SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Penerbitan SBSN dan
  Pengaturannya
      Oleh :
 Farhan Wildani
Kurnia Oktavianti
    Adirianto
Penerbitan SBSN dan
                  Pengaturannya
   Berdasarkan (Pasal 8) Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara No.19
   Tahun 2008, ketentuan umum penerbitan SBSN adalah sebagai berikut:
1. Penerbitan SBSN harus terlebih dahulu mendapat persetujuan DPR
   pada saat pengesahan APBN yang diperhitungkan sebagai bagian
   dari nilai bersih maksimal surat berharga Negara yang akan
   diterbitkan oleh pemerintah dalam satu tahun anggaran.
2. Menteri berwenang menetapkan komposisi surat berharga Negara
   dalam rupiah maupun valuta asing, serta menetepkan komposisi surat
   berharga Negara dalam bentuk SUN maupun SBSN dan hal-hal lain
   yang diperlukan untuk menjamin penerbitan surat berharga Negara
   secara hati-hati.
3. Dalam hal-hal tertentu, SBSN dapat diterbitkan melebihi nilai bersih
   maksimal yang telah disetujui DPR dan selanjutnya dilaporkan
   sebagai perubahan APBN dan/atau disampaikan dalam laporan
   realisasi anggaran tahun yang bersangkutan.
• SBSN diterbitkan dengan tujuan membiayai APBN, termasuk membiayai
pembangunan proyek-proyek Pemerintahan RI. Penerbitan SBSN dilakukan
berdasarkan akad, yaitu perjanjian tertulis yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia. Akad dalam penerbitan SBSN tersebut dapat berupa akad :
 a. Ijarah, b. Mudarabah, c. Musyarakah, d. Ishtisna.

            Berikut ini beberapa jenis SBSN :
a.   SBSN Ijarah, yang yang diterbitkan berdasarkan akad Ijarah.
b.   SBSN Mudarabah, yang diterbitkan berdasarkan akad Mudarabah.
c.   SBSN Musarakah, yang diterbitkan berdasarkan akad Musarakah.
d.   SBSN Istishna, yang diterbitkan berdasarkan akad Istishna’.
e.   SBSN yang diterbitkan berdasarkan akad lainnya sepanjang tidak bertentangan
     dengan prinsip syariah; dan
f.    SBSN yang diterbitkan berdasarkan kombinasi dari dua atau lebih dari akad
     sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e.
Mekanisme Dasar Penerbitan SBSN

• Dalam rangka penerbitan SBSN, pemerintah boleh melakukan
  transaksi dengan perusahaan penerbit SBSN (Special Purpose
  Vehicle/ SPV) yang didirikannya atau dengan pihak lain yang
  ditunjuk oleh pemerintah. Transaksi tersebut harus didasarkan
  pada akad tertentu yang akan digunakan sesuai dengan tujuannya,
  yaitu :
1. Apabila pemerintah ingin mendapatkan keuntungan
   tertentu (margin) melalui penjualan assetnya, maka akad
   yang digunakan adalah jual beli (al-bai’).
2. Untuk mendapatkan imbalan sewa (‘ujrah) maka akadnya
   adalah ijarah.
3. Untuk mendapatkan imbalan berupa bagi hasil (Profit
   sharing), maka akad yang digunakan adalah syirkah
   dengan berbagai macam modelnya.

• Penerbitan instrument keuangan syariah memerlukan adanya akad
  tertentu sebagai landasan transaksi (underlying transaction), yang
  ketentuan dan mekanismenya berbeda dengan transaksi keuangan
  pada umumnya. Begitu pula dalam hal penerbitan SBSN sebagai
  salah satu instrument keuangan syariah. Untuk keterangan lebih
  lanjut, berikut ini adalah contoh penerbitan SBSN dengan
  menggunakan akad Ijarah-Sale and lease back :
Bentuk Mekanisme
      Penjualan/Pembelian SBSN
         1. Penempatan langsung
            (private placement)
Penempatan langsung (private placement), yaitu
kegiatan penerbitan atau penjualan SBSN yang
dilakukan oleh pemerintah kepada pihak dengan
ketentuan dan persyaratan (term and conditions) SBSN
sesuai kesepakatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai
Penerbitan dan Penjualan SBSN dengan cara
Penempatan Langsung (Private Placement) diatur dalam
Peraturan    Menteri    Keuangan      Nomor     (PMK)
75/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan
Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam
Negeri Dengan Cara Private Placement.
2. Lelang
• Lelang SBSN adalah penjualan SBSN yang dilakukan
  melalui agen lelang yang mana investor menyampaikan
  penawaran pembelian baik secara kompetitif maupun
  nonkompetitif melalui peserta lelang. Untuk menjamin
  terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitan SBSN,
  maka pelaksanaan lelang termasuk penentuan harga
  SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah. Ketentuan
  lebih lanjut mengenai Penerbitan dan Penjualan Surat
  Berharga Syariah Negara (SBSN) di Pasar Perdana
  Dalam Negeri dengan Cara Lelang termuat pada
  Peraturan     Menteri   Keuangan      (PMK)   Nomor
  11/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan
  Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana
  Dalam Negeri Dengan Cara Lelang.
3. Bookbuilding
• Bookbuilding adalah kegiatan penjualan SBSN kepada
  investor melalui agen penjual di mana agen penjual
  mengumpulkan pemesenan pembelian dalam periode
  penawaran yang telah ditentukan. Untuk menjamin
  terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitanSBSN,
  maka pelaksanaan bookbuilding termasuk penetuan
  harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah.
  Ketentuan mengenai Penerbitan dan Penjualan SBSN
  dengan cara Bookbuilding di pasar perdana dalam
  negeri terdapat pada Peraturan Menteri Keuangan
  (PMK) Nomor 118/PMK.08/2008 Tentang Penerbitan
  Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Dengan
  Cara Bookbuilding Di Pasar Perdana Dalam Negeri.
Pengaturan dan Pengawasan

• Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan
  SBSN dilakukan oleh otoritas yang melakukan pengaturan dan
  pengawasan di bidang pasar modal. Pengaturan dan
  pengawasan terhadap kegiatan perdaganagan SBSN
  dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap
  kepentingan pemodal dan para pelaku pasar. Kedua hal
  tersebut diperlukan agar kegiatan perdagangan SBSN dapat
  dilaksanakan secara efisien dan sehant. Pengaturan
  dilaksanakan melalui penerbitan berbagai ketentuan misalnya
  transparansi data dan informasi penerbitan, serta mengenai tata
  cara perdagangan SBSN. Pengaturan dan pengawasan
  merupakan upaya untuk memperoleh keyakinan akan ketaatan
  para pelaku pasar terhadap ketentuan yang berlaku.
Perbedaan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat
        Berharga Syariah Negara (SBSN)
• Berbeda dengan SBSN yang penerbitannya menggunakan
  berbagai macam akad syariah, SUN diterbitkan hanya
  berdasarkan perjanjian utang piutang yang berbasis pada system
  bunga. Melalui surat berharga, investor yang membeli SUN akan
  mendapatkan keuntungan berupa bunga (interest) sebagai
  kompensasi dari dana yang mereka untuk memberikan pinjaman
  melalui bukti kepemilikan surat berharga. Mengambil
  manfaat/keuntungan dari transaksi utang piutang secara hukum
  haram hukumnya. Keharaman ini terjadi karena adanya unsure
  kedzaliman dan ketidak adilan dalam system riba tersebut yang
  menybabkan pemerintah sebagai sebagai pihak yang menerbitkan
  Surat Berharga harus menanggung utang plus bunga sebagai
  konpensasinya.
Tabel Perbedaan SBSN dan SUN

           Kriteria                 Obligasi             Sukuk Negara
                                     (SUN)                 (SBSN)
Penerbit                   - Pemerintah            - Pemerintah
                           - Korporasi             - Korporasi
                           - Lelang                - Lelang
Metode Penerbitan          - Bookbuilding          - Bookbuilding
                           - Private placement     - Private placement
Sifat Instrumen            - Pengakuan utang       - Sertifikat kepemilikan/
                                                   penyertaan atas suatu asset

Segmentasi Investor        - Konvensional          - Konvensional
                                                   - Syariah
Keuntungan bagi investor   - Bunga /kupon,         - Imbalan
                           - Capital gain          - Bagi hasil dan Margin
Dokumen yang diperlukan    - Dokumen Pasar Modal   - Dokumen Pasar Modal
                                                   - Dokumen Syariah
Underlying Asset           - Tidak perlu           - Perlu
Lanjutan

        Kriteria               Obligasi             Sukuk Negara
                                (SUN)                 (SBSN)
Penggunaan hasil     - Bebas                  - Harus sesuai syariah
penjualan (proced)
Syariah Compliance   - Tidak Perlu            - Perlu
Endorsement
    Hukum            - Haram                  - Halal

    Akibat           - Mudarhat (kerusakan)   - Maslahat dunia akhirat
Penerbitan sbsn dan pengaturannya

More Related Content

What's hot

Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
citra Joni
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
Throne Rush Indo
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber dana
gustiratna
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
Ella Aisah
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
citra Joni
 

What's hot (20)

Psak 107 ijarah
Psak 107 ijarahPsak 107 ijarah
Psak 107 ijarah
 
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uangPasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
Pasar uang; definisi, perilaku, jenis dan fungsi pasar uang
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Risiko dan return investasi
Risiko dan return investasiRisiko dan return investasi
Risiko dan return investasi
 
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasaUtang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
Utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa
 
Reksadana syariah
Reksadana syariahReksadana syariah
Reksadana syariah
 
Manajamen Risiko Bank Syariah
Manajamen Risiko Bank SyariahManajamen Risiko Bank Syariah
Manajamen Risiko Bank Syariah
 
Sumber sumber dana
Sumber sumber danaSumber sumber dana
Sumber sumber dana
 
BAB 10 - Reksadana
BAB 10 - ReksadanaBAB 10 - Reksadana
BAB 10 - Reksadana
 
Presentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariahPresentasi asuransi syariah
Presentasi asuransi syariah
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Manajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariahManajemen pembiayaan bank syariah
Manajemen pembiayaan bank syariah
 
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203  - Modul 2 Risk & ReturnEKSI 4203  - Modul 2 Risk & Return
EKSI 4203 - Modul 2 Risk & Return
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Investasi syariah
Investasi syariahInvestasi syariah
Investasi syariah
 
Saham Biasa & Preferen
Saham Biasa & PreferenSaham Biasa & Preferen
Saham Biasa & Preferen
 
BAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth IssueBAB 6 - Rigth Issue
BAB 6 - Rigth Issue
 
pertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdfpertemuan_4.ppt.pdf
pertemuan_4.ppt.pdf
 
Nilai Kuis Man Keu 2
Nilai Kuis Man Keu 2Nilai Kuis Man Keu 2
Nilai Kuis Man Keu 2
 

Viewers also liked

Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Ahmad Abdul Haq
 
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaanMpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Ahmad Abdul Haq
 
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in ChinaACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
Tony Lam
 
Cash-Flow-and-Treasury
Cash-Flow-and-TreasuryCash-Flow-and-Treasury
Cash-Flow-and-Treasury
Sanjay Gaggar
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
aalmutawali
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Ahmad Abdul Haq
 
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional PoolingPengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Ahmad Abdul Haq
 
Mekanisme pasar modal
Mekanisme pasar modalMekanisme pasar modal
Mekanisme pasar modal
Ejayanti Eka
 

Viewers also liked (20)

Pengelolaan PHLN dengan Mekanisme Reksus, SBSN PBS, dan Hibah Langsung
Pengelolaan PHLN dengan Mekanisme Reksus, SBSN PBS, dan Hibah LangsungPengelolaan PHLN dengan Mekanisme Reksus, SBSN PBS, dan Hibah Langsung
Pengelolaan PHLN dengan Mekanisme Reksus, SBSN PBS, dan Hibah Langsung
 
SBSN - Surat Berharga Syariah Negara
SBSN - Surat Berharga Syariah NegaraSBSN - Surat Berharga Syariah Negara
SBSN - Surat Berharga Syariah Negara
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaanMpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
Mpim 8. evaluasi kepatuhan internal kantor vertikal ditjen perbendaharaan
 
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in ChinaACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
ACT 2014 - Managing excess liqudiity in China
 
Cash-Flow-and-Treasury
Cash-Flow-and-TreasuryCash-Flow-and-Treasury
Cash-Flow-and-Treasury
 
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literaturDigital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
Digital 126691 6115-analisis perbedaan-literatur
 
Cash pooling and cash concentration techniques
Cash pooling and cash concentration techniquesCash pooling and cash concentration techniques
Cash pooling and cash concentration techniques
 
Cash Pooling - Решения по управлению денежными потоками
Cash Pooling - Решения по управлению денежными потокамиCash Pooling - Решения по управлению денежными потоками
Cash Pooling - Решения по управлению денежными потоками
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
 
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional PoolingPengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
Pengelolaan rekening pemerintah dan Treasury Notional Pooling
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Akad akad syariah
 
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANPenatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
 
Menggapai masa depan eko pratomo
Menggapai masa depan   eko pratomoMenggapai masa depan   eko pratomo
Menggapai masa depan eko pratomo
 
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahPengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening Pemerintah
 
Hukum Surat Berharga
Hukum Surat BerhargaHukum Surat Berharga
Hukum Surat Berharga
 
Slide pengantar wakil menteri keuangan launching pp nomor 38 tahun 2016
Slide pengantar wakil menteri keuangan   launching pp nomor 38 tahun 2016Slide pengantar wakil menteri keuangan   launching pp nomor 38 tahun 2016
Slide pengantar wakil menteri keuangan launching pp nomor 38 tahun 2016
 
Mekanisme pasar modal
Mekanisme pasar modalMekanisme pasar modal
Mekanisme pasar modal
 
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakartaCapaian Program KOTAKU DKI jakarta
Capaian Program KOTAKU DKI jakarta
 
Perpajakan bagi bendahara
Perpajakan bagi bendaharaPerpajakan bagi bendahara
Perpajakan bagi bendahara
 

Similar to Penerbitan sbsn dan pengaturannya

Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,prePrinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Aan Annisya
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah
Yaa Sheikh
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
Pristiyanto SS
 
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptxAKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
sumiyati84
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Farrelfebrinal
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Ita Rahmatika
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
Rissa Deskya
 
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasiPengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
Ginta Saputra
 
Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007
ELJUNI EDIN GIRSANG
 

Similar to Penerbitan sbsn dan pengaturannya (20)

MENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdfMENGENAL_SUKUK.pdf
MENGENAL_SUKUK.pdf
 
Presentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negaraPresentasi sukuk negara
Presentasi sukuk negara
 
RUU SBSN
RUU SBSN RUU SBSN
RUU SBSN
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,prePrinsip syari’ah pada pasar modal,pre
Prinsip syari’ah pada pasar modal,pre
 
obligasi syariah
obligasi syariah obligasi syariah
obligasi syariah
 
Sukuk
SukukSukuk
Sukuk
 
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 201303 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
03 mustafa edwin n acara kjks bogor 30 sept 2013
 
(11) Sukuk & Valuasi.ppt
(11) Sukuk & Valuasi.ppt(11) Sukuk & Valuasi.ppt
(11) Sukuk & Valuasi.ppt
 
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptxAKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
AKUNTANSI WA’D & AKUNTANSI WAKAF.pptx
 
Sun
SunSun
Sun
 
AKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptxAKUNTANSI SUKUK.pptx
AKUNTANSI SUKUK.pptx
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
 
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadanaContoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasiPengantar ekonomi makro   kapitalisasi dan investasi
Pengantar ekonomi makro kapitalisasi dan investasi
 
Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Pembiayaan utang
Pembiayaan utangPembiayaan utang
Pembiayaan utang
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Penerbitan sbsn dan pengaturannya

  • 1. Penerbitan SBSN dan Pengaturannya Oleh : Farhan Wildani Kurnia Oktavianti Adirianto
  • 2. Penerbitan SBSN dan Pengaturannya Berdasarkan (Pasal 8) Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara No.19 Tahun 2008, ketentuan umum penerbitan SBSN adalah sebagai berikut: 1. Penerbitan SBSN harus terlebih dahulu mendapat persetujuan DPR pada saat pengesahan APBN yang diperhitungkan sebagai bagian dari nilai bersih maksimal surat berharga Negara yang akan diterbitkan oleh pemerintah dalam satu tahun anggaran. 2. Menteri berwenang menetapkan komposisi surat berharga Negara dalam rupiah maupun valuta asing, serta menetepkan komposisi surat berharga Negara dalam bentuk SUN maupun SBSN dan hal-hal lain yang diperlukan untuk menjamin penerbitan surat berharga Negara secara hati-hati. 3. Dalam hal-hal tertentu, SBSN dapat diterbitkan melebihi nilai bersih maksimal yang telah disetujui DPR dan selanjutnya dilaporkan sebagai perubahan APBN dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran tahun yang bersangkutan.
  • 3. • SBSN diterbitkan dengan tujuan membiayai APBN, termasuk membiayai pembangunan proyek-proyek Pemerintahan RI. Penerbitan SBSN dilakukan berdasarkan akad, yaitu perjanjian tertulis yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Akad dalam penerbitan SBSN tersebut dapat berupa akad : a. Ijarah, b. Mudarabah, c. Musyarakah, d. Ishtisna. Berikut ini beberapa jenis SBSN : a. SBSN Ijarah, yang yang diterbitkan berdasarkan akad Ijarah. b. SBSN Mudarabah, yang diterbitkan berdasarkan akad Mudarabah. c. SBSN Musarakah, yang diterbitkan berdasarkan akad Musarakah. d. SBSN Istishna, yang diterbitkan berdasarkan akad Istishna’. e. SBSN yang diterbitkan berdasarkan akad lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah; dan f. SBSN yang diterbitkan berdasarkan kombinasi dari dua atau lebih dari akad sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf e.
  • 4. Mekanisme Dasar Penerbitan SBSN • Dalam rangka penerbitan SBSN, pemerintah boleh melakukan transaksi dengan perusahaan penerbit SBSN (Special Purpose Vehicle/ SPV) yang didirikannya atau dengan pihak lain yang ditunjuk oleh pemerintah. Transaksi tersebut harus didasarkan pada akad tertentu yang akan digunakan sesuai dengan tujuannya, yaitu : 1. Apabila pemerintah ingin mendapatkan keuntungan tertentu (margin) melalui penjualan assetnya, maka akad yang digunakan adalah jual beli (al-bai’). 2. Untuk mendapatkan imbalan sewa (‘ujrah) maka akadnya adalah ijarah. 3. Untuk mendapatkan imbalan berupa bagi hasil (Profit sharing), maka akad yang digunakan adalah syirkah dengan berbagai macam modelnya. 
  • 5. • Penerbitan instrument keuangan syariah memerlukan adanya akad tertentu sebagai landasan transaksi (underlying transaction), yang ketentuan dan mekanismenya berbeda dengan transaksi keuangan pada umumnya. Begitu pula dalam hal penerbitan SBSN sebagai salah satu instrument keuangan syariah. Untuk keterangan lebih lanjut, berikut ini adalah contoh penerbitan SBSN dengan menggunakan akad Ijarah-Sale and lease back :
  • 6. Bentuk Mekanisme Penjualan/Pembelian SBSN 1. Penempatan langsung (private placement) Penempatan langsung (private placement), yaitu kegiatan penerbitan atau penjualan SBSN yang dilakukan oleh pemerintah kepada pihak dengan ketentuan dan persyaratan (term and conditions) SBSN sesuai kesepakatan. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerbitan dan Penjualan SBSN dengan cara Penempatan Langsung (Private Placement) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor (PMK) 75/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam Negeri Dengan Cara Private Placement.
  • 7. 2. Lelang • Lelang SBSN adalah penjualan SBSN yang dilakukan melalui agen lelang yang mana investor menyampaikan penawaran pembelian baik secara kompetitif maupun nonkompetitif melalui peserta lelang. Untuk menjamin terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitan SBSN, maka pelaksanaan lelang termasuk penentuan harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) di Pasar Perdana Dalam Negeri dengan Cara Lelang termuat pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11/PMK.08/2009 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam Negeri Dengan Cara Lelang.
  • 8. 3. Bookbuilding • Bookbuilding adalah kegiatan penjualan SBSN kepada investor melalui agen penjual di mana agen penjual mengumpulkan pemesenan pembelian dalam periode penawaran yang telah ditentukan. Untuk menjamin terpenuhinya aspek syariah dalam penerbitanSBSN, maka pelaksanaan bookbuilding termasuk penetuan harga SBSN harus sesuai dengan prinsip syariah. Ketentuan mengenai Penerbitan dan Penjualan SBSN dengan cara Bookbuilding di pasar perdana dalam negeri terdapat pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 118/PMK.08/2008 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Dengan Cara Bookbuilding Di Pasar Perdana Dalam Negeri.
  • 9. Pengaturan dan Pengawasan • Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perdagangan SBSN dilakukan oleh otoritas yang melakukan pengaturan dan pengawasan di bidang pasar modal. Pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan perdaganagan SBSN dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan pemodal dan para pelaku pasar. Kedua hal tersebut diperlukan agar kegiatan perdagangan SBSN dapat dilaksanakan secara efisien dan sehant. Pengaturan dilaksanakan melalui penerbitan berbagai ketentuan misalnya transparansi data dan informasi penerbitan, serta mengenai tata cara perdagangan SBSN. Pengaturan dan pengawasan merupakan upaya untuk memperoleh keyakinan akan ketaatan para pelaku pasar terhadap ketentuan yang berlaku.
  • 10. Perbedaan Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) • Berbeda dengan SBSN yang penerbitannya menggunakan berbagai macam akad syariah, SUN diterbitkan hanya berdasarkan perjanjian utang piutang yang berbasis pada system bunga. Melalui surat berharga, investor yang membeli SUN akan mendapatkan keuntungan berupa bunga (interest) sebagai kompensasi dari dana yang mereka untuk memberikan pinjaman melalui bukti kepemilikan surat berharga. Mengambil manfaat/keuntungan dari transaksi utang piutang secara hukum haram hukumnya. Keharaman ini terjadi karena adanya unsure kedzaliman dan ketidak adilan dalam system riba tersebut yang menybabkan pemerintah sebagai sebagai pihak yang menerbitkan Surat Berharga harus menanggung utang plus bunga sebagai konpensasinya.
  • 11. Tabel Perbedaan SBSN dan SUN Kriteria Obligasi Sukuk Negara (SUN) (SBSN) Penerbit - Pemerintah - Pemerintah - Korporasi - Korporasi - Lelang - Lelang Metode Penerbitan - Bookbuilding - Bookbuilding - Private placement - Private placement Sifat Instrumen - Pengakuan utang - Sertifikat kepemilikan/ penyertaan atas suatu asset Segmentasi Investor - Konvensional - Konvensional - Syariah Keuntungan bagi investor - Bunga /kupon, - Imbalan - Capital gain - Bagi hasil dan Margin Dokumen yang diperlukan - Dokumen Pasar Modal - Dokumen Pasar Modal - Dokumen Syariah Underlying Asset - Tidak perlu - Perlu
  • 12. Lanjutan Kriteria Obligasi Sukuk Negara (SUN) (SBSN) Penggunaan hasil - Bebas - Harus sesuai syariah penjualan (proced) Syariah Compliance - Tidak Perlu - Perlu Endorsement Hukum - Haram - Halal Akibat - Mudarhat (kerusakan) - Maslahat dunia akhirat