SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari
sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Produk bioetanol
yang memenuhi standar, hampir bisa dikatakan tidak mempunyai efek samping
yang

merugikan

selama

dipakai

memenuhi

kriteria.

Bahan

bakar

etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan
pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol
seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi
etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun
waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada
tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin
di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi
etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan
Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total
produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500
galon AS.
Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara
ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di
dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat
menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10%, dan
penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara
bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan
bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal
adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember 2010
Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar
fleksibel dan lebih dari 500 ribusepeda motor yang dapat menggunakan bahan
bakar etanol murni (E100).
Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi
dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum,
misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah muncul perdebatan, apakah
bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang ada saat ini. Kekhawatiran
mengenai produksi dan adanya kemungkinan naiknya harga makanan yang
disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat besar, ditambah lagi energi dan
polusi yang dihasilkan dari keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman
jagung. Pengembangan terbaru dengan munculnya komersialisasi dan produksi
etanol selulosa mungkin dapat memecahkan sedikit masalah.
Etanol selulosa menawarkan prospek yang menjanjikan karena serat
selulosa, komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan
untuk memproduksi etanol. Menurut Badan Energi Internasional etanol selulosa
dapat menyumbangkan perannya lebih besar pada masa mendatang.
Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.
6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6 O2
Dalam fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi etanol dan karbon
dioksida.
C6H12O6 → 2 CH3CH2OH+ 2 CO2 + panas
Ketika etanol dibakar (direaksikan dengan oksigen) maka akan dihasilkan
karbon dioksida, air, dan panas:
CH3CH2OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O + panas
Setelah reaksi pembakaran digandakan (karena didapatkan 2 molekul etanol
dari tiap molekul glukosa, dan ditambahkan 3 reaksi bersamaan, maka jumlah
atom di sebelah kiri akan sama dengan jumlah atom di sebelah kanan pada
persamaan tersebut, maka reaksi bersih dari produksi dan konsumsi etanol hanya
berupa:
Cahaya → Panas
Panas

yang dihasilkan dari pembakaran

etanol digunakan untuk

menggerakkan piston pada mesin. Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari
digunakan untuk menjalankan mesinnya.
Bukan hanya glukosa saja yang dapat difermentasi. Gula lainnya
seperti fruktosa juga dapat digunakan untuk fermentasi. 3 macam gula lainnya
juga dapat difermentasi dengan memecahnya melalui hidrolisis menjadi molekulmolekul glukosa atau fruktosa. Amilum dan selulosa adalah molekul yang terdiri
dari ikatan-ikatan glukosa. Sukrosa (atau gula tebu) merupakan molekul glukosa
yang berikatan dengan molekul fruktosa. Energi untuk membuat fruktosa berasal
dari metabolisme glukosa yang diperoleh dari fotosintesis (yang membutuhkan
sinar matahari). Maka dari itu, sinar matahari jga menyediakan energi yang
dihasilkan oleh fermentasi dari molekul-molekul ini.
Etanol juga dapat diproduksi dari etena (etilena). Dengan penambahan air ke
dalam etena maka akan mengubah etena menjadi etanol:
C2H4 + H2O → CH3CH2OH
Ketika etanol dibakar di atmosfer (bukan di oksigen murni), maka akan ada
reaksi kimia yang lain yang menghasilkan 4 komponen kimia lainnya, termasuk
dengan gas nitrogen (N2). Gas nitrogen dapat menimbulkan munculnya nitrogen
oksida, salah satu polutan utama di udara.
Manfaat bioetanol
Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai
kelebihan dibandingkan BBM. Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih
ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan
diserap oleh tanaman. Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran
karena mengandung 35% oksigen, selain itu juga etanol ramah lingkungan karena
emisi gas buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gasgas lain rendah (19-25%). bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa
keunggulan lain yang

dapat

diperoleh

dari

bioethanol sebagai

bahan

bakar adalah nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar
tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking,
pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat
karsinogen,

serta

mempunyai

efisiensi yang tinggi

dibandingkan bensin,

mengurangi emisi fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia.
Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak
memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika
ingin meenggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan
etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun.
Selain dapat menggantikan fungsi dari bahan bakar minyak bioetanol juga
mempunyai banyak manfaat lainnya, yaitu :
1. Sebagai bahan dasar minuman beralkohol
2. Sebagai bahan kimia dasar senyawa organic, pelarut untuk parfum, cat dan
larutan obat,antidote beberapa racun
3. Sebagai antiseptic, pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius
4. Digunakan untuk pembuatan beberapa deodoran
Dampak Pembuatan Bioetanol
Dampak positif-negatif dari pembuatan bioetanol terhadap lingkungan
produksi bioetanol dari tanaman dan penggunaannya pada mesin mobil akan
menciptakan siklus karbondioksida yang berarti akan mengurangi laju pemanasan
global dan pembakaran yang lebih sempurna ketika dicampur etanol 10% saja
akan memperbaiki kualitas udara di kota-kota padat lalu lintas bioetanol menjadi
pilihan yang paling murah.
Sisi negatifnya produksi bioetanol secara besar-besaran berpotensi
menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati melalui monokultur bahan baku
berikut praktek-praktek pertanian yang merusak kualitas lahan.

Keunggulan Bioetanol sebagai bahan bakar
Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak
pagar, kapok. Kadar sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih
tinggi menambah daya tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar. Seperti
diketahui, tingginya kandungan sulfur merupakan slah satu kendala dalam
penggunaan mesin diesel.Green Transport FuelDua minyak berbahan dasar
tumbuhan tersebut (bioethanol & biodiesel) saat ini mendapat perhatian besar dan
penggunaannya cukup besar di negara-negara maju. Faktor yang memicu
peningkatan bahan bakar ethanol adalah berlakunya peraturan reduksi emisi gas
rumah kaca, yaitu Clean Air Act 1990 (di Amerika Serikat) dan Kyoto Protocol.
Bahan Baku Pembuatan Bioetanol
Merujuk pada berbagai literatur dan jurnal maupun karya-karya ilmiah,
ethanol/bioethanol (alkohol) dapat diproduksi dengan menggunakan bahan-baku
tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, yaitu melalui proses konversi
karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Beberapa jenis tanaman yang banyak
dijumpai sebagai bahan baku produksi etanol/bioetanol antara lain; ubi jalar, ubi
kayu, sorgum manis (cantel), jagung, molasse (tetes tebu - hasil samping produksi
gula), dan aren (nira aren).
Namun demikian, Bank Dunia merekomendasikan sorgum manis (sorghum
bicolor) sebagai bahan-baku produksi bioetanol dan tidak menyarankan
penggunaan bahan-baku yang saat ini merupakan konsumsi pangan dan pakan,
sehingga dikemudian hari produksi bioetanol tidak menimbulkan konflik
kepentingan yang mengganggu ketersediaan pangan dan pakan yang dapat
memicu terjadinya krisis pangan (dan pakan) dunia. Analogi sederhana-nya, kalo
harga bioetanol bergerak naik maka niscaya harga bahan bakunya akan bergerak
naik. Dan, jika bahan bakunya juga digunakan untuk bahan pangan dan pakan
maka harganya akan ikut terdongkrak naik.
Bila dikaji lebih jauh dengan memperhatikan kondisi berbagai daerah di
Indonesia, biaya produksi yang terkait dengan harga beli bahan-baku ditingkat
petani untuk jenis tanaman yang sama antara satu daerah dengan daerah lain
sangatlah mungkin terjadi perbedaan harga yang signifikan. Begitu pula
perbedaan upah kerja satu daerah dengan daerah lain (setingkat propinsi) serta
besaran pembiayaan pada sisi transportasi-distribusi. Artinya, dalam konteks ini,
harga pokok produksi (HPP) pembuatan bioetanol antara satu daerah dengan
daerah lain jelas tidak otomatis sama, meskipun menggunakan bahan baku dari
tanaman yang sama.

Sumber
Karbohidrat
Singkong

Hasil
Panen
Ton/ha/th
25 (236)

Perolehan Alkohol
Liter/to
Liter/ha
n
/th
180
4500
(155)
(3658)
270
973
333,4
2000
125
7812
608
4133
67
5025
93
2500
75
6000

Tetes
3,6
Sorgum Bici
6
Ubi Jalar
62,5*
Sagu
6,8$
Tebu
75
Nipah
27
Sorgum
80**
Manis
*) Panen 2 ½ kali/th; $ sagu kering; ** panen 2 kali/th.
Sumber: Villanueva (1981); kecuali sagu, dari Colmes dan
Newcombe (1980); sorgum manis, dari Raveendram; dan Deptan
(2006) untuk singkong; tetes dan sorgum biji (tulisan baru)
Mikroba yang Berperan Dalam Pembuatan Bioetanol

Bakteri pada pembuatan bioetanol terbentuk pada proses fermentasi dengan
menggunakanyeast. Yeast

merupakan fungsi uniseluler yang melakukan

reproduksi secara pertunasan (budding) atau pembelahan (fission). Yeast tidak
berklorofil tidak berflagella, berukuran lebih besar dari bakteri, tidak dapat
membentuk miselium beruukuran bulat, bulat telur, batang, silinder seperti buah
jeruk, kadang-kadang dapat mengalami diforfisme, bersifat saprofit, namun ada
beberapa yang bersifat parasit yaitu saccharomyces cerevisiae merupakan yeast
yang termaksud dalam kelas Hemiascomycetes, ordo Endomycetales, family
saccharoycoideaedan genus saccharomyces.
Jenis mikroba yang dapat digunakan dalam pembuatan bioetanol adalah
sebagai berikut:
1. Saccharomyces cerevisiae merupakan organism uniseluler yang bersifat
makhluk mikroskopis dan disebut
menggunakan

gula

sebagai

sebagai

sumber

jasad sakarolitik, yaitu

karbon

untuk

metabolisme.

Saccharomyces cerevisiae mampu menggunakan sejumlah gula diantaranya
sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, mannose, maltose dan maltotriosa.
Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroba yang paling banyak digunakan
pada fermentasi alcohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap
kadar alcohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap
aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4-320C.
2. Clostridium thermocellum adalah bakteri termofilik yang anaerobik memiliki
kemampuan

mendegradasi

selulosa

kompleks

ke

bentuk

etanol.

Selain Clostridium thermocellum, bakteri termofilik anaerob lain, Clostridium
stercorarium, baru-baru ini diketahui mempunyai pula sifat selulolitik pula.
Menutut Viljoen, et al. (1980) bahwa C thermocellum didapat setelah
mengisolasi dari kotoran kuda. Bakteri Clostridium thermocellum tersebar
luas

di

alam,

habitatnya

adalah

bahan

organik

yang

di

dekomposisi. Clostridium thermocellum dapat pula ditemukan di pengolahan
limbah pertanian, saluran pencernaan, lumpur, tanah, dan mata air panas
. Clostridium thermocellum dapat tumbuh di lingkungan anaerobiosis dan
temperatur termofilik. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 60-64 °C
dan pH optimum berkisar 6,1-7,5.
3. Zymomonas mobilis dapat mengubah gula menjadi etanol melalui fermentasi
lebih cepat dari ragi dan tahan terhadap konsentrasi etanol yang tinggi. Jadi,
akan lebih menguntungkan jika enzim-enzim yang digunakan untuk reaksi
hidrolisis pati dan selulosa dapat dimasukkan ke dalam bakteri Zymomonas
mobilis, sehinggal gula yang dihasilkan dapat langsung difermentasi menjadi
etanol.
Pembuatan Bioetanol
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian
proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Destilasi (Pemurnian).
a. Persiapan bahan baku
Persiapan bahan baku dilakukan untuk mendapatkan glukosa. Glukosa
diperoleh

melalui 2 tahap yaitu delignifikasi dan hidrolisa. Pada tahap

delignifikasi akan menghasilkan selulosa. Selulosa akan diproses lebih lanjut
dengan proses hidrolisa sehingga akan dihasilkan glukosa. Untuk bahan
molase (tetes) dapat langsung ditambahkan yeast (ragi) tanpa perlu melalui
proses delignifikasi dan hidrolisis.
b. Delignifikasi
Dalam proses pembuatan bioetanol lignin merupakan salah satu bagian
yang mengayu dari tanaman seperti janggel, kulit keras, biji, bagian serabut
kasar, akar, batang dan daun. Lignin mengandung substansi yang kompleks
dan merupakan suatu gabungan beberapa senyawa yaitu karbon, hidrogen dan
oksigen. Pada tahap delignifikasi ini akandihasilkan selulosa. Selulosa
merupakan polisakarida yang didalamnya mengandung zat-zat gula. Proses
pemisahan atau penghilangan lignin dari serat-serat selulosa disebut
delignifikasi atau pulping.
Proses pemisahan lignin dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Cara mekanis
2. Cara kimia
3. Cara semikimia
c. Hidrolisa
Prinsip dari hidrolisis pati ini pada dasarnya adalah pemutusan rantai
polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis,
kimiawi ataupun kombinasi keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki
perbedaan mendasar dibandingkan hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam
hal spesifitas pemutusan rantai polimer pati. Hidrolisis secara kimiawi dan
fisik akan memutus rantai polimer secara acak, sedangkan hidrolisis
enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada percabangan
tertentu. Sedangkan untuk pembuatan etanol dengan bahan baku selulosa,
hidrolisisnya meliputi proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa
lignoselulosa, yaitu: selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula
penyusunnya.
Hidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa, sedangkan
hemiselulosa menghasilkan beberapa monomer gula pentose (C5) dan
heksosa (C6). Hidrolisis dapat dilakukan secara kimia (asam) atau enzimatik.
Meskipun demikian, produk akhir etanol yang dimaksudkan merupakan
konversi dari glukosa yang didapat baik dari pati maupun selulosa. Di dalam
metode hidrolisis asam, biomassa lignoselulosa dipaparkan dengan asam pada
suhu dan tekanan tertentu selama waktu tertentu, dan menghasilkan monomer
gula dari polimer selulosa dan hemiselulosa. Beberapa asam yang umum
digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah asam sulfat (H2SO4), asam
perklorat, dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti
dan

dimanfaatkan

untuk

hidrolisis

asam.

Hidrolisis

asam

dapat

dikelompokkan menjadi: hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer
(Taherzadeh & Karimi, 2007). Hidrolisa merupakan proses antara reaktan
dengan menggunakan air supaya suatu persenyawaan pecah atau terurai.
Reaksi hidrolisa yaitu :
(C6H10O5)n + nH2O
Selulosa

Air

nC6H12O6
Glukosa

Zat - zat penghidrolisa ada beberapa rnacam, antara lain :
1. Air
2. Asam
3. Basa
4. Enzim
d. Fermentasi
Tahap selanjutnya pada produksi bioetanol adalah proses fermentasi.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa
akseptor elektron eksternal. Pada proses fermentasi penguraian bahan - bahan
karbohidrat

tidak

menimbulkan bau busuk

dan menghasilkan

gas

karbondioksida. Suatu fermentasi yang busuk merupakan fermentasi yang
mengalami kontaminasi.
Fermentasi pembentukan alkohol dari gula dilakukan oleh mikroba.
Mikroba yamg biasa digunakan adalah Saccharomyces cereviseae. Perubahan
yang terjadi biasanya dinyatakan dalarn persamaan berikut:
C6H12O6 + Saccharomyces cereviseae
Gula sederhana + ragi (yeast)

2 C2H5OH + 2 CO2
alkohol + karbondioksida

e. Pemurnian / Destilasi
Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan
dengan destilasi.Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih. Proses ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil
fermentasi.Destilasi dapat dilakukan pada suhu 80°C, karena titik alkohol
78°C. sedangkan titik didih air 100oC.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya. Distilasi dilakukan untuk
memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol).
Sesi tanya jawab.
1. Sebutkan 3 proses produksi bioetanol?
Jawab:
Produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu:
Persiapan Bahan baku, fermentasi, dan destilasi (pemurnian).

2. Sebutkan proses pembentukan bioetanol?
Jawab:
Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa,
tebu, kentang, singkong, jagung jarak pagar, kapok. ubi jalar, ubi kayu,
sorgum manis (cantel), jagung, molasse (tetes tebu - hasil samping
produksi gula), dan aren (nira aren).

3. Jelaskan keuntungan dan kekurangan dari bioetanol
Jawab:
Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan
karena CO2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh
tanaman. Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena
mengandung 35% oksigen, selain itu juga etanol ramah lingkungan karena
emisi gas buangannya. Bensin premium memiliki angka oktan
88. Beberapa

keunggulan lain yang

bioethanol sebagai

bahan

dapat

bakar adalah nilai

diperoleh
oktan

yang

dari
tinggi

menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya
sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking, pembakaran tidak
menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen, serta
mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin, mengurangi emisi
fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia. Akan tetapi
penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak memunyai
kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika ingin
meenggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan
etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun.
MAKALAH

BAHAN BAKAR DAN PROSES PEMBAKARAN
(BIOETANOL)

OLEH:
KELOMPOK IV
AGUS MUH. ARSYAD

(D211 09 324)

RIZAL MUH. YUSUF

(D211 09 268)

AHMAD SHIDDIQ

(D211 10 001)

REYNOLD

(D211 10 261)

JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2013

More Related Content

What's hot

Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYAFransiska Puteri
 
Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikDaniel Marison
 
Sejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaSejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaBoy Ballo
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINFadlian18
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbonirmalawai
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganTeknologi Hasil Pertanian
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...anandajpz
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 

What's hot (20)

Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
FENOL.pptx
FENOL.pptxFENOL.pptx
FENOL.pptx
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
PROTEIN
PROTEINPROTEIN
PROTEIN
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 enzim amilase
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYALaporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 ISOLASI AMILUM DARI UBI KAYU DAN HIDROLISISNYA
 
Nekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilikNekleofilik dan elektrofilik
Nekleofilik dan elektrofilik
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Sejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimuaSejarah perkembangan biokimua
Sejarah perkembangan biokimua
 
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEINPercobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
Percobaan III ASAM AMINO DAN PROTEIN
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPAPRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
PRAKTIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA
 
Laporan kimia organik hidrokarbon
Laporan kimia organik  hidrokarbonLaporan kimia organik  hidrokarbon
Laporan kimia organik hidrokarbon
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan flavonoida (Ekstrak...
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 

Viewers also liked

Bài kiểm tra kiến thức chương
Bài kiểm tra kiến thức chươngBài kiểm tra kiến thức chương
Bài kiểm tra kiến thức chươngVo Hong Yen Phung
 
история развития вычислительной техники
история развития вычислительной техникиистория развития вычислительной техники
история развития вычислительной техникиIrtanya
 
Vancouver style of bibilography - some basics
Vancouver style of bibilography - some basicsVancouver style of bibilography - some basics
Vancouver style of bibilography - some basicsRaghavendra Babu
 
16....11 hồ sơ bài dạy
16....11  hồ sơ bài dạy16....11  hồ sơ bài dạy
16....11 hồ sơ bài dạyVo Hong Yen Phung
 
Phiếu tự đánh giá của học sinh
Phiếu tự đánh giá của học sinhPhiếu tự đánh giá của học sinh
Phiếu tự đánh giá của học sinhVo Hong Yen Phung
 
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...Amirull Deraman
 
Emergencies management in office practice puja fianlllll
Emergencies management in office practice puja fianlllllEmergencies management in office practice puja fianlllll
Emergencies management in office practice puja fianlllllRaghavendra Babu
 
Approach to a child with monoarthritis
Approach to a child with monoarthritisApproach to a child with monoarthritis
Approach to a child with monoarthritisRaghavendra Babu
 
Acervo biblioteca ad306
Acervo biblioteca ad306Acervo biblioteca ad306
Acervo biblioteca ad306liriovales
 
Tourism policy-2012-english
Tourism policy-2012-englishTourism policy-2012-english
Tourism policy-2012-englishNakul Wayanad
 
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.Malini
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.MaliniNephrotic syndrome treatment update by Dr. G.Malini
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.MaliniRaghavendra Babu
 
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)Raghavendra Babu
 
Pediatrics cases by DNB NATboard
Pediatrics  cases by DNB NATboardPediatrics  cases by DNB NATboard
Pediatrics cases by DNB NATboardRaghavendra Babu
 
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhóm
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhómPhiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhóm
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhómVo Hong Yen Phung
 

Viewers also liked (18)

Bài kiểm tra kiến thức chương
Bài kiểm tra kiến thức chươngBài kiểm tra kiến thức chương
Bài kiểm tra kiến thức chương
 
Violencia
ViolenciaViolencia
Violencia
 
история развития вычислительной техники
история развития вычислительной техникиистория развития вычислительной техники
история развития вычислительной техники
 
Vancouver style of bibilography - some basics
Vancouver style of bibilography - some basicsVancouver style of bibilography - some basics
Vancouver style of bibilography - some basics
 
16....11 hồ sơ bài dạy
16....11  hồ sơ bài dạy16....11  hồ sơ bài dạy
16....11 hồ sơ bài dạy
 
Phiếu tự đánh giá của học sinh
Phiếu tự đánh giá của học sinhPhiếu tự đánh giá của học sinh
Phiếu tự đánh giá của học sinh
 
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
Academic Research: The Use of Children's Songs in Helping to Master the Engli...
 
Emergencies management in office practice puja fianlllll
Emergencies management in office practice puja fianlllllEmergencies management in office practice puja fianlllll
Emergencies management in office practice puja fianlllll
 
Approach to a child with monoarthritis
Approach to a child with monoarthritisApproach to a child with monoarthritis
Approach to a child with monoarthritis
 
Acervo biblioteca ad306
Acervo biblioteca ad306Acervo biblioteca ad306
Acervo biblioteca ad306
 
Tourism policy-2012-english
Tourism policy-2012-englishTourism policy-2012-english
Tourism policy-2012-english
 
Dạy học
Dạy họcDạy học
Dạy học
 
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.Malini
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.MaliniNephrotic syndrome treatment update by Dr. G.Malini
Nephrotic syndrome treatment update by Dr. G.Malini
 
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)
Evidence based medicine (frequently asked DNB theory question)
 
Necrotizing Enterocolitis
Necrotizing EnterocolitisNecrotizing Enterocolitis
Necrotizing Enterocolitis
 
Precocious puberty
Precocious pubertyPrecocious puberty
Precocious puberty
 
Pediatrics cases by DNB NATboard
Pediatrics  cases by DNB NATboardPediatrics  cases by DNB NATboard
Pediatrics cases by DNB NATboard
 
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhóm
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhómPhiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhóm
Phiếu đánh giá của nhóm cho các cá nhân trong nhóm
 

Similar to Bioetanol

Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung10DEKY
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanolzindyy
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikChandraMulyani
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkNidiya Fitri
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongEka FitryAlone
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padiAnanda Magfirah
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...Acio03
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas SaguPT. RAPP
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina nRidwan Anes
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasilutfianida
 
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnn
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnnkkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnn
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnnDoniDony
 

Similar to Bioetanol (20)

Bioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagungBioetanol dari tongkol jagung
Bioetanol dari tongkol jagung
 
Makalah Klp 3.pdf
Makalah Klp 3.pdfMakalah Klp 3.pdf
Makalah Klp 3.pdf
 
bioethanol.ppt
bioethanol.pptbioethanol.ppt
bioethanol.ppt
 
Bionergi
BionergiBionergi
Bionergi
 
Bioetanol
BioetanolBioetanol
Bioetanol
 
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pikMakalah bioetanol kelompok 4 pik
Makalah bioetanol kelompok 4 pik
 
Biofuel
BiofuelBiofuel
Biofuel
 
Pkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkkPkm bioetanol arby dkk
Pkm bioetanol arby dkk
 
Bio ethanol
Bio ethanolBio ethanol
Bio ethanol
 
tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
Makalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkongMakalah bioetanol dari singkong
Makalah bioetanol dari singkong
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4)  TERHADAP JUMLAH GAS D...
PENGARUH PEMBERIAN LEVEL EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP JUMLAH GAS D...
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas Sagu
 
Bab i biogas rina n
Bab i biogas rina nBab i biogas rina n
Bab i biogas rina n
 
Gasohol be 10
Gasohol be 10Gasohol be 10
Gasohol be 10
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasi
 
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnn
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnnkkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnn
kkkkkkkkknnhhkkmmnnbbhhkkmmnn
 

Bioetanol

  • 1. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Produk bioetanol yang memenuhi standar, hampir bisa dikatakan tidak mempunyai efek samping yang merugikan selama dipakai memenuhi kriteria. Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500 galon AS. Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10%, dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel dan lebih dari 500 ribusepeda motor yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni (E100). Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang ada saat ini. Kekhawatiran
  • 2. mengenai produksi dan adanya kemungkinan naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat besar, ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung. Pengembangan terbaru dengan munculnya komersialisasi dan produksi etanol selulosa mungkin dapat memecahkan sedikit masalah. Etanol selulosa menawarkan prospek yang menjanjikan karena serat selulosa, komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan untuk memproduksi etanol. Menurut Badan Energi Internasional etanol selulosa dapat menyumbangkan perannya lebih besar pada masa mendatang. Glukosa (gula sederhana) dibuat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. 6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari → C6H12O6 + 6 O2 Dalam fermentasi etanol, glukosa akan dipecah menjadi etanol dan karbon dioksida. C6H12O6 → 2 CH3CH2OH+ 2 CO2 + panas Ketika etanol dibakar (direaksikan dengan oksigen) maka akan dihasilkan karbon dioksida, air, dan panas: CH3CH2OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O + panas Setelah reaksi pembakaran digandakan (karena didapatkan 2 molekul etanol dari tiap molekul glukosa, dan ditambahkan 3 reaksi bersamaan, maka jumlah atom di sebelah kiri akan sama dengan jumlah atom di sebelah kanan pada persamaan tersebut, maka reaksi bersih dari produksi dan konsumsi etanol hanya berupa: Cahaya → Panas Panas yang dihasilkan dari pembakaran etanol digunakan untuk menggerakkan piston pada mesin. Dapat dikatakan bahwa cahaya matahari digunakan untuk menjalankan mesinnya. Bukan hanya glukosa saja yang dapat difermentasi. Gula lainnya seperti fruktosa juga dapat digunakan untuk fermentasi. 3 macam gula lainnya
  • 3. juga dapat difermentasi dengan memecahnya melalui hidrolisis menjadi molekulmolekul glukosa atau fruktosa. Amilum dan selulosa adalah molekul yang terdiri dari ikatan-ikatan glukosa. Sukrosa (atau gula tebu) merupakan molekul glukosa yang berikatan dengan molekul fruktosa. Energi untuk membuat fruktosa berasal dari metabolisme glukosa yang diperoleh dari fotosintesis (yang membutuhkan sinar matahari). Maka dari itu, sinar matahari jga menyediakan energi yang dihasilkan oleh fermentasi dari molekul-molekul ini. Etanol juga dapat diproduksi dari etena (etilena). Dengan penambahan air ke dalam etena maka akan mengubah etena menjadi etanol: C2H4 + H2O → CH3CH2OH Ketika etanol dibakar di atmosfer (bukan di oksigen murni), maka akan ada reaksi kimia yang lain yang menghasilkan 4 komponen kimia lainnya, termasuk dengan gas nitrogen (N2). Gas nitrogen dapat menimbulkan munculnya nitrogen oksida, salah satu polutan utama di udara. Manfaat bioetanol Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai kelebihan dibandingkan BBM. Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman. Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena mengandung 35% oksigen, selain itu juga etanol ramah lingkungan karena emisi gas buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gasgas lain rendah (19-25%). bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa keunggulan lain yang dapat diperoleh dari bioethanol sebagai bahan bakar adalah nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking, pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen, serta mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin, mengurangi emisi fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia. Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika
  • 4. ingin meenggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun. Selain dapat menggantikan fungsi dari bahan bakar minyak bioetanol juga mempunyai banyak manfaat lainnya, yaitu : 1. Sebagai bahan dasar minuman beralkohol 2. Sebagai bahan kimia dasar senyawa organic, pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat,antidote beberapa racun 3. Sebagai antiseptic, pengobatan untuk mengobati depresi dan obat bius 4. Digunakan untuk pembuatan beberapa deodoran Dampak Pembuatan Bioetanol Dampak positif-negatif dari pembuatan bioetanol terhadap lingkungan produksi bioetanol dari tanaman dan penggunaannya pada mesin mobil akan menciptakan siklus karbondioksida yang berarti akan mengurangi laju pemanasan global dan pembakaran yang lebih sempurna ketika dicampur etanol 10% saja akan memperbaiki kualitas udara di kota-kota padat lalu lintas bioetanol menjadi pilihan yang paling murah. Sisi negatifnya produksi bioetanol secara besar-besaran berpotensi menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati melalui monokultur bahan baku berikut praktek-praktek pertanian yang merusak kualitas lahan. Keunggulan Bioetanol sebagai bahan bakar
  • 5. Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok. Kadar sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah daya tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar. Seperti diketahui, tingginya kandungan sulfur merupakan slah satu kendala dalam penggunaan mesin diesel.Green Transport FuelDua minyak berbahan dasar tumbuhan tersebut (bioethanol & biodiesel) saat ini mendapat perhatian besar dan penggunaannya cukup besar di negara-negara maju. Faktor yang memicu peningkatan bahan bakar ethanol adalah berlakunya peraturan reduksi emisi gas rumah kaca, yaitu Clean Air Act 1990 (di Amerika Serikat) dan Kyoto Protocol. Bahan Baku Pembuatan Bioetanol Merujuk pada berbagai literatur dan jurnal maupun karya-karya ilmiah, ethanol/bioethanol (alkohol) dapat diproduksi dengan menggunakan bahan-baku tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, yaitu melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) larut air. Beberapa jenis tanaman yang banyak dijumpai sebagai bahan baku produksi etanol/bioetanol antara lain; ubi jalar, ubi kayu, sorgum manis (cantel), jagung, molasse (tetes tebu - hasil samping produksi gula), dan aren (nira aren). Namun demikian, Bank Dunia merekomendasikan sorgum manis (sorghum bicolor) sebagai bahan-baku produksi bioetanol dan tidak menyarankan penggunaan bahan-baku yang saat ini merupakan konsumsi pangan dan pakan, sehingga dikemudian hari produksi bioetanol tidak menimbulkan konflik kepentingan yang mengganggu ketersediaan pangan dan pakan yang dapat memicu terjadinya krisis pangan (dan pakan) dunia. Analogi sederhana-nya, kalo harga bioetanol bergerak naik maka niscaya harga bahan bakunya akan bergerak naik. Dan, jika bahan bakunya juga digunakan untuk bahan pangan dan pakan maka harganya akan ikut terdongkrak naik. Bila dikaji lebih jauh dengan memperhatikan kondisi berbagai daerah di Indonesia, biaya produksi yang terkait dengan harga beli bahan-baku ditingkat petani untuk jenis tanaman yang sama antara satu daerah dengan daerah lain sangatlah mungkin terjadi perbedaan harga yang signifikan. Begitu pula
  • 6. perbedaan upah kerja satu daerah dengan daerah lain (setingkat propinsi) serta besaran pembiayaan pada sisi transportasi-distribusi. Artinya, dalam konteks ini, harga pokok produksi (HPP) pembuatan bioetanol antara satu daerah dengan daerah lain jelas tidak otomatis sama, meskipun menggunakan bahan baku dari tanaman yang sama. Sumber Karbohidrat Singkong Hasil Panen Ton/ha/th 25 (236) Perolehan Alkohol Liter/to Liter/ha n /th 180 4500 (155) (3658) 270 973 333,4 2000 125 7812 608 4133 67 5025 93 2500 75 6000 Tetes 3,6 Sorgum Bici 6 Ubi Jalar 62,5* Sagu 6,8$ Tebu 75 Nipah 27 Sorgum 80** Manis *) Panen 2 ½ kali/th; $ sagu kering; ** panen 2 kali/th. Sumber: Villanueva (1981); kecuali sagu, dari Colmes dan Newcombe (1980); sorgum manis, dari Raveendram; dan Deptan (2006) untuk singkong; tetes dan sorgum biji (tulisan baru) Mikroba yang Berperan Dalam Pembuatan Bioetanol Bakteri pada pembuatan bioetanol terbentuk pada proses fermentasi dengan menggunakanyeast. Yeast merupakan fungsi uniseluler yang melakukan reproduksi secara pertunasan (budding) atau pembelahan (fission). Yeast tidak berklorofil tidak berflagella, berukuran lebih besar dari bakteri, tidak dapat membentuk miselium beruukuran bulat, bulat telur, batang, silinder seperti buah jeruk, kadang-kadang dapat mengalami diforfisme, bersifat saprofit, namun ada beberapa yang bersifat parasit yaitu saccharomyces cerevisiae merupakan yeast yang termaksud dalam kelas Hemiascomycetes, ordo Endomycetales, family saccharoycoideaedan genus saccharomyces.
  • 7. Jenis mikroba yang dapat digunakan dalam pembuatan bioetanol adalah sebagai berikut: 1. Saccharomyces cerevisiae merupakan organism uniseluler yang bersifat makhluk mikroskopis dan disebut menggunakan gula sebagai sebagai sumber jasad sakarolitik, yaitu karbon untuk metabolisme. Saccharomyces cerevisiae mampu menggunakan sejumlah gula diantaranya sukrosa, glukosa, fruktosa, galaktosa, mannose, maltose dan maltotriosa. Saccharomyces cerevisiae merupakan mikroba yang paling banyak digunakan pada fermentasi alcohol karena dapat berproduksi tinggi, tahan terhadap kadar alcohol yang tinggi, tahan terhadap kadar gula yang tinggi dan tetap aktif melakukan aktivitasnya pada suhu 4-320C. 2. Clostridium thermocellum adalah bakteri termofilik yang anaerobik memiliki kemampuan mendegradasi selulosa kompleks ke bentuk etanol. Selain Clostridium thermocellum, bakteri termofilik anaerob lain, Clostridium stercorarium, baru-baru ini diketahui mempunyai pula sifat selulolitik pula. Menutut Viljoen, et al. (1980) bahwa C thermocellum didapat setelah mengisolasi dari kotoran kuda. Bakteri Clostridium thermocellum tersebar luas di alam, habitatnya adalah bahan organik yang di dekomposisi. Clostridium thermocellum dapat pula ditemukan di pengolahan limbah pertanian, saluran pencernaan, lumpur, tanah, dan mata air panas . Clostridium thermocellum dapat tumbuh di lingkungan anaerobiosis dan temperatur termofilik. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 60-64 °C dan pH optimum berkisar 6,1-7,5. 3. Zymomonas mobilis dapat mengubah gula menjadi etanol melalui fermentasi lebih cepat dari ragi dan tahan terhadap konsentrasi etanol yang tinggi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika enzim-enzim yang digunakan untuk reaksi hidrolisis pati dan selulosa dapat dimasukkan ke dalam bakteri Zymomonas mobilis, sehinggal gula yang dihasilkan dapat langsung difermentasi menjadi etanol.
  • 8. Pembuatan Bioetanol Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Destilasi (Pemurnian). a. Persiapan bahan baku Persiapan bahan baku dilakukan untuk mendapatkan glukosa. Glukosa diperoleh melalui 2 tahap yaitu delignifikasi dan hidrolisa. Pada tahap delignifikasi akan menghasilkan selulosa. Selulosa akan diproses lebih lanjut dengan proses hidrolisa sehingga akan dihasilkan glukosa. Untuk bahan molase (tetes) dapat langsung ditambahkan yeast (ragi) tanpa perlu melalui proses delignifikasi dan hidrolisis. b. Delignifikasi Dalam proses pembuatan bioetanol lignin merupakan salah satu bagian yang mengayu dari tanaman seperti janggel, kulit keras, biji, bagian serabut kasar, akar, batang dan daun. Lignin mengandung substansi yang kompleks dan merupakan suatu gabungan beberapa senyawa yaitu karbon, hidrogen dan oksigen. Pada tahap delignifikasi ini akandihasilkan selulosa. Selulosa merupakan polisakarida yang didalamnya mengandung zat-zat gula. Proses pemisahan atau penghilangan lignin dari serat-serat selulosa disebut delignifikasi atau pulping. Proses pemisahan lignin dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Cara mekanis 2. Cara kimia 3. Cara semikimia c. Hidrolisa Prinsip dari hidrolisis pati ini pada dasarnya adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6). Pemutusan rantai polimer tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya secara enzimatis, kimiawi ataupun kombinasi keduanya. Hidrolisis secara enzimatis memiliki perbedaan mendasar dibandingkan hidrolisis secara kimiawi dan fisik dalam hal spesifitas pemutusan rantai polimer pati. Hidrolisis secara kimiawi dan fisik akan memutus rantai polimer secara acak, sedangkan hidrolisis
  • 9. enzimatis akan memutus rantai polimer secara spesifik pada percabangan tertentu. Sedangkan untuk pembuatan etanol dengan bahan baku selulosa, hidrolisisnya meliputi proses pemecahan polisakarida di dalam biomassa lignoselulosa, yaitu: selulosa dan hemiselulosa menjadi monomer gula penyusunnya. Hidrolisis sempurna selulosa menghasilkan glukosa, sedangkan hemiselulosa menghasilkan beberapa monomer gula pentose (C5) dan heksosa (C6). Hidrolisis dapat dilakukan secara kimia (asam) atau enzimatik. Meskipun demikian, produk akhir etanol yang dimaksudkan merupakan konversi dari glukosa yang didapat baik dari pati maupun selulosa. Di dalam metode hidrolisis asam, biomassa lignoselulosa dipaparkan dengan asam pada suhu dan tekanan tertentu selama waktu tertentu, dan menghasilkan monomer gula dari polimer selulosa dan hemiselulosa. Beberapa asam yang umum digunakan untuk hidrolisis asam antara lain adalah asam sulfat (H2SO4), asam perklorat, dan HCl. Asam sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti dan dimanfaatkan untuk hidrolisis asam. Hidrolisis asam dapat dikelompokkan menjadi: hidrolisis asam pekat dan hidrolisis asam encer (Taherzadeh & Karimi, 2007). Hidrolisa merupakan proses antara reaktan dengan menggunakan air supaya suatu persenyawaan pecah atau terurai. Reaksi hidrolisa yaitu : (C6H10O5)n + nH2O Selulosa Air nC6H12O6 Glukosa Zat - zat penghidrolisa ada beberapa rnacam, antara lain : 1. Air 2. Asam 3. Basa 4. Enzim d. Fermentasi Tahap selanjutnya pada produksi bioetanol adalah proses fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
  • 10. anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Pada proses fermentasi penguraian bahan - bahan karbohidrat tidak menimbulkan bau busuk dan menghasilkan gas karbondioksida. Suatu fermentasi yang busuk merupakan fermentasi yang mengalami kontaminasi. Fermentasi pembentukan alkohol dari gula dilakukan oleh mikroba. Mikroba yamg biasa digunakan adalah Saccharomyces cereviseae. Perubahan yang terjadi biasanya dinyatakan dalarn persamaan berikut: C6H12O6 + Saccharomyces cereviseae Gula sederhana + ragi (yeast) 2 C2H5OH + 2 CO2 alkohol + karbondioksida e. Pemurnian / Destilasi Untuk memisahkan alkohol dari hasil fermentasi dapat dilakukan dengan destilasi.Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Proses ini dilakukan untuk mengambil alkohol dari hasil fermentasi.Destilasi dapat dilakukan pada suhu 80°C, karena titik alkohol 78°C. sedangkan titik didih air 100oC. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol).
  • 11. Sesi tanya jawab. 1. Sebutkan 3 proses produksi bioetanol? Jawab: Produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, fermentasi, dan destilasi (pemurnian). 2. Sebutkan proses pembentukan bioetanol? Jawab: Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan seperti sawit, kelapa, tebu, kentang, singkong, jagung jarak pagar, kapok. ubi jalar, ubi kayu, sorgum manis (cantel), jagung, molasse (tetes tebu - hasil samping produksi gula), dan aren (nira aren). 3. Jelaskan keuntungan dan kekurangan dari bioetanol Jawab: Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena CO2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman. Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena mengandung 35% oksigen, selain itu juga etanol ramah lingkungan karena emisi gas buangannya. Bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa keunggulan lain yang bioethanol sebagai bahan dapat bakar adalah nilai diperoleh oktan yang dari tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking, pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen, serta mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin, mengurangi emisi fine-particulates yang membahayakan kehidupan manusia. Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika ingin meenggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun.
  • 12. MAKALAH BAHAN BAKAR DAN PROSES PEMBAKARAN (BIOETANOL) OLEH: KELOMPOK IV AGUS MUH. ARSYAD (D211 09 324) RIZAL MUH. YUSUF (D211 09 268) AHMAD SHIDDIQ (D211 10 001) REYNOLD (D211 10 261) JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013