Dokumen tersebut membahas konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Kabupaten Banyumas. SPGDT merupakan kerja sama lintas sektor dan profesi dalam menangani kasus gawat darurat baik sehari-hari maupun saat bencana dengan tujuan menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan.
6. 2. KARAKTERISTIK BENCANA
PERMASALAHAN KESEHATAN
AKIBAT MELETUSNYA GUNUNG BERAPI
Stress psikologis
(ketakutan pada
penduduk)
Luka bakar hebat krn lava &
awan panas
Gangguan
Pernafasan krn abu
Patah tulang
Crush injury
Inhalasi (krn abu)
dalam waktu
lama ()silicosis)
7. MASALAH KESEHATAN PADA KORBAN BANJIR
Penyakit menular
terjadi pasca banjir
sampai beberapa
hari/ minggu
kemudian. (perlu
pencegahan)
• Jumlah yang meninggal biasanya tidak
banyak.(banjir bandang ada korban
meninggal/ tenggelam)
• Jumlah korban yang sakit dan perlu
pengobatan sekitar 0, 2- 2, 0% dari
total penduduk yg terkena. Kasus
Hipothermia, trauma, gangguan makanan
Pengungsi banyak
8. KARAKTERISTIK
KORBAN TANAH LONGSOR
MASALAH KESEHATAN DENGAN KASUS TERBANYAK Meninggal karena tertimbun
atau luka-luka (Crush injury)
9. KARAKTERISTIK KASUS
AKIBAT GEMPA
• Banyak korban yang meninggal
sebelum regu/ team penolong
tiba di lokasi (angka kematian >
10% s/d 85% jumlah
penduduk)
• Kebakaran dapat merupakan
Bencana sekunder pasca gempa
dan jumlah korban akan
bertambah.
Trauma multiple (Terutama
trauma tumpul, terbanyak patah
tulang) dan perdarahan (syok),
Luka bakar, Gagal nafas ,
Keracunan
11. KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAT
PENANGANAN
Tingkat I : memerlukan petugas dan organisasi
gawat darurat setempat untuk menangani
bencana dan setelah bencana secara
efektif.
Tingkat II : memerlukan usaha dan kegiatan saling bantu
ditingkat regional dari masyarakat
sekitarnya.
Tingkat III : memerlukan bantuan secara nasional
Tingkat IV : memerlukan bantuan secara internasional
12. 3. DASAR HUKUM
1. UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU No.44 Tahun 2009 tentang RS
3. UU No. 24 Tahun 2007 ttg Penanggulangan Bencana
4. Kepmenkes No. 783/Menkes/SK/X/2006, ttg Pembentukan Pusat
Bantuan Penanggulangan Krisis Regional
5. Kepmenkes No. 856/Menkes/SK/IX/2009 untuk mengatur
standarisasi pelayanan gawat darurat di rumah sakit.
6. Kepmenkes No. 876/Menkes/SK/XI/2006, ttg Kebijakan dan Strategi
Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain
7. Kepmenkes No. 145/Menkes/SK/I/2007, ttg Pedoman
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
8. Kepmenkes No. 679/Menkes/SK/VI/2007, ttg Organisasi Pusat
Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. 4. REVIEW SPGDT
• SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)
adalah sebuah sistem yg merupakan koordinasi berbagai unit
kerja (multi sektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi
(multi disiplin dan multi profesi) utk menyelenggarakan
pelayanan terpadu bagi penderita gawat darurat (GD) baik
dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana.
• SPGDT-S (sehari-hari)
adalah rangkaian upaya pelayanan GD yg saling terkait yg
dilaksanakan di tingkat Pra RS – di RS – antar RS dan terjalin
dalam suatu sistem.
• SPGDT-B (dalam keadaan bencana)
adalah kerja sama antar unit pelayanan Pra RS dan di RS
dalam bentuk pelayananan GD terpadu sebagai peningkatan
(eskalasi) dari kegiatan pelayanan sehari-hari (SPGDT-S).
21. VISI DAN MISI
VISI
•Memberikan pelayanan yang cepat, cermat, dan tepat,
dimana tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa dan
mencegah kecacatan (time saving is life and limb saving).
MISI
•Mendorong terciptanya gerakan masyarakat untuk menjadi sehat, aman
dan sejahtera.
•Mendorong kerja-sama lintas sektor dan lintas program dalam gerakan
mewujudkan masyarakat sehat dan aman.
•Mengembangkan standar nasional dalam peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan.
•Mengusahakan dukungan pendanaan bidang kesehatan dari pemerintah
dan bantuan lain dalam rangka pemerataan dan perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan terutama dalam keadaan darurat.
•Menata sistem pendukung pelayanan kesehatan pra RS dan pelayanan
kesehatan di RS dan seluruh unit pelayanan kesehatan.
22. TUJUAN
• Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kepedulian
masyarakat dan profesi kesehatan dalam kewaspadaan dini
kegawatdaruratan.
• Membangun respons masyarakat pada pelayanan kesehatan
dalam keadaan darurat melalui pusat pelayanan terpadu antara
lain PSC dan potensi penyiagaan fasilitas kesehatan serta peran
serta masyarakat dalam menghadapi bencana
• Terlaksananya koordinasi lintas sektor terkait dalam SPGDT,
baik untuk keamanan dan ketertiban (kepolisian), unsur
penyelamatan (PMK) dan unsur kesehatan (RS,
Puskesmas,ambulans dll) yang tergabung dalam satu kesatuan.
• Terwujudnya subsistem komunikasi dan transportasi sebagai
pendukung dalam satu sistem SPGDT.
• Mempercepat response time kegawatdaruratan untuk
menghindari kematian dan kecacatan.
23. Sebuah sistem yang merupakan kordinasi
berbagai unit kerja (internal/eksternal),yang
didukung oleh multiprofesi,multidisiplin
melayani pasien Gadar S-B secara
terpadu,efektif , efisien dan terstruktur
23
26. Komponen sumber daya manusia: petugas
kesehatan
JENIS SDM KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI
Dokter Spesialis
Dokter Umum
Perawat
Awam Khusus
Polisi
Pemadam
Kebakaran
Pramuka
PMI
Hansip
Awam Umum
Diagnosa dan terapi alternatif
GELS, ATLS, ACLS, APLS, dll.
GELS Dokter Umum
ATLS, ACLS, APLS, dll sesuai kebutuhan
(optional).
PPGD Perawat (BASIC 1-2 , ADVANCED)
PPGD Awam Khusus.
PPGD Awam Umum.
27. SPGDT-S
(SISTEM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU SEHARI-HARI)
A PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
MULTI DISIPLIN
B
ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
-HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER
PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN
MENCEGAH
KOMUNIKASI - KEMATIAN
- KECACATAN
1
PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B
PRA RS INTRA RS INTRA RS
ANTAR RS
PENDANAAN
TIME SAVING IS LIFE SAVING
RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
2
3
C
Polri
PMK
DLLAJR
Dll
4
MASYARAKAT
AMAN
SEJAHTERA
TRANSPORTASI
28. SPGDT SEHARI-HARI
(Alur Contact Center Pra-Hospital)
Pasien
Telepon
Page 28
Screening
Penelepon
Bukan
Kesehatan
Close
Usia &
Gender
Neonatal
Bayi & Anak
Dewasa
Evaluasi
Neonatal
Evaluasi
Bayi & Anak
Evaluasi
Dewasa
Tindakan
Penyelamatan
Hidup
Informasi
Bantuan
Pertama
Informasi
TPK Bantuan
Evakuasi
TPK
Terdekat
Tidak
Gawat
Darurat
Gawat
Darurat
kesehatan
Pra-Hospital Contact Center
- Jantung Koroner
- Ibu & Anak
- Cerebro Vaskular
- Pernapasan
- Trauma
29. SPGDT SEHARI-HARI
Bentuk prioritas jenis pelayanan kegawatan sehari hari
•Kegawatan Penyakit Jantung Koroner
• Kegawatan penyakit Ibu dan Anak (ibu bersalin)
• Kegawatan Cerebro Vaskular (stroke)
• Kegawatan Sistem Pernafasan
• Kegawatan Trauma
Membantu diagnosis,
memfasilitasi konsultasi,
menyelenggarakan kecepatan
pelayanan kegawatan
KEGAWATAN MEDIS
CALL CENTRE
30. SISTEM PENANGGULANGAN
PENDERITA GAWAT DARURAT
• TUJUAN :
Tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal,
terarah dan terpadu bagi setiap anggota masyarakat
yang berada dalam keadaan gawat darurat.
1. Penanggulangan di tempat kejadian
2. Transportasi ke sarana kesehatan yang
lebih memadai
3. Penyediaan sarana komunikasi
4. Rujukan ilmu, pasien dan tenaga ahli
5. Upaya PPGD di tempat rujukan (UGD dan
ICU)
6. Upaya pembiayaan penderita
31.
32.
33.
34. Mobilisasi TIM BANTUAN BENCANA
bila ada bencana.
Tugas sehari2 :
Staf UGD
& DinKes
Staf UGD
Staf UGD
Staf
Dinkes
Subtim rapid assessment
medik / kesehatan
Subtim medik
Dr Spes/PPDS I/DM
Perawat, Paramedik
PMI/Relawan
Manajemen pelaksanaan
Logistik
Komunikasi
Informasi
Transportasi
Subtim kesehatan
Surveillance
Food, shelter
save water / sanitasi
Kebutuhan
• KIE / Diklat : Alat bantu, audio visual dll
• Alat bantu : Komunikasi, transportasi
• Logistik : Obat, alat medik, rumah sakit lapangan dll
Tugas :
Rapid health assessment.
Minta bantuan.
Triage resusitasi, stabilisasi,
diagnosis, terapi definitif.
Perawatan.
Dukungan manajemen bencana.
Surveilans penyakit / kesehatan.
Kebutuhan dasar / sanitasi.
BSB :
Brigade Siaga Bencana
+ BSB
PPGD
35. • Awam Umum
• Awam Khusus
Korban
Petugas
Ambulans
• Dokter
• Perawat
• Dokter Spesialis
• Perawat Terdidik
RS Kelas CRS Kelas B / KOMUNIKASI
TRANSPORTASI
Ambulans Puskesmas
Pra RS
Intra RS Intra RS
•Antar RS
+
POS
LAPANGAN
POS
DEPAN
Pusat Pengendali
Pertolongan Medik
SPGDT-B
(SISTIM PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT TERPADU BENCANA)
PENDANAAN
45. KONSEP CALL CENTER DAN SEKRETARIAT SPGDT
NO WILAYAH KERJA
KOORDINATOR & TEMPAT RUJUKKAN
SERTA CALL CENTER WILAYAH
KETERANGAN
1 KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS SEKRETARIAT SPGDT
2 KABUPATEN BANYUMAS RSUD MARGONO SUKARJO dan
RSUD BANYUMAS
SPGDT SEHARI-HARI
3 KABUPATEN BANYUMAS KANTOR PMI CABANG BANYUMAS dan BPBD
Kabupaten Banyumas
SPGDT BENCANA
4 BANYUMAS I ( EKS Kotp PWT,
Patikraja, Kalibagor, Sokaraja,
Karanglewas, Baturraden, Kembaran,
Sumbang, Cilongok ,Kedungbanteng
RSUD MARGONO SUKARJO PURWOKERTO
( RS Tipe B Pendidikan milik Propinsi)
Sekaligus sebagai pusat
rujukan Kab. & Regional
Banyumas ( RS PONEK)
5 BANYUMAS II ( Jatilawang, Purwojati,
Rawalo, Kebasen, Banyumas,
Tambak, Sumpiuh, Kemranjen,
Somagede)
RSUD BANYUMAS
(RS Tipe B Pendidikan milik Kabupaten)
Sekaligus sebagai pusat
rujukan Kab. & Regional
Banyumas ( RS PONEK )
6 BANYUMAS III ( Lumbir, Wangon,
Gumelar, Ajibarang, Pekuncen )
RSUD AJIBARANG
(RS Tipe C)
46. NO
RUMAH SAKIT
/PUSKESMAS
HOTLINE
SERVICE
RS
WEB
SITE
JUMLAH
AMBUL
ANCE
SPGDT
NAMA
DOKTER
CALL
CENTER
NAMA
PERAWAT
CALL
CENTER
KEMAM
PUAN
GADAR
PONEK
KEMAMP
UAN
GADAR
TRAUMA
KEMAMPU
AN
GADAR
JANTUNG
JML TT
KLAS III
1 RSU
MARGONO S
2 RSUD
BANYUMAS
3 RSUD
AJIBARANG
4 RST WIJAYA
KUSUMA
5 RSU ELISABETH
6 RSU ISLAM
7 RSU SINAR
KASIH
8 RSU ANANDA
9 RSB
JATIWINANGUN
10 RSU MEDIKA
LESTARI
11 RSOP
PURWOKERTO
12 RS SIAGA
MEDIKA
13 Dst.
Bisa akses ke web : www.spgdt.dinkesjatengprov.go.id
47. NO
RUMAH SAKIT
/PUSKESMAS
HOTLINE
SERVICE
RS
WEB
SITE
JUMLAH
AMBULA
NCE
SPGDT
NAMA
DOKTER
CALL
CENTER
NAMA
PERAWAT
CALL
CENTER
KEMAM
PUAN
GADAR
PONEK
KEMAMP
UAN
GADAR
TRAUMA
KEMAMPU
AN GADAR
JANTUNG
JML TT
KLAS III
14 PKM LUMBIR
15 PKM RAWALO
16 PKM I WANGON
17 Dst.
18
19
20
21
22
23
24
25
26
52. Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau
ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa
dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.
(HR. Ahmad)
“Kemauan yang kuat akan mengerahkan seluruh kesungguhan, walau
menghadapi banyak kesulitan, tantangan & penderitaan. Sebaliknya,
kemauan yang lemah menjadi tak berdaya meskipun sarana, dana dan waktu
tersedia.”