berikutnya. Bisa dengan proses fisika dan kimia (koagulasi dan flokulasi)  Fungsinya mengurangi bahan tersuspensi maupun yang melayang  Alat yang digunakan : clarifier, thickner, aerator
  • 24. Pengolahan sekunder  Bertujuan untuk mengolah zat pencemar utama dalam air limbah baik dengan proses biologi maupun dengan proses kimia  Alat yang digunakan : aerator, clarifier, alat penukar ion, elektrolisis, chemical ekstraction.
  • 25. Pengolahan tersier  Bertujuan untuk penyisihkan bahan pencemar tambahan yang tidak tersisihkan dalam pengolahan sebelumnya.  Tujuan pengolahan tersier : 1. Mengurangi padatan tersuspensi 2. Menghilangkan dissolved organic compound 3. Menghilangkan dissolved inorganic compound
  • 26.  Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water)
  • 27. Teknik pengolahan Limbah Domestik  Septic System
  • 28. Pengolahan Air industri  Air untuk kebutuhan industri dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :  Pengolahan untuk air boiler  Pengolahan untuk air pendingin  Pengolahan air limbah yang berasal dari pemanasan, pendinginan, proses dan pencucian
  • 29. Tujuan pengolahan air industri  1. Mengurangi kandungan TDS  2. Mengurangi kesadahan, asiditas dan alkalinitas  3.Mengurangi kadar Fe, silika
  • 30. Ada 2 jenis pengolahan air industri  1. External treatment  Berfungsi untuk menghilangkan TDS, kesadahan dan gas-gas terlarut  Contoh : aerasi, filtrasi dan clarifikasi  2. Internal treatment  Contoh reaksi oksidasi sulfit, penambahan pengkelat, penambahan bahan pengendap, penstabilan pH, penambahan inhibitor, dan desinfeksi
  • 31. Karakteristik Limbah Industri  Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.  Limbah Padat  Limbah gas dan partikel  Limbah b3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan limbah b3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan 
  • 32. Pembagian air limbah Air limbah dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu : 1. Air kotor (black water) : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing lainnya  soil pipe. 2. Air bekas (grey water) : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur, dsb.  waste pipe 3. Air hujan: dari atap, halaman, dsb. 4. Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun atau bahan-bahan berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium, tempat pengobatan, tempat pemeriksaan dari rumah sakit, rumaah pemotongan hewan, dll