SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
i
NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART
KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR
DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK
TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program
Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Disusun Oleh:
AGUS RANDA SETYAWAN
11130136
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015
ii
11-07-2015
11-07-2015
iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART
KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR
DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK
TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA
Agus Randa Setyawan1
, Nur Alvira Pascawati2
, Muflih3
INTISARI
Latar Belakang:. Safety riding adalah suatu usaha yang dilakukan dalam
meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dan keselamatan
dalam berkendara. Pengetahuan dan perilaku keluarga dalam safety riding
diperlukan dalam membonceng anak. Anak merupakan kelompok yang rentan
mengalami cidera karena masih mendapat bimbingan dan pengawasan dari
keluarga saat berkendara.
Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan keluarga tentang standart keamanan
dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding
membonceng anak di TK Annur III di Sleman, Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional.
Data diambil pada tanggal 5 Maret-2 April 2015 pada keluarga yang membonceng
anak di TK Annur III. Variabel bebas pengetahuan keluarga tentang satandart
keamanan dan keselamatan dan variabel terikat perilaku safety riding
membonceng anak. Analisis bivariat menggunakan Fisher exact test.
Hasil: Pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan
berkendara sepeda motor kategori tinggi sebanyak 76,5% dan perilaku safety
riding kategori baik sebanyak 76,5%, dengan nilai P-value 0,047 (< 0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga tentang
standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku
safety riding membonceng anak di TK Annur III Sleman Yogyakarta.
Kata Kunci: Anak, Pengetahuan keluarga, Perilaku, Safety riding.
1. Mahasiswa Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO
2. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FIKES UNRIYO
3. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO
iv
THE CORRELATION OF PARENTS’ KNOWLEDGE OF MOTORBIKE
RIDING SAFETY STANDARDS WITH THE BEHAVIOR OF
MOTORBIKE RIDING CARRYING A CHILD AMONG PARENTS
IN ANNUR III KINDERGARTEN, SLEMAN,YOGYAKARTA
Agus Randa Setyawan1, Nur Alvira Pascawati2, Muflih3
ABSTRACT
Research Background: Safety riding is an attempt to minimize the risk and
maximize the safety in motorbike riding. Family knowledge and behavior related
to safety riding are required when giving a ride to a child. Children are exposed to
riding injuries, which requires family guidance and control when they are given a
ride.
Research Objective: This research was aimed at discovering the correlation of
parents’ knowledge of motorbike riding safety standards with the behavior of
motorbike riding carrying a child among parents in Annur III Kindergarten,
Sleman,Yogyakarta.
Research Methodology: This study was a quantitative research with a cross-
sectional method. The data were taken from March 5 through 2 April 2015 from
parent taking their children to and picking them up from Annur III Kindergarten.
The independent variable was the parents’ knowledge of riding safety standards,
whilethe dependent variable was their safety-riding behavior when carrying their
children on their motorbike. A bivariate analysis was conducted with the Fisher
Exact Test.
Research Result: The parents’ knowledge of riding safety standards was
categorized as high (76.5%) while their safety-riding behavior was also
categorized as high (76.5%) too. The analysis result a p-value of 0.047 (<0.05).
Conclusion: There is a significant correlation of parents knowledge of motorbike
ridng safety standards and their motorbike riding behavior when carrying a child
among parents in Annur III Kindergarten, Sleman, Yogyakarta.
Keywords: Childs, Parents’ Knowledge, Bahavior, Safety Riding
1.
Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta University Health
Science Faculty
2.
Lecturer of the Undergraduate Public of Health Program Student of Respati
Yogyakarta University Health Science Faculty
3.
Lecturef of the Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta
University Health Science Faculty
1
PENDAHULUAN
Global Status Report on Road
Safety 2013 menunjukkan bahwa sekitar
1,24 juta orang meninggal setiap
tahunnya karena kecelakaan di jalan
raya Sebagian besar terjadi pada usia
anak-anak sekolah yang rentang
terhadap pengawasan dan bimbingan
orangtua dan 35 juta korban luka-
luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas
pertahun, Sebanyak 85% korban
meninggal akibat kecelakaan terjadi
di negara-negara berkembang1
.
Kecelakaan lalu lintas berdasarkan data
dari Ditjen Perhubungan Darat 2008
Kejadian kecelakaan lalu lintas di
Indonesia masih terus meningkat dari
tahun ke tahun, pada tahun 2007
sebanyak 109.319 kasus, tahun 2009
jumlah kecelakaan mencapai 62.960
kasus dan terus meningkat menjadi
109.776 pada tahun 2011 dengan
angka pertumbuhan rata-rata 11,64%,
prevalensi cedera di Provinsi DI
Yogyakarta sendiri berada pada
urutan ke-14 yang mempunyai
prevalensi cidera oleh sepeda motor
(39,2%) dari 33 provinsi di
Indonesia2.
Penyebab tingginya kecelakaan
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
faktor manusia pengemudi, penumpang,
dan pemakai jalan lain, faktor
kelengkapan berkendara misalnya SIM
(surat izin mengemudi), STNK,
kendaraan bisa karena faktor jenis
kendaraan itu sendiri, jalanan terjadi
pada kondisi jalan, sarana jalan, fator
lingkungan pada padat transportasi,
cuaca, geografik adanya kabut, hujan,
jalan licin akan membawa resiko
Kecelakaan lalu lintas3
.
Manusia merupakan faktor yang
berkontribusi terbesar dengan kontribusi
sebesar 75-80% pada kecelakaan lalu
lintas. Faktor manusia berperan besar
terhadap terjadinya kecelakaan karena
kelalaian dan ketidaksadaran terhadap
apa yang sedang diperbuat dalam
menggunakan safety riding baik
pengendara, penumpang dan pengguna
jalan lain4
.
Tingginnya angka kejadian
cidera karena kecelakaan mengharuskan
perawat mempunyai peran sebagai
promosi kesehatan dan edukator dalam
bidang keperawatan komunitas, perawat
mempunyai tanggung jawab terhadap
peningkatanya kesehatan masyarakat
misalnya sekolah, keluarga dan individu
maupun kelompok dalam komunitas
dengan intervensi Vehichile promotion
safety 5
.
Dampak kecelakaan kepada
keluarga yaitu psikologis, cidera,
ketidaktahuan, ketidakpatuhan dan
pengabaian manajemen keamanan dan
keselamatan, yang menyebabkan anak-
anak masuk dalam kategori rentan
terjadinya kecelakaan6
. Orang tua
menjadi role model yang baik dan benar
bagi keluarga khususnya anak dalam
keamanan dan keselamatan agar
menurunkan resiko cidera5
.
Hasil penelitian Damayanti
(2014), menunjukan hasil bahwa
pemahaman resiko kecelakaan terbukti
mempunyai hubungan dengan
penggunaan perlengkapan
keselamatan, hal ini terlihat dari
keeratan hubungan sebesar 0,228
dengan p value 0,000 < 0,05 uji
Spearman rho bahwa 55% pengguna
memiliki pemahaman resiko kecelakaan
yang rendah dan 45% pengguna
mempunyai kesadaran penggunaan
perlengkapan keselamatan yang kurang
tepat serta 53% pengguna sepeda
motor memilih menampilkan perilaku
berkendara yang masih tidak
memperhitungkan resiko kecelakaan7
.
Hasil studi pendahuluan
menunjukan dari 20 anak yang diantar,
dari hasil wawancara pengetahuan ke 20
keluarga, tujuh keluarga menggunakan
helm tetapi tidak mengetahui fungsi dari
helm, kelengkapan jumlah spion semua
lampu sein harus berfungsi, jacket,
sarung tangan dan masker, empat
2
keluarga selalu memberikan peringatan
dan edukasi ke anak sebelum
berkendara, enam keluarga mengetahui
sebagian perlengkapan berkendara da
mampu meyebutkan 5 yaitu fungsi helm,
sarung tangan, jacket, spion dan sabuk
ikat anak (safety belt), dan tiga keluarga
kurang tahu mengetahui perlengkapan
berkendara sepeda motor dan dapat
menyebutkan 2 indikator yaitu fungsi
helm dan lampu sein. Untuk perilaku
safety riding yaitu dari hasil
pengamatan, terdapat 16 keluarga yang
kurang dalam safety riding yaitu
keluarga tidak memakai helm dan tidak
memasangkan helm ke anak, spion
motor hanya satu, lampu motor tidak
dinyalakan, tidak menggunakan sabuk
untuk penumpangna anak, dan keluarga
maupun anak tidak memakai jacket dan
sarung tangan, namun terdapat 4
keluarga yang memiliki safety riding
baik yaitu pengendara saat membonceng
anak menggunakan helm, spion dua,
menyalakan lampu utama, memakai
jacket, sarung tangan, sepatu, masker,
memarkir pada tempatnya, memakai
sabuk pengaman dan mengecek kembali
kondisi kendaraan sebelum berangkat.
Berdasarkan uraian dari latar
belakang masalah, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang
“hubungan pengetahuan keluarga
tentang standart keamanan dan
keselamatan berkendara sepeda motor
dengan perilaku safety riding
membonceng anak TK Annur III di
Sleman, Yogyakarta”.
METODE PENELITIAN
Jenis dalam penelitian ini yaitu
kuantitatif dengan menggunakan
rancangan penelitian Observasional
Analitik dan pendekatan waktu
penelitian Cross Sectional. Penelitian
cross sectional adalah sesuatu penelitian
dimana variabel-variabel yang termasuk
faktor resiko dan variabel-variabel yang
termasuk efek diobservasi sekaligus
pada waktu yang sama8
. Waktu
penelitian dilaksanakan pada tanggal 2
Maret- 5 April 2015 di TK Annur III.
Sampel penelitian ini adalah
keluarga yang membonceng anak
mengendarai sepeda motor di TK Annur
III Sleman Yogyakarta berjumlah 51
responden dipilih menggunkan
purposive sampling. Teknik
pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan cara pengisian kuesioner
oleh responden yang telah dipilih sesuai
tujuan penelitian. Analisis uji
menggunakan fisher exact dengan
tingkat kepercayaan yang digunakan
peneliti adalah 95% maka nilai
kesalahan 5%. Apabila nilai p value < 𝛼
(α = 0,05), maka Ha diterima artinya ada
hubungan significant antara
pengetahuan keluarga tentang standart
kemanan dan keselamatan berkendara
sepeda motor dengan perilaku safety
riding membonceng anak di TK Annur
III Sleman Yogyakarta.
HASIL PENELITIAN
a. Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan Pengetahuan Keluarga
Standart Keamanan dan Keselamatan
Berkendara Sepeda Motor
Tabel 4.2 Gambaran Karakteristik
Responden Berdasarkan Pengetahuan
Keluarga Standart Kemanan dan
Keselamatan Berkendara Sepeda
Motor di TK Annur III Pada Bulan
Maret-April 2015 (n:51).
3
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui
bahwa gambaran karakteristik
responden berdasarkan pengetahuan,
kategori pendidikan sebagian besar
berpendidikan SMA dengan
pengetahuan tinggi sebanyak 24
(77,4%). Sebagian besar pendidikan
Perguruan Tinggi dengan kategori
perilaku baik menggunakan sebanyak 10
(71,4%). Sebagian besar pekerjaan
karyawan swasta dengan pengetahuan
tinggi sebanyak 11 (84,6%). Sebagian
besar kategori umur > 30 tahun dengan
pengetahuan tinggi sebanyak 32
(80,0%). Sebagian besar jenis kelamin
perempuan dengan pengetahuan tinggi
sebanyak 15 (57,7%). Hubungan
pengendara dengan anak yang
dibonceng memiliki pengetahuan yang
tinggi.
b. Gambaran Karakteristik Responden
Berdasarkan Perilaku Safety Riding
Membonceng Anak di TK Annur
III Sleman, Yogyakarta
Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik
Responden Berdasarkan Perilaku
Safety Riding Membonceng Anak
Responden di TK Annur III Maret-
April 2015 (n:51).
Berdasarkan Tabel 4.3
diketahui bahwa gambaran
karakteristik responden berdasarkan
perilaku, sebagian besar pendidikan
Karakteristik
Responden
Kategori Pengetahuan
TotalSedang Tinggi
n (%) n (%) n (%)
Pendidikan
Terakhir
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
1
7
4
16,7
22,6
28,6
5
24
10
83,3
77,4
71,4
6
31
14
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
1
11
4,0
42,3
24
15
96,0
57,7
25
26
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Karyawan
Swasta
Ibu Rumah
Tangga
Petani
Buruh
Wiraswasta
PNS
Lainnya
0
2
5
0
0
5
0
0
0,0
15,4
45,5
0,0
0,0
35,7
0,0
0,0
1
11
6
1
1
9
7
3
100,0
84,6
54,5
100,0
100,0
64,3
100,0
100,0
1
13
11
1
1
14
7
3
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,0 39 76,5 51 100,0
Umur
< 20 Tahun
21-30 Tahun
> 30 Tahun
1
3
8
100,0
30,0
20,0
0
7
32
0,0
70,0
80,0
1
10
40
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Kekerabatan
Pengendara
Dengan
Anak
Keluarga 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Karakteristik
Responden
Kategori Perilaku Safety
Riding Total
Tidak Baik Baik
n (%) n (%) n (%)
Pendidikan
Terakhir
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
2
9
1
33,3
29,0
7,1
4
22
13
66,7
71,0
92,9
6
31
14
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
10
2
40,0
7,7
15
24
60,0
92,3
25
26
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Karyawan
Swasta
Ibu Rumah
Tangga
Petani
Buruh
Wiraswasta
PNS
Lainnya
0
3
1
0
0
6
1
1
0,0
23,1
9,1
0,0
0,0
42,9
14,3
33,3
1
10
10
1
1
8
6
2
100,0
76,9
90,9
100,0
100,0
57,1
85,7
66,7
1
13
11
1
1
14
7
3
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Umur
< 20 Tahun
21-30 Tahun
> 30 Tahun
0
2
10
0,0
20,0
25,0
1
8
30
100,0
80,0
75,0
1
10
40
100,0
100,0
100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
Kekerabatan
Pengendara
Dengan
Anak
Keluarga
12 23,5 39 76,5 51 100,0
Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
4
terakhir berpendidikan SMA dengan
perilaku baik ada menggunakan
sebanyak 22 (43,2%) dan pendidikan
perguruan tinggi dengan perilaku
baik sebanyak 13 (92,9%).Sebagian
besar pekerjaan karyawan swasta
dengan perilaku baik sebanyak 10
(76,9%). Sebagian bersar berumur >
30 tahun dengan perilaku baik
sebanyak 30 (75,0%). Sebagian besar
jenis kelamin perempuan dengan
perilaku baik sebanyak 24 (92,3%).
Kategori kekerabatan pengendara
dengan anak memiliki perilaku yang
baik.
c. Pengetahuan Keluarga Standart
Keamanan dan Keselamatan
Berkendara Sepeda Motor
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
Pengetahuan Keluarga Standart
Keamanan dan Keselamatan
Berkendara Sepeda Motor di TK
Annur III Maret-April 2015 (n:51).
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui
sebagian besar pengetahuan keluarga
standart keamanan dan keselamatan
berkendara sepeda motor kategori
tinggi sebanyak 39 (76,5%)
responden
c. Perilaku Safety Riding
Membonceng Anak
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Perilaku Safety Riding
Membonceng Anak di TK Annur
III Maret-April 2015 (n:51).
Berdasarkan Tabel 4.5
diketahui sebagian besar perilaku
safety riding membonceng anak
kategori baik yaitu ada
menggunakan sebanyak 39
(76,5%).
Tabel 4.6 Indikator perlaku safety
riding Membonceng Anak di TK
Annur III Maret-April 2015 (n:51).
Berdasarkan Tabel 4.6 kategori
indikator kepemilikan SIM C
sebagian besar memiliki SIM C
sebanyak 44 (86,3%), dan tidak
memiliki SIM C sebanyak 7
(13,7%). Hal ini menunjukan
bahwa perilaku safety riding
membonceng anak TK Annur III
Sleman Yogyakarta pada responden
baik dengan kepemilikan SIM C
sebagian besar pada memiliki SIM
C kategori indikator cara
mengendara sebagian besar dalam
No Kategori Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Indikator Cara
Mengendarai
1. Baik 40 78,4
2. Kurang Baik 11 21,6
Total 51 100,0
Total 51 100,0
Indikator Alat
Pelindung
1. Baik
2. Kurang
Baik
44
7
86,3
13,7
Total 51
Indikator
Kelengkapan
Kendaraan
1. Baik
2. Kurang
Baik
45
6
88,2
11,8
Total 51 100,0
Kepemilikan
SIM C
1. Memiliki
SIM C
2. Tidak
Memiliki SIM C
44
7
86,3
13,7
Total 51 100,0
No Kategori Frekuensi
(n)
Persentase
(% )
1. Tinggi 39 76,5
2. Sedang 12 23,5
Total 51 100,0
No Kategori Frekuensi
(n)
Persentase
(%)
Perilaku
1. Baik 39 76,5
2. Tidak Baik 12 23,5
Total 51 100,0
5
kategori baik sebanyak 40 (78,4%),
indikator alat pelindung diri
sebagian besar dalam kategori baik
sebanyak 44 (86,3%), indikator
kelengkapan kendaraan sebagian
besar dalam kategori baik sebanyak
45 (88,2%).
d. Analisis Bivariat
Tabel 4.6 Hubungan Antara
Pengetahuan Keluarga Standart
Keamanan dan Keselamatan
Berkendara Sepeda Motor
Dengan Perilaku Safety Riding
Membonceng Anak di TK
Annur III Sleman, Yogyakarta
Maret-April 2015 (n:51).
Berdasarkan tabel 4 diketahui
bahwa hasil Uji fisher exact
diperoleh p value 0,047 (<0,05),
maka hipotesis alternatif diterima.
Artinya ada hubungan significant
antara pengetahuan keluarga
standart kemanan dan
keselamatan berkendara sepeda
motor dengan perilaku safety
riding membonceng anak TK
Annur III Sleman Yogyakarta.
PEMBAHASAN
Hasil analisis data gambaran
pengetahuan berdasarkan karakteristik
responden penelitian diketahui bahwa
sebagian responden berpengetahuan
tinggi memiliki pendidikan SMA,
sebagian besar pengetahuan tinggi
bekerja sebagai karyawan swasta,
sebagian besar pengetahuan tinggi pada
usia dewasa akhir, sebagian besar
pengetahuan tinggi berjenis kelamin
laki-laki. Kekerabatan dengan anak
sebagai keluarga memiliki pengetahuan
tinggi. Gambaran perialaku safet riding
berdasarkan karakteristik diketahui
bahwa sebagian besar responden
perilaku baik memiliki pendidikan
SMA, sebagian besar perilaku baik
memiliki Pekerjaan sebagai karyawan
swasta, sebagian besar perilaku baik
dalam safety riding pada umur dewasa
akhir, sebagian besar perilaku baik pada
jenis kelamin laki-laki, Kekerabatan
dengan anak sebagai keluarga memiliki
perilaku baik dan hasil analisis fisher
exact test diperoleh p value 0,047 (<
0,05), maka hipotesis alternatif diterima.
Artinya ada hubungan significant antara
pengetahuan keluarga standart kemanan
dan keselamatan berkendara sepeda
motor dengan perilaku safety riding
membonceng anak TK Annur III
Sleman Yogyakarta.
Notoatmodjo (2012), pengetahuan
adalah merupaan hasil “tahu” dan ini
terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu objek
tertentu. Pengindraan terhadap objek
terjadi melalui panca indra manusia
yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu pengindraan sampai
mengahasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas
perhatian persepsi terhadap obyek.
Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan didukung oleh penelitian
Damayanti (2014), menunjukkan
pemahaman resiko kecelakaan terbukti
Pengetahuan
keluarga
Perilaku Safety Riding
Total P-
value
Tidak Baik Baik
n (%) n (%) n (%)
Sedang 0 0,0 1
2
23,5 12 23,5
0,047Tinggi 1
2
23,5 2
7
52,9 39 76,5
Total 1
2
23,5 3
9
76,5 51 100,0
6
mempunyai hubungan dengan
penggunaan perlengkapan keselamatan.
Hal ini dibuktikan dengan keeratan
hubungan sebesar sebesar 0,228 dan
nilai p value 0, 000< 0,05 uji korelasi
Spearman. Pemahaman resiko juga
mempunyai hubungan dengan perilaku
berkendara. Bahwa 55% pengguna
memiliki pemahaman resiko kecelakaan
yang rendah dan 45% pengguna
mempunyai kesadaran penggunaan
perlengkapan keselamatan yang
kurang tepat serta 53% pengguna
sepeda motor memilih menampilkan
perilaku berkendara yang masih tidak
memperhitungkan resiko kecelakaan9
.
Hasil penelitian yang telah
dilaksanaakan contra oleh Asdar (2013)
yaitu hubungan perilaku safety riding
dengan pengetahuan siswa yang
memiliki pengetahuan “cukup” lebih
tinggi yakni 107 orang (61,1%)
dibandingkan siswa yang
berpengetahuan “kurang” yang hanya
68 orang (38,9%). Hasilnya variabel
pengetahuan tidak berhubungan
dengan perilaku p=0,18 (>1%)10
.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan pada bab IV, maka
kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Pengetahuan keluarga standart
keamanan dan keselamatan
berkendara sepeda motor sebagian
besar dalam kategori tinggi.
2. Perilaku safety riding membonceng
anak sebagian besar dalam kategori
baik (ada digunakan).
3. Ada hubungan significant antara
pengetahuan keluarga standart
kemanan dan keselamatan
berkendara sepeda motor dengan
perilaku safety riding membonceng
anak TK Annur III Sleman
Yogyakarta.
SARAN
1. Khususnya untuk tenaga
keperawatan komunitas atau OHN
(Occupational Health Nurse)
Agar memberikan pendidikan
kesehatan mengenai Vehichile
promotion safety ke sekolah,
masyarakat desa, kota, pekerja, dan
tempat-tempat komunitas yang
cenderung beresiko penurunan
keamanan dan transportasi
mengenai memakai Helm SNI dan
kepemilikan SIM untuk pengendara
maupun penumpang dalam hal ini
keluarga dan anak. Khususnya
untuk tenaga keperawatan gawat
darurat agar meningkatkan
pertolongan awal dengan
penatalaksanaan yang tepat dan
cepat saat awal kejadian
kecelakaan lalu lintas untuk
menurukan angka kejadian SCI
spinal cord injury.
2. Bagi Puskesmas Pembina
Sesuai dengan hasil penelitian
yang telah dilakukan bahwa masih
terdapat sebagian keluarga yang
tidak mempunyai SIM dan telah
berkendara, masih rendahnya
perilaku tidak memakaiakan helm
SNI kepada anak dan pengendara
sendiri, kesadaran akan memasan
spion 2 masih kurang maka perlu
kampanye dan promosi kesehatan
keamanan dan keselamatan di jalan
ditujukan kepada anak sekolah dan
keluarga dan orang tua untuk
peningkatan kemanan dan
keselamatan berkendara dengan
memiliki SIM, memasang dua
spion kendaraan, membonceng
anak dengan menggunakan safety
harnes, dan memakai helm SNI
ketika berkendara baik pengendara
maupun penumpang.
7
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar dapat melakukan
penelitian pada faktor lain yang
menyebabkan perilaku safety riding
yang dapat menyebabkan
kecelakaan kendaraan sepeda
motor karena pada penelitian yang
telah dialakukan sebagian besar
responden memiliki pengetahuan
yang tinggi dan perilaku yang baik.
4. Bagi Penegak Hukum Lalu Lintas
Khususnya Polisi jalan raya agar
memberikan pelatihan tentang
bagaimana berkendara yang aman,
mengatur, mentertibkan dan
mengayomi masyarakat dijalan
raya, khususnya departemen
perhubungan ditjen perhubungan
darat dengan pemerintah daerah
agar memberikan bimbingan
berkendara dan menghimbau dalam
kepemilikan SIM sebelum
berkendara karena dapat
meningkatkan pengetahuan
sehingga memiliki perilaku safety
riding yang baik, lalu memperbaiki
rambu-rambu lalu lintas,
menambah alat pengatur lalu lintas,
mengamankan dan membersihkan
lingkungan jalan raya,
memperbaiki kondisi jalan, serta
ikut berpartisipasi memberikan
penyuluhan terkait kemanan
dijalan.
5. Bagi Guru TK
Agar memberikan pengawasan dan
menghimbau ke keluarga mengenai
keamanan dalam berkendara dan
safety riding dalam membonceng
anak.
6. Bagi Orang Tua
Agar meningkatkan pengetahuan
tentang satandart keamanan dan
keselamatan berkendara sehingga
mampu memberikan perilaku
keamanan dan keselamatan
berkendara. Orang tua yang
membonceng anak diharuskan
memiliki SIM sehingga telah
mendapatkan bimbingan dan
pelatihan berkendara.
DAFTAR PUSTAKA
1. DepHub RI DitJen
Perhubungan Darat. (2012).
Buku Petunjuk Tata Cara
Bersepeda Motor Di
Indonesia.
http://mdpanjaitan.files.wordp
ress.com. Diakses tanggal 10
Oktober 2014.
2. Riskesdas. (2013). (Riset
Kesehatan Dasar Nasional
Indonesia). Cidera.
3. Bustan, M. N. (2007).
Epidemiologi Penyakit Tidak
Menular. Jakarta : Rineka
Cipta.
4. POLRI diolah kembali oleh
Direktorat Keselamatan
Transportasi Darat. Ditjen.
Hubdat/ National Traffic
Police (NTP) Indonesia be
recompiled by Directorate of
Road Transportation Safety.
Directorate of Land
Transportation, 2013) diakses
di gis.DepHub.go.id pada
tanggal 15 Oktober 2015.
5. Potter dan Perry. 1997.
(2005). Fundamental Of
Nursing Concepts, Process,
And Practice. Vol.1.
Philadelphia: EGC, Mosby.
6. Elliott, M. A. Baughan, C. J,
Broughton, J. Chinn. B.
Grayson, G. B, Knowles, J.
Smith, L. R and Simpson, H.
(2010), Motorcycle safety: a
scoping study, Prepared for
Road Safety Division,
Department for
Transport,USA. Diakses
tanggal 15 Oktober 2014.
7. Damayanti,T.A. (2014).
Analisis Hubungan
Pemahaman Resiko
Kecelakaan Dengan
8
Penggunaan Perlengkapan
Keselamatan Dan Perilaku
Berkendara Serta Usulan
Peningkatan Keselamatan
Pengguna Sepeda Motor.
Jurnal Ugm. Diakses pada 24
Oktober 2014.
8. Notoatmodjo. S. (2012).
Metidologi Penelitian. Cet.
Ke-2. Jakarta : Reneka Cipta.
Dan Nasir., A, Muhith, A Dan
Ideputri, M.E. (2011).
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta :
Nuhamedika.
9. Damayanti,T.A. (2014).
Analisis Hubungan
Pemahaman Resiko
Kecelakaan Dengan
Penggunaan Perlengkapan
Keselamatan Dan Perilaku
Berkendara Serta Usulan
Peningkatan Keselamatan
Pengguna Sepeda Motor.
Jurnal Ugm. Diakses pada 24
Oktober 2014.
10. Asdar., M. R. dan Sidik, D.
(2013). Perilaku Safety
Riding Pada Siswa SMA di
Kabupaten Pangkep. Jurnal
Fakultas Kesehatan
masyarakat. Universitas
Hasanuddin Makasar.

More Related Content

What's hot

1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
Ian March
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
UNESA
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Krisna Indah Puspitasari
 
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.comBs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
Riezky Riezky
 
Laporan prakerrin tkj lengkap
Laporan prakerrin tkj lengkapLaporan prakerrin tkj lengkap
Laporan prakerrin tkj lengkap
Chyron Supriyadi
 

What's hot (20)

Proposal baksos
Proposal baksosProposal baksos
Proposal baksos
 
PKB DAN ANGKA KREDITNYA
PKB DAN ANGKA KREDITNYAPKB DAN ANGKA KREDITNYA
PKB DAN ANGKA KREDITNYA
 
Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018Program Wali Kelas 2017/2018
Program Wali Kelas 2017/2018
 
Slide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsiSlide seminar proposal skripsi
Slide seminar proposal skripsi
 
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
 
LAPORAN KERJA PRAKTEK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JIBAS DI SMP NEGERI 3 TER...
LAPORAN KERJA PRAKTEK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JIBAS DI SMP NEGERI 3 TER...LAPORAN KERJA PRAKTEK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JIBAS DI SMP NEGERI 3 TER...
LAPORAN KERJA PRAKTEK IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI JIBAS DI SMP NEGERI 3 TER...
 
4 Halaman Persembahan
4 Halaman Persembahan4 Halaman Persembahan
4 Halaman Persembahan
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala SekolahLaporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
Laporan On the Job Learning Diklat Calon Kepala Sekolah
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.comBs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
Bs matematika sma kelas 12 edisi revisi 2018 www.matematohir.wordpress.com
 
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
Contoh Laporan Prakerin TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
 
Sistem Respirasi
Sistem RespirasiSistem Respirasi
Sistem Respirasi
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas pembimbing prakerin smkn 1 bintan
Tugas pembimbing prakerin smkn 1 bintanTugas pembimbing prakerin smkn 1 bintan
Tugas pembimbing prakerin smkn 1 bintan
 
03-PETA-JALAN-PENELITIAN.pdf
03-PETA-JALAN-PENELITIAN.pdf03-PETA-JALAN-PENELITIAN.pdf
03-PETA-JALAN-PENELITIAN.pdf
 
Tugas ulasan buku fiks
Tugas ulasan buku fiksTugas ulasan buku fiks
Tugas ulasan buku fiks
 
Laporan prakerrin tkj lengkap
Laporan prakerrin tkj lengkapLaporan prakerrin tkj lengkap
Laporan prakerrin tkj lengkap
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 

Similar to Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOLSAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
Bagoes Gaboes
 
Pendidikan Keselamatan Jalan Raya
Pendidikan Keselamatan Jalan RayaPendidikan Keselamatan Jalan Raya
Pendidikan Keselamatan Jalan Raya
Rehanis Hanie
 
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolahPenanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
damarpstika
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
Yulian Yogadhita
 
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
FardianFardian4
 
Hnf 3012 falsafah ilmu
Hnf 3012 falsafah ilmuHnf 3012 falsafah ilmu
Hnf 3012 falsafah ilmu
Ker0
 
resensi artikel jurnal redista andika pratama
resensi artikel jurnal redista andika pratamaresensi artikel jurnal redista andika pratama
resensi artikel jurnal redista andika pratama
PamilaNovitasari
 
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdtPPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
abdulrahmat1262
 
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdfmr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
zulkifli44314
 

Similar to Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136) (20)

Hsp pkjr
Hsp pkjrHsp pkjr
Hsp pkjr
 
SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOLSAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
SAFETY RIDING KBSG GOES TO SCHOOL
 
Pendidikan Keselamatan Jalan Raya
Pendidikan Keselamatan Jalan RayaPendidikan Keselamatan Jalan Raya
Pendidikan Keselamatan Jalan Raya
 
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolahPenanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
Penanaman kedisiplinan melalui program kegiatan hansek (ketahanan sekolah
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
 
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
 
Hnf 3012 falsafah ilmu
Hnf 3012 falsafah ilmuHnf 3012 falsafah ilmu
Hnf 3012 falsafah ilmu
 
Program penting bagi road safety subdit dikmas
Program penting bagi road safety subdit dikmasProgram penting bagi road safety subdit dikmas
Program penting bagi road safety subdit dikmas
 
10354 21316-1-sm pengendara
10354 21316-1-sm pengendara10354 21316-1-sm pengendara
10354 21316-1-sm pengendara
 
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 CJurnal Kreesna BBS K3 2012 C
Jurnal Kreesna BBS K3 2012 C
 
resensi artikel jurnal redista andika pratama
resensi artikel jurnal redista andika pratamaresensi artikel jurnal redista andika pratama
resensi artikel jurnal redista andika pratama
 
"GETAS" Gerakan Tertib Lalu Lintas Surabaya
"GETAS" Gerakan Tertib Lalu Lintas Surabaya"GETAS" Gerakan Tertib Lalu Lintas Surabaya
"GETAS" Gerakan Tertib Lalu Lintas Surabaya
 
Apd
ApdApd
Apd
 
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
skripsi HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DAN FREKUENSI PENGGUNAAN GAWAI DENGAN PE...
 
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdtPPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
PPT SKRIPSI ADRIANStxdgtfxgfxcgfxdftrestdtdtdt
 
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdfmr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
mr-18 Tindak Lanjut Pelaporan Insiden di Fasyankes.pdf
 
Daftar isi skripsi
Daftar  isi skripsiDaftar  isi skripsi
Daftar isi skripsi
 
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan MahasiswaPengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
Pengaruh Self-Reliance dan Self-Efficacy terhadap Pendidikan Keuangan Mahasiswa
 
Tahap1
Tahap1Tahap1
Tahap1
 
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG ANTENATAL CARE TERHADAP PENGETAHUAN IBU...
 

Recently uploaded

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 

Naskah publikasi agus randa setyawan_(11130136)

  • 1. i NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Disusun Oleh: AGUS RANDA SETYAWAN 11130136 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2015
  • 3. iii HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG STANDART KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING MEMBONCENG ANAK TK ANNUR III SLEMAN YOGYAKARTA Agus Randa Setyawan1 , Nur Alvira Pascawati2 , Muflih3 INTISARI Latar Belakang:. Safety riding adalah suatu usaha yang dilakukan dalam meminimalisir tingkat bahaya dan memaksimalkan keamanan dan keselamatan dalam berkendara. Pengetahuan dan perilaku keluarga dalam safety riding diperlukan dalam membonceng anak. Anak merupakan kelompok yang rentan mengalami cidera karena masih mendapat bimbingan dan pengawasan dari keluarga saat berkendara. Tujuan: Diketahui hubungan pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III di Sleman, Yogyakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode cross sectional. Data diambil pada tanggal 5 Maret-2 April 2015 pada keluarga yang membonceng anak di TK Annur III. Variabel bebas pengetahuan keluarga tentang satandart keamanan dan keselamatan dan variabel terikat perilaku safety riding membonceng anak. Analisis bivariat menggunakan Fisher exact test. Hasil: Pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor kategori tinggi sebanyak 76,5% dan perilaku safety riding kategori baik sebanyak 76,5%, dengan nilai P-value 0,047 (< 0,05). Kesimpulan: Ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga tentang standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III Sleman Yogyakarta. Kata Kunci: Anak, Pengetahuan keluarga, Perilaku, Safety riding. 1. Mahasiswa Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO 2. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FIKES UNRIYO 3. Dosen Progam Studi S1 Ilmu Keperawatan FIKES UNRIYO
  • 4. iv THE CORRELATION OF PARENTS’ KNOWLEDGE OF MOTORBIKE RIDING SAFETY STANDARDS WITH THE BEHAVIOR OF MOTORBIKE RIDING CARRYING A CHILD AMONG PARENTS IN ANNUR III KINDERGARTEN, SLEMAN,YOGYAKARTA Agus Randa Setyawan1, Nur Alvira Pascawati2, Muflih3 ABSTRACT Research Background: Safety riding is an attempt to minimize the risk and maximize the safety in motorbike riding. Family knowledge and behavior related to safety riding are required when giving a ride to a child. Children are exposed to riding injuries, which requires family guidance and control when they are given a ride. Research Objective: This research was aimed at discovering the correlation of parents’ knowledge of motorbike riding safety standards with the behavior of motorbike riding carrying a child among parents in Annur III Kindergarten, Sleman,Yogyakarta. Research Methodology: This study was a quantitative research with a cross- sectional method. The data were taken from March 5 through 2 April 2015 from parent taking their children to and picking them up from Annur III Kindergarten. The independent variable was the parents’ knowledge of riding safety standards, whilethe dependent variable was their safety-riding behavior when carrying their children on their motorbike. A bivariate analysis was conducted with the Fisher Exact Test. Research Result: The parents’ knowledge of riding safety standards was categorized as high (76.5%) while their safety-riding behavior was also categorized as high (76.5%) too. The analysis result a p-value of 0.047 (<0.05). Conclusion: There is a significant correlation of parents knowledge of motorbike ridng safety standards and their motorbike riding behavior when carrying a child among parents in Annur III Kindergarten, Sleman, Yogyakarta. Keywords: Childs, Parents’ Knowledge, Bahavior, Safety Riding 1. Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty 2. Lecturer of the Undergraduate Public of Health Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty 3. Lecturef of the Undergraduate Nursing Program Student of Respati Yogyakarta University Health Science Faculty
  • 5. 1 PENDAHULUAN Global Status Report on Road Safety 2013 menunjukkan bahwa sekitar 1,24 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kecelakaan di jalan raya Sebagian besar terjadi pada usia anak-anak sekolah yang rentang terhadap pengawasan dan bimbingan orangtua dan 35 juta korban luka- luka/cacat akibat kecelakaan lalu lintas pertahun, Sebanyak 85% korban meninggal akibat kecelakaan terjadi di negara-negara berkembang1 . Kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari Ditjen Perhubungan Darat 2008 Kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terus meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2007 sebanyak 109.319 kasus, tahun 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus dan terus meningkat menjadi 109.776 pada tahun 2011 dengan angka pertumbuhan rata-rata 11,64%, prevalensi cedera di Provinsi DI Yogyakarta sendiri berada pada urutan ke-14 yang mempunyai prevalensi cidera oleh sepeda motor (39,2%) dari 33 provinsi di Indonesia2. Penyebab tingginya kecelakaan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor manusia pengemudi, penumpang, dan pemakai jalan lain, faktor kelengkapan berkendara misalnya SIM (surat izin mengemudi), STNK, kendaraan bisa karena faktor jenis kendaraan itu sendiri, jalanan terjadi pada kondisi jalan, sarana jalan, fator lingkungan pada padat transportasi, cuaca, geografik adanya kabut, hujan, jalan licin akan membawa resiko Kecelakaan lalu lintas3 . Manusia merupakan faktor yang berkontribusi terbesar dengan kontribusi sebesar 75-80% pada kecelakaan lalu lintas. Faktor manusia berperan besar terhadap terjadinya kecelakaan karena kelalaian dan ketidaksadaran terhadap apa yang sedang diperbuat dalam menggunakan safety riding baik pengendara, penumpang dan pengguna jalan lain4 . Tingginnya angka kejadian cidera karena kecelakaan mengharuskan perawat mempunyai peran sebagai promosi kesehatan dan edukator dalam bidang keperawatan komunitas, perawat mempunyai tanggung jawab terhadap peningkatanya kesehatan masyarakat misalnya sekolah, keluarga dan individu maupun kelompok dalam komunitas dengan intervensi Vehichile promotion safety 5 . Dampak kecelakaan kepada keluarga yaitu psikologis, cidera, ketidaktahuan, ketidakpatuhan dan pengabaian manajemen keamanan dan keselamatan, yang menyebabkan anak- anak masuk dalam kategori rentan terjadinya kecelakaan6 . Orang tua menjadi role model yang baik dan benar bagi keluarga khususnya anak dalam keamanan dan keselamatan agar menurunkan resiko cidera5 . Hasil penelitian Damayanti (2014), menunjukan hasil bahwa pemahaman resiko kecelakaan terbukti mempunyai hubungan dengan penggunaan perlengkapan keselamatan, hal ini terlihat dari keeratan hubungan sebesar 0,228 dengan p value 0,000 < 0,05 uji Spearman rho bahwa 55% pengguna memiliki pemahaman resiko kecelakaan yang rendah dan 45% pengguna mempunyai kesadaran penggunaan perlengkapan keselamatan yang kurang tepat serta 53% pengguna sepeda motor memilih menampilkan perilaku berkendara yang masih tidak memperhitungkan resiko kecelakaan7 . Hasil studi pendahuluan menunjukan dari 20 anak yang diantar, dari hasil wawancara pengetahuan ke 20 keluarga, tujuh keluarga menggunakan helm tetapi tidak mengetahui fungsi dari helm, kelengkapan jumlah spion semua lampu sein harus berfungsi, jacket, sarung tangan dan masker, empat
  • 6. 2 keluarga selalu memberikan peringatan dan edukasi ke anak sebelum berkendara, enam keluarga mengetahui sebagian perlengkapan berkendara da mampu meyebutkan 5 yaitu fungsi helm, sarung tangan, jacket, spion dan sabuk ikat anak (safety belt), dan tiga keluarga kurang tahu mengetahui perlengkapan berkendara sepeda motor dan dapat menyebutkan 2 indikator yaitu fungsi helm dan lampu sein. Untuk perilaku safety riding yaitu dari hasil pengamatan, terdapat 16 keluarga yang kurang dalam safety riding yaitu keluarga tidak memakai helm dan tidak memasangkan helm ke anak, spion motor hanya satu, lampu motor tidak dinyalakan, tidak menggunakan sabuk untuk penumpangna anak, dan keluarga maupun anak tidak memakai jacket dan sarung tangan, namun terdapat 4 keluarga yang memiliki safety riding baik yaitu pengendara saat membonceng anak menggunakan helm, spion dua, menyalakan lampu utama, memakai jacket, sarung tangan, sepatu, masker, memarkir pada tempatnya, memakai sabuk pengaman dan mengecek kembali kondisi kendaraan sebelum berangkat. Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan pengetahuan keluarga tentang standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III di Sleman, Yogyakarta”. METODE PENELITIAN Jenis dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Observasional Analitik dan pendekatan waktu penelitian Cross Sectional. Penelitian cross sectional adalah sesuatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama8 . Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret- 5 April 2015 di TK Annur III. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang membonceng anak mengendarai sepeda motor di TK Annur III Sleman Yogyakarta berjumlah 51 responden dipilih menggunkan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara pengisian kuesioner oleh responden yang telah dipilih sesuai tujuan penelitian. Analisis uji menggunakan fisher exact dengan tingkat kepercayaan yang digunakan peneliti adalah 95% maka nilai kesalahan 5%. Apabila nilai p value < 𝛼 (α = 0,05), maka Ha diterima artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga tentang standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak di TK Annur III Sleman Yogyakarta. HASIL PENELITIAN a. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Tabel 4.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Keluarga Standart Kemanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor di TK Annur III Pada Bulan Maret-April 2015 (n:51).
  • 7. 3 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa gambaran karakteristik responden berdasarkan pengetahuan, kategori pendidikan sebagian besar berpendidikan SMA dengan pengetahuan tinggi sebanyak 24 (77,4%). Sebagian besar pendidikan Perguruan Tinggi dengan kategori perilaku baik menggunakan sebanyak 10 (71,4%). Sebagian besar pekerjaan karyawan swasta dengan pengetahuan tinggi sebanyak 11 (84,6%). Sebagian besar kategori umur > 30 tahun dengan pengetahuan tinggi sebanyak 32 (80,0%). Sebagian besar jenis kelamin perempuan dengan pengetahuan tinggi sebanyak 15 (57,7%). Hubungan pengendara dengan anak yang dibonceng memiliki pengetahuan yang tinggi. b. Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Sleman, Yogyakarta Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak Responden di TK Annur III Maret- April 2015 (n:51). Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa gambaran karakteristik responden berdasarkan perilaku, sebagian besar pendidikan Karakteristik Responden Kategori Pengetahuan TotalSedang Tinggi n (%) n (%) n (%) Pendidikan Terakhir SMP SMA Perguruan Tinggi 1 7 4 16,7 22,6 28,6 5 24 10 83,3 77,4 71,4 6 31 14 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1 11 4,0 42,3 24 15 96,0 57,7 25 26 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Pekerjaan Tidak Bekerja Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga Petani Buruh Wiraswasta PNS Lainnya 0 2 5 0 0 5 0 0 0,0 15,4 45,5 0,0 0,0 35,7 0,0 0,0 1 11 6 1 1 9 7 3 100,0 84,6 54,5 100,0 100,0 64,3 100,0 100,0 1 13 11 1 1 14 7 3 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,0 39 76,5 51 100,0 Umur < 20 Tahun 21-30 Tahun > 30 Tahun 1 3 8 100,0 30,0 20,0 0 7 32 0,0 70,0 80,0 1 10 40 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Kekerabatan Pengendara Dengan Anak Keluarga 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Karakteristik Responden Kategori Perilaku Safety Riding Total Tidak Baik Baik n (%) n (%) n (%) Pendidikan Terakhir SMP SMA Perguruan Tinggi 2 9 1 33,3 29,0 7,1 4 22 13 66,7 71,0 92,9 6 31 14 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 10 2 40,0 7,7 15 24 60,0 92,3 25 26 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Pekerjaan Tidak Bekerja Karyawan Swasta Ibu Rumah Tangga Petani Buruh Wiraswasta PNS Lainnya 0 3 1 0 0 6 1 1 0,0 23,1 9,1 0,0 0,0 42,9 14,3 33,3 1 10 10 1 1 8 6 2 100,0 76,9 90,9 100,0 100,0 57,1 85,7 66,7 1 13 11 1 1 14 7 3 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Umur < 20 Tahun 21-30 Tahun > 30 Tahun 0 2 10 0,0 20,0 25,0 1 8 30 100,0 80,0 75,0 1 10 40 100,0 100,0 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Kekerabatan Pengendara Dengan Anak Keluarga 12 23,5 39 76,5 51 100,0 Total 12 23,5 39 76,5 51 100,0
  • 8. 4 terakhir berpendidikan SMA dengan perilaku baik ada menggunakan sebanyak 22 (43,2%) dan pendidikan perguruan tinggi dengan perilaku baik sebanyak 13 (92,9%).Sebagian besar pekerjaan karyawan swasta dengan perilaku baik sebanyak 10 (76,9%). Sebagian bersar berumur > 30 tahun dengan perilaku baik sebanyak 30 (75,0%). Sebagian besar jenis kelamin perempuan dengan perilaku baik sebanyak 24 (92,3%). Kategori kekerabatan pengendara dengan anak memiliki perilaku yang baik. c. Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51). Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui sebagian besar pengetahuan keluarga standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor kategori tinggi sebanyak 39 (76,5%) responden c. Perilaku Safety Riding Membonceng Anak Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51). Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui sebagian besar perilaku safety riding membonceng anak kategori baik yaitu ada menggunakan sebanyak 39 (76,5%). Tabel 4.6 Indikator perlaku safety riding Membonceng Anak di TK Annur III Maret-April 2015 (n:51). Berdasarkan Tabel 4.6 kategori indikator kepemilikan SIM C sebagian besar memiliki SIM C sebanyak 44 (86,3%), dan tidak memiliki SIM C sebanyak 7 (13,7%). Hal ini menunjukan bahwa perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta pada responden baik dengan kepemilikan SIM C sebagian besar pada memiliki SIM C kategori indikator cara mengendara sebagian besar dalam No Kategori Frekuensi (n) Persentase (%) Indikator Cara Mengendarai 1. Baik 40 78,4 2. Kurang Baik 11 21,6 Total 51 100,0 Total 51 100,0 Indikator Alat Pelindung 1. Baik 2. Kurang Baik 44 7 86,3 13,7 Total 51 Indikator Kelengkapan Kendaraan 1. Baik 2. Kurang Baik 45 6 88,2 11,8 Total 51 100,0 Kepemilikan SIM C 1. Memiliki SIM C 2. Tidak Memiliki SIM C 44 7 86,3 13,7 Total 51 100,0 No Kategori Frekuensi (n) Persentase (% ) 1. Tinggi 39 76,5 2. Sedang 12 23,5 Total 51 100,0 No Kategori Frekuensi (n) Persentase (%) Perilaku 1. Baik 39 76,5 2. Tidak Baik 12 23,5 Total 51 100,0
  • 9. 5 kategori baik sebanyak 40 (78,4%), indikator alat pelindung diri sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 44 (86,3%), indikator kelengkapan kendaraan sebagian besar dalam kategori baik sebanyak 45 (88,2%). d. Analisis Bivariat Tabel 4.6 Hubungan Antara Pengetahuan Keluarga Standart Keamanan dan Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Dengan Perilaku Safety Riding Membonceng Anak di TK Annur III Sleman, Yogyakarta Maret-April 2015 (n:51). Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa hasil Uji fisher exact diperoleh p value 0,047 (<0,05), maka hipotesis alternatif diterima. Artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta. PEMBAHASAN Hasil analisis data gambaran pengetahuan berdasarkan karakteristik responden penelitian diketahui bahwa sebagian responden berpengetahuan tinggi memiliki pendidikan SMA, sebagian besar pengetahuan tinggi bekerja sebagai karyawan swasta, sebagian besar pengetahuan tinggi pada usia dewasa akhir, sebagian besar pengetahuan tinggi berjenis kelamin laki-laki. Kekerabatan dengan anak sebagai keluarga memiliki pengetahuan tinggi. Gambaran perialaku safet riding berdasarkan karakteristik diketahui bahwa sebagian besar responden perilaku baik memiliki pendidikan SMA, sebagian besar perilaku baik memiliki Pekerjaan sebagai karyawan swasta, sebagian besar perilaku baik dalam safety riding pada umur dewasa akhir, sebagian besar perilaku baik pada jenis kelamin laki-laki, Kekerabatan dengan anak sebagai keluarga memiliki perilaku baik dan hasil analisis fisher exact test diperoleh p value 0,047 (< 0,05), maka hipotesis alternatif diterima. Artinya ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta. Notoatmodjo (2012), pengetahuan adalah merupaan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai mengahasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan didukung oleh penelitian Damayanti (2014), menunjukkan pemahaman resiko kecelakaan terbukti Pengetahuan keluarga Perilaku Safety Riding Total P- value Tidak Baik Baik n (%) n (%) n (%) Sedang 0 0,0 1 2 23,5 12 23,5 0,047Tinggi 1 2 23,5 2 7 52,9 39 76,5 Total 1 2 23,5 3 9 76,5 51 100,0
  • 10. 6 mempunyai hubungan dengan penggunaan perlengkapan keselamatan. Hal ini dibuktikan dengan keeratan hubungan sebesar sebesar 0,228 dan nilai p value 0, 000< 0,05 uji korelasi Spearman. Pemahaman resiko juga mempunyai hubungan dengan perilaku berkendara. Bahwa 55% pengguna memiliki pemahaman resiko kecelakaan yang rendah dan 45% pengguna mempunyai kesadaran penggunaan perlengkapan keselamatan yang kurang tepat serta 53% pengguna sepeda motor memilih menampilkan perilaku berkendara yang masih tidak memperhitungkan resiko kecelakaan9 . Hasil penelitian yang telah dilaksanaakan contra oleh Asdar (2013) yaitu hubungan perilaku safety riding dengan pengetahuan siswa yang memiliki pengetahuan “cukup” lebih tinggi yakni 107 orang (61,1%) dibandingkan siswa yang berpengetahuan “kurang” yang hanya 68 orang (38,9%). Hasilnya variabel pengetahuan tidak berhubungan dengan perilaku p=0,18 (>1%)10 . KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab IV, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengetahuan keluarga standart keamanan dan keselamatan berkendara sepeda motor sebagian besar dalam kategori tinggi. 2. Perilaku safety riding membonceng anak sebagian besar dalam kategori baik (ada digunakan). 3. Ada hubungan significant antara pengetahuan keluarga standart kemanan dan keselamatan berkendara sepeda motor dengan perilaku safety riding membonceng anak TK Annur III Sleman Yogyakarta. SARAN 1. Khususnya untuk tenaga keperawatan komunitas atau OHN (Occupational Health Nurse) Agar memberikan pendidikan kesehatan mengenai Vehichile promotion safety ke sekolah, masyarakat desa, kota, pekerja, dan tempat-tempat komunitas yang cenderung beresiko penurunan keamanan dan transportasi mengenai memakai Helm SNI dan kepemilikan SIM untuk pengendara maupun penumpang dalam hal ini keluarga dan anak. Khususnya untuk tenaga keperawatan gawat darurat agar meningkatkan pertolongan awal dengan penatalaksanaan yang tepat dan cepat saat awal kejadian kecelakaan lalu lintas untuk menurukan angka kejadian SCI spinal cord injury. 2. Bagi Puskesmas Pembina Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa masih terdapat sebagian keluarga yang tidak mempunyai SIM dan telah berkendara, masih rendahnya perilaku tidak memakaiakan helm SNI kepada anak dan pengendara sendiri, kesadaran akan memasan spion 2 masih kurang maka perlu kampanye dan promosi kesehatan keamanan dan keselamatan di jalan ditujukan kepada anak sekolah dan keluarga dan orang tua untuk peningkatan kemanan dan keselamatan berkendara dengan memiliki SIM, memasang dua spion kendaraan, membonceng anak dengan menggunakan safety harnes, dan memakai helm SNI ketika berkendara baik pengendara maupun penumpang.
  • 11. 7 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Agar dapat melakukan penelitian pada faktor lain yang menyebabkan perilaku safety riding yang dapat menyebabkan kecelakaan kendaraan sepeda motor karena pada penelitian yang telah dialakukan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi dan perilaku yang baik. 4. Bagi Penegak Hukum Lalu Lintas Khususnya Polisi jalan raya agar memberikan pelatihan tentang bagaimana berkendara yang aman, mengatur, mentertibkan dan mengayomi masyarakat dijalan raya, khususnya departemen perhubungan ditjen perhubungan darat dengan pemerintah daerah agar memberikan bimbingan berkendara dan menghimbau dalam kepemilikan SIM sebelum berkendara karena dapat meningkatkan pengetahuan sehingga memiliki perilaku safety riding yang baik, lalu memperbaiki rambu-rambu lalu lintas, menambah alat pengatur lalu lintas, mengamankan dan membersihkan lingkungan jalan raya, memperbaiki kondisi jalan, serta ikut berpartisipasi memberikan penyuluhan terkait kemanan dijalan. 5. Bagi Guru TK Agar memberikan pengawasan dan menghimbau ke keluarga mengenai keamanan dalam berkendara dan safety riding dalam membonceng anak. 6. Bagi Orang Tua Agar meningkatkan pengetahuan tentang satandart keamanan dan keselamatan berkendara sehingga mampu memberikan perilaku keamanan dan keselamatan berkendara. Orang tua yang membonceng anak diharuskan memiliki SIM sehingga telah mendapatkan bimbingan dan pelatihan berkendara. DAFTAR PUSTAKA 1. DepHub RI DitJen Perhubungan Darat. (2012). Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda Motor Di Indonesia. http://mdpanjaitan.files.wordp ress.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2014. 2. Riskesdas. (2013). (Riset Kesehatan Dasar Nasional Indonesia). Cidera. 3. Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta. 4. POLRI diolah kembali oleh Direktorat Keselamatan Transportasi Darat. Ditjen. Hubdat/ National Traffic Police (NTP) Indonesia be recompiled by Directorate of Road Transportation Safety. Directorate of Land Transportation, 2013) diakses di gis.DepHub.go.id pada tanggal 15 Oktober 2015. 5. Potter dan Perry. 1997. (2005). Fundamental Of Nursing Concepts, Process, And Practice. Vol.1. Philadelphia: EGC, Mosby. 6. Elliott, M. A. Baughan, C. J, Broughton, J. Chinn. B. Grayson, G. B, Knowles, J. Smith, L. R and Simpson, H. (2010), Motorcycle safety: a scoping study, Prepared for Road Safety Division, Department for Transport,USA. Diakses tanggal 15 Oktober 2014. 7. Damayanti,T.A. (2014). Analisis Hubungan Pemahaman Resiko Kecelakaan Dengan
  • 12. 8 Penggunaan Perlengkapan Keselamatan Dan Perilaku Berkendara Serta Usulan Peningkatan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor. Jurnal Ugm. Diakses pada 24 Oktober 2014. 8. Notoatmodjo. S. (2012). Metidologi Penelitian. Cet. Ke-2. Jakarta : Reneka Cipta. Dan Nasir., A, Muhith, A Dan Ideputri, M.E. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuhamedika. 9. Damayanti,T.A. (2014). Analisis Hubungan Pemahaman Resiko Kecelakaan Dengan Penggunaan Perlengkapan Keselamatan Dan Perilaku Berkendara Serta Usulan Peningkatan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor. Jurnal Ugm. Diakses pada 24 Oktober 2014. 10. Asdar., M. R. dan Sidik, D. (2013). Perilaku Safety Riding Pada Siswa SMA di Kabupaten Pangkep. Jurnal Fakultas Kesehatan masyarakat. Universitas Hasanuddin Makasar.