SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
PROPOSAL KEGIATAN 
Program 
LUMBUNG 
DESA 
DEWAN KOMITE WILAYAH (DKW) 
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LUMBUNG DESA 
2 
Latar Belakang : 
1. Memantapkan ketahanan pangan masyarakat 
PROPOSAL 
merupakan prioritas utama dalam pembangunan, 
karena pangan merupakan kebutuhan yang paling 
dasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa. 
2. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi 
penduduk secara fisik maupun ekonomi, diperlukan 
pengelolaan cadangan pangan di seluruh komponen 
masyarakat. 
3. Salah satu caranya ialah dengan menumbuh 
kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat 
secara perorangan maupun kelompok untuk 
menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan 
pangan dengan membangun lumbung pangan. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LUMBUNG DESA 
3 
Tujuan : 
Meningkatkan peran Program 
Lumbung Desa, yaitu : 
1. Berperan sebagai fungsi sosial 
PROPOSAL 
dalam penyediaan cadangan 
pangan masyarakat, 
2. Berperan sebagai fungsi ekonomi 
bagi kesejahteraan anggota dan 
masyarakat di sekitar desa 
sasaran. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Sasaran : 
 Sasaran Program Lumbung Desa 
berada di Desa Penghasil Pangan 
yang belum mendapat bantuan 
program sejenis pemerintah. 
 Penerima manfaat Program 
Lumbung Desa adalah rumah 
tangga miskin. 
 Gapoktan yang sudah eksis 
maupun kelompok tani baru. 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
4 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Indikator Keberhasilan/Output 
1.Tersedianya fisik lumbung desa. 
2.Berkembangnya organisasi, administrasi 
dan jaringan usaha lumbung desa. 
3.Tersedianya cadangan pangan di 
masyarakat 
4.Berkembangnya usaha produktif 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
5 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
6 
KERANGKA 
KONSEP 
PENDIRIAN 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
LUMBUNG DESA 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
7 
1. Mewujudkan Kedaulatan dengan Program Lumbung Desa 
Dengan bantuan modal dari KOMNASPAN, Kelompok Tani 
bisa membeli padi dari anggotanya dengan harga lebih 
tinggi. 
Dengan harga jual lebih tinggi, maka petani akan menjual 
padinya ke kelompok daripada ke tengkulak. Maka petani 
untung, demikian pula dengan kelompoknya. 
Petani bisa menyimpan sebagian hasil panen atau cadangan 
pangannya di lumbung desa. 
2. Meningkatkan Posisi Melalui Program Lumbung Desa 
Sebelum ada program lumbung desa, posisi petani selalu 
ditekan oleh tengkulak. Selain dengan sistem ijon, di mana 
petani terlebih dulu berhutang uang maupun barang pada 
tengkulak sebelum panen, petani juga tak bisa melakukan 
tawar menawar untuk menentukan harga pembelian. 
Dengan adanya Lumbung Desa, petani mempunyai kekuatan 
untuk melakukan tawar menawar dengan pembeli hasil 
panen. Harga yang ditawarkan petani diperoleh dari hasil 
survei pengurus. Sesama petani kemudian sepakat 
mengajukan satu harga ke pembeli. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
8 
Pembentukan Organisasi 
Kelompok Lumbung Desa 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
 Pembentukan Organisasi kelompok Lumbung Desa 
merupakan puncak dari kuatnya Lumbung Desa. 
 Beberapa petani, antara 8 hingga 20 orang, 
bergabung dalam Kelompok Tani. 
 Sadar tentang kuatnya posisi tawar yang bisa diperoleh 
melalui asosiasi, para ketua kelompok tani segera 
mendirikan Asosiasi /Gapoktan. 
 Asosiasi/gapoktan yang sudah ada, kemudian 
membentuk Organisasi Kelompok Lumbung Desa yang 
mewadahi sebagian besar petani di kawasan ini 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Strategi Kegiatan Program 
Lumbung Desa 
Seluruh proses dapat dilakukan dalam 
kurun waktu tiga – lima tahun, meliputi tiga 
tahapan yaitu: 
1. tahap penumbuhan, 
2. tahap pengembangan, 
3. serta perwujudan kemandirian 
kelembagaan 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
9 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tahap 1 : Penumbuhan kelompok : 
1. Identifikasi desa dan kelompok 
2. Sosialisasi 
3. Seleksi 
4. Penetapan 
5. Penyusunan RUK (Rencana Usaha 
Kelompok) 
6. Penyaluran Dana 
7. Pemanfaatan Dana 
(pembangunan fisik lumbung). 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
10 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL LUMBUNG 
Tahap 2 : Pengembangan Kelompok 
1. Penguatan kelembagaan 
2. Pengembangan usaha kelompok 
3. Penguatan cadangan pangan 
4. Penguatan modal usaha 
5. Pelatihan dan pendampingan 
DESA 
11 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tahap 3 : Kemandirian : 
1.Pemantapan kelembagaan 
2.Pengembangan jaringan usaha dan 
kemitraan 
3.Pemantapan cadangan pangan 
4. Pelatihan dan pendampingan 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
12 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
13 
Kerangka Konsep Pemberdayaan Program Lumbung Desa 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PENGORGANISASIAN 
LUMBUNG DESA 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
14 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
1. Tingkat Pusat (DKN KOMNASPAN) 
1. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan 
Lumbung Desa 
2. Melakukan koordinasi, sosialisasi, verifikasi, 
advokasi, terhadap penyelenggaraan 
kegiatan pemberdayaan lumbung desa 
3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi 
4. Pembinaan 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
15 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2. Tingkat Propinsi (DKW KOMNASPAN) 
Pada tingkat propinsi, DKW KOMNASPAN bertindak sebagai 
koordinator pelaksana kegiatan. 
1. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan 
lumbung desa 
2. Melakukan koordinasi, identifikasi dan seleksi calon 
penerima dan calon lokasi, sosialisasi, verifikasi, dan 
pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan 
pemberdayaan lumbung desa. 
3. Menetapkan kelompok sasaran, dengan menerbitkan 
SK DKW KOMNASPAN. 
4. Menyelenggarakan Bimtek tentang penyelenggaraan 
Lumbung Desa bagi : Pengurus DKW dan DKD, 
Fasilitator Lapangan, dan Kelompok Kegiatan Lumbung 
Desa. 
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala. 
6. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan 
lumbung desa ke DKN KOMNASPAN. 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
16 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LUMBUNG DESA 
17 
3. Tingkat Kabupaten (DKD KOMNASPAN) 
PROPOSAL 
DKD KOMNASPAN sebagai koordinator pelaksana 
Lumbung Desa di kabupaten. 
1. Bersama DKW melakukan identifikasi, sosialisasi, 
dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, 
verifikasi, dan pembinaan terhadap 
penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan 
lumbung desa. 
2. Bersama DKW melakukan Monitoring dan Evaluasi. 
3. Melaporkan perkembangan pelaksanaan 
kegiatan pemberdayaan lumbung desa ke DKW 
secara berkala. 
4. Melakukan pendampingan dengan rekruitment 
tenaga pendamping/fasilitator lapangan yang 
profesional, dan ditetapkan dengan Kontrak Kerja 
oleh DKW KOMNASPAN. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
4. Tingkat Kelompok Lumbung Desa 
1. Menyusun RUK (Rencana Usaha Kelompok). 
2. Membangun fisik lumbung. 
3. Melakukan pengadaan bahan pangan 
untuk cadangan. 
4. Mengembangkan usaha ekonomi kelompok. 
5. Meningkatkan kapasitas kemampuan 
manajemen dan ekonomi. 
6. Melaporkan perkembangan kegiatan 
pemberdayaan lumbung desa ke DKD 
secara berkala 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
18 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
19 
Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Lumbung Desa 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
20 
DETAIL KEGIATAN 
PENGEMBANGAN 
LUMBUNG DESA 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
21 
1. Seleksi Kelompok Sasaran 
LUMBUNG DESA 
1. DKW menentukan jumlah kelompok sasaran sesuai 
dengan alokasi yang telah ditetapkan. 
PROPOSAL 
2. Kelompok sasaran adalah kelompok yang telah ada 
atau kelompok baru yang memiliki potensi untuk 
pengembangan lumbung desa yang berasal dari desa 
tersebut dengan jumlah anggota minimal 20 orang. 
3. Kelompok sasaran tersebut belum pernah mendapat 
penguatan modal atau fasilitasi lain dari organisasi dan 
lembaga lainnya. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2. Sosialisasi Kegiatan 
1. Sosialisasi kegiatan kepada kelompok sasaran 
dilakukan oleh DKW dengan fasilitasi DKD. 
2. Materi Sosialisasi : Pedoman Teknis Pemberdayaan 
Lumbung Desa 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
22 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
23 
3. Penetapan Kelompok Sasaran 
LUMBUNG DESA 
1. Kelompok sasaran ditetapkan dengan SK DKW 
KOMNASPAN. 
PROPOSAL 
2. Kelompok sasaran yang telah ditetapkan membentuk 
struktur kepengurusan/manajemen Lumbung Desa 
yang diketahui oleh Kepala desa setempat, dengan 
mengajukan nama Lumbung Desa sesuai kesepakatan 
seluruh anggota kelompok. 
3. Lumbung Desa membuka rekening tabungan atas 
nama Kelompok Lumbung Desa pada Bank yang 
ditentukan oleh DKN KOMNASPAN. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
4. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) 
1. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) Lumbung 
Desa dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan 
seluruh anggota kelompok yang difasilitasi oleh DKW 
dan DKD. 
2. Rencana awal yang disusun ditingkat kelompok adalah 
perencanaan pembangunan fisik lumbung desa yang 
mencakup waktu pelaksanaan, spesifikasi dan 
pembiayaan. 
3. Rencana Usaha Kelompok (RUK) tersebut diverifikasi 
oleh DKW KOMNASPAN dan merupakan syarat 
pencairan dana 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
24 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
25 
5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana 
1. Dana pemberdayaan lumbung desa merupakan “dana 
bergulir” yang digunakan sebagai dana untuk 
pemberdayaan Kelompok Lumbung Desa, dialokasikan 
untuk membiayai pembangunan fisik lumbung desa serta 
stimulan permodalan untuk usaha produktif, yaitu : untuk 
pengadaan bahan pangan pokok sebagai cadangan 
pangan dan aktivitas pengembangan usaha kelompok 
untuk mendukung keberlanjutan kelompok. 
2. Pembangunan lumbung tersebut dilakukan di atas lahan 
kelompok atau lahan yang peruntukannya telah 
ditetapkan bagi kepentingan Kelompok Lumbung Desa 
dengan bukti surat pernyataan penyerahan pemanfaatan 
lahan dari pemilik lahan. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
26 
5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana 
(lanjutan) 
Dalam penggunaan dana pemberdayaan lumbung desa 
tersebut, kelompok sasaran harus mempunyai kinerja 
sebagai berikut: 
1. Mempunyai kelengkapan organisasi. 
2. Memiliki manajemen administrasi dan keuangan 
yang baik (tertib administrasi). 
3. Transparan dalam pengelolaan keuangan 
kelompok. 
4. Memiliki rencana usaha kelompok 
5. Mempunyai rekening atas nama kelompok 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
27 
5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana 
(lanjutan) 
Proses pengajuan dan pencairan dana dilakukan dengan 
ketentuan sebagai berikut: 
1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun oleh kelompok 
dan ditandatangani ketua dan sekretaris, serta diketahui 
minimal 3 (tiga) anggota kelompok lainnya 
2. Kelompok memberitahukan nomor rekening tabungan 
(foto kopi /scan buku tabungan) kepada DKW 
KOMNASPAN 
3. Ketua Kelompok Lumbung Desa mengusulkan Rencana 
Usaha Kelompok (RUK) ke DKW KOMNASPAN. 
4. DKW KOMNASPAN meneliti RUK tersebut dan 
mengusulkannya ke DKN KOMNASPAN 
5. Berdasarkan Rekomendasi dari DKW maka DKN 
KOMNASPAN menerbitkan Surat Perintah Pencairan 
Dana. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana 
(lanjutan) 
Pencairan dana oleh Kelompok dengan melampirkan : 
1. SK DKW KOMNASPAN tentang penetapan kelompok. 
2. Rekapitulasi RUK dengan mencantumkan: 
― Nama Kelompok Lumbung Desa 
― Struktur Kepengurusan Kelompok Lumbung Desa 
― Daftar Nama anggota kelompok 
― Fotokopi / scan Rekening Bank atas nama Kelompok 
― Desain sederhana dan Perincian Anggaran Pembangunan Fisik 
Lumbung dan/atau penggunaan lainnya yang berhubungan dg 
Program Lumbung Desa sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) . 
― Surat Keterangan tentang status Kepemilikan Lahan atas nama 
anggota kelompok 
― Surat Ijin atau kerelaan dari pemilik lahan untuk pembangunan fisik 
lumbung desa 
3. Kuitansi yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui 
oleh DKW KOMNASPAN 
4. Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara DKW KOMNASPAN 
dengan kelompok sasaran tentang pemanfaatan dana. 
5. Pakta Integritas 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
28 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
6. Pemanfaatan dana 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
29 
1. Dana pemberdayaan lumbung desa dimanfaatkan untuk 
pembangunan fisik lumbung desa yang dilakukan secara 
swakelola oleh kelompok Lumbung Desa. Dana tersebut 
digunakan untuk pembelian bahan bagunan seperti: pasir, 
semen, batu bata dan lain – lainnya, sedangkan kebutuhan 
lainnya seperti upah tenaga kerja dan konsumsi diupayakan 
berasal dari partisipasi masyarakat. 
2. Pembangunan fisik lumbung desa tersebut dilakukan dengan 
memperhatikan konstruksi lumbung dengan sirkulasi udara di 
dalam lumbung terkendali, kapasitas simpan sesuai dengan 
kebutuhan dan kemampuan kelompok. 
3. Kapasitas bangunan fisik lumbung diperkirakan berkisar antara 
20 – 40 ton setara gabah/beras. Dalam pemanfaatan dana 
tersebut, pengurus Kelompok Lumbung Desa membukukan 
seluruh aktivitas penarikan dana dan pembelanjaannya. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
30 
7. Monitoring dan Evaluasi : 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
1. DKD KOMNASPAN melakukan monitoring untuk mengetahui 
kesesuai antara RUK dengan realisasi pembangunan fisik 
lumbung. Hasil monitoring tersebut harus dilaporkan kepada 
DKN dan DKW KOMNASPAN 
2. Monitoring dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan 
pelaksanaan kegiatan termasuk pemanfaatan dana. 
Monitoring dilakukan sedini mungkin untuk mengetahui 
berbagai permasalahan yang muncul di lapangan supaya 
kegiatan berjalan secara efektif. Kegiatan monitoring dilakukan 
secara berkala dan berjenjang sesuai dengan tahapan 
kegiatan pemberdayaan lumbung pangan 
3. Evaluasi kegiatan dilakukan secara berjenjang (DKN, DKW, DKD) 
setiap semester (6 bulan) yang bertujuan untuk menilai tingkat 
keberhasilan kegiatan pemberdayaan lumbung desa sesuai 
dengan indikator yang telah ditetapkan 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
8. Pelaporan : 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
31 
Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap semester 
dan tepat waktu oleh DKW ke DKN. 
Laporan pelaksanaan kegiatan tersebut mencakup: 
1. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan 
indikator yang ditetapkan 
2. Permasalahan yang dihadapi dan penyelesaiannya 
3. Perkembangan kelompok sasaran dalam mengelola 
usahanya berikut realisasi fisik dan keuangan. 
Laporan tersebut mencakup aspek organisasi, adminstrasi, 
permodalan dan pemanfaatan dana bantuan lumbung 
desa yang diterima oleh kelompok. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
9. Pendampingan : 
LUMBUNG DESA 
32 
1. Pembinaan secara berjenjang dilakukan oleh : 
― Fasilitator lapangan 
― DKD 
― DKW 
― DKN 
2. Pembinaan secara umum dilakukan secara 
PROPOSAL 
berkesinambungan dan terarah terutama dalam hal : 
― perencanaan usaha kelompok, 
― prosedur permohonan bantuan, 
― prosedur pengadministrasian/pembukuan 
pengelolaan dana, 
― cara-cara menghitung bunga, 
― pembayaran angsuran dan pelunasan pinjaman. 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KEGIATAN TAHAP PENGEMBANGAN 
Beragam bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan 
untuk meningkatkan pendapatan petani, yaitu: 
1. Pengembangan usaha kelompok dengan mendukung kegiatan: 
― Pembuatan kandang komunal 
― Pembuatan kolam ikan 
― Bantuan bibit ikan 
― Bantuan bibit kelinci 
― Bantuan alat pembuatan kompos 
― lain-lain 
2. Penguatan cadangan pangan melalui edukasi dan sosialisasi 
Kegiatan Diversifikasi Pangan kepada masyarakat yang 
mengkonsumsi pangan pokok non beras, yaitu usaha masyarakat 
yang mengoperasikan unit alat & mesin penepung jagung dan 
singkong. 
3. Kegiatan pengolahan pangan pada kelompok wanita yang 
mengoperasikan alat & mesin penepung jagung, sealer, kompor 
gas, peralatan memasak dll. 
4. Kegiatan budidaya sayuran organik 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
33 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
34 
Kerangka Kerja Pemberdayaan Lumbung Desa 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENUMBUHAN 
(tahun ke 1): 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
35 
NO URAIAN VOLUME SATUAN (Rp.) JUMLAH (Rp) 
1 Bantuan Pembangunan fisik lumbung desa kelompok 
Dana Bergulir untuk Pinjaman dan pembelian hasil panen kelompok 
2 Sosialisasi dan Seleksi Kelompok sasaran kelompok 
Rekruitment fasilitator + Bimtek 1 Ls 
HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok 
3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 
JUMLAH ANGGARAN
PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENGEMBANGAN 
(tahun ke 2): 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
36 
NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH 
1 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok 
2 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 
JUMLAH ANGGARAN
PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP KEMANDIRIAN 
(tahun ke 3): 
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
37 
NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH 
1 Dana Bergulir untuk Pengembangan Modal dan Diversifikasi Kegiatan kelompok 
2 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) elompok 
3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 
JUMLAH ANGGARAN
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
38 
Total Anggaran Dibutuhkan ( 3 tahun Pemberdayaan) 
Untuk ………. Kelompok : 
Tahap Penumbuhan Rp. ……………,- 
Tahap Pengembangan Rp……………..,- 
Tahap Kemandirian Rp. ……………,- 
Total anggaran dibutuhkan Rp. …………...,- 
(……………………………………………….Rupiah) 
DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PROPOSAL 
LUMBUNG DESA 
39

More Related Content

What's hot

Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptxMateri Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptxBPPSungaiPandan
 
Proposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airProposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airYuyun Sudrajat
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaFormasi Org
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataMamah Mizan Mizan
 
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxferriandiwibowo
 
Contoh proposal tani bantuan traktor
Contoh proposal tani   bantuan traktorContoh proposal tani   bantuan traktor
Contoh proposal tani bantuan traktoryusril hq
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...Adijaya Group
 
Modul 4 siskeudes
Modul 4 siskeudesModul 4 siskeudes
Modul 4 siskeudesDpc Cianjur
 
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)Ena Mudiawati
 
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTASK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTAAmir Net
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunungsamerdanta sinulingga
 
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniGapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniSyahyuti Si-Buyuang
 
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkk
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkkContoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkk
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkkHambali Nasuka
 
Sambutan ketua panitia halal bihalal
Sambutan ketua panitia halal bihalalSambutan ketua panitia halal bihalal
Sambutan ketua panitia halal bihalalMochamad Iqbal
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaEka Saputra
 
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...F W
 

What's hot (20)

Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptxMateri Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
Materi Kabadan Pelatihan Sejuta Petani - Wirausaha Pertanian 221122.pptx
 
Proposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu airProposal Pengajuan pintu air
Proposal Pengajuan pintu air
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Proposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisataProposal rintisan-desa-wisata
Proposal rintisan-desa-wisata
 
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptxppt kkn kelompok 3.1.pptx
ppt kkn kelompok 3.1.pptx
 
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekaranganMateri inovasi pemanfaatan pekarangan
Materi inovasi pemanfaatan pekarangan
 
Contoh proposal tani bantuan traktor
Contoh proposal tani   bantuan traktorContoh proposal tani   bantuan traktor
Contoh proposal tani bantuan traktor
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Manajemen bum des
Manajemen bum desManajemen bum des
Manajemen bum des
 
Modul 4 siskeudes
Modul 4 siskeudesModul 4 siskeudes
Modul 4 siskeudes
 
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)
Ena mudiawati (11140596) 12 usaha kecil menengah (ukm)
 
Pemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkmPemberdayaan umkm
Pemberdayaan umkm
 
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTASK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
SK ORGANISASI PERSATUAN PEMUDA BARIMTA
 
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gununglaporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
laporan kegiatan survei potensi ekowisata desa doulu dan desa semangat gunung
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
 
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi PetaniGapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
Gapoktan sebagai aktor ekonomi Petani
 
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkk
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkkContoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkk
Contoh laporan pelaksanaan kegiatan 10 program pokok pkk
 
Sambutan ketua panitia halal bihalal
Sambutan ketua panitia halal bihalalSambutan ketua panitia halal bihalal
Sambutan ketua panitia halal bihalal
 
Pemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desaPemberdayaan masyarakat desa
Pemberdayaan masyarakat desa
 
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
Pola-pola Kemitraan dalam Pengembangan Usaha Ekonomi Skala Kecil, Menengah da...
 

Viewers also liked

Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanBBPP_Batu
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
 
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)Cahya Panduputra
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaNasron Spd
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaQadrul Fahmi
 
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakatPeran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakatSutardjo ( Mang Ojo )
 
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Yudhi Aldriand
 
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIPOLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIJacqueline Celine
 
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN  DESA DAN KOTAPOLA KERUANGAN  DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTAantonsujarwo83
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPenataan Ruang
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppthanny26
 

Viewers also liked (20)

Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
Lumbung Desa Sinergi Foundation, Mencapai Desa Berdaulat Pangan, Mengembalika...
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)
Wppi (wilayah pusat pertumbuhan industri)
 
Upk presentation insync
Upk presentation insync Upk presentation insync
Upk presentation insync
 
Adminitrasi klp
Adminitrasi klpAdminitrasi klp
Adminitrasi klp
 
Geografi desa dan kota
Geografi desa dan kotaGeografi desa dan kota
Geografi desa dan kota
 
Pola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kotaPola keruangan desa dan kota
Pola keruangan desa dan kota
 
Desa kota
Desa kotaDesa kota
Desa kota
 
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakatPeran bkad  mendorong pemberdayaan masyarakat
Peran bkad mendorong pemberdayaan masyarakat
 
Presentasi dak
Presentasi dakPresentasi dak
Presentasi dak
 
Permendagri 114 2014 format
Permendagri 114 2014 formatPermendagri 114 2014 format
Permendagri 114 2014 format
 
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...Peraturan Pemerintah Nomor  60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Da...
 
Alur pembentukan bkd dan bkad
Alur pembentukan bkd dan bkadAlur pembentukan bkd dan bkad
Alur pembentukan bkd dan bkad
 
Konsep masyarakat
Konsep masyarakatKonsep masyarakat
Konsep masyarakat
 
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFIPOLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
POLA KERUANGAN KOTA SMA KLS 12 GEOGRAFI
 
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN  DESA DAN KOTAPOLA KERUANGAN  DESA DAN KOTA
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA
 
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang DesaPeraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang Desa
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppt
 

Similar to 1 presentasi lumbung desa dkw diy

Proposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhProposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhAndri Adi
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrRirisAuliyah
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptdpmdbusel
 
03. penggunaan-dana-desa kemendes
03. penggunaan-dana-desa kemendes03. penggunaan-dana-desa kemendes
03. penggunaan-dana-desa kemendesHeryanto Galut
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015keuangandesa
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundationsaepudinsangmjd
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptnurnautami1
 
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM BRAMITAM12
 
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resakAgung Gempa
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanSutardjo ( Mang Ojo )
 
Laporan tahunan 10 program pkk sukahati
Laporan tahunan 10 program pkk sukahatiLaporan tahunan 10 program pkk sukahati
Laporan tahunan 10 program pkk sukahatiKiki Abdul Gani
 

Similar to 1 presentasi lumbung desa dkw diy (20)

KTNA Provinsi Riau
KTNA Provinsi RiauKTNA Provinsi Riau
KTNA Provinsi Riau
 
Proposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut TangguhProposal Recovery Garut Tangguh
Proposal Recovery Garut Tangguh
 
Proposal domba-duleh
Proposal domba-dulehProposal domba-duleh
Proposal domba-duleh
 
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
ProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrProkerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Prokerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
 
Dana desa 2016
Dana desa 2016Dana desa 2016
Dana desa 2016
 
SDGs Desa.pptx
SDGs Desa.pptxSDGs Desa.pptx
SDGs Desa.pptx
 
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].pptPaparan-_POSYANDU[1].ppt
Paparan-_POSYANDU[1].ppt
 
03. penggunaan-dana-desa kemendes
03. penggunaan-dana-desa kemendes03. penggunaan-dana-desa kemendes
03. penggunaan-dana-desa kemendes
 
pkk afni.pptx
pkk afni.pptxpkk afni.pptx
pkk afni.pptx
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
 
Lumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundationLumbung desa - sinergi foundation
Lumbung desa - sinergi foundation
 
Lumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundationLumbung desa_sinergi foundation
Lumbung desa_sinergi foundation
 
Lumbung desa sinergi foundation
Lumbung desa   sinergi foundationLumbung desa   sinergi foundation
Lumbung desa sinergi foundation
 
Lkd mapan
Lkd mapanLkd mapan
Lkd mapan
 
Lkd mapan
Lkd mapanLkd mapan
Lkd mapan
 
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.pptPERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
PERKEMBANGAN_DESA_SIAGA.ppt
 
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
 
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak
5 bab ii rpjm lkpj desa titian resak
 
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan KemiskinanArah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
Arah kebijakan Penanggulangan Kemiskinan
 
Laporan tahunan 10 program pkk sukahati
Laporan tahunan 10 program pkk sukahatiLaporan tahunan 10 program pkk sukahati
Laporan tahunan 10 program pkk sukahati
 

1 presentasi lumbung desa dkw diy

  • 1. PROPOSAL KEGIATAN Program LUMBUNG DESA DEWAN KOMITE WILAYAH (DKW) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 2. LUMBUNG DESA 2 Latar Belakang : 1. Memantapkan ketahanan pangan masyarakat PROPOSAL merupakan prioritas utama dalam pembangunan, karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa. 2. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik maupun ekonomi, diperlukan pengelolaan cadangan pangan di seluruh komponen masyarakat. 3. Salah satu caranya ialah dengan menumbuh kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara perorangan maupun kelompok untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan dengan membangun lumbung pangan. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 3. LUMBUNG DESA 3 Tujuan : Meningkatkan peran Program Lumbung Desa, yaitu : 1. Berperan sebagai fungsi sosial PROPOSAL dalam penyediaan cadangan pangan masyarakat, 2. Berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitar desa sasaran. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 4. Sasaran :  Sasaran Program Lumbung Desa berada di Desa Penghasil Pangan yang belum mendapat bantuan program sejenis pemerintah.  Penerima manfaat Program Lumbung Desa adalah rumah tangga miskin.  Gapoktan yang sudah eksis maupun kelompok tani baru. PROPOSAL LUMBUNG DESA 4 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 5. Indikator Keberhasilan/Output 1.Tersedianya fisik lumbung desa. 2.Berkembangnya organisasi, administrasi dan jaringan usaha lumbung desa. 3.Tersedianya cadangan pangan di masyarakat 4.Berkembangnya usaha produktif PROPOSAL LUMBUNG DESA 5 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 6. 6 KERANGKA KONSEP PENDIRIAN PROPOSAL LUMBUNG DESA LUMBUNG DESA DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 7. PROPOSAL LUMBUNG DESA 7 1. Mewujudkan Kedaulatan dengan Program Lumbung Desa Dengan bantuan modal dari KOMNASPAN, Kelompok Tani bisa membeli padi dari anggotanya dengan harga lebih tinggi. Dengan harga jual lebih tinggi, maka petani akan menjual padinya ke kelompok daripada ke tengkulak. Maka petani untung, demikian pula dengan kelompoknya. Petani bisa menyimpan sebagian hasil panen atau cadangan pangannya di lumbung desa. 2. Meningkatkan Posisi Melalui Program Lumbung Desa Sebelum ada program lumbung desa, posisi petani selalu ditekan oleh tengkulak. Selain dengan sistem ijon, di mana petani terlebih dulu berhutang uang maupun barang pada tengkulak sebelum panen, petani juga tak bisa melakukan tawar menawar untuk menentukan harga pembelian. Dengan adanya Lumbung Desa, petani mempunyai kekuatan untuk melakukan tawar menawar dengan pembeli hasil panen. Harga yang ditawarkan petani diperoleh dari hasil survei pengurus. Sesama petani kemudian sepakat mengajukan satu harga ke pembeli. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 8. 8 Pembentukan Organisasi Kelompok Lumbung Desa PROPOSAL LUMBUNG DESA  Pembentukan Organisasi kelompok Lumbung Desa merupakan puncak dari kuatnya Lumbung Desa.  Beberapa petani, antara 8 hingga 20 orang, bergabung dalam Kelompok Tani.  Sadar tentang kuatnya posisi tawar yang bisa diperoleh melalui asosiasi, para ketua kelompok tani segera mendirikan Asosiasi /Gapoktan.  Asosiasi/gapoktan yang sudah ada, kemudian membentuk Organisasi Kelompok Lumbung Desa yang mewadahi sebagian besar petani di kawasan ini DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 9. Strategi Kegiatan Program Lumbung Desa Seluruh proses dapat dilakukan dalam kurun waktu tiga – lima tahun, meliputi tiga tahapan yaitu: 1. tahap penumbuhan, 2. tahap pengembangan, 3. serta perwujudan kemandirian kelembagaan PROPOSAL LUMBUNG DESA 9 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 10. Tahap 1 : Penumbuhan kelompok : 1. Identifikasi desa dan kelompok 2. Sosialisasi 3. Seleksi 4. Penetapan 5. Penyusunan RUK (Rencana Usaha Kelompok) 6. Penyaluran Dana 7. Pemanfaatan Dana (pembangunan fisik lumbung). PROPOSAL LUMBUNG DESA 10 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 11. PROPOSAL LUMBUNG Tahap 2 : Pengembangan Kelompok 1. Penguatan kelembagaan 2. Pengembangan usaha kelompok 3. Penguatan cadangan pangan 4. Penguatan modal usaha 5. Pelatihan dan pendampingan DESA 11 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 12. Tahap 3 : Kemandirian : 1.Pemantapan kelembagaan 2.Pengembangan jaringan usaha dan kemitraan 3.Pemantapan cadangan pangan 4. Pelatihan dan pendampingan PROPOSAL LUMBUNG DESA 12 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 13. PROPOSAL LUMBUNG DESA 13 Kerangka Konsep Pemberdayaan Program Lumbung Desa DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 14. PENGORGANISASIAN LUMBUNG DESA PROPOSAL LUMBUNG DESA 14 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 15. 1. Tingkat Pusat (DKN KOMNASPAN) 1. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Desa 2. Melakukan koordinasi, sosialisasi, verifikasi, advokasi, terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa 3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi 4. Pembinaan PROPOSAL LUMBUNG DESA 15 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 16. 2. Tingkat Propinsi (DKW KOMNASPAN) Pada tingkat propinsi, DKW KOMNASPAN bertindak sebagai koordinator pelaksana kegiatan. 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan lumbung desa 2. Melakukan koordinasi, identifikasi dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, sosialisasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa. 3. Menetapkan kelompok sasaran, dengan menerbitkan SK DKW KOMNASPAN. 4. Menyelenggarakan Bimtek tentang penyelenggaraan Lumbung Desa bagi : Pengurus DKW dan DKD, Fasilitator Lapangan, dan Kelompok Kegiatan Lumbung Desa. 5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala. 6. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung desa ke DKN KOMNASPAN. PROPOSAL LUMBUNG DESA 16 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 17. LUMBUNG DESA 17 3. Tingkat Kabupaten (DKD KOMNASPAN) PROPOSAL DKD KOMNASPAN sebagai koordinator pelaksana Lumbung Desa di kabupaten. 1. Bersama DKW melakukan identifikasi, sosialisasi, dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa. 2. Bersama DKW melakukan Monitoring dan Evaluasi. 3. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung desa ke DKW secara berkala. 4. Melakukan pendampingan dengan rekruitment tenaga pendamping/fasilitator lapangan yang profesional, dan ditetapkan dengan Kontrak Kerja oleh DKW KOMNASPAN. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 18. 4. Tingkat Kelompok Lumbung Desa 1. Menyusun RUK (Rencana Usaha Kelompok). 2. Membangun fisik lumbung. 3. Melakukan pengadaan bahan pangan untuk cadangan. 4. Mengembangkan usaha ekonomi kelompok. 5. Meningkatkan kapasitas kemampuan manajemen dan ekonomi. 6. Melaporkan perkembangan kegiatan pemberdayaan lumbung desa ke DKD secara berkala PROPOSAL LUMBUNG DESA 18 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 19. PROPOSAL LUMBUNG DESA 19 Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Lumbung Desa DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 20. PROPOSAL LUMBUNG DESA 20 DETAIL KEGIATAN PENGEMBANGAN LUMBUNG DESA DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 21. 21 1. Seleksi Kelompok Sasaran LUMBUNG DESA 1. DKW menentukan jumlah kelompok sasaran sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. PROPOSAL 2. Kelompok sasaran adalah kelompok yang telah ada atau kelompok baru yang memiliki potensi untuk pengembangan lumbung desa yang berasal dari desa tersebut dengan jumlah anggota minimal 20 orang. 3. Kelompok sasaran tersebut belum pernah mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain dari organisasi dan lembaga lainnya. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 22. 2. Sosialisasi Kegiatan 1. Sosialisasi kegiatan kepada kelompok sasaran dilakukan oleh DKW dengan fasilitasi DKD. 2. Materi Sosialisasi : Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Desa PROPOSAL LUMBUNG DESA 22 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 23. 23 3. Penetapan Kelompok Sasaran LUMBUNG DESA 1. Kelompok sasaran ditetapkan dengan SK DKW KOMNASPAN. PROPOSAL 2. Kelompok sasaran yang telah ditetapkan membentuk struktur kepengurusan/manajemen Lumbung Desa yang diketahui oleh Kepala desa setempat, dengan mengajukan nama Lumbung Desa sesuai kesepakatan seluruh anggota kelompok. 3. Lumbung Desa membuka rekening tabungan atas nama Kelompok Lumbung Desa pada Bank yang ditentukan oleh DKN KOMNASPAN. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 24. 4. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) 1. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) Lumbung Desa dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh anggota kelompok yang difasilitasi oleh DKW dan DKD. 2. Rencana awal yang disusun ditingkat kelompok adalah perencanaan pembangunan fisik lumbung desa yang mencakup waktu pelaksanaan, spesifikasi dan pembiayaan. 3. Rencana Usaha Kelompok (RUK) tersebut diverifikasi oleh DKW KOMNASPAN dan merupakan syarat pencairan dana PROPOSAL LUMBUNG DESA 24 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 25. PROPOSAL LUMBUNG DESA 25 5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana 1. Dana pemberdayaan lumbung desa merupakan “dana bergulir” yang digunakan sebagai dana untuk pemberdayaan Kelompok Lumbung Desa, dialokasikan untuk membiayai pembangunan fisik lumbung desa serta stimulan permodalan untuk usaha produktif, yaitu : untuk pengadaan bahan pangan pokok sebagai cadangan pangan dan aktivitas pengembangan usaha kelompok untuk mendukung keberlanjutan kelompok. 2. Pembangunan lumbung tersebut dilakukan di atas lahan kelompok atau lahan yang peruntukannya telah ditetapkan bagi kepentingan Kelompok Lumbung Desa dengan bukti surat pernyataan penyerahan pemanfaatan lahan dari pemilik lahan. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 26. PROPOSAL LUMBUNG DESA 26 5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan) Dalam penggunaan dana pemberdayaan lumbung desa tersebut, kelompok sasaran harus mempunyai kinerja sebagai berikut: 1. Mempunyai kelengkapan organisasi. 2. Memiliki manajemen administrasi dan keuangan yang baik (tertib administrasi). 3. Transparan dalam pengelolaan keuangan kelompok. 4. Memiliki rencana usaha kelompok 5. Mempunyai rekening atas nama kelompok DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 27. PROPOSAL LUMBUNG DESA 27 5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan) Proses pengajuan dan pencairan dana dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun oleh kelompok dan ditandatangani ketua dan sekretaris, serta diketahui minimal 3 (tiga) anggota kelompok lainnya 2. Kelompok memberitahukan nomor rekening tabungan (foto kopi /scan buku tabungan) kepada DKW KOMNASPAN 3. Ketua Kelompok Lumbung Desa mengusulkan Rencana Usaha Kelompok (RUK) ke DKW KOMNASPAN. 4. DKW KOMNASPAN meneliti RUK tersebut dan mengusulkannya ke DKN KOMNASPAN 5. Berdasarkan Rekomendasi dari DKW maka DKN KOMNASPAN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 28. 5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan) Pencairan dana oleh Kelompok dengan melampirkan : 1. SK DKW KOMNASPAN tentang penetapan kelompok. 2. Rekapitulasi RUK dengan mencantumkan: ― Nama Kelompok Lumbung Desa ― Struktur Kepengurusan Kelompok Lumbung Desa ― Daftar Nama anggota kelompok ― Fotokopi / scan Rekening Bank atas nama Kelompok ― Desain sederhana dan Perincian Anggaran Pembangunan Fisik Lumbung dan/atau penggunaan lainnya yang berhubungan dg Program Lumbung Desa sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) . ― Surat Keterangan tentang status Kepemilikan Lahan atas nama anggota kelompok ― Surat Ijin atau kerelaan dari pemilik lahan untuk pembangunan fisik lumbung desa 3. Kuitansi yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui oleh DKW KOMNASPAN 4. Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara DKW KOMNASPAN dengan kelompok sasaran tentang pemanfaatan dana. 5. Pakta Integritas PROPOSAL LUMBUNG DESA 28 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 29. 6. Pemanfaatan dana PROPOSAL LUMBUNG DESA 29 1. Dana pemberdayaan lumbung desa dimanfaatkan untuk pembangunan fisik lumbung desa yang dilakukan secara swakelola oleh kelompok Lumbung Desa. Dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan bagunan seperti: pasir, semen, batu bata dan lain – lainnya, sedangkan kebutuhan lainnya seperti upah tenaga kerja dan konsumsi diupayakan berasal dari partisipasi masyarakat. 2. Pembangunan fisik lumbung desa tersebut dilakukan dengan memperhatikan konstruksi lumbung dengan sirkulasi udara di dalam lumbung terkendali, kapasitas simpan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok. 3. Kapasitas bangunan fisik lumbung diperkirakan berkisar antara 20 – 40 ton setara gabah/beras. Dalam pemanfaatan dana tersebut, pengurus Kelompok Lumbung Desa membukukan seluruh aktivitas penarikan dana dan pembelanjaannya. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 30. 30 7. Monitoring dan Evaluasi : PROPOSAL LUMBUNG DESA 1. DKD KOMNASPAN melakukan monitoring untuk mengetahui kesesuai antara RUK dengan realisasi pembangunan fisik lumbung. Hasil monitoring tersebut harus dilaporkan kepada DKN dan DKW KOMNASPAN 2. Monitoring dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan termasuk pemanfaatan dana. Monitoring dilakukan sedini mungkin untuk mengetahui berbagai permasalahan yang muncul di lapangan supaya kegiatan berjalan secara efektif. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan 3. Evaluasi kegiatan dilakukan secara berjenjang (DKN, DKW, DKD) setiap semester (6 bulan) yang bertujuan untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan pemberdayaan lumbung desa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 31. 8. Pelaporan : PROPOSAL LUMBUNG DESA 31 Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap semester dan tepat waktu oleh DKW ke DKN. Laporan pelaksanaan kegiatan tersebut mencakup: 1. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan 2. Permasalahan yang dihadapi dan penyelesaiannya 3. Perkembangan kelompok sasaran dalam mengelola usahanya berikut realisasi fisik dan keuangan. Laporan tersebut mencakup aspek organisasi, adminstrasi, permodalan dan pemanfaatan dana bantuan lumbung desa yang diterima oleh kelompok. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 32. 9. Pendampingan : LUMBUNG DESA 32 1. Pembinaan secara berjenjang dilakukan oleh : ― Fasilitator lapangan ― DKD ― DKW ― DKN 2. Pembinaan secara umum dilakukan secara PROPOSAL berkesinambungan dan terarah terutama dalam hal : ― perencanaan usaha kelompok, ― prosedur permohonan bantuan, ― prosedur pengadministrasian/pembukuan pengelolaan dana, ― cara-cara menghitung bunga, ― pembayaran angsuran dan pelunasan pinjaman. DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 33. KEGIATAN TAHAP PENGEMBANGAN Beragam bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani, yaitu: 1. Pengembangan usaha kelompok dengan mendukung kegiatan: ― Pembuatan kandang komunal ― Pembuatan kolam ikan ― Bantuan bibit ikan ― Bantuan bibit kelinci ― Bantuan alat pembuatan kompos ― lain-lain 2. Penguatan cadangan pangan melalui edukasi dan sosialisasi Kegiatan Diversifikasi Pangan kepada masyarakat yang mengkonsumsi pangan pokok non beras, yaitu usaha masyarakat yang mengoperasikan unit alat & mesin penepung jagung dan singkong. 3. Kegiatan pengolahan pangan pada kelompok wanita yang mengoperasikan alat & mesin penepung jagung, sealer, kompor gas, peralatan memasak dll. 4. Kegiatan budidaya sayuran organik PROPOSAL LUMBUNG DESA 33 DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 34. PROPOSAL LUMBUNG DESA 34 Kerangka Kerja Pemberdayaan Lumbung Desa DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
  • 35. PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENUMBUHAN (tahun ke 1): PROPOSAL LUMBUNG DESA 35 NO URAIAN VOLUME SATUAN (Rp.) JUMLAH (Rp) 1 Bantuan Pembangunan fisik lumbung desa kelompok Dana Bergulir untuk Pinjaman dan pembelian hasil panen kelompok 2 Sosialisasi dan Seleksi Kelompok sasaran kelompok Rekruitment fasilitator + Bimtek 1 Ls HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok 3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JUMLAH ANGGARAN
  • 36. PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENGEMBANGAN (tahun ke 2): PROPOSAL LUMBUNG DESA 36 NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH 1 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok 2 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JUMLAH ANGGARAN
  • 37. PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP KEMANDIRIAN (tahun ke 3): PROPOSAL LUMBUNG DESA 37 NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH 1 Dana Bergulir untuk Pengembangan Modal dan Diversifikasi Kegiatan kelompok 2 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) elompok 3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA JUMLAH ANGGARAN
  • 38. PROPOSAL LUMBUNG DESA 38 Total Anggaran Dibutuhkan ( 3 tahun Pemberdayaan) Untuk ………. Kelompok : Tahap Penumbuhan Rp. ……………,- Tahap Pengembangan Rp……………..,- Tahap Kemandirian Rp. ……………,- Total anggaran dibutuhkan Rp. …………...,- (……………………………………………….Rupiah) DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA