SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BEBERAPA ISTILAH
                  DALAM RAGAM BAHASA INDONESIA


1. Karya Ilmiah
   Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil
   pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari
   hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi
   syarat sebagai berikut :
   1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian;
   2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta;
   3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya;
   4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
     tertentu;
   5. bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat;
   6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
     terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir
   Contoh : Skripsi, Tesis, dan Desertasi, dll.


2. Fonem
   Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah
   bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
   Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang
   berbeda, misalkan dalam kata “cagar” dan “cakar”. Tetapi dalam bahasa Arab hal
   ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.
   Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah
   tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafalkan sebagai [propinsi],
   [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja
   Contoh :      bunyi [k] dan [g] pada kata “pakar” dan “pagar”.
                 bunyi [p] dan [m] pada kata “palu” dan “malu”.


3. Morfem
Morfem ialah unit terkecil yang menjadi unsur perkataan. Sekiranya kata tidak
boleh dipecahkan kepada unit bermakna atau tahu yang lebih kecil, maka kata-
kata ini terdiri daripada satu unit atau satu morfem.
Misalnya “ minum ”. “ Minum ” tidak akan berfungsi dan memberi makna jika
dipecahkan kepada mi dan num. Sebaliknya, kata “ diminum ” boleh dipecahkan
kepada dua morfem, yaitu “ di “ dan “ minum ”. Kesimpulannya, perkataan boleh
terdiri daripada beberapa morfem.
Morfem boleh dibagi dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.


                  Morfem Bebas            Morfem terikat / imbuhan
            Dapat berdiri sendiri,
            misalnya:                    Bentuk imbuhan, misalnya:
            minum, cuti, sekolah,        mem, per, kan, ber
            periksa

                                         Tidak mempunyai makna
                                         tetapi mempunyai fungsi
            Mempunyai maksud             tatabahasa atau tahu. Boleh
            sendiri.                     mengubah makna sesuatu
                                         kata dan seterusnya makna
                                         ayat.
Morfem terikat / imbuhan
Morfem terikat / imbuhan boleh dibagi seperti berikut:
a. Awalan. Ditambah pada bagian depan kata dasar. Misalnya membaca,
   menghafal.
b. Akhiran. Ditambah pada bagian belakang kata dasar.
c. Sisipan. Diselit di antara unsur unsur kata dasar. Misalnya telapak (tapak)
d. Apitan. Ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar. Misalnya,
   imbuhan per....an dalam permainan
Morfem adalah unit tatabahasa terkecil yang bermakna leksikal atau fungsian.
Morfem sebagai kesatuan bentuk terkecil yang mempunyai arti leksikal/
gramatikal, bertugas membentuk kata dan bagian kata.
Menurut bentuknya, morfem dibagi dua yaitu :
a. morfem bebas, dapat menjalankan fungsinya secara mandiri
Contoh : buku, uang, orang.
   b. morfem terikat mencakup :
       •   afiks / imbuhan dan konfiks / simulfiks,
           Contoh :    per + lawan + an = perlawanan
                       me + rawat = merawat
       •   kelas partikel yaitu kata tugas yang terdiri atas preposisi / kata depan dan
           konjungsi / kata penghubung.
           Contoh : di, ke, dari, dan.
       •   kelas partikel khusus
           Contoh : pun, kah, lah serta si, sang.


4. Kata
   Kata dengan sendirinya mempunyai arti :
   •   Sebuah bunyi dan perpaduan bunyi yang keluar dari mulut seseorang
       (ucapan). Misalnya: “ sepatah kata ”
   •   Sebuah paduan / serangkaian huruf yang membentuk sebuah makna dalam
       suatu bahasa tertentu. Misalnya: tidur, makan.


5. Frasa
   Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu
   kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal.
   Ciri-ciri frasa :
   1. terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.
   2. menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
   3. mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
   4. bersifat nonpredikatif.
   Contoh frasa :
   1. gunung tinggi
   2. guru bahasa Indonesia
   3. dengan tangan kiri
   4. tidak harus belajar
   5. membanting tulang
   6. ayah ibu
7. kepada orang tua

Kategori Frasa
1. Berdasarkan jenis / kelas kata frasa terbagi menjadi :
    Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda.
       Dapat berfungsi menggantikan kata benda.
       Contoh :   buku tulis
                  lemari besi
                  ibu bapak
    Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja.
        Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat.
        Contoh : sedang belajar
                  akan datang
                  belum muncul
                  baru menyadari
                  tidak mandi
    Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat.
        Contoh : cukup pintar
                  tidak cantik
                  hitam manis
                  murah sekali
                  agak jauh
    Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan
       kata depan.
       Contoh :   di rumah
                  dari Bandung
                  ke pantai
                  dengan tangan kiri
                  oleh mereka
                  kepada nenek
2. Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :
    Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan
        dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD).
        contoh : kuda hitam (DM)
anak ayam (DM)
           sudah datang (MD)
           dua orang (MD)
    Macam-macam frasa endosentris:
    a. Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan
       pola DM atau MD.
       contoh : ibu kandung (DM)
                rumah ibu (DM)
                tiga ekor (MD)
                seorang anak (MD)
                rumah bersejarah (MD)
    b. Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola
       menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola
       diterangkan).
       contoh : Farah, si penari ular sangat cantik.
                  D            M
                Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB.
                  D                M
    c. Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya
       menduduki fungsi inti (setara).
       contoh : ayah ibu
                susah senang
                warta berita
                sunyi sepi
                tua muda
   Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya
    menggunakan kata tugas.
    contoh : dari Bandung
            kepada teman
            di kelurahan
            ke atap rumah
            pada malam hari
3. Berdasarkan          satuan makna      yang       dikandung / dimiliki    unsur-unsur
        pembentuknya frasa terbagi menjadi :
         Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna
              sebenarnya (denotasi).
              contoh : Ayah membeli kambing hitam.
                           Meja hijau itu milik adik.
         Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan /
              memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna
              konotasi).
              Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan
                        keluarganya.
                           Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.
         Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat
              disisipi kata lain.
              Contoh : orang tua → orang yang tua
                           meja hijau → meja yang hijau
         Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis.
              Contoh : Anak Pak Lurah / sangat cantik.
                           Gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari Jawa.
   Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian
   kalimat.


6. Klausa
   Klausa ialah satu unit rangkaian perkataan yang mengandung subjek dan predikat
   yang menjadi konstituen kepada ayat. Klausa merupakan ayat yang membentuk
   ayat majemuk. Klausa terbagi kepada dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa tak
   bebas.
   a.   Klausa bebas
        Klausa bebas ialah klausa yang boleh berdiri dengan sendiri dan apabila
        diucapkan dengan intonasi yang sempurna, klausa bebas ini akan menjadi ayat
        yang lengkap.
        Contoh : Ahmad menari. (klausa bebas)
   b.   Klausa tak bebas
Klausa tak bebas ialah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan dalam ayat
      majemuk, klausa tak bebas ini dipancangkan ke dalam klausa bebas atau
      klausa utama.
      Contoh :
      1. Dia lulus dalam ujian karena belajar bersungguh-sungguh.
      2. Dia lulus dalam ujian (klausa utama / klausa bebas)
      3. karena belajar bersungguh-sungguh (klausa tak bebas)
7. Kalimat
   Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan lingusitik yang terkecil yang bisa berdiri
   sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis.
   Linguistik
   Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang
   berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri
   dengan intonasi final.
   Contoh :     - Ayah pergi ke kantor jam 7 pagi.
                - Adik sedang bermain bola di lapangan.


8. Paragraf
   Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah
   yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal
   juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada
   baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau
   spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti
   paragraf pertama.
   Contoh Paragraf :
        Aksi para nasionalis dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu statis dan
   etnisis. Para statis berjuang atas nama negara yang diyakini sebagai tumpuan
   segala harapan dan aspirasi politiknya. Para etnisis berusaha mempertahankan
   independensi kelompok etniknya dari supremasi kekuasaan kelompok lain.
   Ternyata, dari dua kategori itu, nasionalisme Indonesia memiliki keunikan
   tersendiri. Nasionalisme Indonesia memiliki sifat yang tidak antagonis terhadap
   fakta multi-etnik, multi-kultur, multi-agama, dan multi-lingual. Dasar dan falsafah
   negara Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika, dapat mencegah
   nasionalisme Indonesia berubah menjadi fasisme Indonesia.
Syarat sebuah paragraf
  Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni :
  1. Kalimat Pokok
      Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian
      tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide
      atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang
      nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat
      penjelas.
  2. Kalimat Penjelas
      Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau
      detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.
  Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik
  a. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai
       keseluruhan tulisan.
  b. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan
       wajar.


9. Wacana
  Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kita melihat batasan
  (definisi) wacana daripada beberapa tokoh bahasa di bawah ini:
  •    Stubbs, Michael
       Wacana merupakan kesatuan bahasa yang lebih besar daripada ayat atau
       klausa. Dengan kata lain, wacana merupakan unit-unit linguistik yang lebih
       besar daripada ayat atau klausa, seperti pertukaran-pertukaran percakapan atau
       teks-teks tertulis. Secara ringkas; yang disebut teks bagi wacana adalah ayat
       bagi ujaran.
  •    Asmah Haji Omar
       Wacana ialah unit bahasa yang melebihi batas ayat, yang di dalamnya
       memperlihatkan hubungan-hubungan dan perkembangan fikiran yang
       berurutan seperti ayat, sejumlah ayat, ceraian, perenggan, bab, buku, novel,
       cerpen, cerita, dialog, siri buku (cerita) dan sebagainya.
  •    Harimurti Kridalaksana
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki tatabahasa
    merupakan satuan tatabahasa tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan
    dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, ensiklopedia, dan
    sebagainya), paragraf, ayat atau kata yang membawa amanat yang lengkap.
•   Henry Guntur Tarigan
    Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di
    atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang
    berkesinambungan yangg mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan
    secara lisan atau tertulis.
Contoh wacana : novel, buku, ensiklopedia, dsb.

More Related Content

What's hot

TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIAA-ttiitudEd Kuu
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernSastra Diharlan
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt ameliarizkap
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia usfatunlatifah
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.Yanthika January
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 
Problematika Masyarakat Modern
Problematika Masyarakat ModernProblematika Masyarakat Modern
Problematika Masyarakat ModernAmeilya P P
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katadinitsyh
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Lia Aldiana
 

What's hot (20)

TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt teknologi digital fisika kelas 12 ppt
teknologi digital fisika kelas 12 ppt
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
50 soal latihan grammar untuk mahasiswa semester awal.
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Problematika Masyarakat Modern
Problematika Masyarakat ModernProblematika Masyarakat Modern
Problematika Masyarakat Modern
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 

Viewers also liked

RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...
RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...
RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...RadiciGroup
 
Marketing template
Marketing templateMarketing template
Marketing templatechrisfortin4
 
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeo
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeoLa sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeo
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeoRadiciGroup
 
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์Ning Jindapond
 
Recykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychRecykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychpanadministrator
 
Why it’s hard to believe in failure
Why it’s hard to believe in failureWhy it’s hard to believe in failure
Why it’s hard to believe in failureSyed M Zeeshan
 
Hartman Gábor - Minden Mérhető
Hartman Gábor - Minden MérhetőHartman Gábor - Minden Mérhető
Hartman Gábor - Minden MérhetőAgroinform.com
 
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach The material basis of sustainable development: a comprehensive approach
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach RadiciGroup
 
RadiciGroup White Paper 2013
RadiciGroup White Paper 2013RadiciGroup White Paper 2013
RadiciGroup White Paper 2013RadiciGroup
 
International Business Management - Lecture No 05
International Business Management - Lecture No 05International Business Management - Lecture No 05
International Business Management - Lecture No 05Khurshid Swati
 
007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projectsToan Vn
 

Viewers also liked (20)

London riots
London riots London riots
London riots
 
1 2:資料作成編
1 2:資料作成編1 2:資料作成編
1 2:資料作成編
 
Daily rutine
Daily rutineDaily rutine
Daily rutine
 
RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...
RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...
RadiciGroup for Sustainability Report - Key Elements 07 - RadiciGroup a Jeho ...
 
Howw2
Howw2Howw2
Howw2
 
Marketing template
Marketing templateMarketing template
Marketing template
 
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeo
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeoLa sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeo
La sostenibilità come modello di business per il tessile italiano ed europeo
 
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์
หลักสูตรธุรกิจและคอมพิวเตอร์
 
BinGenius
BinGeniusBinGenius
BinGenius
 
Recykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowychRecykling telefonów komórkowych
Recykling telefonów komórkowych
 
Vibe case study
Vibe case studyVibe case study
Vibe case study
 
Why it’s hard to believe in failure
Why it’s hard to believe in failureWhy it’s hard to believe in failure
Why it’s hard to believe in failure
 
Hartman Gábor - Minden Mérhető
Hartman Gábor - Minden MérhetőHartman Gábor - Minden Mérhető
Hartman Gábor - Minden Mérhető
 
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach The material basis of sustainable development: a comprehensive approach
The material basis of sustainable development: a comprehensive approach
 
Young Glory | December
Young Glory | DecemberYoung Glory | December
Young Glory | December
 
RadiciGroup White Paper 2013
RadiciGroup White Paper 2013RadiciGroup White Paper 2013
RadiciGroup White Paper 2013
 
International Business Management - Lecture No 05
International Business Management - Lecture No 05International Business Management - Lecture No 05
International Business Management - Lecture No 05
 
007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects007 t econanalysis projects
007 t econanalysis projects
 
Com fer blog
Com fer blogCom fer blog
Com fer blog
 
Ingles
InglesIngles
Ingles
 

Similar to ISTILAH

Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaKholid Hamdun
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaAyi Heriwiyadi
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiastikesby kebidanan
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxImyLasama
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02Kak Seta
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiaNur Widya
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisiJenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisiAbu Ja'far
 
Dr ton sintaksis
Dr ton sintaksisDr ton sintaksis
Dr ton sintaksisShah Raider
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 
makalah tugas 4 TIK
makalah tugas  4 TIK makalah tugas  4 TIK
makalah tugas 4 TIK distynanda
 

Similar to ISTILAH (20)

Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.smaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia.sma
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesiaJenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia
 
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02
Jenis jenis-frasa-dlm-bhs-indonesia-sma-121001091636-phpapp02
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
Hakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtwsHakikat kata rrtrtrtrtws
Hakikat kata rrtrtrtrtws
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisiJenis jenis frasa dalam bi revisi
Jenis jenis frasa dalam bi revisi
 
Dr ton sintaksis
Dr ton sintaksisDr ton sintaksis
Dr ton sintaksis
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
B. Indonesia - Frase
B. Indonesia - FraseB. Indonesia - Frase
B. Indonesia - Frase
 
Wungker
WungkerWungker
Wungker
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
makalah tugas 4 TIK
makalah tugas  4 TIK makalah tugas  4 TIK
makalah tugas 4 TIK
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

ISTILAH

  • 1. BEBERAPA ISTILAH DALAM RAGAM BAHASA INDONESIA 1. Karya Ilmiah Karya ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut : 1. penulisannya berdasarkan hasil penelitian; 2. pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta; 3. karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya; 4. baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu; 5. bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, dan cermat; 6. bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir Contoh : Skripsi, Tesis, dan Desertasi, dll. 2. Fonem Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata “cagar” dan “cakar”. Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/. Sebaliknya dalam bahasa Indonesia bunyi [f], [v] dan [p] pada dasarnya bukanlah tiga fonem yang berbeda. Kata provinsi apabila dilafalkan sebagai [propinsi], [profinsi] atau [provinsi] tetap sama saja Contoh : bunyi [k] dan [g] pada kata “pakar” dan “pagar”. bunyi [p] dan [m] pada kata “palu” dan “malu”. 3. Morfem
  • 2. Morfem ialah unit terkecil yang menjadi unsur perkataan. Sekiranya kata tidak boleh dipecahkan kepada unit bermakna atau tahu yang lebih kecil, maka kata- kata ini terdiri daripada satu unit atau satu morfem. Misalnya “ minum ”. “ Minum ” tidak akan berfungsi dan memberi makna jika dipecahkan kepada mi dan num. Sebaliknya, kata “ diminum ” boleh dipecahkan kepada dua morfem, yaitu “ di “ dan “ minum ”. Kesimpulannya, perkataan boleh terdiri daripada beberapa morfem. Morfem boleh dibagi dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem Bebas Morfem terikat / imbuhan Dapat berdiri sendiri, misalnya: Bentuk imbuhan, misalnya: minum, cuti, sekolah, mem, per, kan, ber periksa Tidak mempunyai makna tetapi mempunyai fungsi Mempunyai maksud tatabahasa atau tahu. Boleh sendiri. mengubah makna sesuatu kata dan seterusnya makna ayat. Morfem terikat / imbuhan Morfem terikat / imbuhan boleh dibagi seperti berikut: a. Awalan. Ditambah pada bagian depan kata dasar. Misalnya membaca, menghafal. b. Akhiran. Ditambah pada bagian belakang kata dasar. c. Sisipan. Diselit di antara unsur unsur kata dasar. Misalnya telapak (tapak) d. Apitan. Ditambahkan serentak pada awalan dan akhiran kata dasar. Misalnya, imbuhan per....an dalam permainan Morfem adalah unit tatabahasa terkecil yang bermakna leksikal atau fungsian. Morfem sebagai kesatuan bentuk terkecil yang mempunyai arti leksikal/ gramatikal, bertugas membentuk kata dan bagian kata. Menurut bentuknya, morfem dibagi dua yaitu : a. morfem bebas, dapat menjalankan fungsinya secara mandiri
  • 3. Contoh : buku, uang, orang. b. morfem terikat mencakup : • afiks / imbuhan dan konfiks / simulfiks, Contoh : per + lawan + an = perlawanan me + rawat = merawat • kelas partikel yaitu kata tugas yang terdiri atas preposisi / kata depan dan konjungsi / kata penghubung. Contoh : di, ke, dari, dan. • kelas partikel khusus Contoh : pun, kah, lah serta si, sang. 4. Kata Kata dengan sendirinya mempunyai arti : • Sebuah bunyi dan perpaduan bunyi yang keluar dari mulut seseorang (ucapan). Misalnya: “ sepatah kata ” • Sebuah paduan / serangkaian huruf yang membentuk sebuah makna dalam suatu bahasa tertentu. Misalnya: tidur, makan. 5. Frasa Adalah kelompok kata / gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dan memiliki satu makna gramatikal. Ciri-ciri frasa : 1. terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya. 2. menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat. 3. mengandung satu kesatuan makna gramatikal. 4. bersifat nonpredikatif. Contoh frasa : 1. gunung tinggi 2. guru bahasa Indonesia 3. dengan tangan kiri 4. tidak harus belajar 5. membanting tulang 6. ayah ibu
  • 4. 7. kepada orang tua Kategori Frasa 1. Berdasarkan jenis / kelas kata frasa terbagi menjadi :  Frasa nominal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata benda. Dapat berfungsi menggantikan kata benda. Contoh : buku tulis lemari besi ibu bapak  Frasa verbal, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata kerja. Dapat berfungsi menggantikan kedudukan kata kerja dalam kalimat. Contoh : sedang belajar akan datang belum muncul baru menyadari tidak mandi  Frasa adjektiva, yaitu frasa yang unsur pembentukannya berinti kata sifat. Contoh : cukup pintar tidak cantik hitam manis murah sekali agak jauh  Frasa preposisional, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan kata depan. Contoh : di rumah dari Bandung ke pantai dengan tangan kiri oleh mereka kepada nenek 2. Berdasarkan fungsi unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :  Frasa endosentris, yaitu frasa yang unsur-unsurnya berfungsi diterangkan dan menerangkan (DM) atau menerangkan dan diterangkan (MD). contoh : kuda hitam (DM)
  • 5. anak ayam (DM) sudah datang (MD) dua orang (MD) Macam-macam frasa endosentris: a. Frasa atributif, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan pola DM atau MD. contoh : ibu kandung (DM) rumah ibu (DM) tiga ekor (MD) seorang anak (MD) rumah bersejarah (MD) b. Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsurnya (pola menerangkan) dapat menggantikan kedudukan unsur intinya (pola diterangkan). contoh : Farah, si penari ular sangat cantik. D M Yanto, anak Pak Lurah lulus ujian SPMB. D M c. Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentuknya menduduki fungsi inti (setara). contoh : ayah ibu susah senang warta berita sunyi sepi tua muda  Frasa eksosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentuknya menggunakan kata tugas. contoh : dari Bandung kepada teman di kelurahan ke atap rumah pada malam hari
  • 6. 3. Berdasarkan satuan makna yang dikandung / dimiliki unsur-unsur pembentuknya frasa terbagi menjadi :  Frasa biasa, yaitu frasa yang hasil pembentukannya memiliki makna sebenarnya (denotasi). contoh : Ayah membeli kambing hitam. Meja hijau itu milik adik.  Frasa idiomatik, yaitu frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan / memiliki makna baru atau makna yang bukan sebenarnya (makna konotasi). Contoh : Pak Aldin membanting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Orang tua Lintang baru kembali dari Amerika.  Sebuah frasa dapat dibentuk oleh dua buah kata atau lebih yang dapat disisipi kata lain. Contoh : orang tua → orang yang tua meja hijau → meja yang hijau  Sebuah frasa dapat sebagai konstruksi sintaksis. Contoh : Anak Pak Lurah / sangat cantik. Gadis yang berwajah ayu / baru datang / dari Jawa. Frasa ambigu yaitu frasa yang menimbulkan makna ganda dalam pemakaian kalimat. 6. Klausa Klausa ialah satu unit rangkaian perkataan yang mengandung subjek dan predikat yang menjadi konstituen kepada ayat. Klausa merupakan ayat yang membentuk ayat majemuk. Klausa terbagi kepada dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa tak bebas. a. Klausa bebas Klausa bebas ialah klausa yang boleh berdiri dengan sendiri dan apabila diucapkan dengan intonasi yang sempurna, klausa bebas ini akan menjadi ayat yang lengkap. Contoh : Ahmad menari. (klausa bebas) b. Klausa tak bebas
  • 7. Klausa tak bebas ialah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri dan dalam ayat majemuk, klausa tak bebas ini dipancangkan ke dalam klausa bebas atau klausa utama. Contoh : 1. Dia lulus dalam ujian karena belajar bersungguh-sungguh. 2. Dia lulus dalam ujian (klausa utama / klausa bebas) 3. karena belajar bersungguh-sungguh (klausa tak bebas) 7. Kalimat Kalimat, dari bahasa Arab, adalah satuan lingusitik yang terkecil yang bisa berdiri sendiri. Dalam bahasa Latin disebut sintaks atau sintaksis. Linguistik Dalam linguistik, kalimat adalah satuan dari bahasa atau arus ujaran yang berisikan kata atau kumpulan kata yang memiliki pesan atau tujuan dan diakhiri dengan intonasi final. Contoh : - Ayah pergi ke kantor jam 7 pagi. - Adik sedang bermain bola di lapangan. 8. Paragraf Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. Contoh Paragraf : Aksi para nasionalis dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu statis dan etnisis. Para statis berjuang atas nama negara yang diyakini sebagai tumpuan segala harapan dan aspirasi politiknya. Para etnisis berusaha mempertahankan independensi kelompok etniknya dari supremasi kekuasaan kelompok lain. Ternyata, dari dua kategori itu, nasionalisme Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Nasionalisme Indonesia memiliki sifat yang tidak antagonis terhadap fakta multi-etnik, multi-kultur, multi-agama, dan multi-lingual. Dasar dan falsafah negara Pancasila serta semboyan Bhineka Tunggal Ika, dapat mencegah nasionalisme Indonesia berubah menjadi fasisme Indonesia.
  • 8. Syarat sebuah paragraf Di setiap paragraf harus memuat dua bagian penting, yakni : 1. Kalimat Pokok Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. 2. Kalimat Penjelas Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf. Bagian-Bagian Suatu Paragraf yang Baik a. Terdapat ide atau gagasan yang menarik dan diperlukan untuk merangkai keseluruhan tulisan. b. Kalimat yang satu dengan yang lain saling berkaitan dan berhubungan dengan wajar. 9. Wacana Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas, ada baiknya kita melihat batasan (definisi) wacana daripada beberapa tokoh bahasa di bawah ini: • Stubbs, Michael Wacana merupakan kesatuan bahasa yang lebih besar daripada ayat atau klausa. Dengan kata lain, wacana merupakan unit-unit linguistik yang lebih besar daripada ayat atau klausa, seperti pertukaran-pertukaran percakapan atau teks-teks tertulis. Secara ringkas; yang disebut teks bagi wacana adalah ayat bagi ujaran. • Asmah Haji Omar Wacana ialah unit bahasa yang melebihi batas ayat, yang di dalamnya memperlihatkan hubungan-hubungan dan perkembangan fikiran yang berurutan seperti ayat, sejumlah ayat, ceraian, perenggan, bab, buku, novel, cerpen, cerita, dialog, siri buku (cerita) dan sebagainya. • Harimurti Kridalaksana
  • 9. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki tatabahasa merupakan satuan tatabahasa tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, ensiklopedia, dan sebagainya), paragraf, ayat atau kata yang membawa amanat yang lengkap. • Henry Guntur Tarigan Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yangg mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Contoh wacana : novel, buku, ensiklopedia, dsb.