SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana
struktur ini mempengaruhi kestabilan inti serta peristiwa inti seperti
keradioaktifan alam dan transmutasilain. Dalam kaitan ini adalah sukar
untuk membedakan antara kimia inti dan fisika inti.
Reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya perubahan susunan inti atom
disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nucleus = inti). Reaksi ini terjadi
secara spontan dan dapat juga terjadi karena buatan. Reaksi inti
membebaskan energi berupa kalor dan radiasi yang sangat besar.
Radiasi dan kalor itulah yang merupakan bahaya dan sekaligus
kegunaan dari reaksi inti.
Keradioaktifan adalah proses atom-atom secara spontan memancarkan
partikel atau sinar berenergi tinggi dari inti atom. Unsur yang dapat
memancarkan sinar secara spontan itu disebut sebagai unsur
radioaktif. Keradioaktifan pertama kali diamati oleh Henry Becquerel
pada tahun 1896. Berikut unsur-unsur dalam sistem periodik yang
bersifat radioaktif (berwarna merah).
PENDAHULUAN
Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman
menemukan bahwa apabila arus elektron (sinar katoda) menumbuk
anoda akan timbul suatu cahaya (radiasi) yang dapat menyebabkan
Fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi tersebut dinamakan sinar X.
Dinamakan demikian karena belum diketahui sifat-sifatnya.
Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam
uranium yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat
photo yang ditutup dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut
dapat pula menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar
tersebut diberi nama Sinar Radioaktif , sedangkan unsur yang
dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif .
Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867-
1934) dan suaminya Pierre Curie (1859-1906), mengamati bahwa
radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya unsur baru.
SEJARAH UNSUR RADIOAKTIF
Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie
Curie untuk menggambarkan gejala yang paling
mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom
tertentu yang dikenal dengan emisi radiasi pengion.
Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan
unsur yang memancarkan disebut unsur radioaktif.
Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur
baru yang terbentuk dari peluruhan unsur Uranium,
kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan
Radium
Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska
dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya
yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra). Polonium dan
Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium
karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil
pemisahan dari bijih uranium. Isotop-isotop yang
berasal dari unsur radioaktif disebut Radioisotop.
Marie Curie, penemu Polonium
dan Radium yang meninggal
karena sering terpapar radiasi
unsur temuannya.
Akibat perkembangan cepat
dalam bidang fisika dan kimia,
para ilmuwan mulai
memperhatikan inti atom
setelah sekian lama hanya
terpusat pada elektron.
Akhirnya, mereka bisa
membuktikan bahwa inti atom
dapat berubah secara spontan
disertai dengan pelepasan
radiasi. Inti atom tersebut
dinamakan nuklida radioaktif.
INTI DAN KESTABILANNYA
Nuklida dan Nukloen
Pada tahun 1911 Rutherford menemukan teori inti untuk
menjelaskan struktur atom berdasarkan hasil
percobaan tentang penghamburan sinar alfa. Sampai
dengan tahun 1920 Rutherford dapat menjelaskan
bahwa muatan inti adalah Ze dengan Z adalah nomor
atom unsure dan e adalah muatan electron. Partikel-
partikel dalam inti yang bermuatan positif ini diberi
nama proton. Pada waktu itu W. D. Harkins, Ome
Mason dan E. Rutherford secara terpisah tetapi dalam
waktu yang bersamaan mengemukakan suatu
anggapan bahwa di dalam inti mungkin terdapat
partikel tak bermuatan yang bermassa satu satuan
massa atom. Partikel ini di anggap sebagai hasil
penetralan proton oleh electron. Pada tahun 1932
Chadewick berhasil menemukan partikel neutron yang
merupakan kebenaran dari anggapan Rutherford pada
tahun 1920 itu.
Dengan penemuan neutron maka dapat disimpulkan
bahwa neutron merupakan massa pengikat proton dalam inti
sehingga menghasilkan gaya tarik menarik yang mengimbangi
gaya tolak Coulom antar proton yang bermuatan positif. Oleh
karena itu inti terdiri dari neutron dan proton.jumlah proton
dalam inti sama dengan jumlah nomor atom (Z). Jumlah neutron
dalam inti sama dengan bilangan neutron (N). Partikel-partikel
penyusun inti yaitu proton dan neutron disebut nucleon.
 Jumlah nukleon atau jumlah proton dan neutron dalam inti
sama dengan bilangan massa (A),di mana
A = N + Z
 Setiap spesi nuklir yang ditandai dengan bilangan massa
A,nomor atom Z dan bilangan neutron N disebut nuklida.
Z
AXN
 Tanda N biasanya tidak digunakan karena N + A – Z
Ada empat macam nuklida :
Nuklida stabil
Nuklida ini stabil atau keradioaktifannya tidak terdeteksi
1
1H, 12
6C, 14
7N
Radionuklida alam primer. Nuklida ini radioaktif dan dapat
ditemukan di alam.
238
92U, waktu paro 4,5 x 109 tahun
Radionuklida alam sekunder
Nuklida ini radioaktif dan dapat ditemukan di alam. Waktu
paronya pendek dan dibentuk secara kontinu dari
radionuklida alam primer.
Radionuklida alam terinduksi
Misalnya 14
6C yang terbentuk karena antaraksi sinar
kosmik dengan nuklida 14
7N di atmosfer.
Nuklida-nuklida dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
nuklida yaitu :
Isotop yaitu nuklida yang nomor atomnya (Z) sama tetapi N
dan A berbeda. Dengan perkataan lain isotop-isotop suatu
unsur, nomor atomnya sama, tetapi bilangan masanya
berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh jumlah neutron yang
berbeda.oleh karena sifat-sifat kimia suatu unsure
bergantung pada nomor atomnya, maka isotop-isotop suatu
unsure mempunyai sifat-sifat kimia yang sama.
3
2He, 4
2He, 12
6C, 14
6C
115
50Sn, 117
50Sn, 119
50Sn
Isobar ialah nuklida-nuklida yang bilangan massanya sama
tetapi nomor atomnya berbeda. Oleh karena nomor atom
isobar-isobar berbeda, sifat-sifat kimia dan fisikpun berbeda.
130
52Te, 130
54Xe, 130
56Ba
210
81Th, 210
82Pb, 210
83Bi, 210
84Po
Isoton ialah nuklida –nuklida yang mengandung jumlah
neutron yang sama.oleh karena nomor atomnya berbeda
maka isoton-isoton sifat-sifat fisika dan sifat kimia.
30
14Si, 31
15P, 32
16S
Kestabilan Inti
Kestabilan inti tidak dapat diramal dengan suatu
aturan.namun,ada beberapa aturan empiris yang dapat
digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang
radioaktif :
 Semua inti mengandung 84 proton (Z = 84) atau lebih
tidak stabil
 Aturan ganjil genap
Di amati bahwa inti yang mengandung jumlah proton
genap dan jumlah neutron genap lebih stabil dari inti yang
merngandung jumlah proton dan neutron yang ganjil.
JUMLAH PROTON-
NEUTRON
INTI YANG STABIL
Genap-genap 157
Genap-ganjil 52
Ganjil-genap 50
Ganjil-ganjil 5
 Bilangan sakti (magic numbers)
Dari berbagai pengamatan tentang kestabilan inti
ditemukan bahwa inti itu stabil jika dalam inti tersebut terdapat
jumlah proton dan jumlah neutron sama dengan bilangan sakti
(magic numbers)atau konfigurasi kulit-tertutup (closed shell
configurations). Untuk proton dan neutron.
Bilangan-bilangan ini adalah :
Untuk proton: 2,8,20,28,50, dan 82
Untuk neutron: 2,8,20,50,82 dan 126
Nuklida yang mempunyai neutron dan proton sebanyak
bilangan sakti stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan
radioaktif.
Isotop-isotop yang stabil.
4
2He, 16
8O, 40
20Ca, dan 208
82Pb
(bilangan sakti : 2,8,20,28,50,82 dan 126)
 Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan
neutron-proton, (N/Z)
Pita Kestabilan
Dari sekian banyak isotop yang dikenal, hanya kurang
lebih seperempatnya yang stabil. Jika N dialurkan
terhadap Z untuk semua isotop stabil diperoleh
gambar seperti tertera pada gambar daerah yang
terdapat inti stabil disebut pita kestabilan inti.
Inti-inti yang tidak stabil cendrung untuk menyesuaikan
perbandingan neutron terhadap proton, agar sama
dengan perbandingan pada pita kestabilan.
Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron
terhadap proton sekitar 1,0 sampai 1,1 jika Z
bertambah perbandingan neutron terhadap proton
bertambah sekitar 1,5.
Daerah disekitar pita kestabilan,dimana terdapat inti-inti
yang tidak stabil,dapat dibagi dalam tiga daerah :
 Di atas pita kestabilan Z < 83, N/Z besar,atau daerah
surplus neutron. Di daerah ini inti-inti mempunyai N/Z
(perbandingan neutron proton)besar.
Untuk mencapai kestabilan inti :
Inti memancarkan neutron
Hal ini jarang diamati karena berlangsung sangat
cepat. Menurut perhitungan untuk memancarkan neutron,
waktu paro inti 10-12 detik sehingga terlampau singkat untuk
dapat dinikmati.
Memancarkan partikel beta
Dalam hal ini salah satu neutron dalam inti berubah
menjadi proton disertai dengan pemancaran partikel beta.
n → p+ + e-
sebagai contoh :
3
1H → 3
2He + e
 Di bawah pita kestabilan Inti di daerah ini, Z < 83 dan
N/Z kecil atau surplus proton.
Untuk mencapai kestabilan inti :
Memancarkan positron
Dalam hal proton berubah menjadi neutron dan
memancarkan positron.
22
11Na → 22Ne + 0
1e
Penangkapan electron (EC)
90
40Mo EC 90
41Nb
 Daerah di atas pita kestabilan (Z > 83) Inti di daerah ini
surplus massa atau surplus neutron dan proton.untuk
mencapai kestabilan, inti memancarkan partikel alfa.
226
88Ra → 222
86Rn + 4
2 He
Untuk 234
92U terjadi peluruhan dalam banyak tahap
dan gabungan pemancaran alfa dan beta.
Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis
Dapat mengionkan gas yang disinari
Dapat menghitamkan pelat film.
Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi)
Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α,
β,
dan γ.
Saat medan magnit nol (B = 0 T) tidak terjadi perubahan apapun pada sinar-
sinar yang dipancarkan
Saat diberikan medan magnit lemah, sejumlah berkas sinar dalam jumlah
sedikit dibelokkan ke arah kutub selatan magnit, dan sebagian besar
bergerak lurus
Saat diberikan medan magnit yang cukup kuat, berkas sinar dalam jumlah
yang cukup besar dibelokkan cukup kuat ke arah kutub selatan, sejumlah
berkas sinar dibelokkan ke arah kutub utara, dan sebagian lagi diteruskan
Saat diberikan medan magnit kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup
besar dibelokkan dengan kuat ke arah kutub selatan (S), sejumlah berkas
lainnya dibelokkan ke arah kutub utara (U), dan beberapa berkas diteruskan
SIFAT - SIFAT SINAR RADIOKTIF
Sinar Alfa (α)
Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar
alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma.
Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom
helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion.
Oleh karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet
maupun medan listrik. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan
oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan
sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif.
Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa
bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10
persen kecepatan cahaya. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm
saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh
selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika
bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu
mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel
alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium 2He4
MACAM – MACAM SINAR RADIOAKTIF
Sinar Beta (β)
Berkas sinar β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan
negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta
mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya
lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat menembus
kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya
berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami
pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel dalam medan
listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel
β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α.
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif.
Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom.
Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena
sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga
dinyatakan dengan notasi 0
-1e. Energi sinar beta sangat bervariasi,
mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya
pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat
menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat
menembus kulit.
Sinar Gamma (γ)
Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek
berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa.
Sinar gamma dinyatakan dengan notasi 0
0y. Sinar gamma
mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma,
zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X
dan sinar Positron.
Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik.
Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan
partikel α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan
energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi
dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma.
Sinar gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas
sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun
medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek.
Peluruhan Alfa
Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari
pancaran inti atom helium yang disebut
partikel alfa dinyatakan dengan 4
2He.
Setelah terpancar di udara beberapa cm,
partikel alfa bertabrakan dengan molekul
udara. Kehilangan energy kinetic,
menangkap electron dan membentuk atom
helium yang netral. Partikel alfa tidak
dapat menembus kulit manusia, tetapi
dapat merusak kulit.
210
84Po → 206
82Pb + 4
2He
MACAM – MACAM
PELURUHAN
Peluruhan Beta
Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi
proton.pada proses ini tidak terjadi perubahan jumlah nucleon.
Ada tiga macam peluruhan beta :
Peluruhan negatron : di sini terjadi perubahan neutron menjadi
proton dengan pemancaran electron negative atau negatron
1
0n → 1
1H + 0
-1e
40
19K → 40
20Ca + 0
-1e
3
1H → 3
2He + 0
-1e
Peluruhan positron :
44
21Sc → 44
20Ca + 0
1e
54
27Co → 54
26Fe + 0
1e
Penangkapan electron (penangkapan –K) : Proses ini jarang
terjadi pada isotop alam, tetapi terjadi pada radionuklida
buatan.
44
22Ti + 0
-1e → 44
21Sc
50
23V + 0
-1e → 50
22Ti
Peluruhan gamma
60
27Co → 60
27Co + γ
Proses ini sering kali disebut “transisi isomer”
Pemancaran neutron
87
36Kr → 86
36Kr + 1
0n
Pemancaran neutron terlambat
87
35Br -1e 87
36Kr cepat 86
36Kr + 1
0n
56 detik
87
36Br disebut pemancar neutron terlambat
Pembelahan spontan
Proses ini hanya terjadi dengan nuklida-nuklida yang
sangat besar dan membelah secara spontan menjadi dua
nuklida yang massanya berbeda.
254
98Cf → 108
42Mo + 142
56Ba + 41
0n
Energi Pengikat Inti
Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari
jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya
dan jumlah massa proton dan neutron penyusunnya disebut defek massa.
Massa yang hilang ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton.
Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti (energi yang dilepaskan jika inti
terbentuk) disebut energi pengikat inti.
Atom 56
26Fe mengandung 26 proton, 30 neutron dan 26 elektron.
Massa dari partikel-partikel ini,
p = 1,007277 µ
n = 1,008665 µ
e = 0,0005486
Massa 56
26Fe menurut perhitungan:
= (26 x 1,007277) + (30 x 1,008665) + (26 x 0,0005486)
= 56, 4634 µ
Massa 56
26Fe menurut pengamatan 55,9349 µ.
Defek massa : 56, 4634 µ - 55,9349 µ = 0,5285 µ
Energi pengikat inti 56
26Fe
0,5285 x 931 = 492 MeV
Energ pengikat inti 56
26Fe per nukleon = 492:56
= 8,79 MeV/nukleon
DERET KERADIOAKTIFAN
Nama deret Jenis
Inti terakhir
(mantap)
Anggota
dengan umur
paling panjang
Thorium 4n 208Pb 232Th
Neptunium 4n + 1 209Bi 237Np
Uranium 4n + 2 206Pb 238U
Aktinium 4n + 3 207Pb 235U
Peluruhan Radioaktif
Peluruhan radioaktif mngikuti hukum laju reaksi
orde kesatu. Laju perubahan berbanding lurus dengan
jumlah atom radioaktif yang tertinggal.
-dN/dt =ʎNNuklida Waktu paro
238
92 U 4,5 x 109 tahun
237
93Np 2,2 x 106 tahun
14
6C 5730 tahun
98
38Sr 19,9 tahun
3
1H 12,3 tahun
140
56Ba 12,5 tahun
131
53I 8,0 tahun
140
57La 40 tahun
15
8O 118 detik
94
Beberapa istilah penting untuk reaksi inti
antara lain yaitu sasaran (target) proyeksi,
fluks, penampang lintang dan keaktifan.
Sasaran (target) : nutlida-nutlida yang
ditembaki dengan partikel-partikel lainnya.
Proyeksi : partikel-partikel bergerak yang
digunakan untuk menembaki sasaran.
Fluks : jumlah partikel bergerak yang
melalui satuan luas per satuan waktu.
Penampang lintang (cross section ) :
keboleh jadian bahwa suatu reaksi nuklir
tertentu akan berlangsung. Satuan yang
digunakan ialah barm yang sama dengan 10-
24 cm2.
ISTILAH DALAM REAKSI INTI
Kreatifan suatu cuplikan dinyatakan sebagai jumlah
disintegrasi per satuan waktu. Kreatifan, A tidak
lain adalah laju peluruhan dan berbanding lurus
dengan jumlah atom yang ada.
A= ʎ N
A= kreatifan. ʎ= tetapan peluruhan dan N adalah
jumlah atom yang ada.
Kreatifan jenis: adalah jumlah disintegrasi persatuan
waktu per gram bahan radioaktifan dari 3,7 x 1010
diisintegrasi per detik.
KREATIFAN
Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok
ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika urasium
ditembak dengan neuron. Orto hahn dan F.strassman, berhasil
mengisolasi suatu senyawa unsur golongan IIA, yang diperoleh
dari penembakan uranium dengan neuron. Mereka menemukan
bahwa jika uranium di tembak dengan neuron akan
menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat
radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi
fisi.
90
37Rb 144
55Cs + 21
0n
1
0n + 235
92 U 87
35Br 146
57La + 31
0n
72
30Zn 160
62Sm + 41
0n
Contoh reaksi fisi :
235
92U + 1
0n 140
30Ba + 21
0n
235
92U + 1
0n 90
38Sr + 143
54Xe + 31
0n
REAKSI PEMBELAHAN INTI
Pada reaksi ini, terjadi proses penggabungan dan atau
beberapa inti ringan menjadi lebih berat. Energi yang dihasilkan
dari reaksi fusi lebih besar dari energi yang dihasilkan dari
reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama.
Suatu reaksi fusi fu: yang kini sedang dipelajari adalah
reaksi antara deuterium dan litium sebagai bahan dasar.
2
1H + 3
1H 4
2He + 1
0n
6
3Li + 1
0n 4
2He + 3
1H
2
1H + 6
3Li 2 4
2He
Contoh reaksi fusi :
2
1H + 2
1H 4
2He
2
1H + 3
1H 4
2He + 1
0n
4 1
1H 4
2He + 2 0
1e
REAKSI FUSI
Sebelum tahun 1940 hanya terdapat 92 unsur dalam sistem periodik.
Unsur yang paling ringan adalah hidrogen (massa atom 1) dan
unsur yang paling berat uranium (massa atom 238). Di antara 92
unsur itu, hanya 88 unsur yang terdapat di alam dan empat
lainnya adalah unsur yang disintesis di laboratorium. Unsur
teknisium (Z=43), prometium (Z=61), astat (Z=85) dan fransium
(87) ditemukan antara tahun 1937-1945.
Sejak penemuan reaksi inti pertama ditemukan oleh Rutherford pada
tahun 1919, dan ditemukan alat-alat untuk mempercepat partikel
seperti siklotron, telah diusahakan untuk membuat unsur-unsur
baru dengan nomor atom lebih dari 92.
Fermi adalah orang pertama yang berusaha membuat unsur-unsur
transuranium. Sebagai conoh jika 238
92U ditembaki dengan
neutron maka akan terjadi transmutasi inti secara berurutan.
UNSUR-UNSUR BUATAN
UNSUR LAMBANG REAKSI
93 Np 238
92U + 1
0n 239
93Np + 0
-1c
94 Pu 238
92U + 2
1H 238
93Np + 2(1
-1n)
238
93Np 238
94Pu + 0
-1c
95 Am 239
94Np + 1
0n 240
95Am +0
-1c
96 Cm 239
94Pu + 4
2He 242
95Cm + 1
0n
97 Bk 241
95Cm + 4
2He 243
97Bk + 2(1
0n)
98 Cf 242
96Cm + 4
2He 245
98Cf + 1
0n
99 Es 238
92Es + 4
2He 253
99Es + 7(0
1-c)
100 Fm 238
92U + 17(1
On) 255
100Fm + 7(0
-1c)
101 Md 253
99Es + 4
2He 255
101Fm + 8(0
-1c)
102 No 246
96Cm + 12
6c 254
102No + 4(1
0n)
103 Lr 252
98Cf + 10
5
257
103Lr + 5(1
0n)
104 Unq 242
94Pu + 22
10Ne 260
104Unq + 4(1
0n)
104 Unq 249
98Cf + 12
6C 257
104Unq + 4(1
on)
104 Unq 249
98Cf + 13
6
259
104Unq + 3(1
0n)
Energy dari Proses Pembelahan
Reaksi rantai dapat dikontrol dalam reaktor nuklir dengan menggunakan
boron atau kadmium yang menangkap neutron thermal secara efisisen
.pembelahan dari 0,0072 gram 235U dalam 1 gram uranium alamiah
menghasilkan 576 MJ (160 kWh)ekivalen dengan kalor yang dihasilkan
oleh 25 ton batubara.
Energy dari reaksi fusi
Penggunaan dari reaksi telah menghasilkan sekurang-kurangnya dua
macam bom hidrogen
3H +3H 4He + 1n + 17.6 MeV
6H + 2H 2 4He + 22.3 MeV
7Li + 2H 2 4He + 1n +14.1 MeV
Reaksi berlangsung pada suhu 106 0C ,oleh karena itu perlu disulut dengan
reaksi bom Fisi.
Daya rusak bom ini ekivalen dengan 50 megaton TNT.
ENERGI NUKLIR DAPAT
DIPEROLEH
Curie dan Becqurel
Satuan keaktifan yyang dahulu digunakan adalah curie dengan lambang Ci.
Satu curie sama dengan laju disintegrasi yang terjadi dalam 1.0 g cuplikan
radium yaitu sama dengan 37 milliard disintegrasi per detik.
1 Ci = 3,7 x 1010 disintegrasi/s
Satuan SI untuk keaktifan adalah Becquerel dengan lambang Bq.
1Ci = 3,7 x 1010 Bq
Rad dan Gray
Untuk menyatakan jumlah atau dosis. Di amerika satuan dosis yang umum
digunakan adalah rad dengan lambang rd ( rad = radiation absorted dose ).
Satu rad setara dengan penyerapan 10-5 j per gram jaringan.
Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan lambang Gy.satu Gray setara dengan
energy sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap oleh setiap kg zat.
1 rd = 10-5 j/g
1 Gy = 1 j/kg
1Gy = 100 rd
DOSIS RADIASI
Rem dan RBE
Radiasi neutron lebih berbahaya dari beta dengan energy
dan intensitas yang sama. Untuk membedakan
pengaruh macam radiasi digunakan satuan rem, (Rem
= radiation equivalen of man)
Satu rad sinar alfa lebuh merusak daripada satu rad sinar
beta. Oleh karena itu rad biasanya dikalikan dengan
factor yang mengukur kerusakan biologi relative yang
disebabkan oleh radiasi . Faktor ini disebut RBE
(Relative Biologycal Effectieness Radiation). Hasil kali
rad dan RBE menghasilkan dosis efektif yang disebut
rem. (Rontgen Equivalen for Man).
Rem = rad x RBE
Rem = gray/100 x RBE
Satu rem suatu macam radiasi akan menghasilkan
pengaruh biologi yang sama.
Dosis (rem) pengaruh
0 – 20 tidak terdeteksi pengaruh klinik
20 - 50 sedikit, pengurangan sementara butir darah
putih
100 - 200 pengurangan yang banyak dari butir darah
putih
500 mati (setengah dari bagian yang kena radiasi)
setelah 30 hari.
PENGARUH RADIASI
Penggunaan Isotop Dalam Bidang
kimia
Ada beberapa kategori penggunaan
isotop dalam analisis :
Isotop radioaktif digunakan
sebagai perunut
Zat yang akan diselidiki diubah
menjdi isotop radioaktip dengan
reaksi inti. Cara ini disebut
analisa pengaktifan.
Unsure yang akan ditentukan
sudah bersifat radioaktif
PENGGUNAAN RADIOISOTOP
Bidang Kedokteran
Penggunaan radioisotop natrium – 24 dapat digunakan untuk
mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia.larutan 24NaCl
disuntikkan kedalam darah dan aliran darah dapat diikuti
dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan ,sehingga dapat
diketahui penyemburan dalam saluran darah.
Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dapat digunakan
radioisotop 131I.sedangkan radioisotop fosfor dapat dipakai
untuk menentukan tempat tumor di otak.
Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju
pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk
menentukan apakah besi dalam makanan dapat digunakan
dengan baik dalam tubuh. Sejak lama diketahui bahwa radiasi
dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh
Karena radium sangat mahal, maka kini dipakai isotop yang
lain seperti kobalt – 60 . Oleh karena radiasi dapat mematikan
sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik
tertentusehingga tempat disekeliling kanker mendapat radiasi
seminimal mungkin.
Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat
digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar
gamma menyebabkan perubahan dalam struktur
dan sifat kromosom sehingga memungkinkan
menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya
gandum dengan batang yang lebih pendek.
Radioisotope fosfor dapat dipakai untuk mempelajari
pemakaian pupuk oleh tanaman.ada jenis tanaman
yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan
sebagian dari pupuk.untuk mempelajari
perbandingan ini agar mengetahui efisiensi
pengambilan fosfor dari pupuk digunakan pupuk
yang mengandung fosfor yang radioaktif.
Bidang Industri
Pengunaan radioisotop dalam
bidang industri antara lain
untuk mendeteksi kebocoran
pipa dapat dideteksi tanpa
penggalian atau pembongkaran
beton. Penyinaran radiasi dapat
digunakan untuk menentukan
kehausan atau keroposan yang
terjadi pada bagian pengelasan
antar logam. Jika bahan ini
disinari dengan sinar gamma
dan dibalik bahan itu diletakkan
film foto maka pada bagian
yang terdapat kehausan atau
kekeroposan akan memberikan
gambar yang tidak merata.
Pengukuran Waktu Radioaktif
Radioisotop karbon – 14 terbentuk dibagian atas atmosfir
dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang
terbentuk oleh radiasi kosmik.
7
14N + 0
1n 6
14 N + 1
1 H
Karbon radioaktif ini tersebar dipermukaan bumi sebagai
karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hydrogen
karbonat di laut ,oleh karena itu karbon radioaktif itu
menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis . lama
kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon – 14
yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan
maupun hewan ,sehingga mencapai 15,3 dis/s gram
karbon . keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun .
apabila organisme hidup mati , pengambilan 14C terhenti
dan keaktifan ini berkurang . oleh karena itu umur bahan
yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari
pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paro 14C , 5730
tahun.
Teknik Perminyakan :Analisis vanadium (karakteristik lapangan
minyak)
Ilmu Ruang Angkasa :Studi batuan bulan
Pengendalian Polusi :Analisis unsur beracun dalam udara dan air
Obat-obatan :Pengaruh unsur renik dalam metabolism
Geologi :Analisis unsurjarang dalam mineral identifikasi endapan
mineral untuk pertambangan
Elektronika :Mencari zat asing (pengotor) dalam bahan semi
konduktor untuk transistor.
Kriminologi :Membandingkan unsur renik sebagai bukti untuk
tertuduh
Pertanian :Deteksi pestisida pada hasil tanaman dan lingkungan
Oscanografi :Studi pola arus laut dan sedimentasi
Arkeologi :Penentuan komposisi kimia barang-barang purba.
PENGGUNAAN ANALISIS PENGAKTIFAN
NEUTRON
Unsur radioaktif1

More Related Content

What's hot

Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedNur Latifah
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenPT. SASA
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonIndriati Dewi
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 

What's hot (20)

Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Radioaktif ppt
Radioaktif pptRadioaktif ppt
Radioaktif ppt
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Bab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristalBab 3-struktur-kristal
Bab 3-struktur-kristal
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra Red
 
unsur argon di alam.
unsur argon di alam.unsur argon di alam.
unsur argon di alam.
 
Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Mengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan ketonMengidentifikasi aldehid dan keton
Mengidentifikasi aldehid dan keton
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 

Similar to Unsur radioaktif1

Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxZaidan13
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAIPELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAIEni Dahlia
 
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 120130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1Aminah Rahmat
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiasanradamanik
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfBAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfAsaniHasan
 

Similar to Unsur radioaktif1 (20)

Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Radioaktif kimia
Radioaktif kimiaRadioaktif kimia
Radioaktif kimia
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAIPELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
PELURUHAN RADIOAKTIF BERANTAI
 
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 120130911130900 unit 5 atom dan struktur  elektron 1
20130911130900 unit 5 atom dan struktur elektron 1
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdfBAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
BAB 10_Inti Atonm dan Radioaktivitas.pdf
 
Kimia inti
Kimia intiKimia inti
Kimia inti
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 

More from Kustian Permana

Pengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganPengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganKustian Permana
 
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporPhysical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporKustian Permana
 
Physical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsPhysical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsKustian Permana
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriKustian Permana
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiKustian Permana
 

More from Kustian Permana (12)

Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Pengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganPengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkungan
 
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vaporPhysical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
Physical chemistry phase diagram l-l and l-vapor
 
Physical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 componentsPhysical chemistry phase diagram 3 components
Physical chemistry phase diagram 3 components
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometri
 
Turunan1
Turunan1Turunan1
Turunan1
 
Volume benda-putar
Volume benda-putarVolume benda-putar
Volume benda-putar
 
Kustian permana
Kustian permanaKustian permana
Kustian permana
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Pemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.ivPemisahan kation gol.iv
Pemisahan kation gol.iv
 
Pemisahan kation gol. i
Pemisahan kation gol. iPemisahan kation gol. i
Pemisahan kation gol. i
 

Recently uploaded

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 

Unsur radioaktif1

  • 1.
  • 2. Kimia inti adalah ilmu yang mempelajari struktur inti dan bagaimana struktur ini mempengaruhi kestabilan inti serta peristiwa inti seperti keradioaktifan alam dan transmutasilain. Dalam kaitan ini adalah sukar untuk membedakan antara kimia inti dan fisika inti. Reaksi kimia yang menyebabkan terjadinya perubahan susunan inti atom disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nucleus = inti). Reaksi ini terjadi secara spontan dan dapat juga terjadi karena buatan. Reaksi inti membebaskan energi berupa kalor dan radiasi yang sangat besar. Radiasi dan kalor itulah yang merupakan bahaya dan sekaligus kegunaan dari reaksi inti. Keradioaktifan adalah proses atom-atom secara spontan memancarkan partikel atau sinar berenergi tinggi dari inti atom. Unsur yang dapat memancarkan sinar secara spontan itu disebut sebagai unsur radioaktif. Keradioaktifan pertama kali diamati oleh Henry Becquerel pada tahun 1896. Berikut unsur-unsur dalam sistem periodik yang bersifat radioaktif (berwarna merah). PENDAHULUAN
  • 3. Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman menemukan bahwa apabila arus elektron (sinar katoda) menumbuk anoda akan timbul suatu cahaya (radiasi) yang dapat menyebabkan Fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi tersebut dinamakan sinar X. Dinamakan demikian karena belum diketahui sifat-sifatnya. Pada tahun 1896, Antoine Henry Becquerel menemukan garam uranium yang dapat memancarkan sinar yang dapat merusak plat photo yang ditutup dengan kertas hitam. Selain itu, sinar tersebut dapat pula menembus lempengan logam yang sangat tipis. Sinar tersebut diberi nama Sinar Radioaktif , sedangkan unsur yang dapat memancarkan sinar radioaktif disebut Unsur Radioaktif . Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867- 1934) dan suaminya Pierre Curie (1859-1906), mengamati bahwa radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya unsur baru. SEJARAH UNSUR RADIOAKTIF
  • 4. Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie Curie untuk menggambarkan gejala yang paling mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom tertentu yang dikenal dengan emisi radiasi pengion. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan unsur yang memancarkan disebut unsur radioaktif. Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur baru yang terbentuk dari peluruhan unsur Uranium, kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan Radium Setelah ditemukan unsur Uranium, Marie Sklodowska dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya yaitu polonium (Po) dan Radium (Ra). Polonium dan Radium merupakan isotop-isotop dari unsur uranium karena unsur-unsur tersebut merupakan hasil pemisahan dari bijih uranium. Isotop-isotop yang berasal dari unsur radioaktif disebut Radioisotop.
  • 5. Marie Curie, penemu Polonium dan Radium yang meninggal karena sering terpapar radiasi unsur temuannya. Akibat perkembangan cepat dalam bidang fisika dan kimia, para ilmuwan mulai memperhatikan inti atom setelah sekian lama hanya terpusat pada elektron. Akhirnya, mereka bisa membuktikan bahwa inti atom dapat berubah secara spontan disertai dengan pelepasan radiasi. Inti atom tersebut dinamakan nuklida radioaktif.
  • 7. Nuklida dan Nukloen Pada tahun 1911 Rutherford menemukan teori inti untuk menjelaskan struktur atom berdasarkan hasil percobaan tentang penghamburan sinar alfa. Sampai dengan tahun 1920 Rutherford dapat menjelaskan bahwa muatan inti adalah Ze dengan Z adalah nomor atom unsure dan e adalah muatan electron. Partikel- partikel dalam inti yang bermuatan positif ini diberi nama proton. Pada waktu itu W. D. Harkins, Ome Mason dan E. Rutherford secara terpisah tetapi dalam waktu yang bersamaan mengemukakan suatu anggapan bahwa di dalam inti mungkin terdapat partikel tak bermuatan yang bermassa satu satuan massa atom. Partikel ini di anggap sebagai hasil penetralan proton oleh electron. Pada tahun 1932 Chadewick berhasil menemukan partikel neutron yang merupakan kebenaran dari anggapan Rutherford pada tahun 1920 itu.
  • 8. Dengan penemuan neutron maka dapat disimpulkan bahwa neutron merupakan massa pengikat proton dalam inti sehingga menghasilkan gaya tarik menarik yang mengimbangi gaya tolak Coulom antar proton yang bermuatan positif. Oleh karena itu inti terdiri dari neutron dan proton.jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah nomor atom (Z). Jumlah neutron dalam inti sama dengan bilangan neutron (N). Partikel-partikel penyusun inti yaitu proton dan neutron disebut nucleon.  Jumlah nukleon atau jumlah proton dan neutron dalam inti sama dengan bilangan massa (A),di mana A = N + Z  Setiap spesi nuklir yang ditandai dengan bilangan massa A,nomor atom Z dan bilangan neutron N disebut nuklida. Z AXN  Tanda N biasanya tidak digunakan karena N + A – Z
  • 9. Ada empat macam nuklida : Nuklida stabil Nuklida ini stabil atau keradioaktifannya tidak terdeteksi 1 1H, 12 6C, 14 7N Radionuklida alam primer. Nuklida ini radioaktif dan dapat ditemukan di alam. 238 92U, waktu paro 4,5 x 109 tahun Radionuklida alam sekunder Nuklida ini radioaktif dan dapat ditemukan di alam. Waktu paronya pendek dan dibentuk secara kontinu dari radionuklida alam primer. Radionuklida alam terinduksi Misalnya 14 6C yang terbentuk karena antaraksi sinar kosmik dengan nuklida 14 7N di atmosfer.
  • 10. Nuklida-nuklida dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok nuklida yaitu : Isotop yaitu nuklida yang nomor atomnya (Z) sama tetapi N dan A berbeda. Dengan perkataan lain isotop-isotop suatu unsur, nomor atomnya sama, tetapi bilangan masanya berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh jumlah neutron yang berbeda.oleh karena sifat-sifat kimia suatu unsure bergantung pada nomor atomnya, maka isotop-isotop suatu unsure mempunyai sifat-sifat kimia yang sama. 3 2He, 4 2He, 12 6C, 14 6C 115 50Sn, 117 50Sn, 119 50Sn Isobar ialah nuklida-nuklida yang bilangan massanya sama tetapi nomor atomnya berbeda. Oleh karena nomor atom isobar-isobar berbeda, sifat-sifat kimia dan fisikpun berbeda. 130 52Te, 130 54Xe, 130 56Ba 210 81Th, 210 82Pb, 210 83Bi, 210 84Po Isoton ialah nuklida –nuklida yang mengandung jumlah neutron yang sama.oleh karena nomor atomnya berbeda maka isoton-isoton sifat-sifat fisika dan sifat kimia. 30 14Si, 31 15P, 32 16S
  • 11. Kestabilan Inti Kestabilan inti tidak dapat diramal dengan suatu aturan.namun,ada beberapa aturan empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti yang stabil dan yang radioaktif :  Semua inti mengandung 84 proton (Z = 84) atau lebih tidak stabil  Aturan ganjil genap Di amati bahwa inti yang mengandung jumlah proton genap dan jumlah neutron genap lebih stabil dari inti yang merngandung jumlah proton dan neutron yang ganjil. JUMLAH PROTON- NEUTRON INTI YANG STABIL Genap-genap 157 Genap-ganjil 52 Ganjil-genap 50 Ganjil-ganjil 5
  • 12.  Bilangan sakti (magic numbers) Dari berbagai pengamatan tentang kestabilan inti ditemukan bahwa inti itu stabil jika dalam inti tersebut terdapat jumlah proton dan jumlah neutron sama dengan bilangan sakti (magic numbers)atau konfigurasi kulit-tertutup (closed shell configurations). Untuk proton dan neutron. Bilangan-bilangan ini adalah : Untuk proton: 2,8,20,28,50, dan 82 Untuk neutron: 2,8,20,50,82 dan 126 Nuklida yang mempunyai neutron dan proton sebanyak bilangan sakti stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif. Isotop-isotop yang stabil. 4 2He, 16 8O, 40 20Ca, dan 208 82Pb (bilangan sakti : 2,8,20,28,50,82 dan 126)  Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton, (N/Z)
  • 13. Pita Kestabilan Dari sekian banyak isotop yang dikenal, hanya kurang lebih seperempatnya yang stabil. Jika N dialurkan terhadap Z untuk semua isotop stabil diperoleh gambar seperti tertera pada gambar daerah yang terdapat inti stabil disebut pita kestabilan inti. Inti-inti yang tidak stabil cendrung untuk menyesuaikan perbandingan neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan. Bagi nuklida dengan Z = 20, perbandingan neutron terhadap proton sekitar 1,0 sampai 1,1 jika Z bertambah perbandingan neutron terhadap proton bertambah sekitar 1,5. Daerah disekitar pita kestabilan,dimana terdapat inti-inti yang tidak stabil,dapat dibagi dalam tiga daerah :
  • 14.  Di atas pita kestabilan Z < 83, N/Z besar,atau daerah surplus neutron. Di daerah ini inti-inti mempunyai N/Z (perbandingan neutron proton)besar. Untuk mencapai kestabilan inti : Inti memancarkan neutron Hal ini jarang diamati karena berlangsung sangat cepat. Menurut perhitungan untuk memancarkan neutron, waktu paro inti 10-12 detik sehingga terlampau singkat untuk dapat dinikmati. Memancarkan partikel beta Dalam hal ini salah satu neutron dalam inti berubah menjadi proton disertai dengan pemancaran partikel beta. n → p+ + e- sebagai contoh : 3 1H → 3 2He + e
  • 15.  Di bawah pita kestabilan Inti di daerah ini, Z < 83 dan N/Z kecil atau surplus proton. Untuk mencapai kestabilan inti : Memancarkan positron Dalam hal proton berubah menjadi neutron dan memancarkan positron. 22 11Na → 22Ne + 0 1e Penangkapan electron (EC) 90 40Mo EC 90 41Nb  Daerah di atas pita kestabilan (Z > 83) Inti di daerah ini surplus massa atau surplus neutron dan proton.untuk mencapai kestabilan, inti memancarkan partikel alfa. 226 88Ra → 222 86Rn + 4 2 He Untuk 234 92U terjadi peluruhan dalam banyak tahap dan gabungan pemancaran alfa dan beta.
  • 16. Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis Dapat mengionkan gas yang disinari Dapat menghitamkan pelat film. Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi) Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan γ. Saat medan magnit nol (B = 0 T) tidak terjadi perubahan apapun pada sinar- sinar yang dipancarkan Saat diberikan medan magnit lemah, sejumlah berkas sinar dalam jumlah sedikit dibelokkan ke arah kutub selatan magnit, dan sebagian besar bergerak lurus Saat diberikan medan magnit yang cukup kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan cukup kuat ke arah kutub selatan, sejumlah berkas sinar dibelokkan ke arah kutub utara, dan sebagian lagi diteruskan Saat diberikan medan magnit kuat, berkas sinar dalam jumlah yang cukup besar dibelokkan dengan kuat ke arah kutub selatan (S), sejumlah berkas lainnya dibelokkan ke arah kutub utara (U), dan beberapa berkas diteruskan SIFAT - SIFAT SINAR RADIOKTIF
  • 17. Sinar Alfa (α) Sinar alfa merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif. Partikel sinar alfa sama dengan inti helium -4, bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Partikel ini dianggap sebagai inti helium karena mirip dengan inti atom helium. Sewaktu menembus zat,sinar α menghasilkan sejumlah besar ion. Oleh karena bermuatan positif partikel α dibelokkan oleh medan magnet maupun medan listrik. Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif. Partikel alfa memiliki daya tembus yang rendah. Partikel-partikel alfa bergerak dengan kecepatan antara 2.000 – 20.000 mil per detik, atau 1 –10 persen kecepatan cahaya. Diudara hanya dapat menembus beberapa cm saja dan tidak dapat menembus kulit. Sinar alfa dapat dihentikan oleh selembar kertas biasa. Sinar alfa segera kehilangan energinya ketika bertabrakan dengan molekul media yang dilaluinya. Tabrakan itu mengakibatkan media yang dilaluinya mengalami ionisasi. Akhirnya partikel alfa akan menangkap 2 elektron dan berubah menjadi atom helium 2He4 MACAM – MACAM SINAR RADIOAKTIF
  • 18. Sinar Beta (β) Berkas sinar β terdiri dari partikel-partikel yang bermuatan negatif dan partikel β identik dengan elektron. Sinar beta mempunyai daya tembus yang lebih besar tetapi daya pengionnya lebih kecil dibandingkan sinar α . Berkas ini dapat menembus kertas aluminium setebal 2 hingga 3 mm. Partikel beta juga dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet , tetapi arahnya berlawanan dari partikel alfa. Selain itu partikel β mengalami pembelokan yang lebih besar dibandingkan partikel dalam medan listrik maupun dalam medan magnet. Hal itu terjadi karena partikel β mempunyai massa yang jauh lebih ringan dibandingkan partikel α. Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bemuatan-l e dan bermassa 1/836 sma. Karena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan dengan notasi 0 -1e. Energi sinar beta sangat bervariasi, mempunyai daya tembus lebih besar dari sinar alfa tetapi daya pengionnya lebih lemah. Sinar beta paling energetik dapat menempuh sampai 300 cm dalam udara kering dan dapat menembus kulit.
  • 19. Sinar Gamma (γ) Sinar gamma adalah radiasi elektromagnetek berenergi tinggi, tidak bermuatan dan tidak bermassa. Sinar gamma dinyatakan dengan notasi 0 0y. Sinar gamma mempunyai daya tembus. Selain sinar alfa, beta, gamma, zat radioaktif buatan juga ada yang memancarkan sinar X dan sinar Positron. Sinar X adalah radiasi sinar elektromagnetik. Beberapa proses peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel α atau β menyebabkan inti berada dalam keadaan energetik, sehingga inti selanjutnya kehilangan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik yaitu sinar gamma. Sinar gamma mempunyai daya tembus besar dan berkas sinar ini tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet. Sinar gamma mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
  • 20. Peluruhan Alfa Peluruhan alfa atau radiasi alfa terdiri dari pancaran inti atom helium yang disebut partikel alfa dinyatakan dengan 4 2He. Setelah terpancar di udara beberapa cm, partikel alfa bertabrakan dengan molekul udara. Kehilangan energy kinetic, menangkap electron dan membentuk atom helium yang netral. Partikel alfa tidak dapat menembus kulit manusia, tetapi dapat merusak kulit. 210 84Po → 206 82Pb + 4 2He MACAM – MACAM PELURUHAN
  • 21. Peluruhan Beta Pada peluruhan ini, neutron berubah menjadi proton.pada proses ini tidak terjadi perubahan jumlah nucleon. Ada tiga macam peluruhan beta : Peluruhan negatron : di sini terjadi perubahan neutron menjadi proton dengan pemancaran electron negative atau negatron 1 0n → 1 1H + 0 -1e 40 19K → 40 20Ca + 0 -1e 3 1H → 3 2He + 0 -1e Peluruhan positron : 44 21Sc → 44 20Ca + 0 1e 54 27Co → 54 26Fe + 0 1e Penangkapan electron (penangkapan –K) : Proses ini jarang terjadi pada isotop alam, tetapi terjadi pada radionuklida buatan. 44 22Ti + 0 -1e → 44 21Sc 50 23V + 0 -1e → 50 22Ti
  • 22. Peluruhan gamma 60 27Co → 60 27Co + γ Proses ini sering kali disebut “transisi isomer” Pemancaran neutron 87 36Kr → 86 36Kr + 1 0n Pemancaran neutron terlambat 87 35Br -1e 87 36Kr cepat 86 36Kr + 1 0n 56 detik 87 36Br disebut pemancar neutron terlambat Pembelahan spontan Proses ini hanya terjadi dengan nuklida-nuklida yang sangat besar dan membelah secara spontan menjadi dua nuklida yang massanya berbeda. 254 98Cf → 108 42Mo + 142 56Ba + 41 0n
  • 23. Energi Pengikat Inti Inti atom terdiri atas proton dan neutron. Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa proton dan neutron. Selisih antara massa inti yang sebenarnya dan jumlah massa proton dan neutron penyusunnya disebut defek massa. Massa yang hilang ini merupakan ukuran energi pengikat neutron dan proton. Energi yang diperlukan untuk menguraikan inti (energi yang dilepaskan jika inti terbentuk) disebut energi pengikat inti. Atom 56 26Fe mengandung 26 proton, 30 neutron dan 26 elektron. Massa dari partikel-partikel ini, p = 1,007277 µ n = 1,008665 µ e = 0,0005486 Massa 56 26Fe menurut perhitungan: = (26 x 1,007277) + (30 x 1,008665) + (26 x 0,0005486) = 56, 4634 µ Massa 56 26Fe menurut pengamatan 55,9349 µ. Defek massa : 56, 4634 µ - 55,9349 µ = 0,5285 µ Energi pengikat inti 56 26Fe 0,5285 x 931 = 492 MeV Energ pengikat inti 56 26Fe per nukleon = 492:56 = 8,79 MeV/nukleon
  • 24. DERET KERADIOAKTIFAN Nama deret Jenis Inti terakhir (mantap) Anggota dengan umur paling panjang Thorium 4n 208Pb 232Th Neptunium 4n + 1 209Bi 237Np Uranium 4n + 2 206Pb 238U Aktinium 4n + 3 207Pb 235U
  • 25. Peluruhan Radioaktif Peluruhan radioaktif mngikuti hukum laju reaksi orde kesatu. Laju perubahan berbanding lurus dengan jumlah atom radioaktif yang tertinggal. -dN/dt =ʎNNuklida Waktu paro 238 92 U 4,5 x 109 tahun 237 93Np 2,2 x 106 tahun 14 6C 5730 tahun 98 38Sr 19,9 tahun 3 1H 12,3 tahun 140 56Ba 12,5 tahun 131 53I 8,0 tahun 140 57La 40 tahun 15 8O 118 detik 94
  • 26. Beberapa istilah penting untuk reaksi inti antara lain yaitu sasaran (target) proyeksi, fluks, penampang lintang dan keaktifan. Sasaran (target) : nutlida-nutlida yang ditembaki dengan partikel-partikel lainnya. Proyeksi : partikel-partikel bergerak yang digunakan untuk menembaki sasaran. Fluks : jumlah partikel bergerak yang melalui satuan luas per satuan waktu. Penampang lintang (cross section ) : keboleh jadian bahwa suatu reaksi nuklir tertentu akan berlangsung. Satuan yang digunakan ialah barm yang sama dengan 10- 24 cm2. ISTILAH DALAM REAKSI INTI
  • 27. Kreatifan suatu cuplikan dinyatakan sebagai jumlah disintegrasi per satuan waktu. Kreatifan, A tidak lain adalah laju peluruhan dan berbanding lurus dengan jumlah atom yang ada. A= ʎ N A= kreatifan. ʎ= tetapan peluruhan dan N adalah jumlah atom yang ada. Kreatifan jenis: adalah jumlah disintegrasi persatuan waktu per gram bahan radioaktifan dari 3,7 x 1010 diisintegrasi per detik. KREATIFAN
  • 28. Sesaat sebelum perang dunia kedua beberapa kelompok ilmuwan mempelajari hasil reaksi yang diperoleh jika urasium ditembak dengan neuron. Orto hahn dan F.strassman, berhasil mengisolasi suatu senyawa unsur golongan IIA, yang diperoleh dari penembakan uranium dengan neuron. Mereka menemukan bahwa jika uranium di tembak dengan neuron akan menghasilkan beberapa unsur menengah yang bersifat radioaktif. Reaksi ini disebut reaksi pembelahan inti atau reaksi fisi. 90 37Rb 144 55Cs + 21 0n 1 0n + 235 92 U 87 35Br 146 57La + 31 0n 72 30Zn 160 62Sm + 41 0n Contoh reaksi fisi : 235 92U + 1 0n 140 30Ba + 21 0n 235 92U + 1 0n 90 38Sr + 143 54Xe + 31 0n REAKSI PEMBELAHAN INTI
  • 29. Pada reaksi ini, terjadi proses penggabungan dan atau beberapa inti ringan menjadi lebih berat. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi lebih besar dari energi yang dihasilkan dari reaksi fisi dari unsur berat dengan massa yang sama. Suatu reaksi fusi fu: yang kini sedang dipelajari adalah reaksi antara deuterium dan litium sebagai bahan dasar. 2 1H + 3 1H 4 2He + 1 0n 6 3Li + 1 0n 4 2He + 3 1H 2 1H + 6 3Li 2 4 2He Contoh reaksi fusi : 2 1H + 2 1H 4 2He 2 1H + 3 1H 4 2He + 1 0n 4 1 1H 4 2He + 2 0 1e REAKSI FUSI
  • 30. Sebelum tahun 1940 hanya terdapat 92 unsur dalam sistem periodik. Unsur yang paling ringan adalah hidrogen (massa atom 1) dan unsur yang paling berat uranium (massa atom 238). Di antara 92 unsur itu, hanya 88 unsur yang terdapat di alam dan empat lainnya adalah unsur yang disintesis di laboratorium. Unsur teknisium (Z=43), prometium (Z=61), astat (Z=85) dan fransium (87) ditemukan antara tahun 1937-1945. Sejak penemuan reaksi inti pertama ditemukan oleh Rutherford pada tahun 1919, dan ditemukan alat-alat untuk mempercepat partikel seperti siklotron, telah diusahakan untuk membuat unsur-unsur baru dengan nomor atom lebih dari 92. Fermi adalah orang pertama yang berusaha membuat unsur-unsur transuranium. Sebagai conoh jika 238 92U ditembaki dengan neutron maka akan terjadi transmutasi inti secara berurutan. UNSUR-UNSUR BUATAN
  • 31. UNSUR LAMBANG REAKSI 93 Np 238 92U + 1 0n 239 93Np + 0 -1c 94 Pu 238 92U + 2 1H 238 93Np + 2(1 -1n) 238 93Np 238 94Pu + 0 -1c 95 Am 239 94Np + 1 0n 240 95Am +0 -1c 96 Cm 239 94Pu + 4 2He 242 95Cm + 1 0n 97 Bk 241 95Cm + 4 2He 243 97Bk + 2(1 0n) 98 Cf 242 96Cm + 4 2He 245 98Cf + 1 0n 99 Es 238 92Es + 4 2He 253 99Es + 7(0 1-c) 100 Fm 238 92U + 17(1 On) 255 100Fm + 7(0 -1c) 101 Md 253 99Es + 4 2He 255 101Fm + 8(0 -1c) 102 No 246 96Cm + 12 6c 254 102No + 4(1 0n) 103 Lr 252 98Cf + 10 5 257 103Lr + 5(1 0n) 104 Unq 242 94Pu + 22 10Ne 260 104Unq + 4(1 0n) 104 Unq 249 98Cf + 12 6C 257 104Unq + 4(1 on) 104 Unq 249 98Cf + 13 6 259 104Unq + 3(1 0n)
  • 32. Energy dari Proses Pembelahan Reaksi rantai dapat dikontrol dalam reaktor nuklir dengan menggunakan boron atau kadmium yang menangkap neutron thermal secara efisisen .pembelahan dari 0,0072 gram 235U dalam 1 gram uranium alamiah menghasilkan 576 MJ (160 kWh)ekivalen dengan kalor yang dihasilkan oleh 25 ton batubara. Energy dari reaksi fusi Penggunaan dari reaksi telah menghasilkan sekurang-kurangnya dua macam bom hidrogen 3H +3H 4He + 1n + 17.6 MeV 6H + 2H 2 4He + 22.3 MeV 7Li + 2H 2 4He + 1n +14.1 MeV Reaksi berlangsung pada suhu 106 0C ,oleh karena itu perlu disulut dengan reaksi bom Fisi. Daya rusak bom ini ekivalen dengan 50 megaton TNT. ENERGI NUKLIR DAPAT DIPEROLEH
  • 33. Curie dan Becqurel Satuan keaktifan yyang dahulu digunakan adalah curie dengan lambang Ci. Satu curie sama dengan laju disintegrasi yang terjadi dalam 1.0 g cuplikan radium yaitu sama dengan 37 milliard disintegrasi per detik. 1 Ci = 3,7 x 1010 disintegrasi/s Satuan SI untuk keaktifan adalah Becquerel dengan lambang Bq. 1Ci = 3,7 x 1010 Bq Rad dan Gray Untuk menyatakan jumlah atau dosis. Di amerika satuan dosis yang umum digunakan adalah rad dengan lambang rd ( rad = radiation absorted dose ). Satu rad setara dengan penyerapan 10-5 j per gram jaringan. Satuan SI untuk dosis adalah gray dengan lambang Gy.satu Gray setara dengan energy sebanyak 1 joule yang diserap oleh setiap oleh setiap kg zat. 1 rd = 10-5 j/g 1 Gy = 1 j/kg 1Gy = 100 rd DOSIS RADIASI
  • 34. Rem dan RBE Radiasi neutron lebih berbahaya dari beta dengan energy dan intensitas yang sama. Untuk membedakan pengaruh macam radiasi digunakan satuan rem, (Rem = radiation equivalen of man) Satu rad sinar alfa lebuh merusak daripada satu rad sinar beta. Oleh karena itu rad biasanya dikalikan dengan factor yang mengukur kerusakan biologi relative yang disebabkan oleh radiasi . Faktor ini disebut RBE (Relative Biologycal Effectieness Radiation). Hasil kali rad dan RBE menghasilkan dosis efektif yang disebut rem. (Rontgen Equivalen for Man). Rem = rad x RBE Rem = gray/100 x RBE Satu rem suatu macam radiasi akan menghasilkan pengaruh biologi yang sama.
  • 35. Dosis (rem) pengaruh 0 – 20 tidak terdeteksi pengaruh klinik 20 - 50 sedikit, pengurangan sementara butir darah putih 100 - 200 pengurangan yang banyak dari butir darah putih 500 mati (setengah dari bagian yang kena radiasi) setelah 30 hari. PENGARUH RADIASI
  • 36. Penggunaan Isotop Dalam Bidang kimia Ada beberapa kategori penggunaan isotop dalam analisis : Isotop radioaktif digunakan sebagai perunut Zat yang akan diselidiki diubah menjdi isotop radioaktip dengan reaksi inti. Cara ini disebut analisa pengaktifan. Unsure yang akan ditentukan sudah bersifat radioaktif PENGGUNAAN RADIOISOTOP
  • 37. Bidang Kedokteran Penggunaan radioisotop natrium – 24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh manusia.larutan 24NaCl disuntikkan kedalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan ,sehingga dapat diketahui penyemburan dalam saluran darah. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid dapat digunakan radioisotop 131I.sedangkan radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak. Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik dalam tubuh. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh Karena radium sangat mahal, maka kini dipakai isotop yang lain seperti kobalt – 60 . Oleh karena radiasi dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentusehingga tempat disekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
  • 38. Bidang Pertanian Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan batang yang lebih pendek. Radioisotope fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman.ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk.untuk mempelajari perbandingan ini agar mengetahui efisiensi pengambilan fosfor dari pupuk digunakan pupuk yang mengandung fosfor yang radioaktif.
  • 39. Bidang Industri Pengunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian atau pembongkaran beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antar logam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau kekeroposan akan memberikan gambar yang tidak merata.
  • 40. Pengukuran Waktu Radioaktif Radioisotop karbon – 14 terbentuk dibagian atas atmosfir dari penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik. 7 14N + 0 1n 6 14 N + 1 1 H Karbon radioaktif ini tersebar dipermukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai ion hydrogen karbonat di laut ,oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis . lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon – 14 yang diterima dan yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan ,sehingga mencapai 15,3 dis/s gram karbon . keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun . apabila organisme hidup mati , pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang . oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paro 14C , 5730 tahun.
  • 41. Teknik Perminyakan :Analisis vanadium (karakteristik lapangan minyak) Ilmu Ruang Angkasa :Studi batuan bulan Pengendalian Polusi :Analisis unsur beracun dalam udara dan air Obat-obatan :Pengaruh unsur renik dalam metabolism Geologi :Analisis unsurjarang dalam mineral identifikasi endapan mineral untuk pertambangan Elektronika :Mencari zat asing (pengotor) dalam bahan semi konduktor untuk transistor. Kriminologi :Membandingkan unsur renik sebagai bukti untuk tertuduh Pertanian :Deteksi pestisida pada hasil tanaman dan lingkungan Oscanografi :Studi pola arus laut dan sedimentasi Arkeologi :Penentuan komposisi kimia barang-barang purba. PENGGUNAAN ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON