SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
MACAM – MACAM BENANG,
JARUM JAHIT DAN
CARA MENJAHIT LUKA
Oleh :
Intan Sanditiya Alif
Hesti Oktavina
Pembimbing:
Prof. Dr.Chairul Ismael,dr., SPB., SP.BA (K)
JENIS BENANG
Benang
Jahit
Dapat
diserap
Catgut Sintetis
Tidak dapat
diserap
Alami Sintetis
PLAIN CATGUT
(DARI USUS DOMBA)
• Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
• Warna : putih dan kekuningan
• Ukuran : 5,0-3
• Kegunaan : Untuk mengikat sumber
perdarahan kecil, menjahit subkutis dan untuk
menjahit kulit terutama daerah longgar (perut,
wajah) yang tak banyak bergerak dan luas
lukanya kecil
KROMIK CATGUT
• Berbeda dengan plain catgut, ditambahkan asam
kromat, sehingga menjadi lebih keras dan diserap
lebih lama 20-40 hari
• Warna : coklat dan kebiruan
• Ukuran : 3,0 -3
• Kegunaan: penjahitan luka yang dianggap belum
merapat dalam waktu 10 hari, untuk menjahit
tendo pada penderita yang tidak kooperatif bila
mobilisasi harus segera dilakukan
SINTETIS DAPAT DISERAP
Vicryl
• Benang sintetis kemasan atraumatik
• Diserap tubuh, tidak menimbulkan reaksi
jaringan. Dalam subkutis bertahan 3 minggu,
dalam otot bertahan 3 bulan
• Ukuran : 10, 0-1
• Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi
dan bedah plastik
TIDAK DAPAT DISERAP
Alami (pilihan)
• Contohnya : sutera (silk), linon, kapas (cotton)
• Untuk jahitan terputus (inerrupted)
• Daya tegang cukup dan dapat diperkuat
dengan dibasahi larutan garam sebelum
digunakan
Seide (Silk/sutera)
• Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena
sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap
tubuh.
• Pada penggunaan disebelah luar maka benang
harus dibuka kembali
• Warna : hitam dan putih
• Ukuran : 5,0-3
• Kegunaan : menjahit luka, mengikat pembuluh
arteri (arteri besar), dan sebagai teugel (kendali)
SINTETIS (MONOFILAMEN)
• Contoh : nilon, polipropamid yang dilapisi
telfon atau dakron, poliester
• Untuk jahitan kontinyu
• Daya tegang tinggi
• Benang tidak bisa diserap, biasa digunakan
pada jaringan yang sukar sembuh
CONTOH SINTETIS
Ethilon
• Benang sintetis dalam kemasan atraumatis
(benang langsung bersatu dengan jarum jahit)
dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau
catgut. Tidak diserap tubuh dan tidak
menimbulkan pada kulit dan jaringan tubuh lain.
• Warna : biru dan hitam
• Ukuran : 10,0 – 1,0
• Penggunaan : bedah plastik, ukuran yang lebih
besar sering digunakan pada kulit, nomor yang
kecil digunakan pada bedah mata.
Ethibond
• Benang sintetis (polytetra methyene adipate).
Kemasan atraumatis. Bersifat lembut, kuat,
reaksi terhadap tubuh minimum, tidak
diserap.
• Warna : hijau dan putih
• Ukuran : 7,0-2
• Penggunaan : kardiovaskuler dan urologi
Vitalene
• Benang sintetis (polimer profilen), sangat
kuat, lembut, tidak diserap. Kemasan
traumatis
• Warna : biru
• Ukuran 10,0-1
• Kegunaan: bedah mikro terutama untuk
pembuluh darah dan jantung, bedah mata,
plastik, menjahit kulit
Linen
• Dari serat kapas alam,cukup kuat, mudah
disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh minimum
• Warna : putih
• Ukuran 4,0-0
• Penggunaan : menjahit usus halus dan
kulit,terutama kulit wajah
Steel wire
• Merupakan benang logam terbuat dari
polifilamen baja tahan karat, sangat kuat tidak
korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum,
mudah disimpul
• Warna : putih metalik
• Kemasan atraumatik
• Ukuran : 6-0,2
• Kegunaan : menjahit tendo
UKURAN BENANG
• Dinyatakan dalam satuan baku Eropa/
satuan metrik
• Ukuran benang  menentukan kekuatan
jahitan
• Pemilihan ukuran benang  jaringan apa yg
dijahit & mempertimbangkan faktor
kosmetik
• Kekuatan jahitan  jumlah jahitan, jarak
jahitan & jenis benang
Ukuran Diameter Benang Jahit dan Konversi Satuan Baku Eropa ke
Satuan Metrik
Ukuran dan jenis benang untuk berbagai
jaringan
Lokasi penjahitan Jenis Benang Ukuran
Fasia Semua 2,0-1
Otot Semua 3,0
Kulit Non-absorble 2,0-6,0
Lemak Absorble 2,0-3,0
Hepar Kromik Catgut 2,0
Ginjal Semua Catgut 4,0
Pankreas Silk 3,0
Usus Halus Catgut,silk 2,0-3,0
Usus Besar Kromik Catgut 4,0
Kapsul Sendi Non-absorble 3,0-2,0
Peritoneum Kromik, catgut 3,0-2,0
Bedah Mikro Non-absorble 7,0-11,0
JARUM JAHIT BEDAH
a. Berdasarkan bentuk ujung/ekor jarum
1. Traumatik: berlubang sebagai tempat
memasukkan benang jahit, akan menghasilkan
lubang tusukan yang lebih besar, jarum dapat
digunakan berulang kali
2. Atraumatik: langsung menyambung dengan
benang jahit, menghasilkan lubang yang lebih
halus, jarum sekali pakai
b. Berdasarkan kelengkungan jarum
c. Panjang Jarum
 antara 2 sampai 60 mm
d. Daya tembus jarum
1. Bulat (rounded bodies): untuk menjahit
otot dan jaringan yang halus dan empuk
2. Trokar (trochar point): untuk jaringan
cukup liat
3. Tajam (cutting): untuk jaringan yang liat
seperti kulit
CARA PENGGUNAAN
• Dapat langsung dipegang dengan tangan
seperti memegang jarum jahit biasa
• Dipegang dengan bantuan alat pemegang
jarum
CARA MENJAHIT KULIT
• Tujuan : untuk mempertemukan dan
mempertahankan posisi kedua permukaan
luka tanpa mengganggu peredaran darah
setempat supaya luka dapat sembuh per
primam intentionem
1. SIMPUL TUNGGAL (simple interrupted suture)
• Dibuat dengan jarak ± 1 cm antar jahitan
• Keuntungan:
– Bila benang putus,hanya sau tempat yang terbuka
– Bila terjadi infeksi luka, cukup dibuka jahitan di
tempat yang terinfeksi.
• Kekurangan :
– Membutuhkan waktu lebih lama untuk
mengerjakannya
Jahitan Simpul Tunggal
A. Jahitan harus disimpul dengan teliti supaya simpulan tidak
terlepas
B. Jahitan tidak boleh tertarik keras sehingga perdarahan setempat
terganggu bekas yang jelek
2. JAHITAN JELUJUR (continous suture)
• Keuntungan:
– Menggunakan 1 benang untuk seluruh panjang
luka sehingga pengerjaanya lebih cepat
• Kekurangan:
– Bila ada benang yang terputus, seluruh panjang
luka dapat terbuka
– Bila terjadi infeksi, seluruh luka dapat terbuka
3. JAHITAN MATRAS
• Dapat berupa matras vertikal dan horizontal
• Digunakan bila diperlukan pertautan tepi
luka yang tepat, yang tidak dapat dicapai
dengan jahitan satu-satu biasa
• Keuntungan:
luka tertutup rapat sampai ke dasar luka
sehingga tidak terbentuk rongga dalam luka
4. JAHITAN SUBKUTIKULER
• Melakukan jahitan jelujur pada jaringan
lemak tepat di bawah dermis
• Keuntungan :
Hasil rapi, sering tidak tampak
5. STAPLER DAN AGRAFE
• Digunakan untuk waktu pendek pada insisi yang
panjang atau pada penutupan kulit
sementarasebelum dijahit
• Dipasang dengan pinset michel, dapat dipasang
dengan alat khusus stepler , tetapi cara ini lebih
mahal
• Keuntungan :
Murah dan baik secara kosmetik
• Kekurangan :
Pasca bedah tampak jelek selama klips masih terpasang.
PERAWATAN LUKA BEDAH
1. Setelah luka di jahit dengan rapi, lalu di
bersihkan dengan desinfeksan (beri salep)
2. Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi
dengan betadine
3. Lekatkan dengan plester (bila perlu diikat
dengan Verban)
MENCABUT JAHITAN
Saat pengangkatan jahitan
• Wajah hari ke 4
• Skrotum hari ke 5
• Kulit kepala hari ke 6-7
• Tangan dan jari hari ke 7
• Dinding perut:
– Sayatan lintang hari ke 7-9
– Sayatan vertikal hari ke 9-11
• Pinggang dan bahu hari ke 11-12
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikuspeternugraha
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiZarah Dzulhijjah
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)fikri asyura
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusAsep Hermana
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)dr. Bobby Ahmad
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 

What's hot (20)

Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Luka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologiLuka alat kelamin uronefrologi
Luka alat kelamin uronefrologi
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)Kuliah otologi (1)
Kuliah otologi (1)
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
Trauma Buli-Buli (Vesika Urinaria)
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 
Shock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi CairanShock dan Resusitasi Cairan
Shock dan Resusitasi Cairan
 

Similar to MACAM BENANG JAHIT & CARA MENJAHIT LUKA

Similar to MACAM BENANG JAHIT & CARA MENJAHIT LUKA (11)

C._-TINDAKAN-HACTING.ppt
C._-TINDAKAN-HACTING.pptC._-TINDAKAN-HACTING.ppt
C._-TINDAKAN-HACTING.ppt
 
Panduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.pptPanduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.ppt
 
Kaos polos
Kaos polosKaos polos
Kaos polos
 
Kajian fabrik
Kajian fabrikKajian fabrik
Kajian fabrik
 
Fix jarum benang.pptx
Fix jarum benang.pptxFix jarum benang.pptx
Fix jarum benang.pptx
 
KURETASE.pptx
KURETASE.pptxKURETASE.pptx
KURETASE.pptx
 
Http
HttpHttp
Http
 
Pemintalan
PemintalanPemintalan
Pemintalan
 
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
 
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
303925806 pembalutan-dan-pembidaian-ppt
 
Makalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknikMakalah mata kuliah mikroteknik
Makalah mata kuliah mikroteknik
 

Recently uploaded

Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyatzidantalfayaed
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfCI kumparan
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubarazannialzur
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxAchmadHidayaht
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxmaxandrew9
 

Recently uploaded (6)

Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
 

MACAM BENANG JAHIT & CARA MENJAHIT LUKA

  • 1. MACAM – MACAM BENANG, JARUM JAHIT DAN CARA MENJAHIT LUKA Oleh : Intan Sanditiya Alif Hesti Oktavina Pembimbing: Prof. Dr.Chairul Ismael,dr., SPB., SP.BA (K)
  • 3. PLAIN CATGUT (DARI USUS DOMBA) • Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari • Warna : putih dan kekuningan • Ukuran : 5,0-3 • Kegunaan : Untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil
  • 4. KROMIK CATGUT • Berbeda dengan plain catgut, ditambahkan asam kromat, sehingga menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari • Warna : coklat dan kebiruan • Ukuran : 3,0 -3 • Kegunaan: penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk menjahit tendo pada penderita yang tidak kooperatif bila mobilisasi harus segera dilakukan
  • 5.
  • 6. SINTETIS DAPAT DISERAP Vicryl • Benang sintetis kemasan atraumatik • Diserap tubuh, tidak menimbulkan reaksi jaringan. Dalam subkutis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan • Ukuran : 10, 0-1 • Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastik
  • 7. TIDAK DAPAT DISERAP Alami (pilihan) • Contohnya : sutera (silk), linon, kapas (cotton) • Untuk jahitan terputus (inerrupted) • Daya tegang cukup dan dapat diperkuat dengan dibasahi larutan garam sebelum digunakan
  • 8. Seide (Silk/sutera) • Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap tubuh. • Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka kembali • Warna : hitam dan putih • Ukuran : 5,0-3 • Kegunaan : menjahit luka, mengikat pembuluh arteri (arteri besar), dan sebagai teugel (kendali)
  • 9. SINTETIS (MONOFILAMEN) • Contoh : nilon, polipropamid yang dilapisi telfon atau dakron, poliester • Untuk jahitan kontinyu • Daya tegang tinggi • Benang tidak bisa diserap, biasa digunakan pada jaringan yang sukar sembuh
  • 10. CONTOH SINTETIS Ethilon • Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum jahit) dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh dan tidak menimbulkan pada kulit dan jaringan tubuh lain. • Warna : biru dan hitam • Ukuran : 10,0 – 1,0 • Penggunaan : bedah plastik, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit, nomor yang kecil digunakan pada bedah mata.
  • 11. Ethibond • Benang sintetis (polytetra methyene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut, kuat, reaksi terhadap tubuh minimum, tidak diserap. • Warna : hijau dan putih • Ukuran : 7,0-2 • Penggunaan : kardiovaskuler dan urologi
  • 12. Vitalene • Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat, lembut, tidak diserap. Kemasan traumatis • Warna : biru • Ukuran 10,0-1 • Kegunaan: bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata, plastik, menjahit kulit
  • 13. Linen • Dari serat kapas alam,cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh minimum • Warna : putih • Ukuran 4,0-0 • Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit,terutama kulit wajah
  • 14. Steel wire • Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat, sangat kuat tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum, mudah disimpul • Warna : putih metalik • Kemasan atraumatik • Ukuran : 6-0,2 • Kegunaan : menjahit tendo
  • 15. UKURAN BENANG • Dinyatakan dalam satuan baku Eropa/ satuan metrik • Ukuran benang  menentukan kekuatan jahitan • Pemilihan ukuran benang  jaringan apa yg dijahit & mempertimbangkan faktor kosmetik • Kekuatan jahitan  jumlah jahitan, jarak jahitan & jenis benang
  • 16. Ukuran Diameter Benang Jahit dan Konversi Satuan Baku Eropa ke Satuan Metrik
  • 17. Ukuran dan jenis benang untuk berbagai jaringan Lokasi penjahitan Jenis Benang Ukuran Fasia Semua 2,0-1 Otot Semua 3,0 Kulit Non-absorble 2,0-6,0 Lemak Absorble 2,0-3,0 Hepar Kromik Catgut 2,0 Ginjal Semua Catgut 4,0 Pankreas Silk 3,0 Usus Halus Catgut,silk 2,0-3,0 Usus Besar Kromik Catgut 4,0 Kapsul Sendi Non-absorble 3,0-2,0 Peritoneum Kromik, catgut 3,0-2,0 Bedah Mikro Non-absorble 7,0-11,0
  • 18. JARUM JAHIT BEDAH a. Berdasarkan bentuk ujung/ekor jarum 1. Traumatik: berlubang sebagai tempat memasukkan benang jahit, akan menghasilkan lubang tusukan yang lebih besar, jarum dapat digunakan berulang kali 2. Atraumatik: langsung menyambung dengan benang jahit, menghasilkan lubang yang lebih halus, jarum sekali pakai
  • 20. c. Panjang Jarum  antara 2 sampai 60 mm
  • 21. d. Daya tembus jarum 1. Bulat (rounded bodies): untuk menjahit otot dan jaringan yang halus dan empuk 2. Trokar (trochar point): untuk jaringan cukup liat 3. Tajam (cutting): untuk jaringan yang liat seperti kulit
  • 22.
  • 23. CARA PENGGUNAAN • Dapat langsung dipegang dengan tangan seperti memegang jarum jahit biasa • Dipegang dengan bantuan alat pemegang jarum
  • 24. CARA MENJAHIT KULIT • Tujuan : untuk mempertemukan dan mempertahankan posisi kedua permukaan luka tanpa mengganggu peredaran darah setempat supaya luka dapat sembuh per primam intentionem
  • 25. 1. SIMPUL TUNGGAL (simple interrupted suture) • Dibuat dengan jarak ± 1 cm antar jahitan • Keuntungan: – Bila benang putus,hanya sau tempat yang terbuka – Bila terjadi infeksi luka, cukup dibuka jahitan di tempat yang terinfeksi. • Kekurangan : – Membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakannya
  • 26. Jahitan Simpul Tunggal A. Jahitan harus disimpul dengan teliti supaya simpulan tidak terlepas B. Jahitan tidak boleh tertarik keras sehingga perdarahan setempat terganggu bekas yang jelek
  • 27. 2. JAHITAN JELUJUR (continous suture) • Keuntungan: – Menggunakan 1 benang untuk seluruh panjang luka sehingga pengerjaanya lebih cepat • Kekurangan: – Bila ada benang yang terputus, seluruh panjang luka dapat terbuka – Bila terjadi infeksi, seluruh luka dapat terbuka
  • 28. 3. JAHITAN MATRAS • Dapat berupa matras vertikal dan horizontal • Digunakan bila diperlukan pertautan tepi luka yang tepat, yang tidak dapat dicapai dengan jahitan satu-satu biasa • Keuntungan: luka tertutup rapat sampai ke dasar luka sehingga tidak terbentuk rongga dalam luka
  • 29. 4. JAHITAN SUBKUTIKULER • Melakukan jahitan jelujur pada jaringan lemak tepat di bawah dermis • Keuntungan : Hasil rapi, sering tidak tampak
  • 30. 5. STAPLER DAN AGRAFE • Digunakan untuk waktu pendek pada insisi yang panjang atau pada penutupan kulit sementarasebelum dijahit • Dipasang dengan pinset michel, dapat dipasang dengan alat khusus stepler , tetapi cara ini lebih mahal • Keuntungan : Murah dan baik secara kosmetik • Kekurangan : Pasca bedah tampak jelek selama klips masih terpasang.
  • 31.
  • 32. PERAWATAN LUKA BEDAH 1. Setelah luka di jahit dengan rapi, lalu di bersihkan dengan desinfeksan (beri salep) 2. Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan betadine 3. Lekatkan dengan plester (bila perlu diikat dengan Verban)
  • 33. MENCABUT JAHITAN Saat pengangkatan jahitan • Wajah hari ke 4 • Skrotum hari ke 5 • Kulit kepala hari ke 6-7 • Tangan dan jari hari ke 7 • Dinding perut: – Sayatan lintang hari ke 7-9 – Sayatan vertikal hari ke 9-11 • Pinggang dan bahu hari ke 11-12
  • 34.